masalah bayi

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi. Semua kebutuhanya harus dipenuhi seperti yang diinginkanya, tetapi ia belum pandai menyatakan keinginan itu. Ia hanya pandai menangis. Bila seorang ibu mendengar bayinya menangis, ibu yang pertama kali mempunyai bayi itu tentu merasa bingung tidak mengerti apa yang harus diperbuatnya. Masa bayi di anggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode kehidupan yang sesungguhnya. Karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk. Perkembangan pribadi di dominasi oleh berbagai macam perasaan, baik perasaan senang ataupun tidak senang menguasai diri bayi, sehingga setaip perkembangan pungsi perbadi dan tingkah laku bayi sangat dipengaruhi oleh perasaanya. Perasaan sendiri tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi- reaksi bayi terhadap stimuli lingkungan. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perkembangan masa bayi? 2. Apa ciri-ciri bayi? 3. Apa saja tugas dalam perkembangan masa bayi? 4. Apa saja ketrampilan-ketrmapilan pada masa bayi? 1

Upload: rahmabasri

Post on 21-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikologi

TRANSCRIPT

Page 1: masalah bayi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi. Semua kebutuhanya harus

dipenuhi seperti yang diinginkanya, tetapi ia belum pandai menyatakan keinginan itu. Ia

hanya pandai menangis. Bila seorang ibu mendengar bayinya menangis, ibu yang pertama

kali mempunyai bayi itu tentu merasa bingung tidak mengerti apa yang harus

diperbuatnya.

Masa bayi di anggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode

kehidupan yang sesungguhnya. Karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan pola

ekspresi emosi terbentuk.

Perkembangan pribadi di dominasi oleh berbagai macam perasaan, baik perasaan

senang ataupun tidak senang menguasai diri bayi, sehingga setaip perkembangan pungsi

perbadi dan tingkah laku bayi sangat dipengaruhi oleh perasaanya. Perasaan sendiri tidak

tumbuh dengan sendirinya, melainkan berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi-

reaksi bayi terhadap stimuli lingkungan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan masa bayi?

2. Apa ciri-ciri bayi?

3. Apa saja tugas dalam perkembangan masa bayi?

4. Apa saja ketrampilan-ketrmapilan pada masa bayi?

5. Bagaimana perilaku emosi pada masa bayi?

6. Bagaimana perkembangan sosialisasi pada masa bayi?

7. Bagaimana awal tumbuhnya minat dalam bermain?

8. Bagaimana perkembangan kepribadian dalam usia bayi?

9. Apa saja bahaya pada masa bayi?

10. Berbagai penyakit yang sering terjadi pada masa bayi?

11. Bagaimana perawatan pada masa bayi?

1

Page 2: masalah bayi

BAB II

PEMBAHASAN

I. PERKEMBANGAN MASA BAYI

A. Masa Bayi

Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir

dua minggu. Masa bayi akan digunakan untuk membedakannya dengan pascanatal yang

ditandai dengan keadaan yang sangat tidak berdaya. Selama beberapa bulan masa bayi,

keadaan tidak berdaya itu secara berangsur-angsur agak menurun. Akan tetapi tidak

berarti bahwa keadaan tidak berdaya akan menghilang dengan cepat dan bayi menjadi

mandiri, melainkan setiap hari, setiap minggu, dan setiap bulan bayi semakin mampu

mandiri sehingga saat masa bayi berakhir pada ulang tahun kedua. 

Selama dua tahun pertama kehidupannya, perkembangan fisik bayi berlangsung

sangat ekstensif. Pada saat lahir, bayi memiliki kepala yang sangat besar dibandingkan

dengan bagian tubuh lain. Tubuhnya bergerak terus ke kiri dan ke kanan dan sering tidak

dapat dikendalikan. Mereka juga memiliki refleks yang didominasi oleh gerakan-gerakan

yang terus berkembang. Secara umum refleks merupakan cara agar bayi dapat bertahan

untuk kehidupannya atau melatih kemampuan motorik anggota tubuhnya. 

Adapun ciri-ciri pada masa masa bayi ini adalah:

1. Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya, Karena pada saat ini banyak

pola perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk.

2. Masa bayi adalah masa dimana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat.

3. Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan.

4. Masa bayi ada masa meningkatnya individualitas

5. Masa bayi adalah permulaan sosialisasi

6. Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggolongan peran-seks

7. Masa bayi adalah masa yang menarik

8. Masa bayi merupakan permulaan kreativitas

9. Masa bayi adalah masa berbahaya.

2

Page 3: masalah bayi

B. Tugas Dalam perkembangan masa bayi

1. Perkembangan fisik

Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan terjadi pada masa bayi dan

pada periode pubertas. Selama enam bulan pertama, pertumbuhan  terus terjadi dengan

pesat seperti periode prenatal dan kemudian mulai menurun. Meskipun pola umum dari

pertumbuhan dan perkembangan sama bagi semua bayi, tetapi tetap ada perbedaan dalam

tinggi, berat, kemampuan sensorik, dan dalam bidang perkembangan fisik lain. Selama

periode masa bayi perbedaan-perbedaan tidak saja terus berlangsung tetapi semakin

bertambah mencolok.

