materi bunga pinjaman_sgu_selisih kurs_updated 2012_rev agkt 16

65
June 7, 2022 1 Asral Simatupang, SE, Ak., MAk. Akuntansi Pajak Fakultas Ekonomi & Bisnis PKK – Jurusan Akuntansi Bunga Pinjaman, Leasing dan Selisih Kurs

Upload: facedera262379289

Post on 15-Feb-2015

93 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

April 10, 2023

1

Asral Simatupang, SE, Ak., MAk.

Akuntansi Pajak

Fakultas Ekonomi & BisnisPKK – Jurusan Akuntansi

Bunga Pinjaman, Leasing dan Selisih Kurs

Page 2: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Kuis Pinjaman Tanpa Bunga

Leasing

AGENDA ATAU TOPIK

BAHASAN

Selisih Kurs

Bunga Pinjaman

Page 3: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

1. Tanggal 8 Desember 2012: Membahas 2 Topik sekaligus, yaitu: Bunga Pinjaman dan SGU, serta Topik PPN

2. Tangal 15 Desember 2012: Membahas Topik Perbedaan Waktu dan Permanen serta Koreksi Fiksla dan Rekonsiliasi Fiskal, serta Pengisian SPT

3. Tanggal 22 Desember 2012: Libur (Cuti). Kita Cari Penggantian di tanggal 15 Desember 2012 Pagi

4. Tanggal 29 Desember 2012: Cuti, kita cari penggantian di tanggal 5 Januari 2013: Latihan Pengisian SPT Tahunan PPh Badan

5. Tanggal 5 Januari 2013: UAS Pengisian SPT Tahunan PPh Badan

6. Tanggal 26 Januari 2013: UAS dari Kampus UMB

04/10/23

3

Jadwal Perkuliahan

Page 4: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

4

April 10, 2023

Landasan Hukum Beban Bunga, SGU dan Selisih Kurs Valas1. Perhitungan Bunga Yang Boleh Diakui Sebagai

Biaya Sesuai SE-46/PJ.4/19952. KMK No.1169/KMK.01/19913. PSAK 30 (Revisi 2007) Tentang Leasing4. PP No.94 Tahun 2010, syarat pinjaman tanpa

bunga

Page 5: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

5

April 10, 2023

KUIS (WAKTU 15 MENIT)

1. Jelaskan syarat pinjaman tanpa bunga menurut ketentuan perpajakan? 2. Jelaskan syarat pembayaran bunga pinjaman yg dapat diperlakukan

sebagai biaya secara fiskal dlm perhitungan PPh Badan ?

3. Jelaskan perhitungan beban bunga pinjaman yang dapat diakui sebagai biaya menurut SE-46/PJ.4/1995?

4. Jelaskan aspek perpajakan dari Capital/financing Lease dengan hak opsi? 5. Jelaskan secara singkat aspek perpajakan yg terkait dgn Operating Lease?6. Jelaskan kriteria capital lease dan kriteria operating lease?7. Jelaskan 5 contoh Barang yang biasa di-leasing-kan?

8. Apakah semua perusahaan dapat melakukan kegiatan finance lease dalam konteks pengertian secara fiskal. Apa syarat syarat dan dasar hukum menjadi perusahaan finance lease secara fiskal?

9. Jelaskan 2 (dua) sistem pembukuan terhadap selisih kurs?

10. Apa yang dimaksud dengan Kurs Pajak dan Kurs Komersial?

11. Jelaskan perbedaan operating lease dengan finance lease secara fiskal?

Page 6: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Akuntansi Pajak

Tax Audit Halaman 6-41

Bunga tersebut dikapitalisasi, pada:- pembelian saham, - pembelian tanah (real estate)- masa konstruksi (IDC)

Perlakuan PPh atas Bunga Pinjaman

Bunga Pinjaman

Sepanjang berhubungan dengan biaya untuk 3 M Penghasilan (obyek PPh non-final)

Dapat dibebankan

Kecuali

Apabila WP juga mempunyai deposito atau tabungan (SE-46)

Bunga tidak bolehdibebankan

Rata-rata Pinjaman= <

Rata-rata Dep/Tab

Bunga dibebankanatas selisih lebih

rata-rata pinjaman

Rata-rata Pinjaman>

Rata-rata Dep/Tab

Bunga dapat dibebankan seluruhnya dalam hal :- dana pinjaman ditempatkan dalam rekening giro- ketentuan mengharuskan dana pinjaman ditempatkan di dep/tab- saldo dep/tab dananya berasal dari tambahan modal/sisa laba

Page 7: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Akuntansi Pajak

Tax Audit Halaman 7-41Akuntansi Pajak

Biaya Bunga PinjamanBiaya Bunga PinjamanBiaya Bunga PinjamanBiaya Bunga Pinjaman

Dalam dunia bisnis, meminjam uang adalah suatu hal yang biasa. Bisnis berkembang atau maju dan juga sebaliknya bisa bangkrut tidak terlepas dari kegiatan utang piutang atau pinjam atau meminjamkan.1. Bagaimana definisi bunga menurut pajak?2. Coba jelaskan aspek perpajakan yang terkait

denan bunga pinjaman?3. Apakah menurut pajak bahwa suatu

perusahaan dapat pinjaman kepada pihak lain tanpa harus dikenakan bunga atau meminjam kepada pihak lain tanpa harus membayar bunga pinjaman?

Page 8: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Akuntansi Pajak

Tax Audit Halaman 8-41Akuntansi Pajak

Biaya Bunga PinjamanBiaya Bunga PinjamanBiaya Bunga PinjamanBiaya Bunga Pinjaman1. Bunga bagi pihak yang meminjam disebut sebagai cost of capital dan

bagi yang meminjamkan disebut sebagai capital income (masuk dalam kelompok passive income)

2. /Tidak ada penjelasan secara eksplisit mengenai definisi bunga dalam UU PPh No.36 Tahun 2011. Dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f mengatakan: yang termasuk pengertian bunga adalah premium, diskonto dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian utang. Berarti pengertian bunga menurut pajak cukup luas dan tidak ada definisi dan batasan yang jelas.

3. Bunga sangat terkait dengan konsep time value of money (nilai uang menurut waktu atau dari sudut waktu).

4. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bunga adalah imbalan jasa untuk penggunaan uang/modal yang dibayar pada waktu tertentu sesuai kesepakatan/ketentuan yang biasanya dihitung berdasarkan % dari pokok pinjaman.

