maserasi dan perfusi

8
MASERASI Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Prinsip kerja dari teknik pembuatan ini adalah dengan cara memutuskan lamella tengah dari sel tumbuhan. Pemutusan lamella tengah bertujuan memisahkan bagian sel dengan sel lainnya sehingga sel bisa dilihat secara satuan utuh. Teknik ini sangat bermanfaat. Banyak penelitian melakukan teknik ini untuk mengekstraksi suatu zat atau bagian tertentu dari sel tumbuhan. Gambar 1. Preparat Maserasi Batang Membujur Anggrek Kalajengking (Arachnis maingayi) Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyarian. Cairan penyarian akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat

Upload: fatimah-dian

Post on 11-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teknik maserasi & perfusi

TRANSCRIPT

MASERASI

Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Prinsip kerja dari teknik pembuatan ini adalah dengan cara memutuskan lamella tengah dari sel tumbuhan. Pemutusan lamella tengah bertujuan memisahkan bagian sel dengan sel lainnya sehingga sel bisa dilihat secara satuan utuh. Teknik ini sangat bermanfaat. Banyak penelitian melakukan teknik ini untuk mengekstraksi suatu zat atau bagian tertentu dari sel tumbuhan.

Gambar 1. Preparat Maserasi Batang Membujur Anggrek Kalajengking(Arachnis maingayi)

Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyarian. Cairan penyarian akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat akan didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung zat aktif mudah larut dalam cairan penyarian, tidak mengandung zat mudah mengembang dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin, stirak dan lain-lain. Keuntungan cara penyarian dengan Maserasi adalah cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan. Kerugian cara Maserasi adalah pengerjaannya lama dan penyariannya kurang sempurna.

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan (kamar). Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi merupakan proses dimana simplisia yang sudah halus memungkinkan untuk direndam dalam menstrum sampai meresap dan melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat mudah larut akan melarut. Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyarian. Cairan penyarian akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat akan didesak keluar (Gembong, 2005).

Beberapa contoh ekstraksi dengan menggunakan teknik maserasi adalah mengekstrak artermisin yang terdapat pada tumbuhanArtemisia annua L. Ekstraksi secara maserasi dengan pelarut n-heksana, dengan alat soxhlet menggunakan pelarut n-heksana, dan maserasi-perkolasi dengan pelarut metanol. Ekstrak n-heksana difraksinasi dengan metanol 60%, fraksi metanol difraksinasi dengan n-heksana-etil asetat (9:1). Ekstrak metanol ditambahkan air suling, dan disentrifuga. Supernatan yang diperoleh difraksinasi dengan n-heksana. Pemekatan fraksi n-heksana atau n-heksana-etil asetat menghasilkan kristal yang direkristalisasi dengan metanol. Artemisinin 0,22 % b/b dari ekstrak n-heksana secara maserasi pengadukan, 0,29% b/b dari ekstrak n-heksana menggunakan soxhlet, dan 0,4% b/b dari ekstrak metanol secara maserasi (Kertasaputra, 1998).Maserasi dilakukan dengan metode Schultze,yaitu ke dalam tabung reaksi yang berisi potongan kayu dimasukkan asam nitrat (HNO3) konsentrasi 65% hingga kayu terendam dan potasium klorat (KClO3). Tabung beserta isinya dipanaskan hingga terjadi gelembung- gelembung udara berwarna putih kekuningan, sebagai tanda proses maserasi sedang berlangsung dan serat mulai terpisah. Kemudian tabung segera didinginkan dan serat dicuci dengan aquades lalu serat dimasukkan ke dalam tabung yang berisi alkohol 50%. Selanjutnya serat diambil dan diletakkan di kaca objek dan diberi kaca penutup lalu diukur dimensi seratnya (Hidayat, 1995).

Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Prinsip kerja dari teknik pembuatan ini adalah dengan cara memutuskan lamella tengah dari sel tumbuhan. Pemutusan lamella tengah bertujuan memisahkan bagian sel dengan sel lainnya sehingga sel bisa dilihat secara satuan utuh. Teknik ini sangat bermanfaat. Banyak penelitian melakukan teknik ini untuk mengekstraksi suatu zat atau bagian tertentu dari sel tumbuhan (Fathiyawati, 2008).

