materi bab 5 – “indonesia merdeka” · 2020. 4. 16. · materi bab 5 – “indonesia...

22
Guru Pengampu : Yoza Mahendrata SE. Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” – DARI RENGASDENGKLOK HINGGA PEGANGSAAN TIMURKami yang kini terbaring antara Kerawang-Bekasi tidak bisa berteriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami, Terbayang kami maju dan berdegap hati? .............. Kami mati muda.Yang tinggal tulang diliputi debu. Kenang, kenanglah kami. Kami sudah coba apa yang kami bisa Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa .......... (Charil Anwar dalam Sajak Kerawang-Bekasi)

Upload: others

Post on 24-Sep-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

Guru Pengampu : Yoza Mahendrata SE.

Materi Bab 5

– “Indonesia Merdeka” –

“DARI RENGASDENGKLOK HINGGA PEGANGSAAN

TIMUR”

Kami yang kini terbaring antara Kerawang-Bekasi tidak bisa berteriak

“Merdeka” dan angkat senjata lagi Tapi siapakah yang tidak lagi

mendengar deru kami, Terbayang kami maju dan berdegap hati?

..............

Kami mati muda.Yang tinggal tulang diliputi debu.

Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa

Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa

..........

(Charil Anwar dalam Sajak Kerawang-Bekasi)

Page 2: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

.

Sumber: Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 6 (Perang dan Revolusi), 2012.

Teks proklamasi dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur

No. 56 Jakarta. Bagaimana proses terjadinya proklamasi kemerdekaan? Berikut

ulasannya

1. Jepang Kalah Perang dengan Sekutu

Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 kota Hirosima dan Nagasaki di bom atom oleh sekutu.

Ledakannya seperti gunung api yang jatuh ke bumi. Setelah itu tanggal 15 Agustus 1945

Jepang menyerah pada sekutu tanpa syarat karna faktor pengeboman kota Hirosima dan

Nagasaki. Sebelum Jepang menyerah pada sekutu, komando tentara Jepang wilayah

selatan memberikan dan menyepakati kemerdekaan Indonesia tanggal 7 September

1945. Tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitian Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di setujui oleh Jendral Terauchi dan diketuai oleh Ir.

Soekarno dan wakil Drs. Moh Hatta dan tugasnya melanjutkan BPUPKI.

Beranggotakan dengan 21 orang dan berasal dari berbagai daerah.

Page 3: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

1. Jawa 12 Wakil

2. Sumatra 3 Wakil

3. Sulawesi 2 Wakil

4. Kalimantan 1 Wakil

5. Sunda Kecil 1 Wakil

6. Maluku 1 Wakil

7. Golongan penduduk Cina 1 Wakil

Tanggal 9 Agustus 1945, Jendral Terauchi memanggil Sukarna, Muh. Hatta, dan

Rajiman Wedyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saigan (salah satu pusat tentara Jepang).

12 Agustus 1945 Jendral Terauchi mengucapkan selamat atas terpilihnya Sukarno dan

Muh. Hatta sebagai ketua dan wakil ketua PPKI. 14 Agustus 1945 Sukarno, Muh. Hatta

dan Rajiman Wedyodiningrat kembali ke Jakarta.

2. Perbedaan Pendapat dan Penculikan

Tanggal 15 Agustus merupakan hari yang menegangkan bagi Jepang dan Indonesia,

karena itu merupakan titik akhir melajutkan PD II. Para pejuang melancarjan gerakan

“bawah tanah”. Sutan Syahir merupakan tokoh muda yg mengetahui beriya penyerahan

Jepang terhadap sekutu. Hari rabu 15 Agustus 1945 pada pukul 22.00 WIB, para

pemuda dipimpin oleh Wikana, Sukarni, dan Darwis datang ke rumah Sukarno di Jalan

Pangesan 56, Jakarta, memaksa memproklamasikan kemerdekaan paling lambat

tanggal 16 Agustus 1945. Para pemuda gagal memaksa Sukarno dan Golongan Tua.

Sekitar pukul 24.00 WIB, diadakan pertemuan di jalan Ciki, Jakarta. Para pemuda yang

datang ialah Sukarni, Yusuf Kunto, Chaerul Saleh, dan Shodanco Singgih yang di

tunjuk memimpin pertemuan tersebut.

Page 4: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

Sumber: Disparbud.jabarprov.go.id (Rumah Sejarah Rengasdengklok)

Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari Markas Peta, Singgih bersama

penembak mahir Sutrisno, Sukarni, dan Wikana, dan dr. Muwardi kemudian pergi

menuju rumah Moh Hatta untuk ikut keluar kota. Kemudian para pemuda ke rumah

Sukarno dan ia setuju asal Fatmawati, Guntur, dan Moh. Hatta ikut. Baru sekitar pukul

04.00 WIB tanggal 16 Agustus 1945 para pemuda dan rombongan menuju

Rengasdengklok. Daerah ini dipilih karena terpencil yaitu 15 km dari Kedunggede,

Karawang dan adanya hubungan baik antara Daidan Peta Purwakarta dan Daidan

Jakarta. Ketika sampai mereka disambut oleh Shodanco Subeno dan Affan. Mereka di

tempatkan di rumah Djiaw Kie Song yang simpati kepada perjuangan bangsa Indonesia.

Gagal memaksa Sukarno menyatakan kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang.

Tetapi Sukarno akan memproklamasikan kemerdekaan jika sudah kembali ke

Jakarta Lalu Sukarno bersedia memproklamasikannya sekitar pukul 10.00 WIB.

