laporan diagnosa wan semester 5

124
Laporan Diagnosa WAN Semester 5 Disusun untuk memenuhi mata pelajaran Diagnosa WAN Disusun oleh : Nama : Nurfaiz Ekosetio Kelas : XII TKJ A No.Absen : 18

Upload: nurfaiz-ekosetio

Post on 05-Aug-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Karya :Nurfaiz EkosetioXII TKJ ASMK Negeri 1 Cimahicopyright 2012Dilarang menyalin tanpa izin pemilikRegardNurfaiz Ekosetio(t --> @faizrover)

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Diagnosa WAN semester 5

Laporan Diagnosa WAN Semester 5

Disusun untuk memenuhi mata pelajaran Diagnosa WAN

Disusun oleh :

Nama : Nurfaiz EkosetioKelas : XII TKJ ANo.Absen : 18

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHITEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

©2012

Page 2: Laporan Diagnosa WAN semester 5

2

Daftar Isi

Daftar Isi................................................................................................................................2

Hirarki WAN.........................................................................................................................3

Perangkat WAN.....................................................................................................................7

VLAN 4 host..........................................................................................................................13

VLAN 6 host..........................................................................................................................20

VLAN teknis dan non-teknis.................................................................................................29

VLAN (topologi real PT.Telkom).........................................................................................37

Manageable Switch................................................................................................................50

VTP teknis dan non-teknis.....................................................................................................53

STP 4 switch..........................................................................................................................63

PPP CHAP.............................................................................................................................69

PPP PAP................................................................................................................................76

PPP topologi real PT.Sempurna Jaya.....................................................................................84

Frame relay topologi real Direktorat Jend Pajak...................................................................95

2

Page 3: Laporan Diagnosa WAN semester 5

3

Nama : Nurfaiz EkosetioHirarki WAN

Pembimbing : Rudi Haryadi ,ST Antoni Budiman, S.Pd

Kelas : XII TKJA Pelajaran : Diagnosa WANHari/Tanggal : Senin, 2 September 2012

No. Experimen: Nilai /Paraf :

I. Pendahuluan

WAN adalah data komunikasi jaringan yang beroperasi pada jangkauan geograpik lebih luas dari LAN. Satu perbedaan utama antara WAN dan LAN adalah bahwa suatu perusahaan atau organisasi harus berlangganan pada penyedia layanan WAN dalam rangka menggunakan jasa pengangkutan jaringan WAN.

Model jaringan hirarkis terbagi menjadi tiga lapisan:

1. Access layer-Grants

Akses pengguna ke perangkat jaringan. Dalam sebuah jaringan kampus, lapisan akses umumnya menggabungkan berpindah perangkat LAN dengan port yang menyediakan konektivitas ke workstation dan server. Dalam lingkungan WAN, mungkin memberikan akses teleworkers atau situs remote ke jaringan perusahaan di teknologi WAN.

2. Distribution layer-Aggregates

Menggunakan switch untuk kelompok kerja segmen dan mengisolasi masalah jaringan dalam lingkungan kampus. Demikian pula, agregat distribusi lapisan koneksi WAN di tepi kampus dan menyediakan konektivitas berbasis kebijakan.

3. Core layer

Sebuah tulang punggung berkecepatan tinggi yang dirancang untuk beralih paket secepat mungkin. Karena inti sangat penting untuk konektivitas, harus memberikan tingkat ketersediaan yang tinggi dan beradaptasi dengan perubahan yang sangat cepat. Ini juga menyediakan skalabilitas dan konvergensi cepat

Akses WAN lapisan fisik menggambarkan koneksi fisik antara jaringan perusahaan dan jaringan penyedia layanan. Angka tersebut menggambarkan istilah umum digunakan untuk

menggambarkan koneksi WAN fisik, termasuk:

1. Customer Premises Equipment (CPE) = Perangkat dan kabel di dalam terletak di tempat

pelanggan dan terhubung dengan saluran telekomunikasi carrier.

2. Data Communications Equipment (DCE) = Juga disebut data circuit-terminating device, DCE terdiri dari perangkat yang menempatkan data pada local loop.

3

Page 4: Laporan Diagnosa WAN semester 5

4

3. Data Terminal Equipment (DTE) = Perangkat pelanggan yang melewatkan data dari network customer atau komputer host untuk pengiriman melalui WAN.

4. Central Office (CO) = Adalah fasilitas pelayanan lokal atau gedung tempat telepon Link kabel lokal untuk jarak jauh, serba digital, serat optik jalur komunikasi melalui system switch dan peralatan lainnya.Manageable switch adalah switch yang bisa mendukung penyempitan broadcast domain dengan

VLAN. Serta bisa melakukan pengaturan access user dengan access list dan pengaturan port yang ada.

II. Tujuan

Agar siswa dapat membuat topologi WAN. Agar siswa dapat memahami perangkat – perangkat WAN. Agar siswa memahami materi tentang manageable switch pada switch fisik (D_LINK). Agar siswa dapat mengkonfigurasi switch pada switch D_LINK. Agar siswa memahami konsep dari VLAN.

III. Alat dan Bahan

1. Laptop/ PC 2. Software Packet Tracer3. Switch D-LINK4. Kabel UTP

IV. Langkah Kerja

A. Hierarki WAN1. Siapkan topologi yang akan diamati.

4

Page 5: Laporan Diagnosa WAN semester 5

5

2. Kelompokan setiap perangkat menurut hirarki WAN3. Model jaringan hirarki terbagi menjadi tiga lapisan:

1. Access layer-Grants

Akses pengguna ke perangkat jaringan. Dalam sebuah jaringan kampus, lapisan akses umumnya menggabungkan berpindah perangkat LAN dengan port yang menyediakan konektivitas ke workstation dan server. Dalam lingkungan WAN, mungkin memberikan akses teleworkers atau situs remote ke jaringan perusahaan di teknologi WAN.

2. Distribution layer-Aggregates

Menggunakan switch untuk kelompok kerja segmen dan mengisolasi masalah jaringan dalam lingkungan kampus. Demikian pula, agregat distribusi lapisan koneksi WAN di tepi kampus dan menyediakan konektivitas berbasis kebijakan.

3. Core layer

Sebuah tulang punggung berkecepatan tinggi yang dirancang untuk beralih paket secepat mungkin. Karena inti sangat penting untuk konektivitas, harus memberikan tingkat ketersediaan yang tinggi dan beradaptasi dengan perubahan yang sangat cepat. Ini juga menyediakan skalabilitas dan konvergensi cepat

B. Perangkat WAN

1. Siapkan topologi yang akan diamati.

5

Page 6: Laporan Diagnosa WAN semester 5

6

2. Kelompokan setiap perangkat menurut perangkat komunikasi WAN3. Teknologi Jaringan WAN bergantung pada fihak ketiga dalam hal ini perusahaan penyedia

layanan. Telecommunication yang menyediakan layanan hubungan jarak jauh. Tidak seperti pada jaringan LAN dimana koneksi antar device (komputer) ditransmisikan dari satu piranti digital / computer kepada piranti digital lainnya melalui koneksi fisik secara langsung, teknologi jaringan WAN menggunakan kombinasi sinyal analog dan sinyal digital dalam melakukan transmisi data.

4. Akses WAN lapisan fisik menggambarkan koneksi fisik antara jaringan perusahaan dan jaringan penyedia layanan. Angka tersebut menggambarkan istilah umum digunakan untuk menggambarkan koneksi WAN fisik, termasuk:a. Customer Premises Equipment (CPE)-Perangkat dan kabel di dalam terletak di

tempat pelanggan dan terhubung dengan saluran telekomunikasi carrier.b. Data Communications Equipment (DCE)-Juga disebut data circuit-terminating

device, DCE terdiri dari perangkat yang menempatkan data pada local loop.c. Data Terminal Equipment (DTE)-Perangkat pelanggan yang melewatkan data dari

network customer atau komputer host untuk pengiriman melalui WAN.d. Central Office (CO)-Adalah fasilitas pelayanan lokal atau gedung tempat telepon

Link kabel lokal untuk jarak jauh, serba digital, serat optik jalur komunikasi melalui system switch dan peralatan lainnya .

V. Kesimpulan

Jadi dalam sebuah jaringan WAN akan terbagi bagi dalam sebuah hirarki dan pengelompokan terminologi perangkat.

Selain itu, Jadi, proses login cukup mudah karena setting default selalu ada dalam manual setiap perangkat. Untuk penigkatan keamana tentu saja setting default harus diganti dengan settingan manual dan sesuai kebutuhan.