Page 9: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Akuntansi Pajak

Tax Audit Halaman 9-41Akuntansi Pajak

Biaya Bunga PinjamanBiaya Bunga PinjamanBiaya Bunga PinjamanBiaya Bunga Pinjaman

1. Pinjaman dari Bank2. Pinjaman dari pemegang Saham atau pihak

terkait3. Pinjaman dari pihak ketiga4. Pinjaman dari luar negeri5. Pinjaman antar afiliasi6. Pinjaman dari lembaga keuangan non bank

atau lembaga pembiayaan 7. Pinjaman dari Koperasi dan pinjaman lainnya

Perusahaan dapat menerima pinjaman atau memberikan pinjaman dari/kepada:

Page 10: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Akuntansi Pajak

Tax Audit Halaman 10-41

Aspek Pajak Terkait Bunga PinjamanAspek Pajak Terkait Bunga PinjamanAspek Pajak Terkait Bunga PinjamanAspek Pajak Terkait Bunga Pinjaman

1. Jika yang menerima bunga adalah WPDN (baik Badan atau OP) dikenakan pemotongan PPh Pasal 23 dengan tarif 15%. Namun dikecualikan dari pemotongan PPh Pasal 23, jika bunga tersebut dibayarkan kepada Bank (sesuai Pasal 23 ayat 4 huruf a UU PPh).

2. Jika yang menerima bunga adalah WPLN selain BUT, maka dipotong PPh Pasal 26 dengan tarif 20% atau sesuai tarif dalam Tax Treaty antara Indonesia dengan negara si WPLN tersebut.

3. Bagi pihak yang menerima pembayaran bunga pinjaman, maka pendapatan bunga tersebut harus dilaporkan dalam laba rugi fiskal sebagai pendapatan bunga atau penerimaan penghasilan dan akan dikenakan PPh Badan (taxable income). Disamping itu, PPh Pasal 23 yang dipotong oleh pihak pembayara bunga dapat dicatat sebagai pajak dibayar dimuka yang akan dikreditkan di akhir tahun sebagai pengurang PPh Badan di tahun pajak yang bersangkutan.

4. Bagi pihak pembayar bunga dapat diakui sebagai biaya pengurang penghasilan (deductible expenses) dalam perhitungan PPh Badan) dgn syarat:

Page 11: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Akuntansi Pajak

Tax Audit Halaman 11-41

Aspek Pajak Terkait Bunga PinjamanAspek Pajak Terkait Bunga PinjamanAspek Pajak Terkait Bunga PinjamanAspek Pajak Terkait Bunga Pinjaman

Syarat pembayaran bunga pinjaman yg dapat diperlakukan sebagai biaya secara fiskal dlm perhitungan PPh Badan adalah:1. Dana yang pinjam benar-benar digunakan untuk kegiatan

usaha pokok perusahaan atau tidak digunakan untuk kegiatan di luar usaha. Jika digunakan untuk membeli atau membangun aktiva tetap yang memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun dapat dikapitalisasi (SE-22/PJ.42/1999)

2. Dana yang dipinjam tidak digunakan untuk memperoleh penghasilan yang bukan obyek pajak penghasilan

3. Dana yang dipinjam tidak digunakan untuk memperoleh penghasilan yang dikenakan PPh Final (depo & tab), jika ternyata terbukti akan dikoreksi sesuai SE-46/PJ.4/1995)

4. Tingkat bunga pinjaman yang diberikan sesuai tingkat bunga yang wajar (arm leght rate).

Page 12: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Akuntansi Pajak

Tax Audit Halaman 12-41

Pinjaman Tanpa Bunga Yang DiperbolehkanPinjaman Tanpa Bunga Yang DiperbolehkanPinjaman Tanpa Bunga Yang DiperbolehkanPinjaman Tanpa Bunga Yang Diperbolehkan

Membina

PT penerima pinjaman sedang mengalami kesulitan keuangan untuk kelangsungan usahanya.

Pindana milik pemegang saham perusahaan itu sendiri dan bukan berasal dari pihak lain;jaman berasal dari

Pemegang saham

pemberi pinjaman tidak

dalam keadaan merugi

Modal yang seharusnya disetor oleh pemegang saham pemberi pinjaman telah disetor seluruhnya kepada perusahaan yang menerima pinjaman;

Sesuai PP No.94 Tahun 2010, syarat pinjaman tanpa bunga

Pinjaman yang diterima WP dari

pemegang sahamnya

Page 13: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Akuntansi Pajak

Tax Audit Halaman 13-41

Membina

Jumlah bunga yang dibayar atau tertuang atas rata-rata pinjaman yg melebihi jlh rata-rata dana yang ditempatkan

Jika rata-rata jlh pinjaman > dari jlh rata-rata dana yang ditempatkan dlm depo/tab, maka Jumlah bunga pinjaman yg boleh dibiayakan adalah

Apabila pinjaman yg diperoleh ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan

Jika rata-rata pinjaman = atau > dari jumlah rata-rata dana yg ditempatkan di depo/tabungan, maka semua bunga pinjaman yg dibayar non deductible

Perhitungan Bunga Yang Boleh Diakui

Sebagai Biaya Sesuai

SE-46/PJ.4/1995

Perhitungan Bung Pinjaman Yang DikoreksiPerhitungan Bung Pinjaman Yang DikoreksiPerhitungan Bung Pinjaman Yang DikoreksiPerhitungan Bung Pinjaman Yang Dikoreksi

Page 14: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Akuntansi Pajak

Tax Audit Halaman 14-41

Contoh Praktek Penerapan SE-46Contoh Praktek Penerapan SE-46Contoh Praktek Penerapan SE-46Contoh Praktek Penerapan SE-46

PT X memperoleh pinjaman sebesar Rp200 jt. Dengan tingkat bunga 20%. Pinjaman tersebut telah dicairkan bulan Feb 125 jt, bulan Juni 25 jt, Agst 50 jt.

1. Hitung berapa rata-rata pinjaman per bulan2. Hitung berapa rata-rata deposito per bulan3. Berapa jumlah bunga pinjaman yang dapat dibiayakan

sesuai SE-46?

PT X menempatkan dana dalam bentuk deposito sbb: Feb s.d Mar 25 jt, April s.d Agst 46 jt, Sep s.d Des 50 jt.

