MATERI POKOK MATAKULIAH PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM

1. Konsep Ketuhanan dalam lslam1.1. Filsafat ketuhanan dalam lslam

Falsafat adalah pengetahuan tentang yang benar (knowledge offrulh). Di sinilah terlihat persamaan falsafat dan agama. Tujuan agamaadalah menerangkan apa yang benar dan apa yang baik. yang BenarPeftama (alhaqqul awwalu = the First Truth) menurut al-Kindj adalahTuhan. Falsafat yang paling tinggi adalah fatsafat .t€etang Tuhan,sebagaimana dinyatakan al-Kindi :"Falsafai yang termulia dan tertinggiderajatnya adalah falsafat utama, yaitu ilmu ientang yang Benar pertama.yang menjadi sebab bagi segala yang benar". (Harun Nasution, 1978 :15).

1"2. Keimanan dan Ketaqwaan

Dalam al-Qur'an terdapat sejumlah ayat yang redaksionalnyaterdapat kata iman, diantaranya terdapat pada surat al-Baqarah ayat 165 :

u-S &i;_-j t;.rlsl {g ur: rr4'+i:; .t o"f,j;l &:

[! lBrt'dr*Jln cs'_i 6: d r1.,-'-"Jl ]d;l; ir.ji:-r' 4tl

+-r,:, 4ll! ij: tlC,rn=, 4l ;? ,Jl

165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembahtandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimanamereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amatsangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang_orang yang

Ur Lrllc- ,_Jt l ejldf

1 1o +l:J cjll

berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada harikiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allahamat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal) ( AL euran.2 : 165 ).

Berdasarkan teks ayat tersebut dapat diketahui bahwa iman adalanidentik dengan asyaddu hubban tilah. Asyaddu hubban berarti sikap yangmenunlukkan kecintaan atau kerinduan yang luar biasa terhadap Allah.Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap atau attjtude, yaitukondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luarbtasa terhadap Allah. Orang yang beriman kepada Allah adalah orangyang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapanatau kemauan yang dituntut Allah kepadanya.

Kata taqwa berasal dari waqa, yaqi, wiqayah, yang berarti 1akut,menjaga, memelihara, dan melindungi. Sesuai dengan makna etimologrstersebut, maka taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yangdiwujudkan dalam pengamalan darcn agama lslam secara utuh daKonsrsten atau (istiqamah) (Depaq, 1999: 157-158).

Surat al-Baqarah ayat 177 menjelaskan ;

i]1-r5

.-. [ ]- -.1

asJt 9 3

JX

(J 'E UL]J

.l .Gr.

L-ix:

1"t

aj c;G Jrl lJs $a;'r t_Ji J > .tr, i_rdli r -

aJJJ-J4J' l i - .1^lcLFlJ l

Gl.':6 jt,llr + -LS ,Jnr ig

.e-. '+ Jlt d - i Jr . ;r i

=t!j! c#r li,X- tlJnll*:"t_t J

E:aE tij S-.G+ b-d}i ,Jtrr i rs.jjri_,+_r ,- fAlj c- ff F J --..r-i.l ,Jl * l*_-O_rtr' lJi; .j,u! rti0rl " ..,, E Jl

.\ YY

diuu 9J t" cJtl J- ( ' l - - ?cJ^ U]J.F ' UL]

Adinya :" Bukanlah menghadapkan wajahmu ke afah timur danbarat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebaiikan itu ialanberiman kepada Allah, hari kemudian, mataikat-malaikat, kitab.kitaD,nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukanpertolongan) dan orang-orang yang meminta.minta; dan(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikanzakat; dan orang-orang yang menepati ianiinya apabila ia berjanji,oan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dandalam peperangan. l\,4ereka itulah ora ng-orang. yang benar (imannya);dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa', (Aleuran : 2.177).

Ayat tersebut di atas menjelaskan karakteristik orang-orang yarrgbertaqwa, yang secara umum dapat dikejompokkan dalam lima indikatorketaqwaan yaitu :

Pertama, iman kepada Aliah, para l\,4alaikat, Kitab-Kitab dan para Nabi.Indikator keiaqwaan yang periama adalah memelihara fitrah iman.Kedua, mengeluarkan harta yang dicintai kepada kerabat, anak yatirr,orang-orang m;skin, orang-orang yang terputus di perjalanan, orang_orarrgyang meminta-minta dana, orang-orang yang tidak memiliki kemampuanuntuk memenuhi kewajiban memerdekakan hamba sahaya. Indikatortaqwa yang kedua adalah mencintai sesama umai manusia yangmewujudkan meialui kesanggupan mengorbankan ha(a.Ketiga, mendirikan shalat dan menunaikan zakai. Indikator taqwa ketjgaadalah memelihara ibadah formal.Keempat, menepati janji, yang dalam pengeriian iain adalah memeliharakehormatan diri.

