materi apd(1)

4
Lampiran: Materi 1. Pengertian dari alat pelindung diri Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. APD dipakai setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman. APD yang dipakai memenuhi syarat enak dipakai, memberikan perlindungan efektif terhadap bahaya. Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No Per. 08/MEN/VII/2010, APD adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh dan atau sebagian tubuh dari adanya kemungkinan potensi bahaya dan kecelakaan kerja. 2. Macam-macam alat pelindung diri Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 Alat Pelindung Diri (APD), bahwa macam-macam APD adalah sebagai berikut : a. Pelindung Kepala (Topi, Capil) Berfungsi sebagai pelindung kepala dari panas radiasi dan mencegah rambut rontok. b. Baju Lengan Panjang Dan Celana Panjang Berfungsi sebagai pelindung kulit dari terik matahari dan gigitan serangga c. Sepatu Karet (sepatu boot) Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb. d. Sarung Tangan Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. e. Penutup Telinga

Upload: yanuar-pranata

Post on 20-Feb-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Alat Pelindung Diri

TRANSCRIPT

Page 1: Materi APD(1)

Lampiran: Materi

1. Pengertian dari alat pelindung diriAlat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. APD dipakai setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman. APD yang dipakai memenuhi syarat enak dipakai, memberikan perlindungan efektif terhadap bahaya.

Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No Per. 08/MEN/VII/2010, APD adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh dan atau sebagian tubuh dari adanya kemungkinan potensi bahaya dan kecelakaan kerja.

2. Macam-macam alat pelindung diriMenurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.

Per.08/Men/VII/2010 Alat Pelindung Diri (APD), bahwa macam-macam APD adalah sebagai berikut :

a. Pelindung Kepala (Topi, Capil)Berfungsi sebagai pelindung kepala dari panas radiasi dan mencegah rambut rontok.

b. Baju Lengan Panjang Dan Celana PanjangBerfungsi sebagai pelindung kulit dari terik matahari dan gigitan serangga

c. Sepatu Karet (sepatu boot)Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

d. Sarung TanganBerfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan.

e. Penutup Telinga Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising dan terhindar dari masuknya serangga.

f. Pelindung MataBerfungsi sebagai pelindung mata ketika menyemprot serangga dengan pestisida dan melindungi mata dari bahaya kemasukan debu, gas, dan cairan.

g. Masker (Respirator)Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).

3. Manfaat dari alat pelindung diriManfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja, dan mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan.

Page 2: Materi APD(1)

4. Cara menggunakan alat pelindung diri yang benarPenggunaan alat pelindung diri (APD) dalam bekerja di lingkungan

pertanian tidak harus menggunakan APD secara lengkap dalam waktu bersamaan. Penggunaan APD dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, misalnya dalam proses bertani pada sawah yang berlumpur, maka tidak memungkinkan petani memakai sepatu boot, karena akan menghambat pekerjaan para petani. Sebaiknya dalam kondisi seperti itu, petani menggunakan alat pelindung lainnya yang memungkinkan dapat membantu pekerjaan bertaninya, misalnya memakai baju panjang dan celana panjang, memakai alat pelindung kepala, memakai sarung tangan, memakai masker.

5. Penanganan dini pada keracunan pestisidaPada saat kita mengetahui seseorang mengalami keracunan pestisida, kita

dapat memberikan pertolonganpertama pada penderita, sebelum dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Lakukan langkah-langkah berikut :

a. Saat memberikan pertolongan, kita tidak boleh terlihat panik. Harus tenang agar dapat berpikir untuk melakukan tindakan yang paling tepat dan cepat.

b. Jika kulit korban terkena pestisida, buka pakaian dan segeralah cuci sampai bersih dengan air dan sabun.

c. Jika mata korban terkena pestisida, cuci dengan air yang banyak selama 15 menit, jika ada air pancuran lebih diutamakan.

d. Jika tertelan dan korban masih sadar, buatlah korban muntah dengan memberikan larutan air hangat yang telah dicampur dengan garam dapur sebanyak 1 sendok makan penuh. Jika pestisida tertelan, jangan berikan pernapasan buatan dari mulut ke mulut.

e. Jika tertelan dan korban tidak sadar, jangan dirangsang muntah, sangat berbahaya. Jika pestisida tertelan, jangan berikan pernapasan buatan dari mulut ke mulut.

f. Jika tertelan, dan fungisida dari senyawa tembaga, jangan dirangsang muntah, rangsanglah untuk buang air besar (bilas lambung).

g. Jika berhenti bernapas, segera bikin pernapasan buatan. Pastikan mulut bersih dari air liur, lendir, atau makanan yang menyumbat pernapasan.

h. Jangan memberikan susu atau makanan berminyak pada korban keracunan organoklorin, karena akan menambah penyerapan organoklorin oleh organ pencernaan.

i. Jika korban tidak sadar, usahakan jalan pernapasan tidak terganggu. Bersihkan mulut dari air liur, lendir, atau makanan. Jika korban memakai gigi palsu, lepaskan gigi palsu. Letakkan korban pada posisi tengkurap, kepala menghadap ke samping dan bertumpu pada kedua tangannya yang ditekuk.

j. Jika kejang, usahakan tidak ada yang membuatnya cidera. Taruh bantal di bawah kepala, longgarkan pakaian di sekitar leher. Ganjal mulut agar korban tidak menggigit bibir dan lidahnya.

k. Bawalah segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Tunjukkan kemasan pestisida yang telah meracuninya kepada para medis agar dapat ditentukan dengan cepat penanganan yang paling tepat.