Pertemuan PPKI tanggal 16 Agustus 1945 mengalami ketegangan, karena ketua dan

wakilnya tidak ada di tempat. Ahmad Subarjo lalu mencarinya. Akhirnya telah terjadi

kesepakatan antara Wikana, Ahmad Subarjo ditunjukan dan diantarkan Ke

Rengasdengklok oleh Yusuf Kunto.

Page 5: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

Ahmad Subarjo tiba di Rengasdengklok pukul 17.30 untuk menjemput rombongan

Sukarno. Kecurigaan menyelimuti para pemuda. Akhirnya Ahmad Subarjo memberika

Jaminan jika besok 17 Agustus 1945 paling lambat pukul 12.00 tidak ada kemerdekaan

taruhannya nyawa Ahmad Subarjo. Dizinkan oleh Shodanco Subeno untuk kembali ke

Jakarta.

3. Perumusan Teks Proklamasi hingga Pagi

Rombongan Sukarno dan Golongan Tua menuju kediaman Nishimura, untuk

mengadakan rapat persiapan kemerdekaan. Sukarno juga tidak mengharap bantuan

Jepang. Sukarno kembali ke rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1.

Rombongan untuk berkumpul dengan tokoh nasional dan seluruh anggota PPKI, para

pemimpin pemuda, pemimpin pergerakan, dan beberapa anggota Chou Sangi On yang

ada di Jakarta. Mereka berjumalah 40-50 orang. Rumah laksamana Maeda dianggap

aman dari anggota Rikugun (angkatan Darat Jepang/Kampetai) yang ingin

menggagalkan proklamasi kemerdekaan. Maeda adalah kepala perwakilam extra-

teritorial yang harus dihormati Rikugun.

Setelah tiba di rumah laksamana Maeda, lalu Sukarno dan Muh. Hatta diantarkan

menemui Gunseikan Yamato (Kepala Pemerintahan Militer Jepang). Tetapi ia menolah

menerima Sukarno-Hatta pada waktu tengah malem. Dengan ditemani Maeda,

Shigetada Nishijirma dan Tornego Yodshizumi serta Miyoshi sebagai penterjemah,

mereka menemui Somuboco (Mayor Jendral) Otoshi Nishimura (Direktur/Kepala

Departemen Umum Pemerintahan Jepang), dengan maksud menjajaki sikapnya

terhadap pelaksanaan proklamasi. Pertemuan tersebut tidak dicapai kata sepakat anta

Sukarno Hatta denganpihak Nishimura. Pihak Sukarno ingin menekankan kepada

Nishimura untuk menyerahkan masalah kemerdekaan kepada PPKI. Pihak Nishimura

menegaskan garis pangkiam tentara ke-XVI di jawa, bahwa tidak diperbolehkan lagi

mengubah status quo.

Nishimura melarang rapat PPKI untuk pelaksanaan kemerdekaan RI. Dapat

disimpulkan oleh Sukarno-Hatta bahwa tidak ada gunanya membicarakan kemerdekaan

dengan pihak Jepang, tetapi hanya ingin untuk tidak menghalangi kemerdekaan

proklamasi Indonesia.

Setelah pertemuan itu, Soekarno dan Moh. Hatta kembali kerumah Maeda. Diruang

makan Maeda, dirumuskanlah naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ketika

Page 6: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

peristiwa itu berlangsung Maeda tidak hadir, tetapi Miyosi sebagai orang kepercayaan

Nashimura bersama Sukarni, Sudiro, dan B. M. Diah menyaksikan Soekarno, Hatta,

dan Ahmad Soebarjo membahas perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia.

Soekarno pertama kali menuliskan kata pernyataan “PROKLAMASI”. Soekarno

kemudian bertanya kepada Moh. Hatta dan Ahmad Soebarjo. “ Bagaimana bunyi

rancangan pada draft pembuka UUD?” kedua orang yang ditanya pun tidak ingat persis.

Ahmad Soebarjo kemudian menyampaikan kalimat “kami bangsa Indonesia dengan ini

menyatakan Kemerdekaan Indonesia”. Moh. Hatta menambahkan kalimat : “Hal-hal

yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara

seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”. Soekarno menuliskan, “Jakarta,

17-8-’45 wakil-wakil bangsa Indonesia”, sebagai penutup.

Pukul 04.00 WIB dini hari, Soekarno minta persetujuan dan minta tanda tangan kepada

semua yang hadir sebagai wakil-wakil bangsa Indonesia. Para pemuda menolak dengan

alasan sebagian yang hadir banyak yang menjadi kolabulator Jepang. Sukarni

mengusulkan agar teks proklamasi ditanda tangani oleh 2 orang tokoh, yakni Soekarno

dan Moh. Hatta, atas nama bangsa Indonesia. Usul Sukarni diterima. Dengan beberapa

perubahan yang telah disetujui, maka konsep itu kemudian diserahkan kepada Sayuti

Melik untuk diketik.

Demikian pertemuan dini hari itu menghasilkan naskah Proklamasi. Agar seluruh

rakyat Indonesia mengetahuinya, naskah itu harus disebarluaskan. Sukarni

mengusulkan agar naskah tersebut dibacakan di Lapangan Ikada, yang telah

dipersiapkan bagi berkumpulnya masyarakat Jakarta untuk mendengar pembacaan

naskah proklamasi. Tetap Soekarno tidak setuju, karena tempat itu adalah tempat umum

yang dapat memancing bentrokan antara rakyat dengan militer Jepang. Beliau sendiri

mengusulkan agar proklamasi dilakukan di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No.

56. Usul tersebut disetujui dan naskah proklamasi dibacakan bersama Hatta di tempat

itu pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 di tengah-tengah bulan

Ramadhan (bulan Puasa).

