massa jenis 3
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Massa Jenis 3
1/12
LAPORAN FISIKA DASAR
PENDAHULUAN
Latar belakang
Zat didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai massa dan memerlukan ruang. Berdasarkan wujudnya, zat dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu zat padat, zat cair dan gas. Setiap zat padat mempunyai massa jenis tertentu. Demekian juga dengan zat cair dan gas. Oleh karena itu kita dapat
mengetahui jenis zat berdasarkan massa jenisnya (Hidayat, 1979).
Massa jenis (P) didefinisikan sebagai perbandingan antara massa zat dan volumenya. Nilai massa jenis hanya bergantung pada jenis zat, tidak
bergantung pada massa atau volume zat. Dengan kata lain, nilai massa jenis suatu zat adalah tetap. Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat
memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama (Kondo, 1982).
Nilai massa jenis suatu zat adalah tetap, tidak tergantung pada massa maupun volume zat,
tetapi tergantung pada jenis zatnya, oleh karenanya zat yang sejenis selalu mempunyai masssa
jenis yang sama. Satuan massa jenis adalah kg/m3 atau g/cm3, jenis zat dapat diketahui dari
massa jenisnya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total
volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnyabesi) akan memilikivolume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih
rendah (misalnyaair)(Kondo, 1982).
Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka
massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang
dinamakan Massa Jenis Relatif. Rumus massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang
volumenya sama (Bredthauer, 1993).
Satuan massa adalah kg atau gram dan satuan volume m3
atau cm3
sehingga satuan massa
jenis adalah kg/m3
atau g/cm3. Massa jennis merupakan ciri khas benda. Setiap benda yang
sejenis memiliki massa jenis yang sama dan setiap benda yang berlainan jenis memiliki massa
jenis yang berbeda. Massa jenis suatu zat dapat dihitung dengan mengetahui massa dan volumezat tersebut (Bredthauer, 1993).
Menghitung massa jenis suatu zat berbeda, untuk menghitung zat padat yang tidak beraturan
seperti balok kayu, volumenya dihitung dengan pengkuran secara tidak langsung dengan
persamaan :
Pengukuran massa benda dilakukan dengan alat yang disebut neraca dan tiap tiap alat
mempunyai ketelitian. Pada umumnya pengukuran massa dilakukan secara perbandingan, didalam laboratorium dikenal neraca teknis atau neraca analis atau sering disebut neraca analitik
sebagai alat untuk menetapkan massa suatu benda. Massa jenis suatu benda adalah banyaknya
massa tersebut dalam satuan volume (Searss, 1985).
Rapat massa suatu bahan yang homogen didefinisikan sebagai massanya per satuan
volume. Suatu kerapatan dalam ketiga sistem satuan adalah satu kilogram per m3, satu gram per
cm3
(Searss, 1985).
Volume = panjang x lebar x tinggi
http://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Besi -
7/27/2019 Massa Jenis 3
2/12
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum kali ini adalah menghitung massa jenis benda dan
membandingkan rapatannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Massa Jenis Benda Padat
Massa jenis adalah pengukuranmassasetiap satuanvolumebenda. Semakin tinggi massa
jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis berfungsi
untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapunmassanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama (Searss, 1985).
Massa adalah jumlah partikel yang terkandung dalam suatu zat. Massa merupakan salah satu
ciri dari suatu zat. Dalam Satuan internasional (SI) adalah kilogram dan dalam cgs adalah
gram. Massa jenis adalah kerapatan suatu zat
Massa jenis diturunkan dari besaran massa dan volume. Massa jenisadalah massa benda per
satuan volume, lambang massa jenis adalah rho (). Massa jenis merupakan hasil bagi antara
massa dengan volume. Nilai massa jenis suatu zat adalah tetap, tidak tergantung pada massa
maupun volume zat, tetapi tergantung pada jenis zatnya. Oleh karena itu, zat yang sejenis selalu
mempunyai masssa jenis yang sama (Kondo, 1982).
