materi sejarah afrika 3

10
HISTORY OF AFRICA By: Umi Hartati, M.Pd

Upload: lethuan

Post on 12-Jan-2017

267 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Sejarah Afrika 3

HISTORY OF AFRICABy:

Umi Hartati, M.Pd

Page 2: Materi Sejarah Afrika 3

IMPERIALISME & KOLONIALISME

BENUA AFRIKA

Nasib Afrika tidak di tangan

bangsa Afrika sendiri, tetapi

ditentukan oleh bangsa kulit

putih.

Pada umumnya negara-negara

imperalis itu mendapatkan

daerah di Afrika dengan melalui

jalan damai.

Dalam waktu singkat Afrika

jatuh ke tangan imperialis

Barat.

Pada 1876, baru 10,8% Benua

Afrika merupakan jajahan Barat

tetapi pada kurang lebih 1.900

jumlah tersebut naik menjadi

90,4%.

Pada 1912 hanya tinggal

Ethiopia dan Liberia saja

negara-negara di Afrika yang

masih dapat mempertahankan

kemerdekaannya.

Page 3: Materi Sejarah Afrika 3

Benua Afrika Dapat Dibagi Menjadi 5 Bagian:

Daerah-daerah yang terletak di pantai utara, dengan iklim sedang (tidak termasuk dalam “Benua Gelap”). Penduduknya terdiri atas orang-orang Arab dan Berber atau campuran dari dua bangsa tersebut. Iklimnya yang sedang serta keadaan tanahnya yang subur sangat menarik perhatian bangsa-bangsa Barat untuk menguasainya.

Daerah-daerah yang terletak dibagian selatan yang berupa padang-pasir yang amat luas (gurun pasir Sahara, Libia dan Nubia). Penduduknya merupakan campuran antara orang-oarang Arab/ Berber dan orang-orang pribumi Afrika-Sudan.

Page 4: Materi Sejarah Afrika 3

Lanjutan

Daerah-daerah di sebelah selatan daerah gurun pasir. Daerah ini penuh

dengan padang rumput, hutan-hutan dan sungai-sungai. Penduduknya

padat, terdiri atas orang-orang pribumi Afrika.

Daerah Afrika Tengah, dimana banyak sekali turun hujan lebat dan

berhawa tropis yang amat panas. Penduduknya juga terdiri atas suku-

suku pribumi Afrika. Iklim di daerah ini tidak cocok bagi orang-orang

kulit putih.

Bagian yang paling selatan, terletak pada zona sedang. Bagian ini

memiliki tanah-tanha pegunungan, tanah-tanah datar dan padang

rumput. Penduduknya pribumi Afrika, terdiri atas berbagai suku (Suku

Bantu, Kaffer, Zulu dll). Ditambah lagi dengan bangsa pendatang yang

terdiri atas bangsa kulit putih.

Dari 5 bagian tersebut, bagian selatan dan utara adalah paling

berharga bagi kepentingan perdagangan dan penanaman modal

serta kolonisasi bangsa kulit putih. Sebaliknya daerah Afrika

Tengah merupakan bagian yang hingga pertengahan abad ke-19

tetap merupakan “Benua Gelap”.

Page 5: Materi Sejarah Afrika 3

Afrika bagian utara disebut pula Mediterranean Afrika. Di bagian inilah pada zaman kuno terdapat peradaban (Mesir zaman Yunani-Romawi). Seluruh Afrika Utara berada di bawah kekuasaan Imperium Romanum.

Pada zaman kuno hubungan orang-orang Roma dengan Afrika daerah Sahara dan Afrika Barat sangat sedikit. Orang-orang Roma lebih banyak berhubungan dagang dengan dunia

Timur. Malalui pantai-pantai Timur ini mereka dapat mengadakan hubungan dengan India. Akhirnya Pax Romana di Afrika Utara berakhir pada abad ke-7 dikarenakan serbuan orang-

orang Islam Arab ke arah barat.

Di pantai Timur, sebelum pendudukan Portugis, di pantai tersebut terdapat kerajaan-kerajaan kecil (Mombasa, Kilwa, Lamu, yang di bawah supremasi Sultan dari Kilwi).

