maturity

2
2.1.3.1. Batupasir Tekstur batupasir : ukuran butiran (pasir 0.125 – 2.00 mm), bentuk butiran (menyudut, membundar, dll.), sorting, kemas butiran (mencakup orientasi, grain packing, grain contact, hubungan butiran dan matriks), textural maturity, porositas, permeabilitas, struktur sedimen. Textural maturity : Texturally immature sediment : matriks dominan, sortasi buruk, butiran menyudut. Texturally mature sediment : matriks sedikit,, sortasi sedang-baik, butiran membundar tanggung-membundar. Komposisi : butiran (fragmen batuan/litik, kuarsa, felspar, dan mineral-mineral lainnya), matrik dan semen. Klasifikasi batupasir Parameter : butiran (stabil dan tak stabil) : kuarsa, felspar, fragmen litik matriks lempung (hasil rombakan atau alterasi batuan) batupasir arenite : bila kehadiran matriks lempung <15% batupasir wacke : bila kehadiran matriks lempung >15%Pembagian secara umum (Gilbert, 1982; Pettjohn, 1987; dan Folk, 1974) : batupasir kuarsa, batupasir arkose, batupasir litik, batupasir greywacke. TEKSTUR MATURITY Merupakan tingkat kedewasaan batuan dilihat dari tekstur. Criteria yang digunakan dalam menentukan tekstural maturity batuan sedimen: 1. Jumlah kandungan clay 2. Tingkat kebundaran butiran penyusunan 3. Sortasi Berdasarkan criteria tersebut dikelompokkan menjadi: Immature, Submature, Mature, Supermature Semakin batuan mempunyai tekstural maturity yang tinggi (supermature) semakin bagus porositas dan permeabilitas, karena batuan mempunyai kenampakan well sorted, well rounded dan sedikit bahkan bersih dari matriks. Jenis shale dan pengaruhnya pada porositas: Jenis shale : Butiran, Matrix, Semen Cara identifikasi batuan 1) Identifikasi makroskopik

Upload: barajati

Post on 28-Nov-2015

175 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

BR

TRANSCRIPT

Page 1: Maturity

2.1.3.1. Batupasir Tekstur batupasir : ukuran butiran (pasir 0.125 – 2.00 mm), bentuk butiran (menyudut, membundar, dll.), sorting, kemas butiran (mencakup orientasi, grain packing, grain contact, hubungan butiran dan matriks), textural maturity, porositas, permeabilitas, struktur sedimen.

Textural maturity :

Texturally immature sediment : matriks dominan, sortasi buruk, butiran menyudut.

Texturally mature sediment : matriks sedikit,, sortasi sedang-baik, butiran membundar tanggung-membundar.

Komposisi : butiran (fragmen batuan/litik, kuarsa, felspar, dan mineral-mineral lainnya), matrik dan semen.

Klasifikasi batupasirParameter : butiran (stabil dan tak stabil) : kuarsa, felspar, fragmen litikmatriks lempung (hasil rombakan atau alterasi batuan)batupasir arenite : bila kehadiran matriks lempung <15%batupasir wacke : bila kehadiran matriks lempung >15%Pembagian secara umum (Gilbert, 1982; Pettjohn, 1987; dan Folk, 1974) : batupasir kuarsa, batupasir arkose, batupasir litik, batupasir greywacke.

TEKSTUR MATURITYMerupakan tingkat kedewasaan batuan dilihat dari tekstur.Criteria yang digunakan dalam menentukan tekstural maturity batuan sedimen:1. Jumlah kandungan clay2. Tingkat kebundaran butiran penyusunan3. SortasiBerdasarkan criteria tersebut dikelompokkan menjadi:Immature, Submature, Mature, SupermatureSemakin batuan mempunyai tekstural maturity yang tinggi (supermature) semakin bagus porositas dan permeabilitas, karena batuan mempunyai kenampakan well sorted, well rounded dan sedikit bahkan bersih dari matriks.Jenis shale dan pengaruhnya pada porositas:Jenis shale : Butiran, Matrix, SemenCara identifikasi batuan1) Identifikasi makroskopik- Meliputi : jenis batuan, struktur sedimen, urutan vertical, mineralogy, biota, sedimentasi dan porositas dan kuantitas.2) Identifikasi mikroskopik- Mikroskopik binokuler untu mengetahui batuan inti dan teras samping.- Identifikasi petrografi dengan menggunakan mikroskopik polarisasi.

Porositas SekunderFactor pengontrol porositas- Syn-depositional process, meliputi : ukuran butir, bentuk butir.- Pos-depositional process, meliputi : diagenesaDiagenesa batuan reservoir meliputi proses :

Page 2: Maturity

Kompaksi, Sementasi, Rekistralisasi, Pelarutan, UbahanEfek negative diagenesa- Mengurangi porositas primer yang disebabkan oleh : kompaksi, sementasi, rekistralisasi dan ubahan.Efek positif diagenesa- Meningkatkan derajat konektifitas dan nilai porositas, karena kompaksi yang mengakibatkan adanya rekahan dan open styiolite pada batu gamping (dedolomitasi) dan pelarutan.LINGKUNGAN PENGENDAPANMerupakan suatu tempat atau bagian permukaan bumi yang diisi oleh batuan sedimen dengan ciri kondisi fisik, kimia, dan biologis yang dapat dibedakan dengan batuan sedimen di tempat lainnya.Parameter yang menandai lingkungan pengendapan- Parameter fisik, meliputi : Temperature, kedalaman air, arah dan kecepatan arus atau angin, sinar matahari dll.- Parameter kimia, meliputi : komposisi air (salinitas), mineralogy.- Parameter biologi, meliputi : Binatang, jejak aktivitas binatang.Tipe lingkungan pengendapan1. Lingkungan pengendapan continental, meliputi : Fluvial , Alluvial , Eolin.2. Lingkungan pengendapan transisi, meliputi : River dominated delta , Tide dominated delta , Wave dominated delta3. Lngkungan pengendapan lautLaut dangkal (Pantai, Tidal, Shelf), Laut dalam (Kipas bawah laut)