6

Page 7: Laporan Diagnosa WAN semester 5

7

Nama : Nurfaiz EkosetioPerangkat WAN

Pembimbing : Rudi Haryadi ,ST Antoni Budiman, S.Pd

Kelas : XII TKJA Pelajaran : Diagnosa WANHari/Tanggal : Senin, 2 September 2012

No. Experimen: Nilai /Paraf :

I. Tinjauan Teori

Hierarchical Network Design

Hierarchical network design

terdiri dari tiga Layer Utama:

A. Backbone (Core) LayerCore Layer merupakan high-speed switching backbone dan harus didesain untuk dapatmengirimkan paket data (switch packets) secepat mungkin. Pada layer ini, manipulasi paket data(seperti: access list dan filtering) tidak boleh dilakukan, karena hal ini akan memperlambatproses pengiriman paket data (Switching Packet ). Faktor-faktor yang harus diperhatikan saatmerancang perangkat yang akan digunakan pada lapisan inti adalah:1. High data transfer rate (kecepatan transfer data tinggi): Kecepatan penting pada lapisaninti.

Salah satu cara bahwa jaringan inti memungkinkan transfer data tingkat tinggi adalahmelalui berbagi beban, di mana lalu lintas dapat berjalan melalui koneksi jaringan ganda.

7

Page 8: Laporan Diagnosa WAN semester 5

8

2. Low latency period : Lapisan inti biasanya menggunakan sirkuit latency tinggi kecepatanrendah yang hanya meneruskan paket dan tidak menegakkan kebijakan.

3. High reliability: jalur data Multiple memastikan jaringan toleransi kesalahan yang tinggi, jika satu jalur mengalami masalah, maka perangkat dengan cepat dapat menemukan rutebaru.

Pada lapisan inti, efisiensi adalah istilah kunci. Sistem yang lebih sedikit dan lebih cepat menciptakan tulang punggung yang lebih efisien. Ada berbagai peralatan tersedia untuk lapisan inti. Contoh peralatan lapisan inti Cisco meliputi:

1. Cisco switch seperti 7000,, 7200 7500, dan 12000 (untuk digunakan WAN)2. Catalyst switch seperti 6000, 5000, dan 4000 (untuk menggunakan LAN)3. T-1 dan-1 E baris, koneksi frame relay, jaringan ATM, Multimegabit Switched DataService

(SMDS)

B. Distribution LayerDistribution Layer merupakan titik pemisah (demarcation point) antara access Layer dengan core layers dan membantu dalam mendefinisikan dan membedakan Core Layer . Layerini mendefinisikan daerah dimana manipulasi paket data ( packet manipulation) dapat dilakukan dan lapisan distribusi bertanggung jawab untuk routing.

Fungsi Distribusi Layer antara lain adalah:1. Address atau Area Jaringan LAN2. Akses ke Workgroup ata Departemen.3. Mendefinisikan Broadcast/multicast domain.4. Routing dari Virtual LAN (VLAN)5. Titik temu beberapa media berbeda yang digunakan didalam jaringan6. Keamanan7. Titik dimana Akses secara Remote ke Jaringan dapat dilakukan.

Lapisan ini juga menyediakan konektivitas jaringan berbasis kebijakan, termasuk :1. Packet filtering (firewall): Proses paket dan mengatur pengiriman paket berdasarkansumber dan

informasi tujuan untuk menciptakan batas-batas jaringan.2. QoS: router atau layer 3 switch dapat membaca paket dan memprioritaskan

pengiriman,berdasarkan kebijakan yang ditetapkan.3. Access Point Agregasi Layer: lapisan melayani titik agregasi untuk switch lapisan desktop.4. Kontrol Broadcast dan Multicast: lapisan ini berfungsi sebagai batas untuk domainbroadcast dan

multicast.5. Application Gateways: layer ini memungkinkan Anda untuk membuat gateway protokolke dan

dari arsitektur jaringan yang berbeda.6. Lapisan distribusi juga melakukan antrian dan menyediakan manipulasi paket dari lalu lintas

jaringan.

Contoh perangkat Cisco pada lapisan distribusi : router series 2600,4000, 4500

8

Page 9: Laporan Diagnosa WAN semester 5

9

C. Access LayerAccess Layer merupakan titik dimana Local-End User dapat masuk ke Jaringan. Lapisan akses berisi perangkat yang memungkinkan kelompok kerja dan pengguna untuk menggunakanlayanan yang diberikan oleh lapisan distribusi dan inti. Pada lapisan akses, Anda memilikikemampuan untuk memperluas atau collision domain kontrak menggunakan repeater, hub, atau switch standar. Layer ini juga dapat menerapkan access lists atau filters untuk dapat mengoptimasi kinerja jaringan. Fungsi Access Layer antara lain:1. Shared bandwidth (pelayanan jaringan yang tidak didedikasikan untuk satu pelanggan)2. Switched bandwidth3. MAC layer filtering4. Microsegmentation

Pada lapisan akses, Anda dapat:

1. Enable MAC address filtering (Aktifkan penyaringan alamat MAC) : Hal ini dimungkinkan untuk program sebuah switch untuk hanya memperbolehkan system tertentu yang dapat mengakses LAN yang terhubung.

2. Create separate collision domains (Membuat collision domain yang terpisah) : Switch dapat membuat collision domain yang terpisah untuk setiap node yang dihubungkan untuk meningkatkan kinerja.

3. Share bandwidth: kita dapat memperbolehkan koneksi jaringan yang sama untuk menangani semua data.

4. Handle switch bandwidth: kita dapat memindahkan data dari satu jaringan ke yang lainuntuk melakukan load balancing

Dedicated router

Dedicated router yaitu perangkat router yang model dan fungsinya sudah di tentukanoleh vendor, kita memang bisa mengkonfigurasikan router tersebut, namun kita tidak dapatmengubah port pada router tanpa seizin dari vendornya.

Vendor yang biasa memproduksi dedicated router diantaranya Cisco, BayNetworks,3Com dan lain-lain. Namun, dari sekian banyak vendor yang ada, Vendor Dedicated Routeryang paling popular adalah Cisco.

Alasan mengapa orang ataupun lembaga/perusahaan menggunakan dedicated routeradalah sebagai berikut :

1. Stabilitas, karena lebih spesifik melakukan tugas sebagai router dari pada sebuah PCyang melakukan tugas sebagai router.

2. Memiliki banyak alternatif koneksi.3. Keamanan karena mendukung pemfilteran paket data.4. Kemudahan, karena dioperasikan menggunakan Internetwork OperatingSystem(IOS).5. Praktis dan fleksibel dalam penempatan.

Namun Dedicated router juga memiliki kekurangan, yaitu:

1. Harganya relative lebih mahal

9

Page 10: Laporan Diagnosa WAN semester 5

10

2. Untuk yang Non modular router Port dan interfacenya sudah ditentukan, jadi kitatidak dapat menambahnya

Dedicated Router ada 2 macam, yaitu:

1. Modular Router2. Non Modular Router

Perbedaanya:

"In modular router the interfaces are not fixed so that we wilkl be able to installed cardslatter on this router. But in case of non modular router the interfaces are fixed, we cannotable to add ports/interfaces latter on."

Artinya:

Pada Modular router, kita dapat menambah atau mengurangi interface pada routersewaktu-waktu. tetapi pada Non modular router, interfacenya tidak dapatditambah/dikurangi karena sudah ditetapkan oleh vendor.

Topologi

Berikut adalah topologi PT.LEN .

Spesifikasi

No. Layer Vendor Type Spesifikasi Overview1 Core Cisco Cisco 7210

routerA. Standards

1. IEEE 802.1QB. Device Interface

1. Gigabit Ethernet Optics2. RJ-45 copper SFP3. SX, LX/LH, and ZX SFP

interfaces4. One USB port (Supports v1.1

and v2.0 (12-Mbps maximum

The Cisco® 7201 Router is a compact, high-performance 1-rack-unit (1RU) router coupled with a broad set of interfaces and

10

Page 11: Laporan Diagnosa WAN semester 5

11

speed))D. Security

1. Stores security e-tokens for VPN applications

E. Advanced Firewall Features1. Cisco 7200/7301 BBA Firewall

Site LicenseF. Certifications

1. Cisco IOS 7200/7300/7400 Series Broadband 8000 User License

2. Cisco IOS 7200 Series Broadband User Services License

3. ISG-SSG Feature License for 7200

4. ISG-SSG Feature License for 7301

5. Cisco 7200/7301 BBA Firewall Site License

G. Dimensions1. Item (HxWxD): 1.75 x 19 x 16.9

in. (4.44 x 48.26 x 42.93 cm)H. Weight

1. Chassis fully configured with a port adapter ~16.5 lb (7.48 kg)

Cisco IOS® Software features, making it ideal for both service providers and enterprise applications (Figure 1).

The Cisco 7201 addresses the demand for performance and flexibility by further increasing its processing capacity and enabling the latest Cisco IOS Software features.

2 Distributed Cisco Cisco 2610 A. Standars1. IEEE 802.1Q

B. Device Interface1.  Ethernet 

(10BASE-T)2. Network Module Slot3. 2 WAN Interface Card Slots4. Advanced Integration Module

SlotsC. LEDs

1. LINK2. ACT3. FDX4. 100 Mbps

D. Certification5. FCC Part 15 Class A.6. UL 60950; CAN/CSA C22.2

No. 60950-00; IEC 60950; AS/NZS 3260; TS001

E. Dimensions1. Item (HxWxD): 1.69 x 17.5 x

11.8 in. (4.3  x 44.5  x 30 cm), one rack unit height

F. Weight

Cisco 2600 series routers are modular access routers with LAN and WAN connections that can be configured by means of interchangeable modules and WAN interface cards.

