matriks mat 2.doc
DESCRIPTION
mtkTRANSCRIPT
Matriks adalah himpunan bilangan (lambang bilangan) yang
teratur, disusun atas baris-baris dan kolom-kolom yang
berbentuk persegi panjang serta dihubungkan dengan tanda
kurung ( ) atau siku [ ].
Secara umum matriks dapat dituliskan sebagai:
A = Matriks A 4X4
Dimana: Banyaknya elemen dari matriks dinyatakan
dengan m x n
Matriks A mempunyai m baris dan n kolom dan
ditulis mxn.
MATRIKS – MATRIKS KHUSUS :
1. MATRIKS BARIS, MATRIKS KOLOM
- Matriks baris: A= dan Matriks kolom: B=
2. MATRIKS NOL : yaitu matriks yang semua elemennya nol. A=
3. MATRIKS SEGITIGA ATAS- yaitu elemen yang berada diatas diagonal pokok.
4. MATRIKS SEGITIGA BAWAH
Matriks
- yaitu elemen yang berada dibawah diagonal pokok.
5. MATRIKS BUJUR SANGKARyaitu ukuran baris = ukuran kolom. Matriks bujur sangkar ordo n.
6. MATRIKS DIAGONAL- matriks bujur sangkar yg semua elemennya sama dengan nol
kecuali diagonal pokok.
disebut juga matriks
skalar
7. MATRIKS IDENTITAS elemen selain diagonal utama = nol dan diagonal utama adalah satu.
8. MATRIKS TRANSPOSE- diperoleh dengan menukar elemen baris jadi kolom dan sebaliknya kolom jadi baris.- bila matriks Amxn maka matriks transpose (At )nxm.
maka
9. MATRIKS SIMETRIS- matriks bujur sangkar yang matriks transpose sama dengan matriks semula. (aij=aji).
Matriks Simetris
10. MATRIKS SKEW SIMETRIS (ANTI SIMETRIS)
- matriks bujur sangkar bila matriks transpose sama dengan (-) matriks awal (aij=- aji)
Matriks Simetris (-)
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
49
Matriks
OPERASI PADA MATRIKS
1. PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
Syarat : ORDO SAMA jika A berordo mxn, maka B juga harus
berordo mxn
Sehingga: A + B = C juga berordo mxn.
Sifat Penjumlahan :a. Komutatif : A + B = B + Ab. Asosiatif : (A + B) + C = A + (B + C)c. A + 0 = 0 + A = A dimana 0 adalah matriks nol.d. A + B = 0 dimana B disebut lawan dari A.
Contoh: dan maka :
Dengan demikian terbukti bahwa A + B = B + A
2. PERKALIAN SKALAR DENGAN MATRIKS
- Perkalian matriks A berukuran mxn dengan skalar k 0 adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap elemen dari A dengan k.
Contoh: Maka 3
dengan k = 3
3. PERKALIAN MATRIKS DENGAN MATRIKS
Syarat : Dua matriks dapat dikalikan apabila banyaknya kolom matriks pertama harus sama dengan banyaknya baris matriks kedua. Jika Amxn dan Bnxp maka Ax B = CmxpJika: A3x2 dan B2x4 maka A x B = C3x4 ; A2x3 dan B3x1 maka A x
B = C2x1
A2x2 dan B2x1 maka A x B = C2x1
Misal: dan A2x2 B2x2 maka:
Ax B = C2x2
A X B =
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
50
Matriks
B X A = =
Kesimpulan bahwa A X B B X A
SIFAT SIFAT PERKALIAN MATRIKS:
A X B B X A A (B C) = AB + AC (AB) C = A (BC) AI = IA = A dimana I adalah matriks identitas.
Jika k suatu bilangan real maka: k (AB) = (kA) B = A (kB)
DETERMINAN
Determinan suatu matriks adalah Suatu skalar yang
diperoleh dari elemen-elemen matriks dengan menggunakan
operasi khusus. Determinan hanya didefinisikan bagi matriks
bujursangkar.
Determinan matriks Anxn ditulis dengan lambang A atau det
(A), D, A, dll.