Page 7: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

4. Pembaca Proklamasi Pukul 10.00 Pagi

Pada pukul 5 pagi tanggal 17 Agustus 1945, para pemimpin dan pemuda keluar dari

rumah Laksamana Maeda dengan di liputi kebanggaan. Mereka telah sepakat untuk

memproklamasikan kemerdekaan di rumah Sukarno diJl. Pegangsaan Timur No. 56

pada pukul 10 pagi. Sebelum pulang, Moh. Hatta berpesan kepada B.M. Diah untuk

memperbanyak teks Proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia. Semua alat

komunikasi di gunakan untuk menyambut proklamasi. Pamflet, pengeras suara, dan

mobil-mobil di kerahkan ke segenap penjuru kota.

Tanpa diduga, pada hari itu barisan pemuda berbondong-bondong menuju Lapangan

Ikada. Para pemuda datang ke tempat itu, karena informasi yang disampaikan dari

mulut ke mulut bahwa Proklamasi akan di selenggarakan di Lapangan Ikada. Rupanya

Jepang telah mencium kegiatan para pemuda malam itu, sehingga mereka berusaha

untuk menghalang-halanginya. Lapangan Ikada telah dijaga oleh pasukan Jepang yang

bersenjata lengkap.

Pada pagi hari itu juga, rumah Sukarno dipadati oleh sejumlah massa. Untuk mejaga

keamanan upacara pembacaan proklamasi, dr. Muwardi meminta Latief Hendraningrat

beserta beberapa anak buahnya untuk berjaga-jaga di sekitar rumah sukarno. Sementara

itu, Walikota Jakarta, Suwiryo memerintahkan kepada Wilopo untuk mempersiapkan

Page 8: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

peralatan yang diperlukan seperti mikrofon. Sedangkan Sudiro memerintahkan kepada

S. Suhud untuk menyiapkan tiang bendera. S.Suhud mendapatkan bendera Merah Putih

dari ibu Fatmawati. Bendra dijahit ibu Fatmawati sendiri dan ukurannya sangat besar

(tidak standar). Bendera Merah Putih yang di jahit Fatmawati dikenal dengan bendera

pusaka. Sejak tahun 1969 tidak lagi di kibarkan dan diganti dengan bendera duplikat.

Tokoh-tokoh yang hadir, antara lain Mr. A. A. Maramis, dr. Buntaran Martoatmojo,

Mr. Latuharhary, Abikusno Cokrosuyoso, Ki Hajar Dewantara, Dll.

Acara yang di rencanakan pada upacara besejarah itu adalah; Pertama pembaccan teks

proklamasi; kedua, pengibaran bendera Merah Putih; dan Ketiga, sambutan walikota

Suwiryo dan dr. Muwardi dari keamanan.

5. Kebahagiaan Rakyat atas Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 22 Agustus, Jepang akhirnya secara resmi mengumumkan penyerahan

kepada Sekutu. Baru pada bulan September 1945, Proklamasi diketahui wilayah-

wilayah yang terpencil. Keempat penguasa kerajaan yang ada di Jawa Tengah

menatakan dukungan mereka kepada Republik, yaitu Yogyakarta, Surakarta,

Pakualaman, dan Mangkunegaraan.Euforia revolusi segera melanda negara ini,

khususnya kaum muda yang merespon kegairahan dan tantangan kemerdekaan.

Laskar Masyumi dan Barisan Hizbullah, menerima banyak pejuang baru dan ikut

bergabung dalam kelempok-kelempok bersenjata islam lainnya yang umumnya disebut

Barisan Sabilillah, yang kebanyakan dipimpin oleh paea Kiai.

Proklamasi kemerdekaan akan disebarluaskan melalui radio, tetapi Jepang menentang

upaya penyiaran tersebut, dan malah memerintahkan agar para pernyiar meralat berita

proklamasi sebagai sesuatu kekeliruan. Oleh karna itu, pada tanggal 20 Agustus 1945

pemancarnya disegel dan parapegawainya dilarang masuk. Mereka kemudian membuat

pemancar baru di Menteng 31. Di samping menggunakan radio, para wartawan juga

menybar luaskan berita proklamasi melalui media cetak.Tanggal 3 September 1945,

para pemuda mengambil alih kereta api termasuk bengkel di Manggarai. Tanggal 5

September 1945, Gedung Radio Jakarta dapat dikuasai. Tanggal 11 September 1945,

Page 9: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

seluruh Jawatan Radio berhasil dikuasai oleh Republik. Oleh karena itu, tanggal 11

September dijadikan hari lahir Radio Republik Indonesia (RRI).

Tanggal 19 Agustus 1945 Sri Sultan Hamengkubuwana IX dan Sri Paku Alam VIII

telah mengirim kawat ucapan selamat kepada Presiden Sukarno dan Wakil Presiden

Moh. Hatta atas berdirinya Negara Republik Indonesia dan atas terpilihnya dua tokoh

tersebut sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Kemudian untuk mempertegas sikapnya,

Sri Sultam Hamengkubuwana IX dan Sri Paku Alam VII pada tanggal 5 September

1945 mengeluarkan amanat antara lain sebagai berikut :

1. Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat bersifat kerajaan dan merupakan daerah

istimewa dari Negara Indonesia.

2. Sri Sultan sebagai kepala daerah dana memegang kekuasaan atas Negeri

Ngayogyakarta Hadiningrat.

3. Hubungan antara Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat dengan pemerihtah pusat

Negara RI bersifat langsung. Sultan selaku Kepala Daerah Istimewa betanggung

jawab kepada Presiden.

Amanat Sri Paku Alam VIII sama dengan amanat Sri Sultan Hamengkubuwana IX.