11

Page 12: Laporan Diagnosa WAN semester 5

12

1. 1.69 x 17.5 x 11.8 in. (4.3  x 44.5  x 30 cm), one rack unit height

3 Access Cisco Cisco 2610 A. Standars1. IEEE 802.1Q

B. Device Interface1. Ethernet 

(10BASE-T)2. Network Module Slot3. 2 WAN Interface Card Slots4. Advanced Integration Module

SlotsC. LEDs

1. LINK2. ACT3. FDX4. 100 Mbps

D. Certification1. FCC Class B and Canadian

DOC Class A2. UL 60950; CAN/CSA C22.2

No. 60950-00; IEC 60950; AS/NZS 3260; TS001

E. Dimensions1. 1.69 x 17.5 x 11.8 in.

(4.3  x 44.5  x 30 cm), one rack unit height

F. Weight1. 10.25 lb (4.66 kg)

Cisco 2600 series routers are modular access routers with LAN and WAN connections that can be configured by means of interchangeable modules and WAN interface cards.

12

Page 13: Laporan Diagnosa WAN semester 5

13

Nama : Nurfaiz Ekosetio

VLAN

Pembimbing : Bpk. Rudi Haryadi, ST Bpk. Antoni B, Spd

Kelas : XII TKJA Pelajaran : Diagnosa WANNo Absen : 18 No. Experimen: Hari/Tanggal : Senin , 9 September 2012

Nilai /Paraf :

I. Pendahuluan

VLAN adalah Virtual LAN. Dalam istilah teknis, VLAN adalah broadcast domain yang dibuat oleh switch. Secara normal, Routerlah yang membuat broadcast domain. Dengan VLAN, sebuah switch dapat membuat broadcast domain.Hal ini dilakukan oleh anda para Administrator, menentukan beberapa switchport di VLAN selain VLAN 1, default VLAN. Semua port dalam VLAN tunggal berada di single broadcast domain.Karena Switch dapat berkomunikasi satu sama lain, beberapa port di Switch A dapat berada di VLAN 10 dan port lainnya yang berada di Switch B dapat berada di VLAN 10 juga.Broadcast diantara devices itu tidak akan terlihat oleh port selain port 10. Tetapi, devices ini dapat berkomunikasi karena mereka berada dalam VLAN yang sama. Tanpa konfigurasi tambahan mereka tidak akan dapat berkomunikasi dengan device yang lain, kecuali di VLAN mereka

II. Tujuan

Agar siswa memahami materi tentang manageable switch pada cisco packet tracer Agar siswa dapat mengkonfigurasi switch pada cisco packet tracer Agar siswa memahami konsep dari VLAN

III. Alat dan Bahan

1. 1 unit PC atau Laptop2. Software Cisco Packet Tracer

IV. Langkah Kerja

1. Buatlah topologi sebagai berikut.

2. Atur konfigurasi IP address masing masing PCa. PC 1

13

Page 14: Laporan Diagnosa WAN semester 5

14

b. PC 2

c. PC 3

d. PC 4

14

Page 15: Laporan Diagnosa WAN semester 5

15

3. Masuklah ke dalam settingan switch, untuk membuat virtual LAN (VLAN) pada VLAN database.

15

Page 16: Laporan Diagnosa WAN semester 5

16

4. Tentukanlah fastethernet yang akan menjadi kelompok VLAN 1 dan VLAN 2, mode yang digunakan adalah mode access .

16

Page 17: Laporan Diagnosa WAN semester 5

17

5. Lihat hasil konfigurasi.

V. Hasil Kerja

Sebelum dikonfigurasikan VLAN

17

Page 18: Laporan Diagnosa WAN semester 5

18

Koneksi dari PC 1 ke PC 3 dan PC 4

18

Page 19: Laporan Diagnosa WAN semester 5

19

Koneksi dari PC 4 ke PC 2 dan PC 3

VI. Kesimpulan

Dengan menggunakan packet tracer, kita dapat mensimulasikan manageable switch, membagi LAN kedalam beberapa kelompok, sehingga walaupun berapa dalam 1 switch, jika kita mengatur VLANnya, kemungkinan tidak bisa connect terjadi.

19

Page 20: Laporan Diagnosa WAN semester 5

20

Nama : Nurfaiz Ekosetio

VLAN

Pembimbing : Bpk. Rudi Haryadi, ST Bpk. Antoni B, Spd

Kelas : XII TKJA Pelajaran : Diagnosa WANNo Absen : 18 No. Experimen: Hari/Tanggal : Senin , 9 September 2012

Nilai /Paraf :

I. Pendahuluan

VLAN adalah Virtual LAN. Dalam istilah teknis, VLAN adalah broadcast domain yang dibuat oleh switch. Secara normal, Routerlah yang membuat broadcast domain. Dengan VLAN, sebuah switch dapat membuat broadcast domain.Hal ini dilakukan oleh anda para Administrator, menentukan beberapa switchport di VLAN selain VLAN 1, default VLAN. Semua port dalam VLAN tunggal berada di single broadcast domain.Karena Switch dapat berkomunikasi satu sama lain, beberapa port di Switch A dapat berada di VLAN 10 dan port lainnya yang berada di Switch B dapat berada di VLAN 10 juga.Broadcast diantara devices itu tidak akan terlihat oleh port selain port 10. Tetapi, devices ini dapat berkomunikasi karena mereka berada dalam VLAN yang sama. Tanpa konfigurasi tambahan mereka tidak akan dapat berkomunikasi dengan device yang lain, kecuali di VLAN mereka

II. Tujuan

Agar siswa memahami materi tentang manageable switch pada cisco packet tracer Agar siswa dapat mengkonfigurasi switch pada cisco packet tracer Agar siswa memahami konsep dari VLAN

III. Alat dan Bahan

3. 1 unit PC atau Laptop4. Software Cisco Packet Tracer

IV. Langkah Kerja

6. Buatlah topologi sebagai berikut.

7. Atur konfigurasi IP address masing masing PCe. PC 1

20

Page 21: Laporan Diagnosa WAN semester 5

21

f. PC 2

g. PC 3

h. PC 4

21

Page 22: Laporan Diagnosa WAN semester 5

22

i. PC 5

j. PC 6

8. Masuklah ke dalam settingan switch, untuk membuat virtual LAN (VLAN) pada VLAN database.

22

Page 23: Laporan Diagnosa WAN semester 5

23

9. Tentukanlah fastethernet yang akan menjadi kelompok VLAN 1 dan VLAN 2, mode yang digunakan adalah mode access .

23

Page 24: Laporan Diagnosa WAN semester 5

24

24

Page 25: Laporan Diagnosa WAN semester 5

25

25

Page 26: Laporan Diagnosa WAN semester 5

26

10. Lihat hasil konfigurasi.

26

Page 27: Laporan Diagnosa WAN semester 5

27

V. Hasil Kerja

27

Page 28: Laporan Diagnosa WAN semester 5

28

VI. Kesimpulan

Dengan menggunakan packet tracer, kita dapat mensimulasikan manageable switch, membagi LAN kedalam beberapa kelompok, sehingga walaupun berapa dalam 1 switch, jika kita mengatur VLANnya, kemungkinan tidak bisa connect terjadi.

28

Page 29: Laporan Diagnosa WAN semester 5

29

Nama : Nurfaiz Ekosetio

VLAN(Teknis dan non-teknis)

Pembimbing : Bpk. Rudi Haryadi, ST Bpk. Antoni B, Spd

Kelas : XII TKJA Pelajaran : Diagnosa WANNo Absen : 18 No. Experimen: Hari/Tanggal : Senin , 17 September 2012

Nilai /Paraf :

I. Pendahuluan

VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.Tipe Tipe Vlan :1. Berdasarkan Port.2. Berdasarkan MAC Address3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan4. Berdasarkan Alamat Subnet IP5. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain.

II. Tujuan

Agar siswa dapat mengetahui tentang VLAN. Agar siswa dapat membuat scenario teknis dan non-teknis untuk VLAN. Agar siswa dapat melakukan konfigurasi dari scenario yang telah dibuat.

III. Alat dan Bahan

1. Laptop/ PC2. Switch D-LINK3. Kabel UTP4. Software Packet Tracer

IV. Langkah Kerja

1. Teknis1. Siapkan alat dan bahan.2. Buat topologi seperti berikut.

Topologi PT. Kimia Farma

29

Page 30: Laporan Diagnosa WAN semester 5

30

3. Skenario : Pada topologi ini terdiri dari 1 Switch dan 4 PC yang di bagi menjadi 2 vlan (vlan tkj dan vlan jaringan). PC 1 dan PC 4 termasuk ke dalam vlan 2 dan PC 2 dan PC 3 termasuk ke dalam vlan 3. Host – hostnya hanya dapat terhubung dengan host yang berada dalam 1 vlan.