Negara-negara ini terkenal dengan nama Imperium Zenj. Perdagangan yang sangat banyak membawa keuntungan adalah perdagangan budak, mas dan gading.

Page 6: Materi Sejarah Afrika 3

Hubungan negara-negara Eropa dengan Afrika daerah sub-Sahara dimulai

pada abad ke-15 dan dilakukan pertama oleh orang Portugis. Portugis

mendirikan pos-pos dan benteng-benteng di sepanjang pantai.

Pada 1597 Portugis mendirikan koloni di Angola. Selama kira-kira 75

tahun, monopoli Portugis tidak terganggu. Sejak permulaan abad ke-17,

kedudukan Portugis di Afrika menjadi merosot karena didesak oleh

pedagang Eropa lainnya.

Page 7: Materi Sejarah Afrika 3

Inggris mendirikan bentengnya di Gambia diberi nama Benteng

James, sedang pedagang-pedangan Prancis pada 1637

mencapai Senegal dan mendirikan pos perdagangan serta

benteng yang strategis di St. Louis.

Belanda yang semula berhasil mendesak kedudukan Portugis

akhirnya tidak dapat menandingi saingan Inggris dan Prancis di

pantai Afrika Barat. Oleh sebab itu mereka menunjukan

perhatiannya kepada Afrika Selatan.

Sampai abad ke-18, perdagangan budak masih sangat ramai

dilakukan oleh pedagang-pedagang Arab, Eropa dan kepala-

kepala suku di Afrika. Dalam hal ini pedagang-pedagang Ingris

tidak ketinggalan ikut mengambil bagian yang sangat penting.

Pada akhir abad ke-18 di Inggris muncul gerakan-gerakan

humaniter yang anti perbudakan (Granville Sharp, William

Clarkson, William Wilberforce).

Granville Sharp

William Clarkson

William Wilberforce

Page 8: Materi Sejarah Afrika 3

• William Wilberforce berjuang di Parlemen untuk mencapai UU penghapusan perbudakan. Pada 1807 Presiden Jefferson mengabulkan UU yang berisi hukuman berat bagi mereka yang memasukkan budak ke Amerika Serikat. Pada 1833, Parlemen Inggris menerima UU penghapusan perbudakan.

• Prancis pada 1848 mengikuti jejak tersebut dan Belanda pada 1863.

• Eksplorasi daerah Afrika Barat ini mencapai klimaksnya pada permulaan abad ke-19 yang dilakukan oleh penjelajah Jerman, Dr. Heinrich Barth, ia mengunjungi kota-kota penting di Sudan Barat dan ia mempelajari keadaan sejarah, geografi serta ethnologi penduduk atau daerah yang dikunjungi itu.

Page 9: Materi Sejarah Afrika 3

Baru kemudian sesudah D. Livingstone dan Stanley membuka rahasia “Benua Gelap” itu mulailah orang

Barat mengenal daerah-daerah Afrika Tengah beserta kekayaan alamnya. Akan tetapi hal ini

membawa akibat dimulainya lembaran baru dalam sejarah bangsa Afrika yang dihisi dengan

eksploitasi, dilakukan oleh kaum kolonis-imperialis Barat yang menguasai daerah-daerah tersebut.

David Livingstone

Page 10: Materi Sejarah Afrika 3

• Abad 20 merupakan “Abad Afrika” karena sesudah pertengahan abad ke-20 banyaklah negara-negara di Afrika berhasil melepaskan diri dari genggaman kolonialisme-imperialisme Barat. (Mesir, Libia, Tunisia, Aljazair, Maroko, Mauritania, Mali, Niger, Chad, dll).

• Dengan demikian, pasca PD II bangsa Barat masih ingin menjadikan Afrika sebagai tempat di mana mereka akan mempertahankan politik kolonialisme-imperialismenya.

• Bangsa Afrika telah bangkit, bergolak mengikuti saudara-saudaranya di Asia menentang kolonialisme-imperialisme dan neokolonialisme.