materi diagnosa wan kelompok 7 kelas xii tkj a
DESCRIPTION
Kumpulan Materi Diagnosa WAN 1 Tahun meliputi:1. Terminologi WAN2. Perangkat Pembentuk WAN3. Autonomous System4. VLAN, VTP, STP5. dll.TRANSCRIPT
Diagnosa WAN – Resume Materi Pra-KBM
Semester 5
A. Terminologi WAN
1. DEFINISI WAN
Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai
contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah kota bahkan negara. Di definisikan juga sebagai
jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.
WAN juga dibahas lebih lanjut dalam RFC1918.
Kelebihan dari WAN :
Bisa diakses dengan jangkauan area grografis yang luas sehingga berbisnis dengan jarak
jauh dapat terhubung dengan jaringan ini
Dapat berbagi (share) software dan resources dengan koneksi workstations.
Pesan dapat dikirim dengan sangat cepat kepada orang lain pada jaringan ini (bisa berupa
gambar, suara, atau data yang disertakan dengan suatu lampiran).
Hal-hal yang mahal (seperti printer atau saluran telepon ke internet) dapat dibagi oleh semua
komputer pada jaringan ini tanpa harus membeli perangkat yang berbeda untuk setiap
komputernya.
Semua orang yang ada di jaringan ini dapat menggunakan data yang sama. hal ini untuk
menghindari masalah dimana beberapa pengguna mungkin memiliki informasi lebih tua
daripada yang lain.
Berbagi informasi/file (share) melalui area yang lebih besar
Besar jaringan penutup.
Kekurangan WAN :
Biaya operasional mahal dan umumnya lambat
Memerlukan Firewall yang baik untuk membatasi pengguna luar yang masuk dan dapat
mengganggu jaringan ini
Menyiapkan jaringan bisa menjadi pengalaman yang sangat mahal dan rumit. Semakin besar
jaringan semakin mahal harganya.
Keamanan merupakan masalah yang paling nyata ketika orang yang berbeda memiliki
kemampuan untuk menggunakan informasi dari komputer lain. Perlindungan terhadap hacker
dan virus menambah kompleksitas lebih dan membutuhkan biaya.
Setelah diatur, memelihara jaringan adalah pekerjaan penuh waktu (full time) yang
membutuhkan jaringan pengawas dan teknisi untuk dipekerjakan.
Informasi tidak dapat memenuhi kebutuhan lokal atau kepentingan.
Rentan terhadap hacker atau ancaman dari luar lainnya.
2. HIERARKI WAN
CORE LAYER
Core layer memberikan struktur transportasi
yang optimal dan dapat diandalkan dalam
meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat
tinggi. Dengan kata lain, core layer menswitch
paket data dengan secepat mungkin. Peralatan
pada core layer jangan diberi beban dalam
bentuk proses apapun yang dapat menganggu
kecepatan switch paket data dalam kecepatan
tinggi, seperti access-list checking, data
encryption, address transation. Core layer
dikenal sebagai backbone antar jaringan yang
saling terkoneksi.
Tugas core layer :
1. Melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi
2. Melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah
Fungsi dari layer ini adalah :
1. Mengatur traffic [ traffic switching ] ,
2. Mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.
Device yang digunakan pada layer ini adalah :
1. Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
2. Router
3. Multiplexer
4. PBX
Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone utama ke ISP dan jalur internet.
DISTRIBUTION LAYER
Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantu membedakan core
jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya untuk memberikan batasan definisi dalam
daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke jaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan
aturan-aturan untuk jaringan, seperti routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address
aggregation.
Fungsi dari distribution layer yaitu :
1. Routing (dalam satu autonomous system)
2. Filtering (dalam satu autonomous system)
3. Service handling
4. Mengendalikan konektivitas /policy
5. QOS
Tugas dari distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di Access Layer.
Perangkat distribution layer :
1. Cisco Catalyst 6509
2. Nexus 7000
3. ASA 5500
4. Switch layer 3
5. Firewall
6. Router LAN
7. Bridge
8. Brouter
9. VPN Access Router
10. Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.
ACCESS LAYER
Access layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control. Para pengguna
mengakses jaringan melalui access layer. Access layer berlaku layaknya “pintu masuk” menuju
sebuah jaringan. Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah
pengguna tak sah untuk dapat masuk. Access layer juga dapat memberi akses situs jarak jauh
kepada jaringan melalui teknologi wide-area, seperti frame relay, ISDN, atau leased lines. Layer ini
juga mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya Internetwork.Fungsi layer
ini melakukan share bandwith,switched bandwith , MAC Layer Filtering , dan Micro segmentation
[NAT/subneting]. Device yang digunakan adalah
1. Cisco 1900 series integrated services router
2. Cisco 2900 series integrated services router
3. Cisco 3900 series integrated services router
4. Cisco 800 series routers
Hierarki WAN
a. Access Layer ( berhubungan langsung dengan end device, layer paling bawah)
b. Distribution Layer (menjembatani/menghubungkan antara access layer dengan core layer,
biasanya berupa sekumpulan switch/hub menggunakan model VLAN, layer ada di tengah)
c. Core Layer (layer backbone berkecepatan tinggi, merupakan layer yang mampu
menyebarkan jaringan internetwork menjadi bagian yang lebih kecil, layer tertinggi)
3. PERANGKAT WAN
Berikut ini adalah perangkat-perangkat dari WAN :
CO [ Central Office ]
CO (Control Operator/Office) bagiann pusat yang mengendalikan/mengatur perangkat perangkat agar
bekerja, bagian yang menjadi pusat Penyedia Layanan.CO berfungsi mengendalikan sebuah
jaringan atau membagi layanan layanan ketika layanan terjadi.
CPE [ Costumer Promises Equipment ]
Perangkat yang berhubungan dengan aplikasi dan user dan tidak terjadi proses signaling.
DTE [ Data termination Equipment ]
Perangkat yang melewatkan data dari CPE menuju DCE untuk dikonversikan/coding.Berfungsi
mengkonversi sinyal yang diterima agar sampai pada user. DTE merupaka sebuah peralatan atau
subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang
diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi. Biasanya, perangkat DTE adalah
terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah sebuah modem atau perangkat lain milik
operator.
DCE [ Data Communication Equipment ]
Data Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data Terminal Equipment dan
Data Circuit Transmisi . Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data dan operator peralatan
data. DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garis clocking dan dapat menjadi
bagian dari peralatan DTE.
Contoh perangkat – perangkat yang terdapat pada CO,CPE,DTE,DCE :
DTE Device : – Terminal ( PC, Laptop, Client PC, dll )
DCE Device : – Hub, Switch, Modem, dll
CPE Device : – Telepon, ADSL Modem
CO Device : -- ISP
B. Perangkat Pembentuk WAN
A. Router Core Layer
Cisco Router 10000 series
Gambar1. Cisco Router 10000 series
B. Switch Distribution Layer
Cisco Nexus 5010 Switch
a. The Cisco Nexus 5010 Switch foundation is built upon:
1. High-performance 10 Gigabit Ethernet
2. IEEE Data Center Bridging (DCB) for lossless Ethernet
3. Fibre Channel over Ethernet (FCoE)
4. Virtual-machine-optimized networking
b. The switch delivers more than 500 Gbps of switching capacity with 20 fixed wire-speed 10
Gigabit Ethernet ports that support data center bridging and FCoE. In addition, one
expansion port supports one of the following modules:
1. 8-port 1/2/4 Gigabit Fibre Channel
2. 6-port 1/2/4/8 Gigabit Fibre Channel
3. 4-port 10 Gigabit Ethernet (DCB and FCoE) and 4-port 1/2/4 Gigabit Fibre Channel
4. 6-port 10 Gigabit Ethernet (DCB and FCoE)
Gambar2. Cisco Nexus 5010 Switch
C. Switch Access Layer
Cisco Catalyst 3750-X Series
1. 24 and 48 10/100/1000 PoE+ and non-PoE models
2. Optional four Gigabit Ethernet (GbE) SFP or two 10GbE SFP+ uplink network modules
3. Industry first PoE+ with 30W power on all ports in 1 rack unit (RU) form factor
4. Dual redundant, modular power supplies and fans
5. Media Access Control Security (MACsec) hardware-based encryption
6. IPv4 and IPv6 routing, Multicast routing, advanced quality of service (QoS), and security
features in hardware
7. Enhanced limited lifetime warranty (LLW) with next business day (NBD) advance
hardware replacement and 90 day access to Cisco Technical Assistance Center (TAC)
support
8. Enhanced Cisco EnergyWise for operational cost optimization by measuring actual
power consumption of the PoE devices, reporting, and reducing energy consumption
across the network
9. USB Type-A and Type-B ports for storage and console respectively and an out-of-band
Ethernet management port.
Gambar3. Cisco Catalyst 3750-X Series
C. Autonomous System
What Is an Autonomous System?