4. Atur IP Address pada masing – masing PC.a. PC 1

b. PC 2

c. PC 3

d. PC 4

30

Page 31: Laporan Diagnosa WAN semester 5

31

5. Kemudian lakukan konfigurasi pada switchnya.6. Langkah pertama kita membuat dulu vlan nya yaitu vlan 2 dan vlan 3 pada VLAN Database

isi VLAN Number dan isi VLAN Name add.

vlan 2

vlan 37. Lakukan konfigurasi PC mana saja yang termasuk ke dalam vlan 2 (tkj) dan vlan 3 (jaringan)

pada INTERFACE.

31

Page 32: Laporan Diagnosa WAN semester 5

32

FastEthernet0/1 adalah interface yang terhubung ke PC 1.

FastEthernet0/2 adalah interface yang terhubung ke PC 2.

FastEthernet0/3 adalah interface yang terhubung ke PC 3.

32

Page 33: Laporan Diagnosa WAN semester 5

33

FastEthernet0/4 adalah interface yang terhubung ke PC 4.8. Setelah konfigurasi selesai lakukan pengecekkan menggunakan perintah ping.

2. Non-Teknis1. Siapkan alat dan bahan.2. Buatlah topologi seperti gambar berikut.

Topologi PT. Kimia Farma

3. Skenario :Pada PT. Kimia Farma ini terdiri dari 4 ruangan yaitu ruang administrasi, ruang bagian keuangan, ruang produksi dan ruang pengawas. Untuk ruang Administrasi dan ruang bagian Keuangan menjadi 1 vlan karena saling berhubungan mengenai pekerjaan yang dilakukannya, begitu juga dengan ruang Produksi dan ruang Pengawas berada dalam 1 vlan. Semuanya hanya bisa terkoneksi dengan ruangan yang berada dalam 1 vlan.

4. Hubungkan 4 PC tersebut dengan Switch D-LINK.5. Atur IP Address pada PC yang ada di masing – masing ruangan menjadi 1 network dengan

switch yaitu 10.90.90.90/24.a. Administrasi 10.90.90.10/24b. Produksi` 10.90.90.20/24c. Pengawas 10.90.90.30/24d. Keuangan 10.90.90.40/24

6. Kemudian logging in dari PC yang di jadikan sebagai admin.

33

Page 34: Laporan Diagnosa WAN semester 5

34

7. Masukkan user name dan password dari switch tersebut.user name : dlinkpassword : dlink

8. Sebelum melakukan konfigurasi vlan, terlebih dahulu membuat vlan yaitu vlan kel7 dan vlan kel8.gunakan perintah #create vlan [name vlan]

9. Kemudian lakukan konfigurasi pada vlan default yaitu port – port mana saja yang akan digunakan.gunakan perintah #config vlan default add tagged [port yang di tag]

10. Setelah sukses membuat vlan, lakukan konfigurasi pada masing – masing vlan yang telah di buat yaitu untuk menentukan port mana saja yang akan terhubung ke vlan kel7 dan ke vlan kel8.gunakan perintah #config vlan [nama vlan] add untagged [port yang digunakan]

Keterangan :a. Untuk vlan kel7 yang bisa terhubung hanya untuk port 3 sampai 6.b. Untuk vlan kel8 yang bisa terhubung hanya untuk port 7 sampai 10.

11. Setelah konfigurasi selesai, cek vlan yang sudah dikonfigurasi.

34

Page 35: Laporan Diagnosa WAN semester 5

35

gunakan perintah #show vlan

12. Kemudian save semua konfigurasi.

13. Kemudian cek hasilnya dengan menggunakan perintah ping dan analisis hasilnya.

V. Hasil Kerja

1. Hasil Teknisa. Ping dari PC 1 ke PC 2

b. Ping dari PC 1 ke PC 3

35

Page 36: Laporan Diagnosa WAN semester 5

36

c. Ping dari PC 1 ke PC 4

2. Hasil Non-Teknis a. Ping dari ruang Administrasi ke ruang Keuangan

b. Ping dari ruang Administrasi ke ruang Pengawas

VI. Kesimpulan

Dengan VLAN seorang administrator akan lebih mudah dalam membagi secara logik group-group workstation secara fungsional dan tidak dibatasi oleh lokasi, karena fungsi dari VLAN sendiri adalah jaringan LAN ke dalam beberapa jaringan virtual.

36

Page 37: Laporan Diagnosa WAN semester 5

37

Nama : Nurfaiz Ekosetio

VLAN Topologi real PT.Telkom Semarang

Pembimbing : Bpk. Rudi Haryadi, ST Bpk. Antoni B, Spd

Kelas : XII TKJA Pelajaran : Diagnosa WANNo Absen : 18 No. Experimen: Hari/Tanggal : Senin , 17 September 2012

Nilai /Paraf :

I. Pendahuluan

VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).

Tujuan mengonfigurasi VLAN tagging adalah agar traffic dari beberapa VLAN dapat melewati trunk link yang digunakan untuk menghubungkan antar-switch. Meskipun hal ini merupakan hal yang baik dalam lingkungan yang besar, VLAN tagging tidak melakukan apa-apa untuk mempermudah pengonfigurasian VLAN pada beberapa switch. Di sinilah VTP mengambil bagian.

II. Tujuan

Siswa dapat melakukan konfigurasi trunking pada packet tracer. Siswa dapat melakukan identifikasi topologi real untuk vlan. Siswa dapat mengetahui manfaat dari vlan pada topologi real.

III. Alat dan Bahan

1. Laptop/ PC 2. Packet Tracer3. Topologi Real

IV. Rencana Kerja

Topologi jaringan VLAN yang digunakan pada PT. Telkom Divre IV Semarang adalah topologi jaringan star,dimana terdapat 8 lantai yang pada tiap-tiap lantai dibuat menjadi 1 network.Artinya pada tiap lantai dibuat 1 VLAN yang nantinya akan terhubung kepada Core. Core disini sebagai sentral pusat,merupakan Switch Cisco Catalyst yang menghubungkan Vlan ke router.

Router  akan menghubungkan antar network Vlan yang diijinkan, menghubungkan dengan intra area network , dan menghubungkan internet, tetapi cukup menggunakan 1 port  dari router. Antara router dengan switch dan antara switch satu dengan switch yang lain menggunakan trunk link  atau dalam mode trunk. Dan antara switch dengan Pc menggunakan switchport mode access.

Pada gedung PT. Telkom Divre IV Semarang, terdapat 8 lantai yang akan dibuat VLAN. Dimulai dari lantai 0 dengan network 10.81.10.0 yang akan dimasukkan pada VLAN 10, lantai 1 network 10.81.11.0 dengan VLAN 11, sampai dengan lantai 7 dengan network 10.81.17.0 yang merupakan VLAN 17. Tiap lantai akan dihubungkan pada Coreyang meneruskan/allowed VLAN yang diijinkan masuk ke gateway. Gateway berada pada Router dengan IP 10.81.100.1.

37

Page 38: Laporan Diagnosa WAN semester 5

38

V. Langkah Kerja

i. Siapkan alat dan bahan.ii. Buat topologi seperti gambar berikut.

Topologi PT. TELKOMDIVRE IV SEMARANG

iii. Lakukan konfigurasi IP Address pada masing – masing PC1. PC Lantai 0

2. PC Lantai 1

38

Page 39: Laporan Diagnosa WAN semester 5

39

3. PC Lantai 2

4. PC Lantai 3

5. PC Lantai 4

6. PC Lantai 5

39

Page 40: Laporan Diagnosa WAN semester 5

40

7. PC Lantai 6

8. PC Lantai 7

iv. Setelah itu lakukan konfigurasi vlan pada masing - masing switch tiap lantai, yaitu pemberian vlan name dan vlan number.1. Switch Lantai 0

40

Page 41: Laporan Diagnosa WAN semester 5

41

2. Switch Lantai 1

3. Switch Lantai 2

4. Switch Lantai 3

41

Page 42: Laporan Diagnosa WAN semester 5

42

5. Switch Lantai 4

6. Switch Lantai 5

7. Switch Lantai 6

8. Switch Lantai 7

42

Page 43: Laporan Diagnosa WAN semester 5

43

v. Kemudian lakukan konfigurasi pada core seperti berikut.1 CORE# configure terminal2 CORE(config)# vlan 103 CORE(config-vlan)# name lantai04 CORE(config-vlan)# vlan 115 CORE(config-vlan)# name lantai16 CORE(config-vlan)# vlan 127 CORE(config-vlan)# name lantai28 CORE(config-vlan)# vlan 139 CORE(config-vlan)# name lantai310 CORE(config-vlan)# vlan 1411 CORE(config-vlan)# name lantai412 CORE(config-vlan)# vlan 1513 CORE(config-vlan)# name lantai514 CORE(config-vlan)# vlan 1615 CORE(config-vlan)# name lantai616 CORE(config-vlan)# vlan 1717 CORE(config-vlan)# name lantai718 CORE(config-vlan)# vlan 2019 CORE(config-vlan)# name gateway20 CORE(config)# int fa0/121 CORE(config-if)# switchport mode trunk22 CORE(config)# int vlan 2023 CORE(config-if)# ip address 10.81.100.2 255.255.255.25224 CORE(config-if)# no shutdown25 CORE(config)# ip default-gateway 10.81.100.126 CORE(config)# int fa0/227 CORE(config-if)# switchport mode trunk28 CORE(config)# int fa0/329 CORE(config-if)# switchport mode trunk30 CORE(config)# int fa0/431 CORE(config-if)# switchport mode trunk

