materi kuliah soul winning

22
Materi Kuliah Soul Winning http://pemudaypdpa.blogspot.co.id/2007/07/materi-kuliah- soul-winning.html Syllabus Materi Kuliah Soul Winning School Of Ministry YPD&PA SUMUT Oleh: Pdt. Tohap Simangunsong,STh.,MA. (tomas) Injil keselamatan adalah berita yang paling indah dan paling penting, karena itu Injil wajib diwartakan agar orang-orang yang terhilang dapat dibawa kepada Tuhan Yesus Kristus untuk diselamatkan. Dan orang-orang yang diberi tugas dan kewajiban untuk melaksanakan pelayanan memenangkan jiwa tersebut adalah orang yang sudah menerima anugerah keselamatan. Jika anda sudah menikmati anugerah yang besar ini, maka anda harus melakukan tugas tersebut. Untuk menolong kita agar mengerti tentang tugas ini, kita perlu mempelajari prinsip-prinsip memenangkan jiwa yang diberikan Allah melalui Alkitab. A. PEMBAGIAN DALAM PENYAJIAN Hari pertama, Senin, 21 Agustus 2006 : - BAB I, Pendahuluan - BAB II, Dasar Utama Dalam Memenangkan Jiwa, A & B Hari kedua, Rabu, 23 Agustus 2006 : - BAB II, Dasar Utama Dalam Memenangkan Jiwa, C & D - BAB III, Metode, Cara dan Sarana Hari ketiga, Sabtu, 26 Agustus 2006 : - BAB IV, HAMBATAN

Upload: felix-haposan

Post on 18-Jan-2017

179 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Materi Kuliah Soul Winning

http://pemudaypdpa.blogspot.co.id/2007/07/materi-kuliah-soul-winning.html

SyllabusMateri Kuliah Soul Winning School Of Ministry YPD&PA SUMUT Oleh: Pdt. Tohap Simangunsong,STh.,MA. (tomas)

Injil keselamatan adalah berita yang paling indah dan paling penting, karena itu Injil wajib diwartakan agar orang-orang yang terhilang dapat dibawa kepada Tuhan Yesus Kristus untuk diselamatkan. Dan orang-orang yang diberi tugas dan kewajiban untuk melaksanakan pelayanan memenangkan jiwa tersebut adalah orang yang sudah menerima anugerah keselamatan. Jika anda sudah menikmati anugerah yang besar ini, maka anda harus melakukan tugas tersebut.

Untuk menolong kita agar mengerti tentang tugas ini, kita perlu mempelajari prinsip-prinsip memenangkan jiwa yang diberikan Allah melalui Alkitab.

A. PEMBAGIAN DALAM PENYAJIAN

Hari pertama, Senin, 21 Agustus 2006 :- BAB I, Pendahuluan- BAB II, Dasar Utama Dalam Memenangkan Jiwa, A & B

Hari kedua, Rabu, 23 Agustus 2006 :- BAB II, Dasar Utama Dalam Memenangkan Jiwa, C & D- BAB III, Metode, Cara dan Sarana

Hari ketiga, Sabtu, 26 Agustus 2006 :- BAB IV, HAMBATAN- BAB V, KEBERHASILAN DALAM MEMENANGKAN JIWA- BAB VI, PENUTUP

B. BUKU-BUKU REFERENSI1. Teologi Penginjilan., Pdt. Dr. Stephen Tong.,Penerbit Momentum, Surabaya, Tahun 20042. Anda Takut Menginjil?, Dick Innes.,Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, Tahun 19973. Prinsip-prinsip Penginjilan., Thomy J. Matakupan (Editor).,Penerbit Momentum, Tahun 2002.4. Personal Soul Winning (Section 5 – Lesson 7)., Ev. Donnie Melton.

Dikutip dari Internet5. Salvation., David J. Stewart., Dikutip dari Internet.

C. TUGAS

Mengadakan Penginjilan Pribadi kepada minimal 2 (dua) orang yang belum mengalami keselamatan dari Yesus Kristus (orang yang beragama Kristen atau non Kristen). Kemudian melaporkan hasilnya secara tertulis. Laporannyan meliputi: Nama dan alamat orang yang di Injili, hasil, pola yang diterapkan serta hasil yang telah dicapai.

D. SISTIM PENILAIAN- kehadiran 40%- tugas 40%- interaksi dikelas 20%

E. BOBOT MATA KULIAH2 SKS

BAB IPENDAHULUAN

Sebelum melihat lebih jauh tentang Soul Winning (memenangkan jiwa), ada baiknya kita melihat defenisi, hakikat dan arti dari Soul Winning tersebut.