Salah satu definisi terbaik dari Autonomous System dapat ditemukan dalam dokumen IETF,
RFC 4271 [4] yang menggambarkan BGPv4:
"Definisi klasik dari Autonomous System adalah seperangkat router di bawah administrasi
teknis tunggal, menggunakan gateway protokol interior (IGP) dan metrik yang umum untuk
menentukan bagaimana rute paket dalam AS, dan menggunakan antar-AS protokol routing untuk
menentukan bagaimana rute paket ke Ass lainnya. Karena definisi klasik ini dikembangkan, telah
menjadi umum untuk satu AS menggunakan beberapa IGP dan kadang-kadang beberapa set
metrik dalam sebuah AS. Penggunaan istilah Autonomous System sini menekankan fakta bahwa,
bahkan ketika beberapa IGP dan metrik yang digunakan, administrasi suatu AS tampaknya Ass
lain untuk memiliki interior routing yang rencana yang koheren dan menyajikan gambaran yang
konsisten tentang apa tujuan yang dicapai melalui itu. "
The AS Number Pool
ASN diambil dari sejumlah lapangan 16-bit, memungkinkan untuk 65.536 nilai yang mungkin.
AS 0 dicadangkan, dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi jaringan nonrouted. Nilai-AS
terbesar 65.535-juga disediakan. Blok ASN dari 64.512 sampai 65.534 ditujukan untuk
penggunaan pribadi. ASN 23.456 dicadangkan untuk digunakan dalam ASN pool transisi. Sisa
dari nilai-nilai, dari 1 sampai 64.511 (kurang 23.456), tersedia untuk digunakan di Internet routing.
Ruang adalah nomor terstruktur, karena tidak ada bidang internal dalam struktur nomor, juga
tidak ada agregasi atau kemampuan summarization untuk ASN.
D. Modifikasi WAN
1. VLAN
VLAN dijelaskan dalam RFC 3069 dan RFC 5517.
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal
ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik
peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana
dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada
lokasi workstation. Teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) bekerja dengan cara melakukan
pembagian network secara logika ke dalam beberapa subnet.
Menurut RFC 5517, “VLAN adalah broadcast domain di mana host dapat menjalin
komunikasi langsung dengan satu sama lain pada Layer 2. Jika perangkat tidak dipercaya
diperkenalkan ke dalam VLAN, masalah keamanan mungkin timbul karena dipercaya dan perangkat
untrusted berakhir berbagi domain broadcast yang sama.”
BAGAIMANA VLAN BEKERJA?
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik
menggunakan port, MAC addresses dsb. Semuainformasi yang mengandung
penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging)di simpan dalam suatu database (tabel), jika
penandaannya berdasarkanport yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port
yangdigunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang
manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridgeinilah yang bertanggung jawab menyimpan semua
informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang
sama.
Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya.tau dapat pula
digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai
suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan
router.
TIPE TIPE VLAN
Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan , MAC
address, tipe protokol.
1. Berdasarkan Port
Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN
tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, dan 4 merupakan VLAN 1
sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel:
Tabel Port dan VLAN
Port 1 2 3 4
VLAN 2 2 1 2
Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah maka
Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.
2. Berdasarkan MAC Address
Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation /komputer yang
dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual
LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap
workstation.
Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi harus di
konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini
kurang efissien untuk dilakukan.
Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin sebagai anggota dari VLAN tersebut.
Tabel MAC address dan VLAN
MAC address 132516617738 272389579355 536666337777 24444125556
VLAN 1 2 2 1
3. Berdasarkan Tipe Protokol yang digunakan
Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat table
Tabel Protokol dan VLAN
Protokol IP IPX
VLAN 1 2
4. Berdasarkan Alamat Subnet IP
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN
Tabel IP Subnet dan VLAN
IP subnet 22.3.24 46.20.45
VLAN 1 2
Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak
mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan
VLAN.Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya di jaringan
apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka akan sedikit
lebih lambat untuk meneruskan paket di banding menggunakan MAC address.
5. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau
kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file
transfer protocol) hanya bias digunakan oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.
PERBEDAAN MENDASAR ANTARA LAN DAN VLAN
Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network dengan Virtual Local
Area Network adalah bahwa bentuk jaringan dengan model Local Area Network sangat bergantung
pada letak/fisik dari workstation, serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan
yang memiliki beberapa kelemahan. Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari model
jaringan dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalam satu
VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling berhubungan walaupun terpisah secara
fisik.
RFC 3069 (VLAN Aggregation for Efficient IP Address Allocation)
Mekanisme diuraikan oleh host yang berada di di infrastruktur switch yang sama, tetapi seolah –olah
terpisah berdasarkan virtual broadcast domains, yang mempunyai alamat subnet IPv4 dan sebuah
default gateway IP Address yang sama, dengan syarat memindahkan sebuah subnet IP yang
terdedikasi untuk setiap VLAN atau MAN.
Hosts A.1 dan A.2 termasuk (Customer A & VLAN A)
Hosts B.1 dan B.2 termasuk (Customer B & VLAN B)
Hosts C.1 termasuk (Customer C & VLAN C)
Sebuah Subnet IP akan dialokasikan untuk setiap Customer, berdasarkan dari kebutuhan awal IP,
yaitu seberapa besar alamat yang akan dipakai, baik untuk persiapan di masa yang akan datang.
Contohnya :
Customer A
1. Alamat IP pertama kali yang dibutuhkan untuk Customer A adalah hanya untuk 2 host.
2. Ada perkiraan di masa yang akan datang, Customer A akan membutuhkan 10 host
3. Hasil akhirnya, dibutuhkan pengalokasian subnet IP 1.1.1.0/28 yang menyediakan 16 IP
Address
4. IP Address pertama, 1.1.1.0 adalah Subnetwork address
5. IP Address terakhir, 1.1.1.15 adalah Broadcast address
6. IP 1.1.1.1 diberikan kepada router dan dijadikan default gateway untuk subnet tersebut
7. Ada 13 IP Address yang tersisa untuk Customer, walaupun mereka hanya membutuhkan 10
IP Address
Customer B
1. Alamat IP pertama kali yang dibutuhkan untuk Customer B adalah hanya untuk 2 host.
2. Ada perkiraan di masa yang akan datang, Customer B akan membutuhkan 5 host
3. Hasil akhirnya, dibutuhkan pengalokasian subnet IP 1.1.1.16/29 yang menyediakan 8 IP
Address
4. IP Address pertama, 1.1.1.16 adalah Subnetwork address
5. IP Address terakhir, 1.1.1.23 adalah Broadcast address
6. IP 1.1.1.17 diberikan kepada router dan dijadikan default gateway untuk subnet tersebut
7. Ada 5 IP Address yang tersisa untuk Customer
Customer C
1. Alamat IP pertama kali yang dibutuhkan untuk Customer C adalah hanya untuk 1 host.
2. Tidak ada rencana untuk menambah host lagi
3. Hasil akhirnya, dibutuhkan pengalokasian subnet IP 1.1.1.24/30 yang menyediakan 4 IP
Address
4. IP Address pertama, 1.1.1.24 adalah Subnetwork address
5. IP Address terakhir, 1.1.1.27 adalah Broadcast address
6. IP 1.1.1.25 diberikan kepada router dan dijadikan default gateway untuk subnet tersebut
7. Ada 1 IP Address yang tersisa untuk Customer
Jumlah alamat yang dibutuhkan untuk 3 Customer adalah 16. Pengalamatan yang paling optimal
adalah 28 IP Address.
Sekarang, jika Customer A hanya menggunakan 3 alamat yang tersedia, maka alamat yang tersisa
tidak dapat dipakai oleh komputer lain
2. VTP
VTP adalah suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk
menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN. VLAN
Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst.
VLAN merupakan suatu broadcast domain, sekumpulan port atau user yang kita kelompokkan. VLAN
dapat mencakup beberapa switch, hal ini dapat dilakukan dengan mengonfigurasi VLAN pada
bebarapa switch dan kemudian menghubungkan switch tersebut, dengan satu pasang port per VLAN.
Mode VTP pada VTP Cisco Ada 3 macam, disini kita aka menggunakan mode VTP Server-
Client, Mode server VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan
domain mereka. Sedangkan Mode client VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk
membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun
Apakah Identifikasi Frame?
Karena trunk link dapat digunakan untuk mentransmisi beberapa VLAN, switch harus
mengidentifikasi frame setiap VLAN pada waktu mereka dikirim atau diterima melalui trunk link.
Identifikasi frame atau tagging, memberi ID yang berbeda untuk setiap frame yang melewati trunk
link. ID ini dapat dianggap sebagai nomor VLAN atau “warna” VLAN, karena setiap VLAN yang
digambar pada diagram jaringan mempunyai warna yang berbeda.
