materi sosialisasi bpjs kesehatan perusahaan fix.pdf
TRANSCRIPT
JAMINAN KESEHATAN NASIONALBPJS KESEHATAN
HABIB NASUTIONKLOK LAMPUNG SELATAN
Sidomulyo, 04 September 2014
PT. Askes (Persero)
Agenda
Jaminan Kesehatan Nasional
Kepesertaan, Iuran dan Manfaat
Faskes BPJS
Mekanisme Kontrak BPJS Kesehatan dengan Faskesdan Pembayaran di Faskes tk Pertama
Tantangan
Program Jaminan KesehatanSistem Jaminan Sosial Nasional
I
Dasar Hukum
• UU No.40 Tahun 2004 :SJSN
• UU No.24 Tahun 2011 : BPJS
• Perpres No.12 Tahun 2013/No.111 Tahun 2013
• Permenkes No.69 Tahun 2013
• Permenkes No.71 Tahun 2013
• Kepmenkes No.455 Tahun 2013
• SE Menkes No.31 Tahun 2014
• SE Menkes No.32 Tahun 2014
Kegotong-royongan
Nirlaba
Keterbukaan
Kehati-hatian
Akuntabilitas
Portabilitas
Kepesertaan wajib
Dana amanat
Hasil pengelolaan danadigunakan seluruhnyauntuk pengembanganprogram dan sebesar-
besarnya untukkepentingan peserta
9 PrinsipJaminan
Kesehatan
Jaminan Kecelakaan Kerja
Jaminan Hari Tua
Jaminan Pensiun
Jaminan Kematian
5 ProgramKemanusiaan
Manfaat
Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
3 Azas
SJSN (UU NO 40/2004) GOTONG
ROYONG
PT. Askes (Persero)
MAKNA GOTONG ROYONG
KEBERSAMAAN ANTAR PESERTA DALAM MENANGGUNG BEBAN BIAYA(IURAN) : SEHAT BANTU YANG SAKIT
PENDERITA GAGAL GINJAL CUCI DARAH
-BIAYA 1X Rp.1.000.000---1BLN 8X =Rp8.000.000
-IURAN PESERTA/JIWA/BULAN Rp.25.500,-
DIBUTUHKAN ORANG YANG SEHAT
8000.000/25.500=318 ORANG
TIDAK ADA PENGEMBALIAN PREMI
PT ASKES
PT Jamsostek
1 Juli 2015 20291 Januari 2014
Kemkes
KemhanTNI, POLRI
Jamkesmas
LAIN-LAIN
KEPESERTAAN, IURAN DAN MANFAAT
II
PT. Askes (Persero)
KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN
Peserta setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di
Indonesia, yang telah membayar iuran. (Wajib)
Anggota keluarga meliputi istri/suami yang
sah, anak kandung, anak tiri dari perkawinan
yang sah, dan anak angkat yang sah,
sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang
• Pekerja yang memiliki anggota keluarga lebih dari 5 (lima)orang dan ingin mengikutsertakan anggota keluarga yang lainwajib membayar tambahan iuran (Pasal 28 UU No.40/2004).
• Anggota keluarga yang lain sebagaimana dimaksud meliputianak ke 4 (empat) dan seterusnya, ayah, ibu, dan mertua.
• Besar Iuran Jaminan Kesehatan bagi anggota keluarga yanglain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebesar1% (satu persen) dari Gaji atau Upah peserta pekerjapenerima upah per orang per bulan.