2. Fungsi psikologis

Masa bayi adalah masa pembentukan pola-pola psikologis fundamental untuk

makan, tidur, dan buang air meskipun pembentukan kebiasaan tersebut mungkin tidak

selesai pada akhir masa bayi.

3. Pengendalian Otot

Pada mulanya tubuh bayi mengalami gerakan-gerakan yang menyerupai kegiatan

meneyluruh pada bayi neonatal. Juga halnya dewmikian dalam keadaan tidur, gerakan

acak tak berarti iniberangsur-angsur menjadi lebih terkoordinasi sehingga memungkinkan

terjadinya pengendalian otot. Perkembangan pengendalian otot terjadi karena adanya

factor pematangan dan factor belajar. Karena otot-otot, tulang-tulang, dan struktur saraf

sudah matang dan karena perubahan dalam perbandingan badan maka bayi dapat

menggunakan badanya secara terkoordinasi. Tetapi bayi harus dibberi kesempatan untuk

belajar melakukannya. Sebelum kegiatan siap tercapai, belajar tidak akan ada

manfaatnya. Perkembangan pengendalian otot mengikuti pola yang pasti dan dapat

diramalkan yang dikuasai oleh hukum perkembangan arah. Pola perkembangan

koordinasi tangan, usia empat bulan melihat tetapi tidak dapat menyentuh, lima bulan

gerakan menyendok, usia delapan bulan sebuah balok masing-masing ditangan, dan usia

kesembilan gerakan menjepit disempurnakan..

3

Page 4: masalah bayi

Ketrampilan-ketrmapilan masa bayi:

a) Ketrampilan tangan

Makan sendiri, pada usia delapan bulan, kebayakan bayi dapat memegang botol

susunya sendiri setelah dot dimasukan ke dalam mulut; pada usia sembilan bulan, bayi

dapat memasukkan dot ke dalam mulut dan mengeluarkannya tanpa dibantu. Pada umu

rdua belas bulan bayi dapat minum dari cangkir yang dipegang dengan kedua belah

tangannya, dan beberapa bulan kemudian dapat minum dari cangkir dengan

menggunakan satu tangan. Pada tiga belas bulan mulai makan sendiri dengan snedok,

dan sebulan dua bulan kemudian dapat menusuk makan dengan menggunakan garpu dan

memasukkannya kedalam mulut disertai tumpahan. Pada ulang tahun kedua kebanyakan

bayi dapat menggnakan sendok dan garpu tanpa menumpahkan makanan.

Berpakaian sendiri, pada akhir tahun pertama kebanyakan baik dapat menarikkan

kaos kaki, sepatu, topi, dan sarung tangan. Pada pertemngahan tahun kedua bayi

berusaha memakai topi dan sarung tangan dan akhir pada masa bayi dapat menegnakan

dan melepaskan pakaian. Mengurus diri sendiri, mandi sendiri terbatas pada menyeka

muka dan badan. Sebelum dua tahun kebanyakan bayi berusaha menyikat gigi dan

menyisir rambut cara sendiri.

Ketrampilan bermain, pada dua belas bulan kebanyakan bayi dapat mencoret-

coret dengan pensil atau karyon, dan beberapa bulan kemudian dapat melempar  atau

mengelindingkan bola, membuka kotak, membuka tutup botol, membalik halaman-

halaman buku, memebentuk bangunan dengan beberapa balok, menguntai manik-manik

besar dan

menggunting kertas.

b) Ketrampilan kaki

Bayi belajar melompat dari tempat tinggi biasanya dengan gerakan-gerakan

meneyrupai berjalan. Bayi memanjat tangga mula-mula dengan cara merangkak dan

merambat setelah dapat berjalan sendiri,ia naik dan turun dalam posisi tegak, meletakkan

satu kaki pada tangga dan menarik kaki yang satunya. Bayi dapat berenang dan

menceburkan tangan dan menendang-nendang kaki.

4

Page 5: masalah bayi

4. Perkembangan Bicara

Berbicara merupakan sarana komunikasi. Komunikasi memiliki dua aspek, yaitu

menegrti apa yang dimaksud orang lain dan kemampuan mengkomunikasikan pikiran dan

perasaan diri sendiri kepada orang lain sehingga dapat dimengerti. Dasar kedua aspek

tersebut telah dilakukan selama masa bayi, meskipun kemampuan untuk menegrti

biasanya lebih besar daripada kemampuan bicara pada menjelang masa bayi. Tugas

pertama dalam berkomunikasi adalah berupa pemahaman akan perkataan orang lain.

Dalam setiap tahapan usia, anak-anak lebih dapat menegrti apa yang dikatakan orang lain

daripada mengutarakan pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan mereka sendiri dalam kata-

kata.

Tugas kedua dalam komunikasi dengan orang lain adalah belajar bicara. Karena

belajar bicara adalah tugas yang lama dan sulit, dan karena bayi-bayi belum matang untuk

belajar hal yang sulit ini selama tahun pertama, maka alam memberikan bentuk-bentuk

pengganti komunikasi yang digunakan sampai mereka siap untuk belajar. 