A. DEFENISISoul Winning adalah tindakan atau praktek untuk mencoba menuntun atau membimbing orang-orang terhilang (sebutan kepada orang yang belum diselamatkan) atau berdosa kepada Tuhan Yesus Kristus untuk diselamatkan. Tentu saja yang sanggup menyelamatkan itu hanya Yesus Kristus bukan kita yang mengerjakan pelayanan memenangkan jiwa. Tetapi bagaimanapun juga, Allah telah mempercayakan pekerjaan memenangkan jiwa tersebut kepada semua murid (orang-orang percaya). Jika anda adalah salah seorang yang telah diselamatkan, anda diperintahkan untuk menjadi Pemenang Jiwa.

Sebelum Yesus Kristus datang ke dalam dunia ini, Firman Tuhan telah berbicara tentang pentingnya memenangkan jiwa. Dalam kitab Amsal 11:30 dikatakan: “Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang (Inggeris: AND THAT WINNETH SOUL IS WISE).

Adalah bijak jika kita memenangkan jiwa bagi Kristus. Adalah bijak untuk pergi

memenangkan jiwa (Soul Winning). Adalah bijak untuk bersaksi kepada teman, keluarga dan orang-orang lain untuk memberitakan penyaliban dan kebangkitan Yesus Kristus.

B. HAKIKAT

Memenangkan jiwa dapat dilakukan melalui percakapan pribadi ataupun pertemuan massa. Tetapi harus selalu menekankan bagian penting dari Injil, yaitu:

1. Keselamatan adalah anugerah. Karya Allah semata, bukan hasil usaha manusia (Efesus 2:8-10). Hal ini tidak berarti bahwa orang berdosa tidak memiliki tanggungjawab sama sekali di dalam hal keselamatan. Ia harus percaya kepada Kristus, dan Allah memberikan kemampuan kepadanya untuk percaya (beriman). Dan iman yang menyelamatkan ini dimengerti sebagai pemberian Allah (Filipi 2:12-13).

2. Panggilan untuk pertobatan (Markus 2:4,15; Kisah Rasul2:38). Ini harus selalu ada, bukan hanya mewartakan Injil tetapi perlu ada penantangan kepada mereka yang telah menerima pemberitaan tersebut. Karena pertobatan terjadi karena seseorang menyadari dirinya telah berdosa dan telah melanggar hukum-hukum Allah yang kudus, benar dan baik (Roma 7:12); dan kemudian bertekad untuk meninggalkan dosa-dosanya.

3. Kabar Baik. Yakni bahwa Allah telah menebus orang berdosa dari hukuman maut dan kematian kekal dan telah mendamaikan manusia berdosa dengan diriNya serta menganugerahkan keselamatan sehingga memiliki persekutuan yang akrab dan indah kembali bersamaNya, selamanya.

Semuanya itu dilakukan Kristus di kayu salib untuk menggantikan posisi orang berdosa, karena Ia dijadikan dosa supaya manusia berdosa dibenarkan Allah dan dibebaskan dari kutuk (Yesaya 53:5; II Korintus 5:21; I Petrus 3:18; Galatia 3:10,13). Kalau ketiga aspek ini tidak ada, maka aktivitas tersebut tidak dapat dikatakan sebagai memenangkan jiwa.

C. TUGAS DAN KEWAJIBAN

Juruselamat telah memberikan perintah (Amanat Agung) kepada semua orang percaya atau orang-orang yang telah menerima keselamatan supaya pergi memberitakan dan mengajarkan Injil. Walaupun yang menerima tugas pada saat itu adalah murid-murid dan orang percaya lain, namun itu juga berlaku bagi semua orang percaya sepanjang masa. Jika kita membaca dalam doa Tuhan Yesus hal tersebut sangat jelas. Dalam doaNya Yesus berkata: “Dan bukan untuk mereka ini saja aku

berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka.” Yohanes 17:20.

Memang benar bahwa Roh Kudus memberikan karunia-karunia untuk setiap orang percaya sehingga masing-masing melayani dengan efektif dengan menggunakan karunia tersebut (Efesus 4:11), tetapi bukan berarti hanya orang yang memiliki karunia sebagai pemberita injil yang harus menginjil atau memenangkan jiwa.

Memberitakan injil atau memenagkan jiwa adalah tanggungjawab semua orang yang telah diselamatkan oleh Yesus Kristus. Alasan atau motivasi memenangkan jiwa akan kita bahas pada BAB II, D.

