masa penawaran : 1 – 4 juli 2013 tanggal penjatahan : 8

389
Tanggal Efektif : 27 Juni 2013 Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8 Juli 2013 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 10 Juli 2013 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 10 Juli 2013 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 11 Juli 2013 OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT BANK MASPION INDONESIA Tbk (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT BANK MASPION INDONESIA Tbk (“Perseroan”) Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan Berkedudukan di Surabaya, Indonesia Kantor Pusat Jl. Basuki Rahmat No. 50-54, Surabaya 60262, Jawa Timur Telp. (62-31) 535 6123 Fax. (62-31) 535 6122 Email : [email protected] Website : www.bankmaspion.co.id Perseroan memiliki 11 Kantor Cabang, 27 Kantor Cabang Pembantu, 11 Kantor Kas dan 46 mesin ATM yang berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makasar, Solo, Malang, Purwokerto dan Palembang. PENAWARAN UMUM Sejumlah 770.000.000 (tujuh ratus tujuh puluh juta) Saham Biasa Atas Nama yang seluruhnya merupakan saham baru yang berasal dari portepel dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang mewakili 19,99 % (sembilan belas koma sembilan puluh sembilan persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan setelah Penawaran Umum, dengan Harga Penawaran sebesar Rp 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp246.400.000.000,- (dua ratus empat puluh enam miliar empat ratus juta Rupiah). PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT MAKINTA SECURITIES PENJAMIN EMISI EFEK PT Danasakti Securities • PT Equity Securities Indonesia • PT Erdikha Elit Sekuritas • PT HD Capital Tbk • PT Indomitra Securities • PT Intifikasa Securindo • PT Kresna Graha Sekurindo Tbk • PT Madani Securities • PT Magenta Kapital Indonesia • PT Mega Capital Indonesia • PT Minnapadi Investama Tbk • PT MNC Securities • PT Panca Global Securities Tbk • PT Panin Sekuritas Tbk • PT Reliance Securities Tbk • PT Valbury Asia Securities • PT Waterfront Securities Indonesia • PT Yulie Sekurindo Tbk Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek menjamin seluruh Penawaran Saham secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) sesuai dengan porsi penjaminan saham masing-masing. RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT MENGINGAT SEBAGIAN BESAR ASET PERSEROAN ADALAH BERUPA KREDIT YANG DIBERIKAN KEPADA NASABAH. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”). MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK MENJADI KURANG LIKUID. Saham-saham yang ditawarkan ini seluruhnya akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 1 Juli 2013 PROSPEKTUS

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

Tanggal Efektif : 27 Juni 2013Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013Tanggal Penjatahan : 8 Juli 2013Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 10 Juli 2013Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 10 Juli 2013Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 11 Juli 2013

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT BANK MASPION INDONESIA Tbk (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT BANK MASPION INDONESIA Tbk(“Perseroan”)

Kegiatan UsahaBergerak dalam bidang usaha jasa perbankan

Berkedudukan di Surabaya, IndonesiaKantor Pusat

Jl. Basuki Rahmat No. 50-54, Surabaya 60262, Jawa Timur Telp. (62-31) 535 6123 Fax. (62-31) 535 6122

Email : [email protected] : www.bankmaspion.co.id

Perseroan memiliki 11 Kantor Cabang, 27 Kantor Cabang Pembantu, 11 Kantor Kas dan 46 mesin ATM yang berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makasar, Solo, Malang, Purwokerto dan Palembang.

PENAWARAN UMUMSejumlah 770.000.000 (tujuh ratus tujuh puluh juta) Saham Biasa Atas Nama yang seluruhnya merupakan saham baru yang berasal dari portepel dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang mewakili 19,99 % (sembilan belas koma sembilan puluh sembilan persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan setelah Penawaran Umum, dengan Harga Penawaran sebesar Rp 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp246.400.000.000,- (dua ratus empat puluh enam miliar empat ratus juta Rupiah).

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT MAKINTA SECURITIES

PENJAMIN EMISI EFEKPT Danasakti Securities • PT Equity Securities Indonesia • PT Erdikha Elit Sekuritas • PT HD Capital Tbk • PT Indomitra Securities •

PT Intifikasa Securindo • PT Kresna Graha Sekurindo Tbk • PT Madani Securities • PT Magenta Kapital Indonesia • PT Mega Capital Indonesia • PT Minnapadi Investama Tbk • PT MNC Securities •

PT Panca Global Securities Tbk • PT Panin Sekuritas Tbk • PT Reliance Securities Tbk • PT Valbury Asia Securities • PT Waterfront Securities Indonesia • PT Yulie Sekurindo Tbk

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek menjamin seluruh Penawaran Saham secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) sesuai dengan porsi penjaminan saham masing-masing.

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT MENGINGAT SEBAGIAN BESAR ASET PERSEROAN ADALAH BERUPA KREDIT YANG DIBERIKAN KEPADA NASABAH. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK MENJADI KURANG LIKUID.

Saham-saham yang ditawarkan ini seluruhnya akan dicatatkan pada Bursa Efek IndonesiaProspektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 1 Juli 2013

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT BANK MASPION INDONESIA Tbk TAHUN 2013

Kantor PusatJl. Basuki Rahmat No. 50-54, Surabaya 60262, Jawa Timur Telp. : (62-31) 535 6123 Fax. : (62-31) 535 6122Email : [email protected] : www.bankmaspion.co.id

PR

OS

PE

KT

US

Page 2: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

PT Bank Maspion Indonesia Tbk (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) di Jakarta dengan surat No. XXIV/232/AA/SBY/04/2013 tanggal 17 April 2013, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608/1995 beserta Peraturan Pelaksanaannya (selanjutnya disebut “UU Pasar Modal”).Saham-saham yang ditawarkan ini direncanakan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang dibuat antara Perseroan dengan BEI pada pada 23 April 2013. Apabila Perseroan tidak dapat memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI, maka Penawaran Umum akan dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan UU Pasar Modal.Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data dan kejujuran pendapat serta keterangan atau laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap Pihak Terafiliasi dilarang memberikan keterangan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999 (“PP No. 29”) tentang Pembelian Saham Bank Umum sebagai pelaksanaan dari Undang-undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan (“UU Perbankan) ditetapkan bahwa:

Jumlah kepemilikan saham oleh bank oleh Warga Negara Asing dan/atau Badan Hukum Asing yang diperoleh melalui a. pembelian secara langsung maupun melalui Bursa Efek sebanyak-banyaknya adalah 99% (sembilan puluh sembilan pesen) dari jumlah saham bank yang bersangkutan (Pasal 3);Pembelian saham oleh Warga Negara Asing dan atau Badan Hukum Asing melalui Bursa Efek dapat mencapai 100% b. (seratus per seratus) dari jumlah saham Bank yang tercatat di Bursa Efek (pasal 4 ayat 1);Bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sebanyak-banyaknya 99% (sembilan puluh sembilan c. persen) dari jumlah bank yang bersangkutan (Pasal 4 ayat 2);Sekurang-kurangnya 1% (satu persen) dari saham Bank sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 2 yang d. tidak dicatatkan di Bursa Efek harus tetap dimiliki Warga Negara Indonesia dan atau Badan Hukum Indonesia (pasal 4 ayat 3);

Dan sesuai dengan pengumuman PT Bursa Efek Jakarta No. Peng-10/BEJ-DAG/U/05 1999 tanggal 20 Mei 1999 perihal Porsi Kepemilikan Perbankan oleh Pemodal Asing, ditetapkan porsi kepemilikan saham perbankan yang tercatat di Bursa Efek oleh Pemodal Asing, dibatasi sebesar 99% (sembilan puluh sembilan persen) sampai dengan dipenuhinya Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 dalam PP No 29 tersebut diatas.Sejumlah 38.510.000 (tiga puluh delapan juta lima ratus sepuluh ribu) saham atau sebesar 1% (satu persen) dari seluruh saham Perseroan dengan perincian milik PT Alim Investindo sebesar 35.009.056 (tiga puluh lima juta sembilan ribu lima puluh enam) saham dan milik PT Guna Investindo sebesar 3.500.944(tiga juta lima ratus ribu sembilan ratus empat puluh empat) saham tidak dicatatkan pada BEI sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum.PT Makinta Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan selaku Penjamin Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek lainnya, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini, seluruhnya dengan tegas menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UU Pasar Modal.

Penawaran Umum ini tidak didaftarkan berdasarkan undang-undang atau peraturan lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar wilayah Indonesia menerima Prospektus ini, maka Prospektus ini tidak dimaksudkan sebagai dokumen penawaran untuk membeli saham ini, kecuali bila penawaran maupun pembelian saham tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara atau yuridiksi di luar wilayah Indonesia tersebut.

Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh masyarakat dan tidak terdapat lagi informasi material yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.

Page 3: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

i

DAFTAR ISI Halaman

DAFTAR ISI................................................................................................................................................................i

DEFINISI DAN SINGKATAN.....................................................................................................................................iii

RINGKASAN.............................................................................................................................................................ix

BAB I. PENAWARAN UMUM..............................................................................................................................1

BAB II. RENCANA PENGGUNAAN DANA..........................................................................................................5

BAB III. PERNYATAAN HUTANG..........................................................................................................................6

BAB IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING...............................................................................................14

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN..........................................................................18

BAB VI. RISIKO USAHA......................................................................................................................................52

BAB VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN..............................54

BAB VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN.............................................................................................551. Riwayat Singkat Perseroan........................................................................................................... 552. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan........................................................................... 57 3. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum.............................. 67 4. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan..................................................................................... 69 5. Struktur Organisasi Perseroan...................................................................................................... 796. Sumber Daya Manusia.................................................................................................................. 807. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan Dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum.............................................................................. 848. Aset Tetap Perseroan.................................................................................................................... 869. Hak Kekayaan Intelektual.............................................................................................................. 90 10. TransaksiAfiliasi............................................................................................................................9011. Perjanjian dan Ikatan Penting dengan Pihak Ketiga..................................................................... 9212. Keterangan Tentang Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan..................................... 93

BAB IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN.............................................................................. 94A Umum............................................................................................................................................ 94B. Kegiatan Usaha............................................................................................................................. 95C. Keunggulan Perseroan................................................................................................................ 100D. Jaringan Kantor........................................................................................................................... 101E. Pemasaran.................................................................................................................................. 104F. Persaingan Usaha....................................................................................................................... 105G. Teknologi Informasi..................................................................................................................... 107H. Manajemen Risiko....................................................................................................................... 108I. Kepatuhan................................................................................................................................... 112J. Pengelolaan Risiko Dan Pengendalian Internal......................................................................... 113K. Prinsip-prinsip Perbankan Yang Sehat........................................................................................ 114L. Penghargaan...............................................................................................................................1 16M. Asuransi....................................................................................................................................... 116N. Tata kelola Perusahaan (Good Corperate Governance)............................................................. 125O. Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility)....................................... 126P. Strategi Perseroan...................................................................................................................... 127Q. Prospek Usaha Perseroan.......................................................................................................... 127

Page 4: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

ii

BAB X. INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA............................................................................................ 130

BAB XI. EKUITAS.............................................................................................................................................. 141

BAB XII. KEBIJAKAN DIVIDEN.......................................................................................................................... 143

BAB XIII. PERPAJAKAN...................................................................................................................................... 144

BAB XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK................................................................................................................. 146

BAB XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL................................................................. 148

BAB XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM......................................................................................................... 151

BAB XVII. LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN................................................... 169

BAB XVIII.LAPORAN PENILAI............................................................................................................................. 323

BAB XIX. ANGGARAN DASAR .......................................................................................................................... 339

BAB XX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM........................................................................ 365

BAB XXI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FPPS............................................................................... 371

Page 5: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi : a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat

kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris

dari pihak tersebut; c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih

anggota Direksi atau Komisaris yang sama; d. hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung

maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Aset Tetap : Berarti harta tetap berwujud yang digunakan dalam kegiatan sebuah usaha. APBD : Berarti Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBN : Berarti Anggaran Pendapatan Belanja Negara ATM : Berarti Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine) yaitu mesin

elektronik yang dapat digunakan untuk penarikan tunai, transfer internal bank, atau transfer berbeda bank yaitu proses transaksi klliring, layaknya pengganti petugas bank, mesin atm beroperasi 24 jam dan transaksi bisa langsung online.

ATMR : Singkatan dari Aset Tertimbang Menurut Risiko yaitu jumlah aset yang telah

dibobot sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, untuk digunakan sebagai penyebut (pembagi) dalam menghitung Current Adequacy Ratio (CAR).

BAE : Biro Administrasi Efek, dalam hal ini PT Adimitra Transferindo. BAPEPAM DAN LK : berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan merupakan

penerus Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal (sebagaimana didefinisikan di bawah ini), dengan struktur organisasi terakhir berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tertanggal 30 Desember 2005 nomor 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, yang bertalian dengan perubahan terakhir dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 11 Oktober 2010, nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, yang pada saat ini fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dan dilaksanakan oleh OJK (sebagaimana didefinisikan dibawah ini) berdasarkan Undang-Undang nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan

BEI : PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas berkedudukan di

Jakarta, dimana saham Perseroan dicatatkan.

Page 6: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

iv

BI Rate : Berarti suku bunga dengan tenor 1 (satu) bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter yang di implementasikan melalui operasi pasar terbuka untuk SBI tenor 1 (satu) bulan.

BMPK : Berarti Batas Maksimum Pemberian Kredit, yaitu presentasi maksimum

penyediaan dana yang diperkenankan terhadap modal bank yang diberikan kepada nasabah perorangan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia

BOPO : Berarti rasio total beban operasional dibagi total pendapatan operasional CAR : Berarti singkatan dari Capital Adequacy Ratio yaitu rasio tingkat kecukupan

modal bank yang dihitung dari jumlah modal bank, yang terdiri dri modal inti dan modal pelengkap dibagi jumlah ATMR

DPS : Daftar Pemegang Saham, yaitu daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang

memuat keterangan tentang kepemilikan efek oleh pemegang efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di KSEI.

DPPS : Daftar Pemesanan Pembelian Saham, yaitu daftar yang memuat nama-

nama pemesan saham dan jumlah yang dipesan yang dibuat oleh masing-masing Agen Penjualan dan/atau Penjamin Emisi Efek menurut urutan masuknya pesanan.

Efektif : Berarti terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan

Pendaftaran sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. Serta sesuai dengan ketentuan Peraturan No. IX.A.2 angka 4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-122/BL/2009 Tanggal : 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, yaitu 1. atas dasar lewatnya waktu, yakni:

a) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima Bapepam dan LK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau

b) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta Bapepam dan LK dipenuhi; atau

2. atas dasar pernyataan efektif dari Bapepam dan LK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

Emiten : Pihak yang melakukan Penawaran Umum. Emisi : Berarti tindakan Perseroan untuk menawarkan Saham kepada masyarakat

melalui Penawaran Umum pada Pasar Perdana guna dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek.

Giro Wajib Minimum (GWM) : Berarti jumlah dana minimum yang wajib dipelihara oleh Bank yang

besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia. FKP : Formulir Konfirmasi Penjatahan, yaitu formulir hasil penjatahan atas nama

pemesan sebagai tanda bukti pemilikan saham-saham di pasar perdana.

Page 7: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

v

FPPS : Formulir Pemesanan Pembelian Saham, yaitu formulir asli yang disediakan Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang harus diisi, ditandatangani dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh calon pembeli kepada Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan.

Harga Penawaran : Harga setiap saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana

Saham. Hari Bursa : Hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan

efek.

Hari Kerja : Hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta yang

merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sesuai dengan Peraturan Pasar Modal.

LDR : Singkatan dari “Loan to Deposit Ratio”, yaitu rasio jumlah kredit yang

diberikan terhadap dana pihak ketiga berdasarkan formula yang ditetapkan Bank Indonesia.

Masyarakat : Perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun

warga negara asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar wilayah hukum negara Republik Indonesia.

NIM : Singkatan dari “Net Interest Margin”, yaitu marjin pendapatan bunga bersih

yang merupakan pendapatan bunga bersih daibagi rata-rata aktiva produktif. NPL : Singkatan dari “Non Permorming Loan”, yaitu kredit yang non performing,

meliputi kolektiilitas yang kurang lancer, diragukan dan macet. OJK Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk berdasarkan amanat Undang-

undang Nomor 21 Tahun 2011. OJK adalah lembaga yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi untuk menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan di Indonesia. Sesuai dengan BAB XIII Ketentuan Peralihan Pasal 55 Pasal 1 disebutkan sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke OJK dan pasal 2 disebutkan sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan beralih dari Bank Indonesia ke OJK.

Pasar Modal : Pasar Modal di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam peraturan pasar

modal yang berlaku di Indonesia.

Page 8: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

vi

Pemegang Rekening : Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan Undang-undang Pasar Modal dan peraturan KSEI.

Penawaran Umum Perdana : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat melakukan pemesanan atas saham yang ditawarkan dan dijual ke Masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan cara sebagaimana yang diatur dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham, kecuali jika masa penawaran itu ditutup lebih awal sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ketentuan masa penawaran tidak boleh kurang dari 1 (satu) Hari Kerja dan tidak boleh lebih dari 5 (lima) Hari Kerja.

Penitipan Kolektif : Jasa penitipan kolektif sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Pasar

Modal. Penjamin Emisi Efek : Pihak yang membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan Penawaran

Umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual, dalam hal ini PT Makinta Securities, PT Danasakti Securities, PT Equity Securities Indonesia, PT Erdikha Elit Sekuritas, PT HD Capital Tbk, PT Indomitra Securities, PT Intifikasa Securindo, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, PT Madani Securities, PT Magenta Kapital Indonesia, PT Mega Capital Indonesia, PT Minnapadi Investama Tbk, PT MNC Securities, PT Panca Global Securities Tbk, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Reliance Securities Tbk, PT Valbury Asia Securities, PT Waterfront Securities Indonesia, PT Yulie Sekurindo Tbk sesuai dengan porsi penjaminannya.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek : Perusahaan efek yang melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan

Penawaran Umum, dalam hal ini PT Makinta Securities. Pernyataan Pendaftaran : Dokumen yang wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh

Perseroan dalam rangka Penawaran Umum sesuai ketentuan Undang-undang Pasar Modal.

Peraturan No. VIII.G.12 : Berarti Peraturan Bapepam No. VIII.G.12 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam No. Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus.

Peraturan No. IX.A.2 : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-122/Bl/2009 Tanggal : 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan No. IX.A.7 : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-691/BL/2011 Tanggal : 30 Desember 2011 tentang Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

Peraturan No. IX.C.1 : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam dan LK Nomor : Kep-42/PM/2000 Tanggal : 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Page 9: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

vii

Peraturan No. IX.C.2 : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.C.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-51/PM/1996 Tanggal : 17 Januari 1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum

Peraturan No. IX.I.4 : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam dan LK Nomor : Kep-63/PM/1996 Tanggal : 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekertaris Perusahaan.

Peraturan No. IX.I.5 : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-643/BL/2012 Tanggal : 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Peraturan No. IX.I.7 : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No.I.7 lampiran Keputusan Ketua

Bapepam dan LK Nomor : Kep- 496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

Peraturan No. IX.J.1 : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam dan LK Nomor : Kep-179/BL/2008 Tanggal : 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Peraturan No. X.K.4 : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam dan LK Nomor : Kep-27/PM/2003 Tanggal : 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Pengunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Perseroan : Badan hukum yang akan melakukan Penawaran Umum Perdana yang

dalam hal ini adalah PT Bank Maspion Indonesia Tbk. Prospektus : Dokumen penawaran sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 26

Undang-undang Pasar Modal. RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham. RUPSLB : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Sindikasi Penjamin Emisi Efek : Berarti Perseroan Terbatas PT Makinta Securities sebagai Penjamin

Pelaksana Emisi Efek berikut para Penjamin Emisi Efek lainnya yang turut serta dalam penjaminan Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum yang ditunjuk oleh Emiten atas rekomendasi dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagaimana tercantum dalam addendum/perubahan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Tanggal Emisi : Berarti tanggal distribusi saham kedalam rekening efek Penjamin Pelaksana

Emisi Saham di KSEI berdasarkan penyerahan sertifikat jumbo saham oleh Perseroan pada KSEI yang juga merupakan tanggal pembayaran.

Tanggal Penjatahan : Berarti tanggal terakhir dari periode masa penjatahan selambatnya Hari

Kerja ke-2 (dua) terhitung setelah tanggal Penutupan Masa Penawaran, pada saat mana Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Emiten menetapkan penjatahan Saham bagi setiap pemesan.

Page 10: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

viii

Tanggal Pengembalian : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan melalui para Penjamin Emisi Efek lainnya selain Perseroan Terbatas PT Makinta Securities atau Agen Penjualan (apabila ada) kepada para pemesan, dan oleh Emiten kepada para pemesan khusus sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 11 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek

Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Saham untuk diperdagangkan pada Bursa Efek,

dalam waktu selambat-lambatnya 1 (tiga) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan sebagaimana tercantum pada bagian luar kulit muka Prospektus.

UUPM : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 serta Peraturan Pelaksanaannya.

UUPT : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tanggal

16 Agustus1995 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No. 4756 serta Peraturan Pelaksanaannya

Page 11: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

ix

RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. UMUM

Perseroan didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No. 68 tanggal 6 November 1989 juncto Akta Perubahan No. 49 tanggal 5 Desember 1989, keduanya dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2292.HT.01.01.TH.90 tanggal 18 April 1990 didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 26 September 1990 berturut-turut di bawah No.1040/1990 dan No.1042/1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1990, Tambahan No. 4560. Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat serta guna menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku khususnya di bidang pasar modal, Anggaran Dasar Perseroan seluruhnya diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No.119 tanggal 3 April 2013, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali Keputusan Pemegang Saham Perseroan yang telah ditandatangani secara lengkap tanggal 2 April 2013, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-17532.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0029868.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013. KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Adapun maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang Bank Umum. Untuk mencapai maksud dan tujuan, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut : 1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat

deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; 2) Memberikan kredit; 3) Menerbitkan surat pengakuan hutang; 4) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan atau atas perintah

nasabahnya : i. Surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa berlakunya tidak lebih

lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; ii. Surat-surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari

kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut; iii. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; iv. Sertifikat Bank Indonesia (SBI); v. Obligasi; vi. Surat dagang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; vii. Surat berharga lain yang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

5) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah; 6) Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan

menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; 7) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar

pihak ketiga; 8) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; 9) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;

Page 12: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

x

10) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;

11) Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

12) Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat; 13) Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 14) Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti

perusahaan sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

15) Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

16) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun, sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku;

. STRUKTUR PENAWARAN UMUM

1. Jumlah Penawaran Umum : Sejumlah 770.000.000 (tujuh ratus tujuh puluh juta) Saham Biasa Atas Nama

2. Persentase Penawaran Umum : 19,99% dari Modal Disetor setelah Penawaran Umum 3. Nilai Nominal : Rp 100,- (seratus Rupiah) per saham 4. Harga Penawaran : Rp 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah) per saham 5. Jumlah Penawaran Umum : Rp 246.400.000.000,- (dua ratus empat puluh enam miliar empat

ratus juta Rupiah) 6. Pencatatan Saham : Bursa Efek Indonesia

Saham baru yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini merupakan saham biasa atas nama yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu. STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENAWARAN UMUM Struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham Perseroan sebelum Penawaran Umum adalah sebagai berikut:

MODAL SAHAM

Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama

Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 100,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp)

%

Modal Dasar 12.000.000.000 1.200.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Alim Investindo 2.606.897.500 260.689.750.000 84,61 PT Guna Investindo 260.675.000 26.067.500.000 8,46 Angkasa Rachmawati 46.539.620 4.653.962.000 1,51 Alim Markus 38.802.600 3.880.260.000 1,26 Alim Mulia Sastra 31.065.580 3.106.558.000 1,01 Alim Satria 31.065.580 3.106.558.000 1,01 Alim Prakasa 31.065.580 3.106.558.000 1,01 Gunardi 19.414.500 1.941.450.000 0,63 Alim Puspita 15.474.040 1.547.404.000 0,50 Jumlah 3.081.000.000 308.100.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 8.919.000.000 891.900.000.000

Page 13: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

xi

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah sebagai berikut:

MODAL SAHAM Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) Setiap Saham

Keterangan Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum

Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rupiah)

% Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rupiah)

%

Modal Dasar 12.000.000.000 1.200.000.000.000 12.000.000.000 1.200.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Alim Investindo 2.606.897.500 260.689.750.000 84,61 2.606.897.500 260.689.750.000 67,69 - PT Guna Investindo 260.675.000 26.067.500.000 8,46 260.675.000 26.067.500.000 6,77 - Angkasa Rachmawati 46.539.620 4.653.962.000 1,51 46.539.620 4.653.962.000 1,21 - Alim Markus 38.802.600 3.880.260.000 1,26 38.802.600 3.880.260.000 1,01 - Alim Mulia Sastra 31.065.580 3.106.558.000 1,01 31.065.580 3.106.558.000 0,81 - Alim Satria 31.065.580 3.106.558.000 1,01 31.065.580 3.106.558.000 0,81 - Alim Prakasa 31.065.580 3.106.558.000 1,01 31.065.580 3.106.558.000 0,81 - Gunardi 19.414.500 1.941.450.000 0,63 19.414.500 1.941.450.000 0,50 - Alim Puspita 15.474.040 1.547.404.000 0,50 15.474.040 1.547.404.000 0,40 - Masyarakat - - - 770.000.000 77.000.000.000 19,99 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

3.081.000.000

308.100.000.000

100,00 3.851.000.000

385.100.000.000

100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel 8.919.000.000 891.900.000.000 - 8.149.000.000 814.900.000.000 - RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang, guna mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha. PERNYATAAN HUTANG Sesuai dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, Perseroan mempunyai liabilitas sebesar Rp 3.033.385 juta. RISIKO USAHA Risiko usaha yang dihadapi Perseroan di bawah ini disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, yaitu sebagai berikut: I. Risiko Usaha Perseroan a. Risiko Kredit b. Risiko Operasional c. Risiko Likuiditas d. Risiko Stratejik e. Risiko Hukum f. Risiko Kepatuhan g. Risiko Reputasi h. Risiko Pasar II. Risiko Investasi Bagi Investor

Page 14: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

xii

Keterangan selengkapnya mengenai risiko usaha yang dihadapi Perseroan, terdapat dalam Bab VI dalam Prospektus ini. KEBIJAKAN DIVIDEN Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama Perseroan termasuk hak atas pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembagian dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan usulan dari Direksi Perseroan. Perseroan mengusulkan kebijakan dividen tunai antara 5% (lima persen) hingga maksimum sebesar 50% (lima puluh persen) dari laba bersih Perseroan setelah pajak mulai tahun buku 2013, dengan mempertimbangkan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dan tingkat kesehatan Perseroan serta tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Tidak terdapat pembatasan (negative covenant) terhadap pembagian dividen yang dapat merugikan pemegang saham publik. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Pembahasan dan analisa keuangan terlampir didasarkan pada Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang masing-masing bertanggal 6 Mei 2013 dan 10 April 2012. Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang masing-masing bertanggal 2 Maret 2011, 26 April 2010, dan 27 Maret 2009. Seluruh laporan auditor independen tersebut menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tertanggal 6 Mei 2013 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012 dan (c) rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham. Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tertanggal 10 April 2012 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2011. Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 tertanggal 2 Maret 2011 memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.

Page 15: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

xiii

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008

LAPORAN POSISI KEUANGAN Aset 3.403.283 2.797.582 2.248.125 2.325.155 1.979.451 Liabilitas 3.033.385 2.429.038 2.017.266 2.116.973 1.788.182 Ekuitas 369.898 368.544 230.859 208.182 191.269 (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Jumlah pendapatan bunga - bersih 127.730 105.947 97.745 105.091 92.459 Jumlah pendapatan operasional lainnya 23.059 23.937 41.368 12.353 11.581 Jumlah beban operasional lainnya (120.582) (108.225) (111.265) (95.378) (85.007) Laba operasional 30.207 21.659 27.848 22.066 19.033 Laba komprehensif 23.654 38.685 22.677 16.314 14.464 RASIO-RASIO PENTING

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008

Pertumbuhan Pendapatan Bunga - Bersih 20,56% 8,39% -6,99% 13,66% 5,71% Laba operasional 39,47% -22,22% 26,20% 15,94% -7,10% Laba komprehensif tahun berjalan -38,85% 70,59% 39,00% 12,79% -1,11% Aset 21,65% 24,44% -3,31% 17,46% 0,30% Liabilitas 24,88% 20,41% -4,71% 18,39% -0,07% Ekuitas 0,37% 59,64% 10,89% 8,84% 3,84% Permodalan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) 13,46% 15,84% 12,89% 16,22% 13,39%

Rentabilitas Laba Bersih terhadap Jumlah Aset (ROA) 1,00% 1,87% 1,35% 1,10% 1,07% Laba Bersih terhadap Ekuitas (ROE) 6,69% 12,71% 10,90% 8,39% 8,00% Margin Bunga Bersih (NIM) 5,24% 5,73% 5,58% 5,82% 5,95% Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) 89,84% 91,44% 88,83% 90,95% 91,16%

Kualitas aset Aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif 0,23% 0,52% 0,58% 0,73% 0,81%

NPL Gross 0,24% 0,57% 0,66% 1,33% 1,00% NPL Net 0,17% 0,45% 0,53% 1,30% 0,93% CKPN aset keuangan terhadap aset produktif 0,24% 0,29% 0,43% 0,54% 0,82% Pemenuhan CKPN aset produktif 100,00% 100,00% 100,00% 100,32% 102,43% Likuiditas Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) 89,71% 79,91% 75,99% 56,26% 78,92%

Page 16: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

xiv

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008

Kepatuhan Giro wajib minimum utama (Rp) 8,05% 8,15% 8,05% 5,10% 5,10% Giro wajib minimum sekunder (Rp) 3,60% 6,92% 6,26% 28,94% - Giro wajib minimum valuta asing 12,23% 16,15% 1,35% 1,19% 1,54% Pelanggaran BMPK

- - - - - Pelampauan BMPK

- - - - - Posisi Devisa Neto (PDN) 1,44% 4,75% 3,02% 5,14% 1,34%

PROSPEK USAHA Pada triwulan IV-2012, perbankan (Bank Umum dan BPR) di Jawa Timur masih menunjukkan perkembangan kinerja yang positif, tercermin dari indikator total aset, kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh dengan baik serta tingkat risiko kredit yang dicerminkan oleh rasio Non Performing Loan (NPL) terjaga di bawah 5%. Aset Bank Umum dan BPR tumbuh sebesasar 20,79% (yoy) dengan penyaluran utama pada kredit. Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit Bank Umum dan BPR yang mencapai 26,18% (yoy) dan diiringi oleh kualitas kredit atau rasio NPL yang terjaga di kisaran 2,68%. (sumber : Bank Indonesia). Berdasarkan data dari Bank Dunia, persentase jumlah penduduk yang memiliki rekening di Bank tahun 2011 dengan cakupan umur di atas 15 tahun keatas, Indonesia hanya berkisar 19,58% berada di bawah Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam masing-masing 72,67%, 66,17%, 26,56% dan 21,37%. Ini mengisyaratkan peluang Perseroan dalam industri perbankan masih cukup besar mengingat baru sedikit dari jumlah penduduk Indonesia yang menyimpan dananya pada lembaga keuangan.

Page 17: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

1

BAB I. PENAWARAN UMUM A. PENAWARAN UMUM SAHAM Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sejumlah 770.000.000 (tujuh ratus tujuh puluh juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang mewakili 19,99 % (sembilan belas koma sembilan puluh sembilan persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan setelah Penawaran Umum, dengan Harga Penawaran sebesar Rp 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Total Penawaran Umum adalah sebesar Rp 246.400.000.000,- (dua ratus empat puluh enam miliar empat ratus juta Rupiah). Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini seluruhnya terdiri dari Saham Baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

PT BANK MASPION INDONESIA Tbk (“Perseroan”)

Kegiatan Usaha

Bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan

Berkedudukan di Surabaya , Indonesia

Kantor Pusat Jl. Basuki Rahmat 50-54, Surabaya 60262, Jawa Timur

Telp. (62-31) 535 6123 Fax. (62-31) 535 6122

Email : [email protected] Website : www.bankmaspion.co.id

Perseroan memiliki 11 Kantor Cabang, 27 Kantor Cabang Pembantu, 11 Kantor Kas dan 46 mesin ATM yang berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makasar, Solo,

Malang, Purwokerto dan Palembang. RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT MENGINGAT SEBAGIAN BESAR ASET PERSEROAN ADALAH BERUPA KREDIT YANG DIBERIKAN KEPADA NASABAH. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS INI. MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK MENJADI KURANG LIKUID.

Page 18: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

2

Perseroan berkedudukan di Surabaya dan didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No. 68 tanggal 6 November 1989 juncto Akta Perubahan No. 49 tanggal 5 Desember 1989, keduanya dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C2.2292.HT.01.01.TH.90 tanggal 18 April 1999 didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 26 September 1990 berturut-turut di bawah No.1040/1990 dan No.1042/1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1990, Tambahan No. 4560. Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat serta guna menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku khususnya di bidang pasar modal, Anggaran Dasar Perseroan seluruhnya diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No.119 tanggal 3 April 2013 dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains,, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana termaktub dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia tertanggal 3 April 2013, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-17532.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0029868.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013. Komposisi Modal Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut :

MODAL SAHAM Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama

Pemegang Saham

Nilai Nominal Rp. 100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 12.000.000.000 1.200.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Alim Investindo 2.606.897.500 260.689.750 .000 84,61 PT Guna Investindo 260.675.000 26.067.500.000 8,46 Angkasa Rachmawati 46.539.620 4.653.962.000 1,51 Alim Markus 38.802.600 3.880.260.000 1,26 Alim Mulia Sastra 31.065.580 3.106.558.000 1,01 Alim Satria 31.065.580 3.106.558.000 1,01 Alim Prakasa 31.065.580 3.106.558.000 1,01 Gunardi 19.414.500 1.941.450.000 0,63 Alim Puspita 15.474.040 1.547.404.000 0,50 Jumlah 3.081.000.000 308.100.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 8.919.000.000 891.900.000.000

Page 19: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

3

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah sebagai berikut:

MODAL SAHAM Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) Setiap Saham

Keterangan Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum

Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rupiah)

% Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rupiah)

%

Modal Dasar 12.000.000.000 1.200.000.000.000 12.000.000.000 1.200.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :

- PT Alim Investindo 2.606.897.500 260.689.750.000 84,61 2.606.897.500 260.689.750.000 67,69 - PT Guna Investindo 260.675.000 26.067.500.000 8,46 260.675.000 26.067.500.000 6,77 - Angkasa Rachmawati 46.539.620 4.653.962.000 1,51 46.539.620 4.653.962.000 1,21 - Alim Markus 38.802.600 3.880.260.000 1,26 38.802.600 3.880.260.000 1,01 - Alim Mulia Sastra 31.065.580 3.106.558.000 1,01 31.065.580 3.106.558.000 0,81 - Alim Satria 31.065.580 3.106.558.000 1,01 31.065.580 3.106.558.000 0,81 - Alim Prakasa 31.065.580 3.106.558.000 1,01 31.065.580 3.106.558.000 0,81 - Gunardi 19.414.500 1.941.450.000 0,63 19.414.500 1.941.450.000 0,50 - Alim Puspita 15.474.040 1.547.404.000 0,50 15.474.040 1.547.404.000 0,40 - Masyarakat - - - 770.000.000 77.000.000.000 19,99 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

3.081.000.000

308.100.000.000

100,00

3.851.000.000

385.100.000.000

100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel 8.919.000.000 891.900.000.000 - 8.149.000.000 814.900.000.000 -

B. PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK Bersamaan dengan pencatatan sejumlah 770.000.000 (tujuh ratus tujuh puluh juta) saham baru yang berasal dari portepel atau sebesar 19,99% (sembilan belas koma sembilan puluh sembilan persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sesudah Penawaran Umum, maka Perseroan atas nama pemegang saham lama akan mencatatkan pula sejumlah 3.042.490.000 (tiga miliar empat puluh dua juta empat ratus sembilan puluh ribu) saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh yang merupakan saham milik PT Alim Investindo sejumlah 2.571.888.444 (dua miliar lima ratus tujuh puluh satu juta delapan ratus delapan puluh delapan ribu empat ratus empat puluh empat) saham, PT Guna Investindo sejumlah 257.174.056 (dua ratus lima puluh tujuh juta seratus tujuh puluh empat ribu lima puluh enam) saham, Angkasa Rachmawati sejumlah 46.539.620 (empat puluh enam juta lima ratus tiga puluh sembilan ribu enam ratus dua puluh) saham, Alim Markus sejumlah 38.802.600 (tiga puluh delapan juta delapan ratus dua ribu enam ratus) saham, Alim Mulia Sastra sejumlah 31.065.580 (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh) saham, Alim Satria sejumlah 31.065.580 (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh) saham, Alim Prakasa sejumlah 31.065.580 (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh) saham, Gunardi Go sejumlah 19.414.500 (sembilan belas juta empat ratus empat belas ribu lima ratus) saham, Alim Puspita sejumlah 15.474.040 (lima belas juta empat ratus tujuh puluh empat ribu empat puluh) saham. Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia adalah sejumlah 3.812.490.000 (tiga miliar delapan ratus dua belas juta empat ratus sembilan puluh ribu) saham atau sebesar 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sesudah Penawaran Umum ini. Guna memenuhi ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1999 (“PP No. 29”) tentang Pembelian Saham Bank Umum, maka sejumlah 38.510.000 (tiga puluh delapan juta lima ratus sepuluh ribu) saham atau sebesar 1% (satu persen) dari seluruh saham Perseroan dengan perincian milik PT Alim Investindo sebesar 35.009.056 (tiga puluh lima juta sembilan ribu lima puluh enam) saham dan milik PT Guna Investindo sebesar 3.500.944(tiga juta lima ratus ribu sembilan ratus empat puluh empat) saham, tidak akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Page 20: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

4

Setiap Pihak yang memperoleh saham dan atau Efek Bersifat Ekuitas lain dari Emiten dengan harga dan atau nilai konversi dan atau harga pelaksanaan di bawah harga Penawaran Umum perdana saham dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan, dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas saham dan atau Efek Bersifat Ekuitas lain Emiten tersebut sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif. Larangan dimaksud tidak berlaku bagi kepemilikan atas saham dan atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional, sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IX.A.6 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-06/PM/2001 tanggal 8 Maret 2001 tentang Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum. Pemegang saham Perseroan memperoleh sahamnya terakhir kali berdasarkan Akta Keputusan Rapat PT Bank Maspion Indonesia No. 159 tanggal 17 September 2012 yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-49681.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 21 September 2012 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0084088.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 21 September 2012. Dengan demikian atas saham-saham yang diperoleh pemegang saham Perseroan tersebut tidak termasuk dalam Peraturan Bapepam Nomor IX.A.6 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-06/PM/2001 tanggal 8 Maret 2001 tentang Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum. Sehingga pembatasan jangka waktu penjualan saham (lock up) atas seluruh saham milik pemegang saham Perseroan dilakukan dengan dasar keinginan sukarela dari pemegang saham Perseroan. Para pemegang saham Perseroan yaitu PT Alim Investindo sejumlah 2.606.897.500 (dua miliar enam ratus enam juta delapan ratus sembilan puluh tujuh ribu lima ratus), PT Guna Investindo sejumlah 260.675.000 (dua ratus enam puluh juta enam ratus tujuh puluh lima ribu), Angkasa Rachmawati sejumlah 46.539.620 (empat puluh enam juta lima ratus tiga puluh sembilan ribu enam ratus dua puluh), Alim Markus sejumlah 38.802.600 (tiga puluh delapan juta delapan ratus dua ribu enam ratus), Alim Mulia Sastra sejumlah 31.065.580 (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh), Alim Satria sejumlah 31.065.580 (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh), Alim Prakarsa sejumlah 31.065.580 (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh), Gunardi Go sejumlah 19.414.500 (sembilan belas juta empat ratus empat belas ribu lima ratus) dan Alim Puspita sejumlah 15.474.040 (lima belas juta empat ratus tujuh puluh empat ribu empat puluh), menyatakan tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas saham dan atau Efek Bersifat Ekuitas lain Emiten tersebut sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif. Tidak ada saham-saham yang diperoleh pemegang saham dari Perseroan dengan harga dibawah harga Penawaran Umum. Perseroan merencanakan untuk mengeluarkan dan/atau mencatatkan saham baru atau efek lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.

Page 21: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

5

BAB II. RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang, guna mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha.

Perseroan wajib melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan serta akan mempertanggungjawabkannya kepada Pemegang Saham dalam RUPS Perseroan sesuai dengan Peraturan Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Apabila Perseroan bermaksud mengubah penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini dari rencana semula sebagaimana tercantum dalam Prospektus, maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham Perseroan dalam RUPS Perseroan. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sebesar 2,06% dari total nilai Penawaran Umum, yang meliputi:

- Biaya jasa yang meliputi jasa penjaminan (underwriting fee) sebesar 0,35%, jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar 0,30%, jasa penjualan (selling fee) sebesar 0,40%.

- Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal yaitu biaya jasa Biro Administrasi Efek sebesar 0,03%. - Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal, yang terdiri dari biasa jasa Akuntan Publik sebesar 0,52%, jasa

Konsultan Hukum sebesar 0,13%, jasa Notaris sebesar 0,05% dan jasa Penilai sebesar 0,04%. - Biaya lain-lain seperti biaya penasehat keuangan, percetakan Prospektus, formulir-formulir, pemasangan

iklan di koran, penyelenggaraan Public Expose, biaya pendaftaran efek di KSEI, biaya pencatatan saham di BEI dan biaya lain-lain sebesar 0,24%.

Page 22: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

6

BAB III. PERNYATAAN HUTANG Tabel di bawah ini menyajikan data liabilitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang angkanya diambil dari Laporan Keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tertanggal 6 Mei 2013 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012 dan (c) rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham.. Saldo liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp3.033.385 juta dengan perincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2012 Liabilitas Liabilitas segera 3.812 Simpanan dari nasabah - Pihak berelasi 248.679 - Pihak ketiga 2.751.424 Jumlah simpanan dari nasabah 3.000.103 Simpanan dari bank lain 7.249 Liabilitas akseptasi 1.835 Utang pajak 4.622 Liabilitas lain-lain 15.764 Jumlah liabilitas 3.033.385

1. Liabilitas segera

Saldo liabilitas segera untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp3.812 juta, yang terdiri dari :

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2012 Rupiah Liabilitas kepada pihak ketiga 2.636 Kiriman uang yang akan diselesaikan 33 Beban bunga jatuh tempo 657 Setoran jaminan yang telah jatuh tempo 71 Liabilitas lainnya 196 Sub total 3.593 Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Kiriman uang yang akan diselesaikan 219 Jumlah liabilitas segera 3.812

Page 23: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

7

2. Simpanan dari nasabah Saldo simpanan dari nasabah Perseroan adalah sebesar Rp3.000.103 juta, yang terdiri dari :

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012

Pihak berelasi Rupiah

Giro 109.394 Tabungan 51.206 Deposito 87.573

248.173 Mata uang asing

Dolar Amerika Serikat Giro 506

Jumlah pihak berelasi 248.679 Pihak ketiga Rupiah

Giro 288.633 Tabungan 665.361 Deposito berjangka 1.751.950 Sertifikat deposito 348

2.706.292 Mata uang asing

Dolar Amerika Serikat Giro 34.480 Deposito berjangka 10.652

45.132 Jumlah pihak ketiga 2.751.424 Jumlah simpanan dari nasabah 3.000.103

a. Giro

Giro terdiri dari :

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012

Pihak berelasi Rupiah 109.394 Mata uang asing

Dolar Amerika Serikat 506 109.900 Pihak ketiga

Rupiah 288.633 Mata uang asing

Dolar Amerika Serikat 34.480 323.113 Jumlah giro 433.013

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun pada 2012 adalah 1,94% dan 0,48% masing-masing untuk Rupiah dan mata uang asing (Dolar Amerika Serikat). Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk giro dari pihak berelasi adalah sama dengan tingkat suku bunga yang ditawarkan kepada pihak ketiga.

Page 24: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

8

Pada tanggal 31 Desember 2012 tidak terdapat giro yang diblokir sebagai jaminan kredit. b. Tabungan

Tabungan terdiri dari :

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012

Rupiah Pihak berelasi 51.206 Pihak ketiga 665.361

Jumlah tabungan 716.567 Tingkat suku bunga rata-rata per tahun pada 2012 : Tabungan :

Tabungan 4,72% Emas Eksklusif 2,85% Arthamas 2,48% Karyawan 2,42% Karya 1,93% Si Cerdas 1,90%

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk tabungan dari pihak berelasi adalah sama dengan tingkat suku bunga yang ditawarkan kepada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2012 tidak terdapat tabungan yang diblokir sebagai jaminan kredit.

c. Deposito berjangka Deposito berjangka terdiri dari :

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012

Pihak berelasi Rupiah 87.573

Pihak ketiga Rupiah 1.751.950 Mata uang asing Dolar Amerika Serikat 10.652

Jumlah deposito berjangka 1.850.175 Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut : Berdasarkan periode deposito berjangka

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2012 Pihak berelasi Rupiah

1 bulan 86.093 3 bulan 1.480 87.573

Page 25: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

9

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012

Pihak ketiga Rupiah

1 bulan 1.200.510 3 bulan 433.640 6 bulan 97.289 12 bulan 20.511 1.751.950

Pihak ketiga Mata uang asing

Dolar Amerika Serikat 1 bulan 10.652

Jumlah deposito berjangka 1.850.175 Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012

Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 bulan 1.435.640 Lebih dari 1 – 3 bulan 330.248 Lebih dari 3 – 6 bulan 54.002 Lebih dari 6 – 12 bulan 19.633

1.839.523 Mata uang asing

Dolar Amerika Serikat Kurang dari atau sama dengan 1 bulan 10.652

Jumlah deposito berjangka 1.850.175

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun : Rupiah 1 bulan 6,52% 3 bulan 7,07% 6 bulan 7,27% 12 bulan 7,26% Mata uang asing Dolar Amerika Serikat 1 bulan 1,25% Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk deposito berjangka dari pihak berelasi adalah sama dengan tingkat suku bunga yang ditawarkan kepada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2012 jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit adalah sebesar Rp256.353 juta.

d. Sertifikat Deposito (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2012 Rupiah

3 bulan 350 Bunga dibayar dimuka (2)

Jumlah sertifikat deposito 348

Page 26: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

10

3. Simpanan dari bank lain

Seluruh simpanan dari bank lain adalah dari pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012

Deposito berjangka 4.100 Giro 1.866 Tabungan 1.000 Tabungan Emas Eksklusif 283

Jumlah simpanan dari bank lain 7.249 Deposito berjangka merupakan deposito dalam Rupiah dengan tingkat suku bunga rata-rata per tahun pada 2012 sebesar 5,94% dengan jangka waktu 1 bulan. Giro merupakan giro Rupiah dengan tingkat suku bunga rata-rata per tahun pada 2012 sebesar 1,94%. Tabungan dan Tabungan Emas Eksklusif merupakan tabungan dalam Rupiah dengan tingkat suku bunga rata-rata per tahun pada 2012 masing-masing sebesar 4,72% dan 2,85%.

4. Liabilitas akseptasi

Liabilitas akseptasi merupakan nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep sebesar Rp1.835 juta, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012

Pihak berelasi Mata uang asing Dolar Amerika Serikat 590

Pihak ketiga

Rupiah 1.245 Jumlah liabilitas akseptasi 1.835

5. Utang pajak

Saldo utang pajak adalah sebesar Rp4.622 juta, dengan rincian sebagai berikut : (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2012 Pajak penghasilan Pasal 23/4 (2) 2.598 Pajak penghasilan Pasal 25 536 Pajak penghasilan Pasal 21 640 Pajak penghasilan Pasal 29 839 Pajak Pertambahan Nilai 9

Jumlah utang pajak 4.622

Page 27: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

11

6. Liabilitas lain-lain

Saldo liabilitas lain-lain adalah sebesar Rp15.764 juta, dengan rincian sebagai berikut : (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2012 Rupiah

Imbalan kerja 6.895 Bunga masih harus dibayar 5.859 Setoran jaminan 353 Cadangan kesejahteraan karyawan 123 Lain-lain 2.523

15.753 Mata uang asing Dolar Amerika Serikat

Bunga masih harus dibayar 11 Jumlah liabilitas lain-lain 15.764

Imbalan kerja merupakan liabilitas estimasi atas imbalan kerja jangka panjang lainnya meliputi uang jasa, uang pisah dan pesangon sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 dan kompensasi lainnya. Bunga masih harus dibayar merupakan cadangan atas bunga giro, tabungan, deposito berjangka dan simpanan dari nasabah dan bank lain yang masih harus dibayar.

7. Komitmen dan Kontinjensi

Perseroan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012

Komitmen Tagihan komitmen Rupiah

Inkaso yang belum diselesaikan 1.523 Total tagihan komitmen 1.523

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2012 Liabilitas komitmen Rupiah

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 625.508 L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan 2.547 Inkaso yang belum terselesaikan 279 628.334

Mata uang asing Dolar Amerika Serikat

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 68 L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan 5.265 5.333

Total liabilitas komitmen 633.667 Total liabilitas komitmen, bersih 632.144

Page 28: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

12

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012

Kontinjensi Tagihan kontinjensi Rupiah

Pendapatan bunga dalam penyelesaian 906 Total tagihan kontinjensi 906

Liabilitas kontinjensi Rupiah Bank garansi yang diberikan dalam bentuk :

Transaksi perdagangan dalam negeri 22.230 Performance bonds 3.140

Total liabilitas kontinjensi 25.370 Total liabilitas kontinjensi, bersih 24.464 Total liabilitas komitmen dan kontinjensi, bersih 656.608

Saldo komitmen dan kontinjensi berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga :

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012

Pihak berelasi KOMITMEN Liabilitas komitmen

L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan 590 Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 900

Total liabilitas komitmen 1.490 KONTINJENSI Liabilitas kontinjensi

Bank garansi bank yang diberikan 240 Total liabilitas kontinjensi 240 Total liabilitas komitmen dan kontinjensi, neto 1.730

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012

Pihak ketiga KOMITMEN Tagihan komitmen

Inkaso yang belum terselesaikan 1.523 Total tagihan komitmen 1.523

Liabilitas komitmen

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 624.676 L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan 7.223 Inkaso yang belum diselesaikan 278

Total liabilitas komitmen 632.177 Total liabilitas komitmen, neto 630.654

Page 29: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

13

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2012 KONTINJENSI Tagihan kontinjensi

Pendapatan bunga dalam penyelesaian 906 Total tagihan kontinjensi 906

Liabilitas kontinjensi

Bank garansi bank yang diberikan 25.130 Total liabilitas kontinjensi 25.130 Total liabilitas kontinjensi, neto 24.224 Total liabilitas komitmen dan kontinjensi, neto 654.878

Total liabilitas komitmen dan kontinjensi pihak berelasi

dan pihak ketiga, neto 656.608

Dari tanggal 31 Desember 2012 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan dari tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran Perseroan tidak memiliki liabilitas dan ikatan lain selain yang telah dinyatakan di atas serta yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Perseroan dan disajikan dalam Prospektus ini kecuali liabilitas yang timbul akibat kegiatan operasional serta tidak terdapat liabilitas jatuh tempo namun belum dilunasi.

Seluruh liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 telah diungkapkan di dalam Prospektus ini.

Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan liabilitas serta peningkatan hasil operasi di masa mendatang, Perseroan berkeyakinan dan menyatakan kesanggupan untuk dapat menyelesaikan seluruh liabilitasnya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya. Manajemen dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perseroan serta sehubungan dengan tugas dan tanggungjawabnya dalam Perseroan dengan ini menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi liabilitas-liabilitasnya yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan serta disajikan dalam Prospektus ini.

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) yang dapat merugikan pemegang saham publik.

Page 30: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

14

BAB IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008. Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang masing-masing bertanggal 6 Mei 2013 dan 10 April 2012. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja dengan laporannya bertanggal 2 Maret 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang masing-masing bertanggal 26 April 2010 dan 27 Maret 2009. Seluruh laporan auditor independen tersebut menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tertanggal 6 Mei 2013 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012 dan (c) rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tertanggal 10 April 2012 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2011. Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 tertanggal 2 Maret 2011 memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008

ASET Kas 69.306 54.555 49.565 47.880 90.846 Giro pada Bank Indonesia 245.604 199.838 156.312 100.941 86.688 Giro pada bank lain - bersih 22.339 13.069 16.989 16.361 9.085 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain – bersih (*) 138.633 347.244 264.888 154.221 14.028 Surat-surat berharga – bersih (*) 108.139 166.023 152.116 752.677 293.979 Tagihan akseptasi - bersih 1.835 2.838 5.800 1.428 1.047 Kredit yang diberikan - Pihak berelasi 1.040 1.833 1.458 1.428 1.210 - Pihak ketiga 2.690.246 1.915.781 1.508.561 1.166.884 1.391.425 Jumlah kredit yang diberikan 2.691.286 1.917.614 1.510.019 1.168.312 1.392.635

Page 31: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

15

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008

Cadangan kerugian penurunan nilai (6.769) (6.020) (7.295) (10.500) (13.587)Jumlah kredit yang diberikan - bersih 2.684.517 1.911.594 1.502.724 1.157.812 1.379.048 Piutang bunga 10.535 7.182 6.268 5.862 8.593 Beban dibayar dimuka 24.347 20.766 21.399 24.008 25.727 Aset tetap - bersih 69.726 51.730 59.985 47.159 47.916 Aset pajak tangguhan - bersih 1.882 1.768 1.091 710 1.161 Aset lain-lain 26.420 20.975 10.988 16.096 21.333 Jumlah Aset 3.403.283 2.797.582 2.248.125 2.325.155 1.979.451

*) Sejak tahun 2009, FASBI & FTK BI merupakan komponen Penempatan pada Bank Indonesia

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008

Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas Liabilitas segera 3.812 2.314 945 17.331 1.995 Simpanan dari nasabah - Pihak berelasi 248.679 130.541 123.520 133.593 100.111 - Pihak ketiga 2.751.424 2.269.098 1.863.670 1.943.190 1.664.577 Jumlah simpanan dari nasabah 3.000.103 2.399.639 1.987.190 2.076.783 1.764.688 Simpanan dari bank lain 7.249 8.022 3.063 7.501 5.414 Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi - - 181 252 160 Liabilitas akseptasi 1.835 2.838 5.800 1.428 1.065 Utang pajak 4.622 3.088 6.334 2.669 5.329 Liabilitas lain-lain 15.764 13.137 13.753 11.009 9.531 Jumlah Liabilitas 3.033.385 2.429.038 2.017.266 2.116.973 1.788.182 Ekuitas Modal saham Modal dasar - 1.200.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 (satuan penuh) per saham pada 31 Desember 2012 dan 200.000.000 saham dengan nominal Rp1.000 (satuan penuh) per saham pada 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 308.100.000 saham pada 31 Desember 2012 dan 190.600.000 saham pada 31 Desember 2011 dan 91.600.000 saham pada 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 308.100 190.600 91,600 91.600 91.600 Saldo laba 61.798 177.944 139,259 116.582 99.669 Jumlah Ekuitas 369.898 368.544 230,859 208.182 191.269 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 3.403.283 2.797.582 2.248.125 2.325.155 1.979.451

Page 32: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

16

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008

Pendapatan bunga 272.642 226.790 206.519 231.576 201.463 Beban bunga (144.912) (120.843) (108.774) (126.485) (109.004) Pendapatan bunga - bersih 127.730 105.947 97.745 105.091 92.459 Pendapatan operasional lainnya Denda dan administrasi 13.551 10.577 8.238 4.507 4.369 Provisi dan komisi dari selain kredit 2.483 2.322 1.676 1.432 1.969 Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga - - 21.528 - - Pembalikan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan 1.905 2.678 5.642 2.140 879 Lain-lain 5.120 8.360 4.284 4.274 4.364 Jumlah pendapatan operasional lainnya 23.059 23.937 41.368 12.353 11.581 Beban operasional lainnya Gaji dan tunjangan (76.321) (65.160) (57.604) (50.090) (44.939) Umum dan administrasi (41.582) (41.871) (50.470) (45.108) (38.540)

Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan (2.679) (1.194) (3.191) (180) (1.528) Jumlah beban operasional lainnya (120.582) (108.225) (111.265) (95.378) (85.007) Laba operasional 30.207 21.659 27.848 22.066 19.033 Pendapatan non-operasional - bersih 1.298 26.640 2.271 1.197 1.140 Laba sebelum manfaat (beban) pajak 31.505 48.299 30.119 23.263 20.173 Manfaat (beban) pajak Kini (7.965) (10.291) (7.823) (6.499) (5.731) Tangguhan 114 677 381 (450) 22 Beban pajak - bersih (7.851) (9.614) (7.442) (6.949) (5.709) Laba tahun berjalan 23.654 38.685 22.677 16.314 14.464 Pendapatan komprehensif lain - - - - - Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 23.654 38.685 22.677 16.314 14.464 Laba per saham (dalam satuan penuh) 8 13 7 5 5 RASIO-RASIO PENTING

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008

Pertumbuhan Pendapatan Bunga - Bersih 20,56% 8,39% -6,99% 13,66% 5,71% Laba operasional 39,47% -22,22% 26,20% 15,94% -7,10% Laba komprehensif tahun berjalan -38,85% 70,59% 39,00% 12,79% -1,11% Aset 21,65% 24,44% -3,31% 17,46% 0,30% Liabilitas 24,88% 20,41% -4,71% 18,39% -0,07% Ekuitas 0,37% 59,64% 10,89% 8,84% 3,84%

Page 33: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

17

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008

Permodalan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) 13,46% 15,84% 12,89% 16,22% 13,39%

Rentabilitas Laba Bersih terhadap Jumlah Aset (ROA) 1,00% 1,87% 1,35% 1,10% 1,07% Laba Bersih terhadap Ekuitas (ROE) 6,69% 12,71% 10,90% 8,39% 8,00% Margin Bunga Bersih (NIM) 5,24% 5,73% 5,58% 5,82% 5,95% Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) 89,84% 91,44% 88,83% 90,95% 91,16%

Kualitas aset Aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif 0,23% 0,52% 0,58% 0,73% 0,81%

NPL Gross 0,24% 0,57% 0,66% 1,33% 1,00% NPL Net 0,17% 0,45% 0,53% 1,30% 0,93% CKPN aset keuangan terhadap aset produktif 0,24% 0,29% 0,43% 0,54% 0,82% Pemenuhan CKPN aset produktif 100,00% 100,00% 100,00% 100,32% 102,43% Likuiditas Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) 89,71% 79,91% 75,99% 56,26% 78,92% Kepatuhan Giro wajib minimum utama (Rp) 8,05% 8,15% 8,05% 5,10% 5,10% Giro wajib minimum sekunder (Rp) 3,60% 6,92% 6,26% 28,94% - Giro wajib minimum valuta asing 12,23% 16,15% 1,35% 1,19% 1,54% Pelanggaran BMPK

- - - - - Pelampauan BMPK

- - - - - Posisi Devisa Neto (PDN) 1,44% 4,75% 3,02% 5,14% 1,34%

Page 34: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

18

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan Pembahasan Manajemen ini harus dibaca bersama-bersama dengan Ikhtisar Data Keuangan Penting, laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan terkait, dan informasi keuangan lainnya, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan tersebut disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Analisis dan pembahasan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang masing-masing bertanggal 6 Mei 2013 dan 10 April 2012. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang bertanggal 2 Maret 2011. Seluruh laporan auditor independen tersebut menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tertanggal 6 Mei 2013 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, (b) rencana Bank untuk melakukan penawaran umum saham perdana dan (c) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012. Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tertanggal 10 April 2012 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012 dan (c) rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham. Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 tertanggal 2 Maret 2011 memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. A. Umum

Perseroan didirikan di Surabaya pada tanggal 6 November 1989 berdasarkan akta notaris Soetjipto, S.H., No. 68 yang diubah dengan akta No. 49 tanggal 5 Desember 1989 oleh notaris yang sama. Akta pendirian beserta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2292.HT.01.01.Th.90 tanggal 18 April 1990 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1990, Tambahan No. 4560. Seiring dengan berjalannya waktu, pada 28 Juli 1995 Perseroan telah menyandang predikat sebagai Bank Umum Devisa. Dengan penerapan seutuhnya akan nilai-nilai dari budaya perusahaan seperti loyalitas dan kerja keras, keunggulan dalam biaya, kualitas dalam pelayanan, dan rasa kebersamaan antar sesama, kinerja Perseroan mengalami peningkatan sehingga jumlah modal, karyawan, dan jaringan kantor telah berkembang. Hingga saat ini Perseroan telah memiliki sekitar 808 karyawan dan 10 kantor cabang, 27 kantor cabang pembantu, 10 kantor kas dan 45 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makassar, Malang, Solo dan Purwokerto untuk melayani kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat.

Page 35: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

19

1. Kondisi Perekonomian Indonesia Hingga akhir tahun 2012 kinerja perekonomian Indonesia masih tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi dan ketidakpastian keuangan global. Realisasi pertumbuhan domestik bruto (PDB) pada akhir tahun 2012 mencapai 6,23%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh 6,20% pada triwulan I 2013, didukung terutama oleh kuatnya permintaan domestik yaitu konsumsi rumah tangga dan investasi yang meningkat. Untuk keseluruhan tahun 2013, setelah memperhitungkan aktivitas ekonomi pada triwulan-triwulan selanjutnya, termasuk pengeluaran untuk persiapan Pemilu 2014, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan cenderung mengarah ke kisaran 6,30%-6,80% (sumber: Bank Indonesia).

Pada sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2012 masih ditopang oleh tiga sektor utama yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan (sumber: BPS). Pertumbuhan pada sektor-sektor yang menjadi sasaran pasar Perseroan tersebut membawa dampak positif bagi pertumbuhan di sisi pinjaman maupun penghimpunan dana. Berdasarkan tinjauan kebijakan moneter Bank Indonesia pada Maret 2013, defisit transaksi berjalan diperkirakan menurun pada triwulan I 2013. Defisit transaksi berjalan yang menurun tersebut didukung oleh ekspor yang cenderung meningkat sejalan dengan membaiknya harga komoditas internasional. Sementara itu, impor non migas diperkirakan cenderung melemah di tengah risiko semakin meningkatnya impor migas yang perlu terus diwaspadai. Di sisi lain, arus modal masuk, baik dalam bentuk investasi langsung (FDI) maupun investasi portofolio, diperkirakan masih cukup tinggi di tengah masih besarnya kebutuhan likuiditas valas domestik, antara lain untuk keperluan impor migas. Dengan perkembangan tersebut di atas, cadangan devisa sampai dengan akhir Februari 2013 mencapai 105,2 miliar dolar AS atau setara dengan 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, di atas standar kecukupan internasional. Pada Februari 2013, tekanan depresiasi terhadap Rupiah cenderung mereda sehingga mencapai rata-rata Rp9.680 per dolar AS. Dibandingkan dengan posisi awal tahun 2013, Rupiah menguat sebesar 0,31%. Kebijakan stabilisasi nilai tukar yang ditempuh Bank Indonesia, termasuk penguatan mekanisme intervensi valas dan pembentukan referensi nilai tukar Rupiah di pasar domestik, mampu meningkatkan kepercayaan pasar. Selain itu, stabilitas nilai tukar juga didukung dengan masuknya aliran dana non residen ke instrumen Rupiah yang mencapai Rp27,6 triliun. Ke depan, Bank Indonesia terus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan kondisi fundamental perekonomian. Inflasi IHK Februari 2013 mencapai 0,75% (mtm) atau 5,31% (yoy). Inflasi inti tetap terkendali 4,29% (yoy) sejalan dengan harga komoditas global non makanan yang terkendali dan stabilitas nilai tukar Rupiah yang terjaga. Di sisi lain, tekanan inflasi terutama berasal dari tingginya inflasi harga pangan (volatile foods) antara lain sebagai dampak gangguan cuaca dan terbatasnya pasokan komoditas hortikultura yang berasal dari impor. Sementara itu, inflasi administered prices yang cukup tinggi disumbang oleh kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL). Tekanan inflasi diperkirakan akan mereda seiring dengan siklus panen dan secara keseluruhan tahun 2013 diperkirakan akan tetap terkendali pada kisaran sasarannya. Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah melalui forum TPI (Tim Pengendalian Inflasi) dan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) guna mengamankan pasokan dan distribusi barang. Stabilitas sistem keuangan dan fungsi intermediasi perbankan tetap terjaga dengan baik. Kinerja industri perbankan yang solid tercermin pada tingginya rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR/Capital Adequacy Ratio) yang berada jauh di atas minimum 8% dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross di bawah 5%. Sementara itu, pertumbuhan kredit hingga akhir Januari 2013 mencapai 23,00% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kredit modal kerja dan kredit investasi masih tumbuh cukup tinggi sebesar 24,00% (yoy) dan 25,50% (yoy). Sementara itu, kredit konsumsi tumbuh 19,80% (yoy). Ke depan, Bank Indonesia meyakini stabilitas sistem keuangan akan tetap terjaga dengan fungsi intermediasi perbankan yang akan meningkat seiring dengan peningkatan kinerja perekonomian nasional.

Page 36: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

20

Dengan fundamental ekonomi yang baik, inflasi serta volatilitas nilai tukar yang masih terjaga, Perseroan memiliki peluang dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai lembaga intermediasi keuangan yang akan turut menggerakkan sektor riil di Indonesia. 2. Dampak Kondisi Perekonomian dan Kondisi Pasar Terhadap Perseroan Kondisi perekonomian Indonesia hingga akhir tahun 2012 tersebut relatif kondusif bagi perkembangan bisnis Perseroan sehingga pada akhir Desember 2012 Perseroan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 40,43% (yoy) atau melampaui perbankan nasional sebesar 23,10% (yoy) dengan pencapaian rencana kerja Perseroan sebesar 104,33%. Di sisi lain, Perseroan mengimbangi peningkatan kredit dengan penghimpunan dana pihak ketiga dengan pencapaian sebesar 98,84% dari rencana kerja. 3. Perubahan Kondisi Likuiditas Perseroan memprediksi bahwa kondisi likuiditas pasar akan tetap likuid terkait dengan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang ditempuh oleh Bank Indonesia serta perkembangan perekonomian domestik yang cukup baik. Faktor-faktor yang menunjukkan likuiditas akan tetap tinggi antara lain sebagai berikut: a. Bank Indonesia sejak 9 Februari 2012 sampai dengan 7 Maret 2013 mempertahankan BI rate sebesar

5,75%. Tingkat BI rate tersebut dinilai masih konsisten dengan tekanan inflasi yang rendah dan terkendali sesuai sasaran inflasi tahun 2012 dan 2013 yaitu 4,50% ± 1,00%. Atas kondisi tersebut diperkirakan tidak mempengaruhi likuiditas Perseroan, karena penetapan suku bunga Perseroan adalah mengikuti perkembangan suku bunga di pasar.

b. Neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan mengalami peningkatan surplus seiring dengan lebih tingginya aliran dana asing dalam bentuk investasi portofolio maupun investasi langsung (Foreign Direct Investment).

4. Kemampuan Perseroan Mendapatkan Dana Dengan Harga Menarik Dalam menentukan suku bunga yang akan diberikan untuk menarik minat dari masyarakat menginvestasikan dana ke Perseroan, maka setiap bulannya diadakan pertemuan Asset Liabilities Commitee (ALCO) yang membahas perkembangan kondisi makroekonomi dan rata-rata suku bunga yang ditawarkan oleh pasar. Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan pendanaan dengan harga yang menarik dan bersaing terbukti dari meningkatnya dana pihak ketiga dari tahun ke tahun. 5. Perubahan Perilaku Konsumen Secara umum konsumen atau nasabah Perseroan dibedakan menjadi 2 kategori yaitu: a. Kebutuhan akan pelayanan

Bagi konsumen (nasabah) yang mengutamakan pelayanan, hal terpenting adalah kenyamanan dalam melakukan transaksi perbankan. Oleh karena itu Perseroan menyediakan berbagai produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dengan berubahnya tren perilaku nasabah ke arah layanan berbasis Teknologi Informasi, Perseroan akan meluncurkan layanan internet dan mobile banking yang dilengkapi dengan berbagai kerjasama biller payment, layanan tersebut akan memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara efektif dan efisien dan pada akhirnya diharapkan dapat menarik nasabah baru dan me-maintenance loyalitas nasabah yang telah ada.

b. Kebutuhan akan investasi Bagi konsumen yang menjadi nasabah Perseroan untuk berinvestasi, maka tingkat hasil investasi menarik yang ditawarkan Perseroan merupakan hal yang penting. Perseroan berpendapat bahwa produk-produk simpanan yang dimiliki Perseroan relatif bersaing seperti terlihat dari simpanan nasabah yang terus mengalami pertumbuhan. Atas dasar kondisi tersebut Perseroan berkeyakinan bahwa konsumen yang terkait dengan kebutuhan investasi akan meningkat sejalan dengan inovasi produk baru yang dikembangkan oleh Perseroan.

Page 37: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

21

6. Perkembangan Aktivitas Pemasaran Aktivitas pemasaran Perseroan dilakukan oleh para tenaga pemasaran yang tersebar di seluruh kantor Perseroan. Tenaga pemasaran Perseroan terbagi menjadi 2 yaitu retail marketing dan commercial marketing yang dibedakan berdasarkan kategori nasabah yang ditangani. Para tenaga pemasaran tersebut melakukan pemasaran produk dan layanan Bank secara aktif dengan melakukan kunjungan langsung ke tempat nasabah.

Tenaga pemasaran Perseroan mengikuti program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan product knowledge dan profesionalisme dalam melakukan kegiatan pemasaran kepada nasabah, sehingga pada akhirnya bertujuan memberikan career path kepada mereka. 7. Kondisi Persaingan dan Perubahan Yang Terjadi Pada Kompetitor Persaingan yang terjadi pada umumnya adalah simpanan deposito, yaitu suku bunga yang ditawarkan, sesuai dengan karakteristik simpanan deposito semakin besar nominal simpanan akan semakin sensitif terhadap perbedaan suku bunga. Jika terdapat kompetitor yang memberikan suku bunga yang lebih tinggi, maka nasabah simpanan deposito akan cenderung berpindah mengikuti suku bunga yang lebih tinggi tersebut. Menyikapi kondisi ini, Perseroan melakukan analisa terhadap posisi portofolio simpanan nasabah, pergerakan suku bunga pasar dan BI rate, posisi likuiditas dan kebutuhan likuiditas guna mendukung ekspansi kredit. Analisa tersebut dilakukan pada rapat ALCO sehingga akan ditetapkan pricing yang sesuai dengan kondisi persaingan dan kebutuhan Perseroan.

Persaingan pada produk lainnya umumnya tidak terlalu ketat dikarenakan produk giro dan tabungan lebih ditekankan pada kebutuhan nasabah akan pelayanan dan transaksi seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Namun khusus untuk produk tabungan, Perseroan akan terus melakukan inovasi untuk mengadakan program promosi yang menarik untuk para nasabah sehingga diharapkan simpanan murah melalui produk tabungan bisa terus ditingkatkan khususnya untuk simpanan jangka menengah yang hendak dihimpun oleh Perseroan.

8. Perubahan Yang Mempengaruhi Pendapatan Perseroan Perubahan tingkat suku bunga baik dari sisi suku bunga simpanan maupun suku bunga pinjaman dan perubahan nilai tukar valuta asing akan berdampak terhadap laba dan kinerja Perseroan. Perubahan suku bunga mempunyai dampak yang lebih besar daripada nilai tukar valuta asing hal ini disebabkan karena posisi keuangan Perseroan dalam valuta asing tidak material dan Perseroan memiliki kebijakan squering untuk transaksi valuta asing. Sebagaimana permasalahan yang dihadapi perbankan nasional pada umumnya posisi keuangan Perseroan sebagian besar merupakan simpanan dengan jangka waktu yang pendek (kurang dari satu tahun), sedangkan kredit yang diberikan memiliki jangka waktu yang lebih panjang (lebih dari satu tahun). Guna mengantisipasi hal tersebut, Perseroan menerapkan suku bunga mengambang (floating rate) yang penetapannya dilakukan dalam rapat ALCO dengan memperhatikan struktur aset dan liabilitas Perseroan, mengevaluasi tren marjin pendapatan bunga serta mengevaluasi setiap perubahan yang berpengaruh terhadap pendapatan Perseroan.

9. Pengembangan Produk Baru Perseroan akan terus mengembangkan dan meluncurkan produk dan aktivitas yang mampu mendorong pertumbuhan usaha dan pendapatan Perseroan, diantaranya melalui peluncuran internet dan mobile banking, kerjasama pemasaran produk-produk bancassurance serta program tabungan berhadiah yang bertujuan untuk meningkatkan sumber simpanan murah Perseroan.

Page 38: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

22

10. Kebijakan Akuntansi Yang Penting dan Perubahannya Laporan keuangan Perseroan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI).