Massa jenis relatif adalah nilai perbandingan massa jenis. Kegunaannya untuk mengetahui
massa jenis zat. Massa jenis relatif tidak mempunyai satuan.
Dasar penggunaan massa jenis relative Massa jenis merupakan besaran turunan dari massa dan
volume dalam praktiknya pengukuran volume biasanya kurang teliti dibandingkan dengan
pengukuran massa. Oleh karena itu, untuk lebih teliti dalam menentukan massa jenis dapat
dilakukan dengan mengukur massanya dengan massa jenis air. Karena massa jenis air
merupakan bilangan yang mudah diingat, yaitu 1 g/cm3 atau 1.000 kg/m3, dengan demikian
http://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Massa -
7/27/2019 Massa Jenis 3
3/12
untuk mengetahui massa jenis relatif suatu zat selalu akan menggunakan perbandingan massa
jenis zat dengan bilangan 1 g/cm3 atau 1.000 kg/m3 (Kondo, 1982).
Massa jenis zat dapat dihitung dengan membandingkan massa zat (benda) dengan
volumenya. Massa jenis merupakan salah satu ciri untuk mengetahui kerapatan zat. Pada
volume yang sama,semakin rapat zatnya, semakin besar massanya. Sebaliknya makin renggang,
makin kecil massa suatu benda. Pada massa yang sama, semakin rapat zatnya, semakin kecilvolumenya. Sebaliknya, semakin renggang kerapatannya semakin besar volumenya (Bredthauer, 1993).
Konsep massa jenis sering digunakan untuk dapat menentukan dengan tepat jenis suatu zat
(benda) apa yang sesuai dengan kebutuhannya, misalnya dalam industri pesawat terbang,
dibutuhkan suatu zat (bahan) yang kuat tetapi ringan, maka digunakan aluminium sebagai badan
pesawat, karena aluminium lebih ringan massanya daripada besi (Hidayat, 1979).
Sebagai contoh massa 1 liter air pada suhu 4oC adalah 1 kg. Jika volume air tersebut 2 liter ,
massanya pasti 2 kg, demikian seterusnya. Nilai suatu benda atau suatu zat adalah tetap, tidak
bergantung pada massa dan volume zat. Karena menurut SI satuan massa zat adalah kg dan
satuan volume adalah m3, satuan massa jenis zat ()adalah kg/m
3. Selain itu, massa jenis zat
juga sering dinyatakan dengan satuan gram/cm3
(Hidayat, 1979).
Rapatan
Massa jenis/kerapatan suatu fluida dapat bergantung pada banyak factor seperti temperatur
fluida dan tekanan yang mempengaruhi fluida. Akan tetapi pengaruhnya sangat sedikit sehingga
massa jenis suatu fluida dinyatakan sebagai konstanta/bilangan tetap. Rapat massa() adalah
suatu besaran turunan yang diperoleh dengan membagi massa suatu benda atau zat dengan
volumenya (Bredthauer, 1993).
Teori fungsi kerapatan (DFT, Density functional theory) merupakan salah satu dari beberapa
pendekatan populer untuk perhitungan struktur elektronbanyak-partikel secaramekanika
kuantum untuk sistem molekul dan bahan rapat. Teori Fungsi Kerapatan (DFT) adalahteori mekanika kuantum yang digunakan dalam fisika dan kimia untuk mengamati keadaan dasar
dari sistem banyak partikel (Bredthauer, 1993).
Metode tradisional dalam perhitungan struktur elektron, seperti teori Hartree-Fockdidasarkan pada fungsi gelombang banyak-elektron
yang rumit. Sasaran utama dari teori fungsi kerapatan adalah menggantikan fungsi gelombang elektron banyak-partikel dengan kerapatan
elektron sebagai besaran dasarnya. Fungsi gelombang partikel-banyak bergantung pada 3N variabel, yaitu tiga variabel ruang untuk
masing-masing N elektron, sedangkan kerapatan hanya merupakan fungsi dari 3 variabel, jadi merupakan suatu besaran yang sederhana
untuk ditangani, baik secara konsep maupun secara praktis(Hidayat, 1979).