Identifikasi frame VLAN dikembangkan untuk jaringan switch. Pada waktu setiap frame
melewati trunk link, suatu pengenal ditambahkan dalam kepala frame. Pada waktu switch yang dilalui
menerima frame ini, mereka akan memeriksa pengenalnya untuk mengetahui milik siapa frame
tersebut.
Apakah VTP Domain?
Tujuan utama VTP adalah untuk menyediakan fasilitas sehingga switch Cisco dapat diatur
sebagai sebagai suatu grup. Sebagai contoh, jika VTP dijalankan pada semua switch Cisco Anda,
pembuatan VLAN baru pada satu switch akan menyebabkan VLAN tersebut tersedia pada semua
switch yang terdapat VTP management domain yang sama. VTP management domain merupakan
sekelompok switch yang berbagi informasi VTP. Suatu switch hanya dapat menjadi bagian dari satu
VTP management domain, dan secara default tidak menjadi bagian dari VTP management domain
manapun.
Dari sini dapat kita lihat mengapa VTP sangat menguntungkan. Bayangkanlah suatu
lingkungan di mana administrator jaringan harus mengatur 20 switch atau lebih. Tanpa VTP, untuk
membuat VLAN baru administrator harus melakukannya pada semuanya switch yang diperlukan
secara individu. Namun dengan VTP, administrator dapat membuat VLAN tersebut sekali dan VTP
secara otomatis akan menyebarkan (advertise) informasi tersebut ke semua switch yang berada di
dalam domain yang sama. Keuntungan VTP yang utama adalah efisiensi yang diberikan dalam
menambah dan menghapus VLAN dan juga dalam mengubah konfigurasi VLAN dalam lingkungan
yang besar.
Secara umum, mengonfigurasi VTP pada switch Cisco Catalyst bukanlah pekerjaan yang
sulit. Pada kenyataannya, begitu nama VTP management domain dibuat pada setiap switch, proses
pertukaran informasi VTP antar-switch akan dilakukan secara otomatis dan tidak memerlukan
konfigurasi lebih lanjut atau pengaturan setiap hari. Namun, untuk mendapatkan gambaran lengkap
bagaimana VTP bekerja dalam suatu VTP domain, pertama Anda harus mengetahui mode VTP.
Apakah Mode VTP?
Jika Anda ingin membuat switch menjadi bagian dari suatu VTP management domain, setiap
switch harus dikonfigurasi dalam satu dari tiga mode VTP yang dapat digunakan. Mode VTP yang
digunakan pada switch akan menentukan bagaimana switch berinteraksi dengan switch VTP lainnya
dalam management domain tersebut. Mode VTP yang dapat digunakan pada switch Cisco adalah
mode server, mode client, dan mode transparent.
Mode Server
VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan domain
mereka. Semua informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain tersebut,
sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan dengan switch lain. Secara default,
switch berada dalam mode VTP server. Perlu dicatat bahwa setiap VTP domain paling sedikit harus
mempunya satu server sehingga VLAN dapat dibuat, dimodifikasi, atau dihapus, dan juga agar
informasi VLAN dapat disebarkan.
Mode Client
VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat, mengubah, atau menghapus
VLAN manapun. Pada waktu menggunakan mode client mereka mendengarkan penyebaran VTP
dari switch yang lain dan kemudian memodifkasi konfigurasi VLAN mereka. Oleh karena itu, ini
merupakan mode mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima diteruskan ke switch
tetangganya dalam domain tersebut.
Mode Transparent
Switch dalam mode transparent tidak berpartisipasi dalam VTP. Pada waktu dalam mode
transparent, switch tidak menyebarkan konfigurasi VLAN-nya sendiri, dan switch tidak
mensinkronisasi database VLAN-nya dengan advertisement yang diterima. Pada waktu VLAN
ditambah, dihapus, atau diubah pada switch yang berjalan dalam mode transparent, perubahan
tersebut hanya bersifat lokal ke switch itu sendiri, dan tidak disebarkan ke swith lainnya dalam
domain tersebut.
Berdasarkan peran masing-masing mode VTP, maka sekarang kita dapat mengetahui
penggunaannya. Sebagai contoh, jika mempunyai 15 switch Cisco pada jaringan, Anda dapat
mengonfigurasi mereka dalam VTP domain yang sama. Walaupun setiap switch secara teori dapat
berada dalam mode default (mode server), akan lebih mudah jika hanya satu switch saja yang dalam
mode itu dan kemudian mengonfigurasi sisanya dakan mode client.
Kemudian, ketika Anda ingin menambah, menghapus, atau mengubah VLAN, perubahan tersebut
secara otomatis dapat disebarkan ke switch mode client. Jika Anda perlu suatu switch yang
“standalone”, atau tidak ingin menyebarkan informasi VLAN, gunakan mode transparent.
Apakah VTP Advertisement ?
Setiap switch yang tergabung dalam VTP menyebarkan VLAN, nomor revisi, dan parameter
VLAN pada port trunk-nya untuk memberitahu switch yang lain dalam management domain. VTP
advertisement dikirim sebagai frame multicast. Switch akan menangkap frame yang dikirim ke alamat
multicast VTP dan memproses mereka.
Karena semua switch dalam management domain mempelajari perubahan konvigurasi VLAN
yang baru, suatu VLAN hanya perlu dibuat dan dikonfigurasi pada satu VTP server di dalam domain
tersebut.
Secara default, management domain diset ke non-secure advertisement tanpa password.
Suatu password dapat ditambahkan untuk mengeset domain ke mode secure. Password tersebut
harus dikonfigurasi pada setiap switch dalam domain sehingga semua switch yang bertukar informasi
VTP akan menggunakan metode enkripsi yang sama.
VTP advertisement dimulai dengan nomor revisi konfigurasi 0 (nol). Pada waktu dilakukan
perubahan, nomor revisi akan dinaikkan sebelum advertisement dikirim ke luar. Pada waktu switch
menerima suatu advertisement yang nomor revisinya lebih tinggi dari yang tersimpan di dalam,
advertisement tersebut akan menimpa setiap informasi VLAN yang tersimpan. Oleh karena itu,
penting artinya untuk memaksa setiap jaringan baru yang ditambahkan dengan nomor revisi nol.
Nomor revisi VTP disimpan dalam VRAM dan tidak berubah oleh siklus listrik switch.
Apakah VTP Pruning ?
VTP pruning adalah fitur yang digunakan untuk menghilangkan atau memangkas lalu lintas
yang tidak perlu.
VTP memastikan bahwa semua aktif dalam VTP domain yang telah mengetahui semua
VLAN. Namun, ada saat-saat VTP dapat menciptakan lalu lintas yang tidak perlu.Semua switch
dalam jaringan tersebut menerima semua siaran, meskipun dalam situasi di mana beberapa
pengguna yang terhubung dalam VLAN.
Apakah VTP V2 ?
VTP V2 tidak jauh berbeda dari VTP V1. Perbedaan utama adalah bahwa VTP V2
memperkenalkan dukungan untuk VLAN Token Ring. Jika Anda menggunakan VLAN Token Ring,
Anda harus mengaktifkan VTP V2.Mengubah versi VTP 1-2 tidak akan menyebabkan switch untuk
reload.
Apakah VTP Password ?
Jika Anda mengkonfigurasi password untuk VTP, Anda harus mengkonfigurasi password
pada semua switch dalam VTP domain. Password haruslah kata sandi yang sama pada semua
switch. Di VTP password yang dikonfigurasi diterjemahkan oleh algoritma menjadi sebuah kata 16-
byte (nilai MD5) yang dilakukan di semua paket VTP ringkasan-iklan.
3. STP
Spanning Tree Protocol (STP) adalah suatu Layer 2 protokol yang berjalan pada bridge dan
switch. Spesifikasi untuk STP adalah 802.1d IEEE. Tujuan utama dari STP adalah untuk memastikan
bahwa Anda tidak membuat loop bila Anda memiliki jalan berlebihan di jaringan anda. Loop yang
mematikan ke jaringan.
Spanning Tree Protokol (802.1d). Spanning Tree (802.1d) merupakan sebuah protokol yang
berada di jaringan switch yang memungkinkan semua perangkat untuk berkomunikasi antara satu
sama lain agar dapat mendeteksi dan mengelola redundant link dalam jaringan.
STP bekerja
Spanning tree algoritma secara automatis menemukan topology jaringan, dan membentuk suatu jalur
tunggal yang yang optimal melalui suatu bridge jaringan dengan menugasi fungsi-2 berikut pada
setiap bridge. Fungsi bridge menentukan bagaimana bridge berfungsi dalam hubungannya dengan
bridge lainnya, dan apakah bridge meneruskan traffic ke jaringan-2 lainnya atau tidak.
