materi kuliah stan - agama kristen

19
1 BAB. I. AGAMA KRISTEN DISKUSI Menurut saudara, mengapa orang beragama? Memperoleh jalan selamat, ketentraman. 1. Apakah Agama Kristen itu? Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan atau dewa dengan segala ajarannya. Beragama berarti menganut kepercayaan kepada Tuhan ataau dewa, dengan ajaran- ajarannya. Kristen dari kata Kristus, berarti pengikut Kristus Dengan demikian, agama Kristen berarti kepercayaan kepada Kristus sebagai Tuhan, dengan segala ajara-ajaran yang disampaikan-Nya dan praktek hidup berdasarkan cinta-kasih. 2. Unsur-Unsur dalam agama Kristen -Ibadah, sebagai pernyataan, kesediaan dan pelaksanaan untuk mengabdi kepada Tuhan. Di dalam ibadah terdapat doa, puji-pujian, pembacaan dan pemberitaan Firman Tuhan, dan pengutusan umat untuk hidup dan melaksanakan Firman Tuhan. Ibadah ini terdiri dari dua jenis, yaitu pertama ibadah personal atau individual, yang dilakukan sendiri oleh seorang Kristen di mana pun itu dilakukan; dan kedua, ibadah komunal atau kolektif, yang dilakukan secara bersama-sama. Misalnya ibadah minggu, ibadah kelompok-wilayah, ibadah kelompok usia (anak, remaja, pemusa, dewasa dan lanjut usia, ibadah kelompok jenis kelamin (kaum ibu dan kaum bapa), ibadah syukur keluarga, ibadah perkawinan, ibadah kematian, dan ibadah dalam rangka perayaan hari besar agama Kristen. -Ajaran, atau dikenal juga sebagai doktrin gereja. Doktrin ini menyangkut berbagai tema, seperti tentang Allah, penciptaan, dunia, manusia, dosa, keselamatan, Yesus, Roh Kudus, Trinitas, akhir zaman, sorga dan neraka. Ajaran-ajaran ini menjadi pegangan bagi orang Kristen di dalam menjalani kehidupan agamanya. -Pengalaman rohani, yaitu pengalaman-pengalaman yang dialami khusus oleh setiap orang Kristen di dalam kehidupannnya; apakah itu adalah pengalaman langsung bersama Tuhan (di dalam hati atau perasaan atau penghayatan rohaninya, mapun pengalaman langsung seperti penglihatan dan mimpi yang mengandung pesan-pesan Tuhan, atau peristiwa pengalaman di dalam kehidupan yang direnungi sebagai sesuatu yang mengandung pesan-pesan Tuhan. Contoh di dalam Alkitab adalah penglihatan/pertemuan Musa dengan Tuhan di Gunung Sinai, mimpi raja

Upload: thomasags

Post on 25-Sep-2015

53 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Materi kuliah

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB. I. AGAMA KRISTEN

    DISKUSI

    Menurut saudara, mengapa orang beragama? Memperoleh jalan selamat,

    ketentraman.

    1. Apakah Agama Kristen itu?

    Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan atau dewa dengan segala ajarannya.

    Beragama berarti menganut kepercayaan kepada Tuhan ataau dewa, dengan ajaran-

    ajarannya.

    Kristen dari kata Kristus, berarti pengikut Kristus

    Dengan demikian, agama Kristen berarti kepercayaan kepada Kristus sebagai Tuhan,

    dengan segala ajara-ajaran yang disampaikan-Nya dan praktek hidup berdasarkan

    cinta-kasih.

    2. Unsur-Unsur dalam agama Kristen

    -Ibadah, sebagai pernyataan, kesediaan dan pelaksanaan untuk mengabdi kepada

    Tuhan. Di dalam ibadah terdapat doa, puji-pujian, pembacaan dan pemberitaan

    Firman Tuhan, dan pengutusan umat untuk hidup dan melaksanakan Firman Tuhan.

    Ibadah ini terdiri dari dua jenis, yaitu pertama ibadah personal atau individual, yang

    dilakukan sendiri oleh seorang Kristen di mana pun itu dilakukan; dan kedua, ibadah

    komunal atau kolektif, yang dilakukan secara bersama-sama. Misalnya ibadah minggu,

    ibadah kelompok-wilayah, ibadah kelompok usia (anak, remaja, pemusa, dewasa dan

    lanjut usia, ibadah kelompok jenis kelamin (kaum ibu dan kaum bapa), ibadah syukur

    keluarga, ibadah perkawinan, ibadah kematian, dan ibadah dalam rangka perayaan

    hari besar agama Kristen.

    -Ajaran, atau dikenal juga sebagai doktrin gereja. Doktrin ini menyangkut berbagai

    tema, seperti tentang Allah, penciptaan, dunia, manusia, dosa, keselamatan, Yesus,

    Roh Kudus, Trinitas, akhir zaman, sorga dan neraka. Ajaran-ajaran ini menjadi

    pegangan bagi orang Kristen di dalam menjalani kehidupan agamanya.

    -Pengalaman rohani, yaitu pengalaman-pengalaman yang dialami khusus oleh setiap

    orang Kristen di dalam kehidupannnya; apakah itu adalah pengalaman langsung

    bersama Tuhan (di dalam hati atau perasaan atau penghayatan rohaninya, mapun

    pengalaman langsung seperti penglihatan dan mimpi yang mengandung pesan-pesan

    Tuhan, atau peristiwa pengalaman di dalam kehidupan yang direnungi sebagai

    sesuatu yang mengandung pesan-pesan Tuhan. Contoh di dalam Alkitab adalah

    penglihatan/pertemuan Musa dengan Tuhan di Gunung Sinai, mimpi raja

  • 2

    Nebukadnesar yang ditafsirkan oleh Yusuf, perjumpaan Saulus (Paulus) dengan Yesus,

    yang membuat Paulus bertobat; atau beberapa pengalaman orang Kristen di jaman

    modern ini. Pengalaman-pengalaman ini mempengaruhi keberadaan perkembangan

    imannya.

    -Tokoh dan perannya dalam penyebaran agama Kristen, seperti Yesus dan murid-

    muridnya, para Rasul sepeti Paulus, Timotius, Yakobus, dll, serta tokoh-tokoh

    pekabaran Injil di dalam sejarah gereja. Sehibungan dengan tokoh-tokoh ini, juga

    adalah peran lembaga-lembaga agama Kristen yang muncul, berkembang dan

    melaksanakan pelayanan untuk penyebaran agama Kristen.

