materi keperawatan medikal bedah_mata

Download Materi Keperawatan Medikal Bedah_mata

If you can't read please download the document

Upload: opank-ucrut-al-cengkir

Post on 03-Aug-2015

68 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

materi KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB) INFEKSI MATA By Ibu Ns. Yani Trihandayani S.KepMinggu, 22 April 2012 materi-kmb-infeksi-mata ASKEP Klien Dengan Infeksi Sistem Penglihatan ASKEP KLIEN DENGAN INFEKSI PADA MATA1.BLEPHARITIS Adalah peradangan pada tepi kelopak mata, banyak pada lansia dan sering berhubungan dg dry eye system. Kurang air mata kecenderungan invasi bakteri meningkat, karena air mata berfungsi sebagai bakterisidal 1. Blepharitis seboroik Inflamasi kel kulit didaerah bulu mata atau kel bulu mata, penyebabnya kelinan metabolisme dan jamur pitirusporum ovale 2. Blephariris ulcerativ Infeksi yg terjadi pada kelopak mata. Penyebabnya stapilokokkus aureus atau stapilokokkus epidermis Pada kasus ini bulu mata rontok dan idak diganti oleh yg baru destruksi folikel rambut, terdapat krustaEtiologi - Alergi, debu, asam, bahan kimia, bahan kosmetik, JAMUR- Kuman streptokokus, pneumokokus, pseudomonas, stapilokokus Tanda dan gejala - Mata merah, bengkak, nyeri, eksudat lengket, sering disertai konjungtivitis dan keratitis Penanganan - Kompres dengan garam fiSiologis, - Pemberian antibiotik - HE : jangan memijit/menekan karena bisa menyebarkan Infeksi.Proses Keperawatan lPengkajian lAnamnesis lKlien mengeluh mata lengket t.u.pagi hari banyak sisik/granulasi, mata terasa panas, gatal pada konjunctiva, fotofobia,lekas cape jika kerja dekat lPemeriksaan lBlepharitis seboroik terdapat sisik halus warna putih, penebalan palpebrae, lBlepharitis ulseratif terdapat krusta kekuningan yg melengketkan mata bila diangkat trdapat ulkus kecil yang mudah berdarah disekeliling bulu mata lDiagnosis dan Intervensi1.Ggn rasa nyama bd iritasi, peningkatan sekret dan fotofobia Intervensi Kompres tepi kelopak mata 3 x sehari Olesi kelopak mata sesudah dibersihkan dengan salep mata 2.Kurang pengatahuan (penyakit dan penatalaksanaan) Intervensi Tekankan dan beritahu klien ttg pentingnya perbaikan keadaan umum Anjurkan klien untuk tdk mengerjakan pekerjaan dekat terlalu lama Anjurkan klien untuk tdk merokok Beritahu klien bahwa pengoibatan harus teratur dan tuntas 3.Ansietas bd perjalanan penyakit Kaji tingkat ansietas, pengalaman dan pengetahuan klien ttg kondisi saat ini Berikan informasi akurat dan jujur ttg penyakitnya dan beritahu bahwa pengawasan dan pengobatan dapat mencegah gangguan penglihatan tambahan Dorong klien untuk mengekspresikan perasaanya2. Hordeolum Hordeolum infeksi akut di kelj. Palpebraberisi material purulen yg menyebabkan nyeri tajam yg mjd tumpul. Tanda & Gejala : Sakit, merah, bengkak & tdp tonjolan pada palpebra 1.Hordeolum eksternum infeksi yg tjd dekat kelj. Zeis dan Moll , tempat keluarnya bulu mata (pd batas palpebra dan bulu mata) Area infeksi berbatas tegas, merah, bengkak dan nyeri tekan. Ukuran lebih kecil dan lebih superfisial daripada hordeolum internum. Lesi ikut bergerak saat kulit bergerak. Jika mengalami supurasi dpt pecah sendiri 2.Hordeolum internum infeksi pd kelj. Meibom sebasea Area kecil spt manik & edematus tdp pd konjungtiva palpebra pada perbatasan palpebra dan bulu mata. Lesi tdk ikut bergerak dgn pergerakan kulit Proses KeperawatanPengkajian Umur : hordeolum dpt tjd pd semua umur Klien mengeluh nyeri, merah & bengkak pd palpebra Pd pemeriksaan, tdp tonjolan pd palpebra yg ikut