TAMBAHAN ANGGOTA KELUARGA
PT. Askes (Persero)
HAK PESERTA
1. Memperoleh Kartu
2. Memperoleh manfaat & Informasi tentang
hak/keajibam dan prosedur pelayanan
3. Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS
4. Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan
saran secara lisan atau tertulis ke Kantor BPJS
Kesehatan
PT. Askes (Persero)
KEWAJIBAN
1. Mendaftarkan dirinya sebagai peserta serta
membayar iuran sesuai dengan ketentuan
2. Melaporkan perubahan data peserta
3. Menjaga kartu agar tidak rusak/hilang atau
dimanfaatkan oleh yang tidak berhak
4. Mentaati semua ketentuan dan tatacara
pelayanan kesehatan
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK
IDENTITAS PESERTA
14
Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Peserta Jaminan Kesehatan
Pekerja Penerima
Upah
Pekerja Bukan
Penerima Upah
Bukan Pekerja
Fakir Miskin
Orang Tidak
Mampu
Peserta Jaminan Kesehatan
PT. Askes (Persero)
KEPESERTAAN PENERIMA BANTUAN (PBI) IURAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 101 TAHUN 2012
TENTANG
PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN
PT. Askes (Persero)
PENETAPAN KRITERIA DAN PENDATAAN FAKIR MISKIN & ORANG TIDAK MAMPU
1.KRITERIA 2.PENDATAAN
5.DATA TERPADU
4.VERIFIKASI & VALIDASI, KOORDINASI
3.HASIL PENDATAAN
MENTERI SOSIAL
MENTERI KEUANGAN/LEMBAGA
TERKAIT
BPSTATISTIK
6.PENETAPANDATA
NASIONAL
PBI Dibayar oleh pemerintah
Pekerja
Penerima Upah
Pekerja Bukan
Penerima Upah
Dibayar oleh Pemberi Kerja dan
Pekerja
Dibayar oleh peserta yang
bersangkutan
Iuran
BESARAN IURAN NON PBISARARAN PESERTA PROSENTASE
UPAH KONTRIBUSI Keterangan
PNS/TNI/POLRI/PENSIUNAN
5% 2% OLEH PNS/TNI/POLRI/PENSIUNAN
3% OLEH PEMERINTAH
DARI GAJI POKOK DAN TUNJANGAN
PEKERJA PENERIMA UPAH
4,5 %
5%
4% PEMBERI KERJA DAN 0,5% PEKERJA
PER 1 JULI 20154% PEMBERI KERJA DAN
1% PEKERJA
PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH
NILAI NOMINAL
1. Rp 25,500,-2. Rp 42,500,-3. Rp 59,500,-
1. Ranap kelas 32. Ranap kelas 23. Ranap kelas 1
19
Catatan:Batas atas upah (ceiling wage) untuk pekerja penerima upah swasta ditetapkan 2 kali PTKP-K1(Rp 4.725.000,-) sedangkan Batas bawah upah adalah UMK di masing-masing kabupaten
PTKP K1
(2.362.500)
Kelas I 4% 0,50%
Batas Max 2 x PTKP 4.725.000 189.000 37.800 23.625 4.725
> 1,5 x PTKP 3.544.000 141.760 28.352 17.720 3.544
Kelas II
Batas Max 1,5 x PTKP 3.543.750 141.750 28.350 17.719 3.544
Upah Minimum 1.825.000 73.000 14.600 9.125 1.825
PEMBERI KERJA PMPM PEKERJA PMPMKATEGORI
ILUSTRASI PERHITUNGAN PREMI
• Peserta yang mendaftar pada tanggal 1 sd 31 bulan berjalan maka
iurannya hanya berlaku sampai dengan akhir bulan
• Batas Minimal Premi adalah 4,5 % x Upah Minimum suatu wilayah
• Batas maksimal Premi adalah 4,5 % x (2xPTKP K-1)
• Peserta harus membayar lagi untuk manfaat bulan berikutnya.
• Pembayaran iuran paling lambat tanggal 10 setiap bulannya.
