materi kuliah dasar kesehatan lingkungan

Upload: yudha-brifan-julian

Post on 13-Oct-2015

275 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dasar Kesehatan lingkungan

TRANSCRIPT

  • PJ Dasar Kesehatan Lingkungan |DIV Maaf bila ada salah penulisan | dibaca sama dipahami yah

    RANGKUMAN DKL

    Pendekatan holistic|insiden&prevalens|model Gordon|natural history of deseases|faktor

    penyebabnya|5 tingkatan prevention|hygiene sanitasi makana|teori simpul|

    Publish by : PJ DKL DIV

    PENDEKATAN HOLISTIK (MENYELURUH)

    GEN

    DERAJAT KESEHATAN

    Faktor-faktor masyarakat tidak ingin ke pelayanan kesehatan :

    - Ada anggapan ke pelayanan kesehatan tidak menyembuhkan masyarakat

    - Biaya mahal

    - Pelayanan dari petugas kesehatan yang buruk

    - Sarana dan fasilitas kurang.

    INSIDENS DAN PREVALENS

    Ukuran kejadian kesakitan dapat menggambarkan baik kelompok kasus yang ada ataupun

    kasus baru terjadi. Ukuran Prevalens menggambarkan proposisi mana dari populasi

    yang menderita penyakit yang dibicarakan pada saat tertentu. Ukuran insidentns,

    sebaliknya, menggambarkan frekuensi terjadinya kasus baru selama satu periode

    tertentu. Adalah bermanfaat untuk mengganggap tiap individu seolah-olah tiap individu

    berada dalam salah satu dari dua keadaan : sakit atau bebas sakit, dalam kerangka ini

    ukuran prevalens mengambarkan proporsi populasi yang berada dalam keadaan sakit

    pada waktu tertentu. Ukuran insidens menggambarkan rate arus dari keadaan bebas

    penyakit ke keadaan sakit.

    Besar prevalens penyakit dengan nyata tergantung pada insidens, karena rate

    terjanya kasus baru lebih besar cenderung akan meningkat jumlah kasus yang ada; selai itu

    juga tergantung pada lama berlangsungnya penyakit. Dengan demikian perubahan

    PELAYANAN

    KESEHATAN LINGKUNGAN

    GEN

    Sumbet Daya ALam

    PERILAKU

    Hubungan Sosial

    Budaya Masyatakat

    Mental Health Keseimbangan Ekologi

  • PJ Dasar Kesehatan Lingkungan |DIV Maaf bila ada salah penulisan | dibaca sama dipahami yah

    prevalens mungkin merupakan suatu akibat baik dari perubahan insidens maupun

    perubahan lam apenyakit berlangsungnya penyakit. Lama berlangsungnya

    penyakitsabaliknya tergantung pada waktu yang diperlukan untuk sembuh atau lam

    akelangsungan hidup dengan penyahkit.

    INSIDEN : kejadian penyakit dengan kasus baru dalam periode yang singkat

    PREVALENS : kejadian penyakit (kasus baru/kasus lama) dalam periode yang lama

    PENGUKURAN EPIDEMIOLOGI

    a. Incidence rate adalah jumlah kasus baru yang terjadi di kalangan penduduk selama

    periode waktu tertentu

    Incidence rate =

    x 1000

    Contoh : pada bulan desember 1988 di kecamatan X terdapat penderita campak 80

    anak balita. Jumlah anak yang mempunyai resiko tersebut (anak balita) di

    kecamatan X = 8000 maka incidence rate nya :

    b. Prevalence rate =

    x 1000

    Contoh : kasus penyakit TBC di kecamatan Moyang pada waktu dilakukan survey

    pada juli 1988 adalah 48 orang, dari 24.000 penduduk di kecamatan tersebut. Maka

    prevalence rate TBC di kecamatan tersebut adalah

    c. Attack rate =

    Rentan : mudah terkena penyakit

    MODEL GORDON

    Model Gordon mengambarkan terjadinya penyakit pada masyarakat. Model ini dinamakan

    sesuia nam apencetusnya, seorang dokter, John Gordon. Ia menggambarkan terjadinya

    penyakit sebagai adanya sebatang pengungkit, yang mempunyai titik yumpu di tengah-

    tengahnya. Pada kedua ujung batang tadi terdapat pemberat, yakni A, H, dan tumpuannya

    adalah L. dalam model ini , A, H dan L diangap sebagai tiga elemen utama yang berperan

    dalam interaksi ini, sehinga terjadi keadaan sehat ataupun sakit.