Page 15: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Akuntansi Pajak

Tax Audit Halaman 15-41

Rata-rata pinjaman Pinjaman JW Jumlah

Januari 0 1 bulan -

Feb s.d Mar 125.000.000 4 bulan 500.000.000

Jun s.d Jul 150.000.000 2 bulan 300.000.000

Ags s.d Des 200.000.000 5 bulan 1.000.000.000 Jumlah 1.800.000.000

Rata-rata pinjaman per bulan 150.000.000

Rata-rata Dana Deposito Penempatan JW Jumlah

Januari 0 1 bulan - Feb s.d Mar 25.000.000 2 bulan 50.000.000

Apr s.d Ags 46.000.000 5 bulan 230.000.000

Sep s.d Des 50.000.000 4 bulan 200.000.000

Jumlah 480.000.000 Rata-rata deposito per bulan 40.000.000 Bunga yang dapat dibebankan sebagai biaya dihitung dengan rumusKelebihan Rata-Rata Pinjaman di atas Rata-Rata Deposito x Tarif Bunga Biaya bunga yang deductible 22.000.000

Page 16: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Akuntansi Pajak

Tax Audit Halaman 16-41

Dikecualiakan Penerapan SE-46Dikecualiakan Penerapan SE-46Dikecualiakan Penerapan SE-46Dikecualiakan Penerapan SE-46

1. Jika dana ditempatkan dalam bentuk Giro yang jasanya telah dipotong PPh Final

2. Dapat dibuktikan bahwa dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan berasal dari tambahan setoran modal dari pemegang saham atau berasal dari laba usaha setelah pajak

3. Dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan semata-mata merupakan suatu keharusan sesuai ketentuan yang disyaratkan pemerintah misalnya dana jaminan atau dana cadangan biaya reklamasi dll

Page 17: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

SEWA GUNA USAHA (LEASING)

Page 18: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pengertian Leasing/Sewa Guna Usaha (PSAK30)

• Setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan

• Untuk suatu jangka waktu tertentu

• Berdasarkan pembayaran-pembayaran berkala disertai dengan hak pilih (optie) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang modal ybs atau memperpanjang jw leasing berdasarkan nilai sisa yg disepakati

Page 19: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pengertian Leasing Menurut KMK No.1169/KMK.01/1991

• Kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara finance lease maupun operating lease untuk digunakan oleh lesee

• Selama jangka waktu tertentu

• Berdasarkan pembayaran secara berkala

• Pihak atau perusahaan lessor yang memberikan jasa pembiyaan telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan. Jika belum dapat ijin, maka transaksi financing lease tersebut dianggap transaksi sewa-menyewa biasa

Page 20: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Alasan memilih leasing• Masalah fleksibilitas, karena dengan cara leasing, konsumen dapat

memilih barang/peralatan yang dibutukan sesuai dengan perkembangan usaha dan kebutuhannya, serta dapat menambah atau memperbaharui jenis barang selama periode leasing, karena ada banyak pilihan dan jw cicilan leasing yang rata-rata relatif lebih rendah dari pada pinjaman.

• Relatif tersedia beragam jenis produk leasing dibanding alternatif lain dan lessee dapat mendesain paket pembiayaan sesuai kebutuhan arus kas bulanan dan tahunan, karena pembayaran dilakukan secara angsuran dengan jumlah pembayaran relatif tetap selama masa leasing

• Dengan leasing, secara langsung lessee telah melakukan manajemen aset dan lessor mengatur resikonya karena barang masih miliknya

• Lessee memiliki hak opsi untuk membeli barang di akhir periode leasing

Page 21: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Barang yang biasa di-leasing-kan

• Kereta Api, Pesawat Terbang, Kapal Laut dan Kendaraan Air

• Peralatan produksi/pemrosesan• Peralatan kehutanan, telekomunikasi/penyiaran• Peratalan jasa kesehatan• Mobil dan Kendaraan Penumpang, Bis• Material Handling• Peralatan Konstruksi• Perabot dan peralatan toko dan kantor, komputer• Peralatan Hotel/restoran, peratalan pertambangan dan minyak

• Truk, Trailer, Traktor & Kendaraan Rekreasi

Page 22: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Adalah kegiatan pembiayaan dlm bentuk penyediaan barang modal baik secara SGU dengan hak opsi maupun tanpa hak

opsi untuk digunakanoleh Lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala

Dengan Hak OpsiFinance Lease

Tanpa Hak OpsiOperating Lease

SGU LangsungDirect Lease

Jual & Sewa KembaliSale & Lease Back

SGU SindikasiSyndicated Lease

TeknisPelaksanaan

Jenis SGU

Page 23: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Unsur-unsur SGU

Lessor

Lessee

Barang Modal

Perjanjian SGU

Badan

Badan/OP

AT Berwujud

Dgn syarat tertentu

Page 24: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Membedakan SGU Operating Lease atau Finance Lease Secara Komersial

PSAK 30 (Revisi 2007) Sewa

KLASIFIKASI SEWA

Sewa Operasi / Operating Lease

Sewa Pembiayaan /

Financial Lease

Aset Sewa dicatat sebagai Aset Tetap dan biaya yang dikeluarkan adalah Biaya Depresiasi.

Aset Sewa tidak dicatat sebagai Aset Tetap dan biaya yang dikeluarkan adalah Biaya Sewa.

DIDASARKAN PADA SUBSTANSI TRANSAKSI BUKAN KONTRAK

Page 25: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Is the lease non-cancellable (Apakah sewa dapat dibatalkan)

Is the lease term a major part of the economic life of the leased asset?

Is the PV of the minimum lease payment substantially all of the fair value of theLeased asset? Do gain/losses relating to fair value changes accrue to the lease?

Is there an option to continue the lease at a rent lower than market?

Is the substance of the leasing arrangement and any related arrangment such

That substantially all the risk and rewards incident to ownership are transferred to the leasee

Is ownership expected to be transferred at the end of the lease term? or Is there a BPO (Bargain Purchase Option) or the leased asset of

a specialist Nature?

Operating LeaseCapital Lease

Yes

No

No

No

No

No

Page 26: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

KriteriaFinance

Lease

1.Jumlah pembayaran selama masa SGU I + nilai sisa brg, harus dpt menutup cost brg + profit Lessor;2.Masa SGU minimal : - 2 th utk brg modal Gol. I - 3 th utk brg modal Gol. II & III - 7 th utk brg modal Gol. Bangunan;3.Perjanjian memuat hak opsi bagi Lessee.

KriteriaOperating

Lease

1.Jumlah pembayaran selama masa SGU I tidak dpt menutup cost brg + profit Lessor;2.Perjanjian tidak memuat hak opsi bagi Lessee.

Page 27: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Perjanjian SGU

Minimalharus

memuat

1.Jenis transaksi SGU;2.Identitas masing-masing pihak;3.Nama, jenis, tipe dan lokasi penggunaan barang;4.Harga perolehan, nilai pembayaran, pembayaran SGU, angsuran pokok, imbalan jasa, nilai sisa, simpanan jaminan, dan ketentuan asuransi atas brg modal;5.Masa SGU;6.Ketentuan masa SGU yg dipercepat dan kerugian yg harus ditanggung Lessee atas risiko brg modal;7.Opsi bagi Lessee (utk finance lease);8.Tanggungjawab atas brg modal.