    -Simbol-simbol, yaitu benda-benda dan juga gerakan-gerakan yang dipergunakan

    sebagai symbol agama atau ajaran Kristen yang menunjukkan identitas Kristen atau

    untuk menunjukkan status dan fungsi orang yang menggunakan symbol itu. Misalnya:

    bintang, malaikat, kandang hewan, orang Majus, sebagai tanda atau yang berkaitan

    dengan peristiwa kelahiran Yesus, salib, sebagai symbol kematian dan pengorbanan

    Yesus untuk menebus dosa manusia; alat-alat dalam sakramen (upacara sakral) seperti

    air dalam ibadah baptisan, serta roti dan anggur dalam ibadah Perjamuan Kudus;

    gerakan mengangkat satu tangan (kanan) di awal ibadah jemaat-Minggu sebagai tanda

    Tuhan hadir dan menyambut serta memberikan salam kepada jemaat; mengangkat

    dua tangan sambil mengucapkan kata-kata berkat pada akhir ibadah sebagai tanda

    pemberian berkat Tuhan kepada jemaat yang telah beribadah dan akan kembali ke

    dalam kehidupannya sehari-hari.

    3. Keistimewaan Agama Kristen

    -Adanya Yesus yang diakui dan dipercayai sebagai Juruselamat yang menjamin

    keselamatan orang Kristen yang percaya kepadaNya. Yesus telah berkorban, yaitu mati

    di kayu salib untuk menebus dsa-dosa manusia. Lalu Yesus bangkit dan naik ke surge

    untuk menyediakan tempat bagi orang yang percaya dan mengikut Dia sepanjang

    hidupnya. Yesus merupakan tokoh sentral dalam kehidupan orang Kristen.

    -Adanya ajaran Yesus yang mengutamakan pengakuan dan penghargaan terhadap

    manusia sebagai mahluk Allah, dengan mengangkat harkat dan menghargai

    kemanusiaannya.

    -Adanya ajaran tentang hukum kasih yang membuat manusia hidup dengan cinta-

    kasih dan pelayanan kepada Allah dan manusia.

  • 3

    4. Sumber-Sumber Agama Kristen

    1. Alkitab

    Alkitab tediri dari dua bagian besar, yaitu: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

    Perjanjian Lama (PL) terdiri dari 39 buku, yang merupakan seleksi dari buku-buku

    kesusasteraan Israel Kuno, yang berasal dari bangsa Israel, dan memiliki sejarah lebih

    dari 1000 tahun. Sedangkan Perjanjian Baru (PB) terdiri dari 27 buku, yang merupakan

    seleksi dari sejumlah kesusasteraan agama baru, yaitu agama Kristen, yang berasal dari

    abad-abad pertama adanya agama Kristen.

    Buku-buku kesusasteraan hasil seleksi tersebut, tidak semaunya bersifat agamawi.

    Dalam PL ada buku-buku yang berisi cerita-cerita kuno tentang asal usul bangsa

    Israel, ada cerita sejarah, ada yang memuat hokum-hukum, laporan-laporan peristiwa

    actual, proses melawan ketidak-adilan social, puisi serta nyanyian-nyanyian yang

    bersifat agamawi maupun duniawi, juga memuat pesan-pesan khusus secara lisan

    mapun tertulis dari para nabi. Sedangkan dalam PB dimulai dengan empat catatan

    pendek tentang kehidupan Yesus. Tiga catatan pertama, yaitu Injil menurut Markus,

    Matius dan Lukas. Beberapa peristiwa pada masa Gereja mula-mula termuat dalam

    Kisah Para Rasul. Ada juga surat-surat Paulus yang ditulis untuk jemaat maupun

    pribadi.

    Dengan demikian, Alkitab dapat dikatakan juga sebagai sebuah perpustakaan. Sebagai

    sebuah perpustakaan, Alkitab memiliki susunan yang tidak baik, sebab 39 buku dalam

    PL disusun tidak berdasarkan urutan waktu penulisan, dan banyak buku-buku PL

    yang ternyata terdiri dari hasil tulisan beberapa orang yang berbeda, kemudian

    disunting.

    Sebagai buku yang berisi tentang sejarah, Alkitab berbeda dengan buku-buku sejarah

    lainnya karena Alkitab berisi berbagai macam kebenaran. Alkitab merupakan suatu

    buku sumber bagi sejarah dan kehidupan Israel. Tanpa informasi dari Alkitab maka

    agama dan bangsa tersebut tidak akan pernah bisa kita mengerti.

    Alkitab mencerminkan cara dan pandangan hidup Israel; mengungkapkan

    perkembangan norma yang berlaku dalam kehidupan bangsa tersebut.

    Alkitab merupakan catatan yang memuat pergumulan, pertanyaan dan keteguhan

    rohani terhadap soal-soal agama yang mendalam.

    Alkitab mengungkapkan pergumulan rohani yang mengalami pasang surut, yang

    menuju pemahaman yang mendalam tentang maksud dan kehendak Allah.

    Alkitab, khususnya dalam PB berisi dokumen-dokumen kumpulan cerita tentang

    hidup, pelayanan, kematian dan kebangkitan Yesus; serta memuat berbagai peristiwa

    tahun-tahun pertama terbentuknya Gereja Kristen di dunia.

  • 4

    Alkitab tetap relevan sepanjang masa karena segala tulisannya diakui dan dinyatakan

    sebagai kisah atau kegiatan yang di dalamnya Allah ikut campur tangan secara

    langsung.

    2. Tradisi

    Tradisi adalah berbagai praktek yang muncul dan berkembang di dalam sejarah

    kekristenan dan dilaksanakan oleh umat Kristen sampai saat ini, seperti perayaan

    Natal, Kematian, Kebangkitan/Paskah, dan Kenaikan Yesus, hari Pentakosta, Baptisan,

    Perjamuan Kudus, Ibadah-Liturgi, Ibadah di Hari Minggu, dsb. Tradisi ini sudah

    menjadi bagian dari kehidupan umat Kristen, yang dalam prakteknya sudah

    merupakan hal-hal yang identik dengan agama Kristen.

    3. Konfesi

    Konvesi berarti pengakuan (atau kredo). Konvesi ini adalah rumusan-rumusan

    pengakuan atau pemahaman Iman yang dihasilkan oleh gereja yang berisi pokok-

    pokok penting dalam ajaran iman Kristen. Pokok-pokok itu adalah tentang Tuhan

    atau Allah, Yesus Kristus, roh Kudus, Gereja atau umat Kristen. Konvesi yang ada dan

    diakui oleh dan di dalam agama Kristen adalah beberapa rumusan pengakuan iman,

    seperti Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel dan

    Pengakuan Iman Athanasius. Juga, yang termasuk dalam konvesi adalah rumusan-

    rumusan ajaran atau pemahaman iman yang dihasilkan oleh gereja-gereja. Misalnya,

    Gereja Kristen Jawa memiliki Pokok-Pokok Ajaran GKJ; GPIB memiliki Pemahaman

    Iman GPIB, dsb.