Menurut M.F. Berry & J. Eisenson perkembangan bicara bayi berupa:

Refleks Vokalisasi (mengeluarkan suara dengan reflex)

Babbling (mengeluarkan suara akibat membutuhkan sesuatu)

Lalling (pengucapan kata atau suku kata yang di ulang – ulang)

Echollia (meniru suara – suara yang di dengar dari luar)

True Speech (bayi mulai dapat berbicara dengan benar)

Perkembangan bahasa ditingkat permulaan ini dapat dianggap semacam

persiapan berbicara.

a. Pada bulan pertama, bayi hanya pandai menangis. Dalam hal ini tangisan di

anggap sebagi pernyataan rasa tak senang.

b. Kemudian ia menangis dengan cara yang berbeda-beda menurut maksud yang

hendak dinyatakan.

c. Selanjutnya ia mengeluarkan bunyi (suara-suara) yang banyak ragamnya. Tetapi

bunyi-bunyi itu belum mempunyai arti , hanya untuk melatih pernapasan dan alat-

alat bicara saja. Menjelang usia pertengahan ditahun pertama, ia meniru suara-

suara yang didengarnya, kemudian mengulangi suara itu, tetapi bukan berarti

karena ia sudah mengerti apa yang di dengar dan dikatakan kepadanya.

5

Page 6: masalah bayi

Kita melihat ada sesuatu yang ganjil dalam perkembangan bahasa ini: setelah

anak memperlihatkan beberapa kemajuan, perkembangan bahasa itu seakan-akan

terhenti sampai ia pandai bejalan. Kelihatanya ia mengalihkan perhatianya untuk

belajar berjalan. Jika ia nanti sudah pandai bejalan barulah ia memasuki tingkat

perkembangan bahasa yang sebenarnya.

Di tingkat permulaan tidak ada perbedaan perkembangan bahasa antara anak

yang tuli dengan anak yang biasa. Anak tuli juga menyatakan perasaan yang tak senang

dengan cara menangis.sedangkan perasaan senangnya dinyatakan dengan bebagai

macam suara raban, tetapi tingkat perkembangan bahasa selanjutnya tidak terdapat pada

dirinya. Ia tidak dapat mampu mengulangi suara-suara rabannya dan suara orang lain.

Jika ia nanti sudah besar, ia akan menjadi bisu.

C. Perilaku Emosi Pada Masa Bayi

Pada waktu lahir, emosi tampak dalam bentuk sederhana, hampir tidak terbedakan

sama sekali. Dengan bertambahnya usia, berbagai reaksi emosional menjadi kurang

tersebar dan reaksi emosional dapat ditimbulkan oleh berbagai macam rangsangan. Pola

emosi yang lazim pada masa bayi:

1. Kemarahan

Perangsang yang lazim membangkitkan kemarahan bayi adalah campur tangan

terhadap gerakan-gerakan mencoba-cobanya, menghalangi keinginannya, tidak

mengizinkannya mengerti sendiri, dan tidak memperkenankan apa yang dia inginkan.

Tanggapan marah ditunjukan dengan bentuk menjerit, meronta-ronta, menendangkan kaki,

mengibaskan tangan, dan memukul atau menendang apa saja yang ada dekatnya.pada

tahun kedua, bayi dapat  juga melonjak-lonjak, berguling-guling, meronta-ronta, dan

menahan nafas.

2. Ketakutan

Perangsang yang paling mungkin membagkitkan ketakutan bayi adalah suara

keras, orang, situasi, dan barang asing, ruangan gelap, tempat tinggi, dan binatang.

Tanggapan rasa takut ditunjukkan dengan menjauhkan diri dari perangsang yang

menakutkan dengan merengek, menangis, dan menahan nafas.

6

Page 7: masalah bayi

3. Rasa ingin tahu

Setiap mainan atau barang baru dan tidak biasa adalah perangsang untuk keingin

tahuan dengan mengungkapkan melalui ekspresi wajah, menegangakn otot muka,

membuka mulut, dan menjulurkan lidah, kemudian bayi akan mengkap barang tersebut

dengan mememgang, membolak-balik, melempar, atau memasukkan ke mulutnya.

4. Kegembiraan

Kegembiraan dirangsang dengan kesenangan fisik. Pada bulan kedua dan ketiga

bayi bereaksi pada orang yang mengajaknya bercanda, menggelitik, mengamati, dan

memperhatikannya. Mereka mengungkapkan dengan tertawa, senyuman, mengegrakkan

lengan serta kakinya.

5. Afeksi

Setiap orang yang mengajak bayi bermain, mengurus kebutuhan jasmaninya, atau

memperlihatkan efeksi akan merupakan perangsang untuk afeksi mereka. Maian dan

hewan kesayangan menjadi objek cinta mereka. Bayi mengungkapkan afeksinya dengan

memeluk, menepuk, dan mencium barang atau orang yang dicintai. 