Page 28: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

a.Selama masa SGU tidak boleh menyusutkan brg modal, sampai hak opsi dipakai;b.Dasar penyusutan setelah pemakaian hak opsi adalah nilai sisa brg ybs;c.Dapat membebankan pemba- yaran SGU dari pengh bruto;d.Bila masa SGU lebih pendek, biaya akan dikoreksi.

a.Objek PPh adalah Imbalan Jasa (pembyrn - angs.pokok);b.Tidak boleh menyusutkan brg modal;c.Bila masa SGU lebih pendek, penghasilan akan dikoreksi;d.Dapat membentuk cadangan;e.Kerugian piutang tak tertagih dibebankan ke cadangan ybs;f.Dlm hal cadangan > kerugian, sisanya mrpk penghasilan, demikian sebaliknya;g.Angsuran PPh Ps 25 dihitung dari laporan keuangan tri- wulan disetahunkan dibagi 12.

Finance Lease

Lessor Lessee

Perlakukan PPh atas SGU

Page 29: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

a.Seluruh pembayaran dpt di- bebankan sbg biaya;b.Tidak boleh membebankan biaya penyusutan brg modal;c.Wajib memotong PPh Ps. 23 atas pembayaran kpd Lessor.

a.Objek PPh adalah seluruh pembayaran yg diterima;b.Dapat membebankan biaya penyusutan brg modal;c.Tidak diperkenankan mem- bentuk cadangan penghapu- san piutang ragu-ragu.d.Memungut PPN

Perlakukan PPh atas SGU

Operating Lease

Lessor Lessee

Page 30: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Perlakukan Pajak Transaksi Finance Lease & Oeprating Lease Untuk Lessor Khususnya Untuk Perhitungan PPh Badan

UraianUraian Operating LeaseOperating Lease Finance LeaseFinance Lease

Obyek PPh BadanObyek PPh Badan Seluruh pembayaran Seluruh pembayaran angsuran leasing (lease angsuran leasing (lease payment) yang diterima payment) yang diterima atau diperoleh lessor dari atau diperoleh lessor dari lessee merupakan taxable lessee merupakan taxable income .income .

Obyek PPh hanya sebagian Obyek PPh hanya sebagian dari pembayaran yang dari pembayaran yang diterima yaitu seluruh diterima yaitu seluruh pembayaran leasing pembayaran leasing dikurangi dengan angsuran dikurangi dengan angsuran pokok.pokok.

Penyusutan aktiva Penyusutan aktiva leasingleasing

Boleh disusutkan dan Boleh disusutkan dan dibiayakan dalam SPT dibiayakan dalam SPT Tahunan PPh BadanTahunan PPh Badan

Tidak boleh disusutkan dan Tidak boleh disusutkan dan dibiayakan dalam SPT dibiayakan dalam SPT Tahunan PPh BadanTahunan PPh Badan

Pembentukan Pembentukan Cadangan Piutang Cadangan Piutang Ragu-RaguRagu-Ragu

Tidak boleh membentuk Tidak boleh membentuk Cadangan penghapusan Cadangan penghapusan piutang ragu-ragupiutang ragu-ragu

Boleh membentuk cadangan Boleh membentuk cadangan penghapusan piutang ragu-penghapusan piutang ragu-ragu sesuai PMK ragu sesuai PMK 80/KMK.04/1995 jo 80/KMK.04/1995 jo 83/PMK.03/200683/PMK.03/2006

Kewajiban Kewajiban Pemungutan PPNPemungutan PPN

Transaksi merupakan Transaksi merupakan obyek pemungutan PPNobyek pemungutan PPN

Bukan obyek pemungutan Bukan obyek pemungutan PPNPPN

Page 31: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Perlakukan Pajak Transaksi Finance Lease & Oeprating Lease Untuk Lessee Khususnya Untuk Perhitungan PPh Badan

UraianUraian Operating LeaseOperating Lease Finance LeaseFinance Lease

Biaya dalam Biaya dalam perhitungan PPh perhitungan PPh BadanBadan

Seluruh pembayaran Seluruh pembayaran angsuran leasing (lease angsuran leasing (lease payment) yang ddibayarkan payment) yang ddibayarkan oleh lesee kepada lessor oleh lesee kepada lessor dapat dibiayakan sebagai dapat dibiayakan sebagai biaya secara fiskal oleh biaya secara fiskal oleh lessee .lessee .

Biaya sewa yg dibayar/ Biaya sewa yg dibayar/ terutang boleh menjadi terutang boleh menjadi pengurang penghasilan pengurang penghasilan (boleh menjadi biaya secara (boleh menjadi biaya secara fiskal bagi lessee fiskal bagi lessee

Penyusutan aktiva Penyusutan aktiva leasingleasing

Tidak boleh disusutkan dan Tidak boleh disusutkan dan dibiayakan dalam SPT dibiayakan dalam SPT Tahunan PPh BadanTahunan PPh Badan

Tidak boleh disusutkan dan Tidak boleh disusutkan dan dibiayakan dalam SPT dibiayakan dalam SPT Tahunan PPh Badan. Lessee Tahunan PPh Badan. Lessee boleh menyusutkan setelah boleh menyusutkan setelah hak opsi telah dipergunakanhak opsi telah dipergunakan

Kewajiban Kewajiban Pemotongan PPhPemotongan PPh

Pada saat melakukan Pada saat melakukan pembayaran Lessee wajib pembayaran Lessee wajib memotong PPh Pasal 23memotong PPh Pasal 23

Tidak wajib memotong PPh Tidak wajib memotong PPh Pasal 23Pasal 23

Page 32: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Sewa guna usaha (leasing)•Sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease)

•Sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease)

•Periode leasing dapat meliputi jangka waktu beberapa tahun

Page 33: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

SGU tanpa hak opsi• Sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease)

yaitu :

1. Jumlah pembayaran SGU selama masa SGU tdk dapat menutupi harga perolehan barang modal yang di SGU kan ditambah keuntungan yg diperhitungkan oleh lessor

2. Perjanjian SGU tdk memuat ketentuan mengenai opsi bagi lessee

3. Kepemilikan barang masih berada ditangan pihak lessor sehingga yg berhak menyusutkan barang adalah lessor.

Page 34: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Perlakuan Perpajakan

LessorLessor LesseLesse

Seluruh pembayaran Seluruh pembayaran sewa yg diterima sewa yg diterima obyek PPh pasal 23obyek PPh pasal 23

Biaya sewa yg dibayar/ Biaya sewa yg dibayar/ terutang boleh menjadi terutang boleh menjadi pengurangpengurang

Menyusutkan aktiva yg Menyusutkan aktiva yg di SGU karena di SGU karena kepemilikankepemilikan

Tidak boleh Tidak boleh menyusutkan karena menyusutkan karena milik lessormilik lessor

Memungut PPN jasa Memungut PPN jasa sewa yang diberikansewa yang diberikan

Memotong PPh ps 23 Memotong PPh ps 23 sesuai tarifsesuai tarif

Page 35: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Kasus•PT. X (lessor) meng-SGU-kan mesin gol II dg harga Rp200jt kepada PT. Z(lessee) jangka waktu leasing 24 bulan dan nilai sisa barang setelah periode leasing adalah nihil. Pembayaran perbulan Rp8.000.000.