10.1. Kebijakan akuntansi penting Efektif 1 Januari 2010 Perseroan telah menerapkan PSAK sebagai berikut :

1. PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” 2. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

Efektif 1 Januari 2011, Perseroan telah menerapkan secara prospektif atau retrospektif PSAK sebagai berikut :

1. PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” 2. PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas" 3. PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim” 3. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” 4. PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” 5. PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” 6. PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud” 7. PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan” 8. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” 9. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” 10. PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” 11. ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”

Efektif 1 Januari 2012, Perseroan telah menerapkan PSAK sebagai berikut :

1. PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” 2. PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” 3. PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” 4. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” 5. PSAK No. 30 (2011), “Sewa” 6. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan” 7. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” 8. PSAK No. 55 (Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” 9. PSAK No. 56 (Revisi 2011),”Laba per Saham” 10. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” 11. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan

Interaksinya” 12. ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”

10.2. Aset dan Liabilitas Keuangan

Aset keuangan Perseroan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat-surat berharga, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, piutang bunga dan aset lain-lain (provisi dan komisi yang akan diterima). Liabilitas keuangan Perseroan terdiri dari liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain. i. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal :

Page 39: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

23

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan;

Kredit yang diberikan dan piutang Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi tersedia untuk dijual

Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:

Diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi

ii. Pengakuan Awal Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba atau rugi, maka pengukuran nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.

iii. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi selanjutnya diukur pada nilai wajarnya.

Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

iv. Penghentian Pengakuan Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau Perseroan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan pelepasan (pass-through arrangement), dan antara (a) Perseroan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perseroan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, tetapi telah mentransfer kendali atas aset.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa. 10.3. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Kriteria yang digunakan Perseroan untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c. pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan

yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;

Page 40: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

24

d. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;

e. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; f. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus

kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: a) memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan b) kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam

kelompok tersebut.

Perseroan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perseroan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perseroan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini. Perseroan menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rates analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif sejak 1 Januari 2010.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

Jika kredit yang diberikan atau surat-surat berharga dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku pada saat terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai.

Pemulihan atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Pemulihan atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.

Sebelum 1 Januari 2010, cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif ditentukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (PBI 7) yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7 dan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang Perubahan Kedua PBI 7, dan terakhir diubah dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Perubahan Ketiga PBI 7.

10.4. Kredit Yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang dan bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah

Page 41: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

25

pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo pinjaman dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian. Pemulihan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke dalam penyisihan kerugian pinjaman di neraca. 10.5. Simpanan dari Nasabah Giro merupakan simpanan nasabah di Bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan nasabah di Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau jika persyaratan yang disepakati terpenuhi, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah di Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Sebelum 1 Januari 2010, simpanan nasabah dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada nasabah. 10.6. Pendapatan Bunga dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat neto dari instrumen keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.

Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 120 (seratus dua puluh) hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (impairment). Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat bunga tersebut diterima (berbasis kas).

Page 42: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

26

11. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan Perseroan Seperti perbankan pada umumnya, Perseroan menghadapi perubahan faktor-faktor eksternal dan internal dalam menjalankan kegiatan usaha yang dapat berakibat positif maupun negatif terhadap kondisi keuangan. Perubahan peraturan dari Bank Indonesia, gejolak perekonomian dan sumber daya manusia merupakan beberapa faktor eksternal dan internal yang dihadapi Perseroan. Untuk memitigasi dampak dari peraturan baru dan gejolak perekonomian, Perseroan senantiasa mematuhi regulasi yang berlaku, memastikan Perseroan menetapkan strategi usaha yang sesuai dengan kondisi perekonomian, memiliki modal yang cukup, meningkatkan pengendalian internal serta penerapan manajemen risiko dan tata kelola yang baik. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam program pelatihan baik untuk meningkatkan knowledge dan skill karyawan maupun program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan behavioural karyawan.

12. Langkah-langkah Yang Dilakukan Perseroan Untuk Memperbaiki dan Meningkatkan Kinerja

Guna memperbaiki dan meningkatkan kinerja, Perseroan melakukan upaya perbaikan dan peningkatan kualitas terhadap kinerja pelayanan, teknologi informasi dan Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan pelayanan dilakukan antara lain melalui pembentukan unit Service Quality yang secara khusus bertanggung jawab memberikan pengarahan dan memastikan bahwa petugas telah memberikan pelayanan yang berkualitas. Terkait teknologi informasi, Perseroan secara berkala melakukan pemeliharaan dan pengujian untuk memastikan bahwa seluruh sistem/jaringan dapat berfungsi dengan baik. Dari sisi sumber daya manusia, disamping mengikutsertakan karyawan dalam berbagai program pelatihan, Perseroan telah menetapkan standar rekrutmen karyawan sehingga kandidat dengan kualifikasi yang sesuai yang akan diterima oleh Perseroan.

B. Analisis Laporan Keuangan 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif

Tabel ini merupakan komposisi pendapatan dan beban Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010

Pendapatan bunga – bersih 127.730 105.947 97.745 Jumlah pendapatan operasional lainnya 23.059 23.937 41.368 Jumlah beban operasional lainnya (120.582) (108.225) (111.265) Laba operasional 30.207 21.659 27.848 Pendapatan non operasional – bersih 1.298 26.640 2.271 Laba sebelum manfaat (beban) pajak 31.505 48.299 30.119 Beban pajak – bersih (7.851) (9.614) (7.442) Laba komprehensif tahun berjalan 23.654 38.685 22.677

1.1 Pendapatan Bunga - Bersih

Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan

Page 43: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

27

mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 120 (seratus dua puluh) hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (impairment). Pendapatan bunga yang sudah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Selanjutnya, bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontijensi.

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010

Pendapatan bunga Kredit yang diberikan 253.315 194.821 159.866 Penempatan pada Bank Indonesia 13.359 21.720 11.255 Surat-surat berharga 5.586 9.827 34.591 Penempatan pada bank lain 331 303 754 Lain-lain 51 119 53 Jumlah pendapatan bunga 272.642 226.790 206.519 Beban bunga Deposito berjangka 113.682 93.754 83.353 Tabungan 18.112 16.864 15.649 Giro 7.521 5.770 5.195 Premi penjaminan Pemerintah 5.259 4.110 4.153 Lain-lain 338 345 424 Jumlah beban bunga 144.912 120.843 108.774 Jumlah pendapatan bunga - bersih 127.730 105.947 97.745

Page 44: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

28

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

Pendapatan bunga – bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 127.730 juta mengalami peningkatan sebesar Rp 21.783 juta atau sebesar 20,56% bila dibandingkan dengan saldo pendapatan bunga bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp 105.947 juta. Peningkatan pendapatan bunga tersebut terutama karena peningkatan jumlah kredit yang diberikan dari Rp 1.917.614 juta menjadi Rp 2.691.286 juta atau meningkat sebesar 40,35%. Peningkatan penyaluran kredit tersebut menyebabkan peningkatan pendapatan bunga kredit menjadi kontribusi utama untuk peningkatan pendapatan bunga sebesar 92,91% pada tanggal 31 Desember 2012, dibandingkan 31 Desember 2011 sebesar 85,90%. Selama tahun 2012 rata-rata suku bunga kredit Rupiah sebesar 10,82% mengalami penurunan jika dibandingkan dengan rata-rata suku bunga kredit Rupiah selama tahun 2011 sebesar 11,15%, sehingga peningkatan pendapatan bunga Perseroaan terutama dipengaruhi oleh peningkatan jumlah kredit yang disalurkan. Peningkatan jumlah kredit yang diberikan tersebut sejalan dengan rencana bisnis Perseroan yang mentargetkan kredit sebesar Rp 2.579.495 juta. Sehingga realisasi penyaluran kredit Perseroan melampaui target yang ditetapkan dengan pencapaian sebesar 104,33%. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

Pendapatan bunga – bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 105.947 juta mengalami peningkatan sebesar Rp 8.202 juta atau sebesar 8,39% bila dibandingkan dengan saldo pendapatan bunga – bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp 97.745 juta. Peningkatan pendapatan bunga tersebut terutama akibat peningkatan jumlah kredit yang diberikan dari Rp 1.510.019 juta menjadi Rp 1.917.614 juta atau meningkat sebesar 26,99%. Peningkatan pendapatan bunga kredit tersebut tercermin dari kontribusi pendapatan bunga kredit terhadap pendapatan bunga sebesar 85,90% per 31 Desember 2011 atau meningkat dari 77,41% per 31 Desember 2010. Selama tahun 2011 rata-rata suku bunga kredit Rupiah sebesar 11,15% mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan rata-rata suku bunga kredit Rupiah selama tahun 2010 sebesar 12,80%, dengan demikian peningkatan pendapatan bunga Perseroan terutama dipengaruhi oleh peningkatan jumlah kredit yang diberikan. 1.2 Pendapatan Operasional Lainnya

Pendapatan operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 terdiri dari denda dan administrasi, provisi dan komisi dari selain kredit, dan lain-lain. Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan kredit, atau pendapatan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak menggunakan suku bunga efektif. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan komisi ditangguhkan diakui pada saat pinjaman dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya diakui pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan dengan kredit diakui sebagai bagian dari pendapatan bunga.

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010

Denda dan administrasi 13.551 10.577 8.238 Provisi dan komisi dari selain kredit 2.483 2.322 1.676 Keuntungan dari penjualan surat- surat berharga - - 21.528 Pembalikan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan

non-keuangan 1.905 2.678 5.642 Lain-lain 5.120 8.360 4.284 Jumlah pendapatan operasional lainnya 23.059 23.937 41.368

Page 45: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

29

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

Pendapatan operasional lainnya Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 23.059 juta mengalami penurunan sebesar Rp 878 juta atau sebesar 3,67% bila dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp 23.937 juta. Meskipun pendapatan operasional lainnya pada tahun 2012 mengalami penurunan, namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Perseroan. Hal ini tampak pada laba operasional Perseroan pada tahun 2012 yang mengalami peningkatan sebesar Rp8.548 juta atau 39,47% dibandingkan tahun 2011. Pendapatan lain-lain merupakan fee base income yang diperoleh Perseroan, antara lain berupa pendapatan transfer, pendapatan atas sewa save deposit box, pendapatan transaksi ATM, dan pendapatan lainnya.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

Pendapatan operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 23.937 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 17.431 juta atau sebesar 42,14% bila dibandingkan dengan saldo pendapatan operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp 41.368 juta. Penurunan pendapatan operasional lainnya pada tahun 2011 disebabkan karena pada tahun 2010 terdapat keuntungan dari penjualan surat-surat berharga yang dimiliki oleh Perseroan. Perseroan melakukan penjualan surat berharga berupa obligasi pemerintah jangka panjang yang dilakukan untuk meningkatkan portofolio aset likuid Perseroan sehubungan dengan pertumbuhan kredit serta ketentuan mengenai Giro Wajib Minimum yang berlaku sejak 1 November 2010.

1.3 Beban Operasional Lainnya

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2012 2011 2010

Gaji dan tunjangan 76.321 65.160 57.604 Umum dan administrasi 41.582 41.871 50.470 Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan 2.679 1.194 3.191 Jumlah beban operasional lainnya 120.582 108.225 111.265

Page 46: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

30

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

Beban operasional lainnya Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 120.582 juta mengalami peningkatan sebesar Rp 12.357 juta atau sebesar 11,42% bila dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 108.225 juta. Kontribusi utama peningkatan biaya operasional berasal dari peningkatan biaya gaji dan tunjangan (remunerasi) dan penyisihan kerugian penurunan nilai. Peningkatan remunerasi karena adanya penambahan karyawan terutama di lini bisnis dan kenaikan gaji bagi karyawan. Peningkatan penyisihan kerugian nilai karena adanya peningkatan aset produktif Perseroan terutama kredit yang diberikan. Beban umum dan administrasi Perseroan merupakan biaya untuk menunjang operasional Perseroan yang antara lain terdiri dari biaya penyusutan, biaya pemeliharaan dan perbaikan, biaya pendidikan, biaya sewa, biaya listrik, biaya telpon dan biaya lainnya.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

Beban operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 108.225 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 3.040 juta atau sebesar 2,73% bila dibandingkan dengan saldo beban operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 111.265 juta. Beban operasional lainnya pada tahun 2010 ke tahun 2011 tidak mengalami perubahan yang signifikan, hal ini dikarenakan terdapat peningkatan remunerasi sebesar 13,12% atau sebesar Rp 7.556 juta namun di sisi lain ada penurunan beban umum dan administrasi sebesar 17,04% atau sebesar Rp 8.599 juta. Peningkatan remunerasi karena pada tahun 2011 karena penambahan karyawan terutama di lini bisnis dan Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan karyawannya, salah satunya dengan kenaikan gaji bagi karyawan.

1.4 Laba Operasional

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Laba operasional Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 30.207 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 8.548 juta atau sebesar 39,47% dibandingkan dengan laba operasional untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp 21.659 juta. Kontribusi utama atas peningkatan laba operasional berasal dari peningkatan bunga bersih karena adanya peningkatan penyaluran kredit .

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Laba operasional untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 21.659 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 6.189 juta atau sebesar 22,22% bila dibandingkan dengan laba operasional untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp 27.848 juta. Penurunan laba operasional pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 tersebut disebabkan karena pada tahun 2010 Perseroan melakukan penjualan surat berharga berupa obligasi pemerintah jangka panjang sebagai upaya untuk meningkatkan portofolio aset likuid.

Page 47: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

31

1.5 Pendapatan Non Operasional – Bersih Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Pendapatan non operasional Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 1.298 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 25.342 juta atau sebesar 95,13% dibandingkan dengan pendapatan non operasional untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp 26.640 juta. Penurunan pendapatan non operasional disebabkan karena adanya penjualan properti terbengkalai yang dimiliki Perseroan berupa gedung yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pada tahun 2011. Mengingat kegiatan utama perbankan adalah sebagai intermediator dan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, atas aset tetap yang diklasifikasikan sebagai properti terbengkalai Perseroan wajib membentuk Penyisihan Penghapusan Aset Non Produktif, sehingga Perseroan mengambil kebijakan untuk menjual aset tersebut. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Pendapatan non operasional – bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 26.640 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 24.369 juta atau sebesar 1.073,05% bila dibandingkan dengan saldo pendapatan non operasional untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp 2.271 juta. Peningkatan pendapatan non operasional pada tahun 2011 dikarenakan adanya penjualan properti terbengkalai kepada pihak berelasi sebesar Rp 19.860 juta. Properti terbengkalai merupakan aset tetap yang tidak digunakan untuk aktivitas operasional Perseroan. 1.6 Laba Komprehensif Tahun Berjalan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 23.654 juta mengalami penurunan sebesar Rp 15.031 juta atau sebesar 38,85% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Penurunan tersebut berasal dari penurunan pendapatan non operasional lainnya. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

Laba komprehensif tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 38.685 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 16.008 juta atau sebesar 70,59% bila dibandingkan dengan saldo laba komprehensif tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp 22.677 juta. Peningkatan laba komprehensif seiring dengan peningkatan pendapatan bunga bersih Perseroan serta adanya laba penjualan properti terbengkalai Perseroan. 2. Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010

Jumlah Aset 3.403.283 2.797.582 2.248.125 Jumlah Liabilitas 3.033.385 2.429.038 2.017.266 Jumlah Ekuitas 369.898 368.544 230.859

Page 48: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

32

2.1 Aset Tabel ini merupakan komposisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2012 2011 2010

Kas 69.306 54.555 49.565 Giro pada Bank Indonesia 245.604 199.838 156.312 Giro pada bank lain - bersih 22.339 13.069 16.989 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain – bersih *) 138.633 347.244 264.888 Surat-surat berharga – bersih *) 108.139 166.023 152.116 Tagihan akseptasi - bersih 1.835 2.838 5.800 Kredit yang diberikan - bersih 2.684.517 1.911.594 1.502.724 Piutang bunga 10.535 7.182 6.268 Beban dibayar dimuka 24.347 20.766 21.399 Aset tetap - bersih 69.726 51.730 59.985 Aset pajak tangguhan - bersih 1.882 1.768 1.091 Aset lain-lain 26.420 20.975 10.988 Jumlah Aset 3.403.283 2.797.582 2.248.125

Per tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2011. Saldo aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 3.403.283 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 605.701 juta atau sebesar 21,65% bila dibandingkan dengan saldo aset pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp 2.797.582 juta. Peningkatan total aset tersebut karena peningkatan penyaluran kredit kepada nasabah Perseroan sebesar Rp 772.923 juta atau sebesar 40,43%. Meskipun penyaluran kredit kepada nasabah mengalami peningkatan namun Perseroan tetap mampu mempertahankan rasio NPL dan rasio aset produktif bermasalah pada tingkat yang rendah.

Page 49: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

33

Per tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2010.

Saldo aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.797.582 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 549.457 juta atau sebesar 24,44% bila dibandingkan dengan saldo aset pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp 2.248.125 juta. Peningkatan ini terjadi karena adanya kenaikan kredit yang diberikan kepada nasabah Perseroan sebesar Rp 408.870 juta atau sebesar 27,21%. Kredit yang diberikan oleh Perseroan kepada pihak ketiga penggunaannya terdiri dari Modal Kerja, Investasi dan Konsumsi dalam bentuk Rupiah serta Modal Kerja dalam bentuk Mata Uang Asing dan kredit yang diberikan oleh Perseroan kepada pihak berelasi penggunaannya terdiri dari Modal Kerja dan Konsumsi dalam bentuk Rupiah. Pada tahun 2011 seluruh kredit yang disalurkan tersebut dapat tertagih, sedangkan kredit non lancar setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai jumlah keseluruhannya hanya kurang dari 1%. Komposisi Aset Likuid Berikut ini merupakan komposisi aset likuid yang terdiri dari kas, penempatan pada Bank Indonesia dan surat-surat berharga. (dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2012 2011 2010 Rupiah Kas 69.293 54.536 49.544 Penempatan pada Bank Indonesia 105.988 333.700 240.949 Surat-surat berharga 108.139 166.023 152.116 Jumlah Rupiah 283.420 554.259 442.609 Mata uang asing Kas 13 19 21 Penempatan pada Bank Indonesia - - - Jumlah mata uang asing 13 19 21 Jumlah Aset Likuid 283.433 554.278 442.630

Komposisi Aset Produktif Berikut ini merupakan komposisi aset produktif yang terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat-surat berharga, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, irrevocable letter of credit dan bank garansi.

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2012 2011 2010 Giro pada bank lain 22.343 13.086 17.012 Penempatan pada Bank Indonesia*) - - - Penempatan pada bank lain 32.644 13.556 23.960 Surat-surat berharga 108.139 166.023 152.116 Kredit yang diberikan 2.691.286 1.917.614 1.510.019 Tagihan akseptasi 1.835 2.838 5.800 Irrevocable Letter of Credit 7.812 17.972 5.759 Bank garansi 25.370 24.661 14.619 Jumlah 2.889.429 2.155.750 1.729.285

*) mulai tahun 2010 tidak dihitung sebagai komponen aset produktif

Page 50: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

34

Kredit yang Diberikan Seiring membaiknya kinerja perekonomian domestik selama tahun 2012 serta ditopang dengan struktur permodalan yang kuat, pertumbuhan kredit Perseroan pada tahun 2012 mencapai 40,35% dari Rp1.917.614 juta pada akhir tahun 2011 menjadi Rp 2.691.286 juta atau melampaui rata-rata perbankan nasional sebesar 23,10%. Dengan peningkatan tersebut, kredit memberikan kontribusi sebesar 93,14% dari jumlah aset produktif serta 79,08% dari jumlah aset Bank per akhir tahun 2012. Peningkatan kredit mengakibatkan rasio LDR Bank dari tahun 2011 ke tahun 2012 meningkat dari 79,91% menjadi 89,71%, sedangkan dari tahun 2010 ke tahun 2011 meningkat dari 75,99% menjadi 79,91%. Berikut ini merupakan tabel kredit yang diberikan berdasarkan jenisnya

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2012 2011 2010 Pihak berelasi Rupiah Modal kerja 50 703 566 Investasi - - 86 Konsumsi 990 1.130 806 Pihak ketiga Rupiah Modal kerja 1.658.057 1.250.998 1.035.198 Investasi 715.874 444.787 300.126 Konsumsi 308.686 211.492 166.062 Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Modal kerja 7.629 8.504 7.175 Jumlah 2.691.286 1.917.614 1.510.019 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (6.769) (6.020) (7.295) Jumlah kredit yang diberikan – bersih 2.684.517 1.911.594 1.502.724

Page 51: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

35

Berikut ini merupakan tabel kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi

Berikut ini merupakan tabel kredit yang diberikan berdasarkan periode kredit

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2012 2011 2010 Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 1.559.457 1.145.062 955.146 Lebih dari 1 - 2 tahun 25.931 32.529 8.328 Lebih dari 2 - 5 tahun 498.539 378.478 262.031 Lebih dari 5 tahun 599.730 353.041 277.339 Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 tahun 7.629 8.504 7.175 Jumlah 2.691.286 1.917.614 1.510.019 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (6.769) (6.020) (7.295) Jumlah kredit yang diberikan – bersih 2.684.517 1.911.594 1.502.724

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010

Rupiah Pertanian, perburuan dan kehutanan 25.294 12.492 19.258 Perikanan 164 200 196 Industri pengolahan 782.811 474.703 419.231 Konstruksi 69.262 24.300 6.947 Perdagangan besar dan eceran 1.088.905 921.794 667.700 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman 135.165 109.165 104.585 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 135.700 63.816 37.992 Perantara keuangan 8.017 9.446 6.429 Real estate, persewaan dan jasa perusahaan 28.574 22.076 18.388 Jasa pendidikan 16.997 9.720 20.773 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 19.548 17.651 14.448 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya dan hiburan 63.544 31.116 24.675 Rumah tangga 305.947 209.385 158.515 Lain - lain 3.729 3.245 3.706 Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Perdagangan besar dan eceran 2.892 5.474 5.440 Industri pengolahan 4.737 3.031 1.736 Jumlah 2.691.286 1.917.614 1.510.019 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (6.769) (6.020) (7.295) Jumlah kredit yang diberikan – bersih 2.684.517 1.911.594 1.502.724

Page 52: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

36

Berikut ini merupakan tabel kredit yang diberikan berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010

Pihak berelasi 1.040 1.833 1.458 Pihak ketiga 2.690.246 1.915.781 1.508.561 Jumlah 2.691.286 1.917.614 1.510.019 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (6.769) (6.020) (7.295) Jumlah kredit yang diberikan – bersih 2.684.517 1.911.594 1.502.724

Berikut ini merupakan tabel kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2012 % 2011 % 2010 %

Lancar 2.682.716 99,68 1.902.997 99,24 1.488.261 98,56 Dalam perhatian khusus 2.106 0,08 3.620 0,19 11.841 0,78 Kurang lancar 1.603 0,06 609 0,03 6.591 0,44 Diragukan - - 700 0,04 135 0,01 Macet 4.861 0,18 9.688 0,50 3.191 0,21 Jumlah 2.691.286 100,00 1.917.614 100,00 1.510.019 100,00 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai

(6.769)

(6.020) (7.295)

Jumlah kredit yang diberikan - bersih

2.684.517

1.911.594 1.502.724

2.2 Liabilitas Tabel ini merupakan komposisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010

Liabilitas segera 3.812 2.314 945 Simpanan dari nasabah - Pihak berelasi 248.679 130.541 123.520 - Pihak ketiga 2.751.424 2.269.098 1.863.670 Jumlah simpanan dari nasabah 3.000.103 2.399.639 1.987.190 Simpanan dari bank lain 7.249 8.022 3.063 Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi - - 181 Liabilitas akseptasi 1.835 2.838 5.800 Utang pajak 4.622 3.088 6.334 Liabilitas lain-lain 15.764 13.137 13.753 Jumlah Liabilitas 3.033.385 2.429.038 2.017.266

a. Jumlah Liabilitas

Page 53: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

37

Per tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2011. Saldo liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 3.033.385 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 604.347 juta atau sebesar 24,88% bila dibandingkan dengan saldo liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp 2.429.038 juta. Peningkatan liabilitas Perseroan disebabkan adanya peningkatan simpanan dari nasabah terutama deposito berjangka. Simpanan dari nasabah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap jumlah liabilitas Perseroaan yaitu sebesar 98,90% dari jumlah liabilitas Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2010. Saldo liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.429.038 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 411.772 juta atau sebesar 20,41% bila dibandingkan dengan saldo liabilitas pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp 2.017.266 juta. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan simpanan dari nasabah terutama deposito berjangka berdenominasi Rupiah pihak ketiga. Simpanan dari nasabah sangat mempengaruhi jumlah liabilitas Perseroan dimana kontribusi simpanan dari nasabah adalah sebesar 98,79% dari jumlah liabilitas Perseroan.

b. Simpanan Nasabah Per tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2011 Simpanan nasabah merupakan simpanan pihak berelasi dan pihak ketiga yang terdiri atas giro, tabungan, deposito berjangka, baik dalam Rupiah atau dalam mata uang asing. Simpanan dari pihak berelasi tersebut merupakan simpanan dari manajemen kunci, pemegang saham, grup pemegang saham dan anggota keluarganya. Saldo simpanan nasabah Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 3.000.103 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 600.464 juta atau sebesar 25,02% bila dibandingkan dengan saldo simpanan nasabah pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp 2.399.639 juta. Kontribusi utama peningkatan simpanan nasabah tersebut berasal dari deposito berjangka sebesar Rp 371.632 juta atau sebesar 25,14% dari tahun sebelumnya. Bunga terutang yang masih harus dibayar oleh Perseroan sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 5.869 juta dan telah dicatat oleh Perseroan sebagai liabilitas lain-lain (bunga yang masih harus dibayar) Tingkat bunga rata-rata deposito berjangka per tahun di tahun 2012 berdenominasi Rupiah sebesar 6,52% untuk deposito 1 bulan; 7,07% untuk deposito 3 bulan; 7,27% untuk deposito 6 bulan; 7,26% untuk deposito 12 bulan, sedangkan untuk mata uang asing adalah sebesar 1,25% untuk deposito 1 bulan. Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit sebesar Rp 256.353 juta. Per tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2010. Saldo simpanan nasabah Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.399.639 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 412.449 juta atau sebesar 20,76% bila dibandingkan dengan saldo simpanan nasabah pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp 1.987.190 juta. Peningkatan tersebut dikontribusi oleh simpanan dari pihak ketiga sebesar Rp 405.428 juta atau sebesar 21,75% dan simpanan dari pihak berelasi dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing yang mengalami peningkatan sebesar Rp 7.021 juta atau sebesar 5,68% dari tahun sebelumnya.

Page 54: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

38

Bunga terutang yang masih harus dibayar oleh Perseroan sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 4.889 juta dan telah dicatat oleh Perseroan sebagai liabilitas lain-lain (bunga yang masih harus dibayar). Tingkat bunga rata-rata deposito berjangka per tahun di tahun 2011 berdenominasi Rupiah sebesar 6,38% untuk deposito 1 bulan; 6,52% untuk deposito 3 bulan; 6,44% untuk deposito 6 bulan; 6,35% untuk deposito 12 bulan, sedangkan untuk mata uang asing adalah sebesar 1,83% untuk deposito 1 bulan dan 3 bulan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit, masing-masing sebesar Rp 211.059 juta dan Rp 167.636 juta. 2.2 Ekuitas

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010

Modal ditempatkan dan disetor penuh 308.100 190.600 91.600 Saldo laba 61.798 177.944 139.259 Jumlah Ekuitas 369.898 368.544 230.859

Per tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2011. Saldo ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 369.898 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.354 juta atau sebesar 0,37% bila dibandingkan dengan saldo ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp 368.544 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penambahan laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp 23.654 juta dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh. Modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 117.500 juta. Peningkatan tersebut berasal dari penerbitan saham baru sebanyak 1.175.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam nilai penuh) per saham dengan total sebesar Rp 117.500 juta yang merupakan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi saldo laba Perseroan per tanggal 31 Desember 2011, yang dibagikan secara proporsional kepada pemegang saham. Saldo laba Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 61.798 juta mengalami penurunan sebesar Rp 116.146 juta jika dibandingkan dengan saldo laba pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 177.944 juta. Penurunan tersebut disebabkan adanya kapitalisasi saldo laba Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 117.500 juta dan pembagian deviden tunai sebesar Rp 22.300 juta. Per tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2010. Saldo ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 368.544 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 137.685 juta atau sebesar 59,64% bila dibandingkan dengan saldo ekuitas pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp 230.859 juta. Hal ini disebabkan karena adanya penyetoran modal sebesar Rp 99.000 juta dari pemegang saham Perseroan dan juga naiknya laba komprehensif tahun berjalan Perseroan yang mengakibatkan saldo laba pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp 38.685 juta atau sebesar 27,78% menjadi Rp 177.944 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Page 55: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

39

3. Analisa Arus Kas Tabel berikut ini menjelaskan ikhtisar laporan arus kas Perseroan untuk periode yang disajikan:

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2012 2011 2010

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 39.083 (43.098) (588.340) Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi (23.141) 11.540 (17.323) Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan (22.300) 99.000 - Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas (6.358) 67.442 (605.663) Kas dan setara kas pada awal tahun 481.325 413.731 1.022.483 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 919 152 (3.089) Kas dan setara kas pada akhir tahun 475.886 481.325 413.731

3.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 39.083 juta. Kas bersih yang diterima sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi sebesar Rp 27.922 juta. Peningkatan kas bersih yang diterima sesudah perubahan aset dan liabilitas operasi disebabkan karena adanya kenaikan penyaluran kredit yang diberikan kepada nasabah sebesar Rp 773.723 juta; kenaikan simpanan dari nasabah sebesar Rp 600.464 juta; penurunan dari surat berharga sebesar Rp 57.885 juta; dan penurunan penempatan Bank Indonesia dan bank lain sebesar Rp 133.410 juta. Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 43.098 juta. Kas bersih yang diterima sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi sebesar Rp 20.924 juta. Penurunan kas bersih yang diterima sesudah perubahan aset dan liabilitas operasi disebabkan karena adanya kenaikan penyaluran kredit yang diberikan kepada nasabah sebesar Rp 407.401 juta; kenaikan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sebesar Rp 59.342 juta; kenaikan surat berharga sebesar Rp 13.908 juta; dan kenaikan simpanan dari nasabah sebesar Rp 412.449 juta. Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 588.340 juta. Kas bersih yang diterima sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi sebesar Rp 12.065 juta. Penurunan kas bersih yang diterima sesudah perubahan aset dan liabilitas operasi disebabkan karena adanya kenaikan penyaluran kredit yang diberikan kepada nasabah sebesar Rp 341.707 juta; kenaikan surat-surat berharga sebesar Rp 81.542 juta; kenaikan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sebesar Rp 74.067 juta; dan penurunan simpanan dari nasabah sebesar Rp 89.593 juta. 3.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 23.141 juta. Penurunan aset bersih ini disebabkan karena adanya investasi berupa pembelian aset tetap sebesar Rp 23.962 juta.

Page 56: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

40

Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 11.540 juta. Peningkatan kas bersih ini disebabkan karena adanya penjualan aset yang terbengkalai oleh Perseroan kepada pihak berelasi sebesar Rp 19.860 juta. Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 17.323 juta. Penurunan kas bersih ini disebabkan karena adanya pembelian aset tetap sebesar Rp 18.831 juta.

3.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kas bersih digunakan untuk dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 22.300 juta yang merupakan pembayaran dividen tunai dari saldo laba tahun 2011. Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 99.000 juta. Peningkatan kas bersih ini dikarenakan adanya penyetoran modal dari pemegang saham. Tambahan modal tersebut telah disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank sebagaimana tercantum dalam beberapa Akta Pernyataan Keputusan Rapat. Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah NIHIL.

4. Belanja Barang Modal (Capital Expenditure)

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, pengeluaran belanja modal Perseroan masing-masing sebesar Rp 23.962 juta, Rp 8.340 juta dan Rp 18.831 juta. Belanja barang modal tersebut sebagian besar digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan, kendaraan dan inventaris kantor seperti komputer. Pengeluaran untuk belanja barang modal berasal dari laba organik yang diperoleh Perseroan selama tahun berjalan. Pembelian barang modal tersebut terutama bertujuan untuk menunjang operasional, meningkatkan kinerja pelayanan produk, dan fasilitas jaringan usaha Perseroan melalui pembelian baru, penggantian (revitalisasi), dan renovasi aset tetap.

5. Rasio Keuangan

5.1 Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR)

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum (CAR) Perseroan saat ini sebesar 13,46%. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, rasio kewajiban penyediaan modal minimum adalah sebesar 8%. Dengan demikian rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perseroan masih diatas ketentuan batas minimum yang dipersyaratkan Bank Indonesia, sehingga Perseroan masih dapat meningkatkan aset produktif tanpa melanggar ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Berikut ini merupakan tabel rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.

Keterangan 31 Desember 2012 2011 2010

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 13,46% 15,84% 12,89%

Page 57: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

41

5.2 Kualitas Aset Produktif (Asset Quality Ratio) Kualitas aset produktif Perseroan dapat dinilai berdasarkan: - Rasio NPL gross Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 0,24%, 0,57% dan 0,66%. - Rasio NPL neto Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012,

2011 dan 2010 masing-masing sebesar 0,17%, 0,45% dan 0,53%. - Rasio Aset Produktif Bermasalah Terhadap Jumlah Aset Perseroan untuk tahun-tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 0,23%, 0,52% dan 0,58%.

Perseroan dapat memelihara rasio NPL dan rasio Aset Produktif Bermasalah pada tingkat yang rendah, hal ini tampak pada semakin menurunnya rasio NPL dan rasio Aset Produktif Bermasalah dari tahun ke tahun. Upaya yang dilakukan Perseroan untuk mempertahankan NPL yang rendah dimulai sejak tahap pengajuan kredit : Tahap Proses Kredit:

Proses kredit harus didasarkan pada Kebijakan Aktivitas Perkreditan yang ditetapkan, sesuai dengan risk appetite Perseroan dan memegang teguh prinsip kehati-hatian.

Perseroan menerapkan four eyes principle dalam pengajuan kredit yaitu dengan memisahkan fungsi bisnis dan fungsi kontrol risiko.

Tahap Pembinaan:

Perseroan melakukan pemantauan terhadap debitur-debitur yang mulai menunjukkan early warning signal antara lain melalui laporan berkala. Laporan tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh Divisi Pemasaran dan Unit Pembinaan Nasabah yang akan melakukan negosiasi / mediasi kepada debitur untuk menyelesaikan kewajiban kepada Perseroan.

Apabila debitur mengalami kesulitan dalam menyelesaikan kewajiban namun prospek usaha debitur masih bagus, upaya yang dilakukan Perseroan adalah melakukan restrukturisasi kredit.

Tahap Penyelesaian Kredit Bermasalah: Apabila upaya-upaya pembinaan telah dilakukan namun debitur tidak dapat dan tidak mempunyai itikad untuk menyelesaikan kewajiban kepada Perseroan, maka Perseroan melakukan upaya terakhir yaitu dengan melakukan eksekusi jaminan / melakukan upaya litigasi.

5.3 Rentabilitas Rentabilitas merupakan kemampuan Perseroan dalam meraih laba. Untuk melihat kemampuan tersebut, rasio yang secara umum digunakan adalah Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). - ROA (Laba Bersih sebelum pajak terhadap Jumlah Aset) Perseroan untuk tahun-tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 1,00%, 1,87% dan 1,35%.

- ROE (Laba Bersih setelah pajak terhadap Ekuitas) Perseroan untuk untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 6,69%, 12,71% dan10,90%.

- NIM (Margin Bunga Bersih) Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 5,24%, 5,73% dan 5,58%.

- BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 89,84%, 91,44% dan 88,83%.

Page 58: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

42

5.4 Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) atau rasio kredit terhadap dana pihak ketiga untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 89,71%, 79,91% dan 75,99%. Manajemen menetapkan kebijakan untuk menjaga LDR Perseroan pada kisaran 78% - 90% yang merupakan kisaran LDR optimal menurut penilaian Perseroan, penetapan tersebut juga mengacu pada peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum yang terkait dengan rasio LDR. Perubahan tingkat LDR Perseroan dipengaruhi oleh ekspansi kredit dan peningkatan simpanan. Apabila LDR Perseroan menurun maka Perseroan akan meningkatkan penyaluran kredit demikian pula sebaliknya apabila LDR Perseroan meningkat hingga ke batas atas kisaran LDR optimal, maka Perseroan akan fokus pada penghimpunan simpanan nasabah. Perseroan akan melakukan berbagai upaya antara lain dengan memberikan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah, mengadakan program tabungan berhadiah untuk menarik nasabah baru dan perolehan dana baru (fresh fund) serta meningkatkan kualitas layanan karyawan Perseroan terutama di front liner yang langsung berhubungan dengan nasabah. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Perserosan tersebut memberikan hasil yang positif, seperti tercermin dari pertumbuhan simpanan nasabah dari tahun ke tahun. Hal tersebut dikarenakan meskipun terdapat maturity gap antara simpanan berjangka pendek dengan kredit yang berjangka waktu menengah – panjang, namun nasabah memperpanjang simpanannya pada saat jatuh tempo demikian pula Perseroan mampu menarik nasabah baru dan menghimpun dana baru setiap tahunnya.

5.5 Kepatuhan Sampai dengan akhir tahun 2012, Perseroan telah memenuhi semua ketentuan Bank Indonesia mengenai rasio kepatuhan: - Tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap BMPK, penyediaan dana kepada

pihak terkait termasuk rekening administratif periode 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 2.769 juta atau 0,77%, Rp 8.184 juta atau 2,32%; dan Rp 8.439 juta atau 3,73% dari jumlah modal Bank, semuanya berada di bawah ketentuan maksimum sebesar 10%.

- Posisi Devisa Neto (On dan Off Balance Sheet) per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 1,44%, 4,75% dan 3,02%, semuanya masih berada di bawah ketentuan yang berlaku yaitu maksimum 20%. Perhitungan Posisi Devisa Neto sesuai dengan ketentuan dari Bank Indonesia.

- Perseroan selalu menjaga tingkat kecukupan likuiditas yang optimum untuk mendukung operasional harian. Giro Wajib Minimum Utama Rupiah dan Giro Wajib Minimum Valas per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 tercatat masing-masing sebesar 8,05% dan 12,23%; 8,05% dan 16,15%; serta 8,05% dan 1,35%, semuanya telah melampaui ketentuan minimum Bank Indonesia untuk tahun 2012 dan 2011 sebesar 8% untuk Rupiah dan valuta asing, serta tahun 2010 sebesar 8% untuk Rupiah dan 1% untuk valuta asing.

C. Manajemen Risiko

Dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, Perseroan sangat menyadari akan adanya berbagai jenis risiko yang dihadapi. Meskipun demikian, manajemen Perseroan mempunyai strategi untuk melakukan pengelolaan manajemen risiko secara terintegrasi, optimal dan berkesinambungan. Pengelolaan tersebut antara lain dilakukan dengan pelaksanaan manajemen risiko yang sistematis seperti identifikasi risiko, pengukuran risiko, dan pengendalian risiko. Dalam hal identifikasi risiko, maka Perseroan harus mengetahui faktor-faktor risiko yang mungkin muncul baik yang berasal dari internal maupun eksternal sehingga kemudian Perseroan dapat melakukan pengukuran terhadap setiap risiko yang mungkin timbul. Untuk pengendalian risiko, Perseroan melakukan

Page 59: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

43

upaya-upaya yang diperlukan untuk meminimalkan terjadinya risiko tersebut. Pengendalian juga dilakukan dengan pemantauan dan pengkajian risiko secara berkala sehingga risiko-risiko tersebut dapat dikendalikan dan nilai Perseroan berada pada level sehat dapat terjaga. Meskipun demikian, Perseroan tetap menyadari akan adanya risiko yang berada di luar kendali yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya oleh upaya-upaya internal. Untuk lebih detail mengenai manajemen Risiko dapat dilihat pada Bab IX Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan.

D. Realisasi Penilaian Tingkat Kesehatan Perseroan Penilaian Tingkat Kesehatan Perseroan dilakukan dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Berdasarkan PBI tersebut, penilaian Tingkat Kesehatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating) dengan cakupan penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut: a. Profil risiko (risk profile); b. Good Corporate Governance (GCG); c. Rentabilitas (earnings); dan d. Permodalan (capital). 1. Penilaian Terhadap Faktor Profil Risiko Penilaian terhadap faktor profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko yang dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi. a. Penilaian Risiko Inheren

Penilaian risiko inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Perseroan, baik yang dapat dikuantifikasi maupun yang tidak, yang berpotensi mempengaruhi posisi keuangan Perseroan. Karakteristik risiko inheren Perseroan ditentukan oleh faktor internal maupun eksternal, antara lain strategi bisnis, karakteristik bisnis, kompleksitas produk dan aktvitas Perseroan, industri dimana Perseroan melakukan kegiatan usaha serta kondisi makro ekonomi. Parameter yang digunakan dalam perhitungan risiko inheren masing-masing risiko adalah sebagai berikut: i. Risiko Kredit

Komposisi portofolio aset dan tingkat konsentrasi; Kualitas penyediaan dana dan kecukupan pencadangan; Strategi penyediaan dana dan sumber timbulnya penyediaan dana; dan Faktor eksternal.

ii. Risiko Pasar Volume dan komposisi portofolio; Kerugian potensial (potential loss) Risiko Suku Bunga dan Banking Book (Interest Rate Risk in

Banking Book); dan Strategi dan kebijakan bisnis.

iii. Risiko Likuiditas Komposisi aset, liabilitas dan transaksi rekening administratif; Konsentrasi aset dan liabilitas; Kerentanan pada kebutuhan pendanaan; dan Akses pada sumber-sumber pendanaan.

Page 60: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

44

iv. Risiko Operasional Sumber daya manusia; Teknologi informasi dan infrastruktur pendukung; Fraud, baik internal maupun eksternal; dan Kejadian eksternal.

v. Risiko Hukum Faktor litigasi Faktor kelemahan perikatan; dan Faktor ketiadaan / perubahan peraturan perundang-undangan.

vi. Risiko Stratejik Kesesuaian strategi bisnis Perseroan dengan lingkungan bisnis; Strategi berisiko rendah dan berisiko tinggi; Posisi bisnis Perseroan; dan Pencapaian rencana bisnis Perseroan.

vii. Risiko Kepatuhan Jenis dan signifikansi pelanggaran yang dilakukan; Frekuensi pelanggaran yang dilakukan atau track record ketidakpatuhan Perseroan; dan Pelanggaran terhadap ketentuan atau standar bisnis yang berlaku umum untuk transaksi.

viii. Risiko Reputasi Pengaruh reputasi negatif dari pemilik dan perusahaan terkait; Pelanggaran etika bisnis; Kompleksitas produk dan kerjasama bisnis; Frekuensi, materialitas dan eksposur pemberitaan negatif; dan Frekuensi dan materialitas keluhan nasabah.

Penetapan tingkat risiko inheren untuk masing-masing jenis risiko dikategorikan ke dalam peringkat 1 (low), peringkat 2 (low to moderate), peringkat 3 (moderate), peringkat 4 (moderate to high), dan peringkat 5 (high).

b. Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko

Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko merupakan penilaian terhadap kecukupan sistem pengendalian risiko yang bertujuan untuk mengevaluasi efektifitas penerapan manajemen risiko Perseroan. Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko dilakukan terhadap 4 (empat) aspek yang saling terkait yaitu: i. Tata Kelola Risiko, mencakup evaluasi terhadap:

Perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance); Kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi termasuk pelaksanaan

kewenangan dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi. ii. Kerangka Manajemen Risiko, mencakup evaluasi terhadap:

Strategi manajemen risiko yang searah dengan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko;

Kecukupan perangkat organisasi dalam mendukung terlaksananya manajemen risiko secara efektif termasuk kejelasan wewenang dan tanggung jawab; dan

Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit. iii. Proses Manajemen Risiko, Kecukupan Sumber Daya Manusia dan Kecukupan Sistem Informasi

Manajemen Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko; Kecukupan sistem informasi manajemen risiko; dan

Page 61: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

45

Kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dalam mendukung efektivitas proses manajemen risiko.

iv. Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko Kecukupan sistem pengendalian intern; dan Kecukupan kaji ulang oleh pihak independen (independent review) baik oleh Satuan Kerja

Manajemen Risiko (SKMR) maupun oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi. Tingkat kualitas penerapan manajemen risiko untuk masing-masing risiko dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yakni: peringkat 1 (strong), peringkat 2 (satisfactory), peringkat 3 (fair), peringkat 4 (marginal) dan peringkat 5 (unsatisfactory).

c. Penetapan Peringkat Faktor Profil Risiko Penetapan peringkat faktor profil risiko dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: i. Penetapan tingkat risiko inheren dan tingkat kualitas penerapan manajemen risiko untuk masing-

masing risiko; ii. Penetapan tingkat risiko inheren komposit dan tingkat kualitas penerapan manajemen risiko

komposit, dengan memperhatikan signifikansi masing-masing risiko terhadap profil risiko secara keseluruhan;

iii. Penetapan peringkat faktor Profil Risiko Perseroan secara keseluruhan. Penetapan peringkat faktor profil risiko terdiri dari 5 (lima) peringkat yaitu peringkat 1, peringkat 2, peringkat 3, peringkat 4, dan peringkat 5. Urutan peringkat faktor profil risiko yang lebih kecil mencerminkan semakin rendahnya risiko yang dihadapi Perseroan. Peringkat 1 Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit

tergolong sangat rendah selama periode waktu tertentu di masa datang. Kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit sangat memadai.

Meskipun terdapat kelemahan minor, tetapi kelemahan tersebut dapat diabaikan.

Peringkat 2 Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu di masa datang.

Kualitas penerapan manajemen risiko komposit memadai. Meskipun terdapat kelemahan minor, tetapi kelemahan tersebut perlu mendapatkan perhatian manajemen.

Peringkat 3 Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong cukup tinggi selama periode waktu tertentu di masa datang.

Kualitas penerapan manajemen risiko komposit cukup memadai. Meskipun persyaratan minimum terpenuhi, terdapat beberapa kelemahan yang membutuhkan perhatian manajemen dan perbaikan.

Peringkat 4 Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong tinggi selama periode waktu tertentu di masa datang.

Kualitas penerapan manajemen risiko komposit kurang memadai. Terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko yang membutuhkan tindakan korektif segera.

Peringkat 5 Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong sangat tinggi selama periode waktu tertentu di masa datang.

Kualitas penerapan manajemen risiko komposit tidak memadai. Terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko dimana tindakan penyelesaiannya di luar kemampuan manajemen.

Page 62: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

46

Per 31 Desember 2012, faktor Profil Risiko Perseroan berada pada peringkat 2 (low to moderate) dengan peringkat masing-masing risiko sebagai berikut:

Jenis Risiko Peringkat Risiko Inheren

Peringkat Kualitas Penerapan

Manajemen Risiko Peringkat Profil

Risiko

Risiko Kredit 2 2 2 Risiko Pasar 2 2 2 Risiko Likuiditas 2 2 2 Risiko Operasional 2 2 2 Risiko Hukum 1 1 1 Risiko Stratejik 2 2 2 Risiko Kepatuhan 2 2 2 Risiko Reputasi 2 2 2 Peringkat Komposit 2 2 2

2. Penilaian Terhadap Faktor Good Corporate Governance (GCG)

Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen Perseroan atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG yang dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum yang diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006. Penilaian terhadap faktor GCG dilakukan terhadap: i. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; ii. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; iii. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite; iv. Penanganan benturan kepentingan; v. Penerapan fungsi kepatuhan Perseroan; vi. Penerapan fungsi audit intern; vii. Penerapan fungsi audit ekstern; viii. Penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern; ix. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar; x. Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan laporan

internal; xi. Rencana strategis Perseroan. Peringkat faktor GCG dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yaitu peringkat 1, peringkat 2, peringkat 3, peringkat 4, dan peringkat 5. Urutan peringkat faktor GCG yang lebih kecil mencerminkan penerapan GCG yang lebih baik. Peringkat 1 Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang

secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas prinsip-prinip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen Perseroan.

Peringkat 2 Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Perseroan.

Page 63: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

47

Peringkat 3 Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang

secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-prinsip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Perseroan.

Peringkat 4 Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang secara umum kurang baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang kurang memadai atas prinsip-prinsip GCG. Terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut signifikan dan memerlukan perbaikan yang menyeluruh oleh manajemen Perseroan.

Peringkat 5 Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang secara umum tidak baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang tidak memadai atas prinsip-prinsip GCG. Kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut sangat signifikan dan sulit untuk diperbaiki oleh manajemen Perseroan.

Per 31 Desember 2012, penerapan Good Corporate Governance (GCG) Perseroan dinilai pada peringkat 1 yang mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum “Sangat Baik”.

3. Penilaian Terhadap Faktor Rentabilitas (earning) Penilaian faktor rentabilitas (earning) meliputi evaluasi terhadap kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas, kesinambungan rentabilitas dan manajemen rentabilitas. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat, trend, struktur, stabilitas rentabilitas Perseroan dan perbandingan kinerja Perseroan dengan kinerja peer group baik melalui analisis aspek kuantitatif maupun kualitatif. Dalam menentukan peer group, Perseroan memperhatikan skala bisnis, karakteristik dan/atau kompleksitas usaha Perseroan serta ketersediaan data dan informasi yang dimiliki. Peringkat faktor rentabilitas dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yaitu peringkat 1, peringkat 2, peringkat 3, peringkat 4, dan peringkat 5. Urutan peringkat faktor rentabilitas yang lebih kecil mencerminkan kondisi rentabilitas yang lebih baik. Peringkat 1 Rentabilitas sangat memadai, Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini

memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Kinerja Perseroan dalam menghasilkan laba (rentabilitas) sangat memadai. Sumber utama rentabilitas yang berasal dari core earnings sangat dominan. Komponen-komponen yang mendukung core earnings sangat stabil. Kemampuan laba dalam meningkatkan permodalan dan prospek laba di masa

datang sangat tinggi. Peringkat 2 Rentabilitas memadai, Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi

seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Kinerja Perseroan dalam menghasilkan laba (rentabilitas) memadai. Sumber utama rentabilitas yang berasal dari core earnings dominan. Komponen-komponen yang mendukung core earnings stabil. Kemampuan laba dalam meningkatkan permodalan dan prospek laba di masa

datang tinggi. Peringkat 3 Rentabilitas cukup memadai, Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini

memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Kinerja Perseroan dalam menghasilkan laba (rentabilitas) cukup memadai. Sumber utama rentabilitas yang berasal dari core earnings cukup dominan namun

terdapat pengaruh yang cukup besar dari non-core earnings.

Page 64: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

48

Komponen-komponen yang mendukung core earnings cukup stabil. Kemampuan laba dalam meningkatkan permodalan dan prospek laba di masa

datang cukup baik. Peringkat 4 Rentabilitas kurang memadai, Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini

memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Kinerja Perseroan dalam menghasilkan laba (rentabilitas) tidak memadai atau

Perseroan mengalami kerugian. Sumber utama rentabilitas berasal dari non-core earnings. Komponen-komponen yang mendukung core earnings kurang stabil. Kemampuan laba dalam meningkatkan permodalan dan prospek laba di masa

datang kurang baik atau bahkan dapat berpengaruh negatif terhadap permodalan Perseroan.

Peringkat 5

Rentabilitas tidak memadai, Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Perseroan mengalami kerugian yang signifikan. Sumber utama rentabilitas berasal dari non-core earnings. Komponen-komponen yang mendukung core earnings tidak stabil. Kerugian Perseroan mempengaruhi permodalan secara signifikan.

Per 31 Desember 2012, faktor rentabilitas (earnings) Perseroan dinilai pada peringkat 2 (Baik).

4. Penilaian Terhadap Faktor Permodalan (capital) Penilaian atas faktor Permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan Permodalan dan kecukupan pengelolaan Permodalan. Dalam melakukan perhitungan Permodalan, Perseroan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Umum. Selain itu Perseroan juga mengaitkan kecukupan modal dengan profil risiko Perseroan. Semakin tinggi risiko Perseroan, semakin besar modal yang harus disediakan untuk mengantisipasi risiko tersebut. Parameter/indikator dalam menilai Permodalan meliputi: a. Kecukupan modal Perseroan, yang dilakukan secara komprehensif mencakup:

1. Tingkat, trend dan komposisi modal Perseroan; 2. Rasio KPMM dengan memperhitungan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional; 3. Kecukupan modal Perseroan dikaitkan dengan profil risiko.

b. Pengelolaan permodalan Perseroan. Analisis terhadap pengelolaan permodalan Perseroan meliputi manajemen permodalan dan kemampuan akses permodalan.

Dalam melakukan penilaian, Perseroan memperhatikan kinerja peer group yang ditentukan dengan memperhatikan skala bisnis, karakteristik, dan/atau kompleksitas usaha Perseroan serta ketersediaan data dan informasi yang dimiliki.

Peringkat faktor permodalan dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yaitu peringkat 1, peringkat 2, peringkat 3, peringkat 4, dan peringkat 5. Urutan peringkat faktor permodalan yang lebih kecil mencerminkan kondisi permodalan yang lebih baik. Peringkat 1 Perseroan memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang sangat memadai

relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang sangat kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha Perseroan. Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Perseroan memiliki tingkat permodalan yang sangat memadai, sangat mampu

mengantisipasi seluruh risiko yang dihadapi dan mendukung ekspansi usaha Perseroan ke depan.

Page 65: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

49

Kualitas komponen permodalan pada umumnya sangat baik, permanen dan dapat menyerap kerugian.

Perseroan telah melakukan stress test dengan hasil yang dapat menutup seluruh risiko yang dihadapi dengan sangat memadai.

Perseroan memiliki manajemen permodalan yang sangat baik dan/atau memiliki proses penilaian kecukupan modal yang sangat baik sesuai dengan strategi dan tujuan bisnis serta kompleksitas usaha dan skala Perseroan.

Perseroan memiliki akses sumber permodalan yang sangat baik dan/atau memiliki dukungan permodalan dari kelompok usaha atau perusahaan induk.

Peringkat 2 Perseroan memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang memadai relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha Perseroan. Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Perseroan memiliki tingkat permodalan yang memadai dan dapat mengantisipasi

hampir seluruh risiko yang dihadapi. Kualitas komponen permodalan pada umumnya baik, permanen dan dapat

menyerap kerugian. Perseroan telah melakukan stress test dengan hasil yang dapat menutup seluruh

risiko yang dihadapi dengan memadai. Perseroan memiliki manajemen permodalan yang baik dan/atau memiliki proses

penilaian kecukupan modal yang baik. Perseroan memiliki akses sumber permodalan yang baik dan/atau terdapat

dukungan permodalan dari kelompok usaha atau perusahaan induk. Peringkat 3 Perseroan memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang cukup memadai relatif

terhadap profil risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang cukup kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha Perseroan. Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Perseroan memiliki tingkat permodalan yang cukup memadai dan cukup mampu

mengantisipasi risiko yang dihadapi. Kualitas komponen permodalan pada umumnya cukup baik, cukup permanen,

dan cukup dapat menyerap kerugian. Perseroan telah melakukan stress test dengan hasil yang dapat menutup seluruh

risiko yang dihadapi dengan cukup memadai. Perseroan memiliki manajemen permodalan yang cukup baik dan/atau memiliki

proses penilaian kecukupan modal yang cukup baik. Perseroan memiliki akses sumber permodalan yang cukup baik, namun dukungan

dari grup usaha atau perusahaan induk tidak secara eksplisit. Peringkat 4 Perseroan memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang kurang memadai

relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang lemah dibandingkan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha Perseroan. Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Perseroan memiliki tingkat permodalan yang kurang memadai dan tidak dapat

mengantisipasi seluruh risiko yang dihadapi. Kualitas komponen permodalan pada umumnya kurang baik, kurang permanen,

dan kurang dapat menyerap kerugian. Perseroan telah melakukan stress test dengan hasil yang kurang dapat menutup

seluruh risiko yang dihadapi. Perseroan memiliki manajemen permodalan yang kurang baik dan/atau memiliki

proses penilaian kecukupan modal yang kurang baik. Perseroan kurang mampu melakukan akses pada sumber-sumber permodalan,

dan tidak terdapat dukungan dari grup usaha atau perusahaan induk.

Page 66: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

50

Peringkat 5 Perseroan memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang tidak memadai relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang sangat lemah dibandingkan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha Perseroan. Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Perseroan memiliki tingkat permodalan yang tidak memadai, sehingga Perseroan

harus menambah modal untuk mengantisipasi seluruh risiko yang dihadapi saat kondisi normal dan krisis.

Kualitas instrumen permodalan pada umumnya tidak baik, tidak permanen, dan tidak dapat menyerap kerugian.

Perseroan telah melakukan stress test dengan hasil yang tidak dapat menutup seluruh risiko yang dihadapi.

Perseroan memiliki manajemen permodalan yang tidak baik dan/atau memiliki proses penilaian kecukupan modal yang tidak baik.

Perseroan tidak mampu melakukan akses pada sumber-sumber permodalan, dan tidak terdapat dukungan dari grup usaha atau perusahaan induk.

Per 31 Desember 2012, faktor permodalan (capital) Perseroan dinilai pada peringkat 2.

5. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Perseroan

Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Perseroan ditetapkan berdasarkan analisis secara komprehensif dan terstruktur terhadap peringkat setiap faktor dan dengan memperhatikan prinsip-prinsip umum penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Dalam melakukan analisis secara komprehensif, Perseroan juga mempertimbangkan kemampuan Bank dalam menghadapi perubahan kondisi eksternal yang signifikan.

Penetapan peringkat komposit dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat komposit yakni Peringkat Komposit 1 (PK-1), Peringkat Komposit 2 (PK-2), Peringkat Komposit 3 (PK-3), Peringkat Komposit 4 (PK-4), dan Peringkat Komposit 5 (PK-5). Urutan peringkat komposit yang lebih kecil mencerminkan kondisi Perseroan yang lebih sehat. Peringkat Deskripsi

1 (PK-1)

Mencerminkan kondisi Perseroan yang secara umum sangat sehat, sehingga dinilai sangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian antara lain profil risiko, penerapan Good Corporate Governance, rentabilitas dan permodalan yang secara umum sangat baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan.

2 (PK-2)

Mencerminkan kondisi Perseroan yang secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian antara lain profil risiko, penerapan Good Corporate Governance, rentabilitas dan permodalan yang secara umum baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan.

3 (PK-3)

Mencerminkan kondisi Perseroan yang secara umum cukup sehat, sehingga dinilai cukup mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian antara lain profil risiko, penerapan Good Corporate Governance, rentabilitas dan permodalan yang secara umum cukup baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan apabila tidak berhasil diatasi dengan baik oleh manajemen dapat mengganggu kelangsungan usaha Perseroan.

Page 67: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

51

Peringkat Deskripsi 4

(PK-4) Mencerminkan kondisi Perseroan yang secara umum kurang sehat, sehingga dinilai kurang mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian antara lain profil risiko, penerapan Good Corporate Governance, rentabilitas dan permodalan yang secara umum kurang baik. Terdapat kelemahan yang secara umum signifikan dan tidak dapat diatasi dengan baik oleh manajemen serta mengganggu kelangsungan usaha Perseroan.

5 (PK-5)

Mencerminkan kondisi Perseroan yang secara umum tidak sehat, sehingga dinilai tidak mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian antara lain profil risiko, penerapan Good Corporate Governance, rentabilitas dan permodalan yang secara umum kurang baik. Terdapat kelemahan yang secara umum sangat signifikan sehingga untuk mengatasinya dibutuhkan dukungan dana dari pemegang saham atau sumber dana dari pihak lain untuk memperkuat kondisi keuangan Perseroan.

Per 31 Desember 2012, penilaian Tingkat Kesehatan Perseroan adalah sebagai berikut:

No. Faktor Peringkat 1 Profil risiko (risk profile) 2 2 Good Corporate Governance (GCG) 1 3 Rentabilitas (earnings) 2 4 Permodalan (capital) 2

Nilai Komposit 2

Page 68: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

52

BAB VI. RISIKO USAHA Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai macam risiko yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan yang pada gilirannya dapat berpotensi mempengaruhi hasil investasi yang diperoleh para calon investor dari membeli saham Perseroan. Risiko-risiko berikut merupakan risiko usaha yang bersifat material yang dihadapi Perseroan yang berdampak terhadap kinerja Perseroan: I. RISIKO USAHA PERSEROAN

a. RISIKO KREDIT Risiko kredit merupakan risiko utama yang dihadapi Perseroan karena bagian terbesar dari aset yang dimiliki Perseroan sebagai suatu bank berupa kredit yang diberikan kepada nasabah. Risiko kredit timbul apabila debitur/counterparty tidak mampu memenuhi kewajibannya baik berupa pokok pinjaman maupun bunganya. Selain karena pemberian kredit kepada nasabah, risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional seperti treasury dan investasi, serta pembiayaan perdagangan (trade finance). Hal tersebut dapat terjadi karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa kelalaian dalam pengambilan keputusan pemberian kredit dan pelanggaran terhadap prinsip kehati-hatian adapun faktor eksternal berupa terjadinya kegagalan usaha debitur. Apabila jumlah kredit yang tidak dapat dikembalikan cukup material, maka akan menurunkan kinerja dan pendapatan Perseroan. Per 31 Desember 2012, proporsi kredit terbesar yang diberikan Perseroan adalah kredit modal kerja yang mencapai 61,89% dari total kredit sedangkan berdasarkan sektor ekonomi, proporsi penyaluran kredit terbesar diberikan pada sektor perdagangan yang mencapai 40,57% dari total kredit. Rasio kredit bermasalah terhadap total kredit Perseroan per 31 Desember 2012 adalah sebesar 0,24% (bruto) dan 0,17% (netto).”

b. RISIKO OPERASIONAL Perseroan dihadapkan pada risiko operasional yang dapat timbul akibat kurang memadainya atau tidak berfungsinya proses internal, kegagalan sistem, kesalahan manusia, serta adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Perseroan. Apabila risiko ini tidak dikelola dengan baik, maka dapat mengganggu kinerja Perseroan seperti tingkat pelayanan kepada nasabah, masalah pembukuan dan pelaporan serta kemungkinan timbulnya risiko lain seperti risiko hukum dan reputasi yang pada akhirnya akan menurunkan kinerja dan daya saing Perseroan.

Dalam era teknologi saat ini, efektivitas operasional Perseroan tergantung dari kemampuan Perseroan dalam menyikapi kemajuan teknologi dan perkembangan standar industri perbankan. Ketidakmampuan Perseroan untuk memahami perkembangan teknologi akan menurunkan mutu pelayanan kepada nasabah dan menciptakan kondisi rawan kejahatan yang akan mempengaruhi kinerja Perseroan.

c. RISIKO LIKUIDITAS Risiko likuiditas merupakan risiko akibat ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Perseroan. Salah satu penyebab risiko likuiditas adalah adanya maturity mismatch, yaitu adanya kesenjangan jumlah dan jangka waktu antara sumber pendanaan yang mayoritas berjangka pendek dibandingkan dengan penempatan dana (aset) yang umumnya berjangka panjang. Apabila Perseroan tidak mampu mengelolanya dengan baik, akan menyebabkan Perseroan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban pengembalian dana dari masyarakat.

d. RISIKO STRATEJIK Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kurang responsifnya Perseroan dalam mengantisipasi perubahan faktor eksternal. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya deviasi dari sasaran yang telah ditetapkan oleh Perseroan dan berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan. Risiko stratejik juga mencakup kemampuan dalam mengembangkan daya saing dan keunggulan Perseroan untuk menghadapi persaingan sehingga Perseroan harus dapat menggunakan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, menetapkan sasaran pasar dan strategi yang tepat.

Page 69: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

53

e. RISIKO HUKUM Risiko hukum merupakan risiko akibat adanya tuntutan hukum dan/atau adanya kelemahan aspek yuridis yang dapat menimbulkan kerugian bagi Perseroan. Kelemahan aspek yuridis tersebut antara lain disebabkan adanya ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan dokumen yang tidak sempurna. Semakin banyak tuntutan hukum yang muncul maka semakin besar biaya yang akan dikeluarkan oleh Perseroan. Apabila kondisi ini dialami oleh Perseroan dan bersifat material maka hal ini akan memiliki dampak langsung terhadap kinerja Perseroan.

f. RISIKO KEPATUHAN Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan melekat pada setiap aktivitas Perseroan yang terkait dengan peraturan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia maupun otoritas lainnya. Ketidakmampuan Perseroan dalam memenuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku dapat mendatangkan sanksi berupa sanksi finansial berbentuk denda, juga dapat berupa sanksi non finansial berupa teguran tertulis, sanksi ketidaklayakan atau ketidakmampuan bagi manajemen Perseroan ataupun berupa pembekuan kegiatan usaha.

g. RISIKO REPUTASI Risiko reputasi disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan atau adanya persepsi negatif terhadap Perseroan. Risiko reputasi dapat timbul karena ketidakmampuan Perseroan dalam menangani pengaduan atau ketidakpuasan nasabah. Hal tersebut dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan dan volume aktivitas Perseroan.

h. RISIKO PASAR Risiko pasar adalah risiko yang timbul akibat adanya fluktuasi variabel pasar seperti tingkat suku bunga dan nilai tukar. Risiko pasar melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Perseroan seperti kegiatan treasury dan investasi dalam bentuk surat berharga dan pasar uang, penyediaan dana (pinjaman dan bentuk sejenisnya), kegiatan pendanaan dan kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance).. Risiko pasar yang dihadapi oleh Perseroan mencakup risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko suku bunga merupakan risiko turunnya pendapatan bunga bersih yang disebabkan oleh perubahan suku bunga pada sisi aktiva dan pasiva yang sensitif terhadap suku bunga. Risiko nilai tukar merupakan risiko kerugian yang diperoleh Perseroan karena perubahan dari nilai tukar valuta asing pada sisi aktiva dan pasiva dalam bentuk mata uang asing.

II. RISIKO INVESTASI BAGI INVESTOR Mengingat jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum ini relatif terbatas, maka terdapat kemungkinan perdagangan saham Perseroan di bursa efek menjadi kurang likuid.

Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha yang telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan

Page 70: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

54

BAB VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha PT Bank Maspion Indonesia Tbk yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 6 Mei 2013 atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tertanggal 6 Mei 2013 memuat paragraf penjelasan mengenai(a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012 dan (c) rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham.

Page 71: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

55

BAB VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No.68 tanggal 6 November 1989 juncto Akta Perubahan No.49 tanggal 5 Desember 1989, keduanya dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C2.2292.HT.01.01.TH.90 tanggal 18 April 1990 didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 26 September 1990 berturut-turut di bawah No.1040/1990 dan No.1041/1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.90 tanggal 9 November 1990, Tambahan No.4560.

Anggaran Dasar tersebut diubah berturut-turut berdasarkan Akta-Akta sebagai berikut:

1. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 40 tanggal 19 Agustus 1997, akta mana merupakan pernyataan

keputusan pemegang saham sebagaimana termaktub dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham dibawah tangan tertanggal 18 Agustus 1997 juncto Akta Perubahan No.58 tanggal 26 Januari 1998, keduanya dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C2.2642.HT.01.04.Th.’98 tanggal 27 Maret 1998, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Surabaya pada tanggal 6 Mei 1998 dibawah No. 658/BH.13.01/Mei/1998; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.63 tanggal 7 Agustus 1998, Tambahan No.4487. Akta tersebut mengenai persetujuan RUPSLB atas Persetujuan perubahan pasal 2 sampai dengan pasal 4 anggaran dasar Perseroan.

2. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.41 tanggal 19 Agustus 1997, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tangan tertanggal 18 Agustus 1997 juncto Akta Perubahan No. 59 tanggal 26 Januari 1998, keduanya dibuat dihadapan Soetjipto S.H., Notaris di Surabaya, yang telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 27 Maret 1998 dengan No.C2-HT.01.04.A-2249, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kab/Kodya Surabaya pada tanggal 6 Mei 1998 dibawah No.658/BH.13.01/Mei/1998, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.63 tanggal 7 Agustus 1998, Tambahan No. 86. Akta tersebut mengenai persetujuan RUPSLB atas perubahan pasal 1, pasal 5 dan seterusnya dari anggaran dasar Perseroan.

3. Akta Berita Acara No.66 tanggal 15 Agustus 2008, dibuat oleh Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No.AHU-41847.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 27 Agustus 2009, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0055913.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 27 Agustus 2009, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.93 tanggal 20 November 2009, Tambahan No. 27492. Akta tersebut mengatur mengenai persetujuan RUPS atas perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan guna disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

4. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No.159 tanggal 17 September 2012, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana termaktub dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia tertanggal 17 September 2012, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-49681.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 21 September 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084088.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 21 September 2012; diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 25 September 2012 dengan No. AHU-AH.01.10-34673 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084821.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 25 September 2012.

Page 72: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

56

5. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No.291 tanggal 25 Maret 2013, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali Keputusan Pemegang Saham Perseroan yang ditandatangani secara lengkap tanggal 4 Maret 2013, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-16164.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 28 Maret 2013 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0027591.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 28 Maret 2013; diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 2 April 2013 dengan No. AHU-AH.01.10-11769 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0028451.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 2 April 2013.

Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat serta guna menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku khususnya di bidang pasar modal, Anggaran Dasar Perseroan seluruhnya diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No.119 tanggal 3 April 2013, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali Keputusan Pemegang Saham Perseroan yang telah ditandatangani secara lengkap tanggal 2 April 2013, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-17532.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0029868.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013. Adapun maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang Bank Umum. Untuk mencapai maksud dan tujuan, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut : 1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat

deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; 2) Memberikan kredit; 3) Menerbitkan surat pengakuan hutang; 4) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan atau atas perintah

nasabahnya : i. Surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa berlakunya tidak lebih

lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; ii. Surat-surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari

kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut; iii. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; iv. Sertifikat Bank Indonesia (SBI); v. Obligasi; vi. Surat dagang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; vii. Surat berharga lain yang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

5) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah; 6) Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan

menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; 7) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar

pihak ketiga; 8) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; 9) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; 10) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang

tidak tercatat di bursa efek; 11) Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 12) Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat; 13) Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 14) Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti

perusahaan sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

Page 73: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

57

15) Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

16) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun, sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku;

Perseroan memiliki Perseroan memiliki 11 Kantor Cabang, 27 Kantor Cabang Pembantu, 11 Kantor Kas dan 46 mesin ATM yang berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makasar, Solo, Malang, Purwokerto dan Palembang. Untuk menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah memperoleh perijinan penting sebagai berikut :

No. Jenis Ijin Keterangan 1. Ijin Perusahaan Perbankan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 827/KMK.013/1990

tanggal 30 Juli 1990 tentang Pemberian Ijin Usaha PT Bank Maspion Indonesia

2. NPWP No. 01.469.544.9-631.000 3. Ijin sebagai Bank Devisa Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/46/KEP/DIR tanggal

28 Juli 1995 tentang penunjukan Perseroan sebagai Bank Devisa 4. Ijin sebagai Bank Persepsi Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-3/MK.03/1996 tanggal

4 Januari 1996 tentang penunjukan Perseroan sebagai Bank Persepsi dan Devisa Persepsi Kas Negara

2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Perubahan komposisi permodalan dan kepemilikan saham Perseroan sejak didirikan hingga saat ini adalah sebagai berikut :

Tahun 1989 - Pendirian Berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No.68 tanggal 6 November 1989 juncto Akta Perubahan No.49 tanggal 5 Desember 1989, keduanya dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C2.2292.HT.01.01.TH.90 tanggal 18 April 1990, didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 26 September 1990 berturut-turut di bawah No.1040/1990 dan No.1041/1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.90 tanggal 9 November 1990, Tambahan No.4560, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp. 1.000,-per saham

Jumlah Saham

Jumlah Nominal (Rp) %

Modal Dasar 33.000.000 33.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Alim Husin 4.004.000 4.004.000.000 36,40 - Angkasa Rachmawati 1.254.000 1.254.000.000 11,40 - Gunardi 1.001.000 1.001.000.000 9,10 - Alim Markus 1.254.000 1.254.000.000 11,40 - Alim Mulia Sastra 1.001.000 1.001.000.000 9,10 - Alim Satria 1.001.000 1.001.000.000 9,10 - Alim Prakasa 1.001.000 1.001.000.000 9,10 - Alim Puspita 484.000 484.000.000 4,40 Jumlah 11.000.000 11.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 22.000.000 22.000.000.000

Catatan: Dari modal yang telah ditempatkan dan disetor tersebut telah dilakukan penyetorannya oleh para pemegang saham secara tunai.