  • 5

    BAGIAN KEDUA

    SEJARAH AGAMA KRISTEN Bab. II. Sejarah Umum Mengenai kapan agama Kristen mulai ada, ada beberapa pendapat yang berbeda. Pertama, mengatakan bahwa agama Kristen dimulai pada saat peristiwa Pentakosta (turunnya Roh Kudus), karena pada peristiwa tersebut Tuhan memberikan Roh-Nya kepada Para Rasul atau orang percaya lainnya, yang member kekuatan dan kemampuan kepada mereka untuk mengabarkan Injil. Kedua, menunjuk kepada penyebutan terhadap pengikut Kristus sebagai orang-orang Kristen di Antiokia (Kis. 15:7-21). Ketiga, ada yang menunjuk awal agama Kristen pada peristiwa Paskah/Kebangkitan Yesus, karena anggapan bahwa kebangkitan Yesus itu menjadi titik awal dari iman Kristen dan penyebarannya. Namun demikian, karena sumber pengajaran atau tokoh yang mengajarkan agama Kristen/Injil adalah Yesus Kristus, maka tentu awal sejarah agama Kristen dapat kita tunjuk pada waktu ketika Yesus masih hidup dan berkarya, atau bahkan dapat ditunjuk pada saat kelahiran Yesus. Dengan kata lain, sejarah agama Kristen sudah dimulai sejak Yesus ada di dunia dan melakukan karya penyelamatan-Nya. II. 1. Yesus: Riwayat Hidup dan Karyanya

    Di dalam masa pelayanan Yesus, kita tahu bahwa Yesus merupakan Allah yang menjadi manusia dengan tujuan untuk menyelamatkan manusia. Dengan tugas ini

  • 6

    maka Yesus mulai mengajarkan kabar suka cita atau keselamatan itu, melalui khotbah-khotbah-Nya, juga melakui mujizat-mujizat dan melalui pemanggilan para murid atau pemuridan. Ketika Yesus berkarya kemudian dilanjutkan oleh murid-murid-Nya, sudah banyak orang yang menjadi pengikut Kristus. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagaaimana yang dilakukan dalam agama Kristen, yaitu bersekutu (koinonia), memberitakan firman (marturia), melayani orang-orang (diakonia). II. 2. Keadaan dan Perkembangan Awal Umat Kristen

    Kehidupan umat Kristen pada abad ke-1 ke-2, melanjutkan cara ketika bersama Yesus, yaitu mereka berkumpul lalu membicarakan firman Tuhan, menyampaikan puji-pujian dan makan bersama. Ibadah atau persekutuan ini, umumnya dilakukan di rumah-rumah atau di tempat-tempat yang tersembunyi, khususnya di ruang bawah tanah (goa), ketika terjadi penganiayaan atau penindasan terhadap orang Kristen (Kis 16:10; Rom 16:5, 15; 1 Kor 16:19). Belum ada gedung gereja. Gedung gereja pertama yang dipakain orang-orang Kristen baru berdiri di Edessa, di Syria tahun 200M. Pada awal sejarah gereja, umat Kristen yang ada terdiri dari berbagai latar belakang suku bangsa. Namun yang paling menonjol dan berperan utama adalah orang-orang Kristen Yahudi. Mereka terutama tinggal di Yerusalem. Karena mereka berlatar belakang Yahudi, maka mereka masih beribadah di Bait Allah dan Synagoge, serta masih mempraktekkan ajaran Hukum Taurat secara ketat (Kis 2:46; 3:1). Mereka tidak bergaul dengan masyakarat non Yahudi atau yang disebut kafir (Kis 10). Pada masa awal itu di Yerusalem, orang-orang Kristen mengalami penghambatan, seperti difitnah, dianiaya bahkan dibunuh. Karena hal ini, mereka lalu melarikan diri dari Yerusalem dan pindah ke Samaria di bagian Utara daerah Palestina/Israel. Di sana mereka menyebarkan Injil dan banyak orang yang termasuk kafir kemudian menerima Injil (Kis 8:19-30; 10). Dengan demikian sudah terjadi penyebaran Injil ke luar daerah.

  • 7

    Tersebarnya Injil di luar Yerusalem dan terhadap orang-orang bukan Yahudi menyebabkan masalah dalam lingkungan umat Kristen. Masalahnya adalah orang-orang Kristen Yahudi itu hendak memaksakan pelaksanaan Hukum Taurat atau tradisi Yahudi kepada orang-orang Kristen baru dari bangsa lain. Juga dalam hal-hal tertentu, mereka tidak mau bergaul dengan orang-orang Kristen bukan Yahudi, misalnya di Anthiokia, Petrus tidak mau bersama dengan orang-orang Kristen itu (Kis 15:1-2, 7-21, Gal 2:11-14). Tetapi ketika di Yerusalem, Petrus bersedia masuk ke rumah Kornelius yang bukan Yahudi. Di pihak lain, yaitu Paulus mengajarkan bahwa kita dapat bergaul dengan sesame orang Kristen yang bukan Yahudi karena mereka adalah saudara-saudara seiman. Mereka juga tidak harus mengikuti aturan atau adat Yahudi atau Taurat dan mereka dapat diselamatkan (Gal 5:6). Persoalan ini diselesaikan melalui sidang para pemimpin gereja sekitar tahun 48, jadi 18 tahun setelah Pentakosta (Kis 15). Di sini Paulus berhasil meyakinkan orang-orang Krsiten Yahudi bahwa orang-orang Kristen bukan Yahudi tidak harus melakukan Hukum Taurat untuk diselamatkan (Kis 15). Dalam perkembangan kemudian, Injil tersebar secara luas dan pada tahun 175 sudah banyak daerah yang menjadi Kristen termasuk bagian Eropa Barat, yaitu sebagian Perancis dan Roma dan sebagian daerah Asia Kecil (Kis 18:24-25; Rom 16:20-24). Pusat pekabaran Injil adalah kota Anthiokia (bagian Samaria) (Kis 11:20). Tokoh utama dalam penyebaran Injil ini adalah Rasul Paulus. Di bagian Timur, yaitu daerah Syria dan Persia, penyebaran agama Kristen dilakukan oleh orang-orang Kristen Yahudi. Pada tahun 179 Raja Edessa, salah satu kerajaan di daerah Timur itu masuk Kristen. Agama Kristen manjadi agama Negara dan kerajaan Edessa menjadi kerajaan Kristen yang pertama. (End, 24). Penyebaran Kristen juga mengarah ke Selatan, yaitu ke Mesir dan ke Arabia, khususnya Yaman. Pada tahun 150 sudah ada banyak orang Kristen di daerah tersebut. Pada tahun 180M, agama Kristen sudah tersebar di banyak tempat dengan daerah yang luas, yaitu di Eropa bagian Selatan, Perancis dan Itali sekarang, Arabia Selatan dan Persia. (End, 25) II.3. Pergumulan Teologis Di abad-abad pertama perkembangannya, agama Kristen mengalami pergumulan tentang pokok ajarannya, khususnya mengenai Yesus; siapakah Dia sebenarnya; apakah Tuhan atau manusia; Anak Allah atau anak manusia. Jadi persoalan ini menyangkut Kristologi. Bersamaan dengan masalah Kristologi ini, muncul juga masalah hubungan antara Allah, Yesus dan Roh Kudus, yang kemudian dikenal dengan masalah Trinitas. Soal-soal ini kemudian diselesaikan oleh umat atau pemimpin-pemimpin Kristen melalui perumusan pokok-pokok ajaran atau pengakuan iman, seperti Pengakuan Iman Rasuli (sekitar abad 2 M) dan melalui sidang-sidang atau konsili, seperti Konsili Nicea (325M) dan Konstantinopel (381M), yang menghasilkan rumusan pengakuan iman, yaitu Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel.