D. Perkembangan Sosialisasi

Pengalaman sosial yang dini memainkan peranan yang penting dalam menentukan

hubungan sosial di masa depandan poal perilaku terhadap orang-orang lain. Anak yang

pad saat bayi banyak menangis cenderung agresif dan menunjukkan perilaku-perilaku

yang mencari perhatian lain. Sebaliknya, bayi yang ramah dan lebih bahagia biasanya

penyesuaian sosialnya lebih baik apabila telah menjadi besarnya.

Pola perkembangan perilaku sosial dapat diramalkan meskipun dapat terjadi

perbedaan-perbedaan karena keadaan kesehatan, keadaan emosi atau keadaan lingkungan.

Selama tahun pertama masa bayi, bayi dalam keadaan seimbang yang membuat ia ramah,

mudah dirawat, dan menyenagkan. Sekitar pertengahan tahun kedua, keseimbangan

berubah menjadi ketidak seimbangan sehingga bayi menjadi rewel, tidak kooperatif, dan

sulit dihadapi. Sebelum masa bayi berakhir keseimbangan kembali memperlihatkan

perilaku yang menyenangkan dan perilaku sosial.  Dasar-dasar sosial awal adalah sanagt

penting karena jenis perilaku yang diperlihatkan bayi dalam berbagai situasi sosial

7

Page 8: masalah bayi

memepngaruhi penyesuaian pribadi dan sosial dan terbentuknya pola-pola ini cenderung

menetap. 

E. Awal Tumbuhnya Minat Dalam Bermain

Terdapat ciri-ciri bermain tertentu yang khsus dalam masa bayi yang berbeda dari

permainan anak muda belia dan pasti berbeda dengan ciri-ciri bermain anak-anak yang

lebih besar dan orang dewasa. Perkembangan bermain dalam masa bayi dipengaruhi oleh

perkembangan fisik, motorik, dan mental. Dengan bermain, memberikan kesempatan bagi

bayi untuk banyak belajar, yaitu pemecahan masalah dan kreatifitas. Tanpa bermain,

dasar kreatifitas dan pemecahan masalah tidak dapat diletakkan sebelum anak

mengembangkan kebiasaan untuk menghadapi lingkungan dengan cara yang tidak kreatif.

Pentingnya bermain masa bayi juga memberikan masukan informasi bagi bayi mengenai

lingkungannya, orang-orang, dan benda-benda di lingkungannya. Bayi belajar mengenai

dunia manusia dan benda melalui penjelajahan (eksplorasi). Dan dengan bermain akan

menimbulkan kegembiraan

Pada masa bayi, pengertian timbul dari gabungan penjelajahan sensorik,

manipulasi motorik, dan menjelang akhir masa bayi dari jawaban terhadap pertanyaan-

pertanyaan. Dan peranan disiplin dalam perkembangan moral terutama dalam bentuk

hukuman untuk perilaku yang salah dan pujian untuk perilaku yang diterima secara soial. 

F. Perkembangan Kepribadian Dalam Usia Bayi

Potensi untuk perkembangan kepribadian sudah ada pada waktu lahir, karena

tidak ada dua individu yang memiliki  fisik maupun sifat mental bwaan yang sama atau

memiliki pengalaman lingkungan yang sama maka tidak akan pernah ada dua orang yang

mengembangkan pola-pola kepribadian yang identik.  Masa bayi sering disebut sebagai

"periode kritis" dalam perkembangan kepribadian karena pada saat ini diletakkan dasar

dimana struktur kepribadian dewasa akan dibangun. Sifat kepribadian tertentu berubah

sekalipun masih dalam masa bayi. Perubahan ini dapat bersifat kuantitatif, yaitu

menguata atau melemahnya sifat yang sudah ada, atau bersifat kualitatif, sifat yang secara

sosial kurang baik digantikan oleh sifat sosial yang lebih baik. Sebagian  besar perubahan

kepribadian cenderung bersifat kuantitatif.   Inti pola kepibadian yaitu konsep diri pada

dasarnya tetap sama. Dengan berjalannya waktu inti ini semakin kuat. Perubahan dalam

8

Page 9: masalah bayi

sifat-sifat kepribadian dapat mengganggu keseimbangan kepribadian. Jadi, pengalaman-

pengalaman awal sangatlah penting dalam membentuk pola kepribadian. 

G. Bahaya Pada Masa Bayi

Karena masa bayi merupakan dasar, maka masa itu khususnya merupakan masa

berbahaya. Bahaya itu dapat mrupakan bahaya fisik dan psikologis atau keduanya. Dalam

tahun pertama dalam masa bayi, bahaya fisik cenderung lebih banyak dan lebih parah

daripada bahaya-bahaya psikologis. Dalam tahun kedua terjadi sebaliknya. fisiknya

merupakan bahaya serius, jadi sedapat mungkin harus dicegah dan segala sesuatu harus

dilakukan untuk memperkecil intensitasnya kalau memang bahaya itu terjadi. Bahaya

fisik yang mungkin terjadi misalnya kematian, kematian ranjang, penyakit, kecelakaan,

kurang gizidasar untuk gemuk,  dan kebiasaan fisiologis. Bahaya psikologis yang

mungkin terjadi adalah kegagalan bayi menguasai tugas perkembangan pada usia

tersebut. Penguasaan ini menjadi penting karena, semakin cepat bayi dapat

mengendalikan tubuhnya, semkain cepat pula ia tidak tergantung pada bantuan orang lain