BAB IIDASAR UTAMA DALAM MEMENANGKAN JIWA(BASICS OF S.W)

Amanat Agung Yesus Kristus yang mengatakan, PERGI, BAPTIS DAN AJAR menjadi dasar utama dalam memenangkan jiwa, tidak ada dasar yang paling utama selain daripada hal tersebut. Dibawah ini ada empat dasar kebenaran utama dalam memenangkan jiwa bagi Kristus.

A. SIAPAKAH YANG HARUS PERGI?Dalam Amanat Agung, Yesus Kristus mengatakan supaya PERGI; yang pertama adalah siapa yang akan pergi?

1. GerejaTugas besar ini diberikan kepada gereja sebagai Tubuh Kristus atau gereja Am. Namun para ahli sepakat bahwa gereja yang menerima tugas ini adalah gereja lokal (local church). Disini ada dua cara yang dapat dilakukan oleh gereja lokal dalam melakukan tugas ini.

Pertama. Melalui khotbah mimbar. Gereja memanggil seorang pendeta (yang memiliki karunia memenangkan jiwa) untuk berkhotbah, dengan demikian jiwa-jiwa akan diselamatkan. Perlu disadari bahwa hampir tidak mungkin mengharapkan orang yang belum kristen atau agama non-kristen untuk hadir dalam kebaktian di gereja. Tetapi harus diakui bahwa cara ini telah banyak memenangkan jiwa yang terhilang yang notabene adalah pemeluk agama kristen namun belum menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.

Kedua. Gereja memenuhi tugas ini dengan/melalui missi. Untuk merealisasikan tugas memenangkan jiwa-jiwa, gereja harus mengirim misionaris ke berbagai penjuru dunia.

Gereja Tuhan tidak akan bertumbuh dan berkembang jika tidak menjadi gereja yang misionaris.

2. Orang-orang Kristen.Gereja secara utuh mendapat tugas untuk bersaksi kepada jiwa-jiwa yang terhilang. Gereja lokal adalah kumpulan dari individu-individu kristen. Karena itu setiap orang harus memberi respon pribadi untuk menceritakan Yesus Kristus kepada orang lain. Ada dua cara yang dapat ditempuh, yaitu secara non-lembaga dan/atau secara lembaga missi.

Non-Lembaga. Bersaki kepada anggota keluarga, tetangga dan rekan kerja atau profesi tentang Yesus Kristus. Tidak ada penugasan formal dari gereja, semua dilakaukan hanya karena dorongan belaskasihan kepada jiwa-jiwa yang terhilang.

Lembaga-Missi. Melibatkan atau mengambil bagian sebagai tenaga missi yang akan diutus ke berbagai tempat dibelahan dunia ini, yaitu untuk memenangkan jiwa yang berada dimana kita atau seseorang ditempatkan Tuhan melalui lembaga terebut. Alasan untuk pergi kepada mereka adalah bahwa masih banyak manusia yang belum pergi ke gereja atau belum menerima Kristus. Setiap orang percaya sebagai anggota gereja lokal harus pergi, baik secara pribadi maupun secara lembaga.

B. KEMANAKAH – AKAN – PERGI?

Juruselamat memerintahkan kita untuk pergi “menjadikan semua bangsa menjadi murid…” dan dalam Yohanes 3:16 berkata bahwa “karena begitu Allah cinta dunia…” menunjukkan sasaran pemberitaan Injil. Ini menunjukkan bawa Ia telah memerintahkan gereja untuk pergi ke seluruh dunia untuk menjangkau mereka yang terhilang. Dalam Kisah Rasul dikatakan “kamu akan menjadi saksiKu, di Yerusalem, di seluruh Yudea, dan Samaria dan sampai ke ujung bumi..” Kisah Rasul 1:8. Ini bukan hanya bicara tentang tahapan area menjangkau jiwa-jiwa tetapi juga menunjukkan bahwa semua bangsa dan bahasa diseluruh dunia harus dijangkau untuk dimenangkan bagi Kristus.

Allah telah menunjukkan staregi secara geografis dari rencanaNya kemana kita pergi. Adapun tahapan dalam strategi tersebut adalah:

1. Lingkungan (Community), E-1.Yakni terhadap orang disekitar kita dimana Allah telah menempatkan kita. Lingkungan atau komunitas yang dimaksud adalah tempat dimana anda tinggal dan di lokasi dimana gereja anda berada. Orang tersebut adalah tetangga dan anda harus mengasihi mereka dengan sepenuh hati untuk menyataan kepada mereka tentang keselamatan yang besar dari Allah.