  • PJ Dasar Kesehatan Lingkungan |DIV Maaf bila ada salah penulisan | dibaca sama dipahami yah

    A = Agent/penyebab penyakit,

    H = host/penjamu/populasi beresiko tinngi,

    L = lingkungan

    Model ini mengatkan apabila pengungkit berada dalam keseimbangan, maka dikatakan

    bahwa masyarakat berada dalam keadaan sehat. Ini pada hakekatnya , keadaan seimbang

    ataupun tidak seimbang merupakan resultante dari pada interaksi antara ketiga elemen

    tersebut.

    Sebaliknya apabila resultante dari pada interaksi ketiga unsur tadi menghasilkan keadaan

    tidak seimbang, maka dapat keadaan yang tidak sehat atau keaadaan sakit. Dengan

    demikian didapat empat kemingkinan terjadinya penyakit.

    1. A mendapat kemudahan menimbulkan penyakit pada host, misalnya terjadi mutasi

    pada virus influenza. Virus influenza sudah dikenal suka bermutasi dalam periode

    tertentu. Oelh karenanya ia menjadi virus baru, sehingga semua populasi belum

    mengenalnya atau belum punya atau belum pernah membuat zat immune

    terhadapnya, dan bila terinfeksi kemungkinan besar sebagian besar masyarakat

    akan sakit, atau keseimbangan terganggu

    2. Keadaan ini dimungkinkan apabila H menjadi lebih peka terhadap suatu penyakit.

    Misalnya apabila jumlah penduduk menjadi muda ayau proporsi jumlah penduduk

    balita bertambah besar, maka sebagian besar populasi menjadi lebih peka terhadap

    penyakit anak, dan yerdapat banyak (lebih dari normal, dalam wakti=u relative

    singkat) penyakit anak atau keseimbangan terganggu.

  • PJ Dasar Kesehatan Lingkungan |DIV Maaf bila ada salah penulisan | dibaca sama dipahami yah

    3. Hal ini menggambarkan terjadinya pergeseran kualitas lingkungan sedemikian rupa

    sehinnga A memberatkan keseimbangan. Kasus seperti ini berarti bahwa

    pergeseran kualitas lingkungan memudahkan A memasuki tubuh H dan

    menimbulkan penyakit. Contoh ialah terjadinya banjir di tanah air, ini

    menyebabkan air kotor yang mengandung kuman penyakit (A) berkontak dengan

    masyarakat, sehinnga A mudah memasuki mereka yang kebanjiran.

    4. Hal ini diakibatkan karena pergeseran kualitas lingkunga, hanya H menjadi lebi

    peka terhadap A. contohnya ialah terjadi pencemaran udara dengan SO2 yang

    menyebabkan saluran udara paru-paru populasi menyempit (agar tidak banyak

    racun yang masuk), tetapi akibatnya ialah bahwa paru-paru kekurangan O2 dan

    menjadi lemah dan kelainan paru-paru.

    Solusi mengatasinya

    1. Tindaka terhadap L :Penanganan, pemeliharaan dan perawatan kualitas

    lingkungan

    2. Tindakan Terhadap H : Vaksin dll

    3. Tindakan terhadap A : pengendalian vector, dll

    SISTEM TRANSMISI

    System transmisi diartikan sebagai system yang membawa/men-transpor agent dari satu

    host ke host yang lain. Dengan proses :

    1. Agent keluar dari tubuh host/penderita tempat keluarnya disebut portal of exit.

    Agent dapat keluar dengan ludah, dahak, air mata, udara pernapasan, dll

    2. Agent bertahan hidup dilingkungan , sampai memasuki host baru.

    3. Agent memasuki host melalui media (Media Tranmisi) dapat berupa vector atau

    vehicle

  • PJ Dasar Kesehatan Lingkungan |DIV Maaf bila ada salah penulisan | dibaca sama dipahami yah

    4. Ada tempat untuk agent masuk ke host yang baru yang disebut portal of entry.

    Agent memasuki host dengan maksud memperbanyak diri.