Perpres 111 Tahun 2013
PT. Askes (Persero)
Pentahapan Kepesertaan Jaminan Kesehatan
• PBI (Jamkesmas)
• TNI/POLRI dan Pensiunan
• PNS & Pensiunan
• JPK JAMSOSTEK
Tahap pertama
mulai tanggal 1 Januari
2014
Seluruh penduduk
yang belum masuk sebagai
Peserta BPJS Kesehatan
paling lambat tanggal 1
Januari 2019
Tahap Selanjutnya
PT. Askes (Persero)
Pendaftaran Peserta (Tahap I)
•PBI (Jamkesmas) : PEMERINTAH
•PNS & Pensiunan (ASKES) : OTOMATIS
•TNI/POLRI dan Pensiunan : PENGALIHAN
•JPK JAMSOSTEK : PENGALIHAN
Tahap pertama
mulai tanggal 1 Januari
2014
Pendaftaran Peserta (Tahap selanjutnya)
• Perseorangan/Kelompok
• Di BPJS Kesehatan
• Persyaratan sesuai dengan jenis peserta
Pekerja Bukan Penerima Upah
Pekerja Penerima Upah
Bukan Pekerja
Persaratan Pedaftaran PNS BARU
Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (DIP) dg melampirkan pas foto ukuranterbaru 3 x 4 masing-masing 1 lembar kecuali untuk anak usia balita
• Asli/foto copy SK terakhir
• Asli/foto copy Daftar Gaji yang dilegalisasi oleh pimpinan unit kerja
• Asli/foto KP4 yang dilegalisasi Asli/foto copy Kartu Keluarga
• Asli/ fotocopy KTP
• Fotocopy surat nikah
• Fotocopy akta kelahiran anak/ surat keterangan lahir/ SK Pengadilan Negeriuntuk anak angkat
• Surat Keterangan dari sekolah/ perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari21 tahun sampai dengan usia 25 tahun (bulan, tanggal dan tahun))
Persaratan Pedaftaran Untuk Pekerja
Swasta/Badan Lainnya
Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (DIP) dg melampirkan pasfoto ukuran terbaru 3 x 4 masing-masing 1 lembar kecuali untukanak usia balita• Bukti diri sebagai Tenaga Kerja / karyawan aktif pada perusahaan
• Perjanjian Kerja / SK pengangkatan sebagai pegawai
• Asli/foto copy KTP (diutamakan KTP elektronik)
• Asli/foto copy Kartu Keluarga
• Bukti potonganiuran Jaminan Kesehatan
• Foto copy surat nikah
• Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/SK Pengadilan Negeri untuk anak angkat.
• Bagi WNA menunjukan Kartu Ijin Tinggal Sementara/Tetap (KITAS/KITAP)
Pedaftaran untuk Anggota Keluarga Tambahan
Mengisi Formulir Penambahan Data Isian Peserta dg
melampirkan
– Pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 sejumlah 1
lembar
– Menunjukan/memperlihatkan KTP bagi anggota
keluarga yang telah berusia diatas 17 tahun dan untuk
usia dibawah 17 tahun menunjukan Kartu Keluarga.
Manfaat Jaminan KesehatanPerpres 12/2013 pasal 20
Bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan obat, bahan medis habis pakaisesuai dengan indikasi medis yang diperlukan
Manfaat Jaminan Kesehatan terdiri atas Manfaat medis dan non medis
Manfaat medis tidak terikat dengan besaran iuran yang dibayarkan
Manfaat non medis meliputi Manfaat akomodasi dan ambulans
Manfaat akomodasi ditentukan berdasarkan skala besaran iuran yang dibayarkan
Ambulans diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas kesehatan dengankondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin
Pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi
pelayanan kesehatan non
spesialistik yang mencakup:
• 1. Administrasi pelayanan;
• 2. Pelayanan promotif dan preventif;
• 3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasimedis;
• 4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif;
• 5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
• 6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis;
• 7. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; dan
• 8. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi
Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, meliputi pelayanan kesehatan yangmencakup:
Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin
1. Rawat Jalan yang Meliputi:
a) Administrasi pelayanan;
b) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasispesialistik oleh dokter spesialis dan subspesialis;
c) Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis;
d) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
e) Pelayanan alat kesehatan implan;
f) Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis;
g) Rehabilitasi medis;
h) Pelayanan darah;
i) Pelayanan kedokteran forensik; dan
j) Pelayanan jenazah di Fasilitas Kesehatan.
2. Rawat Inap yang Meliputi:
a) Perawatan inap non intensif; dan
b) Perawatan inap di ruang intensif.
+ Pelayanan Kesehatan Lain yang ditetapkan oleh Menteri
Kelas I dan II Kelas I, II dan III Kelas I, II dan III Kelas III Kelas III
Pekerja Penerima Upah
Pekerja Bukan Penerima Upah
Bukan Pekerja Fakir MiskinOrang Tidak
Mampu
Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Peserta
Manfaat Akomodasi
PENINGKATAN KELAS PERAWATAN
1) Peserta yang menginginkan kelas perawatan yang lebih tinggi dari pada haknya, dapat meningkatkan haknya dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan, atau membayar sendiri selisih antara biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dengan biaya yang harus dibayar akibat peningkatan kelas perawatan.
2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bagi peserta PBI Jaminan Kesehatantidak diperkenankan memilih kelas yang lebih tinggidari haknya.