Dalam ruang lingkup kita di Sumatera Utara, banyak orang membutuhkan Kabar Baik. Mereka adalah orang non-kristen dan juga orang kristen itu sendiri. Dibawah ini kita akan melihat golongan-golongan orang kristen dilingkungan kita dimana sebagian dari mereka harus menjadi sasaran dalam memenangkan jiwa:

+ + orang kristen ð anggota gereja ð bergereja+ - orang kristen ð anggota gereja ð tidak bergereja- + orang kristen ð bukan anggota gereja ð bergereja- - orang kristen ð bukan anggota gereja ð tidak bergereja

2. Daerah / Wilayah lain dalam negeri (Country), E-2.

Pergi keluar batas lingkungan untuk menjadi saksi bagi Kristus. Kita harus bekerjasama dengan gereja-gereja lokal yang lain untuk melakukan penjangkauan ini. Bangsa kita sendiri (dari suku atau golongan lain) harus dijangkau atau dimenangkan. Secara bersama-sama kita harus pergi kepada bangsa kita sendiri untuk keselamatan yang dianugerahkan Allah.

3. Ujung atau Penjuru Dunia (corners of the world), E-3

Tuhan memberi perintah untuk pergi dengan melampaui batas negara dan bangsa kita untuk bersaksi. Ia memerintahkan kita menjadi saksi KESELURUH BAGIAN ATAU PENJURU DUNIA. Jadi gereja lokal mengutus misionaris menjangkau orang hilang dan ‘mati’ diseluruh dunia untuk Kristus.

Ini adalah penginjilan atau memenangkan jiwa lintas negara/benua (Intercontinental) dan lintas suku, bangsa dan bahasa (Interracial).

C. APAKAH YANG AKAN DILAKUKAN?

Yesus berkata, “Karena itu pergilah, dan AJARLAH mereka (semua bangsa) melakukan segala sesuatu yang Kuperintahkan kepadamu. Ini memiliki pengertian yang luas. Dalam memenangkan jiwa, setidaknya ada dua pengertian yang berhubungan dengan apa yang akan dilakukan.

Menerangkan atau Menjelaskan (explain).

Cara pertama dalam mengajar adalah menjelaskan kepada mereka apa yang terkandung dalam Alkitab yakni berita keselamatan bagi orang yang akan binasa karena dosa. Salah satu contoh yang tertulis dalam Alkitab adalah apa yang dicatat oleh Lukas dalam Kisah Rasul 8:31a, yakni sida-sida dari Ethiopia yang membutuhkan seseorang untuk menerangkan jalan keselamatan. Ketika Filipus

menanyakan dia (sida-sida) apakah ia mengerti yang tertulis (scriptures) yang dia baca, ia menjawab, “bagaimana saya dapat mengerti jika tidak ada seseorang yang membimbing aku!”

Allah menugaskan seseorang yang akan menuntun atau mengajar orang-orang terhilang tentang kebenaran dari Firman Allah yakni bagaimana caranya untuk diselamatkan. Apakah anda orang tersebut?

Memperlihatkan Kristus Melalui Cara Hidup (exhibit).

Cara kedua untuk mengajar adalah memamerkan cara hidup kristiani dihadapan mereka yang pelum percaya atau terhilang. Untuk meyakinkan mereka yang hendak dimenangkan lewat kesaksian, kita harus hidup dihadapan mereka (ditempat umum) dengan baik dan benar. Bagaimana mungkin mereka percaya dengan kesaksian kita jika cara hidup kita berbeda atau bertolak-belakang dengan apa yang kita katakan dan yakini. Dalam tugas menjadi saksi bagi mereka yang terhilang, anda harus menunjukkan kepada mereka bahwa anda mengetahui jalan keselamatan.

Dua hal diatas harus berjalan berdampingan atau berjalan dengan keseimbangan. Memiliki keberanian dan semangat untuk bersaksi adalah baik, tetapi jika tidak didukung dengan cara hidup yang baik dan benar maka hal itu menjadi tidak berarti. Demikian juga dengan cara hidup. Harus diakui, bahwa dampak dari cara hidup itu lebih besar, tetapi bersaksi itu merupakan pekerjaan yang sangat penting. Karena Firman Tuhan dengan lugas berkata, “iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran akan Firman Kristus. Roma 10:17.

D. MENGAPA PERGI? (ALASAN / MOTIVASI)

Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa bersaksi / menginjil / memenangkan jiwa adalah tugas dan kewajiban setiap orang percaya. Namun kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua orang percaya – bahkan lebih banyak – yang tidak melakukannya. Mengapa?