    PERJALANAN PENYAKIT

    NATURAL HISTORY OF DESEASES

    Jika ditinjau proses yang terjadi pada orang sehat, menderita penyakit dan terhentinya

    penyakit tersebut yang dikenal nama riwayat alamiyah perjalanan penyakit (natural

    history of disease) , terutama untuk penyakit infeksi, segera terlihat bahwa proses yang

    ditemukan secara umum dapat dibedakan atas lima tahap yakni:

    1. Tahap pre-patogenasa

    Pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit

    penyakit. Tetapi interaksi ini masih berada diluar tubuh, dalam arti bibit penyakit

    belum masuk kedalam tubuh penjamu. Pada keadaan yang seperti ini, penyakit

    belum ditemukan karena pada umumnya daya tahan penjamu masih kuat. Dengan

    perkataan lain seseorang yang berada pada keadaan ini disebut sehat.

    2. Tahap inkubasi

    Disebut tahap inkubasi jika bibit penyakit telah masuk kedalam tubuh penjamu,

    tetapi gejala penyakit belum tampak. Masa inkubasi suatu penyakit berbeda dengan

    penyakit yang lain, ada yang beberapa jam da nada yang bertahun-tahun. Penyakit

    demam kuning misalnya, masa inkubasinya adalah 3 sampai 6 hari, penyakit polio

    mempunyai masa inkubasi 7 sampai 14 hari, sedangkan penyakit kanker paru-paru

    karena meroko mempunyai masa inkubasi bertahun-tahun.

    Jika daya tahan kita kuat, tentu penyakit akn berjalan terus yang mengakibatkan

    terjadinya gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh. Pada suatu saat penyakit akan

    bertambah hebat, sehingga timbul gejala. Garis yang membatasi antara tampak atau

    tidak tampak disebut engan nama horizon klinik.

    3. Tahap penyakit dini

    Tahap ini dihitung mulaimunculnya gejala penyakit. Pada tahap ini

    sekalipunpenjamu telah jatuh sakit, tetapi sifatnya masih ringan. Umumnya

    penderita masih dapat melakukan pekerjaan sehari-hari dank arena itu sering tidak

    datang berobat. Selanjutnya, bagi yang datang berobat penyakit masih dapat diatasi

    dengan perbatan jalan.

    Tahap penyakit dini ini sering terjadi menjadi masalah besar dalam kesehatan

    masyarakat, terutama jika tingkat pendidikan penduduk belum sempurna. Berobat,

    yang dalam banyak hal akan mendayangkan masalah lanjutan yakni telah parahnya

    penyakit yang diderita, sehinga apabila datang berobat sering telah telambat.

    4. Tahap penyakit lanjut

    Apabila penyakit makin bertambah hebat, penyakit masuk kedalam penyakit lanjut,

    pada tahap ini penderita telah tidak dapat melakukan pekerjaan dan tidak datang

    berobat, umumnya telah memerlukan perawatan

    5. Tahap akhir penyakit

  • PJ Dasar Kesehatan Lingkungan |DIV Maaf bila ada salah penulisan | dibaca sama dipahami yah

    Perjalan penyakit suatu saat akan berakhir. Berakhinya perjalanan penyakit

    tersebut dapat berada dalam lima keadaan yakni:

    a. Sembuh sempurna

    Di sini penyakit berakhir karena penjamu sembuh secara senpurna, artinya

    bentuk dan fungsi tubuh kembali pada keadaan sebelum menderita penyakit.

    b. Sembuh dengan cacat

    Penyakit yang diderita berakhir dan penderita menjadi sembuh. Sayangnya

    kesembuhan tersebut tidak sempurna, karena ditemukan cacat pada

    penjamu. Adapun yang dimaksudkan dengan cacat disini tidak hanya berupa

    cacat fisik, tetapi juga cacat mikrokopis, cacat fungsional, cacat mental dan

    cacat social.