Hanya saja kata Sri Sultan Hamengkubuwana IX’ diganti dengan ‘Sri Paku Alam VIII’

dan ‘Negeri Ngayogyakarta Hadininggrat’ Diganti dengan ‘Negeri Paku Alaman’.

Memasuki bulan september 1945 di surabaya terjadi perebutan senjata di gudan Don

Bosco. Rakyat surabaya juga merebut marks pertahanan jepang di jawa timur, serta

pangkalan Angkatan Laut di ujung sekaligus merebut pabrik pabrik yang tersebar di

sana

Pada tanggal 19 September 1945, seorang bernama ploegman di bantu kawan

kawannya mengibarkan bendera merah putih biru di atas Hotel Yamato. Residen

sudirman segera memperingatkan agar ploegman dan kawan kawannya menurunkan

bendara tersebut. Peringatan itu tidak mendapat tanggapan.hal ini telah mendorong

kemarahan para pemuda surabaya. Para pemuda surabaya kemudian menyerbu Hotel

Yamato. Beberapa pemuda berhasil memanjat atap hotel dan menurunkan bendara

merah putih biru, kemudian merobek bagian birunya, setelah itu, bendera tersebut di

kibarkan kembali sebagai bendera merah putih.

Page 10: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

Indonesia telah merdeka paada tanggal 17 agustus. Bangsa indonesia dimensin sosial,

sebagai rakyat yang merdeka tidak lagi merupakan kelompok 2 atau 3, tetapi sederajat

dengan masyarakat dan bangsa lain.

Sumber: Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia, 1994.

MENGANALISIS TERBENTUKNYA NKRI

1. Pengesahan UUD 1945 Dan Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden

Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI melakukan siding yang menghasilkan persetujuan

dan pengesahan UUD ( Undang Undang Dasar ), yang kemudian dikenal sebagai UUD

1945. Sebelum konsep itu disahkan, atas prakarsa Moh.Hatta, berdasarkan pesan dari

tokoh Kristen di Indonesia Bagian Timur, sila pertama dasar negara yang tercantum

dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi :Ketuhanan dengan kewajiban

menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya:, diubah menjadi “Ketuhanan

Yang Maha Esa”.

Setelah proklamasi, PPKI melakukan rapat pertama di Pejambon (sekarang dikenal

sebagai gedung pancasila). Sekitar pukul 11.30, siding pleno dibuka di bawah pimpinan

sukarno. Kemudian dilaksanakan acara pemandangan umum, yang dilanjutkan dengan

pembahasan bab demi bab dan pasal demi pasal. Sidang dilanjutkan dengan pemilihan

Page 11: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

presiden dan wakil presiden. Sebagai dasar hukum pemilihan presiden dan wakil

presiden tersebut, harus disahkan dulu pasal 3 dari aturan peralihan. Ini menandai untuk

pertama kalinya presiden dan wakil presiden dipilih oleh PPKI.

2. Pembentukan Departemen Dan Pemerintahan Daerah

Sidang PPKI dilanjutkan kembali pada tanggal 19 Agustus 1945. Acara yang pertama

adalah membahas hasil kerja panitia kecil yang dipimpin oleh Otto Iskandardinata.

Sebelum acara dimulai, presiden Sukarno ternyata telah menunjuk Ahmad Subarjo,

Sutarjo Kartohardikusumo, dan Kasman Singodimejo sebagai panitia kecil yang

ditugasi merumuskan bentuk departemen bagi pemerintahan RI, tetapi bukan

personalianya (pejabatnya).

Otto Iskandardinata menyampaikan hasil kerja panitia kecil yang dipimpinnya. Hasil

keputusannya tentang pembagian wilayah NKRI menjadi delapan Provinsi, yaitu

sebagai berikut:

1. Jawa Barat 2. JawaTengah

3. Jawa Timur 4. Borneo (Kalimantan)

5. Sulawesi

6. Maluku 7. Sunda Kecil

8. Sumatra

Di samping delapan wilayah tersebut, masih ditambah daerah Daerah Istimewa

Yogyakarta dan Surakarta. Setelah itu, sidang dilanjutkan mendengarkan laporan Ahmad Subarjo, mengenai pembagian departemen atau kementrian. Adapun hasil yang

disepakati, NKRI terbagai atas 12 Departemen sebagai berikut :

1. Kementrian Dalam Negeri 2. Kementrian Luar Negeri

3. Kementrian Kehakiman 4. Kementrian Keuangan

5. Kementrian Kemakmuran

6. Kementrian Kesehatan 7. Kementrian Pengajaran

8. Kementrian Sosial

Page 12: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

9. Kementrian Pertahanan

10. Kementrian Penerangan 11. Kementrian Perhubungan

12. Kementrian Pekerjaan Umum Di samping itu juga ada kementrian Negara.

3. Pembentukan Badan-Badan Negara

PPKI kembali mengadakan siding pada tanggal 22 Agustus 1945. Dalam sidang ini,

diputuskan mengenai pembentukan komite nasional seluruh Indonesia dengan pusatnya

di Jakarta. Komite nasional dibentuk sebagai penjelmaan tujuan dan cita-cita

bangsaIndonesia untuk menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia yang berdasar

kedaulatan rakyat.

KNIP ( Komite Nasional Indonesia Pusat ) diresmikan dan anggota-anggotanya dilantik

pada tanggal 29 Agustus 1945. Pelantikan ini dilansungkan di gedung kesenian pasar

baru, Jakarta. Sebagai ketua KNIP adalah Mr. Kasman Singodimejo, dengan beberapa

wakilnya, yakni Sutarjo Kartohardikusumo, Mr. Laturharhary dan Adam Malik.