Dalam bukunya, ANDA TAKUT MENGINJIL?, Dick Innes menceritakan dengan jujur masalah yang dihadapinya berkaitan dengan memenangkan jiwa. Dia menyadari bahwa memenangkan jiwa adalah tugas dan kewajiban, hal itulah yang membuat dia secara terus-menerus merasa bersalah karena tidak ia menginjili orang padahal ia seorang pendeta. Akhirnya ia datang kepada Tuhan dengan berkata apa adanya mengenai perasaanya, yaitu perasaan bersalah. Kemudian Tuhan menolong dia untuk kemudian menjadi pemenang jiwa yang berhasil.

Mungkin kita punya pengalaman atau perasaan yang sama. Lalu bagaimana caranya keluar dari masalah ini? Solusinya ialah, kita harus menyadari bahwa memenangkan

jiwa dilakukan bukan karena tugas dan kewajiban semata melainkan harus ada faktor pendorong dari orang yang akan melakukan tersebut.

Dibawah ini ada beberapa alasan dan motivasi memenangkan jiwa, yakni:

1. Perintah Juruselamat.Yesus Kristus tidak menghimbau atau menggugah hati orang percaya supaya memenangangkan jiwa. Ia memerintahkan atau memberi perintah. Kegagalan untuk pergi melakukan penginjilan adalah sama dengan kegagalan untuk taat. Dengan jelas Yesus berkata, “karena itu pergilah….”

Kita tidak dituntut untuk bisa /mampu melainkan untuk pergi dengan rela, karena dia sendiri (melalui Roh Kudus) akan memperlengkapi dan juga menyertai kita sampai akhir jaman.

Dorongan Kasih Kristus (commpassion)

Alkitab banyak mencatat tentang kasih dan belas-kasihan Allah kepada orang-orang berdosa. Jika kita mengasihi Allah dan kasihnya tinggal di dalam kita, pastilah kita terdorong untuk menyatakan kasih yang sama kepada orang-orang terhilang.Dalam pengalaman penginjilan yang dilakukan Paulus, ia berkata bahwa kasih Kristuslah yang menguasai dan mendorongnya untuk memberitakan Injil, sehingga ia rela mengorbankan miliknya bahkan memberikan dirinya bagi mereka yang dilayaninya (II Korintus 5:14; 12:15). Kasih Kristus terhadap orang-orang berdosa adalah kasih yang memberi diri demi keselamatan orang yang dikasihi, (Yohanes 15:13).

Krisis Orang-orang Berdosa (crisis of sinners).

Injil Lukas fasal 16 mengingatkan kita mengapa kita harus pergi. Orang kaya yang setelah mati masuk dunia orang mati (Ibr: Hades) mengalami siksaan yang dasyat, ia memandang keatas….., namun sudah tidak ada lagi kesempatan kedua baginya (Lukas 16:23).

Inilah krisis orang berdosa yang mendorong kita untuk pergi. Sebab jika tidak pergi, mereka kehilangan nyawanya untuk selamanya.

Sebagai gambaran: Jika kita melihat orang yang terjebak dalam bahaya dan butuh pertolongan dan memang kita dapat memberi pertolongan, kita tidak perlu lagi bertanya mengapa harus pergi, melainkan kita akan bergegas untuk pergi memberikan pertolongan.

Selain karena krisis dalam kaitannya dengan kehidupan yang akan datang (neraka),

krisis dalam hidup saat ini juga dialami dan menghancurkan orang berdosa yang membuat kita harus pergi kepada mereka menceritakan Kabar Baik.

Perasaan Berhutang.

Kepada sidang jemaat di Roma rasul Paulus berkata: “Janganlah kamu berhutang apapun kecuali berhutang kasih (Roma 13:8). Artinya, hutang terbesar orang percaya adalah menyatakan kasih terhadap sesama dan terhadap orang lain. Di kesempatan yang lain, Paulus mengatakan bahwa ia berhutang untuk memberitakan Injil kepada orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi (Roma 1:4), dan mengabarkan Injil merupakan suatu keharusan (I Korintus 9:16).

Perasaan ini timbul sebagai akibat langsung dari anugerah keselamatan yang telah ia terima, demikian juga seharusnya dengan kita. Karena tidak ada hal lain yang lebih besar untuk ‘membalas’ kebaikan Allah selain melaksanakan kekabaran Injil sehingga orang lain juga dapat mengalami keselamatan yang sama. Tidak ada pelayanan yang terlalu kecil atau pengorbanan yang terlalu besar apabila dilakukan untuk memuliaan Tuhan.

