mawar,philosophical theory ketie erikson

15

Click here to load reader

Upload: api-19525105

Post on 13-Jun-2015

463 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: mawar,PHILOSOPHICAL THEORY KETIE ERIKSON

APLIKASI TEORI KATIE ERIKSON

Tinjauan Teori

Drama menggunakan teori dari Katie Erikson sebagai acuan penyelesaian masalah atau

pemberian asuhan keperawatan pada pasien. Dalam teorinya, ia menekankan pada caritative

caring. Konsep dasar dari caritative caring oleh Erikson adalah :

- Caritas

Mengandung makna; cinta dan kemurahan hati. Caritas merupakan motif dasar dari ilmu

caring, artinya bahwa keyakinan, harapan dan cinta dicapai dengan perantaraan caring

melalui tindakan pemeliharaan, pelaksanaan (playing), dan pembelajaran.

- Caring Comunion

Caring comunion mengandung konteks pengertian dari caring dan menjadi struktur yang

menentukan realitas caring. Caring comunion terdiri dari intensitas dan vitalitas; kehangatan,

keakraban, ketenangan, ketanggapan, kejujuran dan toleransi. Dalam caring comunion

memungkinkan hubungan antara seseorang dengan orang lain dimana individu memiliki

perasaan bahwa suatu saat dia bisa saja mengalami keadaan yang sama dengan orang lain.

Caring comunion adalah apa yang menyatukan dan mengikat individu/manusia tersebut

sehingga membuat caring itu berarti.

- Tindakan caring

Erikson mengatakan bahwa tindakan caring merupakan suatu seni/cara menjadikan sesuatu

yang kurang spesial menjadi sangat spesial.

- Etika caritative caring

Etika caritative caring terdiri dari etika caring itu sendiri yang ditetapkan oleh motif caritas.

Etika caring menitik beratkan pada hubungan dasar antara pasien dan perawat, dimana saat

perawat menemui pasien memenuhi batasan-batasan etika yang jelas. Sikap yang

ditampakkan dilakukan melalui pendekatan-pendekatan yaitu tanpa ada prasangka dan tetap

melihat manusia sebagai makhluk yang bermartabat. Dalam hal ini, kita akan berkorban

sesuatu dari diri kita demi orang lain .

Page 2: mawar,PHILOSOPHICAL THEORY KETIE ERIKSON

- Martabat

Dalam berinteraksi dengan pasien perlu diperhatikan martabat pasien. Ada dua jenis

martabat, yaitu martabat yang mutlak dan martabat yang relatif. Martabat yang relatif

dipengaruhi/dapat diperoleh dari budaya.

- Menerima panggilan/undangan/invitasi

Perawat datang mengunjungi pasien dan memberikan tindakan perawatan atas permintaan

atau undangan dari pasien/keluarga sendiri. Dalam hal ini, perawat berusaha memberikan

yang terbaik dengan memenuhi kebutuhan dasar pasien.

- Penderitaan

Penderitaan ada yang dihubungkan dengan kondisi sakit, perawatan, dan kehidupan.

Penderitaan yang dihubungkan dengan kondisi sakit dimana pasien mengalami penderitaan

karena kondisi sakitnya tersebut. Penderitaan yang dihubungkan dengan perawatan, dimana

kadang pasien mengalami penderitaan akibat pada saat diberi tindakan perawatan, kurang

dipertimbangkan masalah martabat pasien, kurangnya keramahan petugas, adanya kesalahan

tindakan, dan terapi latihan yang menyiksa. Hal tersebut menimbulkan penderitaan dalam

kehidupan pasien.

- Penderitaan manusia

Pasien dalam hal ini manusia yang mengalami penderitaan. Keadaan yang digambarkan oleh

pasien saat dia mengalami sakit dimana pada saat itu ia memikul penderitaan.

- Rekonsiliasi

Rekonsiliasi merupakan suatu bentuk drama dari penderitaan dimana seseorang yang

menderita ingin memastikan penderitaan yang dialaminya dan diberi kesempatan dan

mencapai rekonsoliasi/kedamaian.

