materi pembicara bapak nur arif - gunadarma

106
Materi Pembicara Bapak Nur Arif

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Materi Pembicara

Bapak Nur Arif

Page 2: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Oleh : Nur Arif

MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN *

* Disampaikan dalam WEBINAR: Penyuluhan, Pengelolaan, Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga menjadiPupuk Organik di Perumahan Griya Rahmani 3 RT 11/03 Kelurahan Tirtajaya m Sukmajaya Depok.

Page 3: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Sebuah narasi melihat kembali jatidiri bangsa

Mencintai Tanah Air

Page 4: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Sejarah KEOETAMAAN BERTJOTJOK TANAM DAN BERTANI,

dengan judul kecil Andjoeran Memperbanyak Hasil Boemi dan Menjoeboerkan Tanah, Andjuran Mengoesahakan Tanah dan Menegakkan Ke’adilan. Tulisan satu halaman itu dimuat majalah Soeara Moeslimin Indonesia No. 2 Tahun ke-2, 19 Muharom 1363. (KH. Hasyim Asy’ari)

Mewarisi ‘bumi’ ini artinya membangunnya agar menjadi suatu dunia yang sejahtera, aman dan makmur, yang di dalam berisi keadilan dan kebenaran yang dijunjung tinggi.” (KH. Wahab Hasbullah dalam Doa iftitah di Muktamar NU ke-25 di Surabaya)

Page 5: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma
Page 6: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Kerusakan Tanah

Page 7: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Persoalan Dunia Jumlah penduduk dunia yang terus

bertambah tidak sebanding dengan laju produksi pangan, energi dan air bersih

Tahun 2043 sumber energi fosil akan habis dan digantikan dengan energi hayati.

Data PBB 2050, 9,6 miliar orang, tahun 2100: 11 miliar orang

Penlit Jeffrey Sachs-Paul 800 juta orang di tidak akan bisa makan dengan layak, karna bencana ini terkait agrikultur.

Page 8: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma
Page 9: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Merusak Struktur Tanah

Merusak Tingkat Kesuburan Tanah

Merusak Keseimbangan Rantai Makanan

Dampak bagi Kesehatan Manusia

Merusak Estetika

Page 10: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Revolusi Hijau pada akhir 1960-an dan awal 1970-an. FAO menjalankan Revolusi Hijau ke seluruh dunia.

Revolusi Hijau merupakan usaha untuk meningkatkan ketersediaan pangan utama (beras dan gandum) di negara berkembang dengan cara pemakaian varietas baru tanaman yang berproduksi tinggi.

Page 11: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Ilmuwan Jerman J. Von Leibigmengemukakan teori bahwa tanaman membutuhkan unsur lain untuk pertumbuhannya, tidak hanya humus sebagai sumber unsur hara utama. Pupuk buatan yang pertama diproduksi adalah pupuk superfosfat.

Unsur makro C, H, O, N,

Unsur-unsur mikro: Ca, Mg, K, P, S

Pupuk kimia sintetis menghasilkan residu pd tanah

Page 12: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Penyebab tanah menjadi tidak sehat bahkan cenderung sakit adalah

Tanah tidak pernah istirahat (ditanami terus menerus).

Sedikit/tidak ada unsur organik dalam tanah.

Residu kimia & logam berat tinggi.

Sedikit/tidak ada makanan (unsur hara).

Tidak adanya bakteri menguntungkan.

Page 13: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma
Page 14: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Pupuk Sintetis

Page 15: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

7 Dampak Pemakaian Pupuk Kimia

Tanah Mengeras

Peningkatan Hama Mikroorganisme Pengganggu Tanaman

Resistensi Hama Tanaman

Menjadi Bahan Alami Residu

Punahnya Mikroorganisme Alami Pembasmi Hama

Terancam Putusnya Mata Rantai Makanan

Kepunahan Beberapa Satwa Hidup

Page 16: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Cara Menyuburkan Tanah

Menambahkan bakteri-bakteri menguntungkan yang hilang akibat pemakaian pupuk kimia berlebihan.

“Menyuburkan tanah dengan cepat yaitu dengan membuat tanah kembali dapat menyediakan makanan secara mandiri”

Page 17: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN

Page 18: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma
Page 19: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma
Page 20: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma
Page 21: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

PERTANIAN BERKELANJUTAN itu Apa?

The word "sustain," from the Latin sustinere (sus -, from below and tenere,

to hold), to keep in existence or maintain, implies long-term support or

permanence.

Page 22: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

PERTANIAN BERKELANJUTAN = SUSTAINABLE AGRICULTURE

“Pertanian yg dapat berkembang secara tidak terbatas ke arah

manfaat yg semakin besar bagi manusia, penggunaan sumberdaya yg lebih efisien, dan berkesetimbangan dg kondisi lingkungan yang

sesuai untuk manusia dan spesies lainnya”.

Manfaat bagi

manusia

Penggunaansumberdaya

yg efisienLingkungan yg

sesuai bagimanusia & spesies lain

Page 23: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

22

TIGA ELEMEN PENTING PERTANIAN BERKELANJUTAN

Income Generation

(menghasilkan pendapatan)

Food availability and consumption

(Pangan dan bahan konsumsi

lain)

Natural Resource

Conservation(Konservasi Sumberdaya

Alam)

Page 24: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

23

PRASYARAT BAGIPERTANIAN BERKELANJUTAN

1. Kualitas tanah tidak boleh rusak, topsoil tidak boleh menipis

2. Sumberdaya air tersedia harus mampu memenuhikebutuhan tanaman, tdk berlebihan & tdk kekurangan

3. Integritas biologis dan ekologis harus dilestarikanmelalui berbagai upaya pengelolaan sumberdayagenetik, siklus hara, hama tanaman, dll

4. Sistem harus menguntungkan secara ekonomis

5. Ekspektasi sosial dan norma budaya harus dipenuhi, sptkebutuhan sandang dan pangan masyarakat

Page 25: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

24

KOMPONEN-KOMPONENSISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN

Pengelolaan Kesuburan

Tanah

Pergiliran Tanaman

Innovative Cropping Systems

Bioteknologi &

Crop BreedingIntegrated

Pest Management

Weeds Management

Conservation Tillage

Feedcrop Management

Animals Roles

Page 26: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

PUPUK

PESTISIDA organik

TANAMANROTASI KULTIVASI

Gulma Hama Penyakit

AnorganikOrganik

Page 27: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

LIAT

UREA

RABUK

BOTNH4+

NO3-

Pencucian

Jasad renik

N2, N2O NH3

Pupuk N

Page 28: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

27

Table 3. Effect of erosion on organic matter, phosphorus, and plant-available water.

Erosion levelOrganic matter

PhophorusPlant-available

water

% Kg/ha %

Slight 3.0 69.50 7.4

Moderate 2.5 68.38 6.2

Severe 1.9 44.84 3.6

Source: Schertz et al., 1984.

Page 29: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

BOKASHI

Page 30: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

CARA PEMBUATAN BOKASHI

Susun berlapis dan berselang seling antara daun/rumput dan pupuk kandang dengan ketebalan @ 10-20 cm. Siram air sampai cukup basah. Taburkan abu tipis merata

Page 31: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Semprotkan tipis merata larutan konsentrat POC dan air dengan takaran 200 ml + 20 liter air.

(Note: Kebutuhan bahan bokashi per meter kubik).

Page 32: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Bokasi yang sudah siap pakai: terasa dingin pada kulit tangan manusia. Bila masih terasa panas, artinya proses fermentasi pupuk masih berjalan. Segera kembali tutup rapat. Kuncinya harus terselesaikan proses fermentasi. Bisa 7-40 hari. Bahkan untuk kotoran ayam bisa 150 hari lebih.

Page 33: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Sebelum Bokashi digunakan angin-anginkan dulu, selama minimum 24 jam.

Bokashi ini digunakan sebagai media tanam. Kebutuhan minimal awal untuk tanah sawah adalah sekitar 1000 kg per luasan 1000 m2.

Page 34: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

PEMBUATAN BOKASHI

Page 35: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma
Page 36: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma
Page 37: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma
Page 38: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Materi Pembicara

Ibu Ir. Aisyah, MP

Page 39: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

“Penyuluhan Pengelolaan, Pengolahan, dan Pemanfaatan

Sampah Rumah Tangga menjadi Pupuk Organik

di Perumahan Griya Rahmani 3 RT.011/RW.03,

Kel Tirtajaya, Kec Sukmajaya,

Kota Depok”

Desember 2020

TIM ABDIMAS

UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 40: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK

MENJADI PUPUK TANAMAN

Oleh : Aisyah

Agroteknologi Universitas Gunadarma

Page 41: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

FAKTOR-FAKTOR PERMASALAHAN LINGKUNGAN

N0 PERMASALAHAN FAKTOR SAMPAH

1 Permasalahan Sungai Yang Tercemar √

2 Kerusakan Hutan

3 Banjir √

4 Abrasi

5 Pencemaran Udara

6 Menurunnya Keanekaragaman Hayati

7 Pencemaran Tanah √

8 Pemanasan Global

9 Kelangkaan air

10 Pencemaran Suara

11 Berkurangnya daerah resapan air

12 Rusaknya Ekosistem laut √

13 Pencemaran Air Tanah √

14 Bangunan-bangunan Liar dan Kumuh √

15 Permasalahan Sampah yang menumpuk √

Page 42: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

1. Permasalahan Sungai Yang Tercemar

Page 43: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

2. Banjir

Page 44: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

3. Pencemaran Tanah

Page 45: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

4. Rusaknya Ekosistem Perariran

Tutup botol di dalam bangkai burung

Sedotan Plastik di Hidung Kura-kura

Sampah plastik dalam perut ikan Paus

Page 46: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

5. Pencemaran Air Tanah

Page 47: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

6. Bangunan-bangunan Liar dan Kumuh

Page 48: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

7. Permasalahan Sampah yang menumpuk

Jika dicermati lebih dekat, Jakarta bisa disebut sebagai salah satu pusat sampah

nasional. Penduduk Jakarta Barat, misalnya, rata-rata menghasilkan 1,4 juta kilogram

sampah per hari, sedangkan Jakarta Pusat membuang rata-rata 1,2 juta kg/hari.

Page 49: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma
Page 50: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Sampah Rumah Tangga UUD RI

No.18 Thn

2008

Adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.

Page 51: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Klasifikasi Sampah Rumah tangga

Jenis Sampah Organik

(Degradable); Sampah Anorganik

(Undegradable);

limbah padat yang berasal dari makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) dan sisa dari suatu proses yang berbahan baku dari makhluk hidup. Terdiri atas bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, peternakan, pengolahan makanan, dan lain-lain.