  • 8

    II. 4. Penghambatan dan Penganiayaan Sementara bergumul dengan masalah ajaran seperti tersebut di atas, orang Kristen mengalami penghambatan atau penganiayaan, baik dari rakyat maupun pemerintah. Penghambatan terutama terjadi karena orang-orang Kristen memiliki kehidupan yang berbeda dengan masyarakat. Mereka menjadi eksklusif dengan tidak mengikuti kebiasaan masyarakat. Misalnya mereka tidak mau menonton pertandingan antara binatang buas dengan manusia; tidak mau menonton drama-drama yang menunjukkan ketidak-sopanan; tidak masuk dan memberikan persembahan kepada dewa-dewa di kuil; dan tidak mengikuti upacara kenegaraan dan tidak menyembah dewa-dewa atau kaisar yang disembah oleh masyarakat. (End, 53). Karena itu, orang Krsiten dicurigai dan difitnah sebagai pelaku ajaan sesat. Misalnya mereka difitnah melakukan pembunuhan anak-anak kecil untuk dikorbankan kepada dewa mereka (karena ada ajaran tentang pengorbanan Anak manusia atau Anak Domba Allah, yaitu dalam diri Yesus); juga mereka difitnah membunuh manusia dan dagingnya dimakan dan darahnya diminum bersama dalam perjamuan (karena ada ajaran tentang makan roti dan minum anggur sebagai symbol tubuh dan darah Yesus yang dikorbankan untuk menebus dosa); juga mereka difitnah akan memberontak di bawah pimpinan seorang raja yang akan datang dan menciptakan kerajaan baru (karena ada ajarang tentang Yesus yang datang sebagai Raja dan membawa Kerajaan yang baru, yaitu Kerajaan Sorga). Dengan tuduhan dan fitnah itu, banyak orang Kristen dianiaya dan dibunuh, baik oleh rakyat maupun oleh pemerintah. (End) Kaisar pertama yang terkenal menganiaya umat Kristen adalah Kaisar Nero, yang pada tahun 64 menuduh orang-orang Krsiten yang membakar kota Roma, kemudian menganiaya orang-orang Kristen. Padahal dia sendiri yang membakar kota itu. Diduga bahwa Rasul Petrus dibunuh pada masa penganiayaan ini. Tokoh-tokoh Kristen lain yang dibunuh pada masa penganiayan ini adalah Ignatius (Uskup Anthiokia di Syria), Policarpus (Uskup Smirna di Asia Kecil) dan Blandina (budak dari kota Lyon di Perancis). Penindasan yang dialami orang-orang Kristen, tidak membuat mereka meinggalkan agama Kristen. Bahkan penindasan itu membuat banyak orang bukan Kristen bersimpati dan kemudian menjadi Kristen. Dengan demikian umat Kristen semakin bertambah banyak. Pada akhir abad ke-2, umat Kristen mulai diberi kebebasan (End, 55). Mulai pada awal abad ke-3, penyebaran agama Kristen semakin luas melingkupi seluruh wilayah Romawi, Persia bahkan sebagian India. Namun penghambatan dimulai lagi secara intensif, yang dilakaukan oleh penguasa, yaitu Kaisar Desius (250 ) dan Kaisar Diocletianus (th 300). Di jaman Kaisar Desius, orang Kristen dihambat karena mereka tidak mau mempersembahkan korban kepada para dewa, yang disembah oleh kaisar. Di sini mereka dituduh sebagai penghianat karena tidak mengikuti perintah kaisar. Setelah penghambatan kaisar Desius ini, umat Kristen mengalami perkembangan yang baik. Mereka diberikan kesempatan untuk menyebarkan agama Kristen dan di dalam perintahan ada menduduki jabatan-jabatan penting. Namun, di masa Kaisar Diocletianus, penganiayaan terhadap orang Kristen berlangsung lagi bahkan semakin dahsyat. Orang-orang Kristen dipecat dari pekerjaan dan jabatan mereka, gedung-gedung gereja dibakar, uskup-uskup dibunuh. Perubahan

  • 9

    besar terjadi bagi umat Kristen ketika Kaisar Konstantinus Agung memerintah. Dia berpikir bahwa menganiaya orang Kristen bukan hal yanag baik bagi Negara. Justru ajaran tentang persaudaraan dan persatuan dalam agama Kristen penting bagi kesatuan dan kekuatan Negara. Oleh karena itu, ia bersimpati dan melindungi orang Kristen. Ia mengeluarkan keputusan Milano (th313), yang berisi: pertama, gereja diberikan kebebasan penuh untuk beraktivitas; kedua, milik gereja yang dirampas nergara dikembalikan, bahkan pemerintah memberikan fasiltas untuk membangun gedung-gedung gereja yang dirusak; hari Minggu dijadikan sebagai hari ibadah resmi. Kaisar ini kemudian masuk Kristen. Setelah itu agama Kristen menjadi agama Negara, khususnya ketika Kaisar Thoedosius (th 380) memerintah. Karena fasilitas ini, maka gereja menjadi sangat kaya dan semakin berkembang pesat dari segi jumlah dan daerah penyebarannya. Pada abad ke-5, penyebaran Kekristenan sudah meliputi daerah Asia Kecil, Eropa Barat, Palestina dan sekitarnya, Afrika Utara, termasuk Arabia Selatan, Persia dan sebagian India.

    II. 5. Pemisahan antara Gereja Timur dan Barat Setelah perkembangan yang pesat itu, gereja menjadi lembaga yang resmi dan kuat, muncullah masalah-masalah menyangkut organisasi kepemimpinan dan ajaran. Karena hal itu, maka terjadilah pemisahan antara gereja-gereja di Timur dan di Barat. Terjadilah yang disebut Gereja Orthodoks Timur, yang berpusat di Konstantinopel/Turki sekarang dan Gereja Katolik Roma, yang berpusat di Roma. Pemisahan ini terjadi sekitar tahun 600-an dan secara resmi dan nyata pada tahun 1200. Perbedaan antara kedua gereja itu adalah: Gereja Orthodoks Timur masih berpegang pada system Episkopal, yaitu kepemimpinan para uskup, dengan pemimpin (dalam fungsi koordinasi). Pada saat itu pemimpinnya adalah uskup atau Patriakh Konstantinopel. Posisi uskup ini hanya sebagai posisi kehormatan, dan tidak memiliki