- Budaya caring

Budaya caring merupakan konsep dimana Erikson menggunakan lingkungan berdasar pada

elemn budaya sebagai tradisi, ritual dan nilai-nilai dasar. Budaya yang berbeda memiliki

dasar perubahan nilai etos. Bila suatu comunion muncul berdasarkan etos, budaya menjadi

lebih menarik. Budaya caring menunjukkan sikap tanggap terhadap manusia, martabat dan

kesuciannya dalam membentuk tujuan comunion.

Page 3: mawar,PHILOSOPHICAL THEORY KETIE ERIKSON

KASUS

Tn. Edy berumur 76 thn pensiunan ABRI. Sejak seminggu terakhir ini dirawat sendiri oleh

keluarganya setelah sebulan dirawat di RS Mawar. Tn. Edy masih mengeluh lemah separuh

badan, kadang-kadang sesak napas. Tn. Edy sering marah – marah sendiri karena merasa

keluarganya tidak mengupayakan kesembuhannya, di lain pihak anak dan cucunya merasa sudah

memperhatikannya. Di rumahnya, Tn. Edy hanya tinggal bersama anaknya Nia dan cucunya

Wardiyah.

Tokoh dalam drama :

1. Edy Wuryanto berperan sebagai Pak Edy (kakek)

2. Rosamey berperan sebagai Ners Mey (perawat)

3. Amir Syam berperan sebagai Ners Syam (perawat)

4. Nia Restiana berperan sebagai Ibu Nia (anak)

5. Wardiyah berperan sebagai Diyah (cucu)

6. Hapsah berperan sebagai narrator/sutradara

SETTING

Adegan berlangsung di rumah Pak Edy, menggunakan kamar tidur, ruang tamu, dan sebuah

kamar kecil.

SESI I

Setting : di kamar tidur Tn. Edy

Narator :

Pagi itu, Pak Edy berada di dalam kamarnya dan duduk di atas kursi roda sambil berteriak-teriak

memanggil-manggil anaknya Nia dan cucunya Wardiyah.

Pak Edy : ” Nia .......... Nia ............. kamu di mana ?”

” Nia ........ Nia .......... dimana sih anak itu ?”

” Diyah...... Diyaaaaaaaaah ..... kalian di mana sih !!!”

“ Pasti mereka pura-pura tidak dengar, dasar anak tidak berbakti !”

Page 4: mawar,PHILOSOPHICAL THEORY KETIE ERIKSON

(kata Pak Edy dengan ketus).

Narator :

Pak Edy kemudian berusaha menggerak-gerakkan kursi rodanya dengan menggunakan tangan

kanannya yang masih kuat. Namun, ia sangat sulit melakukan hal tersebut. Pak Edy terus

menggerutu.

Pak Edy : ” Niaaaa.... !! Wardiyaaah !!! Awas yach kalian !! Seandainya ibumu

masih hidup, aku tidak akan terlantar seperti ini. Kalian benar-benar tidak

berbakti !!. Rasanya.... menderita banget aku hidup seperti ini... ”.

Narator :

Beberapa saat kemudian, dari arah pintu, anaknya Nia dan cucunya Wardiyah dengan tergesa-

gesa datang menghampiri Pak Edy.

Nia & Wardiyah : ”Ada apa pak?” (hampir bersamaan).

Pak Edy : ” Kalian itu kemana aja? Dipanggil dari tadi enggak ada yang datang. Dasar

kalian tidak peduli sama orang tua!!!. Bapak ingin ke kamar kecil !!”.

Bu Nia : “ Saya ada di dapur lagi masak, jadi tidak mendengar kalo Bapak memanggil

saya ?”.

Wardiyah : “ Kakek...... saya tadi di kamar atas lagi menjemur pakaian. Maafkan kami

kek, kami memang bersalah meninggalkan kakek sendiri di kamar. Ayo kek

kita ke kamar kecil, kami bantu”. (sambil mengelus-elus lengan kakeknya).