Nilai determinan ordo n kita definisikan sebagai berikut:
1. Jika n = 1 (ordo 1)
Maka det (A) = a11 dan nilai det (A) didefinisikan sebagai
bilangan a11.
Contoh: 11
2. Jika n = 2 (ordo 2)
Maka det (A) didefinisikan sebagai .
Misal pada ordo 2 :
Maka det (A) = ad – bc
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
51
Matriks
Contoh:
3. Jika n 2
Khusus untuk n=3, maka det (A) hanya dapat ditentukan
dengan menggunakan ATURAN SARRUS.
Misal pada ordo 3 :
Maka:
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
52
Matriks
Contoh:
Maka:
Jadi
Jika n > 3, Misal n=4 disebut matriks
derajat 4 (ordo 4)
maka untuk menentukan nilai determinan dari matriks ordo 4
dapat menggunakan Expansi Laplace. Sehingga perlu
didefinisikan dahulu pengertian dari Minor dan Kofaktor.
MINOR DAN KOFAKTOR
Definisi Kofaktor
Kofaktor elemen aij dari determinan derajat n adalah hasil
kali dari minor elemen aij dengan (-1)I+j. Kofaktor elemen aij
ditulis Kij , maka:
Definisi Minor
Minor elemen aij dari determinan derajat n adalah suatu
determinan berderajat n-1 yang diperoleh dari
determinan derajat n dengan cara menghapus baris ke i
dan lajur ke j ditulis Mij.
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
53
Matriks
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
54
Matriks
Contoh:Diketahui matriks ordo 4. Tentukan M11 , M32 , M44
a. M11 Pada M11 : baris ke 1 dan kolom ke 1 dihapus.
M11 Sehingga menjadi M11 =
b. M32 Pada M32 : baris ke 3 dan kolom ke 2 dihapus
M32 Sehingga menjadi M32 =
c. M44 Pada M44 : baris ke 4 dan kolom ke 4 dihapus
M44 Sehingga menjadi M44 =
PENYELESAIAN DETERMINAN DENGAN EXPANSI
LAPLACE
Expansi Laplace:
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
55
Matriks
- Nilai Matriks Anxn yang didefinisikan sebagai jumlahan hasil ganda elemen untuk baris(kolom) tertentu dgn kofaktor-kofaktor yang bersesuaian
- Rumus dengan i tertentu disebut determinan
yang dikembangkan (diexpansikan) menurut baris ke – i atas kofaktornya
- Rumus dengan j tertentu (2) disebut juga
determinan yang dikembangkan(diexpansikan) menurut baris ke– j atas kofaktornya
Rumus Expansi Laplace:Yaitu determinan yg dikembangkan (diexpansikan) atas
minor-minornya.
Contoh:
Hitung determinan matriks ordo 3 dg expansi laplace menurut
baris ke 3 atas minor-minornya. A=
Maka A3 = (-1)3+1. a31. M31 + (-1)3+2. a32. M32 + (-1)3+3. a33. M33
= a31. - a32. + a33.
=
Contoh:
1. Hitung determinan dari matriks ordo 3 dengan expansi
laplace menurut baris ke 3 atas minor-minornya.
Jawab: A3 = (-1)4. a31. M31 + (-1)5. a32. M32 + (-1)6. a33. M33
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
56
Matriks
=
=
= (-2){3-0} + (3){2+4} + (5){0+3}
= (-2)(3)+(3)(6)+(5)(3) = -6 + 18 + 15 = 27
Jadi det = 27
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
57
Matriks
SIFAT-SIFAT DETERMINAN
1. Nilai determinan matriks A tidak berubah jika baris-barisnya dan kolom-
kolomnya ditukarkan (Nilai determinan A sama dengan nilai determinan
transpos..Dimana A=At )
A= At = B= Maka
Contoh: A= At = B= Maka
2. Nilai suatu determinan sama dengan nol bila dua buah baris / kolom sama.
3. Nilai suatu determinan berlainan tanda bila elemen sebuah bais (kolom)
saling ditukarkan.