Kelima. sabar di saat kepayahan, kesusahan, dan di waktu perang, atau::^:an katd la in n-err r ik t semangat pet juangan

1.3-lmplementasi lman dan Ketaqwaan dalam Kehidupan Modern

datam menegakkan tauhjd, seseorang harus menyatukan iman danamat, Konsep dan pelaksanaan, fikiran dan perbuatan, serta teks dankonteks. Dengan demikian bertauhid adalah mengesakan Tuhan, artinyayakjn dan percaya kepada Allah semata melaluj Iikiran dan membenarkandalam hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan denganperbuatan. Oleh karena itu seseorang baru dinyatakan beriman danbertaqwa, apabila sudah mengucapkan kalimat tauhid dalam syahadatasyhadu alla ilaahailla Allah, (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selainAllah), kemudian diikuti dengan mengamalkan semua perintah Allah danmeninggalkan segala IaranganNya (yunan yusuf, 16_21)

2, Hakekat Manusia Menurut lslam2.1. Konsep Manusia dalam Berbagai perspektif.

Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologts,psikologis, dan sosial. l\y'anusia sebagai basyar tunduk pada takdir Allah,sama dengan makhluk lain l\,4anusia sebagai insan memiliki kebebasarldalam memilih untuk tunduk atau menentang takdir Allah.

Menurut pandangan l\,4urtadlo [,4utahhari manusia adalah makhlukserba dimensi. Dimensi pertama secara flsik manusia hampir samadengan hewan, membutuhkan makan, minum, istirahat dan menikan,supaya ra dapat hidup tumbuh dan berkembang. Dimensi kedua manusiamemiliki sejumlah emosi yang bersifat elis, yaitu ingin memperolehkeuntungan dan menghindari kerugian. Dimensi ketiga, manustamempunyai perhatian terhadap keindahan. Dimensi keempat, manusiamemiliki dorongan untuk menyembah Tuhan. Dimensi kelima, manusramemiliki kdmampuan dan kekuatan yang berlipat ganda, karena iadikaruniai akal, fikiran dan kehendak bebas, sehingga ia mampu menahanhawa nafsu dan dapat menciptakan kesejmbangan dalam hidupnya.dimensi keenam, manusia mampu mengenal dirinya sendiri. Jika ia sudahmengenal dirinya, ia akan mencari dan ingin mengetahui siapa

penciptanya, mengapa ja diciptakan, dari apa ia djciptakan, bagaimanaproses penciptaannya, dan untuk apa ia diciptakan.

2,2- Eksistensi dan nranabat ManusiaAl-Qur'an menggambarkan manusia sebagai makhluk pilihan

Tuhan, sebagai khatifah-Nya di muka bumi, yang dalam dirinyaditanamkan sifai mengakui Tuhan, bebas, terpercaya, rasa tanggungjawab terhadap didnya maupun alam semesta; serta karunia keunggulanaras atam semesta, langit dan bumi. Manusia dipusakai dengankecenderungan ke arah kebaikan mQupun kejahatan. Kemajuan manusradimulai dari kelemahan dan ketidakmampuan, yang kemudian bergerak Kearah kekuatan, tetapi hal itu tidak akan menghapuskan kegelisaharr,kecuali manusia dekat dengan Tuhan dan mengingafNya. Kapasitasmanusia tidak terbatas, baik daiam kemampuan belajar maupun dalammenerapkan ilmu. Manusja memiliki suatu keluhuran akhlak. l\Iotivasi danpendorong manusia, dalam banyak hal, tidak bersifat kebendaan. Manustadapat secara leluasa memanfaatkan rahmat dan karunia yangdilimpahkan kepada dirinya, namun pada saat yang sama, manusia harusmenunaikan kewajiban kepada Tuhan.

2.3. Tanggungiawab Manusia Sebagai Hamba Dan Khalifah AllahSebagai makhluk Allah, manusia mendapat amanat Allah, yang

harus dipertanggungjawabkan dihadapan-Nya. Tugas hidup yang dipikulmanusia dimuka bumi adalah tugas kekhalifahan yaitu tugaskepemimpinan, wakil Ajlah di muka bumi untuk mengelola danmemelihara alam.

Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegangkekuasaan. i\.4anusia menjadi khalifah, berarti manusia memperolehmandal Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi,kekuasaan yang diberikan kepada manusia bersifat kreatif, yangnEmungkinkan djrjnya mengolah serta mendayagunakan apa_apa yang

ada di muka bumi untuk kepentingan hidupnya sesuai dengan ketentuanyang ditetapkan oleh Allah.