bergerak dgn pergerakan kulit pd hordeolum eksternum dan tdk ikut bergerak dgn pergerakan kulit pd hordeolum internumDiagnosis & Intervensi Keperawatan 1.Gangguan rasa nyaman; nyeri b.d pembengkakan palpebra akibat proses peradangan Ajarkan pd klien cara kompres hanngat pd tepi palpebra, dan beritahu klien agar mengompres tepi palpebra selama 20 mnt, 3-4 x/hari Pd klien wanita hindari tata rias khususnya mata, utk sementara Kolaborasi : antibiotik, incisi utkmpengeluaran material purulen 2. Ggn konsep diri (citra tubuh) b.d perubahan bentuk kelopak mata yg mempengaruhi penampilan klien Beritahu klien bahwa penyakitnya bisa disembuhkan Anjurkan klien utk melaksanakan anjuran yg telah diberikan Beritahu klien bhw salep mata membuat pandangan kaburBeritahu klien jgn pernah menekan pembengkakan Beritahu klien utk meningkatkan status kesehatan 3. ENTEROPION Adalah keadaan melipatnya kelopak mata bagian tepi/margo palpebra keaarah dalam sehingga bulu mata menggesek jaringan konjunctiva dan kornea (keratitis) Etiologi Kongenital, spasme otot kelopak mata, jaringan parut, deformitas akibat trauma bahan kimia, luka bakar, radang,lansia,dapat timbul akibat hilangnya jaringan penyokong Tanda dan gejala - Merasakan adanya sesuatu di mata - Nyeri - Keluar air mata - Infeksi, yaitu kelopak mata ke dalam - Konjunctiva merah - Abrasi korneaPenanganan - Operasi plastik (TARSOTOMI)- HE : demonstrasi tetes mata yg mandiri - Antibiotik salep 4. ECTROPION Adalah kelainan posisi tepi kelopak mata membeber atau mengarah keluar sehingga bagian dalam kelopak/konjunctiva tarsal bd dunia luar Etiologi - Kongenital - Paralitik - Spasme - Atonik - Senil - Sikatriks Tanda dan gejala - Mata merah, radang, kornea kering Penanganan - Pembedahan sama dengan entropion5. KONJUNCTIVITIS Adalah peradangan/infeksi pada konjunctiva (pink eye)Etiologi - Alergen/iritan - Infectius : . Bacterial (gonococcus, clamidya) . Virus - Manifestasi klinis . Hiperemi konjunctiva bulbi . Lakrimasi . Eksudat banyak pada pagi hari . Pseudoptosis . Seperti benda asing pada mata . Folikel Penanganan - Vasokontriktor (tetes), korticosteroid - Kultur/smear konjunctiva - Antibiotik topikal spektrum luas - HE cegah penyebaran infeksi - Cuci tangan setelah menyentuh mata dan sebelum meneteskan obat - Jangan menyentuh mata sehat sebelum cuci tangan - Jangan gunakan handuk bersama-sama PROSES KEPERAWATAN PengkajianAnamnesis Kaji adanya rasa gatal, rasa terbakar (C. Alergi), sensasi benda asing, nyeri, fotofobia, peningkatan prouksi air mata, pada anak2 dpt disertai demam dan keluhan pada mulut dan tenggorok Pemeriksaan Inspeksi 1.Hiperemia konjunctiva 2.Kemugkinan adanya sekret (mukopurulent Infeksi bakteri, berair atau encer infeksi virus) 3.Edema konjunctiva 4.Blepharospasme 5.Lakrimasi 6.Konjunctiva palpebrae ( merah, kasar seperti beludru ada edema dan filtrasi) 7.Konjuctiva bulbi, infeksi konjunctiva, kadang2 disertai perdarahan subkonjunctiva (biasanya disebabkan pneumokokkus atau virus) Laboratorium Pemeriksaan visus Kaji visus klien jika terdapat sekret yg menempel pada kornea dpt menurunkan visusDiagnosis dan intevensi 1. Ggn rasa nyaman b.d edema dan iritasi konjunctiva 2. Resiko penularan penyakit pada mata sehat atau padaorang lain b.d keterbatasan pengetahuan klien ttg penyakit 3. Resti cedera b.d penurunan lapang pandang Intervensi ad 1 Kompres tepi palpebra (mata dlm keadaan tertutup) dg larutan NaCl 0,9% selama 3 mnt Usap eksudat perlahan dg kapas yg dibasahi saline Beritahu klien agar tdk menutup mata yg sakit Anjurkan