Page 74: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

58

Tahun 1993 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.124 tanggal 26 Januari 1993 yang dibuat dihadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang notulennya dibuat dibawah tangan tertanggal 29 Desember 1992, yang telah didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 22 Februari 1993 di bawah No.238/1993 (“Akta 124/1993”), Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sebanyak 2.200.000 (dua juta dua ratus ribu) saham, sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan menjadi sebesar Rp. 13.200.000.000,- (tiga belas miliar dua ratus juta Rupiah) atau sebesar 13.200.000 (tiga belas juta dua ratus ribu) saham yang diambil bagian oleh Alim Husin sebanyak 800.800 (delapan ratus ribu delapan ratus) saham, Angkasa Rachmawati sebanyak 250.800 (dua ratus lima puluh ribu delapan ratus) saham, Gunardi sebanyak 200.200 (dua ratus ribu dua ratus) saham, Alim Markus sebanyak 250.800 (dua ratus lima puluh ribu delapan ratus) saham, Alim Mulia Sastra sebanyak 200.200 (dua ratus ribu dua ratus) saham, Alim Satria sebanyak 200.200 (dua ratus ribu dua ratus) saham, Alim Prakasa sebanyak 200.200 (dua ratus ribu dua ratus saham), Alim Puspita sebanyak 96.800 (sembilan puluh delapan ribu delapan ratus) saham, sehingga struktur permodalan dan Pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Pemegang Saham

Nilai Nominal Rp. 1.000,-per saham Jumlah Saham Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 33.000.000 33.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Alim Husin 4.804.800 4.804.800.000 36,40 - Angkasa Rachmawati 1.504.800 1.504.800.000 11,40 - Gunardi 1.201.200 1.201.200.000 9,10 - Alim Markus 1.504.800 1.504.800.000 11,40 - Alim Mulia Sastra 1.201.200 1.201.200.000 9.10 - Alim Satria 1.201.200 1.201.200.000 9,10 - Alim Prakasa 1.201.200 1.201.200.000 9,10 - Alim Puspita 580.800 580.800.000 4,40 Jumlah 13.200.000 13.200.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 19.800.000 19.800.000.000

Catatan: Berdasarkan Akta 124/1993 disebutkan bahwa penyetoran penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp.2.200.000.000,- dilakukan dengan tunai. Peningkatan modal tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan diterima oleh Bank Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Indonesia kepada Perseroan No. 25/62/UPBD/PBD1/Sb tanggal 19 Februari 1993 yang menyatakan bahwa perubahan modal disetor sehingga menjadi sebesar Rp.13.200.000.000,- dengan susunan pemegang saham sebagaimana ternyata pada tabel di atas telah dicatat pada tata usaha Bank Indonesia..

Tahun 1995 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 93 tanggal 21 Februari 1995, dibuat di hadapan Soetjipto,S.H., Notaris di Surabaya; akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang notulennya dibuat dibawah tangan tertanggal 21 Februari 1992 yang telah didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 20 April 1995 di bawah No.574/1995, Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebanyak 6.600.000 (enam juta enam ratus ribu) saham yang diambil bagian dan disetor seluruhnya oleh PT Maspion, sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan menjadi sebanyak 19.800.000 (sembilan belas juta delapan ratus ribu) saham atau sebesar Rp. 19.800.000.000,- (sembilan belas miliar delapan ratus juta Rupiah), dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Page 75: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

59

Pemegang Saham

Nilai Nominal Rp. 1.000,-per saham Jumlah Saham Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 33.000.000 33.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Alim Husin 4.804.800 4.804.800.000 24,27 Angkasa Rachmawati 1.504.800 1.504.800.000 7,60 Gunardi 1.201.200 1.201.200.000 6,07 Alim Markus 1.504.800 1.504.800.000 7,60 Alim Mulia Sastra 1.201.200 1.201.200.000 6,07 Alim Satria 1.201.200 1.201.200.000 6.07 Alim Prakasa 1.201.200 1.201.200.000 6,07 Alim Puspita 580.800 580.800.000 2,93 PT Maspion 6.600.000 6.600.000.000 33,33 Jumlah 19.800.000 19.800.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 13.200.000 13.200.000.000

Catatan: Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sejumlah Rp. 6.600.000.000,- (enam miliar enam ratus juta Rupiah) telah dilakukan penyetorannya oleh PT Maspion secara tunai. Peningkatan modal tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan diterima oleh Bank Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Indonesia kepada Perseroan No. 28/19/UPB1/AdB1/Sb tanggal 20 April 1995 yang menyatakan bahwa perubahan modal disetor sehingga menjadi sebesar Rp. 19.800.000.000,- dengan susunan pemegang saham sebagaimana ternyata pada tabel di atas telah dicatat pada tata usaha Bank Indonesia

Tahun 1996 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 32 tanggal 5 Juli 1996, dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang menyatakan kembali keputusan pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tangan tertanggal 28 Juni 1996, RUPSLB menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar 10.200.000 (sepuluh juta dua ratus ribu) saham atau sebanyak Rp. 10.200.000.000,- (sepuluh miliar dua ratus juta Rupiah) yang diambil seluruhnya oleh PT Maspion sehingga menjadi sebesar Rp.30.000.000.000,- (tiga puluh miliar Rupiah) dengan adanya perubahan permodalan tersebut di atas, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Pemegang Saham

Nilai Nominal Rp. 1.000,-per saham Jumlah Saham Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 33.000.000 33.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Alim Husin 4.804.800 4.804.800.000 16,02 - Angkasa Rachmawati 1.504.800 1.504.800.000 5,02 - Gunardi 1.201.200 1.201.200.000 4,00 - Alim Markus 1.504.800 1.504.800.000 5,02 - Alim Mulia Sastra 1.201.200 1.201.200.000 4,00 - Alim Satria 1.201.200 1.201.200.000 4,00 - Alim Prakasa 1.201.200 1.201.200.000 4,00 - Alim Puspita 580.800 580.800.000 1,94 - PT Maspion 16.800.000 16.800.000.000 56,00 Jumlah 30.000.000 30.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 3.000.000 3.000.000.000

Catatan: Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sejumlah Rp. 10.200.000.000,- (sepuluh miliar dua ratus juta Rupiah) telah dilakukan penyetorannya oleh PT Maspion secara tunai.

Page 76: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

60

Peningkatan modal tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan diterima oleh Bank Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Indonesia kepada Perseroan No. 29/333/UPB1/AdB1/Sb tanggal 11 Februari 1997 yang menyatakan bahwa perubahan modal disetor sehingga menjadi sebesar Rp. 30.000.000.000,- dengan susunan pemegang saham sebagaimana ternyata pada tabel di atas telah dicatat pada tata usaha Bank Indonesia

Tahun 1997 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 40 tanggal 19 Agustus 1997, akta mana merupakan pernyataan keputusan pemegang saham sebagaimana termaktub dalam Berita Acara rapat umum pemegang saham dibawah tangan tertanggal 18 Agustus 1997 juncto Akta Perubahan No, 58 tanggal 26 Januari 1998, keduanya dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C2-2642.HT.01.04.Th.’98 tanggal 27 Maret 1998 didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Surabaya dibawah No. 658/BH.13.01/Mei/1998 tanggal 6 Mei 1998, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 7 Agustus 1998, Tambahan No. 4487; RUPSLB menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan sehingga berjumlah Rp.200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) terbagi atas 200.000.000 (dua ratus juta) saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp.1.000,- (seribu Rupiah), dan dari modal dasar tersebut, telah diambil bagian serta telah disetor penuh oleh para pemegang saham Perseroan, sebanyak 50.000.000 (lima puluh juta) saham atau sebesar Rp.50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah). Dengan adanya perubahan permodalan tersebut di atas, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Pemegang Saham

Nilai Nominal Rp. 1.000,-per saham Jumlah Saham Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 200.000.000 200.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Alim Husin 4.804.800 4.804.800.000 9,61 - Angkasa Rachmawati 1.504.800 1.504.800.000 3,01 - Gunardi 1.201.200 1.201.200.000 2,40 - Alim Markus 1.504.800 1.504.800.000 3,01 - Alim Mulia Sastra 1.201.200 1.201.200.000 2,40 - Alim Satria 1.201.200 1.201.200.000 2,40 - Alim Prakasa 1.201.200 1.201.200.000 2,40 - Alim Puspita 580.800 580.800.000 1,17 - PT Maspion 36.800.000 36.800.000.000 73,60 Jumlah 50.000.000 50.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 150.000.000 150.000.000.000

Catatan: Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sejumlah Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh miliar Rupiah) telah dilakukan penyetorannya oleh PT Maspion secara tunai. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan diterima oleh Bank Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Indonesia kepada Perseroan No. 30/188/UPB1/AdB1/Sb tanggal 30 September 1997 yang menyatakan bahwa perubahan modal disetor sehingga menjadi sebesar Rp. 50.000.000.000,- dengan susunan pemegang saham sebagaimana ternyata pada tabel di atas telah dicatat pada tata usaha Bank Indonesia. Tahun 2005 Berdasarkan Akta Pemecahan dan Pembagian No. 125 tanggal 31 Agustus 2005 (“Akta 125”) yang mana pemecahan dan pembagian saham tersebut berdasarkan Akta 125 disetujui dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diadakan pada tanggal 18 Oktober 2006 sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tangan tertanggal 18 Oktober 2006 yang keputusannya dinyatakan kembali dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 71 tanggal 20 Maret 2007, kedua akta tersebut dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, telah disetujui bahwa Alm. Alim Husin mempunyai 4.804.800

Page 77: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

61

(empat juta delapan ratus empat ribu delapan ratus) hak saham dalam Perseroan; para ahli waris dengan ini menyatakan mengakhiri kepemilikan bersama dengan memecah dan membagikan 4.804.800 (empat juta delapan ratus empat ribu delapan ratus) hak saham milik Alm. Alim Husin kepada Ahli Waris yaitu Angkasa Rachmawati sebanyak 1.374.912 (satu juta tiga ratus tujuh puluh empat ribu sembilan ratus dua belas) lembar saham, Alim Markus sebanyak 894.960 (delapan ratus sembilan puluh empat ribu sembilan ratus enam puluh) lembar saham, Alim Mulia Sastra sebanyak 718.608 (tujuh ratus delapan belas ribu enam ratus delapan) lembar saham, Alim Satria sebanyak 718.608 (tujuh ratus delapan belas ribu enam ratus delapan) lembar saham, Alim Prakasa sebanyak 718.608 (tujuh ratus delapan belas ribu enam ratus delapan) lembar saham dan Alim Puspita sebanyak 379.104 (tiga ratus tujuh puluh sembilan ribu seratus empat) lembar saham. Dengan disetujuinya pembagian seluruh saham milik Alm Alim Husin kepada para ahliwaris dengan bagian tersebut di atas, maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Pemegang Saham Nilai Nominal Rp. 1.000,-per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp)

%

Modal Dasar 200.000.000 200.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Angkasa Rachmawati 2.879.712 2.879.712.000 5,76 - Gunardi 1.201.200 1.201.200.000 2,40 - Alim Markus 2.399.760 2.399.760.000 4,80 - Alim Mulia Sastra 1.919.808 1.919.808.000 3,84 - Alim Satria 1.919.808 1.919.808.000 3,84 - Alim Prakasa 1.919.808 1.919.808.000 3,84 - Alim Puspita 959.904 959.904.000 1,92 - PT Maspion 36.800.000 36.800.000.000 73,60 Jumlah 50.000.000 50.000.000.000 100 Saham Dalam Portepel 150.000.000 150.000.000.000

Catatan: Dalam Akta 71 disebutkan jumlah saham PT Maspion adalah 78.400.000, dimana seharusnya pada saat dibuatnya Akta 71 PT Maspion memiliki: a) saham sebanyak 36.800.000 (tiga puluh enam juta delapan ratus ribu) saham dan b) hak untuk memperoleh saham dalam Perseroan sebanyak 41.600.000 (empat puluh satu juta enam ratus ribu) hak untuk memperoleh saham. Hak untuk memperoleh saham sebanyak 41.600.000 (empat puluh satu juta enam ratus ribu) yang timbul karena:

1. pada tanggal 1 April 1998 RUPSLB Perseroan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sejumlah 20.000.000 (dua puluh juta) saham atau sebesar Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh miliar Rupiah) yang seluruhnya diambil bagian dan disetor hanya oleh PT Maspion, sehingga terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor yang semula sebanyak 50.000.000 (lima puluh juta) saham atau sebesar Rp.50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp. 70.000.000.000,- (tujuh puluh miliar Rupiah) atau sejumlah 70.000.000 (tujuh puluh juta), dimana keputusan RUPSLB tersebut termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 1 April 1998, dibuat di hadapan Seotjipto, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tanggal tertanggal 1 April 1998 (“Akta 3/1998”); namun hingga tanggal Akta 125 tersebut tidak terdapat nomor penerimaan pelaporan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas Akta 3/1998 tersebut.

2. pada tanggal 2 Juli 2001 RUPSLB Perseroan menyetujui pengeluaran sejumlah 21.600.000 (dua puluh satu juta enam ratus ribu) saham atau sebesar Rp. 21.600.000.000,- (dua puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah) yang hanya dibagikan kepada PT Maspion yang berasal dari kapitalisasi laba ditahan Perseroan Tahun 2000, sehingga terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan yang semula sebesar Rp. 70.000.000.000,- (tujuh puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp. 91.600.000.000,- (sembilan puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah); dimana keputusan RUPSLB tersebut termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 2 Juli 2001, dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tanggal tertanggal 2 Juli 2001 (“Akta 3/2001”); namun hingga tanggal Akta 125 tersebut tidak terdapat nomor penerimaan pelaporan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas Akta 3/2001 tersebut.

Page 78: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

62

Tahun 2008 Berdasarkan Akta Akuisisi No. 4 tanggal 4 Agustus 2008, dibuat di hadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya (“Akta 4”) telah terjadi penjualan oleh PT Maspion atas: a) seluruh saham Perseroan yang dimilikinya dalam jumlah total sebanyak 36.800.000 (tiga puluh enam juta delapan ratus ribu) saham dan b) pengalihan hak untuk memperoleh saham dalam Perseroan sebanyak 41.600.000 (empat puluh satu juta enam ratus ribu) hak untuk memperoleh saham kepada: 1. PT Alim Investindo sebanyak 33.454.880 (tiga puluh tiga juta empat ratus lima puluh empat ribu delapan

ratus delapan puluh) saham dan sebanyak 37.818.120 (tiga puluh tujuh juta delapan ratus delapan belas ribu seratus dua puluh) hak untuk memperoleh saham;

2. PT Guna Investindo sebanyak 3.345.120 (tiga juta tiga ratus empat puluh lima ribu seratus dua puluh) saham dan sebanyak 3.781.880 (tiga juta tujuh ratus delapan puluh satu ribu delapan ratus delapan puluh) hak untuk memperoleh saham

Atas penjualan saham tersebut telah dibayar yang mana Akta 4 merupakan kuitansi/tanda penerimaan. Atas Akuisisi saham berdasarkan Akta 4 tersebut Pemegang Saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan yang keputusannya termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat No. 5 tanggal 4 Agustus 2008 yang dibuat oleh Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya; dimana dalam RULBPS tersebut dihadiri oleh pemegang saham Perseroan sejumlah 89,5% (delapan puluh sembilan koma lima persen) dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor Perseroan memutuskan mengesahkan penjualan dan pemindahan hak-hak atas saham Perseroan dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo dan PT Guna Investindo. Dengan dilakukannya penjualan saham yang dimiliki PT Maspion , maka susunan pemegang saham Perseroan pada saat itu adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham

Nilai Nominal Rp. 1.000,-per saham Jumlah Saham Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 200.000.000 200.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Angkasa Rachmawati 2.879.712 2.879.712.000 5,76 - Gunardi 1.201.200 1.201.200.000 2,40 - Alim Markus 2.399.760 2.399.760.000 4,80 - Alim Mulia Sastra 1.919.808 1.919.808.000 3,84 - Alim Satria 1.919.808 1.919.808.000 3,84 - Alim Prakasa 1.919.808 1.919.808.000 3,84 - Alim Puspita 959.904 959.904.000 1,92 - PT Alim Investindo 33.454.880 33.454.880.000 66,91 - PT Guna Investindo 3.345.120 3.345.120.000 6,69 Jumlah 50.000.000 50.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 150.000.000 150.000.000.000 Catatan:

Dalam Akta 4 disebutkan jumlah saham yang dialihkan oleh PT Maspion adalah sebanyak 78.400.000 (tujuh puluh delapan juta empat ratus ribu saham) yang mana seharusnya yang dialihkan oleh PT Maspion adalah: a) saham sebanyak 36.800.000 (tiga puluh enam juta delapan ratus ribu) saham dan b) hak untuk memperoleh saham dalam Perseroan sebanyak 41.600.000 (empat puluh satu juta enam ratus ribu) hak untuk memperoleh saham; hal ini dikarenakan sebanyak 41.600.000 (empat puluh satu juta enam ratus ribu) Hak untuk memperoleh saham baru efektif menjadi saham pada saat tanggal persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas Akta Berita Acara No. 66 tanggal 15 Agustus 2008, dibuat oleh Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya (sebagaimana diungkapkan dibawah ini). Adapun Hak untuk memperoleh saham sebanyak 41.600.000 (empat puluh satu juta enam ratus ribu) timbul karena: 1. pada tanggal 1 April 1998 RUPSLB Perseroan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan

sejumlah 20.000.000 (dua puluh juta) saham atau sebesar Rp.20.000.000.000,- (dua puluh miliar Rupiah) yang seluruhnya diambil bagian dan disetor hanya oleh PT Maspion, sehingga terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor yang semula sebanyak 50.000.000 (lima puluh juta) saham atau sebesar Rp.50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp. 70.000.000.000,- (tujuh puluh miliar Rupiah) atau sejumlah 70.000.000 (tujuh puluh juta),

Page 79: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

63

dimana keputusan RUPSLB tersebut termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 1 April 1998, dibuat di hadapan Seotjipto, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tanggal tertanggal 1 April 1998 (“Akta 3/1998”); namun hingga tanggal Akta 4 tersebut tidak terdapat nomor penerimaan pelaporan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas Akta 3/1998 tersebut.

2. pada tanggal 2 Juli 2001 RUPSLB Perseroan menyetujui pengeluaran sejumlah 21.600.000 (dua puluh satu juta enam ratus ribu) saham atau sebesar Rp.21.600.000.000,- (dua puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah) yang hanya dibagikan kepada PT Maspion yang berasal dari kapitalisasi laba ditahan Perseroan Tahun 2000, sehingga terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan yang semula sebesar Rp. 70.000.000.000,- (tujuh puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp. 91.600.000.000,- (Sembilan puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah); dimana keputusan RUPSLB tersebut termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 2 Juli 2001, dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tanggal tertanggal 2 Juli 2001 (“Akta 3/2001”); namun hingga tanggal Akta 4 tersebut tidak terdapat nomor penerimaan pelaporan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas Akta 3/2001 tersebut.

Oleh karena tidak ada bukti penerimaan pelaporan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas kedua Akta di atas sehingga belum efektifnya pengeluaran 41.600.000 (empat puluh satu juta enam ratus ribu) saham tersebut pada saat tanggal Akta 4, maka yang dialihkan saat itu adalah hak untuk memperoleh saham, dimana PT Alim Investindo memiliki sejumlah 37.818.560 (tiga puluh tujuh juta delapan ratus delapan belas ribu lima ratus enam puluh) hak untuk memperoleh saham dan PT Guna Investindo memperoleh sebanyak 3.781.440 (tiga juta tujuh ratus delapan puluh satu ribu empat ratus empat puluh) hak untuk memperoleh saham. Sehubungan dengan akuisisi saham tersebut Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan surat kepada Perseroan yaitu: 1. Surat Bank Indonesia No. 10/83/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 9 Juni 2008 perihal Keputusan Atas Rencana Akuisisi

Saham PT Bank Maspion Indonesia yang menyebutkan bahwa BI dapat menyetujui rencana akusisi saham dalam Perseroan sebesar 77,81% dari modal disetor Persreoan sehingga PT Alim Investindo akan menjadi pemegang saham pengendali dengan Sdr. Alim Markus sebagai ultimate shareholder Perseroan.

2. Surat Bank Indonesia No. 10/8/DPIP/Prz/Sb/Rahasia tanggal 16 Juni 2008 perihal Penyampaian Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia yang menyebutkan bahwa Perseroan wajib menyampaikan laporan pelaksanaan akuisisi kepada BI selambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal penandatanganan akta Akuisisi.

Perseroan telah melaksanakan kewajiban penyampaian laporan tersebut sebagaimana ternyata dalam Surat Perseroan kepada BI No. XIX/475/AA/SBY/08/2008 tanggal 12 Agustus 2008 yang menyebutkan bahwa Akuisisi saham PT Maspion kepada PT Alim Investiondo dan PT Guna Investindo telah dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2008 dan Perseroan melampirkan pula akta Akuisisi No. 4 tanggal 4 Agustus 2008. Perseroan telah mengumumkan hasil akuisisi tersebut dalam surat kabar Surabaya Post pada tanggal 3 Desember 2008, dimana dalam pengumuman Koran tersebut diumumkan bahwa ultimate shareholder sebelum dan setelah pengalihan saham dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo adalah Ny. Angkasa Rachmawati.

Catatan:

Sehubungan dengan perbedaan penyebutan dimana Bank Indonesia dalam Suratnya No. 10/83/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 9 Juni 2008 (sebagaimana diungkapkan di atas) menyebutkan Tuan Alim Markus sebagai Ultimate Shareholder, sedangkan Perseroan dalam pengumuman surat kabar Surabaya Post tanggal 3 Desember 2008 (sebagaimana telah diungkapkan di atas) menyebutkan Ultimate Shareholder adalah Ny. Angkasa Rachmawati; Direksi Perseroan menyatakan dalam Surat Pernyataan Direksi Perseroan tertanggal 12 November 2012 bahwa: a) baik sebelum maupun setelah terjadinya pengalihan/penjualan saham Perseroan dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo, Tuan Alim Markus dan Ibu Angkasa Rachmawati keduanya merupakan ultimate shareholder Perseroan; dan b) baik sebelum maupun setelah terjadinya pengalihan/penjualan saham Perseroan dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo, Tuan Alim Markus baik secara langsung maupun tidak langsung pada faktanya merupakan pengendali dalam Perseroan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa transaksi jual beli saham tersebut tidak mengakibatkan perubahan ultimate shareholder dalam Perseroan maupun perubahan pengendali dalam Perseroan, sehingga transaksi jual beli saham dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo bukan merupakan akuisisi atau pengambilalihan sebagaimana dimaksud dalam UU Perseroan Terbatas.

Berdasarkan Surat Pernyataan Perseroan tanggal 13 November 2012 dinyatakan bahwa sampai dengan tanggal Surat Pernyataan tidak terdapat tanggapan lebih lanjut dari Bank Indonesia kepada Perseroan sehubungan dengan: - pelaksanaan pengalihan/penjualan saham-saham Perseroan dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo; - pelaporan kepada Bank Indonesia yang dilakukan oleh Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan

pengalihan/penjualan saham-saham Perseroan dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo;

Page 80: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

64

- surat menyurat yang disampaikan kepada Bank Indonesia sehubungan dengan pelaksanaan pengalihan/penjualan saham-saham Perseroan dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo termasuk pula pengumuman dalam Surat Kabar sehubungan dengan pengalihan/penjualan saham-saham Perseroan sebagaimana dimaksud di atas.

Jual beli atau pengalihan saham dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo dan PT Guna Investindo telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Akta Berita Acara No. 66 tanggal 15 Agustus 2008, dibuat oleh Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-41847.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 27 Agustus 2009, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0055913.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 27 Agustus 2009, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 20 November 2009 Tambahan No. 27492 (akta mana mengenai persetujuan RUPSLB atas perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan guna disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas) [“Akta 66”], diatur pada Pasal 4 mengenai Permodalan bahwa modal dasar Perseroan adalah sebesar Rp.200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) terbagi atas 200.000.000 (dua ratus juta) saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp.1.000,- (seribu Rupiah) dimana dari modal dasar tersebut, telah diambil bagian serta telah disetor penuh oleh para pemegang saham Perseroan, sebanyak 91.600.000 (sembilan puluh satu juta enam ratus ribu) saham atau sebesar Rp.91.600.000.000,- (sembilan puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah), sehingga struktur permodalan dan susunan permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Nilai Nominal Rp. 1.000,-per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp)

%

Modal Dasar 200.000.000 200.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Angkasa Rachmawati 2.879.712 2.879.712.000 3,14 - Gunardi 1.201.200 1.201.200.000 1,31 - Alim Markus 2.399.760 2.399.760.000 2,62 - Alim Mulia Sastra 1.919.808 1.919.808.000 2,10 - Alim Satria 1.919.808 1.919.808.000 2,10 - Alim Prakasa 1.919.808 1.919.808.000 2,10 - Alim Puspita 959.904 959.904.000 1,05 - PT Alim Investindo 71.273.000 71.273.000.000 77,80 - PT Guna Investindo 7.127.000 7.127.000.000 7,78 Jumlah 91.600.000 91.600.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 108.400.000 108.400.000.000 Catatan: Sebelum diadakannya RUPSLB Perseroan dengan Keputusan sebagaimana termaktub dalam Akta 66, para pemegang saham Perseroan telah mengadakan RUPSLB dengan keputusan sebagai berikut:

1. menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sejumlah 20.000.000 (dua puluh juta) saham atau sebesar Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh miliar Rupiah) yang seluruhnya diambil bagian dan disetor hanya oleh PT Maspion, sehingga terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor yang semula sebanyak 50.000.000 (lima puluh juta) saham atau sebesar Rp.50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp. 70.000.000.000,- (tujuh puluh miliar Rupiah) atau sejumlah 70.000.000 (tujuh puluh juta), dimana keputusan RUPSLB tersebut termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 1 April 1998, dibuat dihadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tanggal tertanggal 1 April 1998 (“Akta 3/1998”); dimana tidak terdapat nomor penerimaan pelaporan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas Akta 3/1998 tersebut. Walaupun demikian PT Maspion selaku pemegang saham Perseroan pada saat itu telah melakukan kewajiban penyetoran sehubungan dengan keputusan peningkatan modal sebagaimana termaktub dalam Akta 3/1998 ;

2. menyetujui pengeluaran sejumlah 21.600.000 (dua puluh satu juta enam ratus ribu) saham atau sebesar Rp. 21.600.000.000,- (dua puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah) yang hanya dibagikan kepada PT Maspion yang berasal dari kapitalisasi laba ditahan Perseroan Tahun 2000, sehingga terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan yang semula sebesar Rp. 70.000.000.000,- (tujuh puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp. 91.600.000.000,- (Sembilan puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah); dimana keputusan RUPSLB tersebut

Page 81: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

65

termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 2 Juli 2001 dibuat dihadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tanggal tertanggal 2 Juli 2001 (“Akta 3/2001”); dimana tidak terdapat nomor penerimaan pelaporan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas Akta 3/2001 tersebut. Walaupun demikian para pemegang saham Perseroan seluruhnya telah menyetujui dan melepaskan haknya atas pembagian kapitalisasi laba ditahan Perseroan tersebut hanya kepada PT Maspion.

3. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp. 41.600.000.000,- (empat puluh satu miliar enam ratus juta rupiah) sehingga menjadi modal ditempatkan dan disetor Perseroan menjadi sebesar Rp. 91.600.000.000,- (sembilan puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah) dilakukan dengan cara: a. sebesar Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh miliar Rupiah) secara tunai oleh PT Maspion. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan diterima oleh

Bank Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Indonesia kepada Perseroan No. 31/28/UPB1/AdB1/Sb tanggal 27 April 1998 yang menyatakan bahwa perubahan modal disetor sehingga menjadi sebesar Rp. 70.000.000.000,- telah dicatat pada tata usaha Bank Indonesia.

b. sebesar Rp. 21.600.000.000,- (dua puluh satu miiar enam ratus juta Rupiah) dengan kapitalisasi laba ditahan Perseroan tahun 2000 yang hanya dibagikan kepada PT Maspion.

Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan diterima oleh Bank Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Indonesia kepada Perseroan No. 4/134/DPwB1/IDWB1/Sb tanggal 30 Juli 2002 yang menyatakan bahwa komposisi kepemilikan/pemegang saham sesuai Akta 3/2001 telah dicatat pada tata usaha Bank Indonesia.

Tahun 2012 Berdasarkan Akta Penegasan No.68 tanggal 29 Februari 2012, mengenai penegasan kembali Akta Penegasan No. 71 tanggal 27 Juni 2011 kedua akta tersebut dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima pemberitahuannya dengan No. AHU-AH.01.10-28294 tanggal 1 Agustus 2012; akta mana mengenai penegasan atas a. Penambahan modal disetor Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 65 tanggal

28 Maret 2011 bertalian dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 14 tanggal 5 Mei 2011, dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, dari semula sebesar Rp. 91.600.000.000,- (sembilan puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah) menjadi sebesar Rp. 141.100.000.000,- (seratus empat puluh satu miliar seratus juta Rupiah) dimana penambahan modal disetor tersebut diambil dan disetor penuh dengan uang tunai oleh: - PT Alim Investindo sejumlah 45.000.000 (empat puluh lima juta) saham atau sebesar

Rp. 45.000.000.000,- (empat puluh lima miliar Rupiah); dan - PT Guna Investindo sejumlah 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu) saham atau sebesar

Rp. 4.500.000.000,- (empat miliar lima ratus juta Rupiah); dan b. Penambahan modal disetor Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 14 tanggal

5 Mei 2011, dibuat di hadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya dari semula sebesar Rp. 141.100.000.000,- (seratus empat puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah) menjadi sebesar Rp. 190.600.000.000,- (seratus sembilan puluh miliar enam ratus juta Rupiah) dimana penambahan modal disetor tersebut diambil dan disetor penuh dengan uang tunai oleh: - PT Alim Investindo sejumlah 45.000.000 (empat puluh lima juta) saham atau sebesar

Rp. 45.000.000.000,- (empat puluh lima miliar Rupiah); dan - PT Guna Investindo sejumlah 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu) saham atau sebesar

Rp. 4.500.000.000,- (empat miliar lima ratus juta Rupiah);

Page 82: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

66

Sehingga setelah peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut terjadi, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Pemegang Saham

Nilai Nominal Rp. 1.000,-per saham Jumlah Saham Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 200.000.000 200.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Angkasa Rachmawati 2.879.712 2.879.712.000 1,51 Gunardi 1.201.200 1.201.200.000 0,63 Alim Markus 2.399.760 2.399.760.000 1,26 Alim Mulia Sastra 1.919.808 1.919.808.000 1,01 Alim Satria 1.919.808 1.919.808.000 1,01 Alim Prakasa 1.919.808 1.919.808.000 1,01 Alim Puspita 959.904 959.904.000 0,50 PT Alim Investindo 161.273.000 161.273.000.000 84,61 PT Guna Investindo 16.127.000 16.127.000.000 8,46 Jumlah 190.600.000 190.600.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 9.400.000 9.400.000.000

Catatan: 1. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dengan jumlah keseluruhan Rp.99.000.000.000,- (Sembilan

puluh sembilan miliar Rupiah) telah dilakukan penyetorannya dengan perincian sebagai berikut: a. Penyetoran untuk peningkatan modal sebesar Rp. 49.500.000.000,- (empat puluh sembilan miliar lima ratus juta

Rupiah) berdasarkan Akta 65/2011 adalah dengan: a) Bukti Setor Non Tunai Bank Maspion Referensi No. 04849657 tanggal 28 Maret 2011 atas Bilyet Giro No. AF 610101 tanggal 28 Maret 2011 atas nama PT Alim Investindo sebesar Rp. 45.000.000.000,- (empat puluh lima miliar Rupiah) dan b) Bukti setor Non Tunai Bank Maspion No. 04850209 tanggal 28 Maret 2011 atas Bilyet Giro No. AD020328 tanggal 10 Maret 2011 atas nama PT Guna Investindo sejumlah Rp. 4.500.000.000,- (empat miliar lima ratus juta Rupiah).

b. Penyetoran untuk peningkatan modal sebesar Rp. 49.500.000.000,- (empat puluh sembilan miliar lima ratus juta Rupiah) berdasarkan Akta 14/2011 adalah dengan: a) Bukti Setor Non Tunai Bank Maspion Referensi No. 04849617 tanggal 5 Mei 2011 atas Bilyet Giro No. AF 610102 tanggal 5 Mei 2011 atas nama PT Alim Investindo sebesar Rp. 45.000.000.000,- (empat puluh lima miliar Rupiah) dan b) Bukti setor Non Tunai Bank Maspion No. 04849673 tanggal 5 Mei 2011 atas Bilyet Giro No. AD020331 tanggal 4 Mei 2011 atas nama PT Guna Investindo sejumlah Rp. 4.500.000.000,- (empat miliar lima ratus juta Rupiah).

2. Peningkatan modal tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan diterima oleh Bank Indonesia sebagaimana

ternyata dalam Surat Bank Indonesia kepada Perseroan No. 13/83/APBU/Sb tanggal 22 Juni 2011 yang menyatakan bahwa tambahan modal Perseroan sebesar Rp. 99.000.000.000,- (Sembilan puluh Sembilan miliar Rupiah) sesuai dengan Akta 65/2011 dan Akta 14/2011 dengan susunan pemegang saham sebagaimana ternyata pada tabel di atas telah dicatat pada tata usaha Bank Indonesia

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Maspion Indonesia No. 159 tanggal 17 September 2012 yang dibuat dihadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, yang merupakan pernyataan kembali keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa Perseroan yang keputusannya termaktub dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Maspion tanggal 17 September 2012 yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-49681.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 21 September 2012 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0084088.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 21 September 2012. , telah disetujui :

- Peningkatan modal dasar Perseroan dari semula sebesar Rp. 200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp. 1.200.000.000.000,- (satu triliun dua ratus miliar Rupiah) dengan modal ditempatkan dan disetor dari semula sebesar Rp. 190.600.000.000,- (seratus sembilan puluh miliar enam ratus juta Rupiah) menjadi sebesar Rp. 308.100.000.000,- (tiga ratus delapan miliar seratus juta Rupiah) yang berasal dari Kapitalisasi Laba Ditahan Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 yang dibagikan kepada para pemegang saham secara proporsional.

- Menyetujui perubahan nilai nominal masing-masing saham Perseroan dari semula sebesar Rp 1.000,- (seribu Rupiah) menjadi sebesar Rp 100,- (seratus Rupiah).

Page 83: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

67

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dengan dilakukannya peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor yang terjadi karena pembagian saham bonus oleh karena kapitalisasi laba ditahan per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham

Nilai Nominal Rp. 100,-per saham Jumlah Saham Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 12.000.000.000 1.200.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Alim Investindo 2.606.897.500 260.689.750.000 84,61 PT Guna Investindo 260.675.000 26.067.500.000 8,46 Ny. Angkasa Rachmawati 46.539.620 4.653.962.000 1,51 Alim Markus 38.802.600 3.880.260.000 1,26 Alim Mulia Sastra 31.065.580 3.106.558.000 1,01 Alim Satria 31.065.580 3.106.558.000 1,01 Alim Prakasa 31.065.580 3.106.558.000 1,01 Gunardi 19.414.500 1.941.450.000 0,63 Alim Puspita 15.474.040 1.547.404.000 0,50 Jumlah 3.081.000.000 308.100.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 8.919.000.000 891.900.000.000

Hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada perubahan struktur permodalan maupun struktur kepemilikan saham Perseroan lainnya. 3. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM

a. PT ALIM INVESTINDO (AI)

Riwayat Singkat Alim didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.337 tanggal 24 Juni 1994 dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan Pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-10989 HT.01.01.TH.95 tanggal 18 Juli 1994, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah nomor 1682/1994 tanggal 2 Agustus 1994 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.20 tanggal 8 Maret 1996, Tambahan No.2524. Anggaran Dasar AI telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 11 tanggal 5 Agustus 2008 yang ditegaskan kembali dalam Akta Penegasan No. 32 tanggal 11 Agustus 2009 keduanya dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-46641.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 3 September 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-0078615.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 3 September 2012 . Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan AI adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, pengangkutan darat, perindustrian, percetakan, pertanian dan jasa. Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 65 tanggal 13 Desember 2005 dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H. Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham AI sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tangan tertanggal 1 Desember 2005, struktur permodalan dan susunan pemegang saham AI adalah sebagai berikut:

Page 84: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

68

Pemegang saham

Nilai Nominal Rp1.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 75.000.000 75.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Alim Markus 7.534.600 7.534.600.000 20,00 Angkasa Rachmawati 9.041.520 9.041.520.000 24,00 Alim Mulia Sastra 6.027.680 6.027.680.000 16,00 Alim Prakasa 6.027.680 6.027.680.000 16,00 Alim Satria 6.027.680 6.027.680.000 16,00 Alim Puspita 3.013.840 3.013.840.000 8,00 Jumlah 37.673.000 37.673.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 37.327.000 36.327.000.000

Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 11 tanggal 5 Agustus 2008 yang ditegaskan kembali dalam Akta Penegasan No. 32 tanggal 11 Agustus 2009 keduanya dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, susunan Direksi dan Dewan Komisaris AI adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Angkasa Rachmawati Komisaris : Alim Prakasa Komisaris : Alim Puspita Direksi Direktur Utama : Alim Markus Direktur : Alim Mulia Sastra Direktur : Alim Satria

b. PT GUNA INVESTINDO (GI) Riwayat Singkat GI didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas GI No.343 tanggal 24 Juni 1994 dibuat dihadapan Porbaningsih Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan Pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-10990 HT.01.01.TH.94 tanggal 18 Juli 1994, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah nomor 1684/1994 tanggal 2 Agustus 1994; dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.20 tanggal 8 Maret 1996, Tambahan No.2520.

Anggaran Dasar GI telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir sebagaimana terakhir dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Guna Investindo No. 64 tanggal 29 Juli 2008 yang dibuat dihadapan Maria Tjandra, S.H., Notaris di Surabaya yang telah mendapatkan Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-67312.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 22 September 2008, didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU-0089259.AH.01.09 Tahun 2008 tanggal 22 September 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.30 tanggal 14 April 2009, Tambahan No. 10407. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan GI adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, pengangkutan darat, perindustrian, percetakan, pertanian dan jasa.

Page 85: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

69

Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 16 tanggal 18 Desember 2000 yang dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Gresik, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Luar Biasa GI sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tangan tertanggal 18 Desember 2000 yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-00849 HT.01.04.TH.2002 tanggal 17 Januari 2002 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya dibawah No. 2308/B.H./13.01/09/2000 tanggal 28 September 2009; dan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 14 tanggal 16 Agustus 2004 yang dibuat dihadapan Rasmono Sudarjo, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Luar Biasa GI sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tangan tertanggal 13 Agustus 2004 yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat tanggal 28 April 2006 dengan No. C-12288 HT.01.04.TH.2006, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya dibawah No. 308/B.H./1301/Sept/2006 tanggal 22 September 2006 (“Akta 14”) struktur permodalan GI adalah sebagai berikut:

Pemegang saham

Nilai Nominal Rp.1.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %

Modal Dasar 200.000.000 200.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Gunardi 25.502.433 25.502.433.000 25,00 Hadi Sutanto 25.502.433 25.502.433.000 25,00 Susi Hermini 25.502.432 25.502.432.000 25,00 Inggrianiwati 25.502.431 25.502.431.000 25,00 Jumlah 102.009.729 102.009.729.000 100,00 Saham Dalam Portepel 97.990.271 97.990.271.000

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Guna Investindo No. 64 tanggal 29 Juli 2008 yang dibuat dihadapan Maria Tjandra, S.H., Notaris di Surabaya yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-67312.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 22 September 2008; didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU-0089259.AH.01.09 Tahun 2008 tanggal 22 September 2008; dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya dibawah No. 2308/BH.13.01/XI/2000 tanggal 25 Maret 2009; diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.30 tanggal 14 April 2009, Tambahan No. 10407. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris GI adalah sebagai berikut Komisaris : Hadi Sutanto Direktur : Gunardi/Gunardi Go

4. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No.119 tanggal 3 April 2013, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Pemegang Saham Perseroan yang ditandatangani secara lengkap tertanggal 2 April 2013, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-17532.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013 dan didaftarkan dalam

Page 86: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

70

Daftar Perseroan No. AHU-0029868.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama (Independen) * ) : Henry Kaunang Komisaris : Koesparmono Irsan Komisaris Independen : Muhammad Pujiono Santoso

*Efektif berlakunya jabatan Komisaris Utama dan Independen Henry Kaunang adalah pada saat diperoleh Persetujuan Bank Indonesia Direksi Direktur Utama : Herman Halim Direktur : Sri Redjeki Direktur : Yunita Wanda, Wong Direktur Kepatuhan /Tidak Terafiliasi : Iis Herijati Seluruh Dewan Komisaris dan Direksi telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sesuai surat Bank Indonesia No. 15/2/DPIP/Prz/Sb/Rahasia tanggal 10 April 2013. Adapun pengangkatan Henry Kaunang sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen masih dalam pengajuan Fit and Proper Test ke Bank Indonesia. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah untuk waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat mereka sampai paling lama ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke 2 (dua) setelah pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris dimaksud dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir. Direksi dan Komisaris Perseroan menyatakan telah memenuhi Peraturan Bapepam dan LK No IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Perseroan menyatakan bahwa direksi Perseroan saat ini menetap di Indonesia dan tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank dan atau perusahaan lain. Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. KOMISARIS

Henry Kaunang – Komisaris Utama (Independen) Warga Negara Indonesia, 51 tahun lahir di Surabaya. Memperoleh gelar Diplom-Kaufman Jurusan Ekonomi dari Hamburg Universitaet, Jerman pada tahun 1990. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1994 dan Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2012. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain :

1995 - 2001 : Director – Head of Financial Service Industry Division dan Anggota Dewan Penasehat PT. Maspion

1993 – 1995 : Director – Business Development and Finance PT. Maspion

1993 – 1994 : Wakil Komisaris Bank Maspion

Page 87: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

71

Koesparmono Irsan – Komisaris Warga Negara Indonesia, 72 tahun lahir di Pematangsiantar. Memperoleh gelar SMIK dari PTIK/Bacc Jurusan Reserse tahun 1962, Memperoleh gelar Drs dari PTIK/Doct Jurusan Reserse tahun 1967, Memperoleh gelar Seskopol dari Polri Jurusan Staf/Komando tahun 1971, gelar Master of Business Administration dari Gregoria Aranetta University, Manila pada tahun 1996, Sarjana Hukum di Universitas Pancasila, Jakarta pada tahun 1997, dan gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IGGI Jakarta pada tahun 1997. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1995. Jabatan lain yang sedang dipegang antara lain :

1995 – Saat ini : Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian 1995 – Saat ini : Anggota Tim Ahli Unit Khusus Investigasi Perbankan

di Bank Indonesia 1995 – Saat ini : Dosen S2 dan Guru Besar pada S1 dan S2

Universitas Bhayangkara Jakarta 1996 – Saat ini : Dosen S2 Kajian Ilmu Kepolisian di Universitas

Indonesia 2000 – Saat ini : Dosen S1 di Universitas PN/Veteran 2003 – Saat ini : Dosen S2 di Universitas Borobudur

Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain: 1995 – 2005 : Anggota Komnas HAM dan Komnas Perempuan 1992 – 1995 : Deputy Operasi Kapolri 1990 – 1992 : Gubernur Akademi Kepolisian 1988 – 1990 : Kapolda Jawa Timur 1984 – 1987 : Direktur Serse POLRI 1983 – 1984 : Wakapolda Sumatera Barat 1981 – 1983 : Kapolwiltabes Surabaya 1979 – 1981 : Asintelpam di Polda Jawa Timur 1977 – 1979 : Asintelpampol di Polda Riau 1975 – 1977 : Dansatserse di Satuan Serse Polda Metro Jaya 1973 – 1975 : Danwilko di Wilayah Komando 072, Jakarta Utara 1970 – 1972 : Danres di Resort 2107 Sorong 1967 – 1970 : Wadanres di Resort 2105 Fak-fak 1962 - 1965 : Perwira Penyidik di Serse Mabes POLRI

Muhammad Pujiono Santoso – Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 50 tahun lahir di Semarang. Memperoleh gelar Insinyur Kehutanan dari Fakultas Kehutanan Universitas Gajahmada, Yogyakarta pada tahun 1986 dan gelar Magister Manajemen dari STIE Perbanas, Surabaya pada tahun 2009. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2012. Berkarir selama 24 tahun di Bank CIMB Niaga dengan berbagai jabatan sebagai berikut:

2009 – 2012 : Head of Sales & Distribution Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Ambon dan Papua

1999 – 2009 : Area Manager di Jawa Tengah, Jawa Timur, Indonesia Timur, dan Jakarta

1990 – 1999 : Branch Manager di Surabaya dan Yogyakarta

Page 88: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

72

DIREKSI

Herman Halim – Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 59 tahun lahir di Surabaya. Memperoleh gelar Master Jurusan Finance di Indonesia European University (IEU), Surabaya pada tahun 1991. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 1991. Sebagai Direktur Utama bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank yang meliputi perencanaan jangka panjang dan jangka menengah, penetapan target jangka pendek, evaluasi dan pengembangan terhadap seluruh direktorat pada umumnya dan Divisi Akunting dan Keuangan, Divisi Biro Direksi, Divisi Teknologi Informasi, Divisi HRD Strategy dan Divisi SKAI ( Satuan Kerja Audit Internal ) pada khususnya. Jabatan lain yang sedang dipegang antara lain :

1997 – Saat ini : Ketua Perbanas Jawa Timur 2008 – Saat ini : Ketua Ikatan Bankir Indonesia Komisariat Surabaya 1999 – Saat ini : Wakil Ketua Umum KADIN Jawa Timur 1999 – Saat ini : Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Perbanas Surabaya

Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain :

1990 – 2011 : Direktur Utama PT. Maspion Securities Indonesia 1988 – 1990 : Direktur Trading / Operation di PT. Paramitra Artha

Pertiwi 1977 – 1989 : Asisten Direktur Finance / Accounting di Maspion

Group

Sri Redjeki – Direktur Warga Negara Indonesia, 65 tahun lahir di Semarang. Memperoleh gelar Sarjana Muda Jurusan Ekonomi di Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 1967. Menjabat sebagai Direktur Kredit Perseroan sejak tahun 1995. Sebagai Direktur Kredit bertanggung jawab didalam penyusunan target berdasarkan prinsip kehati-hatian dan best practice, penyusunan strategi pencapaian target, perencanaan, pengkoordinasian, pemantauan, supervisi, evaluasi dan pengembangan terhadap seluruh aktivitas di Divisi Admin Kredit, Divisi Legal Corporate, Divisi Legal Admin, Divisi International Trade Finance, Divisi Appraisal, Divisi Credit Review dan Bagian Remidial (Pembinaan Nasabah). Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain :

1994 – 1995 : Asisten Direktur Kredit Bank Maspion 1990 – 1994 : Manajer Kredit Bank Maspion 1967 – 1986 : Berkarir di Bank Dagang Negara dengan berbagai

jabatan yang pernah dipegang antara lain: - Kepala Bagian Pengawas Kredit - Wakil Kepala Bagian Wesel - Wakil Kepala Bagian Kredit Umum - Wakil Kepala Bagian Pengawasan Kredit - Koordinator Analis Kredit

Page 89: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

73

Yunita Wanda, Wong – Direktur Warga Negara Indonesia, 51 tahun lahir di Surabaya. Menyelesaikan pendidikan di SMA St. Louis Surabaya pada tahun 1980. Menjabat sebagai Direktur Pemasaran Perseroan sejak tahun 2000. Sebagai Direktur Pemasaran bertanggung jawab didalam penyusunan target Perseroan di bidang pengembangan bisnis berdasarkan prinsip kehati-hatian dan best practice, penyusunan strategi pencapaian target Perseroan, perencanaan, pengkoordinasian, pemantauan, supervisi, evaluasi dan pengembangan terhadap seluruh aktivitas di Divisi Pengembangan Bisnis dan Marketing. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain :

1997 – 2000 : Pimpinan Cabang Bank Maspion 1992 – 1997 : Pimpinan Cabang Pembantu Bank Maspion 1990 – 1992 : Marketing Officer Bank Maspion

Iis Herijati – Direktur Tidak Terafiliasi Warga Negara Indonesia, 45 tahun lahir di Surabaya. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Perseroan sejak tahun 1999 sekaligus menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi sejak tahun 2012. Sebagai Direktur Kepatuhan memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, prosedur dan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang didasarkan atas prinsip kehati-hatian, manajemen risiko dan best practice, yang dilaksanakan melalui fungsi perencanaan, pengkoordinasian, pemantauan, supervisi dan evaluasi terhadap seluruh aktivitas di Satuan Kerja Manajemen Risiko, Divisi Sistem dan Prosedur, Divisi Verifikasi, Unit Kerja Pengenalan Nasabah dan Bagian HRD Administrasi. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain :

1996 – 1999 : Asisten Direktur Bank Maspion 1994 – 1995 : Manajer Akunting Bank Maspion 1994 – 1995 : Asisten Manajer Akunting Bank Maspion

Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Direksi dan Komisaris Perseroan untuk periode 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 17.907, Rp 13.871 juta dan Rp 12.370 juta. Pemberian remunerasi didasarkan atas kualifikasi, pengalaman kerja, tanggung jawab, dan lingkup tugas dari masing-masing anggota Direksi Perseroan, dimana selanjutnya dalam rangka keterbukaan kepada pemegang saham publik hal ini akan ditetapkan dalam RUPS Perseroan. Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terafiliasi

Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris Independen yang merangkap sebagai ketua komite audit. Dewan Komisaris bertugas untuk menjamin terlaksananya strategi perusahaan dan mengawasi Manajemen serta memastikan terlaksananya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Perseroan. Komisaris Independen memiliki tanggung jawab pokok untuk mendorong diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam Perseroan. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris Independen akan secara proaktif mengupayakan agar Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan

Page 90: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

74

memberikan nasihat kepada Direksi secara efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja Perseroan, menjamin transparansi dan keterbukaan laporan keuangan Perseroan.

Direksi Perseroan yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan 3 (tiga) orang Direktur, secara bersama-sama bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan jalannya seluruh aktifitas usaha Perseroan. Direktur Utama memegang fungsi koordinasi antar para anggota direksi dan sebagai penentu akhir atas strategi dan kebijakan Perseroan yang akan diambil. Komite-Komite Perseroan telah membentuk komite-komite dibawah Komisaris dan Direksi yang fungsinya membantu komisaris dan direksi dalam melakukan pengawasan atas kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan. a. Komite-komite dibawah Komisaris Dewan Komisaris telah membentuk tiga Komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Setiap Komite bertanggung jawab melakukan pengkajian dan pengawasan berdasarkan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja masing-masing komite.

Komite Audit Perseroan memiliki Komite Audit yang diangkat oleh Dewan Komisaris Perseroan sesuai Keputusan tanggal 7 Desember 2012. Komite Audit Perseroan terdiri dari 2 orang Komisaris Independen dan 2 orang anggota dari luar Perseroan yang mana salah satunya memiliki latar belakang pendidikan akuntansi. Dalam pelaksanaan kerja, Komite Audit Perseroan telah memiliki pedoman kerja komite audit (audit committee charter). Penunjukkan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan No.IX.I.5 Keputusan Ketua Bapepam LK Nomor KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut :

Ketua : Henry Kaunang Anggota : Koesparmono Irsan Anggota : Supranoto Dipokusumo Anggota : Soetanto Hadisuseno Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Audit berdasarkan Piagam Komite Audit adalah sebagai berikut: • melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan Publik

kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Emiten atau Perusahaan Publik;

• melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik;

• memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;

• memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;

• melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal (Satuan Kerja Audit Internal) dan melakukan pemantauan atas tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal, akuntan public dan hasil pengawasan otoritas/regulator;

• menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan; • menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan

kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik; dan • menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Page 91: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

75

Seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian dan integritas yang dipersyaratkan sebagai berikut: • Seluruh anggota Komite Audit bersifat independen, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,

kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga hingga derajat kedua dengan Dewan Komisaris, Direksi, Bank dan/atau Pemegang Saham Pengendali.

• Seluruh anggota Komite Audit bukan berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Perseroan. • Anggota Komite Audit Perseroan dari pihak independen mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam

bidang akuntansi dan hukum. Riwayat hidup ringkas anggota Komite Audit yang tidak merangkap sebagai Komisaris Perseroan:

Supranoto Dipokusumo Warga Negara Indonesia, 53 tahun lahir di Surabaya. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1983, gelar Sarjana Arsitektur dari Institut Teknologi Surabaya pada tahun 1984 dan gelar Master of Business Administration dari University of Toledo, Amerika Serikat pada tahun 1992. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2007. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang adalah pada tahun 1984 sampai dengan saat ini menjadi Rekan pada Kantor Akuntan Publik Lasmono Dipokusumo & Rekan.

Soetanto Hadisuseno Warga Negara Indonesia, 55 tahun lahir di Surakarta. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Surabaya pada tahun 1990. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2007. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang adalah pada tahun 1991 sampai dengan saat ini adalah pemilik pada Soetanto Hadisuseno SH dan Rekan.

Komite Pemantau Risiko Tugas dan tanggung jawab komite pemantau risiko adalah sebagai berikut: • Mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya. • Mengevaluasi dan menganalisa tingkat risiko dan potensi risiko Perseroan berdasarkan laporan profil risiko

serta memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai risiko yang dihadapi Perseroan dan rekomendasi langkah-langkah untuk memitigasi risiko tersebut.

• Mengevaluasi langkah-langkah yang diambil oleh Direksi dalam rangka memenuhi peraturan Bank Indonesia maupun otoritas lainnya, yang berkaitan dengan manajemen risiko.

• Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No 023A/SK/DIR/06/2007 tertanggal 22 Juni 2007 susunan Komite Pemantau Risiko Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua : Koesparmono Irsan Anggota : Henry Kaunang Anggota : Supranoto Dipokusumo Anggota : Robby Bumulo Anggota : Lutfi Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko telah memenuhi kriteria independensi, keahlian dan integritas yang dipersyaratkan sebagai berikut. • Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko bersifat independen yaitu tidak memiliki hubungan keuangan,

kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan Dewan Komisaris, Direksi, Bank dan/atau Pemegang Saham Pengendali.

• Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko bukan berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Perseroan.

• Anggota Komite Pemantau Risiko Bank dari pihak independen mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam bidang akuntansi, keuangan dan manajemen risiko.

Page 92: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

76

Komite Remunerasi dan Nominasi Tugas dan tanggung jawab komite remunerasi dan nominasi adalah sebagai berikut: • Mengevaluasi kebijakan remunerasi Perseroan. • Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi

Dewan Komisaris dan Direksi serta kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai. • Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur seleksi dan/atau penunjukan

anggota Dewan Komisaris dan Direksi. • Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan

Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Pihak Independen yang akan menjadi

anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 036/SK/DIR/06/2012 tanggal 29 Juni 2012 susunan komite remunerasi dan nominasi Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua : Henry Kaunang Anggota : Koesparmono Irsan Anggota : Marsel Adianto Komposisi, kualifikasi dan independensi Komite Remunerasi dan Nominasi telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang menegaskan bahwa Komite diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan sekurang-kurangnya Komisaris Independen dan perwakilan pegawai yang memiliki pengetahuan mengenai sistem remunerasi dan nominasi serta succession plan. Pada tahun 2011 Komite telah melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi Perseroan. Dari hasil evaluasi, penyesuaian kebijakan remunerasi telah dilakukan dengan mempertimbangkan kinerja keuangan Perseroan, kewajaran dengan kelompok usaha setara (peer group) dan sasaran strategi jangka panjang Perseroan.

Tidak ada Direksi Perseroan atau Direksi bank lain yang menjadi anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko maupun Komite Remunerasi dan Nominasi. Jabatan rangkap ketua komite telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, yaitu maksimum merangkap dua jabatan ketua komite. Rapat komite diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Selama tahun 2011, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko menyelenggarakan rapat masing-masing sebanyak dua kali, sedangkan Komite Remunerasi dan Nominasi menyelenggarakan satu kali rapat. Rapat dihadiri oleh seluruh anggota Komite. Disamping rapat Komite, anggota Komite secara intensif juga melaksanakan rapat koordinasi dengan divisi-divisi terkait. b. Komite-komite dibawah Direksi

Komite Manajemen Risiko Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko • Menentukan strategi, kebijakan, pedoman, kerangka kerja dan metodologi manajemen risiko. • Mengawasi pelaksanaan manajemen risiko serta menyetujui rencana pengembangan manajemen risiko. • Memastikan bahwa portofolio risiko Perseroan masih berada dalam risk appetite yang telah ditentukan. • Memastikan bahwa Perseroan memiliki sumber daya yang memadai untuk pelaksanaan manajemen risiko.

Komite Aktiva - Pasiva (ALCO)

Tugas dan Tanggung Jawab ALCO: • Mengelola struktur neraca Perseroan dan memaksimalkan pendapatan bunga dengan menetapkan strategi

Assets and Liabilities Management yang tepat. • Mengevaluasi tren marjin pendapatan bunga dan merekomendasikan strategi penetapan harga aktiva dan

pasiva kepada Direksi. • Mengevaluasi maturity mismatch antara pendanaan dan sumber dana serta memantau tingkat likuiditas

Perseroan pada level yang optimal.

Page 93: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

77

• Mengevaluasi posisi risiko pasar Perseroan guna memastikan bahwa setiap aktivitas yang dilakukan telah sesuai dengan kebijakan risiko yang telah ditetapkan.

• Mengevaluasi setiap perubahan ketentuan dan peraturan yang mempengaruhi strategi dan kebijakan Assets and Liabilities Management.

Komite Kredit Dalam rangka menjamin pemberian kredit yang prudent serta sesuai dengan penerapan manajemen risiko secara best practice, proses persetujuan kredit ditetapkan dalam rapat Komite Kredit. Dalam forum tersebut diterapkan prinsip-empat-mata serta proses check and balance antara unit bisnis sebagai pengusul dengan divisi Credit Review yang menjalankan fungsi risiko. Rapat Komite Kredit juga dihadiri oleh divisi Legal, Admin Kredit dan Appraisal untuk memberikan masukan dan memperkuat independensi Komite Kredit dalam memberikan persetujuan.

Komite Pengarah Teknologi Informasi Sebagai bagian dari IT Governance Bank membentuk Komite Pengarah Teknologi Informasi yang bertujuan untuk memfasilitasi Direksi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab secara efektif dalam penentuan rencana Teknologi Informasi dan kebijakan Perseroan yang terkait dengan Teknologi Informasi (TI). Tugas dan tanggung jawab Komite Pengarah TI adalah: • Menyelaraskan Rencana Strategis TI dengan Rencana Bisnis Perseroan. • Mengevaluasi relevansi proyek TI dengan Rencana Strategis TI. • Memberikan pengarahan, pengawasan dan pengelolaan risiko keamanan TI sesuai dengan kebijakan

keamanan teknologi yang ditetapkan. • Menetapkan prioritas proyek TI. • Mengevaluasi kesesuaian TI untuk memenuhi kebutuhan Manajemen Sistem Informasi dan kebutuhan

operasional serta memutuskan penggunaan teknologi baru apabila diperlukan. • Menetapkan kebijakan yang berkaitan pemanfaatan software, hardware dan jasa profesional yang akan

digunakan untuk selanjutnya direkomendasikan kepada Direksi. • Mengevaluasi aktivitas Business Continuity Plan dan Disaster Recovery Plan.

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Komunikasi yang baik antara Perseroan dengan publik adalah hal yang sangat penting, untuk itu Perseroan telah membentuk Sekretaris Perusahaan sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Perseroan telah menunjuk dan mengangkat Sdr. Endah Winarni sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) sesuai dengan Surat Keterangan No. 045/SK/DIR/09/2012 tanggal 25 September 2012. Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab mencakup : - Pengelolaan informasi dari dalam maupun luar perusahaan, - Membantu Direksi dalam penyusunan dan koordinasi rencana strategis korporasi, - Menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan pembinaan dan kerjasama dengan institusi yang

merupakan stakeholder perusahaan, - Menyusun laporan pertanggungjawaban Direksi, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan RUPS

Tahunan dan RUPS Luar Biasa, - Memastikan kepatuhan dari Perseroan pada ketentuan dan peraturan Pasar Modal, - Menyampaikan informasi-informasi yang bersifat relevan dan material serta melakukan kegiatan hubungan

investor serta bertindak sebagai penghubung dengan otoritas Pasar Modal, - Melakukan proses penatausahaan dan penyimpanan dokumen perusahaan yang meliputi notulen direksi,

daftar pemegang saham dan MOU dengan institusi lain, - Menjaga citra dari Perseroan melalui berbagai kegiatan public relations, dan - Mewakili dari Direksi pada setiap kegiatan yang erat kaitannya dengan komunikasi eksternal, khususnya

dengan investor, komunitas pasar modal, dan para pemegang saham.

Page 94: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

78

a. Piagam Unit Audit Internal dan Unit Audit Internal Perseroan akan mengembangkan sistem pengendalian internal yang terpadu dengan membentuk divisi Audit Internal yang independen, yang berwenang dalam penyusunan standar operasional audit dan penerapan maupun pemeriksaan di semua bagian dari Perseroan. Berdasarkan Keputusan No 026/SK/DIR/XI/95 tertanggal 1 Nopember 1995, Perseroan telah menunjuk Sdr. Marsel Adianto untuk menjabat sebagai Kepala Satuan Unit Audit Internal. Perseroan telah membentuk dan menyusun Piagam Unit Audit Internal tertanggal 25 September 2012 sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal sebagaimana dimaksud meliputi: a. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan; b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan

kebijakan perusahaan; c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan. akuntansi,

operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua

tingkat manajemen; e. Membuat laparan hasil Audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan

Komisaris; f. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; g. Bekerjasama dengan Komite Audit; h. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang dilakukannya; dan i. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Page 95: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

79

5. ST

RUKT

UR O

RGAN

ISAS

I PER

SERO

AN

St

ruktu

r org

anisa

si Pe

rsero

an be

rdas

arka

n fun

gsi o

pera

siona

l ada

lah se

baga

i ber

ikut :

Pem

egan

g Sa

ham

Dew

an K

omis

aris

Dire

ktur

Uta

ma

Seni

or D

eput

i Dire

ktur

Opr

s.Pe

ngem

bang

an P

rodu

k&Ja

sa

Dep

uti D

irekt

ur O

pera

sion

al -

Peng

emba

ngan

Pro

duk&

Jasa

Dep

uti D

irekt

ur -

Biro

D

ireks

i

Kad

iv S

KTI

Dep

uti D

irekt

ur -

Biro

H

ukum

Dep

uti D

irekt

ur

Pim

cab

Mak

assa

r

Pim

cab

Sem

aran

g

Pim

cab

Solo

Kad

iv V

erifi

kasi

Kab

ag H

RD

Adm

in

Pim

cab

Mal

ang

Pim

cab

Den

pasa

r

Rup

a - R

upa

Kad

iv P

embu

kuan

Kab

ag R

emid

ial

Kad

iv A

ppra

isal

Koo

rdin

ator

Wila

yah

2

Dire

ktur

Pem

asar

an

Kad

iv U

mum

Pjs.

Kab

ag L

egal

Adm

in.

Kad

iv In

t. Tr

ade

Kad

iv H

RD

Str

ateg

yK

adiv

Sis

tem

Pro

sedu

r

Kad

iv C

redi

t Rev

iew

Ana

lis K

redi

t

Pim

cab

Kem

bang

Jep

un

Pim

cab

Med

an

Koo

rd. M

arke

ting

SKM

RK

epal

a K

anto

r Pus

at O

prs.

Kad

iv T

reas

ury

Kab

ag L

egal

Cor

pora

teK

adiv

Adm

in K

redi

t

Com

mer

cial

/ R

etai

lPe

ngem

bang

an P

rodu

k &

Jas

aPi

mca

b B

andu

ng

PPB

Jak

arta

K

oord

. Mar

ketin

g Su

raba

ya

Sekr

etar

iat

Kom

ite M

anaj

emen

R

isik

o

Cor

pora

te S

ecre

tary

SKAI

Kom

ite P

enye

lesa

ian

Kep

egaw

aian

Dire

ktur

Kre

dit

Dire

ktur

Kep

atuh

an /

Dire

ktur

Ti

dak

Tera

filia

si

Kom

ite A

udit

Kom

ite P

eman

tau

Ris

iko

Kom

ite R

emun

eras

i dan

N

omin

asi

Kom

ite P

enga

rah

Tekn

olog

i In

form

asi

Kom

ite K

redi

t K

omite

Akt

iva

Pasi

va

Page 96: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

80

6. SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang handal merupakan modal yang penting dalam Perseroan. Selain itu kebersamaan dan kekeluargaan di antara semua karyawan terus dibina dengan baik tanpa melupakan sifat profesionalisme dari pekerjaan, sehingga suasana kerja yang positif dapat terbentuk untuk mendukung pencapaian tujuan Perseroan yang telah ditetapkan. Suasana kerja yang positif ini juga diharapkan dapat meningkatkan loyalitas dan rasa memiliki dari seluruh karyawan. Salah satu aspek utama untuk mendukung kinerja perusahaan di tengah industri perbankan yang kompetitif adalah sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas. Kinerja setiap individu menentukan keberhasilan pelaksanaan strategi perusahaan, oleh karena itu Perseroan secara berkesinambungan menarik dan mempertahankan individu dengan kinerja tinggi serta mengembangkan organisasi agar memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang secara karir. Bank berupaya menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang dinamis, serta memberikan dukungan bagi karyawan dalam mengembangkan kemampuan mereka, hal tersebut diwujudkan melalui program-program divisi Sumber Daya Manusia di tahun 2012 sebagai berikut:

a. Perekrutan Karyawan Program perekrutan dilaksanakan seiring dengan pertumbuhan bisnis dan jaringan Perseroan dengan menggunakan standar perekrutan dan seleksi yang selektif untuk memastikan bahwa hanya kandidat yang sesuai dengan kualifikasi yang memenuhi persyaratan yang akan dipekerjakan. Selama tahun 2012 Perseroan melakukan perekrutan karyawan dengan fokus pada fungsi bisnis dan layanan sambil tetap mengoptimalkan fungsi-fungsi pendukung dan fungsi kontrol. Dalam memenuhi suatu posisi yang dibutuhkan, Perseroan mengutamakan promosi secara internal namun apabila talenta yang dibutuhkan tidak tersedia maka Perseroan melakukan perekrutan eksternal. Perekrutan eksternal dilakukan terhadap tenaga profesional maupun tenaga non profesional (fresh graduate), bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi terkemuka melalui program career day atau bursa lowongan kerja (job fair). Guna mendukung proses perekrutan sesuai dengan standar yang ditetapkan, Perseroan melibatkan pihak-pihak yang kompeten sebagai assessor baik internal maupun eksternal. b. Pengelolaan Kinerja Membangun budaya berbasis kinerja merupakan tujuan utama Perseroan dalam mengelola sumber daya manusia dan setiap karyawan pada seluruh jenjang organisasi bertanggung jawab untuk menyeimbangkan pertumbuhan usaha dengan pelaksanaan manajemen risiko. Oleh karena itu pengukuran kinerja Perseroan dilakukan terhadap: Pengukuran kinerja Perseroan secara keseluruhan meliputi pencapaian aspek finansial maupun non

finansial; Pengukuran kinerja masing-masing divisi atau unit sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan; Pengukuran kinerja masing-masing individu berdasarkan pencapaian Key Performance Indicator baik dari

hasil kerja maupun kompetensi. Key Performance Indicator secara berkala dipantau dan dikaji ulang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usaha Perseroan.

Bagi karyawan baru yang telah memenuhi masa kerja tertentu Perseroan melaksanakan penilaian (assessment) yang bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan talenta karyawan, hasil penilaian yang diperoleh merupakan acuan bagi divisi SDM untuk program pelatihan maupun pengambilan keputusan yang berkaitan dengan promosi, pengembangan pegawai, planning succession, dan lainnya.

c. Pengembangan Bakat

Pengembangan bakat karyawan dilakukan melalui rangkaian program pelatihan dan pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme, pengetahuan, motivasi, efektifitas, efisiensi karyawan dalam pengelolaan usaha dan keahlian karyawan sesuai bidangnya masing-masing. Program pelatihan disusun

Page 97: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

81

berdasarkan tujuan strategis perusahaan dan kebutuhan bisnis yang dikombinasikan dengan hasil gap analysis masing-masing individu pada hasil penilaian kinerja maupun hasil penilaian. Adapun pelaksanaannya dilakukan melalui melalui seminar-seminar, pelatihan, workshop, kursus-kursus baik secara internal maupun secara eksternal yang bekerjasama dengan lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan lainnya.

Pelatihan dan pengembangan yang dilakukan oleh Perseroan selama tahun 2012 baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal terdiri dari: Pengembangan hard competencies yang bertujuan meningkatkan ketrampilan teknis perbankan antara lain

pelatihan mengenai Dasar Perbankan, Dasar-dasar Perkreditan, Analisa Kredit, Ekspor Impor, Instrumen dan Pasar Obligasi, Peningkatan Ketrampilan Satuan Keamanan, Manajemen Risiko, Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, Penerapan Strategi Anti Fraud, Implementasi Enhanced Due Diligence terhadap High Risk Area, sosialiasi tatacara penggunaan Electronic Data Capture meliputi PIN Pad dan PIN Change, Ketenagakerjaan, dan lainnya.

Pengembangan soft competencies yang bertujuan meningkatkan kemampuan behavioral karyawan seperti Service Excellence Marketing Motivation Development Program dan Corporate Value.

d. Remunerasi Standar remunerasi Perseroan secara berkala dikaji ulang sehingga tetap kompetitif terhadap kondisi pasar dan dapat mempertahankan maupun menarik karyawan yang berkualitas dan memacu produktivitas. Penyesuaian remunerasi kepada setiap individu dilakukan berorientasi kepada kinerja serta mempertimbangkan bobot kerja masing-masing.

Selain menerima gaji yang telah sesuai dengan standar Upah Minimum Regional (UMR), insentif dan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan seperti yang tersebut diatas, Perseroan juga memberikan fasilitas dan tunjangan berupa : 1. Penghargaan kinerja tahunan; 2. Penggantian kesehatan untuk rawat inap dan rawat jalan sampai batas tertentu; 3. Program pensiun iuran pasti (DPLK); 4. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek); 5. Tunjangan hari raya dan tunjangan cuti panjang sesuai dengan ketentuan perusahaan yang berlaku; 6. Pemberian pinjaman kepada karyawan; 7. Imbalan Pasca Kerja Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, Perseroan memiliki 808 (delapan ratus delapan) karyawan yang seluruhnya merupakan karyawan tetap termasuk Direksi dan Komisaris. Sampai dengan saat ini Perseroan tidak mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.

e. Dana Pensiun Berdasarkan Keputusan Direksi PT Bank Maspion Indonesia No. 019/SK/DIR/06/2003 tentang Peraturan Dana Pensiun Dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Maspion dan telah disahkan melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No : KEP-398/KM.6/2003 tanggal 14 Nopember 2003 tentang Pengesahan Atas Peraturan Dana Pensiun Dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Maspion, Perseroan mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan dengan maksud untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti dengan tujuan untuk memelihara kesinambungan penghasilan untuk kesejahteraan di hari tua Peserta dan atau Pihak Yang Berhak.

Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Maspion menjalankan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menghimpun iuran; b. Mengelola kekayaan Dana Pensiun dengan melaksanakan kegiatan investasi; c. Melaksanakan pengalihan dana peserta ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan lain atau menerima

pengalihan dana peserta dari dana pensiun lain dan dari dana pemberi kerja;

Page 98: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

82

d. Melaksanakan pembelian anuitas seumur hidup dari perusahaan asuransi jiwa atau membayarkan manfaat pensiun secara sekaligus sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

e. Menyelenggarakan administrasi kepesertaan. Kekayaan Dana Pensiun dihimpun dari: a. Iuran; b. Hasil investasi; c. Pengalihan dana dari Dana Pensiun lain; d. Pengalihan dana dari Dana Pemberi Kerja. Susunan Dewan Pengawas dan Pengurus Dana Pensiun per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Dewan Pengawas: 1. Henry Kaunang 2. Koesparmono Irsan 3. M. Pujiono Santoso Pengurus: 1. Herman Halim 2. Sri Redjeki 3. Iis Herijati 4. Yunita Wanda f. Serikat Pekerja Dalam rangka menciptakan hubungan kerja yang harmonis, dinamis dan kondusif antara Perseroan dan karyawan sehingga dapat mendorong pencapaian visi dan misi Perseroan, saat ini Perseroan telah memiliki Serikat Pekerja dengan nama Perserikatan Pekerja Bank Maspion Indonesia (PPBMI). PPBMI telah dilaporkan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk berdasarkan surat Perseroan No.002/X/PP-BMI/2001, tanggal 12 Oktober 2001 dengan nomor bukti pencatatan No.253/SP/INDP/I/10/2001, tanggal 16 Oktober 2001.

Perseroan memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan pegawai yang telah diperpanjang untuk 3 periode. Periode yang terakhir, Perseroan telah mendapatkan persetujuan atas PKB untuk periode 8 Oktober 2012 sampai dengan 7 Oktober 2014 sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga kerja Nomor KEP.173/PHIJSK-PKKAD/PKB/2012 tanggal 30 Oktober 2012.

