materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

17
Matakuliah Anti-Korupsi Pemberantasan Korupsi Indonesia Jakarta, 2010

Upload: fathur-rohman

Post on 21-Jan-2015

7.367 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Matakuliah Anti-Korupsi

Pemberantasan Korupsi Indonesia

Jakarta, 2010

Page 2: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 2

Disclaimer:Materi ini merupakan bahan ajar mata kuliah wajib Anti-Korupsi di Universitas Paramadina, yang disusun oleh tim pengajar Universitas Paramadina bekerjasama dengan CSRC (Center for the Study of Religion and Culture), UIN Syarif Hidayatullah. Materi ini merupakan public goods, dimana publik dipersilakan untuk menggunakan materi ini sebagai bahan ajar atau sebagai referensi, tanpa dikenakan royalti dan tanpa perlu ijin dari penyusun materi. Materi ini akan disempurnakan dari waktu ke waktu, untuk meningkatkan effektifitas dan effisiensi pembelajaran Anti-Korupsi bagi para mahasiswa.

Page 3: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Satuan Acara Perkuliahan

1. Kontrak Belajar Pendidikan Anti Korupsi Pengertian Korupsi dan Prinsip-Prinsip Antikorupsi , Bentuk-Bentuk Korupsi

2. Faktor-faktor Penyebab Korupsi3. Studium General 1 : Korupsi dalam Politik4. Teknik Investigasi5. Dampak Masif Korupsi terhadap Eksistensi Bangsa dan Negara6. Pemberantasan Korupsi di Indonesia dalam Lintasan Sejarah

Lembaga-lembaga Anti-korupsi Non-pemerintah7. Studium General 2 : Perspektif Agama tentang Korupsi8. Pemberantasan Korupsi di Negara lain9. Pendidikan dan Korupsi10. Film dan Diskusi11. - 13 Presentasi Investigasi Report (3 batch)14. Kunjungan studi ke Pengadilan Tipikor 15. Presentasi Best Investigative Reports16. UAS

Page 4: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 4

si Bahasan

Sejarah Pemberantasan Korupsi Periode Liberal, Demokrasi terpimpin, dan Orde Baru: Peraturan Perundangan dan Kelembagaan.

Pemberantasan Korupsi Pada Periode Reformasi Saat ini: Peraturan Perundangan, Kelembagaan, Prestasi, dan Akar Problem

Content

Page 5: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 5

eriode Liberal – Orde Baru

Andi Hamzah: Indonesia: negara pertama di Asia yang memiliki UU Antikorupsi.

Peraturan Penguasa Militer No. PRT/PM/06/1957 tentang Pemberantasan korupsi, Peraturan antikorupsi KSAD (Peperpu/C13/1958), dan KSAL (No. Prt/Z.I./1/7).

Peraturan di atas memperlakukan korupsi sebagai extra ordinary crime, di dalamnya terdapat sistem hukum preventif (pendaftaran harta benda pejabat), dan pengajuan gugatan langsung ke pengadilan tinggi (tanpa melalui Pengadilan Negeri) terhadap pejabat yang hartanya tidak seimbang dengan gajinya, tetapi sulit dibuktikan.

Jaksa Agung Soeprapto pernah membawa Menteri Luar Negeri (alm. Roeslan Abdul Gani) ke pengadilan dengan dugaan korupsi, meski gagal

PeriodeLiberal

1

Page 6: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 6

eriode Demokrasi Terpimpin (Soekarno)

Perpu No. 24/1960 tentang Pengusutan, Penuntutan, dan Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi.

Sanksi hukum berdasarkan perpu tersebut: maksimum 12 tahun atau denda maksimum satu juta rupiah

Namun, terpusatnya sistem kekuasaan membuat perpu ini tidak berarti apa-apa.

PeriodeDemokrasiTerpimpin

2

Page 7: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 7

eriode Orde Baru

Berdasarkan Kepres No. 228/1967 dan UU No. 24/1960, dibentuk Tim Pemberantasan Korupsi yang diketuai Jaksa Agung Sugiharto,namun tidak menghasilkan tindakan hukum signifikan.

Berdasarkan Kepres No. 12/1970 dibentuk Komisi Empat untuk pemberantasan korupsi yang diketuai Mr. Wilopo dengan penasehat Muhammad Hatta.