klien gunakan kacamata hitam/gelap Anjurkan pd klien wanita u/hindari tata rias (C. Alergi) Kaji kemampuan penggunaan obat mata dan ajarkan Kolaborasi pemberian AB, Analgetik, vasokontriktor, antihstamin oral Intervensi ad 2 Beritahu klien untuk mencegah pertukaran sapu tangan, handuk dan bantal, gunanakan tisssue Hindari menggosok mata yg sakit Anjurkan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pengobatan mata Gunakan salep/tetes mata tanpa menyentuhkan ujung botol pada mata/bulu mata klienIntervensi ad 3 Bersihkan sekret mata dengan cara yg benar Perhatikan keluhan penglihatan kabur yg dpt terjadi setelahpenggunaan obat mataGunakan kaca mata gelap6. TRAKOMA Adalah suatu bentuk konjunctivitis folikular kronik yg disebabkan oleh clamidia, dan trakomatik ini insiden yg banyak di yahudi, aborigin dan india karena hygiene menurun Cara Penularan Kontak langsung dengan sekret penderita trakoma masa inkubasi 7 hari (5-14 hari) Manifestasi klinis - Mata berair - Mata gatal - Fotofobia - Edema konjunctiva - Edema kelopak mata Dibagi 4 stadium 1. Stadium I : Hipertropi papil dengan folikel kecil pada konjunctiva, tarsus sup. 2. Stadium II : Hipertropi papilar dg folikel matang (besar) pada konjunctiva, tarsus sup. 3. Stadium III : Terdapat parut pada konjunctiva tarsus sup. 4. Stadium IV : Perubahan bentuk pada tarsus entropion dan trikiasis Penanganan - Kultur - Antibiotik- Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh mata - Tekankan pentingnya mengobati dengan sempurna7. KERATITIS & ULKUS KORNEA Adalah inflamasi kornea akibat infeksi atau iritasi Keratitis pemajanan Terjadi akibat penutupan kornea oleh kelopak mata atas yg tdk adekuat (pasien post stroke, koma) Keratitis akantamuba inflamasi akibat amuba yg hidup di air, tanah dan udara. Gejala awal : rasa sakit, kemerahan dan fotofobia Ulkus kornea Robekan pada epitel kornea yg utuh dapat memberikan pintu masuk bagi bakteri, virus dan jamur. Integritas epitel kornea dpt dirusak oleh inflamasi, kekeringan kornea, cedera kimia/mekanis Gejala : fotofobia, iritasi okuler Pengkajian -Anamnesis (data demografi ; umur, jenis kelamin) -Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) -Riwayat trauma (benda asing dan barasi merupakan penyebab paling umum pada lesi kornea) -Pemeriksaan Fisik Adanya penurunan visus t.u. Jika lesi terjadi pada daerah pupil,fotofobia, lakrimasi, iritai ringan, sekret yg mengandung cairan keruh tanda infeksi, kornea tampak keruh/berkabut.gelap; uji fluoresensi berwarna hijau. Jika penyebabnya herpes virus gambaran lesi tampak seperti cabang2 kecil (dendritik) Diagnosis dan intervensi 1.Perubahan sensori perseptual (visual) bd berkurangnya kejernihan kornea 2.Potensial cedera bd penurunan lapang pandang 3.Nyeri bd iritasi ujung saraf kornea 4.Dll Intervensi ad 1 -Kaji dan dokumentasikan visus dasar -Kaji kemampuan penglihatan klien apa yg bisa dan tdk bisa klien lihat -Adaptasikan lingkungan dg kebutuhan visual klien -Gunakan kacamata da hindari sinar langsung -Kolaborasi pembedahan Intervensi ad 2 -Kaji visus mata sehat dan berikan bantuan sesuai kebutuhan -Orientasikan klien dg lingkungan -Jangan memindah barang tanpa persetujuan klien -Pindahkan barang-barang yg berbahaya, jaga posisi TT pada posisi rendah, dan letakkan tempat sampah di area yg tdk dilewati klien -Letakkan bel pemanggil pada tempat yg mudah terjangkauIntervensi ad 3 -Berikan analgetik oral sesuai program -Laporkan segera bila ada nyeri hebat disertai mual indikasi adanya peningkatan TIO -Ciptakan lingkungan yang tenang