materi bhs indonesia

94
Materi MPK Bahasa Indonesia Materi MPK Bahasa Indonesia UNIVERSITAS SEBELAS MARET UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2009 TAHUN 2009

Upload: aniza-febriyanti

Post on 27-Sep-2015

240 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Materi

TRANSCRIPT

  • Materi MPK Bahasa Indonesia

    UNIVERSITAS SEBELAS MARETTAHUN 2009

  • Materi PerkuliahanSejarah dan kedudukan bahasa IndonesiaHakikat bahasaKeterampilan berbahasaMenulis sebagai prosesPenulisan ilmiah

  • Teknik PerkuliahanPemberian materi melalui ceramah, tanya jawab, dan diskusi.Pemberian tugas dilakukan setiap materi selesai dipresentasikan. Tugas merupakan tugas individual setelah dikumpulkan tugas didiskusikan di kelas secara bersama-sama.Pelaksanaan ujian (KUIS, MID, UJIAN AKHIR)

  • PENILAIANTugas tiap materiAktivitas tanya jawabKUISMIDUJIAN AKHIRKehadiranDiberikan kesempatan remidi bagi mahasiswa yang nilainya kurang hanya sebelum UJIAN AKHIR

  • SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIASejarah Bahasa Indonesia Sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek bahasa Melayu. Telah berabad-abad bahasa Melayu dipakai sebagai alat perhubungan antarpenduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa. Pada masa penjajahan Belanda , bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan yang luas. Bahkan komunikasi antara pemerintah Belanda dan penduduk Indonesia yang memiliki berbagai macam bahasa juga menggunakan bahasa Melayu..

  • Pada tahun 1928 saat dilangsungkannya Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober, bahasa Melayu diubah namanya menjadi bahasa Indonesia dan diikrarkan sebagai bahasa persatuan atau bahasa nasional dalam sumpah pemuda. Pada masa penjajahan Jepang, pemerintah Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda. Pelarangan ini mempunyai dampak yang positif terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Saat itu pemakaian bahasa Indonesia semakin meluas. Bahasa Indonesia dipakai dalam berbagai aspek kehidupan termasuk kehidupan politik dan pemerintahan yang sebelumnya lebih banyak menggunakan bahasa Belanda.

  • Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan UUD 1945 yang di dalamnya terdapat pasal yang menyatakan bahwa Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia. Pernyataan dalam pasal tersebut mengandung konsekuensi bahwa selain menjadi bahasa nasional bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa Negara sehingga dipakai dalam semua urusan yang berkaitan dengan pemerintahan dan negara.

  • Pada masa kemerdekaan ,bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang amat pesat. Setiap tahun jumlah pemakai bahasa Indonesia semakin bertambah. Perhatian pemerintah Indonesia terhadap perkembangan bahasa Indonesia juga sangat besar. Hal ini terbukti dengan dibentuknya sebuah lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang saat ini dikenal dengan nama Pusat Bahasa. Berbagai upaya mengembangkan bahasa Indonesia telah ditempuh oleh Pusat Bahasa seperti adanya perubahan ejaan bahasa Indonesia dari ejaan Van Ophuijsen, ejaan Suwandi, hingga sekarang berlaku Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

  • Kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa Nasional dan sebagai bahasa Negara.Bahasa nasional suatu negara memiliki dasar hukum yang kuat / dicantumkan dalam UUD 1945. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sudah dimiliki bahasa Indonesia sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda .Kedudukan ini dimungkinkan karena bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah dipakai sebagai lingua franca.

  • Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku bangsa, dan (4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya (Amran Halim, 1977:22).

  • Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa Indonesia merupakan cerminan dari nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sejajar dengan bendera negara. Dengan demikian bahasa Indonesia haruslah memiliki identitas sendiri yaitu sebagai bahasa yang bersih dari unsur-unsur bahasa yang lain yang tidak benar-benar diperlukan.

  • Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan di tingkat nasional, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

  • Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai untuk urusan kenegaraan. Pidato resmi , dokumen resmi negara, maupun pelaksanaan upacara kenegaraan harus menggunakan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia dalam forum resmi kenegaraan bersifat mutlak karena telah diatur dalam UUD 1945.

  • Sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia digunakan bukan hanya untuk menyampaikan ilmu pengetahuan secara lisan namun juga untuk penulisan bahan ajar dan dokumen pendidikan yang lain. Digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan dapat menjembatani peserta didik yang berasal dari berbagai suku bangsa.

  • Sebagai alat perhubungan di tingkat nasional, bahasa Indonesia digunakan untuk berkomunikasi dalam hubungannya dengan pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor. Sosialisasi program dan kebijakan pemerintah ke daerah-daerah yang memiliki berbagai macam bahasa akan menghadapi kendala apabila tidak ada satu bahasa yang sama .

  • Kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi tidak mungkin dapat berkembang tanpa adanya bahasa. Untuk mengembangkan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi kepada masyarakat yang multi etnis diperlukan satu bahasa yang dipahami oleh berbagai masyarakat. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dikenal oleh hampir seluruh rakyat Indonesia .

  • Sebagai alat pemersatu, bahasa Indonesia mampu menyatukan berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia dan memungkinkan mereka mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu tanpa meninggalkan nilai sosial budaya dan identitas sukunya masing-masing.Sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya, bahasa Indonesia mampu menjembatani perbedaan bahasa dan budaya yang ada di Indonesia.Bahasa Indonesia digunakan untuk mensosialisasikan dan mengembangkan berbagai budaya yang ada di daerah-daerah dalam wilayah Indonesia.

  • Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan di tingkat nasional, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

  • Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai untuk urusan kenegaraan. Pidato resmi , dokumen resmi negara, maupun pelaksanaan upacara kenegaraan harus menggunakan bahasa Indonesia..Sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia digunakan bukan hanya untuk menyampaikan ilmu pengetahuan secara lisan namun juga untuk penulisan bahan ajar dan dokumen pendidikan yang lain. Digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan dapat menjembatani peserta didik yang berasal dari berbagai suku bangsa.

  • Sebagai alat perhubungan di tingkat nasional, bahasa Indonesia digunakan untuk berkomunikasi dalam hubungannya dengan pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor. Sosialisasi program dan kebijakan pemerintah ke daerah-daerah yang memiliki berbagai macam bahasa akan menghadapi kendala apabila tidak ada satu bahasa yang sama . Kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi tidak mungkin dapat berkembang tanpa adanya bahasa.

  • BAHASAAdalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.Sifat : (a) sistemis yaitu terdiri atas pola-pola yang beraturan dan saling berkaitan; (b) arbitrer yaitu bentuk dan makna bersifat manasuka sesuai dengan masyarakat pemakainya; (c) konvensional

  • Yaitu bentuk dan makna ditentukan berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakai;(d) dinamis yaitu bentuk dan makna berkembang/berubah sesuai perkembangan.Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi dan kondisinya (dalam hal pilihan kata dan penyusunan kalimat).Bahasa yang benar adalah bahasa yang digunakan sesuai aturan yang berlakuDISKUSI : apakah bahasa yang baik pasti benar dan bahasa yang benar pasti baik ?

  • Keterampilan BerbahasaDibedakan atas keterampilan reseptif (menerima) dan keterampilan produktif (menghasilkan karya)Ket resetif adalah kemampuan seseorang untuk menerima, memahami, menganalisis, dan mengevaluasi ide yang disampaikan oleh orang lain melalui bahasa lisan maupun tulis.

  • Keterampilan reseptif dibedakan menjadi dua yaitu keterampilan menyimak (apabila yang diterima adalah bahasa lisan) dan keterampilan membaca (bahasa tulis)Keterampilan produktif adalah kemampuan seseorang untuk menyampaikan ide dengan menggunakan bahasa secara tertib dan sistematis sehingga idenya dapat dipahami orang lain dengan mudah.

  • Keterampilan produktif dibedakan atas keterampilan berbicara (apabila yang digunakan adalah bahasa lisan) dan keterampilan menulis (bahasa tulis).Antara keempat keterampilan berbahasa tsb.memiliki hubungan yang positif artinya sebuah keterampilan akan memberikan kontribusi kepada pengembangan keterampilan yang lainnya.

  • Manfaat Ket.MenyimakMenambah kekayaan pembentukan kalimatMenambah kosa kataMenambah pengetahuan berkaitan dengan intonasi, pelafalan, jeda.Menambah wawasan berkaitan dengan topik yang disimakMenambah pengetahuan ttg sistematika berbicara yang baik.