  • 10

    kekuasaan yang menentukan. Sedangkan Gereja Katolik Roma, kekuasaan tertinggi ada pada Sri Paus di Roma, yang memiliki kekuasaan yang menentukan di dalam kehidupan gereja dan Paus menjadi atasan bagi para uskup lain. Mengenai ajaran, GOT menekankan kehidupan yang kekal atau tentang kefanaan dan ketidak-fanaan. Sedangkan GKR menekankan bagaimana manusia menjadi benar atau soal dosa dan rahmat. Dalam kehidupan bermasyarakat, GOT menekankan sikap kasih dan kerendahan hati. sedangkan GKR menekankan tindakan/perbuatan. (End, 81-82). Perkembangan GOT meluas dari daerah Asia Kecil ke arah Eropa Timur, yaitu sebagian wilayah Rusia. Namun, mulai abad ke-7, GOT mulai menghadapi penghambatan dan bahkan akhirnya harus tunduk di bawah kekuasaan Islam. Daerah-daerah yang dulunya memiliki jumlah orang Kristen yang banyak/mayoritas, lalu dikuasai deleh Islam dan bahkan menjadi daerah Islam. Itu terjadi di daerah Asia Kecil (Turkey sekarang) dan daerah-daerah Balkan (atau daerah bagian selatan bekas Uni Sovyet, seperti Khazakstan, Uzbekistan, dsb), serta sebagian daerah-daerah Eropah Timur. Sekarang ini, yang termasuk GOT adalah Gereja Orthodoks Yunani, Syria, dan Rusia. Di pihak lain, Gereja Katholik Roma berkembang pesat ke daerah Eropah Barat, seperti Italia, Spanyol, Portugis, Prancis, Jerman, Belanda, Belgia, Inggris, dan negara-negara di Eropah Utara, yaitu Swedia, Denmark dan Finlandia. Sejak abad ke-7 sampai abad ke-16, atau disebut sebagai abad pertengahan, Gereja Katholik Roma berkembang dengan sangat pesat. Agama Kristen menjadi agama resmi dan kekuasaan para uskup, khususnya Paus, di Roma menjadi sangat menentukan. Bahkan raja-raja pun tunduk pada kekuasaan Paus. Agama Kristen menjadi suatu lembaga yang sangat kuat, yang dengan kekuatan dan kekuasaan itu dapat memaksa rakyat untuk melaksanakan ajaran dan praktek yang diterapkan gereja, dan bahkan juga dapat memerintahkan raja-raja untuk mendukung dan melaksanakan kebijakan gereja. II. 6. Muncullnya Gereja Protestan Sejak perkembangannya GKR menjadi sangat kuat di Eropa. Paus memiliki kekuasaan yang luar biasa. Ajaran-ajaran gereja dimutlakkan, termasuk ajaran tentang api penyucian dan penghapusan siksa. Ajaran tentang api penyucian adalah bahwa setelah orang mati dan sebelum orang masuk pengadilan Tuhan, ia harus melalui api penyucian. Jika ia berdosa maka ia akan terbakar, tetapi jika tidak maka dapat melewati api penyucian tersebut. GKR kemudian mengajarkan bahwa supaya dapat selamat dari api penyucian orang harus bertobat dan menyucikan diri. Buktinya adalah harus memiliki surat penghapusan siksa. Di dalam praktek, surat ini diperjual-belikan. Martin Luther sebagai seorang biarawan dan guru besar di univ. Wittenberg, bidang Kitab Suci, melihat hal ini sebagai sesuatu yang tidak benar. Untuk itu, pada tgl 31 Oktober 1517, ia menerbitkan 95 dalil, dalam bahasa Latin, yang menentang ajaran GKR yang tidak benar itu. Dia menempelkan 95 dalil tersebut di pintu gerbang gereja di Wittenberg, kemudian diterjemahkan oleh murid-muridnya dalama bahasa Jerman. Banyak oranag membaca dalil tersebut dan menyetujui pendapat Luther. Hal ini menimbulkan protes terhadap GKR. Protes ini menjadi gerakan umum melawan

  • 11

    GKR dan disebut sebagai gerakan Protestan. Gerakan ini menghasilkan bermunculannya gereja-gereja Protestan. II. 7. Penyebaran Kekristenan Dari Eropa, GKR menyebar ke berbagai tempat: Amerika Latin, Afrika, Inda dan Asia, khususnya sampai ke Indonesia. Demikian juga dengan gereja Protestan, disebarkan ke Amerika Utara, Afrika, Asia dan khusus Indonesia.

    III. Sejarah Kristen di Indonesia Di Indonesia, GKR dibawa pertama oleh Portugis dan Spanyol, sedangkan Gereja Protestan oleh Belanda, Inggris, dan Jerman. Gereja-gereja yang berlatarbelakang Lutheran, seperti HKBP, GKPI, dll dibawa oleh Missionaris dari Jerman. Missionaris dari Inggris dan terutama Belanda menghasilkan gereja-gereja (Calvinis) seperti GPIB, GKI, GKJ, GMIM, Gereja Methodis, dsb. Gereja-gereja yang beraliran Pentakosta atau Kharismatik, datang kemudian ke Indonesia dari penginjil-penginjil atau gereja di Amerika.

  • 12

    Bab III AJARAN TENTANG G E R E J A

    Arti kata Gereja

    Kata Gereja, dalam bahasa Indonesia, berasal dari kata Igreya (dalam bahasa Portugis), yang berarti domba-domba yang dikumpulkan oleh Gembala. Kata igreya ini berasal dari kata Yunani ekklesia (ek yang berarti keluar, dan kaleo yang berarti memanggil). Jadi kata Ekklesia berarti orang-orang yang dipanggil keluar. Kata gereja ini juga diambil dari kata Yunani kuriake (dari kata Kurios, atau Tuhan, dan kata ke yang berarti milik). Dari kata Kuriake ini gereja lalu berarti milik Tuhan. Berdasarkan penjelasan arti kata gereja secara hurufiah di atas, pengertian mengenai hakekat atau arti esensial dan real dari gereja dibuat sepeti di bawah ini.

    Arti Esensial - Gereja adalah orang-orang yang dikumpulkan oleh Yesus Kristus untuk

    mendapat hidup dan di dalam keselamatan kekal yang diberikan melalui karya-Nya (arti dari kata Igreya).

    - Gereja adalah orang-orang yang dipanggil keluar dari dunia yang diwarnai oleh kegekapan dan kejahatan, dan masuk ked an berkumpul di dalam persekutuan dengan Tuhan dan umatNya yang penuh terang dan kebenaran (arti dari kata Ekklesia).

    - Gereja adalah milik Tuhan, bukan milik manusia; orang-orang dalam gereja adalah murid, hamba dan pelayan Tuhan (arti dari kata Kuriake).

    Arti Real - Gereja adalah kumpulan orang beriman kepada Yesus Kristus yang tergabung

    dalam sebuah kelompok umat, yang dikelola berdasarkan aturan-aturan atau ajaran Tuhan di dalam Alkitab atau Firman-Nya. Gereja adalah kumpulan orang beriman kepada Tuhan yang hidupnya berada dalam hubungan dengan dan dikuasai oleh Tuhan.