1. Root bridge
Root bridge merupakan master bridge atau controlling bridge. Root bridge secara periodik mem-
broadcast message konfigurasi. Message ini digunakan untuk memilih rute dan re-konfigure fungsi-2
dari bridge-2 lainnya bila perlu. Hanya da satu root bridge per jaringan. Root bridge dipilih oleh
administrator. Saat menentukan root bridge, pilih root bridge yang paling dekat dengan pusat jaringan
secara fisik.
2. Designated bridge
Suatu designated bridge adalah bridge-2 lain yang berpartisipasi dalam meneruskan paket
melalui jaringan. Mereka dipilih secara automatis dengan cara saling tukar paket konfigurasi bridge.
Untuk mencegah terjadinya bridging loop, hanya ada satu designated bridge per segment jaringan
3. Backup bridge
Semua bridge redundansi dianggap sebagai backup bridge. Backup bridge mendengar traffic
jaringan dan membangun database bridge. Akan tetapi mereka tidak meneruska paket. Backup
bridge ini akan mengambil alih fungsi jika suatu root bridge atau designated bridge tidak berfungsi.
Bridge mengirimkan paket khusus yang disebut Bridge Protocol Data Units (BPDU) keluar dari setiap
port. BPDU ini dikirim dan diterima dari bridge lainnya digunakan untuk menentukan fungsi-fungsi
bridge, melakukan verifikasi kalau bridge disekitarnya masih berfungsi, dan recovery jika terjadi
perubahan topology jaringan.
Perencanaan jaringan dengan bridge mengguanakan spanning tree protocol memerlukan
perencanaan yang hati-2. Suatu konfigurasi yang optimal menuntut pada aturan-aturan berikut ini:
Setiap bridge sharusnya mempunyai backup (yaitu jalur redundansi antara setiap segmen)
Packet-2 harus tidak boleh melewati lebih dari dua bridge antara segmen-segmen jaringan
Packet-2 seharusnya tidak melewati lebih dari tiga bridge setelah terjadi perubahan topology.
Semua implementasi Spanning protocol didasarkan pada algoritma IEEE 802.1.d. Dengan
bertukar pesan dengan switch lain untuk mendeteksi loop, dan kemudian mengeluarkan loop dengan
menutup dipilih antarmuka jembatan, algoritma ini menjamin bahwa ada satu dan hanya satu jalur
yang aktif antara dua perangkat jaringan.
Secara sederhana, IEEE 802.1d algoritma spanning tree protocol seperti berikut :
Menghilangkan loop di-link jaringan berlebihan secara efektif menonaktifkan link.
Monitor untuk kegagalan link aktif dan mengaktifkan kembali redundant link untuk memulihkan
jaringan agar penuh konektivitas (sambil menjaga bebas topologi loop).
Keuntungan dari spanning tree algoritma :
Spanning tree algoritma sangat penting dalam implementasi bridge pada jaringan anda.
Mengeliminir bridging loops
Memberikan jalur redundansi antara dua piranti
Recovery secara automatis dari suatu perubahan topology atau kegagalan bridge
Mengidentifikasikan jalur optimal antara dua piranti jaringan
Bridge Protokol Data Unit (BPDU)
BPDU adalah sebuah datagram digunakan oleh switch untuk berkomunikasi dengan satu
sama lain dan pertukaran informasi. Sebuah datagram adalah self-contained, independen data
membawa informasi yang akan disalurkan dari sumber ke computer tujuan. Informasi yang
dikumpulkan dari perangkat BPDU di jaringan akan membantu dalam keputusan konfigurasi.
Gambar 2. BPDU dalam Lingkungan Spanning Tree
Sumber : http://pdf-search-engine.com/ 3.D-Link Layer
2 Switching Self Study.pdf
Sebuah pertukaran BPDU akan menghasilkan berikut ini:
a. Salah satu switch akan dipilih sebagai root switch.
b. Jarak terpendek dari switch ke root switch akan dihitung.
c. Sebuah switch yang ditunjuk akan dipilih yang paling dekat dengan root switch melalui frame dan
akan diteruskan ke root.
d. Port yang dipilih untuk setiap switch akan menjadi port yang menyediakan jalan terbaik dari root
beralih ke switch .
e. Ports yang termasuk dalam Spanning Tree Protokol akan dipilih.
Root Switch
Menunjuk ke root switch adalah salah satu fungsi pertama dilakukan karena itu adalah awal
STP logis dalam jaringan. Semua perangkat dalam jaringan bertukar ID Bridge(BID) yang berisi
alamat-alamat
MAC dan bridge prioritas. Pengaturan prioritas dari setiap perangkat dapat diatur oleh sistem
administrator. Perangkat dengan BID terendah akan menjadi perangkat root. Setelah root ditentukan,
semua perangkat di jaringan akan mencoba untuk mencari tahu seberapa jauh mereka
dari root switch mengirimkan BPDU melalui seluruh port.
Gambar 3. Jaringan STP dengan Switch dan Port
Sumber : http://pdf-search-engine.com/ 3.D-Link Layer
2 Switching Self Study.pdf
Port State
Ketika redundan link ditemukan, mereka akan ditambahkan ke daftar STP pada port-to–port
basic. Karena setiap port pada switch dapat berisi redundan link, masing-masing port dapat
dimasukkan ke salah satu dari lima states untuk memfasilitasi pengelolaan jaringan logis
mencegah perulangan.
Blocking
Ketika switch dihidupkan pertama, semua port, kecuali root port, ditetapkan untuk
memblokir state sehingga tidak ada lalu lintasyang dapat diteruskan
sampai switchmenentukan root switch dalam jaringan. Pemblokiran dapat menghilangkan
perulangan dalam jaringan sampai semua redundant link dapat dikelola denganm baik.
Listening
Sebuah port di listening state akan berusaha untuk menemukan konfigurasi lalu lintas sistem
informasi, yaitu menerima untuk mencari tahu apakah diizinkan untuk lalu lintas jaringan.
Untuk melakukan hal ini, port di listening state akan menjatuhkan lalu lintas teratur dan hanya
menanggapi perintah manajemen jaringan BPDU. Ketika dua atau lebih port yang ditemukan
untuk dapat menciptakan sebuah perulangan, switch akan mengaktifkan port dengan lowest
path cost untuk listening state dan port yang lain. dengan higher path cost yang lebih tinggi
akan dinonaktifkan.
Learning
Learning state memungkinkan untuk menambahkan alamatnya ke forwarding
table diswitch sehingga port lain dapat mengenalinya, sehingga lalu lintas dapat diaktifkan
bukannya langsung melakukan broadcast untuk mempelajari alamat tujuan. Setelah
alamat port diakui oleh modul manajemen switch, akan berubah menjadi forwarding states.
Forwarding
Port di forwarding states diperbolehkan untuk lewat lalu lintas antara port lain
denganswitch yang sama. Ini forwards frame yang diterima dari segmen terlampir atau
beralih dari port yang lain untuk forwarding. Ini akan memasukkan informasi lokasi stasiun ke
dalam alamat database, menerima BPDU dan mengarahkan mereka ke sistem modul, dan
BPDU memproses sistem yang diterima dari modul. Ini juga akan menerima dan menanggapi
pesan manajemen jaringan.
Gambar 4. Aktif Port States
Sumber : http://pdf-search-engine.com/ 3.D-Link Layer
2 Switching Self Study.pdf
Disabled
Ports dinonaktifkan ketika mereka merupakan bagian dari jaringan perulangan. Port di
disabled state tidak akan mengizinkan lalu lintas jaringan akan berlalu. Tidak akan
memperbarui alamat database karena tidak ada learning. Namun akan tetap menerima dan
memproses BPDU dan manajemen jaringan lalu lintas, tetapi tidak akan mengarahkan
mereka ke sistem modul.
Gambar 5. Disabled Port States
Sumber : http://pdf-search-engine.com/ 3.D-Link Layer
2 Switching Self Study.pdf
Ada lima states di mana port STP bergerak melalui:
a. Dari inisialisasi untuk blocking
b. Dari blocking untuk listening atau untuk disabled
c. Dari listening untuk learning atau untuk disabled
d. Dari learning untuk forwarding atau untuk disabled
e. Dari forwarding untuk disabled
Gambar 6. Spanning Tree Protocol Port States
Sumber : http://pdf-search-engine.com/ 3.D-Link Layer
2 Switching Self Study.pdf
Selama STP mengkonfigurasi dirinya menjadi arsitektur logis yang stabil membutuhkan waktu
sekitar 30-60 detik. Ini kecepatan link Ethernet menggunakan 10 Mbps dan 100 Mbps.
Namun dengan Ethernet juga menawarkan 1 GBP dan 10 Gbps menghubungkan segmen,
30-60 konfigurasi ulang kedua kali tidak lagi dapat diterima dalam pandangan kebutuhan real
-time. Untuk menyediakan fungsi Spanning Tree cepat versi yang lebih baru setelah STP
kemudian diciptakan Multiple Spanning Tree (MISTP) IEEE 802.1s, dan Rapid Spanning
Tree (RSTP) IEEE 802.1w.