  • Manfaat Ket.MembacaMenambah kosa kataMenambah pengetahuan ttg.bentuk-bentuk kalimat.Menambah pengetahuan ttg.bentuk-bentuk paragraf dan pengembangannyaMenambah wawasan berkaitan dengan tema tertentu

  • BAGAN HUB KET.BERBHSMENYIMAK MEMBACA

    BERBICARA MENULIS

    DISKUSI : jelaskan bagan di atas !

  • MENULIS SBG PROSESKegiatan menulis merupakan sebuah proses artinya unt menghasilkan sebuah tulisan yang baik seseorang harus melalui beberapa tahapan kegiatan yang saling berhubungan dan berkesinambungan.Proses menulis ada tiga yaitu (1) tahap prapenulisan; (2) tahap penulisan; dan (3) tahap pascapenulisan

  • TAHAP PRAPENULISANPada tahap ini penulis merumuskan tema, judul, tujuan, membuat kerangka tulisan, dan mencari bahan tulisan.Tema adl.masalah umum yang akan dibahas dalam sebuah tulisan. Tema yang baik haruslah (1)didukung bahan,(2) mengandung permasalahan yang harus dipecahkan, (3) sesuai dengan penulis/pembaca, (4) tdk terlalu luas/sempit.

  • Contoh analisis temaPendidikan 1. Ada bahan yang mendukung 2. Ada masalah yang harus dibahas 3. Sesuai apabila dibahas oleh mhs 4 Terlalu luas karena masalah yang ada dlm tema tsb sangat kompl. Kesimp : tema tidak baik

  • JudulJudul disebut juga nama karangan.Syarat judul yang baik adalah : (1) sesuai dengan tema; (2) singkat; (3) jelas; (4) denotatif; (5) frase benda.Singkat artinya judul tidak boleh menggunakan kata yang mubazir.Jelas artinya judul tidak boleh bermakna ambigu/berinterpretasi banyakDenotatif artinya judul menggunakan kata lugas/bukan ungkapan.

  • Judul harus dirumuskan dalam bentuk frase benda.Contoh : Studi Hubungan Antara Tingkat Intelegensi dengan Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VII SMP Kota SurakartaPenggunaan kata studi dan pada menjadikan rumusan judul di atas tidak hemat sebaiknya dibuang. Penggunaan kata dengan tidak tepat seharusnya dan.

  • Judul harus jelas Contoh : Penanganan Anak Istimewa di Surakarta Judul di atas tidak baik karena kata istimewa bermakna ambigu (tidak jelas) sebaiknya diganti kata yang telah memiliki arti yang jelas misal autis.

  • BAHAN TULISANDibedakan atas bahan tertulis dan tak tertulis.Bahan tak tertulis adalah peristiwa, pengalaman, hasil wawancara, pendapat lisan seseorang yang memiliki kewenangan (otoritas)Bahan tertulis dapat diambil dari buku, jurnal, internet.

  • KERANGKA TULISANKerangka topik : sub judul dirumuskan dalam bentuk frase biasa digunakan untuk tulisan ilmiah seperti makalah dan skripsi. Contoh : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan MasalahKerangka kalimat : subjudul dirumuskan dalam bentuk kalimat lengkap. Tidak digunakan untuk makalah dan skripsi

  • TAHAP PENULISANPada tahap ini penulis mulai mengembangkan paragraf dengan menggunakan kalimat efektif.Dalam tulisan ilmiah digunakan kata baku.Kalimat ditulis sesuai dengan EYD (lihat buku EYD).Pengetahuan tentang sinonim, antonim, polisemi, homonim, dll sangat diperlukan pada tahap ini

  • Kosa KataSinonim : kata-kata yang memiliki kemiripan makna sehingga satu dengan yang lain belum tentu dapat saling menggantikan. Contoh : Dia meninggal kemarin. Tanaman bayam ibu mati. meninggal dan mati adalah sinonim dalam kalimat di atas keduanya tidak dapat saling menggantikan