43

Page 44: Laporan Diagnosa WAN semester 5

44

32 CORE(config)# int fa0/533 CORE(config-if)# switchport mode trunk34 CORE(config)# int fa0/635 CORE(config-if)# switchport mode trunk36 CORE(config)# int fa0/737 CORE(config-if)# switchport mode trunk38 CORE(config)# int fa0/839 CORE(config-if)# switchport mode trunk40 CORE(config)# int fa0/841 CORE(config-if)# switchport mode trunk42 CORE(config)# vtp mode server43 CORE(config)# vtp domain telkom44 CORE(config)# vtp password rahasiaKeterangan :1 Masuk ke dalam mode konfigurasi2 Membuat Vlan dengan nomor id 103 Memberi nama pada vlan 10 sebagai lantai04 Membuat Vlan dengan nomor id 115 Memberi nama pada vlan 11 sebagai lantai16 Membuat Vlan dengan nomor id 127 Memberi nama pada vlan 12 sebagai lantai28 Membuat Vlan dengan nomor id 139 Memberi nama pada vlan 13 sebagai lantai310 Membuat Vlan dengan nomor id 1411 Memberi nama pada vlan 14 sebagai lantai412 Membuat Vlan dengan nomor id 1513 Memberi nama pada vlan 15 sebagai lantai514 Membuat Vlan dengan nomor id 1615 Memberi nama pada vlan 16 sebagai lantai616 Membuat Vlan dengan nomor id 1717 Memberi nama pada vlan 17 sebagai lantai718 Membuat Vlan dengan nomor id 2019 Memberi nama pada vlan 20 sebagai gateway20 Mengkonfigurasi interface fast ethernet 0/121 Menyetting port f0/1 menjadi ber-mode trunk. Karena bermode trunk, maka pada port dapat didefinisikan banyak vlan.22 mengkonfigurasi vlan2023 Memberikan IP dan netmask pada Vlan20 agar dapat tersambung ke gateway24 Mengaktifkan interface Vlan 2025 Memberi IP default gateway26 Menkonfigurasi interface fa0/227 Merubah mode port fa0/2 menjadi mode trunk28 Menkonfigurasi interface f0/329 Merubah mode port fa0/3 menjadi mode trunk

44

Page 45: Laporan Diagnosa WAN semester 5

45

30 Menkonfigurasi interface fa0/431 Merubah mode port fa0/4 menjadi mode trunk32 Menkonfigurasi interface fa0/533 Merubah mode port fa0/5 menjadi mode trunk34 Menkonfigurasi interface fa0/635 Merubah mode port fa0/6 menjadi mode trunk36 Menkonfigurasi interface fa0/737 Merubah mode port fa0/7 menjadi mode trunk38 Menkonfigurasi interface f0/839 Merubah mode port fa0/8 menjadi mode trunk40 Menkonfigurasi interface fa0/941 Merubah mode port fa0/9 menjadi mode trunk42 Membuat core menjadi server untuk vtp43 Memberikan domain pada switch44 Memberikan password 

vi. Berikut konfigurasi yang dilakukan pada switch masing-masing lantai1 LANTAI(config)#vtp mode client2 LANTAI(config)#vtp domain telkom3 LANTAI(config)#vtp password rahasia4 LANTAI(config)#vlan 105 LANTAI(config)#vlan name lantai06 LANTAI(config)#int f0/17 LANTAI(config-if)# switchport mode trunk8 LANTAI(config)#int f0/29 LANTAI(config-if)# switchport access vlan 10Keterangan :1 Merubah vtp menjadi mode client2 Memberi domain pada switch3 Memberikan password4 Membuat Vlan dengan nomor id 105 Memberi nama pada vlan 10 sebagai lantai06 Mengkonfigurasi interface fast ethernet 0/17 Merubah port f0/1 menjadi mode trunk8 Mengkonfigurasi interface fast ethernet 0/29 Merubah port f0/2 menjadi mode access 

VI. Hasil Kerja

1. Uji koneksi dari vlan 10 ke router.

45

Page 46: Laporan Diagnosa WAN semester 5

46

2. Uji koneksi dari vlan 11 ke router.

3. Uji koneksi dari vlan 12 ke router.

46

Page 47: Laporan Diagnosa WAN semester 5

47

4. Uji koneksi dari vlan 13 ke router.

5. Uji koneksi dari vlan 14 ke router.

47

Page 48: Laporan Diagnosa WAN semester 5

48

6. Uji koneksi dari vlan 15 ke router.

7. Uji koneksi dari vlan 16 ke router.

48

Page 49: Laporan Diagnosa WAN semester 5

49

8. Uji koneksi dari vlan 17

VII. KESIMPULAN

Siswa dapat melakukan konfigurasi VLAN dan VTP pada topologi real di lapangan pada aplikasi simulator Cisco Packet Tracer. Dan dengan vlan kita dapat mengatur traffic dari beberapa VLAN sehingga dapat melewati trunk link yang digunakan untuk menghubungkan antar-switch.

49

Page 50: Laporan Diagnosa WAN semester 5

50

Nama : Nurfaiz Ekosetio

Manageable Switch D-Link

Pembimbing : Bpk. Rudi Haryadi, ST Bpk. Antoni B, Spd

Kelas : XII TKJA Pelajaran : Diagnosa WANNo Absen : 18 No. Experimen: Hari/Tanggal : Senin , 17 September 2012

Nilai /Paraf :

I. Pendahuluan

Manageable switch adalah switch yang bisa mendukung penyempitan broadcast domain dengan VLAN. Serta bisa melakukan pengaturan access user dengan access list dan pengaturan port yang ada.

II. Tujuan

Agar siswa memahami materi tentang manageable switch pada switch fisik (D_LINK). Agar siswa dapat mengkonfigurasi switch pada switch D_LINK. Agar siswa memahami konsep dari VLAN.

III. Alat dan Bahan

1. Laptop/ PC 2 buah2. Switch D-LINK3. Kabel UTP

IV. Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan.2. Hubungkan masing – masing laptop pada switch menggunakan kabel UTP.3. Atur IP Address pada laptop menjadi 1 network dengan switch yaitu 10.90.90.904. Masuk ke terminal, ketikkan telnet 10.90.90.905. Setelah itu akan muncul dimana kita harus memasukkan username dan password dari switch

tersebut agar dapat login.Username : dlinkPassword : dlink

50

Page 51: Laporan Diagnosa WAN semester 5

51

6. Setelah berhasil login kita coba untuk membuat account, account yang pertama dibuat adalah untuk admin.Gunakan perintah # create account [jenis account] [nama account]

7. Masukkan password untuk account yang baru.

8. Buat vlan baru, gunakan perintah #create vlan [vlan name] tag [vlan number].Kami membuat 2 vlan yaitu kel8 dan kel7.

9. Setelah selesai lakukan konfigurasi pada vlan yang telah dibuat.

51

Page 52: Laporan Diagnosa WAN semester 5

52

10. Untuk melihat vlan yang sudah di konfigurasi kita cek informasinya.

11. Setelah selesai lakukan pengecekkan bahwa konfigurasi yang dilakukan telah berhasil.V. Hasil Kerja

Setelah konfigurasi menggunakan switch fisik D-LINK kami hanya berhasil sampai login dan membuat account saja.

VI. Kesimpulan

Praktek yang kami lakukan ini hanya berhasil sampai loging in manageable switch saja.

52

Page 53: Laporan Diagnosa WAN semester 5

53

Nama : Nurfaiz Ekosetio

VTP Teknis dan non-teknis

Pembimbing : Bpk. Rudi Haryadi, ST Bpk. Antoni B, Spd

Kelas : XII TKJA Pelajaran : Diagnosa WANNo Absen : 18 No. Experimen: Hari/Tanggal : Senin , 17 September 2012

Nilai /Paraf :

I. Pendahuluan

VTP (VLAN Trunk Protocol) adalah Cisco proprietary Layer 2 protocol yang mengatur penambahan, pengurangan, dan penamaan dari VLAN, jadi ketika ada VLAN baru yang dikonfigurasi pada salah satu VTP Server, VLAN tersebut akan langsung didistribusikan melalui trunk link ke semua switch yang terhubung dengan VTP Server. Keuntungan dari VTP ini adalah, kita tidak perlu mengkonfigurasi VLAN pada setiap switch, hanya tinggal meng-assign port-port masuk ke VLAN, jadi kita bisa menghemat waktu konfigurasi.Encapsulation dot 1QDiperlukan untuk memberikan informasi mengenai VLAN. Header encapsulation dot1Q menambahkan tag pada frame Ethernet yang asli. Tag pada VLAN berisi EtherType field, tag control information field, dan FCS field [4].