Pak Edy : ” Ah tidak usah, kakek sudah tidak selera mau ke kamar kecil lagi ”.

Narator :

Melihat Pak Edy seperti itu, Nia keluar kamar menuju ruang tamu. Ia menelepon seorang

perawat RSU. Mawar bernama Mey yang pernah merawat pada Pak Edy sewaktu masih dirawat

di RSU Mawar dulu .

Bu Nia : ” Hallo, Met Pagi, apa betul ini dengan Mbak Mey, perawat RSU. Mawar ?”.

Ners Mey : ” Iya, benar, ini dengan siapa yach?”.

Page 5: mawar,PHILOSOPHICAL THEORY KETIE ERIKSON

Bu Nia : ” Ini dengan Nia anaknya Bapak Edy yang sebulan kemarin dirawat di RSU

Mawar, kebetulan Mbak Mey dan Pak Syam yang rawat”.

Ners Mey : ” Oh, ya.. ya.. saya ingat, ada apa ya Bu Nia ?”.

Nia : ”Begini, ... kami lagi punya masalah dengan Bapak kami, setelah pulang dari

rumah sakit itu dia suka marah marah dan selalu bilang kurang

diperhatikan, padahal kami sudah memperhatikannya, selain itu ia masih

punya banyak keluhan tentang penyakitnya. Kami minta tolong, kalau

bisa, Mbak Mey datang ke rumah kami”.

Ners Mey : ”Tentu saja Bu, nanti saya dan Pak Syam akan datang ke rumah Ibu.”

Narator :

Demikian akhir dari sesi I, dari adegan tadi, dimana Bu Nia menelepon perawat untuk meminta

atau mengundangnya datang memberikan perawatan kepada Pak Edy di rumahnya sesuai

dengan konsep invitation dari caritative caring oleh Katie Erikson. Invitation berarti

undangan/permintaan, dimana pasien atau keluarga sendiri yang mengundang/meminta perawat

untuk memberikan perawatan.

SESI II

Narator

Setengah jam kemudian .......

Ners Mey dan Ners Syam datang berkunjung di rumah Pak Edy.

Ners Syam : ”Assalamualaikum (sambil mengetuk pintu).

Bu Nia : ”Waalaikumsalam, oh Mbak Mey, mari masuk ”. (bersalaman dengan Ners

Mey).

Ners Mey : ”Bu, saya kesini bersama Pak Syam”.

Bu Nia : ”Eh Pak Syam. Mari.. mari.. Silahkan masuk. Silahkan duduk ”. (bersalaman

dengan Ners Mey).

Ners Mey : ” Bagaimana keadaan Ibu Nia ?”

Bu Nia : ” Alhamdulillah baik, Mbak dan Pak Syam sendiri bagaimana ?

Ners Mey : ” Baik Bu. Ngomong-ngomong bagaimana keadaan Bapak sekarang?”

Page 6: mawar,PHILOSOPHICAL THEORY KETIE ERIKSON

Bu Nia : ” Itulah Mbak, Pak, rasanya tidak ada perubahan, kami tidak tahu bagaimana

merawatnya. Ditambah lagi akhir-akhir ini bapak menjadi tukang mengeluh

dan pemarah”.

Ners Syam : ” Kalau boleh tahu, biasanya bapak marah-marah karena apa ?”.

Bu Nia : ” Bapak merasa kurang kami perhatikan, bapak mau kalau tiap kali dia

membutuhkan kami, kami langsung ada di dekatnya. Padahal banyak hal lain

yang kami urusin

Ners Syam : ” Oh.. begitu yach Bu. Kami sangat mengerti perasaan Ibu sekarang ”. Kami

akan berusaha semaksimal mungkin membantu keluarga ibu menyelsaikan

masalah ini. Kalau begitu, sekarang bapak di mana?”.

Bu Nia : ”Ada di kamar, mari saya antar”.