Tanggal 16 Oktober 1945, diselenggarakan sidang KNIP yang bertempat di Gedung

Balai Muslimin Indonesia, Jakarta. Sidang ini dipimpin oleh Kasman Singodimejo.

Dalam sidang ini juga diusulkan kepada presiden agar KNIP Ndiberi hak legislatife

selama DPR Bdan MPR belum terbentuk. Berdasarkan usul-usul dalam sidang tersebut,

maka wakil presiden selaku wakil pemerintah, mengeluarkan maklumat yang lazim

disebut maklumat wakil presiden No. X. Bunyi maklumat itu sebagai berikut :

4. Pembentukan Kabinet

Kabinet RI yang pertama dibentuk oleh presiden Sukarno pada tanggal 2 September

1945 terdiri atas para menteri sebagai berikut :

1. Menteri Dalam Negeri A.A. Wiranata Kusumah

2. Menteri Luar Negeri Ahmad Subarjo

3. Menteri Keuangan A.A. Maramis

4. Menteri Kehakiman Mr. Supomo

5. Menteri Kemakmuran Surakhmad Cokroadisuryo

6. Menteri Keamanan Rakyat Supriyadi

Page 13: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

7. Menteri Kesehatan Buntaran Martoatmojo

8. Menteri Pengajaran Ki Hajar Dewantara

9. Menteri Penerangan Amir Syarifudin

10. Menteri Sosial Iwa Kusumasumantri

11. Menteri Pekerjaan Umum Abikusno Cokrosuyoso

12. Menteri Perhubungan Abikusno Cokrosuyoso

13. Menteri Negara Wahid Hasyim

14. Menteri Negara M. Amir

15. Menteri Negara R.M. Sartono

16. Menteri Negara Otto Iskandardinata

5. Pembentukan Berbagai Partai Politik

Sidang PPKI tanggal 22 Agistus 1945 juga memutuskannya adanya pembentukan partai

politik nasional yang kemudian terbentuk PNI (Partai Nasional Indonesia). BPKNIP

mengusulkan perlu dibentuknya partai-partai politik, yang kemudian ditidak lanjuti

oleh Wakil Presiden dengan maklumat pada tanggal 3 Nopember 1945. Setelah

dikeluarkan maklumat iti, berdirilah partai-partai politik di NKRI.

Beberapa partai politik yang kemudian terbentuk, misalnya :

1. Masyumi, berdiri tanggal 7 November 1945, di pimpin oleh dr. Sukiman

Wiryosanjoyo.

2. PKI (Partai Komunis Indonesia) berdiri tanggal 7 November 1945 dipimpin

oleh Mr.Moh.Yusuf. Oleh tokoh-tokoh komunis,sebenarnya pada tanggal 2 Oktober

1945 PPKI telah didirikan.

3. PBI (Partai Buruh Indonesia), berdiri tanggal 8 November 1945 dipimpin oleh

Nyono.

4. Partai Rakyat Jelata,berdiri tanggl 8 November 1945 dipimpin oleh Sutan Dewanis.

5. Parkindo (Partai Kristen Indonesia),berdiri tanggal 10 November 1945 dipimpin

oleh Dr.Prabowinoto.

6. PSI (Partai Sosial Indonesia), berdiri tanggal 10 November 1945 dipimpin oleh

Amir Syarifuddin.

7. PRS (Partai Rakyat Sosial),berdiri tanggal 10 November 1945 dipimpin oleh Sutan

Syahrir.

8. PKRI (Partai Katholik Rebublik Indonesia), berdiri tanggal 8 Desember 1945.

Page 14: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

9. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia, berdiri tanggal 17 Desember 1945 dipimpin

oleh JB Assa.

10. PNI (Partai Nasional Indonesia), berdiri tanggal 29 Januari 1946. PNI merupakan

penggabungan dari Partai Rakyat Indonesia (PRI),Gerakan Rebublik Indobesia, dan

Serikat Rakyat Indonesia, yang masing-masing sudah berdiri dalam bulan

November dan Desember 1945.

6. Komite van Aksi dan Lahirnya Badan-badan Perjuangan

Sukarni dan Adam Malik membentuk Komite van Aksi yang dimaksudkan sebagai

gerakan yang bertugas dalam pelucutan senjata terhadap sendadu Jepang dan merebut

kantor-kantor yang masih diduduki Jepang. Munculnya Komite van aksi kemudian

disusul dengan lahirnya berbagai badan perjuangan lainnya di bawah komite van aksi

seperti API (Angkatan Pemuda indonesia) ,BARA (Barisan Rakyat Indonesia) dan BBI

(Barisan Buruh Indonesia). Di Surabaya muncul BBI pada tanggal 21 Agustus

1945.Kemudian pada tanggal 25 Agustus 1945, dibentuk angkatan Muda oleh

Sumarsono dan Ruslan Wijayasastra.Kedua tokoh ini kemudian membentuk

Angakatan Muda dan Pemuda di PRI (Pemuda Republik Indonesia) bersama Bung

Tomo pada tanggal 23 September.

Bahkan orang-orang luar Jawa yang berada di Jawa membentuk badan perjuangan

seperti KRIS (Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi) dan PIM (Pemuda Indonesia

Maluku). Kemudian muncul pula badan-badan perjuangan yang lebih bersifat khusus,

misalnya TP (Tentara Pelajar), TGP (Tentara Genie Pelajar) dan TRIP (Tentara

Republik Indonesia Pelajar).Selanjutnya berkembang pula kelaskaran.