UU No 3/ 1971 tentang Pemberantasan Korupsi yang mengancam tindak korupsi dengan penjara maksimum seumur hidup, plus denda maks. 30 juta rupiah (harga per gram emas saat itu: Rp. 3000). Ancaman ini: terberat di Asia Tenggara.

Menjelang dikeluarkannya UU tersebut, ada perdebatan Mr. Lukman Wiriadinata --yang pro pembuktian terbalik, karena dikenal dalam sistem hukum common law-- dengan Prof. Oemar Seno Aji (Menteri Kehakiman ketika itu) yang menentangnya, karena menyalahi asas hukum tradisi kontinental. Pendapat Oemar ini menjadi rujukan UU.

PeriodeOrdeBaru

3

Page 8: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 8

eriode Orde Baru (Cont’d) Berdasarkan Inpres No. 9/1977 dibentuk Tim Operasi Ketertiban

(Opstib) yang dipimpin Menpan. Tim ini memberantas pungutan liar di jalan-jalan dan pelabuhan (lingkup mikro).

Tahun 1982, tim pemberantasan korupsi diaktifkan kembali Orde Baru mengkampanyekan Gerakan kesadaran hukum

(KADARKUM) dan Gerakan Disiplin Nasional (GDN) Hingga jatuhnya, Orde Baru tidak memberikan kontribusi

menonjol dalam pemberantasan korupsi dan tidak seorangpun yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Soemitro Djojohadikusumo: tingkat kebocoran anggaran negara pada periode Orba sekitar 30%

Di kalangan penegak hukum terdapat self-censorship (keengganan) untuk menerapkan sanksi pidana maksimal, dengan alasan belum ada yurisprudensinya.

Sistem politik Orba yang menjadikan hukum sebagai instrumen kekuasaan, peraturan dan institusi antikorupsi tidak efektif

Tahun 1998, Orde Baru sendiri jatuh karena isu Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN).

PeriodeOrdeBaru

3

Page 9: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 9

eriode Reformasi Telah dibentuk peraturan dan kelembagaan pemberantasan korupsi,

yaitu antara lain UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari KKN; Keppres No. 127/1999 tentang Pembentukan Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN); PP No. 71/2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dalam Pemberantasan Korupsi; UU No. 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK); Kepres No. 59/2004 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor); Kepres No. 11/ 2005 tentang Tim Koordinasi Pemberantasan Tipikor; dan Perpu/ 2005.

UU No.31/1999 meningkatkan hukuman maksimal bagi pelaku korupsi dengan hukuman mati (pasal 2), meskipun dalam KUHP sanksinya lebih ringan (maks. 5/7/15 tahun penjara).

UU No. 20/2001 memuat materi baru, yaitu gratifikasi bagi pejabat dan membenarkan proses pembuktian terbalik. Penerima gratifikasi diancam penjara minimal 4 tahun, maks. seumur hidup; dan denda minimal 200 juta, maks.1 milyar.

Perpu/2005 mengatasi kebuntuan hukum formil dan materiil korupsi. Misalnya soal izin bagi pejabat sebelum diperiksa, perlindungan saksi, ancaman bagi penegak hukum yang menjual penanganan korupsi, dan penguatan pembuktian terbalik

Aspek Peraturan

PerundanganDan

Kelembagaan

a

Page 10: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 10

eriode Reformasi (cont’d)

Majalah Forum: 2006, KPK menangani 8 kasus (antara lain (al.) Rokhmin Dahuri, Menteri Kelautan dan Perikanan 2001-2004). 2005, KPK menangani 6 kasus korupsi (al. Mulyana W. Kusuma, mantan anggota KPU), dan 2004 5 kasus (al.Abdullah Puteh, mantan Gubernur NAD).

PN Jak-Sel menangani 10 kasus (al. Tommy Soeharto dan Mantan Pres. Soeharto [angka korupsi Soeharto 4 triliun], meskipun gagal). PN Jak-Pus menangani 4 kasus (al.Bob Hasan yang merugikan negara 243,74 juta dolar), dan PN Jak-Bar menangani 1 kasus.

PrestasiPada era

Reformasi

b

Page 11: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 11

eriode Reformasi (cont’d)

Menurut 60% responden survei TII 2006, pemberantasan korupsi masa Reformasi belum efektif, karena:

Penanganan kasus secara tebang pilih, lembaga/orang yang mempunyai jaringan kekuasaan sulit tersentuh. Misalnya kasus dana BLBI yang nilainya konon lebih dari 650 triliun.