dan penguasaan tugas ini memberikan dasar untuk penguasaan tugas perkembangan pada

tahap-tahap berikutnya. Semakin baik penguasaan terhadap tugas perkembangan masa

bayi, semakin mudah dan cepat anak dapat menguaai tugas masa kanak-kanak.   Bahaya

psikologis yang mungkin terjadi adalah bahaya dalam perkembangan motorik, bahaya

dalam bicara, bahaya emosi, bahaya sosial, bahaya bermain, bahaya dalam pengertian,

bahaya moralitas, bahaya hubungan keluarga, dan bahaya dalam perkembangan

kepribadain

II. PENYAKIT YANG SERING TERJADI PADA MASA BAYI

10 penyakit pertama bayi, yang dipaparkan oleh Dr. Kusnandi Rusmil, Sp.A dari

RS Hasan Sadikin, Bandung berikut ini.

1) Batuk-Pilek

Batuk-pilek pada bayi bisa karena banyak faktor. “Sebagian besar penyebabnya

virus, yang jenisnya ada ratusan banyaknya. Biasanya sembuh sendiri, kok. Gejalanya,

hidung berair, kadang tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam.”

9

Page 10: masalah bayi

Selain virus, batuk-pilek juga bisa karena bakteri. Biasanya disertai panas dan

gejalanya lebih berat, yaitu tenggorokan berwarna merah. Harus diberi antibiotik. Jika

terus berlanjut, bisa berakibat komplikasi radang telinga tengah. “Namun, sakit telinga tak

selalu terjadi pada batuk pilek.”

Jika cairan atau lendir banyak keluar dari hidung bayi dan membuat napas

tersumbat, beri obat tetes hidung atau sedot cairan hidung dengan alat khusus. “Yang

penting, penyebabnya dulu yang diobati. Karena virus belum ada obatnya, maka

pertahanan tubuh si bayi-lah yang harus ditingkatkan.” 

Biasanya, batuk-pilek pada bayi terjadi sekitar lima hari. Jika panas tubuh bayi tak

turun-turun hingga 2 – 3 hari, segera bawa ke dokter. “Orang tua tak perlu cemas jika bayi

batuk-pilek. Jika disertai panas, beri obat panas. Jangan lupa, beri nutrisi yang baik,

terutama yang mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan atau jus, minum

yang banyak, terutama ASI.”

2) Infeksi Telinga

Infeksi telinga dapat disebabkan batuk-pilek oleh virus yang terus-menerus,

sehingga virus masuk ke dalam saluran telinga. “Bisa juga karena telinga kemasukan air

yang mengandung kuman, sehingga mengakibatkan peradangan saluran telinga tengah.” 

Gejalanya, sakit pada telinga dan panas yang tidak turun-turun selama 2 – 3 hari.

“Harus segera dibawa ke dokter. Kalau tidak segera ditangani, gendang telinga bayi bisa

meradang dan pecah.”  Jika tak diobati, lama-lama radang telinga akan makin parah dan

dapat menimbulkan nanah. “Jika nanah pecah, cairan itu akan keluar dari telinga dengan

bau yang tidak enak. Efek jangka panjangnya, sistem pendengaran rusak.”

3) Diare

Seperti halnya batuk-pilek, diare pada bayi juga bisa karena bermacam faktor, dari

makanan yang tercemar kuman atau virus, keracunan makanan, sampai alergi susu. Diare

pada bayi umumnya dapat dilihat dari jumlah cairan yang keluar melalui buang air besar

(BAB) yang lebih banyak dari cairan yang masuk. Frekuensi BAB-nya lebih dari tiga kali

sehari. Jadi, harus diberi banyak cairan supaya tidak terjadi dehidrasi. 

Pencegahannya, beri bayi minum, misalnya oralit, minuman yang mengandung

ion, atau minuman yang mengandung probiotik, seperti yoghurt untuk membantu

10

Page 11: masalah bayi

keseimbangan kuman dalam perut. “Bayi enam bulan sudah boleh, kok, diberi minuman

mengandung ion atau probiotik.”

Kusnandi juga menegaskan, obat diare yang paling ampuh bagi bayi sebenarnya

ASI, karena mengandung obat anti-virus atau kuman yang dapat mencegah dan

mengurangi lamanya penyakit bersarang di dalam tubuh bayi.

Diare yang disertai demam, lanjut Kusnandi, paling sering disebabkan oleh virus.

“Semua penyakit karena virus, tidak ada obatnya. Yang penting, meningkatkan daya tahan

tubuh dan mengatasi kehilangan cairan tubuh dengan banyak-banyak minum, terutama

ASI.” 

Sementara diare disertai muntah, biasanya disebabkan karena rangsangan ke dalam

saluran pencernaan. “Rangsangan itu bisa macam-macam, bisa oleh kuman atau racun zat

kimia. Sekali lagi, yang penting adalah memberi minum yang banyak. Bisa juga diberi

obat anti muntah oleh dokter,” kata Kusnandi seraya mengingatkan agar orang tua tidak

memberi bayi obat pemampat feses atau tinja. “Jika tinja mampat, kuman enggak mati,

malah berkumpul di dalam usus. Lebih baik kuman dikeluarkan dulu melalui BAB.