    - Gereja tersebut berwujud dalam sebuah organisasi/organism yang memiliki sistem ajaran dan praktek hidup yang diperlihatkan oleh penganutnya.

    - Di sini perlu ditegaskan bahwa gereja bukanlah gedungnya; gedung gereja adalah tempat untuk melaksanakan berbagai kegiatan gereja sebagaai umat dan organisasi.

    1. Gambaran Alkitab tentang Gereja

    - Tubuh (Kristus), dengan banyak anggota dan Ysebagai Kepala (1 Kor 12:12). - Mempelai perempuan, dengan Yesus sebagai mempelai laki-laki (Mark 2:19;

    Mat 25:1-13) - Ranting-ranting, dengan Yesus sebagai Pokok anggur yang benar (Yoh 15:1-8). - Domba-domba, dengan Yesus sebagai Gembala yang baik (Yoh 10:1-21; 1 Pet

    5:2).

  • 13

    - Lading Allah, dengan umat sebagai pelayan/pekerja yang menanam dan mengairi (1 Kor 3:9).

    - Bait Allah; Allah hadir dan senang tinggal di bait-bait yang terbuat dari batu hidup (1 Kor 3:16-17; 1 Pet 2:4-5).

    - Umat Allah; kumpulan orang yang dipilih dan menjadi milik Allah (1 Pet 2:9-10) 2. Sifat Gereja

    1. Teologis:

    Kudus (karena Tuhan Kudus). Gereja adalah kudus karena Tuhan yang memiliki, mengumpulkan dan memelihara gereja adalah Tuhan yang Kudus. Kekudusan gereja terletak pada Tuhan, bukan pada manusia. Manusia yang ada di dalam masih manusia yang dikuasai oleh dosa atau akibat dosa.

    Am/Umum. Di sini gereja merupakan kumpulan orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang, baik suku-bangsa, ras, pendidikan, ekonomi, serta yang berbeda dalam masa atau periode waktu kehidupannya, baik yang dahulu, masa kini dan masa yang akan datang. Siapa saja dapat masuk atau diterima di dalam gereja itu.

    Rasuli. Artinya, gereja memiliki tugas sebagai mana tugas rasul atau nabi, yaitu mewartakan pesan-pesan firman Tuhan, atau Injil, ke semua orang di seluruh penjuru dunia. Tuga ini dilakukan baik melalui teladan kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah, dan pewartaan dengan cara menyebarkan ajaran-ajaran gereja, yaitu melalui khotbah, pengajaran atau pembinaan iman dan pelaksanaan praktek-praktek ibadah.

    2. Sosiologis-geografis:

    Lokal. Artinya bahwa gereja hidup dan melakukan tugasnya di berbagai tempat yang khusus. Di sin gereja tampal sebagai kumpuan jemaat di daerah tertentu sebagai organisasi yang khusus dengan nama yang khusus pula sesuai dengan keadaan lokal. Jadi gereja di sini bersifat geografis dan lokal, mis: GPIB Nazareth; GKJ Jakarta, HKBP Bintaro, GBI Serpong, dsb.

    Universal atau Global. Di sini gereja berarti kumpulan orang-orang percaya yang berasal dari berbagai tempat dan zaman di bumi ini yang memiliki kesatuan dalam iman kepada Yesus. Jadi gereja dalam pengertian inimadalah orang-orang Kristen se-dunia. Di mana pun seorang Kristen berada dan pergi, ia disebut sebagai orang Kristen dan ia satu dengan orang Kristen lain yang ada di tempat lain. Mereka semua disatukan oleh iman kepada Yesus.

    3. Jenis Gereja

  • 14

    1. Gereja yang kelihatan, yaitu sebagai kumpulan orang percaya yang hidup dan beraktifitas, baik dalam kumpulan-kumpulan dua orang atau lebih, atau dalam bentuk organisasi dengan ajaran-ajaran dan praktek hidup anggota-anggotanya. Gereja sebagai organisasi ini dikelola dengan penatalayanan atau pengaturan berdasarkan prinsip-prinsip atau sifat gereja. 2. Gereja yang tidak kelihatan, yaitu sebagai persekutuan orang-orang percaya dalam satu iman kepada Tuhan (atau sebagai orang Kristen), yang hidup pada masa lampau, masa kini dan nanti (di dalam Kerajaan Sorga). Jenis gereja ini serupa dengan gereja yang bersifat am dan universal, yaitu umat yang tidak berada dalam satu kumpulan organisasi gereja baik yang lokal dan kelihatan, tetapi yang disatukan oleh iman kepada Yesus.

    4. Tugas Gereja

    Gereja yang hadir di dunia ini tentu memiliki tugas yang dipercayakan kepadanya oleh kepala gereja yaitu Tuhan. Sebagaimana di bahas di atas dalam sifat gereja yang rasuli, tugas gereja di sini adalah mewartakan kabar baik atau Injil yang difirmankan oleh Tuhan. Tugas gereja itu secara umum dibagi dalam tiga jenis, yaitu: 1. Koinonia atau persekutuan:

    Ibadah

    Doa

    Puji-pujian

    Sakramen (Baptisan dan Perjamuan) 2. Marturia atau pemberitaan Firman:

    Khotbah

    Pengajaran atau pembinaan

    Prilaku hidup 3. Diakonia atau pelayanan:

    Pelayanan kasih dengan memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan (sakit, berduka atau menderita karena berbagai sebab).

    5. Jabatan-Jabatan dalam Gereja

    Dalam kehidupan umat Kristen, sejak awal terbentuk, dan setelah mealui perembangan di dalam sejarah, ada jabatan-jabatan yang diberikan orang-orang yang berberan penting di dalam pelaksanaan tugas gereja. Jabatan-jabatan itu seperti: 1. Nabi dan Rasul. Jabatan ini ada di jaman Yesus dan gereja mula-mula. Yesus

    sendiri disebut sebagai nabi. Tugas Nabi adalah menyampaikan pesan-pesan Tuhan. Setelah Yesus, jabatan nabi tidak digunakan lagi, diganti dengan

  • 15

    sebutan Rasul yang sebenarnya memiliki tugas yang sama, yaitu menyebarkan Injil tentang Yesus kepada manusia di berbagai penjuru. Nabi dan rasul memiliki tugas utama yaitu menyebarkan ajaran Tuhan supaya orang percaya, menerima dan melaksanakan Firman Tuhan.

    2. Presbiter. Istilah ini berarti tua-tua, pemimpin, pengurus atau penilik umat. Di samping mengurus atau memimpin umat, pada masa awal gereja, jabatan ini juga bertugas untuk mengajar. Kemudian istilah ini disebut juga uskup yang menunjuk secara khusus kepada pimpinan gereja yang sudah memiliki kualitas pendedikan tentang ajaran agama Kristen. Jabatan ini kemudian dipegang secara khusus oleh para tohoh agama, yang saat ini disebut pendeta. Namun, saat ini di berbagai gereja di dunia dan Indonesia, jabatan presbiter dipakai secara khusus untuk para pimpinan atau pengurus gereja dalam jabatan sebagai penatua atau sintua, sedangkan jabatan pendeta dipisahkan.