  • Antonim adalah kata-kata yang memiliki keberlawanan makna. Ada berbagai jenis antonim. Antonim majemuk adalah antonim yang mempunyai rumus antonim A adalah bukan/selain A misal antonim hitam adalah bukan hitam jadi bisa putih,biru,merah. Antonim gradasi adalah antonim yang memiliki jenjang sangat,agak,tidak misal antonim panas adalah agak panas/hangat, atau tidak panas/dingin

  • Ciri Kalimat EfektifMinimal memiliki unsur Subjek dan Predikat. Dia/cantik (S/P) Kepada hadirin/dipersilahkan duduk (Ket.tujuan/P) Bukan kalimat efektifHemat (tidak mengandung kata mubazir).Memiliki kesejajaran bentuk dan makna.Menggunakana pilihan kata yang tepat.

  • Hakikat Kalimat Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru, dan di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma, titik koma, ataupun titik dua. Kelengkapan unsur sebuah kalimat sangat menentukan kejelasan makna sehingga sebuah kalimat minimal harus terdiri atas subjek dan predikat.

  • Sebuah kalimat terdiri atas beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut meliputi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keteranganUnsur KalimatSubjek dalam suatu kalimat pada umumnya diduduki oleh kata benda atau kata lain yang mengalami proses pembendaan.atau kata lain yang setelah menduduki jabatan ini akan dianggap atau digolongkan menjadi kata benda. Contoh : (1) Menipu berdosa (2) Menyanyi menyegarkan pikiran

  • Kata menipu dan menyanyi dilihat dari bentuknya adalah kata kerja akan tetapi dalam kedua kalimat tersebut, masing-masing kata itu dianggap sebagai kata benda. Untuk mencari subjek sebuah kalimat kita dapat menggunakan pertanyaan siapa atau apa. Contoh kalimat (a) dan (b) di atas, kata menipu dan menyanyi dapat menjawab pertanyaan apa sehingga keduanya disebut subjek. Subjek sebuah kalimat dapat berupa kata atau gabungan kata.

  • Predikat adalah unsur inti suatu kalimat yang berisi kata kerja, kata keterangan, atau kata penggolong yang menerangkan subjek.Predikat sebuah kalimat dapat dikenali dari ciri-cirinya yaitu : (1) jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana; (2) berupa kata adalah/ialah; (3) dapat diingkarkan; (4) dapat disertai kata telah, sudah, belum, akan, dan sedang.

  • Objek adalah unsur kalimat dapat diperlawankan dengan subjek. Objek bersifat wajib dalam kalimat yang berpredikat verba aktif (kata kerja berawalan me-). Ciri-ciri objek adalah : Langsung di belakang predikat. Contoh : Anto membeli buku. Kata buku adalah objek karena terletak di belakang kata membeli yang berfungsi sebagai predikat

  • Dapat menjadi subjek kalimat pasif. Contoh : Dina membeli buku. Kata buku adalah objek karena dapat menjadi subjek kalimat pasif Buku dibeli Dina.Tidak didahului preposisi. Contoh : W.S.Rendra menulis dalam puisi. Kata puisi bukan objek karena didahului preposisi dalam. Apabila kalimat diubah menjadi W.S.Rendra menulis puisi maka kata puisi berubah fungsi menjadi objek.

  • Keterangan dibedakan atas dasar peran yang dimiliknya dalam kalimat.Dalam kalimat terdapat berbagai jenis keterangan antara lain keterangan waktu, keterangan cara, keterangan cara dan sebagainya.Keterangan WaktuKeterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan waktu yang berupa kata atau frasa digunakan dalam kalimat tunggal sedangkan keterangan waktu yang berupa kalimat terdapat dalam kalimat majemuk.

  • Contoh : (3) Kemarin dia mengajak saya melihat pameran buku. (4) Dia datang tadi pagi. Kata kemarin pada kalimat (3) dan tadi pagi pada kalimat (4) adalah keterangan waktu yang berbentuk kata dan frase. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat dapat dilihat pada contoh : (5) Ketika melihat dia datang saya menangis terharu. Klausa (anak kalimat) ketika melihat dia adalah keterangan waktu, kata saya adalah subjek, dan menangis terharu adalah predikat.

  • Keterangan Tempat Keterangan tempat berbentuk frasa yang menyatakan tempat dan ditandai oleh preposisi di, pada, dan dalam. Preposisi selalu terdapat di depan kata benda yang menjadi keterangan tempat. Contoh: (6) Di Solo terdapat banyak pengrajin batik. Preposisi di berada di depan kata benda Solo yang menyatakan tempat.