7. Lahirnya Tentara Nasional Indoesia

Sebagai negara yang wilayahnya luas,tentara mutlak diperlukan sebagai benteng

pertahanan.Sebutan TNI (Tentara Nasional Indonesia), lebih populer dengan sebutan

ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

Badan Keamanan Rakyat

Beberapa minggu setelah proklamasi kemerdekaan, Presiden Sukarno masih bersikap

hari-hati. Hal ini berkaitan dengan sikap jepang yang tidak senang kalau terjadi

perubahan status que (dari negara jajahan menjadi negara merdeka), apalagi sampai

memiliki tentara. Sejak Jepang menyerah kepada Sekutu, Jepang harus menjaga

Page 15: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

indonesia agar jangan sampai terjadi perubahan sampai Sekutu tiba di Indonesia. Sikap

keras dan ketidaksenangan Jepang terhadap Indonesia, Misalnya melucuti persenjataan

dan sekaligus membubarkan PETA pada tanggal 18 Agustus 1945. Jepang Khawatir

Peta akan menjadi tentara Jepang.

Sampai akhir bulan Agustus 1945, sikap hati-hati Soekarno masih tetap dipertahankan.

Hal ini terbukti pada waktu diadakan sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945.Untuk

menghadapi situasi dalam sidang itu diputuskan, untuk pembentukan BKR (Badan

Keamanan Rakyat). BKR merupakan bagian dari BPKKP (Badan Penolong Keluarga

Korban Perang).Tujuannya dibentuknya BKR untuk memelihara keselamatan

masyarakat dan keamanan di berbagai wilayah.

Tentara Keamanan Rakyat

Sampai akhir bulan September 1945, ternyata Indonesia belum memilikikesatuan dan

organisasi ketentaraan secara resmi dan profesional.Presideb Sukarno dan wakil

Presiden Moh.Hatta belum membentuk kesantuan tentara. BKR bukan merupakan

kesatuan bersenjata yang bersifat Nasiaonal.Para pemuda belum puas dengan

keberadaan BKR.Oleh karena itu,badan –badan perjuangan terus mengadakan

perlawanan terhadap kekuatan Jepang.

Angkatan Perang Inggris yang tergabung dalam SEAC (South Eeast Asia Command)

mendarat di Jakarta pada tanggal 16 September 1945. Pasyukan ini dipimpin

Laksamana Muda Lord Lous Mountbatten yang mendesak pihak jepang untuk

mempertahankan status que di Indonesia. Indonesia masih di pandang sebagai daerah

Jajahan seperti pada masa-masa sebelum 17 Agustus 1945. Pada tanggal 5 Oktober

1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang berbunyi sebagai berikut “Untuk

Memperkuat Perasaan Keamanaan Umum,maka diadakan suatu Tentara Kemanan

Rakyat’’.

Personalia pemimpin TKR ternyata belum mantab. Hal ini terutama disebabkan oleh

tidak munculnya tokoh Supriyadi. Supriyadi hilang secara misterius sejak berakhirnya

pemberontakan Peta di Blitar pada Februari 1945.Oleh karena itu, pada tanggal 20

Oktober 1945 di umumkan kembali pengangkatan pejabat-pejabat pimpinan

dilingkungan TKR.

Susunan pimpinan TKR yang baru sebagai berikut.Mentri Keamanan Rakyat ad

interim:

Page 16: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

Pimpinan Tertinggi TKR: Supriyadi

Kepala Staf Umum TKR: Urip Sumoharjo

Ternyata, Supriyadi tidak kunjung datang. Oleh karena itu, secara operasional

kepemimpinan yang aktif dalam TKR adalah Urip Sumoharjo.Ia memilih markas besar

TKR di Yogyakarta dan membagi TKR dalam 16 Divisi. Seluruh Jawa dan Madura

Dibagi dalam 10 divisi dan Sumatera di badi 6 divisi.

Pada tanggal 12 November 1945,di adakan pemilihan pemimpin tertinggi TKR

yang baru.Dalam Rapat pemilihan itu dihadiri oleh para Komandan Divisi, Sri Sultan

Hamengkubuwana IX, dan Sri Mangkunegoro X. Rapat dipimpin oleh Urip sumaharjo.

Dalam rapat itu disepakati untuk mengangkat Kolonel Sudirman,Panglima Divisi V

Banyumas sebagai Panglima Besar TKR dan sebagai kepala Staf , disepakati

mengangkat Urip Sumoharjo. Namun pengangkatan dan pelantikan Kolonel Sudirman

baru dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 1945, Setelah pertempuran Ambarawa

selesai.

Dari TKR, TRI, ke TNI

TKR dengan sebutan keamanan rakyat, dinilai hanya merupakan kesatuan yang

menjaga keamanan rakyat yang belum menunjukkan sebagai suatu kesatuan angkatan

bersenjata yang mempu melawan musuh dengan perang bersenjata. Jenderal sudirman

ingin meninjauu susunan dan tatat kerja TKR. Pemerintah kemudian mengeluarkan

Penetapan pemerintah NO.2/SD 1946 atas prakarsa Markas Tertinggi TKR pada

tanggal 1946 isinya tentang perubahan Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara

Keselamatan Rakyat dan Kementrian Keamanan Rakyat menjadi Kementrian

Pertahanan. Belum genap satu bulan TKR diganti dengan TRI (Tentara Republik

Indonesia). berdasarkan Maklumat Pemerintah pada tanggal 26 Januari 1946 ditegaskan

bahwa TRI merupakan tentara rakyat, tentara kebangsaan, atau tentara nasional.

Didalam lingkungan Markas Tertinggi, TRI kemudian di sempurnakan dengan

dibentuknya TRI Angkatan Laut yang kemudian dikenal dengan ALRI (Angkatan Laut

republik Indonesia) dan TRI Angkatan Udara yang ikenal sebagai AURI (Angkatan

Udara Republik Indonesia).