Walaupun teori fungsi kerapatan memiliki dasar konseptualnya dalam model Thomas-Fermi, DFT tidak berlandaskan pijakan teoretis
yang kuat sampai munculnya teorema Hohenberg-Kohn (HK) yang menunjukkan adanya pemetaan satu-satu antara kerapatan
elektron keadaan dasardengan fungsi gelombang keadaan dasar dari sistem banyak-partikel. Selain itu, teorema HK membuktikan bahwa
kerapatan keadaan dasar meminimalkan energi elektron total sistem tersebut. Karena teorema HK berlaku hanya untuk keadaan dasar,
DFT juga merupakan sebuah teorema keadaan dasar(Bredthauer, 1993).
Teorema Hohenberg-Kohn hanya suatu teorema keberadaan, yang menyatakan bahwa penggambaran itu ada, tetapi tidak
menghasilkan penggambaran apapun yang tepat seperti itu. Teorema tersebut dalam penggambaran ini dibuat pendekatan. Penggambaran
yang paling terkenal adalah pendekatan kerapatan lokal (LDA) yang memberikan pendekatan penggambaran dari kerapatan sistem
terhadap energi total. LDA digunakan untuk gas elektron yang seragam, dikenal juga sebagai jellium(Bredthauer, 1993).
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Struktur_elektron&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_kuantumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_kuantumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahan_rapat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_kuantumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hartree-Fockhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungsi_gelombang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungsi_gelombang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=L.H._Thomas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Enrico_Fermihttp://id.wikipedia.org/wiki/Walter_Kohnhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemetaan_%28matematika%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keadaan_dasar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Energi_elektron&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jellium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jellium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jellium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Energi_elektron&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keadaan_dasar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemetaan_%28matematika%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Walter_Kohnhttp://id.wikipedia.org/wiki/Enrico_Fermihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=L.H._Thomas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungsi_gelombang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungsi_gelombang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hartree-Fockhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_kuantumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahan_rapat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_kuantumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_kuantumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Struktur_elektron&action=edit&redlink=1 -
7/27/2019 Massa Jenis 3
4/12
Pada kenyataannya, teorema HK jarang digunakan secara langsung untuk membuat perhitungan. Sebagai gantinya, implementasi teori
fungsi kerapatan yang paling umum digunakan saat ini adalah metode Kohn-Sham. Dalam kerangka DFT Kohn-Sham, masalah interaksi
elektron banyak partikel, potensial statis eksternal direduksi menjadi sebuah masalah yang mudah dikerjakan dengan penggantian elektron
yang tidak berinteraksi menjadi sebuah potensial efektif. Potensial efektif meliputi potensial eksternal dan pengaruh interaksi Colomb antar
electron (Bredthauer, 1993).
Dalam banyak kasus, DFT dengan pendekatan kerapatan lokal memberikan hasil yang memuaskan jika dibandingkan dengan data
eksperimen pada daya komputasi yang relatif rendah, ketika dibandingkan dengan cara-cara penyelesaian masalah mekanika kuantum
banyak-partikel yang lain (Bredthauer, 1993).
DFT menjadi sangat terkenal untuk perhitungan dalam fisika keadaan padat sejak tahun 1970. Akan tetapi, DFT tersebut tidak dapat
dipertimbangkan cukup akurat untuk perhitungan kimia kuantum sampai tahun 1990, ketika pendekatan digunakan dalam teori dihasilkan
perbaikan yang lebih baik. DFT kini merupakan suatu metode yang mengarahkan pada perhitungan struktur elektron dalam berbagai
bidang. Akan tetapi, masih ada sistem yang tidak dapat dijelaskan dengan baik dengan LDA. LDA tidak dapat menjelaskan dengan
baik interaksi antar molekul, terutama gaya van der Waals (dispersi). Hasil lain yang terkenal adalah perhitungan celah
pita dalam semikonduktor, tetapi larangan ini tidak dapat memperlihatkan kegagalan, karena DFT adalah teori keadaan dasar dan celah
pita adalah sifat keadaan tereksitasi (Bredthauer, 1993).