    3. Diakonos. Jabatan ini disebut juga Diaken atau syamas di dalam gereja-gereja di Indonesia. Diakonos adalah jabatan yang secara khusus bertugas memberikan pelayanan kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan karena mereka sedang mengalami kesulitan, penderitaan atau memiliki beban hidup yang berat. Misalnya, orang sakit, janda dan yatim piatu, atau yang sedang mengalami kedukaan dan bencana. Jabatan ini dalam sejarah awal gereja tidak memiliki kekuasaan sebagaimana presbiter. Namun saat ini, di berbagai gereja, jabatan diaken dimasukkan dalam lembaga kepemimpinan gereja yaitu Majelis Jemaat.

    4. Pengajar. Jabatan ini di awal gereja dipegang oleh para rasul. Kemudian tugas mengajar ini juga dilakukan oleh presbiter atau uskup. Kemudian, dalam jaman gereja modern, tugas mengajar terutama diberikan kepada uskup atau pendeta. Hal ini karena, untuk tugas ini, diperlukan orang-orang yang memiliki kemampuan di dalam pengetahuan tentang ajaran gereja.

    5. Jabatan-jabatan gerejawi di jaman modern, yaitu pendeta, pendeta muda, guru jemaat, penginjil atau evangelis. Jabatan-jabatan ini bukanlah jabatan baru dengan fungsi yang baru, tetapi sudah ada sejak awal gereja tetapi sekarang dipergunakan istilah baru. Misalnya, jabatan pendeta, tugasnya sudah ada pada jabatan presbiter, sedangkan jabatan penginjil/evangelis, tugasnya sudah ada dan dilaksanakan oleh rasul.

    6. Manfaat Gereja

    1. Sebagai alat persekutuan antar orang percaya. Dengan adanya gereja, orang-orang beriman berkumpul, menyatu, saling membagi, memberi dan menerima, saling mengungkapkan perhatian dan keprihatinan, saling menguatkan dan menghibur, dan dengan demikian dapat merasakan keindahan dan suka cita di dalam Tuhan secara bersama-sama.

  • 16

    2. Sebagai alat persekutuan antara orang percaya dengan Tuhan. Di dalam gereja, atau melalui berbagai ajaran dan kegiatan yang diadakan, orang Kristen dapat bertemu dan berkomunikasi dengan Tuhan. Jadi gereja merupakan alat dan yang menyediakan sarana untuk orang percaya dapat berhubungan dengan Tuhan dan mendapat berkat di dalamnya. Karena itu, orang yang membutuhkan Tuhan atau ingin berhbungan dengan Tuhan yang dipercayainya, di sampaing melalui hubungan pribadi dalam doa dan perenungan Firman, dapat memperolehnya di dalam persekutuan dengan sesama orang beriman yang diwujudkan di dalam adanya gereja.

    3. Sebagai tempat orang menemukan dan mendapatkan jalan keselamatan atau Juruselamat, yaitu Yesus Kristus. Di dalam gereja, Yesus Kristus adalah pusat pengajaran, perenungan dan tindakan hidup orang Kristen. Jadi di sini, orang dapat menemukan Yesus yang dipercayai itu dan mengikuti ajaran dan teladanNya. Dengan demikian, di gereja orang menemukan Yesus yang menyelamatkan dan karena itu orang itu menemukan keselamatan.

    4. Sebagai tempat orang percaya belajar dan meningkatkan kekuatan iman. Gereja memberikan pengajaran iman sekaligus menjadi tempat praktek iman yang khusus. Dengan begitu, orang yang hadir di dalam gereja dan mendapatkan pengajaran iman dan mengalami praktek hidup Kristen akan diperkaya, dikuatkan dan mendapat berkat-berkat yang dari Tuhan. Hal ini karena orang yang hadir di gereja berarti dia dekat dengan sumber penghidupan dan penguatan serta berkat-berkat iman, yaitu Tuhan.

    5. Sebagai tempat orang percaya mengungkapkan diri dan imannya. Gereja menyediakan tempat dan sarana bagi orang pecaya untuk mengunkapkan imannya, baik melalui doa-ibadah, kesaksian dan pengungkapan talenta-talenta yang diberikan Tuhan, seperti dalam menyanyi/puji-pujian, pengajaran, berorganisasi dan pelayanan kepada sesama manusia.

  • 17

    Bab IV AJARAN TENTANG ALLAH

    1. Siapakah Allah? Nama Allah di dalam Alkitab dipergunakan bersamaan dengan nama-nama seperti TUHAN atau Tuhan. Sebutan Allah adalah terjemahan dari kata-kata dalam bahasa Ibrani: El (yang disebut Elohim, El Shaddai, El Olam dan Adonai) dan Tuhan diterjemahkan dari kata Yahweh. Kata El dan Yahweh itu kemudian dipergunakan bersama-sama yaitu Tuhan Allah. Dalam perjanjian Baru, sebutan untuk Allah atau Tuhan adalah Kurios. Allah tersebut dipercayai sebagai Pencipta dunia, termasuk manusia. Sebagai Pencipta, Allah menjadi pemilik dari dunia dan segala isinya. Jika Allah tidak mencipta maka dunia ini tidak ada. Jadi sudah jelas bahwa dunia yang ada saat ini menjadi bukti akan adanya Allah. Juga kemampuan manusia untuk mekirkan, memahami dan menghayati dan keimanannya pada Allah juga menjadi bukti adanya Allah itu. Sebagai pemilik, Allah berkuasa atas segala ciptaanNya itu. Segala sesuatu berada di bawah kuasa, pengaturan dan hukum-hukumNya.

    2. Sifat-Sifat Allah

    1. Tuhan Allah adalah Mahatinggi -Ia bersemayam di sorga atau di tempat yang tinggi (Maz 2:4; 103:11, Ayb 22:12). -Ia memiliki kekuasaan yang mutlak atas segala yang terjadi di dunia.

    2. Tuhan Allah tidak dapat dilihat -Tidak ada orang yang akan tahan memandang wajah Allah (Kel 33:20). -Jika Allah menghendaki, orang dapat melihat kemuliaan Tuhan Allah hanya sekedarnya, misalnya: Musa melihat belakang Allah (Kel 33:23), tujuh puluh tua-tua Israel melihat tang Allah diulurkan (Kel 24: 10-11).

    3. Tuhan Allah adalah kudus Kudus dalam bahasa Ibrani berarti memisahkan. Allah kudus berarti Allah dipisahkan dari segala dosa (1 Sam 2:2). Allah kudus karena Ia berada di tempat yang berbeda/dipisahkan dengan manusia (bdk Yes 6:2).