  • Keterangan Cara Keterangan cara berbentuk kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata dengan dan dalam. Contoh(7) Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan pengetahuan kita. (8) Dia berjalan cepat-cepat (9) Dia menerima hadiah itu dengan gembira. Anak kalimat dengan banyak membaca, kata ulang cepat-cepat, dan frasa dengan gembira adalah keterangan cara.

  • Keterangan Sebab Keterangan sebab dapat berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata karena atau lantaran. Contoh : (10) Karena bodoh, dia dikeluarkan dari sekolah. (11) Karena dia nakal, dia dihukum guru. Kalimat (10) mengandung keterangan sebab berupa frasa sedangkan kalimat (11) berupa anak kalimat

  • Jenis Kalimat

    Berdasarkan isinya kalimat dibedakan atas kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Kalimat berita sering pula disebut kalimat deklaratif adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu, dan yang pada umumnya menimbulkan tanggapan berupa isyarat atau sikap. berita kepastian : (12) Paman akan datang besok pagiberita pengingkaran : (13) Bukan dia yang mengambil bukumuberita kesangsian : (14) Barangkali mereka tidak datang hari ini.

  • Kalimat tanya atau disebut juga kalimat interogatif adalah kalimat yang isinya berupa pertanyaan dan reaksinya berupa jawaban. Berdasarkan isinya kalimat tanya dibedakan atasKalimat tanya biasa yaitu kalimat yang memerlukan jawaban : (15) Siapa namamu?Kalimat retoris yaitu kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban : (16) Adakah orang yang tidak ingin bahagia?

  • Kalimat perintah yaitu kalimat yang isinya berupa perintah agar seseorang melakukan atau berbuat sesuatu dan reaksinya berupa tindakan. Dilihat dari bentuk dan isinya, kalimat perintah dibedakan atas dua jenis yaitu kalimat perintah kasar dan kalimat perintah halus. Kalimat perintah kasar memiliki ciri-ciri : Menggunakan kata kerja yang tidak berimbuhan Contoh : (17) Baca pengumuman itu!(18) Hapus papan tulis ini

  • Tidak menyebutkan nama orang yang diperintah Contoh : (19) Tunggu di sini!Kalimat perintah halus memiliki ciri-ciri: Menggunakan akhiran kan dan lah. Contoh : (20) Ambilkan buku itu!Menyebut orang yang diperintah. Contoh : (21) Saudara tunggu saya di sini!Menggunakan kata penghalus perintah seperti tolong,maaf, sudilah kiranya, dsb. Contoh : (22) Tolong ambilkan buku saya

  • Berdasarkan Jenis Kata yang Menduduki Fungsi PredikatBerdasarkan bentuk kata kerja yang menduduki fungsi predikat kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya kata kerja aktif. Berdasarkan perlu atau tidaknya objek langsung bagi predikat kalimat aktif dibedakan menjadi kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang predikatnya memerlukan objek langsung.

  • Contoh : (23) Ia membeli buku.Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang predikatnya tidak memerlukan objek langsung.Contoh : (24) Pada hari libur saya berdarmawisata ke Bali.Kalimat pasif adalah kalimat yang predikatnya terdiri dari kata kerja pasif.Contoh : (25) Buku itu ditulis Dina

  • Berdasarkan Unsur Pembentuk KalimatBerdasarkan unsur pembentuknya kalimat dibedakan atas dua yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yangunsur-unsur pembentuknya tunggal. Contoh : (26) Ayah membaca buku di ruang keluarga

  • Kalimat majemuk adalah kalimat yang di dalamnya mengandung lebih dari satu pola kalimat. Kalimat majemuk merupakan gabungan dari beberapa kalimat. Kalimat majemuk dibedakan menjadi kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran. Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang sifat hubungan masing-masing kalimat pembentuknya setara atau sederajat.