•Jumlah pembayaran adalah Rp192 jt lebih kecil dari 200jt, karena tidak klausul untuk memiliki maka termasuk operating lease

Page 36: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Contoh SGU Tanpa HO/Hak Opsi & Dengan HO)

LessorLessor : PT. Jaya: PT. JayaHrg perolehan brg modal (truk)Hrg perolehan brg modal (truk) : Rp 200.000.000: Rp 200.000.000Jangka waktuJangka waktu : 24 bulan: 24 bulanPembayaran per bulanPembayaran per bulan : Rp 8.000.000: Rp 8.000.000LesseeLessee : PT. Adil: PT. Adil

PT. JayaPT. JayaTagihan setiap bulanTagihan setiap bulan : Rp 8.000.000: Rp 8.000.000PPNPPN : : Rp 800.000Rp 800.000

Rp 8.800.000Rp 8.800.000PT. AdilPT. AdilMemotong PPh Pasal 23Memotong PPh Pasal 23 : : Rp 120.000Rp 120.000Dibayar ke lessorDibayar ke lessor : Rp 8.680.000: Rp 8.680.000

Jmlh pembayaran SGU tdk dpt menutupi HP brgJmlh pembayaran SGU tdk dpt menutupi HP brgmodal yg diSGUkan + keuntungan lessormodal yg diSGUkan + keuntungan lessor

Page 37: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

SAK Koreksi Fiskal (PPh)

Lessor

(PT. Jaya)

Ph. SGU

Penyusutan brg modal

8 jt

XX

-

Beda waktu

8 jt

YY

Lessee

(PT. Adil)

Biaya SGU 8 jt - 8 jt

Page 38: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

SAK Koreksi Fiskal (PPh)

SGU tanpa HO

Pmbayarn XX - YY

SGU dgn HO

-Penyst

-Pembyrn XX

-

XX

XX

-

XX

Page 39: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

JawabanLessor Lessor PT. XPT. X LesseeLessee PT. ZPT. Z

TerimasewaTerimasewa 8.000.0008.000.000 BayarsewaBayarsewa 8.000.0008.000.000

Pungut PPNPungut PPN 800.000800.000 Bayar PPNBayar PPN 800.000800.000

Dipotong Dipotong PPh ps 23PPh ps 23

360.000360.000 Memotong Memotong PPh ps 23PPh ps 23

360.000360.000

DiterimaDiterima 8.440.0008.440.000 DibayarDibayar 8.440.0008.440.000

PenyusutanPenyusutan Sesuai Sesuai metodemetode

PenyusutanPenyusutan Tidak adaTidak ada

Page 40: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

SGU dengan hak opsi• Sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) yaitu :

1. Jumlah pembayaran SGU selama masa SGU ditambah nilai sisa harus menutup harga perolehan barang modal dan keuntungan lessor

2. Masa SGU ditetapkan sekurang2nya 2 th utk gol I, 3 th utk gol II dan III dan 7 tahun utk gol bang

3. Perjanjian SGU memuat ketentuan mengenal hak opsi bagi lessee

4. Lessor berniat menjual barang dengan menghitung jumlah seluruh angsuran lebih besar dari harga pokok barang

Page 41: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Perlakuan perpajakan

LessorLessor LesseeLessee

Ph yg menjadi obyek PPh adl Ph yg menjadi obyek PPh adl seluruh pembayaranseluruh pembayaran

Seluruh pembayaran angsuran Seluruh pembayaran angsuran pokok dan bunga boleh menjadi pokok dan bunga boleh menjadi pengurang atau diakui sebagai pengurang atau diakui sebagai biayabiaya

Tidak ada penyusutanTidak ada penyusutan Tidak boleh menyusutan atau Tidak boleh menyusutan atau tidak ada biaya penyusutantidak ada biaya penyusutan

Dapat membentuk cad piutang Dapat membentuk cad piutang ragu-raguragu-ragu

Tidak memotong PPh pasal 23 Tidak memotong PPh pasal 23 atas angsuranatas angsuran

Kerugian dibebankan pd Kerugian dibebankan pd akm.cad.piutang ragu2akm.cad.piutang ragu2

Besarnya PPh pasal 25 Besarnya PPh pasal 25 triwulanantriwulanan

Jasa pembiayaan tdk terutang Jasa pembiayaan tdk terutang PPN. Penyerahan terutan PPNPPN. Penyerahan terutan PPN

Page 42: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Kasus•PT. X (lessor) meng-SGU-kan mesin gol II dg harga Rp200jt kepada PT. Z(lessee) jangka waktu leasing 36 bulan dan nilai sisa barang setelah periode leasing adalah nihil. Pembayaran perbulan Rp8.000.000. pembayaran terdiri dari pokok Rp.5.555.555 dan bunga Rp.2.444.445 Ada klausul opsi bagi lessee untuk membeli

Page 43: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

jawaban

LessorLessor PT XPT X LesseeLessee PT YPT Y

Mencatat Mencatat piutangpiutang

288 juta288 juta

Terima Terima bungabunga

2.444.4452.444.445

TerimapokoTerimapokokk

5.555.5555.555.555

JumlahJumlah 8.000.0008.000.000 Byr sewaByr sewa 8.000.0008.000.000

PenyusutanPenyusutan Tidak adaTidak ada PenyusutPenyusut Tidak adaTidak ada

Debet biaya Debet biaya pnyisihan pnyisihan piutpiut

2.5% x 2.5% x saldo piutsaldo piut

PPh PPh pasal 23pasal 23

Tidak Tidak memungutmemungut

Page 44: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Kuis-1

PT. Sejahtera Sekali (PKP) menyewa kendaraan operasional dari PT Astra (PKP) dengan harga sewa sebesar Rp.5 juta (belum termasuk PPN). Tagihan diterima tanggal 1 November 2010 dan dibayar pada tanggal 18 November 2010.

•Buatlah jurnal saat tagihan diterima dan saat tagihan dibayarkan

•Ssaat disetorkan pajak yang dipotong ke Kas Negara?