    4. Tuhan Allah adalah kekal Kekal bukan berarti keadaan tanpa waktu melainkan menunjuk pada waktu yang panjang, yaitu sejak dahulu hingga kini dan sampai selama-lamanya atau tiada akhirnya (Kej 9:16).Tuhan Allah secara abadi/kekal menjadi pelindung bagi Israel (Ul 33:27). 5. Tuhan Allah tidak berubah Tidak berubah berarti tetap sama selama-lamanya (bdk. Ibr 13:8; Maz 102:26-28). Tuhan tetap setia untuk menyelamatkan manusia, sekalipun umat-Nya sering tidak setia kepadaNya.

    6. Tuhan Allah adalah Esa Tuhan memperkenalkan dirinya sebagai Tuhan yang Esa (Ul 6: 4, 5). Allah adalah Allah yang satu-satunya dan Allah yang benar (Yoh 17:3)

    7. Allah adalah Pengasih-Penyayang, dst.

  • 18

    3. Penyataan Diri Allah

    Penyataan Allah adalah usaha Allah untuk memperkenalkan atau menyatakan keberadaan diri-Nya kepada manusia agar manusia dapat mengenlNya. Allah menyatakan diri-Nya melalui: a. Ciptaan. Hanya Allah pencipta langit, bumi dan segala isinya. Melalui ciptaan

    tersebut, manusia dapat mengenal Allah sebagai Sang Pencipta. Alkitab, yaitu Mazmur 19: 2-5 mengatakan: Langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya, hari meneruskan berita itu kepada hari dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Demikian juga Roma 1: 20: Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan sehingga mereka tidak dapat berdalih.

    b. Kitab Suci (Alkitab). Alkitab berisikan firman atau perkataan Tuhan. Melalui perkataan-perkataan-Nya yang tertulis dalam Alkitab, Allah menyakakan diri dan segala kehendak-Nya kepada manusia. Pernyataan Allah sebagaimana tertulis dalam Alkitab terdapat misalnya dalam; Kejadian 3: 8; 15:1; 18:1; 28:12; 34:5-7; 37:5, Keluaran 3:1-4; I Raja 3:5; Daniel 2; Yehezkiel 8:3-4.

    c. Yesus Kristus. Allah menyatakan diri-Nya dengan menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. Melalui Yesus Kristus, manusia dapat mengenal Allah dengan segala karya-Nya terlebih karya keselamatan-Nya. Dalam Injil Yohanes 1, dikatakan bahwa Yesus adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Yesus adalah penyataan khusus diri Allah kepada manusia karena kasihNya dan untukmenyelamatkan manusia dari dosa dan hukuman dosa.

    4. Tri Tunggal Allah

    Trinitas atau Tritunggal adalah istilah untuk ajaran Kristen tentang Allah yang satu tetapi tiga, dan yang tiga tetapi satu. Allah yang esa itu menampilkan diriNya dalam tiga nama atau sebutan dengan fungsinya masing-masing. Sebutan-sebutan itu adalah pertama, Allah dengan sebutan Bapa atau Allah Bapa, sebagai Pencipta dan sumber segala kehidupan; kedua, Allah dengan sebutan Anak atau Allah Anak (yaitu Yesus Kristus), sebagai penebus dosa dan penylamat manusia; dan ketiga Allah dengan sebutan Roh Kudus atau Allah Roh, sebagai penolong dan penghibur. Umat Kristen memahami dan percaya bahwa Allah dengan tiga sebutan atau nama itu adalah satu yang menyatakan diriNya secara langsung dalam tiga bentuk atau sarana dan fungsinya itu. Trinitas menunjuk kepada Allah yang tiga tapi satu. Allah ini dipahami secara umum dan berdasarkan rumusan Pengakuan Iman (Nicea-Konstantinopel dan

  • 19

    Rasuli) sebagai satu (Zat atau substansi) namun terdiri dari tiga hal (apakah: oknum, pribadi, keberadaan-perwujudan, penampilan atau pun fungsi?) yang berbeda, yaitu Allah Bapa, Allah Putra (Yesus Kristus) dan Allah Roh Kudus.

    1. Allah Bapa Allah Bapa dipahami sebagai Allah atau Tuhan yang menjadi asal-mula atau sumber segala sesuatu. Ia adalah Pencipta, sang Khalik semesta alam. Ia juga dipahami dan dipercayai sebagai yang Maha Tinggi, tidak dapat dilihat, sang kekal, kudus, tidak berubah dan esa. Ia tidak kelihatan, dan adalah Roh. Tetapi ia dapat menampakkan keberadaan dan kemampuanNya melalui berbagai cara yang diketahui manusia. Allah ini transenden, melampaui realitas dunia dan manusia.

    2. Allah Anak Allah Anak menunjuk kepada Yesus Kristus. Yesus ini disebut dengan begitu banyak gelar. Beberapa gelar yang menonjol adalah Yesus Firman, Kristus atau Mesias, Tuhan, Roh Allah, Anak Allah, Anak Manusia dan Hamba Allah. Dari gelar-gelar yang menunjukkan hakekat keilahiannya (seperti Logos atau Firman, Roh Allah dan Tuhan), Yesus kemudian disebut sebagai Allah (Anak). Di sini,Yesus Kristus disebut juga sebagai Allah. Pernyataan dalam Alkitab mendukung hal ini. Misalnya ketika malaikat mengatakan kepada Maria bahwa anak yang akan dikandung Maria itu akan disebut anak Allah; juga Roh Kudus akan turun atas Maria dan bahwa kuasa Allah yang maha tinggi akan menaunginya (Luk 1:32, 35); juga ketika Yesus dibaptis dan Roh Allah turun di atasnya seperti burung merpati dan Firman Tuhan Inilah Anak yang kukasihi (Mat. 3:16, 17; Mrk 1:10, 11). Yesus juga menyatakan bahwa Ia adalah Anak Allah (Mat.27:43; Mrk 16:61), dan Ia menyebut Tuhan Allah sebagai BapaNya (Yoh 5:19, 23-26; 10:30). Semua pernyataan di atas dipahami sebagai bukti bahwa Yesus memiliki unsur keilahian, karena ia satu atau memiliki ikatan dalam Roh dengan sang Bapa.

    3. Allah Roh Kudus Roh Kudus menunjuk kepada Roh Allah. Yang Kudus tentu hanya menunjuk kepada Allah. Beberapa ayat Alkitab berikut dapat memberikan penjelasan (1). Yohanes 14: 16-26, Yohanes 15: 26-27, tentang akan dikaruniakannya Penolong, yaitu Roh Kebenaran atau Roh Kudus. (2). Yohanes 16:7-15, tentang Penolong, Roh Kebenaran, yang akan memberikan penjelasan tentang kehidupan dunia; dosa, keadilan dan hukuman. (3). Kisah Para Rasul 1:1-11, tentang janji pemberian Roh Kudus (4). Kisah Para Rasul 2:1-13, tentang turunnya Roh Kudus (pemenuhan janji Yesus). Roh Kudus ini adalah Roh Kebenaran; Ia adalah Roh Kudus; sifatnya abadi; dan peran atau pekerjaannya adalah sebagai penolong atau penghibur dan yang menyatakan dosa, keadilan dan hukuman.