E. Teknologi WAN
Wide area network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang
secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi, atau bahkan terpisahkan benua
melewati batas wilayah negara satu sama lain. Koneksi antar remote jaringan ini umumnya dengan
kecepatan yang sangat jauh lebih lambat dari koneksi jaringan local lewat kabel jaringan. Saat ini
banyak tersedia Teknologi WAN yang disediakan oleh banyak operator penyedia layanan (ISP).
Menurut definisinya Teknologi WAN digunakan untuk:
- Mengoperasikan jaringan area dengan batas geography yang sangat luas
- Memungkinkan akses melalui interface serial yang beroperasi pada kecepatan yang rendah.
- Memberikan koneksi full-time (selalu ON) atau part-time (dial-on-demand)
- Menghubungkan perangkat2 yang terpisah melewati area global yang luas.
Teknologi WAN mendefinisikan koneksi perangkat2 yang terpisah oleh area yang luas menggunakan
media transmisi, perangkat, dan protocol yang berbeda. Data transfer rate pada komunikasi WAN
umumnya jauh lebih lambat dibanding kecepatan jaringan local LAN.
1. Point to Point Protocol
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket
jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar
industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai
respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP),
yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan
pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan
koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain
itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan. PPP didefinisikan
pada RFC 1661 dan RFC 1662.
Fitur PPP Protokol
1. PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE)
dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).
2. PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous
dan ISDN.
3. Tidak ada batas transmission rate
4. Keseimbangan load melalui multi-link
5. LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya.
6. PPP protocol mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk
dan sebagainya.
7. PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication
Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol)
8. NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang
mengindikasikan protocol layer atas
Diagram berikut menunjukkan bagaimana PPP protocol dihubungkan dengan model OSI.
PPP Protocol vs model OSI
PPP mengandung Header yang mengindikasikan pemakaian protocol layer Network.PPP protocol
Link Control Protocol (LCP) merupakan sayu set layanan-layanan yang melaksanakan setup link dan
administrasi meliputi:
1. Yesting dan negosiasi Link
2. Kompresi
3. Authentication
4. Deteksi error
PPP protocol dapat berjalan pada bermacam-macam standard physical synchronous dan
asynckronous termasuk:
1. Serial asynchronous seperti dial-up
2. ISDN
3. Serial synchronous
4. HIgh Speed Serial Interface (HSSI)
PPP protocol membentuk komunikasi dalam tiga fase:
1. Membuka link dan membentuk sesi dengan saling bertukar LCP
2. Membentuk opsi authentication melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat direkomendasikan.
3. Setuju dengan protocol layer diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)
2. Frame Relay
Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model
OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah
teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia
untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi
informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh
jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay
dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan.
Fitur Frame Relay
Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan tinggi
2. Bandwidth Dinamik
3. Performansi yang baik/ Good Performance
4. Overhead yang rendah dan kehandalan tinggi (High Reliability)
Perangkat Frame Relay
Sebuah jaringan frame relay terdiri dari end point (PC, server, komputer host), perangkat akses frame
relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch,
router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi dua kategori yang berbeda :
1. DTE: Data Terminating Equipment
2. DCE: Data Communication Equipment
Virtual Circuit (VC) Frame Relay
VC adalah dua-arah (two-way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang
membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam jaringan. Terdapat dua
tipe virtual circuit (VC) :
a. Switched Virtual Circuit (SVC)
Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika terjadi transfer
data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat empat status pada sebuah
SVC
Empat status pada SVC :
1. Call Setup
Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua perangkat DTE
Frame Relay terbentuk.
2. Data Transfer
Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual circuit (vc).
3. Idling
Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah
berhenti.
4. Call Termination
Setelah koneksi untuk beberapa perioda waktu tertentu, koneksi antar dua DTE akan
diputus.
b. Permanent Virtual Circuit (PVC)
PVC adalah jalur / path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan permintaan atau
berdasarkan call-by-call. Walaupun jalur aktual melalui jaringan berdasarkan variasi waktu ke
waktu (TDM) tetapi circuit dari awal ke tujuan tidak akan berubah. PVC adalah koneksi permanen
terus menerus seperti dedicated point-to-point circuit.
Perbandingan PVC vs SVC
Hanya terdapat 2 status :
- Data Transfer
- Idling
Struktur frame adalah sebagai berikut
a. Flags - menandakan awal dan akhir sebuah frame
b. Address - terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address (EA),C/R, dan
Congestion control information
• DLCI Value - menunjukkan nilai dari data link connection indentifier. Terdiri dari 10 bit
pertama dari Address field/alamat.
• Extended Address (EA) - menunjukkan panjang dari Address field, yang panjangnya 2 bytes.
• C/R - Bit yang mengikuti byte DLCI dalam Address field. Bit C/R tidak didefinisikan saat ini.
• Congestion Control - Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian
(congestion) Frame Relay.
c. Data - terdiri dari data ter-encapsulasi dari upper layer yang panjangnya bervariasi.
d. FCS - (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhanframe.
3. Switching
a. Circuit Switching
Dalam dunia telekomunikasi, jaringan circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan
sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated di antara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna
untuk berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit
itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung pada
sebuah sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal
yang dapat dipakai untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yang idle.Sistem telepon
zaman dahulu merupakan contoh penggunaan circuit switching. Pelanggan meminta operator untuk
menghubungkan mereka dengan pelanggan lain, yang mungkin berada pada yang sama, atau
melalui sebuah inter-exchange link dan operator lain. Dimanapun posisi para pelanggan ini, tetap
terbentuk sebuah koneksi antar telepon kedua pelanggan selama hubungan telepon berlangsung.
Kawat tembaga yang sedang digunakan untuk koneksi ini tidak dapat digunakan untuk hubungan
telepon lain, walaupun para pelanggan ini tidak sedang berbicara dan jalur ini dalam kondisi tidak
digunakan (silent).
b. Packet Switching
Packet Switching Merupakan pengembangan dari Circuit Switching merupakan jaringan
telekomunikasi yang awalnya digunakan untuk komunikasi suara seperti telephone. Dengan
perkembangan komunikasi data circuit switching mulai melakukan transmisi bukan hanya suara tetapi
juga data. Pada koneksi suara circuit switching bekerja baik karena sebagian waktu dipakai untuk
satu pihak, seperti halnya telephone antara dua orang yang bergantian berbicara. Akan tetapi pada
koneksi maupun komunikasi data waktu yang dipakai terbuang, misal koneksi dari satu host ke server
akan banyak waktu nya idle. Sehingga circuit switching kurang efisien diterapkan pada komunikasi
data.
Packet Switching merupakan suatu teknik komunikasi data yang terjadi pada Protocol WAN
dimana data ditranmisikan kedalam paket-paket data dan apabila terdapat suatu data atau message
panjang dan melebihi kapastitas transmisi akan dipotong menjadi barisan-barisan paket yang kecil.
Setiap paket untuk dikirim terdiri dari data user dan info control. Info control sendiri merupakan suatu
info pada paket data dan berisi alamat tujuan dimana paket tersebut dapat ditransfer melalui jaringan
untuk mencapai tujuan.
Semester 6
A. Routing Dynamic
Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi
masukan masukan ke routing table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga
dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat
mengubah isi Routing table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router
mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.
Remote network dapat dikategorikan di tabel routing dengan menggunakan protokol dynamic routing.
Dynamic routing protocol contohnya sebagai berikut :
1. Network Discovery
Memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery. Network discovery
adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi tentang jaringan dengan router
lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang sama.
Daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis
membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap jaringan terdapat
pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik.
2. Maintaining routing tables.
Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan menentukan
jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang
berbeda, routing dinamik juga akan menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia
(jika topologinya berubah), untuk ini, routing dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing static.
router yang menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya
kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa pengaturan dari
seorang admin jaringan.
3. IP routing protocol
Ada beberapa routing dinamic untuk IP. dibawah ini adalah dinamik routing yang sering
digunakan:
Intra-Autonomous-System Routing in the Internet
Intra-AS protokol routing digunakan untuk mengkonfigurasi dan memelihara tabel routing dalam
sistem otonom (AS). Setelah tabel routing dikonfigurasi, datagrams diarahkan dalam AS seperti yang
dijelaskan dalam bagian sebelumnya. Inter-AS protokol routing juga dikenal sebagai protokol interior
gateway. Secara historis, tiga routing protokol telah digunakan secara luas untuk routing dalam
sistem otonom di Internet: RIP (Routing Information Protocol), dan OSPF (Open Shortest Path First),
dan IGRP (Cisco propriety Interior Gateway Routing Protocol), EIGRP (Cisco's propriety Enhanced
Interior Gateway Routing Protocol).
a. Routing Information Protocol (RIP)
Routing Information Protocol (RIP) adalah salah satu awal intra-AS Internet protokol routing
dan masih digunakan secara luas saat ini. RIP versi 1 didefinisikan dalam RFC 1058, dengan
versi kompatibel 2 didefinisikan dalam RFC 1723.