=
=
4. Nilai suatu determinan akan menjadi k kali nilai determinan semula bila
elemen suatu baris/ kolom digandakan dengan bilangan tetap k.
= = 2.
5. Nilai suatu determinan akan sama dengan nol bila terdapat dua baris /
kolom sebanding.
= 0 = 0
dimana baris 1 sebanding baris 3
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
58
Matriks
6. Nilai suatu determinan tidak akan berubah jika elemen suatu baris
setelah digandakan dg bilangan tetap (k) ditambahkan pada elemen
yang bersesuaian dari baris/kolom lain.
= =
dimana elemen-elemen kolom ke 2 ditambah (k) kali elemen-elemen
kolom ke 1.
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
59
Matriks
INVERS MATRIKS
Jika maka Invers Matriks A ditulis A-1, yaitu:
Dimana: det (A) = determinan dari matriks A
Adj (A) = Transpos dari matriks kofaktor (CT)
Matriks kofaktor (Aij) adalah Aij = (-1)I+j. Mij
Mij matriks tidak sebaris dan tidak sekolom dg
unsur Aij
Syarat: hanya untuk matriks bujusangkar (ukuran harus sama)
Untuk matriks ordo 2 dimana , maka:
Untuk matriks ordo 3 dimana , maka:
=
dimana Adj (A) = CT Kofaktor ( C ) = A+ =
Contoh:
1. Diket: Tentukan (a) det (A) dan (b) Invers (A) =
A-1
a. Det (A) dengan Sarrus det
Jadi Determinan Matriks = -1
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
60
Matriks
b. Invers Matriks A = A-1
dimana Adj (A) = CT
Kofaktor (C)?
Kofaktor (C) dari adalah:
Tanda Kofaktor (C) = Maka Kofaktor (C) =
Sehingga = Adj (A)
Jadi INVERS MATRIKS A =
SOAL:
A. Hitung determinan dari matriks dibawah ini:dengan Expansi Laplace
1. 2. 3.
B. Tentukan Det (A) dengan Sarrus dan Exp. Laplace serta Invers A
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
61
Matriks
1. Diket: 2. Diket:
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
62
Matriks
Dalam bentuk Matriks:
=
Cara menyelesaikan sistem persamaan Linier ada 4 cara,
yaitu:
1. Dengan Kaidah / Metode CRAMMER
2. Dengan Matriks Invers
3. Dengan Metode Eliminasi Gauss
4. Dengan Metode Eliminasi Gauss – Jordan
Kaidah/Metode Crammer :
Jika AX = B adalah sebuah sistem yang terdiri dari n persamaan
linier didalam n bilangan yang tak diketahui sehingga det(A) #
0 maka sistem tersebut mempunyai sebuah pemecahan yang
unik, yaitu:
Dimana:
Penyelesaian Sistem Persamaan Linier dengan Matriks
Invers
A . X = B
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
63
A . X = B
X = A-1 . B
Matriks
dimana:
Contoh :
1. Selesaikan Sistem Persamaan Linier dengan kaidah crammer: x + 3y –2z = 11 Dalam bentuk Matriks:
4x –2y + z = -15 A . X = B
3x + 4y – z = 3
Dengan kaidah crammer:
Maka: ; ;
Jadi x = -2 ; y = 1 ; dan z = -5
2. Selesaikan sistem persamaan linier dengan Matriks Invers.
3x – 2y = -7-x + 3y – 7z = 0 Dalam bentuk matriks:
2x + y – 3z = -3jawab: A . X = B
Matriks Invers: X = A-1 . B
Dimana: maka:
=
Sehingga Matriks Invers: X = A-1 . B
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
64
Matriks
Jadi: x = -1 ; y = 2 ; dan z = 1
Sistem Persamaan Linier
Untuk Memecahkan sistem-sistem persamaan linier digunakan
prosedur atau pemikiran untuk mereduksi matriks yang
diperbesar menjadi bentuk yang cukup sederhana sehingga
sistem persamaan linier dapat dipecahkan dengan memeriksa
matriks yang diperbesar.
