matematika diskrit - apipuro.del.ac.id

44
MATEMATIKA DISKRIT MINGGU 6 DOSEN : YUNIARTA BASANI

Upload: others

Post on 25-Dec-2021

22 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

MATEMATIKA DISKRIT

MINGGU 6

DOSEN : YUNIARTA BASANI

Page 2: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

PENGANTAR FUNGSI BOOLEAN

Page 3: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Pengantar

• LOGIKA : Memberikan batasan yang pasti dari suatu keadaan, sehingga suatu keadaan tidak dapat berada dalam dua ketentuan sekaligus.

Dalam logika dikenal aturan sbb : • Suatu keadaan tidak dapat dalam keduanya benar

dan salah sekaligus • Masing-masing adalah benar / salah. • Suatu keadaan disebut benar bila tidak salah. Dalam ajabar boolean keadaan ini ditunjukkan dengan dua konstanta : LOGIKA ‘1’ dan ‘0’

Page 4: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Pengantar

• Rangkaian yang berada di komputer dan device elektronik yang lain memiliki input 1 dan 0.

• Rangkaian dapat dibangun dengan menggunakan dua input yang memiliki dua status berbeda.

• George Boole mengembangkan aljabar tahun 1847 dan menggunakannya untuk memecahkan permasalahan dalam logika matematis.

• Claude Shannon pertama kali menerapkan aljabar Boolean untuk disain jaringan pada tahun 1939.

Page 5: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Pengantar

• Aljabar Boolean mempunyai banyak aplikasi lain termasuk rangkaian teori dan logika matematika.

• Kita akan menggunakan variabel Boolean, seperti x dan y untuk mewakili input dan output. Kita asumsikan setiap variabel hanya mengambil dua nilai yang berbeda.

• Simbol ‘0’ dan ‘1’ digunakan untuk mewakili dua nilai yang berbeda ini.

Page 6: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Pengantar

• Meskipun simbol 0 dan 1 digunakan seperti bilangan, namun mereka bukan bilangan, tidak mempunyai nilai numerik, namun hanya sebagai simbol mewakili dua nilai variabel yang bertukar.

• Simbol 0 misalnya berkorespondensi pada voltase rendah dan 1 berkorespondensi dengan voltase tinggi.

• Simbol 0 mungkin untuk keadaan mati, simbol 1 untuk keadaan hidup.

• Jadi simbol 0 dan 1 digunakan untuk mewakili dua variabel yang bertukar.

Page 7: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Pengantar

• Jadi, aljabar Boolean ini nantinya berhubungan dengan bagaimana processor mengeksekusi perintah.

• Nantinya akan dipelajari bagaimana sebenarnya mesin komputer (processor beserta komponen lainnya) mengeksekusi suatu perintah di kuliah CAO (Computer Architecture and Organization)

Page 8: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Operasi Logika

• Tiga operasi Logika dasar adalah:

– AND

– OR

– NOT

• AND disimbolkan dengan dot (·).

• OR disimbolkan dengan plus (+).

• NOT disimbolkan dengan overbar ( ¯ ), suatu tanda petik ('), atau (~) sebelum suatu variable.

Page 9: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Notasi (Contoh)

• Contoh

– dibaca “Y sama dengan A AND B.”

– dibaca “z sama dengan x OR y.”

– dibaca “X sama dengan NOT A.”

Note:

1 + 1 = 2 (dibaca “one plus one equals two”)

tidak sama dengan

1 + 1 = 1 (dibaca “1 OR 1 sama dengan 1”).

= B A Y

y x z + =

A X =

Page 10: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Definisi Operator

Operasi didefinisikan pada nilai “0” dan “1” untuk setiap operator:

AND

0 · 0 = 0 0 · 1 = 0 1 · 0 = 0 1 · 1 = 1

OR

0 + 0 = 0 0 + 1 = 1 1 + 0 = 1 1 + 1 = 1

NOT

1 0 =

0 1 =

Page 11: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

0 1

1 0

X

NOT

X Z =

Truth Tables • Truth table : tabel berisi nilai input dan output dari suatu

fungsi untuk semua kombinasi yang mungkin ada. • Contoh : Truth tables pada operasi logika dasar

1 1 1

0 0 1

0 1 0

0 0 0

Z = X·Y Y X

AND OR

X Y Z = X+Y

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 1

Page 12: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Ekspresi Boolean

12

Misalkan (B, +, , ‟) adalah sebuah aljabar Boolean. Suatu

ekspresi Boolean dalam (B, +, , ‟) adalah:

(i) setiap elemen di dalam B,

(ii) setiap peubah,

(iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e2, e1

e2, e1‟ adalah ekspresi Boolean

Contoh: 0

1

a

b

a + b

a b

a‟ (b + c)

a b‟ + a b c‟ + b‟, dan sebagainya

Page 13: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Mengevaluasi Ekspresi Boolean

13

Contoh: a‟ (b + c)

jika a = 0, b = 1, dan c = 0, maka hasil evaluasi ekspresi:

0‟ (1 + 0) = 1 1 = 1

Dua ekspresi Boolean dikatakan ekivalen (dilambangkan

dengan „=‟) jika keduanya mempunyai nilai yang sama untuk

setiap pemberian nilai-nilai kepada n peubah.