Seluruh karyawan Perseroan per tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 merupakan karyawan tetap. Sampai dengan prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki karyawan asing. Adapun data karyawan Perusahaan berdasarkan kualifikasi jenjang pendidikan, jenjang manajemen/jabatan, jenjang usia, dan status karyawan, adalah sebagai berikut : Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Jabatan

Keterangan 31 Desember

2012 2011 2010 2009 2008 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Komisaris 3 0,37 2 0,25 2 0,24 2 0,25 2 0,25 Direksi 4 0,49 5 0,62 5 0,61 5 0,62 5 0,62 Deputi Direktur, Kepala Divisi & Pemimpin Cabang 28 3,47 27 3,34 24 2,91 24 3,00 24 2,99

Kepala Bagian 31 3,84 31 3,84 29 3,51 28 3,50 28 3,48 Kepala Seksi 130 16,09 166 20,54 174 21,09 170 21,25 172 21,39 Staf 612 75,74 577 71,41 591 71,64 571 71,38 573 71,27 Jumlah 808 100 808 100 825 100 800 100 804 100

Page 99: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

83

Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Usia

Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Usia 31 Desember

2012 2011 2010 2009 2008 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

50 tahun ke atas 54 6,68 47 5,82 44 5,33 36 4,50 30 3,73 42 – 49 tahun 156 19,31 134 16,58 115 13,94 107 13,37 96 11,94 34 – 41 tahun 213 26,36 228 28,22 244 29,58 251 31,38 247 30,72 26 – 33 tahun 235 29,08 256 31,68 281 34,06 306 38,25 302 37,56 18 – 25 tahun 150 18,57 143 17,70 141 17,09 100 12,50 129 16,05 Jumlah 808 100 808 100 825 100 800 100 804 100

Pendidikan 31 Desember

2012 2011 2010 2009 2008 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Pasca Sarjana 18 2,23 11 1,36 12 1,45 16 2,00 14 1,74 Sarjana 508 62,87 504 62,38 517 62,67 473 59,12 441 54,85 Akademi 77 9,53 81 10,02 73 8,85 81 10,13 101 12,56 SMU 172 21,29 178 22,03 189 22,91 192 24,00 209 26,00 SMP & SD 33 4,08 34 4,21 34 4,12 38 4,75 39 4,85 Jumlah 808 100 808 100 825 100 800 100 804 100

Page 100: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

84

7. HU

BUNG

AN K

EPEM

ILIK

AN, P

ENGU

RUSA

N DA

N PE

NGAW

ASAN

PER

SERO

AN D

ENGA

N PE

MEGA

NG S

AHAM

BER

BENT

UK B

ADAN

HUK

UM

Stru

ktur

Hub

unga

n Ke

pem

ilikan

Gun

ardi

25%

H

adi S

utanto

25%

S

usi H

ermi

ni 25

%

Ingg

riana

wati 2

5%

Ang

kasa

Rac

hmaw

ati 24

%

Alim

Mar

kus 2

0%

Alim

Muli

a Sas

tra 16

%

Alim

Satr

ia16%

A

lim P

raka

sa 16

%

Alim

Pus

pita 8

%

PT A

lim

Inves

tindo

84

,61%

PT G

una

Inves

tindo

8,4

6%

Angk

asa

Rach

mawa

ti 1,5

1%

Alim

Ma

rkus

1,26%

Guna

rdi

0,63%

Al

im M

ulia

Sastr

a 1,0

1%

Alim

Satr

ia 1,0

1%

Alim

Pra

kasa

1,0

1%

Alim

Pu

spita

0,5

0%

PT B

ANK

MASP

ION

INDO

NESI

A Tb

k

Page 101: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

85

STRU

KTUR

GRO

UP M

ASPI

ON

Page 102: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

86

Hubungan Pengurusan dan Pengawasan

Nama Perseroan

Henry Kaunang KU/KI Koesparmono Irsan KI Muhammad Pujiono Santoso KI Herman Halim DU Sri Redjeki D Yunita Wanda D Iis Herijati DTA

Keterangan:

KU : Komisaris Utama K : Komisaris KI : Komisaris Independen DU : Direktur Utama D : Direktur DTA : Direktur Tidak terafiliasi

8. ASET TETAP PERSEROAN

1) Hak Guna Bangunan atas nama Perseroan

a) Surabaya

No HGB/Desa Tanggal

Dikeluarkan Sertifikat

Luas (M2 ) Lokasi Tanggal

Berakhir Hak

Gambar Situasi/ Surat Ukur

No Tanggal 6040/Manukan Kulon 25-6-2004 170 Jl. Manukan

Tama No 51 16-2-2024 707/Manukan Kulon /2005 18-5-2004

1576/Menur Pumpungan 7-5-1998 198 Jl. Manyar No.

57 dan 57ª 28-8-2026 7395/1997 7-7-1997

24/Ploso 29-6-1994 66 Kapas Krampung No. 46 I

24-9-2024 462/T/1991 7-7-1997

684/Bubutan 14-4-1998 155 Jl. Semarang No. 142 24-4-2027 8/1998 20-1-1998

228/Romokalisari 22-7-2005 739 Blok II-5B 3-7-2025 662/Romokalisari/2005 20-5-2005

184/Romokalisari 15 -7-2005 906 Blok II-5B 9-6-2034 804/Romokalisari/2005 20-5-2005 158/Rangkah (Sebelumnya merupakan Hak Milik No.624)

10-8-1993 127 Kapas Krampung 97 C

22-7-2042 11030/1993 5-7-1993

b) Sidoardjo

No HGB/Desa Tanggal

Dikeluarkan Sertifikat

Luas (M2 ) Lokasi Tanggal

Berakhir Hak

Gambar Situasi/ Surat Ukur

No Tanggal 381/Sidokumpul

8-6-2005 168 Sidokumpul 2-3-2027 00011/0813/2005 26-5-2005

Page 103: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

87

c) Semarang

No HGB/Desa Tanggal

Dikeluarkan Sertifikat

Luas (M2 ) Lokasi Tanggal

Berakhir Hak

Gambar Situasi/ Surat Ukur

No Tanggal 00897/Purwodinatan 28-8-2006 88 Jl. H. Agus

Salim Blok D.12

28-8-2026 33/Purwodinatan/ 2006

3-8-2006

00898/Purwodinatan 28-8-2006 88 Jl. H Agus Salim Blok D.11

28-8-2026 34/Purwodinatan/ 2006

3-8-2006

312/Muktihardjo Lor 7-5-1998 105 Jl. Industri VI Karangsari

21-11-2030 005/Muktihardjo Lor/1998

1-5-1998

00272/Kalicari 20-9-1989 182 Kalicari 25-6-2042 4762/1989 24-8-1989

d) Solo

No HGB/Desa Tanggal

Dikeluarkan Sertifikat

Luas (M2 ) Lokasi Tanggal

Berakhir Hak

Gambar Situasi/ Surat Ukur

No Tanggal 362/Kemlayan 29-5-2000 187 Jl. Brigjen

Slamet Riyadi 28-5-2020 98/Kemlayan/2000 17-5-2000

e) Banyumas/Purwokerto

No HGB/Desa Tanggal

Dikeluarkan Sertifikat

Luas (M2 ) Lokasi Tanggal

Berakhir Hak

Gambar Situasi/ Surat Ukur

No Tanggal 00455/Purwokerto

Lor 19-11-1997 107 Jl. Jend.

Sudirman 9-6-2017 4381/1997 11-11-1997

00454/Purwokerto Lor

19-11-1997 107 Jl. Jend. Sudirman

6-6-2017 4380/1997 11-11-1997

f) Malang

No HGB/Desa Tanggal

Dikeluarkan Sertifikat

Luas (M2 ) Lokasi Tanggal

Berakhir Hak

Gambar Situasi/ Surat Ukur

No Tanggal 841/Sukoharjo 22-4-2000 473 Jl. Zainul Arifin

91-93 22-4-2020 103/Sukoharjo/2000 9-2-2000

g) Makassar

No HGB/Desa Tanggal

Dikeluarkan Sertifikat

Luas (M2 ) Lokasi Tanggal

Berakhir Hak

Gambar Situasi/ Surat Ukur

No Tanggal 1715/Pattunuang 31-8-1995 75 Jl. Jend. Ahmad

Yani 24-9-2015 632/1995 31-8-1995

1716/Pattunuang 31-8-1995 75 Jl. Jend Ahmad Yani

24-9-2015 633/1995 31-8-1995

20006/Kunjung Mae

3-2-2000 100 Jl. Dr. Ratulangi 32 D

Berlaku 20 tahun

00001/2000 18-1-2000

20005/Kunjung Mae

3-2-2000 14 Jl. Dr. Ratulangi 34 (42 Baru)

Berlaku 20 tahun

00002/2000 18-1-2000

Page 104: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

88

h) Bandung

No HGB/Desa Tanggal

Dikeluarkan Sertifikat

Luas (M2 ) Lokasi Tanggal

Berakhir Hak

Gambar Situasi/ Surat Ukur

No Tanggal 291/Kebon

Pisang 24-5-2006 51 Jl. Sunda 50-

52 (dh 50-50A) 19-4-2036 00309/Kebon

Pisang/2006 23-5-2006

281/Kebon Pisang

24-5-2006 24 Jl. Sunda No, 50-52 (dahulu No. 48-48A)

19-4-2036 00310/ kebon

pisang/2006

23-5-2006

282/Kebon Pisang

24-5-2006 75 Jl. Sunda No. 50-52

19-4-2036 00311/KebonPisang/2006 23-5-2006

39/Pamoyanan 30-8-1999 95 Jl. Pajajaran No. 68B

20-10-2029 101048/1997 15-10-1997

180/Sayati 3-1-1997 277 Blok Bihbul 24-9-2032

13067/1996 2-11-1996

i) Denpasar

No HGB/Desa Tanggal

Dikeluarkan Sertifikat

Luas (M2 ) Lokasi Tanggal

Berakhir Hak

Gambar Situasi/ Surat Ukur

No Tanggal 230/Dauhpuri

Klod 29-10-2002 130 Dauh Puri 20-02-2037 218/Dauhpuriklod/2002 20-8-2002

231/Dauhpuri Klod

29-10-2002 130 Dauh Puri 20-02-2037 219/Dauhpuriklod/2002 20-8-2002

53/Danginpuri Kangin

22-7-1996 82 Dangin Puri 11-8-2024 8491/1996 22-7-1996

j) Medan

No HGB/Desa Tanggal

Dikeluarkan Sertifikat

Luas (M2 ) Lokasi

Tanggal Berakhir

Hak

Gambar Situasi/ Surat Ukur

No Tanggal 1220/PetisahTengah 11-11-1991 75 Jl. Nibung

Raya No, 6 27-6-2031 739/1991 6-11-1991

1352/Gang Buntu 14-8-1997 125 Jl. Sutomo No, 434

3-8-2017 6932/1997 25-7-1997

1175/Gang Buntu 15-12-1994 123 Jl. Sutomo No. 432

13-12-2014 7294/1994 1-12-1994

k) Jakarta

No HGB/Desa Tanggal

Dikeluarkan Sertifikat

Luas (M2 ) Lokasi Tanggal

Berakhir Hak

Gambar Situasi/ Surat Ukur

No Tanggal 3389/Klp. Gading

Timur 31-10-1989 71 Kelapa

Gading Boulevard Blok FV No. 10

26-11-2023 993/1989 22-9-1989

3935/Kpl. Gading Timur

17-1990 72 Kelapa Gading Boulevard Blok FV-1 Kav No. 11

26-11-2023 951/1990 25-10-1990

377/ Wangunharja

1-6-2004 609 Jababeka 29-6-2022 12/2004 17-5-2004

05298/Pondok Jagung

6-11-2003 80 Jl. Raya Serpong 5853

8-4-2018 2688/Pondok Jagung/2003 19-10-2003

Page 105: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

89

No HGB/Desa Tanggal

Dikeluarkan Sertifikat

Luas (M2 ) Lokasi Tanggal

Berakhir Hak

Gambar Situasi/ Surat Ukur

No Tanggal 1397/Pluit 15-6-2010 130 Jl. Pluit

Muara Karang Nlok Z-4 Selatan kav. No. 34

22-5-2028 00084/Pluit/2010 14-5-2010

584/Duri Utara 16-2-2004 50 Jl. KH M Mansyur RT 003/02 No, 262 A

28-5-2029 27/2003 31-10-2003

266/Ancol 31-3-1990 280 Jl. Mangga Dua Raya Blok E 4 Kav No. 1

17-7-2028

629/1990 5-3-1990

2. Hak Milik atas Satuan Rumah Susun atas nama Perseroan

No, HMSRS/Desa Tanggal

Dikeluarkan Sertifikat

Luas (M2 ) Lokasi Tanggal

Berakhir Hak

Gambar Situasi/ Surat Ukur

No Tanggal 1946/Apt.3/VII/3.07.C 9-9-1997 115,3390 Rasun

Hunian Apartemen Pesona Bahari

16-6-2023 452/1992 3-2-1992

342/IV/IA/Ancol 29-12-1995 9,57 Rusun Non Hunian JITC Blok IA Lantai IV No, 342 Jl, Raya Mangga Dua

16-7-2028 4636/1990 14-12-1990

Nilai buku asset tetap yang dimiliki Perseroan untuk periode 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp 47.846 juta.

2) Tanah dan/atau Bangunan yang dikuasai Perseroan

I. Dikuasai berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli

Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli atas Satuan Unit Perkantoran “Wisma Maspion Jalan Gunung Sahari” No. 98 tanggal 25 Februari 1998 yang dibuat dihadapan Lieke L. Tukgali, S.H., Notaris, yang mengatur mengenai penjualan dari PT Maspion kepada Perseroan, 2 (dua) unit perkantoran Wisma Maspion yang terdiri dari 2 (dua) lantai yaitu di lantai 1 dan 12 Wisma Maspion, Jl. Gunung Sahari Kav. 14 Jakarta dengan luas masing-masing lantai secara berturut-turut 144 m2 dan 890 m2. Catatan:

- Pembayaran atas harga jual beli tersebut telah dibayarkan oleh Pihak II kepada Pihak I. - Berdasarkan Surat Keterangan No. 393/SAS/XI/N/2012 tertanggal 5 November 2012, dikeluarkan

oleh Silvia Abbas Sudrajat,S.H., Notaris dan PPAT Tangerang, diterangkan bahwa atas sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1177/Pademangan Barat, luas 5.095 m2 atas nama PT Maspion masih sedang dalam proses pertelaan di kanwil Badan Pertanahan ropinsi DKI Jakarta. Hingga saat ini penandatanganan Akta Jual Beli belum dilakukan oleh para pihak.

Berdasarkan Akta Ikatan Jual Beli No.163 tanggal 23 April 2012, dibuat di hadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, yang dibuat oleh dan antara Eldawati Kohar dengan Perseroan mengatur mengenai penjualan sebidang tanah dengan Hak Milik No. 624/Kelurahan Rangkah seluas 127 m2 setempat dikenal dengan nama Jl. Kapas Krampung No. 97 C dari Eldawati Kohar kepada Perseroan.

Page 106: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

90

Sehubungan dengan Perseroan tidak boleh memiliki tanah dengan sertifikat Hak Milik dimana hal ini sesuai dengan Pasal 21 ayat 1 Undang Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, maka terlebih dahulu akan diurus penurunan status dari Hak Milik menjadi tanah dengan Hak Guna Bangunan. Para pihak sepakat bahwa Akta Jual Beli belum dapat ditandatangani oleh karena masih ada syarat yang harus dipenuhi, Adapun saat ini tanah dengan Sertifikat Hak Milik No, 624/Kelurahan Rangkah telah diturunkan haknya menjadi sertifikat dengan Hak Guna Bangunan No, 158/Kelurahan Rangkat yang akan berakhir pada tanggal 22 Juli 2042 setempat dikenal dengan nama Jl. Kapas Krampung 97C dengan Gambar Situasi No. 11030/1993 tanggal 5 Juli 1993.

Catatan - Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 624/Kelurahan Rangkah telah diturunkan haknya menjadi sertifikat

dengan Hak Guna Bangunan No. 158/Kelurahan Rangkah yang akan berakhir pada tanggal 22 Juli 2042 setempat dikenal dengan nama Jl. Kapas Krampung 97C dengan Gambar Situasi No. 11030/1993 tanggal 5 Juli 1993.

3) Kendaraan Bermotor Roda Empat

Perseroaan saat ini memiliki kendaraan bermotor roda empat dengan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) atas nama Perseroan sebanyak 65 kendaraan.

9. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Merek yang dimiliki Perseroan dengan Sertifikat Merek atas nama Perseroan No. Sertifikat Merek Jenis

Barang/Jasa No.

Pendaftaran Tanggal

Pendaftaran Berlaku Hingga 1. Maspion Bank NCL9 36 IDM000239991 9 Maret 2010 9 Maret 2020 2. Bank Maspion NCL9 36 IDM000239990 9 Maret 2010 9 Maret 2020 3. Atm Bank Maspion+Logo NCL9 36 IDM000206132 9 Juni 2009 9 Juni 2019 4. Kios Atm NCL9 36 IDM000218404 29 September 2009 29 September 2019 5. Kioskbank+Logo NCL9 36 IDM000206131 9 Juni 2009 9 Juni 2019 6. INTERACT Anytime

Anywhere NCL 36 IDM000181271 17 Februari 2006 17 Februari 2016

Merek yang didaftarkan oleh Perseroan

No, Merek Yang Didaftarkan Jenis Permintaan/Kelas No. Agenda Tanggal Masuk

1. m e b maspion e-banking Jasa/36 J00.2012.034282 16 Juli 2012 2. m e b maspion e-banking Jasa/42 J00.2012.034283 16 Juli 2012 3. m e b maspion e-banking Jasa/35 J00.2012.034284 16 Juli 2012 4. m e b maspion e-banking Dagang/09 D00.2012.034286 16 Juli 2012 5. m e b maspion e-banking Dagang/16 D00.2012.034214 16 Juli 2012

10. TRANSAKSI AFILIASI

Per Desember 2012 Perseroan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang terafiliasi yang terbagi dalam 2 (dua) transaksi yaitu dari sisi Aset dan Liabilitas. Transaksi dengan pihak-pihak yang terafiliasi adalah transaksi kepada pihak yang mempunyai hubungan dengan Perseroan baik pemegang saham, manajemen kunci, dan keluarga.

Page 107: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

91

Berikut merupakan rincian transaksi dengan pihak-pihak terafiliasi dari sisi Aset : (dalam ribuan Rupiah; kec persentase)

Keterangan 31 Desember 2012 2011 2010

ASET Kredit yang diberikan Manajemen kunci dan keluarga 1.039.527 1.192.585 923.904 Keluarga pemegang saham 8 640.060 534.106 Jumlah kredit yang diberikan 1.039.535 1.832.645 1.458.010 Beban sewa dibayar dimuka Sewa dibayar dimuka 16.705.085 17.600.000 18.494.915 Jumlah 17.744.620 19.432.645 19.952.925 Persentase terhadap jumlah asset 0,52 % 0,69% 0,89% Berikut merupakan transaksi dengan pihak terafiliasi Perseroan yang jumlahnya material dari seluruh transaksi yang dilakukan oleh Perseroan: a. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No,48 tanggal 27 Juni 2001, dibuat di hadapan Maria Tjandra, S.H.,

Notaris di Surabaya, yang mengatur mengenai sewa menyewa sebuah bangunan gedung yang berdiri diatas dua bidang tanah seluas 3.529m2 dan 203m2 yang terletak di Jalan Basuki Rahmat nomor 50-52 Surabaya (juga dikenal sebagai jalan Pregolan No. 3-5) Surabaya milik PT Altap Prima Industrial Estate yang merupakan grup pemegang saham kepada Perseroan dimulai sejak tanggal 1 September 2001 dan berlangsung selama 30 tahun serta akan berakhir pada tanggal 1 September 2031 dengan biaya sewa atas bangunan tersebut adalah sebesar Rp24.000.000.000,-. Berdasarkan Penilaian yang dilakukan oleh PT Daksana Intra Swadaya yang dilakukan pada 2 April 2001, nilai sewa pasar tersebut senilai Rp 24.747.500.000,- (dua puluh empat miliar tujuh ratus empat puluh tujuh lima ratus ribu Rupiah).

b. Perjanjian pengikatan jual beli dari PT Maspion yang merupakan grup pemegang saham kepada

Perseroan atas Satuan Unit Perkantoran “Wisma Maspion Jalan Gunung Sahari” No. 98 tanggal 25 Februari 1998 yang dibuat dihadapan Lieke L. Tukgali, S.H., Notaris, yang terdiri dari 2 lantai yaitu di lantai 1 dan 12 Wisma Maspion, Jl. Gunung Sahari Kav. 14 Jakarta dengan luas masing-masing lantai secara berturut-turut 144 m2 dan 890 m2 telah dijelaskan pada bagian C. Tanah dan/atau Bangunan yang dikuasai Perseroan dikuasai berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli. Para pihak sepakat bahwa harga pengikatan jual beli secara keseluruhan adalah sebesar Rp 20.002.862.000,- (dua puluh miliar dua juta delapan ratus enam puluh dua ribu Rupiah). Transaksi jual beli berupa Satuan Unit Perkantoran dengan nilai buku per 31 Desember 2012 sebesar Rp 11.262.895 ribu dengan demikian maka persentase transaksi dengan pihak-pihak terafiliasi terhadap jumlah aset adalah sebesar 0,85%.

Berikut merupakan rincian transaksi dengan pihak-pihak terafiliasi dari sisi Liabilitas yang merupakan hubungan rekening operasional perbankan dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan yang ditawarkan kepada pihak ketiga :

(dalam ribuan Rupiah; kec persentase)

31 Desember 2012 2011 2010

LIABILITAS Simpanan dari nasabah 248.678.245 130.541.176 123.520.159 Persentase jumlah liabilitas 8,20% 5,37% 6,12%

Page 108: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

92

11. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan melakukan beberapa perjanjian penting dan ikatan dengan pihak ketiga, diantaranya: a. Perjanjian Jasa Operasional Data Center antara Perseroan dengan PT Sigma Cipta Caraka

(“Sigma”) No. 018.14.BMP tanggal 15 Nopember 2000 juncto Addendum No.1 atas Perjanjian Jasa Operasional Data Center No. 018.14.BMP tertanggal 16 Maret 2004 juncto Surat No. 0281/Q/175/BMP/8/2007 tanggal 7 Agustus 2007 juncto Addendum II Atas Perjanjian Kerjasama Jasa Operasional Data Center No. 0476/SCC/BNMP/A/12 tanggal 14 September 2012,, yang menerangkan bahwa Sigma menyediakan jasa operasional data center bagi Perseroan, yang terdiri dari: 1. Data Center management dan operation 2. Network management dan operation 3. Help desk application termasuk handling problem 4. back up and Disaster recovery system 5. tape save keeping (satu tahun dibelakang tahun berjalan) Sigma berhak mengalihkan sebagian atau seluruh perjanjian kepada pihak lain dengan persetujuan tertulis dari Perseroan, Perjanjian berlaku selama lima tahun terhitung sejak ditandatanganinya Perjanjian dan akan otomatis diperpanjang pada saat jatuh tempo kecuali ada pengakhiran Perjanjian oleh salah satu pihak. Berdasarkan surat No. 0149/L/SAL/BNMP/09/12 tanggal 10 September 2012 dari Sigma kepada Perseroan (serta surat tersebut disetujui oleh Perseroan) perihal Perpanjangan Perjanjian Jasa Operasional Data Center ("Perjanjian") dinyatakan bahwa perpanjangan Perjanjian sedang dalam proses dan Sigma menyatakan bahwa jasa layanan TI Perseroan tetap berjalan sesuai dengan yang telah diperjanjikan. Perjanjian berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 15 September 2012 sampai dengan 14 September 2014.

b. Perjanjian Lisensi Perangkat Lunak Sigma Interlink Jaringan Bersama ATM & EDC Prima antara Perseroan dengan PT Sigma Cipta Caraka (“Sigma”) No. 593.5.BMP tertanggal 5 Agustus 2008, yang menerangkan bahwa Sigma selaku pemilik perangkat lunak Sigma dan berhak memberikan lisensi program aplikasi Sigma Interlink Jaringan Bersama ATM & EDC Prima untuk seluruh wilayah kerja kepada Perseroan, dan Perseroan setuju untuk menggunakan lisensi yang diberikan oleh Sigma yang tidak dapat dialihkan dan merupakan Lisensi non-eksklusif. Perjanjian berlaku sejak tanggal ditandatangani dan akan terus berlaku untuk masa yang tidak ditentukan, kecuali diakhiri oleh Sigma.

c. Perjanjian Lisensi Perangkat Lunak Sistem Penerimaan Negara Terpadu (SPN) antara Perseroan dengan PT Sigma Cipta Caraka (“Sigma”) No. 609.5.BMP tertanggal 13 Nopember 2006, yang menerangkan bahwa Sigma memberikan lisensi program aplikasi Sistem Penerimaan Negara Terpadu (SPN) untuk seluruh wilayah kerja kepada Perseroan, dan Perseroan setuju untuk menggunakan lisensi yang diberikan oleh Sigma yang tidak dapat dialihkan dan merupakan Lisensi non-eksklusif. Perjanjian berlaku sejak tanggal ditandatangani dan akan terus berlaku untuk masa yang tidak ditentukan, kecuali diakhiri oleh Sigma.

d. Perjanjian Kerjasama PT Bank Maspion Indonesia sebagai Issuer Bank dengan PT Rintis Sejahtera No. PKS/RS-Maspion/001/XII/2005 tanggal 19 Desember 2005 mengenai penggunaan perangkat switching Rintis sehingga fasilitas jaringan Automated Teller Machine (“ATM”) ACQUIRER dan Electronic Draft Captured (EDC) ACQUIRER dapat digunakan oleh nasabah dari Issuer Bank untuk melakukan transaksi. Jangka waktu perjanjian ini adalah 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian ditandatangani, Pihak yang tidak bermaksud memperpenjang Perjanjian ini diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya selambatnya 90 hari sebelum jangka waktu berakhir.

Page 109: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

93

Pada saat Perjanjian ini berakhir sesuai dengan jangka waktu yang disebutkan tersebut dan tidak ada pemberitahuan mengenai pengakhiran, maka Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yang sama dan berlangsung demikian seterusnya.

e. Perjanjian Kerjasama PT Bank Maspion Indonesia sebagai ACQUIRER Bank dengan PT Rintis

Sejahtera No, PKS/RS-Maspion/002/XII/2005 tanggal 19 Desember 2005 mengenai kerjasama kerja sama antara Rintis dengan Acquirer Bank untuk menggunakan fasilitas jaringan ATM Acquirer sehingga dapat digunakan oleh nasabah Acquirer Bank. Jangka waktu perjanjian ini adalah 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian ditandatangani, Pihak yang tidak bermaksud memperpenjang Perjanjian ini diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya selambatnya 6 bulan sebelum jangka waktu berakhir.

Pada saat Perjanjian ini berakhir sesuai dengan jangka waktu yang disebutkan tersebut dan tidak ada pemberitahuan mengenai pengakhiran, maka Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yang sama dan berlangsung demikian seterusnya.

Perseroan telah mengungkapkan seluruh perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga dan dari seluruh perjanjian-perjanjian tersebut, tidak terdapat adanya pembatasan-pembatasan oleh pihak ketiga atas perjanjian dengan Perseroan yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham publik. 12. KETERANGAN TENTANG PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN Hingga Prospektus ini diterbitkan Perseroan tidak terlibat perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri; sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) atau badan-badan arbitrase selainnya; gugatan pailit, Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di PengadilanNiaga; sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak; perselisihan perburuhan yang tercatat pada Pengadilan Hubungan Industrial (PHI); perkara tata usaha negara yang terdaftar di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN); serta tidak terdapat somasi terhadap Perseroan dan/atau sengketa dan/atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase dan/atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan.

Page 110: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

94

BAB IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN A. UMUM Perseroan berkedudukan di Surabaya didirikan dengan nama PT. Bank Maspion Indonesia berdasarkan Akta No.68 tanggal 6 November 1989 juncto Akta Perubahan No.49 tanggal 5 Desember 1989. Hingga saat ini Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Operasional, 11 Kantor Cabang dan 46 ATM berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makasar, Solo, Malang, Purwokerto dan Palembang serta 27 Kantor Cabang Pembantu berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung dan Makassar serta 11 Kantor Kas berlokasi di Surabaya, Jakarta, dan Makasar. Dari mulai berdiri hingga sekarang Perseroan memiliki tujuan yang jelas dalam mengembangkan kegiatan usahanya, salah satunya adalah dengan menetapkan visi dan misi kedepan yang pada akhirnya akan tercipta loyalitas, disiplin dan kerja keras, kualitas dalam pelayanan, dan rasa kebersamaan antar sesama. Adapun visi ke depan yang telah ditetapkan Perseroan yaitu :

“Menjadi bank dengan fokus yang sehat dan terbaik di regional dan Indonesia”.

Sedangkan misi Perseroan adalah : “ Menjadi yang terbaik melalui:

Peningkatan layanan; Peningkatan aspek keuangan; Peningkatan kepatuhan dan manajemen risiko.”

Adapun sejarah perkembangan kegiatan Perseroan sejak awal didirikan hingga kini adalah sebagai berikut:

Tahun Sejarah 1989 Pendirian Perseroan di Surabaya, Jawa Timur dengan setoran modal sebesar Rp 7,7 miliar 1990 Pembukaan Kantor Pusat di Jl. Pemuda, Surabaya dan peluncuran produk Giro, Tabungan

Arthamas, Deposito dan Sertifikat Deposito. 1991 Pembukaan Cabang Pembantu Kembang Jepun, Surabaya 1993 Penambahan modal disetor sebesar Rp. 2,2 miliar 1994 Peluncuran produk Simpanan Autosave 1995 Memperoleh ijin sebagai Bank Devisa

Pembukaan cabang pertama di Jakarta Penambahan modal disetor sebesar Rp. 6,6 miliar

1996 Peluncuran produk Simpanan Arthadollar Penambahan modal disetor sebesar Rp. 10,2 miliar

1997 Peluncuran Tabungan Emas Pembukaan cabang di Semarang dan Denpasar Penambahan modal disetor sebesar Rp. 20 miliar

1998 Penambahan modal disetor sebesar Rp. 20 miliar 2000 Pembukaan cabang di Medan, Bandung dan Makassar 2001 Peluncuran Tabungan Karya, Tabungan Cerdas dan Giro Biznis.

Pembukaan Cabang di Malang dan Solo Penambahan modal disetor sebesar Rp. 21,6 miliar

Page 111: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

95

Tahun Sejarah 2004 Pembukaan Cabang di Purwokerto 2006 Peluncuran kartu ATM “Interact”

Peluncuran layanan Multiple Transfer Bergabung dengan Jaringan ATM dan Debet “PRIMA”

2011 Penambahan modal disetor sebesar Rp. 99 miliar 2013 Menambah 1 kantor cabang di Palembang

B. KEGIATAN USAHA Saat ini kegiatan usaha utama dari Perseroan adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, simpanan tersebut disalurkan dalam bentuk pemberian pinjaman kepada perorangan maupun korporasi. Selain itu Perseroan juga melakukan transaksi antar bank serta kegiatan-kegiatan investasi melalui penempatan pada instrumen-instrumen yang aman dan menguntungkan. Berikut garis besar pengelompokan kegiatan usaha dan jasa yang disediakan oleh Perseroan: Produk dan Layanan Untuk memenuhi seluruh kebutuhan nasabahnya, Perseroan memiliki berbagai produk dan jasa layanan perbankan antara lain: 1. Produk Simpanan

a. Tabungan Emas

- Simpanan yang khusus dipersembahkan bagi nasabah yang membutuhkan informasi terkini dari transaksi mereka dan kemudahan dalam melakukan transaksi.

- Suku bunga menarik yang dihitung dari rata-rata saldo tabungan. - Nasabah akan mendapatkan kartu INTERACT yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Debit, dapat

digunakan untuk bertransaksi di ribuan ATM dan seluruh merchant yang bergabung dalam Jaringan PRIMA.

- Dengan buku tabungan dan sistem on-line, memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mendapatkan informasi transaksi setiap saat dan nasabah dapat bertransaksi di seluruh kantor Perseroan;

- Dapat digunakan untuk pembayaran rekening Listrik, Telepon dan pajak.

b. Tabungan Arthamas - Simpanan yang diciptakan bagi nasabah yang mengutamakan efisiensi waktu karena Perseroan akan

mengirimkan rekening koran sehingga nasabah akan memperoleh informasi transaksi secara berkesinambungan.

- Suku bunga menarik yang dihitung atas saldo harian. - Nasabah akan mendapatkan kartu INTERACT yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Debit, dapat

digunakan untuk bertransaksi di ribuan ATM dan seluruh merchant yang bergabung dalam Jaringan PRIMA.

- Dengan sistem on line, nasabah dapat bertransaksi di seluruh kantor Perseroan; - Dapat digunakan untuk pembayaran rekening Listrik, Telepon dan pajak.

Page 112: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

96

c. Tabungan Si Cerdas - Simpanan yang dirancang khusus bagi anak-anak dan pelajar agar sejak usia muda terbiasa menabung

dan belajar mengelola keuangan mereka. - Suku bunga menarik yang dihitung atas saldo harian. - Agar dapat mengetahui informasi terkini dari transaksi, nasabah akan mendapatkan buku tabungan Si

Cerdas. - Nasabah akan mendapatkan kartu INTERACT yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Debit, dapat

digunakan untuk bertransaksi di ribuan ATM dan seluruh merchant yang bergabung dalam Jaringan PRIMA.

- Bebas biaya administrasi bulanan; - Dengan sistem on line, nasabah dapat bertransaksi di seluruh kantor Perseroan; - Dapat digunakan untuk pembayaran uang sekolah dengan memanfaatkan fasilitas Auto Debet (bagi

pelajar sekolah yang bekerjasama dengan Perseroan).

d. Tabungan Karya - Simpanan yang memberikan kemudahan bagi nasabah perusahaan karena tidak perlu menyediakan

uang kas untuk penggajian karena dana akan didebet secara otomatis dari rekening perusahaan ke rekening karyawan.

- Bagi karyawan akan mendapatkan kemudahan dalam mengatur kebutuhan dana serta mendapat berbagai fasilitas sebagai berikut: Mendapatkan kartu INTERACT yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Debit, dapat digunakan untuk bertransaksi di ribuan ATM dan seluruh merchant yang bergabung dalam Jaringan PRIMA;

Mendapatkan rekening koran bulanan sehingga nasabah akan memperoleh informasi transaksi secara berkesinambungan;

Bebas biaya administrasi bulanan; Dengan sistem on line, nasabah dapat bertransaksi di seluruh kantor Perseroan; Dapat digunakan untuk pembayaran rekening Listrik, Telepon dan pajak.

e. Simpanan Artha Dollar

- Simpanan dalam mata uang Dollar Amerika (USD) dengan suku bunga menarik; - Frekuensi penarikan tidak dibatasi, jumlah penarikan maksimal US $ 10.000 per hari. - Dengan sistem on–line, nasabah dapat bertransaksi di seluruh kantor Perseroan.

f. Deposito

Simpanan yang memberikan pilihan kepada nasabah untuk mengatur jatuh tempo simpanan sesuai dengan kebutuhan mereka. Produk ini ditawarkan dalam 2 (dua) jenis pilihan yaitu Deposito dan Maspion Save.

1) Deposito

Produk Deposito ditawarkan dalam mata uang Rupiah (IDR) dan Dollar Amerika (USD) dengan beberapa keuntungan antara lain: - Suku bunga kompetitif; - Dapat dibuka atas nama perorangan maupun perusahaan; - Bunga dapat ditransfer ke rekening Giro / Tabungan atau menambah pokok simpanan; - Pada saat jatuh tempo pokok simpanan dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over); - Pembayaran bunga dapat dilakukan setiap bulan atau pada saat jatuh tempo tergantung permintaan

nasabah; - Periodisasi variatif yang fleksibel sesuai pilihan nasabah (1, 3, 6, 12 bulan); - Dapat dijadikan jaminan kredit di Perseroan dengan proses yang cepat dan mudah.

2) Maspion Save

Dengan suku bunga yang sama seperti Deposito, Maspion Save merupakan sertifikat atas unjuk / tanpa nama dengan nominal tertentu dan dengan jangka waktu 1 atau 3 bulan. Adapun keistimewaan dari Maspion Save adalah sebagai berikut: - Bunga dibayar di muka tanpa menunggu tanggal jatuh tempo;

Page 113: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

97

- Dapat dipindahtangankan kepada orang lain; - Pencairan dapat dilakukan di seluruh kantor Perseroan.

g. Rekening Giro

Perseroan menawarkan rekening Giro yang memberikan berbagai kemudahan untuk menunjang kelancaran bisnis nasabah serta memberikan keuntungan antara lain:

- Jasa Giro yang menarik berdasarkan saldo harian; - Bagi nasabah perorangan akan mendapatkan Kartu INTERACT yang berfungsi sebagai kartu ATM dan

Debit, dapat digunakan untuk bertransaksi di seluruh ATM dan merchant yang bergabung dalam Jaringan PRIMA;

- Mendapatkan rekening koran bulanan; - Dengan sistem on-line, sehingga nasabah dapat bertransaksi di seluruh kantor perseroan; - Nasabah Giro dapat menikmati fasilitas atau layanan sebagai berikut:

Multiple Transfer, yaitu fasilitas yang memudahkan bagi nasabah yang sering melakukan transfer antar bank maupun pemindahbukuan;

Maspion Auto Payroll Service, yaitu fasilitas auto debet untuk pembayaran gaji karyawan; Layanan pembayaran listrik, telepon dan pajak.

Produk Giro Perseroan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: 1) Giro Perorangan dan Giro Perusahaan

Merupakan rekening Giro yang ditujukan bagi nasabah perorangan maupun perusahaan dalam mata uang Rupiah (IDR) dan Dollar Amerika (USD).

2) Giro Biznis Merupakan rekening Giro yang diperuntukkan bagi para pengusaha atau profesional muda dengan jasa giro setingkat dengan suku bunga tabungan dan bebas biaya administrasi bulanan.

h. Simpanan Autosave

Merupakan kombinasi antara Tabungan dan Giro dengan tujuan untuk memaksimalkan pendapatan nasabah. Secara otomatis sistem akan memindahkan dana nasabah dari Giro ke Tabungan sehingga nasabah dapat menikmati suku bunga yang lebih tinggi dari jasa giro biasa.

Melalui kegiatan penghimpunan dana ini, tentunya akan meningkatkan likuiditas Perseroan. Berikut adalah perkembangan jumlah dana yang dihimpun dari masyarakat:

(dalam Jutaan Rupiah; kec presentase)

Sumber Dana 31 Desember 2012 % 2011 % 2010 % 2009 % 2008

Tabungan Emas 387.988 9,72 353.612 9,87 321.851 -0,75 324.287 6,00 305.929 Tabungan Arthamas 90.298 8,08 83.546 1,28 82.488 11,54 73.954 10,02 67.220 Tabungan Si Cerdas 29.016 0,76 28.798 0,28 28.717 -0,18 28.770 -0,73 28.981 Tabungan Karya 66.479 24,48 53.406 19,11 44.836 9,72 40.864 12,73 36.248 Tabungan 142.786 222,03 44.340 258,33 12.374 -83,02 72.889 192,14 24.950 Deposito - Maspion Deposito 1.850.175 25,14 1.478.543 29,90 1.138.230 -8,56 1.244.769 22,03 1.020.080 - Maspion Save 349 40,16 249 0,00 249 408,16 49 -66,89 148 Rekening Giro - Giro Perorangan (Rp) 114.936 -8,63 125.793 36,59 92.096 15,36 79.835 1,10 78.965 - Giro Perusahaan (Rp) 207.298 29,68 159.858 -13,07 183.894 36,87 134.361 0,29 133.975 - Giro Perorangan (USD) 30 0,03 29 70,59 17 240,00 5 -28,57 7 - Giro Perusahaan (USD) 14.707 267,58 4.001 -28,46 5.593 -2,75 5.751 87,21 3.072 - Giro Biznis 42.343 -4,31 44.248 -10,55 49.464 32,04 37.460 -2,91 38.582 - Simpanan Artha Dollar 20.248 143,60 8.312 -18,47 10.195 -4,82 10.711 -26,86 14.644 - Simpanan Autosave 33.451 124,46 14.903 -13,28 17.186 -25,53 23.078 94,14 11.887 Dari tabel diatas mencerminkan bahwa deposito menjadi alternatif simpanan yang memberikan kontribusi paling besar, hal tersebut memberikan kemudahan bagi Perseroan dalam mengatur likuiditas karena jangka waktu yang telah ditentukan pada awal penempatan.

Page 114: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

98

2. Produk Pinjaman

Penyaluran dana dalam bentuk kredit dilakukan oleh Perseroan dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Berkaitan dengan hal tersebut Perseroan telah menetapkan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada peningkatan penyaluran kredit dengan sasaran pasar pada retail business. Produk pinjaman yang di tawarkan oleh Perseroan berupa: 1. Kredit Modal Kerja merupakan fasilitas pinjaman jangka pendek yang diberikan Perseroan untuk membiayai

kebutuhan likuiditas maupun operasional nasabah baik perorangan maupun korporasi. Jangka waktu pinjaman umumnya adalah setahun atau sesuai dengan siklus usaha nasabah dan dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo berdasarkan persetujuan kedua belah pihak. Pembayaran pinjaman dapat dilakukan secara mengangsur atau sekaligus.

2. Kredit Investasi merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan Perseroan untuk membiayai pembelian barang

modal atau investasi usaha seperti pembangunan pabrik, pembelian tempat usaha, mesin-mesin, dan lainnya. Pelunasan pinjaman dilakukan secara mengangsur dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah angsuran sesuai dengan kemampuan nasabah.

3. Kredit Konsumtif merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan Perseroan untuk membiayai kepemilikan

rumah ataupun kendaraan bermotor.

Kredit Pemilikan Rumah merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan Perseroan untuk pembelian atau renovasi rumah. Pinjaman ini dapat diangsur dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah angsuran sesuai dengan kemampuan nasabah. Kredit pemilikan mobil merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan Perseroan untuk pembelian mobil yang dapat diangsur dalam jangka waktu dan jumlah angsuran yang sesuai dengan kemampuan nasabah.

4. Letter of Credit (L/C) merupakan jaminan pembayaran yang diterbitkan oleh Perseroan kepada Beneficiary (penjual) di luar negeri atas transaksi pembelian oleh nasabah Perseroan (importir).

5. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) merupakan jaminan pembayaran yang diterbitkan oleh

Perseroan kepada Beneficiary (Penjual) di dalam negeri atas transaksi pembelian oleh nasabah Perseroan (pembeli).

6. Bank Garansi merupakan jaminan pembayaran yang diberikan oleh Perseroan kepada pihak ketiga apabila

pihak yang dijamin (nasabah Perseroan) tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai kontrak. Berikut tabel yang menggambarkan kredit yang diberikan oleh Perseroan berdasarkan jenis penggunaan (dalam Jutaan Rupiah): Keterangan 31 Desember

2012 2011 2010 2009 2008 Modal Kerja 1.665.736 1.260.205 1.042.939 850.605 980.663 Investasi 715.874 444.787 300.212 208.526 274.245 Konsumsi 309.676 212.622 166.868 109.181 137.728 Jumlah 2.691.286 1.917.614 1.510.019 1.168.312 1.392.636

Page 115: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

99

Dalam memberikan kreditnya, Perseroan memiliki proses persetujuan atas kredit yang diberikan. Berikut adalah alur persetujuan atas kredit:

Permohonan kredit Setiap permohonan kredit baik untuk kredit baru, tambahan kredit maupun perpanjangan harus diajukan secara tertulis oleh debitur. Selain itu debitur harus melengkapi dengan data / dokumen yang diperlukan. Proses kelengkapan administrasi Kelengkapan administrasi pendukung seperti BI Checking, DHN Checking maupun penilaian jaminan dilaksanakan oleh Pilar Pendukung Bisnis, data / informasi yang diperoleh merupakan dokumen pendukung dalam melakukan analisa kredit. Proses Analisa Kredit Analisa kredit dilakukan oleh Unit Bisnis (bagi pengajuan kredit baru dan tambahan) atau Analis Kredit (bagi perpanjangan fasilitas kredit). Analisa kredit harus mempertimbangkan berbagai aspek meliputi kelayakan usaha, risiko usaha serta kemampuan membayar debitur. Dalam melakukan analisa kredit, Unit Bisnis maupun Analis Kredit melakukan analisa secara on-site dengan melakukan kunjungan ke tempat usaha debitur dan lokasi jaminan maupun secara off-site dengan melakukan analisa laporan keuangan, mutasi rekening, trade checking, BI checking, DHN checking, dan dokumen pendukung lainnya. Fungsi Risiko Proposal kredit yang telah disusun oleh Unit Bisnis atau Analis Kredit direview oleh Divisi Credit Review yang akan memberikan opini independen kepada Komite Kredit terkait dengan kelayakan usaha maupun risiko usaha debitur. Dari aspek hukum, Legal Corporate akan memberikan opini legal kepada Komite Kredit mengenai risiko hukum yang dihadapi oleh Bank. Persetujuan Kredit Proses persetujuan kredit dilakukan oleh Komite Kredit yang terdiri dari Direksi selain Direktur Kepatuhan, persetujuan Komite Kredit diberikan dengan mempertimbangkan opini dari Credit Review dan Legal Corporate. Pengikatan dan Pencairan Fasilitas Kredit Apabila fasilitas kredit disetujui oleh Komite Kredit, maka proses selanjutnya dilakukan oleh Divisi Administrasi Kredit yang akan mempersiapkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK) yang harus ditandatangani oleh debitur sebagai acuan bagi Divisi Legal dalam proses pengikatan kredit dan jaminan. Proses pengikatan kredit baru dan tambahan dilakukan secara notariil adapun perpanjangan fasilitas kredit ditandatangani secara bawah

Page 116: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

100

tangan. Setelah pengikatan kredit dan jaminan dilaksanakan maka proses pencairan kredit dilakukan oleh Divisi Administrasi Kredit. 3. Fasilitas dan Layanan Lain

Perseroan saat ini memiliki fasilitas – fasilitas pendukung dalam menjalankan usahanya. Berikut merupakan fasilitas dan layanan yang dimiliki Perseroan:

Automated Teller Machine (ATM) Sebagai perwujudan dari komitmen Perseroan untuk selalu mengutamakan layanan kepada nasabah, sejak tahun 2006 Perseroan telah bergabung dengan salah satu ATM Shared Network terbesar di Indonesia yaitu Jaringan ATM dan Debit PRIMA. Nasabah Perseroan dapat melakukan transaksi perbankan di lebih dari 39.000 ATM maupun berbelanja di lebih dari 140.000 merchant di seluruh Indonesia. Selain penarikan tunai dan informasi saldo, nasabah dapat melakukan transfer antar bank yang tergabung dalam Jaringan PRIMA secara real time on-line sehingga mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Payment Point Melalui Payment Point nasabah dapat melakukan transaksi pembayaran tagihan rekening telepon, listrik dan pembayaran pajak. Pembayaran dapat dilakukan melalui counter teller, ATM maupun fasilitas Auto Debet. Information Service Assistant (ISA) Call Nasabah dapat memperoleh informasi produk, informasi saldo, informasi transaksi, permintaan warkat, informasi suku bunga dan valuta asing selama jam kerja dengan menghubungi petugas ISA Call yang juga menampung berbagai keluhan dan saran nasabah. Kotak Besi Penyimpanan (Safe Deposit Box) Fasilitas penyewaan kotak penyimpanan surat-surat berharga / barang-barang berharga milik nasabah dalam suatu ruangan tahan api yang disediakan dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan nasabah. Jasa Antar (Pick Up Service) Salah satu layanan yang diberikan oleh Perseroan kepada nasabah-nasabah tertentu yang membutuhkan layanan cash management. C. KEUNGGULAN PERSEROAN Mengingat semakin bertumbuhnya usaha perbankan di Indonesia, Perseroan senantiasa berusaha memperkuat posisinya di dunia perbankan. Hal ini membuat Perseroan terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para nasabahnya. Perseroan tetap fokus dan konsisten pada segmen ritel sebagai sasaran pasar, serta terus memanfaatkan basis nasabah yang ada didaerah-daerah dimana Perseroan membuka cabang. Berikut merupakan keunggulan Perseroan : a. Memiliki basis nasabah yang loyal

Sebagai bank yang fokus kepada segmen ritel, Perseroan membina hubungan dengan nasabah sejak usaha nasabah kecil hingga berkembang, sehingga hubungan terjalin dengan baik antara nasabah dengan Perseroan. Hal tersebut tercermin dari jumlah nasabah yang menjalin hubungan lebih dari 5 tahun dengan Perseroan, yaitu 65,15% untuk nasabah dana dan 56,76% untuk nasabah pinjaman.

b. Memiliki aset yang berkualitas

Fokus ke segmen ritel serta penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit menjadikan Perseroan memiliki aset yang berkualitas dengan tingkat kredit bermasalah yang relatif rendah. Hal ini dapat dilihat dari rasio NPL – gross selama 5 tahun terakhir (31 Desember 2007 – 31 Desember 2012) masih dibawah 2,00% dengan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai yang memadai.

Page 117: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

101

c. Memiliki saluran distribusi yang komprehensif Untuk menunjang operasional Perseroan, hingga saat ini Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat, 11 kantor Cabang, 27 kantor Cabang Pembantu, 11 Kantor Kas dan 46 ATM. Disamping jaringan kantor, Perseroan juga memperluas jaringan kerja e-channel dengan bekerjasama dengan Jaringan ATM dan Debit PRIMA sehingga nasabah Perseroan dapat bertransaksi di lebih dari 39.000 ATM dan berbelanja menggunakan lebih dari 140.000 mesin EDC (electronic data capture) di seluruh Indonesia. Dalam rangka meningkatkan penetrasi ke pasar maka Perseroan merencanakan untuk meluncurkan layanan e-channel lain yaitu internet banking dan mobile banking serta melakukan perluasan usaha dengan membuka cabang di Palembang dan Banjarmasin.

d. Tim Manajemen yang berpengalaman Direksi Perseroan memiliki kompetensi yang tinggi serta berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri perbankan. Kemampuan Direksi Perseroan dalam mengelola Perseroan telah teruji dalam kondisi krisis serta terlihat dari kinerja Perseroan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

D. JARINGAN KANTOR Berikut ini merupakan kantor – kantor cabang , kantor – kantor cabang pembantu dan jaringan ATM yang dimiliki Perseroan, sampai dengan Prospektus ini diterbitkan:

Keterangan Lokasi Status Jatuh

Tempo Sewa

Tanggal Berakhirnya

Hak Surabaya Kantor Pusat Jl Basuki Rahmat

No 50 – 54 Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No. 48 tanggal

27-6-2001, Notaris Maria Tjandra, SH)

01-09-2031

-

Cabang Jl Kembang Jepun No. 38 – 40 Pinjam Pakai - -

Cabang Pembantu Jl HR Muhammad 51 Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 123 tanggal 15-8-2011, Notaris Julia Seloadji, SH) 01-09-2017 -

Cabang Pembantu Jl Manyar No 57 – 57A HGB No 1576 - 28-8-2026 Cabang Pembantu Jl Manukan Tama AIII/1 HGB No 6040 - 16-2-2024 Cabang Pembantu Jl Kapas Krampung 46i HGB No 24 - 24-9-2024 Cabang Pembantu Jl Pepelegi Kav. 5 Pinjam Pakai - - Cabang Pembantu Perbelanjaan Pasar Atum

Lt.2 Tahap II Hak Pakai (Perjanjian Pengoperan Hak Pakai Stand No 70 tanggal 25-4-2001, Notaris Maria

Tjandra, SH) - -

Cabang Pembantu Jl Semeru No. 11 (Primkopal, Juanda)

Sewa (Perjanjian Perubahan Sewa Menyewa Lahan Primkopal Juanda No PKS/48/VIII/2012

tanggal 31-8-2012) 31-8-2014 -

Cabang Pembantu Pertokoan Turi Mas Jl Semarang No. 142 HGB No 684 - 14-4-2027

Cabang Pembantu Jl. Raya Kalijaten Sepanjang

Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 11 tanggal 3-11-2011, Notaris Rina Rustianing Warni, SH) 4-4-2017 -

Cabang Pembantu Jl Dr. Soetomo 82-84, Gresik

Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 14 tanggal 7-2-2012, Notaris Sitaresmi Puspadewi Subianto,

SH) 30-6-2017 -

Cabang Pembantu Plaza Sidoarjo, Jl. Ahmad Yani No.41C, Sidoarjo

HGB No 381 - 2-3-2027

Kantor Kas Jl. Bromo 1/7 - 9 Pinjam Pakai - - Kantor Kas Jl. Taman Gapura A-16

Citraland Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 23 tanggal

13-8-2009, Notaris Julia Seloadji, SH) 30-11-2014 -

Kantor Kas Jl. Kertajaya No.135 Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 69 tanggal 23-5-2012, Notaris Sitaresmi Puspadewi Subianto,

SH) 1-10-2017 -

Kantor Kas Jembatan Merah Plaza (JMP) Jl. Taman Jayengrono 2 – 4 Lt.2 B-27

Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 39 tanggal 16-4-2012, Notaris Sitaresmi Puspadewi Subianto,

SH) 31-12-2017 -

Kantor Kas Jl. Diponegoro 51 (RS Vincentius A. Paulo / RKZ)

Pinjam Pakai (Perjanjian Kerjasama Peminjaman Ruangan Antara BMI dan RKZ No. 12-9-2017 -

Page 118: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

102

Keterangan Lokasi Status Jatuh

Tempo Sewa

Tanggal Berakhirnya

Hak 002/MOU/BM/09/2012)

Kantor Kas Rungkut Kidul Industri No.64A

Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 121 tanggal 31-5-2010, Notaris Ariyani, SH) 1-6-2015 -

Kantor Kas Maspion Square G.31 Jl. Ahmad Yani No.73 Sewa (dalam proses penyelesaian) 14-9-2015 -

ATM Jl Basuki Rahmat No 50 – 54 Surabaya

Milik - -

ATM Jl Kembang Jepun No. 38 – 40

Milik - -

ATM Jl HR Muhammad 51 Milik - - ATM Jl Manyar No 57 – 57A Milik - - ATM Jl Pepelegi Kav. 5 Milik - - ATM Perbelanjaan Pasar Atum

Lt.2 Tahap II Milik - -

ATM Jl Raya Kalijaten Sepanjang

Milik - -

ATM Jl Dr. Soetomo 82-84, Gresik

Milik - -

ATM Jl. Taman Gapura A-16 Citraland

Milik - -

ATM Jl. Kertajaya No.133B Milik - - ATM Jembatan Merah Plaza

(JMP) Jl. Taman Jayengrono 2 – 4 Lt.2 B-27

Milik - -

ATM Jl. Diponegoro 51 (RS Vincentius A. Paulo / RKZ)

Milik - -

ATM Rungkut Kidul Industri No.64A

Milik - -

ATM Maspion Square Lantai Dasar Stand ATM No. 2, Jl. Ahmad Yani No. 73

Milik - -

ATM Plaza Sidoarjo, Jl. Ahmad Yani No.41C, Sidoarjo

Milik - -

Malang Cabang Utama Jl. K.H. Zainul Arifin No.

91-93 HGB No 841 - 22-4-2020

ATM (2 unit) Jl. K.H. Zainul Arifin No. 91-93

Milik - -

Jakarta Cabang Utama Jl. Mangga Dua Raya Blok

E-4 No.1 Jakarta Utara HGB No 266 - 17-7-2028

Cabang Pembantu Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok FV-1 No. 10-11

HGB No. 3389 HGB No. 3935 - 26-11-2023

26-11-2023

Cabang Pembantu Maspion Plaza, Jl. Gunung Sahari No.14 Jakarta Utara

Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas Satuan Unit Perkantoran Wisma Maspion Jl. Gunung Sahari

No. 98 tanggal 25 Februari 1998 Notaris Lieke.L.Tugali,SH

- -

Cabang Pembantu Jl. Danau Sunter Utara Blok A3 Kav. No.5 Jakarta Utara

Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No. 34 tanggal 31-8-2009, Notaris Tio Jeffrens Marannella, SH) 26-9-2014 -

Cabang Pembantu Jl. K.H. Mas Mansyur 262A Jakarta Barat

HGB No 584 - 28-5-2029

Cabang Pembantu Jl. Mangga Besar I Ruko Glodok Plaza Blok G No.9, Jakarta

Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No. 16 tanggal 22-8-2011, Notaris Sudiono Abady, SH) 1-9-2014 -

Cabang Pembantu Jatinegara Trade Center Lt.3 Void 2 Jl. Matraman Raya, Jakarta Timur

Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 24 tanggal 30-10-2009, Notaris Tio Jeffrens Maranella, SH) 30-9-2015 -

Cabang Pembantu Jl. Merdeka Raya No.116C, Tangerang

Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 118 tanggal 27-7-2011, Notaris Ny. Harjanti Tono, SH) 30-9-2016 -

Cabang Pembantu Jl. Muara Karang Blok Z4 HGB No 1397 - 22-5-2028

Page 119: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

103

Keterangan Lokasi Status Jatuh

Tempo Sewa

Tanggal Berakhirnya

Hak Selatan Kav.34 Jakarta Utara

Kantor Kas ITC Mangga Dua Lt.4B-50 Jakarta Utara

HM atas Rumah Susun No 342/IV/IA - -

Kantor Kas Villa Kapuk Mas Selatan V Blok H4 No.1 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara

Pinjam Pakai - -

Kantor Kas Jl. Gatot Subroto (Raya Serang) Km. 53, Jati Uwung, Tangerang

Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 43 tanggal 4-6-2012, Notaris Sakti Lo, SH) 1-6-2017 -

ATM Jl. Mangga Dua Raya Blok E-4 No.1, Jakarta Utara

Milik - -

ATM Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok FV-1 No. 10-11

Milik - -

ATM Maspion Plaza, Jl. Gunung Sahari No.14 Jakarta Utara

Milik - -

ATM Jl. Danau Sunter Utara Blok A3 Kav. No.5 Jakarta Utara

Milik - -

ATM Jl. K.H. Mas Mansyur 262A Jakarta Barat

Milik - -

ATM Jatinegara Trade Center Lt.3 Void 2 Jl. Matraman Raya, Jakarta Timur

Milik - -

ATM Jl. Merdeka Raya No.116C, Tangerang

Milik - -

ATM (2 unit) Jl. Pluit Karang Blok Z4 Selatan Kav.34 Jakarta Utara

Milik - -

ATM ITC Mangga Dua Lt.4B-50 Jakarta Utara

Milik - -

ATM Villa Kapuk Mas Selatan V Blok H4 No.1 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara

Milik - -

ATM Jl. Gatot Subroto (Raya Serang) Km. 53, Jati Uwung, Tangerang

Milik - -

Semarang Cabang Utama Jl. Agus Salim Blok D

No.11-12 HGB No 00897 HGB No 00898 - 28-8-2026

28-8-2026 Cabang Pembantu Jl. Industri VI Ruko 4 HGB No 312 - 21-11-2030 Cabang Pembantu Jl. Majapahit 228D HGB No 00272 - 25-6-2042 ATM Jl. Agus Salim Blok D

No.11-12 Milik - -

ATM Jl. Industri VI Ruko 4 Milik - - ATM Jl. Majapahit 228B-C Milik - - ATM Pasaraya Sri Ratu

Jl. Pemuda 29-33 Milik

Status lokasi adalah sewa berdasarkan Perjanjian Sewa Tempat Untuk Penempatan ATM No.

0213/STP/DIV.PROMO/SR.1/11/2012

- 19-12-2013 -

Denpasar Cabang Utama Jl. Diponegoro 150 Blok

B1/1-2 HGB No 231 HGB No 230 - 20-02-2037

20-02-2037 Cabang Pembantu Ruko Puri Bali Ayu, Jl.

Pattimura No.32 Blok B-15 HGB No 53 - 11-8-2024

ATM Jl. Diponegoro 150 Blok B1/1-2

Milik - -

ATM Ruko Puri Bali Ayu, Jl. Pattimura No.32 Blok B-15

Milik - -

Page 120: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

104

Keterangan Lokasi Status Jatuh

Tempo Sewa

Tanggal Berakhirnya

Hak Medan Cabang Utama Jl. Sutomo No.48-50 HGB No 1352

HGB No 1175 - 3-8-2017 13-12-2014

Cabang Pembantu Jl. Kol. A.E. Kawilarang No.6 (d/h Jl. Nibung Raya No. 6)

HGB No 1220 - 27-6-2031

Cabang Pembantu Jl. Asia No.168E Sewa (Perjanjian sewa menyewa No 70 tanggal 19-4-2011, Notaris Tjong, Deddy Iskandar, SH) 1-10-2017 -

ATM Jl. Sutomo No.48-50 Milik - - ATM Jl. Asia No.168E Milik - - Bandung Cabang Utama Jl. Sunda 54-54A HGB No 291, HGB No. 281, HGB No. 282 - 19-4-2036 Cabang Pembantu Jl. Pajajaran No.68B HGB No 39 - 20-10-2029 Cabang Pembantu Jl. Kopo Bihbul No.98 HGB No 180 - 24-9-2032 ATM (2 unit) Jl. Sunda 54-54A Milik - - ATM Jl. Pajajaran No.68B Milik - - ATM Jl. Kopo Bihbul No.98 Milik - - Makassar Cabang Utama Jl. Ahmad Yani No.11-12 HGB No 1715, HGB No. 1716 - 24-9-2015 Cabang Pembantu Jl. Sam Ratulangi No.42 HGB No 20006, HGB No 20005

- Berlaku 20

tahun sejak 3-2-2000

Kantor Kas Jl. Dr. W.H. Sudirohusodo No.7

Sewa (Perjanjian Sewa No 02 tanggal 7-5-2011, Notaris Lience, SH) 1-11-2013 -

ATM Jl. Ahmad Yani No.11-12 Milik - - ATM Jl. Sam Ratulangi No.42 Milik - - ATM Jl. Dr. W.H. Sudirohusodo

No.7 Milik - -

Solo Cabang Utama Jl. Brigjend Slamet Riyadi

No.129 HGB No 362 - 28-5-2020

ATM Jl. Brigjend Slamet Riyadi No.129

Milik - -

Purwokerto Cabang Utama Jl. Piere Tendean, Ruko

Eks Kodim No.56-57 HGB No 00454 HGB No 00455 - 6-6-2017

9-6-2017 ATM Jl. Piere Tendean, Ruko

Eks Kodim No.56-57 Milik - -

Palembang Cabang Jl. Veteran No. 264 F-G

Palembang Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No. 03 tanggal 01 Mei 2012, Notaris Dra. Melitina Lawrence, SH) 01-08-2020

- *) Sewa kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas Perseroan yang akan dan telah habis waktunya pada tahun 2012 telah dilakukan

perpanjangan. E. PEMASARAN Produk-produk dari Perseroan dipasarkan melalui tenaga pemasaran yang tersebar di seluruh kantor Perseroan. Seluruh tenaga pemasaran merupakan karyawan tetap dari Perseroan yang telah mendapatkan pelatihan – pelatihan secara berkala baik secara internal maupun eksternal, hal ini bertujuan agar tenaga pemasaran mendapatkan product knowledge dan pengetahuan yang memadai mengenai produk – produk Perseroan baik produk pendanaan maupun pembiayaan. Selain mengandalkan tenaga pemasaran, Perseroan juga melakukan kegiatan promosi dan pemasaran antara lain menjadi sponsorship pada suatu event atau acara dengan memberikan hadiah dalam bentuk tabungan, melakukan promosi melalui media cetak, melakukan customer gathering dengan nasabah serta menyelenggarakan program tabungan berhadiah.

Page 121: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

105

Berikut ini merupakan bentuk pelatihan yang pernah di ikuti oleh tenaga pemasaran Perseroan: Pelatihan Internal

- Dasar-dasar Perbankan yang terdiri dari modul: kegiatan perbankan, produk Bank, istilah perbankan, penilaian kesehatan Bank, manajemen risiko serta kode etik karyawan perbankan.

- Service Excellence, yang terdiri modul: standar penampilan, standar sikap layanan, penanganan pengaduan nasabah.

- Value is Power yang terdiri dari modul: pengenalan visi dan misi Bank, budaya organisasi, nilai inti (corporate value).

- Leadership Development Program yang terdiri dari modul: konsep perilaku, konsep DISC (Dominant, Influence, Stable, Compliance), manajemen konflik dan membangun teamwork.

Pelatihan Eksternal

- Analisa Kredit Ritel dan Analisa Kredit Korporasi dengan modul yang sama meliputi proses pengumpulan data, verifikasi data, analisa kelayakan usaha termasuk analisa keuangan, analisa risiko hingga facility stucturing.

- Marketing Motivation Development yang bertujuan untuk mengetahui potensi diri, mencari visi pribadi dan mengkoneksikannya dengan visi perusahaan, serta menentukan langkah konkrit untuk mencapai visi pribadi tersebut.

- Aspek Hukum Transaksi Perbankan – Perkreditan - Aspek Hukum Transaksi Perbankan – Non Perkreditan - Better Communication Better Income, merupakan pelatihan yang bertujuan agar karyawan mampu

berkomunikasi secara efektif untuk meningkatkan hasil / produktivitas. - Sertifikasi manajemen risiko.

Kegiatan promosi yang juga dilakukan oleh Perseroan salah satunya adalah meluncurkan program – program promosi dengan melakukan pemberian hadiah kepada nasabah, berikut ini adalah beberapa program yang telah dan pernah dilakukan antara lain: - Program Point Reward

Merupakan program promosi yang ditujukan kepada nasabah Tabungan Arthamas, Cerdas dan Karya, dimana nasabah akan mendapatkan point reward yang dihitung dari pendapatan bunga yang diperoleh setiap bulan. Poin yang diperoleh dapat diakumulasi sesuai dengan periode yang ditetapkan oleh Perseroan dan ditukarkan dengan berbagai barang menarik. Program Point Reward ini telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

- Happy Saving Happy Cooking Merupakan program pemberian hadiah langsung berupa peralatan rumah tangga kepada nasabah Tabungan Emas yang menempatkan dana dalam jumlah tertentu dan jangka waktu tertentu. Program Happy Saving Happy Cooking dimulai dari bulan Oktober 2011 dan berakhir pada bulan Mei 2012.

- Sensasi Hadiah Maspion Merupakan kelanjutan dari program Happy Saving Happy Cooking berupa pemberian hadiah langsung berupa peralatan rumah tangga kepada nasabah Tabungan yang menempatkan dana dalam jumlah tertentu dan jangka waktu tertentu. Program Sensasi Hadiah Maspion dimulai dari bulan Mei 2012 sampai dengan Desember 2012.

F. PERSAINGAN USAHA

Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan menghadapi persaingan dari : a. Bank umum, baik bank pesero maupun swasta nasional. b. Institusi / lembaga keuangan misal asuransi, leasing yang masuk dalam target market yang sama dengan

Perseroan. c. Kelonggaran batas kepemilikan bank asing dan pemberian ijin kepada bank-bank asing untuk membuka

kantor cabang di Indonesia.

Page 122: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

106

Berdasarkan peringkat yang disusun oleh Majalah InfoBank edisi Juni 2012, Perseroan menempati peringkat sebagai berikut: a. Untuk kategori Bank Devisa, Perseroan menempati peringkat ke 10 (sepuluh) dari 71 (tujuh puluh satu)

bank devisa yang ada di Indonesia; b. Untuk kategori Bank Swasta Nasional Devisa, Perseroan menempati peringkat ke 6 (enam) dari 37 (tiga

puluh tujuh) Bank Swasta Nasional Devisa yang ada di Indonesia; c. Untuk kategori Bank dengan Kegiatan Usaha Terfokus Pada Segmen Usaha Tertentu dengan Modal

Rp. 100 miliar sampai dengan Rp 10 triliun, Perseroan menempati peringkat ke 12 (dua belas) dari 61 (enam puluh satu) bank dengan kategori yang sama.

Adapun upaya yang dilakukan Perseroan dalam menghadapi persaingan adalah: Mengelola Perseroan secara profesional dengan strategi pemasaran yang difokuskan ke segmen ritel dan

mempertahankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola usaha. Meningkatkan ketahanan Perseroan melalui peningkatan dari sisi manajemen risiko serta pengendalian

internal. Lokasi kantor mendekati sasaran pasar Perseroan sehingga mudah dijangkau oleh nasabah yang berada

di sekitar lokasi tersebut Meningkatkan pelayanan kepada nasabah melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia serta

menyediakan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Berdasarkan peringkat yang disusun oleh Majalah InfoBank edisi Juni 2012, Perseroan mendapatkan peringkat “SANGAT BAGUS” untuk kinerja keuangan tahun 2011 dengan peringkat sebagai berikut:

1. Untuk kategori Bank Devisa, Perseroan merupakan salah satu dari 10 Bank Terbaik dan menempati peringkat ke 10 (sepuluh) dari 71 (tujuh puluh satu) bank devisa yang ada di Indonesia.

Peringkat Nama Bank Nilai Total Predikat 1. Bank Syariah Mandiri 95.69 Sangat Bagus 2. HSBC 95.41 Sangat Bagus 3. Bank of India Indonesia 95.20 Sangat Bagus 4. Bank Rakyat Indonesia 95.07 Sangat Bagus 5. Bank Mandiri 93.76 Sangat Bagus 6. Bank ANZ Indonesia 93.57 Sangat Bagus 7. Bank Central Asia 93.01 Sangat Bagus 8. Bank CIMB Niaga 92.68 Sangat Bagus 9. Panin Bank 92.62 Sangat Bagus 10. Bank Maspion 92.47 Sangat Bagus

Sumber: majalah InfoBank edisi Juni 2012

2. Untuk kategori Bank Swasta Nasional Devisa, Perseroan merupakan salah satu dari 10 Bank Swasta Nasional Devisa Terbaik dan menempati peringkat ke 6 (enam) dari 37 (tiga puluh tujuh) Bank Swasta Nasional Devisa yang ada di Indonesia.

Peringkat Nama Bank Nilai Total Predikat 1. Bank Syariah Mandiri 95.69 Sangat Bagus 2. Bank of India Indonesia 95.20 Sangat Bagus 3. Bank Central Asia 93.01 Sangat Bagus 4. Bank CIMB Niaga 92.68 Sangat Bagus 5. Panin Bank 92.62 Sangat Bagus 6. Bank Maspion 92.47 Sangat Bagus 7. Bank Saudara 92.13 Sangat Bagus 8. Bank BNP 92.05 Sangat Bagus 9. Bank Danamon Indonesia 91.40 Sangat Bagus 10. Bank Muamalat 91.15 Sangat Bagus

Sumber: majalah InfoBank edisi Juni 2012

3. Untuk kategori Bank dengan Kegiatan Usaha Terfokus Pada Segmen Usaha Tertentu dengan Modal Rp. 100 miliar sampai dengan Rp 10 triliun, Perseroan menempati peringkat ke-12 (dua belas) dari 61 (enam puluh satu) bank dengan kategori yang sama.

Page 123: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

107

Peringkat Nama Bank Nilai Total Predikat 1. Bank Sultra 98.21 Sangat Bagus 2. Bank Kalbar 96.49 Sangat Bagus 3. Bank NTT 95.72 Sangat Bagus 4. Bank Pembangunan Kalteng 95.51 Sangat Bagus 5. Bank Sulselbar 95.25 Sangat Bagus 6. Bank of India Indonesia 95.20 Sangat Bagus 7. Bank Maluku 95.11 Sangat Bagus 8. Bank Lampung 94.23 Sangat Bagus 9. Bank CNB 93.77 Sangat Bagus 10. Paninbank Syariah 93.24 Sangat Bagus 11. Bank Bengkulu 92.99 Sangat Bagus 12. Bank Maspion 92.47 Sangat Bagus

Sumber: majalah InfoBank edisi Juni 2012

G. TEKNOLOGI INFORMASI Dukungan Teknologi Informasi sangat berperan terhadap perkembangan dan tingkat produktivitas industri perbankan saat ini, mulai dari efektifitas operasional dan sistem pelaporan, kemampuan manajemen mengakses data penting dalam rangka pengambilan keputusan hingga kepada pengembangan produk dan jasa. Program kerja Teknologi Informasi diselaraskan dengan rencana kerja Perseroan dengan meningkatkan dukungan Teknologi Informasi terhadap proses pengambilan keputusan dan sistem informasi manajemen, meningkatkan otomatisasi dan efisiensi proses dalam rangka menunjang perkembangan usaha maupun memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan mengenai Teknologi Informasi di perbankan. Pengembangan Teknologi Informasi yang dilakukan Perseroan mencakup empat area utama yaitu pengembangan infrastruktur, aplikasi, sumber daya manusia dan tata kelola Teknologi Informasi. Area infrastruktur berfokus pada pengembangan infrastruktur internal Perseroan untuk memberikan layanan Teknologi Informasi yang optimal seiring dengan perkembangan usaha Perseroan. Beberapa proyek yang dilakukan antara lain pembaharuan seluruh CCTV dengan sistem digital yang telah dilakukan di seluruh kantor serta realisasi ATM Center yang telah dilaksanakan pada kantor-kantor baru dan secara bertahap akan dilakukan pula pembaharuan untuk kantor-kantor lainnya.

Area aplikasi berfokus pada pengembangan sistem informasi termasuk pengembangan aplikasi core banking terkait adanya peraturan regulator yaitu perubahan regulasi mengenai Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU), pengembangan aplikasi terkait dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 50 dan 55 maupun pengembangan sistem Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) sehingga sistem mampu memberikan peringatan dini pada saat nasabah melakukan transaksi di luar profilnya dan sistem dapat membedakan nasabah sesuai dengan tingkat risiko yang dimiliki. Disamping pemenuhan ketentuan regulator, pengembangan aplikasi dilakukan guna mendukung perkembangan bisnis antara lain rencana peluncuran internet dan mobile banking, aplikasi berbasis Web maupun aplikasi PIN Pad yang akan diluncurkan pada tahun 2012 - 2013. Perseroan juga telah melakukan upgrade ATM pada beberapa kantor dengan TCP/IP hardware dan software module yang mendukung implementasi Teknologi Chip.