Setelah kuman habis, otomatis diare akan berhenti dengan sendirinya,” kata Kusnandi

mengingatkan.

4) Batuk Plus Sesak Napas

Pada bayi yang memiliki potensi alergi atau asma, batuk pilek lama-lama bisa

menimbulkan sesak napas. “Batuk-pilek ini terjadi akibat kuman yang lama-lama

menyebar ke paru-paru. Bisa mengakibatkan gejala radang paru-paru, yaitu sesak napas,”

ujar Kusnandi. 

Jika sudah menyerang paru-paru, berarti sudah masuk ke tahap serius dan harus

betul-betul diobati. “Tanda-tanda sesak napas ini dapat dilihat secara fisik, antara lain bayi

bernapas lewat hidung, sehingga cuping hidung kembang-kempis, napasnya cepat, setiap

bernapas seperti ada yang menariknya hingga dadanya cekung.” 

Penanganan gejala-gejala serius ini harus lebih teliti. Bila perlu dirawat di RS

untuk diberi oksigen. “Jika sudah sampai ke tahap serius, tak bisa lagi hanya diberi

perawatan di rumah. Bisa bahaya dan harus segera ditolong dokter,” tegas Kusnandi.

11

Page 12: masalah bayi

5) Sakit Tenggorokan

Sakit tenggorokan pada bayi bisa karena kuman atau virus yang menyerang

tenggorokan. “Tanda-tanda fisiknya, tenggorokan berwarna merah, yang dapat terlihat di

bagian leher. Bayi juga terlihat seperti kesakitan, rewel, dan biasanya sulit menelan.”

Jika disebabkan virus, biasanya dokter akan memberi obat pengurang rasa sakit,

vitamin, dan dianjurkan diberi makan yang banyak, terutama jus buah, sayur bening, dan

ASI, agar tubuhnya kembali kuat. Namun jika penyebabnya kuman, dokter akan memberi

antibiotik. “Bisa berupa sirup atau puyer. Puyer lebih ekonomis dan dosisnya bisa lebih

tepat, karena dihitung per kilogram berat badan bayi. Efektivitasnya, sih, sebenarnya sama

saja dengan sirup.” 

6) Sembelit

Penyebab sembelit bisa karena kurang makan makanan berserat. Oleh karena itu,

bayi sebaiknya diberi banyak buah, sayuran, dan ASI. “Berikan puding atau agar-agar,

buah-buahan, dan sayuran. Untuk bayi yang belum bisa makan, berilah ASI sebanyak

mungkin. Biasanya, bayi yang masih minum ASI jarang sembelit, kecuali bayi yang diberi

susu formula. Mungkin susunya kurang cocok.” 

Untuk mengatasi sembelit, pilih susu yang cocok. “Sementara dokter biasanya

akan memberi obat untuk melancarkan BAB-nya.” Namun, ada juga bayi baru lahir yang

tak bisa buang air besar. “Keluhannya, perut kembung dan sering muntah. Itu karena saraf

dari usus kurang, sehingga gerak peristaltiknya pun berkurang. Ini penyakit bawaan, harus

dioperasi untuk membuang usus yang tidak ada sarafnya. Kasus seperti ini sering terjadi

pada bayi baru lahir,” terang Kusnandi.

7) Infeksi Saluran Kemih

Selain sulit BAB, infeksi saluran kemih juga sering terjadi pada bayi yang baru

lahir. “Banyak terjadi pada bayi perempuan, karena saluran kemih perempuan lebih

pendek dari saluran kemih bayi laki-laki, sehingga kuman lebih gampang masuk ke dalam

tubuh. Jika bayi panas tanpa diserta batuk-pilek atau sakit telinga, orang tua harus selalu

berpikir bahwa ini bisa saja sakit radang saluran kemih.”

Gejala infeksi saluran kemih hanya panas atau air kencingnya sedikit, dan bayi

merasa nyeri di daerah perut atau kesakitan saat buang air kecil/kencing. “Kadang-kadang,

radang atau infeksi saluran kemih ini tidak bergejala juga. Buang airnya pun normal.

12

Page 13: masalah bayi

Justru jika gejala tak muncul, sangat berbahaya karena dapat merusak ginjal.” Oleh karena

itu, jika bayi demam lebih dari 38,5 0 Celcius, segera periksakan ke dokter. 

8) Muntah

Muntah atau gumoh disebabkan karena perut bayi yang baru lahir ukurannya masih

sangat kecil. “Daya tampungnya masih sedikit. Kalau terlalu banyak diberi susu, dia akan

memuntahkan susunya kembali.”

Oleh karena itu, untuk bayi yang diberi susu formula, pada saat disusui, posisi

botol susu dan botol harus pas dengan mulutnya agar udara tidak ikut masuk ke dalam

mulut bayi. Udara yang ikut masuk ini dapat menyebabkan bayi muntah. Sementara untuk

bayi yang disusui ASI, posisi menyusui harus betul dan pas. Usai disusui, gendong bayi

dengan posisi seperti berdiri hingga bersendawa. Setelah itu bayi ditidurkan dengan posisi

miring ke kiri.