RIP adalah protokol vektor jarak yang beroperasi dengan cara yang sangat dekat dengan
protokol ideal. Versi RIP ditentukan dalam RFC 1058 menggunakan hop count sebagai metrik
biaya, yaitu, setiap link memiliki biaya 1. Biaya maksimum jalan dibatasi sampai 15, sehingga
membatasi penggunaan RIP dengan AS yang kurang dari 15 hop dengan diameter. Dalam RIP,
tabel routing dipertukarkan antara tetangga kira-kira setiap 30 detik dengan menggunakan apa
yang disebut pesan respon RIP. Pesan respon yang dikirim oleh router atau host berisi entri tabel
routing pengirim sampai 25 jaringan tujuan di dalam AS. Pesan Respon juga dikenal sebagai
iklan RIP.
Dalam gambar ini, garis yang menghubungkan router menunjukkan jaringan. Router hanya
dipilih (A, B, C, dan D) dan jaringan (w, x, y, z) diberi label untuk kenyamanan visual. Garis putus-
putus menunjukkan bahwa AS berlanjut pada, dan dengan demikian sistem AS ini memiliki
banyak router dan link daripada yang ditunjukkan dalam Gambar 4.27.
Gambar 4.27: Suatu bagian dari Autonomous Sistem
Perhatikan bahwa tabel routing memiliki tiga kolom. Kolom pertama adalah untuk jaringan
tujuan, kolom kedua menunjukkan identitas router berikutnya sepanjang jalur terpendek ke
jaringan tujuan, dan kolom ketiga menunjukkan jumlah hop (yaitu, jumlah jaringan yang harus
dilalui , termasuk jaringan tujuan) untuk sampai ke jaringan tujuan di sepanjang jalur terpendek.
Gambar 4.28: Routing tabel dalam router D sebelum menerima iklan dari router A
Sekarang anggaplah bahwa 30 detik kemudian,
Gambar 4.29: Iklan dari router A
Dengan demikian, router D update tabel routing untuk menjelaskan "pendek" jalur terpendek,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.30.
Gambar 4.30: Routing tabel dalam router D setelah menerima iklan dari router A
Gambar 4.31 sketsa bagaimana RIP biasanya diimplementasikan dalam sistem UNIX, sebagai
proses aplikasi-lapisan (meskipun yang sangat khusus yang mampu memanipulasi tabel routing
dalam kernel UNIX), dapat mengirim dan menerima pesan melalui soket standar dan
menggunakan protokol transport standar.
Gambar 4.31: Implementasi RIP sebagai daemon routed
Akhirnya, mari kita cepat melihat tabel routing RIP.pada Gambar 4.32.
Gambar 4.32: RIP tabel routing dari giroflee.eurecom.fr
Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui
kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan,
sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu
oleh perubahan tersebut (triggered update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan
memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan
Kekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan
hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi
jaringan tempatnya berada
b. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Kelebihan
Support = 255 hop count
Kekurangan
Jumlah Host terbatas
c. Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF) routing digunakan untuk intra-AS routing. "Open" dalam
OSPF menunjukkan bahwa spesifikasi protokol routing tersedia untuk umum (misalnya, sebagai
lawan Cisco protokol EIGRP). Versi terbaru dari OSPF, versi 2, didefinisikan dalam RFC 2178.
OSPF adalah protokol link-state yang menggunakan banyak informasi link-state dan
algoritma paling-biaya-jalan Dijkstra. Dengan OSPF, router membangun peta topologi lengkap
(yaitu, diarahkan grafik) dari seluruh AS. Router kemudian menjalankan secara lokal Dijkstra
algoritma-jalan terpendek untuk menentukan pohon-jalan terpendek untuk semua jaringan
dengan dirinya sendiri sebagai simpul akar. Tabel routing router tersebut kemudian diperoleh dari
terpendek-jalan ini pohon. Biaya link individu dikonfigurasi oleh administrator jaringan.
Beberapa kemajuan yang diwujudkan dalam OSPF meliputi :
1. Keamanan.
2. Beberapa yang sama-biaya jalan.
3. Metrik biaya yang berbeda untuk berbagai lalu lintas.
4. Dukungan terintegrasi untuk unicast dan multicast routing.
5. Dukungan untuk hierarki dalam domain routing tunggal.
Sebuah diagram jaringan OSPF terstruktur secara hierarkis ditunjukkan pada Gambar 4.33. Kita
dapat mengidentifikasi empat jenis router OSPF pada Gambar 4.33:
Gambar 4.33: terstruktur secara hierarkis OSPF AS dengan empat bidang.
1. Router internal. Router ini berada di daerah nonbackbone dan hanya melakukan intra-AS
routing.
2. Router batas wilayah. Router ini milik berdua suatu daerah dan tulang punggung.
3. Router backbone (router nonborder). Router ini melakukan routing dalam tulang punggung
tetapi sendiri tidak router batas wilayah.
4. Router batas. Sebuah pertukaran router batas informasi routing dengan router milik AS
lainnya.
Kelebihan
Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi
beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit
d. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)adalah algoritma routing yang eksklusif
dikembangkan oleh Cisco Systems, Inc, sebagai penerus untuk RIP. EIGRP adalah protokol
vektor jarak. Beberapa metrik biaya (termasuk penundaan, bandwidth, keandalan, dan beban)
dapat digunakan dalam membuat keputusan routing, dengan bobot yang diberikan pada masing-
masing metrik yang ditentukan oleh administrator jaringan
Kelebihan
Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sedikit
memori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance
Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
Inter-Autonomous-System Routing
a. Border Gateway Protocol versi 4,
Border Gateway Protocol versi 4, ditentukan dalam RFC 1771 (lihat juga RFC 1772, RFC
1773), adalah standar de facto interdomain routing protocol di internet saat ini. Hal ini sering
disebut sebagai BGP4 atau hanya sebagai BGP.
BGP menyediakan mekanisme untuk mendistribusikan informasi jalan antara AS yang saling
berhubungan, tetapi meninggalkan kebijakan untuk membuat pilihan rute yang sebenarnya
sampai dengan administrator jaringan.
Protokol BGP mendefinisikan empat jenis pesan: OPEN, UPDATE, PEMBERITAHUAN, dan
KEEPALIVE.
b. Exiterior Gateway Protocol (EGP)
Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi
Perbedaan Intra-Autonomous-System Routing in the Internet dan Inter-Autonomous-System Routing.
1. Policy (Kebijakan). Dalam suatu AS, semuanya nominal di bawah kontrol administratif yang
sama, sehingga isu-isu kebijakan memainkan peran yang jauh lebih penting dalam memilih
rute dalam AS.
2. Scale (Skala). Kemampuan algoritma routing dan struktur data untuk skala untuk menangani
routing ke / di antara sejumlah besar jaringan merupakan isu penting dalam antar-AS routing.
3. Performance (Kinerja). Karena antar-AS routing sehingga kebijakan-berorientasi, kualitas
(misalnya, kinerja) dari rute yang digunakan sering menjadi perhatian sekunder (yaitu, rute
yang lebih panjang atau lebih mahal yang memenuhi kriteria kebijakan tertentu mungkin akan
diambil alih rute yang lebih pendek tetapi tidak memenuhi kriteria).Dalam satu AS,
bagaimanapun, kekhawatiran kebijakan tersebut dapat diabaikan, yang memungkinkan
routing untuk lebih fokus pada tingkat kinerja direalisasikan pada rute.
B. VPN (Virtual Private Network)
Virtual Private Network atau biasa disingkat dan dikenal umum sebagai VPN atau VPN
tunnel per-definisi adalah sebuah mekanisme menyambungkan sebuah titik (atau biasa dengan node)
pada sebuah jaringan komputer dengan titik yang lain melalui mediasi sebuah jaringan yang lain,
dalam hal ini sebuah titik dapat berupa sebuah jaringan komputer lokal (atau biasa disebut LAN) atau
sebuah komputer.
RFC 2764 menggambarkan kerangka untuk Virtual Private Networks yang komunikasikan ke jalur backbones IP.
VPN secara bentuk sambungannya terbagi 3, yaitu :
Host-to-Host VPN, yaitu hubungan VPN secara langsung antar komputer.
Site-to-Site VPN, yaitu hubungan VPN dilakukan antar router dari beberapa LAN.
Host-to-Site VPN, yaitu hubungan VPN yang dilakukan oleh sebuah computer kedalam
sebuah jaringan LAN.
VPN secara pengamanannya terbagi 2, yaitu :
Security VPN, yaitu metode sambungan VPN yang menerapkan beberapa hal terkait
pengamanan komunikasi data - seperti enkripsi dan sebagainya. Contoh Security VPN :
Point-to-Point Tunneling Protocol (atau PPTP), IP Security (atau IPSec), Layer 2 Tunneling
Protocol (atau L2TP), Secure Socket Layer (atau SSL) dan sebagainya.