Page 45: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Jawaban

Jurnal saat tagihan diterima:Jurnal saat tagihan diterima:

Dr: Rent Expenses Rp. 5.000.000Dr: Rent Expenses Rp. 5.000.000

Dr: Vat InDr: Vat In Rp. 500.000 Rp. 500.000

Cr: Others LiabilityCr: Others Liability Rp. 5.400.000 Rp. 5.400.000

Cr: Income Tax Payable Art 23 Rp. 100.000Cr: Income Tax Payable Art 23 Rp. 100.000

(Income Tax = 2% x Rp.5 juta = Rp. 100.000)(Income Tax = 2% x Rp.5 juta = Rp. 100.000)

Jurnal saat pembayaran:Jurnal saat pembayaran:

Dr: Others Liability Rp. 5.400.000.000Dr: Others Liability Rp. 5.400.000.000

Cr: Cash Rp. 5.400.000.000Cr: Cash Rp. 5.400.000.000

Jurnal saat pembayaran pajak ke Kas Negara:Jurnal saat pembayaran pajak ke Kas Negara:

Dr: Income Tax Payable Art 23 Rp.100.000.000Dr: Income Tax Payable Art 23 Rp.100.000.000

Cr: Cash Rp..100.000.000Cr: Cash Rp..100.000.000

Page 46: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Kuis-2

• PT. Sejahtera Sekali (PKP) pada tanggal 1 Juli 2010 membeli mesin seharga Rp.1.600.000.000 dengan capital lease dari PT Astra (PKP) dgn opsi dan masa leasing 4 tahun dan diangsur setiap 6 bulan (mulai tanggal 31 Desember 2010 dan setiap tanggal 30 Juni) sebesar Rp.200 juta, belum termasuk bunga 12%/tahun atau 6% per semester. Mesin disusutkan secara accounting 8 tahun dan metode garis lurus. Daftar pembayaran angsuran pokok dan bunga terlampir:

Page 47: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PVIFA 1% 2% 3% 4% 5% 6%

1 0,9901 0,9804 0,9709 0,9615 0,9524 0,9434

2 1,9704 1,9416 1,9135 1,8861 1,8594 1,8334

3 2,9410 2,8839 2,8286 2,7751 2,7232 2,6730

4 3,9020 3,8077 3,7171 3,6299 3,5460 3,4651

5 4,8534 4,7135 4,5797 4,4518 4,3295 4,2124

6 5,7955 5,6014 5,4172 5,2421 5,0757 4,9173

7 6,7282 6,4720 6,2303 6,0021 5,7864 5,5824

8 7,6517 7,3255 7,0197 6,7327 6,4632

6,2098

Tabel Bunga Present Value Ordinary Annuity

Page 48: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Tanggal Keterangan

  Pembayaran Leasing

Saldo Kewajiban Leasing PPN Termasuk PPN  Jumlah Bunga

Pembayaran Pokok

01/07/2010 Saldo awal   - - - 1.600.000.000,00

 31/12/2010 Byr 1 277.657.251,00 257.657.251,00 96.000.000

161.657.251,00

1.438.342.749,00

20.000.000 30/06/2011 Byr 2 277.657.251,00 257.657.251,00 86.300.565

171.356.686,06

1.266.986.062,94

20.000.000 31/12/2011 Byr 3 277.657.251,00 257.657.251,00 76.019.164

181.638.087,22

1.085.347.975,72

20.000.000 30/06/2012 Byr 4 277.657.251,00 257.657.251,00 65.120.879

192.536.372,46

892.811.603,26

20.000.000 31/12/2012 Byr 5 277.657.251,00 257.657.251,00 53.568.696

204.088.554,80

688.723.048,45

20.000.000 30/06/2013 Byr 6 277.657.251,00 257.657.251,00 41.323.383

216.333.868,09

472.389.180,36

20.000.000 31/12/2013 Byr 7 277.657.251,00 257.657.251,00 28.343.351

229.313.900,18

243.075.280,18

20.000.000 30/06/2014 Byr 8 277.657.251,00 257.657.251,00 14.584.517

243.075.280,18 -

20.000.000

    2.221.258.008,00 2.061.258.008,00 461.260.554,00

1.600.000.000,00 6.087.675.899,92

160.000.000 Jumlah pembayaran angsuran (belum termasuk PPN) adalah Rp.1.600.000.000/6,2098) = Rp.257.657.251, dimana nilai 6,2098 diambil dari tabel PV Penyusutan secara komersial per tahun: 12,5% x Rp.1.600.000.000= Rp.200 juta dan per semester Rp.100 juta.

Page 49: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pertanyaan•Buat jurnal secara komersial accounting atas transaksi tersebut yaitu pada saat pembelian, pembayaran dan pembebanan penyusutan

•Apakah biaya penyusutan diakui secara fiskal?

Page 50: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Jawaban

Jurnal saat pembelian,

Dr: Leased Asset - Mechines – Capital Lease Rp.1.600.000.000Dr: Leased Asset - Mechines – Capital Lease Rp.1.600.000.000

Dr: Vat InDr: Vat In Rp. 160.000.000 Rp. 160.000.000

Cr: Lease Liability (Obligation)Cr: Lease Liability (Obligation) Rp.1.760.000.000 Rp.1.760.000.000

Jurnal saat pembayaran hutang, misalnya pembayaran 1:Jurnal saat pembayaran hutang, misalnya pembayaran 1:

Dr: Lease Liability (Pokok + PPN) Rp. 181.657.251Dr: Lease Liability (Pokok + PPN) Rp. 181.657.251

Dr: Interest ExpensesDr: Interest Expenses Rp. 96.000.000 Rp. 96.000.000

Cr: CashCr: Cash Rp. 277.657.251 Rp. 277.657.251

Jurnal saat pembebanan penyusutan:Jurnal saat pembebanan penyusutan:

Dr: Depreciation Expenses Rp. 100.000.000Dr: Depreciation Expenses Rp. 100.000.000

Cr: Accumulated Depreciation Rp. 100.000.000Cr: Accumulated Depreciation Rp. 100.000.000

(Penyusutan 2010:12,5% x 6/12 x Rp.1.600.000.000=Rp.100.000.000)(Penyusutan 2010:12,5% x 6/12 x Rp.1.600.000.000=Rp.100.000.000)

Page 51: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

IBMC

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Jawaban•Biaya penyusutan yang dicatat secara komersial tidak diakui secara fiskal dan biaya penyusutan tersebut dikoreksi menjadi koreksi positif, namun pembayaran pokok dan bunga diakui menjadi pengurang penghasilan atau menjadi biaya pada saat menghitung laba atau rugi secara fiskal.