Agar manusia dapat menjalankan kekhalifahannya dengan baik,Allah telah mengajarkan kepada manusia kebenaran dalam segalaciptaan-Nya dan melalui pemahaman serta penguasaan lerhadaphukum-hukum yang terkandung dalam ciptaan-Nya, manusia dapatmenyusun konsep-konsep serta melakukan rekayasa membentukwujud baru dalam alam kebudayaan.

Untuk mewujudkan kehidupan yang lslami sesuai dengan kehendakAllah SWT dalam muka bumi ini maka Pemimpim dalam Agama lslamtelah ditetapkan dalam beberapa Firmannya, yakni dalam surat AlMaidahayat 51 :

J ) Ja! J rr€-J J' I Jls-! u I J&lc dll, I kJlrg

r l . l r , . ' t "nr

f t . ' . f . - , .Hl1. . , ! i.Jl FAu" -ts e* te J+ U-J '(Fe+ c+ 9! f€-ae_} ll+rjr

o t ,'J llr , .6 , lf ' c:a-.,, f

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamumengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagianyang lain. Barangsjapa diantara kamu mengambil mereka menjadipemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang

zalim" ( AlQuran Surat Al-lvlaidah, Q.S.5:51)_

Perlunya musyawarah juga merupakan konsekuensi politik

kekhalifahan manusia. Masalah musyawarah ini dengan jelasjuga

disebutkan dalam Al-Qudan yang isinya berupa perintah kepada parapemimpin dalam kedudukan apapun untuk menyelesaikan urusan merekayang dipimpinnya dengan cara bermusyawarah.Dengan demikian, tidakakan terjadi kesewenang-wenangan dari seorang pemimpin terhadaprakyat yang dipimpinnya. Oleh karena itu "Perwakilan rakyat dalam

sebuah negara lslam tercermin terutama dalam doktrin musyawarah(syura). Dalam bidang politik, umat lslam mendelegasikan kekuasaanmereka kepada penguasa dan pendapat mereka harus dipefiatjkandalam menangani masalah negara (John L. Esposito, '1991 : .149).

Dalam Surat Al-Maidah ayat 57 berbunyi ;

t ,'!r $+.r le!.-., Ji: lJ\-",i U l rr*lc jrrj , Wf J

rti,< cjalr 6$]+ .r .i dS Jt-l t-,j-,i iL,,ll li tf r+,ov c.*-E" #!j exr tFf : ltsyi

Artlnya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamumengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi

buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telahdiberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orarrgmusyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman

(AlQuran surat Al l\.4aidah ayat 57l Q.S.5 : S7).Dalam surat Ali lmran ayat 28 Allah menjelaskan :

rF ;S5! J,.-,p i4 J! jr+ j- J! r$ [

ri*; e 4l| if ij",=+ clEttrgt a*r' i-lr.' -1^ J!

J-r 4l! JJr r-]4-E+j,S,l e<'t'*i-i r-';G5j $E4 l_&

\A

Artinya :" Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orangkafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuatlkarena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka.Dan Allah memperingatkan kamu terhadap dirj (siksa)-Nya. Dan hanyakepada Allah kembali(mu) (AlQuran S.Ali lmran :28)

dF ;Fd tr:l, d Jl l lr'J'-,r U lrj.l; "l,.j!

UL ] UJJti+. t1OEd* gg|. 4 t,t6l oi o:..;,1. -i+- :-

Artinya :"Haj orang-orang yang beriman, janganlah kamumengambil orang-orang kaflr menjadi wali dengan meninggalkan orang_orang mukmin. lnginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah(untuk menyiksamu)(Q.S,An-nisa;i 44). Masih ada beberapa ayat AI_euran tentang larangan ummat lslam memjlih pemimpin non muslim.

Di samping peran manusia sebagai khalifah Allah di muka bumryang memiliki kebebasan, ia juga sebagai hamba Allah (,abdullanlSeorang hambaAllah harusta,aatdan patuh kepada perintah Allah.

Kekuasaan manusia sebagai khalifah Allah dibatasi oleh aturan,aturan dan ketentuan - ketentuan Allah SWT bajk yang tertulis dalamkiiab Suci (AlQur'an), maupun yang tersirat dalam kandungan alamsemesta. Sebagai Khalifah manusia tidak boleh mengingkari kedudukandan peranannya, serta mengkhianati kepercayaan Allah SWT. Olehkarena itu, ia akan diminta pertanggunawaban oleh Allah, sebagaifirman Allah dalam surat Fathir ayat 3g/e.5.35:39.