9) Alergi

Banyak hal yang dapat menyebabkan alergi pada bayi. “Yang paling sering alergi

susu sapi atau susu formula. Jika ibu atau keluarganya punya bakat alergi, bayi pun jadi

gampang alergi. Sebagian besar alergi timbul karena makan telur, sea food, dan susu

formula.”

Untuk menghindarinya, ibu menyusui sebaiknya menghindari konsumsi makanan

alergen seperti telur, kacang-kacangan, sea food, atau makanan pemicu alergi. “Pasalnya,

alergi ini dapat langusng terbawa melalui ASI. Dokter biasanya memberikan susu anti-

alergi khusus untuk bayi yang memiliki bakat alergi atau alergi pada susu formula. Susu

antialergi ini mudah didapat dan sudah banyak dijual, kok.”

10) Ruam Popok

Usai buang air atau pipis, popok bayi harus segera diganti agar tidak menimbulkan

iritasi atau merah-merah pada kulit bayi. Jika kulit bayi mengalami iritasi, kuman akan

lebih mudah masuk ke dalam tubuh bayi. Untuk mencegahnya, gantilah popok sesering

mungkin dan pakaikan pampers yang dapat menyerap banyak air. 

Untuk popok kain, sebaiknya rajin-rajin mencuci popok. “Teknologi sudah

semakin canggih, orang kini menciptakan pampers yang dapat menyerap air lebih banyak

agar lebih praktis. Namun, bukan berarti bayi harus seharian pakai pampers yang itu-itu

13

Page 14: masalah bayi

terus. Udara juga harus bisa keluar masuk, dong. Hanya saja, kelebihan pampers dapat

mengurangi frekuensi pergantian popok, dibandingkan popok kain.”

Pengobatan untuk ruam popok, jika kulit bayi terkena popok basah, dapat diobati

dengan memberikan bedak, talek, atau salep. “Tetapi yang paling penting harus sesering

mungkin mengganti popok atau pampers. Artinya, kondisi kulit bayi harus tetap dalam

keadaan kering.” 

Selain 10 penyakit di atas, ada beberapa tanda pada bayi yang harus diwaspadai

dan segera dibawa ke RS, antara lain: 

1) Kejang 

Jika bayi kejang disertai panas atau tanpa panas, harus segera di bawa ke RS untuk

mengetahui penyebab kejangnya. Setiap kejang, akan mengakibatkan terjadinya kerusakan

otak, sehingga bayi tidak boleh kejang. Jadi, secepatnya harus diatasi. Jika bayinya kejang

disertai demam, orang tua harus selalu membawa obat anti panas dan anti kejang. Karena

biasanya sakit kejang ini suka kambuh. Kemana pun si bayi pergi, harus selalu membawa

obat anti kejang untuk mencegah kejang. Jangan sampai bayi sering kejang. 

Pemicu kejang ini macam-macam, bisa karena proses di kepala atau otak, atau di

luar kepala. Kalau di dalam otak atau kepala, kemungkinan ada infeksi di otak atau tumor

di otak, dan perdarahan di otak. Tapi yang terjadi di luar otak, bisa karena kekurangan

natrium atau garam dan gula, sehingga terjadi gangguan-gangguan elektrolit. Misalnya

karena sering diare, atau kejang karena adanya elektrolit atau garam yang keluar dari

tubuh. 

2) Sesak napas 

Jangan sampai bayi sesak napas, apalagi sampai membiru. Itu tandanya si bayi

sudah kekurangan oksigen. Oksigen itu terutama dialirkan ke dalam otak dan organ

lainnya. Jika bayi Anda sesak napas, secepatnya harus diatasi, apakah sesak itu disebabkan

karena sumbatan saluran napas, atau karena infeksi di paru-paru, harus segera diatasi dan

dibawa ke dokter.

3) Syok 

Tanda-tandanya, denyut nadi tak teraba, muncul keringat dingin, kesadaran

berkurang, serta jumlah cairan tubuh berkurang. Penyebab syok pada bayi bermacam-

macam juga. Dapat dikarenakan kehilangan cairan tubuh, misalnya demam berdarah, yang

14

Page 15: masalah bayi

mengakibatkan cairan dari dalam darah melalui pembuluh darah keluar menuju jaringan.

Bisa juga karena diare dan kekurangan cairan, terjadinya perdarahan, kelainan jantung,

atau karena syok lain yang disebabkan karena kesakitan yang biasa dokter sebut dengan

neorogenik shock. Perawatannya, harus harus segera diinfus. 

4) Tak sadarkan diri 

Ini dapat terjadi karena adanya gangguan kesadaran. Setiap ada gangguan

kesadaran pada bayi, orang tua harus hati-hati dan harus segera membawanya ke dokter.