Narator :

Setelah itu Ners Mey dan Ners Syam diantar oleh Bu Nia ke kamar Pak Edy. Di dalam kamar

dekat sebuah jendela, Pak Edy sedang duduk termenung di atas kursi rodanya sambil

memandangi padang rumput luas di samping rumahnya tanpa menghiraukan Diyah cucunya

yang berada di depannya. Ners Mey, Ners Syam dan Bu Nia menghampiri Pak Edy.

Bu Nia : ” Pak, ini ada Mbak Mey dan Pak Amir datang . Mereka datang ke sini ingin

melihat kondisi Bapak”.

Pak Edy : ” Eh Mbak Mey, eh.. Pak Syam.. ?”. (Bersalaman dengan Ners Mey dan Ners

Syam).

Bu Nia : ” Maaf, saya tinggal dulu yach?”.

Ners Syam & Ners Mey : ”Oh ya.. silahkan..silahkan Bu”. (Hampir bersamaan).

Ners Syam : ” Pak Edy masih kenal dengan kami kan ?”.

Pak Edy : ” Kenal dong, masa nda’ sih. Orang baik pasti selalu dikenang dong Pak”.

Ners Mey : ” Ah.. Bapak ini bisa aja..., ngomong-ngomong bagaimana keadaan Bapak hari

ini ?”.

Pak Edy : ” Alhamdulillah, lumayan baik Mbak, tapi saat ini perutku lagi mules,

menahan kencing dari sejam yang lalu, bisa ditemani ke kamar kecil nda ?”.

Ners Syam : ” Tentu, tentu saja.Pak”.

Page 7: mawar,PHILOSOPHICAL THEORY KETIE ERIKSON

(Ners Amir menemani Pak Edy ke kamar kecil sedangkan Ners Mey mengantar sampai ke depan

pintu kamar kecil saja dan membantu membukakan pintu kamar kecil).

Pak Edy : ” Mbak boleh menunggu kami di ruang tamu aja, soalnya kamarku berantakan

banget”.

Ners Mey : ” Iya Pak, saya akan menunggu di ruang tamu”.

Narator :

Pada sesi II, cara perawat berkomunikasi dan bersikap mencerminkan keramahan dan

kemurahan hati serta perhatian mereka kepada kliennya. Dalam hal ini mereka telah menerapkan

konsep caritas yang merupakan konsep utama dari caritative caring oleh Katie Erikson.

SESI III

Pak Edy dengan kursi rodanya ditemani oleh Ners Syam keluar dari kamarnya. Di ruang tamu,

ada Ners Mey yang sedang duduk membaca buku.

Ners Mey : ” Sudah selesai ya Pak ?. Bagaimana perasaannya sekarang ?”.

Pak Edy : ” Alhamdulillah, jauh lebih baik dibanding saat saya menahan kencing. Terima

kasih banyak ya Pak Syam, Mbak Mey, kalian berdua sudah cukup perhatian

sama aku. Seandainya saja anak-anakku seperti kalian. Pasti aku akan sangat

bahagia”.

Ners Mey : ” Pak, kalau boleh saya tahu, apa yang terjadi tadi, sehingga Bapak bela-belain

menahan kencing begitu lama ?”.

Pak Edy : ” Begini, Mbak, tadi itu, aku pengen kencing, nah aku manggil mereka.. eh

tidak kunjung datang, sampai aku akhirnya marah-marah.. rasanya sudah cukup

keras suaraku berteriak mereka nda kunjung datang. Seandainya aku bisa

sendiri, pasti aku tidak bakal merepotkan mereka. Ini sudah terjadi berulang-

ulang kali Mbak”.

Ners Mey : ” Kami mengerti perasaan Bapak, saat ini bapak pasti sangat membutuhkan

perhatian dari anak dan cucu bapak, hal itu adalah wajar karena setiap manusia

itu membutuhkan cinta dan kasih sayang serta perhatian dari orang-orang

Page 8: mawar,PHILOSOPHICAL THEORY KETIE ERIKSON

terdekatnya terlebih lagi saat lagi sakit. Pak, sebelumnya saya minta maaf Pak,

apa boleh saya berpendapat tentang keluarga Bapak ?”