•Alasan biaya penyusutan tidak diakui sebagai biaya secara fiskal karena?

Page 52: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

52 cluster service

April 10, 2023

Selisih Kurs

Page 53: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

53 cluster service

April 10, 2023

Kerugian selisih kurs

PERLAKUAN PAJAK ATASSELISIH KURS

Jenis Kurs Mata Uang Asing

Akan terkenadampak fluktuasi

kurs rupiah thd valasberupa selisih kurs

Bagi WP yangmenyelenggarakan

pembukuan dalam Rupiah

Bagi WP yangmenyelenggarakan

pembukuan dalam Rupiah

Keuntungan selisih kurs

ObyekPajak

Pengurangpenghasilan

Diakui sesuaiSistem Pembukuan

yg dianut WP

Kurs Tetap Kurs Neraca

Harus diterapkansecara taat azasHarus diterapkan

secara taat azas

Kurs Menkeu Kurs BIKurs Realisasi

Page 54: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

54 cluster service

April 10, 2023

Kurs Menteri Keuangan (Kurs Fiskal)• Kurs yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri

Keuangan yang diterbitkan setiap minggu dan berlaku selama 1 minggu (mulai dari hari Senin sampai hari Minggu)

• Kurs digunakan untuk penghitungan pajak-pajak yang terutang dalam valuta asing yang harus terlebih dahulu di nilai ke dalam mata uang rupiah

• Perhitungan bea masuk, PPN-import, PPh pasal 22 sesuai dengan tanggal PIB

• Penghitungan PPN dan PPn BM sesuai tanggal faktur pajak• Penghitungan PPh pasal 21 atau PPh pasal 26 apabila

penghasilan diterima dlm mata uang asing• Penghitungan pajak ekspor• Penghitungan Pajak final yang dibayarkan dlm valuta asing

Page 55: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

55 cluster service

April 10, 2023

5Sistem pembukuan terhadap selisih kurs ada 2 macam, yaitu:

a.a. Kurs tetap atau kurs historis, pembebanan selisih kurs Kurs tetap atau kurs historis, pembebanan selisih kurs dilakukan pada saat terjadinya realisasi atas perkiraan dilakukan pada saat terjadinya realisasi atas perkiraan mata uang asing tersebut, mata uang asing tersebut,

b.b. Kurs tengah Bank Indonesia atau kurs yang sebenarnya Kurs tengah Bank Indonesia atau kurs yang sebenarnya berlaku pada akhir tahun dan dilakukan secara taat berlaku pada akhir tahun dan dilakukan secara taat asas yaitu pembebanan dilakukan pada setiap akhir asas yaitu pembebanan dilakukan pada setiap akhir tahun berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia atau tahun berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia atau kurs yang sebenarnya berlaku pada akhir tahun.kurs yang sebenarnya berlaku pada akhir tahun.

Page 56: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Kurs Tengah BI (Kurs Komersial)Kurs Tengah BI (Kurs Komersial)

Digunakan oleh perusahaan yg Digunakan oleh perusahaan yg pembukuan dgn rupiah untuk pembukuan dgn rupiah untuk membukukan transaksi yg nilainya dalam membukukan transaksi yg nilainya dalam valuta asingvaluta asing

Perbedaan selisih kurs BI terjadi pada Perbedaan selisih kurs BI terjadi pada saat membukukan utang piutang valas saat membukukan utang piutang valas dengan kurs BI pada saat realisasi dengan kurs BI pada saat realisasi menimbulkan laba atau rugi selisih kursmenimbulkan laba atau rugi selisih kurs

Page 57: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Cth 1: utk Kurs Tetap/HistorisCth 1: utk Kurs Tetap/HistorisPT mengekspor barangnya bulan 15 Januari 2011 ke USA nilai US PT mengekspor barangnya bulan 15 Januari 2011 ke USA nilai US 100,000 (Kurs Rp.9000/dollar). Bulan31 Maret 2011 dterima 100,000 (Kurs Rp.9000/dollar). Bulan31 Maret 2011 dterima pembayaran dengan niai kurs Rp.10.000/dollar. Maka laba selisih kurs pembayaran dengan niai kurs Rp.10.000/dollar. Maka laba selisih kurs yang diakui oleh PT A= (100.000 x Rp.10.000) – (100.000 x yang diakui oleh PT A= (100.000 x Rp.10.000) – (100.000 x Rp.9000)=100.000.000Rp.9000)=100.000.000

15/01 Dr : Piutang dgg Rp.900.000.00015/01 Dr : Piutang dgg Rp.900.000.000

Cr: Penjualan Rp.900.000.000Cr: Penjualan Rp.900.000.000

31/03 Dr: Kas/bank Rp. 1.000.000.00031/03 Dr: Kas/bank Rp. 1.000.000.000

Cr: Piutang dgg Rp 900.000.000Cr: Piutang dgg Rp 900.000.000

Cr: Laba selkurs Rp. 100.000.000Cr: Laba selkurs Rp. 100.000.000

Page 58: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Kurs Tengah BIKurs Tengah BI

Pada tgl 30-4-05 PT.A deposito uangnya Pada tgl 30-4-05 PT.A deposito uangnya $10.000 dgn kurs Rp.12.457. Jatuh tempo $10.000 dgn kurs Rp.12.457. Jatuh tempo deposito 31-10-05. pada saat pencairan deposito 31-10-05. pada saat pencairan kurs Rp.13.200kurs Rp.13.200Rp yg dikeluarkan ($10.000xRp.12.457) = 124.570.000Rp yg dikeluarkan ($10.000xRp.12.457) = 124.570.000

Rp. Diterima($10.000xRp.13.200) = 132.000.000Rp. Diterima($10.000xRp.13.200) = 132.000.000

Keuntungan selkursKeuntungan selkurs 7.430.000 7.430.000

Page 59: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Cth 2Cth 2Contoh sblmnya, Kurs tengah BI 17 Juni 2005, Rp.10.200 dan kurs Contoh sblmnya, Kurs tengah BI 17 Juni 2005, Rp.10.200 dan kurs realisasi tgl 13 ags 2005 Rp.10.300realisasi tgl 13 ags 2005 Rp.10.300

Penjualan PT.X $10.000 x Rp.10.200 = 102.000.000Penjualan PT.X $10.000 x Rp.10.200 = 102.000.000

Jml yg dibayar PT.Y 103.000.000Jml yg dibayar PT.Y 103.000.000

Selisih kursSelisih kurs 1.000.000 1.000.000

Jurnal PT.X PT.YJurnal PT.X PT.Y

30/0630/06 Piutang dgg 102.000.000 Pembelian 102.000.000Piutang dgg 102.000.000 Pembelian 102.000.000