Ciri-ciri bayi yang tak sadarkan diri, secara fisik dapat terlihat seperti mula-mula setengah

sadar, mengacau, panas tinggi, atau mungkin saja langusng tidak sadar. Di cubit pun, tak

akan merasakan sakit dan tak tahu apa yang terjadi disekelilingnya

III. PERAWATAN PADA PERIODE BAYI

Merawat bayi merupakan hal yang sangat penting bagi seorang ibu / perawat .

Untuk itu, masa bayi merupakan masa penting yand menjadi  dasar bagi  masa

berikutnya. Masa pada setiap kebutuhan bayi harus dipenuhi agar pertumbuhan  dan

perkembangan dapat berjalan secara normal. Hal-hal yang harus dipenuhi oleh seorang

ibu/ perawat dalam merawat bayi adalah  sebagai berikut:

1. Kebutuhan oksigen  dan udara  segar.Udara segar sangat diperlukan untuk menjaga

kesehatan jasmani dan rohani bayi. Bayi sebaiknya sering dibawa ke udara yang

segar dan dialam terbuka jauh dari polusi. Bayi juga membutuhkan kamar yang

hangat, udara bebas bergerak dan cahaya yang cukup baik pada saat siang ataupun

malam hari. Keadaan kamar yang pengap, lembab dan gelap akan menggangu

kesehatan dan pertumbuhannya.

2. Kebutuhan gizi atau makan. Kebutuhan akan gizi untuk setiap umr berbeda.

Kebutuhan zat makanan untuk bayilebih banyak dari orang dewasa, karena pada

masa ini terjadi pertumbuhan yang sangat cepat fisik maupun psikis. Zat makanan

harus mengandunggizi yang berperan sebagai zat pembangun, pengatur dan energi.

Zat tersebut dikenal sebagai zat Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin dan Mineral

15

Page 16: masalah bayi

Cara Tepat Pemberian Makan Pada Usia Bayi

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi ibu/ seorang perawat dalan

pemberiaan makanan pada bayi baik gizi maupun usia dari bayi itu sendiri. Berikut

tips / cara tepat pemberian makan dari segi usia bayi:

a. Umur 0 – 4 bulan. Dari umur bayi usia sampai 4 bulan, ASI merupakan makanan

yang tepat untuk bayi itu sendiri.

b. Umur 4 – 6 bulan. Berikan ASI dan 2 kali makanan lumat saring seperti bubur

susu dan sari buah. Tujuannya adalah melatih bayi menerima makan yang lebih

padat.

c. Umur 6  - 9 bulan. Berikan ASI dan 3 kali makanan lembek seperti tim saring.

Pada saat ini kebutuhan bayi akan gizi semakin meningkat, sedangkan produksi

ASI semakin menurun, sehingga perlu makanan tambahan. Tujuannya melengkapi

zat gizi yang semakin berkurang pada ASI. Dan mengembangkan kemampuan si

bayi untuk menerima bermacam-macam makanan pada berbagai rasa dan bentuk,

mengembangkan kemampuan si bayi untuk mengunyah dan menelan serta

mencoba menyesuaikan dengan makanan yang mengandung enenrgi tinggi

Cara pemberian makan tersebut adalah:

Berikan secara hati-hati, sedikit demi sedikit dalam bentuk encer kemudian

lebih kental.

Jenis makanan diperkenalkan satu persatu sampai bayi mau menerimanya.

Jangan dipaksa bayi untuk memakan.

Berikan saat bayi lapar.

Makanan yang dapat menimbulkan alergi harus dicoba sedikit demi sedikit

seperti telur, ikan laut, ayam dll.

Jangan memberikan telur sebelum usia 7 bulan karena dapat menyebabkan

alergi

Berikan makanan yang mengandung zat besi dan vitamin A sperti hati, bayam,

wortel, daging ,telur.

d. Umur 9 – 12 bulan

Berikan ASI dan 3 kali makanan seperti orang dewasa tetapi lebih lunak dan tidak

merangsang serta 1 kali selingan

16

Page 17: masalah bayi

e. Umur lebih dari 12 bulan

Berikan ASI  dan 3 kali makanan seperti orang dewasa tetapi lebih lunak dan tidak

merangsang serta 1 kali rangsangan.

17

Page 18: masalah bayi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa bayi diannggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode

kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan pola

ekspresi emosi terbentuk.

Adapun tugas dalam perkembangan masa bayi yaitu: perkembangan fisik, fungsi

psikologis, pengendalian otot, dan perkembangan bicara

Dalam tahun pertama dalam masa bayi, bahaya fisik cenderung lebih banyak dan

lebih parah daripada bahaya-bahaya psikologis. Dalam tahun kedua terjadi sebaliknya.

fisiknya merupakan bahaya serius, jadi sedapat mungkin harus dicegah dan segala sesuatu

harus dilakukan untuk memperkecil intensitasnya kalau memang bahaya itu terjadi.

Lingkungan sangat berperan sekali dalam perkembangan bayi. Oleh karena itu

orang tua sebagai lingkungan pertama harus bisa memberikan kasih sayang yang tulus

dan mengurus bayi dengan sebaik mungkin supaya perkembangan bayi tidak terganggu

dan bisa sempuran karena bayi sangat tidak berdaya dan lemah.

18