Page 17: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

Gambar : Jenderal besar soedirman

Tanggal 17 Mei diadakan beberapa perubahan organisai, meliputi :

Lingkungan Markas Besar :

– Panglima Besar : Jenderal Sudirman

– Kepala Staf Umum : Letnan Jenderal Urip Sumoharjo

Pengurangan jumlah divisi :

– Jawa-Madura dari 10 divisi menjadi 7 divisi ditambah 3 brigade di Jawa Barat, dan

– Sumatera semula 6 ivisi menjadi 3 divisi.

Dalam Kementrian Pertahanan :

– Dibentuk direktorat Jenderal bagian militer, yang dipimpin oleh Mayor Jenderal

Sudibyo.

– Dibentuk biro khusus yang menangani badan-badan perjuangan dan kelaskaran.

Disamping Tentara resmi TRI, ALRI, dan AURI masih ada laskar-laskar. Kesatuan

kelaskaran lebih condong kepada induk partainya yang seideologi dan belum tentu

searah dengan TRI. Sehubungan dengan kenyataan itu pada tanggal 5 Mei 1947,

Presiden mengeluarkan dekrit yang berisi tentang pembentukan panitia yang di sebut

Panitia Pembentukan Organisasi Tentara Nasional yang dipimpin ileh Presiden

Soekarno.

Page 18: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

Setelah panitia itu bekerja, akhirnya keluar penetapan Presiden tentang pembentukan

TNI (Tentara Nasional Indonesia) Pada tanggal 3 Juni 1947, Secara resmi diakui

berdirinya TNI. Dalam organisasi ini dimiliki TNI Angkatan Darat (TNI AD), TNI

Angkatan Laut (TNI AL), dan TNI Angkatan Udara (TNI AD) yang di sebut ABRI

(Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

MENELADANI PERJUANGAN PARA TOKOH

PROKLAMASI

1. Soekarno

Soekarno atau Bung Karno, lahir di Surabaya tanggal 6 Juni 1901. Sudah aktif dalam

berbagai pergerakan sejak menjadi mahasiswa di Bandung. Tahun 1927, mendirikan

PNI bersama kawan-kawannya. Pada zaman Jepang, ia pernah menjadi ketua Putera,

Chuo Sangi In dan PPKI, serta menjadi anggota BPUPKI.

Bersama Moh. Hatta, Soekarno menjadi tokoh sentral yang terus di desak oleh para

pemuda agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sampai akhirnya,

beliau harus diungsikan ke Rengasdengklok. Sepulangnya dari Rengasdengklok,

beliau bersama Bung Hatta merumuskan naskah Proklamasi dan menuliskannya pada

secarik kertas dan mendapat kepercayaan untuk menandatanganinya.

Tanggal 17 Agustus 1945, peranan Soekarno semakin penting. Secara tidak langsung

ia terpilih menjadi tokoh nomor satu di Indonesia. Soekarno wafat pada tanggal 21 Juni

1970 dan dimakamkan di Blitar.

2. Moh. Hatta

Beliau dilahirkan di Bukittinggi tanggal 12 Agustus 1902. Beliau menjadi salah seorang

pemimpin dan ketua perhimpunan Indonesia di negeri Belanda. Pada masa pendudukan

Jepang, ia menjadi salah seorang pemimpin PUTERA, menjadi anggota BPUPKI dan

wakil ketua PPKI.

Pada peristiwa detik-detik proklamasi, Moh. Hatta tampil sebagai tokoh nomor dua dan

mendampingi Bung Karno dalam pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Beliau wafat pada tanggal 14 Maret 1980 dan dimakamkan di Pemakaman Umum

Tanah Kusir Jakarta.

Page 19: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

3. Ahmad Subarjo

“ saya menjamin bahwa tanggal 17 Agustus 1945 akan terjadi proklamasi kemerdekaan

Republik Indonesia. Kalau saudara ragu, nyawa sayalah yang menjadi taruhannya. “

Ucapan yang keluar dari mulut ahmad subarjo untuk meyakinkan golongan muda

bahwa proklamasi akan dilaksanakan sesuai dengan desakan para pemuda.

Ahmad Subarjo lahir di Karawang, Jawa Barat pada tanggal 23 Maret 1896. Ia tutup

usia pada bulan Desember 1978. Pada masa pergerakan Nasional ia aktif di PI dan PNI.

Pada masa pendudukan Jepang, beliau menjadi Kaigun, bekerja pada Kantor Kepala

Biro Riset Angkatan Laut jepang pimpinan Laksamana Maeda. Beliau tidak hadir pada

saat pembacaan Proklamasi di Pegangsaan Timur No. 56.

4. Sukarni Kartodiwiryo

Sukarni Kartodiwiryo adalah salah seorang pimpinan gerakan pemuda di masa

proklamasi. Beliau dilahirkan di Blitar pada tanggal 14 Juli 1916 dan wafat pada tanggal

4 mei 1971. Semasa pendudukan Jepang, ia bekerja pda kantor berita Domei, menjadi

pemimpin gerakan pemuda yang berpusat di Asrama Pemuda Angkatan Baru di

Menteng Raya 31 Jakarta.

5. Sayuti Melik

Beliau dilahirkan pada tanggal 25 November 1908 di Yogyakarta. Beliau berperan

dalam pencatatan hasil diskusi susunan teks proklamasi. Ia yang mengetik teks

proklamasi yang dibacakan Sukarno-Hatta. Pada tahun 1942, ia menjadi pemimpin

redaksi surat kabar Sinar Baru Semarang.