IP VPN, yaitu metode sambungan VPN yang dilakukan oleh ISP melalui media IP secara
keseluruhan didalam jaringan internalnya. Contoh IP VPN adalah mekanisme Multi Protocol
Label Switching (atau MPLS) dan Virtual Private LAN Service (atau VPLS) dan seterusnya.
Media VPN sendiri dapat dilakukan melalui :
Secara lokal LAN, yaitu berupa sambungan antara 2 titik atau lebih didalam sebuah jaringan
lokalnya sendiri.
Media jaringan pribadi WAN, yang biasanya VPN dilakukan langsung oleh pihak ISP
Media internet, yang biasanya VPN dilakukan secara sukarela oleh pengguna.
Arsitektur
1. Arsitektur Gateway-to-Gateway
Pada arsitektur ini, traffic antara dua jaringan yang membutuhkan keamanan melalui
koneksi VPN yang telah dibangun antara dua gateway VPN. Gateway VPN mungkin adalah
sebuah device yang hanya melakukan fungsi VPN, atau bagian dari device lain dari jaringan
seperti firewall atau router.
Dari gambar di atas, terlihat bahwa arsitektur gateway-to-gateway ini tidak menyediakan
pengamanan secara penuh terhadap data yang melewati transit. Pada kenyataannya, model
arsitektur ini hanya mengamankan data antara duagateway, yang dinotasikan dengan garis solid.
Garis putus-putus mengindikasikan bahwa komunikasi antara client VPN dan gateway lokalnya,
dan antara gateway remote dan node tujuannya tidak diamankan.
2. Arsitektur Host-to-Gateway
Model arsitektur ini paling banyak digunakan untuk remote access yang aman bagi
masing-masing user remote.
Dari gambar di atas, terlihat bahwa arsitektur host-to-gateway ini tidak menyediakan
pengamanan secara penuh terhadap data yang melewati transit. Garis putus-putus
mengindikasikan bahwa komunikasi antara gateway remote dan node tujuannya tidak
diamankan.
Protocols
Tunneling Protocols
1. PPTP
Dikembangkan oleh Microsoft dari PPP yang dipergunakan untuk remote access.
2. L2F
Dibuat Cisco tahun 1996. Bisa menggunakan ATM dan Frame Relay, dan tidak
membutuhkan IP. L2F juga bisa menyediakan otentikasi untuk tunnel endpoints.
3. L2TP
Dikembangkan oleh Microsoft dan Cisco. Bisa mengenkapsulasi data dalam IP, ATM,
Frame Relay dan X.25.
4. IPSec
Dalam tunneling mode, IP Sec bisa dipergunakan untuk mengenkapsulasi paket. IP Sec
juga bisa dipergunakan untuk enkripsi dalam protokol tunneling lainnya. SSH dan SSH2
Dikembangkan untuk membuat versi yang lebih aman dari rsh, rlogin dan rcp pada UNIX.
SSH menggunakan enkripsi dengan public key seperti RSA. SSH bekerja pada session layer
kalau merujuk pada OSI reference model, sehingga disebut circuit-level VPN. SSH
membutuhkan login account.
5. CIPE
Adalah driver kernel Linux untuk membuat secure tunnel anatara 2 IP subnet.
VPN Security
1. Authentication
Proses mengidentifikasi komputer dan manusia/user yang memulai VPN connection.
Metode otentikasi dapat dilakukan dengan protokol:
Extensible Authentication Protocol (EAP)
Challenge Handshake Authentication (CHAP)
MS-CHAP
Password Authentication Protocol (PAP)
Shiva-PAP
2. Authorization
Menentukan apa yang boleh dan yang tidak boleh diakses seorang user.
3. Enkripsi.
C. IP Multicast
IP multicast adalah metode pengiriman Internet Protocol (IP) datagram ke sekelompok
penerima pada transmisi tunggal. Hal ini sering digunakan untuk aplikasi media streaming di Internet
dan jaringan pribadi. Metode ini adalah versi IP-spesifik dari konsep umum jaringan multicast.
Menggunakan metode ini disediakan alamat multicast blok IPv4 dan IPv6. Dalam IPv6, multicast
pengalamatan IP menangani seperti yang diterapkan dalam IPv4.
IP multicast dijelaskan dalam RFC 1112. IP multicast pertama distandardisasi pada tahun
1986. Spesifikasinya telah diperkuat dalam RFC 4604 untuk memasukkan manajemen kelompok dan
dalam RFC 5771 untuk memasukkan alamat administratif scoped.
IP multicast berdasarkan tekniknya yaitu untuk satu-ke-banyak dan banyak-ke-banyak
komunikasi real-time melalui infrastruktur IP dalam jaringan. Skala untuk populasi yang lebih besar
dengan mewajibkan penerima tidak mengetahui tentang identitas penerima atau mengetahui
sebelumnya dari jumlah penerima. Multicast menggunakan infrastruktur jaringan secara efisien
dengan meminta sumber untuk mengirim paket hanya sekali, bahkan jika perlu dikirim ke sejumlah
besar penerima. Simpul dalam jaringan (biasanya switch jaringan dan router) mengurus mereplikasi
paket untuk mencapai beberapa receiver sehingga pesan yang dikirim melalui setiap link jaringan
hanya sekali. Yang paling umum protokol tingkat rendah untuk menggunakan multicast pengalamatan
adalah User Datagram Protocol (UDP). Berdasarkan sifatnya, UDP tidak dapat diandalkan-pesan
mungkin hilang atau disampaikan rusak. Protokol multicast handal seperti Pragmatis Umum Multicast
(PGM) telah dikembangkan untuk menambah kerugian deteksi dan retransmission di atas IP
multicast.
Konsep kunci dalam IP multicast memasukkan alamat grup multicast IP, pohon distribusi
multicast dan penerima penciptaan pohon driven.
Sebuah alamat IP multicast kelompok digunakan oleh sumber dan penerima untuk mengirim
dan menerima pesan multicast. Sumber menggunakan alamat grup sebagai alamat tujuan IP paket
data mereka. Penerima menggunakan alamat grup untuk menginformasikan jaringan bahwa mereka
tertarik untuk menerima paket yang dikirim ke grup tersebut.
Ada empat bentuk alamat IP, masing-masing dengan sifat yang unik.
1. Unicast
2. Broadcast
3. Multicast : Sebuah alamat multicast dikaitkan dengan sekelompok penerima tertarik. Pada
IPv4, alamat 224.0.0.0 melalui 239.255.255.255 (mantan Kelas D alamat) ditetapkan sebagai
alamat multicast. IPv6 menggunakan blok alamat dengan awalan ff00 :: / 8 untuk aplikasi
multicast. Dalam kedua kasus, pengirim mengirimkan datagram tunggal dari alamat unicast
nya ke alamat grup multicast dan router perantara mengurus membuat salinan dan mengirim
mereka ke semua penerima yang telah bergabung dengan grup multicast yang sesuai.
4. Anycast
IP Multicast Protocols
Internet Group Management Protocol (IGMP)
Protocol Independent Multicast (PIM)
Distance Vector Multicast Routing Protocol (DVMRP)
Multicast Open Shortest Path First (MOSPF)
Multicast BGP (MBGP)
Multicast Source Discovery Protocol (MSDP)
Multicast Listener Discovery (MLD)
GARP Multicast Registration Protocol (GMRP)
Multicast DNS (mDNS)
1. VOIP
VoIP adalah singkatan dari Voice over Internet Protocol. Hal ini juga disebut sebagai IP
Telephony atau Internet Telephony. Ini adalah cara lain untuk membuat panggilan telepon, dengan
perbedaan membuat panggilan murah atau gratis. Bagian 'telepon' tidak selalu hadir lagi, karena
Anda dapat berkomunikasi tanpa pesawat telepon.
VoIP memiliki banyak keunggulan dibandingkan sistem telepon tradisional. Alasan utama yang
orang begitu besar-besaran beralih ke teknologi VoIP adalah biaya. VoIP dikatakan murah, tapi
kebanyakan orang menggunakannya secara gratis. Ya, jika Anda memiliki komputer dengan mikrofon
dan speaker, dan koneksi internet yang baik, Anda dapat berkomunikasi menggunakan VoIP secara
gratis. Ini juga dapat dilakukan dengan telepon selular dan rumah Anda.
Ada banyak cara untuk menggunakan teknologi VoIP. Itu semua tergantung pada di mana dan
bagaimana Anda akan membuat panggilan. Itu bisa di rumah, di tempat kerja, dalam jaringan
perusahaan Anda, selama perjalanan dan bahkan di pantai. Cara Anda membuat panggilan
bervariasi dengan layanan VoIP Anda gunakan.