Perlawanan pemberantasan korupsi seperti terlihat dari terhambatnya RUU kebebasan memperoleh informasi dan upaya judicial review terhadap UU Komisi Yudisial dan UU tipikor.

Pemberantasan lebih bersifat represif, bukan preventif/pencegahan (Misalnya peningkatan gaji PNS, dihapuskannya perusahaan lembaga negara tertentu seperti militer, dan terutama pendidikan/pelatihan antikorupsi).

Masih lemahnya media (masih banyak yang membisniskan instink voyeuristic-nya dengan menampilkan pejabat publik sebagai selebriti, bukan sebagai seorang yang harus dipantau).

Akar Masalah

c

Page 12: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 12

eriode Reformasi (cont’d)

Menurut 60% responden survei TII 2006, pemberantasan korupsi masa Reformasi belum efektif, karena:

Masyarakat umumnya tidak kritis (toleran) dengan tindak korupsi.

Agama kurang dihadirkan sebagai acuan moral yang workable (misalnya fatwa tidak wajib disalatinya koruptor), tetapi retoris saja.

Adanya prosedur manajemen keuangan negara yang tidak sesuai dengan semangat antikorupsi. Misalnya pelaporan keuangan DIPA (Daftar Isian Penyelenggaraan Anggaran) sebelum pelaksanaan; rendahnya aturan honor untuk narasumber (Rp. 75.000); dan tidak dianggarkannya pajak pembelian barang di atas Rp. 1.000.000,00.

Akar Masalah(cont’d)

c

Page 13: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 13

eriode Reformasi (cont’d)

Menurut 60% responden survei TII 2006, pemberantasan korupsi masa Reformasi belum efektif, karena:

Lembaga legislatif sebagai super body (tidak ada posisi penting yang tidak melewati DPR)

Hasil Survey TII 2006: Lembaga terkorup: parlemen (pusat atau daerah), pengadilan, kejaksaan, dan polisi.

Otonomi daerah dan pilkada melahirkan money politic yang meniscayakan pengembalian uang dan fenomena tim sukses menjadi lingkaran kecil kronian

Kuatnya tradisi hukum Begriffsjurisprudenz (logika dan koherensi positivis hukum semata), sehingga tercerabut dari setting makro, baik moralitas, sosial, ekonomi, maupun politik

Korupnya kelembagaan hukum (kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan).

Akar Masalah(cont’d)

c

Page 14: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 14

orupnya Lembaga Hukum

Survei Kemitraan 2002: badan yudikatif dan kejaksaan sebagai lembaga publik paling korup, sedangkan polisi lalu lintas dan aparat beacukai sedikit lebih baik.

Daniel Kaufmann: penyuapan dalam sistem peradilan di Indonesia lebih tinggi ketimbang negara-negara yang dikuasai oleh agen/mafia narkotika atau bekas negara komunis.

Korupsi menjangkiti proses peradilan, dari mulai penyelidikan dan penyidikan hingga pelaksanaan hukuman di lembaga pemasyarakatan. Semuanya terkait dengan suap (Kasih Uang, Habis Perkara” [KUHP]).

LembagaHukum….

Page 15: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 15

orupnya Kepolisian

Kewenangannya sangat luas, dari mulai penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan, hingga penyidikan, tetapi tak terkontrol, selain yang terlibat langsung (lihat UU No. 2/2002 tentang Kepolisian)

KKN di kalangan internal kepolisian sendiri sudah menggurita, dari rekrutmen hingga penempatan tugas dan jabatan (Sekitar Rp 35-40 juta harga perkursi bagi seorang calon bintara)

Kepolisian…

Page 16: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 16

embaga Anti-Korupsi - KPK

Dibentuk pada Desember 2003, berdasarkan UU No. 30 tahun 2002

Visi: Mewujudkan Indonesia yang bebas korupsi Misi: Penggerak perubahan untuk mewujudkan bangsa

yang antikorupsi

KPK

Tugas Utama

Pencegahan

Koordinasi

Supervisi

Monitoring

PenyelidikanPenyidikanPenuntutan

KPK

Page 17: Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010

Slide 17

embaga Anti-Korupsi - KPK

Hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan

Hubungan kerjasama dengan mitra pemberantasan korupsi di luar negeri

Kampanye anti-korupsi Database profil korupsi Penyediaan akses kepada publik terhadap informasi

yang Terkait dengan korupsi

6 Langkah Strategis

KPK

1

2

3

4

5

6