Penjualan 102.000.000 Utang dgg 102.000.000Penjualan 102.000.000 Utang dgg 102.000.000

13/08 Kas/bank 103.000.000 Utang dgg 102.000.00013/08 Kas/bank 103.000.000 Utang dgg 102.000.000

Piutang dgg 102.000.000 Rugi selkurs 1.000.000Piutang dgg 102.000.000 Rugi selkurs 1.000.000

Laba selkurs 1.000.000 Kas/bank 103.000.000Laba selkurs 1.000.000 Kas/bank 103.000.000

Page 60: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Cth Kurs Tengah BI Akhir ThnCth Kurs Tengah BI Akhir ThnPT S menjual garmen ke LN selama tahun 2011 dengan nilai PT S menjual garmen ke LN selama tahun 2011 dengan nilai 1,000.000 USD. Piutang Dagang Awal tahun 2011 sebesar 5.000 USD 1,000.000 USD. Piutang Dagang Awal tahun 2011 sebesar 5.000 USD dengan nilai kurs Rp.9.000 per dollar, Piutang akhir tahun sebesar dengan nilai kurs Rp.9.000 per dollar, Piutang akhir tahun sebesar 15.000 dengan nilai kurs Rp.10.000 per dollar, pelunasan piutang 15.000 dengan nilai kurs Rp.10.000 per dollar, pelunasan piutang selama tahun 2011 sbsr 990.000 UDS. Perhitungan Laba Selisih Kursselama tahun 2011 sbsr 990.000 UDS. Perhitungan Laba Selisih Kurs

Keterangan USD Kurs TBI Dgn Kr Awal Thn (Rp) Kurs TBI Dgn Kr Akhir Thn (Rp) Laba Selisih Kurs

Piutang dagang awal

5.000 9000

45.000.000 10000

50.000.000 5.000.000

Penjualan

1.000.000 9000

9.000.000.000 10000

10.000.000.000

1.000.000.000

Piutang dagang akhir 15.000 9000

135.000.000 10000

150.000.000

15.000.000

Pelunasan

990.000 9000

8.910.000.000 10000

9.900.000.000

990.000.000

Laba selisih kurs yang diakui adalah sebesar

1.000.000.000

Page 61: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Jurnalnya sbb:Jurnalnya sbb:

Penjualan Dr : Piutang dgg kurs 9.000 Rp.9.000.000.000Penjualan Dr : Piutang dgg kurs 9.000 Rp.9.000.000.000

Cr: Penjualan Rp.9.000.000.000Cr: Penjualan Rp.9.000.000.000

Pelunasan Dr: Kas/bank Rp. 9.900.000.000Pelunasan Dr: Kas/bank Rp. 9.900.000.000

Cr: Piutang dgg Rp 9 900.000.000Cr: Piutang dgg Rp 9 900.000.000

Penyesuaian : Dr: Piutang Dagang Rp.9.900.000.000Penyesuaian : Dr: Piutang Dagang Rp.9.900.000.000

Cr: Piutang Dagang Rp.8.910.000.000Cr: Piutang Dagang Rp.8.910.000.000

Cr: Laba selkurs realisasi Rp. Rp. 990.000.000Cr: Laba selkurs realisasi Rp. Rp. 990.000.000

Laba kurs yang belum direalisasi: 15.000 – 5.000) x (10.000 – 9.000) = Laba kurs yang belum direalisasi: 15.000 – 5.000) x (10.000 – 9.000) = Rp.10.000.000.Rp.10.000.000.

Saldo piutang daganga akhir : 1.005.000 – 990.000 = 15.000 US x kurs Saldo piutang daganga akhir : 1.005.000 – 990.000 = 15.000 US x kurs akhir tahun 10.000 menjadi sebesar Rp.150.000.000.akhir tahun 10.000 menjadi sebesar Rp.150.000.000.

Page 62: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Kurs Menteri Keuangan (Kurs Pajak)Kurs Menteri Keuangan (Kurs Pajak)

Pada tgl 17 Juni 2005 PT. Z (PKP) menjual Pada tgl 17 Juni 2005 PT. Z (PKP) menjual barang secara kredit kepada PT.Y (PKP) barang secara kredit kepada PT.Y (PKP) seharga $ 10.000 belum termasuk PPN. FP seharga $ 10.000 belum termasuk PPN. FP standar dibuat tanggal 31 Juli 2005 dan dilunasi standar dibuat tanggal 31 Juli 2005 dan dilunasi tanggal 13 Agustus 2005. Kurs menkeu 15-20 tanggal 13 Agustus 2005. Kurs menkeu 15-20 juni Rp. 10.000, 29 jul-4 ags Rp. 10.100 dan 11-juni Rp. 10.000, 29 jul-4 ags Rp. 10.100 dan 11-16 ags Rp.10.200. Berapa jumlah PPN 16 ags Rp.10.200. Berapa jumlah PPN terutang ?terutang ?Faktur pajak dibuat pada tanggal 31 Juli 2005, Faktur pajak dibuat pada tanggal 31 Juli 2005, PPN dihitung 10% x $ 10.000 x 10.100 = PPN dihitung 10% x $ 10.000 x 10.100 = Rp.10.100.000Rp.10.100.000

Page 63: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Kurs…Kurs…

Jurnal PT. ZJurnal PT. Z

Piutang dagangPiutang dagang 10.100.00010.100.000

PPN KeluaranPPN Keluaran 10.100.00010.100.000

Jurnal PT. YJurnal PT. Y

PPN MasukanPPN Masukan 10.100.00010.100.000

Utang dagangUtang dagang 10.100.00010.100.000

Page 64: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Selisih kurs akhir tahunSelisih kurs akhir tahun

PSAK menyatakan utang piutang dalam valas PSAK menyatakan utang piutang dalam valas pada akhir tahun dinyatakan dalam kurs per tgl pada akhir tahun dinyatakan dalam kurs per tgl 31 Desember. Pajak memberikan pilihan bagi 31 Desember. Pajak memberikan pilihan bagi WP untuk menyesuaikan nilai utang piutang WP untuk menyesuaikan nilai utang piutang valas dengan kurs BI atau tidak asalkan taat valas dengan kurs BI atau tidak asalkan taat asas/konsistenasas/konsisten

Apabila WP tidak menyesuaikan nilai utang Apabila WP tidak menyesuaikan nilai utang piutang valas sesuai kurs pada akhir tahun piutang valas sesuai kurs pada akhir tahun berarti WP menggunakan kurs tetapberarti WP menggunakan kurs tetap

Page 65: Materi Bunga Pinjaman_SGU_Selisih Kurs_Updated 2012_Rev Agkt 16

Terima Kasih