Contoh:

a (b + c) = (a . b) + (a c)

Page 14: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

14

Contoh. Perlihatkan bahwa a + a‟b = a + b .

Penyelesaian:

a b a‟ a‟b a + a‟b a + b

0 0 1 0 0 0

0 1 1 1 1 1

1 0 0 0 1 1

1 1 0 0 1 1

Perjanjian: tanda titik () dapat dihilangkan dari penulisan

ekspresi Boolean, kecuali jika ada penekanan:

(i) a(b + c) = ab + ac

(ii) a + bc = (a + b) (a + c)

(iii) a 0 , bukan a0

Page 15: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Hukum-hukum Aljabar Boolean

15

1. Hukum identitas:

(i) a + 0 = a

(ii) a 1 = a

2. Hukum idempoten:

(i) a + a = a

(ii) a a = a

3. Hukum komplemen:

(i) a + a‟ = 1

(ii) aa‟ = 0

4. Hukum dominansi:

(i) a 0 = 0

(ii) a + 1 = 1

5. Hukum involusi:

(i) (a‟)‟ = a

6. Hukum penyerapan:

(i) a + ab = a

(ii) a(a + b) = a

7. Hukum komutatif:

(i) a + b = b + a

(ii) ab = ba

8. Hukum asosiatif:

(i) a + (b + c) = (a + b) + c

(ii) a (b c) = (a b) c

9. Hukum distributif:

(i) a + (b c) = (a + b) (a + c)

(ii) a (b + c) = a b + a c

10. Hukum De Morgan:

(i) (a + b)‟ = a‟b‟

(ii) (ab)‟ = a‟ + b‟

11. Hukum 0/1

(i) 0‟ = 1

(ii) 1‟ = 0

Page 16: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

16

Contoh Buktikan (i) a + a‟b = a + b dan (ii) a(a‟ + b) = ab

Penyelesaian:

(i) a + a‟b = (a + ab) + a‟b (Penyerapan)

= a + (ab + a‟b) (Asosiatif)

= a + (a + a‟)b (Distributif)

= a + 1 b (Komplemen)

= a + b (Identitas)

Page 17: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

REPRESENTASI FUNGSI BOOLEAN

Page 18: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Fungsi Boolean

18

Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan

dari Bn ke B melalui ekspresi Boolean, kita menuliskannya

sebagai

f : Bn B

yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan

pasangan terurut ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah

asal B.

• 𝐵 = *0,1+, 𝐵𝑛 = *(𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥𝑛)+

Page 19: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

19

Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi

Boolean.

Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah

f(x, y, z) = xyz + x‟y + y‟z

Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3

(x, y, z) ke himpunan {0, 1}.

Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1

sehingga f(1, 0, 1) = 1 0 1 + 1‟ 0 + 0‟ 1 = 0 + 0 + 1 = 1 .

Page 20: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

20

Contoh. Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain:

1. f(x) = x

2. f(x, y) = x‟y + xy‟+ y‟

3. f(x, y) = x‟ y‟

4. f(x, y) = (x + y)‟

5. f(x, y, z) = xyz‟

Setiap peubah di dalam fungsi Boolean, termasuk dalam

bentuk komplemennya, disebut literal.

Contoh: Fungsi h(x, y, z) = xyz‟ pada contoh di atas terdiri

dari 3 buah literal, yaitu x, y, dan z‟.

Page 21: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

21

Contoh. Diketahui fungsi Booelan f(x, y, z) = xy z‟, nyatakan f

dalam tabel kebenaran.

Penyelesaian:

x y z f(x, y, z) = xy z‟

0

0

0

0

1

1

1

1

0

0

1

1

0

0

1

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

0

0

0

0

0

1

0

Page 22: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

• Selanjutnya dalam bab ini, akan dibahas masalah penting dalam aljabar Boolean.

1. Diberikan nilai dari fungsi Boolean, bagaimana ekspresi Boolean (fungsi Boolean) sehingga dapat merepresentasikan nilai tersebut?