II. Tujuan

Agar siswa memahami tentang VTP. Agar siswa memahami tentang konfigurasi VTP di simulator dan di fisik. Agar siswa dapat melakukan konfigurasi menggunakan simulator pada topologi real dan

konfigurasi di fisik.

III. Alat dan Bahan

1. Laptop/ PC 2. Switch D-LINK 2 buah3. Kabel UTP4. Packet Tracer5. Topologi

IV. Langkah Kerja

a. Non-Teknis (Fisik)i. Buat topologi seperti gambar berikut.

Topologi Biznetwork

53

Page 54: Laporan Diagnosa WAN semester 5

54

ii. Skenario :Pada sebuah gedung Perusahaan Biznetwork, di lantai 5 terdiri dari ruangan Service Center1 dan HRD sedangkan di lantai 9 terdiri dari ruang Service Center2 dan Administrasi. Untuk ruang Service Center1 (lantai 5) dan ruang Service Center2 (lantai 9) bisa saling berhubungan karena jenis pekerjaannya sama. Serta untuk ruang HRD (lantai 5) dan Administrasi (lantai 9) pun saling berhubungan.

iii. Hubungkan masing – masing PC dengan switch dan switch dengan switch lagi.iv. Atur IP Address pada masing – masing PC.

a. Service Center1 10.90.90.17/24b. HRD 10.90.90.20/24c. Service Center2 10.90.90.18/24d. Administrasi 10.90.90.19/24

v. Kemudian lakukan konfigurasi pada switch di lantai 5 dan lantai 9 yang basicnya sama konfigurasinya. Pertama masuk terlebih dahulu.gunakan perintah #telnet 10.90.90.90

vi. Masukkan username dan password dari switch tersebut.username : dlinkpassword : dlink

vii. Kemudian buat vlan, kami membuat 2 vlan sesuai dengan scenario.gunakan perintah #create vlan [name vlan] tag [number vlan]

viii. Kemudian show vlan untuk melihat keterangan vlan yang sudah dibuat.

54

Page 55: Laporan Diagnosa WAN semester 5

55

ini adalah tampilan sebelum di konfigurasi.

ix. Sebelum konfigurasi pada vlan yang telah dibuat, yang harus dikonfigurasi dulu yaitu vlan default.gunakan perintah #config vlan default add tagged 1-2Maksudnya adalah untuk vlan default yang di tag dan di egress hanya untuk port 1-2.

x. Sekarang lakukan konfigurasi pada vlan 10 (kel56) dan vlan 20 (kel78).

Keterangan :1. Untuk vlan kel56 yang bisa terkoneksi hanya yang menggunakan port 1 saja.2. Untuk vlan kel78 yang bisa terkoneksi hanya yang menggunakan port 2 saja.

xi. Selain ada yang di untagged ada juga yang di tag yaitu port 23 (port utama yang terhubung antara switch dengan switch lagi). Ini berlaku untuk vlan kel56 dan vlan kel78

xii. Kemudian show vlan untuk melihat perubahan vlan setelah di konfigurasi.

55

Page 56: Laporan Diagnosa WAN semester 5

56

xiii. Save konfigurasi kemudian lakukan pengecekkan dan amati hasilnya.

b. Non-Teknis (Simulator)i. Buat topologi seperti gambar berikut.

Topologi Biznetwork

ii. Skenario :Pada topologi ini terdiri dari 2 switch dan 4 pc, dan di bagi menjadi 2 vlan yaitu vlan 56 dan vlan 78. PC0 dan PC2 berada dalam 1 vlan dan PC1 dan PC3 berada dalam 1 vlan. Namun disini ada 2 switch maka kami akan menghubungkannya dengan cara trunking.

iii. Hubungkan masing – masing PC dengan switch dan switch dengan switch lagi.iv. Atur IP Address pada masing – masing PC.

1. PC0

56

Page 57: Laporan Diagnosa WAN semester 5

57

2. PC1

3. PC2

4. PC3

v. Setelah itu lakukan konfigurasi pada kedua switch, yang pertama di lakukan adalah membuat vlan nya terlebih dahulu yaitu pada VLAN Database.1. Switch0

57

Page 58: Laporan Diagnosa WAN semester 5

58

2. Switch1

vi. Setelah itu konfugurasi fastethernet mana saja yang terhubung ke vlan 10 dan 20 di switch0 dan ke vlan 10 dan 20 di switch 1 lakukan konfigurasi di INTERFACE.1. Switch0

58

Page 59: Laporan Diagnosa WAN semester 5

59

jadi yang terhubung ke vlan 10 (kel56) pada switch0 adalah yang terhubung ke fastethernet0/1 atau pc0.

jadi yang terhubung ke vlan 20 (kel78) pada switch0 adalah yang terhubung ke fastethernet0/2 atau pc1.

2. Switch1

jadi yang terhubung ke vlan 10 (kel56) pada switch1 adalah yang terhubung ke

fastethernet0/1 atau pc3.

59

Page 60: Laporan Diagnosa WAN semester 5

60

jadi yang terhubung ke vlan 10 (kel78) pada switch1 adalah yang terhubung ke fastethernet0/2 atau pc4.

vii. Setelah konfigurasi pembagian vlan, sekarang untuk konfigurasi Trunking (VTP), yaitu menghubungkan untuk menghubungkan vlan yang ada di switch0 dan di switch1 yang tentunya masih berada dalam 1 vlan. 1. Switch0

jika untuk switch yang terhubung ke pc maka yang dipilihnya adalah access dan untuk switch yang terhubung ke switch lagi maka yang dipilihnya adalah mode trunk, begitu

juga dengan konfigurasi di switch satunya lagi.

2. Switch1

60

Page 61: Laporan Diagnosa WAN semester 5

61

viii. Lakukan pengecekkan dan amati hasilnya.

V. Hasil Kerja

i. Teknisii. Non-Teknis (Fisik)

1. Cek koneksi dari ruang Service Center2 (lantai 9) ke ruang HRD (lantai 5).

2. Cek koneksi dari ruang Service Center2 (lantai 9) ke ruang Service Center2 (lantai 5).

iii. Non-Teknis (Simulator)1. Ping dari PC0 ke PC

pada saat cek koneksi ke pc1 yang terlihat request timed out, itu karena pc0 dan pc1 berbeda vlan.

2. Ping dari PC0 ke PC2

61

Page 62: Laporan Diagnosa WAN semester 5

62

pada saat cek koneksi ke pc2 yang terlihat reply from 10.90.90.18, itu karena pc0 dan pc2 1 vlan jadi bisa saling terkoneksi.

3. Ping dari PC1 ke PC3

pada saat cek koneksi dari pc1 ke pc3 yang terlihat reply from 10.90.90.19, itu karena pc1 dan pc3 berada dalam 1 vlan.

VI. Kesimpulan

Dengan menggunakan VTP (VLAN Trunking Protocol) kita dapat mentransmisikan beberapa VLAN dan dapat satu grup. Dan kami dapat melakukan konfigurasi vtp dengan berhasil.

62

Page 63: Laporan Diagnosa WAN semester 5

63

Nama : Nurfaiz Ekosetio

STP

Pembimbing : Rudi Haryadi, S.T Antoni Budiman, S.Pd

Kelas : XII TKJA Pelajaran : Diagnosa WANHari/Tanggal : Senin, 24 September 2012

Nilai /Paraf :

I. Tujuan

- Agar siswa memahami konsep dan cara kerja dari STP pada Packet Tracer

- Siswa dapat mengkonfigurasi STP pada Packet Tracer

II. Pendahuluan

Spanning Tree Protocol (STP) adalah link layer network protocol yang menjamin tidak adanya loop dalam topologi dari banyak bridge/switch dalam LAN. Dalam model OSI untuk jaringan komputer, STP ada di layer 2 OSI. Spanning tree memperbolehkan desain jaringan memiliki redundan (pengurangan) links untuk membuat jalur backup otomatis jika sebuah link aktif gagal bekerja, tanpa adanya bahaya dari loop pada bridge

III. Alat dan Bahan

- 1 pc/laptop - software packet tracer

IV. Langkah Kerja

1. Buatlah topologi yang akan digunakan

TABEL

No PC

IP address Netmask Interfaces pada Switch

1 1.1.1.1 255.255.255.0 Eth0/1 (Switch 1)

2 1.1.1.2 Eth0/1 (Switch 2)

3 1.1.1.3 Eth0/1 (Switch 3)

4 1.1.1.4 Eth0/1 (Switch 4)

63

Page 64: Laporan Diagnosa WAN semester 5

64

2. Masukkan IP address pada masing-masing pc

PC 1

PC 2

PC 3

64

Page 65: Laporan Diagnosa WAN semester 5

65

PC 4

3. Lalu konfigurasi pada tiap-tiap switch untuk menentukan jalur switchnya

JALUR

4. Konfigurasi STP pada port-port Switch pada CLI

65

Page 66: Laporan Diagnosa WAN semester 5

66

Switch 1

Switch 2

Switch 3

66

Page 67: Laporan Diagnosa WAN semester 5

67

Switch 4

67

Page 68: Laporan Diagnosa WAN semester 5

68

V. Hasil

Cara menguji hasil : Klik Simulation Mode pada tombol kiri bawah Packet Tracert Klik add Simple PDU (P) dengan symbol amplop, letakkan pada PC pengirim (PC1) ke PC

penerima (PC4) Klik Capture/Forward untuk mengetahui jalur amplop tadi Jika amplop tersebut berjalan sesuai routenya, dari PC pengirim ke PC penerima dan kembali

lagi ke PC pengirim maka dipastikan konfigurasi yang dibuat telah berhasil Amplop yang telah berhasil dikonfigurasikan akan bertanda ceklis pada bagian PC pengirim

dan akan ada status successful pada kolom kanan bawah, seperti gambar dibawah ini

VI. Kesimpulan

Dengan menggunakan software packet tracer, kita dapat mensimulasikan STP pada tiap switch, sehingga kita bisa menentukan jalur data pada port-port switch ke port switch yang lain dengan jalur yang bervariasi.