Eliminasi Gauss :
Metode untuk memecahkan sistem-sistem persamaan linier
dengan mereduksi matriks yang diperbesar menjadi bentuk
eselon baris.
Syarat Eselon baris :
Jika sebuah baris tidak seluruhnya terdiri dari nol maka
bilangan tak nol pertama dalam baris tersebut adalah 1
(satu)
Jika ada suatu baris yang seluruh elemennya terdiri dari nol
maka semua baris seperti itu dikelompokkan bersama-sama
dibawah matriks.
Didalam sembarang baris yang berturutan yang seluruh
elemennya tidak terdiri dari nol maka ada elemen utama 1
didalam baris yang lebih rendah lebih jauh kekanan daripada
elemen utama 1 didalam baris yang lebih tinggi.
Transformasi Elementer:
Trasformasi / operasi terhadap suatu matriks A berukuran
mxn antara lain:
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
65
Matriks
1. Menggandakan sebuah baris / kolom dengan sebuah
konstanta yang tidak sama dengan nol. Bi (k) atau
Ki (k)
Baris pertama matriks kedua diperoleh dari kelipatan
10 dari elemen baris pertama matriks pertama. B1
(10)
2. Menukar dua baris / kolom ini berarti menukar baris ke i
dan kolom ke j yang ditunjukkan Bij atau saling menukar
dua kolom i dan j yang ditunjukkan Kij.
(B12) baris pertama ditukar
baris kedua
3. Menambahkan kelipatan suatu baris / kolom kepada baris
/ kolom yang lain, ditunjukkan dengan Bij (k) atau kolom
pada kolom Kij (k).
dimana [1+0] [0+0] [3+
(1x (-3)]
B13(-3) elemen baris pertama ditambah (-3)kali elemen
dr baris ke 3
Contoh :
1. Dengan Eliminasi Gauss selesaikan sistem persamaan linier
berikut:
x + y + z = 6
2x – 3y + 2z = 2
x – y = 1
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
66
Matriks
Dalam bentuk matriks menjadi:
Matriks lengkapnya adalah sebagai berikut:
Maka ini berarti bahwa: x + y + z = 6 y = 2 z = 1
Jadi x = 3 ; y = 2 ; dan z = 1
CONTOH PENERAPAN MATRIKS
1. Perhatikan batang logam terisolasi pada gambar dibawah ini. Angka-
angka menyatakan suhu dititik yang ditunjukkan. Tentukan suhu-suhu
t1, t2 dan t3 , jika diasumsikan bahwa suhu disetiap titik dibagian dalam
adalah rataan suhu di dua titik didekatnya.
t0=50oC t1 t2 t3 t4=1000C
Jawab:
- Asumsi suhu tersebut menghasilkan tiga persamaan linier berikut:
; ;
- Ketiga persamaan tsb ditulis dalam bentuk biasa, maka diperoleh sistem linier :
- Persamaan diubah dalam bentuk Matriks:
A . T = B
Persamaan diatas dapat diselesaikan dengan: Kaidah Crammer &
Eliminasi Gauss
Penyelesaian dengan Kaidah Crammer:
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
67
Matriks
Maka: dan
Jadi suhu-suhu pada t1 = 62,5 , t2 = 75 dan t3 = 87.5
Penyelesaian dg Eliminasi Gauss
- Dalam bentuk Matriks lengkap
Menjadi:
Sehingga: t1 – 2t2 + t3 = 0 t2 – 2t3 = -100
4t3 = 350
maka: dan
Jadi suhu-suhu pada t1 = 62,5 , t2 = 75 dan t3 = 87.52. Seorang karyawan sebuah perusahaan memilih tiga jenis alat
transportasi untuk sampai ke kantor. Ketiga jenis alat transportasi yaitu
bemo, kereta komuter dan bus. Berikut ini karakteristik yang dimiliki
setiap jenis alat transportasi:
bemo Kereta
komuter
bus
Waktu
Pemberhentian
Biaya
1/3
0
4
1/2
2
1
1
7
1/2
Jika dalam seminggu karyawan menghabiskan waktu 14 jam di
perjalanan, 76 kali pemberhentian dan biaya $ 26. Berapa kalikah dia
harus menggunakan tiap jenis transportasi.