2. Apakah ada cara yang lebih sederhana untuk merepresentasikan fungsi boolean tersebut?

Page 23: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

LOGIC CIRCUIT DESIGN

x y z F

0 0 0 0

0 0 1 1

0 1 0 0

0 1 1 0

1 0 0 1

1 0 1 1

1 1 0 1

1 1 1 1

F = x + y’z

x

y

z

F

Truth

Table

Boolean

Function

Logic

Diagram

Page 24: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Bentuk Kanonik

24

Ada dua macam bentuk kanonik:

1. Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP)

2. Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)

Contoh: 1. f(x, y, z) = x‟y‟z + xy‟z‟ + xyz SOP

Setiap suku (term) disebut minterm

2. g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y‟ + z)(x + y‟ + z‟)

(x‟ + y + z‟)(x‟ + y‟ + z) POS

Setiap suku (term) disebut maxterm

Setiap minterm/maxterm mengandung literal lengkap

Literal : Setiap peubah di dalam fungsi Boolean, termasuk

dalam bentuk komplemennya.

Page 25: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

• Dalam bentuk SOP, perhatikan fungsi yang bernilai 1, yang diperoleh jika dan hanya jika 𝑥 = 𝑦 = 𝑧 = 1. Sehingga kita jika 𝑥 = 0, 𝑦 =1, 𝑧 = 0 kita peroleh 1 = 𝑥’𝑦𝑧’

• Dalam POS, perhatikan fungsi yang bernilai 0, yang diperoleh jika 𝑥 = 0, 𝑦 = 0, dan 𝑦 = 0. jadi jika 𝑥 = 0, 𝑦 = 1, 𝑧 = 0 kita peroleh 0 = (𝑥 + 𝑦’ + 𝑧)

Page 26: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

26

Minterm Maxterm

x y Suku Lambang Suku Lambang

0

0

1

1

0

1

0

1

x‟y‟

x‟y

xy‟

x y

m0

m1

m2

m3

x + y

x + y‟

x‟ + y

x‟ + y‟

M0

M1

M2

M3

Page 27: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

27

Minterm Maxterm

x y z Suku Lambang Suku Lambang

0

0

0

0

1

1

1

1

0

0

1

1

0

0

1

1

0

1

0

1

0

1

0

1

x‟y‟z‟

x‟y‟z

x„y z‟

x‟y z

x y‟z‟

x y‟z

x y z‟

x y z

m0

m1

m2

m3

m4

m5

m6

m7

x + y + z

x + y + z‟

x + y‟+z

x + y‟+z‟

x‟+ y + z

x‟+ y + z‟

x‟+ y‟+ z

x‟+ y‟+ z‟

M0

M1

M2

M3

M4

M5

M6

M7

Page 28: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

28

Contoh Nyatakan tabel kebenaran di bawah ini dalam bentuk

kanonik SOP dan POS.

x y z f(x, y, z)

0

0

0

0

1

1

1

1

0

0

1

1

0

0

1

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

0

1

0

0

1

Page 29: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

29

Penyelesaian:

(a) SOP

Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi

sama dengan 1 adalah 001, 100, dan 111, maka fungsi

Booleannya dalam bentuk kanonik SOP adalah

f(x, y, z) = x‟y‟z + xy‟z‟ + xyz

atau (dengan menggunakan lambang minterm),

f(x, y, z) = m1 + m4 + m7 = (1, 4, 7)

Page 30: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

30

(b) POS

Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi

sama dengan 0 adalah 000, 010, 011, 101, dan 110, maka

fungsi Booleannya dalam bentuk kanonik POS adalah

f(x, y, z) = (x + y + z)(x + y‟+ z)(x + y‟+ z‟)

(x‟+ y + z‟)(x‟+ y‟+ z)

atau dalam bentuk lain,

f(x, y, z) = M0 M2 M3 M5 M6 = (0, 2, 3, 5, 6)

Page 31: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

31

CONTOH

• Tentukan ekspresi Boolean yang dapat merepresentasikan fungsi 𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑧) and 𝐺(𝑥, 𝑦, 𝑧) dari tabel berikut dalam bentuk SOP dan POS

x y z F G

1

1

1

1

0

0

0

0

1

1

0

0

1

1

0

0

1

0

1

0

1

0

1

0

0

0

1

0

0

0

0

0

0

1

0

0

0

1

0

0

Page 32: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

32

Contoh Nyatakan fungsi Boolean f(x, y, z) = x + y‟z dalam bentuk

kanonik SOP dan POS.