Pelayanan Ambulan :Pelayanan transportasi pasien rujukan dengan kondisi tertentuantar fasilitas Kesehatan disertai dengan kegiatan menjagakestabilan kondisi pasien untuk kepentingan keselamatan pasien
Transportasi darat dan air antar fasilitas pelayananBesaran ditetapkan oleh Pemerintah DaerahApabila tarif dasar belum ditetapkan, besaran mengacu padatarif yang berlaku di Kabupaten/KotaAda Perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan Faskes
Manfaat Ambulan
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamina. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur ;b. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat;
c. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja;
d. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;e. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;f. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;g. Pelayanan meratakan gigi (ortodensi); h. gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau
alkohol;
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamini. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat
melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;j. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk
akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment);
k. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen);
l. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;m. perbekalan kesehatan rumah tangga;n. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat,
kejadian luar biasa/wabah; o. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat
Jaminan Kesehatan yang diberikan.
KOORDINASI MANFAAT
III. Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan
FASKES TINGKAT PERTAMAPERMENKES nomor 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
Pasal 21. Puskesmas beserta jejaringnya;2. Praktik dokter dengan jejaringnya (apotek,
laboratorium, bidan, perawat);3. Praktik dokter gigi beserta jejaringnya;4. Klinik pratama beserta jejaringnya; dan5. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara
Pasal 40Fasilitas Kesehatan tingkat pertama milik TNI/Polridinyatakan sebagai klinik pratama
FASKES TINGKAT LANJUTANPERMENKES nomor 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
Pasal 21. klinik utama atau yang setara;2. rumah sakit umum; dan3. rumah sakit khusus.
Faskes Lanjutan : Rumah Sakit
PEMERINTAH SWASTA TNI Polri Lain-lain
1 Bandar Lampung 3 6 1 1 11
2 Lampung Selatan 1 1 2
3 Pesawaran 0 0
4 Pringsewu 1 1 2
5 Tanggamus 1 1
Total KC 6 8 1 1 16
No Kabupaten/ Kota
RSUD Ogan Ilir Belum dimasukkan krn belum operasional
FASKES TINGKAT LANJUTAN
RS PEMERINTAH RS KHUSUS
• RS. ABDUL MOELOEK (B) - RS JIWA (B)
• RS DADI TJOKRODIPO (C)
- RS BOB BAZAR (C) RS KHUSUS SWASTA
- RS PRINGSEWU (C) - RSIA RESTU BUNDA
- RS KOTA AGUNG (D) - RSIA PURI BETIK HATI
RS SWASTA RS TNI
- RS URIP SOMOHARJO (B) - RS DKT
- RS BUMI WARAS (C)
- RS IMANUEL (C) RS POLRI
- RS PERTAMINA BINTANG AMIN (C) - RS BHAYANGKARA
- RS NATAR MEDIKA (C)
- RS WISMARINI (D)
FASKES TINGKAT PENUNJANGPeraturan BPJS
Fasilitas kesehatan penunjang
baik yang bekerjasama langsung ataupun yang merupakan jejaring dari fasilitas kesehatan tingkat pertama / lanjutan
• laboratorium;
• instalasi farmasi Rumah Sakit;
• apotek;
• unit transfusi darah/ palang merah Indonesia;
• optik;
• pemberi pelayanan Consumable Ambulatory Peritonial Dialisis(CAPD); dan
• praktek Bidan/Perawat dan setara
•Setiap peserta harus terdaftar pada satu faskes tingkat
pertama yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
•Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan pada
fasilitas kesehatan tingkat pertama dimana peserta terdaftar.
PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
Peserta
Faskes Primer
Rumah Sakit
Rujuk / Rujuk Balik
Emergency
Klaim
BPJSBranch Office
Alur Pelayanan Kesehatan
Kapitasi
PRINSIP BERJENJANG TIDAK BOLEH LANGSUNG KE RUMAH SAKIT
Penghentian Pelayanan
• Pemberi Kerja wajib memungut iuran dari Pekerjanya, membayar iuranyang menjadi tanggung jawabnya, dan menyetor iuran tersebut kepadaBPJS Kesehatan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan.
• Dalam hal keterlambatan pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan
didenda 2% /bulandan apabila lebih dari 3 (tiga) bulan, penjaminan dapat diberhentikan sementara untuk Pekerja
Penerima Upah
Sumber : perpres JK pasal 17
Jaminan Kesehatan Nasional,
untuk Indonesia yang lebih baik......
Wujudkan Gotong Royong untuk Generasi yang Lebih Baik
BPJS
JAMINAN KESEHATAN UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK