materi pelatihan guru - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfpada tahun...

163
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran IPA SMP/MTS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 UNTUK GURU

Upload: others

Post on 14-Aug-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

i

SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN GURU

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

TAHUN AJARAN 2014/2015

Mata Pelajaran IPA

SMP/MTS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2014

UNTUK GURU

Page 2: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

ii

SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diterbitkan oleh:

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

dan Penjaminan Mutu Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2014

Copyright © 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa

izintertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 3: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

iii

SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 akan mulai dilaksanakan

tahun 2014pada semua sekolah. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya

untuk merespon berbagai tantangan tantangan internal dan eksternal.

Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola

kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban

belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.

Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global

di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal yang di

bidang pendidikan pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis

dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar

kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi

lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus

berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat,

mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh

kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan

penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan

keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik. Akhirnya, kepada semua

pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya mengucapkan

banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Muhammad Nuh

KATA PENGANTAR

Page 4: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

iv

SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Bahan Ajar Pelatihan

Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka pelatihan

calon instruktur, guru inti, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian dalam proses

pembelajaran di sekolah.

Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan

terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran

2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X

Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada

Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan

Kelas XII.

Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya

sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan

Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan

PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, dan

pengawas.

Pada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah

SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP untuk 9 mata pelajaran, dan guru Kelas

X SMA/SMK untuk 3 mata pelajaran. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka BPSDMPK dan

PMP telah menyiapkan 14 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sesuai dengan kelas, mata

pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak menjalankan

tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.

Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di jajaran

BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala sekolah, dan guru

yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.

Jakarta, Maret 2014

Kepala Badan PSDMPK-PMP

Syawal Gultom

NIP.196202031987031002

Page 5: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

v

SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR ISI

SAMBUTAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

A. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 1

1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 201 4

1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013 13

1.3 Pendekatan, Model-model dan Penilaian Pembelajaran pada Kurikulum 2013 27

B. Materi Pelatihan 2: Analisis Buku 49

C. Materi Pelatihan 3: Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 61

3.1. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model pada Pembelajaran IPA 64

3.2. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran IPA 85

3.3. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor 102

D. Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing 105

4.1 Analisis Video Pembelajaran 108

4.2 Penyusunan RPP 113

4.3 Peer Teaching 134

DAFTAR PUSTAKA 139

Page 6: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 1

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 1

KONSEP KURIKULUM 2013

1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum

2013 1.3 Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian Pada

Kurikulum 2013

Page 7: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 2

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN : 1.KONSEPKURIKULUM 2013

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses

berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis

pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:

(1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;

(2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.

Pada materi pelatihan ini Anda dapat mempelajari konsep kurikulum 2013 yang meliputi rasional dan

elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013 serta

pendekatan pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013.

Kompetensi yang dicapai

1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.

2. Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.

3. Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA.

4. Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

Indikator

1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan

2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian.

3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.

4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.

5. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik

6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, , DL)

7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

Langkah Kegiatan

Tanya jawab

tentang Kurikulum 2013 dan

implementasi-nya di sekolah

Mengamati tayangan video

cuplikan contoh

pembelajaran Kurikulum

2013

Diskusi kelompok tentang rasional dan

perubahan pada Kurikulum 2013 yang

meliputi SKL,KI,KD, pendekatan, model

dan penilaian pembelajaran

Presentasi hasil diskusi kelompok dan tanyajawab

dengan kelompok lain; dan

Penyimpulan hasil diskusi tentang

Konsep Kurikulum

Bahan diskusi kelompok menggunakan Lembar Kerja 1.1 (LK - 1.1)

Page 8: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 3

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar Kegiatan

ANALISIS KURIKULUM 2013

Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013

Langkah Kerja:

1. Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013 yang terkait

dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.

2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban

hasil diskusi pada kolom yang tersedia.

3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil

diskusi.

4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain.

No Pertanyaan Jawaban

1 Mengapa perlu adanya pengembangan Kurikulum?

2 Apa saja elemen perubahan dalam Kurikulum 2013

3 Bagaimana strategi implementasi Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran ?

4 Apa perbedaan kompetensi peserta didik pada Kurkulum 2006 dan Kurikulum 2013

5 Bagaimana pendekatan dan model-model pembelajaran dalam Kurikulum 2013

6 Bagaimana penilaian pembelajaran dalam Kurikulum 2013?

LK-1.1

Page 9: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 4

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Hand-out

Materi 1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

A. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.

1. Tantangan Internal

a. Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.

b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.

2. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.

a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi. b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih

dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk bekerja.

c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban peserta didik terlalu berat, kurang bermuatan karakter.

d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning.

e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)

3. Penyempurnaan Pola Pikir

Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini.

a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada peserta didik. b. Dari satu arah menuju interaktif. c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring. d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki. e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.

HO- 1.1

Page 10: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 5

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim. g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan. h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru. i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia. j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif. k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan. l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak. m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak. n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan. o. Dari pemikiran faktual menuju kritis. p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan.Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum.Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru.

5. Pendalaman dan Perluasan Materi

Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam). Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.

Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan 2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut (advanced).

Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance.

Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

- low mengukur kemampuan sampai level knowing - intermediate mengukur kemampuan sampai level applying - high mengukur kemampuan sampai level reasoning - advancemengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.

Page 11: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 6

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional.

B. Karakteristik Kurikulum 2013

Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.

1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.

3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).

5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.

6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.

C. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran ekstrakurikuler.

1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.

a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.

b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.

c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).

Page 12: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 7

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung (direct teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching), sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching).

e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.

g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).

h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta didik.

i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.

2. Pembelajaran ekstrakurikuler.

Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu.Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan.Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib.Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intrakurikuler.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.

1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.

2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.

3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.

Page 13: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 8

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.

5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.

6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.

7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.

8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.

9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.

E. Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar (SMP/MTS)

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran,

posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester

atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta

didik.Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam

sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian

konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem

semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam

pelajaran per semester.

Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari semula 32, 32, dan

32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk

setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit.

Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan

karakteristik satuan pendidikan.Susunan matapelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana tabel berikut.

Page 14: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 9

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Struktur Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut.

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU

VII VIII IX

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3

3. Bahasa Indonesia 6 6 6

4. Matematika 5 5 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

7. Bahasa Inggris 4 4 4

Kelompok B

1. Seni Budaya 3 3 3

2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3

3. Prakarya 2 2 2

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38

Keterangan:

Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.

IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social

studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi

aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan

pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.

Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya,

semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang

atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam

sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.

Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater.

Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan dapat memilih

aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan

itu.

Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan.

Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan

menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan

kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan itu.

F. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013

1. Jenis Perubahan

Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b) materi, c) proses, dan d) penilaian.

a. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.

Page 15: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 10

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.

c. Perubahan pada proses pembelajaran mencakup: a) berorientasi pada karakteristik kompetensi yag mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning.

d. Perubahan pada penilaian mencakup: a) berbasis tes dan nontes (portofolio), menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan.

2. Perubahan pada Kompetensi

Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

a. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2). • Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa. • Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,

bertanggung jawab. b. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu. c. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a) mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c) tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a) lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio, pedoman observasi, dan tes performansi.

Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 13: Elemen Perubahan

Page 16: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 11

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Berdasarkan gambar 11 di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 14: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano (1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak.Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan attutude.

Gambar 15: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013

Berdasarkan gambar 15 di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing.

Page 17: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 12

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom degan revisi oleh Anderson meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dancreating.

Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a) menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik, b) menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, c) menuntun peserta didik untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning), dan d) menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya, mencakup: a) mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b) menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), c) mengukur proses kerja peserta didik, bukan hanya hasil kerja peserta didik, dan d) menggunakan portofolio pembelajaran peserta didik.

Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan RPP, b) pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d) budaya mutu sekolah.

a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, melanglir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas belajar, sumber dan media, output/produk peserta didik, dan penilaian.

b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan undeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.

c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi.

d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan).

Page 18: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 13

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi 1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

A. Cakupan Kompetensi Lulusan

Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi apa yang hendak dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan yang akan mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu. Pendekatan kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya. Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus dicapai dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 1: Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai

DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK

SIKAP

Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

Individu beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal

Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah

Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian

KETERAMPILAN

Proses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar +

Mencipta

Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar,mengarang

Konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat,

mencipta

PENGETAHUAN

Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +

Mengevaluasi

Objek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

HO- 1.2

Page 19: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 14

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik

DOMAIN SD SMP SMA-SMK

SIKAP

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan

peradabannya

KETERAMPILAN

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta

pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret

PENGETAHUAN

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:

1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:

Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:

Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.

3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:

Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, dan mengevaluasi.

Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:

a. perkembangan psikologis anak, b. lingkup dan kedalaman materi, c. kesinambungan, dan d. fungsi satuan pendidikan.

Page 20: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 15

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar

proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.

Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB/Paket B diuraikan masing-masing berikut ini

DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN

SIKAP

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KETERAMPILAN

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah atau sumber lain yang sama dengan yang diperoleh dari sekolah.

PENGETAHUAN

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

C. Standar Isi Mata Pelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses

pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan

untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman

yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SMP/MTs

menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Berikut ini uraian tujuan, Standar Isi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran IPA

1. Tujuan

Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai

berikut.

a. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan

keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya

b. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan

yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat

Page 21: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 16

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

d. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan

bertindak ilmiah serta berkomunikasi

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan

melestarikan lingkungan serta sumber daya alam

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah

satu ciptaan Tuhan

g. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

2. Lingkup Materi IPA

Ruang lingkup materiIPA mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dirumuskan dalam kompetensi dasar IPA yang harus dimilikipeserta didik. Kompetensi IPA di SMP dan MTS merupakan kelanjutan dari kompetensi IPA di SDdimana pada Kurikulum 2013 aspek fisika, kimia, dan biologi telah terintegrasi dalam mata pelajaran IPA.

Lingkup Materi atau Muatan Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs (Permendikbud nomor 64 tahun

2013 tentang Standar Isi) adalah sebagai berikut.

Tingkat Kompetensi

Kelas Kompetensi Lingkup Materi

4 VII dan VIII

- Menunjukkan perilaku keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esasebagai hasil dari penyelidikan terhadap objek IPA

- Memiliki sikap ilmiah: rasa ingintahu, logis, kritis, analitis, jujur, dan tanggung jawab melalui IPA

- Mengajukan pertanyaan tentang fenomena IPA, melaksanakan percobaan, mencatat dan menyajikan hasil penyelidikan dalam bentuk tabel dan grafik, menyimpulkan, serta melaporkan hasil penyelidikan secara lisan maupun tertulis untuk menjawab pertanyaan tersebut

- Memahami konsep dan prinsip IPA serta saling keterkaitannya dan diterapkan dalam menyelesaikan masalah

- Ciri-ciri dan klasifikasi makhlukhidup, sistem organisasikehidupan

- Sistem pernafasan, pencernaan,peredaran darah, strukturrangka, otot, struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia

- Fotosintesis, respirasi, danstruktur jaringan tumbuhan

- Perubahan fisika dan kimia,karakteristik zat, sifat bahan dan pemanfaatannya

- Pengukuran, gerak, gaya,tekanan, energi, dan usaha

- Getaran, gelombang, bunyi,cahaya, dan alat optik

- Suhu dan kalor - Zat aditif makanan, zat adiktifdan

psikotropika - Struktur bumi dan tata surya - Interaksi antar makhluk hidupdan

lingkungan, pencemaran dan pemanasan global

4a IX - Memiliki perilaku beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai hasil dari penyelidikan terhadap objek IPA

- Memiliki sikap ilmiah: rasa ingintahu, logis, kritis, analitis, jujur,dan tanggung jawab melalui IPA

- Mengajukan pertanyaan tentang fenomena IPA, merumuskan hipotesis, mendesain dan melaksanakan percobaan, mencatat dan menyajikan hasil penyelidikan dalam bentuk tabel dan

- Sistem reproduksi manusia, tumbuhan, dan hewan

- Pewarisan sifat - Tanah dan organism yang hidup di

dalamnya - Kelistrikan, kemagnetan, dan induksi

elektromagnetik - Partikel penyusun atom dan molekul - Pertumbuhan penduduk dan

dampaknya bagi lingkungan

Page 22: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 17

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

grafik, menyimpulkan, serta melaporkan hasil penyelidikan secara lisan maupun tertulis untuk menjawab pertanyaan tersebut

- Memahami konsep dan prinsip IPA serta saling keterkaitannya dan diterapkan dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan

- Produk bioteknologi dan penerapannya dalam produksi pangan

- Produk teknologi yang merusakdan ramah lingkungan

*Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.

D. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA

1. Kompetensi Inti ( KI ) Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

- Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; - Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; - Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan - Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Kompetensi Inti SMP/MTS

KOMPETENSI INTI KELAS VII KOMPETENSI INTI KELAS VIII KOMPETENSI INTI KELAS IX

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri,dalam berinteraksisecara efektif denganlingkungan sosial dan alamdalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri,dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosial dan alamdalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

Formatted: Font: (Default) +Body (Calibri), Font color: Black,Indonesian, Check spelling and grammar

Formatted: Font: (Default) +Body (Calibri), Font color: Black,Indonesian, Check spelling and grammar

Formatted: Font: (Default) +Body (Calibri), Font color: Black,Indonesian, Check spelling and grammar

Page 23: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 18

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Memahami pengetahuan(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3. Memahamidan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, danmenyajidalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,merangkai, memodifikasi,dan membuat)dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajaridisekolahdan sumber lainyang sama dalam sudut pandang/teori

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranahabstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4. Mengolah, menyaji,dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,merangkai, memodifikasi,dan membuat)dan ranahabstrak (menulis,membaca,menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang dipelajaridi sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

c. Kompetensi Dasar ( KD)

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu Matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:

1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1; 2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2; 3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan 4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

KD IPA diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti (KI) 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Kompetensi Inti (KI) 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial.Kompetensi Inti (KI) 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan Kompetensi Inti (KI) 4 berisi KD tentang keterampilan terhadap materi IPA.

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran dibagi menjadi pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar

Formatted: Font: (Default) +Body (Calibri), Font color: Black,Check spelling and grammar

Formatted: Font: Font color: Black, Check spelling andgrammar

Formatted: Font: Font color: Black, Indonesian, Checkspelling and grammar

Formatted: Font: (Default) +Body (Calibri), Font color: Black,Check spelling and grammar

Formatted: Font: (Default) +Body (Calibri), Font color: Black,Check spelling and grammar

Page 24: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 19

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect.

Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran IPA

KELAS: VII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati

perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya

1.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu;

objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung

jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan)

dalam aktivitas sehari-hari

1.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan

percobaan dan melaporkan hasil percobaan

1.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab

dalam aktivitas sehari-hari

1.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas

sehari-hari

3. Memahami

pengetahuan(faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak

mata

3.1 Memahami konsep pengukuran berbagaibesaran yang ada

pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik sekitar sebagai

bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan

terstandar (baku) dalam pengukuranMengidentifikasi ciri

hidup dan tak hidupdari benda-benda

3.2 dan makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar

3.3 Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk hidup dan

benda-benda tak- hidup sebagai bagian kerja ilmiah,serta

mengklasifikasikan berbagai makhluk hidup dan benda-benda

tak-hidup berdasarkan ciri yang diamati

3.4 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan

mulai dari tingkat sel sampai organisme, serta komposisi

utama penyusun sel

3.5 Memahami karakteristik zat, sertaperubahan fisika dan kimia

pada zat yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-

hari

Formatted: Font: 12 pt

Formatted: Line spacing: 1,5 lines

Page 25: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 20

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari

makanan, transformasienergi, respirasi, sistem pencernaan

makanan, dan fotosintesis

3.7 Memahami konsep suhu, pemuaian,kalor, perpindahan

kalor,dan penerapannya dalam mekanisme menjaga

kestabilan suhu tubuh pada manusiadan hewan serta dalam

kehidupan sehari-hari

3.8 Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan

lingkungannya

3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk

hidup

3.10 Mendeskripsikan tentang penyebabterjadinya pemanasan

global dan dampaknya bagi ekosistem

4. Mencoba, mengolah,

danmenyajidalam ranah konkret

(menggunakan,

mengurai,merangkai,

memodifikasi,dan membuat)dan

ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang

dipelajaridisekolahdan sumber

lainyang sama dalam sudut

pandang/teori

4.1. Menyajikan hasilpengukuran terhadapbesaran-besaranpada

diri,makhluk hidup, dan lingkungan fisikdengan menggunakan

satuan tak baku dan satuan baku

4.2. Menyajikan hasilanalisisdata observasi

terhadap benda (makhluk) hidupdan tak hidup

4.3. Mengumpulkan data dan melakukan

klasifikasiterhadap benda-benda, tumbuhan, dan hewan yang

ada di lingkungan sekitar

4.4. Melakukan pengamatan dengan bantuan alatuntuk

menyelidikistruktur tumbuhan dan hewan

4.5. Membuat dan menyajikan poster tentang seldan bagian-

bagiannya

4.6. Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifatfisikadan

kimia

4.7. Melakukan penyelidikan untuk

menentukan sifatlarutan yang ada di lingkungan

sekitarmenggunakan indikatorbuatan maupun alami.

4.8. Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk

menyelidikiprosesfotosintesispada tumbuhan hijau

4.9. Melakukan pengamatan atau percobaan

untuk menyelidikirespirasipada hewan.

4.10. Melakukan percobaan untuk menyelidiki suhu dan

perubahannya serta pengaruh

kalor terhadap perubahan suhu danperubahan wujud benda

4.11. Melakukan penyelidikan terhadapkarakteristikperambatan

kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi

4.12. Menyajikan hasilobservasi terhadap interaksimakhluk hidup

dengan lingkungan sekitarnya

4.13. Menyajikan data dan informasitentang pemanasan globaldan

memberikan usulan penanggulangan masalah

Page 26: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 21

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KELAS: VIII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitasciptaan Tuhan tentang aspek fisikdan kimiawi,kehidupan dalam ekosistem,dan peranan manusia dalam lingkungan sertamewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati

perilaku jujur,disiplin,

tanggungjawab, peduli

(toleransi,gotong royong),

santun, percaya diri,dalam

berinteraksisecara efektif

denganlingkungan sosial dan

alamdalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagaiwujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.

2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung jawab dalam aktivitassehari-hari

2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari

3. Memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak

mata

3.1 Memahami gerak lurus, dan pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum Newton, serta penerapannya pada gerak makhluk hidup dan gerak benda dalam kehidupan sehari-hari.

3.2 Menjelaskan keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta berbagai pemanfaatannya dalam teknologi yang terilhami oleh struktur tersebut

3.3 Mendeskripsikan keterkaitan sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, serta pengaruh pemanfaatan bahan tertentu terhadap kesehatan manusia

3.4 Mendeskripsikan struktur rangka dan otot manusia, serta fungsinya padaberbagai kondisi

3.5 Mendeskripsikan kegunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari dan hubungannya dengan kerja otot pada struktur rangka manusia.

3.6 Mendeskripsikan sistem pencernaan serta keterkaitannya dengan sistem pernapasan, sistem peredaran darah, dan penggunaan energi makanan

3.7 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan dalam kemasan), dan zat adiktif-psikotropika serta pengaruhnya terhadap kesehatan

3.8 Memahami tekanan pada zat cair dan penerapannya dalam kehidupan sehari- hari untuk menjelaskan tekanan darah, difusi pada peristiwa respirasi, dan tekanan osmosis

3.9 Menjelaskan struktur dan fungsi sistem eksresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri.

3.10 Memahami konsep getaran, gelombang, bunyi, dan pendengaran, serta penerapannya dalam sistem sonar pada hewan dan dalam kehidupan sehari-hari

3.11 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya,

Formatted: Font: (Default) Calibri, Bold

Formatted: Indent: Left: 0 cm, Right: 0 cm, Space Before: 0 pt, Line spacing: 1,5 lines

Page 27: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 22

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

pembentukan bayangan, serta aplikasinya untuk menjelaskan penglihatan manusia, proses pembentukan bayangan pada mata serangga, dan prinsip kerja alat optik

3.12 Mendeskripsikan struktur bumi untuk menjelaskan fenomena gempa bumi dan gunung api, serta tindakan yang diperlukan untuk mengurangi resiko bencana.

3.13 Mendeskripsikan karakteristik matahari, bumi, bulan, planet, benda angkasa lainnya dalam ukuran, struktur, gaya gravitasi, orbit, dan gerakannya, serta pengaruh radiasi matahari terhadap kehidupan di bumi

3.14 Mendeskripsikan gerakan bumi dan bulan terhadap matahari serta menjelaskan perubahan siang dan malam, peristiwa gerhana matahari dan gerhana bulan, perubahan musim serta dampaknya bagi kehidupan di bumi

4. Mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranahabstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori

4.1 Melakukan penyelidikan tentang gerak, gerak pada makhluk hidup, dan percobaan tentang pengaruh gaya terhadap gerak.

4.2 Melakukan pengamatan terhadap struktur jaringan tumbuhan, sertamenghasilkan ide teknologi sederhana yang terilhami oleh struktur tersebut (misalnya desain bangunan)

4.3 Melakukan penyelidikan tentang sifat- sifat bahan dan mengusulkan ide-ide pemanfaatan bahan berdasarkan sifatnya dalam kehidupan sehari-hari.

4.4 Menyajikan tulisan tentang upaya menjaga kesehatan rangka manusia dikaitkan dengan zat gizi makanan dan perilaku sehari-hari

4.5 Melakukan penyelidikan tentang keuntungan mekanik pada pesawat sederhana

4.6 Melakukan penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan enzimatis pada makanan

4.7 Menyajikan data, informasi, dan mengusulkan ide pemecahan masalah untuk menghindari terjadinyapenyalahgunaan zat aditif dalam makanan dan minuman serta zat adiktif-psikotropika

4.8 Melakukan percobaan untuk menyelidiki tekanan cairan pada kedalaman tertentu, gaya apung, kapilaritas (menyelidiki transport cairan dalam batang tumbuhan) dan tekanan cairan pada ruang tertutup

4.9 Membuat peta pikiran (mapping mind) tentang struktur dan fungsi sistem eksresi pada manusia dan penerapanya dalam menjaga kesehatan diri.

4.10 Melakukan pengamatan atau percobaan tentang getaran, gelombang, dan bunyi

4.11 Membuat laporan hasil penyelidikan tentang pembentukan bayangan pada cermin, lensa, dan alat optik

4.12 Menyajikan laporan hasil pengamatan atau penelusuran informasi tentang karakteristik komponen tata surya

Formatted: Line spacing: 1,5 lines

Page 28: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 23

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KELAS: IX

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang

dianutnyaMenghargai dan

menghayati ajaran agama yang

dianutnya

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitasciptaan Tuhan tentang aspek fisikdan kimiawi,kehidupan dalam ekosistem,dan peranan manusia dalam lingkungan sertamewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnyaMengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati

perilaku jujur,disiplin,

tanggungjawab, peduli

(toleransi,gotong royong),

santun, percaya diri,dalam

berinteraksisecara efektif

dengan lingkungan sosial dan

alamdalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannyaMenghargai

dan menghayati perilaku jujur,

disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya

2.1 Menunjukkan perilakuilmiah(memiliki rasa ingintahu;

objektif;jujur;teliti; cermat;tekun; hati-hati;bertanggung

jawab;terbuka; kritis;kreatif;inovatifdan peduli lingkungan)

dan bekerja samadalam aktivitassehari-hariMenunjukkan

perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;

teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;

kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam

aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap

dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi 2.1 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujudimplementasi dalam melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung jawab dalam aktivitassehari-hari

A. 2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang dalam aktivitas sehari-hariMenghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih penggunaan bahan kimia untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan

Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi perilaku menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan

3. Memahamidan menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni,budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak

mataMemahami pengetahuan

(faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

3.1 Mendeskripsikan strukturdan fungsi sistemreproduksi pada manusia, kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi dan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi

3.2 Memahamireproduksi pada tumbuhan dan hewan, sifatketurunan, serta kelangsungan makhluk hidup

3.3 Mendeskripsikan penyebab perkembangan penduduk dan dampaknya bagi lingkungan

3.4 Mendeskripsikanatomdan partikel penyusunnya, ion dan molekul,sertahubungannya dengan karakteristik bahan/material yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari

Formatted: Font: (Default) Calibri, Bold

Formatted: Indent: Left: 0 cm, Right: 0 cm, Space Before: 0 pt, Line spacing: 1,5 lines

Page 29: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 24

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

3.5 Memahamikonsep listrikstatis,muatan listrik,potensiallistrik,hantaran listrik, kelistrikanpada sistemsyarafdan contohnya pada hewan-hewanyang mengandung listrik

3.6 Mendeskripsikan karakteristikrangkaian listrik,transmisienergilistrik,sumber- sumber energilistrikalternatif(termasuk bioenergi),berbagai upaya dalam menghemat energilistrik,serta penggunaan teknologilistrikdi lingkungan sekitar

3.7 Mendeskripsikan konsep medan magnet,induksi elektromagnetik,danpenggunaannya dalam produk teknologi, sertapemanfaatan medan magnet dalam pergerakan/navigasi hewan untuk mencarimakanan dan migrasi

3.8 Mengidentifikasiproses dan hasil pewarisan sifatsertapenerapannya dalam pemuliaan mahluk hidup

3.9 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melaluiproduksi pangan

3.10 Membedakan proses dan produk teknologi yang merusak lingkungan danramah lingkungan

a. 3.11 Memahami pentingnya tanah danorganisme yang

hidup dalam tanah untuk keberlanjutan

kehidupanMemahami konsep pengukuran berbagai besaran

yang ada pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik

sekitar sebagai bagian dari observasi, serta

pentingnyaperumusan satuan terstandar (baku) dalam

pengukuran Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda-benda dan

makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk hidup dan

benda-benda tak-hidup sebagai bagian kerja ilmiah,serta mengklasifikasikan berbagai makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup berdasarkan ciri yang diamati

Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme, serta komposisi bahan kimia utama penyusun sel

Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari (misalnya pemisahan campuran)

Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan, transformasi energi dalam sel, metabolisme sel, respirasi, sistem pencernaan makanan, dan fotosintesis

Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor,dan penerapannya dalam mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan serta dalam kehidupan sehari-hari

Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya

Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup

Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem

Page 30: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 25

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Mengolah, menyaji,dan menalar

dalam ranah konkret

(menggunakan,

mengurai,merangkai,

memodifikasi,dan membuat)dan

ranahabstrak

(menulis,membaca,menghitung,

menggambar, dan mengarang)

sesuaidengan yang dipelajaridi

sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut

pandang/teoriMencoba,

mengolah, dan menyaji dalam

ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut

pandang/teori

4.1 Menyajikan hasilpenelusuran informasi dariberbagai sumber tentang penyakit menular seksual dan upaya pencegahannya

4.2 Menyajikan karya hasilperkembangbiakan pada tumbuhan

4.1 Menyajikan hasil penelusuraninformasitentang perkembangan penduduk dan dampaknya bagi lingkunganMenyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku

4.2 Menyajikan hasil analisis data observasi terhadap benda (makhluk) hidup dan tak hidup

4.3 Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi terhadap benda-benda, tumbuhan, dan hewan yang ada di lingkungan sekitar

4.4 Membuat dan menyajikan poster tentang sel dan bagian-bagiannya

4.5 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia

4.6 Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki proses fotosintesis pada tumbuhan hijau

4.7 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud benda

4.8 Melakukan penyelidikan terhadap karakteristik perambatan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi

4.9 Melakukan percobaan untuk menyelidiki respirasi pada hewan

4.10 Melakukanpengamatan dengan bantuan alat untuk menyelidiki struktur mikrotumbuhan dan hewan

4.11 Melakukan penyelidikan untuk menentukan sifat larutan yang ada di lingkungan sekitar menggunakan indikator buatan maupun alami

4.12 Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya

4.3 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan usulan penanggulangan

4.4 masalahMelakukan percobaan untuk menyelidiki muatan listrikstatisdan interaksinya, sertasifathantaran listrikbahan

4.5 Melakukan penyelidikan untuk menemukan karakteristikrangkaian listrik,sertahubungan energilistrik dengan tegangan, kuat arus dan waktu pemakaian

4.6 Membuat karya sederhana yang memanfaatkan prinsipelektromagnetik dan/atau induksi elektromagnetik

4.7 Melakukan percobaan sederhana untuk menemukan hukum pewarisan sifat mahluk hidup

4.8 Menyajikan hasilpenyelidikan, ide-ide, atau peneluran informasitentang penerapan bio-teknologidalam mendukung kelangsungan hidup manusia melaluiproduksi pangan

Page 31: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 26

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4.9 Menyajikan data dan informasitentang proses dan produk teknologiyang tidak merusak lingkungan

4.134.10 Melakukan penyelidikan tentang fungsi tanah bagi keberlangsungan kehidupan

Page 32: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 27

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

CONTOH KETERKAITAN KD dari KI 3, KI 4 dengan KD dari KI 2 dan KI 1

Mata Pelajaran : IPA Topik : Pengukuran

KOMPETENSI INTI KOMPTENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin

tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-

hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;

inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas

sehari-hari

2.12.2 Menghargai kerja individu dan kelompok

dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

implementasi melaksanakan percobaan dan

melaporkan hasil percobaan

3. Memahami pengetahuan(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1 Memahami konsep pengukuran berbagaibesaran yang ada pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan terstandar (baku) dalam pengukuran

4. Mencoba, mengolah, danmenyajidalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,merangkai, memodifikasi,dan membuat)dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajaridisekolahdan sumber lainyang sama dalam sudut pandang/teori

4.1 Menyajikan hasilpengukuran terhadapbesaran-

besaranpada diri,makhluk hidup, dan lingkungan

fisikdengan menggunakan satuan tak baku dan

satuan baku

Page 33: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 28

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Strategi Implementasi Kurikulum 2013

1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut.

- Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/ SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI.

- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua implementasi. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum melaksanakan kurikulum.

- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.

2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015. Seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum.

3. Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku sudah teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.

4. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.

5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli 2013-2016. Pada akhir tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana seharusnya.

Materi 1.3 :PENDEKATAN, MODEL- MODEL DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA

KURIKULUM 2013

Page 34: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 29

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

A. PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013

1. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah

Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductivereasoning).

Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.

2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:

a. mengamati; b. menanya; c. mengumpulkan informasi; d. mengasosiasi; dan e. mengkomunikasikan. Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Kompetensi Yang

Dikembangkan

Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)

Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat

HO-1.3a

Page 35: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 30

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Kompetensi Yang

Dikembangkan

Mengumpulkan informasi/ eksperimen

- melakukan eksperimen - membaca sumber lain selain buku teks - mengamati objek/ kejadian/ - aktivitas - wawancara dengan narasumber

Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan/ mengolah informasi

- mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.

- Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan .

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

a. Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.

- Menentukan objek apa yang akan diobservasi - Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi - Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder - Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi - Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar

berjalan mudah dan lancar - Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku

catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

Page 36: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 31

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya.

b. Menanya

Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa.Kegiatan belajar menanya

dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang

diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai

dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).Menanya dapat juga tidak

diungkapkan, tetapi dapat saja ada di dalam pikiran peserta didik. Untuk memancing peserta didik

mengungkapkannya guru harus member kesempatan mereka untuk mengungkapkan pertanyaan.

Kegiatan bertanya oleh guru dalam pembelajaran juga sangat penting, sehingga tetap harus

dilakukan.

Fungsi bertanya

1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.

2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.

4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

Kriteria pertanyaan yang baik

Kriteria pertanyaan yang baik adalah: singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus,

bersifat probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi kesempatan peserta

didik untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, merangsang

proses interaksi

Tingkatan Pertanyaan

Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan

Page 37: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 32

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan

Kognitif

yang lebih

rendah

Pengetahuan (knowledge)

Apa... Siapa... Kapan... Di mana... Sebutkan... Jodohkan...

pasangkan... Persamaan kata... Golongkan... Berilah nama... Dll.

Pemahaman (comprehension)

Terangkahlah... Bedakanlah... Terjemahkanlah... Simpulkan...

Bandingkan... Ubahlah... Berikanlah interpretasi...

Penerapan (application

Gunakanlah... Tunjukkanlah... Buatlah... Demonstrasikanlah...

Carilah hubungan... Tulislah contoh... Siapkanlah... Klasifikasikanlah...

Kognitif

yang lebih

tinggi

Analisis (analysis)

Analisislah... Kemukakan bukti-bukti… Mengapa… Identifikasikan…

Tunjukkanlah sebabnya… Berilah alasan-alasan…

Sintesis (synthesis) Ramalkanlah… Bentuk… Ciptakanlah… Susunlah… Rancanglah... Tulislah…

Bagaimana kita dapat memecahkan…

Apa yang terjadi seaindainya… Bagaimana kita dapat

memperbaiki… Kembangkan…

Evaluasi (evaluation)

Berilah pendapat… Alternatif mana yang

lebih baik… Setujukah anda… Kritiklah…

Berilah alasan… Nilailah… Bandingkan… Bedakanlah...

c. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba)

Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain:

- melakukan eksperimen; - membaca sumber lain selain buku teks; - mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan - wawancara dengan narasumber.

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan

Page 38: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 33

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid, (7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.

d. Mengasosiasi/ Mengolah informasi

Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran.Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.

Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini.

1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.

2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.

3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).

4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati 5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki 6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan

atau pelaziman. 7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik. 8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan

pembelajaran perbaikan.

e. Mengomunikasikan

Dalam kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran kolaboratif.Pembelajaran

kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas

sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya

hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai

struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk

memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama.

Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru dan fungsi guru lebih

bersifat direktif atau manajer belajar.Sebaliknya, peserta didiklah yang

harus lebih aktif.Peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima

kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman

sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tntutan belajar secara

bersama-sama.

Page 39: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 34

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif.Dua sifat berkenaan dengan perubahan

hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari

penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau

pembelajaran kolaboratif.Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak

untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi

dan konsep pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi

pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang

memberi instruksi dan mengawasi secara rijid.Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru

berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini

memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi,

menghormati antarsesa, mendorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan

kritis serta memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan bermakna.

Contoh Pembelajaran Kolaboratif

Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi

tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card

sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.

Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok

dengan satu atau lebih katagori.

Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu

dengan katagori yang sama.

Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekannya.

Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata

kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.

Pemanfaatan Internet Pada Pembelajaran Kolaboratif

Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif.Karena

memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan akses dan ketersediaan

informasi yang luas dan mudah.Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang murah

dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah dunia.

Penggunaan internet disarakan makin mendesak sejalan denan perkembangan pengetahuan terjadi

secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik yang memiliki akses hampir ke seluruh

informasi tanpa batas dan mereka yang mampu memanfaatkan informasi diterima secepat mungkin.

Page 40: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 35

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN 1. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK/PROJECT BASED LEARNING

a. Konsep/Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah model pembelajaran yang

menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi,

penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Pembelajaran Berbasis Proyekmerupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai

langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan

pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan

memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam

sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam

kurikulum.PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan

berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.

Pembelajaran Berbasis Proyekmemiliki karakteristik sebagai berikut: 1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja,

2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik,

3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan,

4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan,

5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu,

6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan,

7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif,

8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan

Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyeksebaiknya sebagai fasilitator, pelatih, penasehat

dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan

inovasi dari peserta didik.

b. Langkah-Langkah Operasional

Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan dengan diagram

sebagai berikut.

Diagram 1. Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek

1

PENENTUAN PERTANYAAN MENDASAR

2

MENYUSUN PERECANAAN PROYEK

3

MENYUSUN JADWAL

4

MONITORING

5

MENGUJI HASIL

6

EVALUASI PENGALAMAN

HO- 1.3b

Page 41: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 36

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penjelasan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.

1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi

penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan

realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalamdan topik yang diangkat

relevan untuk para peserta didik.

2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik.Peserta didik

diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi

aturankegiatandalam penyelesaian proyek.

3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)

Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek. Aktivitas pada tahap

ini antara lain: (1) membuat timeline penyelesaian proyek, (2) membuat deadline penyelesaian

proyek, (3) membimbing peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing

peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5)

meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.

4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the

Project)

Pengajar bertanggungjawab untuk memonitoraktivitas peserta didik selama menyelesaikan

proyek, menggunakan rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)

Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetens, mengevaluasi kemajuan masing-

masing peserta didik, memberi umpan balik terhadap pemahaman yang sudah dicapai peserta

didik, dan membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)

Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap

aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk

mengungkapkan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik

mengembangkan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga

pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang

diajukan pada tahap pertama pembelajaran.Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan

Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.

c. Peran Guru dan Peserta Didik

Peran guru padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi: a) Merencanakan dan mendesain

pembelajaran, b) Membuat strategi pembelajaran, c) Membayangkan interaksi yang akan terjadi

antara guru dan peserta didik, d) Mencari keunikan peserta didik, e) Menilai peserta didik dengan

cara transparan dan berbagai macam penilaian dan f) Membuat portofolio pekerjaan peserta didik.

Peran peserta didik padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi : a) Menggunakan kemampuan

Page 42: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 37

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

bertanya dan berpikir, b) Melakukan riset sederhana, c) Mempelajari ide dan konsep baru, d)

Belajar mengatur waktu dengan baik, e) Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok, f)

Mengaplikasikanhasil belajar lewat tindakan dan g) Melakukan interaksi sosial (wawancara,

survey, observasi, dll)

d. Sistem Penilaian

Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus diakukan secara menyeluruh terhadap sikap,

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didikselama pembelajaran.Penilaian tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut.

Penilaian proyekpada model ini merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus

diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari

perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian

proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan

penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara

jelas.

Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

1) Kemampuan pengelolaan : Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi

dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

2) Relevansi: Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,

pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

3) Keaslian: Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan

mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta

didik.

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir

proyek.Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan

disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.Laporan tugas atau hasil

penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/

instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian

Page 43: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 38

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)

a. Definisi dan Konsep

1. Definisi

Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada

perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada

ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang diperhadapkan

kepada peserta didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inkuiri

masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik harus mengerahkan seluruh pikiran dan

keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses

penelitian, sedangkan Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan

masalah. Pada Discovery Learning materi yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk

final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan

dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau membentuk (konstruktif) apa yang

mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.

Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif.

Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Merubah modus Ekspository

peserta didik hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery peserta

didik menemukan informasisendiri.

2. Konsep

Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap peserta didik, dan mengenal

dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlu lingkungan

memfasilitasi rasa ingin tahu peserta didik pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan

Discovery Learning Environment, yaitu lingkungan dimana peserta didik dapat melakukan eksplorasi,

penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah

diketahui. Lingkungan seperti ini bertujuan agar peserta didik dalam proses belajar dapat berjalan

dengan baik dan lebih kreatif.

Dalam Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, peserta didik dituntut

untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan,

menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-

kesimpulan.Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika

guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan,

atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih,

2005:41). Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam Discovery Learning menurut Bruner adalah

hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem solver,

seorang scientist, historin, atau ahli matematika. Dan melalui kegiatan tersebut peserta didikakan

menguasainya, menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.

Page 44: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 39

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran

Langkah-langkah dalam mengaplikasikan modeldiscovery learning di kelas adalah sebagai berikut:

1). Perencanaan

Perencanaan pada model ini meliputi hal-hal sebagai berikut.

- Menentukan tujuan pembelajaran

- Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya

- belajar, dan sebagainya)

- Memilih materi pelajaran.

- Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif (dari contoh-

contoh generalisasi)

- Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,

- tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik

- Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke

abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik

- Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik

2). Pelaksanaan

Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning di kelas,ada beberapa

prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut.

Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)

Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya

dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan

mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada

persiapan pemecahan masalah.Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi

interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi

bahan.Dengan demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus

kepada peserta didik agar tujuan mengaktifkan peserta didik untuk mengeksplorasi dapat tercapai.

Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah

satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan

masalah)

Data collection (pengumpulan data)

Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi kesempatan kepada

para peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk

membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.Data dapat diperoleh melalui membaca literatur,

mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.

Data processing (pengolahan data)

Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang

telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu

ditafsirkan.

Page 45: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 40

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Verification (pembuktian)

Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau

tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil data processing.Berdasarkan

hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah

dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.

Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat

dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan

memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang

mendasari generalisasi.

3). Sistem Penilaian

Dalam Model Pembelajaran Discovery, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun

non tes. Penilaian dapat berupa penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap, atau penilaian hasil

kerja peserta didik.Jika bentuk penialainnya berupa penilaian pengetahuan, maka dalam model

pembelajaran discovery dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan

penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja peserta didik, maka pelaksanaan penilaian dapat

menggunakan contoh-contoh format penilaian sikap seperti yang ada pada uraian penilaian proses

dan hasil belajar pada materi berikutnya

Page 46: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 41

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang

dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang

membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki

model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam

tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik

untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

a. Konsep

Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah modelpembelajaran yang menyajikan masalah

kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan

pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia

nyata (real world). Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu modelpembelajaran yang

menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk

mencari solusi dari permasalahan dunia nyata.Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat

peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.Masalah diberikan kepada

peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan

masalah yang harus dipecahkan.

Adalima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yaitu:

1) Permasalahan sebagai kajian.

2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman

3) Permasalahan sebagai contoh

4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses

5) Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik

Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan

sebagai berikut.

Guru sebagai pelatih Peserta didik sebagaiproblem

solver

Masalah sebagai awal

tantangan dan motivasi

- Asking about thinking (bertanya

tentang pemikiran)

- memonitor pembelajaran

- probbing ( menantang peserta didik

untuk berfikir )

- menjaga agar peserta didik terlibat

- mengatur dinamika kelompok

- menjaga berlangsungnya proses

- peserta yang aktif

- terlibat langsung dalam

pembelajaran

- membangun

pembelajaran

- menarik untuk

dipecahkan

- menyediakan

kebutuhan yang ada

hubungannya

dengan pelajaran

yang dipelajari

Page 47: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 42

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Tujuan dan hasil dari model pembelajaran berbasis masalah ini adalah:

1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah

Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

2) Pemodelan peranan orang dewasa.

Bentuk pembelajaran berbasis masalah penting menjembatani gap antara pembelajaran

sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah.

Aktivitas-aktivitas mental di luar sekolah yang dapat dikembangkan adalah :

- PBL mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas.

- PBL memiliki elemen-elemen magang. Hal ini mendorong pengamatan dan dialog dengan

yang lain sehingga peserta didik secara bertahap dapat memi peran yang diamati tersebut.

- PBL melibatkan peserta didik dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan

mereka menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun

femannya tentang fenomena itu.

3) Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)

Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus dapat

menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari mana informasi harus diperoleh, di

bawah bimbingan guru.

c. Model PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut :

1) Kurikulum : PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena memerlukan suatu strategi

sasaran di mana proyek sebagai pusat.

2) Responsibility : PBL menekankan responsibility dan answerability para peserta didik ke diri

dan panutannya.

3) Realisme : kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang

sebenarnya. Aktifitas ini mengintegrasikan tugas autentik dan menghasilkan sikap

profesional.

4) Active-learning : menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan keinginan peserta

didik untuk menemukan jawaban yang relevan, sehingga dengan demikian telah terjadi

proses pembelajaran yang mandiri.

5) Umpan Balik : diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik menghasilkan

umpan balik yang berharga. Ini mendorong kearah pembelajaran berdasarkan pengalaman.

6) Keterampilan Umum : PBL dikembangkan tidak hanya pada ketrampilan pokok dan

pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang mendasar

seperti pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self-management.

7) Driving Questions :PBL difokuskan pada permasalahan yang memicu peserta didik berbuat

menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.

8) Constructive Investigations :sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan dengan

pengetahuan para peserta didik.

Page 48: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 43

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

9) Autonomy :proyek menjadikan aktifitas peserta didik sangat penting.

d. Prinsip Proses Pembelajaran PBL

Prinsip-prinsip PBL yang harus diperhatikan meliputi konsep dasar, pendefinisian masalah,

pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan dan penialainnya

Konsep Dasar (Basic Concept)

Pada pembelajaran ini fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan

skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih cepat

mendapatkan ‘peta’ yang akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran. Konsep yang diberikan tidak

perlu detail, diutamakan dalam bentuk garis besar saja, sehingga peserta didik dapat

mengembangkannya secara mandiri secara mendalam.

Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)

Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan dalam kelompoknya

peserta didik melakukan berbagai kegiatan. Pertama, brainstormingdengan cara semua anggota

kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga

dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kedua, melakukan seleksi untuk memilih

pendapat yang lebih fokus. ketiga, menentukan permasalahan dan melakukan pembagian tugas

dalam kelompok untuk mencari referensi penyelesaian dari isu permasalahan yang didapat.

Fasilitator memvalidasi pilihan-pilihan yang diambil peserta didik yang akhirnya diharapkan memiliki

gambaran yang jelas tentang apa saja yang mereka ketahui, apa saja yang mereka tidak ketahui, dan

pengetahuan apa saja yang diperlukan untuk menjembataninya.

Pembelajaran Mandiri (Self Learning)

Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat

memperjelas isu yang sedang diinvestigasi misalnyadari artikel tertulis di perpustakaan, halaman

web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan. Tujuan utama tahap investigasi, yaitu: (1) agar

peserta didik mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan

permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan untuk dipresentasikan

di kelas relevan dan dapat dipahami.

Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)

Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi secara mandiri, pada pertemuan

berikutnya peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya dapat dibantu guru untuk mengklarifikasi

capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Langkah selanjutnya presentasi

hasil dalam kelas dengan mengakomodasi masukan dari pleno, menentukan kesimpulan akhir, dan

dokumentasi akhir. Untuk memastikan setiap peserta didik mengikuti langkah ini maka dilakukan

dengan mengikuti petunjuk.

Page 49: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 44

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian (Assessment)

Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan

sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh Penilaian

terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software,

hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian terhadap sikap

dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan

bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga aspek

tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Page 50: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 45

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. PENILAIAN PEMBELAJARAN

Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil

belajar peserta didik. Pada Standar Nasional Pendidikan, penilaian pendidikan merupakan salah satu

standar yang yang bertujuan untuk menjamin:perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan

kompetensi yang akandicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;pelaksanaan penilaian

peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial

budaya; danpelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.

a. Jenis-jenis Penilaian pada Kurikulum 2013

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen

penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian peserta didik yang dilakukan pada kurikulum 2013

mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian,

ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat

kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.

1) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai

dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran.

2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif

untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.

3) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan

entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di

dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.

4) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan

perbaikan hasil belajar peserta didik.

5) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk menilai kompetensi

peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan

pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang

merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh

indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

8) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang

dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan

UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat

kompetensi tersebut.

9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan

pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.

Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti

pada tingkat kompetensi tersebut.

HO-1.3c

Page 51: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 46

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

10) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi

tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional

Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.

11) Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar

kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.

b. Pengertian Penilaian dan Penilaian Autentik

Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur

pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara

komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran,

yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan

peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen

(input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta

didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring

(nurturant effect) dari pembelajaran.

Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam

pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.Karena penilaian semacam ini mampu

menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi,

menanya, menalar, mencoba, dan membangun jejaring.Penilaian autentik cenderung fokus pada

tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan

kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian

autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.

Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang memberikan kesempatan

luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah

dimilikinya dalam bentuk tugas-tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei,

projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas. Kata lain dari

penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian

projek.

Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan

(remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik

dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar

Penilaian Pendidikan.

c. Prinsip dan Pendekatan Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada

prinsip-prinsip sebagai berikut.

1) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas

penilai.

2) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,

3) menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

4) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

pelaporannya.

Page 52: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 47

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan

dapat diakses oleh semua pihak.

6) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah

maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.

7) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).PAK merupakan penilaian

pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan

kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan

mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan

karakteristik peserta didik.

d. Karakteristik Penilaian Pada Kurikulum 2013

1. Belajar Tuntas

Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik

tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan

pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.Asumsi yang digunakan dalam belajar

tuntas adalah peserta didik dapat belajar apapun, hanya waktu yang dibutuhkan yang berbeda.

Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan

peserta didik pada umumnya.

2. Otentik

Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu.Penilaian otentik harus mencerminkan

masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik

(kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak

hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa

yang dapat dilakukan oleh peserta didik.

3. Berkesinambungan

Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil

belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam

bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian,

ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).

4. Berdasarkan acuan kriteria

Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan

terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan

pendidikan masing-masing.

5. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi

Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek,

pengamatan, dan penilaian diri.

e. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian

1. Ruang Lingkup Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif

Page 53: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 48

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.Cakupan penilaian merujuk pada

ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan

proses.

2. Teknik dan Instrumen Penilaian

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan sebagai berikut.

Penilaian Kompetensi Sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman

sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk

observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian

(rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan

menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan

pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk

mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi.

Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.

3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik

untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan

berupa lembar penilaian antarpeserta didik.

4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil

pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan

perilaku.

Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.

1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,

menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.

2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.

3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara

individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

Page 54: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 49

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian Kompetensi Keterampilan

Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang

menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes

praktik, projek, dan penilaian portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala

penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu

aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.

2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan,

pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.

3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh

karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui

minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu

tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian

peserta didik terhadap lingkungannya.

Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:

1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;

2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang

digunakan; dan

3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik.

f. Mekanisme dan Prosedur Penilaian

1) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh

pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.

2) Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian

projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat

kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.

- Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.

- Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan harian.

- Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema pelajaran.

- Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran dalam

bentuk ulangan atau penugasan.

- Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik di bawah

koordinasi satuan pendidikan.

- Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat

1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5), dengan menggunakan

kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI

(tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.

- Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh Pemerintah pada

akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).

- Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan

Page 55: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 50

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

- Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

3) Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan silabus dan

dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

4) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:

- menyusun kisi-kisi ujian;

- mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;

- melaksanakan ujian;

- mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan

- melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.

5) Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi

Standar

6) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian

berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran

remedial.

7) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan

deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.

Penjelasan penerapan konsep penilaian proses dan hasil belajar dapat Anda pelajari selengkapnya

pada lampiran IV Permendikbud nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman

Umum Pembelajaran.

Page 56: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 51

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAGIAN III

MATERI PELATIHAN 2

ANALISIS BUKU

Page 57: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 52

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN : 2. ANALISIS BUKU Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku Guru). Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa. Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat: Judul bab, informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan peserta didik baik ekperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik. Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari telaah dan analisis buku guru dan buku siswa terhadap kesesuaian dengan SKL, KI, dan KD; kecukupan dan kedalaman materi; dan kesesuaian pendekatan pembelajaran dan penilaian. Kompetensi yang Dicapai

1. Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran , strategi pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru

2. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD. 3. Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintifik,

standar proses dan standar penilaian 4. Mendeskripsikan buku guru dan buku siswa dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.

5. Memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

Indikator 1. Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang

terdapat dalam buku siswa 2. Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang terdapat dalam buku

guru 3. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD. 4. Menjelaskan alas an hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru dengan tuntutan

SKL, KI, dan KD 5. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dengan pendekatan saintifik, standar proses dan

standar penilaian 6. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik, standar proses dan

standar penilaian 7. Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa

8. Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa

9. Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa berdasarkan hasil analisis.

Page 58: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 53

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Langkah Kegiatan Analisis Buku

Dalam kelompok mengkaji isi materi struktur, dan pola

pikir keilmuan dalam buku guru dan buku

siswa

Menganalisis isi

buku guru (LK-2.1) dan buku siswa

(LK-2.2)

Mendiskusikan hasil analisis buku guru

dan buku siswa dalam

kesesuaiannya dengan pendekatan saintifik dan standar

proses

Presentasi hasil analisis buku gurudan

buku siswa

Mendiskusikan hasil analisis untuk

membuat rekomendasi

tentang penggunaan buku

guru dan buku siswa

Mendiskusikan hasil analisis buku guru

dan buku siswadalam kesesuaiannya

dengan standar penilaian

Kegiatan analisis menggunakan LK - 2.1 untuk Analisis Buku Siswa, dan LK -2. 2 untuk Analisis Buku Guru.

Page 59: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 54

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku sesuai dengan

petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan Buku Siswa

BUKU GURU DAN BUKU SISWA

Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam

pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud no

71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru.

A. Buku Guru

Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi

persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa.Buku guru terdiri dari

dua bagian, bagian pertama adalah petunjuk umum pembelajaran dan bagian keduaberupa petunjuk

khusus untuk pelaksanaan pembelajaran pada setiap bab pada buku siswa.

Petunjuk umum pembelajaran berisi informasi tentangcakupan dan lingkup materi pembelajaran,

tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, model dan metode.

Selanjutnya terdapatpenjelasan tentang media dan sumber belajar serta prinsip-prinsip penilaian pada

pembelajaran.

Petunjuk khusus pembelajaran terdiri dari beberapa bab sesuai dengan materi pada buku siswa.

Umumnya berisi informasi bagi guru untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian

pembelajaran pada bab tersebut.Pada umumnya bagian ini berisi : peta konsep untuk materi pada bab

ini, cakupan materi untuk tatap muka, KI dan KD yang sesuai dengan materi, alokasi waktu dan rincian

materi setiap tatap muka. Selanjutnya pada bagian ini terdapat uraian pembelajaran untuk setiap tatap

muka, mulai dari tujuan pembelajaran, alternatif kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan media

pembelajaran. Bagian penilaian berisi informasi tentang teknik dan bentuk penilaian oleh guru,

penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan informasi pembahasan soal pada buku siswa. Pada buku

guru juga ada informasi bagaimana cara informasi komunikasi dengan Orangtua/Wali.

B. Buku Siswa

Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat hal-hal berikut,

yaitu: Judul bab, infomasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab

dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non

eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.

Penggunaan buku siswa oleh peserta didik disarankan dimulai dengan membaca dan mengkaji bagian

pengantar bab atau subbab, melakukan kegiatan-kegiatan yang tersedia, mendiskusikan hasil kegiatan

dan memverifikasi hasil diskusi dengan informasi konsep yang ada di buku. Uraian materi lainnya

merupakan bagian untuk memperdalam pemahaman konsep dan diakhiri dengan soal-soal untuk

menguji pemahaman konsep secara individual.

Buku guru dan buku siswa merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan jika guru merasa

perlu mengembangkannya sesuai dengan kondisi sekolah. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan

pembelajaran, guru dapat menyesuaikan sesuai dengan alat dan bahan praktikum atau media belajar

yang tersedia di sekolah atau model-model pembelajaran yang dipilih guru. Untuk lebih memahami isi

buku guru dan buku siswa serta mengetahui hal-hal yang perlu dikembangkan atau disesuaikan dengan

keperluan implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran, guru dapat melakukannya melalui

kegiatan analisis buku guru dan buku siswa sesuai dengan petunjuk dan format yang tersedia.

Lembar Kegiatan

Page 60: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 55

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Analisis Buku Siswa

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU SISWA

TujuanKegiatan :Melalui kegiatan analisis buku siswa peserta dapat

- Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran

- Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar

- Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil

analisis

Panduan kegiatan:

1. Kerjakanlah secara berkelompok!

2. Pelajari format Analisis Buku Siswa

3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!

4. Cermatilah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi lainnya seperti

kegiatan siswa dan evaluasi

5. Lakukanlah analisis terhadap buku siswa dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia

pada format dengan cara:

- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek-aspek yang dianalisis

- memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik

- menuliskan alasan Anda memilih kualifikasi tersebut

- Berdasarkan hasil analisis, tuliskan alasan dan tindak lanjut hasil analisis ,

- Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut

yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku siswa untuk proses pembelajaran.

- Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan sebagai sumber belajar dalam

pembelajaran.

LK 2.1

Page 61: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 56

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT ANALISIS BUKU SISWA

Judul Buku : .....................................................................................................

Kelas : ....................................................................................................

Jenjang : .....................................................................................................

Topik : .....................................................................................................

Komponen Buku Deskripsi pada

buku Kualifikasi

Alasan Tindak lanjut Kurang Cukup Baik

A. Sistematika

Judul sesuai dengan KD yang harus dicapai

Urutan sub topik /materi sesuai dengan KD dan sistematika keilmuan

Komponen penilaian sesuai tuntutan penilaian autentik

B. Uraian Materi

Pendahuluan bab memotivasi siswa untuk belajar

Cakupan materi setiap sub topik/sub bab memenuhi kebutuhan pencapaian KD

Kegiatan pada buku memfasilitasi pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Page 62: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 57

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku siswa

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

............

Penilaian Pengetahuan

Penilaian Sikap

Penilaian Keterampilan

Tugas

Page 63: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 58

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU SISWA

Rubrik penilaian analisis buku siswadigunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta

pelatihan terhadap buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu

Langkah-langkah penilaian hasil analisis

1. Cermati format penilaian analisis buku siswa serta hasil analisis peserta yang akan dinilai

2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis

menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa

dilaksanakan

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis

Kurang (K) ≤ 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen

sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku siswa

R- 2.1

Page 64: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 59

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Analisis Buku Guru

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU GURU

Kompetensi:

1. Memahami isi buku guru sebagai panduan bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran

2. Merencanakan tindak lanjutberdasarkan hasil analisis buku untuk persiapan pembelajaran.

Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku guru peserta dapat

- Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran

- Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar

- Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil

analisis

Panduan kegiatan:

1. Kerjakanlah secara berkelompok!

2. Pelajari format Analisis Buku Guru

3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!

4. Cermatilah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan informasi lainnya

5. Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia

pada format dengan cara:

- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan guru

- memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik

- menuliskan alas an Anda memilih kualifikasi tersebut

6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis ,

Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang

harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru tersebut. Jika sesuai dengan kebutuhan,

buku dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran.

7. Setelah melakukan analisis buku guru dan buku siswa diskusikan bagaimana keterkaitan antara

buku guru dan buku siswa yang Anda analisis.

LK- 2.2

Page 65: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 60

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT ANALISIS BUKU GURU

Judul Buku : ............................................................................................... ......

Kelas : ....................................................................................................

Jenjang : .....................................................................................................

Topik : .....................................................................................................

Kegiatan Guru Isi buku yang relevan

dengan kegiatan guru

Kualifikasi Alasan

Tindak lanjut

Kurang Cukup Baik

A. Perencanaan Pembelajaran

Menentukan KI dan KD yang berkaitan

Menentukan alokasi waktu

Merumuskan indikator

Merumuskan tujuan pembelajaran

Menentukan cakupan materi pembelajaran

Menentukan pendekatan

Menentukan model

Menentukan strategi

Menentukan metode

Menentukan media, sumber dan alat

Mendeskripsikan langkah pembelajaran sesuai

Page 66: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 61

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku guru

................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

dengan pendekatan, model, dan metode

B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Menilai Pengetahuan - Contoh

instrumen - Pembahasan

Menilai Sikap - Contoh

instrumen - Rubrik

Menilai Keterampilan - Contoh

instrumen - Rubrik

Portofolio

Penilaian Diri

Penilaian Antar Teman

Informasi Pengayaan Belajar

Informasikan hubungan guru dan Orang tua

Page 67: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 62

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU GURU

Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta

pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu

Langkah-langkah penilaian hasil analisis

1. Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang akan dinilai

2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis

menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa

dilaksanakan

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis

Kurang (K) ≤ 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen

sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru

R - 2.2

Page 68: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 63

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 3

PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

3.1. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-

model Pada Pembelajaran IPA

3.2. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran IPA

3.3. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam

Rapor

Page 69: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 64

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN :3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi pada karakteristik kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakanDiscovery Learning dan Project Based Learning.

Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan. Perubahan pada penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio), cara menilai proses dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan. Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model pembelajaran dan perancangan penilaian yang baik dengan cara berlatih menyusun contoh proses pembelajaran, mengembangakan instrumen penilaian menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dan mengolah nilai untuk rapor. Kompetensi yang Dicapai 1. Terampil menerapkan pendekatan saintifik pada pembelajaran 2. Terampil menerapkan model Project Based Learning, Problem Based Learning, dan Discovery

Learning padapembelajaran

3. Memiliki keterampilan merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan 4. Memahami pengolahan dan pelaporan hasil penilaian proses dan hasil belajar

Indikator 1. Merancang contoh penerapan pendekatan saintifikpada pembelajaran IPA. 2. Membuat contoh penerapan model –model pembelajaranpada pembelajaran IPA 3. Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian 4. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran IPA 5. Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar. Langkah Kegiatan 1. Perancangan Pembelajaran

Kerja Kelompokmenelaah HO contoh

penerapan model

pembelajaran

Kerja kelompok menyusun

contoh model

pembelajaran

Presentasi hasil kerja

kelompok dan dikomentarioleh kelompok

lain

Penyimpulan hasil diskusi

kelompok dan rangkuman

hasil

Page 70: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 65

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Perancangan Penilaian

Diskusi kelompok

perancangan penilaian

sikap, pengetahuan, keterampilan

Kerja

Kelompokmenyusun contoh instrumen

penilaian yang baik

Presentasi hasil kerja kelompok

dan dikomentarioleh

kelompok lain

Penyimpulan hasil diskusi

kelompok dan rangkuman

hasil

3. Pelaporan Hasil Penilaian

Diskusi kelompok

pengolahan hasil penilaian

Kerja

Kelompokmenyusun contoh

laporan hasil penilaian

Presentasi hasil kerja kelompok

dan dikomentarioleh

kelompok lain

Penyimpulan hasil diskusi

kelompok dan rangkuman

hasil

Kegiatan diskusi menggunakan : LK - 3.1a Perancangan PenerapanPendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA LK -3.1.bPerancangan Penerapan Model-Model pada Pembelajaran IPA LK -3.2 Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran LK-3.3 Pengolahan dan Pelaporan Hasil Penilaian untuk Rapor pada Mapel IPA

Page 71: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 66

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Handout

Materi 3.1 Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-Model Pada Pembelajaran IPA

I. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Untuk mempelajari pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA, silahkan Anda mempelajari hand-out

dan contoh penerapannya

PENDEKATAN SAINTIFIKPADA PEMBELAJARAN IPA

Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau scientific approach

padaproses pembelajaran. Pendekatan saintifik termasuk pembelajaran inkuiri yang bernafaskan

konstruktivisme. Sasaran pembelajaran dengan pendekatan ilmiah mencakup pengembangan ranah

sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah

kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses) psikologis yang berbeda. Sikap diperoleh

melalui aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan

diperoleh melalui aktivitas: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta. Sementara itu, keterampilan diperoleh melalui aktivitas: mengamati,menanya, menalar,

menyaji, dan mencipta (Permendikbud no 65 tahun 2013).

Menurut McCollum (2009) dijelaskan bahwa komponen-komponen penting dalam mengajar

menggunakan pendekatan saintifik diantaranya adalah guru harus menyajikan pembelajaran yang

dapat meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder), meningkatkan keterampilan

mengamati (Encourage observation), melakukan analisis ( Push for analysis) dan berkomunikasi

(Require communication).Untuk mempelajari bagaimana pembelajaran IPA berbasis pendekatan

saintifik, berikut ini diuraikan dengan singkat konsep pembelajaran IPA dan pendekatan saintifik pada

pembelajaran IPA dan implementasi pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA.

Pada Permendikbud no 81A Tahun 2013, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman

belajar pokok yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan

mengomunikasikan. Jika dihubungkan dengan komponen pada pendekatan saintifik diatas maka ke

lima pengalaman belajar ini merupakan penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran.

A. Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA

diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,

serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan

untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman

yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

HO-3.1a

Page 72: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 67

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran meliputi mengamati, menanya,

mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Uraian mengenai aktivitas siswa

dalam mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta telah

diuraikan dengan lengkap pada handout Pendekatan–pendekatan Ilmiah.

Menurut McCollum (2009) dijelaskan bahwa komponen-komponen penting dalam mengajar

menggunakan pendekatan saintifik diantaranya adalah guru harus menyajikan pembelajaran yang

dapat meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder), meningkatkan keterampilan

mengamati (Encourage observation), melakukan analisis (Push for analysis) dan berkomunikasi

(Require communication).

1. Meningkatkan rasa keingintahuan

Semua pengetahuan dan pemahaman dimulai dari rasa ingin tahu dari peserta didik tentang ’siapa,

apa, dan dimana‘ atau “who, what dan where” dari apa yang ada di sekitar peserta didik. Pada

kurikulum 2013, peserta didik dilatih rasa keingintahuannya sampai ’mengapa dan

bagaimana’atau “why”and “how”. Pada pembelajaran rasa keingintahuan ini dapat difasilitasi

dalam kegiatan tanya jawab baik mulai dari kegiatan pendahuluan kegiatan inti dan penutup.

Selain tanya jawab, dapat juga dengan melalui memberikan suatu masalah, fakta-fakta atau

kejadian alam yang ada di sekitar peserta didik.

2. Mengamati

Pembiasaan kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik,

sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi

peserta didik dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan

materi pembelajaran yang disajikan oleh guru (Sudarwan, 2013). Menurut Nuryani, 1995

mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan alat inderanya

secara teliti, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan

alat atau bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan data atau

informasi. Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif,

sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut pengamatan

kuantitatif. Untuk meningkatkan keterampilan mengamati, maka didalam pembelajaran sebaiknya

dimunculkan kegiatan yang memungkinkan siswa mengunakan berbagai panca indranya untuk

mencatat hasil pengamatan.

3. Menganalisis

Wonder grows with understanding and understanding come of analysis. ( Mc. Collum,2009).

Analisis dapat berupa analisis kuantitatif dan kualitatif.Peserta didik perlu dilatih dan dibiasakan

melakukan analisas data yang sesuai dengan tingkat kemampuannya.Misalnya data pengamatan

yang diperoleh sendiri. Berikan kesempatan kepada peserta untuk meninjau kembali hasil

pengamatan dan mereka dilatih membuat pola-pola atau grafik dari data yang diperolehnya. Latih

peserta untuk melakukan klasifikasi, menghubungkan dan menghitung.

4. Mengkomunikasikan

Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan untuk mengkomunikasikan yang

peserta didik telah pelajari.

Commented [BI1]: Bu Poppy ini pendapat siapa, maka harus di tuliskan sumbernya.

Page 73: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 68

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B. Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik khusus dalam menggunakan pendekatan

pembelajaran. Pembelajaran IPA lebih menekankan pada penerapan keterampilan proses. Aspek-

aspek pada pendekatan saintifikterintegrasi pada pendekatan keterampilan proses dan metode

ilmiah.

Langkah-langkah metode ilmiah : melakukan pengamatan, menentukan hipotesis, merancang

eksperimen untuk menguji hipotesis, menguji hipotesis, menerima atau menolak hipotesis dan

merevisi hipotesis atau membuat kesimpulan (Helmenstine, 2013).

Pada pembelajaran IPA pendekatan saintifik dapat diterapkan melalui keterampilan proses.

Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam

melakukan penyelidikan ilmiah. Menurut Rustaman (2005), keterampilan proses perlu dikembangkan

melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman pembelajaran. Melalui pengalaman

langsung seseorang dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang sedang dilakukan.

Keterampilan yang dilatihkan sering ini dikenal dengan keterampilan proses IPA. American Association

for the Advancement of Science (1970) mengklasifikasikan menjadi keterampilan proses dasar dan

keterampilan proses terpadu. Klasifikasi keterampilan proses tersebut tertera pada tabel 1.

Tabel 1. Keterampilan Proses Dasar dan Terpadu

Keterampilan Proses Dasar Keterampilan Proses Terpadu

Mengamati Mengontrol variabel

Mengukur Menginterpretasikan data

Menyimpulkan Merumuskan hipotesa

Meramalkan Mendefinisikan variabel secara

operasional Menggolongkan

Mengkomunikasikan Merancang eksperimen

Pada tabel berikut ini disajikan jenis-jenis indikator keterampilan proses beserta sub indikatornya.

Tabel 2. Jenis-jenis Indikator Keterampilan Proses beserta Sub indikatornya.

No Indikator Sub Indikator Keterampilan Proses Sains

1 Mengamati -Menggunakan sebanyak mungkin alat indera

-Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan

2 Mengelompokk

an/

Klasifikasi

Mencatat setiap pengamatan secara terpisah

- Mencari perbedaan, persamaan; Mengontraskan ciri-ciri; Membandingkan

- Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan

3 Menafsirkan Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

- Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan; Menyimpulkan

4 Meramalkan - Menggunakan pola-pola hasil pengamatan

- Mengungkapkan apa yang mungkin terjadi pada keadaan sebelum diamati

5 Mengajukan

pertanyaan

Bertanya apa, mengapa, dan bagaimana.

- Bertanya untuk meminta penjelasan; Mengajukan pertanyaan yang berlatar

belakang hipotesis.

6 Merumuskan

hipotesis

- Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari suatu

kejadian.

Page 74: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 69

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No Indikator Sub Indikator Keterampilan Proses Sains

- Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh

bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah.

7 Merencana-kan

percobaan

- Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan

- Mentukan variabel/ faktor penentu;

- Menetukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat; - Menentukan apa yang akan

dilaksanakan berupa langkah kerja

8 Menggunakan

alat/bahan

Memakai alat/bahan

- Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan ; Mengetahui bagaimana

menggunakan alat/ bahan.

9 Menerapkan

konsep

Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru

- Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang

terjadi

10 Berkomunikasi Mengubah bentuk penyajian

- Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik

atau tabel atau diagram; Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis;

Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian; Membaca grafik atau tabel atau

diagram; Mendiskusikan hasil kegiatan mengenai suatu masalah atau suatu

peristiwa.

Untuk lebih memahami bagaimana menerapkan keterampilan proses pada pembelajaran IPA, berikut

ini uraian beberapa jenis keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu yang dapat

dilatihkan pada peserta didik

1. Mengamati

Mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan alat inderanya secara

teliti, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan alat atau

bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan data atau informasi (Nuryani,

1995). Mengamati dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan data tentang fenomena atau

peristiwa dengan menggunakan inderanya. Keterampilan pengamatan dilakukan dengan cara

menggunakan lima indera yaitu penglihatan, pembau, peraba, pengecap dan pendengar. Pengamatan

yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan

yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut pengamatan kuantitatif.Pengamatan dapat

dilakukan pada obyek yang sudah tersedia dan pengamatan pada suatu gejala atau perubahan.Contoh

: Sekelompok peserta didik diminta mengamati beberapa tepung yang berbeda jenisnya baik rasa,

warna, ukuran serbuk dan baunya.

Gunakan panca inderamu untuk mengetahui jenis-jenis tepung yang tersedia pada piring ini

.Bagaimana warnanya, rasanya, ukurannya, bentuknya dan baunya?

Tepung Warna Rasa Ukuran Bentuk Bau

1

2

3

4

Page 75: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 70

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Mengukur

Keterampilan mengukur dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan

pengembangan satuan-satuan yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi, waktu, berat, dan

sebagainya.Menurut Carin dalam Poppy, (2010) mengukur adalah membuat observasi kuantitatif

dengan membandingkannya terhadap standar yang kovensional atau standar non konvensional.

Contoh : Peserta didik melakukan pengukuran suhu menggunakan termometer, menimbang berat

benda dengan berbagai neraca, mengukur volume cairan menggunakan gelas ukur, mengukur panjang

dengan menggunakan penggaris atau mengukur benda dengan jangka sorong.

3. Mengklasifikasikan

Klaslifikasi adalah proses yang digunakan ilmuwan untuk mengadakan penyusunan atau

pengelompokan atas objek-objek atau kejadian-kejadian. Keterampilan klasifikasi dapat dikuasai bila

peserta didik telah dapat melakukan dua keterampilan berikut ini.

1) Mengidentifikasi dan memberi nama sifat-sifat yanng dapat diamati dari sekelompok objek yang

dapat digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasi.

2) Menyusun klasifikasi dalam tingkat-tingkat tertentu sesuai dengan sifat-sifat objek

Klasifikasi berguna untuk melatih peserta didik menunjukkan persamaan, perbedaan dan hubungan

timbal baliknya. Sebagai contoh peserta didik mengklasifikasikan jenis-jenis hewan, tumbuhan, sifat

logam berdasarkan kemagnetannya

Contoh melatihkan klasifikasi menggunakan bagan:

4. Menyimpulkan

Menyimpulkan didalam keterampilan proses dikenal dengan istilah inferensi. Inferensi adalah sebuah

pernyataan yang dibuat berdasarkan fakta hasil pengamatan.Hasil inferensi dikemukakan sebagai

pendapat seseorang terhadap sesuatu yang diamatinya. Pola pembelajaran untuk melatih

Fe, Cu, Na, O, Ne, N, K, Ca, C, Cl, F, Ag, He, H,Mg

Utama Transisi Monoatom Dwiatom

Logam Non-logam

Page 76: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 71

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

keterampilan proses inferensi, sebaiknya menggunakan pembelajaran konstruktivisme, sehingga

siswa belajar merumuskan sendiri inferensinya.

Contoh : Siswa diminta membuat inferensi pada percobaan pengujian beberapa larutan asam dan larutan basa dengan lakmus biru dan merah

Nama larutan Perubahan warna pada

Lakmus merah Lakmus biru

Asam Klorida Natrium Hidroksida Asam Asetat Magnesium Hidroksida Asam Sulfat

Berdasakan data percobaan apa yang dimaksud dengan asam dan basa? Asam adalah ………………………………………………………………… Basa adalah ………………………………………………………………….

5. Mengkomunikasikan

Komunikasi didalam keterampilan proses berarti menyampaikan pendapat hasil keterampilan proses

lainnya baik secara lisan maupun tulisan. Dalam tulisan bisa berbentuk rangkuman, grafik, tabel,

gambar, poster dan sebagainya.Keterampilan mengkomunikasikan ini diantaranya adalah sebagai

berikut.

a) Mengutarakan suatu gagasan.

b) Menjelaskan penggunaan data hasil penginderaan/memeriksa secara akurat suatu objek atau

kejadian.

c) Mengubah data dalam bentuk tabel ke bentuk lainnya misalnya grafik, peta secara akurat.

6. Memprediksi

Prediksi dalam sains adalah perkiraan yang didasarkan pada hasil pengamatan yang nyata.

Memprediksi berarti pula mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum

diamati berdasarkan penggunaan pola yang ditemukan sebagai hasil penemuan. Keterampilan

meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang

belum terjadi berdasarkan suatu kecenderunganatau pola yang sudah ada.

Contoh :Peserta didik diminta membuat suatu prediksi

1. Apa yang akan terjadi jika air dibiarkan didalam piring lebar dibiarkan berhari-hari?

2. Apa yang akan terjadi pada lampu senter jika ada pemasangan batu baterai nya terbalik ?

7. Mengidentifikasikan Variabel

Variabel adalah satuan besaran kualitatif atau kuantitatif yang dapat bervariasi atau berubah pada

suatu situasi tertentu.Besaran kualitatif adalah besaran yang tidak dinyatakan dalam satuan

pengukuran baku tertentu. Besaran kuantitatif adalah besaran yang dinyatakan dalam satuan

pengukuran baku tertentu misalnya volume diukur dalam liter dan suhu diukur dalam 0C.

Keterampilan identifikasi variabel dapat diukur berdasarkan tiga tujuan pembelajaran berikut.

a) Mengidentifikasi variabel dari suatu pernyataan tertulis atau dari deskripsi suatu eksperimen.

b) Mengidentifikasi variabel manipulasi dan variabel respon dari deskripsi suatu eksperimen.

c) Mengidentifikasi variabel kontrol dari suatu pernyataan tertulis atau deskripsi suatu

eksperimen.

Page 77: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 72

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dalam suatu eksperimen terdapat tiga macam variabel yang sama pentingnya, yaitu variabel

manipulasi, variabel respon dan variabel kontrol.

Variabel manipulasi adalah suatu variabel yang secara sengaja diubah atau dimanipulasi

dalam suatu situasi.

Variabel respon adalah variabel yang berubah sebagai hasil akibat dari kegiatan manipulasi.

Variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dipertahankan konstan agar tidak berpengaruh

terhadap variabel respon.

8. Menginterpretasikan Data

Fakta atau data yang diperoleh dari hasil observasi sering kali memberikan suatu pola. Pola dari

fakta/data ini dapat ditafsirkan lebih lanjut menjadi suatu penjelasan yang logis. Karakteristik

keterampilan interpretasi diantaranya: mencatat setiap hasil pengamatan, menghubungkan-

hubungkan hasil pengamatan, menemukan pola atau keteraturan dari suatu seri pengamatan dan

menarik kesimpulan.

Keterampilan interpretasi data biasanya diawali dengan pengumpulan data, analisis data, dan

mendeskripsikan data. Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk yang mudah

difahami misalnya bentuk tabel, grafik dengan angka-angka yang sudah dirata-ratakan. Data yang

sudah dianalisis baru diinterpretasikan menjadi suatu kesimpulan atau dalam bentuk pernyataan.

Data yang diinterpretasikan harus data yang membentuk pola atau beberapa kecenderungan.

9. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis biasanya dibuat pada suatu perencanaan penelitian yang merupakan pekerjaan tentang

pengaruh yang akan terjadi dari variabel manipulasi terhadapvariabel respon. Hipotesis dirumuskan

dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan, pertanyaan biasanya digunakan dalam merumuskan

masalah yang akan diteliti (Nur, 1996). Hipotesis dapat dirumuskan secara induktif dan secara

deduktif.Perumusan secara induktif berdasarkan data pengamatan, secara deduktif berdasarkan

teori.Hipotesis dapat juga dipandang sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah.

Hipotesis dapat juga dipandang sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah.

Misalkan seorang siswa memiliki data jumlah gelembung yang dihasilkan oleh tumbuhan Hydrilla sp pada percobaan fotosintesis sebagai berikut:

Waktu Jumlah Gelembung Tempat terangTempat Gelap

5 menit 10 menit 15 menit

20 2 45 8 65 12

Rumuskanlah hipotesis tentang pengaruh cahaya terhadap laju fotosintesis !

Perumusan hipotesis secara induktif.

10. Definisi Variabel Secara Operasional

Page 78: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 73

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti menetapkan bagaimana suatu variabel itu

diukur.Definisi operasional variabel adalah definisi yang menguraikan bagaimana mengukur suatu

variabel. Definisi ini harus menyatakan tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan apa yang

akan dicatat dari suatu eksperimen. Keterampilan ini merupakan komponen keterampilan proses yang

paling sulit dilatihkan karena itu harus sering di ulang-ulang (Nuh dalam Poppy, 2010).

Contoh : Peserta didik melakukan percobaan pengaruh suhu terhadap kelarutan gula dalam air.

Rumusan hipotesis : Makin tinggi suhu air, makin cepat kelarutan gula

Data hasil observasi

Volume air (Cm3) Suhu air (OC) Waktu (detik)

100

100

100

25

50

80

30

20

10

Identifikasi variabel:

Variabel Manipulasi : Suhu

Variabel Respon : Waktu

Variable Kontrol : Volume air, termometer, jenis air, gelas ukur, stopwatch, tempat air

Definisi operasional variabel

Definisi operasional variabel manipulasi : Suhu air diukur menggunakan thermometer

Definisi operasional variabel respon :Waktu diukur dengan menggunakan stopwatch

Definisi operasional variabel kontrol : Alat-alat ukur seperti stopwach, tempat air, termometer,

gelas ukur harus sama untuk semua percobaan. Air yang dicoba berasal dari satu tempat.

11. Eksperimen

Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data

untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika

variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu

hipotesis, juga penentuan kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat. Melatihkan

merencanakan eksperimen tidak harus selalu dalam bentuk penelitian yang rumit, tetapi cukup

dilatihkan dengan menguji hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan konsep-konsep didalam

kurikulum.

Melalui penerapan keterampilan proses pada pembelajaran IPA yang disajikan dengan strategi dan

metode yang tepat, mudah-mudahan peserta didik dapat terlatih dalam keterampilan saintifik. Hasil

akhir yang diharapkan Kurikulum 2013 adalah adanya peningkatan dan keseimbangan antara

kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan

pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi

sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Page 79: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 74

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

CONTOH KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Topik /Tema Energi dalam Kehidupan

Sub Topik/Tema Fotosintesis

Kompetensi Dasar 3.6. Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari

makanan, transformasienergi, respirasi, sistem pencernaan makanan,

dan fotosintesis

4.6 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk

menyelidikiprosesfotosintesispada tumbuhan hijau

Tujuan Pembelajaran - Melakukan percobaan agar peserta didik mampu menemukan zat

yang dihasilkan pada proses fotosintesis

- Mengidentifikasi komponen-komponen yang terlibat dalam

fotosintesis berdasarkan data hasil percobaan

- Mengidentifikasi perubahan energi yang terjadi pada fotosintesis

- Menjelaskan proses yang terjadi pada fotosintesis

Alokasi Waktu 1x pertemuan (3 JP)

Tahapan Pembelajaran Kegiatan

Mengamati

- Pada kegiatan ini guru meminta peserta didik mengamati gambar

yang berkaitan dengan aktivitas manusia, makanan, tumbuhan

hijau, dan matahari. Seperti gambar yang terdapat pada buku siswa

dibawah ini.

- Peserta didik mengamati gambar tersebut

Menanya

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

setelah mereka mengamati gambar. Contoh pertanyaan yang

berkaitan dengan pengamatan peserta didik

- Mengapa manusia atau hewan bisa beraktivitas?

- Berasal darimanakah energi yang diperoleh oleh makhluk hidup?

- Bagaimana kaitan antara sumber energi, makanan, dan tumbuhan

hijau?

Mengumpulkan Informasi

Setelah kegiatan tanya jawab guru memfasilitasi peserta didik untuk

menemukan jawaban dengan cara :

- Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki apakah cahaya

mempengaruhi proses fotosintesis

Formatted: Justified, Indent: Left: 0 cm, Right: -0,04 cm,Space Before: 0 pt, After: 0 pt, Line spacing: Exactly 14 pt,Tab stops: 0,87 cm, Left

Formatted: Font:

Formatted: Justified, Indent: Left: 0 cm, Space Before: 0 pt,After: 0 pt, Line spacing: Exactly 14 pt, Tab stops: 0,87 cm,Left

Formatted: Font:

Page 80: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 75

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

- Mencatat data hasil pengamatan pada kolom yang tersedia pada

lembar kegiatan “ Fotosintesis”

- Dari percobaan ini peserta didik akan mengumpulkan informasi

tentang peran cahaya dalam fotosintesis

Mengasosiasikan

Setelah mengumpulkan informasi melalui pengamatan dan mencatat

hasil pengamatan, peserta didik mengasosiasikan pengetahuan yang

didapat dari percobaan dan buku sumber dengan cara:

- Mendiskusikan hasil pengamatan dengan memperhatikan

pertanyaan-pertanyaan pada lembar kegiatan

- Menyimpulkan pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis

Mengkomunikasikan

Setelah menemukan kesimpulan, peserta didik membuat laporan dan

peserta didik dapat menyampaikan laporan hasil pengamatan dan

kesimpulannya tentang pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis

Pada kegiatan ini peserta didik dapat melakukan tanya jawab.

Pada pembelajaran IPA, penerapan pendekatan saintifik berkaitan dengan pengembangan

keterampilan proses sain peserta didik . Seperti pada hand- out keterampilan proses sain terdiri dari

keterampilan proses dasar dan terpadu . Guru dapat mengidentifikasi keterampilan proses apa saja

yang dilatihkan pada suatu kegiatan pembelajaran baik eksperimen maupun non eksperimen.

Keterampilan proses sain yang dapat dilatihkan pada kegiatan pembelajaran fotosintesis. Contohnya

adalah :

Keterampilan Proses Uraian Keterampilan

Mengamati Mengamati gambar yang berkaitan dengan aktivitas manusia, makanan, tumbuhan hijau, dan matahari.

Mengukur Memperkirakan jumlah gelembung yang muncul pada saat percobaan

Menyimpulkan Menyimpulkan pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis

Mengontrol variabel Variabel manipulasi: keberadaan cahaya (tempat gelap dan tempat terang) Variabel respon: jumlah gelembung Variabel control: jenis tumbuhan, wadah, volume air. Melakukan pengujian dan pengamatan dengan cara yang sama

Menginterpretasikan data Mengolah data dengan melihat pola dan kecenderungan data pengujian terhadap jumlah gelembung di dua tempat berbeda berdasarkan data kelas

Mengkomunikasikan Membuat laporan praktikum dan presentasi hasil percobaan

Page 81: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 76

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar Kerja

Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA

Tujuan Kegiatan : Melalui diskusi kelompok peserta mampu merancang penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA Langkah Kegiatan :

1. Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada pebelajaran IPA 2. Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia 3. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda 4. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain

Kompetensi Dasar :

Topik /Tema :

Sub Topik/Tema :

Tujuan Pembelajaran :

Alokasi Waktu :

Tahapan Pembelajaran Kegiatan

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi

Mengasosiasikan

Mengkomunikasikan

LK- 3.1a

Page 82: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 77

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Rubrik Penerapan Pendekatan Saintifik Pembelajaran IPA

Rubrik perancangan penerapan saintifik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran satu topik IPA.

Langkah-langkah penilaian hasil analisis

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a

2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan peserta

Penilaian LK- 3.1a

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100 1. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar

2. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengomunikasikansesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu

3. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengomunikasikan lengkap, sistematis dan logis atau benar secara konsep

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K) ≤ 70 Ketiga aspek kurang sesuai

R-3.1a

Page 83: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 78

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

II. MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN IPA Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model Proyek Based Learning, Discovery LearningdanProblem Based Learning. Berikut ini contoh penerapan model-model pada pembelajaran IPA.

Penerapan Proyek Based Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning pada Pembelajaran IPA

A. Contoh Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek

Model pembelajaran berbasis proyek pada penerapannya melalui tahap-tahap: 1) Penentuan

Pertanyaan Mendasar, 2) Mendesain Perencanaan Proyek, 3)Menyusun Jadwal,4)Memonitor

peserta didik dan kemajuan proyek, 5) Menguji Hasil, dan 6) Mengevaluasi Pengalaman

Pada penerapannya dalam pembelajaran guru dan peserta didik dapat bekerja sama mendisain

proyek, merancang perncanaan proyek dan menyusun jadwal. Untuk memandu pembelajaran ini

guru dapat mendisain intrumen-intrumen lembar kerja peserta didik karena pelaksanaan

pembelajarannya umumnya dilakukan sebagai tugas diluar tatap muka kecuali pelaporan hasil

proyek.Untuk penilaiannya guru harus menyiapkan instrumen penilaian proyek. Berikut ini contoh

lembar kerja pelaksanaan tugas proyek yang akan dilakukan peserta didik.

1. Lembar Kerja Tugas Proyek

Lembar kerja tugas proyek pada pembelajaran IPA sebelum kegiatan tatap muka misalnya membuat

alat penjernih air. Untuk mengerjakan proyek, peserta diberi panduan kerja agar tugas dapat

dikerjakan secara efektif dan efisien.

Berikut ini contoh lembar kegiatan dan format laporan Pembelajaran Berbasis Proyek

KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

MATA PELAJARAN : IPA KELAS/SEMESTER : VII TOPIK : Perubahan Benda di Sekitar Kita SUB TOPIK : Bagaimana Cara Memisahkan Campuran? TUGAS : Pembuatan Alat Penjernihan Air

KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan

dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.4 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi

3.5 Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari (misalnya pemisahan campuran)

4.5Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia

INDIKATOR

1. Membuat rancangan alat penjernihan air dari alat sederhana menggunakan metode pemisahan campuran

2. Membuat alat penjernihan air dari alat sederhana menggunakan metode pemisahan campuran

HO- 3.1b

Formatted: Line spacing: single

Page 84: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 79

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENTUNJUK UMUM

1. Pelajari metode pemisahan campuran yang tepat digunakan untuk proses penjerhian air!

2. Buat rancangan alat penjernihan air meliputi alat dan bahannya, disain atau gambanya dan cara

menggunakannya!

3. Setelah dirancang, buat alat penjernihan air sesuai rancangan!

4. Uji alat dengan melakukan percobaan penjernihan air!

5. Catat hasil percobaan dan hal-hal yang harus diperbaiki untuk mendapatkan air yang jernih!

6. Lakukan perbaikan alat kalau diperlukan!

7. Selamat mencoba, mudah-mudahan alat hasil kreativitasmu dapat dimanfaatkan di lingkungan yang

membutuhkan air jernih Semangat!

Pada tugas proyek ini peserta diminta untuk mendisain alat uji elektrolit dalam berbagai model, misalnya sebagai lampu taman, lampu mobil, lampu kamar sehingga kreasinya dapat dinilai dalam pelajaran prakarya atau seni. Hal ini termasuk dalam pembelajaran lintas kurikulum.

2. Laporan Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek

Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa laporan kegiatan merancang alat,

menguji alat dan laporan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model rancangan yang

dibuat.

a. Merancang Alat

LAPORAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

MATA PELAJARAN : IPA TOPIK : Perubahan Benda di Sekitar Kita SUB TOPIK : Bagaimana memisahkan

Campuran TUGAS : Pembuatan Alat Penjernihan Air NAMA : ……………………………………………… KELAS VII

PETUNJUK KHUSUS 1. Setelah mempelajari metode pemisahan campuran yang tepat digunakan untuk membuat alat

penjernihan air, buatlah rancangan alat penjenihan air dari alat dan bahan yang ada disekitar rumah!

2. Tulislah rancangan berikut gambar dan keterangannya dibagian bawah gambar! 3. Uraikan cara penggunaan alatnya!

Tanggal Merancang :

Alat dan Bahan :

Gambar Rancangan dan Keterangan Gambar:

Cara Menggunakan Alat

Page 85: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 80

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Page 86: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 81

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Laporan Pengujian Alat LAPORAN PENGUJIAN ALAT PENJERNIHAN AIR

PETUNJUK KHUSUS Setelah Anda membuat alat penjernihan air berdasarkan rancangan, ujilah alat tersebut dengan cara melakukan percobaan penjernihan air, laporkan hasil pengujian mengunakan format berikut.

Tanggal Pengujian : ……………………. Kegitatan:

1. Menjernihkan air yang dicampur tanah 2. Menjernihkan air sungai atau selokan

Hasil Pengamatan dan catatan perbaikan : ……………………………………………………………………. ……………………………………………………………………

Tanggal Perbaikan dan Pengujian :

Hasil Pengamatan

c. Laporan Penelitian

LAPORAN PENELITIAN

PETUNJUK KHUSUS Berdasarkan hasil kegiatanmu ini, tulislah sebuah laporan penelitian sederhana tentang penjernihan air di lingkungan rumah atau sekolah dengan menerapkan prinsip pemisahan campuran. Buat Judul yang menarik , tulis laporan secara sistematis.

JUDUL ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................

B. Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)

Pada materi pelatihan satu telah diuraikan bahwa pada penerapan model pembelajaran penemuan terdapat prosedur yang harus dilakukan yang meliputi tahap Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah), Data collection (pengumpulan data), Data processing (pengolahan data), Verification (pembuktian) dan Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Contoh penerapanmodel Discovery Learning pada pembelajaran IPA

Kompetensi Dasar

: 3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan,

transformasienergi, respirasi, sistem pencernaan makanan, dan fotosintesis

4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk

menyelidikiprosesfotosintesispada tumbuhan hijau Topik : Energi dalam Kehidupan Sub Topik : Fotosintesis Tujuan : - Melakukan percobaanuntuk mengidentifikasi komponen-komponen yang terlibat

dalam fotosintesis berdasarkan data hasil percobaan - Mengidentifikasi perubahan energi yang terjadi pada fotosintesis melalui diskusi - Menjelaskan proses yang terjadi pada fotosintesis melalui diskusi - Menjelaskan pemanfaatan fotosintesis bagi kehidupan manusia melalui diskusi - Menjelaskan cara menjaga dan merawat tanaman di sekolah dan lingkungan sekitarnya

sesuai dengan konsep fotosintesis melalui diskusi

Page 87: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 82

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

- Menerapkan konsep fotosintesis dalam kehidupan sehari-hari Alokasi Waktu

: 1x pertemuan (3 JP)

SINTAK PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Stimulation (simullasi/Pemberian rangsangan)

Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topikfotosintesis dengan cara menyajikan gambar yang berkaitan dengan tumbuhan, hewan, dan cahaya matahari.

2. Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang berkaitandenganasal energi yang dihasilkan makhluk hidup sampai peserta didik dapat berpikir dan bertanya, contohnya

Mengapa makhluk hidup bisa bergerak?

Apakah semua makhluk hidup bisa membuat makanan sendiri?

Siapa saja yang dapat menghasilkan makanan?

Bagaimana tumbuhan bisa menghasilkan makanan?

3. Data collection (pengumpulan data)

Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui:

Melakukan percobaan fotosintesis sederhana untuk mendapatkan data-data tentang komponen yang terlibat dan zat yang dihasilkan pada proses fotosintesis serta perubahan energi yang terjadi.

Mencatat data pada kolom pengamatan yang telah disiapkan oleh peserta didik

4. Data processing (pengolahan Data)

Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi untuk mengolah data hasil pengamatan dengan cara: Mendiskusikan hasil pengamatan dengan memperhatikan pertanyaan - pertanyaan pada lembar kegiatan, misalnya mengolah data tentang jumlah gelembung yang dihasilkan, zat-zat apa yang dihasilkan dan perubahan energi pada proses fotosintesis.

5. Verification (pembuktian)

Pada tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan data-data pada buku sumber. Misalnya dengan cara melakukan verifikasi hasil pengolahan data dengan data-data pada buku siswa.

6. Generalization (menarik kesimpulan)

Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil percobaan dan diskusi misalnya dengan cara:

menyimpulkan komponen yang terlibat dan zat-zat yang dihasilkan pada proses fotosintesis

latihan memberikan contoh pemanfaatan konsep fotosintesis dalam kehidupan sehari-hari

C. Penerapan Problem Based Learningpada pembelajaran IPA

Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Tahap-tahap PBL meliputi tahap orientasi peserta didik kepada masalah, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Page 88: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 83

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Tahap Pembelajaran Problem Based Learning

Kompetensi Dasar :

3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup

Topik : Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan Sub Topik : Perubahan Lingkungan dan Pencemaran Tujuan : Alokasi Waktu : 1x pertemuan (2 JP)

Langkah-langkah pembelajaran

Tahapan Pokok Kegiatan Pembelajaran

FASE 1 Orientasi peserta didik pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian dapat memberikan konsep dasar, petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam pembelajaran. Melakukan brainstoming dimana peserta didik dihadapkan pada masalah lingkungan, yaitudata aktivitas manusia dan pencemaran lingkungan. Contoh yang ada pada buku siswa :

Peserta didik menyimak masalah yang disampaikan guru tentang kondisi di

beberapa daerah yang mengalami kesulitan air bersih, padahal keberadaan air bersih sangat dibutuhkan oleh semua orang. Terdapat banyak kegiatan manusia yang memberikan sumbangan terhadap berkurangnya air bersih.

Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap masalah tersebut.

FASE 2 Mengorganisasi peserta didik dalam belajar

Pada tahap ini guru membantu peserta didik mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Peserta didik dikelompokkan secara heterogen, masing-masing mengkaji lembar

kegiatan non eksperimen tentang aktivitas manusia dan pencemaran lingkungan.

Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan dan konsep-konsep

yang harus didiskusikan dan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab.

FASE 3 Membimbing penyelidikan peserta didik secara mandiri maupun kelompok

Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menciptakan dan membangun ide

mereka sendiri dalam memecahkan masalah. Pada kegiatan ini peserta didik

mendiskusikan masalahyang adalembar kegiatan. Selanjutnya diskusi mengenai

pengaruh aktivitas manusia terhadap lingkungan. Contoh aktivitas adalah :

Guru membimbingpeserta didik dalam memecahkan masalah.

Peserta didik melakukan penyelidikan sesuai LKS dan berdiskusi dalam kelompok mencari solusi terkait dengan masalah yang telah diidentifikasi.

Guru memfasilitasi dan membimbing kelompok belajar berdiskusi untuk menjawab permasalahan aktual yang ada di lingkungan.

FASE 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Pada tahap ini peserta didik merencanakan dan menyiapkan laporan dengan

cara berbagi tugas dengan teman. Misalnya :

Peserta didik menjawab pertanyaan pada LKS dan menyajikan dalam laporan tertulis.

Peserta didik menyajikan laporan pembahasan hasil temuan, penarikan kesimpulan di depan kelas (diskusi kelas).

Formatted: Font: Calibri, 11 pt

Formatted: Space After: 0 pt

Formatted: Font: (Default) Calibri, 11 pt, Bold, Font color:Black, Check spelling and grammar

Formatted: Font: Calibri, 11 pt

Formatted: Font: (Default) Calibri, 11 pt

Formatted: Font: (Default) Calibri, 11 pt, Bold

Formatted: Font: Calibri, 11 pt

Formatted: Font: (Default) Calibri, 11 pt, Bold

Formatted: Font: Calibri, 11 pt

Formatted: Line spacing: 1,5 lines

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Page 89: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 84

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FASE 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Pada tahap ini peserta didik mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah

dipelajari melalui diskusi kelas untuk menganalisis hasil pemecahan masalah

tentang pencemaran lingkungan. Peserta diharapkan menggunakan buku sumber

untuk bantuan mengevaluasi hasil diskusi. Selanjutnya presentasi hasil diskusi

dan penyamaan persepsi. Misalnya :

Peserta didik dibimbing guru melakukan analisis terhadap pemecahan-pemecahan masalah yang telah ditemukan peserta didik.

Kelompok peserta didik yang berhasil memecahkan permasalahan diberi pengahargaan.

Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari peserta didik (dapat menggunakan paper and pencil test atau authentic assessment).

Contoh Lembar Kegiatan

LEMBAR KEGIATAN SISWA

Perhatikan bacaan dan gambar di bawah ini yang diambil dari Koran Jakarta Jum'at, 21 Juni 2013.

“80% Pencemaran Sungai Berasal dari Sampah Rumah Tangga”

Sekitar 80 persen pencemaran di Sungai Ciliwung disebabkan oleh sampah rumah tangga atau limbah domestik. Berdasarkan hasil investigasi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), terdapat 108 titik tumpukan sampah yang merupakan lokasi pembuangan sampah di bantaran Sungai Ciliwung. Pencemaran itu merupakan akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat menjaga lingkungan. Sungai Ciliwung, yang seharusnya optimal menampung air hujan, kini telah kotor. "Kondisi kualitas air Sungai

Ciliwung saat ini sudah tercemar. Hal itu juga disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan Sungai Ciliwung," kata Gubernur DKI Jakarta akhir pekan lalu. Menteri Lingkungan Hidup RI Balthasar Kambuaya menambahkan selain pencemaran dari sampah keluarga, terdapat sekitar 400 kegiatan usaha yang secara langsung maupun tidak membuang air limbahnya ke Ciliwung. Bahkan, kata dia, berdasarkan hasil investigasi, terdapat 108 titik tumpukan sampah yang merupakan lokasi pembuangan sampah di bantaran Sungai Ciliwung. Dari jumlah itu, 10 titik tumpukan sampah telah ditutup. Namun, dari pengamatan di lapangan, masih banyak ditemukan masyarakat yang menghuni bantaran sungai. tercatat 26.818 keluarga yang menghuni bantaran Sungai Ciliwung. Hal itu menyebabkan terjadinya sedimentasi, penyempitan sungai, dan tingginya angka pencemaran. Setelah memperhatikan bacaan dan gambar di atas lakukan kegiatan berikut.

1. Mengapa dapat terjadi peristiwa seperti pada gambar tersebut? Jelaskan dengan kalimat kalian sendiri!

2. Tahukan kalian, apakah dampak dari peristiwa dalam gambar tersebut, jika tidak ditangani dengan baik?

3. Apakah peristiwa dalam gambar tersebut dapat berpengaruh terhadap ekosistem? Jelaskan! 4. Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pencemaran air seperti dalam gambar

tersebut? 5. Coba buatlah 3 pertanyaan lain terkait dengan pencemaran air berdasarkan bacaan dan

gambar di atas! 6. Jawablah pertanyaan yang kalian buat pada soal nomor 5! 7. Coba buatlah kesimpulan dari permasalahan yang telah kalian pelajari!

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Font: Calibri, 12 pt

Formatted: Font: Calibri, 11 pt

Formatted: Indent: Left: 0 cm, Space After: 0 pt, Linespacing: 1,5 lines

Formatted: Font: Calibri, 13 pt

Formatted: Indent: Left: 0,63 cm, Space After: 0 pt, Linespacing: 1,5 lines

Formatted: Font: Calibri, 13 pt, Bold

Formatted: Justified, Space After: 0 pt, Line spacing: single

Formatted: Font: Calibri, 11 pt

Formatted: Font: Calibri, 11 pt

Formatted: Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,75 cm, SpaceAfter: 0 pt, Line spacing: single, Numbered + Level: 1 +Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +Aligned at: 0,63 cm + Tab after: 1,27 cm + Indent at: 1,27cm, Tab stops: 0,75 cm, List tab + Not at 1,27 cm

Formatted: Font: Calibri, 11 pt

Formatted: Font: Calibri, 11 pt

Page 90: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 85

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1.8. Bacakan jawaban pertanyaan-pertanyaan nomor 1 – 7 di depan kelas secara berkelompok!

Lembar Kerja

Perancangan Penerapan Model-Model Pada Pembelajaran IPA

Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang pembelajaran IPA dengan menerapkan model Project Based Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning

Langkah Kegiatan :

1. Kerjakan secara berpasangan, pelajari konsep model-model pembelajaran pada hand-out dan contoh-contoh penerapannya pada pembelajaran IPA

2. Cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran

3. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu model. Sub topik/materi yang dipilih sebaiknya sesuai dengan topik/materi yang telah dianalisis kelompok Anda pada saat Analisis Buku

4. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model yang Anda pilih

5. Presentasikan hasil rancangan Anda

6. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perbaikan

FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN

Model Project Based Learning

Kompetensi Dasar : 3. ..…………………............................................................... 4. ..….......................................................... …………………..

Topik : ………...................................................…………………………..

Sub Topik : ..............................................................................................

Tujuan : ..........................................................................................

Alokasi Waktu : 1x TM

TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Penentuan Pertanyaan Mendasar

2. Mendesain Perencanaan

Proyek

3. Menyusun Jadwal

4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek

5. Menguji Hasil

6. Mengevaluasi Pengalaman

LK - 3.1b

Page 91: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 86

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN

Model Discovery Learning

Kompetensi Dasar : 3. ..………………….. 4… …………………..

Topik : …………………………………..

Sub Topik :

Tujuan :

Alokasi Waktu : 1x TM

TAHAPPEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Stimulation (simullasi/Pemberian rangsangan)

2. Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah)

3. Data collection (pengumpulandata)

4. Data processing (pengolahan Data)

5. Verification (pembuktian)

6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Model Pembelajaran Problem Based Learning

Kompetensi Dasar : 3.. 4..

Topik :

Sub Topik :

Tujuan :

Alokasi Waktu : 1x TM

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN

Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah

.............................................

Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik

Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Page 92: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 87

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Rubrik perancangan penerapan model pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik dan contoh rancangan model pembelajaran satu topik IPA.

Langkah-langkah penilaian hasil analisis

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a dan LK- 3.1b

2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan

Penilaian LK- 3.1b

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100 1 Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar

2 Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengomunikasikansesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu

3 Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengomunikasikan lengkap, sistematis dan logis atau benar

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K) ≤ 70 Ketiga aspek kurang sesuai

R-3.b

Page 93: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 88

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi 3.2 PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA

PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA

Pada Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan

posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.Untuk melengkapi perangkat

pembelajaran IPA dengan suatu model, diperlukan jenis-jenis penilaian yang sesuai.Pada uraian

berikut disajikan beberapa contoh penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran

IPA. Anda dapat mengembangkan lagi sesuai dengan topik dan kompetensi dasar yang harus dicapai

peserta didik.

A. Penilaian Sikap Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self assessment),

penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik, dan jurnal (Direktorat Pembinaan

SMP, Ditjen Pendidikan Dasar, 2013). Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait

dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari

nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.Penilaian sikap yang dapat dilakukan oleh

para guru dengan menilai perilaku sehingga penilaian sikap dilakukan dengan cara observasi perilaku.

Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal.K

ompetensi sikap pada pembelajaran IPA yang harus dicapai peserta didik sudah terinci pada KD dari

KI 1 dan KI 2. Guru IPA dapat merancang lembar pengamatan penilaian sikap untuk masing-masing

KD sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang disajikan. Hasil observasi dapat dijadikan

sebagai umpan balik dalam pembinaan.Contoh penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran IPA.

1. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi

Penilaian sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru pada saat peserta didik melakukan praktikum

atau diskusi, guru dapat mengembangkan lembar observasi seperti contoh berikut.

a. Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum

Lembar Penilaian pada Kegiatan Praktikum Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : 1 Topik/Subtopik : .Energi dalam Kehidupan / Fotosintesis Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti dalam merancang dan melakukan percobaan IPA

No Nama

Peserta didik Disiplin

Tanggung

jawab Jujur Teliti Kreatif Peduli

Jumlah Skor

1. .....................

2.

b. Lembar Penilaian Sikap/Perilaku pada saat Diskusi

HO- 3.2

Page 94: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 89

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar Penilaian Kegiatan Diskusi

Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VII/ 2 Topik/Subtopik : Energi dalam Kehidupan / Fotosintesis Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana

sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

No Nama Siswa Kerja sama

Santun Toleran Responsif Proaktif Bijaksana Jumlah

Skor

1. ................

2. ………………

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.

Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan

Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan

Skor 3,jika sering berperilaku dalam kegiatan

Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan

Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫

𝟐𝟒𝐱𝟏𝟎𝟎

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik ( SB) 80 ≤ AB ≤ 100

Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79

Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69

Kurang (K) <60

2. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik pada setiap selesai mempelajari satu KD atau pada ssaat telahmenyelesaikan tugas tertentu,

a. Penilaian diri setelah peserta didik selesai belajar satu KD

PENILAIAN DIRI

Topik:......................

Nama: ................ Kelas: ...................

Setelah mempelajari materi Fotosintesis, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda Vpada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.

No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami

1. Memahami komponen-komponen yang terlibat dalam fotosintesis.

2. Memahami proses terjadinya fotosintesis.

3. Memahami zat-zat yang dihasilkan pada proses fotosintesis.

b. Penilaian diri setelah melaksanakan suatu tugas.

Page 95: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 90

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh format penilaian diri setelah peserta didik mengerjakan Tugas Proyek IPA

PENILAIAN DIRI

Tugas:............................ Nama:.......................... Kelas:..............................

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.

No Pernyataan YA TIDAK

1 Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama dengan teman satu kelompok

2 Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta

3 Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah dirancang

4 Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas

5 ……………………………………….

Dari penilaian diri ini Anda dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan membuat rekapitulasi bagi semua peserta didik. Penilaian diri juga dapat diberikan untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan, misalnya peserta didik diminta mengerjakan soal-soal sebelum ulangan akhir bab dilakukan dan mencocokan dengan kunci jawaban yang tersedia pada buku siswa. Berdasarkan hasilnya, diharapkan peserta didik akan belajar kembali pada topik-topik yang belum mereka kuasai. Untuk melihat hasil penilaian diri peserta didik, guru dapat membuat format rekapitulasi penilaian diri peserta didik dalam satu kelas.

Contoh.

REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran:...........................................

Topik/Materi:..............................................

Kelas:..........................................................

No Nama Skor Pernyataan Penilaian Diri

Jumlah Nilai 1 2 3 ..... .....

1 Afgan 2 1 2 ..... .....

2 Aliva 2 2 1 ..... ....

3 .............

.......

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =Jumlah skor

2 x jumlah pernyataan x100

3. Penilaian Sikap melalui penilaian antar peserta didik

Penilaian sikap pada kurikulum 2013 juga dapat diperoleh dari Penilaian Antar Peserta Didik. Penilaian ini merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. Dalam bentuk daftar cek dan skala penilaian (rating scale). Kalimat pernyataan dibuat dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda dan penilaian dapat dilakukan oleh peserta didik.

Penilaian antar Peserta Didik

Mata Pelajaran : IPA

Page 96: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 91

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kelas/Semester : VII / 2

Topik/Subtopik : ...................................

Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Format Penilaian

Penilaian antar Peserta Didik

Topik/Subtopik: ........................................ Tanggal Penilaian: .....................................

Nama Teman yang dinilai: ........................ Nama Penilai:............................................

- Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran IPA - Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu. - Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No Perilaku Dilakukan/muncul

YA TIDAK

1. Mau menerima pendapat teman

2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya

3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan

4. Mau bekerjasama dengan semua teman

5. ......................................

Pengolahan Penilaian:

1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1. 2dan 4) dan ada yang negatif (no 2) Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2

2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut.

No Nama Skor Perilaku

Jumlah Nilai 1 2 3 4 5

1 …….

2 Ami 2 2 1 2 2 9

3

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =Jumlah skor

2 x jumlah perilaku x100

4. Penilaian Sikap melalui Jurnal

Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan

tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.Jurnal

dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis.Kriteria jurnal:

- Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.

- Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.

- Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.

- Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.

- Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.

Page 97: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 92

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

- Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik

- Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik. Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera.Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat.Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah dan menuntut waktu yang banyak.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah: 1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif 2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian/peristiwa

yang berkaitan dengan Kompetensi Inti. 3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda) 4) Setiap peserta didik memiliki Jurnal yang berbeda ( Kartu Jurnal yang berbeda)

Pedoman umum penskoran jurnal:

1) Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai contoh skala 1 sampai dengan 4.

2) Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.

3) Jumlahkan skor pada masing-masing aspek,skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan

4) Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian

Model Pertama

Contoh Format Jurnal

JURNAL Aspek yang diamati: …………………………. Kejadian : …………………………. Tanggal: ………………………….

Nama Peserta Didik: …………………………. Nomor peserta Didik: ………………………….

Catatan Pengamatan Guru: ............................................................................................................................ .................................................................................................................. ....................................................................................................

Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):

1) Tulislah identitas peserta didik yang diamati,tanggal pengamatan dan aspek yang diamati oleh guru.

2) Tuliskan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.

3) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik

Page 98: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 93

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Model Kedua Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru) Contoh Format Jurnal

JURNAL Nama Peserta Didik: …………...........................................…….. Kelas: ..................................................................................... Aspek yang diamati: ………...........................................………..

NO HARI/TANGGAL KEJADIAN KETERANGAN/ TINDAK LANJUT

1.

...

B. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan.Instrumen tes tulis umumnya menggunakan soal pilihan ganda dan soal uraian.Pada pembelajaran IPA yang menggunakan pendekatan scientific, instrumen penilaian harus dapat menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi(HOTS,“Higher Order thinking Skill”) menguji proses analisis, sintesis, evaluasi bahkan sampai kreatif. Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk menilai hasil belajar IPA dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik menjawab soal melalui proses berpikir yang sesuai dengan kata kerja operasional dalam taksonomi Bloom.Misalnya untukmenguji ranah analisis peserta didik pada pembelajaranIPA, guru dapat membuat soal dengan menggunakan katakerja operasional yang termasuk ranah analisis seperti menganalisis, mendeteksi, mengukur, dan menominasikan. Ranah evaluasi contohnya membandingkan, menilai, memprediksi, dan menafsirkan.Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.

Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

Tes tulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

Tes lisan Daftar pertanyaan.

Penugasan Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

Page 99: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 94

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. Tes Tulis a. Soal Pilihan Ganda

Topik : Fotosintesis Indikator : Disajikan gambar hasil percobaan uji Sach, peserta didik dapat menentukan daerah pada daun yang mengalami proses fotosintesis dengan tepat. Soal: Sekelompok peserta didik melakukan percobaan fotosintesis sederhana yaitu uji Sach. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.

Pernyataan yang benar berdasarkan gambar hasil percobaan Uji Sach adalah …. A. fotosintesis tidak terjadi pada bagian B karena warnanya berubah setelah ditetesi oleh larutan

lugol B. fotosintesis tidak terjadi pada bagian A karena warna daun tidak berubah setelah ditetesi

larutan lugol C. fotosintesis tidak terjadi pada bagian B karena warna daun tidak berubah setelah ditetesi

larutan lugol D. fotosintesis tidak terjadi pada bagian A karena warna daun berubah setelah ditetesi larutan lugol

Topik : Gerak Indikator : Disajikan data hasil percobaan gerak, peserta didik dapat menentukan jenis gerak sebuah benda berdasarkan data hasil percobaan. Soal : Perhatikan gambar hasil percobaan gerak. Pola titik-titik hitam pada pita kertas yang terbentuk dari ticker timer hasil percobaan gerak dilukiskan seperti gambar berikut: Berdasarkan gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa . . .. A. benda bergerak lurus beraturan B. benda bergerak lurus berubah beraturan C. benda bergerak lurus D. benda bergerak lurus tak beraturan

b. Soal Uraian

Topik : Fotosintesis Indikator : Merancang percobaan untuk menyelidiki pengaruh cahaya matahari terhadap

fotosintesis. Soal:Kalian dengan teman-temanmu akan menyelidiki pengaruh cahaya matahari terhadap

fotosintesis, coba jawablah pertanyaan berikut a. Gambarkan rancangan alat berikut keterangannya b. Tentukan variabel manipulasi, respon dan kontrol yang harus diperhatikan pada percobaan

tersebut c. Uraikan langkah kegiatan untuk mendapatkan hasil yang akurat.

A

B

Page 100: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 95

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Pedoman Penskoran

No Jawaban Skor

1a. - Gambar rangkaian alat percobaan benar , keterangan lengkap dan menarik

- Gambar rangkaian alat percobaan benar , keterangan lengkap dan kurang menarik

- Gambar rangkaian alat percobaan benar , keterangan kurang lengkap dan menarik

30 20 10

1b. - Variabel manipulasi, respon dan kontrol benar

- hanya dua variable yang tepat

- hanya satu variable yang benar

30 20 10

1c. - Uraian sistematis dan benar

- Uraian kurang sistematis dan benar

20 10

Skor maksimal 80

2. Tes Lisan

Instrumen tes lisan berbentuk Daftar Pertanyaan.Pada pembelajaran IPA umumnya jarang

dilakukan dengan tes lisan.Jika guru ingin mengembangkannya, guru dapat melakukannya pada

saat ujian praktikum IPA atau pada saat remedial.

Contoh Instrumen tes lisan

Topik : Energi dalam Kehidupan

Kompetensi Dasar : 4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk menyelidiki

proses fotosintesis pada tumbuhan hijau

Indikator : Melakukan percobaan pengaruh cahaya terhadap fotosntesis

Daftar Pertanyaan:

1. Sebutkan komponen-komponen pada fotosintesis!

2. Alat dan bahan apa saja yang digunakan pada percobaan?

3. Bagaimana cara menguji dihasilkannya oksigen dalam proses fotosintesis?

4. Bagaimana kamu dapat menyimpulkan bahwa cahaya mempengaruhi proses fotosintesis?

5. ................

Untuk pemberian nilai lisan ini Silahkan Anda diskusikan dan jawab pada LK yang tersedia!

3. Penugasan

Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu

atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

Contoh instrumen tugas untuk suatu topik dalam satu KD

3.3 Mendeskripsikan keterkaitan sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, serta

pengaruh pemanfaatan bahan tertentu terhadap kesehatan manusia.

4.3 Melakukan penyelidikan tentang sifat-sifat bahan dan mengusulkan ide-ide pemanfaatan bahan

berdasarkan sifatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator: Membuat rancangan alat yang berasal dari alat dan bahan bekas.

Soal:

Page 101: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 96

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Untuk penilaian tugas guru dapat membuat rubriknya disesuaikan dengan tugas yang diberikan pada peserta didik.

C. Penilaian Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai yang paling buruk.Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria yang menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan capaian kompetensi peserta didik.

1. Tes Praktik

Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.

Contoh Tes Praktek

Topik : Fotosintesis KI : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama daam sudut pandang/teori.

KD : 4.6 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia

Indikator : Melakukan percobaan pemisahan campuran dengan menggunakan metode filtrasi

Lembar Pengamatan

No Nama Persiapan Percobaan

Pelaksanaan Percobaan

Kegiatan Akhir Percobaan

Jumlah Skor

1. ………………………

2.

Page 102: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 97

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Rubrik

No Keterampilan yang dinilai

Skor Rubrik

1 Persiapan Percobaan (Menyiapkan alat Bahan)

30 - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan urutan percobaan

- Bahan-bahan tersedia di gelas kimia dengan ukuran yang sama

- Alat praktikum dalam keadaan siap pakai

- Tersedia air untuk membilas alat dan tisu

20 Ada 3 aspek yang tersedia

10 Ada 2 aspek tang tersedia

2 Pelaksanaan Percobaan

30 - Mencuci alat-alat sebelum praktikum

- Merakit alat dengan benar

- Melakukan proses pemisahan campuran sesuai dengan prosedur

- Mencatat data sesuai dengan fakta yang diamati

20 Ada 3 aspek yang tersedia

10 Ada 2 aspek tang tersedia

3 Kegiatan akhir Percobaan

30 - Membuang larutan atau sampah ketempatnya

- Membersihkan alat dengan baik

- Membersihkan meja praktikum

- Mengembalikan alat ke tempat semula

20 Ada 3 aspek yang tersedia

10 Ada 2 aspek tang tersedia

2. Tes Proyek

Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan,

dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.Penilaian proyek merupakan

kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.Tugas

tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,

pengolahan dan penyajian data.Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,

kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta

didik pada matapelajaran tertentu secara jelas.

Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

- Kemampuan pengelolaan

Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu

pengumpulan data serta penulisan laporan.

- Relevansi

Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,

pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

- Keaslian

Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan

kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

Teknik Penilaian Proyek

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir

proyek.Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan

disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.Laporan tugas atau hasil

penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster.Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan

Page 103: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 98

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.Contoh format penilaian proyek

diantaranya adalah sebagai berikut.

Contoh Format Penilaian Proyek

Mata Pelajaran : Nama Proyek : Alokasi Waktu :

Guru Pembimbing : Nama : Kelas :

No. ASPEK SKOR (1 - 5)

1 PERENCANAAN : a. Rancangan Alat

- Alat dan bahan - Gambar

b. Uraian cara menggunakan alat

2 PELAKSANAAN : a. Keakuratan Sumber Data / Informasi b. Kuantitas Sumber Data c. Analisis Data d. Penarikan Kesimpulan

3 LAPORAN PROYEK : a. Sistematika Laporan b. Performans c. Presentasi

TOTAL SKOR

Setelah proyek selesai guru dapat melakukan penilaian menggunakan rubrik penilaian proyek.Peserta didik melakukan presentasi hasil proyek, mengevaluasi hasil proyek, memperbaiki sehingga ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab permasalahan yang diajukanpada tahap awal.

Teknik Penilaian Proyek

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Penilaian dapat menggunakan instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Aspek yang dinilai disesuaikan dengan tugas proyek.

Contoh format penilaian proyek diantaranya adalah sebagai berikut.

D. Penilaian Produk Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam atau alat-alat teknologi tepat guna yang sederhana. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:

- Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.

- Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.

- Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

Page 104: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 99

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Teknik Penilaian Produk

Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.

1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.

2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

Format Penilaian Produk Materi Pelajaran : Nama Proyek : Alokasi Waktu :

Nama Peserta didik: Kelas :

No Tahapan Skor ( 1 – 5 )*

1 Tahap Perencanaan Bahan

2 Tahap Proses Pembuatan : a. Persiapan alat dan bahan b. Teknik Pengolahan c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)

3 Tahap Akhir (Hasil Produk) a. Bentuk fisik b. Inovasi

TOTAL SKOR

.

Catatan :

*) Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.

Setelah proyek selesai guru dapat melakukan penilaian menggunakan rubrik penilaian

proyek.Peserta didik melakukan presentasi hasil proyek, mengevaluasi hasil proyek, memperbaiki

sehingga ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab permasalahan yang diajukanpada tahap

awal.

1. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolioadalah penilaian yangdilakukan dengan caramenilai

kumpulanseluruhkaryapeserta didikdalambidang tertentuyang bersifat reflektif-integratif untuk

mengetahui minat, perkembangan, prestasi,

dan/ataukreativitaspesertadidikdalamkurunwaktutertentu.Karya tersebut dapat berbentuk tindakan

nyata yangmencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.

Kriteria tugas pada penilaian portofolio

Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan diukur.

Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan hasil tes, perilaku peserta

didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas peserta didik di luar sekolah yang

menunjang kegiatan belajar.

Tugas portofolio memuat aspek judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup belajar, uraian tugas,

kriteria penilaian.

Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkankompetensi dalam

Page 105: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 100

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan).

Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya portofolio yang beragam

isinya.

Kalimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah

dilaksanakan.

Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofoliotersedia di lingkungan

peserta didik dan mudah diperoleh.

Kriteria rubrik untuk portofolio

Rubrik memuat indikator kunci dari kompetensi dasar yang akan dinilai penacapaiannya dengan

portofolio.

Rubrik memuat aspek-aspek penilaian yang macamnya relevan dengan isitugas portofolio.

Rubrik memuat kriteria kesempurnaan (tingkat, level) hasil tugas.

Rubrik mudah untuk digunakan oleh guru dan peserta didik.

Rubrik menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di

sekolah silahkan baca pada Peremndikbud nomor 81 A tahun 2013 dan diskusikan.

ContohPenilaian Portofolio

Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VII / 2 Tahun Ajaran : 2014/2015 Judul portofolio : Pelaporan perancangan alat dan penyusunan laporan praktikum Tujuan : Peserta didik dapat merancang alatdan menyusun laporan praktikum IPA sebagai tulisan

ilmiah Ruang lingkup : Karyaportofolioyangdikumpulkanadalah laporan seluruh hasil rancangan alat dan laporan praktikum IPA semester 2 Uraian tugas portofolio

1. Buatlah laporan kegiatan merancang alat, laporan praktikum IPA sebagai tulisan ilmiah 2. Setiap laporan dikumpulkan selambat-lambatnya seminggu setelah pesertadidik melaksanakan

tugas

Kriteria Penilaian Portofolio 1. Penilaian Perancangan Alat: disesuaikan dengan Teknik Penilaian Produk

2. Penilaian Laporan Praktikum adalah sebagai berikut Format Penilaian

No Komponen yang dinilai Skor

1 2 3

1 Persiapan

2 Pelaksanaan

3 Hasil Praktikum

Skor Portofolio ....................................................

Page 106: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 101

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Rubrik Penilaian Laporan Praktikum:

No Komponen Skor

1 Persiapan meliputi ketepatan pemilihan alat dan bahan praktikum

Skor3 jika pemilihan alat dan bahan tepat Skor2 jika pemilihan alat atau bahan tepat Skor1 jika pemilihan alat dan bahan tidak tepat

2 Pelaksanaan meliputi langkah kerja dan waktu pelaksanaan

Skor3 jika langkah kerjadan waktu pelaksanaan tepat Skor2 jika langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat Skor1 jika langkah kerjadan waktu pelaksanaan tidak tepat

3 Hasil praktik meliputi keakuratan data dan ketepatan simpulan hasil

Skor3 jika data akuratdan simpulan tepat Skor2 jika data akurat atau simpulan tepat Skor1 jika data tidak akurat dan simpulan tidak tepat

Keterangan: 1. Skormaksimal = jumlah komponen yang dinilai x3

2. Nilai portofolio = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =Jumlah skor

skor maksimalx100

Page 107: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 102

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar Kerja

PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA

Tujuan Kegiatan: Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajajaran IPA

Langkah Kegiatan :

1. Kerjakan dalam kelompok, cermati contoh-contoh pengembangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan serta lembar kerja perancangan instrumen penilaian

2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk dari satu KD, sebaiknya topic/materi yang dipilih sesuai dengan model-model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh kelompok Anda

3. Isilah Lembar Kerja perancangan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan contoh instrumen untuk masing-masing bentuk penilaian

4. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda 5. Perbaiki rancangan instrumen penilaian jika ada saran atau usulan perbaikan

Format:

Identitas Materi

Kompetensi Dasar : 3. ..…………………................................................................. 4…. ………………..............................................................….. 2.........................................................................................

Topik/Materi : ……………………………….....................................................…..

Sub Topik/Sub Materi : ...........................................................................................

1. Instrumen Penilaian Sikap

Indikator: ..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

a. Observasi

b. Penilaian Diri

c. Antar Peserta Didik

d. Jurnal

2. Instrumen Penilaian Pengetahuan

LK-3.2

Page 108: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 103

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Indikator : ..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

c. Tes Tertulis

- Pilihan Ganda

- Uraian

d. Tes Lisan

e. Tes Penugasan

3. Instrumen Penilaian Keterampilan

Indikator: ..........................................................................................................................

….......................................................................................................................

a. Tes Praktik

b. Tes Proyek

- Proyek - Produk

c. Portofolio

Page 109: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 104

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK PENILAIAN PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA

Rubrik penilaian ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan yang

meliputi rancangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.Pada penilaian sikap

peserta ditugaskan dalam kelompoknya membuat instrumen observasi, penilaian diri, penilaian antar

teman dan jurnal. Pada penilaian pengetahuan peserta ditugaskan membuat intrumen tes tertulis

(Pilihan Ganda dan Uraian), tes lisan, tugas, sedangkan pada penilaian keterampilan peserta

ditugaskan membuat instrumen tes praktik, tes proyek dan tugas portofolio

Langkah-langkah penilaian

1. Cermati kriteria penilaian produk peserta

2. Berikan nilai pada setiap produk intrumen sesuai dengan penilaian Anda terhadap produk

tersebut menggunakan criteria penilaian nilai sebagai berikut

Penilaian Sikap

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik

( AB)

90 < AB ≤ 100 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap 2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar 3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap 4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K) ≤ 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

Penilaian Pengetahuan

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik

( AB)

90 < AB ≤ 100 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap 2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar 3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap 4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K) ≤ 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

Penilaian Keterampilan

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik

( AB)

90 < AB ≤ 100 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap 2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar 3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap 4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai

Kurang (K) ≤ 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

R- 3.2

Page 110: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 105

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR

Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan digambarkan sebagai berikut.

Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik pada setiap topik seluruh KD. Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke dalam buku laporan hasil belajar (rapor).Nilai rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu semester.Nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rapor diperoleh dari berbagai jenis penilaian dengan teknik dan perhitungan yang telah dirumuskan seperti yang tertera pada dokumen Model Penilaian Hasil Belajar dan Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik SMP yang diterbitkanPemerintah.

Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa dilakukan para guru. Semua kegiatan pada tahap ini dapat Anda baca pada dokumen Penilaian Hasil Belajar SMP, 2013 dari Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Pendidikan Dasar. Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada Pelaporan. Diantaranya adalah: 1. Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 – 4

(kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:

A : 3,67 – 4.00 C+ : 2,01 - 2,33

A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00

B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66

B : 2,67 - 3,00 D+ : 1,01 - 1,33

B- : 2,34 - 2,66 D : ≤ 1,00

Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara: Menggunakan skala nilai 0 sd 100

Contoh: Perhitungan nilai rapor pengetahuan seorang peserta didikpada mata pelajaran IPA NH = 80 UTS = 75 UAS = 85 Nilai Rapor = 80+75+85 : 3 = 240: 3 Nilai Rapor = 80 Nilai Konversi = (80 :100) x 4 = 3.20 = B+

Yang ditulis pada rapor adalah nilai koversi (3.20) dan predikatnya (B+).

Persiapan Pelaksanaan Pengolahan dan Tindak

lanjut Pelaporan

HO- 3.3

Page 111: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 106

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Penilaian Keterampilan Pengolahan Nilai Rapor untukKeterampilanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:

A : 3,67 – 4.00 C+ : 2,01 - 2,33

A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00

B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66

B : 2,67 - 3,00 D+ : 1,01 - 1,33

B- : 2,34 - 2,66 D : ≤ 1,00

Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara: Menggunakan skala nilai 0 sd 100. Contoh: Perhitungan nilai rapor keterampilan seorang peserta didik pada mata pelajaran IPA

Nilai Praktik = 80 Nilai Projek = 75 Nilai Portofolio = 80 Nilai Rapor = 80+75+80 : 3 = 235 : 3 Nilai Rapor = 78.33 Nilai Konversi = (78.33/100) x 4 = 3,13 = B+

3. Penilaian Sikap Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi (Penilaian Proses), penilaian diri sendiri, penilaian antarteman, dan jurnal catatan guru.

Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatif sebagai berikut:

SB = Sangat Baik = 80 - 100 B = Baik = 70 - 79 C = Cukup = 60 - 69 K = Kurang = < 60

Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang pesertadidik pada mata pelajaran IPA Nilai Observasi = 85 Nilai diri sendiri = 75 Nilai antar teman = 80 Nilai Jurnal = 75 Nilai Rapor = 85+75+80+75 : 4 = 315 : 4 Nilai Rapor = 79 Predikat = Baik

4. Pada rapor ada deskripsi dari setiap capaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Guru diharapkan membuat deskripsi dari capaian kompetensi berdasarkan data capaian peserta didik sesuai dengan hasil penilaian setiap KD pada semester tersebut

Untuk memahami lebih lanjut silahkan Anda menyimak dokumen Penilaian Hasil Belajar SMP, 2013 dari Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Pendidikan Dasar.

Page 112: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 107

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN IPA

PETUNJUK KEGIATAN

Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen Penilaian Hasil Belajar SMP

2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata pelajaran IPA selama satu semester

3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya

4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi

5. Masukkan kedalam format rapor

RUBRIK PENGOLAHAN NILAI IPA UNTUK RAPOR

Rubrik pengolahan nilai IPA untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam pengolahan nilai rapor.

Langkah-langkah penilaian hasil analisis

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.3

2. Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai rapor yang dibuat peserta pelatihan

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100 Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan tepat, deskripsi capaian kompetensi tiga macam penilaian sesuai dengan data nilai

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan tepat, dua deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat, dua deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai

Kurang (K) ≤ 70 Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat,satu deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai

R-3.3

LK- 3.3

Page 113: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 108

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 4

PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

4.1 Analisis Video Pembelajaran

4.2 Penyusunan RPP

4.3 Peer Teaching

Page 114: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 109

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN : 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan dan model yang sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi pada pembelajaran. Untuk memenuhi hal tersebut guru harus berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pelaksanaannya. Pada pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan tujuan agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan standar yang telag ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP, dan praktik pembelajaran ( peerteaching) Kompetensi yang Dicapai 1. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan

memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual.

2. Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual

3. Melaksanakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual.

Indikator 1. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran. 2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP. 3. Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan pendekatan saintifik 4. Meleaah RPP sesuai dengan kriteria 5. Melaksanakan peer teaching yang menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian autentik

menggunakan RPP yang telah disusun. 6. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain Langkah Kegiatan

1. Analisis Video

Mengamati tayangan video pembelajaran

Kerja kelompok

mengidentifikasi aspek aspek

kegiatan pembelajaran

pada video

Presentasi hasil diskusi analisis tayangan video

Penyimpulan hasil diskusi

kelompok dan rangkuman hasil

Page 115: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 110

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Penyusunan RPP

Mendiskusikan rambu-rambu penyusunan

RPPyang sesuai standar Proses

Kerja Kelompokmenyusun RPP untuk satu

KD

Telah RPP hasil kerja kelompok lain dan merevisi RPP berdasarkan hasil

telaah

Presentasi RPP yang telah direvisi dan

Penyimpulan hasil diskusi

3. Peer Teaching

Diskusi tentang instrumen penilaian

pelaksanaan pembelajaran

Mempraktikkan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun melalui peer teaching

Melakukan refleksi

terhadap pelaksanaan peer

teaching

Penyimpulan hasil diskusi dan

rangkuman hasilpeer teaching

Page 116: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 111

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi 4.1Analisis Video

Lembar Kerja

ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN

PETUNJUK KEGIATAN

Tujuan Kegiatan : Melalui pengamatan video pembelajaran, peserta mampu menganalisis

pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatandan model

pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.

Langkah Kegiatan:

1. Cermati format analisis video pembelajaran, siapkan kertas kosong untuk catatan

pengamatan

2. Amatilah secara seksama pelaksanaan pembelajaran yang ditampilkan oleh guru model

dalam video

3. Catat proses pembelajaran mulai dari pembukaan sampai penutup

4. Isi format pengamatan pembelajaran pada video berdasarkan catatan pengamatan Anda

dengan cara berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak

5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan

pembelajaran

6. Diskusikan dalam kelompok hasil analisis terhadap pembelajaran yang disajikan pada video

7. Presentasikan hasil diskusi kelompok

8. Lakukan penyamaan persepsi bedasarkan analisis video terhadap proses pembelajaran

dengan menerapkan pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai materi ajar

9. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan Peer-teaching

LK- 4.1

Page 117: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 112

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT PENGAMATAN VIDEO PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : ................................................................................

Kelas : ................................................................................

Topik/Sub Topik : ................................................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi

1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam

2 Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran sebelumnya

3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi

4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran

5 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran

Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan

1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik

2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi.

Kegiatan Inti

Penguasaan materi pembelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran.

2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.

4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut

3 Menguasai kelas

4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan

5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat

6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan ketrampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar

7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

Page 118: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 113

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

Penerapan Pendekatan Saintifik

1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengamati

2 Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan bagaimana

3 menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi

4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan

5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya

Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar yang bervariasi

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran

3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran

4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran

5 Menghasilkan pesan yang menarik

Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran

1 Melaksanakan Penilaian Sikap

2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan

3 Melaksanakan Penilaian Ketrampilan

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar

2 Merespon positif partisipasi peserta didik

3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik

4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif

5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar

Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Kegiatan Penutup

Page 119: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 114

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penutup pembelajaran

1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran

2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran

3 Memberikan tes lisan atau tulisan

4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio

5 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan

Jumlah

Kesimpulan Hasil Analisis Video

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

Page 120: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 115

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENILAIAN ANALISIS TAYANGAN VIDEO

Rubrik penilaian analisis video pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta

terhadap tayangan video pembelajaran

Langkah-langkah penilaian hasil analisis

1. Cermati format penilaian analisis tayangan video serta hasil analisis peserta yang akan

dinilai

2. Berikan nilai pada setiap komponen pada kegiatan analisis sesuai dengan penilaian Anda

terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 Hasil analisis tepat, catatan logis

Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil analisis tepat, catatan kurang logis

Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil analisis kurang tepat, catatan logis

Kurang (K) ≤ 70 Hasil analisis kurang tepat, catatan tidak logis

R- 4.1

Page 121: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 116

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi 4.2 Penyusunan RPP

Rambu-rambu Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk

satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan

pembelajaranpeserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada

satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.RPP

disusun berdasarkan KD atau subtopik yang dilaksanakan dalamsatu kali pertemuan atau lebih (

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013).

Prinsip Penyusunan RPP

Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,

potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,

kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

b. Partisipasi aktif peserta didik.

c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas,

inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.

d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk mengembangkan

kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk

tulisan.

e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program pemberian umpan

balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu

keutuhan pengalaman belajar.

g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas

aspek belajar, dan keragaman budaya.

h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif

sesuai dengan situasi dan kondisi.

Komponen dan Sistematika RPP

RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode

pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Pada Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013

komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.

HO- 4.2.1

Page 122: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 117

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah :

Matapelajaran :

Kelas/Semester :

Materi Pokok :

Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1. _____________ (KD pada KI-1)

2. _____________ (KD pada KI-2)

3. _____________ (KD pada KI-3)

Indikator: __________________

4. _____________ (KD pada KI-4)

Indikator: __________________

Catatan:

KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya

dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk

KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.

C. Tujuan Pembelajaran

D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

2. Alat/Bahan

3. Sumber Belajar

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Kesatu:

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)

b. Kegiatan Inti (...menit)

c. Penutup (…menit)

2. Pertemuan Kedua:

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)

b. Kegiatan Inti (...menit)

c. Penutup (…menit), dan seterusnya.

H. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

2. Bentuk instrumen dan instrumen

3. Pedoman penskoran

Page 123: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 118

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : Sekolah Menegah Pertama

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : Semester I

Topik : Perubahan Benda-benda di Sekitar Kita

Sub Topik : Bagaimana Cara Memisahkan Campuran

Alokasi Waktu : 6 X 40 menit ( 3 kali tatap muka)

A. KOMPETENSI INTI

KI .1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI .2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI .3. Memahami pengetahuan(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

KI .4. Mencoba, mengolah, danmenyajidalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai,merangkai, memodifikasi,dan membuat)dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajaridisekolahdan

sumber lainyang sama dalam sudut pandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,

kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya

dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;

hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam

aktivitas sehari-hari

2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari

3.5Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat

dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari

Indikator:

1. Menjelaskan prinsip-prinsip pemisahan campuran pada setiap metode berdasarkan

data percobaan

2. Menjelaskan cara pemisahan campuran pada setiap metode pemisahan campuran

3. Mengidentifikasi contoh pemanfaatan pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-

hari

4. Menjelaskan proses penjernihan air dengan metode pemisahan campuran

5. Mengidentifikasi perangkat alat percobaan pemisahan campuran dengan metode

filtrasi, sentrifugasi, kromatografi, destilasi, dan sublimasi.

HO- 4.2.2

Page 124: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 119

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4.6 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia zat

Indikator

1. Terampil melakukan pemisahan campuran dengan metode filtrasi, sentrifugasi,

kromatografi, destilasi, dan sublimasi.

2. Memisahkan bahan-bahan yang masih dapat digunakan menggunakan metode

pemisahan campuran.

3. Merancang alat penjernihan air dari alat sederhana menggunakan metode pemisahan

campuran

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kajian LKS, peserta didik dapat mengidentifikasi alat-alat untuk percobaan

pemisahan campuran dengan metode filtrasi, sentrifugasi, kromatografi, destilasi, dan

sublimasidengan tepat

2. Melalui praktikum pemisahan campuran, peserta didik mampu mengembangkan

keterampilan memisahkan campuran dengan metode filtrasi, sentrifugasi, kromatografi,

destilasi, dan sublimasidengan teliti dan hati-hati.

3. Melalui diskusi data hasil percobaan, peserta didik dapat menjelaskan metode dan prinsip

pemisahan campuran untuk setiap metode dengan tepat.

4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan pemanfaatan metode

pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari.

5. Melalui studi pustaka dan diskusi kelompok, peserta didik dapat merancang dan membuat

alat penjernihan air menggunakan metode pemisahan campuran dengan kreatif dan inovatif

D. MATERI

1. Metode Pemisahan Campuran

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau

memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang

berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode

pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu

campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu

zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).

2. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain adalah ukuran partikel, titik didih, kelarutan,

dan pengendapan.

3. Jenis-jenis metode pemisahan campuran

a. Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat

dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring)

b. Sentrifugasi

Sentrifugasi merupakan metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan padatan

sangat halus dengan jumlah campuran sedikit

c. Kromatografi

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm, Numbered + Level: 2 +Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left +Aligned at: 1,9 cm + Indent at: 2,54 cm

Page 125: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 120

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan

kecepatan merambat antara partikel-partikel yang bercampur dalam suatu mediumdiam

ketika dialiri suatu medium yang bergerak

d. Destilasi

Destilasi merupakan metode pemisahan yang prinsipnya didasarkan pada perbedaan titik

didih zat cair yang ada dalam campuran sehingga dapat dipisahkan pada saat salah satu

zat cair menguap lebih dahulu.

e. Sublimasi

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran yang terdiri dari suatu zat yang

memiliki sifat dapat menyublim dengan zat yang tidak dapat menyublim

E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Saintifik 2. Metode : Diskusi dan Eksperimen 1.3. Model : Discovery Learning

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media Charta , Komputer, LCD

2. Alat dan Bahan

No. Jenis Jumlah

1. Alat dan bahan praktikum Filtrasi 2 set

2. Alat dan bahan praktikum Sentrifugasi 1 set

3. Alat dan bahan praktikum Kromatografi 1 set

4. Alat dan bahan praktikum Destilasi 1 set

5. Alat dan bahan praktikum Sublimasi 1 set

Nama dan alat praktikum sesuai dengan yang tertulis dalam LKS

3. Sumber Belajar a) Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013 a)b) LKS metode pemisahan campuran b)c) Artikel metode pemisahan campuran

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama ( 3 JP)

Kegiatan Langkah-langkah Model Discovery

Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu

Pendahuluan Menciptakan Situasi (Stimulasi)

- Menyiapkan peserta didik untuk belajar - Guru melakukan pemusatan perhatian :

Guru memperlihatkan gambar orang minum air teh dan daun teh

Guru memancing peserta didik agar mengajukan pertanyaanyang berkaitan dengan gambar.

- Guru mendemonstrasikan proses pemisahan campuran air teh dengan penyaringan.

- Guru melakukan apersepsi sesuai dengan demonstrasi yang dilakukan

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi

20 menit

Formatted: Indent: Left: 1,27 cm, Numbered + Level: 2 +Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left +Aligned at: 1,9 cm + Indent at: 2,54 cm

Page 126: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 121

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Inti Pembahasan Tugas dan Identifikasi Masalah Observasi Pengumpulan data Pengolahan data dan analisis Verifikasi Generalisasi

Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu eksperimen pemisahan campuran dengan metode filtrasi, dekantasi, evavorasi, kristalisasi

- Membagi peserta didik menjadi 10 kelompok

- Diskusi kelompok untuk mengkaji LKS bagaimana cara memisahkan campuran dengan metode filtrasi, dekantasi, evaporasi, kristalisasi dan mengidentifikasi konsep pemisahan campuran yang harus diperoleh melalui percobaan

- Melakukan percobaan pemisahan campuran metode filtrasi, sentrifugasi dan kromatografi.

- Peserta didik mengamati percobaan dan mencatat data pengamatan pada kolom yang tersedia pada LKS “ Pemisahan Campuran dengan Cara filtrasi, sentrifugasi, dan Kromatografi “

- Mengolah dan menganalisis data percobaan pemisahan campuran dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS

- Presentasi hasil percobaan

- Diskusi prinsip-prinsip pemisahan campuran berdasarkan data hasil percobaan dan mencocokan dengan konsep pada buku sumber

- Membuat kesimpulan tentang prinsip-prinsip dan metode pemisahan campuran

- Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok

80 menit

Penutup - Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran

- Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik

- Peserta didik menjawab kuis tentang prinsip pemisahan campuranmetode filtrasi, sentrifugasi dan kromatografi.

- Pemberian tugas untuk mempelajari pemanfaatan pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari dan tugas baca pemisahan campuran dengan cara destilasi, dan sublimasi.

20 menit

Pertemuan Kedua ( 2 JP)

Kegiatan Langkah-langkah Model Discovery

Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu

Pendahuluan Menciptakan Situasi (Stimulasi)

- Menyiapkan peserta didik untuk belajar

- Guru melakukan pemusatan perhatian :

- Guru memperlihatkan kapur barus

- Guru mengajukan pertanyaan sbb: “Apakah kalian tahu fungsi kapur barus? Kenapa jika kita menyimpan kapur barus di lemari lama kelamaan akan mengecil lalu menghilang? Ada yang tahu kemana perginya kapur barus tersebut? Kalau kapur barus tercampur dengan zat lain, bagaimana cara memisahkannya?

- Guru mengecek prasyarat pengetahuan yang berkaitan dengan pemisahan campuran

10 menit

Page 127: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 122

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

- Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari metode pemisahan campuran dengan metode destilasidan sublimasiyang akan dicoba.

Kegiatan Inti Pembahasan Tugas dan Identifikasi Masalah Observasi Pengumpulan data Pengolahan data dan analisis Verifikasi Generalisasi

- Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu eksperimen pemisahan campuran dengan metode destilasi dan sublimasi

- Membagi peserta didik menjadi 10 kelompok

- Diskusi kelompok untuk mengkaji LKS bagaimana cara memisahkan campuran dengan metode destilasi dan sublimasi

- Peserta didik mengidentifikasi konsep yang harus diperoleh melalui percobaan

- Melakukan percobaan pemisahan campuran dengan judul “Pemisahan campuran dengan metode destilasi, sublimasi, dan kromatografi “

- Peserta didik mengamati percobaan dan mencatat data pengamatan pada kolom yang tersedia pada LKS

- Mengolah dan menganalisis data dari setiap percobaan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS

- Presentasi hasil percobaan

- Diskusi prinsip-prinsip pemisahan campuran berdasarkan hasil data hasil percobaan dan mencocokan dengan konsep pada buku sumber

- Membuat kesimpulan tentang prinsip-prinsip dan metode pemisahan campuran

50 menit

Penutup - Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran

- Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik

- Peserta didik menjawab kuis tentang prinsip pemisahan campuran dengan metode destilasi dan sublimasi

- Pemberian tugas untuk mempelajari pemanfaatan pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari

20 menit

Pertemuan Ketiga (2 JP)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan - Menyiapkan peserta didik untuk belajar

- Pemusatan perhatian : Memperlihatkan gambar berbagai campuran yang dapat dipisahkan dengan metode pemisahan yang telah dipelajari

- Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya, misalnya : “ Air sumur di rumah kalau dibiarkan sebentar jadi berwarna coklat, Bagaimana cara menjernihkan air pompa di rumah saya,? “

- Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari penerapan berbagai metode pemisahan campuran.

20 menit

Page 128: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 123

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Inti - Mencari informasi dari sumber belajar tentang penerapan metode pemisahan campuran dan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi pemanfaatan metode pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari

- Penyamaan persepsi tentang pemanfaatan metode pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari

- Diskusi penerapan prinsip-prinsip pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari

- Mencari informasi cara membuat alat pemurnian air sederhana dari buku atau internet untuk membuat tugas proyek merancang dan membuat alat penjernihan air.

- Presentasi Hasil Diskusi Kelompok

70 menit

Penutup - Mereview hasil kegiatan pembelajaran

- Pemberian penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik

- Peserta didik menjawab kuis tentang pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari

- Pemberian tugas kelompok untuk membuat alat penjernihan air secara sederhana

30 menit

PENILAIAN

1. Metode dan Bentuk Instrumen

Metode Bentuk Instrumen

Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

Tes Unjuk Kerja Tes penilaian kinerja metode filtrasi

Tes Tertulis Tes Uraian dan Pilihan Ganda HOT

2. Contoh Instrumen

a. Lembar Pengamatan Sikap Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum

No Nama

Peserta didik Disiplin Teliti

Hati-hati

Kreatif Inovatif Jumlah

Skor

1. .....................

2.

Lembar Penilaian Sikap/Perilaku pada saat Diskusi

No Nama

Peserta didik

Kerja sama

Santun Toleran Proaktif Bijaksana Jumlah

Skor

1. ................

2. ………………

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.

Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan

Page 129: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 124

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan

Skor 3,jika sering berperilaku dalam kegiatan

Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan

Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫

𝟐𝟒𝐱𝟏𝟎𝟎

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik ( SB) 80 ≤ AB ≤ 100

Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79

Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69

Kurang (K) <60

b. Lembar Pengamatan Keterampilan Praktikum

Penilaian keterampilan metode pemisahan Filtrasi

No Nama Persiapan Percobaan

Pelaksanaan Percobaan

Kegiatan Akhir Percobaan

Jumlah Skor

1. ………………………

2.

Rubrik

No Keterampilan yang dinilai

Skor Rubrik

1 Persiapan Percobaan (Menyiapkan alat Bahan)

30 - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan urutan percobaan

- Bahan-bahan tersedia di gelas kimia dengan ukuran yang sama

- Alat praktikum dalam keadaan siap pakai

- Tersedia air untuk membilas alat dan tisu

20 Ada 3 aspek yang tersedia

10 Ada 2 aspek tang tersedia

2 Pelaksanaan Percobaan

30 - Mencuci alat-alat sebelum praktikum

- Merakit alat dengan benar

- Melakukan proses pemisahan campuran sesuai dengan prosedur

- Mencatat data sesuai dengan fakta yang diamati

20 Ada 3 aspek yang tersedia

10 Ada 2 aspek tang tersedia

3 Kegiatan akhir Percobaan

30 - Membuang larutan atau sampah ketempatnya

- Membersihkan alat dengan baik

- Membersihkan meja praktikum

- Mengembalikan alat ke tempat semula

20 Ada 3 aspek yang tersedia

10 Ada 2 aspek tang tersedia

Penilaian Diri

No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami

1. Memahami prinsip-prinsip pemisahan campuran pada setiap metode

2. Memahami cara pemisahan campuran pada setiap metode pemisahan campuran

3. ………

Page 130: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 125

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. Instrumen Soal Pengetahuan

Soal Uraian

1. Perhatikan gambar alat pemiahan campuran berikut.

a. Metode pemisahan campuran apa yang menggunakan perangkat pada gambar?

b. Jelaskan prinsip pemisahan campuran dengan metode tersebut!

c. Sebutkan nama masing-masing alat pada perangkat tersebut!

d. Jelaskan metode pemisahan campuan dengan perangkat alat tersebut!

2. Sekelompok peserta didik akan menyaring campuran air dengan bubuk merica . Cara apa yang

paling efektif untuk memisahkan air dengan bubuk merica? Sebutkan nama alat-alat yang

digunakan dan uraikan secara sistematis cara menyaringnya

3. Berikan 3 contoh metode pemisahan campuran yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-

hari dan nama campurannya

4. Gambarlah rancangan alat penjernihan air dan jelaskan proses penjernihan air dengan

5. Pemisahan campuaran banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Carilah

contohnya dengan mengisi tabel berikut

Metode Pemisahan Pemisahan Campuran

Filtrasi Dalam kehidupan sehari-hari Dalam industri

Sentrifugasi

Kromatografi

Destilasi

Sublimasi

Rubrik Penilaian Uraian

No Uraian Skor

1 Jika semua jawaban terjawab dengan benar 15

2 Jawaban a Jawaban b Jawaban c

5 10 15

3 Jika jawaban benar dan lengkap 15

4 Jika gambar benar dan baik, penjelasan proses benar 20

5 Jika terjawab semua dan benar 20

Total 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menegah Pertama

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : Semester I

Formatted: Font: (Default) +Body (Calibri), 11 pt

Page 131: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 126

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Topik : Perubahan Benda-benda di Sekitar Kita

Sub Topik : Bagaimana Cara Memisahkan Campuran

Alokasi Waktu : 5 x 40 menit ( 2 kali tatap muka)

3. KOMPETENSI DASAR

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;

hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan)

dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan

percobaan dan berdiskusi

a. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih penggunaan bahan kimia untuk

menjaga kesehatan diri dan lingkungan

3.5 Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat

dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari (misalnya pemisahan campuran)

4.5 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia zat

4. INDIKATOR

- 1. Mengidentifikasi alat- alat untuk melalukan percobaan pemisahan campuran

dengan metode evavorasi, filtrasi, kristalisasi, sublimasi, destilasi, dan kromatografi

- Menjelaskan prinsip pemisahan campuran pada setiap metode berdasarkan data

percobaan

- Terampil melakukan pemisahan campurandengan metode evavorasi, filtrasi dan destilasi

- Mengidentifikasi contoh pemanfaatan pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-

hari

- Menjelaskan proses penjernihan air dengan metode pemisahan campuran

- Memisahkan bahan-bahan yang masih dapat digunakan menggunakan metode

pemisahan campuran

- Memiliki rasa ingin tahu, teliti, dan peduli lingkungan melalui diskusi, kerja kelompok, dan

melakukan praktikum pemisahan campuran

- Menunjukkan ketekunan, tanggungjawab, saling menghargai dalam kegiatan belajar dan

bekerja baik secara individu maupun berkelompok

- Menjaga kehidupan dalam ekosistem dari bahan kimia berbahaya dengan melakukan

pemisahan limbah sebelum membuang ke lingkungan.

- Membuat alat penjernihan air dari alat sederhana menggunakan metode pemisahan

campuran

5. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Melalui kajian LKS, siswa dapat mengidentifikasi alat- alat untuk percobaan pemisahan

campuran dengan metode evavorasi, filtrasi, kristalisasi, sublimasi, destilasi, dan

kromatografi

Formatted: Indent: Left: 1,9 cm, No bullets or numbering

Page 132: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 127

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B. Mengembangkan keterampilan memisahkan campuran melalui praktikum pemisahan

campuran dengan metode filtrasi, kristalisasi destilasi, dan kromatografi

C. Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip dan metode pemisahan campuran metode

evavorasi, filtrasi, kristalisasi, sublimasi, destilasi, dan kromatografi melalui diskusi data

hasil percobaan

D. Siswa dapat menjelaskan pemanfaatan metode pemisahan campuran dalam kehidupan

sehari-hari melalui diskusi kelompok

E. Siswa dapat merancang dan membuat alat penjernihan air mengunakan metode

pemisahan campuran

F. Mengembangkan perilaku rasa ingin tahu, teliti, jujur, tekun, tanggungjawab, saling

menghargai pendapat melalui kegiatan praktikum dan diskusi kelompok

G. Siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip pemisahan campuran untuk menjaga

lingkungan dalam kehidupan sehari-hari setelah mengikuti pembelajaran

6. MATERI

3. Metode Pemisahan Campuran

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau

memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia

yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri.

Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari

suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui

keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).

4. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain adalah ukuran partikel, titik didih,

kelarutan, dan pengendapan

5. Jenis-jenis metode pemisahan campuran

o Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat

padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring)

o Sublimasi

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran yang terdiri dari suatu zat

yang memiliki sifat dapat menyublim dengan zat yang tidak dapat menyublim

o Kristalisasi

Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang

terlarut dalam suatu larutan

o Destilasi

Destilasi merupakan metode pemisahan yang prinsipnya didasarkan pada

perbedaan titik didih zat cair yang ada dalam campuran sehingga dapat

dipisahkan pada saat salah satu zat cair menguap lebih dahulu.

o Evavorasi

Page 133: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 128

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Evavorasi merupakan metode pemisahan campuran dengan cara menguapkan

pelarut pada campuran

o Kromatografi

Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang didasarkan pada

perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel yang bercampur dalam

suatu mediumdiam ketika dialiri suatu medium yang bergerak

7. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Scientific

Metode : Diskusi dan Eksperimen

Model : Discovery Learning ( Pertemuan Pertama)

8. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1.Media

Charta, Komputer, LCD

2.Alat dan Bahan

No. Jenis Jumlah

1. Alat dan bahan praktikum Filtrasi 2 set

2. Alat dan bahan praktikum Sublimasi 1 set

3. Alat dan bahan praktikum dekantasi 2 set

4. Alat dan bahan praktikum kromatografi 1 set

5. Alat dan bahan praktikum destilasi 1 set

6 Alat dan bahan praktikum kristalisasi 1 set

Nama dan alat praktikum sesuai dengan yang tertulis dalam LKS

3.Sumber Belajar

- Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013

- LKS Metode Pemisahan Campuran

- Artikel metode pemisahan campuran

9. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama ( 3 JP)

Kegiatan

Langkah-

langkah

Model

Discovery

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Page 134: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 129

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pendahulu

an

Menciptakan

Situasi

(Stimulasi)

Pemusatan perhatian :

- Guru memperlihatkan berbagai campuran misalnya air

campur pasir, larutan cuka 25% dan air garam, kemudian guru

mengajukan pertanyaan:

1. Diantara campuran ini mana dari campuran

tersebut yang merupakan campuran homogen

dan heterogen?

2. Bagaimana cara memisahkan komponen-

komponen di dalam campuran tersebut?

Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari

metode pemisahan campuran

menit

Kegiatan

Inti

Pembahasan

Tugas dan

Identifikasi

Masalah

Observasi

Pengumpulan

data

Pengolahan

data dan

analisis

Verifikasi

Generalisasi

Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan

dilakukan yaitu eksperimen pemisahan campuran dengan

metode evavorasi, filtrasi, kristalisasi, kromatografi,

destilasi dan demonstrasi sublimasi

Membagi siswa menjadi 10 kelompok

Diskusi kelompok untuk mengkaji LKS “ Pemisahan

Campuran” dan mengidentifikasi konsep yang harus

diperoleh melalui percobaan

Melakukan percobaan pemisahan campuran metode

evavorasi, filtrasi, kristalisasi, dan kromatografi

Catatan :

- Setiap kelompok praktek secara bergiliran di meja praktikum

yang sudah tersedia perangkat masing-masing praktikum

Siswa mengamati dan mencatat data pengamatan demonstrasi percobaan sublimasi dan destilasi

Mengolah dan menganalisis data dari setiap percobaan

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS

Presentasi hasil percobaan

Diskusi prinsip-prinsip pemisahan campuran berdasarkan

hasil data hasil percobaan

Membuat kesimpulan tentang prinsip-prinsip dan metode

pemisahan campuran

80 menit

Penutup 3) Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran

4) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau

bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok

yang berkinerja baik-

5) Siswa menjawab kuis tentang prinsip pemisahan

campuran

6) Pemberian tugas untuk mempelajari pemanfaatan

pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari

30 menit

Page 135: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 130

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pertemuan kedua ( 2 JP)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan a. Pemusatan perhatian : Memperlihatkan gambar berbagai

campuran yang dapat dipisahkan dengan metode pemisahan

yang telah dipelajari ( misalnya sampah dan air kotor)

b. Apersepsi: Memberikan pertanyaan tentang prinsip-prinsip

pemisahan campuran?

c. Motivasi : kalau dirumahmu air pompanya kotor,

menurutmu metode pemisahan campuran apa yang dapat

dilakukan

d. Guru memberikan informasi tujuan dan manfaat

mempelajari penerapan metode pemisahan campuran

menit

Kegiatan Inti 1. Mencari informasi dan diskusi kelompok untuk

mengidentifikasi pemanfaatan metode pemisahan

campuran dalam kehidupan sehari-hari

2. Penyamaan persepsi tentang pemanfaatan metode

pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari

3. Diskusi penerapan prinsip-prinsip pemisahan campuran

dalam kehidupan sehari-hari

4. Mencari informasi cara membuat alat pemurnian air

sederhana dari buku atau internet untuk membuat tugas

proyek merancang dan membuat alat penjernihan air.

60 menit

Penutup 1. Mereview hasil kegiatan pembelajaran

2. Pemberian penghargaan kepada kelompok yang berkinerja

baik

3. Siswa menjawab kuis tentang prinsip pemisahan campuran

4. Pemberian tugas kelompok untuk membuat alat penjernihan

air secara sederhana

10. PENILAIAN

4) Metode dan Bentuk Instrumen

Metode Bentuk Instrumen

a. Sikap b. Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

c. Tes Unjuk

Kerja

d. Tes penilaian kinerja metode filtrasi

e. Tes Tertulis f. Tes Uraian dan Pilihan Ganda HOT

5) Contoh Instrumen

Page 136: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 131

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Lembar Pengamatan Sika

Pengamatan Perilaku Ilmiah

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan

1 Rasa ingin tahu (curiosity)

2 Ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan

percobaan

3 Ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar dan

bekerja baik secara individu maupun berkelompok

4 Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar

Rubrik Penilaian Perilaku

No Aspek yang

dinilai

Rubrik

1. Menunjukkan

rasa ingin tahu

3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif dalam dalam

kegiatan kelompok

2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat

aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh

1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam

kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat

1. Ketelitian dan

hati-hati

2. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, hati-hati dalam melakukan

percobaan

A. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang hati-hati dalam

melakukan percobaan

1. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang hati-hati dalam

melakukan percobaan

3 Ketekunan dan

tanggungjawab

dalam belajar dan

bekerja baik

secara individu

maupun

berkelompok

3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan,

berupaya tepat waktu.

2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum

menunjukkan upaya terbaiknya

1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan tugasnya

tidak selesai

4 Berkomunikasi 1. aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan atau ide,

menghargai pendapat siswa lain

1. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan

atau ide, menghargai pendapat siswa lain

1. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, kurang

menghargai pendapat siswa lain

Page 137: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 132

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Lembar Pengamatan Keterampilan Praktikum

Penilaian keterampilan metode pemisahan dengan filtrasi

No Keterampilan

yang dinilai

Skor Rubrik

1 Cara melipat

kertas saring

3 1. Lipatan awal simetris,

2. Ukuran disesuaikan dengan corong,

3. Lipatan kedua ada ada perbedaan ukuran

4. Ujung lipatan disobek sedikit

2 Ada tiga aspek yang benar

1 Ada dua aspek yang benar

2 Cara menyimpan

kertas saring

pada corong

3 5. Tinggi kertas saring pas dengan corong

6. Rapat dengan corong

7. Dibasahi air dahulu

2 Ada dua aspek yang benar

1 Ada satu aspek yang benar

2 Cara

menuangkan

campuran pada

corong

3 8. Campuran yang akan disaring dalam keadaan homogen

9. Campuran dialirkan perlahan melewati batang pengaduk

10. Posisi batang pengaduk tegak diatas batang corong

11. Campuran tidak melimpah dari corong

2 Ada 3 aspek yang benar

1 Ada 2 aspek yang benar

c. Instrumen soal Pengetahuan

Soal Uraian

Jawablah pertanyaan berikut dengan banar dan singkat

1. Perhatikan gambar alat pemiahan campuran berikut.

Page 138: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 133

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Metode pemisahan campuran apa yang menggunakan perangkat pada gambar?

b. Jelaskan prinsip pemisahan campuran dengan metode tersebut

c. Sebutkan nama masing-masing alat pada perangkat tersebut

b. Sekelompok siswa akan menyaring campuranair dengan bubuk merica .

a. Cara apa yang paling efektif.

b. Sebutkan nama alat-alat yang digunakan

c. Uraikan cara melakukannya

c. Berikan 3 contoh metode pemisahan campuran yang dapat digunakan dalam

kehidupan sehari-hari dan nama campurannya

d. Gambarlah rancangan alat penjernihan air dan jelaskan proses penjernihan air

e. Pemisahan campuran banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan

industri. Carilah contohnya dengan mengisi tabel berikut

Metode Pemisahan Pemisahan Campuran

Filtrasi Dalam kehidupan

sehari-hari

Dalam industri

Destilasi

Kromatografi

Sublimasi

Evavorasi

Page 139: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 134

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Soal Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang benar

1. Pemisahan campuran dengan alat seperti gambar berikut cocok untuk memisahkan ....

2. Air yang masuk ke dalam kondenser letaknya salah.Suatu campuran mengandung 3 macam senyawa yaitu X, Y, Z yang masing-masing mendidih pada suhu 1000C, 560C, dan 250C. Jika campuran itu dipisahkan dengan destilasi maka urutan senyawa yang keluar dari pendingin adalah ....

1)A. X, Y dan Z 2)B. X, Z, dan Y 3)C. Y, X, dan Z 4)D. Z, Y, dan X

3. Seorang peserta didik mencoba memisahkan etanol dan air menggunakan destilasi fraksional seperti pada gambar berikut ini. Kesalahan apa yang telah dilakukan oleh peserta didik tersebut?

a.A. Posisi termometer salah.

b.B. Penampung harusnya tidak tertutup.

c.C. Campuran alkohol dan air terlalu penuh

d.D. Mengalirkan air pada pendingin liebig terbalik

4. Suatu zat X meleleh pada temperatur 53°C dan mendidih pada 100°C. Zat X tidak larut dalam air . Gambar manakah yang sesuai untuk memisahkan zat X dari campurannya ?

A. B. C. D.

5. .

A. garam dapur dari air laut

B. gula pasir dari air teh

C. pasir dari air kotor

D. gula pasir dari garam

Perhatikan kromatogram dari tinta di samping. Diantara empat warna tersebut yang muncul terahir adalah warna ....

A. Biru B. Jingga C. Merah D. Hijau

Formatted: Indent: Left: 1,11 cm

Formatted: Font: Calibri

Formatted: Indent: Left: 0 cm

Formatted: Indent: Left: 0 cm, Space After: 0 pt, Linespacing: single, Numbered + Level: 7 + Numbering Style: 1,2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 8,25 cm+ Indent at: 8,89 cm

Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single

Formatted: Font: Calibri, 11 pt

Formatted: Font: 11 pt

Formatted: Indent: Left: 0,16 cm, Space After: 0 pt, Linespacing: single, Numbered + Level: 7 + Numbering Style: 1,2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 8,25 cm+ Indent at: 8,89 cm

Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single,Numbered + Level: 1 + Numbering Style: A, B, C, … + Startat: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1,27 cm + Indent at: 1,9 cm

Formatted: Indent: Left: 0,16 cm, Space After: 0 pt, Linespacing: single, Numbered + Level: 7 + Numbering Style: 1,2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 8,25 cm+ Indent at: 8,89 cm

Formatted: Font: 11 pt

Formatted: Font: 11 pt

Formatted: Indent: Left: 0,75 cm, Space After: 0 pt, Linespacing: single

Formatted: Font: 11 pt

Formatted: Font: 11 pt

Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single,Numbered + Level: 1 + Numbering Style: A, B, C, … + Startat: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm + Indent at: 1,27 cm

Formatted: Indent: Left: 0,16 cm, Space After: 0 pt, Linespacing: single, Numbered + Level: 7 + Numbering Style: 1,2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 8,25 cm+ Indent at: 8,89 cm

Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single

Formatted: Font: Calibri, 11 pt

Formatted: Indent: Left: 0,16 cm, Line spacing: single,Numbered + Level: 7 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:1 + Alignment: Left + Aligned at: 8,25 cm + Indent at: 8,89cm

Formatted: Font: Calibri

Page 140: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 135

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1 2 3 4 5

C D B C A

Rubrik Penilaian Uraian

No Uraian Skor

1 Jika semua jawaban terjawab dengan benar 15

2 Jawaban a

Jawaban b

Jawaban c

5

10

15

3 Jika jawaban benar dan lengkap 15

4 Jika gambar benar dan baik, penjelasan proses benar 20

5 Jika terjawab semua dan benar 20

Total 100

Kriteria dan Rubrik Penilaian Proyek Membuat Penjernihan Air

a. Kriteria Penilaian Proyek Membuat Penjernihan Air

Format Penilaian Proyek Topik : Nama Proyek : Waktu Pelaksanaan : Nama Peserta didik : Kelas :

No. Aspek Skor

1 Perencanaan: b. Persiapan alat dan bahan c. Rancangan :

- Gambar Rancangan

- Alur kerja dan deskripsi

- Cara penggunaan alat

30

2 Produk :

- Bentuk Fisik

- Inovasi

50

3 Laporan

- Kebermanfaatan Laporan

- Sistematika Laporan

- Penulisan Kesimpulan

20

TOTAL SKOR 100

Formatted: Font: Bold

Formatted: Font: Calibri, Bold

Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single

Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Indent: Left: 0 cm, Space After: 0 pt, Linespacing: single, Numbered + Level: 2 + Numbering Style: a,b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 2,54 cm+ Indent at: 3,17 cm

Page 141: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 136

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Rubrik Penilaian Proyek Membuat Penjernihan Air

No. Aspek Rubrik

1 Perencanaan:

Persiapan alat dan bahan

10. Jika alat dan bahan lengkap dan sesuai dengan

gambar rancangan yang dipersiapkan

6. Jika alat dan bahan lengkap tetapi kurang sesuai

dengan gambar rancangan yang dipersiapkan

2. Jika alat dan bahan kurang lengkap

Rancangan :

Gambar Rancangan

Alur kerja dan deskripsi

Cara penggunaan alat

20. Jika rancangan terdapat gambar rancangan, alur

kerja dan cara penggunaan alat yang sesuai

10. Jika rancangan terdapat gambar rancangan, alur

kerja dan cara penggunaan alat tetapi kurang

sesuai

5. Jika rancangan terdapat gambar rancangan, alur

kerja dan cara penggunaan alat tetapi tidak

lengkap

2 Bentuk Fisik Produk

30. Jika alat sesuai rancangan, bisa digunakan dan

bentuk fisik kuat dan kokoh

20. Jika alatsesuai rancangan ,dan bisa digunakan

10. Jika alat kurang sesuai rancangan tetapi bisa

digunakan

Inovasi Produk: 20 . Alat dibuat dari bahan yang ada lingkungan rumah,

dan menarik

10. Alat dibuat dari bahan yang ada lingkungan rumah,

dan disain kurang menarik

3 Laporan

Kebermanfaatan Laporan

Sistematika Laporan

Kesimpulan

20. Sistematika laporan sesuai dengan kriteria, isi

laporan bermanfaat dan kesimpulan sesuai

10. Sistematika laporan sesuai dengan kriteria, isi

laporan kurang bermanfaat, kesimpulan kurang

sesuai

5. Hanya satu aspek yang terpenuhi

Formatted Table

Formatted: Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,76 cm, Tabstops: 0,76 cm, Left + Not at 3,17 cm + 3,49 cm

Formatted: Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,42 cm, Bulleted+ Level: 1 + Aligned at: 0,63 cm + Indent at: 1,27 cm, Tabstops: 0,42 cm, Left + Not at 0,65 cm

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,76 cm, Tabstops: 0,76 cm, Left

Formatted: Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,76 cm, Tabstops: 0,76 cm, Left

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Indent: Left: 0 cm, Hanging: 0,42 cm, Bulleted+ Level: 1 + Aligned at: 1,27 cm + Indent at: 1,9 cm, Tabstops: 0,42 cm, Left

Page 142: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 137

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar Kerja Siswa

PEMISAHAN CAMPURAN

Materi yang terdapat di alam semesta ini tidaklah murni, melainkan masih berupa campuran.Seperti halnya udara yang kita hirup setiap hari sampai air laut yang berada di samudera. Udara sendiri terdiri dari beberapa macam zat seperti oksigen, nitrogen, air dan yang lainnya. Sedangkan air laut terdiri dari air, garam, dan zat yang lainnya. Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium). Pemisahan komponen-komponen penyusun campuran dapat dipisahkan dengan beberapa cara, diantaranya: 1) Penyaringan, 2) Sentrifugasi, 3)Kromatografi,4) Destilasi,5) Sublimasi. Untuk mempelajari metode pemisahan campuran ini cobalah lakukan kegiatan di bawah ini.

Kegiatan 1 Memisahkan Garam Dapur dari Pengotor

I. Tujuan: Memisahkan garam dapur dari zat pengotor dengan cara penyaringan/filtrasi dan penguapan/evaporasi. II. Alat dan Bahan :

Alat: - Kertas saring - Corong gelas - Gelas kimia - Labu Erlenmeyer - Cawan penguap - Batang pengaduk - Kaki tiga - Kawat kasa - Pembakar spirtus

Bahan : - Garam dapur kotor. - Aquades

III. Cara Kerja : 1. Larutkan garam dapur kotor sebanyak 3 sendok spatula dengan aquades secukupnya dalam

gelas kimia. 2. Siapkan kertas saring dan lipat dengan cara sebagai berikut:

3. Letakkan kertas saring di dalam corong dan semprotkan sedikit air sampai kertas saring

menempel pada corong. 4. Letakkan corong di atas labu Erlenmeyer atau letakkan corong pada alat penyangganya. 5. Masukkan filtrat (hasil saringan) ke dalam cawan penguap. 6. Panaskan filtrat tersebut sampai mendidih dan airnya menguap. 7. Zat apakah yang tersisa pada cawan penguap?

Page 143: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 138

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

IV. Pengamatan :

No Bahan Hasil Pengamatan

1 Campuran (garam kotor) Wujud : ……………………… Warna : ……………………..

2 Larutan garam setelah disaring (filtrat)

Wujud : …………………… Warna : ……………………..

3. Filtrat setelah dipanaskan Wujud : …………………… Warna : ……………………..

V. Pertanyaan : 1. Mengapa garam kotor harus dilarutkan terlebih dahulu? 2. Apa fungsi dari penguapan? 1.3. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?

Kegiatan 3

Kromatografi Kertas

I. Tujuan: Memisahkan zat warna dalam campuran

II. Alat dan Bahan : Alat Spidol berbagai macam warna Kertas saring Gelas kimia

Bahan Tinta hitam dan warna lain Aquades

III. Cara Kerja : 1. Siapkan kertas saring berukuran 3 x 10 cm, buat garis pada bagian bawah dengan jarak 2

cm dari tepi kertas. 2. Masukkan kertas kromatografi ke dalam gelas kimia yang berisi sedikit air, zat warna jangan

tenggelam seperti gambar berikut.

3. Biarkan beberapa saat sampai muncul noda warna lalu keluarkan kertas kromatografi dari dalam gelas kimia dan amati noda yang ada pada kertas tersebut. Catat hasil pengamatan!

IV. Pengamatan :

No Bahan Hasil Pengamatan

1 Spidol hitam Warna : ……………………..

2 Setelah dilakukan kromatografi kertas

Warna : ……………………..

V. Pertanyaan :

1. Mengapa zat warna pada tinta dapat teruai didalam kertas kromatografi? 2. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?

Formatted: Line spacing: 1,5 lines

Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single

Page 144: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 139

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan 4

Pemurnian Alkohol

I. Tujuan: membuat alcohol murni dari alkohol yang dijual di apotik yang memiliki label 75% dengan prinsip destilasi

II. Alat dan Bahan : Alat Termometer Sumbat karet Labu destilasi Kaki tiga Kawat kasa Pembakar spirtus Kondensor/pendingin Gelas kimia Labu Erlenmeyer Selang

Bahan Alkohol 75% Aquades

III. Cara Kerja : 1. Rangkaikan alat seperti gambar berikut.

2. Masukkan alkohol dan air dengan perbandingan yang sama ke dalam labu destilasi. 3. Alirkan air ke dalam pendingin dari lubang yang posisinya lebih rendah. 4. Panaskan campuran air-alkohol dalam labu destilasi sampai mendidih dan airnya menguap. 5. Tampung uap air yang sudah mengembun dan mengalir melalui pendingin dengan gelas

kimia. 6. Amati zat apa yang terdapat dalam labu dan zat apa yang terdapat dalam gelas kimia.

IV. Pengamatan :

No Bahan Hasil Pengamatan

1 Campuran alkohol dan air Wujud : ……………………… Warna : ……………………..

2 Campuran setelah dipanaskan Wujud : …………………… Warna : ……………………..

V. Pertanyaan :

1. Pada suhu berapa alkohol mulai mendidih? 2. Pada pemisahan ini apa masing-masing wujud zat yang dipisahkan 3. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?

Formatted: Font: Bold

Formatted: Finnish

Formatted: Indent: Left: 1,39 cm, No bullets or numbering

Page 145: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 140

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan5 Memisahkan Kapur Barus dari Pengotor

I. Tujuan: Memisahkan kapur barus dari bahan pengotor dengan prinsip sublimasi II. Alat dan Bahan :

Alat: - Cawan penguap - Kaca arloji - Kaki tiga - Kawat kasa

Bahan : - Kapur barus - Pasir/tanah - Pembakar spirtus - Lumpang dan alu

I.III. Cara Kerja :

1. Tumbuk 1 buah kapur barus dengan menggunakan lumpang dan alu, kemudian tambahkan pasir/tanah.

2. Masukkan campuran kapur barus dengan pengotornya ke dalam cawan penguap. 3. Panaskan cawan tersebut dan tutup bagian atasnya dengan kaca arloji yang diatasnya

disimpan es. 4. Setelah beberapa saat buka tutup tersebut dan amati yang menempel pada gelas

arloji?

IV. Pengamatan :

No Bahan Hasil Pengamatan

1 Campuran (kapur barus dan pengotor)

Wujud : ……………………… Warna : ……………………..

2 Campuran setelah dipanaskan Wujud : …………………… Warna : ……………………..

V. Pertanyaan :

1. Mengapa campuran tersebut harus dipanaskan? 2. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas? 3. Carilah bahan-bahan lain yang dapat menyublim!

Page 146: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 141

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Lembar Kerja Siswa

PEMISAHAN CAMPURAN

Materi yang terdapat di alam semesta ini tidaklah murni, melainkan masih berupa campuran. Seperti

halnya udara yang kita hirup setiap hari sampai air laut yang berada di samudera. Udara sendiri terdiri

dari beberapa macam zat seperti oksigen, nitrogen, air dan yang lainnya. Sedangkan air laut terdiri

dari air, garam, dan zat yang lainnya.

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan

suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu

bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri.

Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu

campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam

suatu sampel (analisis laboratorium).

Pemisahan komponen-komponen penyusun campuran dapat dipisahkan dengan beberapa cara,

diantaranya: 1) Penyaringan, 2) Pengkristalan dengan penguapan, 3) Sublimasi, 4) Destilasi 5),

Kromatografi , 6) Dekantasi

Untuk mempelajari metode pemisahan campuran ini cobalah lakukan kegiatan di bawah ini.

Kegiatan 1

Memisahkan Garam Dapur dari Pengotor

1. Tujuan:

Memisahkan garam dapur dari zat pengotor dengan cara penyaringan/filtrasi dan

penguapan/evaporasi.

2. Alat dan Bahan :

Alat:

1. Kertas saring 2. Corong gelas 3. Gelas kimia 4. Labu Erlenmeyer 5. Cawan penguap 6. Batang pengaduk 7. Kaki tiga 8. Kawat kasa 9. Pembakar spirtus

Bahan :

10. Garam dapur kotor. 11. Aquades

3. Cara Kerja :

Page 147: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 142

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. Larutkan garam dapur kotor sebanyak 3 sendok spatula dengan aquades secukupnya

dalam gelas kimia.

2. Siapkan kertas saring dan lipat dengan cara sebagai berikut:

3. Letakkan kertas saring di dalam corong dan semprotkan sedikit air sampai kertas saring

menempel pada corong.

4. Letakkan corong di atas labu Erlenmeyer atau letakkan corong pada alat penyangganya.

5. Masukkan filtrat (hasil saringan) ke dalam cawan penguap.

6. Panaskan filtrat tersebut sampai mendidih dan airnya menguap.

7. Zat apakah yang tersisa pada cawan penguap?

4. Pengamatan :

No Bahan Hasil Pengamatan

1 Campuran (garam kotor) Wujud : ………………………

Warna : ……………………..

2 Larutan garam setelah disaring

(filtrat)

Wujud : ……………………

Warna : ……………………..

3. Filtrat setelah dipanaskan Wujud : ……………………

Warna : ……………………..

V. Pertanyaan :

D. Mengapa garam kotor harus dilarutkan terlebih dahulu?

E. Apa fungsi dari penguapan?

F. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?

Kegiatan2

Memisahkan Kapur Barus dari Pengotor

Page 148: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 143

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. Tujuan: Memisahkan kapur barus dari bahan pengotor dengan prinsip sublimasi

D. Alat dan Bahan :

Alat:

12. Cawan penguap 13. Kaca arloji 14. Kaki tiga 15. Kawat kasa 16. Pembakar spirtus 17. Lumpang dan alu

Bahan :

18. Kapur barus 19. Pasir/tanah

E. Cara Kerja :

a. Tumbuk 1 buah kapur barus dengan

menggunakan lumpang dan alu,

kemudian tambahkan pasir/tanah.

b. Masukkan campuran kapur barus

dengan pengotornya ke dalam cawan

penguap.

c. Panaskan cawan tersebut dan tutup

bagian atasnya dengan kaca arloji

yang diatasnya disimpan es.

d. Setelah beberapa saat buka tutup

tersebut dan amati yang menempel

pada gelas arloji?

F. Pengamatan :

No Bahan Hasil Pengamatan

Page 149: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 144

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1 Campuran (kapur barus dan

pengotor)

Wujud : ………………………

Warna : ……………………..

2 Campuran setelah dipanaskan Wujud : ……………………

Warna : ……………………..

G. Pertanyaan : F. Mengapa campuran tersebut harus dipanaskan? G. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas? H. Carilah bahan-bahan lain yang dapat menyublim!

Kegiatan 3 ( Demonstrasi)

Pemurnian Alkohol

1. Tujuan: membuat alcohol murni dari alkohol yang dijual di apotik yang memiliki label 75%

2. Alat dan Bahan :

Alat

1. Termometer 2. Sumbat karet 3. Labu destilasi 4. Kaki tiga 5. Kawat kasa 6. Pembakar spirtus 7. Kondensor/pendingin 8. Gelas kimia 9. Labu Erlenmeyer 10. Selang

Bahan

11. Alkohol 75% 12. Aquades

3. Cara Kerja :

A. Rangkaikan alat seperti gambar berikut.

B. Masukkan alkohol dan air dengan perbandingan yang sama ke dalam labu destilasi. C. Alirkan air ke dalam pendingin dari lubang yang posisinya lebih rendah. D. Panaskan campuran air-alkohol dalam labu destilasi sampai mendidih dan airnya menguap.

Formatted: Font: Bold

Page 150: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 145

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

E. Tampung uap air yang sudah mengembun dan mengalir melalui pendingin dengan gelas kimia.

F. Amati zat apa yang terdapat dalam labu dan zat apa yang terdapat dalam gelas kimia.

4. Pengamatan :

No Bahan Hasil Pengamatan

1 Campuran alkohol dan air Wujud : ………………………

Warna : ……………………..

2 Campuran setelah dipanaskan Wujud : ……………………

Warna : ……………………..

5. Pertanyaan :

a. Pada suhu berapa alkohol mulai mendidih?

b. Pada pemisahan ini apa masing-masing wujud zat yang dipisahkan

c. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?

Kegiatan4

Kromatografi Kertas

a. Tujuan: Memisahkan zat warna dalam campuran

b. Alat dan Bahan :

Alat

13. Spidol berbagai macam warna

14. Kertas saring 15. Gelas kimia

Bahan

16. Tinta hitam dan warna lain

17. Aquades

c. Cara Kerja :

B. Siapkan kertas saring berukuran 3 x 10 cm, buat garis pada bagian bawah dengan jarak 2

cm dari tepi kertas.

C. Masukkan kertas kromatografi ke dalam gelas kimia yang berisi sedikit air, zat warna

jangan tenggelam seperti gambar berikut.

Page 151: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 146

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

D. Biarkan beberapa saat sampai muncul noda warna lalu keluarkan kertas kromatografi dari

dalam gelas kimia dan amati noda yang ada pada kertas tersebut. Catat hasil

pengamatan!

d. Pengamatan :

No Bahan Hasil Pengamatan

1 Spidol hitam Warna: ……………………..

2 Setelah dilakukan kromatografi

kertas

Warna : ……………………..

e. Pertanyaan :

1. Mengapa zat warna pada tinta dapat teruai didalam kertas kromatografi?

2. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?

Kegiatan 5

Dekantasi

a. Tujuan: Memisahkan campuran dengan metode dekantasi

b. Alat dan Bahan :

Alat 18. Sendok 19. Batang Pengaduk 20. Gelas kimia

Bahan 21. Pasir 22. Aquades 23. Minyak 24. Kapur Barus 25. Susu

c. Cara Kerja : 1. Ambillah satu sendok pasir dan masukkan ke dalam segelas air. 2. Aduk dan biarkan beberapa saat. Lakukan proses dekantasi dengan bantuan batang

pengaduk 3. Lakukan langkah yang sama untuk campuran air dengan minyak, air dengan kapur barus

dan air dengan susu. Catat hasil pengamatan!

d. Pengamatan :

No Bahan Hasil Pengamatan

1 Campuran pasir dengan air

2 campuran air dengan minyak,

3 air dengan kapur barus

4 air dengan susu.

air dengan kapur barus

e. Pertanyaan : a. Apakah proses dekantasi dapat memisahkan zat-zat penyusun masing-masing campuran

dengan baik ? b. Jenis campuran apa yang dapat dipisahkan dengan cara dekantasi

Page 152: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 147

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

c. Apa prinsip dari pemisahan campuran dengan metode dekantasi?

Kegiatan 6

Kristalisasi

1. Tujuan:Membuat kristal tembaga (II) sulfat atau terusi dari larutannya

2. Alat dan Bahan :

Alat 26. Spatula 27. Batang Pengaduk 28. Gelas kimia 29. Gelas ukur 30. Kaca arloji

Bahan 31. Tembaga(II) sulfat (Terusi) 32. Aquades

3. Cara Kerja :

1. Siapkan 20 cm3 aquades di dalam gelas kimia, masukkan serbuk tembaga(II) sulfat sedikit-

sedikit, aduk terus sampai serbuk tidak dapat larut lagi.

2. Tuangkan sedikit larutan kedalam kaca arloji, simpan ditempat terbuka dan biarkan

beberapa saat sampai terjadi kristal tembaga(II) sulfat

3. Amati bentuk dan warna kristal yang terjadi! Catat hasil pengamatan!

4. Pertanyaan :

1. Adakah perbedaan antara serbuk tembaga(II) sulfat sebelum kristalisasi dengan kristal yang

dihasilkan

2. Jelaskan prinsip pemisahan campuran dengan metode kristalisasi?

Page 153: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 148

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENYUSUNAN dan PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan penyusunan dan telaah RPP, peserta mampu menyusun RPP IPA yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang relevan serta sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP.

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari dan diskusikan prinsip-prinsip penyusunan RPP berserta contoh RPP IPA.

2. Dalam kelompok susunlah RPP dari satu KD, setiap orang atau dua orang mendapatkan

tugas menyusun RPP untuk satu kali tatap muka ( Pilih topik IPA yang telah didiskusikan

pada kegiatan merancang model pembelajaran dan penilaian) .

3. Setelah selesai tukarkan RPP yang Anda susun dengan anggota kelompok lain.

4. Lakukan telaah terhadap RPP yang disusun anggota kelompok lain menggunakan format

yang tersedia.

5. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP, berikan catatan khusus atau

alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP.

6. Tuliskan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada

kolom yang tersedia.

7. Setelah selesai telaah RPP, tukarkan kembali RPP selanjutnya diskusikan hasil telaah RPP

kemudian revisi sesuai rekomendasi atau saran perbaikan.

LK- 4.2

Page 154: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 149

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT TELAAH RPP

1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada

kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda

2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah.

Nama Guru : .....................................................

Mata pelajaran : .....................................................

Topik/Sub topik : ......................................................

No

Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan Skor Catatan

revisi 1 2 3

A Identitas Mata Pelajaran Tidak ada

Kurang Lengkap

Sudah Lengkap

1. Terdapat : satuan pendidikan,kelas, semester, mata pelajaran jumlah pertemuan

B Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

1 Kompetensi Inti

2 Kompetensi Dasar

C. Perumusan Indikator Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar

2. Kesesuaian penggunaan kata kerja opera-sional dengan kompetensi yang diukur

3. Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan.

4 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan

D. Perumusan Tujuan Pembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar

2 Kesesuaian dengan Indikator

3 Kesesuaian perumusan dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree

E. Pemilihan Materi Ajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar

2. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

4 Keruntutan uraian materi ajar

F. Pemilihan Sumber Belajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran

3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik

4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

Page 155: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 150

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

G. Pemilihan Media Belajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran

3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik

4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

H. Model Pembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan karakteristik materi

I Metode Pembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian dengan karakteristik materi

3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

j. Skenario Pembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas

2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan)

3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran

4. Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan materi

5. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan materi

K. Rancangan Penilaian Pembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian bentuk, tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi

2. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Sikap

3. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Pengetahuan

4. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Keterampilan

Jumlah skor

Masukan terhadap RPP secara umum:

......................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................

.....

Page 156: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 151

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK PENILAIAN RPP

Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP peserta lain dan digunakan fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh masing-masing peserta. Selanjutnya nilai RPP dimasukan ke dalam nilai portofolio peserta.

Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut:

1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai 2. Berikan nilai pada stiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda cek (√) pada kolom

pilihan (skor = 1), (skor = 2), atau (skor = 3) sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP yang ditelaah atau dinilai

3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan perencanaan pembelajaran 4. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah skor yang diperoleh 5. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫

𝟑𝟔𝐱𝟑𝐱𝟏𝟎𝟎%

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100

Baik (B) 80 < B ≤ 90

Cukup (C) 70 < C ≤ 80

Kurang (K) ≤ 70

R- 4.2

Page 157: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 152

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi 4.3 Peer Teaching

Prinsip-prinsip Pelaksanaan Pembelajaran

Prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang

standar proses adalah sebagai berikut.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti

dan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

b. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaatdan aplikasi materi

ajar dalam kehidupan sehari-hari, denganmemberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional

daninternasional;

c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi

yang akan dipelajari;

d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan

e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan

sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan

pendekatantematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atauinkuiri dan penyingkapan

(discovery) dan/ataupembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project

based learning)disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.

a. Sikap

Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai

dari menerima, menjalankan,menghargai,menghayati,hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas

pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong peserta didik untuk melakuan

aktivitas tersebut.

b. Pengetahuan

Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,

mengevaluasi, hingga mencipta.Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki

perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajardalam domain keterampilan.Untuk memperkuat

pendekatansaintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar

berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).Untuk mendorong peserta didik

menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan

menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

(project based learning).

c. Keterampilan

Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan

mencipta. Seluruh isi materi (topikdan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan

HO-4.3

Page 158: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 153

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk

mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar

berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquirylearning)dan pembelajaran yang menghasilkan

karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok

melakukan refleksi untuk mengevaluasi:

a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara

bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah

berlangsung;

b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun

kelompok; dan

d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Prinsip-prinsip pembelajaran yang diuraikan di atas merupakan prinsip secara umum, berlaku untuk

semua mata pelajaran. Ada beberapa karakteristik pembelajaran IPA yang harus diperhatikan hal ini

berkaitan dengan kompetensi professional guru IPA seperti yang tertera dalam Permendiknas nomor

16 tahun 2007 dan yaitu:

– Memahamikonsep-konsep,hukum-hukum,danteori-teoriIPAyangmeliputi struktur,

dinamika,energetikadankinetikasertapenerapannyasecara fleksibel.

– MemahamiprosesberpikirIPAdalammempelajariprosesdangejalaalam.

– Menggunakanbahasasimbolikdalammendeskripsikanprosesdangejala alam/IPA.

– Memahamistruktur(termasukhubunganfungsionalantarkonsep)ilmuIPA dan ilmu-ilmu lain

yang terkait.

– BernalarsecarakualitatifmaupunkuantitatiftentangprosesdanhukumIPA.

– Menerapkankonsep,hukum,danteorifisikadanmatematikauntuk

menjelaskan/mendeskripsikan fenomena IPA.

– Menjelaskanpenerapanhukum-hukumIPAdalamteknologiyangterkait denganIPA terutama

yang dapat ditemukan dalam kehidupansehari-hari.

– Memahami lingkup dan kedalaman IPA sekolah.

– Kreatifdaninovatifdalampenerapandanpengembanganbidangilmuyang terkait dengan mata

pelajaran IPA.

– Menguasaiprinsip-prinsipdanteori-teoripengelolaandankeselamatankerja/

belajar di laboratorium IPA sekolah.

– Menggunakanalat-alatukur,alatperaga,alathitung,danperantilunak

komputeruntukmeningkatkanpembelajaranIPAdikelas,laboratorium, dan lapangan.

– MerancangeksperimenIPAuntukkeperluanpembelajaranataupenelitian.

– Melaksanakan eksperimen IPA dengan cara yang benar.

– MemahamisejarahperkembanganIPApadaumumnyakhususnyaIPAdan pikiran-pikiran yang

mendasari perkembangan tersebut.

Page 159: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 154

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Peer-teaching)

Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan peer teaching, peserta mampu melaksanakan pembelajaran

dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai

Langkah Kegiatan:

1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat memahami setiap aspek

yang dinilai

2. Pada saat menjadi guru tampilkan pembelajaran sesuai dengan rancangan RPP

3. Pada saat menjadi pengamat, amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran

yang dilakukan oleh peserta lain yang menjadi guru

4. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian Anda terhadap

penyajian pembelajaran

5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran

6. Berikan nilai menggunakan rumus yang tersedia

LK- 4.3

Page 160: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 155

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Peserta : ...............................................................................

Asal Sekolah : ...............................................................................

Mata Pelajaran : ...............................................................................

Kelas : ................................................................................

Topik/Subtopik : ..............................................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Perbaikan

Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi

1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam

2 Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran sebelumnya

3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi

4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran

5 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran

Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan 1 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai peserta didik

2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi.

Kegiatan Inti

Penguasaan materi pembelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran.

2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.

4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut

3 Menguasai kelas

4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan

5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat

6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar

7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

Penerapan Pendekatan Saintifik

Page 161: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 156

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan peserta didik untuk mengamati

2 Memancing peserta didik untuk bertanya apa, mengapa dan bagaimana

3 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi

4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan

5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya

Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar bervariasi

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran

3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar

4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran

5 Menghasilkan pesan yang menarik

Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran

1 Melaksanakan Penilaian Sikap

2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan

3 Melaksanakan Penilaian Keterampilan

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar

2 Merespon positif partisipasi peserta didik

3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik

4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif

5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar

Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Kegiatan Penutup

Penutup pembelajaran

1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik merangkum materi pelajaran

2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran

3 Memberikan tes lisan atau tulisan

4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio

5 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan

Jumlah

Page 162: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 157

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR PUSTAKA

Allen, L. (1973). An Examination of the Ability of Third Grade Children from the Science Curriculum

Improvement Study to Identify Experimental Variables and to Recognize Change.Science

Education, 57, 123-151.

Dahar, RW., 1991. Teori-Teori Belajar. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Pendidikan Dasar. 2013. Model Penilaian Peserta Didik SMP.

Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menegah. 2013. Model Penilaian Peserta Didik SMA.

Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Kemdikbud. 2013. Permendikbud 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan

Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Kemdikbud. 2013. Permendikbud 64tahun 2013tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Kemdikbud. 2013. Permendikbud 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Kemdikbud. 2013. Permendikbud 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Kemdikbud. 2013. Permendikbud 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum

Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan

Kemdikbud. 2013. Permendikbud 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan

Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan

Kemdikbud. 2013. Permendikbud 81Atahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Nuryani_Rustaman. 2013. Assessment pendidikan IPA. http://file.upi.edu/Direktori/SPS/

PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195012311979032-NURYANI_RUSTAMAN/

Asesmen_pendidikan_IPA.pdflast update Januari 2013

Padilla, M., Cronin, L., & Twiest, M. (1985).The Development and Validation of the Test of Basic Process

Skills. Paper Presented at the Annual meeting of the National Association for Research in Science

Teaching, French Lick, IN.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Problem Based Learning Cases for High School Sciences; http://msid.ca/umedia/ AgBioPBLCases.pdf

Problem Based Learning and Examples of Science Lesson Ideas;http://stem.browardschools.com/

science/science_general/pbl/

Page 163: MATERI PELATIHAN GURU - mbscentermbscenter.or.id/sources/elearning/0504201611390917.pdfPada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK,

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 158

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Quinn, M., & George, K. D. (1975).Teaching Hypothesis Formation.Science Education, 59, 289-296.

Science Education, 62, 215-221.

Syah, M., 1996.Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Thiel, R., & George, D. K. (1976).Some Factors Affecting the use of the Science Process Skill of Prediction

by Elementary School Children. Journal of Research in Science Teaching, 13, 155-166.

Tim Pengembang. (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Mata Pelajaran IPA.

Pusbangprodik

Tomera, A. (1974). Transfer and Retention of Transfer of the Science Processes of Observation and

Comparison in Junior High School Students.Science Education, 58, 195-203.