Pengembangan pada area sumber daya manusia dilakukan dengan penyempurnaan struktur organisasi pada Satuan Kerja Teknologi Informasi menjadi empat bagian yaitu Production and Operational Support, Management Information System and Development, Quality Assurance and Implementation serta Infrastructure and Networking.

Dalam rangka meningkatkan tata kelola Teknologi Informasi, Satuan Kerja Teknologi Informasi melakukan koordinasi secara intensif dengan Komite Pengarah Teknologi Informasi yang akan mengevaluasi aktivitas dan proyek Teknologi Informasi serta memberikan masukan kepada Direksi terkait pelaksanaan Teknologi Informasi Perseroan.

Page 124: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

108

H. MANAJEMEN RISIKO

Di tengah perkembangan industri perbankan yang diikuti semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan Perseroan telah menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk melindungi Perseroan terhadap kerugian yang mungkin timbul dari keseluruhan lingkup aktivitas usaha pada Perseroan, menjaga portofolio risiko Perseroan agar sesuai dengan risk appetite yang telah ditetapkan, meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta adanya ketersediaan informasi terkini yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dan daya saing Perseroan. Pengembangan manajemen risiko Perseroan dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia, persyaratan dalam penerapan Basel II Accord serta best practices dari perbankan nasional. Perseroan senantiasa menyempurnakan Kebijakan dan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko sesuai dengan perkembangan dan kompleksitas usaha Perseroan. Pada bulan November 2011, Perseroan telah menyesuaikan Kebijakan dan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko (Risk Based Bank Rating). Struktur dan Tata Kelola Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko yang baik harus didukung oleh kerangka penerapan manajemen risiko yang meliputi: - Risk governance yang memadai; - Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko; - Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian yang didukung oleh Sistem Informasi

manajemen risiko yang memadai; - Sistem pengendalian intern yang komprehensif. Penetapan risk appetite serta penyusunan sasaran dan kebijakan manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi, sedangkan fungsi pengawasan merupakan tanggung jawab Dewan Komisaris dengan dukungan dari Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab mengkaji profil risiko Perseroan secara keseluruhan dan memberikan masukan atau saran kepada Dewan Komisaris atas kajian tersebut. Fungsi pengawasan Dewan Komisaris juga terwujud melalui evaluasi dan persetujuan kebijakan manajemen risiko serta evaluasi pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi.

Dalam rangka membantu pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang efektif, Direksi dibantu oleh Komite Manajemen Risiko yang bertanggung jawab mengidentifikasi seluruh jenis risiko, menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko, melakukan pemantauan secara berkala terhadap dampak implementasi kebijakan dan strategi terhadap risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Pengelolaan risiko Perseroan dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko yang mempunyai tugas dan tanggung jawab: Memantau posisi risiko secara keseluruhan (komposit), per jenis risiko dan per aktivitas fungsional; Melakukan kaji ulang terhadap proses manajemen risiko sesuai dengan perkembangan internal dan eksternal; Melakukan pengkajian terhadap usulan produk dan atau aktivitas baru; Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Bank Indonesia dengan tembusan kepada Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko secara berkala.

Penerapan manajemen risiko yang efektif membutuhkan pemahaman dan kompetensi sumber daya manusia, oleh karena itu Perseroan menanamkan budaya risiko terhadap seluruh karyawan dengan memberikan pemahaman yang memadai mengenai faktor-faktor risiko yang terkait dengan fungsi atau pekerjaan sehari-hari. Komunikasi kepada karyawan dilakukan melalui diskusi pada pertemuan rutin yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko atau mengikutsertakan manajemen risiko ke dalam berbagai materi pelatihan. Perseroan telah menyertakan karyawan yang terlibat langsung dalam pengendalian risiko sehari-hari dalam program sertifikasi manajemen risiko sehingga diharapkan pemahaman, kesadaran dan kompetensi terkait manajemen risiko akan meningkat.

Page 125: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

109

Pengelolaan Risiko Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP, Bank mengelola 8 (delapan) risiko sebagai berikut: 1. Risiko Kredit Tujuan pengelolaan risiko kredit adalah memastikan bahwa kredit diberikan berdasarkan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat. Perseroan mengelola risiko kredit dengan menetapkan berbagai kebijakan meliputi pengajuan dan persetujuan kredit, pemantauan eksposur, pengelolaan kredit bermasalah serta manajemen portofolio. Proses Persetujuan Kredit

Penerapan fungsi empat mata (four eyes principle) dalam pengelolaan risiko kredit diterapkan guna menjaga independensi proses persetujuan kredit dengan melakukan pemisahan antara fungsi bisnis dengan fungsi risiko kredit. Fungsi bisnis dilaksanakan oleh Unit Bisnis, adapun fungsi risiko dilaksanakan oleh divisi Credit Review dan Divisi Legal Corporate dengan memberikan second opinion yang independen sebagai bahan pertimbangan Komite Kredit dalam memberikan persetujuan kredit.

Pengelolaan Portofolio Kredit Pemantauan terhadap portofolio kredit terutama dilakukan terhadap risiko konsentrasi kredit dengan memantau eksposur terhadap suatu sektor ekonomi dan eksposur terhadap satu counterparty atau grup counterparty. Perseroan juga melakukan stress test dengan berbagai skenario terhadap portofolio atau debitur tertentu khususnya untuk menilai ketahanan Bank dalam menghadapi perubahan faktor eksternal.

Pemantauan Kredit Bermasalah Perseroan melakukan pemantauan terhadap portofolio yang mulai menunjukkan kualitas kredit memburuk sehingga dapat dilakukan tindakan preventif sedini mungkin serta terhadap ketentuan kecukupan pencadangan. Perseroan mempunyai unit Pembinaan Nasabah yang terpisah dari unit Bisnis, unit ini fokus pada penyelesaian kredit bermasalah, pengambilalihan agunan maupun proses litigasi.

2. Risiko Pasar Perseroan mengelola risiko pasar melalui kebijakan dan limit untuk mengukur, memantau dan mengontrol nilai risiko berdasarkan tingkat risiko (risk appetite) yang ditetapkan oleh Perseroan. Kebijakan dan limit tersebut ditinjau ulang secara berkala sesuai dengan perubahan kondisi pasar maupun regulasi otoritas. Risiko pasar yang dikelola oleh Perseroan terdiri dari: a. Risiko nilai tukar

Risiko nilai tukar timbul karena posisi neraca serta komitmen dan kontinjensi baik di sisi aset maupun kewajiban akibat transaksi mata uang asing. Dalam mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, Perseroan memusatkan pengelolaan risiko nilai tukar pada Divisi Tresuri serta menerapkan strategi squaring position untuk meminimalkan posisi devisa netto. Perseroan telah menetapkan kebijakan dan limit-limit yang memadai sehingga potensi kerugian yang timbul akibat risiko pasar dapat dimitigasi.

b. Risiko suku bunga Risiko suku bunga timbul akibat pergerakan tingkat suku bunga pada sisi aset dan kewajiban yang sensitif terhadap suku bunga. Dalam memitigasi risiko suku bunga, Perseroan melakukan hal-hal sebagai berikut: Menerapkan suku bunga mengambang (floating rate) yang dikaji dengan mempertimbangkan

pergerakan suku bunga yang dijamin Pemerintah serta tingkat suku bunga di pasar. Melakukan simulasi skenario perubahan suku bunga atas portofolio aset dan kewajiban yang sensitif

terhadap suku bunga dan dampaknya terhadap pendapatan Perseroan. Melakukan pemantauan terhadap pos-pos aset dan kewajiban sesuai dengan jatuh tempo / repricing

datenya.

Page 126: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

110

Dalam mengukur potensi kerugian pasar, Perseroan menggunakan konsep Value at Risk (VaR) serta melakukan stress test untuk mengukur potensi kerugian akibat pergerakan nilai ekstrim dari nilai tukar dan suku bunga. Pengawasan atas manajemen risiko pasar dilakukan oleh Assets and Liabilities Committee (ALCO) yang beranggotakan Direksi dan beberapa anggota manajemen senior. ALCO bertanggung jawab mengelola struktur neraca Perseroan, risiko suku bunga di banking book serta menetapkan kebijakan dan strategi yang tepat untuk memitigasi risiko pasar. 3. Risiko Likuiditas Perseroan menetapkan kebijakan untuk menjaga likuiditas yang memadai setiap saat untuk memastikan bahwa kebutuhan pendanaan dapat dipenuhi dengan melakukan: Pemantauan secara harian atas besarnya penarikan dana yang dilakukan oleh nasabah maupun memantau

jumlah dana yang masuk. Menetapkan pagu kas (cash holding limit) pada setiap kantor sehingga masing-masing kantor dapat

memenuhi liabilitas jangka pendek berupa penarikan dana pihak ketiga namun tetap menjaga kondisi kas cabang agar dana idle tidak terlalu berlebihan.

Menjaga posisi secondary reserve ke dalam instrumen keuangan yang likuid antara lain penempatan ke Bank Indonesia dalam bentuk FaSBI, Term Deposit, Deposit Facility maupun SBI Lelang, yang dapat dengan mudah dijadikan kas tanpa terjadi penurunan nilai.

Manajemen risiko likuiditas dilakukan Perseroan melalui analisa maturity gap dari aset dan kewajiban, pemantauan rasio likuiditas, maturity mismatch, proyeksi arus kas, deposan inti, penetapan rencana kontijensi pendanaan dan melakukan stress test likuiditas. ALCO bertanggung jawab terhadap pemantauan kondisi likuiditas Perseroan serta memastikan bahwa struktur neraca Perseroan tetap sehat dengan melakukan review terhadap: Aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga; Perbandingan antara rencana dan realisasi target kredit maupun dana pihak ketiga; Strategi penetapan suku bunga sesuai dengan pencapaian Perseroan maupun kondisi pasar.

4. Risiko Operasional Meningkatnya keragaman serta kompleksitas produk dan aktivitas perbankan maupun perkembangan sistem dan teknologi yang sangat cepat menjadikan pengelolaan risiko operasional memegang peranan penting dalam industri perbankan. Pengelolaan risiko operasional Perseroan bertujuan untuk memastikan bahwa pengendalian risiko operasional sudah memadai dan seluruh aktivitas operasional sesuai dengan prosedur yang berlaku, setiap staf memiliki kualifikasi yang sesuai untuk fungsi masing-masing, pembatasan akses sesuai tugas dan tanggung jawab melalui mekanisme user management serta fungsi-empat-mata dan mekanisme check and balances telah dilaksanakan pada setiap aktivitas operasional. Pengelolaan risiko operasional dilaksanakan melalui: Pengukuran sendiri (self assessment) yang dilakukan oleh risk taking unit terhadap near miss event,

potential loss maupun actual loss; Data yang dihasilkan dari seluruh kerugian operasional pada setiap unit (Risk Event Database) akan

dianalisa oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk mencari akar permasalahan dari suatu risk event sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan untuk menyempurnakan kelemahan proses pengendalian.

Pemantauan risiko operasional dilakukan melalui berbagai laporan dari Satuan Kerja Manajemen Risiko. Menetapkan limit dan wewenang untuk memitigasi risiko operasional dan secara periodik mengkaji ulang

kebijakan tentang limit dan wewenang aktivitas operasional tersebut. Menetapkan kebijakan operasional dan melakukan evaluasi sesuai dengan profil risiko operasional,

perkembangan internal Perseroan maupun perkembangan eksternal.

Page 127: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

111

Perseroan juga telah menghitung kecukupan modal untuk risiko operasional sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional Dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID), sehingga sejak 1 Januari 2011 perhitungan beban modal Risiko Operasional ditetapkan sebesar 15% (lima belas persen) dari rata-rata pendapatan bruto positif selama 3 (tiga) tahun terakhir. 5. Risiko Hukum Risiko hukum timbul karena kelemahan aspek hukum, adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan yang mendukung, kegagalan untuk mematuhi persyaratan hukum dari suatu perjanjian atau kontrak dan celah-celah dalam pengikatan jaminan. Pengelolaan risiko hukum Perseroan dilakukan oleh Legal Corporate yang bertugas untuk: Melakukan kajian terhadap dokumen hukum, perjanjian dan kontrak terhadap pihak ketiga sehingga dapat

mengantisipasi adanya kelemahan dalam perjanjian yang dapat menimbulkan risiko hukum terhadap Perseroan;

Melakukan analisa aspek hukum terhadap produk dan aktivitas baru; Melakukan pengadministrasian dokumentasi hukum Perseroan; Menetapkan kebijakan terkait dengan manajemen risiko hukum; Melakukan konsultasi dengan external lawyer apabila diperlukan.

6. Risiko Kepatuhan Dalam rangka mengelola risiko kepatuhan, Perseroan melakukan mitigasi risiko antara lain: Melakukan penilaian tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Bank Indonesia dan perundang-

undangan yang berlaku; Mengefektifkan peran Satuan Kerja Kepatuhan; Menetapkan kebijakan dan pedoman kerja Kepatuhan sebagai acuan dalam melaksanakan manajemen

risiko kepatuhan.

7. Risiko Stratejik Risiko stratejik berkaitan dengan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi yang kurang memadai serta pengambilan keputusan yang kurang tepat akibat kurang responsifnya Perseroan dalam mengantisipasi perubahan faktor kondisi eksternal. Pengelolaan risiko stratejik merupakan tugas dan tanggung jawab utama dari Direksi dengan pengawasan dari Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan secara aktif memantau pelaksanaan strategi bisnis Perseroan, menilai target usaha dan tingkat pencapaiannya melalui berbagai media antara lain Laporan Realisasi Rencana Bisnis Perseroan maupun informasi lainnya. Disamping itu, Perseroan juga memantau perkembangan perbankan dan kondisi pasar serta mengumpulkan informasi yang relevan untuk menganalisa kinerja Perseroan dan menetapkan strategi yang tepat untuk mencapai rencana kerja Perseroan. 8. Risiko Reputasi Risiko reputasi timbul dari persepsi negatif tentang kegiatan dan kondisi keuangan Perseroan, yang dapat mempengaruhi secara negatif tingkat kepercayaan dan keyakinan oleh nasabah, masyarakat maupun regulator. Persepsi negatif tersebut dapat timbul akibat publisitas negatif, keluhan nasabah maupun proses litigasi yang melibatkan Perseroan. Untuk memitigasi risiko reputasi, Perseroan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Membentuk Unit Pengaduan Nasabah yang berfungsi menerima dan menyelesaikan keluhan nasabah Meningkatkan standar layanan nasabah dengan melakukan pelatihan service excellence Menyediakan saluran komunikasi bagi nasabah untuk memberikan masukan bagi Perseroan.

Page 128: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

112

Profil Risiko Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Perseroan melakukan penilaian terhadap profil risiko secara keseluruhan serta melaporkan hasil tersebut kepada Bank Indonesia setiap triwulan. Penilaian profil risiko tersebut merupakan kombinasi dari hasil penilaian risiko yang melekat pada aktivitas fungsional (inherent risk) dengan kecukupan sistem pengendalian risiko (risk control system). Laporan profil risiko Perseroan dimulai sejak periode Desember 2011 telah mengikuti ketentuan Bank Indonesia tentang Tingkat Kesehatan Bank Umum Berbasis Risiko (Risk Based Bank Rating). Peringkat risiko melekat (inherent risk) mencerminkan potensi timbulnya risiko pada Perseroan dan sesuai ketentuan Bank Indonesia dikategorikan menjadi 5 (lima) peringkat yaitu Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate to High dan High. Peringkat sistem pengendalian risiko mencerminkan tingkat kecukupan pengendalian risiko Perseroan terhadap potensi timbulnya risiko pada aktivitas fungsional Perseroan, meliputi: • Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; • Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; • Kecukupan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan sistem informasi manajemen risiko; • Sistem pengendalian intern yang komprehensif.

Peringkat sistem pengendalian risiko terdiri dari Strong, Satisfactory, Fair, Marginal dan Unsatisfactory. Gabungan dari kedua faktor tersebut menghasilkan peringkat risiko komposit yaitu Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate to High dan High. Untuk penilaian profil risiko periode Desember 2012, inherent risk Perseroan adalah Low to Moderate dengan tingkat pengendalian risiko Satisfactory sehingga risiko komposit Perseroan berada pada posisi Low to Moderate.

I. KEPATUHAN Kompleksitas aktivitas perbankan yang semakin meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi, globalisasi dan integrasi pasar keuangan memberikan dampak terhadap eksposur risiko yang dihadapi oleh Perseroan sehingga perlu di lakukan upaya preventif untuk memitigasi risiko antara lain dengan mencegah terjadinya pelanggaran kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur maupun ketentuan otoritas yang berlaku. Penerapan kepatuhan Perseroan dipantau oleh Satuan Kerja Kepatuhan yaitu divisi Verifikasi yang juga bertanggung jawab memantau pelaksanaan program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT). Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan antara lain: • Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha

Perseroan; • Mengeloka risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Perseroan; • Memastikan agar pedoman, sistem dan prosedur serta kebijakan internal Perseroan secara konsisten

dilaksanakan oleh seluruh unit kerja. Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan, divisi Verifikasi dan APU - PPT bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan. Tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan mencakup: • Menyusun Manual Kepatuhan; • Memantau dan memastikan kepatuhan Perseroan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat

oleh Perseroan kepada Bank Indonesia dan lembaga otoritas yang berwenang; • Mencegah diambilnya keputusan dan kebijakan yang menyimpang dari ketentuan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku yang dapat menimbulkan risiko bagi Perseroan.

Direktur Kepatuhan tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pembuatan keputusan yang menyangkut kegiatan operasional Perseroan untuk menghindari konflik kepentingan. Sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur Kepatuhan secara berkala telah menyampaikan laporannya kepada Bank Indonesia dengan tembusan kepada Direktur utama dan Dewan Komisaris.

Page 129: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

113

Ikhtisar kepatuhan Perseroan

Rasio 31 Desember 2011 31 Desember 2012 Persentase Pelanggaran BMPK: - Pihak Terkait - Pihak Tidak Terkait

- -

- -

Persentase Pelampauan BMPK: - Pihak Terkait - Pihak Tidak Terkait

- -

- -

Giro Wajib Minimum Utama – Rupiah 8,15% 8,05% Giro Wajib Minimum – Valas 16,15% 12,23% Posisi Devisa Netto 4,75% 1,44%

Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) Salah satu fungsi yang melekat pada Satuan Kerja Kepatuhan adalah pelaksanaan APU dan PPT. Pelaksanaan program APU dan PPT Perseroan mencakup hal-hal sebagai berikut: • Menyusun prosedur penerimaan, identifikasi dan verifikasi nasabah. • Melakukan pengembangan sistem untuk mendukung program APU dan PPT. • Melakukan pengelompokan nasabah berdasarkan Risk Based Approach yaitu berdasarkan jenis rekening,

Politically Exposed Person dan area berisiko tinggi. • Menyampaikan realisasi rencana pengkinian data nasabah pada Laporan Direktur Kepatuhan. • Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan dan prosedur APU dan PPT oleh

unit-unit kerja terkait. • Melakukan review dan pelatihan terhadap tim Unit Khusus Pengenalan Nasabah di seluruh cabang. • Mengikuti pelatihan dan seminar terkait dengan APU dan PPT.

J. PENGELOLAAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERNAL Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Fungsi audit internal dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris maupun Komite Audit. Kepala SKAI diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris serta dilaporkan kepada Bank Indonesia. Dalam menjalankan tugasnya, SKAI menyusun Piagam Audit Internal dengan merujuk kepada peraturan Bank Indonesia. Secara umum Piagam Audit Internal berisi lingkup aktivitas, wewenang dan tanggung jawab SKAI serta kemandirian dan kode etik para auditor internal. Tugas dan tanggung jawab SKAI: • Menyusun rencana audit tahunan. • Melakukan audit terhadap pelaksanaan pengendalian intern, manajemen risiko dan tata kelola pada semua

kegiatan bisnis dan operasional Perseroan. • Membuat dan menyampaikan laporan hasil audit kepada Direktur utama dan Dewan Komisaris dengan

tembusan kepada Direktur Kepatuhan dan Komite Audit. • Memantau pelaksanaan tindak lanjut perbaikan atas laporan hasil audit. • Menyampaikan Laporan Pokok-pokok Hasil Audit setiap semester kepada Bank Indonesia. SKAI menerapkan tiga pendekatan audit yaitu audit umum, audit thematic dan audit khusus. Audit umum merupakan audit yang dilakukan berdasarkan hasil risk assessment dan termasuk dalam rencana audit tahunan, thematic audit dilakukan terhadap satu proses tertentu yang melibatkan berbagai unit, sedangkan audit khusus dilakukan karena pertimbangan tertentu. Pelaksanaan audit Perseroan berlandaskan risk based approach sehingga pemeriksaan diprioritaskan sesuai tingkat eksposur risiko yang dimiliki masing-masing cabang atau unit kerja.

Page 130: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

114

Auditor Eksternal Berdasarkan keputusan RUPS, Perseroan telah menunjuk KAP Purwantono, Suherman & Surja sebagai Kantor Akuntan Publik Independen untuk melakukan audit atas laporan keuangan tahun 2011 dan 2012. Penunjukan KAP Purwantono, Suherman & Surja dilakukan pada tahun buku 2011 dan 2012, sehingga telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mensyaratkan Kantor Akuntan Publik hanya dapat melakukan jasa audit paling lama 5 (lima) tahun berturut-turut sedangkan Akuntan dari Kantor Akuntan Publik yang sama hanya dapat melakukan jasa audit paling lama 3 (tiga) tahun berturut-turut. Akuntan Publik dan KAP melaksanakan tugas secara independen sesuai dengan pedoman standar profesi akuntan publik, serta ruang lingkup audit yang telah ditentukan. Selain jasa audit yang diberikan, pihak Akuntan Publik tidak memberikan jasa profesional lainnya kepada Perseroan sehingga tidak terdapat kemungkinan terjadinya benturan kepentingan. K. PRINSIP-PRINSIP PERBANKAN YANG SEHAT

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menerapkan kebijakan-kebijakan yang mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan perbankan, terutama pada Tingkat Kesehatan Bank. Tabel dibawah ini menyajikan rasio-rasio tingkat kesehatan Perseroan diperbandingkan dengan ketentuan Bank Indonesia sebagai berikut:

Uraian Ketentuan Bank Indonesia

31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008 2007

CAR dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional

Min 8,00% 13,46% 15,84% 12,89% 16,22% 13,39% 14,33%

CAR dengan memperhitungkan risiko kredit operasional dan pasar

Min 8,00% 13,46% 15,84% 12,89% 16,22% 13,39% 14,33%

Aset produktif bermasalah - 0,23% 0,52% 0,58% 0,73% 0,81% 1,14% CKPN aset keuangan terhadap aset produktif

- 0,24% 0,29% 0,43% 0,54% 0,82% 0,73%

Pemenuhan CKPN aset produktif - 100,00% 100,00% 100,00% 100,32% 102,43% 101,03% NPL Gross Maks 5,00% 0,24% 0,57% 0,66% 1,33% 1,00% 1,65% NPL Net Maks 5,00% 0,17% 0,45% 0,53% 1,30% 0,93% 1,58% LDR - 89,71% 79,91% 75,99% 56,26% 78,92% 67,46% Pelanggaran BMPK 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% Pelampauan BMPK 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% Giro wajib minimum utama (Rp) tahun 2007 -

2009 5,00% 8,05% 8,05% 8,05% 5,10% 5,10% 8,22%

tahun 2010 - 2012

8,00%

Giro wajib minimum sekunder (Rp) Min* 2,50% 3,60% 6,92% 6,26% 28,94% - - Posisi devisa net (PDN) Max 20,00% 1,44% 4,75% 3,02% 5,14% 1,34% 5,87%

* Ketentuan minimum untuk GWM sekunder berlaku sejak tahun 2009. Rasio Kecukupan Modal (CAR) CAR dengan memperhitungakan risiko kredit dan operasional pada tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan 31 Desember 2012 telah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu serendah-rendahnya 8,00%. Posisi CAR tersebut mencerminkan kemampuan Perseroan untuk meningkatkan penyaluran kreditnya di masa mendatang. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Dengan Memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk), Perseroan tidak wajib memperhitungkan risiko pasar dalam perhitungan kecukupan modal (CAR).

Page 131: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

115

Kualitas Aset Produktif Rasio kredit bermasalah (NPL) gross dan bersih pada tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan 31 Desember 2012 relatif rendah dan jauh dibawah ketentuan Bank Indonesia setinggi-tingginya 5,00% dari jumlah kredit yang diberikan. Hal tersebut menunjukkan komitmen Perseroan dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kreditnya, melaksanakan pembinaan nasabah secara intensif serta mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah dengan segera. Perseroan telah membentuk penyisihan penghapusan aset produktif / Cadangan Kerugian Penurunan Nilai secara memadai seperti tercermin dari rasio pemenuhan CKPN aset produktif sebesar 100,00%. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BMPK yang kemudian disempurnakan dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 batasan maksimum penyediaan dana untuk pihak terkait adalah 10,00% dari modal bank, batasan maksimum sebesar 20,00% kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait serta 25,00% kepada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait. Perseroan selalu menjaga kepatuhan ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) terhadap pihak terkait maupun tidak terkait, sehingga pada tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan 31 Desember 2012 tidak terdapat pelanggaran terhadap BMPK baik kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait. Giro Wajib Minimum Perseroan selalu menjaga kepatuhan terhadap ketentuan Giro Wajib Minimum sehingga pada tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan 31 Desember 2012 tidak terdapat pelanggaran terhadap Peraturan Bank Indonesia tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing sebagai berikut: Tahun 2007 - 2009

Keterangan Ketentuan Minimum Bank Indonesia

31 Desember 2009 2008 2007

GWM Utama Rp 5,00% 5,10% 5,10% 8,22% GWM Sekunder Rp 2,50%* 28,94% - -

* Ketentuan mengenai GWM sekunder berlaku sejak 24 Oktober 2009

Tahun 2010 - 2012

Keterangan Ketentuan Minimum Bank Indonesia

31 Desember 2012 2011 2010

GWM Utama Rp 8,00% 8,05% 8,05% 8,05% GWM Sekunder Rp 2,50% 3,60% 6,92% 6,26% Posisi Devisa Neto (PDN) Berdasarkan PBI No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005, Perseroan wajib mengelola dan memelihara posisi devisa neto setinggi-tingginya 20,00% dari modal. Selama periode 31 Desember 2007 sampai dengan 31 Desember 2012, rasio Posisi Devisa Neto Perseroan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Likuiditas Loan to Deposits Ratio (LDR) Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan 31 Desember 2012 mencerminkan bahwa Perseroan telah menjalankan fungsi intermediasinya dengan baik. Mengacu kepada peraturan Bank Indonesia tentang GWM LDR, Perseroan akan menjaga rentang LDR berada antara 78% - 90%.

Page 132: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

116

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, secara umum Perseroan tidak melakukan pelanggaran yang bersifat material atas prinsip-prinsip perbankan yang sehat sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. L. PENGHARGAAN Berikut ini merupakan penghargaan-penghargan yang pernah Perseroan dapatkan yaitu: 1. Tahun 2003 : Menerima penghargaan dari Majalah InfoBank sebagai “Bank dengan Predikat Sangat Bagus

atas Kinerja Keuangan” 2. Tahun 2004 : Menerima penghargaan dari Majalah InfoBank sebagai “Bank dengan Predikat Sangat Bagus

atas Kinerja Keuangan” 3. Tahun 2005 : Menerima penghargaan dari Majalah InfoBank sebagai “Bank dengan Predikat Sangat Bagus

atas Kinerja Keuangan” 4. Tahun 2006 : Menerima penghargaan dari Majalah InfoBank sebagai “Bank dengan Predikat Sangat Bagus

atas Kinerja Keuangan” 5. Tahun 2010 : Menerima penghargaan dari Majalah InfoBank sebagai “Bank dengan Predikat Sangat Bagus

atas Kinerja Keuangan” 6. Tahun 2011 : Menerima penghargaan dari Majalah InfoBank sebagai “Bank dengan Predikat Sangat Bagus

atas Kinerja Keuangan” M. ASURANSI Aset-aset atau harta kekayaan Perseroan baik dalam bentuk benda tetap dan bergerak berupa bangunan dan kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh Perseroan telah diasuransikan pada perusahaan asuransi PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia dan PT China Taiping Insurance Indonesia dengan jenis polis property all risk, asuransi kebakaran/gempa bumi dan kendaraan bermotor dengan polis asuransi dalam jumlah pertanggungan dan jangka waktu yang memadai.

Dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan sehari-hari sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan, Perseroan telah mengasuransikan pada perusahaan asuransi PT Asuransi Wahana Tata dan PT China Taiping Insurance Indonesia untuk jenis penutupan asuransi cash in automatic teller machine, money in safe, cash in safe ATM, money in transit dengan polis asuransi dalam jumlah pertanggungan dan jangka waktu yang memadai. PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia dan PT China Taiping Insurance Indonesia adalah pihak yang tidak terafiliasi dengan Perseroan.

1. Polis Asuransi Property All Risks

a. Asuransi Wahana Tata

Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko Periode Pertanggungan

009.4050.201.2013.001734.00 PT Bank Maspion Indonesia Capem Jembatan Lima

Jl.KH. M. Mansyur No.262 A, Kel. Duri Utara , Kec. Tambora, Jakarta Barat

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 201

009.4050.201.2013.001730.00 PT Bank Maspion Indonesia

Jl.KH.Zainul Arifin No.91-93, Malang 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

009.1050.201.2012.001787.00 PT Bank Maspion Indonesia

Jl. Sunda No.54 & 54 A, Bandung 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

009.4050.201.2013.001736.00 PT Bank Maspion Indonesia, Capem Sepanjang

Jl.Raya Kalijaten, RT.005 RW.001, Komplek Alfamidi, Taman Sepanjang, Sidoarjo

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

009.4050.201.2013.001737.00 PT Bank Maspion Indonesia

Ruko Puri Bali Ayu, Jl.Pattimura No.32 Blok B-15, Denpasar

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

009.4050.201.2013.001707.00 PT Bank Maspion Indonesia Cabang Solo

Jl. Slamet Riyadi No. 129, Solo 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

009.4050.201.2013.001655.00 PT Bank Maspion Indonesia Cabang Malang

Jl. K.H. Zainul Arifin No. 91-93, Malang 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

Page 133: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

117

009.4050.202.2013.000634.00 PT Bank Maspion Indonesia

Jl. Basuki Rahmat No. 50-54, Surabaya 25 Februari 2013 s.d. 25 Februari 2014

009.4050.201.2013.001729.00 PT Bank Maspion Indonesia Cabang Denpasar

Ruko Genteng Biru Jl. Diponegoro No. 150 Blok BI No. 1-2, Denpasar

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

b. Asuransi Central Asia

Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko Periode Pertanggungan

01-31-13-00350 PT Bank Maspion Indonesia

22 Lokasi : 1. Cabang Kembang Jepun

Jl.Kembang jepun No.38-40, Surabaya.

2. Capem Kapas Krampung Jl.Kapas Krampung No.46-I, Surabaya.

3. Capem Kapas Krampung Jl.Kapas Krampung No.124-G,Surabaya.

4. Capem Manyar Jl.Manyar No.57-57A, Surabaya.

5. Capem Manukan Jl.Manukan Tama AIII/1, Surabaya.

6. Capem HR. Muhammad Jl.HR Muhammad No.51, Surabaya.

7. Capem Sidoarjo Komp. Ruko Plaza, Jl. Ahmad Yani Blok 41C, Sidoarjo.

8. Capem Turimas Jl.Semarang No.142, Surabaya.

9. Capem Pepelegi Jl. Raya Pepelegi Kav.5, Waru, Sidoarjo.

10. Capem Primkopal Jl.Semeru No.11, Waru, Sidoarjo.

11. Capem Sepanjang Jl.Raya Wonocolo No.59, Sepanjang, Sidoarjo.

12. Capem Gresik Jl.Dr. Sutomo No.82-84, Gresik.

13. Kas Bromo Jl.Bromo I No.7-9, Surabaya.

14. Kas & ATM Citraland Jl.Taman Gapura Blok A-16,Citraland, Surabaya.

15. Kas Maspion Square Maspion Square, Jl. A. Yani No.73, Surabaya.

16. Kios Kertajaya Jl. Kertajaya No.133-B, Surabaya.

17. Kios RKZ Jl.Raya Diponegoro No.51, Surabaya.

18. Kios Rungkut Industri Jl.Rungkut Kidul Industri 64A, Surabaya.

19. Kios JMP Jembatan Merah Plaza Lt.II Blok B-27, Surabaya.

20. Kios Bumi Maspion Ds. Romokalisari, Kec.Benowo, Gresik.

21. Cabang Makassar Jl.Sam Ratulangi No.42, Makassar.

22. Kios Wahidin Jl.Dr. Wahidin Sudirohusodo No.7, Makassar.

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

01-31-13003499

PT Bank Maspion Indonesia

1. Jl.Ahmad Yani No. 11-12 Makassar 2. Jl.Piere Tendean Ruko Eks Kodim

No.57, Purwokerto

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

009.4050.201.2013.001729.00

PT Bank Maspion Indonesia

1. Jl.A.Yani No.11-12, Makassar 2. Jl. Piere Tendean, Ruko Eks

Kodim No.56-57, Purwokerto

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

Page 134: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

118

c. PT China Taiping Insurance Indonesia Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko Periode

Pertanggungan DFPNSB0005141309

PT Bank Maspion Indonesia

PT Bank Maspion Indonesia Cab. Mangga Dua Jl.Mangga Dua Raya Blok E-4 Kav.1 Jakarta Utara

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

DFPNSB0006311204

PT Bank Maspion Indonesia

1. PT Bank Maspion Indonesia Capem Lik Semarang Jl.Industri Raya Timur VI / Kav. VI, Semarang

2. PT Bank Maspion Indonesia Kios Semarang Sri Ratu, Pasaraya Sri Ratu Plaza Lt. 1, Jl.Pemuda No.29-35, Semarang

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

DFPNSB0005181306

PT Bank Maspion Indonesia

PT Bank Maspion Indonesia Cab. Semarang Komp. Pertokoan & Perkantoran Jurnatan Jl. K.H. Agus Salim Blok D 11-12, Semarang

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

DFPNSB005221301

PT Bank Maspion Indonesia

1. PT Bank Maspion Indonesia Kios Bank Medan Asia, Jl.Rotan No.61, Pasar Petisah, Medan

2. PT Bank Maspion Indonesia Cab. Medan Jl. Sutomo No.48-50, Medan

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

DFPNSB0006391205

PT Bank Maspion Indonesia

PT Bank Maspion Indonesia Capem Nibung, Medan Jl. Kol. A. E. Kawilarang No.6, Medan

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

DFPNSB0005111303

PT Bank Maspion Indonesia

1. PT Bank Maspion Indonesia Capem Merdeka Tangerang

Jl. Merdeka Raya No.116C Tangerang

2. PT Bank Maspion Indonesia Kios JKT Jatinegara

Jatinegara Trade Centre Lantai III Void 2,Jl. Matraman

Raya,Jakarta Timur 3. PT Bank Maspion Indonesia Kios

JKT ITC Mangga Dua, Gedung ITC Mangga Dua Lt.4 B-50,

Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta Utara 4. PT Bank Maspion Indonesia Kios

Jakarta Tangerang Jl.Gatot Subroto (Raya Serang) Km

5,3 Jatiuwung,Tangerang 5. PT Bank Maspion Indonesia Capem

Kelapa Gading Jl.Kelapa Gading Boulevard Blok FV-

1 No.10-11,Jakarta Utara 6. PT Bank Maspion Indonesia Capem

Gunung Sahari Maspion Plaza, Jl.Gunung Sahari

No.14, Jakarta Utara 7. PT Bank Maspion Indonesia Kios

Jakarta Villa Kapuk Mas Villa Kapuk Mas Selatan V Blok H4

No.1 Kapuk Mutiara, Penjaringan Jakarta Utara 8. PT Bank Maspion Indonesia Kios Jkt

Pademangan, Jl. Pademangan IV Raya No.188, Pademangan Timur, Jakarta Utara

9. PT Bank Maspion Indonesia Capem Sunter

Jl.Danau Sunter Utara Blok A-3 Kav. No.5, Jakarta Utara

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

Page 135: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

119

10. PT Bank Maspion Indonesia Capem Muara Karang

Jl. Pluit Karang Blok Z-4 Selatan Kav. 34, Jakarta Utara

11. PT Bank Maspion Indonesia Capem Glodok

Jl. Mangga Besar I Ruko Glodok Plaza Blok G No.9,

Jakarta Barat DFPNSB0005171307 PT Bank Maspion

Indonesia Capem Jl.Pajajaran No.68B Bandung 12 Mei 2013 s.d. 12

Mei 2014 DFPNSB0006301204

PT Bank Maspion Indonesia

Jl.Kopo Bihbul No.98, Bandung 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

DFPNSB0005261301 PT Bank Maspion Indonesia

Jl.Kapas Krampung No.97C,Surabaya 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

DFPNSB0011411200 PT Bank Maspion Indonesia

Jl.Majapahit No.228 D, Semarang 16 Agustus 2012 s.d. 12 Agustus 2013

DFPNSB0005241301 PT Bank Maspion Indonesia Capem Tanah Abang

Jl.KH.Fahrudin No.78, 80, 82, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat

2 Mei 2013 s.d. 2 Mei 2014

DFPNSB0005251301

PT Bank Maspion Indonesia Capem WTC Matahari

Jl.Raya Serpong No.39, Ds Pondok Jagung, Serpong, Tangerang

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

DFEQ8B0005231301

PT Bank Maspion Indonesia

1. Jl. Rotan No.61, Pasar Petisan, Medan

2. Jl.Sutomo No.48-50, Medan

2 April 2013 s.d. 2 April 2014

2. Polis Asuransi Kebakaran / Gempa Bumi

a. Asuransi Wahana Tata Nomor Polis Nama Tertanggung Alamat Tertanggung/ Lokasi Resiko Periode

Pertanggungan 009.1050.201.2013.001732.00

PT Bank Maspion Indonesia, Kas Citraland

Jl.Taman Gapura A-16, Citraland, Surabaya

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

009.4050.201.2013.001739.00

PT Bank Maspion Indonesia, Kios Rungkut Industri

Jl.Rungkut Kidul Industri No.64A, Surabaya

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

009.4050.201.2013.001735.00

PT Bank Maspion Indonesia, Capem Gresik

Jl.Dr.Soetomo No.82-84, Gresik 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

009.4050.201.2012.003478.00

PT Bank Maspion Indonesia Bank Maspion Pasar Atum, Pasar Atum Lt.II Tahap II, Stand No.2006T-2019T, Jl. Bunguran Surabaya

12 Agustus 2012 s.d. 12 Agustus 2013

009.4050.202.2012.000225.00

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Bandung

Jl.Sunda No.54 & 54 A, Bandung 23 Agustus 2012 s.d. 23 Agustus 2013

009.4050.202.2013.000155.00

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Bandung

Jl.Sunda No.54 & 54 A, Bandung 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

009.4050.202.2013.000147.00

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Solo

Jl. Slamet Riyadi No.129, Solo 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

009.4050.202.2013.000050.00

PT Bank Maspion Indonesia Jl. Basuki Rahmat No. 50-54, Surabaya 25 Februari 2013 s.d. 25 Februari 2014

009.1050.202.2012.000150.00

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Denpasar

Ruko Puri Bali Ayu, Jl. Patimura No. 32 Blok B-15, Denpasar, Bali

12 Mei 2012 s.d. 12 Mei 2014

009.4050.202.2013.000148.00

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Malang

Jl. K.H. Zainul Arifin No. 91-93, Malang 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

009.4050.202.2012.000148.00

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Malang

Jl.Gatot Subroto No.11 E, Malang 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

b. PT China Taiping Insurance Indonesia

Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko Periode

Pertanggungan DFBQSB0006381206 PT Bank Maspion Indonesia Jl. Basuki Rahmat No. 50-54, Surabaya 12 Mei 2013 s.d. 12

Mei 2014

Page 136: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

120

DFBQSB0005151307 PT Bank Maspion Indonesia Jl.Mangga Dua Raya Blok E-4 Kav.1, Jakarta Utara

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

DFBQSB0005191307 PT Bank Maspion Indonesia Jl. Jend. Basuki Rakhmad No. 50-54, Surabaya

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

DFBQSB0005231801 PT Bank Maspion Indonesia Jl. Jend. Basuki Rakhmad No. 50-54, Surabaya

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

DFPNSB0005161306 PT Bank Maspion Indonesia Jl. Jend. Basuki Rakhmad No. 50-54, Surabaya

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

c. Asuransi Central Asia

Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko Periode Pertanggungan

01-31-13-300162 PT Bank Maspion Indonesia Jl. Basuki Rahmat No. 50-54, Surabaya (cabang Purwokerto)

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

01-31-13-300162 PT Bank Maspion Indonesia Jl. Basuki Rahmat No. 50-54, Surabaya (cabang Makassar-A.Yani)

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

3. Polis Asuransi Cash in Automatic Teller Machine (ATM)

a. Asuransi Wahana Tata

Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko Periode Pertanggungan

009.4050.801.2012.000037.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Kopo Bandung

PT Bank Maspion Indonesia Capem Kopo Bandung, Jl.Kopo Bihbul No.98, Bandung

16 September 2012 s.d. 16 September 2013

009.1050.801.2013.00023.00

PT Bank Maspion Indonesia, cabang Bandung

PT Bank Maspion Indonesia, cabang Bandung (Jl.Sunda No.54 & 54 A, Bandung (ATM I dan ATM II)

1 Maret 2013 s.d. 1 Maret 2014

009.4050.801.2012.000028.00

PT Bank Maspion Indonesia Kios Pasaraya Semarang

Kios Pasaraya Sri Ratu, Jl. Pemuda No.29-33, Semarang

22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013

009.4050.801.2012.000023.00

PT Bank Maspion Indonesia, Kas Maspion Square

Kas Maspion Square Lt.1, Jl. Akhmad Yani No.73, Surabaya

10 Agustus 2012 s.d. 10 Agustus 2013

009.4050.801.2012.000024.00

PT Bank Maspion Indonesia Pusat

PT BMI Pusat, Jl.Basuki Rahmat No.50-54, Surabaya

10 Agustus 2012 s.d. 10 Agustus 2013

009.4050.801.2013.000033.00

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Utama Sutomo

PT BMI Cabang Utama Sutomo, Jl. Sutomo No.48-50, Medan

09 Juni 2013 s.d. 09 Juni 2014

009.4050.801.2012.000031.00

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Malang

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Malang, Jl. Gatot Subroto No. 11 E, Malang

04 September 2012 s.d. 4 September 2013

009.4050.801.2012.000026.00

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Purwokerto

PT BMI Cabang Purwokerto, Jl. Piere Tendean, Ruko Eks Kodim No.57, Purwokerto

12 Agustus 2012 s.d. 10 Agustus 2013

009.4050.801.2012.000027.00

PT Bank Maspion Indonesia Kios Kertajaya SBY

Kios Kertajaya, Jl. Ketajaya No.133 B, Surabaya

22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013

009.4050.801.2013.000035.00

PT Bank Maspion Indonesia, Kios Jakarta Sunter

Bank Maspion Indonesia Capem Sunter, Jl. Danau Sunter Utara Blok A3 Kav No. 5, Jakarta Utara

20 Juni 2013 s.d. 20 Juni 2014

009.4050.801.2013.000022.00

PT Bank Maspion Indonesia, Capem Sidoarjo

PT BMI Capem Sidoarjo, Komp. Ruko Plaza Sidoarjo, Jl. A. Yani No. 41 C, Sidoarjo

02 April 2013 s.d. 02 April 2014

009.4050.801.2013.000032.00

PT Bank Maspion Indonesia, Capem Sepanjang

PT BMI Capem Sepanjang, Jl. Raya Wonocolo No. 59 Sepanjang Sidoarjo

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

009-4050.801.2012.000025

PT Bank Maspion Indonesia, Capem Pepelegi

PT BMI Cabang Pepelegi, Jl. Raya Pepelegi Kav 5, Waru, Sidoarjo

10 Agustus 2012 s.d 10 Agustus 2013

009.4050.801.2013.000037.00

PT Bank Maspion Indonesia, Capem Patimura

PT BMI Capem Patimura, Ruko Puri Bali Ayu Jl. Patimura No. 32 Blok B-15, Denpasar

06 Juni 2013 s.d. 06 Juni 2014

009.4050.801.2012.000043.00

PT Bank Maspion Indonesia, Capem Pasar Atum

PT BMI Capem Pasar Atum Lt. 2 Tahap II, Surabaya

10 Oktober 2012 s.d. 10 Oktober

Page 137: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

121

2013 009.4050.801.2012.000035.00

PT Bank Maspion Indonesia, Capem Merdeka Tangerang

PT Bank Maspion Indonesia, Capem Merdeka Tangerang, Jl. Merdeka Raya No.116 C,Tangerang, Jakarta Barat

14 September 2012 s.d. 14 September 2013

009.1050.801.2013.00024.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Majapahit

Bank Maspion Capem Majapahit, Jl. Majapahit No.228 B-C, Semarang

29 Maret 2013 s.d. 29 Maret 2014

009.1050.801.2013.00029.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Lik Semarang

PT BMI Capem Lik Semarang, Jl. Industri VI Ruko 4, Semarang

16 April 2013 s.d. 16 April 2014

009.4050.801.2012.000036.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Kelapa Gading

PT Bank Maspion Indonesia Capem Kelapa Gading, Jl.Kelapa Gading Boulevard Blok FV-1 No.10-11,Jakarta Utara

14 September 2012 s.d. 14 September 2013

009.4050.801.2012.000042.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Gunung Sahari

Capem Gunung Sahari, Jl. Gunung Sahari, Kav. 18, Jakarta Utara

23 Oktober 2012 s.d. 23 Oktober 2013

009.4050.801.2013.000010.00

PT Bank Maspion Indonesia, Capem Gresik

PT BMI Capem Gresik, 02 April 2013 s.d. 02 April 2014

009.4050.801.2013.000030.00

PT Bank Maspion Indonesia Kios Rungkut Industri

PT Bank Maspion Indonesia Kios Rungkut Industri, Jl.Rungkut Kidul Industri No.64.A, Surabaya

12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014

009.4050.801.2013.000036.00

PT Bank Maspion Indonesia, Capem Asia

PT BMI Capem Asia, Jl. Asia No.168 E, Medan

09 Juni 2013 s.d. 09 Juni 2014

009.4050.801.2012.000022.00

PT Bank Maspion Indonesia, Capem Muara Karang

1. Jl. Pluit Karang Blok Z-4 Selatan Kav. 34, Jakarta Utara (ATM 1)

2. Jl. Pluit Karang Blok Z-4 Selatan Kav. 34, Jakarta Utara (ATM 2)

10 Agustus 2012 s.d. 10 Agustus 2013

009.4050.801.2012.000039.00

PT Bank Maspion Indonesia KIOS SBY.RKZ

RS Vincentulus A Paulo (RKZ), Jl. Diponegoro, Surabaya

23 Oktober 2012 s.d. 23 Oktober 2013

009.4050.801.2012.000040.00

PT Bank Maspion Indonesia KIOS JMP SBY

PT BMI Kios JMP, Jembatan Merah Plaza Lt.2 Blok B-27, Surabaya

10 Oktober 2012 s.d. 10 Oktober 2013

009.4050.801.2012.000029.00

PT Bank Maspion Indonesia Kios ITC Mangga Dua

Kios ITC Mangga Dua Lt.4 B 50, Jakarta Utara

22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013

009.4050.801.2012.000038.00

PT Bank Maspion Indonesia Kios Bank JKT Jatinegara

Bank Maspion Indonesia Kios JKT Jatinegara, Jl. Matraman Raya, Jatinegara Trade Center Lt.3 Void 2, Jakarta Timur

24 Oktober 2012 s.d. 24 Oktober 2013

009.4050.801.2012.000041.00

PT Bank Maspion Indonesia Kios Tangerang

PT BMI Kios Tangerang, Jl.Gatot Subroto (Raya Serang) Km 5,3 Jatiuwung,Tangerang

10 Oktober 2012 s.d. 10 Oktober 2013

009.4050.801.2012.000020.00

PT Bank Maspion Indonesia Kios Vikamas

Jl.Komp. Villa Kapuk Mas Selatan V Blok H-14 No.1, Jakarta Utara

12 Juli 2012 s.d. 12 Juli 2013

009.4050.801.2012.000017.00

PT Bank Maspion Indonesia, Kios Sudirohusodo Makassar

Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 7 Makassar

25 Juli 2012 s.d. 25 Juli 2013

009.4050.801.2013.000031.00

PT Bank Maspion Indonesia Kas Citraland

PT BMI Kas Citraland, Jl. Taman Gapura A-16, Citraland, Surabaya

12 Mei 2013 s.d.12 Mei 2014

009.4050.801.2012.000019.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Sam Ratulangi

PT Bank Maspion Indonesia Capem Sam Ratulangi, Jl.Sam Ratulangi No.42, Makassar

25 Juli 2012 s.d. 25 Juli 2013

009.1050.801.2012.000384.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Pajajaran Bandung

PT Bank Maspion Indonesia Capem Pajajaran Bandung, Jl.Pajajaran No.68 B, Bandung

22 Juni 2012 s.d. 22 Juni 2013

009.4050.801.2012.000018.00

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Agus Salim Semarang

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Agus Salim Semarang, Jl.Agus Salim Blok D No.11-12, Semarang

25 Juli 2012 s.d. 25 Juli 2013

009.1050.801.2013.00021.00

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Denpasar Diponegoro

PT BMI Cabang Utama Diponegoro, Jl.Diponegoro No.150 Blok B1/1-2, Denpasar

29 Maret 2013 s.d. 29 Maret 2014

009.4050.801.2012.000032.00

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Solo

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Solo, Jl.Brigjend Slamet Riyadi No.129, Solo

4 September 2012 s.d. 4 September 2013

Page 138: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

122

009.4050.801.2012.000016.00

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang A.Yani Makassar

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Ujung Pandang, Jl.Ahmad Yani No.11-12, Makassar

25 Juli 2012 s.d. 25 Juli 2013

009.4050.801.2012.000030.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem HR Muhammad

PT Bank Maspion Indonesia Capem HR Muhammad, Jl.HR Muhammad No.51 (869/Ruko), Surabaya

10 Agustus 2012 s.d. 10 Agustus 2013

009.4050.801.2012.000033.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Jembatan Lima

Jl. KH. M. Mansyur No.262 A Kec.Tambora, Jakarta

14 September 2012 s.d. 14 September 2013

009.4050.801.2012.000044.00

PT Bank Maspion Indonesia Cab. Kembang Jepun

PT BMI Cab. Kembang Jepun, Jl. Kembang Jepun No.38-40, Surabaya

10 Oktober 2012 s.d. 10 Oktober 2013

009.4050.801.2012.000031.00

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Malang

Jl.K.H. Zainul Arifin No.91-93 Malang 4 September 2012 s.d. 4 September 2013

009.4050.801.2012.000034.00

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Mangga Dua

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Mangga Dua, Jl.Mangga Dua Raya Blok E 4 No.1, Jakarta

14 September 2012 s.d. 14 September 2013

009.1050.801.2012.000574.00

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Manyar

Jl.Manyar No.57-57A, Surabaya 16 Agustus 2012 s.d. 16 Agustus 2013

009.1050.801.2013.000268.00

PT Bank Maspion Indonesia, Palembang

Jl.Veteran No. 264 F-G 1 Maret 2013 s.d. 1 Maret 2014

4. Polis Asuransi Money in Safe

a. PT China Taiping Insurance Indonesia

Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko Periode Pertanggungan

CIIMIS-006-08-12 (Cover Note)

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang utama Bandung

1. Cabang Utama Bandung, Jl.Sunda No.54 & 54A, Bandung

2. Cabang Utama Bandung, Jl.Pajajaran No.68B, Bandung

3. Capem Kopo Bandung, Jl.Kopo Bihbul No.98, Bandung

25 Agustus 2012 s.d. 25 Agustus 2013

CIIMIS-003-08-12 (Cover Note)

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Makassar

1. Cabang Utama Ahmad Yani, Jl. Jl. Ahmad Yani No.11-12, Makassar

2. Capem Sam Ratulangi Makassar, Jl.Sam Ratulangi No.42, Makassar

3. Kios Bank Makassar Sudirohusodo, Jl. Dr.Wahidin Sudirohusodo No.7, Makassar

25 Agustus 2012 s.d. 25 Agustus 2013

CIIMIS-005-08-12 (Cover Note)

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Jakarta Mangga Dua

Jl. Mangga Dua Raya Blok E-4 Kav.No.1 Jakarta Utara

25 Agustus 2012 s.d. 25 Agustus 2013

CIIMIS-004-08-12 (Cover Note)

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Purwokerto

Cabang Purwokerto, Jl.Piere Tendean, Ruko Eks Kodim No.57, Purwokerto

25 Agustus 2012 s.d. 25 Agustus 2013

CIIMIS-002-08-12 (Cover Note)

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Solo

Cabang Solo, Jl.Brigjend Slamet Riyadi No.129, Solo

25 Agustus 2012 s.d. 25 Agustus 2013

CIIMIS-001-08-12 (Cover Note)

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Utama Semarang

-Cabang Utama Semarang, Komp.Pertokoan & Perkantoran Jurnatan, Jl. H Agus Salim Blok D No.11-12, Semarang -Capem LIK Semarang, Jl.Industri VI Ruko 4, Semarang

-Capem Majapahit, Jl.Majapahit 228 B-C, Semarang

25 Agustus 2012 s.d. 25 Agustus 2013

Page 139: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

123

b. Asuransi Wahana Tata

Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko Periode Pertanggungan

009.5100.801.2012.000081.00

Bank Maspion Indonesia Kas Citraland Lakarsantri

Jl.Taman Gapura A-16, Citraland Surabaya

31 Oktober 2012 s.d. 31 Oktober 2013

009.5100.801.2013.000035.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Nibung Medan

Jl. Kol. A. Kawilarang No.6 (d/h. Jl. Nibung Raya), Medan

1 Mei 2013 s.d. 1 Mei 2014

009.5100.801.2013.000038.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Asia

Jl.Asia No.168 E, Medan 01 Juni 2013 s.d. 01 Juni 2014

009.5100.801.2012.000032

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Malang

Jl. K.H. Zainul Arifin No.91-93, Malang 01 Juli 2012 s.d. 1 Juli 2013

009.5100.801.2012.000033.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Patimura

Jl.Patimura No.32 Blok B-15, Denpasar 1 Juli 2012 s.d. 1 Juli 2013

009.5100.801.2012.000069.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Manyar

Jl.Manyar No.57-57 A, Surabaya 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000077.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Kapas Krampung

Jl. Kapas Krampung No. 46 I, Surabaya 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000068.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Manukan

Jl.Manukan Tama A III/1, Surabaya 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000070.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Pasar Atom

Perbelanjaan Pasar Atum Lt.2 Tahap II Jl. Bunguran, Surabaya

22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000076.00

PT Bank Maspion Indonesia Kas Bromo

Jl.Bromo I/7-9, Surabaya 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000079.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Gresik

Jl.Dr.Sutomo, No.82-84, Gresik 1 Agustus 2012 s.d. 1 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000028.00

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Utama Diponegoro

Ruko Genteng Biru, Jl. Diponegoro No.150 Blok BI No. 1-2,Denpasar

27 Juni 2012 s.d. 27 Juni 2013

009.5100.801.2012.000075.00

PT Bank Maspion Indonesia Cabang HR Muhammad

Jl. HR Muhammad No.51 (869/Ruko), Surabaya

22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000074.00

PT Bank Maspion Indonesia Kembang Jepun

Jl.Kembang Jepun No.38-40, Surabaya 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000078.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Pepelegi

Jl.Raya Pepelegi Kav.5, Waru sidoarjo 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013

009.4050.801.2012.000025.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Pepelegi

Jl.Raya Pepelegi Kav.5, Waru sidoarjo 10 Agustus 2012 s.d. 10 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000072.01

PT Bank Maspion Indonesia, Capem Primkopal Juanda

Jl.Semeru No.11,Waru - Sidoarjo 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000073.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Sepanjang

Jl.Raya Kalijaten, RT 05 RW 01, Komplek Alfamidi, Kecamatan Taman Sepanjang, Sidoarjo

22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000066.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Sidoarjo

Jl. A. Yani No.41 C, Sidoarjo 1 Agustus 2012 s.d. 1 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000051.00

PT Bank Maspion Indonesia Pusat

Jl. Basuki Rahmat No.50-54, Surabaya 1 Agustus 2012 s.d. 1 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000065.00

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Utama Mangga Dua

Jl.Mangga Dua Raya Blok E 4 No.1, Jakarta 1 Agustus 2012 s.d. 1 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000071.00

PT Bank Maspion Indonesia Capem Pasar Turi

Pertokoan Turi Mas, Jl.Semarang No.142 Surabaya

22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013

009.5100.801.2013.000036.00

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Utama Sutomo

Jl. Sutomo No.48-50, Medan 01 Juni 2013 s.d. 01 Juni 2014

009.5100.801.2012.000032.00

PT Bank Maspion Indonesia Jl.KH. Zainul Arifin No.91-93, Sukoharjo, Klojen, Malang

01Juli 2012 s.d. 01 Juli 2013

Page 140: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

124

009.4050.801.2012.000032.00

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Solo

Cabang Solo, Jl.Brigjend Slamet Riyadi No.129, Solo

4 September 2012 s.d. 4 September 2013

009.5100.801.2011.000036.00

PT Bank Maspion Indonesia Jl.KH. Zainul Arifin No.91-93, Malang 07 Juli 2012 s.d. 07 Juli 2013

009.5100.801.2012.000028.00

PT Bank Maspion Indonesia Jl.Diponegoro 150 Blok B1/1-2, Denpasar 27 Juni 2012 s.d. 27 Juni 2013

009.5100.801.2011.000034.00

PT Bank Maspion Indonesia Jl.Diponegoro 150 Blok B1/1-2, Denpasar 01 Juli 2012 s.d. 01 Juli 2013

009.5100.801.2013.000038.00

PT Bank Maspion Indonesia Jl.Sutomo 48-50, Medan 01 Juni 2013 s.d. 01 Juni 2014

009.5100.801.2013.000030.00

PT Bank Maspion Indonesia Jl. Veteran No. 264 F-G Palembang 01 Maret 2013 s.d. 01 Juni 2014

009.5100.801.2013.000032.00

PT Bank Maspion Indonesia Jl.Gunung Sahari No. 16 27 Maret 2013 s.d. 27 September 2013

5. Polis Asuransi Money in Transit

a. PT China Taiping Insurance Indonesia

Nomor Polis Nama Tertanggung Alamat Kantor Cabang Periode Pertanggungan

CIIMIT-005-08-12 (Cover Note)

PT Bank Maspion Indonesia, cabang utama Bandung

1. Cabang Utama Bandung, Jl.Sunda No.54 & 54A, Bandung

2. Cabang Utama Bandung, Jl.Pajajaran No.68B, Bandung

3. Capem Kopo Bandung, Jl.Kopo Bihbul No.98, Bandung

25 Agustus 2012 s.d. 25 Agustus 2013

CIIMIT-003-08-12 (Cover Note)

PT Bank Maspion Indonesia, cabang Solo

Jl.Brigjend Slamet Riyadi No.129. Solo 25 Agustus 2011 s.d. 25 Agustus 2013

CIIMIT-004-08-12 (Cover Note)

PT Bank Maspion Indonesia, cabang Makassar

1. Cabang Utama Ahmad Yani, Jl. Ahmad Yani No.11-12, Makassar

2. Capem Sam Ratulangi Makassar, Jl.Sam Ratulangi No.42, Makassar

3. Kios Bank Makassar Sudirohusodo, Jl. Dr.Wahidin Sudirohusodo No.7

25 Agustus 2012 s.d. 25 Agustus 2013

CIIMIT-002-08-12 (Cover Note)

PT Bank Maspion Indonesia, cabang Purwokerto

Jl.Piere Tendean, Ruko Eks Kodim No.57, Purwokerto

25 Agustus 2012 s.d. 25 Agustus 2013

CIIMIT-001-08-12 (Cover Note)

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Utama Semarang

1. Cabang Utama Semarang, Komp. Pertokoan & Perkantoran Jurnatan Jl. H. Agus Salim Blok D No.11-12, Semarang

2. Capem LIK Semarang, Jl. Industri VI Ruko 4, Semarang

25 Agustus 2012 s.d. 25 Agustus 2013

b. Asuransi Wahana Tata

Nomor Polis Nama Tertanggung Alamat Tertanggung Periode

Pertanggungan 009.5100.801.2012.000036.00

PT Bank Maspion Indonesia Cab. Malang

Jl.KH. Zainul Arifin No.91-93, Malang 1 Agustus 2012 s.d. 1 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000064

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Utama Mangga Dua

Jl.Mangga Dua Raya Blok E 4 No.1, Jakarta Utara

01 Agustus 2012 s.d. 01 Agustus 2013

009.5100.801.2012.000034.00

PT Bank Maspion Indonesia Jl. Diponegoro No. 150 Blok BI No.1-2, Denpasar

1 Juli 2012 s.d. 1 Juli 2013

009.5100.801.2013.000037.00

PT Bank Maspion Indonesia Cabang Utama Sutomo

Jl.Sutomo No.48-50, Medan 1 Juni 2013 s.d. 1 Juni 2014

009.5100.801.2012.000067.00

PT Bank Maspion Indonesia Jl.Basuki Rahmat No.50-54, Surabaya 1 Agustus 2012 s.d. 1 Agustus 2013

009.5100.801.2013.000033.00

PT Bank Maspion Indonesia Jl. Gunung Sahari No. 18 27 Maret 2013 s.d. 27 September 2014

009.5100.801.2013.000031.00

PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Manyar

Jl.Manyar No.57-57A, Surabaya 16 Agustus 2012 s.d. 16 Agustus 2013

Page 141: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

125

6. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Asuransi kendaran bermotor Perseroan meliputi asuransi untuk mobil dan sepeda motor. Saat ini asset yang terdaftar memiliki asuransi yaitu sebanyak 121 unit mobil dan 26 unit sepeda motor. N. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD COORPORATE GOVERNANCE) Sejalan dengan visi dan misi, manajemen Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan citra positif perusahaan untuk menjadi lebih baik. Penerapan Good Corporate Governance (“GCG”) secara konsisten akan meningkatkan daya saing dan kinerja perusahaan, yang pada akhirnya memperkokoh kepercayaan stakeholder kepada Perseroan. Sebagai bagian dari komitmen dalam menerapkan GCG, setiap aktivitas Perseroan senantiasa mengutamakan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Setiap unit melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam pekerjaan atau tugas sehari-hari dan budaya kepatuhan ditanamkan pada seluruh jenjang organisasi. Direksi memastikan agar GCG diimplementasikan dengan standar terbaik dan Dewan Komisaris wajib memantau pelaksanaan keefektifan pelaksanaan GCG.

GCG pada dasarnya diciptakan sebagai sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan, yang berperan sebagai pengukur kinerja yang sehat, sebuah perusahaan melaui etika kerja dan prinsip-prinsip kerja yang baik. Sistem ini menjaga Perseroan agar dikelola secara terarah untuk memberikan keuntungan bagi stakeholder.

Manajemen menyadari bahwa pelaksanaan tata kelola perusahan membutuhkan suatu kesadaran, kerja keras dan dukungan dari pihak ketiga. Selain itu manajemen juga menyadari pentingnya konsistensi serta penyempurnaan dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.

Untuk menerapkan tata kelola perusahaan Perseroan mempersiapkan perangkat-perangkatnya yakni Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen, Direktur Tidak Terafiliasi, Sekretaris Perusahaan, Komite-komite dibawah Komisaris dan Komite-komite dibawah Direksi. Self Assessment Pelaksanaan GCG Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia mengenai Tata Kelola Perusahaan, Perseroan telah melakukan self assessment pelaksanaan tata kelola dengan membandingkan antara kinerja dengan kriteria minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Berdasarkan hasil self assessment tersebut, nilai komposit pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan adalah 1,425 dengan predikat ”Sangat Baik”.

No. Aspek yang dinilai Bobot (a)

Peringkat (b)

Nilai (a) x (b)

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung Jawab Dewan Komisaris 10,00% 2 0,200 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 20,00% 1 0,200 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 10,00% 2 0,200 4. Penanganan benturan kepentingan 10,00% 1 0,100 5. Penerapan fungsi kepatuhan Perseroan 5,00% 1 0,050 6. Penerapan fungsi Audit Intern 5,00% 2 0,100 7. Penerapan fungsi Audit Ekstern 5,00% 1 0,050 8. Penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern 7,50% 2 0,150 9. Penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Besar 7,50% 1 0,075 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Perseroan,

laporan pelaksanaan GCG dan laporan internal 15,00% 2 0,300

11. Rencana Strategis Perseroan 5,00% 2 0,100 Nilai Komposit 100,00% 1,525 • Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah dijalankan secara efektif baik melalui

pengawasan secara langsung maupun tidak langsung. Dewan Komisaris Perseroan bertindak dan mengambil keputusan secara independen, memiliki kompetensi dan integritas sesuai dengan ukuran dan kompleksitas Perseroan. Rapat Dewan Komisaris terselenggara secara efektif dan fokus kepada hal-hal

Page 142: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

126

yang bersifat strategis. Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan Komisaris telah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Perseroan serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

• Direksi telah menjalankan tata kelola perusahaan dengan baik dan melakukan upaya penyempurnaan proses kerja, kebijakan dan prosedur sesuai dengan perkembangan usaha Perseroan. Jumlah dan komposisi Direksi telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Direksi bertindak dan mengambil keputusan secara independen, memiliki kompetensi dan integritas yang sesuai dengan ukuran dan kompleksitas Perseroan.

• Komposisi dan kompetensi anggota Komite sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Perseroan. Komite memberikan rekomendasi dan masukan kepada Dewan Komisaris dalam mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Rapat Komite akan diselenggarakan secara lebih efektif dan berkala.

• Perseroan telah mengatur ketentuan mengenai benturan kepentingan, tidak terdapat perbedaan perlakuan antara pihak terkait dan pihak tidak terkait.

• Fungsi kepatuhan Perseroan telah berjalan efektif dan independen terhadap satuan kerja operasional. Perseroan terus menerus membangun compliance awareness dan memastikan agar pedoman, sistem dan prosedur serta kebijakan internal Perseroan secara konsisten dilaksanakan oleh seluruh unit kerja.

• Fungsi audit intern Perseroan dilaksanakan secara independen dan obyektif. Perseroan telah memiliki pedoman internal yang sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Perseroan (SPFAIB).

• Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik yang ditunjuk dilakukan dengan independen dan memenuhi standar profesional Akuntan Publik dengan kualitas dan cakupan hasil audit yang baik.

• Dewan Komisaris dan Direksi melakukan pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko. Penerapan manajamen risiko termasuk sistem pengendalian intern berjalan dengan baik dan efektif sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha Perseroan.

• Perseroan telah memiliki kebijakan penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar dan tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit.

• Penyampaian informasi keuangan dan non keuangan Perseroan kepada publik dilakukan melalui Laporan Keuangan Publikasi, Laporan Tahunan dan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance secara tepat waktu sesuai dengan cakupan dan ketentuan yang berlaku. Disamping itu informasi juga tersedia pada website Perseroan.

• Rencana strategis Perseroan telah disusun secara realistis dengan memperhatikan seluruh faktor eksternal dan internal termasuk prinsip kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat.

O. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, Perseroan memiliki komitmen untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Hal tersebut disebabkan karena kenyataan bahwa keberhasilan Perseroan selama ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat sehingga Perseroan memberikan sumbangsih nyata khususnya bagi masyarakat di sekitar tempat Perseroan beroperasi. Kegiatan CSR yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut: Secara rutin setiap tahun karyawan Perseroan berpartisipasi dalam kegiatan donor darah yang

diselenggarakan oleh Bank Indonesia, Badan Musyarawah Perbankan Daerah dan Palang Merah Indonesia.

Memberikan sumbangan kepada korban bencana alam seperti korban di Merapi, Mentawai, Padang dan korban banjir di Jakarta.

Berpartisipasi dalam kegiatan sosial untuk panti asuhan / keluarga miskin / anak jalanan yang diselenggarakan oleh Badan Musyawarah Perbankan Daerah.

Memberikan sumbangan untuk kegiatan keagamaan antara lain sumbangan untuk qurban Idul Adha, pembangunan vihara dan sumbangan untuk pura.

Berpartisipasi dalam pembangunan gedung Posyandu. Berpartisipasi dalam pembangunan gedung sekolah dasar di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur yang

diselenggarakan oleh Perbanas Jawa Timur. Pemberian tabungan kepada siswa berprestasi baik secara akademik maupun non akademik

Page 143: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

127

P. STRATEGI PERSEROAN

Demi untuk mewujudkan visi dan misi Perseroan, berikut ini langkah-langkah strategis yang ditempuh Perseroan demi meningkatkan value Perseroan: Dengan visi untuk menjadi salah satu bank regional terbaik di Indonesia, Perseroan dalam pengembangan

usahanya mempunyai sasaran pasar yaitu retail business. Salah satu strategi yang telah diterapkan dalam perluasan jaringan pelayanan Perseroan adalah dengan

memperbanyak electronic channel antara lain kerjasama dengan salah satu switching provider terbesar di Indonesia yaitu Jaringan PRIMA sehingga nasabah dapat bertransaksi di ribuan ATM yang tergabung dalam Jaringan PRIMA.

Selain itu Perseroan juga memfokuskan penyaluran kredit kepada sektor perdagangan dan industri yang telah terbukti dapat bertahan dalam berbagai krisis ekonomi. Namun demikian, Perseroan senantiasa memegang teguh prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.

Upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada para nasabah dimulai dari pembinaan seluruh jajaran karyawan Perseroan untuk selalu memberikan pelayanan prima. Selain itu, Perseroan juga melakukan diversifikasi dan pengembangan produk baik berupa existing product development maupun peluncuran produk baru.

Q. PROSPEK USAHA PERSEROAN

Saat ini Perseroan memiliki jumlah nasabah sebanyak 90.503 yang tersebar di Surabaya, Malang, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makasar, Solo dan Purwokerto baik secara institusi ataupun perorangan. Ini membuktikan bahwa Perseroan bukan hanya dikenal di sekitar Jawa Timur namun sudah dikenal diluar kota Jawa Timur. Berikut jumlah rekening nasabah dari tahun 2007 hingga 2012: No. Kota 31 Desember

2012 2011 2010 2009 2008 1. Surabaya Institusi 842 752 710 745 736 Perorangan 51.468 53.443 59.629 62.153 71.175 Sub jumlah 52.310 54.195 60.339 62.898 71.911 2. Malang Institusi 37 38 30 33 33 Perorangan 2.773 2.874 2.990 3.105 3.283 Sub jumlah 2.810 2.912 3.020 3.138 3.316 3. Jakarta Institusi 306 307 377 311 301 Perorangan 10.817 12.075 13.508 15.001 19.805 Sub jumlah 11.123 12.382 13.885 15.312 20.106 4. Semarang Institusi 103 100 105 124 120 Perorangan 4.609 4.685 4.811 5.143 8.722 Sub jumlah 4.712 4.785 4.916 5.267 8.842 5. Denpasar Institusi 44 43 41 39 36 Perorangan 2.701 3.161 3.937 3.519 3.374 Sub jumlah 2.745 3.204 3.978 3.558 3.410 6. Medan Institusi 87 79 72 70 70 Perorangan 5.226 5.565 5.851 5.768 6.762 Sub jumlah 5.313 5.644 5.923 5.838 6.832 7. Bandung Institusi 44 45 42 34 37 Perorangan 2.114 2.029 2.345 2.547 2.628 Sub jumlah 2.158 2.074 2.387 2.581 2.665

8. Makasar Institusi 49 47 41 42 34 Perorangan 4.566 4.640 5.296 5.505 6.020 Sub jumlah 4.615 4.687 5.337 5.547 6.054

Page 144: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

128

No. Kota 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008

9. Solo Institusi 51 46 33 39 43 Perorangan 3.079 3.214 3.277 3.259 3.366 Sub jumlah 3.130 3.260 3.310 3.298 3.409 10. Purwokerto Institusi 16 15 13 11 11 Perorangan 1.021 1.074 1.067 1.155 1.081 Sub jumlah 1.037 1.089 1.080 1.166 1.092 11. Palembang Institusi - - - - - Perorangan - - - - - Sub jumlah - - - - - Jumlah Rekening 89.953 94.232 104.175 108.603 127.637

Dalam rangka pelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme serta penerapan manajemen risiko, secara berkala Perseroan melakukan pemantauan terhadap rekening-rekening nasabah yang tidak aktif maupun berada di bawah ketentuan saldo minimum. Terhadap nasabah-nasabah dengan kategori tersebut Perseroan mengirimkan surat pemberitahuan agar nasabah melakukan penambahan dana sekaligus melakukan pengkinian data. Apabila sampai dengan batas waktu tertentu (sesuai dengan pemberitahuan di dalam surat ke nasabah) nasabah-nasabah yang rekeningnya tidak aktif dan telah berada di bawah saldo minimum tidak melakukan penambahan dana maka Perseroan akan melakukan penutupan rekening.