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
Bahan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air, batu, balok kayu, mahkota
dewa, kacang tanah, paku digunakan pada kegiatan 1. Pada kegiatan 2 bahan yang digunakan
adalah air, telur mentah, garam. Sedangkan pada kegiatan 3 bahan yang digunakan adalahtomat,
makaroni, madu, minyak sayur dan alkohol (90-95%).
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Permasalahan_banyak_partikel&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Potensial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fisika_keadaan_padat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_kuantumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Interaksi_antar-moleku&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Celah_pita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Celah_pita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Semikonduktorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Celah_pita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Celah_pita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Celah_pita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Celah_pita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Semikonduktorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Celah_pita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Celah_pita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Interaksi_antar-moleku&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_kuantumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fisika_keadaan_padat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Potensial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Permasalahan_banyak_partikel&action=edit&redlink=1 -
7/27/2019 Massa Jenis 3
5/12
Alat
Alatalat yang digunakan pada praktikum ini adalah hidrometer, gelas ukur, dan timbangan
yang digunakan pada kegiatan 1. Pada kegiatan 2 alat yang digunakan adalah stoples ukuran 1
liter, penggaris, sendok makan, dan gunting. Sedangkan pada kegiatan 3 alat yang digunakan
adalah bola pimpong dan stoples ukuran 1 liter.
Metode Praktikum
Kegiatan 1.
Topik : Massa jenis benda (1)
Ditimbang semua benda benda kecil (balok kayu, batu, mahkota dewa, paku dan kacang
tanah) menggunakan timbangan, dicatat massa bendabenda tersebut.
Dimasukkan air ke dalam gelas ukur sampai berisi 500 ml
Kemudian masukkan salah satu benda kecil yang telah ditimbang tersebut ke dalam gelas yukur
berisi air. Dicatat berapa penambahan isi gelas ukur dengan melihat kenaikan batas garis ukur pada gelas
ukur.
Diulangi dua langkah terakhir untuk benda kecil lainnnya.
Dihitung massa jenis masingmasing benda.
Kegiatan 2.
Topik : Massa Jenis Benda (2)
Timbang labu ukur yang bersih dan kering bersama tutupnya.
Isi labu ukur dengan pasir halus atau tepung kira-kira mengisi 1/3 bagian volumenya.
Timbang labu ukur berisi pasir/tepung/kapur beserta tutupnya. Isikan air perlahan-lahan kedalam labu ukur berisi pasir atau tepung, kocok-kocok dan isi sampai penuh sehingga tidak ada
gelembung udara di dalamnya.
Timbang labu ukur berisi pasir/tepung/kapur dan air tersebut beserta tutupnya.
Bersihkan labu ukur dan isi penuh dengan air hingga tidak ada gelembung di dalamnya.
Timbang labu ukur berisi penuh air dan tutupnya.
Bersihkan dan keringkan piknometer.
Buat ulangan 3 kali dan tentukan besarnya kesalahan dalam pengukuran.
Kegiatan 3.