Editor RBC Ministry pernah menuliskan: “Memberitakan Inji adalah seumpama seorang pengemis yang menceritakan pengalamannya – mendapat sesuatu dari orang lain – kepada pengemis yang lain.

Kebenaran ini dapat kita temukan jika kita mengamati sifat semut, dimana tidak ada yang mementingkan diri sendiri. Selalu menceritakan kepada temannya yang lain jika ia (semut tersebut) menemukan sesuatu yang dapat dimakan bersma. Belajarlah kepada semut (Amsal 6:6-8).

Pengharapan Maranatha.

Pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua merupakan motivasi yang sangat besar dalam hidup setiap orang percaya, bahkan seluruh makhluk (Roma 8:21-22). Dia pasti datang walau tidak seorangpun yang mengetahui hari kedatanganNya. Namun Yesus memberi suatu kepastian bahwa apabila Injil sudah diberitakan keseluruh dunia, maka saatnya sudah tiba (Matius 24:14).

Sikap umat Tuhan dalam menanti kedatangan Tuhan ini seharusnya ditunjukkan dengan cara menyelesaikan Tugas pemberitaan Injil.

BAB IIIMETODE, CARA DAN SARANA

Selain mengerti tetang tugas dan tanggungjawab serta semangat memenangkan jiwa, juga diperlukan metode, cara dan sarana sebagai penunjang.

A. PENGINJILAN PRIBADI, KELOMPOK DAN MASSA

Ketiga metode ini adalah sama penting dan sama-sama membuahkan hasil dalam pekabaran Injil. Namun dalam konsep memenangkan jiwa, lebih cenderung kepada penginjilan pribadi. Hal ini sangat beralasan, karena metode apapun yang digunakan akan selalu bermuara pada pelayanan pribadi yakni untuk membimbing seseorang kepada keputusan pribadi untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.

Pribadi.

Para pemberita Injil menemukan metode yang disebut ‘door to door’ dan/atau ‘person to person’. Tentu hal ini sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus ketika Ia mengutus murid-muridNya dan menginstruksikan untuk melayani dari rumah ke rumah. Sedangkan ‘person to person’ atau pribadi per pribadi adalah menemui seseorang untuk memperdengarkan injil.

Kelompok.

Mewartakan Injil kepada kelompok kerja atau kelompok keluarga ataupun kelompok lainnya. Hal ini terbukti di dalam pelayanan kelompok atau cell group. Idealnya orang yang dilayani dalam kelompok adalah orang yang sudah mengalami kelahiran kembali, tetapi kenyataannya banyak orang kristen menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi justru pada saat dibina dengan pelayanan kelompok.

Diantara orang-orang tersebut ada yang sudah pernah menyatakan menerima Yesus sebagai Juruselamat dalam kebaktian Evangelisasi. Atau sebagian ada yang sudah mengikuti sidi atau baptisan. Hal ini tidak berarti bahwa kelahiran kembali dapat terjadi lebih dari satu kali. Lahir secara jasmani terjadi hanya satu kali, demikian juga dengan kelahiran secara rohani.

Contoh yang paling baik dalam memenangkan jiwa dengan kelompok ini terjadi pada gereja mula-mula, dimana mereka kebaktian dari satu rumah ke rumah yang lain.

Massa.

Metodi ini diterapkan di ruangan terbuka. Pelayanan semacam ini lazim disebut sebagai Evangelisasi atau penginjilan. Penginjil-penginjil dari negara Barat memakai

istilah CRUSADE. Istilah ini dipakai untuk menyatakan perang salib, kemudian diadosi menjadi istilah yang digunakan untuk memenangkan jiwa, artinya memerangi pekerjaan Iblis dengan kuasa salib Kristus atau menyelamatkan orang-orang terhilang. Sekali lagi, metode ini tetap tidak maksimal jika tidak ditindak-lanjuti dengan pelayanan pribadi.

B. MEDIA CETAK DAN ELEKTRONIK

Hingga saat ini media-media ini masih tetap relevan dan produktif untuk memenangkan jiwa. Ada beberapa jenis sarana yang termasuk dalam kategori ini:

Cetak.Traktat, Surat Kabar, Tabloid atau Majalah. Sida-sida dari Ethiopia diselamatkan hanya melalui sepotong kecil dari tulisan nubuatan Kitab Nabi Yesaya.

Elektronik.Berupa radio, televisi dan – yang sekarang lebih luas – internet.