Perseroan merupakan salah satu bank umum yang berkantor pusat di Surabaya. Dibawah ini adalah tabel yang menggambarkan posisi Perseroan di antara bank-bank yang berkantor pusat di Surabaya baik dari sisi kredit, simpanan nasabah, aset dan ekuitas, dengan data sebagai berikut:

Keterangan Kredit Simpanan Bank Aset Ekuitas Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta %

BPD Jatim 18.278.255 76,59 21.981.285 77,56 29.112.193 79,00 5.487.106 84,28 Perseroan 2.691.286 11,28 3.000.103 10,59 3.403.283 9,24 369.898 5,68 Prima Master 1.303.303 5,46 1.310.658 4,62 1.750.398 4,75 212.975 3.27 Bank Antar Daerah 934.602 3,92 1.286.287 4,54 1.529.756 4,15 192.841 2,96 Centratama Nasional Bank 617.159 2,59 716.926 2,53 896.126 2,43 135.166 2,08 Anglomas International Bank 38.907 0,16 46.177 0,16 159.738 0,43 112.286 1,72 Jumlah 23.863.512 100,00 28.341.436 100,00 36.851.494 100,00 6.510.272 100,00 Sumber : Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Konvensional per 31 Desember 2012 dari website Bank Indonesia (www.bi.go.id) Pada triwulan IV-2012, perbankan (Bank Umum dan BPR) di Jawa Timur masih menunjukkan perkembangan kinerja yang positif, tercermin dari indikator total aset, kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh dengan baik serta tingkat risiko kredit yang dicerminkan oleh rasio Non Performing Loan (NPL) terjaga di bawah 5%. Aset Bank Umum dan BPR tumbuh sebesar 20,79% (yoy) dengan penyaluran utama pada kredit. Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit Bank Umum dan BPR yang mencapai 26,18% (yoy) dan diiringi oleh kualitas kredit atau rasio NPL yang terjaga di kisaran 2,68%. Pada triwulan I-2013, kinerja industri perbankan di Jawa Timur diperkirakan sedikit mengalami perbaikan, meskipun terdapat tekanan dari beberapa faktor. Struktur dan pondasi sistem perbankan yang cukup baik diperkirakan masih dapat terjaga terutama ditopang oleh peningkatan fungsi intermediasi oleh perbankan. Pelonggaran suku bunga disertai penyusunan strategi pengembangan usaha yang tepat oleh perbankan diharapkan mampu meningkatkan peran sektor perbankan untuk mendorong perekonomian daerah. Selanjutnya, pertumbuhan kredit oleh perbankan pada triwulan I-2013 di Jawa Timur diperkirakan mengalami peningkatan, meskipun tidak sebesar pertumbuhan tahun sebelumnya. Tren penurunan suku bunga perbankan diharapkan mampu mendorong pertumbuhan kredit, khususnya pada sektor produktif, namun dalam batas pertumbuhan yang terjaga. Sektor ekonomi andalan Jatim seperti sektor perdagangan, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi serta sektor transportasi dan komunikasi pertanian masih menjadi sektor unggulan bagi perbankan untuk dibiayai. Disamping itu, kredit konsumsi juga diperkirakan masih tetap tumbuh stabil (Sumber : Kajian Ekonomi Regional Jawa Timur; Bank Indonesia, 7 Februari 2013)

Page 145: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

129

Berdasarkan data dari Bank Dunia, persentase jumlah penduduk yang memiliki rekening di Bank tahun 2011 dengan cakupan umur diatas 15 tahun keatas, Indonesia hanya berkisar 19,58% berada di bawah Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam masing-masing 72,67%, 66,17%, 26,56% dan 21,37%. Ini mengisyaratkan peluang Perseroan dalam industri perbankan masih cukup besar mengingat baru sedikit dari jumlah penduduk Indonesia yang menyimpan dana nya pada lembaga keuangan.

Page 146: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

130

BAB X. INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA

A. Umum

Pada tanggal 9 Januari 2004 Bank Indonesia telah meluncurkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan. Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut.

API merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Bertitik tolak dari keinginan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dalam mengimplementasikan API selama dua tahun terakhir, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menyempurnakan program-program kegiatan yang tercantum dalam API. Penyempurnaan program-program kegiatan API tersebut tidak terlepas pula dari perkembangan-perkembangan yang terjadi pada perekonomian nasional maupun internasional. Penyempurnaan terhadap program-program API tersebut antara lain mencakup strategi-strategi yang lebih spesifik mengenai pengembangan perbankan syariah, BPR, dan UMKM ke depan sehingga API diharapkan memiliki program kegiatan yang lebih lengkap dan komprehensif yang mencakup sistem perbankan secara menyeluruh terkait Bank umum dan BPR, baik konvensional maupun syariah, serta pengembangan UMKM.

Guna memudahkan dalam merumuskan arah kebijakannya, fokus penyusunan API dibagi dan diarahkan pada proses pembentukan 6 (enam) pilar infrastruktur yang dibutuhkan oleh perbankan nasional, yaitu: 1. Pilar pertama adalah program penguatan struktur perbankan nasional yang bertujuan untuk menciptakan

struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan.

2. Pilar kedua adalah program peningkatan kualitas pengaturan perbankan yang bertujuan menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada standar internasional.

3. Pilar ketiga adalah program peningkatan fungsi pengawasan untuk menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.

4. Pilar keempat adalah program peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan yang bertujuan untuk menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional.

5. Pilar kelima adalah program peningkatan infrastruktur perbankan yang bertujuan untuk mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat.

6. Pilar keenam adalah program peningkatan perlindungan nasabah yang bertujuan untuk mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.

Page 147: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

131

Sumber : Bank Indonesia

B. Prospek Perbankan Nasional

Perkembangan industri perbankan di Indonesia akan berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan meningkatnya aktivitas perekonomian, sektor riil akan melakukan ekspansi dimana ekspansi tersebut akan menjadi peluang bagi perbankan untuk menyediakan kredit. Pada tahun 2012, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mengalami perlambatan sebagai dampak dari krisis Eropa yang mulai mempengaruhi kinerja ekspor. Namun demikian, penurunan ekspor diharapkan dapat diimbangi oleh konsumsi domestik baik yang berasal dari belanja masyarakat maupun belanja pemerintah. Sehingga konsumsi domestik yang di kuartal 3 tahun 2012 mencapai 61,87% dari PDB (Sumber : BPS) dapat mengimbangi efek perlambatan ekonomi global tersebut. Di samping itu, inflasi yang relatif terjaga membuat ruang antara BI rate dan tingkat inflasi di Indonesia juga masih terbuka, menyebabkan urgensi untuk menaikkan BI rate dalam jangka pendek berkurang.

Sumber : Bank Dunia Sumber : Bank Indonesia

Pertumbuhan positif industri perbankan di Indonesia dapat terlihat dari Indikator-indikator utama seperti pertumbuhan penyaluran kredit perbankan yang mencapai 24,59% (yoy) pada Desember 2011 yang diikuti rasio NPL (Non Performing Loan) yang terus menurun mencapai 2,17% di tahun yang sama. CAR (Capital Adequate Ratio) perbankan Indonesia juga berada di level 16,05%, jauh di atas ketentuan BI di level 8%. Selain itu, ruang ekspansi perbankan nasional masih terbuka melihat LDR (Loan to Deposit Ratio) baru mencapai 78,77% di tahun 2011.

Page 148: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

132

Sumber : Bank Indonesia

Sumber : Bank Indonesia

Bank Indonesia juga mendorong pertumbuhan kredit dengan mengeluarkan peraturan agar perbankan wajib mengumumkan Suku Bunga Dasar Kredit (prime lending rates) yang dapat mendorong suku bunga menjadi lebih kompetitif. Selain itu BI juga mengeluarkan peraturan yang mengkaitkan besaran Giro Wajib Minimum perbankan dengan LDR (Loan to Deposit Ratio). Meskipun demikian, BI tetap menekankan perbankan untuk menerapkan prinsip kehati-hatian agar NPL (Non Performing Loan) tetap berada di bawah 5%.

Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap perbankan, BI juga sedang menggalakkan program keuangan inklusif dan telah menandatangani tiga (3) buah Nota Kesepahaman (MoU), yaitu antara : 1. Bank Indonesia dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dalam rangka

pelaksanaan edukasi perbankan dan keuangan kepada peserta didik di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah umum serta universitas;

2. Bank Indonesia dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, dalam rangka peningkatan akses pembiayaan bagi UKM bidang kelautan; dan

3. Bank Indonesia dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat memperoleh dokumen pertanahan dalam rangka perluasan dan pemerataan akses pembiayaan perbankan.

Selain menandatangani Nota Kesepahaman (MoU), BI juga akan menerbitkan kebijakan yang terkait dengan: 1. Branchless banking, yang merupakan kebijakan untuk memperluas jangkauan bank dalam memberikan jasa

keuangan. 2. Financial Education, yang merupakan kebijakan untuk meningkatkan financial literacy sehingga masyarakat

dapat memanfaatkan produk dan jasa keuangan untuk meningkatkan kesehjateraan hidupnya. 3. Start Up Kredit, yang merupakan upaya untuk menciptakan produk dan jasa perbankan yang sesuai dengan

kebutuhan pengusaha pemula.

Page 149: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

133

4. Financial Identity Number (FIN), yang merupakan penyusunan nomor induk keuangan yang mencakup masyarakat yang sama sekali belum pernah berhubungan dengan bank (Strictly unbanked people), masyarakat yang pernah terhubung dengan bank (Partially unbanked), maupun masyarakat yang sudah terhubung dengan bank (Fully banked).

C. Pengawasan dan Peraturan Perbankan Indonesia

Berdasarkan Undang-undang No. 7 Tahun 1992 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (“Undang-Undang Perbankan”) dan sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia (“Undang-Undang BI”) dan perubahan terakhir dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang, Bank Indonesia (BI) adalah suatu lembaga yang independen dan bebas dari intervensi dan/atau pihak lain. Tujuan BI adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah, yang dapat dicapai dengan melaksanakan tugas-tugas, antara lain : a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter; b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; c. Mengatur dan mengawasi bank.

Untuk menunjang tugas pokoknya, BI diberikan wewenang untuk mengeluarkan dan mengatur peredaran Rupiah. BI juga menerbitkan kebijakan mengenai wewenang kesehatan, solvabilitas dan likuiditas bank, mengatur lalu-lintas pembayaran dan menyelenggarakan kliring dan penyelesaian akhir transaksi antar bank.

Undang-undang Perbankan dan Undang-undang BI adalah landasan hukum utama yang mengatur pemberian ijin-ijin usaha dan pengaturan sektor perbankan. Undang-undang ini memberikan kewenangan yang besar kepada BI. Perbankan Indonesia juga tunduk pada peraturan-peraturan, keputusan-keputusan dan peraturan pelaksanaan yang diterbitkan oleh BI, Menteri Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. C.1. Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan

Pendekatan Standar

Dalam rangka penyempurnaan pengaturan terkait dengan perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang bertujuan agar perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) semakin mencerminkan risiko yang dihadapi Bank serta sejalan dengan standar yang berlaku secara internasional, maka Bank Indonesia menerbitkan Surat Edaran BI No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengenai Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar, dengan pokok-pokok pengaturan sebagai berikut:

i. Risiko Kredit meliputi Risiko Kredit akibat kegagalan debitur, kegagalan pihak lawan (counterparty credit

risk) dan kegagalan setelmen (settlement risk). ii. Formula perhitungan ATMR adalah Tagihan Bersih x Bobot Risiko. iii. Perhitungan Tagihan Bersih dibedakan sebagai berikut:

a. Eksposur aset dalam neraca b. Eksposur transaksi rekening administratif c. Eksposur yang menimbulkan counterparty credit risk dibedakan menjadi:

- Eksposur transaksi derivatif, baik positif maupun negatif mark to market - Eksposur transaksi repo - Eksposur transaksi reverse repo.

d. Eksposur yang menimbulkan settlement risk dibedakan menjadi: - Transaksi Delivery versus Payment - Transaksi Non Delivery versus Payment.

iv. Bobot Risiko ditetapkan berdasarkan: a. peringkat debitur atau pihak lawan, sesuai kategori portofolio; atau b. prosentase tertentu untuk jenis tagihan tertentu.

Page 150: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

134

v. Kategori portofolio meliputi: a. Tagihan kepada Pemerintah; b. Tagihan kepada Entitas Sektor Publik; c. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional; d. Tagihan kepada Bank; e. Kredit Beragun Rumah Tinggal; f. Kredit Beragun Properti Komersial; g. Kredit Pegawai atau Pensiunan; h. Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel; i. Tagihan kepada Korporasi; j. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo; k. Aset Lainnya.

vi. Peringkat yang dipergunakan adalah peringkat terkini yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku. Peringkat domestik digunakan untuk penetapan bobot risiko tagihan dalam Rupiah dan peringkat internasional digunakan untuk penetapan bobot risiko tagihan valuta asing. Tagihan dalam bentuk surat-surat berharga (SSB) menggunakan peringkat SSB sedangkan tagihan dalam bentuk selain SSB menggunakan peringkat debitur.

vii. Teknik Mitigasi Risiko Kredit (MRK) yang diakui adalah: a. Teknik MRK – Agunan; b. Teknik MRK – Garansi; c. Teknik MRK – Penjaminan atau Asuransi Kredit.

viii. Jenis agunan yang diakui dalam Teknik MRK – Agunan hanyalah yang berupa aset keuangan yaitu: a. Uang tunai yang disimpan di bank penyedia dana; b. Giro, tabungan, deposito yang diterbitkan oleh bank penyedia dana; c. Emas yang disimpan oleh bank penyedia dana; d. Surat Utang Negara (SUN); e. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN); f. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS); g. Surat Berharga dengan peringkat tertentu.

Terdapat 2 (dua) pendekatan untuk menghitung ATMR atas eksposur yang menggunakan Teknik MRK – Agunan yaitu Pendekatan Sederhana dan Pendekatan Komprehensif.

ix. Penerbit Garansi yang diakui dalam Teknik MRK – Garansi meliputi: a. Pihak yang tergolong Tagihan kepada Pemerintah; b. Pihak yang tergolong sebagai Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain dengan bobot risiko lebih

rendah dan peringkat paling kurang BBB-; c. Bank Umum yang berbadan hukum Indonesia, kantor cabang bank asing dan Lembaga

Pembiayaan Ekspor Indonesia dengan bobot risiko lebih rendah; d. Bank yang berbadan hukum asing dan tergolong prime bank; e. Lembaga keuangan yang bergerak di bidang penjaminan atau asuransi dan tergolong sebagai

Tagihan kepada Entitas Sektor Publik dan Tagihan kepada Korporasi.

C.2. Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.7/15/PBI/2005 tanggal 1 Juli 2005 tentang Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum serta Peraturan Bank Indonesia No. 9/16/PBI/2007 tanggal 3 Desember 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 7/15/PBI/2005 tentang Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum, bank wajib memenuhi modal inti paling kurang sebesar Rp 80.000 juta pada tanggal 31 Desember 2007, dan selanjutnya wajib memenuhi jumlah modal inti paling kurang sebesar Rp 100.000 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 Tentang Kegiatan Usaha Dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank, pada pasal 3 ayat (1) disebutkan Berdasarkan Modal Inti yang dimiliki, Bank dikelompokkan menjadi 4 BUKU, yaitu: a. BUKU 1 adalah Bank dengan Modal Inti sampai dengan kurang dari Rp1.000.000.000.000,00 (satu

triliun Rupiah);

Page 151: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

135

b. BUKU 2 adalah Bank dengan Modal Inti paling sedikit sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun Rupiah) sampai dengan kurang dari Rp5.000.000.000.000,00 (lima triliun Rupiah);

c. BUKU 3 adalah Bank dengan Modal Inti paling sedikit sebesar Rp5.000.000.000.000,00 (lima triliun Rupiah) sampai dengan kurang dari Rp30.000.000.000.000,00 (tiga puluh triliun Rupiah); dan

d. BUKU 4 adalah Bank dengan Modal Inti paling sedikit sebesar Rp30.000.000.000.000,00 (tiga puluh triliun Rupiah).

dan pasal 5 disebutkan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional yang dapat dilakukan pada masing-masing BUKU ditetapkan sebagai berikut: a. BUKU 1 hanya dapat melakukan:

1. Kegiatan Usaha dalam Rupiah yang meliputi kegiatan penghimpunan dana yang merupakan produk atau aktivitas dasar; kegiatan penyaluran dana yang merupakan produk atau aktivitas dasar; kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance); kegiatan dengan cakupan terbatas untuk keagenan dan kerjasama; kegiatan sistem pembayaran dan electronic banking dengan cakupan terbatas; kegiatan penyertaan modal sementara dalam rangka penyelamatan kredit; dan jasa lainnya;

2. kegiatan sebagai Pedagang Valuta Asing (PVA). 3. kegiatan lainnya yang digolongkan sebagai produk atau aktivitas dasar dalam Rupiah yang lazim

dilakukan oleh Bank dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

b. BUKU 2 dapat melakukan: 1. Kegiatan Usaha dalam Rupiah dan valuta asing kegiatan penghimpunan dana sebagaimana

dilakukan dalam BUKU 1; kegiatan penyaluran dana sebagaimana dilakukan dalam BUKU 1 dengan cakupan yang lebih luas; kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance); kegiatan treasury secara terbatas; jasa lainnya.

2. Kegiatan Usaha sebagaimana pada BUKU 1 dengan cakupan yang lebih luas untuk keagenan dan kerjasama;

3. kegiatan sistem pembayaran dan electronic banking; 4. kegiatan penyertaan modal pada lembaga keuangan di Indonesia; 5. kegiatan penyertaan modal sementara dalam rangka penyelamatan kredit; kegiatan lain yang lazim

sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. BUKU 3 dapat melakukan seluruh Kegiatan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 baik dalam Rupiah maupun dalam valuta asing dan penyertaan modal pada lembaga keuangan di Indonesia dan/atau di luar negeri terbatas pada wilayah regional Asia.

d. BUKU 4 dapat melakukan seluruh Kegiatan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 baik dalam

Rupiah maupun dalam valuta asing dan penyertaan modal pada lembaga keuangan di Indonesia dan/atau seluruh wilayah di luar negeri dengan jumlah lebih besar dari BUKU 3.

C.3. Pemenuhan Kewajiban Modal Minimum Bank

Berdasarkan PBI No.10/15/PBI/2008 ditetapkan bahwa bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8,00% (delapan persen) dari ATMR.

C.4. Perijinan dan Pembatasan Kegiatan Bank

Berdasarkan Undang-Undang Perbankan dan Undang-Undang BI, setiap pihak yang melakukan kegiatan perbankan termasuk kegiatan penerimaan simpanan dan penyaluran kredit, harus mendapatkan ijin dari BI. Pembukaan kantor cabang serta kantor perwakilan di luar negeri juga harus mendapatkan ijin dari BI. Bank Umum di Indonesia dibatasi dalam melakukan kegiatan usahanya antara lain tidak dapat: i. Memiliki saham pada perusahaan lain, kecuali:

Page 152: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

136

a. Penyertaan modal pada bank atau pada perusahaan lain yang bergerak dalam bidang keuangan (yang meliputi sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek dan asuransi serta perusahaan yang menawarkan jasa kliring, penyelesaian dan custodian);

b. Penyertaan sementara sehubungan dengan restrukturisasi kredit non-performing atau kegagalan pembiayaan yang diberikan oleh Bank berdasarkan prinsip syariah (sebagaimana didefenisikan dalam Undang-Undang Perbankan).

ii. Bergerak dalam bidang asuransi (kecuali untuk penyertaan saham atau modal atau untuk menawarkan produk pihak ketiga); atau

iii. Melakukan kegiatan yang dilarang Undang-Undang Perbankan, seperti bertindak selaku penjamin emisi dalam penerbitan surat berharga (commercial paper) atau melakukan kegiatan perdagangan saham di Bursa Efek.

C.5. Kepemilikan Bank

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum, bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% (sembilan puluh Sembilan persen) dari jumlah saham bank yang bersangkutan dan seluruh saham yang dicatatkan tersebut dapat dibeli oleh investor asing. Sisanya sebesar 1% (satu persen) harus dimiliki oleh pemegang saham Warga Negara Indonesia dan/atau Badan Hukum Indonesia serta tidak dicatatkan di Bursa Efek.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 14/8/PBI/2012 tanggal 13 Juli 2012 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum, Bank Indonesia menetapkan batas maksimum kepemilikan saham pada Bank berdasarkan: (a) kategori pemegang saham; dan (b) keterkaitan antar pemegang saham. Batas maksimum kepemilikan saham pada Bank bagi setiap kategori pemegang saham ditetapkan sebagai berikut: a. 40% (empat puluh persen) dari Modal Bank, untuk kategori pemegang saham berupa badan hukum

lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank; b. 30% (tiga puluh persen) dari Modal Bank, untuk kategori pemegang saham berupa badan hukum bukan

lembaga keuangan; dan c. 20% (dua puluh persen) dari Modal Bank, untuk kategori pemegang saham perorangan. Batasan maksimum kepemilikan saham tidak berlaku bagi Pemerintah Pusat dan lembaga yang memiliki fungsi melakukan penanganan dan/atau penyelamatan Bank.

Lembaga keuangan bukan bank yang dimaksud adalah lembaga keuangan bukan bank yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Dalam pendiriannya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dimungkinkan melakukan

kegiatan penyertaan jangka panjang; dan b. Diawasi dan diatur oleh otoritas lembaga keuangan.

Pemegang saham yang memiliki keterkaitan ditetapkan sebagai satu pihak dengan batas maksimum kepemilikan saham sebagai berikut: a. Jumlah keseluruhan kepemilikan saham dalam satu pihak tersebut sebesar batas kepemilikan yang

tertinggi dari kategori pemegang saham dalam satu pihak tersebut; dan b. Komposisi kepemilikan masing-masing pemegang saham dalam satu pihak tersebut paling tinggi

sebesar batas maksimum kepemilikan sesuai kategori pemegang saham.

Keterkaitan antar pemegang saham Bank didasarkan pada: a. Adanya hubungan kepemilikan; b. Adanya hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua, dan/atau c. Adanya kerjasama atau tindakan yang sejalan untuk mencapai tujuan bersama dalam mengendalikan

Bank (acting in concert) dengan atau tanpa perjanjian tertulis sehingga secara bersama-sama mempunyai hak opsi atau hak lainnya untuk memiliki saham Bank.

Page 153: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

137

Kewajiban penyesuaian batas maksimum kepemilikan saham tersebut diatur sebagai berikut: a. Bagi pemegang saham pada Bank yang memperoleh penilaian Tingkat Kesehatan Bank dan/atau

penilaian Good Corporate Governance (GCG) dengan peringkat 3 (tiga), 4 (empat) atau 5 (lima) pada posisi penilaian bulan Desember 2013, wajib menyesuaikan dengan batas maksimum kepemilikan saham diatas paling lama 5 (lima) tahun sejak 1 Januari 2014; dan

b. Pemegang saham pada Bank yang memperoleh penilaian Tingkat Kesehatan Bank dan penilaian Good Corporate Governance (GCG) dengan peringkat 1 (satu) atau 2 (dua) pada posisi penilaian bulan Desember 2013 tetap dapat memiliki saham sebesar persentase saham yang telah dimiliki.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi BI No.32/50/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 dan Peraturan BI No.11/1/PBI tanggal 27 Januari 2009 tentang Bank Umum, setiap pihak yang dapat membeli saham bank adalah pihak-pihak yang : a. Tidak termasuk dalam daftar orang tercela di bidang perbankan sesuai dengan yang ditetapkan oleh BI;

dan b. Menurut penilaian BI, yang bersangkutan memiliki integritas yang baik.

Berdasarkan Peraturan BI No.12/23/PBI/2010 tanggal 29 Desember 2010 tentang Uji Kemampuan dan Kepatuhan (fit and proper test), setiap pemegang saham pengendali atau calon pemegang saham pengendali dari suatu bank harus menjalani kemampuan dan kepatuhan (fit and proper test) yang dilakukan oleh BI.

Penilaian uji kemampuan dan kepatuhan dilakukan untuk menilai bahwa pemegang saham pengendali atau calon pemegang saham pengendali suatu bank memenuhi persyaratan integritas dan kelayakan keuangan. Faktor integritas meliputi : i. Akhlak dan moral yang baik, antara lain ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang berlaku,

termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan TIndak Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan, calon pemegang saham pengendali wajib menyampaikan rencana pengembangan operasional Bank yang sehat, yang paling kurang memuat arah dan strategi pengembangan Bank, dan rencana penguatan permodalan Bank untuk jangka waktu paling kurang 3 (tiga) tahun;

ii. Memiliki komitmen untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; iii. Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional bank yang sehat; iv. Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus (DTL): v. Memiliki komitmen untuk tidak melakukan dan/atau mengulangi perbuatan dan/atau tindakan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 (mengenai uji kemampuan dan kepatutan dalam rangka penilaian kembali terhadap pemegang saham pengendali) dan Pasal 28 (mengenai uji kemampuan dan kepatutan dalam rangka penilaian kembali terhadap anggota dewan komisaris, anggota direksi, dan pejabat eksekutif), bagi calon pemegang saham pengendali yang pernah memiliki predikat tidak lulus dalam uji kemampuan dan kepatutan dan telah menjalani masa sanksi.

Faktor kelayakan keuangan meliputi penilaian atas hal-hal sebagai berikut : i. Memiliki kemampuan keuangan yang dapat mendukung perkembangan bisnis bank; ii. Tidak memiliki kredit macet; iii. Tidak memiliki hutang jatuh tempo dan bermasalah; iv. Tidak pernah dinyatakan pailit dan tidak pernah menjadi pemegang saham, anggota dewan komisaris

atau anggota direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan,;

v. Memiliki komitmen untuk melakukan upaya-upaya yang diperlukan apabila bank menghadapi kesulitan permodalan maupun likuiditas.

Pembelian saham oleh investor secara langsung atau melalui bursa yang menyebabkan kepemilikan mencapai 25% atau lebih dari modal bank yang disetor atau kurang dari 25% namun mengakibatkan beralihnya pengendalian, wajib terlebih dahulu mendapatkan ijin dari BI. Akan tetapi, ijin tersebut tidak diharuskan apabila pembeli saham bank tersebut tidak bermaksud mencatatkan kepemilikannya dalam Daftar Pemegang Saham. Pengertian “investor” mencakup individu dan badan hukum. Pelaporan

Page 154: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

138

kepemilikan saham kepada Otoritas Jasa Keuangan dan BI wajib dilakukan apabila investor membeli saham baik secara langsung maupun melalui bursa efek tidak kurang dari 5% sampai dengan kurang dari 25% dari modal ditempatkan dan modal disetor. Pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan BI dilakukan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak investor tersebut tercatat sebagai pemegang saham dalam Daftar Pemegang Saham bank yang bersangkutan.

Apabila investor tidak memenuhi persyaratan sebagai pemegang saham maka investor wajib mengalihkan saham tersebut kepada pihak lain yang memenuhi persyaratan dalam waktu 90 hari sejak pemberitahuan dari BI kepada pemilik saham yang bersangkutan. Dalam hal pengalihan tidak dilakukan dalam jangka waktu tersebut maka investor tersebut dilarang untuk bertindak sebagai pemegang saham bank dan bank dilarang untuk mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham dan/atau dilarang untuk memberikan hak-hak apapun sebagai pemegang saham kepada investor tersebut, termasuk hak untuk hadir dan memberikan suara dalam RUPS dan hak untuk menerima dividen.

Divestasi atau penurunan kepemilikan saham sampai dengan jumlah dibawah 10% harus dilakukan apabila pemegang saham yang telah ada dianggap tidak memenuhi persyaratan kelayakan dan kepatutan oleh BI.

C.6. Manajemen Bank

Di Indonesia, bank umum dikelola oleh Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris. Berdasarkan Peraturan BI No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan BI No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Surat Edaran BI No.9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007, anggota Direksi bank umum harus terdiri paling sedikit 3 (tiga) orang, sementara anggota Dewan Komisaris bank umum harus terdiri dari palilng sedikit 3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. Selanjutnya berdasarkan Peraturan BI No.9/8/PBI/2007 tentang Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Program Alih Pengetahuan di Sektor Perbankan, bank umum yang 25% atau lebih sahamnya dimiliki oleh pihak asing, dapat menempatkan warga negara asing untuk jabatan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan/atau Tenaga Ahli/Konsultan, dengan syarat bahwa 50% atau lebih dari anggota Komisaris atau mayoritas anggota Direksi dan Pejabat Eksekutif di Kantor Pusat Bank sebagaimana dimaksud wajib berkewarganegaraan Indonesia.

Calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi wajib memperoleh persetujuan dari BI sebelum diangkat dan menduduki jabatannya. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pejabat eksekutif pada lembaga perbankan, perusahaan dan lembaga lain. Di samping itu anggota Direksi dilarang baik sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada bank dan/atau perusahaan lain.

Paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris Bank adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen hanya dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pejabat eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pejabat eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) Entitas Anak bukan bank yang dikendalikan oleh bank.

Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, semua bank umum wajib memiliki Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan yang bertugas untuk: Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha

Bank; Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh

bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan

Memastikan kepatuhan bank terhadap komitmen yang dibuat oleh bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.

Page 155: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

139

Sesuai dengan peraturan Pasar Modal, suatu perusahaan terbuka harus mempunyai : i. Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris di perusahaan

tersebut; ii. Sedikitnya 1 (satu) orang direktur yang tidak terafiliasi; iii. Sekretaris Perusahaan dengan tugas sebagai penghubung antara perusahaan, Otoritas Jasa

Keuangan dan Publik; serta iv. Komite Audit yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris serta membantu Dewan

Komisaris dalam melaksanakan tugasnya.

C.7. Ketentuan Permodalan Modal Disetor Minimum

Peraturan BI mensyaratkan bank-bank di Indonesia untuk menjaga tingkat minimum modalnya. BI mengharuskan bank-bank umum yang baru didirikan untuk memiliki modal disetor minimal sebesar Rp 3 Trilun.

C.8. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio/CAR)

Ketentuan Bank Indonesia yang mendasari Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau CAR adalah Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.9/13/PBI/2007 tanggal 1 Nopember 2007 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan memperhitungkan risiko pasar; dan Peraturan BI No.10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

Pokok-pokok pengaturan dalam PBI tersebut antara lain: a. Bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). b. KPMM atau CAR merupakan pembagian antara jumlah modal dengan ATMR c. Modal Bank terdiri dari:

1. Modal Inti (tier 1), yang terdiri dari Modal Disetor, Cadangan Tambahan Modal dan Modal Inovatif setelah diperhitungkan dengan faktor pengurang berupa goodwill, aset tidak berwujud lainnya dan/atau faktor pengurang komponen modal lainnya. Modal inovatif yang dapat diperhitungkan sebagai komponen Modal Inti paling tinggi sebesar 10% dari Modal Inti. Bank wajib menyediakan Modal Inti paling kurang 5% dari ATMR baik bagi Bank secara individu maupun konsolidasi dengan Perusahaan Anak.

2. Modal Pelengkap (Tier 2) yang terdiri dari modal pelengkap level atas (upper tier 2) dan modal pelengkap level bawah (lower tier 2). Modal pelengkap hanya dapat diperhitungkan paling tinggi sebesar 100% dari Modal Inti. Upper Tier 2 mencakup instrumen modal dalam bentuk saham atau instrumen modal lainnya

yang memenuhi persyaratan tertentu, revaluasi aset tetap, cadangan umum aset produktif, dan pendapatan komprehensif lainnya.

Lower Tier 2 mencakup saham preferen yang dapat ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu (redeemable preference shares) dan/atau pinjaman atau obligasi subordinasi yang memenuhi persyaratan tertentu. Lower Tier 2 hanya dapat diperhitungkan paling tinggi sebesar 50% dari Modal Inti.

3. Modal Pelengkap Tambahan (Tier 3) yang hanya dapat digunakan untuk memperhitungkan risiko pasar dengan ketentuan: Tidak melebihi 250% dari Modal Inti yang dialokasikan untuk memperhitungkan risiko pasar. Jumlah Modal Pelengkap (Tier 2) dan Modal Pelengkap Tambahan (Tier 3) paling tinggi

sebesar 100% dari Modal Inti (Tier 1). Komponen Modal Pelengkap Tambahan (Tier 3) mencakup pinjaman subordinasi atau obligasi

subordinasi jangka pendek, Modal Pelengkap (Tier 2) yang tidak dialokasikan untuk menutup beban modal untuk Risiko Kredit dan/atau Risiko Operasional namun memenuhi syarat sebagai modal pelengkap (unused but eligible Tier 2) dan bagian dari modal pelengkap level bawah (lower Tier 2) yang melebihi batasan modal pelengkap level bawah.

Page 156: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

140

d. ATMR terdiri dari ATMR untuk Risiko Kredit dan Risiko Operasional, sedangkan bagi bank yang memenuhi kriteria tertentu ditambah dengan ATMR untuk Risiko Pasar.

C.9. Kualitas Aktiva Produktif (KAP)

Pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (PBI 7) sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang Perubahan Kedua PBI 7, dan terakhir diubah dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Perubahan Ketiga PBI 7.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut, Bank mengklasifikasikan aktiva produktif ke dalam satu dari lima kategori. Aktiva produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aktiva produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Klasifikasi ini digunakan untuk menentukan tingkat minimum penyisihan penghapusan aktiva produktif yang harus dilakukan oleh bank umum.

Penetapan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) didasarkan atas tiga kriteria yaitu : (a) prospek usaha; (b) kinerja (performance) debitur; dan (c) kemampuan membayar. Perkecualian untuk kredit dan penyediaan dana kepada 1 (satu) debitur atau 1 (satu) proyek dengan jumlah kurang dari atau sama dengan Rp. 1 miliar dan debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah maka penetapan KAP didasarkan atas ketepatan pembayaran pokok dan bunga.

C.10.Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP)

BI mewajibkan bank umum untuk menghitung PPAP berupa cadangan umum dan cadangan khusus untuk menutup risiko kemungkinan kerugian dengan penyisihan minimum sebagai berikut: a. Cadangan Umum minimum 1% dari aset produktif dengan kategori Lancar (tidak termasuk Sertifikat

Bank Indonesia (SBI), penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah dan instrumen hutang lainnya yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai).

b. Cadangan Khusus ditetapkan sebagai berikut: Minimum 5% dari aset produktif dengan kategori Dalam Perhatian Khusus Minimum 15% dari aset produktif dengan kategori Kurang lancar Minimum 50% dari aset produktif dengan kategori Diragukan. Minimum 100% dari aset produktif dengan kategori Macet .

Persentase penyisihan kerugian penurunan nilai aset di atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar baik tidak dijamin atau yang dijamin dengan agunan non-tunai, dimana persentase penyisihan kerugian penurunan nilai aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan dan komitmen dan kontinjensi.

Page 157: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

141

BAB XI. EKUITAS Tabel berikut ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang masing-masing bertanggal 6 Mei 2013 dan 10 April 2012. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang bertanggal 2 Maret 2011. Seluruh laporan auditor independen tersebut menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tertanggal 6 Mei 2013 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012 dan (c) rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham. Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tertanggal 10 April 2012 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2011. Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 tertanggal 2 Maret 2011 memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2012 2011 2010 Modal saham Modal dasar – 1.200.000.000 saham dengan nilai nominal

Rp100 (satuan penuh) per saham pada 31 Desember 2012 dan 200.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 (satuan penuh) per saham pada 31 Desember 2011 dan 2010

Modal ditempatkan dan disetor penuh – 308.100.000 saham pada 31 Desember 2012, 190.600.000 saham pada 31 Desember 2011 dan 91.600.000 saham pada 31 Desember 2010 308.100 190.600 91.600

Saldo Laba 61.798 177.944 139.259 Jumlah Ekuitas 369.898 368.544 230.859

Struktur permodalan Perseroan telah mengalami beberapa perubahan dan terakhir sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang keputusannya dimuat dalam Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 159 tanggal 17 September 2012, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-49681.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 21 September 2012 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084088.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 21 September 2012.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta tersebut di atas adalah sebagai berikut:

Page 158: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

142

Pemegang Saham

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 12.000.000.000 1.200.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Alim Investindo 2.606.897.500 260.689.750.000 84,61 - PT Guna Investindo 260.675.000 26.067.500.000 8,46 - Angkasa Rachmawati 46.539.620 4.653.962.000 1,51 - Gunardi 19.414.500 1.941.450.000 0,63 - Alim Markus 38.802.600 3.880.260.000 1,26 - Alim Mulia Sastra 31.065.580 3.106.558.000 1,01 - Alim Satria 31.065.580 3.106.558.000 1,01 - Alim Prakasa 31.065.580 3.106.558.000 1,01 - Alim Puspita 15.474.040 1.547.404.000 0,50 Jumlah 3.081.000.000 308.100.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 8.919.000.000 891.900.000.000

Selain yang telah disebutkan di atas dan yang telah diungkapkan dalam Prospektus, setelah tanggal laporan keuangan hingga tanggal diterbitkannya Prospektus ini, tidak ada lagi perubahan struktur permodalan yang terjadi.

Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 17 April 2013 dalam rangka Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 770.000.000 (tujuh ratus tujuh puluh juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah).

Tabel Proforma Ekuitas per tanggal 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah)

Ekuitas Modal dasar Modal

ditempatkan dan disetor

penuh

Agio saham Saldo laba Jumlah

ekuitas

Posisi ekuitas menurut laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 1.200.000 308.100 - 61.798 369.898 Proforma Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 jika diasumsikan terjadi pada tanggal tersebut - Penawaran umum sejumlah 770.000.000

Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,- (satuan penuh) setiap saham dengan harga penawaran Rp 320,- setiap saham

-

77.000

169.400

-

246.400 Proforma Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 setelah Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat dilaksanakan 1.200.000 385.100 169.400 61.798 616.298

Page 159: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

143

BAB XII. KEBIJAKAN DIVIDEN Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk (“Perseroan”), bersama ini kami menyatakan bahwa para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama Perseroan termasuk hak atas pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembagian dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan usulan dari Direksi Perseroan Perseroan mengusulkan kebijakan dividen kas antara 5% (lima persen) hingga maksimum sebesar 50% (lima puluh persen) dari laba bersih Perseroan setelah pajak mulai tahun buku 2013, dengan mempertimbangkan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dan tingkat kesehatan Perseroan serta tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Tidak terdapat pembatasan (negative covenant) terhadap pembagian dividen yang dapat merugikan pemegang saham publik.

Page 160: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

144

BAB XIII. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas dividen yang berasal dari kepemilikan saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) mengenai perubahan keempat atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi: Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima

dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tanggal 29 Mei 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang “Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek” dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal “Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek” yang mengubah Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995 perihal “Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek“, telah diatur sebagai berikut: 1) Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di

Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.

2) Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan Final sebesar 0,50% dari nilai saham

Perseroan pada saat Penawaran Umum Perdana. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan final dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek.

3) Namun apabila pemilik saham pendiri tidak bermaksud untuk membayar tambahan pajak penghasilan final

di atas, maka pemilik saham pendiri terhutang pajak penghasilan atas capital gain pada saat penjualan saham pendiri. Penghitungan Pajak Penghasilan tersebut sesuai dengan tarif umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 tentang “Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak Penghasilan”, Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, atas dividen yang diterimanya dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan. Sesuai dengan Pasal 17 ayat 2 (c) Undang-Undang No. 36 tahun 2008, tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang dibagikan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri adalah paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dan bersifat final.

Page 161: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

145

Dividen yang dibayarkan atau terutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dipotong Pajak Penghasilan sesuai dengan Pasal 26 Undang-Undang No. 36 tahun 2008 dengan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) atau lebih rendah dari itu apabila dividen diterima oleh pemegang saham yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dengan Indonesia. Untuk dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah, wajib pajak harus memenuhi ketentuan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dengan ketentuan harus menyerahkan Sertifikat Domisili asli yang diterbitkan oleh pihak yang berwenang di negara asal dan konfirmasi tempat tinggal atau tempat kedudukan dari penerima manfaat dari dividen dimaksud. Dalam hal penerima manfaat adalah orang pribadi, negara domisilinya adalah negara tempat orang pribadi tersebut bertempat tinggal atau berada. Sedangkan apabila penerima manfaat adalah badan, negara domisilinya adalah negara tempat pemilik atau lebih dari 50% pemegang saham baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama berkedudukan atau efektif manajemennya berada. Sertifikat ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan selanjutnya harus diperpanjang. Namun untuk bank, selama bank tersebut tidak mengubah alamat seperti yang tercantum pada sertifikat tersebut, sertifikat tersebut tetap berlaku. Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN DAN DISARANKAN DENGAN BIAYA SENDIRI UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.

Page 162: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

146

BAB XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK

1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek

Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 191 Tanggal 9 April 2013 juncto Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 82 tanggal 8 Mei 2013 juncto Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 175 tanggal 19 Juni 2013, yang ketiganya dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta (“Perjanjian Penjaminan Emisi Efek”), maka para Penjamin Emisi Efek yang namanya disebutkan di bawah ini secara sendiri-sendiri menyetujui untuk sepenuhnya menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) sebesar 100% (seratus persen) dari emisi saham sejumlah 770.000.000 (tujuh ratus tujuh puluh juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) dengan Harga Penawaran sebesar Rp 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah) yang ditawarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum ini dengan cara menawarkan dan menjual saham Perseroan kepada masyarakat sebesar bagian dari penjaminannya dan mengikat diri untuk membeli sisa saham yang tidak habis terjual dengan Harga Penawaran pada tanggal penutupan Masa Penawaran sesuai dengan proporsi penjaminan masing-masing.

Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah ini tidak akan ada lagi perjanjian lain yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan perjanjian tersebut.

Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut dalam Penjaminan Emisi Saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.A.7.

2. Susunan Sindikasi Penjamin Emisi Efek

Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek ini adalah sebagai berikut:

No Nama Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan

Persentase (%)

Jumlah SahamRupiah

(Rp)

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

1 Makinta Securities 760.000.000 243.200.000.000 98,700

Para Penjamin Emisi efek

1 PT Danasakti Securities 300.000 96.000.000 0,039

2 PT Equity Securities Indonesia 700.000 224.000.000 0,091

3 PT Erdikha Elit Sekuritas 300.000 96.000.000 0,039

4 PT HD Capital Tbk 200.000 64.000.000 0,026

5 PT Indomitra Securities 200.000 64.000.000 0,026

6 PT Intifikasa Securindo 200.000 64.000.000 0,026

7 PT Kresna Graha Sekurindo Tbk 300.000 96.000.000 0,039

8 PT Madani Securities 200.000 64.000.000 0,026

9 PT Magenta Kapital Indonesia 200.000 64.000.000 0,026

10 PT Mega Capital Indonesia 200.000 64.000.000 0,026

11 PT Minnapadi Investama Tbk 300.000 96.000.000 0,039

Page 163: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

147

No Nama Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan

Persentase (%)

Jumlah Saham Rupiah (Rp)

12 PT MNC Securities 300.000 96.000.000 0,039

13 PT Panca Global Securities Tbk 300.000 96.000.000 0,039

14 PT Panin Sekuritas Tbk 700.000 224.000.000 0,091

15 PT Reliance Securities Tbk 700.000 224.000.000 0,091

16 PT Valbury Asia Securities 3.800.000 1.216.000.000 0,494

17 PT Waterfront Securities Indonesia 700.000 224.000.000 0,091

18 PT Yulie Sekurindo Tbk 400.000 128.000.000 0,052

Jumlah 770.000.000 246.400.000.000 100,000

Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya, yang dimaksud dengan afiliasi adalah sebagai berikut:

- Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal;

- Hubungan antara para pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut; - Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Dewan

Komisaris yang sama; - Hubungan antara perusahaan dengan pihak yang secara langsung atau tidak langsung mengendalikan,

dikendalikan atau di bawah satu pengendalian dari perusahaan tersebut; - Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh

pihak yang sama; atau - Hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama.

PT Makinta Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek/Penjamin Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek lainnya yang turut serta dalam Penawaran Umum ini menyatakan dengan tegas tidak terafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana tertera di dalam Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

3. Penentuan Harga Penawaran Saham Pada Pasar Perdana

Harga Penawaran saham dalam Penawaran Umum ini ditetapkan berdasarkan kesepakatan dan negosiasi antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Perseroan menggunakan proses penawaran awal (book building) agar dapat diketahui minat dari para investor atas saham yang ditawarkan oleh Perseroan.

Dengan mempertimbangkan hasil proses book building, maka Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek telah sepakat menentukan harga Penawaran Saham adalah sebesar Rp 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah) setiap saham. Penentuan harga ini juga telah mempertimbangkan faktor-faktor diantaranya: - Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan; - Permintaan dari para investor; - Kinerja keuangan Perseroan serta penilaian dari para investor atas prospek Perseroan di masa

mendatang; - Perbandingan atas saham perbankan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini harga saham Perseroan akan terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan Saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di Bursa Efek Indonesia.

Page 164: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

148

BAB XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang ikut membantu dan berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut:

1. AUDITOR INDEPENDEN Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global) Indonesian Stock Exchange Building Tower 2 Lt 7 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 Tel. (6221) 5289 4151 Fax. (6221) 5289 4545

Surat Penunjukan Penugasan No. XXIII/252A/CC/SBY/07/2012 tanggal 9 Juli 2012. No. Keanggotaan Asosiasi : 576 Keanggotaan Asosiasi: Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Surat Ijin Akuntan Publik No. 05.1.0973 STTD No. 16/BL/STTD-AP/2006 tanggal 7 November 2006 atas nama Benyanto Suherman. Pedoman Kerja : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Tugas dan kewajiban pokok: Melaksanakan audit pada dan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti pendukung dalam pengungkapan laporan keuangan.

2. KONSULTAN HUKUM SSU & PARTNERS Gedung S. Widjojo, 1st Floor Jl. Jend. Sudirman 71 Jakarta 12190 - Indonesia Tel. (6221) 5290 3957 Fax. (6221) 5290 3958

Surat Penunjukan Penugasan No. XXIII/SBY/CC/08/2012 tanggal 1 Agustus 2012. Anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal : - No. anggota 200131 a.n. Mathilda Irma Untadi - No. anggota 200609 a.n. Sihar Solomon Siahaan No. STTD : - 383/PM/STTD-KH/2001 tanggal 23 Juli 2001 a.n. Mathilda Irma

Untadi - 564/PM/STTD-KH/2005 tanggal 25 Agustus 2005 a.n. Sihar

Solomon Siahaan Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal, Lampiran Keputusan Ketua HKHPM No.Kep.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Pebruari 2005. Tugas dan kewajiban pokok: Melakukan pemeriksaan dari segi hukum dan memberikan laporan pemeriksaan dari segi hukum serta memberikan pendapat dari segi hukum atas aspek-aspek hukum yang menyangkut Perseroan dan Penawaran Umum, sesuai dengan standar prosedur dan substansi pemeriksaan dan pemberian pendapat dari segi hukum yang berlaku bagi profesi konsultan hukum di bidang Pasar Modal dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Hasil pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum mengungkapkan semua fakta, data serta informasi penting yang menyangkut aspek-aspek

Page 165: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

149

hukum, sebagaimana diharuskan dalam rangka penerapan prinsip-prinsip keterbukaan informasi dan transparansi yang berhubungan dengan suatu Penawaran Umum.

3. NOTARIS Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi Jl.K.H Zainul Arifin No.2 Komplek Ketapang Indah Blok B-2 No.4-5 Jakarta 11140 - Indonesia Tel. (6221) 6301 511 Fax. (6221) 6337 851

Surat Penunjukan Penugasan No. XXIII/297/CC/SBY/08/2012 tanggal 1 Agustus 2012. Anggota Ikatan Notaris Indonesia No. 060.2.021.150152. STTD No. 31/STTD-N/PM/1996 tanggal 4 Juli 1996 atas nama Dr. Irawan Soerodjo, SH. Pedoman Kerja : Undang-undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia. Tugas dan kewajiban pokok: Menyiapkan dan membuat akta-akta sehubungan dengan perjanjian-perjanjian dalam rangka Penawaran Umum, antara lain Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham, sesuai dengan peraturan jabatan dan kode etik Notaris.

4. PENILAI KJPP Hari Utomo dan Rekan Ruko Gateway Blok E – 6 Jl. Raya Waru, Sidoarjo Telp : 031 8555016 – 8554257 Fax : 031 8556015

Surat Perjanjian Kerja No.0476/KJPP-HU/SPK/VIII/2012, tanggal 30 Agustus 2012 Anggota MAPPI No. 96-S-0872 Ijin Penilai No. 2.09.0025 Ijin Bapepam : S-3753/BL/2009 STTD No. 07/PM/STTD-P/A/2006 atas nama Drs. Hari Purwanto, MM, MAPPI Pedoman Kerja : Standar Penilai Indonesia Tugas utama Penilai Independen di dalam Penawaran Umum ini adalah melakukan pemeriksaan fisik secara langsung di masing-masing lokasi, penelitian, penganalisaan data untuk menentukan nilai pasar dari aktiva tetap yang dimiliki Perseroan. Dalam melaksanakan tugas penilaian untuk mengungkapkan pendapat mengenai nilai pasar atas aset tetap Perseroan, Penilai Independen senantiasa mengacu kepada Standar Penilaian Indonesia dan Kode Etik Penilai Indonesia serta peraturan Pasar Modal yang berlaku.

5. BIRO ADMINISTRASI EFEK PT Adimitra Transferindo Plaza Property, Lt. 2 Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta 13210 Tel. (62-21) 4788 1515 Fax. (62-21) 470 9697

Surat Penunjukan Penugasan No. PW-26/BM/052012, tanggal 14 Mei 2012. No. Izin Usaha BAE dari Menteri Keuangan No. 1400/KMK.010/1990 tanggal 3 Nopember 1990. Pedoman Kerja : Sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku. Tugas dan kewajiban pokok: Meliputi penerimaan pemesanan saham berupa Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) dan Daftar Pemesanan Pembelian Saham (“DPPS”) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan saham dan telah mendapatkan persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham, disamping melakukan administrasi pemesanan saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, BAE mempunyai hak untuk

Page 166: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

150

menolak pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Selain itu BAE juga membuat laporan untuk penjatahan, menyiapkan daftar pembayaran kembali (refund), mendistribusikan saham-saham secara elektronik ke dalam Penitipan Kolektif KSEI atas nama Pemegang Rekening KSEI bagi pemesan yang mendapatkan penjatahan dan menyusun laporan kegiatan Penawaran Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut serta dalam Penawaran Umum ini menyatakan dengan tegas tidak terafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana tertera di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal.

Page 167: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

151

BAB XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Berikut ini adalah salinan Pendapat dari Segi Hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham.

Page 168: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

152

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 169: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

153

S S U & Partners LAW FIRM

Sequis Center 1st Floor Jl. Jend. Sudirman 71,

Jakarta 12190- Indonesia Phone: 62-21-52903957 (hunting)

Fax.: 62-21-52903958 E-Mail: [email protected]

No.027ADD2/PH-BMI/MI-SS-MWS/VI/2013 Jakarta, 20 Juni 2013 Kepada PT BANK MASPION INDONESIA Tbk Jalan Basuki Rachmat 50-54 Surabaya 60262 u.p. Direksi PERIHAL : Pendapat Hukum Terhadap PT BANK MASPION INDONESIA Tbk Dalam

Rangka Penawaran Umum Perdana Saham (”Go Public”) Sehubungan dengan rencana PT BANK MASPION INDONESIA Tbk, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Surabaya (selanjutnya disebut ”Perseroan”), untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dengan jumlah sebanyak 770.000.000 (tujuh ratus tujuh puluh juta) saham biasa atas nama masing-masing dengan nilai nominal Rp.100,- (seratus Rupiah) dengan Harga Penawaran sebesar Rp. 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah) persaham (“Penawaran Umum”); kami Konsultan Hukum SSU & Partners, selaku konsultan hukum independen terdaftar dengan No.383/PM/STTD-KH/2001 dan STTD No.564/PM/STTD-KH/2005 serta anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) dengan No. Anggota 200131 dan No.Anggota 200609, telah ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat Penunjukan No.XXIII/299/SBY/CC/08/2012 tertanggal 1 Agustus 2012, untuk melakukan pemeriksaan atau uji tuntas dari segi hukum (“Pemeriksaan Hukum”) hingga tanggal laporan atas hasil Pemeriksaan Hukum (“Laporan Pemeriksaan Hukum”) dan memberikan pendapat dari segi hukum (“Pendapat Hukum”) mengenai aspek hukum dari Perseroan serta aspek hukum dari Penawaran Umum Perdana Saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan peraturan-peraturan di bidang Pasar Modal yang dikeluarkan oleh badan atau lembaga yang berwenang di Indonesia. Adapun dana hasil Penawaran Umum setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi saham akan digunakan oleh Perseroan seluruhnya untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang, guna mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha. Dalam memberikan Pendapat Hukum ini, kami mendasarkan pada hasil Pemeriksaan Hukum sebagaimana tertuang dalam: a. Laporan Pemeriksaan Hukum No.026ADD/LPH-BMI/MI-SS-MWS-YS-BS/V/2013 tanggal

8 Mei 2013; dan b. Tambahan Laporan Pemeriksaan Hukum No. 026ADD2/LPH-BMI/MI-SS-MWS-YS-

BS/VI/2013 tanggal 20 Mei 2013 (yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Laporan Pemeriksaan Hukum No. 026ADD/LPH-BMI/MI-SS-MWS-YS-BS/V/2013 tanggal 8 Mei 2013);

Page 170: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

154

S S U & Partners

LAW FIRM 2�

(selanjutnya keduanya disebut “Laporan Pemeriksaan Hukum”) Pendapat Hukum ini menggantikan secara keseluruhan Pendapat Hukum yang telah diberikan sebelumnya yaitu Pendapat Hukum No. 027ADD/PH-BMI/MI-SS-MWS/V/2013 tanggal 8 Mei 2013. I. RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN HUKUM

A. Dalam melakukan Pemeriksaan Hukum, kami telah melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen dan keterangan-keterangan yang kami terima hingga tanggal 20 Juni 2013 berupa: 1. Dokumen asli dan/atau salinan dan/atau fotokopi dari:

a. Akta Pendirian Perseroan; b. Akta-akta perubahan Anggaran Dasar Perseroan; c. surat-surat izin usaha yang wajib dimiliki sehubungan dengan

kegiatan usaha Perseroan; d. bukti-bukti kepemilikan atas harta kekayaan Perseroan baik harta

tetap maupun harta bergerak; e. perjanjian-perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh Perseroan

dengan pihak lain; f. dokumen-dokumen yang menerangkan mengenai gugatan dalam

perkara perdata atau tuntutan dalam perkara pidana di pengadilan negeri di mana Perseroan berdomisili, permohonan kepailitan dan/atau penundaan kewajiban pembayaran utang di pengadilan niaga, sengketa yang terdaftar di Badan Arbitrase Nasional Indonesia serta Pengadilan Pajak, baik yang melibatkan atau diajukan oleh/terhadap Perseroan ataupun anggota Direksi dan Komisaris Perseroan dalam jabatannya selaku Direktur dan Komisaris Perseroan, dan perselisihan perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial yang menyangkut Perseroan; serta

g. dokumen lain yang dianggap perlu dan berguna.

2. Keterangan-keterangan dan pernyataan-pernyataan, baik yang diberikan secara tertulis maupun lisan, dari Direksi Perseroan atau pihak lain yang berwenang di Perseroan.

3. Selain pemeriksaan atas hal-hal di atas, kami juga melakukan pemeriksaan

fisik atas aset tertentu Perseroan yaitu khusus atas kantor Perseroan yang dipergunakan Perseroan menjalankan kegiatan usahanya.

B. Pemeriksaan Hukum dalam memberikan Pendapat Hukum ini tidak hanya kami

lakukan dengan cara pemeriksaan dan penafsiran terhadap apa yang tertulis dalam dokumen-dokumen tersebut, tetapi juga terhadap substansi dari dokumen-dokumen tersebut. Apabila tidak terdapat dokumen yang mendukung suatu transaksi hukum yang melibatkan atau mengikat Perseroan dan atau harta kekayaannya yang kami anggap penting dan perlu, kami mendasarkan kepada fakta-fakta yang mendukung hubungan hukum yang nyata sesuai dengan konsep-konsep, praktek-praktek, dan kebiasaan-kebiasaan hukum yang berlaku di Republik Indonesia bagi transaksi atau hubungan hukum yang dimaksud.

Page 171: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

155

S S U & Partners

LAW FIRM 2�

(selanjutnya keduanya disebut “Laporan Pemeriksaan Hukum”) Pendapat Hukum ini menggantikan secara keseluruhan Pendapat Hukum yang telah diberikan sebelumnya yaitu Pendapat Hukum No. 027ADD/PH-BMI/MI-SS-MWS/V/2013 tanggal 8 Mei 2013. I. RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN HUKUM

A. Dalam melakukan Pemeriksaan Hukum, kami telah melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen dan keterangan-keterangan yang kami terima hingga tanggal 20 Juni 2013 berupa: 1. Dokumen asli dan/atau salinan dan/atau fotokopi dari:

a. Akta Pendirian Perseroan; b. Akta-akta perubahan Anggaran Dasar Perseroan; c. surat-surat izin usaha yang wajib dimiliki sehubungan dengan

kegiatan usaha Perseroan; d. bukti-bukti kepemilikan atas harta kekayaan Perseroan baik harta

tetap maupun harta bergerak; e. perjanjian-perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh Perseroan

dengan pihak lain; f. dokumen-dokumen yang menerangkan mengenai gugatan dalam

perkara perdata atau tuntutan dalam perkara pidana di pengadilan negeri di mana Perseroan berdomisili, permohonan kepailitan dan/atau penundaan kewajiban pembayaran utang di pengadilan niaga, sengketa yang terdaftar di Badan Arbitrase Nasional Indonesia serta Pengadilan Pajak, baik yang melibatkan atau diajukan oleh/terhadap Perseroan ataupun anggota Direksi dan Komisaris Perseroan dalam jabatannya selaku Direktur dan Komisaris Perseroan, dan perselisihan perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial yang menyangkut Perseroan; serta

g. dokumen lain yang dianggap perlu dan berguna.

2. Keterangan-keterangan dan pernyataan-pernyataan, baik yang diberikan secara tertulis maupun lisan, dari Direksi Perseroan atau pihak lain yang berwenang di Perseroan.

3. Selain pemeriksaan atas hal-hal di atas, kami juga melakukan pemeriksaan

fisik atas aset tertentu Perseroan yaitu khusus atas kantor Perseroan yang dipergunakan Perseroan menjalankan kegiatan usahanya.

B. Pemeriksaan Hukum dalam memberikan Pendapat Hukum ini tidak hanya kami

lakukan dengan cara pemeriksaan dan penafsiran terhadap apa yang tertulis dalam dokumen-dokumen tersebut, tetapi juga terhadap substansi dari dokumen-dokumen tersebut. Apabila tidak terdapat dokumen yang mendukung suatu transaksi hukum yang melibatkan atau mengikat Perseroan dan atau harta kekayaannya yang kami anggap penting dan perlu, kami mendasarkan kepada fakta-fakta yang mendukung hubungan hukum yang nyata sesuai dengan konsep-konsep, praktek-praktek, dan kebiasaan-kebiasaan hukum yang berlaku di Republik Indonesia bagi transaksi atau hubungan hukum yang dimaksud.

S S U & Partners

LAW FIRM 3�

II. ASUMSI-ASUMSI

Dalam melakukan Pemeriksaan Hukum dan memberikan Pendapat Hukum ini, kami mendasarkan pada asumsi-asumsi bahwa:

A. Dokumen-dokumen yang diberikan atau diperlihatkan kepada kami adalah

otentik, dan apabila dokumen-dokumen tersebut dalam bentuk fotokopi atau salinan lainnya, maka fotokopi atau salinan tersebut adalah benar dan akurat serta sesuai dengan aslinya;

B. Tanda tangan yang terdapat dalam dokumen-dokumen yang diberikan atau

diperlihatkan kepada kami, baik asli maupun fotokopi atau salinannya, adalah tanda tangan otentik dari pihak yang disebutkan dalam dokumen itu serta sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dan pihak-pihak tersebut mempunyai dan telah memperoleh kewenangan untuk menandatangani dokumen-dokumen tersebut;

C. Dokumen-dokumen, fakta-fakta, keterangan-keterangan, dan pernyataan-

pernyataan, baik tertulis maupun lisan, yang diberikan atau diperlihatkan oleh pihak yang berwenang dari Perseroan kepada kami adalah benar, akurat, dan sesuai dengan yang sebenarnya, serta tidak mengalami perubahan material sampai dengan tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum ini;

D. Pihak-pihak yang mengadakan perikatan dengan Perseroan atau para pejabat

pemerintah yang mengeluarkan surat-surat keterangan atau perizinan kepada Perseroan, berwenang melakukan tindakan-tindakan tersebut.

III. KUALIFIKASI

Pendapat Hukum ini diberikan sesuai dengan hukum Negara Republik Indonesia dan tidak berkenaan atau ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi negara lain.

IV. PENDAPAT HUKUM

Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen, fakta-fakta, keterangan-keterangan, dan pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam Laporan Pemeriksaan Hukum, ketentuan perundang-undangan serta asumsi-asumsi yang menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum ini, kami sampaikan pendapat hukum kami sebagai berikut:

1. Perseroan adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang

didirikan secara sah dan dijalankan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

2. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Bank Maspion

Indonesia No.68 tanggal 6 November 1989 juncto Akta Perubahan No.49 tanggal 5 Desember 1989, keduanya dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah:

a. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan

No.C2.2292.HT.01.01.TH.90 tanggal 18 April 1990;

Page 172: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

156

S S U & Partners

LAW FIRM 4�

b. didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 26 September 1990 berturut-turut di bawah No.1040/1990 dan No.1041/1990; serta

c. diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.90 tanggal 9 November 1990, Tambahan No.4560.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No.119 tanggal 3 April 2013, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali Keputusan Para Pemegang Saham yang dibuat dibawah tangan tertanggal 3 April 2013 (”Akta 119”), yang telah: a. memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-17532.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013;

b. didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0029868.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013.

Anggaran dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta No.119 telah sesuai dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, khususnya peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Pendirian Perseroan telah dilakukan secara sah. Perubahan anggaran dasar Perseroan yang diadakan setelah pendirian telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan serta memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

3. Maksud dan tujuan Perseroan berdasarkan Akta No.119 adalah berusaha

dalam bidang bank umum.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. kegiatan usaha utama :

1) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,

deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

2) memberikan kredit; 3) menerbitkan surat pengakuan hutang; 4) membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk

kepentingan atau atas perintah nasabahnya:

a) surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam

Page 173: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

157

S S U & Partners

LAW FIRM 4�

b. didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 26 September 1990 berturut-turut di bawah No.1040/1990 dan No.1041/1990; serta

c. diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.90 tanggal 9 November 1990, Tambahan No.4560.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No.119 tanggal 3 April 2013, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali Keputusan Para Pemegang Saham yang dibuat dibawah tangan tertanggal 3 April 2013 (”Akta 119”), yang telah: a. memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-17532.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013;

b. didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0029868.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013.

Anggaran dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta No.119 telah sesuai dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, khususnya peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Pendirian Perseroan telah dilakukan secara sah. Perubahan anggaran dasar Perseroan yang diadakan setelah pendirian telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan serta memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

3. Maksud dan tujuan Perseroan berdasarkan Akta No.119 adalah berusaha

dalam bidang bank umum.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. kegiatan usaha utama :

1) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,

deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

2) memberikan kredit; 3) menerbitkan surat pengakuan hutang; 4) membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk

kepentingan atau atas perintah nasabahnya:

a) surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam

S S U & Partners

LAW FIRM 5�

perdagangan surat-surat dimaksud; b) surat-surat pengakuan dan kertas dagang lainnya yang masa

berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagagan surat-surat tersebut;

c) kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; d) Sertifikat Bank Indonesia (SBI); d) Obligasi; e) Surat dagang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan

yang berlaku; f) surat berharga lain yang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku. 5) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah; 6) menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana

kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;

7) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dana melakukan

perhitungan dengan atau antar pihak ketiga; 8) menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; 9) melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan

suatu kontrak; 10) melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya

dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di Bursa Efek; 11) menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain

berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

12) melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali

amanat; 13) melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 14) melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain

dibidang keuangan, seperti perusahaan sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

15) melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi

akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

16) bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun,

sesuai dengan ketetuan dalam peraturan perundang-undangan dana

Page 174: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

158

S S U & Partners

LAW FIRM 6�

pensiun yang berlaku.

b. kegiatan usaha penunjang :

- melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan perundangan-undangan yang berlaku, termasuk antara lain tindakan dalam rangka restrukturisasi atau penyelamatan kredit antara lain membeli agunan, baik semua maupun sebagian, melalui lelang atau dengan cara lain, dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank dengan ketentuan agunan yang dibeli wajib dicair secepatnya.

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan dalam bidang perbankan hingga tanggal Pendapat Hukum ini telah sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar Perseroan serta ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

4. Struktur permodalan Perseroan pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan

berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No.159 tanggal 17 September 2012, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana termaktub dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia tertanggal 17 September 2012, yang telah:

a. disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

dengan Surat Keputusan No.AHU-49681.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 21 September 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084088.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 21 September 2012;

b. diberitahukan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 25 September 2012 dengan No.AHU-AH.01.10-34673 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084821.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 25 September 2012 (“Akta No. 159”)

adalah sebagai berikut:

Permodalan

Nilai Nominal Rp.100,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp)

Modal Dasar 12.000.000.000 1.200.000.000.000 Modal Ditempatkan 3.081.000.000 308.100.000.000 Modal Disetor 3.081.000.000 308.100.000.000 Saham Portepel 8.919.000.000 891.900.000.000

Susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan struktur permodalan di atas adalah:

Page 175: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

159

S S U & Partners

LAW FIRM 6�

pensiun yang berlaku.

b. kegiatan usaha penunjang :

- melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan perundangan-undangan yang berlaku, termasuk antara lain tindakan dalam rangka restrukturisasi atau penyelamatan kredit antara lain membeli agunan, baik semua maupun sebagian, melalui lelang atau dengan cara lain, dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank dengan ketentuan agunan yang dibeli wajib dicair secepatnya.

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan dalam bidang perbankan hingga tanggal Pendapat Hukum ini telah sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar Perseroan serta ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

4. Struktur permodalan Perseroan pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan

berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No.159 tanggal 17 September 2012, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana termaktub dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia tertanggal 17 September 2012, yang telah:

a. disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

dengan Surat Keputusan No.AHU-49681.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 21 September 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084088.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 21 September 2012;

b. diberitahukan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 25 September 2012 dengan No.AHU-AH.01.10-34673 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084821.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 25 September 2012 (“Akta No. 159”)

adalah sebagai berikut:

Permodalan

Nilai Nominal Rp.100,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp)

Modal Dasar 12.000.000.000 1.200.000.000.000 Modal Ditempatkan 3.081.000.000 308.100.000.000 Modal Disetor 3.081.000.000 308.100.000.000 Saham Portepel 8.919.000.000 891.900.000.000

Susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan struktur permodalan di atas adalah:

S S U & Partners

LAW FIRM 7�

Pemegang Saham

Nilai Nominal Rp. 100,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %

PT Alim Investindo 2.606.897.500 260.689.750.000 84,61PT Guna Investindo 260.675.000 26.067.500.000 8,46Ny. Angkasa Rachmawati 46.539.620 4.653.962.000 1,51Alim Markus 38.802.600 3.880.260.000 1,26Alim Mulia Sastra 31.065.580 3.106.558.000 1,01Alim Satria 31.065.580 3.106.558.000 1,01Alim Prakasa 31.065.580 3.106.558.000 1,01Gunardi Go 19.414.500 1.941.450.000 0,63Alim Puspita 15.474.040 1.547.404.000 0,50

Jumlah 3.081.000.000 308.100.000.000 100

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan tersebut di atas adalah sah dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Kesinambungan struktur permodalan Perseroan sejak pendirian hingga saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan telah didukung oleh dokumen-dokumen yang sah dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Penyetoran oleh pemegang saham Perseroan dan pelaksanaan pengalihan saham Perseroan sejak pendirian sampai dengan tanggal Pendapat Hukum telah sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Guna memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum, PT Alim Investindo bersedia untuk tidak mencatatkan pada Bursa Efek Indonesia saham yang dimilikinya dalam Perseroan sebanyak 35.009.056 (tiga puluh lima juta sembilan ribu lima puluh enam) saham dan PT Guna Investindo bersedia untuk tidak mencatatkan pada Bursa Efek Indonesia saham yang dimilikinya dalam Perseroan sebanyak 3.500.944 (tiga juta lima ratus ribu sembilan ratus empat puluh empat) saham, yang seluruhnya merupakan 1% (satu persen) dari seluruh modal Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor. Kepemilikan saham oleh masing-masing pemegang saham Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia No. 14/8/PBI/2012 tanggal 13 Juli 2012 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum.

5. Struktur permodalan dan riwayat susunan pemegang saham Perseroan

sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus dalam rangka Penawaran Umum serta aspek-aspek hukum lain dalam Prospektus adalah benar dan telah sesuai dengan Laporan Pemeriksaan Hukum.

6. PT Alim Investindo dan PT Guna Investindo selaku pemegang saham Perseroan

adalah perseroan terbatas yang didirikan secara sah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Page 176: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

160

S S U & Partners

LAW FIRM 8�

7. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berdasarkan Akta 119, yaitu sebagai berikut:

Direksi Direktur Utama : Herman Halim Direktur : Sri Redjeki Direktur Kepatuhan : Iis Herijati (Tidak Terafiliasi) Direktur : Yunita Wanda Wong Dewan Komisaris Komisaris Utama : Henry Kaunang (Independen) Komisaris : Koesparmono Irsan Komisaris : Muhammad Pujiono Santoso (Independen) Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut telah diangkat sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan di bidang pasar modal dan peraturan dibidang perbankan yang berlaku di Negara Republik Indonesia; kecuali untuk jabatan Henry Kaunang selaku Komisaris Utama (Independen) yang akan berlaku efektif sejak memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia, yang mana hingga tanggal Pendapat Hukum ini masih dalam proses fit and proper oleh Bank Indonesia.

Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan saat ini sedang dalam proses pendaftaran dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan untuk selanjutnya diterbitkan Tanda Daftar Perusahaan.

Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan belum melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah, sehingga Perseroan belum memiliki Dewan Pengawas Syariah. Sehubungan dengan hal tersebut, Direksi Perseroan menyatakan dengan Surat Pernyataan tertanggal 8 Mei 2013 bahwa Perseroan akan membentuk Dewan Pengawas Syariah apabila Perseroan bermaksud untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah di kemudian hari. Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) yaitu Endah Winarni yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan No.045/SK/DIR/09/2012 tertanggal 25 September 2012 yang ditandatangani oleh Direktur Utama Perseroan. Masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut di atas telah menyatakan dalam Surat Pernyataan masing-masing tertanggal 2 April 2013, bahwa masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan No.IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP- 45/PM/2004 tanggal 29 Nopember 2004.

Page 177: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

161

S S U & Partners

LAW FIRM 8�

7. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berdasarkan Akta 119, yaitu sebagai berikut:

Direksi Direktur Utama : Herman Halim Direktur : Sri Redjeki Direktur Kepatuhan : Iis Herijati (Tidak Terafiliasi) Direktur : Yunita Wanda Wong Dewan Komisaris Komisaris Utama : Henry Kaunang (Independen) Komisaris : Koesparmono Irsan Komisaris : Muhammad Pujiono Santoso (Independen) Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut telah diangkat sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan di bidang pasar modal dan peraturan dibidang perbankan yang berlaku di Negara Republik Indonesia; kecuali untuk jabatan Henry Kaunang selaku Komisaris Utama (Independen) yang akan berlaku efektif sejak memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia, yang mana hingga tanggal Pendapat Hukum ini masih dalam proses fit and proper oleh Bank Indonesia.

Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan saat ini sedang dalam proses pendaftaran dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan untuk selanjutnya diterbitkan Tanda Daftar Perusahaan.

Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan belum melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah, sehingga Perseroan belum memiliki Dewan Pengawas Syariah. Sehubungan dengan hal tersebut, Direksi Perseroan menyatakan dengan Surat Pernyataan tertanggal 8 Mei 2013 bahwa Perseroan akan membentuk Dewan Pengawas Syariah apabila Perseroan bermaksud untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah di kemudian hari. Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) yaitu Endah Winarni yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan No.045/SK/DIR/09/2012 tertanggal 25 September 2012 yang ditandatangani oleh Direktur Utama Perseroan. Masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut di atas telah menyatakan dalam Surat Pernyataan masing-masing tertanggal 2 April 2013, bahwa masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan No.IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP- 45/PM/2004 tanggal 29 Nopember 2004.