Topik : Rapatan (1) Diisi stoples dengan air setengahnya
Diletakkan telur dan sendok di atas meja yang mudah di raih
Dimasukkan telur ke dalam stoples yang berisi air
Kemudian gunakan sendok untuk mengambil telur yang telah dimasukkan ke dalam stoples tadi
Dimasukkan garam ke dalam stoples yang berisi air dan diaduk dengan dengan sendok hingga
garam tersebut larut
Dimasukkan telur ke dalam stoples yang berisi air garam
-
7/27/2019 Massa Jenis 3
6/12
Diamati apa yang terjadi pada telur tersebut
Kegiatan 4
Topik : Rapatan (2)
Dimasukkan madu ke dalam stoples dengan hatihati Kemudian ditambahkan beberapa tetes pewarna makanan ke dalam air
Dituangkan air tersebut ke dalam stoples
Ketika menambahkan setiap cairan, dituangkan dengan sangat hati hati agar tidak
mengganggu lapisan sebelumnya
Selanjutnya pelanpelan dituangkan minyak sayur ke dalam stoples
Setelah itu di tambahkan alkohol ke dalam stoples
Dimasukkan bendabenda kecil ( paku, makaroni, tomat, bola pimpong) ke dalam stoples yang
telah di isis dengan beberapa jenis benda cair dengan pelan pelan. Dimasukkan satu per satu
bendabenda itu pada permukaan lapisan cairan
Diamati apa yang terjadi pada bendabenda
Pelaksanaan Praktikum
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika-Kimia Jurusan Tanah Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru, pada hari Selasa tanggal 2 April 2013 pukul 16.00 18.00
Wita.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Praktikum yang dilaksanakan memperoleh beberapa hasil sebagai berikut :
Kegiatan 1. Massa jenis benda (1)
No. BENDA MASSA VOLUME MASSA
JENIS
1. Balok 124,99 g 253,53 ml 0,49 gr/ml
2. Batu 70,39 g 29 ml 2,42 gr/ml
3. Mahkota 42,17 g 45 ml 0,93 gr/ml
-
7/27/2019 Massa Jenis 3
7/12
Dewa
4. Paku 4,77 g 0,5 ml 9,54 gr/ml
5. Telur
ayam53,31 g 50 ml 1,06 gr/ml
6. Telur
puyuh
10,33 g 10 ml 1,033
gr/ml7. Mahkota
Dewa70,68 g 60 ml 1,17 gr/ml
Kegiatan 2. Massa jenis benda (2)
Jenis
Benda
Ulangan m1 m2 m3 m4 Massa
Jenis
Pasir
Halus
1 18,92 45,87 26,37 49,22 2,12
2 18,92 45,87 25,15 49,82 2,16
3 18,92 45,87 25,76 49,82 2,36
Tepung 1 18,92 45,87 22,82 43,86 0,66
2 18,92 45,87 21,02 45,13 0,74
3 18,92 45,87 21,75 44,69 0,71
Kapur 1 18,92 45,87 22,07 47,18 1,7
2 18,92 45,87 21,92 46,93 1,54
3 18,92 45,87 21,52 46,75 1,51
Telur di air garam
Kegiatan 3. Rapatan (1)
-
7/27/2019 Massa Jenis 3
8/12
Telur di air biasa
Gambar 1.
Kegiatan 3. Rapatan (2)
No. Benda Hasil Pengamatan
1. Makaroni Melayang didalam air
2. Bola pimpong Berada di permukaan lapisan paling atas
3. Paku Tenggelam di dalam madu (larutan paling bawah)
-
7/27/2019 Massa Jenis 3
9/12
Gambar 2.
Pembahasan
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar
pula massa dibagi setiap volumenya. Massajenis tidak bergantunng pada jumlah zat, sdikit atau banyak jumlah zat, massa jenisnya
tetap. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis merupakan cirri khas suatu zat.
Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat.
Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang
sama. Kegiatan pertama dilakukan untuk mengetahui massa jenis pada zat padat. Untuk mengetahui massa benda tidak beraturan dapat
dilakukan pengukuran dengan menimbang pada neraca. Karena bentuknya tidak beraturan maka pengukuran volumenya dengan
menggunakan gelas ukur. Pada kegiatan ini diperoleh hasil balok memiliki massa balok 124,99 g, batu 70,39 g, mahkota dewa 42,17 g, dan
paku 8,40 g. Selain mengukur massa jenis dilakukan jjuga pengkuran volume benda benda tersebut dan diperoleh hasil, pada balok
memiliki volume 253,53 cm3, batu 29 ml, mahkota dewa 45 ml, dan paku 0,5 ml. Dari semua benda yang diukur massa jenis yang paling
berat adalah paku dan massa jenis yang paling ringan adalah balok kayu.
Dari percobaan yang dilakukan, untuk menentukan massa suatu benda, volume suatu benda dan massa jenis suatu benda, diperlukan
ketelitian pengukuran panjang, lebar, tinggi dan diameter suatu benda mutlak diperlukan untuk memperoleh hasil yang mendekati
kebenaran.