    c. Karier

    Ada karier, perjalanan penyakit seolah-olah terhenti, karena gejala penyakit

    tidak tampak lagi. Padahal dalam diri penjamu masih ditemukan bibit

    penyakit yang suatu saat jika daya tahan tubuh berkuran, penyakit dapat

    muncul kembali. Keadaab karier ini tidak hanya membahayakan diri

    penjamu sendiri, tetapi juga masyarakaat sekitarnya, karena dapat menjadi

    sumber penular penyakit.

    d. Kronis

    Disini perjalanan penyakit tampak berhenti karana gejalan penyakit tidak

    berubah, dalam arti tidak bertambah berat dan ataupun tidak bertambah

    ringan. Keadaan yang seperti ini tentu tidak mengembirakan, karena pada

    dasarnya penjamu tetap berada dalam keadaaan sakit.

    e. Meninggal dunia

    Terhentinya perjalanan penyakit disini, bukan karena sembuh, tetapi karena

    penjamu meninggal dunia. Keadaan yang seperti ini bukan lah tujuan dari

    tindakan kedokteran.

    FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

    Tentang peristiwa timbulnya penyakit, banyak teori pernah dikemukakan. Gordon dan Le

    Richt pada tahun 1950 menyebutkan bahwa timbul atau tidaknya penyakit pada manusia

    dipengaruhi oleh tiga faktor utama yakni

    1. Penjamu (host)

    Yang dimaksud dengan faktor penjamu ialah semua faktor yang terdapat padi diri

    manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya serta perjalanan suatu penyakit.

    Faktor tersebut banyak macamnya antara lain:

    a. Faktor keturunan

    b. Mekanisme pertahanan tubuh

    Secara umum mekanisme pertahan tubuh dapat dibedakan atas dua macam

    yakni pertahanan tubuh umum dan pertahanan tubuh khusus. Jika kedua

    mekanisme pertahan tubuh ini baik, trntu dalam batas-batas tertentu beberapa

    jenis penyakit akan dapat diatasi.

  • PJ Dasar Kesehatan Lingkungan |DIV Maaf bila ada salah penulisan | dibaca sama dipahami yah

    Mekanisme pertahanan tubuh Contoh 1. UMUM

    1.1 pertahanan tingkat pertama

    1.2 pertahanan tingkat kedua

    kulit yang utuh mukosa yang utuh kuku rambut bulu hidung sekresi tubuh

    tonsil hati limpa kelenjar limpa

    2. KHUSUS 2.1 Bersifat Selular

    2.2 Bersifat hormonal a. Bawaan b. Didapat

    Bersifat aktif Buatan Alamiah

    Bersifat pasif Buatan Alamiah

    2.3 Bersifat kelompok

    Pembentukan antibiotic Leukosit Fagosutosis

    Konstitusi tubuh Genetic tubuh

    Imunisasi Sembuh dari penyakit

    Pemberian serum Diperoleh dari ibu

    Memiliki kekebalan

    c. Umur

    Misal : campak, polio dan difteri yang hanya di temukan di anak-anak

    d. Jenis kelamin

    Misal : tumor prostat pada laki-laki, tumor leher Rahim pada perempuan

    e. Ras

    Beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa penyakit tetentu,

    seperti hemofili yang lebih banyak ditemukan pada orang barat.

    f. Status perkawinan

    g. Perekjaan

    h. Kebiasaan hidup : personal Higiene

    2. Bibit Penyakit (agent)

    Yang dimaksud dengan bibit penyakit ialah suatu subtansi atau elemen tertentu

    yang kehadirannya dapat menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu

  • PJ Dasar Kesehatan Lingkungan |DIV Maaf bila ada salah penulisan | dibaca sama dipahami yah

    penyakit. Subtansi dan elemen yang dimaksud secara sederhana dikempokan

    menjadi lima macam yakni:

    a. Golongan nutrient

    Yang dimaksud dengan golongan nutrient ialah zat gizi yang dibutuhkan oelh

    tubuh untuk melangsungkan fungsi kehidupan. Zat gizi yang dibutuhkan oleh

    tubuh dibedakan atas 6 macam yakni : karbohidrat, putih telur, lemak, vitamin,

    mineral dan air. Jika seseorang mangalami kekurangan atau kelebihan zat gizi ini

    akan timbul penyakit tertentu.