S S U & Partners

LAW FIRM 9�

Perseroan telah memiliki: a. Komite Audit yang dibentuk berdasarkan Surat Pengangkatan Komite Audit

PT Bank Maspion Indonesia Tbk yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris Perseroan tanggal 6 Mei 2013 dengan susunan sebagai berikut: Ketua : Henry Kaunang Anggota : Koesparmono Irsan

Supranoto Dipokusumo Soetanto Hadisuseno

Pembentukan Komite Audit tersebut telah sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit. Perseroan juga telah memiliki Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) tanggal 6 Mei 2013.

b. Komite Pemantau Risiko berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No.023A/SK/DIR/06/2007 tanggal 22 Juni 2007 dengan susunan sebagai berikut: Ketua : Koesparmono Irsan Anggota : Henry Kaunang Supranoto Dipokusumo Robby Bumulo Lutfi

Perseroan memiliki Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat berdasarkan keputusan Direksi Perseroan No.036/SK/DIR/06/2012 tanggal 29 Juni 2012 dengan masa berlaku sejak tanggal 2 Juli 2012 sebagai berikut: Ketua : Henry Kaunang Anggota : Koesparmono Irsan Marsel Adianto

Perseroan memiliki Unit Audit Internal dan Piagam Audit Internal sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, sebagai berikut:

1) Piagam Audit Satuan Kerja Audit Internal (Audit Charter) yang ditetapkan

oleh Direktur Utama Perseroan dan disahkan oleh Dewan Komisaris Perseroan tanggal 25 September 2012.

2) Perseroan telah mengangkat Ketua Unit Audit Internal yaitu Marsel Adianto

Tjahjadi yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi yang disahkan oleh Dewan Komisaris Perseroan No. 026/SK/DIR/XI/95 tanggal 1 November 1995.

8. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini:

a. Perseroan maupun aset-aset yang dimiliki oleh Perseroan tidak sedang terlibat atau menjadi obyek perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Negeri di seluruh wilayah Republik

Page 178: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

162

S S U & Partners

LAW FIRM 10�

Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia;

b. Perseroan maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh Perseroan tidak

terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi;

c. Perseroan tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase

Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

d. Perseroan tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap Perseroan tidak

sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan Perseroan tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia;

e. Perseroan tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; f. Perseroan tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang

tercatat pada Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia;

g. Perseroan tidak sedang menjadi pihak dalam sengketa di Badan

Penyelesaian Sengketa Konsumen di seluruh wilayah Republik Indonesia; h. Perseroan tidak sedang menjadi pihak terlapor di hadapan Komisi

Pengawasan Persaingan Usaha Republik Indonesia; i. Perseroan tidak sedang menjadi Pelapor maupun Terlapor di hadapan

seluruh instansi kepolisian di wilayah Republik Indonesia maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

j. Perseroan maupun perizinan dan aset-aset Perseroan tidak terlibat atau

menjadi obyek sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan.

Masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri; sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) atau badan-badan arbitrase lainnya; gugatan pailit, Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga; sengketa pajak di Pengadilan Pajak; perselisihan perburuhan yang tercatat pada Pengadilan Hubungan Industrial (PHI); serta perkara tata usaha negara yang terdaftar di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), serta somasi dan/atau sengketa dan/atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase dan/atau klaim yang mungkin timbul.

Page 179: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

163

S S U & Partners

LAW FIRM 10�

Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia;

b. Perseroan maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh Perseroan tidak

terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi;

c. Perseroan tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase

Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

d. Perseroan tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap Perseroan tidak

sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan Perseroan tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia;

e. Perseroan tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; f. Perseroan tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang

tercatat pada Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia;

g. Perseroan tidak sedang menjadi pihak dalam sengketa di Badan

Penyelesaian Sengketa Konsumen di seluruh wilayah Republik Indonesia; h. Perseroan tidak sedang menjadi pihak terlapor di hadapan Komisi

Pengawasan Persaingan Usaha Republik Indonesia; i. Perseroan tidak sedang menjadi Pelapor maupun Terlapor di hadapan

seluruh instansi kepolisian di wilayah Republik Indonesia maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

j. Perseroan maupun perizinan dan aset-aset Perseroan tidak terlibat atau

menjadi obyek sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan.

Masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri; sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) atau badan-badan arbitrase lainnya; gugatan pailit, Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga; sengketa pajak di Pengadilan Pajak; perselisihan perburuhan yang tercatat pada Pengadilan Hubungan Industrial (PHI); serta perkara tata usaha negara yang terdaftar di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), serta somasi dan/atau sengketa dan/atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase dan/atau klaim yang mungkin timbul.

S S U & Partners

LAW FIRM 11�

9. Perseroan telah memperoleh izin-izin penting yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya di bidang perbankan dan izin-izin tersebut hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan masih berlaku, dan Perseroan tidak menyalahi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

10. Sehubungan dengan pemenuhan kewajiban di bidang ketenagakerjaan,

Perseroan telah:

a. memenuhi ketentuan mengenai Wajib Lapor Ketenagakerjaan dengan melakukan kewajiban pelaporan ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 Undang-undang No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor ketenagakerjaan di Perusahaan;

b. mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program Jaminan Sosial

Tenaga Kerja (Jamsostek); c. memenuhi ketentuan tentang Upah Minimum Propinsi sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER-01/MEN/1999 tanggal 12 Januari 1999 tentang Upah Minimum juncto Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. KEP-226/MEN/2000 tanggal 5 Oktober 2000, serta peraturan-peraturan mengenai upah minimum propinsi dan kota yang berlaku untuk lokasi-lokasi kantor Perseroan yaitu: Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 tanggal 2012 tanggal 24 November 2012 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2013; Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta No.207 Tahun 2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Upah Minimum Sektoral Provinsi tahun 2013; Keputusan Gubernur Banten No.561/Kep 13-Huk/2013 tanggal 18 Januari 2013 tentang Upah Minimum Sektoral Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan; Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 561.4/58 Tahun 2012 tanggal 12 November 2012 tentang Upah Minimum Jawa Tengah; Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/36/KPTS/2013 tanggal 18 Januari 2013 tentang Upah Minimum Provinsi Sumatera Utara; Surat Gubernur Jawa Barat No.561/Kep.1405-Bangsos/2012 tanggal 21 November 2012 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota Jawa Barat; Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No.2550/X/2012 tanggal 1 November 2012 tentang Upah Minimum Provinsi Sulawesi Selatan; Peraturan Gubernur Bali No. 44 tahun 2012 tanggal 12 November 2012 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota dan Keputusan Gubernur Sumatera Selatan No.387/KPTS/Disnakertrans/2013 tanggal 30 April 2013 tentang Upah Minimum Kota Palembang.

d. memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan dengan

Perserikatan Pekerja Bank Maspion Indonesia yang telah didaftarkan pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia sebagaimana ternyata pada Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dengan No.KEP.173/PHIJSK-PKKAD/PKB/X/2012 tertanggal 30 Oktober 2012 dengan masa berlaku sejak tanggal 8 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 7 Oktober 2014.

Page 180: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

164

S S U & Partners

LAW FIRM 12�

11. Kepemilikan atas seluruh hak guna bangunan atas nama Perseroan beserta bangunan yang berdiri di atasnya, penguasaan unit ruang kantor oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (sebagaimana didefinisikan di bawah ini), kepemilikan kendaraan bermotor dengan bukti kepemilikan atas nama Perseroan, serta hak kekayaan intelektual atas nama Perseroan, yang digunakan Perseroan untuk menjalankan kegiatan usahanya telah didukung dan dilengkapi dengan dokumen-dokumen kepemilikan yang sah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli atas Satuan Unit Perkantoran “Wisma Maspion Jalan Gunung Sahari” No.98 tanggal 25 Februari 1998, dibuat di hadapan Lieke L. Tukgali, S.H., Notaris di Jakarta (“Perjanjian Pengikatan Jual Beli”), diatur mengenai persetujuan antara pemilik dengan Perseroan untuk melakukan jual beli atas 2 (dua) unit area kantor pada Wisma Maspion (“Unit Kantor”) kepada Perseroan setelah diterbitkannya bukti kepemilikan atas satuan Unit Kantor tersebut dan secara tegas diatur pula kewajiban pemilik untuk menyerahkan Unit Kantor kepada Perseroan selaku pembeli selambatnya tanggal 31 Desember 1998 dengan mengingat bahwa harga jual beli telah dilunasi oleh Perseroan. Dengan diaturnya hal-hal tersebut dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli, maka penguasaan dan penggunaan oleh Perseroan atas Unit Kantor tersebut adalah sah dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Aset-aset yang dimiliki dan dikuasai oleh Perseroan tersebut di atas, hingga tanggal Pendapat Hukum ini dikeluarkan tidak sedang menjadi obyek sengketa dengan pihak lain serta tidak sedang menjadi objek jaminan kepada pihak lain.

12. Pada tanggal Pendapat Hukum ini aset-aset atau harta kekayaan Perseroan

baik dalam bentuk benda tetap dan bergerak berupa bangunan dan kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh Perseroan telah diasuransikan pada perusahaan asuransi PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia dan PT China Taiping Insurance Indonesia dengan jenis polis property all risk, asuransi kebakaran/gempa bumi dan kendaraan bermotor dengan polis asuransi dalam jumlah pertanggungan dan jangka waktu yang memadai.

Dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan sehari-hari sebagai perusahaan

yang bergerak dibidang jasa perbankan, Perseroan telah mengasuransikan pada perusahaan asuransi PT Wahana Tata dan PT China Taiping Insurance Indonesia untuk jenis asuransi cash in automatic teller machine, money in safe, cash in safe ATM, money in transit dengan polis asuransi dalam jumlah pertanggungan dan jangka waktu yang memadai.

13. Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak ketiga

sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan serta yang diperlukan untuk kelancaran usaha Perseroan adalah mengikat Perseroan dan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

14. Rencana Penawaran Umum tidak bertentangan dengan perjanjian-perjanjian

yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak lain, serta tidak terdapat pembatasan dalam perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak ketiga yang membatasi atau menghalangi rencana Penawaran Umum.

Page 181: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

165

S S U & Partners

LAW FIRM 12�

11. Kepemilikan atas seluruh hak guna bangunan atas nama Perseroan beserta bangunan yang berdiri di atasnya, penguasaan unit ruang kantor oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (sebagaimana didefinisikan di bawah ini), kepemilikan kendaraan bermotor dengan bukti kepemilikan atas nama Perseroan, serta hak kekayaan intelektual atas nama Perseroan, yang digunakan Perseroan untuk menjalankan kegiatan usahanya telah didukung dan dilengkapi dengan dokumen-dokumen kepemilikan yang sah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli atas Satuan Unit Perkantoran “Wisma Maspion Jalan Gunung Sahari” No.98 tanggal 25 Februari 1998, dibuat di hadapan Lieke L. Tukgali, S.H., Notaris di Jakarta (“Perjanjian Pengikatan Jual Beli”), diatur mengenai persetujuan antara pemilik dengan Perseroan untuk melakukan jual beli atas 2 (dua) unit area kantor pada Wisma Maspion (“Unit Kantor”) kepada Perseroan setelah diterbitkannya bukti kepemilikan atas satuan Unit Kantor tersebut dan secara tegas diatur pula kewajiban pemilik untuk menyerahkan Unit Kantor kepada Perseroan selaku pembeli selambatnya tanggal 31 Desember 1998 dengan mengingat bahwa harga jual beli telah dilunasi oleh Perseroan. Dengan diaturnya hal-hal tersebut dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli, maka penguasaan dan penggunaan oleh Perseroan atas Unit Kantor tersebut adalah sah dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Aset-aset yang dimiliki dan dikuasai oleh Perseroan tersebut di atas, hingga tanggal Pendapat Hukum ini dikeluarkan tidak sedang menjadi obyek sengketa dengan pihak lain serta tidak sedang menjadi objek jaminan kepada pihak lain.

12. Pada tanggal Pendapat Hukum ini aset-aset atau harta kekayaan Perseroan

baik dalam bentuk benda tetap dan bergerak berupa bangunan dan kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh Perseroan telah diasuransikan pada perusahaan asuransi PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia dan PT China Taiping Insurance Indonesia dengan jenis polis property all risk, asuransi kebakaran/gempa bumi dan kendaraan bermotor dengan polis asuransi dalam jumlah pertanggungan dan jangka waktu yang memadai.

Dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan sehari-hari sebagai perusahaan

yang bergerak dibidang jasa perbankan, Perseroan telah mengasuransikan pada perusahaan asuransi PT Wahana Tata dan PT China Taiping Insurance Indonesia untuk jenis asuransi cash in automatic teller machine, money in safe, cash in safe ATM, money in transit dengan polis asuransi dalam jumlah pertanggungan dan jangka waktu yang memadai.

13. Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak ketiga

sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan serta yang diperlukan untuk kelancaran usaha Perseroan adalah mengikat Perseroan dan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

14. Rencana Penawaran Umum tidak bertentangan dengan perjanjian-perjanjian

yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak lain, serta tidak terdapat pembatasan dalam perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak ketiga yang membatasi atau menghalangi rencana Penawaran Umum.

S S U & Partners

LAW FIRM 13�

15. Pelaksanaan Penawaran Umum telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham Perseroan serta sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, ketentuan pasar modal dan peraturan perundangan yang berlaku.

16. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini Perseroan tidak mengadakan suatu

perjanjian kredit dimana Perseroan berkedudukan sebagai debitur. 17. Dalam perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan, tidak terdapat

pembatasan sehubungan dengan hak pemegang saham khususnya pemegang saham publik.

18. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, dalam rangka Penawaran Umum telah

dibuat dan ditandatangani: a. Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan

Terbatas PT BANK MASPION INDONESIA Tbk No. 191 tanggal 9 April 2013 juncto Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No. 82 tanggal 8 Mei 2013, keduanya dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H. Msi., Notaris di Jakarta, oleh antara Perseroan selaku Emiten dengan PT Makinta Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek;

b. Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum

Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No.175 tertanggal 19 Juni 2013 dibuat dihadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, oleh dan antara Perseroan selaku Emiten dengan PT Makinta Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan para anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek dengan porsi penjaminan sebagai berikut:

No Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan (saham)

%

1 PT Danasakti Securities 300.000 0,0392 PT Equity Securities Indonesia 700.000 0.0913 PT Erdikha Elit Sekuritas 300.000 0,0394 PT HD Capital Tbk 200.000 0,0265 PT Indo Mitra Securities 200.000 0,0266 PT Intifikasa Securindo 200.000 0,0267 PT Kresna Graha Sekurindo Tbk 300.000 0,0398 PT Madani Securities 200.000 0,0269 PT Magenta kapital Indonesia 200.000 0,02610 PT Mega Capital Indonesia 200.000 0,02611 PT Minnapadi Investama Tbk 300.000 0,03912 PT MNC Securities 300.000 0,03913 PT Panca Global Securities Tbk 300.000 0,03914 PT Panin Sekuritas Tbk 700.000 0,09115 PT Reliance Securities Tbk 700.000 0,09116 PT Valbury Asia Securities 3.800.000 0.49417 PT Waterfront Securities Indonesia 700.000 0,09118 PT Yuli Sekurindo Tbk 400.000 0,052

Page 182: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

166

S S U & Partners

LAW FIRM 14�

No Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan (saham)

%

19 PT Makinta Securities 760.000.000 98,700

TOTAL

770.000.000 100

c. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum Perseroan Terbatas PT BANK MASPION INDONESIA Tbk No. 192 tanggal 9 April 2013 juncto Akta Perubahan I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No. 83 tanggal 8 Mei 2013, keduanya dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H. Msi., Notaris di Jakarta, oleh antara Perseroan selaku Emiten dengan PT Adimitra Transferindo selaku Biro Administrasi Efek;

d. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No.SP-0026/PE/KSEI/0912 tanggal 27 September 2012, yang dibuat oleh dan antara PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) dengan Perseroan selaku Perusahaan Terdaftar;

e. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek (Preliminary Listing Agreement)

tanggal 23 April 2013, dibuat oleh dan antara PT Bursa Efek Indonesia dengan Perseroan.

Penandatanganan perjanjian-perjanjian tersebut dilakukan secara sah dan mengikat Perseroan, tidak melanggar atau tidak bertentangan dengan anggaran dasar Perseroan, perjanjian-perjanjian lainnya yang mengikat Perseroan, ketentuan pasar modal dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

19. Perseroan dengan PT Makinta Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek

dan Penjamin Emisi Efek tidak memiliki hubungan afiliasi.

20. Saham-saham yang akan ditawarkan dalam Penawaran Umum adalah saham baru yang akan dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan, di mana saham-saham yang akan ditawarkan tersebut adalah saham biasa atas nama yang akan memberikan kepada pemegangnya, yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, semua hak yang dapat dijalankan oleh setiap pemegang saham Perseroan atas setiap jumlah saham yang dimilikinya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, dengan tidak mengesampingkan ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 183: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

167

Halaman ini sengaja dikosongkan

S S U & Partners

LAW FIRM 14�

No Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan (saham)

%

19 PT Makinta Securities 760.000.000 98,700

TOTAL

770.000.000 100

c. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum Perseroan Terbatas PT BANK MASPION INDONESIA Tbk No. 192 tanggal 9 April 2013 juncto Akta Perubahan I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No. 83 tanggal 8 Mei 2013, keduanya dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H. Msi., Notaris di Jakarta, oleh antara Perseroan selaku Emiten dengan PT Adimitra Transferindo selaku Biro Administrasi Efek;

d. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No.SP-0026/PE/KSEI/0912 tanggal 27 September 2012, yang dibuat oleh dan antara PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) dengan Perseroan selaku Perusahaan Terdaftar;

e. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek (Preliminary Listing Agreement)

tanggal 23 April 2013, dibuat oleh dan antara PT Bursa Efek Indonesia dengan Perseroan.

Penandatanganan perjanjian-perjanjian tersebut dilakukan secara sah dan mengikat Perseroan, tidak melanggar atau tidak bertentangan dengan anggaran dasar Perseroan, perjanjian-perjanjian lainnya yang mengikat Perseroan, ketentuan pasar modal dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

19. Perseroan dengan PT Makinta Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek

dan Penjamin Emisi Efek tidak memiliki hubungan afiliasi.

20. Saham-saham yang akan ditawarkan dalam Penawaran Umum adalah saham baru yang akan dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan, di mana saham-saham yang akan ditawarkan tersebut adalah saham biasa atas nama yang akan memberikan kepada pemegangnya, yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, semua hak yang dapat dijalankan oleh setiap pemegang saham Perseroan atas setiap jumlah saham yang dimilikinya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, dengan tidak mengesampingkan ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

S S U & Partners

LAW FIRM 15�

Demikian Pendapat Hukum ini kami buat sesuai dengan prinsip keterbukaan, serta berdasarkan data-data dan dokumen-dokumen yang kami peroleh sebagaimana layaknya Konsultan Hukum yang independen dan tidak terafiliasi dengan Perseroan dan kami bertanggung jawab atas Pendapat Hukum ini. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, SSU & Partners

Mathilda Irma Untadi, S.H. Sihar Solomon Siahaan, S.H. STTD No. 383/PM/STTD - KH/2001 STTD No.564/PM/STTD-KH/2005 Tembusan: - Yang Terhormat Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan - Yang Terhormat Direksi PT Makinta Securities

Page 184: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

168

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 185: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

169

BAB XVII. LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Berikut ini adalah salinan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, sesuai dengan stándar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang masing-masing bertanggal 6 Mei 2013 dan 10 April 2012. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja sesuai dengan stándar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya bertanggal 02 Maret 2011. Seluruh laporan auditor independen tersebut menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Laporan auditor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tertanggal 6 Mei 2013 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012 dan (c) rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham. Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tertanggal 10 April 2012 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2011.

Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 tertanggal 02 Maret 2011 memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.

Laporan keuangan Perseroan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.

Page 186: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

170

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 187: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

171

Page 188: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

172

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKLAPORAN KEUANGAN

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN31 DESEMBER 2012 DAN 2011

DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009

PT BANK MASPION INDONESIA TBKFINANCIAL STATEMENTS

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORTDECEMBER 31, 2012 AND 2011

WITH COMPARATIVE FIGURES FOR2010 AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009

Halaman/Page

Daftar Isi Table of Contents

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan ………………………..... 1 - 3 ..…………………. Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif ………………… 4 ..………….. Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas ……………………….. 5 ....……………….. Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas .................................................. 6 - 7 ..…….………………….. Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan ............................ 8 - 147 ...………………. Notes to the Financial Statements

****************************

Page 189: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

173

Page 190: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

174

Page 191: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

175

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financialstatements form an integral part of thesefinancial statements taken as a whole.

1

PT BANK MASPION INDONESIA TBKLAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember 2012 dan 2011Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 dan

1 Januari 2010/31 Desember 2009(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKSTATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

December 31, 2012 and 2011With comparative figures for 2010 and

January 1, 2010/December 31, 2009(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2012 2011 2010

1 Jan. 2010/Jan. 1, 2010/31 Des. 2009/

Dec. 31, 2009*)ASET ASSETS

2a,2b,Kas 2c,2d,3 69.306.253 54.555.178 49.564.750 47.879.679 Cash

2a,2b,2c Current accounts withGiro pada Bank Indonesia 2d,2e,4 245.604.132 199.837.543 156.312.005 100.941.283 Bank Indonesia

Giro pada bank lain setelahdikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai masing-masing sebesar Rp3.790,Rp16.955, Rp23.030 danRp31.872 per 31 Desember2012, 2011 dan 2010 dan1 Januari 2010

2a,2b,2c,2d,2e,2j,

5,38 22.339.130 13.068.701 16.988.757 16.361.222

Current accounts withother banks, net of allowance

for impairment losses ofRp3,790, Rp16,955, Rp23,030and Rp31,872 as of December31, 2012, 2011 and 2010 andJanuary 1, 2010, respectively

Penempatan pada BankIndonesia dan bank lainsetelah dikurangi cadangankerugian penurunan nilaimasing-masing sebesarRpNihil, Rp12.200, Rp21.547dan Rp41.700 per 31Desember 2012, 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010

2a,2b,2c,2d,2f,2j,6 138.632.772 347.243.729 264.887.829 154.220.591

Placements with BankIndonesia and other banks, net

of allowance for impairmentlosses of RpNil, Rp12,200,

Rp21,547 and Rp41,700 as ofDecember 31, 2012, 2011 and

2010 and January 1, 2010,respectively

Surat-surat berharga setelahdikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai masing-masing sebesar RpNihil per31 Desember 2012, 2011 dan2010 dan 1 Januari 2010

2a,2b,2d2g,2j,7 108.138.833 166.023.491 152.115.635 752.677.019

Marketable securities, netof allowance for impairment

losses of RpNil as ofDecember 31, 2012, 2011 and

2010, and January 1, 2010,respectively

Tagihan akseptasi setelahdikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai masing-masing sebesar RpNihil per31 Desember 2012, 2011 dan2010 dan 1 Januari 2010

2b,2h2j,2z 1.834.799 2.838.223 5.800.158 1.428.501

Acceptances receivable,net of allowance for

impairment losses of RpNil asof December 31, 2012, 2011

and 2010 and January 1,2010, respectively

Kredit yang diberikan Loans- Pihak berelasi 1.039.535 1.832.645 1.458.010 1.428.205 Related parties -- Pihak ketiga 2.690.246.292 1.915.781.077 1.508.560.837 1.166.883.975 Third parties -

Total kredit yang diberikan 2.691.285.827 1.917.613.722 1.510.018.847 1.168.312.180 Total loansCadangan kerugian penurunan

nilai (6.768.960) (6.019.468) (7.294.898) (10.500.006)Allowance for impairment

losses

Total kredit yang diberikan, neto

2b,2c,2i2j,2z,2ad

8,27 2.684.516.867 1.911.594.254 1.502.723.949 1.157.812.174 Total loans, net

*) Setelah penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi2006)

*) After the initial implementation of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFASNo. 55 (Revised 2006)

Page 192: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

176

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financialstatements form an integral part of thesefinancial statements taken as a whole.

2

PT BANK MASPION INDONESIA TBKLAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

31 Desember 2012 dan 2011Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 dan

1 Januari 2010/31 Desember 2009(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKSTATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued)

December 31, 2012 and 2011With comparative figures for 2010 and

January 1, 2010/December 31, 2009(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2012 2011 2010

1 Jan. 2010/Jan. 1, 2010/31 Des. 2009/

Dec. 31, 2009*)

ASET (lanjutan) ASSETS (continued)

Piutang bunga 2b,2c 9,38 10.534.794 7.182.060 6.268.179 5.862.382 Interest receivables

Beban dibayar dimuka2k,2z,10,27,38,39 24.347.634 20.766.800 21.398.754 24.007.541 Prepaid expenses

Aset tetap setelah dikurangiakumulasi penyusutanmasing-masing sebesarRp54.868.287, Rp51.457.262Rp52.540.956 danRp49.432.459 per31 Desember 2012, 2011 dan2010 dan per 1 Januari 2010 2l,11,38 69.725.759 51.729.712 59.985.473 47.159.242

Fixed assets, net ofaccumulated depreciation of

Rp54,868,287, Rp51,457,262Rp52,540,956 and

Rp49,432,459 as of December31, 2012, 2011 and 2010 and

as of January 1, 2010respectively

Aset pajak tangguhan, neto 2s,16d 1.881.711 1.768.142 1.091.478 710.322 Deferred tax assets, net2b,2m,

Aset lain-lain 2ae,12,38 26.420.017 20.974.033 10.987.770 16.095.812 Other assets

TOTAL ASET 3.403.282.701 2.797.581.866 2.248.124.737 2.325.155.768 TOTAL ASSETS

*) Setelah penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi2006)

*) After the initial implementation of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFASNo. 55 (Revised 2006)

Page 193: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

177

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financialstatements form an integral part of thesefinancial statements taken as a whole.

3

PT BANK MASPION INDONESIA TBKLAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

31 Desember 2012 dan 2011Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 dan

1 Januari 2010/31 Desember 2009(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKSTATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued)

December 31, 2012 and 2011With comparative figures for 2010 and

January 1, 2010/December 31, 2009(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2012 2011 2010

1 Jan. 2010/Jan. 1, 2010/31 Des. 2009/

Dec. 31, 2009*)LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas segera2b,2c,2n,13 3.812.313 2.313.694 945.318 17.330.999 Obligations due immediately

Simpanan dari nasabah Deposits from customers- Pihak berelasi 248.678.245 130.541.176 123.520.159 133.592.912 Related parties -- Pihak ketiga 2.751.424.530 2.269.097.978 1.863.669.681 1.943.189.870 Third parties -

Total simpanan dari nasabah2b,2c,2o,2z,14,27 3.000.102.775 2.399.639.154 1.987.189.840 2.076.782.782

Total deposits fromcustomers

Simpanan dari bank lain2b,2p,15,38 7.249.459 8.021.969 3.062.748 7.501.208 Deposits from other banks

Estimasi kerugian komitmendan kontinjensi 2ae,17 - - 180.522 252.575

Estimated losses oncommitments and

contingencies

Liabilitas akseptasi 2b,2c,2h 1.834.799 2.838.223 5.800.158 1.428.501 Acceptances liability

Utang pajak 2c,2s,16a 4.621.492 3.087.905 6.334.220 2.668.655 Taxes payable

Liabilitas lain-lain2b,2c,2t,

2y,18 15.764.235 13.137.331 13.752.808 11.008.955 Other liabilities

TOTAL LIABILITAS 3.033.385.073 2.429.038.276 2.017.265.614 2.116.973.675 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal saham Share capitalModal dasar – 1.200.000.000

saham - dengan nilainominal Rp100 (satuanpenuh) per saham pada 31Desember 2012 dan200.000.000 saham -dengan nominal Rp1.000(satuan penuh) per sahampada 31 Desember 2011dan 2010 dan 1 Januari2010

Authorized – 1,200,000,000shares - Rp100 par value

per share (in full amount) asof December 31, 2012 and

200,000,000 shares –Rp1,000 par value per share

(in full amount) as ofDecember 31, 2011 and

2010 and January 1, 2010Modal ditempatkan dan

disetor penuh -308.100.000 saham pada31 Desember 2012,190.600.000 saham pada31 Desember 2011 dan91.600.000 saham pada 31Desember 2010 dan 1Januari 2010 2u,19 308.100.000 190.600.000 91.600.000 91.600.000

Issued and fully paid-up308,100,000 shares in

December 31, 2012,190,600,000 shares in

December 31, 2011 and91,600,000 shares in

December 31, 2010 andJanuary 1, 2010

Saldo laba 2v 61.797.628 177.943.590 139.259.123 116.582.093 Retained earnings

TOTAL EKUITAS 369.897.628 368.543.590 230.859.123 208.182.093 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES ANDEKUITAS 3.403.282.701 2.797.581.866 2.248.124.737 2.325.155.768 EQUITY

*) Setelah penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi2006)

*) After the initial implementation of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFASNo. 55 (Revised 2006)

Page 194: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

178

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financialstatements form an integral part of thesefinancial statements taken as a whole.

4

PT BANK MASPION INDONESIA TBKLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKSTATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2012 2011 2010

PENDAPATAN BUNGA 2q,21 272.642.095 226.790.073 206.518.942 INTEREST INCOME

BEBAN BUNGA 2q,22 (144.911.630) (120.843.178) (108.773.752) INTEREST EXPENSE

PENDAPATAN BUNGA, NETO 127.730.465 105.946.895 97.745.190 INTEREST INCOME, NET

PENDAPATAN OPERASIONALLAINNYA OTHER OPERATING INCOMEDenda dan administrasi 38 13.551.001 10.577.424 8.238.006 Penalties and administrationProvisi dan komisi dari selain kredit 2r 2.482.527 2.322.057 1.675.662 Fees and commissions from other than loansKeuntungan dari penjualan surat-surat

berharga - - 21.527.689 Gain on sale of marketable securitiesPembalikan kerugian penurunan nilai

aset keuangan dan non-keuangan 38 1.904.907 2.677.860 5.641.778Reversal of impairment losses on financial

and non-financial assetsLain-lain 38 5.120.092 8.359.622 4.284.576 OthersTOTAL PENDAPATANOPERASIONAL LAINNYA 23.058.527 23.936.963 41.367.711

TOTAL OTHER OPERATINGINCOME

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING EXPENSESGaji dan tunjangan 23 (76.320.773) (65.159.911) (57.603.667) Salaries and employee benefitsUmum dan administrasi 24 (41.582.061) (41.871.046) (50.469.998) General and administrativePenyisihan kerugian penurunan nilai

aset keuangan dan non-keuangan 38 (2.679.051) (1.194.068) (3.191.314)Provision for impairment losses on financial

and non-financial assets

TOTAL BEBAN OPERASIONALLAINNYA (120.581.885) (108.225.025) (111.264.979) TOTAL OTHER OPERATING EXPENSES

LABA OPERASIONAL 30.207.107 21.658.833 27.847.922 OPERATING INCOME

PENDAPATAN NON-OPERASIONAL,NETO 25 1.298.311 26.639.579 2.270.825 NON-OPERATING INCOME, NET

LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN)PAJAK 31.505.418 48.298.412 30.118.747

INCOME BEFORE TAX BENEFIT(EXPENSE)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK TAX BENEFIT (EXPENSE)Kini 2s,16b (7.964.949) (10.290.609) (7.822.873) Current

Tangguhan2s,16b,

16c 113.569 676.664 381.156 Deferred

BEBAN PAJAK, NETO 2s,16b (7.851.380) (9.613.945) (7.441.717) TAX EXPENSE, NET

LABA TAHUN BERJALAN 23.654.038 38.684.467 22.677.030 INCOME FOR THE YEAR

Pendapatan komprehensif lain - - - Other comprehensive income

TOTAL LABA KOMPREHENSIFTAHUN BERJALAN 23.654.038 38.684.467 22.677.030

TOTAL COMPREHENSIVEINCOME FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE(dalam Rupiah penuh) 2x, 26 8 13 7 (in full Rupiah)

Page 195: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

179

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financialstatements form an integral part of thesefinancial statements taken as a whole.

5

PT BANK MASPION INDONESIA TBKLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKSTATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Modalditempatkan dandisetor penuh/

Issued and fully Saldo laba/Catatan/ paid-up share Retained Jumlah ekuitas/

Notes capital earnings Total equity

Saldo 31 Desember 2010 91.600.000 139.259.123 230.859.123 Balance as of December 31, 2010

Setoran tambahan modal 19c 99.000.000 - 99.000.000 Additional paid-in capital

Total laba komprehensif tahun berjalan - 38.684.467 38.684.467 Total comprehensive income for the year

Saldo 31 Desember 2011 190.600.000 177.943.590 368.543.590 Balance as of December 31, 2011

Setoran tambahan modal 19c 117.500.000 (117.500.000) - Additional paid-in capital

Dividen tunai 2w,19d - (22.300.000) (22.300.000) Cash dividends

Total laba komprehensif tahun berjalan - 23.654.038 23.654.038 Total comprehensive income for the year

Saldo 31 Desember 2012 308.100.000 61.797.628 369.897.628 Balance as of December 31, 2012

Page 196: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

180

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financialstatements form an integral part of thesefinancial statements taken as a whole.

6

PT BANK MASPION INDONESIA TBKLAPORAN ARUS KAS

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKSTATEMENTS OF CASH FLOWS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2012 2011 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITASOPERASI

CASH FLOWS FROM OPERATINGACTIVITIES

Penerimaan bunga, provisi dan komisi 269.223.567 225.574.188 206.789.319 Receipts of interest, fees and commissionsPenerimaan dari pendapatan operasional

lainnya 20.077.957 19.185.668 19.445.432 Receipts of other operating incomePenerimaan dari pendapatan non-

operasional, neto 477.158 7.964.571 911.648Receipts of non-operating income,

netPembayaran bunga, provisi dan komisi (143.562.133) (119.500.028) (109.485.245) Payments of interest, fees and commissionsPembayaran beban tenaga kerja dan

imbalan kerja (75.626.403) (63.268.415) (56.337.556)Payments of salaries and employee

benefits

Pembayaran beban umum dan administrasi (35.584.123) (35.529.000) (44.373.321)Payments of general and administrative

expensesPembayaran pajak (7.083.794) (13.502.731) (4.885.426) Payments of tax

Kas neto diterima sebelum perubahanaset dan liabilitas operasi 27.922.229 20.924.253 12.064.851

Net cash received before changes inoperating assets and liabilities

Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi: Decrease (increase) in operating assets:Penempatan pada Bank Indonesia dan

bank lain 133.409.684 (59.342.509) (74.067.175)Placements with Bank Indonesia and

other banksSurat – surat berharga 57.884.658 (13.907.856) (81.541.760) Marketable securitiesTagihan akseptasi 1.003.424 2.961.935 (4.371.657) Acceptances receivableKredit yang diberikan (773.723.138) (407.401.537) (341.706.667) LoansAset lain-lain (9.016.718) 1.378.501 4.525.516 Other assets

Kenaikan (penurunan) dalam liabilitasoperasi:

Increase (decrease) in operatingliabilities:

Liabilitas segera 1.129.314 1.180.946 (16.385.681) Obligations due immediatelySimpanan dari nasabah 600.463.621 412.449.314 (89.592.942) Deposits from customersSimpanan dari bank lain (772.510) 4.959.221 (4.438.460) Deposits from other banksUtang pajak 652.432 (34.192) - Taxes payableLiabilitas akseptasi (1.003.424) (2.961.935) 4.371.657 Acceptances liabilityLiabilitas lain-lain 1.133.692 (3.304.150) 2.802.562 Other liabilities

Kas neto diperoleh dari (digunakanuntuk) aktivitas operasi 39.083.264 (43.098.009) (588.339.756)

Net cash provided by (used in)operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASICASH FLOWS FROM INVESTING

ACTIVITIESPenambahan aset tetap 11 (23.961.901) (8.339.805) (18.830.630) Acquisition of fixed assetsPenerimaan dari penjualan aset tetap 11 821.175 20.105 1.507.900 Proceeds from sale of fixed assetsPenerimaan dari penjualan properti

terbengkalai 12 - 19.860.000 -Proceeds from sale of abandoned

Property

Kas neto (digunakan untuk) diperolehdari aktivitas investasi (23.140.726) 11.540.300 (17.322.730)

Net cash (used in) provided byinvesting activities

ARUS KAS DARI AKTIVITASPENDANAAN

CASH FLOWS FROM FINANCINGACTIVITIES

Penerimaan dari penambahan modal saham 19c - 99.000.000 - Proceeds from additional paid-up capitalPembayaran dividen tunai 19d (22.300.000) - - Payments of cash dividends

Kas neto (digunakan untuk) diperolehdari aktivitas pendanaan (22.300.000) 99.000.000 -

Net cash (used in) provided by financingactivities

(Penurunan) kenaikan neto kas dansetara kas (6.357.462) 67.442.291 (605.662.486)

Net (decrease) increase in cashand cash equivalents

Kas dan setara kas pada awal tahun 481.324.622 413.730.743 1.022.483.107Cash and cash equivalents at

beginning of year

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 918.917 151.588 (3.089.878)Effects of foreign currency exchange

rate changes

Kas dan setara kas pada akhir tahun 475.886.077 481.324.622 413.730.743 Cash and cash equivalents at end of year

Page 197: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

181

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financialstatements form an integral part of thesefinancial statements taken as a whole.

7

PT BANK MASPION INDONESIA TBKLAPORAN ARUS KAS (lanjutan)

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKSTATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2012 2011 2010

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:Kas 3 69.306.253 54.555.178 49.564.750 CashGiro pada Bank Indonesia 4 245.604.132 199.837.543 156.312.005 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 5 22.342.920 13.085.656 17.011.787 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia dan bank

lain – jatuh tempo tiga bulan atau kurangsejak tanggal perolehan 6 138.632.772 213.846.245 190.842.201

Placements with Bank Indonesia andother banks – maturiting within three months

since acquisition date

Total kas dan setara kas 475.886.077 481.324.622 413.730.743 Total cash and cash equivalents

Page 198: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

182

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

8

1. UMUM 1. GENERALa. Pendirian Bank dan informasi umum a. Establishment of the Bank and general

informationPT Bank Maspion Indonesia Tbk (“Bank”)didirikan pada tanggal 6 November 1989berdasarkan Akta Notaris Soetjipto, S.H. No. 68yang diubah dengan Akta No. 49 tanggal5 Desember 1989 oleh notaris yang sama. Aktapendirian beserta perubahan tersebut telahdisahkan oleh Menteri Kehakiman RepublikIndonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2292.HT.01.01-Th.90 tanggal 18 April 1990,serta diumumkan dalam Lembaran BeritaNegara Republik Indonesia No. 90 tanggal9 November 1990, Tambahan No. 4560.

PT Bank Maspion Indonesia Tbk (the“Bank”) was established on November 6,1989 based on Notarial Deed No. 68 ofSoetjipto, S.H. which was amended byNotarial Deed No. 49 dated December 5,1989 of the same notary. The deed ofestablishment and amendment wereapproved by the Ministry of Justice of theRepublic of Indonesia in its Decision LetterNo. C2-2292.HT.01.01-Th.90 dated April 18,1990, and was published in SupplementNo. 4560 of the State Gazette No. 90 datedNovember 9, 1990.

Untuk memenuhi ketentuan Undang-undangNo. 40 Tahun 2007 tentang PerseroanTerbatas, telah dilakukan penyesuaian terhadapAnggaran Dasar Bank. Penyesuaian tersebutdinyatakan dalam Akta Notaris No. 66 tanggal15 Agustus 2008 yang dibuat di hadapanSitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., notaris diSurabaya dan telah mendapat persetujuan dariMenteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia, dengan Surat KeputusanNo. AHU-41847.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal27 Agustus 2009 dan telah diumumkan dalamBerita Negara Republik Indonesia No. 93tanggal 20 November 2009 TambahanNo. 27492.

In compliance with Indonesian LimitedLiability Company Law No. 40 Year 2007,Bank’s Articles of Association has beenamended. The amendment was covered byNotarial Deed No. 66 dated August 15, 2008of Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., anotary in Surabaya, and was approved bythe Ministry of Laws and Human Rights ofthe Republic of Indonesia, in its decisionletter No. AHU-41847.AH.01.02 Year 2009dated August 27, 2009 and was published inSupplement No. 27492 of the State GazetteNo. 93 dated November 20, 2009.

Anggaran Dasar Bank telah mengalamibeberapa kali perubahan, dengan perubahanterakhir melalui Akta Notaris Dr. IrawanSoerodjo, S.H., MSi, No. 159 tanggal17 September 2012 mengenai rencana Bankuntuk melakukan penawaran umum perdana,perubahan nama Bank menjadi PerseroanTerbatas – PT Bank Maspion Indonesia Tbk,perubahan nilai nominal saham, peningkatanmodal dasar dan peningkatan modalditempatkan dan disetor melalui penerbitansaham baru yang berasal dari kapitalisasi labaditahan dan perubahan susunan anggota DewanKomisaris dan Direksi. Perubahan anggarandasar tersebut telah disahkan oleh MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-49681.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal21 September 2012.

The Bank’s Articles of Association has beenamended several times, most recently byNotarial Deed No. 159 of Dr. IrawanSoerodjo, S.H., MSi, dated September 17,2012 in connection with the Bank’s plan toconduct the initial public offering, change ofthe name of the Bank to be Limited LiabilityCompany – PT Bank Maspion IndonesiaTbk, change of the par value per share,increase in the authorized capital, increasein issued and fully paid share capital byissuance of new shares through thecapitalization of retained earnings andchange of the composition of Boards ofCommisioners and Directors. Theamendment was approved by Ministry ofLaws and Human Rights of theRepublic of Indonesia in its decision letterNo. AHU-49681.AH.01.02 Year 2012 datedSeptember 21, 2012.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank,ruang lingkup kegiatan Bank adalahmenjalankan kegiatan umum perbankan sesuaidengan undang-undang dan peraturan yangberlaku.

Based on Article 3 of the Bank’s Articles ofAssociation, the scope of activities of theBank is to engage in general bankingactivities in accordance with the prevailinglaws and regulations.

Page 199: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

183

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Bank dan informasi umum(lanjutan)

a. Establishment of the Bank and generalinformation (continued)

PT Alim Investindo, yang didirikan di Surabaya,adalah entitas induk akhir (ultimate parent) dariBank (secara bersama-sama disebut “Grup”).

PT Alim Investindo, incorporated inSurabaya, is the ultimate parent of the Bank(collectively referred to as “the Group”).

Bank memperoleh izin usaha untuk beroperasisebagai bank umum berdasarkan SuratKeputusan Menteri Keuangan RepublikIndonesia No. 827/KMK.013/1990 tanggal30 Juli 1990 dan kemudian berdasarkan SuratKeputusan Bank Indonesia No. 28/46/KEP/DIRtanggal 28 Juli 1995, Bank memperoleh izinuntuk menjalankan aktivitas sebagai bankdevisa.

The Bank obtained its operating license ingeneral banking from the Ministry of Financein its Decision Letter No. 827/KMK.013/1990dated July 30, 1990, while it obtained itslicense to engage in foreign currencytransactions through Bank Indonesia LetterNo. 28/46/KEP/DIR dated July 28, 1995.

Bank memulai operasi komersialnya pada tahun1990.

The Bank started its commercial operationsin 1990.

Kantor pusat Bank berlokasi di Jalan BasukiRachmat No. 50 - 54, Surabaya. Pada tanggal31 Desember 2012, Bank memiliki 10 kantorcabang, 27 kantor cabang pembantu, 10 kantorkas dan 45 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yangberlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang,Denpasar, Medan, Bandung, Makassar, Malang,Solo dan Purwokerto.

The Bank’s head office is located at JalanBasuki Rachmat No. 50 - 54, Surabaya. Asof December 31, 2012, the Bank has10 domestic branches, 27 sub-branches,10 cash offices and 45 Automatic TellerMachines (ATMs) located at Surabaya,Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan,Bandung, Makassar, Malang, Solo andPurwokerto.

b. Manajemen Eksekutif b. Executive Boards

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bankpada tanggal 31 Desember 2012 yangditetapkan berdasarkan Berita Acara RapatUmum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)tanggal 17 September 2012 yang dituangkandalam Akta Notaris No. 159 tanggal17 September 2012, yang dibuat dihadapanDr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi adalah sebagaiberikut:

The composition of the Boards ofCommissioners and Directors of the Bank asof December 31, 2012 in accordance withthe resolution passed in the Shareholders’Extraordinary General Meetings (EGM) onSeptember 17, 2012, as stated in NotarialDeed No. 159 dated September 17, 2012 ofDr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi were asfollows:

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Independen Henry Kaunang*) Independent CommissionerKomisaris Independen Koesparmono Irsan*) Independent CommissionerKomisaris Independen Muhammad Pujiono Santoso **) Independent Commissioner

Direksi Board of DirectorsDirektur Utama Herman Halim President DirectorDirektur Sri Redjeki DirectorDirektur Kepatuhan(Tidak Terafiliasi) Iis Herijati

Compliance Director(Non Affiliated)

Direktur Yunita Wanda, Wong Director

*) Pada tanggal 3 April 2013 telah mengalami perubahan sesuaidengan Akta Notaris No.119 (Catatan 41)

**) Disetujui oleh Bank Indonesia berdasarkan Surat dari GubernurBank Indonesia No. 14/156/GBI/DPIP/Rahasia tanggal19 Desember 2012.

*) Has been changed on April 3, 2013, as stated in NotarialDeed No. 119 (Note 41)

**) Approved by Bank Indonesia based on letter from BankIndonesia Governor No. 14/156/GBI/DPIP/Rahasia datedDecember 19, 2012.

Page 200: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

184

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Manajemen Eksekutif (lanjutan) b. Executive Boards (continued)

Berdasarkan keputusan DireksiNo. 023A/SK/DIR/06/2007 tanggal 22 Juni 2007,yang mulai berlaku sejak 22 Juni 2007, susunanKomite Audit dan Komite Pemantau Risiko padatanggal 31 Desember 2012 sebagai berikut:

In accordance with Board of Directors’resolution No. 023A/SK/DIR/06/2007 datedJune 22, 2007, which was applied sinceJune 22, 2007, the composition of AuditCommittee and Risk Monitoring Committeeas of December 31, 2012 were as follows:

Komite Audit Audit CommitteeKetua Henry Kaunang HeadAnggota Koesparmono Irsan MemberAnggota Supranoto Dipokusumo MemberAnggota Soetanto Hadisuseno Member

Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring CommitteeKetua Koesparmono Irsan HeadAnggota Henry Kaunang MemberAnggota Supranoto Dipokusumo MemberAnggota Robby Bumulo MemberAnggota Lutfi Member

Berdasarkan keputusan DireksiNo. 036/SK/DIR/06/2012 tanggal 29 Juni 2012,yang mulai berlaku sejak 2 Juli 2012, susunanKomite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

In accordance with Board of Directors’resolution No. 036/SK/DIR/06/2012 datedJune 29, 2012, which was applied since July2, 2012, the composition of Remunerationand Nomination Committee as of December31, 2012 were as follows:

Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination CommitteeKetua Henry Kaunang HeadAnggota Koesparmono Irsan Member

AnggotaMarsel Adianto (Marcel

Adianto) Member

Berdasarkan Surat Keputusan DireksiNo. 045/SK/DIR/09/2012 tanggal 25 September2012, Direksi menyetujui pengangkatanEndah Winarni (Theresia Endah Winarni)sebagai Sekretaris Perusahaan.

Based on the Board of Directors’ DecisionLetter No. 045/SK/DIR/09/2012 datedSeptember 25, 2012, the directors approvedthe appointment of Endah Winarni (TheresiaEndah Winarni) as Corporate Secretary.

Sesuai dengan Peraturan Bapepam danLK No. IX.1.7, Direksi menegaskan kembalipengangkatan Marsel Adianto (Marcel Adianto)sebagai Kepala SKAI (Satuan Kerja Audit Intern)berdasarkan Surat Keputusan DireksiNo.045A/SK/DIR/09/2012 tanggal 25 September2012.

In accordance with Bapepam and LK ruleNo. IX.I.7, the Board of Directorsreaffirmated the appointment of MarselAdianto (Marcel Adianto) as Head of InternalAudit, based on the Board of Directors’Decision Letter No. 045A/SK/DIR/09/2012dated September 25, 2012.

Page 201: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

185

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Manajemen Eksekutif (lanjutan) b. Executive Boards (continued)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bankpada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010yang ditetapkan berdasarkan Berita AcaraRapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPSLB) tanggal 17 Januari 2011 yangdituangkan dalam Akta Notaris No. 58 tanggal17 Januari 2011, yang dibuat dihadapanSitaresmi Puspadewi Subianto, S.H. adalahsebagai berikut:

The composition of the Boards ofCommissioners and Directors of the Bank asof December 31, 2011 and 2010 inaccordance with the resolution passed in theShareholders’ Extraordinary GeneralMeetings (EGM) on January 17, 2011, asstated in Notarial Deed No. 58 datedJanuary 17, 2011 of Sitaresmi PuspadewiSubianto, S.H. were as follows:

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris I Henry Kaunang Commissioner IKomisaris II Doktorandus Koesparmono Irsan Commissioner II

Direksi Board of DirectorsDirektur Utama Herman Halim President DirectorDirektur I Goenawan Moeliono Director IDirektur II Sri Redjeki Director IIDirektur III Iis Herijati Director IIIDirektur IV Yunita Wanda, Wong Director IV

Berdasarkan keputusan DireksiNo. 023A/SK/DIR/06/2007 tanggal 22 Juni 2007,yang mulai berlaku sejak 22 Juni 2007, susunanKomite Audit dan Komite Pemantau Risiko padatanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebagaiberikut:

In accordance with Board of Directors’resolution No. 023A/SK/DIR/06/2007 datedJune 22, 2007, which was applied sinceJune 22, 2007, the composition of AuditCommittee and Risk Monitoring Committeeas of December 31, 2011 and 2010 were asfollows:

Komite Audit Audit CommitteeKetua Henry Kaunang HeadAnggota Koesparmono Irsan MemberAnggota Supranoto Dipokusumo MemberAnggota Soetanto Hadisuseno Member

Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring CommitteeKetua Koesparmono Irsan HeadAnggota Henry Kaunang MemberAnggota Supranoto Dipokusumo MemberAnggota Robby Bumulo MemberAnggota Lutfi Member

Berdasarkan keputusan DireksiNo. 020/SK/DIR/06/2008 tanggal 26 Juni 2008,yang mulai berlaku sejak 27 Juni 2008, susunanKomite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagaiberikut:

In accordance with Board of Directors’resolution No. 020/SK/DIR/06/2008 datedJune 26, 2008, which was applied sinceJune 27, 2008, the composition ofRemuneration and Nomination Committeeas of December 31, 2011 and 2010 were asfollows:

Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination CommitteeKetua Henry Kaunang HeadAnggota Koesparmono Irsan MemberAnggota Endah Winarni (Theresia

Endah Winarni)Member

Page 202: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

186

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Berdasarkan Surat Keputusan DireksiNo.026/SK/DIR/XI/95 tanggal 1 November 1995,Direksi menyetujui pengangkatan Marsel Adianto(Marcel Adianto) sebagai Ketua Internal Audit.

Based on the Board of Directors’ Decision LetterNo.026/SK/DIR/XI/95 dated November 1, 1995,the directors approved the appointment of MarselAdianto (Marcel Adianto) as Head of InternalAudit.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010,jumlah karyawan tetap Bank adalah 808, 808 dan825 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, theBank employed 808, 808 and 825 permanentemployees, respectively (unaudited).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalampenyusunan laporan keuangan Bank adalah sepertidijabarkan di bawah ini:

The principal accounting policies adopted inpreparing the financial statements of the Bankare set out below:

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financialstatements

Pernyataan Kepatuhan Statement of Compliance

Laporan keuangan telah disusun dan disajikansesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan diIndonesia (SAK), yang mencakup PernyataanStandar Akuntansi Keuangan (PSAK) danInterpretasi Standar Akuntansi Keuangan(ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan StandarAkuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia(DSAK – IAI).

The financial statements have beenprepared and disclosed in accordance withIndonesian Financial Accounting Standards(SAK), which comprise the Statements ofFinancial Accounting Standards (SFAS) andInterpretations to Financial AccountingStandards (ISAK) issued by the FinancialAccounting Standards Board of theIndonesian Institute of Accountants (DSAK –IAI).

Laporan keuangan juga disusun sesuai denganPeraturan Badan Pengawas Pasar Modal danLembaga Keuangan (Bapepam dan LK)No. VIII.G.7 tentang “Pedoman PenyajianLaporan Keuangan” sesuai dengan suratkeputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 serta SuratEdaran BAPEPAM – LK No. SE-17/BL/2012tanggal 21 Desember 2012 tentang“Penggunaan Checklist Pengungkapan LaporanKeuangan Untuk Semua Jenis Industri di PasarModal di Indonesia”.

The financial statements have been alsoprepared in accordance with IndonesianCapital Market and Financial InstitutionsSupervisory Agency (Bapepam and LK)Regulation No. VIII.G.7 regarding “FinancialStatements Presentation Guidelines”according to No. KEP-347/BL/2012 datedJune 25, 2012 and Circular Letter ofBAPEPAM-LK No. SE-27/BL/2012 datedDecember 21, 2012 regarding the “Use ofFinancial Statements Disclosure ChecklistFor All Types of Industries in the CapitalMarket of Indonesia”.

Seperti diungkapkan dalam catatan-catatanterkait di bawah ini, beberapa standar akuntansiyang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkanefektif tanggal 1 Januari 2012.

As disclosed further in the relevantsucceeding notes, several amended andpublished accounting standards wereadopted effective on January 1, 2012.

Laporan keuangan disusun sesuai denganPSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian LaporanKeuangan” yang diterapkan pada tanggal1 Januari 2011.

The financial statements are prepared inaccordance with SFAS No. 1 (Revised2009), “Presentation of FinancialStatements”, adopted on January 1, 2011.

Page 203: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

187

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan(lanjutan)

a. Basis of preparation of the financialstatements (continued)

Pernyataan Kepatuhan (lanjutan) Statement of Compliance (continued)

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajianlaporan keuangan, yaitu antara lain, tujuanpelaporan, komponen laporan keuangan,penyajian secara wajar, materialitas danagregasi, saling hapus, perbedaan antara asetlancar dan tidak lancar dan kewajiban jangkapendek dan jangka panjang, informasikomparatif, konsistensi penyajian danmemperkenalkan pengungkapan baru, antaralain, sumber estimasi ketidakpastian danpertimbangan, pengelolaan permodalan,pendapatan komprehensif lain, penyimpangandari standar akuntansi keuangan, danpernyataan kepatuhan.

SFAS No. 1 (Revised 2009) regulates thepresentation of financial statements as to,among others, the objective, components offinancial statements, fair presentation,materiality and aggregation, offsetting,distinction between current and non-currentassets and short-term and long-termliabilities, comparative information andconsistency, and introduces new disclosures,such as key estimates and judgments,capital management, other comprehensiveincome, departures from accountingstandards and statement of compliance.

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebutmemberikan pengaruh yang signifikan bagipenyajian dan pengungkapan terkait dalamlaporan keuangan.

The adoption of SFAS No. 1 (Revised 2009)has significant impact on the relatedpresentation and disclosures in the financialstatements.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalampenyusunan laporan keuangan adalah selarasdengan kebijakan akuntansi yang diterapkandalam penyusunan laporan keuangan untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAKyang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari2011 seperti yang diungkapkan pada catatan ini.

The accounting policies adopted in thepreparation of the financial statements areconsistent with those made in thepreparation of the Bank’s financialstatements for the years endedDecember 31, 2011 and 2010, andJanuary 1, 2010/December 31, 2009, exceptfor the adoption of several amended SFASeffective on January 1, 2012 and 2011 asdisclosed in this note.

Laporan keuangan telah disajikan berdasarkannilai historis dan disusun dengan dasar akrual,kecuali dinyatakan lain dalam penjelasankebijakan akuntansi selanjutnya.

The financial statements have beenprepared on a historical cost basis and underthe accrual basis, unless otherwise stated inthe following accounting policies.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakanmetode langsung yang dimodifikasi dan arus kasdikelompokkan atas dasar aktivitas operasi,investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporanarus kas, yang termasuk kas dan setara kasterdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia danbank lain, penempatan pada Bank Indonesia danbank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yangjatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan ataukurang sejak tanggal perolehan, sepanjang tidakdigunakan sebagai jaminan atas pinjaman yangsekarang diterima serta tidak dibatasipenggunaannya.

The statements of cash flows have beenprepared based on the modified directmethod and cash flows have been classifiedon the basis of operating, investing andfinancing activities. For the purpose of thestatements of cash flows, cash and cashequivalents consist of cash, current accountswith Bank Indonesia and other banks,placements with Bank Indonesia and otherbanks and Certificates of Bank Indonesiamaturing within 3 (three) months or less fromthe acquisition date, provided they are notpledged as collateral for borrowings norrestricted.

Page 204: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

188

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan(lanjutan)

a. Basis of preparation of the financialstatements (continued)

Pernyataan Kepatuhan (lanjutan) Statement of Compliance (continued)

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank telahmenerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009),"Laporan Arus Kas", yang menggantikan PSAKNo. 2, "Laporan Arus Kas". Penerapan PSAKNo. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yangsignifikan terhadap laporan keuangan.

Effective on January 1, 2011, the Bank hasadopted SFAS No. 2 (Revised 2009),“Statement of Cash Flows”, whichsuperseded SFAS No. 2, “Statement of CashFlows”. The implementation of SFAS No. 2(Revised 2009) does not have significantimpact on the financial statements.

Mata uang penyajian yang digunakan dalamlaporan keuangan adalah mata uang Rupiah(Rp). Angka-angka yang disajikan dalamlaporan keuangan, kecuali bila dinyatakansecara khusus, adalah dibulatkan dalam ribuanRupiah.

The presentation currency used for thefinancial statements is the IndonesianRupiah (Rp). Unless otherwise stated, allfigures presented in the financial statementsare rounded off to thousands of Rupiah.

b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan b. Financial assets and financial liabilities

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bankmenerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010),“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55(Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAKNo. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

Effective on January 1, 2012, the Bankapplied SFAS No. 50 (Revised 2010),“Financial Instruments: Presentation”, SFASNo. 55 (Revised 2011), “FinancialInstruments: Recognition andMeasurement”, and SFAS No. 60, “FinancialInstruments: Disclosures”.

PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi persyaratanpenyajian dari instrumen keuangan danpengidentifikasian informasi yang harusdiungkapkan. Persyaratan penyajian tersebutditerapkan terhadap klasifikasi instrumenkeuangan, dari perspektif penerbit, dalam asetkeuangan, kewajiban keuangan dan instrumenekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengansuku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan,dan keadaan dimana aset keuangan dankewajiban keuangan akan saling hapus. PSAKini mensyaratkan pengungkapan, antara lain,informasi mengenai faktor yang mempengaruhijumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kasmasa depan suatu entitas terkait denganinstrumen keuangan dan kebijakan akuntansiyang diterapkan untuk instrumen tersebut.

SFAS No. 50 (Revised 2010) contains therequirements for the presentation of financialinstruments and identifies the informationthat should be disclosed. The presentationrequirements apply to the classification offinancial instruments, from the perspective ofthe issuer, into financial assets, financialliabilities and equity instruments; theclassification related to interest, dividends,losses and gains; and the circumstances inwhich financial assets and financial liabilitiesshould be offset. This SFAS requires thedisclosure of, among others, informationabout factors that affect the amount, timingand certainty of an entity’s future cash flowsrelating to financial instruments and theaccounting policies applied to thoseinstruments.

Page 205: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

189

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan(lanjutan)

b. Financial assets and financial liabilities(continued)

PSAK No. 55 (Revisi 2011) menetapkan prinsipuntuk pengakuan dan pengukuran asetkeuangan, kewajiban keuangan dan kontrakpembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK ini memberikan definisi dankarakteristik derivatif, antara lain, kategori-kategori dari masing-masing instrumenkeuangan, pengakuan dan pengukuran,akuntansi lindung nilai dan penetapan darihubungan lindung nilai.

SFAS No. 55 (Revised 2011) establishes theprinciples for recognizing and measuringfinancial assets, financial liabilities and somecontracts to buy or sell non-financial items.This SFAS provides the definitions andcharacteristics of derivatives, among others,the categories of financial instruments,recognition and measurement, hedgeaccounting and determination of hedgingrelationships.

PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapansignifikansi atas masing-masing instrumenkeuangan untuk posisi keuangan dan kinerja,serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dariinstrumen keuangan yang dihadapi Bank selamaperiode berjalan dan pada akhir periodepelaporan, dan bagaimana Bank mengelolarisiko tersebut.

SFAS No. 60 requires disclosures ofsignificance of financial instruments forfinancial position and performance; and thenature and extent of risks arising fromfinancial instruments to which the Bank isexposed during the period and at the end ofthe reporting period, and how the Bankmanages those risks.

Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro padaBank Indonesia, giro pada bank lain,penempatan pada Bank Indonesia dan banklain, surat-surat berharga, kredit yang diberikan,tagihan akseptasi, piutang bunga dan aset lain-lain (provisi dan komisi yang akan diterima).

The Bank’s financial assets consist of cash,current accounts with Bank Indonesia,current accounts with other banks,placements with Bank Indonesia and otherbanks, marketable securities, loans,acceptances receivable, interest receivablesand other assets (fees and commissionsreceivable).

Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitassegera, simpanan dari nasabah, simpanan daribank lain, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain.

The Bank’s financial liabilities consist ofobligations due immediately, deposits fromcustomers, deposits from other banks,acceptances liability and other liabilities.

Bank menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006),“Instrumen Keuangan: Pengakuan danPengukuran”, dan PSAK No. 50 (Revisi 2006),”Instrumen Keuangan: Penyajian danPengungkapan”, efektif sejak 1 Januari 2010,yang masing-masing menggantikan PSAKNo. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi InstrumenDerivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan PSAKNo. 50 (Revisi 1999), “Akuntansi Investasi EfekTertentu”.

The Bank adopted SFAS No. 55 (Revised2006), “Financial Instruments: Recognitionand Measurement”, and SFAS No. 50(Revised 2006), “Financial Instruments:Presentation and Disclosures”, effective fromJanuary 1, 2010, which replaced SFASNo. 55 (Revised 1999), “Accounting forDerivative Instruments and HedgingActivities”, and SFAS No. 50 (Revised 1999),“Accounting for Investments in CertainSecurities Investments”, respectively.

Dampak penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dijelaskanpada Catatan 36.

The impact of the initial adoption of SFASNo. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55(Revised 2006) is disclosed in Note 36.

Page 206: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

190

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan(lanjutan)

b. Financial assets and financial liabilities(continued)

(i) Klasifikasi (i) Classification

Sejak 1 Januari 2010, Bankmengklasifikasikan aset keuangannyaberdasarkan kategori sebagai berikut padasaat pengakuan awal:

Starting January 1, 2010, The Bankclassifies its financial assets in thefollowing categories at initial recognition:

• Aset keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laba atau rugi, yangmemiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaituaset keuangan yang ditetapkandemikian pada saat pengakuan awaldan aset keuangan yang diklasifikasikandalam kelompok yang diperdagangkan;

• Financial assets at fair value throughprofit or loss, which have 2 (two)sub-classifications, i.e. financialassets designated as such uponinitial recognition and financialassets held for trading;

• Kredit yang diberikan dan piutang; • Loans and receivables;• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; • Held-to-maturity investments;• Investasi tersedia untuk dijual. • Available-for-sale investments.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan kedalam kategori sebagai berikut pada saatpengakuan awal:

Financial liabilities are classified into thefollowing categories at initial recognition:

• Diukur pada nilai wajar melalui laba ataurugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yangditetapkan demikian pada saatpengakuan awal dan liabilitas keuanganyang telah diklasifikasikan dalamkelompok diperdagangkan;

• Fair value through profit or loss,which has 2 (two) sub-classifications, i.e. those designatedas such upon initial recognition andthose classified as held for trading;

• Liabilitas keuangan yang diukur denganbiaya diamortisasi.

• Financial liabilities measured atamortized cost.

Kategori untuk diperdagangkan adalah asetdan liabilitas keuangan yang diperoleh ataudimiliki Bank terutama untuk tujuan dijualatau dibeli kembali dalam waktu dekat, ataudimiliki sebagai bagian dari portofolioinstrumen keuangan tertentu yang dikelolabersama untuk memperoleh laba jangkapendek atau position taking. Pada tanggal31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Banktidak memiliki aset keuangan kelompokuntuk diperdagangkan.

Held-for-trading are those financialassets and liabilities that the Bankacquires or incurs principally for thepurpose of selling or repurchasing in thenear term, or holds as part of a portfoliothat is managed together for short-termprofit or position taking. As ofDecember 31, 2012, 2011 and 2010, theBank does not have held-for-tradingfinancial assets.

Kategori tersedia untuk dijual terdiri dariaset keuangan non-derivatif yangditetapkan sebagai tersedia untuk dijualatau yang tidak dikelompokkan ke dalamsalah satu kategori aset keuangan lainnya.Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan2010, Bank tidak memiliki aset keuangantersedia untuk dijual.

The available-for-sale category consistsof non-derivative financial assets thatare designated as available-for-sale orare not classified in one of the othercategories of financial assets. As ofDecember 31, 2012, 2011 and 2010, theBank does not have available-for-salefinancial assets.

Page 207: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

191

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan(lanjutan)

b. Financial assets and financial liabilities(continued)

(i) Klasifikasi (lanjutan) (i) Classification (continued)

Kategori dimiliki hingga jatuh tempo terdiridari aset keuangan non-derivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukan danjatuh temponya telah ditetapkan dimanaBank mempunyai intensi positif dankemampuan untuk memiliki aset keuangantersebut hingga jatuh tempo.

Held-to-maturity category consists ofnon-derivative financial assets with fixedor determinable payments and fixedmaturities which the Bank has thepositive intention and ability to hold untilmaturity.

Kredit yang diberikan dan piutang adalahaset keuangan non-derivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukanyang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktifdan Bank tidak berniat untuk menjualnyasegera atau dalam waktu dekat.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed ordeterminable payments that are notquoted in an active market and that theBank does not intend to sell immediatelyor in the near term.

Liabilitas keuangan lainnya merupakanliabilitas keuangan yang tidak dimiliki untukdijual atau ditentukan sebagai nilai wajarmelalui laba atau rugi saat pengakuanliabilitas.

Other financial liabilities pertain tofinancial liabilities that are not heldfor trading nor designated as at fairvalue through profit or loss uponrecognition of the liability.

Manajemen menentukan klasifikasi asetdan liabilitas keuangan pada saatpengakuan awal.

Management determines theclassification of its financial assets andliabilities at initial recognition.

(ii) Pengakuan awal (ii) Initial recognition

a. Pembelian atau penjualan asetkeuangan yang memerlukanpenyerahan aset dalam kurun waktuyang telah ditetapkan oleh peraturandan kebiasaan yang berlaku di pasar(pembelian secara reguler) diakui padatanggal perdagangan, yaitu tanggalBank berkomitmen untuk membeli ataumenjual aset.

a. Purchase or sale of financial assetsthat requires delivery of assetswithin a time frame established byregulation or convention in themarket (regular purchases) isrecognized on the trade date, i.e.,the date that the Bank commits topurchase or sell the assets.

b. Aset keuangan dan liabilitas keuanganpada awalnya diukur pada nilaiwajarnya. Dalam hal aset keuanganatau liabilitas keuangan tidakdiklasifikasikan pada nilai wajar melaluilaba atau rugi, nilai wajar tersebutditambah biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung.Pengukuran aset keuangan dan liabilitaskeuangan setelah pengakuan awaltergantung pada klasifikasinya.

b. Financial assets and financialliabilities are initially recognized atfair value. For those financial assetsor financial liabilities that are notbeing classified at fair value throughprofit or loss, the fair value is addedwith directly attributable transactioncosts.The subsequent measurementof financial assets and financialliabilities depends on theirclassification.

Page 208: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

192

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan(lanjutan)

b. Financial assets and financial liabilities(continued)

(ii) Pengakuan awal (lanjutan) (ii) Initial recognition (continued)

Bank, pada pengakuan awal, dapatmenetapkan aset keuangan dan liabilitaskeuangan tertentu sebagai nilai wajarmelalui laba atau rugi (opsi nilai wajar).Selanjutnya, penetapan ini tidak dapatdiubah. Opsi nilai wajar dapat digunakanhanya bila memenuhi ketetapan sebagaiberikut:

The Bank, upon initial recognition, maydesignate certain financial assets andliabilities, at fair value through profit orloss (fair value option). Subsequently,this designation cannot be changed.The fair value option is only appliedwhen the following conditions are met:

• penetapan sebagai opsi nilai wajarmengurangi atau mengeliminasiketidak-konsistenan pengukuran danpengakuan (accounting mismatch)yang dapat timbul; atau

• the application of the fair valueoption reduces or eliminates anaccounting mismatch that wouldotherwise arise; or

• aset keuangan dan liabilitas keuanganmerupakan bagian dari portofolioinstrumen keuangan yang risikonyadikelola dan dilaporkan kepadamanajemen kunci berdasarkan nilaiwajar; atau

• the financial assets and liabilitiesare part of a portfolio of financialinstruments, the risks of which aremanaged and reported to keymanagement on a fair value basis;or

• aset keuangan dan liabilitas keuanganterdiri dari kontrak utama dan derivatifmelekat yang harus dipisahkan.

• the financial assets and liabilitiesconsist of a host contract and anembedded derivative that must bebifurcated.

(iii) Pengukuran setelah pengakuan awal (iii) Subsequent measurement

Aset keuangan dalam kelompok tersediauntuk dijual dan aset keuangan dan liabilitaskeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laba atau rugi selanjutnya diukurpada nilai wajarnya.

Available-for-sale financial assets andfinancial assets and liabilities at fairvalue through profit or loss aresubsequently measured at fair value.

Kredit yang diberikan dan piutang sertainvestasi dimiliki hingga jatuh tempo danliabilitas keuangan lainnya diukur padabiaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.

Loans and receivables and held-to-maturity investments and other financialliabilities are measured at amortizedcost using the effective interest ratemethod.

Page 209: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

193

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan(lanjutan)

b. Financial assets and financial liabilities(continued)

(iv) Penghentian pengakuan (iv) Derecognition

a. Aset keuangan dihentikan pengaku-annya, jika dan hanya jika:

a. Financial assets are derecognizedwhen, and only when:

- hak kontraktual atas arus kas yangberasal dari aset keuangan tersebutberakhir; atau

- the contractual rights to receivecash flows from the financialassets have expired; or

- Bank telah mentransfer haknyauntuk menerima arus kas yangberasal dari aset tersebut ataumenanggung liabilitas untukmembayarkan arus kas yangditerima tersebut secara penuhtanpa penundaan berarti kepadapihak ketiga di bawah kesepakatanpelepasan (pass-througharrangement), dan antara (a) Banktelah mentransfer secarasubstansial seluruh risiko danmanfaat atas aset, atau (b) Banktidak mentransfer maupun tidakmemiliki secara substansial seluruhrisiko dan manfaat atas aset, tetapitelah mentransfer kendali atas aset.

- the Bank has transferred itsrights to receive cash flows fromthe asset or has assumed anobligation to pay the receivedcash flow in full without materialdelay to a third party under a‘pass-through’ arrangement;and either (a) the Bank hastransferred substantially all therisks and rewards of the asset,or (b) the Bank has neithertransferred nor retainedsubstantially all the risks andrewards of the asset, but hastransferred control of the asset.

Ketika Bank telah mentransfer hakuntuk menerima arus kas dari aset ataudi bawah kesepakatan pelepasan(pass-through arrangement), dan tidakmentransfer serta tidak memiliki secarasubstansial seluruh risiko dan manfaatatas aset atau tidak mentransferkendali atas aset, aset diakui sebesarketerlibatan Bank yang berkelanjutanatas aset tersebut.

When the Bank has transferred itsrights to receive cash flows from anasset or has entered into a pass-through arrangement and hasneither transferred nor retainedsubstantially all the risks andrewards of the asset nor transferredcontrol of the asset, the asset isrecognized to the extent of theBank’s continuing involvement inthe asset.

b. Liabilitas keuangan dihentikanpengakuannya jika liabilitas yangditetapkan dalam kontrak dilepaskanatau dibatalkan atau kedaluarsa.

b. Financial liabilities arederecognized when the obligationunder the liability is discharged,cancelled or has expired.

Page 210: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

194

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan(lanjutan)

b. Financial assets and financial liabilities(continued)

(iv) Penghentian pengakuan (lanjutan) (iv) Derecognition (continued)

Jika suatu liabilitas keuangan yang adadigantikan dengan yang lain olehpemberi pinjaman yang sama padakeadaan yang secara substansialberbeda, atau berdasarkan suatuliabilitas yang ada yang secarasubstansial telah diubah, makapertukaran atau modifikasi tersebutdiperlakukan sebagai penghentianpengakuan liabilitas awal danpengakuan liabilitas baru, danperbedaan nilai tercatat masing-masingdiakui dalam laporan laba rugikomprehensif.