Penyelesaian:
Misal x1, x2, x3, berturut-turut adalah jumlah penggunaan
transportasi bemo, kereta komuter dan bus oleh karyawan. Dari data
yang ada dapat disusun tiga buah persamaan berikut:
1/3x1 + 1/2x2 + x3 = 14
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
68
Matriks
2x2 + 7x3 = 76
4 x1 + x2 + 1/2 x3 = 26
Persamaan diubah dalam bentuk Matriks:
A . X = B
Persamaan tsb dapat diselesaikan dengan Eliminasi Gauss atau
metode yang lain
Penyelesaian dg Eliminasi Gauss- Dalam bentuk Matriks lengkap
Menjadi: Sehingga: 0,3x1 +0,5x2 + x3 = 14
2x2 + 7x3 = 76
6x3 = 48
maka: dan x1=3
Jadi tiap jenis: bemo (x1) = 3 kali, komuter (x2)=10 kali dan bus (x3)= 8 kaliSoal:
A. Hitung matriks dan Sistem Persamaan Linier dibawah ini:
1. Jika dan
Hitung a. 2A + 3B b. 5B – 3A + 2(2A + 3B) c. (3A – 4B)t dan d.
A x B
2. Jika dan Hitung AxB dan BxA
3. Jika dan
Hitung a. 3P – 2Q b. (3P – 2Q)t c. 4Q – 3 (2P + 5Q) d.
2(P – 4Q) + 6P
4. Jika dan maka hitung AxB dan BxA
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
69
Matriks
5. Jika dan maka hitung AxB dan (2)A x (-3)B
6. Selesaikan sistem persamaan linier berikut dengan Kaidah Cremer:
x + 2z = 6
-3x + 4y + 6z = 30
-x – 2y + 3z = 8
7. Selesaikan sistem persamaan linier berikut dengan Matriks Invers:
x + y + z = 2
x – y – z = 0
2x – y = 1
8. Dengan eliminasi Gauss selesaikan sistem persamaan linier berikut:
3x – 2y = -7
-x + 3y – 7z = 0
2x + y – 3z = -3
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
70
Matriks
B. Selesaikan soal berikut:
1. Dengan Matriks Invers selesaikan sistem persamaan linier berikut:
4x + 5y = 2
11x + y + 2z = 3
x + 5y + 2z = 1
2. Selesaikan sistem persamaan linier berikut dengan Eliminasi Gauss:
x + 2y + 2z = -1
x + 3y + 1z = 4
x + 3y + 2z = 3
3. Diketahui batang logam terisolasi dimana suhu di awal dan di akhir
adalah t0=140C dan t4 = 94 0C. Angka-angka menyatakan suhu dititik
yang ditunjukkan. Tentukan suhu-suhu t1, t2 dan t3 , jika diasumsikan
bahwa suhu disetiap titik dibagian dalam adalah rataan suhu di dua titik
didekatnya.
4. Berikut ini ada vitamin yang masing-masing terbentuk dari substansi K1,
K2, K3, K4. Dengan 3.85 gram vitamin A, 2.3 gram vitamin B, 0.8 gram
vitamin C dan 5.95 gram vitamin D. Susunan komposisinya sebagai
berikut:
VITAMIN K1 (%) K2 (%) K3 (%) K4 (%)ABCD
252825
1914431
202125
314016
Berapa gram tiap substansi harus didapatkan untuk memenuhi
kebutuhan tsb?
5. Dalam proyek pembangunan, kontraktor perlu bahan bangunan 4800
batu halus, 5810 krikil dan 5690 pasir. Terdapat 3 sumber bahan dengan material:
Batu halus krikil pasir
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
0,52
0,20
0,25
0,30
0,50
0,20
0,18
0,30
0,55
Berapa yang harus digali dari ketiga sumber untuk memenuhi kebutuhan
tsb?
Matematika II (Dian Savitri, S.Si, M.Si)
71