    b. Golongan kimia

    Sebenarnya golongan nutrient termasuk kedalam golongan kimia, namun karena

    zat gizi menempati peranan sendiri dalam kesehatan, maka apabila tubuh

    terkena atau termasukan zat kimia tertentu seperti logam berat, gas beracun

    atau debu, akan menimbulkan beberapa penyakit tertentu.

    c. Golongan fisik

    Golongan fisik seperti suhu yang terlalu tinngi atau rendah, suara yang terlalu

    bising, kelembaban udara, tekanan udara, radiasi, atau trauma mekanis, dapat

    menimbulkan berabagai macam penyakit.

    d. Golongan mekanik : kecelakaan jalan raya, pukulan dan lainya

    e. Golongan biologic

    Berupa jasad renik (mikro organisme) dan atau yang bukan termasuk jasad renik

    baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan.

    Empat golongan yang pertama sering disederhanakan sebagai golongan a-biotis,

    sedangkan golongan terakhir sering disebut pula sebagai biotis.

    Jika penyebab penyakit tergolongan dalam kelompok biotis, maka penyakit yang

    ditimbulkan disebut dengan nama penyakit infeksi (infectious diseases).

    Penyakit infeksi ini ada yang bersifat menular (communicable diseases) dan

    pula yang bersifat tidak menular (Non communicable diseases) . berat

    ringannya penyakit infeksi yang dialami amat ditentukan oleh sifat bibt penyakit

    yang menyerang. Sifat tersebut dapat dibedakan atas empat macam yakni:

    a. Patogenesiti

    Ialah kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada penjamu

    sehingga menimbulkan penyakit (diasease stimulus).

    b. Virulensi

    Ialah ukuran keganasan atau derajat kerusakan yang ditimbulka oleh bibit

    penyakit. Jika kerusakan yang ditimbulkan hebat, maka bibit penyakit

    tersebut termasuk dalam golongan bibit penyakit yang virulensi.

    c. Antigenesiti

    Ialah kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya mekanisme

    pertahanan tubuh(atigen) pada diri penjamu.

  • PJ Dasar Kesehatan Lingkungan |DIV Maaf bila ada salah penulisan | dibaca sama dipahami yah

    d. Infektiviti

    Ialah kemampauan bibit penyakit mengadakan invasi dan menyesuaikan diri,

    bertempat tinggal dan berkembang biak dalam diri penjamu.

    3. Lingkungan

    Yang dimaksud dengan lingkungan ialah agregat (bagian) dari seluruh kondisi dan

    pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkrmbangan suatu

    organisasi. Secara umum lingkungan ini dibedakan atas dua macam yakni:

    a. Lingkungan fisik

    Yang dimaksud dengan lingkungan non-fisik ialah lingkungan alamiah yang

    terdapat disekitar manusia. Lingkungan fisik ini banyak macamnya, misalnya

    cuaca, musim, keadaan geografis dan struktur geologis.

    b. Lingkungan non-fisis

    Yang dimaksud dengan lingkungan non-fisik ialah lingkungan yang muncul

    sebagai akibat adanya integrasi antara manusia. Ke dalam lingkugan non-fisik

    ini termasuk faktor social budaya, norma, nilai dan adat istiadat.

    Peranan lingkungan dalam menyebabakn timbul atau tidaknya penyakit dapat

    bermacam-macam. Salah satu diantaranya ialah sebagai reservoir bibit penyakit.

    Ada pun yang dimaksud dengan reservoir ialah tempat hidup yang dipandangan

    paling sesuai bagi bibit penyakit.

    Sebenarnya disamping lingkungan, dikenal pula tiga macam reservoir bibit

    penyakit,

    a. Human reservoir

    Di sini bibit penyakit hidup didalam tubuh manusia. Timbul atau tidaknya

    penyakit pada manusia tersebut tergantung dari sifat-sifat yang dimiliki oleh

    bibit penyakit dan ataupun penjamu.

    b. Animal reservoir

    Disini bibit penyakit hidup dalam tubuh binatang, yang karena satu dan lain

    hal dapat pula menyerang manusia

    c. Anthropode reservoir

    Hidup dalam tubuh kelompok anthropoda

    PROSES TERJADINYA WABAH

    Wabah terjadi apabila penyakit bermanifestasi di masyrakat dan penderita secara statistic

    berjumlah melebihi normal, dan dalam waktu yang relative singkat, jumlah penderita

    dapat banyak dalam waktu singkat karena beberapa alasan.