  • Contoh : (27) Saya, ayah, dan ibu tertawa gembira. Kalimat (27) adalah kalimat majemuk setara rapatan predikat. Kalau kita cermati kalimat (27) terdiri dari tiga kalimat yang mempunyai predikat yang sama yaitu : (a) Saya tertawa gembira. (b) Ayah tertawa gembira. (c) Ibu tertawa gembira. Karena predikat ketiga kalimat sama maka kalimat-kalimat tersebut kemudian disejajarkan dengan melesapkan (merapatkan) unsur yang sama.

  • Kalimat majemuk bertingkat adalah gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal yang sifat hubungan atau kedudukannya tidak sederajat. Itu sebabnya dalam kalimat majemuk bertingkat ada unsur yang disebut induk kalimat dan anak kalimat. Contoh kalimat majemuk bertingkat dapat dilihat dari contoh berikut.

  • (28) Dia meminjam buku yang dipinjamnya dari perpustakaan.Kalimat (28) adalah kalimat majemuk bertingkat karena kalimat tersebut merupakan gabungan dua kalimat yaitu (a) Dia meminjam buku.(b) Buku itu dipinjamnya dari perpustakaan.Kalimat (a) adalah induk kalimat sedangkan kalimat (b) adalah anak kalimat.

  • Jenis kalimat majemuk yang lain adalah kalimat majemuk campuran. Kalimat majemuk campuran adalah gabungan dari paling sedikit tiga kalimat dimana dua kalimat memiliki kedudukan sejajar sedangkan yang satu bertingkat.(29) Dia pindah ke Jakarta ketika ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi.

  • Kalimat (29) terdiri dari tiga kalimat yaitu :Dia pindah ke Jakarta.Ibunya meninggal.Ayahnya menikah lagi.Kalimat (b) mempunyai kedudukan yang sejajar dengan kalimat (c) sedangkan kalimat (a) tidak sehingga kalimat (a) merupakan induk kalimat.

  • Kalimat EfektifTulisan ilmiah harus dikembangkan dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan gagasan pada pikiran pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis. Kalimat efektif memiliki ciri : (a) kepaduan dan kesatuan; (b) penekanan; (c) hemat dalam mempergunakan kata; dan (d) kesejajaran (Sabarti,1989).

  • Ciri pertama kalimat efektif adalah memiliki kepaduan dan kesatuan. Sebuah kalimat dikatakan memiliki kepaduan apabila terdapat hubungan yang padu antara unsur-unsur yang membentuk kalimat (S-P-O-Pelengkap-Ket). Sebuah kalimat dikatakan memiliki kesatuan apabila hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam kalimat mendukung satu ide pokok. Penulis boleh saja menggabungkan dua atau lebih kalimat tunggal dengan catatan kalimat-kalimat tersebut tidak keluar dari ide pokok kalimat tunggalnya. Agar dapat menghasilkan sebuah kalimat yang memiliki kesepadanan (kepaduan) penulis harus memperhatikan

  • (1) subjek dan predikat kalimatnya; (2) kata penghubung intra dan antarkalimat yang dipilih. Contoh : (30) Kepada mahasiswa yang kehilangan kartu ujian diharap melapor. Kalimat (30) bukanlah kalimat efektif karena tidak memiliki subjek. Apabila akan dijadikan kalimat efektif maka kalimat tersebut harus diubah menjadi : (31) Mahasiswa yang kehilangan kartu ujian diharap melapor

  • Ciri kedua kalimat efektif adalah adanya kesejajaran. Kesejajaran (paralelisme) adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan serial. Apabila dalam sebuah kalimat gagasan kalimatnya dinyatakan dalam bentuk frasa atau kata kerja berimbuhan tertentu maka gagasan lain yang sederajat juga harus dinyatakan dalam bentuk frasa dan kata kerja dengan imbuhan tertentu. Contoh : (32) Penyakit Lupus merupakan penyakit yang ditakuti karena cara mencegah dan pengobatannya belum diketahui secara pasti.

  • Kalimat di atas tidak memiliki kesejajaran karena kata mencegah tidak sejajar dengan pengobatan. Kalimat di atas menjadi sejajar kalau diubah menjadi : (33) Penyakit Lupus merupakan penyakit yang ditakuti karena cara pencegahan dan pengobatannya belum diketahui secara pasti.