Nama : Nurfaiz Ekosetio PPP CHAP Pembimbing : Rudi Haryadi, S.T

68

Page 69: Laporan Diagnosa WAN semester 5

69

Antoni Budiman, S.PdKelas : XII TKJA Pelajaran : Diagnosa WANHari/Tanggal : Senin, 12 November 2012

Nilai /Paraf :

I. Tujuan

- Agar siswa memahami materi PPP dan CHAP

- Agar siswa mampu mengimplementasikan materi PPP dan CHAP

- Agar siswa mampu mengkonfigurasi PPP dan CHAP

II. Pendahuluan

Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan.

Point-to-Point Protocol (PPP) awalnya muncul sebagai sebuah protokol enkapsulasi untuk mengangkut lalu lintas IP over-to-point link titik. PPP juga mendirikan sebuah standar untuk tugas dan pengelolaan alamat IP, asinkron (start / stop) dan enkapsulasi sinkron bit-oriented, protokol jaringan multiplexing, konfigurasi link, link pengujian kualitas, deteksi kesalahan, dan pilihan negosiasi untuk kemampuan seperti layer jaringan alamat negosiasi dan negosiasi data-kompresi. PPP mendukung fungsi tersebut dengan menyediakan extensible Link Control Protocol (LCP) dan keluarga Jaringan Control Protokol (NCPs) untuk menegosiasikan parameter konfigurasi opsional dan fasilitas. Selain IP, PPP mendukung protokol lainnya, termasuk Novell's IPX (IPX) dan DECnet.

III. Alat dan Bahan

1. PC atau laptop2. Software Cisco Packet Tracer3. Topologi Real

IV. Topologi

69

Page 70: Laporan Diagnosa WAN semester 5

70

V. Langkah Kerja

1. Buatlah topologi seperti gambar diatas2. Konfigrasi IP address pada masing masing host

a. Atur IP address pada host 1

b. Atur IP address pada host 2

70

Page 71: Laporan Diagnosa WAN semester 5

71

3. Konfigurasi masing masing routerA. Konfigurasi router 1a. Konfigurasi interface fa0/0 dan se2/0

b. Konfigurasi ppp

c. Konfigurasi routing static

71

Page 72: Laporan Diagnosa WAN semester 5

72

B. Konfigurasi router 2a. Konfigurasi interface fa0/0 dan s2/0

b. Konfigurasi ppp

72

Page 73: Laporan Diagnosa WAN semester 5

73

c. Konfigurasi routing static

VI. Hasil Kerja1. Uji koneksi dari host1 ke host2

73

Page 74: Laporan Diagnosa WAN semester 5

74

2. Uji koneksi dari host2 ke host1

3. Mengirim paket dari host1 ke host2 dan sebaliknya

74

Page 75: Laporan Diagnosa WAN semester 5

75

VII. Kesimpulan

Dari praktek ini, kita dapat mengetahui tentang konsep dari Point-to-Point protocol CHAP. Jika kita penggunakan authenticatin chap maka router harus mengunakan hostname dan password, dan tidak perlu menggunakan perintah pap sent-authentication (nama hostname) password (psswd hostname) seperti pap, kemudian tiap router harus mengenalkan hosname ke router lain.

75

Page 76: Laporan Diagnosa WAN semester 5

76

Nama : Nurfaiz Ekosetio

PPP PAP

Pembimbing : Rudi Haryadi, S.T Antoni Budiman, S.Pd

Kelas : XII TKJA Pelajaran : Diagnosa WANHari/Tanggal : Senin, 12 November 2012

Nilai /Paraf :

I. Tujuan

- Agar siswa memahami materi PPP dan PAP

- Agar siswa mampu mengimplementasikan materi PPP dan PAP

- Agar siswa mampu mengkonfigurasi PPP dan PAP

II. Pendahuluan

Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan.

Point-to-Point Protocol (PPP) awalnya muncul sebagai sebuah protokol enkapsulasi untuk mengangkut lalu lintas IP over-to-point link titik. PPP juga mendirikan sebuah standar untuk tugas dan pengelolaan alamat IP, asinkron (start / stop) dan enkapsulasi sinkron bit-oriented, protokol jaringan multiplexing, konfigurasi link, link pengujian kualitas, deteksi kesalahan, dan pilihan negosiasi untuk kemampuan seperti layer jaringan alamat negosiasi dan negosiasi data-kompresi. PPP mendukung fungsi tersebut dengan menyediakan extensible Link Control Protocol (LCP) dan keluarga Jaringan Control Protokol (NCPs) untuk menegosiasikan parameter konfigurasi opsional dan fasilitas. Selain IP, PPP mendukung protokol lainnya, termasuk Novell's IPX (IPX) dan DECnet.

III. Alat dan Bahan

4. PC atau laptop5. Software Cisco Packet Tracer6. Topologi Real

IV. Topologi

76

Page 77: Laporan Diagnosa WAN semester 5

77

V. Langkah Kerja

4. Buatlah topologi seperti gambar diatas5. Konfigrasi IP address pada masing masing host

c. Atur IP address pada host 1

d. Atur IP address pada host 2

77

Page 78: Laporan Diagnosa WAN semester 5

78

6. Konfigurasi masing masing routerC. Konfigurasi router 1d. Konfigurasi interface fa0/0 dan se2/0

e. Konfigurasi ppp

f. Konfigurasi routing static

78

Page 79: Laporan Diagnosa WAN semester 5

79

D. Konfigurasi router 2d. Konfigurasi interface fa0/0 dan s2/0

e. Konfigurasi ppp

79

Page 80: Laporan Diagnosa WAN semester 5

80

f. Konfigurasi routing static

VI. Hasil Kerja4. Uji koneksi dari host1 ke host2

80

Page 81: Laporan Diagnosa WAN semester 5

81

5. Uji koneksi dari host2 ke host1

6. Mengirim paket dari host1 ke host2

81

Page 82: Laporan Diagnosa WAN semester 5

82

7. Mengirim paket dari host2 ke host1

/

82

Page 83: Laporan Diagnosa WAN semester 5

83

VII. Kesimpulan

Dari praktek ini, kita dapat mengetahui tentang konsep dari Point-to-Point protocol PAP. Jika kita penggunakan authenticatin pap maka router harus mengunakan hostname dan password, dan wajib menggunakan perintah pap sent-authentication (nama hostname) password (psswd hostname) kemudian tiap router harus mengenalkan hosname ke router lain.

83

Page 84: Laporan Diagnosa WAN semester 5

84

Nama : Nurfaiz Ekosetio Implementasi PAP CHAP

Topologi PT.Sempurna Jaya

Pembimbing : Rudi Haryadi, S.T Antoni Budiman, S.Pd

Kelas : XII TKJA Pelajaran : Diagnosa WANHari/Tanggal : Senin, 12 November 2012

Nilai /Paraf :

I. Tujuan

- Agar siswa memahami materi PPP, PAP, dan CHAP

- Agar siswa mampu mengimplementasikan materi PPP, PAP, dan CHAP

- Agar siswa mampu mengkonfigurasi PPP, PAP, dan CHAP

II. Pendahuluan

Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan.

Point-to-Point Protocol (PPP) awalnya muncul sebagai sebuah protokol enkapsulasi untuk mengangkut lalu lintas IP over-to-point link titik. PPP juga mendirikan sebuah standar untuk tugas dan pengelolaan alamat IP, asinkron (start / stop) dan enkapsulasi sinkron bit-oriented, protokol jaringan multiplexing, konfigurasi link, link pengujian kualitas, deteksi kesalahan, dan pilihan negosiasi untuk kemampuan seperti layer jaringan alamat negosiasi dan negosiasi data-kompresi. PPP mendukung fungsi tersebut dengan menyediakan extensible Link Control Protocol (LCP) dan keluarga Jaringan Control Protokol (NCPs) untuk menegosiasikan parameter konfigurasi opsional dan fasilitas. Selain IP, PPP mendukung protokol lainnya, termasuk Novell's IPX (IPX) dan DECnet.