C. KASIHILAH ORANG-ORANG – GUNAKAN PROGRAM

Sebagian besar pekerjaan umat manusia dewasa ini – dilingkungan gereja maupun diluar lingkungan gereja – selalu disasari dengan apa yang disebut sebagi visi dan misi. Visi adalah melihat tujuan dan sasaran yang akan dicapai sedangkan misi adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

Mengasihi orang-orang terhilang dan kemudian menyatakan kasih tersebut kepada mereka, jauh lebih penting dari hanya sekedar menjalankan program sekalipun program tersebut bagus. Ada banyak tujuan tidak tercapai hanya karena menerapkan program maupun briokrasi yang bertele-tele dan rumit.

D. MEMBUKA PIKIRAN YANG TERTUTUP

Seseorang tidak memberikan perhatian (dengan mata, telinga dan perasaan) kepada apa yang dianggapnya tidak penting meskipun sebenarnya ia membutuhkan hal itu. Pdt. Dr. Stephen Tong mengatakan bahwa orang yang menolak Injil adalah orang yang paling membutuhkan Injil.

Semua membutuhkan Kabar Baik, tetapi tidak semua mengetahui hal itu sehingga mereka tidak memperdulikannya.

Dalam tugas memenangkan jiwa, kita perlu menemukan dan menerapkan cara-cara yang dapat membuka pikiran dan hati seseorang terhadap kehadiran Juruselamat.

BAB IVHAMBATAN

Ketika Amanat Agung diberikan, Yesus Kristus mengerti dan mengetahui akan adanya tantangan dan hambatan. Itulah sebabnya Ia memberi jaminan yaitu janji akan penyertaanNya.Bukti dari penyertaan dan perlindungan Kristus adalah bahwa sampai saat ini pekerjaan memenangkan jiwa masih terus berlangsung dan membuahkan hasil. Ada jua jenis hambatan dalam memengakan jiwa, yaitu secara internal dan external.

A. DARI ORANG KRISTEN SENDIRI (INTERNAL)

Hambatan dari dalam ini terdiri dari anggapan yang salah dari orang-orang kristen tentang penginjilan itu sendiri dan penolakan dari mereka.

Anggapan yang salah.

Banyak umat kristen merasa malu atau enggan untuk memberitakan Injil karena tugas ini dianggap hanya untuk orang yang hidup secara “full time” bagi Tuhan (misalnya: pendeta, penginjil atau majelis gereja).

Tetapi jika gereja lokal telah menjadi gereja yang misionaris dan telah menjelaskan tentang tugas memenangkan jiwa serta memotivasi anggota jemaat untuk penginjilan, maka anggapan yang salah itu akan diminimalkan bahkan dihapuskan.

Selain dari orang-orang kristen awam, amat disayangkan juga karena masih ada para pelayan gereja seperti yang digolongkan diatas beranggapan bahwa tugas memenangkan jiwa hanya boleh dilakukan oleh orang yang telah menyerahkan hidupnya menjadi pelayan “full time.”

Penolakan.

Memenangkan jiwa berarti memberitakan Kabar Baik kepada jiwa-jiwa yang terhilang tidak dapat dipungkiri. Sangat disayangkan bahwa anggapan yang benar ini dijadikan alasan oleh orang-orang kristen untuk menolak penginjilan. Padahal seorang yang telah menjadi kristen atau anggota salah satu gereja lokal tidak menjamin bahwa orang tersebut telah menerima keselamatan yang dikerjakan melalui penebusan Yesus Kristus.

Hal ini tidak berbeda dengan sikap orang-orang Yahudi terutama para tokoh agama yang menolak Mesias yang – sebenarnya – mereka sedang nantikan.

B. DARI ORANG BUKAN KRISTEN (EKSTERNAL)

Hambatan kedua ini merupakan hal yang tidak mengherankan. Sebagaimana Tuhan Yesus berkata, “Aku mengutus kamu seperti domba ketengah-tengah serigala.” Matius 10:16. Yang diperlukan dalam menghadapi hambatan ini, Yesus berkata: “hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”

BAB VKEBERHASILAN DALAM MEMENANGKAN JIWA

Sebagaimana telah ditegaskan diawal, bahwa kita tidak mampu untuk menyelamatkan seseorang atau untuk membawa seseorang itu kepada Tuhan Yesus Kristus supaya diselamatkan. Allahlah yang menjadi inisiator dalam pekerjaan ini dan Allah sendiri yang melakukan penyelamatan.Karena itu kita akan melihat dua hal yang penting yang membuat pelayanan memenangkan jiwa akan berhasil. Semangat yang luar biasa dan program yang baik serta sarana yang cukup tidak akan membuahkan hasil jika tidak ditopang oleh kedua hal ini.