    a. Terjadi perubahan kualitas lingkungan,

    Tranmisi agent penyakit berjalan cepat, seperti terjadi pada keadaan banjir

  • PJ Dasar Kesehatan Lingkungan |DIV Maaf bila ada salah penulisan | dibaca sama dipahami yah

    Masyarakat yang terpapar terhadap agent sekaligus dalam jumlah banyak

    Adanya keberdesakan (crowiding) yang tinggi.

    b. Ada agent baru, sehinga semua orang sangat peka terhadapnya

    c. Distribusi kepekaan host berubah, sehingga proposi host yang peka menjadi sangat

    banyak.

    5 TINGKAT PREVENTION

    Dalam epidemiologi dikenal ada empat tingkat untama pencegahan penyakit, yaitu:

    1. Pencegahan tingkat awal (primodial prevention)

    2. Pencegahan tingkat pertama (primet prevention)

    3. Pencegahan tingkat kedua (Secondary prevention)

    4. Pencegahan tingkat keempat (Tertiary prevention)

    Pencegahan tingkat awal dan pertama berhubungan dengan keadaan penyakit yang masih

    dalam tahap prepatogenesis, sedangkan pencegahan tingkat kedua dan ketiga sudah

    berada dalam keadaan pathogenesis atau penyakit sudah tampak. Bentuk upaya uang

    dilakukan pada setiap tingkat meliputi 5 bentuk uapaya pencegahan sebagai berikut:

    1. Pencegahan tingkat awal (primodial prevention)

    Pemantapan status kesehatan (underlying condition)

    Pencegahan tingkat dasar merupakan usaha pencegahan retjadinya risiko

    atau mempertahankan keadaan risiko rendah. Pencegahan ini meliputi

    usaha memelihara dan mempertahankan polahidup sehat. Seperti

    memelihara cara makan, kebiasaan olahraga, mencegah kebiasaan merokok,

    minum alcohol dan lainnya

    2. Pencegahan tingkat pertama (primet prevention)

    Health promotion

    Specific protection (Pencegahan Khusus)

    3. Pencegahan tingkat kedua (Secondary prevention)

    Early diagnosis and prompt treatment (Diagnosis awal dan pengobatan

    tepat)

    Disability limitation (pembatasan kecacatan)

    4. Pencegahan tingkat keempat (Tertiary prevention)

    Rehabilitation

    Lebih lengkap baca

    1. Epidemiologi lingkungan karangan Juli Soemirat Hal 135-139 (perpus)

    2. Modul Epidemiologi Dasar Jenis-jenis Pencegahan Penyakit (internet)

  • PJ Dasar Kesehatan Lingkungan |DIV Maaf bila ada salah penulisan | dibaca sama dipahami yah

    HIGIENE SANITASI MAKANAN (HSM)

    MAKANAN : sesuatu yang masuk kedalam tubuh (mulut) yang dibutuhkan tubuh tidak

    termasuk substance obat dan air.

    KESTABILAN MAKANAN

    Stabil Food : non-perishable Food

    Semi Stabil : Semi Perishable Food

    Non-stabil : perishable food

    Mempunyai kadar air tinggi, protein tinggi dan pH basal (6-7)

    PERANAN MAKANAN

    Sebagai agent : makanan yang menyebabkan penyakit (asam Jengkol dll)

    Sebagai vehicle : makanan sebagai perantara

    Sebagai media : seperti, tempat tumbuh dan berkembang biaknya kuman

    Persyaratan hygiene sanitasi makanan

    Jumlah kuman E.coli pada makanan jadi harus 0/gr sampel makanan dan pada

    minuman jumlahnya jumlahnya harus 0/100 ml sampel minuman

    Kebersihan peralatan ditentukan dengan angka total kuman, sebanyak-banyaknya

    100/cm2 permukaan dan tidak ada kuman E.coli.

    Makanan yang mudah membusuk disimpan dalam suhu panas lebig dari 6 jam

    disimpan dalam suhu -50C samapai -10C.

