materi kuliah - demografi
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Materi Kuliah - Demografi
1/4
PROGRAM KB
A. Sejarah Singkat
Program KB adalah cara paling efektif dan efisien menyeimbangkan pertumbuhan
dan perkembangan penduduk
Program KB di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1972 dengan kegiatanterbanyak adalah sosialisasi
Pada awal mulainya banyak mendapat tantangan dan hambatan baik dari aspekagama, budaya serta nilai nilai sosial pada keluarga maupun masyarakat.
Sosialisasi lebih ditekan pada tujuan dan metode metode atau cara kerja masing
masing alat kontrasepsi
Sebenarnya upaya upaya untuk menjarangkan kehamilan dan agar berhenti
melahirkan telah ada sebelum program KB digulirkan dengan menggunakan bahan
bahan tradisional
Alat kontrasepsi pertama yang disosialisasikan adalah pil KB (hormonal)
Setiap anggota masyarakat yang mau mengkonsumsi pil KB diberikan hadiah danyang bersangkutan dijadikan figur untuk memotivasi yang lain
AKI tinggi terkait dengan 4T dituntaskan lewat program KB
B. Komitmen Program KB
a. Visi : Seluruh keluarga ikut ber-KBMisi : mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera
b. Empat program KB
1. Keluarga berencana dengan bermacam macam alat kontrasepsi(hormonal, non hormonal MoW, MoP dsb-nya)
2. Kesehatan reproduksi remaja
3. Peningkatan kesehatan dan pemberdayaan keluarga4. Penguatan kelembagaan keluarga kecil dan sejahtera
C. Kondisi / Persoalan dari Program KB
1. Jumlah penduduk besar (Kab. Lombok Timur : 1,2 Juta (NTB :4,4 Juta) dan 60% miskin)
2. IPM rendah (No.32 dari 33 provinsi)
3. Un Meed Need (belum terlayani KB) tinggi masih 13%sementara target 6%
4. Partisipasi pria ber-KB sangat kurang
5. Kelangsungan penggunaan (CPR) rendah (55,3%)
6. Pemahaman remaja tentang KRR rendah7. Gaung ber-KB era desentralisasi menurun
8. TFR naik dan CPR menurun akan berakibat baby boom
9. Pelayanan KB butuh sektor lain
D. Komitmen untuk menyukseskan program KB
1. Semua keluarga miskin / tertinggal harus ber-KB dan tidak bolehditarik biaya
2. Un Meed Need turun dari 13% menjadi 6%
3. Sasaran utama : cakupan KB baru4. Dimana ada bidan / perawat di situ ada pelayanan KB
5. Penambahan terus akseptor baru
6. Ibu ibu hendaklah menyusui sampai 24 bulan
7. Bahan, alat dan obat obatan harus standar
E. Upaya upaya mensukseskan program KB
a. Meningkatkan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi)b. Memperluas jangkauan pelayanan dan alar konrasepsepsi
c. Meningkatkan kualitas pelayanan
-
7/30/2019 Materi Kuliah - Demografi
2/4
d. Mendorong masyarakat untuk memakai metode KB panjang
Ad.I Meningkatkan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi)Prinsip prinsip :
Merubah perilaku salah
Meningkatkan wawasan prog. KB Berikan KIE yang mereka perlukan
Beralih dari homonal ke jangka panjang
Mempermudah pelayanan (dimana ada bidan di situ ada KB)
Melakukan pendekatan pendekatan yang efektif
Terus menggalang KB sebagai kebutuhan
Memanfaatkan momentum momentum tertentu untuk pelayanan KB
Materi harus menarik dan subtantif misalnya 3T dan 4T
Ad.II Memperluas jangkauan pelayanan dan alat kontrasepsi
Kerjasama (MoU) dengan faktor faktor terkaait (IBI, PPNI, Ormas, kesatuan
gerakan PKK dll.)
Membuka sarana sarana pelayanan formal maupun non formal (KKB)
Penyebaran Alkon ke sarana pelayanan baik maupun non formal (sarana
pemerintah maupun swasta)
Kelangkaan Alkon 0%
Ad.III Meningkatkan kualitas pelayanan
Ramah, mudah senyum (SOLER)
Profesional,
Standar
Memuaskan klien Bernilai ibadah
Bertanggungjawab
Ad.IV Mendorong masyarakat untuk memakai metode KB panjang
IUD (Intra Uteri Divice)
Implant, MoP, MoW
Hasil temuan di masyarakat : bahwa prog. KB untuk menekan LPP secara maksimal,
karena :
1. Kurangnya KIE
2. Sering terjadi kelangkaan Alkon3. Kurangnya akses terhadap pelayanan dan rujukan
4. Masih ada toga dan toma yang tidak memperbolehkan Alkon tertentu5. Peran suami masih dominan terhadap keputusan untuk ber-KB
6. Masih banyak para istri yang tidak memberikan suaminya ber-KB
Mengapa TFR meningkat ? karena rendahnya prevalensi KB, prevalensi rendah karena :
1. Un Meed Need tinggi (21% lebih) serta PUS yang tinggi
2. PUS mupar yang tinggi, 2 sampai 3 atau lebih
3. Pemakaian hormonal yang tinggi, 83,80%
Solusi : 5 pokok kegiatan untuk keberhasilan KB1. Mengembangkan secara luas PIK - KRR, karena segmen ini besar sehingga
idealnya harus memahami pentingnya kesehatan reproduksi remaja
2. Mengembangkan KIP/K KIA/KB terutama bumil dan kelompok Un Meed Need
3. Meningkatkan peran toma, toga, todat, kader dalam promosi KB4. Menyediakan sarana klinik KB dengan tenaga yang terlatih dan sarana yang
lengkap serta Alkon yang memadai
-
7/30/2019 Materi Kuliah - Demografi
3/4
5. Melakukan pengayoman dan pembinaan terhadap peserta KB aktif agar menjadi
lestari
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HAMZAR
SK MENDIKNAS R.I. No. : 7438/D/T/K-VIII/2011; IZIN DEPKES R.I. No. : HK.03.05/1/4/4953/2008Jln. Raya Mamben Daya - Labuhan Lombok Km. 65; Kec. Wanasaba Kab. Lombok Timur NTB
Kode Pos : 83653; : (0376) 2924270; Website :www.stikeshamzar.ac.id; E-mail : [email protected]
PERMAKLUMAN
I. UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) AKAN
DILAKSANAKAN PADA MINGGU III
BULAN JANUARI 2013.
II. PERSYARATAN UTAMA MENGIKUTI
UAS TERSEBUT ADALAH MELUNASI
SEMUA JENIS TUNGGAKAN BIAYA
PENDIDIKAN.
III. BAGI MAHASISWA YANG TIDAKMEMENUHI HAL TERSEBUT TIDAK
DIPERBOLEHKAN MENGIKUTI UAS.
DEMIKIAN UNTUK MAKLUM
TERIMA KASIH.Mamben daya, 10 Januari 2013
STIKES HAMZAR LOMBOK TIMURK E T U A
DRS.H.MUH.NAGIB, MKES
http://www.stikeshamzar.ac.id/http://www.stikeshamzar.ac.id/http://www.stikeshamzar.ac.id/http://www.stikeshamzar.ac.id/ -
7/30/2019 Materi Kuliah - Demografi
4/4