PERFUSIFiksasi dengan Cara Perfusi Fiksasi dengan cara perfusi yaitu dilakukan dengan cara memaksa masuk fiksatif kedalam jaringan dengan alat tertentu. Perfusi dapat dilakukan dengan baik pada hewan yang sudah mati maupun pada hewan masih hidup tetapi sudah berada dibawah pengaruh bahan anestesi. Cara perfusi ini sangat bermanfaat pada jaringan atau organ tertentu yang membutuhkan fiksasi sesegera mungkin tetapi tidak dapat dikoleksi dengan cepat, contoh utamanya adalah sistem saraf pusat. Namu kebanyakan organ tidak dapat terfiksasi secara memadai hanya dengan metode perfusi karena cairan perfusi biasanya mengalalir keluar dari dalam sel selama proses pemompaan. Peralatan utama yang digunakan adalah kanula gelas dengan ukuran sesuai dengan diameter aorta yang akan digunakan, dan beberapa selang karet yang berfungsi untuk menghubungkan kanula dan botol perfusi.

Gambar 2. Peristaltic Pump sering digunakan untuk melakukan fiksasi dengan perfusi pada hewan coba kecil seperti mencit dan tikus

Cara melakukan perfusi Setelah hewan dibius, potong pembuluh darah disekitar leher. Dedahkan jantung dengan cara memotong bagian kartilago rusuk yang diikuti dengan mengangkat sternum. Setelah itu syat bagian perikardium dan lipat ke bagian belakang hingga arteri arteri besar terlihat dengan jelas. Bersihkan aorta dari jaringan lain yang melekat dan buat ikatan dibelakangnya. Buat satu celah kecil pada dinding aorta ( mengarah ke posterior ) dan dengan hati hati selipkan sebuah kanula yang sebelumnya telah dibasahi. Buka atrium kanan sehingga darah dan cairan lain dapat mengalir keluar. Sebelum fiksatilf diperfusi ada baiknya diawali dengan injeksi larutan salin (50 100 ml) untuk mengeluarkan residu darah yang masih menenpel pada dinding pembuluh darah. Jika fiksatif yang akan digunakan adalah formalin dikromat subtitusi kalium dikromat 2,5% dengan salin normal. Isi botol perfusi dengan fiksatif (500 1000 ml, tergantung ukuran tubuh hewan), yang telah dihangatkan setara dengan suhu tubuh. Letakkan botol perfusi selevel dengan permukaan meja, buka keran yang terdapat pada selang karet kemudian botol perfusi secara perlahan sampai mencapai ketinggian 4 5 kaki pada ketinggian mana akan timbul tekanan yang memadai untuk memaksa darah keluar. Setelah 5 menit, buak abdomen dan amati organ yang ingin diferfusi. Jika pembuluh darah pada permukaan organ masih berisi darah dan organ belum berubah warna maka ada kemungkinan bahwa perfusi tidak berhasil.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama perfusi1.Menyangkut hal-hal teknis.2.Menyangkut persoalan praktis.Beberapa kekurangan metode perfusi yang pernah dicatat antara lain:1.Darah yang terdapat dalam pembuluh darah akan hilang sehingga ketika pengamatan sel-sel darah dan komponennya tidak bisa lagi diamati dalam pembuluh darah.2.Perfusi tidak bisa lagi dilakukan pada organ atau jaringan jika jaringan telah kaku ( posmoten clotting ).

PERTANYAAN DAN JAWABAN :1. Maserasi dikenal sebagi perlakuan pendahuluan yang umum, mengapa maserasi dikatakan seperti pernyataan tersebut?Jb : Sebelun teasing,biasanya dilakukan berbagai tindakan pendahuluan, misalnya dengan pelunakan jaringan keseluruhan ataupun sebagian saja dengan jalan perendaman dalam air atau jenis larutan tertentu.

2. Apa keuntungan dan kerugian teknik Maserasi?Jb : Keuntungan cara penyarian dengan Maserasi adalah cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan. Kerugian cara Maserasi adalah pengerjaannya lama dan penyariannya kurang sempurna

3. Apa kelebihan dan kekurangan fiksasi dengan cara perfusi?Jb : Kelebihannya ialah sangat bermanfaat pada jaringan atau organ tertentu yang membutuhkan fiksasi sesegera mungkin tetapi tidak dapat dikoleksi dengan cepat, contoh utamanya adalah sistem saraf pusat. Sedangkan kekurangannya ialah kebanyakan organ tidak dapat terfiksasi secara memadai hanya dengan metode perfusi karena cairan perfusi biasanya mengalalir keluar dari dalam sel selama proses pemompaan

4. Indikator apa yang menandakan bahwa suatu proses perfusi itu tidak berhasil?Jb : Indikatornya ialah jika pembuluh darah pada permukaan organ masih berisi darah dan organ belum berubah warna maka ada kemungkinan bahwa perfusi tidak berhasil

5. Bagaimana mekanisme cara kerja Maserasi?Jb : Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyarian. Cairan penyarian akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat akan didesak keluar