VoIP is Often Free
Hal yang hebat tentang VoIP adalah bahwa hal itu keran nilai tambah dari infrastruktur yang
sudah ada tanpa biaya tambahan. VoIP meneruskan suara melalui infrastruktur standart Internet,
dengan menggunakan Protokol IP. Ini adalah bagaimana Anda dapat berkomunikasi tanpa
membayar lebih dari tagihan internet bulanan Anda. Skype adalah contoh yang paling populer dari
layanan yang memungkinkan Anda untuk membuat panggilan gratis pada PC Anda. Ada banyak
komputer berbasis layanan VoIP di luar sana, begitu banyak bahwa Anda akan memiliki pilihan yang
sulit. Anda juga dapat membuat panggilan gratis dengan menggunakan telepon tradisional dan
ponsel. Lihat rasa yang berbeda dari layanan VoIP yang memungkinkan Anda untuk melakukan hal
ini.
If VoIP is free, then what’s cheap?
VoIP dapat digunakan secara gratis dengan komputer dan bahkan, dalam beberapa kasus,
dengan ponsel dan darat. Namun, ketika digunakan untuk sepenuhnya menggantikan layanan PSTN,
maka ia memiliki harga. Tapi harga ini jauh lebih murah daripada panggilan telepon standar. Ini
menjadi mendebarkan ketika Anda mempertimbangkan panggilan internasional. Beberapa orang
memiliki biaya komunikasi mereka pada panggilan internasional ditebang oleh 90% berkat VoIP.
Apa yang membuat panggilan gratis atau dibayar benar-benar tergantung pada banyak faktor,
termasuk sifat panggilan dan layanan yang ditawarkan. Anda hanya perlu memilih salah satu
tergantung pada sifat komunikasi dan kebutuhan Anda.
Juga, di sini adalah daftar cara di mana VoIP memungkinkan Anda untuk menyimpan uang pada
panggilan telepon. Jadi, Anda tidak bisa tinggal keluar dari gerobak VoIP. Ikuti langkah-langkah untuk
memulai dengan VoIP.
The VoIP Trend
VoIP adalah teknologi yang relatif baru dan telah mencapai penerimaan luas dan penggunaan.
Masih banyak untuk meningkatkan dan diharapkan memiliki kemajuan teknologi utama dalam VoIP di
masa depan. Sejauh ini terbukti menjadi kandidat yang baik untuk pengganti POTS (Plain Old
Telephone System). Ini, tentu saja, memiliki kelemahan bersama dengan banyak keuntungan yang
membawa, dan penggunaannya meningkat di seluruh dunia adalah menciptakan pertimbangan baru
sekitar peraturan dan keamanan.
Pertumbuhan VoIP saat ini bisa dibandingkan dengan yang ada pada internet di awal 90-an.
Masyarakat semakin lebih dan lebih sadar akan keuntungan yang mereka dapat menuai dari VoIP di
rumah atau di bisnis mereka. VoIP yang tidak hanya memberikan fasilitas dan memungkinkan orang
untuk menyimpan, tetapi juga menghasilkan pendapatan yang besar bagi mereka yang menyelam
awal ke fenomena baru.
Situs ini akan memandu Anda untuk segala sesuatu yang perlu Anda ketahui tentang VoIP dan
penggunaannya, apakah Anda adalah pengguna telepon rumah, seorang profesional, seorang
manajer perusahaan, administrator jaringan, komunikator Internet dan obrolan, seorang penelepon
internasional atau pengguna ponsel sederhana yang tidak ingin menghabiskan semua / uangnya
untuk membayar panggilan. Jadi, memulai segera.
2. Codec
Codec adalah algoritma (OK mari kita menjadi sederhana - semacam program), sebagian besar
waktu diinstal sebagai perangkat lunak pada server atau tertanam dalam perangkat keras (ATA, IP
Phone dll), yang digunakan untuk mengkonversi suara (dalam kasus VoIP) sinyal menjadi data digital
untuk ditransmisikan melalui Internet atau jaringan apa pun selama panggilan VoIP.
Kata codec berasal dari kata terdiri coder-decoder atau kompresor-decompressor. Codec
biasanya mencapai tiga tugas berikut (sangat sedikit melakukan yang terakhir):
Encoding – decoding
Compression – decompression
Encryption – Decryption
Encoding - decoding
Ketika Anda berbicara melalui telepon PSTN biasa, suara Anda diangkut dengan cara analog
melalui saluran telepon. Tetapi dengan VoIP, suara Anda dikonversi menjadi sinyal digital. Konversi
ini secara teknis disebut encoding, dan dicapai dengan codec. Ketika suara digital mencapai tujuan,
itu harus diterjemahkan kembali ke keadaan semula analog sehingga koresponden lain dapat
mendengar dan memahaminya.
Compression – decompression
Bandwidth adalah komoditas yang langka. Oleh karena itu, jika data yang akan dikirim dibuat
lebih ringan, Anda dapat mengirim lebih dalam jumlah waktu tertentu, dan dengan demikian
meningkatkan kinerja. Untuk membuat suara digital kurang besar, itu dikompresi. Kompresi adalah
proses yang kompleks dimana data yang sama disimpan tetapi menggunakan ruang yang lebih kecil
(bit digital). Selama kompresi, data terbatas pada struktur (paket) yang tepat untuk algoritma
kompresi. Data dikompresi dikirim melalui jaringan dan setelah mencapai tujuan, itu didekompresi
kembali ke keadaan semula itu sebelum diterjemahkan. Dalam kebanyakan kasus, bagaimanapun,
tidak perlu untuk dekompresi data kembali, karena data terkompresi sudah dalam keadaan 'habis'.
Types of compression
Ketika data dikompresi, menjadi lebih ringan dan karenanya kinerja ditingkatkan. Namun,
cenderung bahwa algoritma kompresi terbaik menurunkan kualitas data terkompresi. Ada dua jenis
kompresi: lossless dan lossy. Dengan kompresi lossless, Anda kehilangan apa-apa, tetapi Anda tidak
dapat memampatkan yang banyak. Dengan kompresi lossy, Anda mencapai perampingan besar,
tetapi Anda kehilangan kualitas. Anda biasanya tidak bisa mendapatkan data terkompresi kembali ke
keadaan semula dengan kompresi lossy, karena kualitas telah dikorbankan untuk ukuran. Tapi ini
sebagian besar waktu tidak diperlukan.
Sebuah contoh yang baik dari kompresi lossy adalah MP3 untuk audio. Jika Anda
mengkompres audio, Anda tidak dapat memampatkan kembali, Anda audio MP3 sudah sangat baik
untuk mendengarkan, dibandingkan dengan file audio murni besar.
Encryption – decryption
Enkripsi adalah salah satu alat terbaik untuk mencapai keamanan. Ini adalah proses
mengubah data menjadi negara sedemikian rupa sehingga tidak ada yang bisa mengerti. Dengan
cara ini, bahkan jika data dienkripsi dicegat oleh orang yang tidak berhak, data masih tetap rahasia.
Setelah data dienkripsi mencapai tujuan, itu didekripsi kembali ke bentuk aslinya. Sering kali, ketika
data dikompresi, sudah dienkripsi sampai batas tertentu, karena diubah dari keadaan semula.
Codec yang digunakan untuk mengubah sinyal suara analog ke versi digital dikodekan.
Codec bervariasi dalam kualitas suara, bandwidth yang dibutuhkan, persyaratan komputasi, dll
Setiap layanan, program telepon, gateway, dll biasanya mendukung beberapa codec yang
berbeda, dan ketika berbicara satu sama lain, bernegosiasi yang codec yang akan mereka gunakan.
Sebagai contoh, Cisco ATA-186 mendukung codec ini:
G.723.1, G.711a, G.711u, G.729a (harap dicatat bahwa ATA-186 memiliki port FXS x2, hanya ada
satu port dapat berjalan pada (G.729) dengan dua simultan
port yang aktif, yang kedua akan berada di G.711a / u)
Sebagai contoh, Cisco 7960 mendukung (Firmware P0S3-06-0-00):
G.711a, G.711u, G.729a
Common VoIP Codecs
Codec Bandwidth/kbps Comments
G.711 64 Delivers precise speech transmission. Very low processor requirements. Needs at
least 128 kbps for two-way.
G.722 48/56/64 Adapts to varying compressions and bandwidth is conserved with network
congestion.
G.723.1 5.3/6.3 High compression with high quality audio. Can use with dial-up. Lot of processor
power.
G.726 16/24/32/40 An improved version of G.721 and G.723 (different from G.723.1)
G.729 8 Excellent bandwidth utilization. Error tolerant. License required.
GSM 13
High compression ratio. Free and available in many hardware and software platforms.
Same encoding is used in GSM cellphones (improved versions are often used
nowadays).
iLBC 15 Robust to packet loss. Free
Speex 2.15 / 44 Minimizes bandwidth usage by using variable bit rate.