  • Ciri ketiga kalimat efektif adalah adanya penekanan dalam kalimat. Untuk memberikan penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat penulis dapat menempuh beberapa cara yaitu (1) mengemukakan bagian yang ditekankan pada bagian depan kalimat; (2) mengulang kata yang dianggap penting. Contoh : (34) Dr.Sujono membuka seminar penanggulangan Aids yang diselenggarakan di auditorium UNS pagi ini (yang ditekankan Dr.Sujono).

  • (35) Seminar penanggulangan Aids yang diselenggarakan di auditorium UNS pagi ini dibuka oleh Dr.Sujono (yang ditekankan seminar penanggulangan Aids).(36) Kemiskinan merupakan faktor utama kemunduruan suatu bangsa karena kemiskinan dapat menjadi pemicu tindak kriminal. (penekanan pada kata kemiskinan

  • Ciri keempat kalimat efektif adalah kehematan. Sebuah kalimat dikatakan efektif apabila tidak mengandung kata mubazir (kata yang tidak diperlukan.Contoh : (37) Gadis itu segera mengubah pendapatnya setelah dia berdiskusi dengan gurunya itu. Kalimat (4) tidak efektif karena tidak hemat. Kalimat tersebut akan menjadi efektif bila diubah menjadi (5) Gadis itu segera mengubah pendapatnya setelah berdiskusi dengan gurunya. Kata dia dan itu dihilangkan.

  • CIRI-CIRI KARYA ILMIAHReproduktifTidak ambiguTidak emotifPenggunaan bahasa bakuPenggunaan istilah keilmuanBersifat denotatifRasional

  • Ada kohesi antarkalimat pada setiap paragraf dan koherensi antarparagraf dalam setiap babBersifat straightforwardPenggunaan kalimat efektif

  • BAHASA BAKURagam bahasa dalam dunia pendidikanSifat: kemantapan dinamis, kecendekiaan, penyeragaman kaidahBahasa baku digunakan dalam penulisan karya ilmiah dan laporan penelitian

  • JENIS KARYA ILMIAH I. MAKALAH Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif 2. Berupa tugas matakuliah, saran pemecahan masalah secara ilmiah, hasil penelitian yang dibahas dalam pertemuan ilmiah3. Terdiri bagian awal (halaman sampul, daftar isi, daftar tabel atau daftar gambar (jika ada)

  • Halaman sampul memuat judul makalah, maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah, tempat dan waktu penulisan makalahDaftar isi terdiri judul makalah yang ditulis dengan huruf kecil, kecuali awal kata selain kata tugas ditulis dengan huruf besarJudul bagian dan judul subbagian dilengkapi nomor halaman. Penulisan daftar isi dengan spasi tunggal dan antarbagian 2 spasi

  • 4. Bagian inti: isi (materi) yang dibahas dala makalah. Bagian inti terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan makalah, pembahasan, kesimpulan dan saran.Latar Belakang masalah berisi alasan perlunya makalah itu ditulis. Masalah atau topik hendaknya layak dibahas. Masalah dideskripsikan dalam bentuk perumusan masalah. Tujuan penulisan berkaitan dengan fungsi yang ingin dicapai melalui penulisan makalah.

  • Pembahasan merupakan jawaban dari perumusan masalah. Bagian penutup inti adalah simpulan dan saran. 5. Bagian akhir: daftar pustaka dan lampiran (jika ada)

  • II. PROPOSAL PENELITIANProposal adalah bentuk usulan penelitian yang disusun sebelum dilaksanakannya penelitian.Proposal penelitian terdiri dari bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.Bagian awal terdiri dari: Judul dan daftar isi Bagian inti terdiri dari: pendahuluan, landasan teoretis, metode penelitian. Pendahuluan berisi: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitianLandasan teoretis berisi tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka pemikiran

  • Metode penelitian berisi: tempat dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, validitas data, teknik analisis data 5. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka

  • TAHAP PENYUSUNAN KARYA ILMIAH 1. Tahap persiapanMempersiapkan topik. Pemilihan topik memenuhi kriteria berikut. a. Topik ada manfaatnya dan layak dibahas b. Topik menarik terutama bagi peneliti c. Topik dikenal baik oleh penulis d. Bahan dapat diperoleh dan cukup memadai