    Makanan kemasan tertutup sebaiknya disimpan dalam suhu +_10oC

    Penyimpanan bahan mentah dijelaskan dalam tabel sebagai berikut

    Kelembapan dalam ruagan penyimpanan yaitu 80-90%

    Cara penyimpanan bahan makanan tidak menempel pada lantai, dinding, atau

    langit-langit, dengan ketentuan:

    o Jarak bahan makanan dengan lantai 15 cm

    o Jarak bahan makanan dengan dinding 5 cm

    o Jarak bahan makanan dengan langit-langit 60 cm

    6 PRINSIP HSM

    1. Pemilihan bahan makanan

    2. Penyimpanana bahan makanan

  • PJ Dasar Kesehatan Lingkungan |DIV Maaf bila ada salah penulisan | dibaca sama dipahami yah

    3. Pengolahan

    a. Tempat pengolahan

    b. Tenaga pengolah/penjamah makanan

    c. Cara pengolahan makanan

    d. Alat pegolah makana

    4. Penyimpanan makanan

    a. Penyimpanan pada suhu dingin

    b. Penyimpanan pada suhu biasa

    5. Pengangkutan makanan

    6. Penyajian makanan

    TEORI SIMPUL

    Simpul 1 : Sumber

    Simpul 2 : Media

    Simpul 3 : Cara masuk zat pencemar

    Simpul 4 : Dampak

    Tahapan pembangunan

    1. pra-kontrusi

    2. kontruksi

    3. operasi

    4. pasca operasi

  • PJ Dasar Kesehatan Lingkungan |DIV Maaf bila ada salah penulisan | dibaca sama dipahami yah

    GLOSARIUM

    ADKL : analisis dampak kesehatan lingkungan (perusahaan blm berjalan)

    Agent : penyebab penyakit

    Akut : penyakit yg terjadi tiba-tiba, dalam waktu singkat, gangguan serius

    AMDAL : analisi mengenai dampak lingkungan

    ANDAL : analisis dampak lingkungan

    Antigenesiti : kemampuan agent merangsang timbulnya pertahanan tubuh

    ARKL : analilis risiko kesehatan lingkungan (perusahaan sudah berjalan)

    Carier : pembawa penyakit tetapi tidak menunjukan gejala

    Endemi : penyakit yang menetap pada suatu wilayah

    Epidemi : penyakit yang ditemukan didaerah tertentu dalam waktu yang

    singkat berada dalam frekuensi yang meningkat

    Hazart : penyebab penyakit berupa benda mati

    Higienest : keadaan sehat dan saniter

    Host : penjamu, induk semang

    Hygiene : segala upaya untuk sehat dengan subjeknya individu

    Incidence race : angka kejadian penyakit baru

    Infektivitas : kemampuan agent untuk berkembangbiak

    Insiden : kejadian penyakit dengan kasus baru (singkat)

    Kronis : penyakit yang diderita dalam waktu lama

    Latensi : perioda interval yang diperlukan agent untuk infektif.

    Media tranmisi : media yang membawa atau menyebarkan agent penyakit.

    Pandemi : penyakit dengan frekuensi yang singkat dan peningkatan yang mat

    tinggi dengan penyebaran yang luas

    Patonegesitas : kemampuan agent untuk menimbulkan penyakit

    Perishable : mudah menjadi busuk

    Portal of entry : tempat atau pintu masuk agent ke dalam host.

    Portal of exit : tempat atau pintu keluar agent dari host.

    Prevalen race : angka kejadian penyakit baru/lama

    Prevalen : kejadian penyakit baru/lama (lama)

    RKL : rencana kelola lingkungan

    RPL : rencana pemantauan lingkungan

    Sanitasi : upaya untuk sehat dengan subjek yang umum

    Saniter : bebas dari kuman

    Sporadic : penyakit yang frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan

    waktu

    Survival agent : kemampuan agent bertahan hidup diluar tubuh host.

    System transmisi : system yang membawa/men-tranpor agent ke host yang baru

    Toxisitas : kemampuan untuk menimbulkan penyakit

    UKL : upaya kelola lingkungan

    UPL : upaya pemantauan lingkungan

    Vector : pembawa penyakit berupa serangga

    Vehicle : pembawa penyakit berupa benda mati

    Virulensi : keganasan atau derajat kerusakan yang ditumbukan agent