6. Burhanudin Mohammad Diah

Lahir di Kotaraja pada tanggal 7 april 1917. Pada awal pendudukan Jepang, ia bekerja

pada radio militer dan pada tahun 1942-1945, ia bekerja sebagai wartawan harian Asia

Raya. Ia berperan aktif dalam upaya penyebarluasan berita proklamasi Kemerdekaan

Indonesia.

7. Latif Hendraningrat

Beliau adalah salah seorang komandan Peta. Ia yang menjemput beberapa tokoh

penting untuk hadir di pegangsaan Timur No. 56, salah satunya ia mencari dan

menjemput Moh. Hatta. Latif Hendraningrat dengan dibantu S. Suhud mengibarkan

Page 20: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

Sang Saka Merah Putih, dan yang membantu membawakan bendera merah putih adalah

Sk. Murti.

8. Suhud

Suhud adalah pemuda yang ditugasi mencari tiang dan ia menggunakan sebatang

bambu sebagai tiang bendera. Ia juga bersama Latif Hendraningrat adalah pengibar

bendera Merah Putih saat proklamasi 17 Agustus 1945.

9. Suwiryo

Suwiryo adalah walikota jakarta raya pada masa kemerdekaan dan menjadi ketua

penyelenggara upacara proklamasi kemerdekaan. Oleh karena itu, ia sangat sibuk

mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam upacara kemerdekaan.

10. Muwardi

Muwardi bertugas dalam bidang keamanan jalannya upacara. Ia menugaskan anggota

Barisan Pelopor dan Peta dalam menjaga keamanan di kediaman Bung Karno. Setelah

Upacara Praklamasi kemerdekaan selesai ia menugaskan anggota Barisan Pelopor dan

Peta untuk menjaga Bung Karno dan Moh. Hatta.

11. Frans Sumarto Mendur

Frans Sumarto Mendur adalah seorang wartawan yang mengabadikan peristiwa penting

di sekitar proklamasi. Ia bergabung dengan kawan-kawan dari Indonesia Press Photo

Senice atau Ipphos.

12. Syahrudin

Syahrudin adalah wartawan dari Domei yang berhasil memasuki gedung siaran RRi

yang di jaga oleh Jepang, ia berhasil menyerahkan Naskah Proklamasi kepada bagian

penyiaran.

13. F. Wuz dan Yusuf Ronodipuro

Tokoh F. Wuz dan Yusuf Ronodipuro berperan penting dalam penyebarluasan berita

proklamasi. Kedua tokoh ini merupakan penyiar-penyiar yang cukup berani dan tidak

jarang mendapat ancaman dari pihak Kempetai.

Page 21: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

KESIMPULAN

1. proklamasi 17 agustus merupakan perjuangan bersama rakyat indonesia. Banyak

tokoh berperan dalam proseses perjuangan tersebut. Bahkan bukan hanya bangsa

indonesia, tetapi sebagian bangsa lain juga bersimpati untuk perjuangan bangsa

indonesia.

2. peranan para tokoh dalam proklamasi kemerdekaan berbeda beda. Mereka berperan

sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang harus di lakukan.

3. rakyat indonesia di berbagai daerah mendukung proklamasi kemerdekaan indonesia

di buktikan dengan reaksi mereka yang sangat heroik. Keberanian dan kerelaan

berkorban di tunjukkan rakyat di berbagai daerah dalam rangka mengambil alih

kekuasaan jepang.

4. Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan perjuangan bersama rakyat Indonesia.

Banyak tokoh yang berperan dalam proses perjuangan tersebut. Bahkan bukan

hanya bangsa Indonesia, tetapi sebagian bangsa lain juga bersimpati untuk

mendukung perjuangan bangsa Indonesia agar mencapai kemerdekaan.

5. Peranan para tokoh dalam proklamasi kemerdekaan berbeda-beda. Mereka berperan

sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang dimiliki.

6. Proklamasi 17 Agustus 1945, besar bersama bangsa Indonesia.

7. Proklamasi 17 Agustus 1945 juga merupakan kehendak dari Tuhan Yang Esa.

8. Proklamasi 17 Agustus 1945 melibatkan peranan banyak orang. Bahkan bukan

hanya bangsa Indonesia, tetapi sebagian bangsa lain juga bersimpati untuk

perjuangan bangsa Indonesia.

9. Para tokoh memiliki peranan berbeda-beda dalam Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia. Mereka berperan sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang harus

dilakukan.

Page 22: Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” · 2020. 4. 16. · Materi Bab 5 – “Indonesia Merdeka” ... (Rumah Sejarah Rengasdengklok) Setelah mendapat pinjaman perlengkapan dari

UJI KOMPETENSI

1. Bagaimana penilaian kamu tentang adanya Janji Jepang, tentang

kemerdekaan Indonesia?

2. Mengapa terjadi perbedaan antara para pemuda dengan Sukarno-Hatta dan

mengapa terjadi peristiwa Rengasdengklok?

3. Bagaimana kira-kira perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial,

ekonomi, politik dan budaya setelah terjadi kemerdekaan?

4. Jelaskan pentingnya NKRI bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di

Indonesia?

5. Lakukan identifikasi departemen dan nama-nama menterinya, serta

pembagian provinsinya!

6. Mengapa pada awal kemerdekaan kondisi perekonomian bangsa Indonesia

dikatakan sangat memprihatinkan?

7. Apa peran dan posisi KNIP dalam struktur ketatanegaraan Indonesia pada

awal kemerdekaan?

8. Jelaskan, mengapa perlu partai politik dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara di Indonesia!

9. Rumuskan nilai-nilai kejuangan yang berkaitan dengan peristiwa

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945!

10. Buatlah biografi singkat tentang tokoh Sukarno dan Moh. Hatta!