  • e. Topik tidak terlalu luas atau terlalu sempit. Menentukan judul. Menentukan judul dapat dengan melontarkan pertanyaan masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, kapan. Pembuatan kerangka karanganMembuat daftar isi2. Tahap Pengumpulan DataPengamatan peristiwa, wawancara informan, pencatatan dokumen, eksperimen laboratorium, rekaman

  • 3. Tahap pengonsepan4. Tahap penyuntingan5. Penyajian

    TATATULIS DALAM KARYA ILMIAHBahan dan Jumlah Halaman Kertas HVS kuarto 70-80 gram.Huruf times new roman 12 point, kecuali judul dapat 14 atau 16 point. Jumlah halaman proposal 15-20 halaman, makalah 15-25 halaman

  • 2. Pola ukuran kertas: margin atas 4 cm, margin bawah 3 cm, margin kiri 4 cm, dan margin kanan 3 cm.3. Penomoran Angka yang lazim digunakan adalah angka Romawi kecil (i,ii,iii, dst) digunakan untuk penomoran judul, daftar isi, daftar tabel.Angka Romawi besar (I,II,III, dst.) digunakan untuk penomoran bab pendahuluan, landasan teoretis, metode penelitian, pembahasan, simpulan dan saran.

  • Angka Arab (1,2,3,dst.) digunakan untuk menomori halaman naskah mulai pendahuluan sampai halaman terakhir.Diketik di sebelah kanan atas, kecuali halaman judul bab ditulis di tengah bawah. Sistem penomoran mengikuti standar berikut. a. Tingkat pertama dengan angka Romawi besar b. Tingkat kedua dengan huruf latin besar, misal A,B,C,D

  • c. Tingkat ketiga dengan angka Arab misal 1,2,3d. Tingkat keempat dengan huruf Latin kecil misal a, b, c,de. Tingkat lelima dengan angka Arab satu kurung tutup misal 1), 2), 3)f. Tingkat keenam dengan huruf Latin kecil dengan satu kurung tutup, misal a,b,cg. Tingkat ketujuh dengan angka Arab dua kurung misal (1), (2), (3)

  • h. Tingkat kedelapan dengan huruf Latin kecil dua kurung misal (a), (b)4. Penulisan judul bab, subbab, dan anak subbabJudul bab diketik dengan huruf kapital seluruhnya, letak di tengah halaman, huruf times new roman yang ditebalkan. Misal BAB I PENDAHULUAN

  • b. Judul subbab, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata depan atau kata sambung) dan diletakkan di tengah halaman. Misal A. Latar Belakang Masalahc. Judul subsubbab, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan di sebelah kiri halaman. Misal 1. Pengertian Ejaan

  • 5. Penulisan KutipanKurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip sebagai bagian dari teks utama, diikuti nama penulis, tahun, nomor halaman. Misal Suharno (1998:124) menyimpulkan ada hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar.b. Kutipan 40 kata atau lebih ditulis terpisah dari teks yang mendahului dan diketik spasi tunggal.

  • c. Merujuk kutipan tidak langsung ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Misal Scmid (2005:6) mengatakan bahwa kegiatan olah tubuh akan menyebabkan seseorang mengekspresikan gagasan dan emosi melalui gerakan.d. Menulis daftar pustaka berupa buku Gorys Keraf. 2005. Komposisi. Flores: Nusa Indah atau

  • Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores: Nusa Indahe. Daftar pustaka dari kumpulan artikel Dick Hartoko (Ed.). 2004. Golongan Cendekiawan: Mereka yang Berumah di Angin. Jakarta: Gramediaf. Daftar pustaka dari artikel jurnal Ali Hanafi. 2005. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1(1):33-47

  • g. Daftar pustaka dari artikel koran atau majalah Henry James. 2006.Do Babies Sing A Universal Song?. Psychological Today, hal.2 h. Daftar pustaka dari koran tanpa nama penulis Kompas. 18 Maret 2005. Rawan Pangan, tanpa Basis Sumber Daya Lokalhal. 4

  • i.Daftar pustaka dari skripsi, tesis, disertasi Pradnya Paramita. 2008. Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Pematangan Tomat. Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maretj. Daftar pustaka dari internet Herusatoto. 2002. Bioteknologi Pertanian (online), (http://www.chang.jaya-Heru.com) Biotek-pertan04htm/,diakses 12 Januari 2009

    **********************************************************************************************