A. PEKERJAAN ROH KUDUS

Keberhasilan pelayanan memenangkan jiwa tidak terletak pada usaha, metode, cara dan sarana yang kita miliki tetapi yang paling utama adalah pada pekerjaan Roh Kdus dalam diri orang berdosa. Roh Kudus berkarya menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yohanes 16:8); mengerjakan kelahiran kembali di dalam diri seseorang (Titus 3:5).Istilah “dilahirkan kembali” yang artinya “dari atas” dalam Yohanes 3:5, menunjukkan bahwa pekerjaan kelahiran kembali adalah pekerjaan yang dikerjakan “dari atas” (oleh Allah sendiri) di dalam diri manusia.

Tanggungjawab pemenang jiwa adalah menyampaikan berita Injil sejati secara lengkap kepada orang lain; sedangkan hal memberikan pertobatan dan iman yang benar kepada orang itu adalah tanggungjawab dan pekerjaan Allah sepenuhnya. Karena itu, yang terpenting adalah sikap bergantung pada Tuhan sepenuhnya ketika memberitakan Injil.

B. KEDAULATAN ALLAH

Paulus adalah seorang yang fasih berbicara, namun ia mengatakan bahwa pelayanannya sangat bergantung pada kekuatan Roh Allah. Ia berkata: “Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat

yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. (I Korintus 2:4,5).

Allah sendiri dalam kedaulatanNya akan membuka mata hati orang berdosa sehingga mereka dapat melihat kebenaran Injil. Ia juga yang mengaruniakan kemampuan kepada mereka untuk dapat menerima berita Injil tersebut, beriman, dan mendapatkan keselamatan sejati sebagaimana yang telah dijanjikanNya.

Seperti dalam Firman Tuhan, “Tuhan membuka hatinya, sehingga ia (Lidia) memberhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus (Kisah Rasul 16:13,14). Lidia dapat mengerti dan menjadi percaya bukan karena kefasihan Paulus berbicara, melainkan karena “Tuhan membuka hatinya.” Roh Kudus bekerja secara langsung dalam hati Lidia dan menyingkirkan semua penghalang untuk diterimanya Injil Tuhan. Allah memakai para pekabar Injil sebagai alat untuk memanggil umat pilihanNya dan mereka ikut bersukacita ketika melihat orang-orang terhilang kembali kepada Tuhan (I Korintus 1:3; 2:5).

BAB VIPENUTUP

Dari uraian diatas maka kita perlu mengambil suatu kesimpulan dan melihat saran-saran tentang apa yang harus kita kerjakan dan bagaimana sikap terhadap apa yang telah kita kerjakan.

A. KESIMPULAN

Pelayanan memenangkan jiwa merupakan keharusan.

Setiap orang yang telah menerima keselamatan memiliki kewajiban memberitakan Injil keselamatan kepada orang-orang yang terhilang. Tetapi dalam melakukan pelayanan ini tidak dengan keterpaksaan karena kewajiban, melainkan harus karena dorongan kasih kepada orang-orang yang akan binasa.

Keberhasilan hanya oleh pekerjaan Allah.

Dalam melakukan pelayanan memenangkan jiwa tentu kita merindukan keberhasilan dengan banyaknya jiwa yang dibawa kepada Tuhan. Tetapi kita perlu menyadari satu hal, bahwa keberhasilan dalam memenangkan jiwa hanya karena pekerjaan Allah.

B. SARAN

Jangan pernah tidak memenangkan jiwa.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Rasul Paulus: “Sebab itu adalah keharusan bagiku, celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil.” I Korintus 9:16.Kita menerima keselamatan melalui pemberitaan Kabar Baik yang dilakukan oleh orang percaya sebelum kita, karena itu kita juga harus melakukan hal yang sama bagi orang-orang yang terhilang supaya mereka diselamatkan.

Jangan kecewa jika hasilnya tidak memuaskan.

Merindukan keberhasilan dan melakukan berbagai cara dan upaya untuk mencapai hal itu adalah hal yang baik. Tetapi kita harus menyadari bahwa keberhasilan dalam pelayanan memenangkan jiwa adalah karena pekerjaan Roh Kudus. Karena itu jangan merasa kecewa apalagi harus menyalahkan diri sendiri jika tidak mencapai hasil yang memuaskan dalam pelayanan memenangkan jiwa atau menginjil. (ft)