Pak Edy : ” Silahkan Mbak.. silahkan, saat ini saya sangat butuh masukan-masukan dari

Mbak Mey dan Pak Syam”.

Ners Mey : ” Begini Pak, menurut pendapat saya, anak dan cucu Bapak mungkin saja sangat

dan begitu ingin memperhatikan Bapak. Begitu ingin menemani Bapak setiap

saat, tapi mereka juga mungkin memiliki kesibukan yang lain yang tidak bisa

mereka tinggalkan, dan itu semua demi kepentingan Bapak juga”.

Pak Syam : ” Menurut saya juga seperti itu Pak, tadi kami sempat berbincang-bincang

dengan anak Bapak. Ia mengatakan bahwa sebenarnya ia sangat sedih melihat

keadaan Bapak seperti ini, dia sangat ingin Bapak cepat sembuh dan ceria lagi

seperti dulu”.

Pak Edy : ” Mungkin iya juga ya, mereka sibuk dengan kerjaannya soalnya waktu kemaren

saya dirawat di RS mereka pada cuti kerja. Nia memang bekerja di warung

menjual makanan, dan Wardiyah cucu kesayanganku itu bekerja di kantor.

Berarti aku yang salah. Kenapa selama ini aku tidak menyadari hal itu yach ”.

Ners Mey : ” Pak, setiap orang yang mengalami sakit bisa memiliki emosi yang labil dan

sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang lain”.

Ners Syam : ” Kami akan membantu Bapak untuk mendapatkan perawatan di rumah dengan

cara memberikan pengetahuan kepada anak dan cucu Bapak tentang cara yang

tepat merawat Bapak di rumah”.

Pak Edy : ”Saya sekarang sadar kalau mereka memang anak yang baik. Mereka tidak

pernah mengeluh merawat aku”.

Narator :

Sesaat kemudian Wardiyah dan Bu Nia datang membawa suguhan buat Ners Mey dan Pak

Syam. Pak Edy langsung memanggil keduanya.

Pak Edy : ” Nia, Diyah ke sini Nak, kalian duduk di dekat Bapak”.

Diyah : ” Ada apa Kek ?”.

Pak Edy : ” Nak, maafkan Bapak yach Diyah, Nia. Bapak selama ini terlalu kasar sama lain

berdua”.

Page 9: mawar,PHILOSOPHICAL THEORY KETIE ERIKSON

Diyah : ” Kami juga minta maaf Kek, kami memang salah kok”. (sambil bersalaman

dengan Pak Edy)

Bu Nia : ” Maafkan kami yach Pak”. (sambil bersalaman dengan Pak Edy)

Narator :

Demikianlah tadi penayangan adegan Sesi III, pada sesi ini perawat memperlihatkan adanya

aplikasi tindakan caring communion yaitu adanya kehangatan, ketenangan, ketanggapan serta

keakraban yang membuat caring itu menjadi berarti. Selain itu, saat berkomunikasi dengan

pasien, perawat menunjukkan etika caring yang begitu menghargai pasien dan melakukan

pendekatan-pendekatan tanpa adanya prasangka-prasangka yang buruk terhadap keluarga klien.

Dengan berakhirnya sesi III maka berakhir pulalah seluruh rangkaian penayangan drama

philosophical theory dengan penerapan aplikasi konsep dari Katie Erikson yang lakonkan oleh

kelompok Mawar,

Terima Kasih

Page 10: mawar,PHILOSOPHICAL THEORY KETIE ERIKSON

UNIVERSITAS INDONESIA

SKENARIO PENAYANGAN ROLE PLAYPHILOSOPHYCAL THEORY : KATIE ERICKSON

KELOMPOK III (MAWAR) :

AMIR SYAM

EDY WURYANTO

HAPSAH

NIA RESTIANA

WARDIYAH DAULAY

ROSAMAY E LANGITAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM MAGISTER UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2008

Page 11: mawar,PHILOSOPHICAL THEORY KETIE ERIKSON

DAFTAR PUSTAKA