Adalah sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai. Namun, sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat. Misalnya botol plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas, dan lain-lain

Bentuk Sampah Padat Sampah Cair

Merupakan material yang dibuang oleh manusia (kecuali kotoran manusia). Jenis sampah ini diantaranya plastik bekas, pecahan gelas, kaleng bekas, sampah dapur, dan lain-lain

Merupakan bahan cair yang tidak dibutuhkan dan dibuang ke tempah sampah. Misalnya, sampah cair dari toilet, sampai cair dari dapur dan tempat cucian.

Page 52: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

DIAGRAM ALUR PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK

TERNAK

Pekarangan luas

Page 53: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

• Adalah bentuk akhir dari bahan-bahan organik sampah domestik setelah mengalami dekomposisi (SNI. 19-7030-2004)

Kompos

Page 54: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

• Adalah proses dekomposisi yang dilakukan oleh mikroorganisme terhadap bahan organik yang biodegradable.

Pengomposan

Page 55: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Kegunaan

Kompos

Memperbaiki struktur tanah al :

Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir.

Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.

Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.

Menambah dan mengaktifkan unsur hara

Page 56: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

• Bahannya dihasilkan

setiap hari tidak pernah habis dan mudah didapat

• Relatif murah modal

• Mudah cara pembuatan karena menggunakan teknologi sederhana

• Banyak dibutuhkan oleh semua orang yang gemar bercocok tanam

• Produknya relatif awet (bertahan lama) kurang lebih 3 sampai 6 bulan

Potensi

pembuatan

kompos

Page 57: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

• Pengomposan dapat

meneyelesaikan 50 – 60 % dari permasalahan sampah.

• Mengurangi biaya pengangkutan sampah ke TPA dan memperpanjang usia TPA

• Relatif lebih mudah dilakukan

• Menghasilkan produk pupuk yang dapat menyuburkan tanah dan tanaman

• Hemat dan dalam skala besar mempunyai nilai ekonomi dan penyerapan tenaga kerja

Keuntungan

melakukan

pengom

posan

Page 58: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma
Page 59: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

TAHAPAN UMUM PEMBUATAN KOMPOS

Pencacahan

Sampah organik yang telah

terkumpul dicacah dengan ukuran 3-4 cm. Pencacahan dilakukan untuk mempercepat

proses pembusukan

karena pencampuran dengan bahan baku yang lain seperti kotoran ternak dan EM-4

menjadi rata sehingga

mikroorganisme akan bekerja serana efektif dalam proses fermentasi.

Proses Pengomposan

Pengkomposan berjalan dengan

baik dengan suhu rata-rata dalam bahan menurun dan bahan telah lapuk dan

berubah warna menjadi coklat

kehitaman. Tujuan

pematangan untuk menjamin kompos benar-

benar aman bagi konsumen.

Pengeringan

Pengeringan setelah usia tumpukan

mencapai usia 21 hari/3 minggu, maka sampah organik sudah

menjadi kompos.Selanjut

nya dilakukan pembongkaran

untuk dikeringkan/dije

mur.Pengeringan dapat dilakukan

selama lebih kurang 1 minggu sampai kadar air

kira-kira mencapai 20-

25%.

Penyaringan

Proses selanjutnya

adalah dilakukan penggilingan

terhadap kompos yang sudah kering.

Untuk mendapatkan

butiran-butiran kompos yang

siap untuk dikemas

dilakukan pengayakan

sesuai dengan kebutuhan.

Pengemasan

pengemasan sesuai dengan

permintaan konsumen. Untuk kompos curah kita

kemas dalam karung berisi 20 kg. Sedangkan untuk pupuk

organik bentuk granular 1

sak/karung berisi 25 kg. Setelah

dikemas kompos dan pupuk organik granular tersebut siap untuk di jual.

Pemilahan

SampahSampah yang

dikumpulkan di TPA pada umumnya bercampur

antara bahan-bahan organik maupun non

organik sehingga

pemilahan perlu dilakukan

secara teliti untuk

mendapatkan bahan organik

yang dapat dikomposkan seperti dauan-daunan, sisa

makanan, sayuran dan buah-buahan

Page 60: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN KOMPOS

a. Penyiapan Bahan Bahan Hijauan, bahan yang berwarna hijau biasanya banyak

mengandung Nitrogen (N) tinggi, diantaranya kotoran ternak (sapi, kerbau, ayam, kambing dll), daun kacang-kacangan, daun jagung, imbah pertanian segar, potongan rumput segar dan lain-lain.

Bahan Coklatan, bahan yang berwarna coklat biasanya banyak mengandung Carbon (C) tinggi, diantaranya Jerami padi, serbuk gergaji, cocopeat, dedak, sekam, potongan kayu, potongan kertas, dan lain-lain.

Bahan lain, Limbah Rumah Tangga, Abu dapur. Untuk bahan tertentu yang berukuran besar atau panjang

seperti jerami, batang jagung, belukar, agar bahan kompos mudah terdekomposisi, maka bahan sebaiknya harus dihaluskan dengan cara dicincang dengan ukuran 4-10 cm.

Page 61: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

b. Penyiapan Alat Alat-alat yang diperlukan antara lain :

• Tempat pembuatan kompos (mempunyai atap) • Sekop, • Cangkul garpu • Gembor/embrat • Drum air • Ember • Lembaran plastik penutup • Termometer • Alat timbang

c. Penyusunan Bahan Baku 1. Susun kompos berdasarkan ketersediaan bahan baku. Sebaik-

nya bahan yang mangandung karbon tinggi terlebih dahulu disimpan paling bawah sebagai alas. Misalnya Jerami, serbuk gegaji, sekam atau coco peat.

2. Selanjutnya di atas bahan tadi susun kotoran ternak seperti kotoran sapi, kambing, ayam

Page 62: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Susunan bahan baku yang biasa dilakukan adalah: • Jerami (paling bawah) • Kotoran Sapi (kalau ada) • Serbuk gergaji • Kotoran Kambing • Kotoran ayam, dll • Proses penyusunan bahan kompos ini dapat dilakukan sampai

ketinggian 1 m. d. Mencampur Kompos Setelah bahan disusun, lalu setahap demi setahap bahan di-campur

rata, sambil dicek kelembabannya, bila kurang lembab, tambahkan air, sambil ditambahkan bahan aktivator atau fermentor. Setelah itu ditumpuk kembali seperti semula sampai 1 m, seperti bedengan memanjang. Lebar 2 s/d 5 m dan panjang sampai 50 m. Tumpukan kompos kemudian ditutup terpal plastik, supaya tidak kena sinar matahari langsung atau kehujanan. Pada waktu menutup perhati-kan supaya tetap ada jalan untuk sirkulasi udara

Page 63: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

e. Mengukur Suhu Pengukuran temperatur dilakukan setiap hari pada beberapa titik kemudian dicatat. Hasil pemetaan pengukuran dapat memberi-

kan indikasi tentang proses pembuatan kompos, apakah pencam-puran sudah baik dan benar, apakah komposisi seimbang, apakah kelembaban memadai dan seterusnya

Page 64: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Setelah secara berkala dilakukan pengukuran, hasil pengukuran dapat dicatatkan pada tabel dibawah ini untuk memudahkan analisa dan pengembangan lebih lanjut

Page 65: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

f. Membalik Kompos

Pada hari ke 4 komposting, saat pembalikan kompos yang pertama, perhatikan pada titik titik no 2, 7, 8, 9, 14, amati kelembabannya, campuran bahan dan siklus oksigennya. Apabila kurang lembab, atau campuran kurang rata, atau siklus oksigen tidak lancar, maka pada saat membalik harus sambil dilakukan pencampuran ulang dengan kompos dari tempat yang mempunyai temperatur tinggi, yang kelembaban atau campuran atau siklus oksigennya baik.

Lakukan pengamatan temperatur pada hari berikutnya, petakan, kemudian amati.

Apabila masih ada yang kurang rata, lakukan seperti tindakan di atas.

Apabila tindakan dilakukan dengan benar, maka pada pembalikan berikutnya perbedaan temperatur sangat kecil dan relatif rata.

Page 66: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Pembalikan kompos selain dengan mempergunakan peta temperatur, juga harus dilakukan dengan cara: • Membalik, mencampur dan menyimpan tumpukan di atas ke

bawah • Membalik, mencampur dan minyimpan tumpukan tengah ke

luar, kiri kanan • Membalik, mencampur dan menyimpan tumpukan samping,

kiri dan kanan ke tengah • Membalik, mencampur dan menyusun tumpukan tengah

bawah ke atas Apabila proses pembalikkan kompos sudah 4 kali, amati perubahan warna, aroma dan temperatur. Apabila warnanya sudah berubah menjadi coklat kehitaman, kemudian aroma kompos menyerupai aroma tanah, maka proses komposting sudah selesai. Tinggal menunggu penurunan temperatur.

Page 67: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

g. Pengayakan

Setelah proses pengomposan selesai, kemudian dilakukan pengayakan untuk memperoleh ukuran yang seragam dan penampilannya yang lebih baik. Disamping itu apabila telah diayak dengan mesin atau alat ayakan sederhana, maka pada waktu penerapan di lapangan akan jauh lebih mudah

Page 68: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK SKALA RUMAH

TANGGA

Page 69: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

TAHAP PEMBUATAN KOMPOS

SAMPAH RUMAH TANGGA

Pemilahan dan Pencacahan

Proses Pengomposan

Pengeringan

Pengayakan

Pengemasan

Page 70: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

MEMILAH SAMPAH RUMAH TANGGA

Page 71: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma
Page 72: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma
Page 73: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma
Page 74: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Kran Panen Kompos

Kran Leaching

Penampung Leaching

Sampah Kering

Sampah basah

Sampah Kering

CONTOH PENGOMPOSAN SISTEM VERTIKULTUR

Page 75: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

TAYANGAN VIDEO PENGOMPOSAN

SISTEM VERTIKULTUR

Page 76: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Pupuk Organik Cair (POC)

Ekstraks dari pembusukan

sampah organik yang mengandung mikroorganisme, yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk yang banyak mengandung unsur hara

Page 77: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

1. Alat : Ember 25 Ll atau drum 120 dan 200 L yang dilengkapi dengan penutup, Stop kran (1-1.5 Inchi), Sok berderat pipa PVC (ukuran disesuaikan dengan stop kran), Sealent, seal karet ban dalam, plat plastik yang dibolong-bolongkan sesuai ukuran ember, gentong atau drum

2. Bahan 1 Botol EM-4 5 Kg Daun hijau / segar 1/2 Kg terasi / belacan 1 Kg gula pasir, gula merah atau tetes

tebu / molase 30 Kg kotoran hewan Air secukupnya

Prosedur pembuatan pupuk cair (POC)

Page 78: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

PEMBUATAN ALAT

• Pasang pelat plastik (sesuai dengan ukuran) yang sudah dilubangi ke dalam ember, gentong dan drum

• Beri penahan (setengah batu bata, sebuah atau beberapa buah) di bawah pelat plastik, untuk menahan sampah yang akan dijadikan pupuk cair tidak sampai ke dasar ember, gentong, drum

• Ember, gentong, drum dibagian bawah diberi lubang kesamping sesuai dengan ukuran stop keran

• Stop kran dipasang di lubang tersebut, dengan dilapisi karet seal dibagian luar dan dalam

• Dari bagian dalam dipasangkan sock pipa plastik dengan stop keran (ukuran yang sesuai)

• Kencangkan secukupnya dengan keyakinan stop keran tidak bocor

Page 79: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

3. Tahap pembuatan pupuk cair :

• Masukkan sampah rumah tangga yang sudah dicincang ditambah kotoran hewan kedalam wadah yang sudah disediakan sampai penuh.

• Dapat ditambahkan bibit bakteri (EM-4) dimana 1 Botol EM-4 diencerkan menjadi 4 Liter (larutan bakteri 1 : 4) lalu masukkan kedalam campuran kotoran hewan, sampah dan gula yang dicampur terasi lalu tutup rapat

• Tutup ember dan biarkan untuk proses penguraian. • Setelah 8 - 10 hari proses pembiakan bakteri dan

pengomposan sudah selesai kemudian ember/drum dapat dibuka.

• Setelah 8-10 hari, saring campuran kemudian masukkan hasil saringan ke dalam botol plastik dan tutup rapat dan cairan produk ini disebut sebagai POC.

Page 80: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Pada proses penyaringan, sisakan cairan sebanyak 1 - 2 liter karena masih mengandung bakteri.

Tambahkan lagi 4 Liter air, terasi dan gula dengan perbandi-ngan yang sama pada proses sebelumnya.

Setelah 8-10 hari maka bakteri sudah berkembang dan cairan dapat disaring lagi, begitu seterusnya.

POC yang sudah diambil dapat diaplikasikan dengan menyemprotkan ke daun dan dapat dilakukan setelah kita mengaplikasikan pupuk kompos ke tanaman kita.

POC digunakan agar mempercepat proses pengomposan dari 3-4 bln menjadi hanya 3 bln. Pemberian POC pada tanah yang kurang subur tidak dianjurkan bahan organik akan berebut unsur hara N dengan tanah sehingga tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik. Bakteri yang terkandung dalam POC ini tidak dianjurkan untuk dicampurkan dengan bakteri lain atau produk bahan kimia yang mengandung pestisida atau tembakau.

Page 81: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

HASIL-HASIL PENELITIAN TENTANG PUPUK ORGANIK

1. TESTING THE EFFECTIVENESS OF AZOTOBACTER BACTERIA AND ORGANIC MATERIALS ON GROWTH, PRODUCTION, PLANT N UPTAKE, AND SOIL N AVAILABILITY OF KAILAN (Brassica oleraceae), Oleh Alki, Satrio Plapito, Aisyah

Tabel 9. Pengaruh faktor inokulasi azotobacter dan bahan organik terhadap bobot basah tajuk dan akar tanaman kailan pada 6 MST

Perlakuan Bobot basah tajuk Bobot basah akar

………………………… (g) …………………………..

Inokulasi Azotobacter

0 ml 26.82 b 1.79

10 ml 30.73 a 2.20

20 ml 31.73 a 2.25

Bahan Organik 55.76 a 3.82 a

Tanpa Bahan Organik 3.76 b 0.34 b

Interaksi tn tn

Keterangan: Angka-angka diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan perlakuan yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf α = 5%; tn = tidak berbeda nyata pada taraf α = 5%; MST = Minggu Setelah Tanam.

Page 82: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

2. The Effect of Compost Fertilizer and Effective Microorganisms-4 (EM-4) Doses on Growth and Yield of Pakcoy (Brassica rapa L.) Sri Hariningsih Pratiwi

DOI: http://dx.doi.org/10.21111/agrotech.v3i1.960 Terbit 08 Juni 2018

Tabel 1. Tinggi Tanaman (cm), Luas Daun (cm2),Jumlah Akar danBobot Kering Total Tanaman (g) pada Umur 28 HST

Perlakuan Tinggi

Tanaman Luas Daun

Jumlah Akar

Bobot Kering Total Tanaman

Dosis Kompos

30 ton/ha 15.09 371.65 ab 13.39 1.99 ab

40 ton/ha 17.01 512.08 b 14.67 3.04 b

50 ton/ha 14.23 318.61 a 11.44 1.63 a

BNJ5% tn 159.41 tn

Dosis EM4

10 ml/l 14.72 311.23 a 11.00 1.60 a

20 ml/l 16.87 481.25 b 13.67 2.84 b

30 ml/l 15.63 409.87 ab 14.83 2.22 ab

BNJ 5% tn 159.41 tn 1.08

Keterangan: Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNJ 5%.

Page 83: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Tabel 2. Pengaruh Interaksi Dosis Kompos dan Dosis EM4 terhadap Bobot Kering Total Tanaman(g) pada Umur 14 HST

Dosis Kompos Dosis EM4

10 ml/l 20 ml/l 30 ml/l

30 ton/ha 0.16 a A

0.32 b B

0.19 a A

40 ton/ha 0.17 a A

0.36 a B

0.23 a A

50 ton/ha 0.21 a A

0.17 a A

0.24 a A

BNJ5% 2.24

Keterangan: Angka-angka yang didampingi huruf besar yang sama pada kolom yang sama dan huruf kecil yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNJ 5%.

Terdapat kecenderungan produksi pakcoy meningkat dengan dosis kompos 40 ton/ha menghasilkan luas daun dan bobot kering total tanaman yang lebih tinggi Akumulasi bobot kering total tanaman yang tinggi dihasilkan oleh luas daun yang lebih tinggi dan berpengaruh terhadap bobor segar panen, begitu pula dengan data sebelumnya (no.1)

Page 84: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Keungulan Pupuk Organik

1. Tanpa efek samping. walaupun digunakan terus-menerus, baik terhadap kesehatan maupun lingkungan dan meningkatkan kualitas tanaman serta tidak mudah diserang hama dan penyakit

2. Mengandung unsur mikro lebih lengkap jika dibandingkan dengan produk anorganik.

3. Mengandung asam-asam organik seperti asam humic, asam fulfic, hormon, dan enzim yang tidak terdapat pada formulasi anorganik. Kandungan ini membuatnya aman bagi tanaman, tanah, ekosistem, serta mikroorganisme.

4. Menjaga kestabilan pH tanah. Pupuk alami memperbaiki struktur tanah dan mengurangi keasaman sehingga Ph tanah lebih stabil.

Page 85: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Keungulan Pupuk Organik

5. Mengandung makro serta mikro organisme yang punya peranan sangat penting menjaga sifat fisik dan biologi tanah.

6. Tidak membunuh bakteri dan jamur baik pada tanah yang dibutuhkan tanaman sebab tidak semua bakteri merugikan tanaman. Formulasi organik justru memberikan kehidupan bagi mikroorganisme baik yang selama ini bersahabat dengan petani.

7. Aman untuk sumber daya manusia yang mengupayakan tanaman tersebut. Sangat berbeda dengan penyemprotan bahan kimia yang dilakukan oleh wanita hamil dapat mengakibatkan cacat pada anak dan parkinson pada orang normal.

Page 86: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Keungulan Pupuk Organik

8. Aman digunakan dalam jumlah besar. Tidak menyebabkan ketergantungan atau peningkatan dosis jika dipakai terus-menerus, justru aman dipakai dalam jumlah besar.

9. Lebih murah sebab tidak menyebabkan ketergantungan tanah kepada pupuk. Berbeda halnya dengan bahan kimia yang jika digunakan dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan peningkatan kebutuhan akan penyubur tanah yang semakin tinggi sementara kondisi tanah terus memburuk. Ini membuat para petani benar-benar sangat ketergantungan.

10. Menjaga ekosistem lingkungan. Semua keunggulan formulasi organik tersebut membuatnya ramah terhadap lingkungan, malah membantu menjaga keseimbangan lingkungan.

Page 87: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Mengapa harus dipupuk Organik ?

1. Pupuk organik memperbaiki struktur tanah, sedangkan pemberian pupuk kimia cendrung akan merusak tanah sehingga terjadi pemadatan tanah dan akan menghambat pertumbuhan dan produksi tanaman

2. Pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro yang seimbang sedangkan pupuk kimia hanya mengandung unsur tertentu saja misalnya : N (Urea), P (SP-36) dan K (KCl). Sehingga unsur hara tanah mengandung unsur yang tidak seimbang.

3. Pupuk kimia mengandung nitrat dan fosfat yang bisa mencemari perairan dan meningkatkan tumbuhan air secara berlebihan sehingga menurunkan kadar oksigen dalam air yang akhirnya akan menurunkan kualitas hidup hewan yang hidup di perairan.

Page 88: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Mengapa harus dipupuk Organik ?

4. Pupuk kimia saja cendrung menurunkan pH tanah, sehingga penyerapan P oleh tanaman akan berkurang pada pH rendah, sehingga akan mempengaruhi kualitas produksi tanaman.

5. Pupuk kimia mengandung zat seperti metana, karbon dioksida, amonia dan nitrogen yang menjadi pemicu pemanasan global dan perubahan cuaca.

6. Bahan organik adalah sumber energi bagi miroorganisme tanah sedangkan mikroba tanah, dimana manfaat mikroba tanah sangat banyak sekali baik terhadap tanah maupun terhadap tanaman, antara lain mikroba menghasilkan zat aktif maupun fotohorman yang sangat bermanfaat bagi tanaman

Page 89: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Manfaat Pupuk Organik dan

Permasalahannya Menurunnya produktivitas lahan sebagian besar pada lahan

intensif dan mengalami degradasi lahan terkait dengan sangat rendahnya kandungan karbon organik tanah, yaitu 2%, sedangkan untuk memperoleh produktivitas optimal dibutuhkan karbon organik minimal sekitar 2,5 - 5%.

Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi per-tanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.

Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat mening-katkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.

Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi.

Page 90: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Manfaat Pupuk Organik dan Permasalahannya (lanjutan..)

Selain itu, peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan.

Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus.

Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan mikrob tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikrob tersebut dalam penyediaan hara tanaman.

Penambahan bahan organik di samping sebagai sumber hara bagi tanaman, juga sebagai sumber energi dan hara bagi mikrob.

Bahan dasar pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman sedikit mengandung bahan berbahaya.

Page 91: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Penggunaan pupuk kandang, limbah industri dan limbah kota sebagai bahan dasar kompos umumnya berbahaya karena banyak mengandung logam berat dan asam2 organik yang bisa mencema-ri lingkungan. Selama proses pengomposan, bahan berbahaya ini akan terkonsentrasi dalam produk akhir pupuk.

Untuk itu diperlukan seleksi bahan dasar kompos yang mengan-dung bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3).

Pupuk organik dapat berperan sebagai pengikat butiran primer menjadi butir sekunder tanah dalam pembentukan pupuk. Keadaan ini memengaruhi penyimpanan, penyediaan air, aerasi tanah, dan suhu tanah.

Bahan organik dengan karbon dan nitrogen yang banyak, seperti jerami atau sekam lebih besar pengaruhnya pada perbaikan sifat2 fisik tanah dibanding dengan bahan organik yang terdekomposisi seperti kompos

Manfaat Pupuk Organik dan Permasalahannya (lanjutan..)

Page 92: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Pupuk organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti

penyediaan hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium,

magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti zink, tembaga,

kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif

sedikit.

Unsur hara makro dan mikro tersebut sangat dibutuhkan untuk

pertumbuhan tanaman, terutama bagi pencinta tanaman hias.

Banyak para pelaku hobi dan pencinta tanaman hias bertanya

tentang komposisi kandungan pupuk dan prosentase

kandungan nitrogen, fosfor dan kalium yang tepat untuk

tanaman yang bibit, remaja, atau dewasa/indukan. Hal ini juga

sudah banyak diteliti oleh pakar-pakar hortikultura.

Manfaat Pupuk Organik dan Permasalahannya (lanjutan..)

Page 93: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Manfaat Pupuk Organik dan Permasalahannya (lanjutan..)

Fungsi unsur-unsur hara makro:

1. Nitrogen (N):

Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan

Merupakan bagian dari sel (organ) tanaman itu sendiri

Berfungsi untuk sintesis asam amino dan protein dalam tanaman

Merangsang pertumbuhan vegetatif (warna hijau daun, panjang daun, lebar daun) dan pertumbuhan vegetatif batang (tinggi dan ukuran batang).

Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen gejalanya: pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.

Page 94: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Manfaat Pupuk Organik dan Permasalahannya (lanjutan..)

Fungsi unsur-unsur hara makro: 2. Fosfor (P):

Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman.

Merangsang pembungaan dan pembuahan

Merangsang pertumbuhan akar

Merangsang pembentukan biji

Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel

Tanaman yang kekurangan unsur fosfor gejalanya: pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan.

Page 95: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Manfaat Pupuk Organik dan Permasalahannya (lanjutan..)

Fungsi unsur-unsur hara makro: 3. Kalium (K)

Berfungsi dalam proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim, dan mineral termasuk air.

Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit

Tanaman yang kekurangan unsur kalium gejalanya: batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.

Pupuk organik juga berfungsi meningkatkan kapasitas tukar kation

tanah dan membentuk senyawa kompleks dengan ion logam yang

meracuni tanaman seperti aluminium, besi, dan mangan.

Page 96: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Peranan Antibiotik Pada

Pertanian Organik

o Sebuah studi yang dilakukan Universitas Minnesota menemukan bahwa tanaman pertanian yang tumbuh di atas tanah yang diberikan pupuk kandang dari hewan yang diberikan antibiotik juga dapat mengandung antibiotik tersebut.

o Tergantung pada regulasi setempat dan keinginan petani, usaha pertanian organik mungkin dapat mencegah hal ini. Namun usaha pertanian organik bisa saja mendapatkan kotoran hewan ternak dari peternakan yang tidak organik (yang memberikan antibiotik pada hewan ternak) sehingga lahan pertanian organik dapat mengandung antibiotik lebih tinggi dibandingkan lahan pertanian non-organik

Page 97: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Peranan Antibiotik Pada Pertanian Organik

o Antibiotik adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia pada organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri.

o Penggunaan antibiotik khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman.

o Antibiotik bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah molekul bakteri.

o Antibiotik berbeda dengan desinfektan dalam hal cara kerjanya, yaitu desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

Page 98: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Pupuk Organik dan Pelestarian lingkungan

Penggunaan pupuk organik saja, tidak dapat meningkatkan produk-tivitas dan ketahanan pangan. Sehingga sistem pengelolaan hara terpadu maka kombinasi pupuk organik dan pupuk anorganik perlu digalakkan.

Sistem pertanian yang sebagai LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture) menggunakan kombinasi pupuk organik dan anorganik yang berlandaskan konsep good agricultural practices perlu dilakukan agar degradasi lahan dapat dikurangi dalam rangka memelihara kelestarian lingkungan.

Program-program pengembangan pertanian yang mengintegrasikan ternak dan tanaman (crop-livestock) serta penggunaan tanaman legum baik berupa tanaman lorong (alley cropping) maupun tanaman penutup tanah (cover crop) sebagai pupuk hijau maupun kompos perlu diintensifkan

Page 99: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Peranan Mikroba dan Unsur Hara Dalam Perombakan Bahan

Organik Terhadap Tanah dan Tanaman Pada

Pertanian Organik

1. Tanah, berfungsi sebagai tempat perakaran tanaman, tempat unsur mineral tanah, tempat hidup dan berkembang mikroba tanah, tempat penyimpanan air dan udara untuk kehidupan semua makhluk hidup dalam tanah

2. Bahan Organik, memperbaiki fisik tanah, penyumbang unsur mikro dan makro walaupun jumlahnya lebih rendah dari pupuk buatan tapi seimbang, dan sumber energi bagi mikroba tanah.

3. Pupuk (unsur hara), berasal dari mineral dalam tanah, penambahan dari pupuk (mempercepat dekomposisi bahan organik oleh mikroba), dan dari bahan organik sebagai sumber hara bagi tanaman.

4. Mikroba, bertugas merombak bahan organik menjadi unsur hara tanaman, suplay unsur hara ke tanaman (simbiosis), menyumbang fitohormon ke tanaman.

5. Tanaman, disamping terbawa panen, juga penyumbang bahan organik tanah apabila masih ada sisa panen (perakaran), dan dari limbah panen. Sehingga limbah panen harus dikembalikan lagi ke tanah, supaya terjadi keseimbangan unsur hara tanah dan bahan organik.

Page 100: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

KESIMPULAN

Page 101: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

1. Pembuatan Pupuk Organik dapat

Menjaga Kebersihan Lingkungan

Umat islam harus menjaga kebersihan, baik kebersihan jasmani

maupun rohani. Orang yang selalu bersih dan suci

mengindikasikan bahwa ia telah melaksanakan sebagian dari

perintah agama dan akan memperoleh fasilitas berupa surga di

akherat kelak.

اد يحب اللهان تعالى طيب يحب الطيب نظيف يحب النظافة كريم يحب الكرم جو

﴿رواه الترمذى﴾الجود فنظفواافنيتكم Artinya : “Sesungguhnya Allah itu baik, mencintai kebaikan,

bahwasanya Allah itu bersih, menyukai kebersihan, Dia Maha

Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah menyukai

keindahan, karena itu bersihkan tempat-tempatmu”. (HR.

Turmudzi).

Page 102: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Rasullah berpesan dalam sebuah hadis agar umatnya gemar menanam sekalipun ia tahu esok akan mati. Dalam sebuah hadis dikatakan

إن قامت الساعة وفي يد أحدكم فسيلة فإن استطاع أن ل تقوم حتى فليغرسهايغرسها

Artinya: “Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka tanamlah.” (HR. Bukhari&Ahmad)

2. Budaya Gemar Menanam dapat

Membersihkan Lingkungan Udara

Page 103: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. – (Q.S Al-

Maidah: 64)

قريب من المحس ن نيول تفسدوا في الرض بعد إصلحها وادعوه خوفا وطمعا إن رحمت الل Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah (diciptakan)

dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap.

Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat

kebaikan. – (Q.S Al-A’raf: 56)

أكم في الرض تتخذون من سهولها قصورا وت حتون الجبال ن واذكروا إذ جعلكم خلفاء من بعد عاد وبو

ول تعثوا في الرض مفسدين بيوتا فاذكروا آلء اللDan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah setelah

kaum ‘Ad dan menempatkan kamu di bumi. Di tempat yang datar kamu

dirikan istana-istana dan di bukit-bukit kamu pahat menjadi rumah-rumah.

Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu membuat

kerusakan di muka bumi. – (Q.S Al-A’raf: 74)

3. Kegiatan pengelolan sampah dan

bertani akan dapat mengurangi

kerusakan dimuka bumi

Page 104: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Marilah kita Berkontribusi terhadap lingkungan bisa dimulai dari rumah kita dengan cara Belajar mengolah sampah rumah tangga yang bukan hanya bermanfaat untuk lingkungan tetapi juga bisa mengasah kreativitas kita dan meningkatkan kepekaan terhadap barang yang kita beli. Yuk bersama-sama kita berubah untuk bumi yang hijau dan bersih dari sampah.

Dengan Cara :

Membuang sampah organik

seminimal mungkin ke TPA !!!

Page 105: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

Aisyah Agroteknologi Universitas Gunadarma Email : [email protected] WA. 085959181050 / SMS. 082311663976

Page 106: Materi Pembicara Bapak Nur Arif - Gunadarma

1. Aisyah, Ratih K, Euis RS, 2018. lama Inkubasi Pupuk Kandang Kambing Pada Tanah Tercemar Logam Berat. https://doi.org/10.35760/jpp.2018.v2i1.2004

2. Aisyah, Budianta, Salampessy, 2019. Pertanian Organik dan Pengaruhnya Terhadap Sifat Kimia Tanah dan Produksi Padi. https://doi.org/10.35760/jpp.2019.v3i1.1972

3. Addieny, L. 2011. Efektivitas Penggunaan Pupuk Organik yang Diperkaaya Mikrob Aktivator dalam Mengatur Keseimbangan Tajuk dan Akar Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.). Skripsi. IPB. Bogor

4. Arinong, A.R., dan Lasiwua, C.Dalrit. 2011. Aplikasi Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi. Jurnal Agrisistem. 7(1): 47-54

5. Koryati, T. 2004. Pengaruh Penggunaan Mulsa dan Pemupukan Urea terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annum L.). Agronomi 2 (1) : 15-19

6. Mazinani Z, Aminafshar M, Asgharzadeh A, Chamani M. 2012. Effect of Azotobacter population on physico-chemical characteristics of some soil sample in Iran. Annals of Biological Research. 3:3120-3125

7. Widowati LR, dan W Hartatik. 2007. 4 Pupuk kandang. Dalam Litbang. 2006. Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Jawa Barat.

8. Subba Rao NS. 1994. Biofertilizer in Agricultura. New Delhi (IN): Oxford & IBH Pub. 9. Tisdale SL, WL Nelson dan JD Braton. 1990. Soil Fertility dan Fertilizer. 4th Edition Macmillan

Pub. Co. New York. 10. Widowati LR, dan W Hartatik. 2007. 4 Pupuk kandang. Dalam Litbang. 2006. Pupuk Organik Dan

Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Jawa Barat

11. Ladiyani Retno Widowati, 2009. Peranan Pupuk Organik terhadap Efisiensi Pemupukan dan Tingkat Kebutuhannya untuk Tanaman Sayuran pada Tanah Inseptisols Ciherang, Bogor. J. Tanah Trop., Vol. 14, No. 3, 2009: 221-228 ISSN 0852-257X

REFERENSI