III. Alat dan Bahan

7. PC atau laptop8. Software Cisco Packet Tracer9. Topologi Real

IV. Topologi

84

Page 85: Laporan Diagnosa WAN semester 5

85

Skenario = CHAP-PAP-CHAP

V. Langkah Kerja

7. Buatlah topologi seperti gambar diatas8. Konfigrasi IP address pada masing masing host

e. Atur IP address pada host 1

f. Atur IP address pada host 2

85

Page 86: Laporan Diagnosa WAN semester 5

86

g. Atur IP address pada host 3

h. Atur IP address pada host 4

86

Page 87: Laporan Diagnosa WAN semester 5

87

i. Atur IP address pada server 1

j. Atur IP address pada server 2

87

Page 88: Laporan Diagnosa WAN semester 5

88

k. Atur IP address pada server 3

9. Konfigurasi masing masing routerE. Konfigurasi router 1g. Konfigurasi interface fa0/0 ,fa0/1 & fa0/6

88

Page 89: Laporan Diagnosa WAN semester 5

89

h. Konfigurasi serial2/0

89

Page 90: Laporan Diagnosa WAN semester 5

90

i. Konfigurasi routing static

F. Konfigurasi router 2g. Konfigurasi interface fa0/0, fa1/0, fa6/0, & fa7/0

90

Page 91: Laporan Diagnosa WAN semester 5

91

h. Konfigurasi se2/0 & se3/0

i. Konfigurasi routing static

91

Page 92: Laporan Diagnosa WAN semester 5

92

G. Konfigurasi router3a. Konfigurasi interface fa0/0 dan se2/0

b. Konfigurasi routing static

92

Page 93: Laporan Diagnosa WAN semester 5

93

VI. Hasil Kerja8. Uji koneksi dari server2 ke host4

9. Pengiriman paket dari host1 ke server1

93

Page 94: Laporan Diagnosa WAN semester 5

94

VII. Kesimpulan

Dari praktek ini, kita dapat mengetahui tentang konsep dari Point-to-Point protocol PAP dan CHAP. Jika kita penggunakan authenticatin pap maka router harus mengunakan hostname dan password, dan wajib menggunakan perintah pap sent-authentication (nama hostname) password (psswd hostname) kemudian tiap router harus mengenalkan hosname ke router lain. Tetapi jika kita penggunakan authenticatin chap maka router harus mengunakan hostname dan password, dan tidak perlu menggunakan perintah pap sent-authentication (nama hostname) password (psswd hostname) seperti pap, kemudian tiap router harus mengenalkan hosname ke router lain.

94

Page 95: Laporan Diagnosa WAN semester 5

95

Nama : Nurfaiz Ekosetio

Frame Relay Topologi RealDirektorat Jend Pajak

Pembimbing : Rudi Haryadi, S.T Antoni Budiman, S.Pd

Kelas : XII TKJA Pelajaran : Diagnosa WANHari/Tanggal : Senin, 26 November 2012

Nilai /Paraf :

I. TUJUAN

1. Siswa dapat memahami tentang materi frame relay.2. Siswa dapat melakukan konfigurasi frame relay pada router dengan menentukan LMI dan DLCI

yang digunakan.3. Siswa dapat melakukan konfigurasi cloud yang digunakan untuk frame relay pada packet tracer.

II. PENDAHULUAN

Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.

Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan.

Fitur Frame Relay

1. Kecepatan tinggi

2. Bandwidth Dinamik

3. Performansi yang baik/ Good Performance

4. Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)

Perangkat Frame Relay

Sebuah jaringan frame relay terdiri dari PC, server, atau komputer host, perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1).

Virtual Circuit (VC) Frame Relay

Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara endpoint dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (two-way), jalur data yang didefinisikan secara

95

Page 96: Laporan Diagnosa WAN semester 5

96

software antara dua port yang membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC):

Switched Virtual Circuit (SVC)

Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat empat status pada sebuah SVC:

1. Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua perangkat DTE Frame Relay terbentuk.

2. Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual circuit (vc).

3. Idling: Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah berhenti.

4. Call Termination: Setelah koneksi idle untuk beberapa perioda waktu tertentu, koneksi antar dua DTE akan diputus.

Permanent Virtual Circuit (PVC)

PVC adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan permintaan atau berdasarkan call-by-call. Walaupun jalur aktual melalui jaringan berdasarkan variasi waktu ke waktu (TDM) tetapi circuit dari awal ke tujuan tidak akan berubah. PVC adalah koneksi permanen terus menerus seperti dedicated point-to-point circuit.

Perbandingan PVC vs SVC

PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan leased line. Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah putus (disconnect), oleh karena itu, tidak pernah terdapat status call setup dan termination. Hanya terdapat 2 status :

1. Data transfer

2. Idling

Struktur Frame

Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame Relay menambahkan header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah sebagai berikut:

96

Page 97: Laporan Diagnosa WAN semester 5

97

Gambar 1. Struktur Frame

1. Flags - menandakan awal dan akhir sebuah frame2. Address - terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address (EA), C/R,

dan Congestion control information3. DLCI Value - menunjukkan nilai dari data link connection identifier. Terdiri dari 10 bit per-

tama dari Address field/alamat.4. Extended Address (EA) - menunjukkan panjang dari Address field, yang panjangnya 2 bytes.5. C/R - Bit yang mengikuti byte DLCI dalam Address field. Bit C/R tidak didefinisikan saat

ini.6. Congestion Control - Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian (conges-

tion) Frame Relay.7. Data - terdiri dari data ter-encapsulasi dari upper layer yang panjangnya bervariasi.8. FCS - (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan frame.

III. ALAT DAN BAHAN

1. PC atau laptop2. Aplikasi Cisco Packet Tracer

IV. GAMBAR KERJA

97

Page 98: Laporan Diagnosa WAN semester 5

98

Gambar 2. Topologi Jaringan

V. LANGKAH KERJA

1. Buatlah sebuah desain jaringan (topologi) yang akan dijadikan studi kasus.

Gambar 3. Topologi Jaringan

2. Berikut adalah tabel alokasi alamat IP pada jaringan tersebut

NO

ROUTERINTERFAC

EIP ADDRESS

SUBNET MASK

1 KPP-A Se2/0 192.168.1.1255.255.255.0

2 KPP-B Se2/0 192.168.1.2255.255.255.0

3 KPP-C Se2/0 192.168.1.3255.255.255.0

4 KantorPusat Se2/0 192.168.1.4 255.255.255.0

98

Page 99: Laporan Diagnosa WAN semester 5

99

Gambar 4. Alokasi alamat IP

3. Berikut adalah tabel mapping pada jaringan tersebut

TO ROUTER

FROM

ROUTER

KPP-A

KPP-B

KPP-c

KantorPusat

KPP-A 104

KPP-B 204

KPP-C 304

KantorPusat

401

402 403

Gambar 5. Tabel Mapping DLCI

4. Lakukan pengkonfigurasian pada router KPP-A

Gambar 6. Konfigurasi Router KPP-A

99

Page 100: Laporan Diagnosa WAN semester 5

100

5. Lakukan pengkonfigurasian pada router KPP-B

Gambar 7. Konfigurasi Router KPP-B

6. Lakukan pengkonfigurasian pada router KPP-C

Gambar 8. Konfigurasi Router KPP-C

7. Lakukan pengkonfigurasian pada router Kantor Pusat

100

Page 101: Laporan Diagnosa WAN semester 5

101

Gambar 9. Konfigurasi Router Kantor Pusat

8. Lakukan pengkonfigurasian pada cloud frame relay

8.1 Serial 0

Gambar 10. Konfigurasi Serial0

101

Page 102: Laporan Diagnosa WAN semester 5

102

8.2 Serial 1

Gambar 11. Konfigurasi Serial1

8.3 Serial 2

Gambar 12. Konfigurasi Serial2

102

Page 103: Laporan Diagnosa WAN semester 5

103

8.4 Serial 3

Gambar 13. Konfigurasi Serial1

8.5 Frame Relay

Gambar 14 . Konfigurasi Frame Relay

103

Page 104: Laporan Diagnosa WAN semester 5

104

VI. HASIL KERJA

1. Uji Koneksi1.1 Router KPP-A

Gambar 15. Uji Koneksi Router KPP-A ping to all router1.2 Router KPP-B

Gambar 16. Uji Koneksi Router KPP-B ping to all router

104

Page 105: Laporan Diagnosa WAN semester 5

105

1.3 Router KPP-C

Gambar 17. Uji Koneksi Router KPP-C ping to all router

1.4 Router Kantor Pusat

Gambar 18. Uji Koneksi Router Kantor Pusat ping to all router

VII. KESIMPULAN

Siswa dapat melakukan konfigurasi frame relay.

105

Page 106: Laporan Diagnosa WAN semester 5

106

106