Penyelesaian:

(a) SOP

x = x(y + y‟)

= xy + xy‟

= xy (z + z‟) + xy‟(z + z‟)

= xyz + xyz‟ + xy‟z + xy‟z‟

y‟z = y‟z (x + x‟)

= xy‟z + x‟y‟z

Jadi f(x, y, z) = x + y‟z

= xyz + xyz‟ + xy‟z + xy‟z‟ + xy‟z + x‟y‟z

= x‟y‟z + xy‟z‟ + xy‟z + xyz‟ + xyz

atau f(x, y, z) = m1 + m4 + m5 + m6 + m7 = (1,4,5,6,7)

Page 33: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

33

(b) POS

f(x, y, z) = x + y‟z

= (x + y‟)(x + z)

x + y‟ = x + y‟ + zz‟

= (x + y‟ + z)(x + y‟ + z‟)

x + z = x + z + yy‟

= (x + y + z)(x + y‟ + z)

Jadi, f(x, y, z) = (x + y‟ + z)(x + y‟ + z‟)(x + y + z)(x + y‟ + z)

= (x + y + z)(x + y‟ + z)(x + y‟ + z‟)

atau f(x, y, z) = M0M2M3 = (0, 2, 3)

Page 34: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Bentuk Baku

• Tidak harus mengandung literal yang lengkap.

• Contohnya,

f(x, y, z) = y’ + xy + x’yz (bentuk baku SOP

f(x, y, z) = x(y’ + z)(x’ + y + z’) (bentuk baku

POS)

34

Page 35: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Aplikasi Aljabar Boolean

35

1. Jaringan Pensaklaran (Switching Network)

Saklar: objek yang mempunyai dua buah keadaan: buka dan tutup.

Tiga bentuk gerbang paling sederhana:

1. a x b

Output b hanya ada jika dan hanya jika x dibuka x

2. a x y b

Output b hanya ada jika dan hanya jika x dan y dibuka xy

3. a x

c

b y

Output c hanya ada jika dan hanya jika x atau y dibuka x + y

Page 36: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

36

Contoh rangkaian pensaklaran pada rangkaian listrik:

1. Saklar dalam hubungan SERI: logika AND

Lampu

A B

Sumber tegangan

2. Saklar dalam hubungan PARALEL: logika OR

A

Lampu

B

Sumber Tegangan

Page 37: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

37

2. Rangkaian Logika

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT (inverter)

y

xxy

y

xx+ y x'x

Page 38: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

38

Contoh. Nyatakan fungsi f(x, y, z) = xy + x‟y ke dalam rangkaian

logika.

Jawab: (a) Cara pertama

x'

x

yxy

x

yx'y

xy+x'y

Page 39: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

39

(b) Cara kedua

(c) Cara ketiga

x'

xy

x y

x'y

xy+x'y

x'

xyx

y

x'y

xy+x 'y

Page 40: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

40

Gerbang turunan

Gerbang NAND Gerbang XOR

Gerbang NOR Gerbang XNOR

x

y(xy)'

x

y(x+y)'

x

y+x y

x

y+(x y)'

Page 41: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

41

x'

y'x'y' ekivalen dengan

x

y(x+y)'

x'

y'x' + y' ekivalen dengan

x

y(xy)'

x

y(x + y)' ekivalen dengan

x

y(x + y)'

x + y

Page 42: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Ekspresi dan Diagram Logika

• Persamaan Boolean, Tabel kebenaran dan diagram logika menjelaskan fungsi yang sama.

X

Y F

Z

Diagram Logika

Persamaan

Z Y X F + =

Truth Table

1 1 1 1

1 1 1 0

1 1 0 1

1 1 0 0

0 0 1 1

0 0 1 0

1 0 0 1

0 0 0 0

X Y Z Z Y X F + =

Page 43: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

COMBINATIONAL GATES

A

X X = (A + B)’

B

Name Symbol Function Truth Table

AND A X = A • B

X or

B X = AB

0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1

OR A

X X = A + B

B

I A X X = A’ 0 1 1 0

Buffer A X X = A A X 0 0 1 1

NAND A

X X = (AB)’

B

0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0

NOR 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0

XOR Exclusive OR

A X = A B

X or

B X = A’B + AB’

0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0

A X = (A B)’

X or

B X = A’B’+ AB

0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1

XNOR

Exclusive NOR

or Equivalence

A B X

A B X

A X

A B X

A B X

A B X

A B X

Page 44: MATEMATIKA DISKRIT - apipuro.del.ac.id

Daftar Pustaka

• Munir, Rinaldi.2012.Matematika Diskrit. Informatika, Bandung

• Rosen, Kenneth H. Discrete Mathematics and its aplications Seven Edition. McGraw-Hill, New York, 2012.