11 lrJL:iuJ $lGsl)J.=r' i:J JI ,+*!

Artinya :"Djalah yang menjadikan kamu khalifah_khalifah di muKabumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpadirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kaflr itu tidak lainhanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiranorang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugianmereka belaka".Aleuran,surat Fafir e.S.35:39).

l,y'akna yang esensial dari kata'abd (Hamba) adalah ketaatan,ketundukan, dan kepatuhan.Semua itu hanya layak diberikan kepadaAllah SWT yang dicerminkan dalam ketaatan, kepatuhan, danketundukan pada kebenaran dan keadiJan

Dua peran yang dipegang manusja di muka bumi, sebagarkhalifah dan'abd merupakan keterpaduan tugas dan tanggungjawabyang melahirkan dinamjkan hidup yang sarat dengan kreatifltas danamaliah yang selalu berpihak pada nilai nilai kebenaran (Toto Suryana,dkk, 1996: 1B-21).

Berdasarkan ayat tersebut dapat dihapahami, bahwa kualitaEkemanusiaan sangai tergantung pada kualilas komunikasinyadengan Allah melalui ibabah dan kualitas interaksi sosialnyadengan sesama manusia melalui muamalah.

3. Hukum, Hak Asasi Manusia dan Demokrasi dalam ls lam3.1Konsep Hukum, HAM dan Demokrasi

3.1.1 Hukum lslam : Pengertian, ruang lingkup dan tujuannyaHukum lslam adalah hukum yang ditelapkan oleh Allah melatul

wahyu-Nya yang kinj terdapat dalam al-qur'an dan dijelaskan oleh NabiMuhammad sebagai Rasul-Nya rnelalui Sunnah beliau yang kiniterhimpun dengan baik dalam kitab-kitab hadist. Dalarn masyarakatIndonesia berkembang berbagai macam istilah, dimana istilah satudengan lainnya mempunyai persamaan dan sekaligus juga mempunyaiperbedaan. lstilah-istilah dimaksud adalah syari'at islam, fikih lstam danhukum islam. Di dalam kepustakaan hukum lslam djterjemahkan dengansyari'at lslam

Di dalam bahasa lndonesia, untuk syariat lslam serirrgdipergunakan istilah hukum syariat atau hukum syara', untuk fikih islamdipergunakan istilah hukum fikih atau kadang-kadang hukum lslam. Dalampraktek seringkali, kedua istilah itu dirangkum dalam kata hukum lslam.Hal ini dapat dipahami karena keduanya sangat erat hubungannya, dapat

dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Syari,at merupakan landasanfikih dan fikih merupakan pemahaman orang yang memenuhi syarattentang syariat. Oleh karena itu seseorang yang akan memahami hukumlslam dengan baik dan benar harus dapat membedakan antara syariatlslam dengan fikih lslam.

Hukum lslam baik dalam pengertian syariat maupun fikih dibagi kedalam dua bagian besar, yakni bidang ibadah dan bidang mu'amalah.(Muhammad Daud Ali, lggg : 49). Hukum lslam itu sangat luas, bahkanluasnya hukum lslam tersebut masih dapat dikembangkan lagi sesuaidengan aspek-aspek yang berkembang dalam masyarakat yang belumdirumuskan oleh para fukaha di masa lampau sepertj hukum bedahmayat, hukum bayi tabung, keluarga berencana, hukum bunga bank,eutanasia dan lain sebagainya.

Adapun tujuan hukum lslam secara umum adalah untuk mencegahkerusakan pada manusja dan mendatangkan kemaslahatan bagi mereKa,mengarahkan mereka kepada kebenaran untuk mencapai kebahagiaanhidup manusia di dunia ini dan di akhirat kelak, dengan jalan mengambilsegala yang manfaat dan mencegah atau menolak yang madlarat.

Abu lshaq al - Shaiibi merumuskan lima tujuan hukum lslam, yaknimemelihara (1) Agama (2) jiwd, (3) akat, (4) keturunan, dan (S) harta yang

Dititipkan Allah". Kelima tujuan ini kemudian djsepakati oleh paraahli hukum lslam.

Jika diperhatikan dengan sungguh-sungguh hukum lslamditetapkan oleh AIlah adalah untuk memenuhi keperluan hidup manusia itusendiri, baik keperluan hidup yang bersifat primer dan sekunder. (JuhayaS. Praka, 1988 : 196/. Oleh karena itu apabila seorang muslim mengikutiketentuan-ketentuan yang ditetapkan Allah, maka ia akan selamat batKdalam hidupnya di dunia maupun di akhirat kelak.

3.1.2 Hak Asasi Manusia Menurut Ajaran tslam