Pada kegiatan kedua yang dilakukan di peroleh hasil telur tenggelam diair biasa dan melayang di air garam. Pada air biasa massa jenis
telur lebih berat di bandingkan dengan massa jenis air sedangkan pada air yang telah diberi garam massa jenis air bertambah sehingga
massa jenis air lebih berat dibandingkan dengan massa jenis telur tersebut. Pada kegitan yang dilakukan dapat diterapkan pada IPTEK
tentang kapal laut dan kapal selam.
Pada kegiatan ketiga di dapatkan hasil, saat madu, air, minyak sayur dan alcohol di campurkan semua larutan tidak tercampur menjadi
satu tetapi membentuk lapisan lapisan, namun pada alcohol terjadi penggumpalan. Pada saat benda benda seperti makaroni, bola
pimpong dan paku di masukkan terjadi reaksi yang berbeda beda. Seperti pada makaroni saat dimasukkan kedalam toples yang berisi
larutan posisi makaroni berada di dalam air, pada bola pimpong berada di atas permukaan larutan alkohol, sedangkan pada paku justru
tenggelam di lapisan bawah yaitu madu. Terjadi perbedaan pada benda yang dimasukkan kedalam lapisan larutan, hal tersebut terjadi
karena adanya perbedaan massa jenis dari zat cair maupun zat padat. Percobaan tersebut sesuai dengan hukum yang dikemukakan oleh
Archimendes. Archimendes mengemukakan bahwa suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam permukaan air akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut. Dari percobaan yang dilakukan
ada benda yang terapung, melayang dan tenggelam. Suatu benda dikatakan terapung apabila massa jenis zat cair lebih besar dari pada
massa jenis benda tersebut, sehingga gaya ke atas lebih besar dari gaya berat benda. Peristiwa melayang pada benda diakkibatkan massa
jenis zat cair sama dengan massa jenis benda tersebut, sehingga gaya keatas sama dengan gaya berat benda. Sedangkan benda
-
7/27/2019 Massa Jenis 3
10/12
dikatakan tenggelam apabila massa jenis zat cair lebih kecil dari massa jenis benda, sehingga gaya ke atas lebih kecil dari gaya berat
benda. Pada kegiatan yang dilakukan IPTEK yang dapat diterapkan adalah penyelam pada dasar air, maka penyelam akan mengapung.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Massa jenis adalah pengukuranmassasetiap satuanvolumebenda. Semakin tinggi massa jenissuatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis berfungsi untuk
menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda.
2. Nilai massa jenis suatu zat adalah tetap, tidak tergantung pada massa maupun volume zat, tetapi
tergantung pada jenis zatnya, oleh karenanya zat yang sejenis selalu mempunyai masssa jenis
yang sama.
3. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Massa
jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu
zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama. Kegiatan
pertama dilakukan untuk mengetahui massa jenis pada zat padat.
4.
Untuk mengetahui massa benda tidak beraturan dapat dilakukan pengukuran dengan menimbangpada neraca. Karena bentuknya tidak beraturan maka pengukuran volumenya dengan
menggunakan gelas ukur.
Saran
Sebaiknya ada terjalinnya hubungan kerja sama antar praktikan dengan asisten sangat
diperlukan untuk dapat mencapai target yang diinginkan
http://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Volumehttp://id.wikipedia.org/wiki/Massa -
7/27/2019 Massa Jenis 3
11/12
DAFTAR PUSTAKA
Bredthauer, Wilhem et al. 1993.Impulse Physik Jilid 1. Stuttgard: Ernst Klett Schubuchvelag.
Hidayat, Bambang. 1979.Bumi dan Antariksa jili 1 dan 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kondo, 1982. The New Book Of Populer Sience.New York: Groiler Int. Inc
Searss, F.W dan M.W. Zeamansky.1985.Fisika untuk Universitas jilid 1. Bandung: Bina Cipta
-
7/27/2019 Massa Jenis 3
12/12
LAMPIRAN