Where an existing financial liabilityis replaced by another from thesame lender on substantiallydifferent terms, or the terms of anexisting liability which aresubstantially modified, such anexchange or modification is treatedas derecognition of the originalliability and the recognition of a newliability, and the difference in therespective carrying amounts isrecognized in the statements ofcomprehensive income.

(v) Pengakuan pendapatan dan beban (v) Income and expense recognition

a. Pendapatan dan beban bunga atasaset tersedia untuk dijual serta asetkeuangan dan liabilitas keuangan yangdicatat berdasarkan biaya perolehandiamortisasi, diakui pada laporan labarugi komprehensif denganmenggunakan metode suku bungaefektif.

a. Interest income and expense onavailable-for-sale assets andfinancial assets and liabilitiesmeasured at amortized cost, arerecognized in the statements ofcomprehensive income using theeffective interest rate method.

b. Keuntungan dan kerugian yang timbuldari perubahan nilai wajar asetkeuangan dan liabilitas keuangan yangdiklasifikasikan sebagai diukur padanilai wajar melalui laba atau rugi diakuipada laporan laba rugi komprehensif.

b. Gains and losses arising fromchanges in the fair value of thefinancial assets and liabilitiesclassified as at fair value throughprofit or loss are included in thestatements of comprehensiveincome.

Keuntungan dan kerugian yang timbuldari perubahan nilai wajar atas asetkeuangan yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual diakuisecara langsung dalam ekuitas, kecualikeuntungan atau kerugian akibatperubahan nilai tukar, sampai asetkeuangan tersebut dihentikanpengakuannya atau adanya penurunannilai.

Gains and losses arising fromchanges in the fair value ofavailable-for-sale financial assets,other than foreign exchange gainsor losses, are directly recognized inequity, until the financial asset isderecognized or impaired.

Pada saat aset keuangan dihentikanpengakuannya atau dilakukanpenurunan nilai, keuntungan ataukerugian kumulatif yang sebelumnyadiakui dalam ekuitas harus diakui padalaporan laba rugi komprehensif.

When a financial asset isderecognized or impaired, thecumulative gains or lossespreviously recognized in equity arerecognized in the statements ofcomprehensive income.

Page 211: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

195

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan(lanjutan)

b. Financial assets and financial liabilities(continued)

(vi) Reklasifikasi aset keuangan (vi) Reclassification of financial assets

Suatu aset keuangan direklasifikasi darikategori nilai wajar melalui laba atau rugijika memenuhi kondisi berikut:

A financial asset is reclassified out ofthe fair value through profit or losscategory when the following conditionsare met:

- Aset keuangan tersebut tidak dimilikiuntuk tujuan dijual atau dibeli kembalidalam waktu dekat; dan

- The financial asset is no longer heldfor the purpose of selling orrepurchasing it in the near term;

- Terdapat kondisi yang jarang terjadi. - There is a rare circumstance.

Suatu aset keuangan yang direklasifikasidari kategori nilai wajar melalui laba ataurugi disajikan sebesar nilai wajar padatanggal reklasifikasi. Keuntungan ataukerugian yang telah diakui di laporan labarugi komprehensif tidak dipulihkan kembali.Nilai wajar aset keuangan pada tanggalreklasifikasi menjadi nilai perolehan baruatau nilai perolehan diamortisasi.

A financial asset that is reclassified outof the fair value through profit or losscategory is reclassified at its fair valueon the date of reclassification. Any gainor loss already recognized in thestatement of comprehensive income isnot reversed. The fair value of thefinancial asset on the date ofreclassification become its new cost oramortized cost.

Bank tidak boleh mengklasifikasikan asetkeuangan sebagai investasi dimiliki hinggajatuh tempo, jika dalam tahun berjalan ataudalam kurun waktu 2 (dua) tahunsebelumnya, telah menjual ataumereklasifikasi investasi dimiliki hinggajatuh tempo dalam jumlah yang lebih darijumlah yang tidak signifikan sebelum jatuhtempo (lebih dari jumlah yang tidaksignifikan dibandingkan dengan jumlah nilaiinvestasi dimiliki hingga jatuh tempo),kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:

The Bank cannot classify any financialassets as held-to-maturity investments,if the entity has, during the currentfinancial year or during the 2 (two)preceding financial years, sold orreclassified a more than insignificantamount of held-to-maturity investmentsbefore maturity (more than insignificantin relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than salesor reclassifications that:

a. dilakukan ketika aset keuangan sudahmendekati jatuh tempo atau tanggalpembelian kembali dimana perubahansuku bunga tidak akan berpengaruhsecara signifikan terhadap nilai wajaraset keuangan tersebut;

a. conducted when the financialassets are so close to maturity orthe financial asset’s repurchasedate that changes in the marketrate of interest would not have asignificant effect on the financialasset’s fair value;

b. terjadi setelah Bank telah memperolehsecara substansial seluruh jumlahpokok aset keuangan tersebut sesuaijadwal pembayaran atau Bank telahmemperoleh pelunasan dipercepat;atau

b. occur after the Bank has collectedsubstantially all of the originalprincipal of the financial assetsthrough scheduled payments orprepayments; or

c. terkait dengan kejadian tertentu yangberada di luar kendali Bank, tidakberulang, dan tidak dapat diantisipasisecara wajar oleh Bank.

c. are attributable to an isolated eventthat is beyond the Bank control, isnon-recurring and could not havebeen reasonably anticipated by theBank.

Page 212: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

196

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan(lanjutan)

b. Financial assets and financial liabilities(continued)

(vi) Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) (vi) Reclassification of financial assets(continued)

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompokdimiliki hingga jatuh tempo ke kelompoktersedia untuk dijual dicatat sebesar nilaiwajarnya. Keuntungan atau kerugian yangbelum direalisasi tetap dilaporkan padaekuitas sampai aset keuangan tersebutdihentikan pengakuannya.

Reclassifications of financial assets fromheld-to-maturity classification toavailable-for-sale are recorded at fairvalue. Unrealized gains or losses arerecorded in equity until the financialassets are derecognized.

(vii) Saling hapus (vii) Offsetting

Aset keuangan dan liabilitas keuangandilakukan saling hapus dan nilai netonyadisajikan dalam laporan posisi keuanganjika, dan hanya jika Bank memiliki hak yangberkekuatan hukum untuk melakukan salinghapus atas jumlah yang telah diakuitersebut dan adanya maksud untukmenyelesaikan secara neto atau untukmerealisasikan aset dan menyelesaikanliabilitasnya secara simultan.

Financial assets and liabilities are set offand the net amount is presented in thestatements of financial position when,and only when, the Bank has a legalright to set off the amounts and intendseither to settle on a net basis or torealize the asset and settle the liabilitysimultaneously.

Pendapatan dan beban disajikan dalamjumlah neto hanya jika diperkenankan olehstandar akuntansi.

Income and expenses are presented ona net basis only when permitted by theaccounting standards.

(viii) Pengukuran biaya diamortisasi (viii) Amortized cost measurement

Biaya perolehan diamortisasi dari asetkeuangan atau liabilitas keuangan adalahjumlah aset keuangan atau liabilitaskeuangan yang diukur pada saatpengakuan awal dikurangi pembayaranpokok kredit, ditambah atau dikurangiamortisasi kumulatif menggunakan metodesuku bunga efektif yang dihitung dari selisihantara nilai pengakuan awal dan nilai jatuhtemponya, dan dikurangi penurunan nilai.

The amortized cost of a financial assetor liability is the amount at which thefinancial asset or liability is measured atinitial recognition, minus principalrepayments, plus or minus thecumulative amortization using theeffective interest rate method of anydifference between the initial amountrecognized and the maturity amount,minus any reduction for impairment.

(ix) Pengukuran nilai wajar (ix) Fair value measurement

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu asetdapat dipertukarkan, atau suatu liabilitasdapat diselesaikan, diantara para pihakyang memahami dan berkeinginan untukmelakukan transaksi yang wajar padatanggal pengukuran. Nilai wajar dapatdiperoleh dari Interdealer MarketAssociation (IDMA) atau harga pasar atauharga yang diberikan oleh broker (quotedprice) dari Bloomberg atau Reuters padatanggal pengukuran.

Fair value is the amount for which anasset could be exchanged, or a liabilitycould be settled, betweenknowledgeable, willing parties in anarm’s length transaction on themeasurement date. The fair value canbe obtained from IDMA’s (InterdealerMarket Association) or quoted marketprices or broker’s quoted price fromBloomberg or Reuters on themeasurement date.

Page 213: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

197

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan(lanjutan)

b. Financial assets and financial liabilities(continued)

(ix) Pengukuran nilai wajar (lanjutan) (ix) Fair value measurement (continued)

Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajardari suatu instrumen dengan menggunakanharga kuotasi di pasar aktif untuk instrumenterkait. Suatu pasar dianggap aktif bilaharga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dari bursa, pedagang efek (dealer),perantara efek (broker), kelompok industri,badan pengawas (pricing service orregulatory agency), dan merupakantransaksi pasar aktual dan teratur terjadiyang dilakukan secara wajar.

When available, the Bank measures thefair value of an instrument using quotedprices in an active market for thatinstrument. A market is regarded asactive if quoted prices are readily andregularly available from an exchange,dealer, broker, industry group, pricingservice or regulatory agency and thoseprices represent actual and regularlyoccurring market transaction on anarm’s length basis.

Jika pasar untuk instrumen keuangan tidakaktif, Bank menetapkan nilai wajar denganmenggunakan teknik penilaian. Teknikpenilaian meliputi penggunaan transaksipasar terkini yang dilakukan secara wajaroleh pihak-pihak yang mengerti,berkeinginan (jika tersedia), referensi atasnilai wajar terkini dari instrumen lain yangsecara substansial serupa dan analisis aruskas yang didiskonto.

If a market for a financial instrument isnot active, the Bank determines the fairvalue using a valuation technique.Valuation techniques include usingrecent arm’s-length transactionsbetween knowledgeable, willing parties(if available), reference to the currentfair value of other instruments that aresubstantially the same and usingdiscounted cash flow analysis.

Pada saat nilai wajar dari unlisted equityinstruments tidak dapat ditentukan denganhandal, instrumen tersebut dinilai sebesarbiaya perolehan dikurangi denganpenurunan nilai. Nilai wajar atas kredit yangdiberikan dan piutang, serta liabilitaskepada bank dan nasabah ditentukanmenggunakan present value modelberdasarkan arus kas kontraktual, denganmempertimbangkan kualitas kredit, likuiditasdan biaya.

In cases when the fair value of unlistedequity instruments cannot be reliablydetermined, the instruments are carriedat cost less impairment value. The fairvalue for loans and receivables, as wellas liabilities to banks and customers aredetermined using a present value modelon the basis of contractually agreedcash flows, taking into account creditquality, liquidity and costs.

Nilai wajar dari liabilitas kontinjensi danfasilitas kredit yang tidak dapat dibatalkandibukukan sesuai dengan nilai tercatatnya.

The fair values of contingent liabilitiesand irrevocable loan commitmentscorrespond to their carrying amounts.

Aset keuangan yang dimiliki atau liabilitasyang akan diterbitkan diukur menggunakanharga penawaran; aset keuangan yangakan diperoleh atau liabilitas keuanganyang dimiliki diukur menggunakan hargapermintaan. Jika Bank memiliki posisi asetdan liabilitas dimana risiko pasarnya salinghapus, maka Bank dapat menggunakannilai tengah dari pasar sebagai dasar untukmenentukan nilai wajar posisi risiko yangsaling hapus tersebut dan menerapkanpenyesuaian terhadap harga penawaranatau harga permintaan terhadap posisiterbuka atau neto (net open position),dimana yang lebih sesuai.

Financial assets held or liabilities to beissued are measured at bid price;financial assets to be acquired orfinancial liabilities held are measured atasking price. Where the Bank has assetand liability positions with off-settingmarket risk, the Bank can use middle-market prices to measure the fair valueoff-setting risk positions and apply bid orasking price adjustments only to the netopen position, as appropriate.

Page 214: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

198

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

c. Transaksi dalam mata uang asing danpenjabaran

c. Foreign currency transactions andtranslations

Mata uang fungsional dan penyajian Functional and reporting currency

Laporan keuangan disajikan dalam mata uangRupiah, yang merupakan mata uang fungsionaldan penyajian Bank.

The financial statements are presented inRupiah, which is the functional andpresentation currency of the Bank.

Transaksi dalam mata uang asing Transactions denominated in foreigncurrencies

Transaksi-transaksi dalam mata uang selainRupiah yang terjadi di sepanjang tahun dicatatdengan nilai kurs yang berlaku pada saatterjadinya transaksi yang bersangkutan.

Transactions during the year involvingcurrencies other than Rupiah are recorded atthe rates of exchange prevailing at the timethe transactions were made.

Penjabaran aset dan liabilitas dalam mata uangasing

Translation of assets and liabilitiesdenominated in foreign currencies

Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset danliabilitas moneter dalam mata uang asingdijabarkan ke dalam mata uang Rupiah denganmenggunakan kurs penutupan yang ditetapkanoleh Bank Indonesia, yaitu kurs tengah yangmerupakan rata – rata kurs jual dan kurs beliberdasarkan kurs Reuters pada pukul 16:00 WIB(Waktu Indonesia Bagian Barat). Keuntunganatau kerugian yang timbul sebagai akibat daripenjabaran aset dan liabilitas moneter dalammata uang asing dicatat dalam laporan laba rugikomprehensif tahun berjalan.

At statements of financial position dates, allmonetary assets and liabilities denominatedin foreign currencies are translated intoRupiah using closing rate determined byBank Indonesia, which is the middle rate ofaverage the selling and buying rate based onthe Reuters spot rate at 16:00 WIB (WesternIndonesian Time). The resulting gains orlosses from the translation of monetaryassets and liabilities in foreign currencies arerecognized in the statements ofcomprehensive income for the current year.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan2010, kurs mata uang asing yang digunakanuntuk penjabaran mata uang asing terhadapRupiah adalah sebagai berikut (dalam Rupiahpenuh):

As of December 31, 2012, 2011 and 2010,the foreign currency exchange rates used forthe translation of foreign currencies toRupiah were as follows (amounts in fullRupiah):

2012 2011 20101 Euro 12.732 11.715 12.018 Euro 1100 Yen Jepang 11.177 11.682 11.075 Japanese Yen 1001 Dolar Australia 10.007 9.206 9.169 Australian Dollar 11 Dolar Amerika Serikat 9.638 9.068 9.010 United States Dollar 11 Dolar Singapura 7.879 6.984 7.026 Singapore Dollar 11 Ringgit Malaysia 3.148 2.863 2.922 Malaysian Ringgit 1

Page 215: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

199

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas dalam laporan arus kasterdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia danbank lain, penempatan pada Bank Indonesiadan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia,yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulansejak tanggal perolehan, sepanjang tidakdigunakan sebagai jaminan atas pinjaman yangditerima serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents presented in thestatements of cash flows consist of cash,current accounts with Bank Indonesia andother banks, placements with BankIndonesia and other banks and Certificatesof Bank Indonesia maturing within 3 (three)months from the acquisition date, and notused as collateral for borrowing and notrestricted in use.

Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kashanya terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesiadan giro pada bank lain yang tidak dibatasi dantidak digunakan sebagai jaminan. Perubahantersebut terjadi sehubungan dengan dicabutnyaPSAK No. 31, “Akuntansi Perbankan”, efektiftanggal 1 Januari 2010 dan PAPI tahun 2000.

Prior to January 1, 2010, cash and cashequivalents consisted only of cash, andcurrent accounts with Bank Indonesia,current accounts with other banks notrestricted and not used as collateral. Thesechanges are a result of the revocation ofSFAS No. 31, "Accounting for the BankingIndustry", effective on January 1, 2010, andPAPI (2000 version).

e. Giro pada bank lain dan Bank Indonesia e. Current accounts with other banks andBank Indonesia

Giro pada bank lain dan Bank Indonesiadinyatakan sebesar biaya perolehandiamortisasi menggunakan metode suku bungaefektif dikurangi cadangan kerugian penurunannilai. Giro pada bank lain dan Bank Indonesiadiklasifikasikan sebagai kredit yang diberikandan piutang.

Current accounts with other banks and BankIndonesia are stated at amortized cost usingthe effective interest rate method lessallowance for impairment losses. The currentaccounts with other banks and BankIndonesia are classified as loans andreceivables.

Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesiamengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008tentang perubahan atas PBI No. 10/19/PBI/2008tentang Giro Wajib Minimum (GWM) BankUmum pada Bank Indonesia dalam Rupiah danValuta Asing yang kemudian diperbaharuidengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal4 Oktober 2010. Berdasarkan peraturantersebut, GWM dalam Rupiah ditetapkansebagai berikut :

On October 23, 2008, Bank Indonesia issueda regulation No. 10/25/PBI/2008 concerningamendment of PBI No. 10/19/PBI/2008regarding Statutory Reserves (GWM) atBank Indonesia for Commercial Banks inRupiah and Foreign Currencies whichupdate with PBI No. 12/19/PBI/2010 datedOctober 4, 2010. In accordance with suchregulation, the GWM in Rupiah is stated asfollows:

1. GWM Primer dalam Rupiah sebesar 8%(delapan persen) dari DPK dalam Rupiah;

1. Primary GWM in Rupiah at 8% ofRupiah Third Party Funds (TPF);

2. GWM Sekunder dalam Rupiah sebesar2,5% (dua koma lima persen) dari DPKdalam Rupiah; dan

2. Secondary GWM in Rupiah at 2,5% ofRupiah TPF; and

Page 216: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

200

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

e. Giro pada bank lain dan Bank Indonesia(lanjutan)

e. Current accounts with other banks andBank Indonesia (continued)

3. GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) dalamRupiah sebesar perhitungan antaraParameter Disinsentif Bawah atauParameter Disinsentif Atas dengan selisihantara LDR Bank dan LDR Target denganmemperhatikan selisih antara KewajibanPenyediaan Modal Minimum (KPMM) Bankdan KPMM Insentif. Pemenuhan GWM LDRdalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal1 Maret 2011 (berdasarkan PBINo. 12/19/PBI/2010 pasal 22). Besaranparameter yang akan digunakan dalamperhitungan GWM LDR dalam rupiahditetapkan sebagai berikut :

3. Loan to Deposit Ratio (LDR) of GWM iscalculated between the parameter of lowdisincentive or parameter of highdisincentive and the difference betweenLDR Bank and LDR Target by takinginto account the difference betweenBank Minimum Capital AdequacyRequirements (CAR) and Incentive ofCAR. The requirement on the LDRMinimum Statutory Reserves requiredreserves in Rupiah becomes applicableon March 1, 2011 (according to PBINo. 12/19/PBI/2010 article 22). Scale ofthe parameter to be used in thiscalculation of GWM LDR reserves indollars are as follows:

a. Batas bawah LDR Target sebesar 78%(tujuh puluh delapan persen).

a. Lower limit of the LDR target by78% (seventy-eight percent)

b. Batas atas LDR Target sebesar 100%(seratus persen).

b. Upper limit of the LDR target of100% (one hundred percent).

c. KPMM Insentif sebesar 14% (empatbelas persen).

c. Incentives of CAR of 14% (fourteenpercent).

d. Parameter Disinsentif Bawah sebesar0,1 (nol koma satu).

d. Lower Disincentives Parameter of0.1 (zero point one).

e. Parameter Disinsentif Atas sebesar 0,2(nol koma dua).

e. Upper Disincentives Parameters of0.2 (zero point two).

Peraturan ini berlaku efektif 1 November 2010.Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank Indonesiamengeluarkan peraturan No. 13/10/PBI/2011,dimana ditetapkan bahwa GWM primer dansekunder dalam Rupiah ditetapkan masing-masing sebesar 8% dan 2,50% dari DPK dalamRupiah, sedangkan GWM dalam valuta asingditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valutaasing. Peraturan ini berlaku efektif 1 Juni 2011.

This regulation was effective as ofNovember 1, 2010. On February 9, 2011,Bank Indonesia issued regulationNo. 13/10/PBI/2011 whereby the minimumratio of Primary and Secondary StatutoryReserves in Rupiah is set at 8% and 2.50%,respectively, from TPF in Rupiah and 8%from TPF in foreign currency. This regulationwas effective as of June 1, 2011.

Sebelum 1 Januari 2010, giro pada bank laindinyatakan sebesar saldo giro dikurangipenyisihan kerugian penurunan nilai. Saldo giropada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldogiro.

Prior to January 1, 2010, current accountswith other banks are stated at theiroutstanding balances less allowance forimpairment losses. Current accounts withBank Indonesia are stated at the outstandingbalance.

f. Penempatan pada Bank Indonesia dan banklain

f. Placements with Bank Indonesia andother banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainterdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia(FASBI), call money dan deposito berjangka.

Placements with Bank Indonesia and otherbanks consist of Bank Indonesia DepositFacility (FASBI), call money and timedeposits.

Page 217: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

201

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

f. Penempatan pada Bank Indonesia dan banklain (lanjutan)

f. Placements with Bank Indonesia andother banks (continued)

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank laindinyatakan sebesar biaya perolehandiamortisasi menggunakan metode suku bungaefektif dikurangi cadangan kerugian penurunannilai. Penempatan pada Bank Indonesia danbank lain diklasifikasikan sebagai kredit yangdiberikan dan piutang.

Placements with Bank Indonesia and otherbanks are stated at amortized cost using theeffective interest rate method less allowancefor impairment losses. Placements with BankIndonesia and other banks are classified asloans and receivables.

Sebelum 1 Januari 2010, penempatan padabank lain dinyatakan sebesar saldo penempatandikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.Saldo penempatan pada Bank Indonesiadinyatakan sebesar saldo penempatan setelahdikurangi bunga yang belum diamortisasi.

Prior to January 1, 2010, placements withother banks are stated at their outstandingbalances less allowance for impairmentlosses. Placements with Bank Indonesia arestated at the outstanding balances, net ofunamortized interest.

g. Surat-surat berharga g. Marketable securities

Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dariSertifikat Bank Indonesia (SBI) dan ObligasiPemerintah.

Marketable securities consist of Certificatesof Bank Indonesia (SBI) and GovernmentBonds.

Obligasi Pemerintah terdiri dari obligasi yangditerbitkan oleh Pemerintah Indonesia yangdiperoleh melalui pasar perdana dan sekunder.

Government Bonds are bonds issued by theGovernment of Indonesia acquired throughthe primary and secondary markets.

Surat-surat berharga pada awalnya disajikansebesar nilai wajarnya. Setelah pengakuanawal, surat-surat berharga dicatat sesuaidengan kategorinya yaitu instrumen tersediauntuk dijual, investasi dimiliki hingga jatuh tempoatau nilai wajar melalui laba atau rugi.

Marketable securities are initially measuredat fair value. After the initial recognition, thesecurities are recorded according to theircategory, i.e., available-for-sale instruments,held-to-maturity investments or at fair valuethrough profit or loss.

Penilaian surat-surat berharga didasarkan atasklasifikasinya sebagai berikut:

The value of marketable securities is statedbased on the classification as follows:

1. Surat-surat berharga yang dimiliki hinggajatuh tempo dicatat pada biaya perolehanyang diamortisasi menggunakan metodesuku bunga efektif. Bank tidakmengklasifikasikan surat-surat berhargasebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuhtempo, jika dalam tahun berjalan ataudalam kurun waktu dua tahun sebelumnya,Bank telah menjual atau mereklasifikasisurat-surat berharga dimiliki hingga jatuhtempo dalam jumlah yang lebih dari jumlahyang tidak signifikan (more thaninsignificant) sebelum jatuh tempo selaindari penjualan atau reklasifikasi yang telahdijelaskan dalam PSAK No. 55 (Revisi2011).

1. Held-to-maturity marketable securitiesare carried at amortized cost using theeffective interest rate method. The Bankdoes not classify marketable securitiesas held-to-maturity of financial assets, ifduring the current financial year orduring the two preceding financial years,the Bank has sold or reclassified morethan an insignificant amount of held-to-maturity marketable securities beforematurity other than sales orreclassifications that are defined inSFAS No. 55 (Revised 2011).

Page 218: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

202

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

g. Surat-surat berharga (lanjutan) g. Marketable securities (continued)

2. Surat-surat berharga yang dimiliki untukdiperdagangkan dinyatakan pada nilaiwajar. Keuntungan dan kerugian yangtimbul dari perubahan nilai wajar diakuidalam laporan laba rugi komprehensif.

2. Marketable securities classified as heldfor trading are stated at fair value. Gainsand losses from changes in fair valueare recognized in the statements ofcomprehensive income.

3. Surat-surat berharga yang diklasifikasikansebagai investasi tersedia untuk dijualdinyatakan pada nilai wajar. Pendapatanbunga diakui dalam laporan laba rugikomprehensif menggunakan metode sukubunga efektif. Laba atau rugi selisih kursatas surat-surat berharga yang tersediauntuk dijual diakui pada laporan laba rugikomprehensif. Perubahan nilai wajar lainnyadiakui secara langsung dalam ekuitassampai dengan surat-surat berhargatersebut dijual atau mengalami penurunannilai, dimana keuntungan dan kerugiankumulatif yang sebelumnya diakui dalamekuitas harus diakui pada laporan laba rugikomprehensif.

3. Marketable securities classified asavailable-for-sale investments are statedat fair value. Interest income isrecognized in the statements ofcomprehensive income using theeffective interest rate method. Foreignexchange gains or losses on available-for-sale marketable securities arerecognized in the statements ofcomprehensive income. Other fair valuechanges are recognized directly inequity until the marketable securities aresold or impaired, whereby thecumulative gains and losses previouslyrecognized in equity are recognized inthe statements of comprehensiveincome.

Sebelum 1 Januari 2010 Prior to January 1, 2010

Surat-surat berharga disajikan sebesar nilaibersih setelah dikurangi penyisihan kerugianpenurunan nilai dan premium atau diskonto yangbelum diamortisasi. Premium dan diskontodiamortisasi dengan menggunakan metode garislurus. Surat-surat berharga dicatat sesuaidengan klasifikasi masing-masing sebagaidimiliki untuk diperdagangkan, tersedia untukdijual atau dimiliki hingga jatuh tempo.

Marketable securities are stated at net ofallowance for impairment losses andunamortized premium or discount. Premiumsand discounts are amortized using thestraight-line method. Marketable securitiesare classified as held for trading, available-for sale or held-to-maturity investments.

Penilaian surat-surat berharga didasarkan atasklasifikasinya sebagai berikut:

The value of marketable securities is statedbased on their classification as follows:

1. Surat-surat berharga yang diklasifikasikansebagai “dimiliki untuk diperdagangkan”dinyatakan berdasarkan nilai wajar danperubahan atas nilai wajar diakui sebagaikeuntungan atau kerugian yang dilaporkandalam laporan laba rugi komprehensif.

1. Marketable securities classified as “heldfor trading” are carried at fair value andany change in fair value is recognizedas gain or loss in the statements ofcomprehensive income.

Page 219: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

203

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

g. Surat-surat berharga (lanjutan) g. Marketable securities (continued)

Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Prior to January 1, 2010 (continued)

2. Surat-surat berharga yang diklasifikasikansebagai investasi “tersedia untuk dijual”dinyatakan berdasarkan nilai wajar danperubahan atas nilai wajar diakui sebagaikeuntungan atau kerugian yang belumdirealisasi yang dilaporkan dalam ekuitas,setelah dikurangi dengan pajak penghasilanditangguhkan yang berlaku. Keuntunganatau kerugian yang belum direalisasi diekuitas diakui dalam laporan laba rugikomprehensif pada saat surat-suratberharga tersebut dijual. Penurunanpermanen atas nilai surat berharga yangtersedia untuk dijual diakui dalam laporanlaba rugi komprehensif.

2. Marketable securities classified as“available-for-sale” investments arecarried at fair value and any change infair value is recognized as unrealizedgain or loss in equity, net of applicabledeferred income tax. The unrealizedgain or loss in equity is recognized inthe statements of comprehensiveincome upon sale of the marketablesecurities. Any permanent decline in thevalue of available-for-sale securities isrecognized in the statements ofcomprehensive income.

3. Surat-surat berharga yang diklasifikasikansebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”dinyatakan berdasarkan biaya perolehansetelah ditambah atau dikurangi dengandiskonto atau saldo premi yang belumdiamortisasi. Premium dan diskontodiamortisasi dengan menggunakan metodegaris lurus. Nilai tercatat surat-suratberharga disesuaikan untuk segalapenurunan bersifat permanen atas nilaisurat-surat berharga yang dilaporkan dalamlaporan laba rugi. Pemindahan suratberharga dari kelompok dimiliki hingga jatuhtempo ke tersedia untuk dijual dicatatsebesar nilai wajarnya pada tanggalpemindahan; selisih antara nilai tercatat,termasuk diskonto/premi yang belumdiamortisasi dan pencadangan piutangbunga, dan nilai wajar surat-surat berhargapada tanggal pemindahan diakui sebagaikeuntungan dan kerugian yang belumdirealisasi yang dilaporkan dalam ekuitas,setelah dikurangi dengan pajak penghasilantangguhan.

3. Marketable securities designated as“held-to-maturity” are carried at cost,adjusted for accretion or subtraction ofunamortized premium or discount.Premiums and discounts are amortizedusing the straight-line method. Thecarrying amount is written down for anypermanent decline in value of held-to-maturity securities, which is recognizedin the statements of income. Thetransfer of securities from held-to-maturity to available-for-sale is recordedat fair value on the date of transfer; thedifference between the carrying amount,including discount/premium that has notbeen amortized and accrued interestreceivables, and the fair value ofsecurities at the date of transfer isrecognized as unrealized gains andlosses reported in equity, net of deferredincome tax.

Page 220: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

204

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

g. Surat-surat berharga (lanjutan) g. Marketable securities (continued)

Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Prior to January 1, 2010 (continued)

Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasaryang berlaku di pasar yang aktif pada tanggalneraca.

Fair values are determined based on thequoted market prices in an active market atbalance sheet date.

Untuk surat-surat berharga yangdiperdagangkan secara aktif di pasar keuanganyang terorganisasi, nilai wajar tersebutumumnya ditentukan dengan mengacu padaharga penawaran pasar yang terjadi di bursaefek pada tanggal yang terdekat dengan tanggalneraca, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk memperolehaset tersebut. Untuk surat-surat berharga yangtidak mempunyai harga penawaran pasar,estimasi atas nilai wajar surat-surat berhargaditetapkan dengan mengacu pada nilai wajarinstrumen lain yang substansinya adalah samaatau dihitung berdasarkan arus kas yangdiharapkan terhadap aset bersih surat-suratberharga tersebut.

For marketable securities that are activelytraded in organized financial markets, fairvalue is generally determined by referring toquoted market bid prices by the stockexchanges at the date close to the balancesheets date, adjusted for transaction costsnecessary to realize the assets. Formarketable securities where there is noquoted market price, a reasonable estimateof the fair value of marketable securities isdetermined by referring to the fair value ofanother instrument which is substantially thesame or is calculated based on the expectedcash flows of the underlying net asset baseof marketable securities.

Penyisihan kerugian wajib diakui sesuai denganpedoman dari Bank Indonesia dan disajikansebagai pengurang saldo surat-surat berharga.

Statutory allowance for losses is recognizedin accordance with the guidelines prescribedby Bank Indonesia and is presented as adeduction from the outstanding amount ofsecurities.

Surat-surat berharga tidak diakui lagi(derecognized) dari neraca ketika Bank telahmemindahkan semua risiko signifikan danimbalan dari surat-surat berharga.

Marketable securities are derecognized fromthe balance sheet after the Bank hastransferred all significant riks and rewards ofthe related marketable securities.

h. Tagihan dan liabilitas akseptasi h. Acceptances receivable and liability

Tagihan dan liabilitas akseptasi dinyatakansebesar biaya perolehan diamortisasi. Tagihanakseptasi disajikan setelah dikurangi cadangankerugian penurunan nilai.

Acceptances receivable and liability arestated at amortized cost. Acceptancesreceivable are stated net of allowance forimpairment losses.

Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai kredityang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasidiklasifikasikan sebagai liabilitas keuanganlainnya.

Acceptances receivable are classified asloans and receivables. Acceptances liabilityare classified as other financial liabilities.

Page 221: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

205

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

h. Tagihan dan liabilitas akseptasi (lanjutan) h. Acceptances receivable and liability(continued)

Sebelum 1 Januari 2010, tagihan dan kewajibanakseptasi dinyatakan sebesar nilai nominal L/Catau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bankpengaksep. Tagihan akseptasi disajikan setelahdikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

Prior to January 1, 2010, acceptancesreceivable and liability are stated at thenominal value of L/C or realized value of theL/C accepted by the accepting bank.Acceptances receivable are stated net ofallowance for impairment losses.

i. Kredit yang diberikan i. Loans

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uangatau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu,berdasarkan persetujuan atau kesepakatanpinjam-meminjam dengan debitur yangmewajibkan debitur untuk melunasi utang danbunganya setelah jangka waktu tertentu.

Loans represent funds provided orreceivables that can be considered asequivalents thereof, based on agreements orfinancing contracts with borrowers, whereborrowers are required to repay their debtswith interest after a specified period.

Kredit yang diberikan pada awalnya diukur padanilai wajar ditambah dengan biaya transaksiyang dapat diatribusikan secara langsung danbiaya tambahan untuk memperoleh asetkeuangan tersebut, dan setelah pengakuan awaldiukur pada biaya perolehan diamortisasimenggunakan metode suku bunga efektifdikurangi dengan cadangan kerugian penurunannilai (Catatan 2j).

Loans are initially measured at fair valueplus transaction costs that are directlyattributable and additional costs to obtainfinancial assets, and after initial recognitionare measured at amortized cost based onthe effective interest rate method lessallowance for impairment losses (Note 2j).

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagaikredit yang diberikan dan piutang.

Loans are classified as loans andreceivables.

Sebelum 1 Januari 2010 Prior to January 1, 2010

Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldopinjaman dikurangi dengan penyisihan kerugianpenurunan nilai.

Loans are stated at their outstandingbalance less allowance for impairmentlosses.

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketikatidak terdapat prospek yang realistis mengenaipengembalian pinjaman atau hubungan normalantara Bank dan debitur telah berakhir. Kredityang tidak dapat dilunasi tersebutdihapusbukukan dengan mendebit penyisihankerugian. Pemulihan kemudian atas kredit yangtelah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkanke dalam penyisihan kerugian pinjaman dineraca.

Loans are written off when there is norealistic prospect of collection or whenBank’s normal relationship with theborrowers has ceased to exist. When loansare deemed uncollectible, they are written offagainst the related allowance for impairmentlosses. Subsequent recoveries of previouslywritten off loans are credited to theallowance for losses in the balance sheet.

Page 222: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

206

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Kredit yang diberikan (lanjutan) i. Loans (continued)

Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Prior to January 1, 2010 (continued)

Restrukturisasi kredit Loan restructuring

Restrukturisasi kredit meliputi modifikasipersyaratan kredit, konversi kredit menjadisaham atau instrumen keuangan lainnyadan/atau kombinasi dari keduanya.

Loan restructuring may involve amodification of the terms of the loans,conversion of loans into equity or otherfinancial instruments and/or a combination ofboth.

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredityang berkaitan dengan modifikasi persyaratankredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaankas masa depan yang telah ditentukan dalampersyaratan kredit yang baru, termasukpenerimaan yang diperuntukkan sebagai bungamaupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredityang diberikan yang tercatat sebelumrestrukturisasi.

Losses on loan restructuring in respect ofmodification of the terms of the loans arerecognized only if the cash value of totalfuture cash receipts specified in the newterms of the loans, including both receiptsdesignated as interest and those designatedas loan principal, are less than the recordedamounts of loans before restructuring.

Untuk restrukturisasi kredit bermasalah dengancara konversi kredit yang diberikan menjadisaham atau instrumen keuangan lainnya,kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanyaapabila nilai wajar penyertaan saham atauinstrumen keuangan yang diterima dikurangiestimasi biaya untuk menjualnya, adalah kurangdari nilai tercatat kredit yang diberikan.

For loan restructuring which involves aconversion of loans into equity or otherfinancial instruments, a loss on loanrestructuring is recognized only if the fairvalue of the equity or other financialinstruments received, reduced by estimatedcosts to sell the equity or other financialinstruments, is less than the carrying valueof the loan.

j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas asetkeuangan

j. Allowance for impairment losses onfinancial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan,Bank mengevaluasi apakah terdapat buktiobyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatatpada nilai wajar melalui laporan laba rugi telahmengalami penurunan nilai. Aset keuanganmengalami penurunan nilai jika bukti obyektifmenunjukkan bahwa peristiwa yang merugikantelah terjadi setelah pengakuan awal asetkeuangan, dan peristiwa tersebut berdampakpada arus kas masa datang atas aset keuanganyang dapat diestimasi secara handal.

At each statements of financial positiondates, the Bank assesses whether there isobjective evidence that financial assets notcarried at fair value through profit or loss areimpaired. Financial assets are impairedwhen objective evidence demonstrates thatloss event has occurred after the initialrecognition of the asset, and that the lossevent has an impact on the future cash flowson the asset that can be estimated reliably.

Page 223: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

207

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas asetkeuangan (lanjutan)

j. Allowance for impairment losses onfinancial assets (continued)

Kriteria yang digunakan oleh Bank untukmenentukan bukti obyektif dari penurunan nilaiadalah sebagai berikut:

The criteria used by the Bank to determinethat there is objective evidence ofimpairment include:

a) kesulitan keuangan signifikan yangdialami penerbit atau pihak peminjam;

a) significant financial difficulty of theissuer or obligor;

b) pelanggaran kontrak, seperti terjadinyawanprestasi atau tunggakan pembayaranpokok atau bunga;

b) a breach of contract, such as a defaultor delinquency in interest or principalpayments;

c) pihak pemberi pinjaman, dengan alasanekonomi atau hukum sehubungan dengankesulitan keuangan yang dialami pihakpeminjam, memberikan keringanan(konsesi) pada pihak peminjam yang tidakmungkin diberikan jika pihak peminjam tidakmengalami kesulitan tersebut;

c) the lender, for economic or legalreasons related to the borrower’sfinancial difficulty, grants the borrowera concession that the lender would nototherwise consider;

d) terdapat kemungkinan bahwa pihakpeminjam akan dinyatakan pailit ataumelakukan reorganisasi keuangan lainnya;

d) it becomes probable that the borrowerwill enter into bankruptcy or otherfinancial reorganisation;

e) hilangnya pasar aktif dari aset keuanganakibat kesulitan keuangan; atau

e) the disappearance of an active marketfor that financial asset because offinancial difficulties; or

f) data yang dapat diobservasi mengindikasi-kan adanya penurunan yang dapat diukuratas estimasi arus kas masa datang darikelompok aset keuangan sejak pengakuanawal aset dimaksud, meskipunpenurunannya belum dapat diidentifikasiterhadap aset keuangan secara individualdalam kelompok aset tersebut, termasuk:

f) observable data indicating that there is ameasurable decrease in the estimatedfuture cash flows from a portfolio offinancial assets since the initialrecognition of those assets, although thedecrease has not yet been identifiedindividually in the portfolio, including:

1) memburuknya status pembayaranpihak peminjam dalam kelompoktersebut; dan

1) adverse changes in the paymentstatus of borrowers in the portfolio;and

2) kondisi ekonomi nasional atau lokalyang berkorelasi dengan wanprestasiatas aset dalam kelompok tersebut.

2) national or local conditions thatcorrelate with defaults on the assetsin the portfolio.

Estimasi periode antara terjadinya peristiwa danteridentifikasinya kerugian ditentukan olehmanajemen untuk setiap portofolio yangdiidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebutbervariasi antara 3 (tiga) sampai 12 (dua belas)bulan, untuk kasus tertentu diperlukan periodeyang lebih lama.

The estimated period between theoccurrence of the event and identification ofloss is determined by management for eachidentified portfolio. In general, the periodsused vary between 3 months to 12 months;in exceptional cases, longer periods arewarranted.

Page 224: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

208

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas asetkeuangan (lanjutan)

j. Allowance for impairment losses onfinancial assets (continued)

Bank pertama kali menentukan apakah terdapatbukti obyektif penurunan nilai secara individualatas aset keuangan yang signifikan, dan secaraindividual atau kolektif untuk aset keuanganyang tidak signifikan secara individual. JikaBank menentukan tidak terdapat bukti obyektifmengenai penurunan nilai atas aset keuanganyang dinilai secara individual, terlepas asetkeuangan tersebut signifikan atau tidak, makaBank memasukkan aset tersebut ke dalamkelompok aset keuangan yang memilikikarakteristik risiko kredit yang serupa danmenilai penurunan nilai kelompok tersebutsecara kolektif. Aset keuangan yangpenurunan nilainya dilakukan secara individual,dan untuk itu kerugian penurunan nilai telahdiakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalampenilaian penurunan nilai secara kolektif.

The Bank first assesses whether objectiveevidence of impairment exists individually forfinancial assets that are individuallysignificant, and individually or collectively forfinancial assets that are not individuallysignificant. If the Bank determines that noobjective evidence of impairment exists foran individually assessed financial asset,whether significant or not, it includes theasset in a group of financial assets withsimilar credit risk characteristics andcollectively assesses them for impairment.Financial assets that are individuallyassessed for impairment and for which animpairment loss is recognized or continuesto be recognized are not included in acollective assessment of impairment.

Cadangan kerugian penurunan nilai secaraindividual dihitung dengan menggunakanmetode diskonto arus kas (discounted cashflows). Sedangkan cadangan kerugianpenurunan nilai secara kolektif dihitung denganmenggunakan metode statistik dari data historisberupa probability of default di masa lalu, waktupengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi(Loss Given Default) yang selanjutnyadisesuaikan lagi dengan pertimbanganmanajemen terkait kondisi ekonomi dan kreditsaat ini.

Allowance for impairment losses on impairedfinancial assets was assessed individually byusing discounted cash flows method. Whilefor allowance for impairment losses onimpaired financial assets that was assessedcollectively, the Bank uses statistical methodof the historical data such as the probabilityof defaults in historical period, time ofrecoveries, and the amount of loss incurred(Loss Given Default) by considering formanagement judgment of current economicand credit conditions.

Bank menggunakan statistical model analysismethod, yaitu roll rates analysis method untukmenilai penurunan nilai aset keuangan secarakolektif sejak 1 Januari 2010.

The Bank applied statistical model analysismethod using roll rates analysis method toassess financial assets impairmentcollectively beginning on January 1, 2010.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuanganyang dicatat pada biaya perolehan diamortisasidiukur sebesar selisih antara nilai tercatat asetkeuangan dengan nilai kini estimasi arus kasmasa datang yang didiskonto menggunakansuku bunga efektif awal dari aset keuangantersebut.

Impairment losses on financial assets carriedat amortized cost are measured as thedifference between the carrying amount ofthe financial assets and the present value ofestimated future cash flows discounted atthe financial asset’s original effective interestrate.

Jika kredit yang diberikan atau surat-suratberharga dimiliki hingga jatuh tempo memilikisuku bunga variabel, maka tingkat diskonto yangdigunakan untuk mengukur setiap kerugianpenurunan nilai adalah suku bunga efektif yangberlaku pada saat terdapat bukti obyektif ataspenurunan nilai.

If loans or held-to-maturity marketablesecurities have variable interest rates, thediscount rate used to measure the loss onimpairment is the applicable effective interestrate specified when there is an objectiveevidence of impairment.

Page 225: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

209

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas asetkeuangan (lanjutan)

j. Allowance for impairment losses onfinancial assets (continued)

Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukurpenurunan nilai berdasarkan nilai wajarinstrumen dengan menggunakan harga pasaryang dapat diobservasi, dimana perhitungannilai kini dari estimasi arus kas masa datangatas aset keuangan dengan agunan(collateralised financial asset) mencerminkanarus kas yang dapat dihasilkan daripengambilalihan agunan dikurangi biaya-biayauntuk memperoleh dan menjual agunan,terlepas apakah pengambilalihan tersebutberpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yangterjadi diakui pada laporan laba rugikomprehensif dan dicatat pada akun cadangankerugian penurunan nilai sebagai pengurangterhadap aset keuangan yang dicatat pada biayaperolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atasaset keuangan yang mengalami penurunan nilaitetap diakui atas dasar suku bunga yangdigunakan untuk mendiskonto arus kas masadatang dalam pengukuran kerugian penurunannilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelahtanggal laporan posisi keuangan menyebabkanjumlah kerugian penurunan nilai berkurang,kerugian penurunan nilai yang sebelumnyadiakui harus dibalik dan pembalikan tersebutdiakui pada laporan laba rugi komprehensif.

As practical guidance, the Bank canmeasure the impairment based on theinstrument’s fair value by using observablemarket price, where the calculation of thepresent value of estimated future cash flowsof collateralised financial assets reflects thegenerated cash flow from the foreclosure ofcollateral net of costs to acquire and sell thecollateral, regardless whether suchacquisition occurs or not. Losses arerecognized in the statements ofcomprehensive income and are reflected inan allowance for impairment losses accountas a deduction from financial assets carriedat amortized cost. Interest income on theimpaired financial assets continues to berecognized using the rate of interest used todiscount the future cash flow for the purposeof measuring the impairment loss. Whensubsequent events cause the amount ofimpairment loss to decrease, the impairmentloss previously recognized is reversed andthe amount of reversal is recognized in thestatements of comprehensive income.

Ketika kerugian penurunan nilai atas surat-suratberharga yang tersedia untuk dijual telah diakuisecara langsung dalam ekuitas dan terdapatbukti obyektif bahwa aset tersebut mengalamipenurunan nilai, maka kerugian kumulatif yangsebelumnya telah diakui secara langsung dalamekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakuipada laporan laba rugi komprehensif. Jumlahkerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitasdan diakui pada laporan laba rugi komprehensifmerupakan selisih antara biaya perolehan,setelah dikurangi dengan nilai pelunasan pokokdan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangikerugian penurunan nilai aset keuangan yangsebelumnya telah diakui pada laporan laba rugikomprehensif. Perubahan cadangan penurunannilai yang diatribusikan ke dalam nilai waktutercermin sebagai bagian dari pendapatanbunga.

When the impairment losses on available-for-sale of marketable securities arerecognised directly in equity and there isobjective evidence that the asset is impaired,the cumulative loss that had beenrecognised already in equity shall beremoved from equity and recognized in thestatement of comprehensive income. Thecumulative loss that has been removed fromequity and recognized in the statement ofcomprehensive income is the differencebetween the acquisition cost, net of anyprincipal repayment and amortization, andthe current fair value, less any impairmentloss of financial assets previously recognizedin the statements of comprehensive income.Changes in impairment provision attributableto time value are reflected as a componentof interest income.

Page 226: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

210

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas asetkeuangan (lanjutan)

j. Allowance for impairment losses onfinancial assets (continued)

Jika pada periode berikutnya, nilai wajar surat-surat berharga dalam bentuk instrumen utangyang diklasifikasikan dalam kelompok tersediauntuk dijual yang mengalami penurunan nilaimeningkat dan peningkatan tersebut dapatsecara obyektif dihubungkan dengan peristiwayang terjadi setelah pengakuan kerugianpenurunan nilai pada laporan laba rugikomprehensif, maka kerugian penurunan nilaitersebut harus dibalik dan pembalikan tersebutdiakui pada laporan laba rugi komprehensif.

If in a subsequent period, the fair value ofimpaired available-for-sale marketablesecurities in the form of debt instrumentincreases and the increase can beobjectively related to an event occurring afterthe impairment loss was recognized in thestatement of comprehensive income, theimpairment loss must be reversed and theamount of reversal is recognized in thestatements of comprehensive income.

Jika persyaratan kredit yang diberikan danpiutang atau surat-surat berharga yang dimilikihingga jatuh tempo dinegosiasi ulang ataudimodifikasi karena debitur atau penerbitmengalami kesulitan keuangan, makapenurunan nilai diukur dengan suku bungaefektif awal yang digunakan sebelumpersyaratan diubah.

If the requirements of loans and receivablesor held-to-maturity marketable securities arerenegotiated or modified because the debtoror issuer has financial difficulties, theimpairment is measured with the originaleffective interest rate used before therequirements were changed.

Pemulihan atas aset keuangan yang diberikanyang telah dihapusbukukan pada tahun berjalandikreditkan dengan menyesuaikan akuncadangan kerugian penurunan nilai. Pemulihanatas kredit yang diberikan yang telahdihapusbukukan pada tahun-tahun sebelumnyadicatat sebagai pendapatan operasional selainbunga.

The recoveries of written-off financial assetsin the current year are credited by adjustingthe allowance for impairment lossesaccounts. Recoveries of written-off loansfrom previous years are recorded asoperational income other than interestincome.

Sebelum 1 Januari 2010 Prior to January 1, 2010

Bank membentuk penyisihan penghapusanaktiva produktif dan estimasi kerugian komitmendan kontinjensi berdasarkan review dan evaluasiterhadap eksposur tiap debitur. Dalam kaitantersebut, ketentuan Bank Indonesia (BI) tentangPembentukan Penyisihan Penghapusan Aktivadan Estimasi Kerugian Komitmen danKontinjensi yang mempunyai risiko kreditdigunakan sebagai acuan. Aktiva produktif terdiridari giro pada bank lain, penempatan pada banklain dan Bank Indonesia, surat-surat berharga,kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, sertakomitmen dan kontinjensi yang berisiko kredit.

The Bank provides allowance for impairmentlosses on its earning assets and estimatedlosses on commitments and contingenciesbased upon a regular review and evaluationof individual debtor exposures. In connectionwith this provision, the requirement of BankIndonesia (BI) regarding the Allowance forLosses on Assets and Estimated Losses onCommitments and Contingencies bearingcredit risk is used as reference. Earningassets consist of current accounts with otherbanks, placements with other banks andBank Indonesia, marketable securities,loans, acceptances receivable, andcommitments and contingencies with creditrisk.

Page 227: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

211

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas asetkeuangan (lanjutan)

j. Allowance for impairment losses onfinancial assets (continued)

Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Prior to January 1, 2010 (continued)

Komitmen dan kontinjensi yang berisiko kreditantara lain terdiri dari, namun tidak terbataspada penerbitan jaminan, letters of credit,standby letters of credit dan fasilitas kreditkepada nasabah yang belum digunakan.

Commitments and contingencies with creditrisk include, but are not limited to issuedguarantees, letters of credit, standby lettersof credit and unused loan facilities granted tocustomers.

Aktiva non-produktif adalah aktiva yang memilikipotensi kerugian, dan antara lain terdiri dari,namun tidak terbatas pada agunan yang diambilalih, properti terbengkalai, rekening antar kantordan suspense accounts.

Non-earning assets are assets which havepotential loss, and include, among others,but are not limited to foreclosed collaterals,abandoned properties, inter-office accountsand suspense accounts.

Sesuai dengan PBI, Bank mengklasifikasikanaktiva produktif ke dalam satu dari lima kategoridan aktiva non-produktif ke dalam satu dariempat kategori. Aktiva produktif tidakbermasalah (performing) diklasifikasikansebagai “Lancar” dan “Dalam PerhatianKhusus”, sedangkan aktiva produktif bermasalah(non-performing) diklasifikasikan kedalam tigakategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan“Macet”. Kategori untuk aktiva non-produktifterdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”,“Diragukan” dan “Macet”.

In accordance with BI regulations (PBI), theBank classifies earning assets into one offive categories and non-earning assets intoone of four categories. Performing earningassets are categorized as “Current” and“Special Mention”, while non-performingearning assets are categorized into threecategories: “Substandard”, “Doubtful” and“Loss”. Non-earning assets are divided into“Current”, “Substandard”, “Doubtful” and“Loss”.

Pengklasifikasian aktiva produktif dilakukanberdasarkan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal20 Januari 2005 tentang Penilaian KualitasAktiva Bank Umum (PBI 7) sebagaimana telahdiubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7,PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007tentang Perubahan Kedua PBI 7, dan terakhirdiubah dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal29 Januari 2009 tentang Perubahan KetigaPBI 7.

The classification of earning assets is basedon PBI No. 7/2/PBI/2005 dated January 20,2005 regarding Asset Quality Rating forCommercial Banks (PBI 7) which has beenamended by PBI No. 8/2/PBI/2006 datedJanuary 30, 2006 regarding the Amendmenton PBI 7, PBI No. 9/6/PBI/2007 datedMarch 30, 2007 regarding the SecondAmendment of PBI 7, and lastly PBINo. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009regarding the Third Amendment of PBI 7.

Jumlah minimum penyisihan kerugianpenurunan nilai aset serta komitmen dankontinjensi yang memiliki risiko kredit dihitungdengan memperhatikan Peraturan BankIndonesia disebut di atas.

The amount of the minimum allowance forimpairment losses on assets, commitmentsand contingencies with credit-related risk,takes into consideration the above-mentioned Bank Indonesia regulations.

Page 228: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

212

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas asetkeuangan (lanjutan)

j. Allowance for impairment losses onfinancial assets (continued)

Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Prior to January 1, 2010 (continued)

Dalam penerapan PBI No. 7/2/PBI/2005,penyisihan kerugian penurunan nilai atas aktivaproduktif dan aktiva non-produktif dibentukberdasarkan penelaahan manajemen terhadapkualitas masing-masing aktiva produktif danaktiva non-produktif dan denganmempertimbangkan evaluasi manajemen atasprospek usaha, kinerja keuangan dankemampuan membayar setiap debitur.Manajemen mempertimbangkan jugarekomendasi dari Bank Indonesia berdasarkanhasil pemeriksaan berkalanya, klasifikasi yangditetapkan oleh bank umum lainnya atas aktivaproduktif yang diberikan oleh lebih dari satubank dan ketersediaan laporan keuangandebitur yang telah diaudit.

In the application of PBI No. 7/2/PBI/2005,allowance for impairment losses on earningassets and non-earning assets is determinedbased on management’s review of thequality of these earning assets and non-earning assets, and management’sevaluation of every debtor’s businessprospect, financial performance andrepayment ability. Management alsoconsiders recommendations of BankIndonesia resulting from its periodicexaminations, the classification determinedby other commercial banks on earningassets which were financed by more thanone bank, and availability of the debtor’saudited financial statements.

Sesuai PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari2005, penerapan kualitas untuk agunan yangdiambil alih, properti terbengkalai, rekening antarkantor, suspense accounts dan fasilitas kreditkepada nasabah yang belum digunakan(transaksi rekening administratif), mulai berlaku12 (dua belas) bulan sejak ditetapkannya PBIini.

Based on PBI No. 7/2/PBI/2005 datedJanuary 20, 2005, the determination of thequality of foreclosed collaterals, abandonedproperties, inter-office accounts, suspenseaccounts and unused loan facilities grantedto customers (off-balance sheet items)became effective 12 (twelve) months afterthe regulation was approved.

Jumlah minimum penyisihan penghapusanaktiva serta komitmen dan kontinjensi yangmemiliki risiko kredit dihitung denganmemperhatikan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal20 Januari 2005 (PBI 7) tentang PenilaianKualitas Aktiva Bank Umum yang telah diubahdengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari2006 tentang Perubahan atas PBI 7, yangdiubah kembali dengan PBI No. 9/6/PBI/2007tanggal 30 Maret 2007 tentang perubahankedua atas PBI 7, yang mengatur tingkatpenyisihan minimum dari penyisihanpenghapusan aktiva serta estimasi kerugiankomitmen dan kontinjensi yang memiliki risikokredit.

The amount of the minimum allowance forlosses on assets, commitments andcontingencies with credit-related risk arecalculating by taking into consideration PBINo. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005(PBI 7) regarding Asset Quality Rating forCommercial Banks which has beenamended by PBI No. 8/2/PBI/2006 datedJanuary 30, 2006 regarding the amendmenton PBI 7 which was further amended by PBINo. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007regarding the second amendment of PBI 7,which prescribes the minimum rates ofallowance for losses on assets,commitments and contingencies with credit-related risk.

Page 229: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

213

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas asetkeuangan (lanjutan)

j. Allowance for impairment losses onfinancial assets (continued)

Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Prior to January 1, 2010 (continued)

Penyisihan minimum yang harus dibentuksesuai dengan Peraturan Bank Indonesiatersebut adalah sebagai berikut:

The minimum allowance to be established inaccordance with Bank Indonesia Regulationsis as follows:

Klasifikasi

Persentase penyisihankerugian penurunan nilai/Percentage of allowance

for impairment losses ClassificationLancar *) Minimum 1% Current *)Dalam perhatian khusus Minimum 5% Special mentionKurang lancar Minimum 15% SubstandardDiragukan Minimum 50% DoubtfulMacet 100% Loss

*) di luar Setifikat Bank Indonesia (SBI), penempatanpada Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah daninstrumen hutang lainnya yang diterbitkan olehPemerintah Republik Indonesia dan aktivaproduktif yang dijamin dengan agunan tunai.

*) excluding Certificates of Bank Indonesia(SBIs), placements with Bank Indonesia,Government Bonds and other debt instrumentsissued by the Government of the Republic ofIndonesia and earning assets secured by cashcollateral.

Persentase penyisihan kerugian penurunan nilaiaset di atas diterapkan terhadap saldo aktivaproduktif setelah dikurangi dengan nilai agunansesuai dengan Peraturan Bank Indonesia,kecuali untuk aktiva produktif yangdiklasifikasikan lancar dan tidak dijamin atauyang dijamin dengan agunan non-tunai, dimanapersentase penyisihan kerugian penurunan nilaiaset diterapkan terhadap saldo aktiva produktifyang bersangkutan, komitmen dan kontinjensi.

The above percentage of allowance forimpairment losses are applied to earningassets after deducting the collateral value, inaccordance with the regulation of BankIndonesia, except for earning assetscategorized as current and unsecured orsecured by non-cash collateral, where therate is applied directly to the outstandingbalance of earning assets, commitments andcontingencies.

Adapun penggunaan nilai agunan sebagai faktorpengurang dalam perhitungan penyisihankerugian penurunan nilai aset di atas tidak dapatdilakukan untuk aktiva non-produktif.

The use of collateral as a deductible factor incomputing the allowance for impairmentlosses is not applicable in the case of non-earning assets.

Bank dalam melakukan perhitungan penyisihankerugian penurunan nilai tidak memperhitungkanseluruh agunan yang ada antara lain karenajangka waktu penilaian agunan yang dilakukantelah melampaui jangka waktu seperti yang telahditentukan oleh Peraturan Bank Indonesia yangterkait.

In computing the allowance for impairmentlosses, the Bank does not consider all theexisting collaterals because, among otherreasons, the appraisal date of such assetshad already exceeded the period prescribedby the relevant Bank Indonesia regulation.

Page 230: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

214

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas asetkeuangan (lanjutan)

j. Allowance for impairment losses onfinancial assets (continued)

Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Prior to January 1, 2010 (continued)

Saldo aktiva produktif yang memiliki kualitasmacet dihapusbukukan dengan penyisihankerugian penurunan nilai sebesar nilai aktivaproduktifnya pada saat manajemen berpendapatbahwa aktiva produktif tersebut sulit untukdirealisasi atau ditagih. Penerimaan kembaliaktiva produktif yang telah dihapusbukukandicatat sebagai penambahan penyisihankerugian penurunan nilai aktiva produktif padatahun penerimaan kembali terjadi. Jikapenerimaan melebihi nilai pokoknya, kelebihantersebut diakui sebagai pendapatan bunga.

The outstanding balance of earning assetsclassified as loss is written off against therespective allowance for impairment losseswhen management believes that recovery isno longer possible. Recovery of earningassets previously written off is recorded asan addition to the allowance for impairmentlosses on earning assets in the year ofrecovery. If recovery exceeds the principalamount, the excess is recognized as interestincome.

k. Beban dibayar dimuka k. Prepaid expenses

Beban dibayar dimuka diamortisasi selamamasa manfaat masing-masing beban denganmenggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over thebeneficial periods using the straight-linemethod.

l. Aset tetap dan penyusutan l. Fixed assets and depreciation

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bankmenerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “AsetTetap”. Revisi PSAK No. 16 ini juga mengaturakuntansi tanah sehingga PSAK ini jugamencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”.ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”, yang jugaberlaku efektif pada tanggal yang sama,memberikan pedoman lebih lanjut mengenaiperlakuan beberapa hak atas tanah di Indonesiabeserta biaya terkait.

Effective on January 1, 2012, theBankadopted PSAK No. 16 (Revised 2011),“Fixed Assets”. The revised PSAK No. 16also prescribes accounting for land andtherefore, it also revoked PSAK No. 47,“Accounting the Land”. ISAK No. 25, “LandRights”, which was effective on the samedate, provides further guidance related to thetreatments of certain landrights in Indonesiaand the related costs.

Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) danISAK No. 25 tersebut tidak memberikanpengaruh yang signifikan terhadap pelaporankeuangan dan pengungkapan dari Bank.

The adoption of PSAK No. 16 (Revised2011) and ISAK No. 25 has no significantimpact on the financial reporting anddisclosures of the Bank.

Aset tetap kecuali tanah, dinyatakan sebesarbiaya perolehan dikurangi akumulasipenyusutan dan rugi penurunan nilai. Biayaperolehan termasuk biaya penggantian bagianaset tetap saat biaya tersebut terjadi, jikamemenuhi kriteria pengakuan. Pada saatinspeksi yang signifikan dilakukan, biayainspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat(carrying amount) aset tetap sebagai suatupenggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.

Fixed assets except land, are stated at costless accumulated depreciation andimpairment losses. Cost includes thereplacement cost of a part of the fixed assetswhen the expenditure meets the criteria forrecognition. When a significant inspection ofthe asset is performed, the cost of inspectionis capitalized as part of the replacement costof the asset’s carrying amount, if the criteriafor recognition are met.

Page 231: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

215

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

l. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) l. Fixed assets and depreciation(continued)

Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yangtidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalamlaporan laba rugi komprehensif pada saatterjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilairesidu, umur manfaat, dan metode penyusutanditelaah kembali dan jika sesuai dengankeadaan, disesuaikan secara prospektif.

All maintenance and repair costs which donot fulfill the capitalization criteria arerecognized in the statements ofcomprehensive income upon occurrence. Ateach financial year end, the assets’ residualvalues, useful lives and methods ofdepreciation are reviewed, and adjustedprospectively as appropriate

Semua aset tetap, kecuali tanah, disusutkanberdasarkan metode garis lurus selama estimasimasa manfaat aset tersebut sebagai berikut:

All fixed assets, except land, are depreciatedusing the straight-line method over theirexpected useful lives as follows:

Tahun/YearsBangunan dan prasarana 5 - 20 Buildings and improvementsMesin pembangkit tenaga listrik 10 Power generatorPerabot dan peralatan kantor 3 - 4 Furniture and office equipmentKendaraan bermotor 4 Motor vehicles

Semua aset tetap, kecuali tanah, disusutkanberdasarkan metode garis lurus selama estimasimasa manfaat aset tersebut dengan tarifpenyusutan sebagai berikut:

All fixed assets, except land, are depreciatedusing the straight-line method over theirexpected useful lives using depreciation rateas follows:

Tarif/RateBangunan dan prasarana 5% - 20% Buildings and improvementsMesin pembangkit tenaga listrik 10% Power generatorPerabot dan peralatan kantor 25% - 33% Furniture and office equipmentKendaraan bermotor 25% Motor vehicles

Perabot dan peralatan kantor terdiri dariinstalasi, Anjungan Tunai Mandiri (ATM),perangkat lunak dan perangkat keras komputer,peralatan komunikasi dan peralatan kantorlainnya.

Furniture and office equipment consists ofinstallation, Automatic Teller Machines(ATM), computer software and hardware,communication and other office equipment.

ISAK No. 25 tentang “Hak atas Tanah”menyatakan bahwa semua biaya dan bebanyang terjadi sehubungan dengan perolehan hakatas tanah, diakui sebagai biaya perolehan hakatas tanah. Biaya pengurusan legal hak atastanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakuisebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah.Biaya pengurusan perpanjangan ataupembaruan legal hak atas tanah diakui sebagaiaset tak berwujud dan diamortisasi sepanjangumur hukum hak atau umur ekonomis tanah,mana yang lebih pendek.

ISAK No. 25, "Landrights" stated that allcosts and expenses incurred in connectionwith the acquisition of land right, recognizedas the acquisition cost of land right. Thelegal cost occurred when the land was firstacquired is recognized as part of theacquisition cost of land right. Extension orrenewal of the maintenance cost of legalrights over land recognized as an intangibleasset and amortized over the life of legalrights or economic life of the land, whicheveris shorter.

ISAK No. 25 juga menyatakan bahwa hak atastanah tidak disusutkan kecuali terdapat buktisebaliknya yang mengindikasikan bahwaperpanjangan atau pembaruan hak atas tanahkemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.Penerapan interpretasi ini tidak memiliki dampaksignifikan terhadap Bank.

ISAK No. 25 also states that land right is notdepreciated unless there is contraryevidence indicating that the extension orrenewal of land likely or definitely not beobtained. The adoption of this interpretationdoes not have significant impact to the Bank.

Page 232: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

216

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

l. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) l. Fixed assets and depreciation(continued)

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilaiyang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat asetditurunkan menjadi sebesar nilai yang dapatdiperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilaitertinggi antara harga jual neto dan nilai yangdipakai.

When the carrying amount of an asset isgreater than its estimated recoverableamount, it is written down to its recoverableamount, which is determined as the higher ofthe net selling price or value in use.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi ataudijual, maka nilai perolehan dan akumulasipenyusutannya dihapuskan dari akun tersebut.Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakuidalam laporan laba rugi komprehensif.

When fixed assets are retired or disposed of,their costs and the related accumulateddepreciation are derecognized from theaccounts. Any resulting gain or loss isrecognized in the statements ofcomprehensive income.

Akumulasi biaya konstruksi aset tetapdikapitalisasi dan dicatat sebagai “Aset dalamPenyelesaian”. Biaya tersebut direklasifikasi keakun aset tetap pada saat proses konstruksiatau pemasangan selesai.

The accumulated costs of construction offixed assets are capitalized and recognizedas “Construction in Progress”. These costsare reclassified to the related fixed assetaccount when the construction or installationis completed.

m. Agunan yang diambil alih m. Foreclosed collateralsAgunan yang diambil alih disajikan dalam akun“Aset Lain-lain”.

Foreclosed collaterals are included in the“Other Assets” account.

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilaineto yang dapat direalisasi. Nilai neto yangdapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yangdiambil alih dikurangi dengan estimasi biayauntuk menjual agunan tersebut. Selisih lebihsaldo kredit yang diberikan di atas nilai netoyang dapat direalisasi dari agunan yang diambilalih dibebankan ke dalam akun cadangankerugian penurunan nilai aset. Selisih antaranilai agunan yang diambil alih dan hasilpenjualannya diakui sebagai keuntungan ataukerugian pada saat penjualan.

Foreclosed collaterals are stated at netrealizable value. Net realizable value is thefair value of the foreclosed collaterals lessthe estimated costs to sell the assets. Theexcess of loans over the net realizable valueof the foreclosed collateral is charged toallowance for impairment losses. Thedifference between the recorded amount ofthe foreclosed collateral and the proceedsfrom the sale of such collateral is recordedas a gain or loss at the time of sale.

Beban-beban yang berkaitan denganpemeliharaan dan perbaikan agunan yangdiambil alih dibebankan dalam laporan laba rugikomprehensif pada saat terjadinya.

Maintenance and repair costs related toforeclosed collaterals are charged as anexpense in the statements of comprehensiveincome when incurred.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifatpermanen, maka nilai tercatatnya dikurangiuntuk mengakui penurunan tersebut dankerugiannya dibebankan dalam laporan laba rugikomprehensif.

If there is permanent decline in value, thecarrying amount of foreclosed collaterals iswritten down to recognise such permanentdecline in value. Any such write-down isrecognized in the statements ofcomprehensive income.

n. Liabilitas segera n. Obligations due immediately

Liabilitas segera dicatat pada saat liabilitaskepada masyarakat maupun kepada bank laintimbul.

Obligations due immediately are recorded atthe time obligations to public customers orother banks arise.

Page 233: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

217

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

43

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

n. Liabilitas segera (lanjutan) n. Obligations due immediately (continued)Akun ini diklasifikasikan sebagai liabilitaskeuangan lain dan dihitung berdasarkan biayaperolehan diamortisasi. Sebelum 1 Januari2010, kewajiban segera dinyatakan sebesar nilaikewajiban Bank.

This account is classified as other financialliabilities and is measured at amortized cost.Prior to January 1, 2010, obligations dueimmediately are stated at the amountspayable by the Bank.

o. Simpanan dari nasabah o. Deposits from customers

Giro merupakan simpanan nasabah di Bankyang dapat digunakan sebagai alat pembayaran,yang penarikannya dapat dilakukan setiap saatmelalui cek, kartu ATM, atau dengan carapemindahbukuan dengan bilyet giro atau saranaperintah pembayaran lainnya.

Current accounts represent deposits fromcustomers of the Bank which may be usedas payment instruments, and which may bewithdrawn at any time by cheque, ATM cardor other orders of payments or transfers.

Tabungan merupakan simpanan nasabah diBank yang penarikannya hanya dapat dilakukanmelalui counter dan Anjungan Tunai Mandiri(ATM) atau jika persyaratan yang disepakatiterpenuhi, tetapi penarikan tidak dapatdilaksanakan dengan menggunakan cek atauinstrumen setara lainnya.

Savings account represent deposits fromcustomers of the Bank which may only bewithdrawn over the counter and via ATMs orwhen certain agreed conditions are met, butwhich may not be withdrawn by cheque orother equivalent instruments.

Deposito berjangka merupakan simpanannasabah di Bank yang penarikannya hanyadapat dilakukan pada waktu tertentu sesuaidengan perjanjian antara nasabah dengan Bank.

Time deposits represent deposits fromcustomers of the Bank that may bewithdrawn at a certain time based on theagreement between the depositor and theBank.

Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagailiabilitas keuangan dan diukur pada biayaperolehan diamortisasi menggunakan sukubunga efektif. Biaya tambahan yang dapatdiatribusikan secara langsung dengan perolehansimpanan nasabah dikurangkan dari jumlahsimpanan yang diterima.

Deposits from customers are classified asother financial liabilities and measured atamortized cost using the effective interestrate. Incremental costs directly attributableto the acquisition of deposits from customersare deducted from the amount of deposits.

Sebelum 1 Januari 2010, simpanan nasabahdinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepadanasabah.

Prior to January 1, 2010, deposits fromcustomers are stated at the payable amountto customers.

p. Simpanan dari bank lain p. Deposits from other banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitasterhadap bank lain, baik lokal maupun luarnegeri, dalam bentuk giro, tabungan dandeposito berjangka.

Deposits from other banks representliabilities to local and overseas banks, in theform of current accounts, savings and timedeposits.

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagailiabilitas keuangan lain yang diukur denganbiaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secaralangsung dengan perolehan simpanan dari banklain dikurangkan dari jumlah simpanan yangditerima.

Deposits from other banks are classified asother financial liabilities which are measuredat amortised cost using effective interest ratemethod. Incremental costs directlyattributable to the acquisition of depositsfrom other banks are deducted from theamount of deposits.

Page 234: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

218

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

44

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

p. Simpanan dari bank lain (lanjutan) p. Deposits from other banks (continued)

Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari banklain dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bankkepada bank lain.

Prior to January 1, 2010, deposits from otherbanks are stated at the amounts due to theother banks.

q. Pendapatan bunga dan beban bunga q. Interest income and interest expense

Pendapatan dan beban bunga untuk semuainstrumen keuangan yang dikenakan sukubunga diakui pada laporan laba rugikomprehensif dengan menggunakan metodesuku bunga efektif. Suku bunga efektif adalahsuku bunga yang secara tepat mendiskontokanestimasi pembayaran atau penerimaan kas dimasa datang selama perkiraan umur dari asetkeuangan atau liabilitas keuangan (atau, jikalebih tepat, digunakan periode yang lebihsingkat) untuk memperoleh nilai tercatat netodari instrumen keuangan atau liabilitaskeuangan. Pada saat menghitung suku bungaefektif, Bank mengestimasi arus kas di masadatang dengan mempertimbangkan seluruhpersyaratan kontraktual dalam instrumenkeuangan tersebut, tetapi tidakmempertimbangkan kerugian kredit di masamendatang. Perhitungan ini mencakup seluruhkomisi, provisi, dan bentuk lain diterima olehpara pihak dalam kontrak yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif,biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskonlainnya.

Interest income and expense for all interest-bearing financial instruments are recognizedin the statements of comprehensive incomeusing the effective interest rate method. Theeffective interest rate is the rate that exactlydiscounts the estimated future cashpayments or receipts through the expectedlife of the financial assets and financialliabilities (or, where appropriate, a shorterperiod) to obtain net carrying amount of thefinancial asset or financial liability. Whencalculating the effective interest rate, theBank estimates future cash flowsconsidering all contractual terms of thefinancial instrument but not future creditlosses. This calculation includes allcommissions, fees, and other forms receivedby the parties in the contract which are anintegral part of the effective interest rate,transaction costs, and all other premiums ordiscounts.

Jika aset keuangan atau kelompok asetkeuangan serupa telah diturunkan nilainyasebagai akibat kerugian penurunan nilai, makapendapatan bunga yang diperoleh setelahnyadiakui berdasarkan suku bunga efektif yangdigunakan untuk mendiskonto arus kas masadatang dalam menghitung kerugian penurunannilai.

If a financial asset or group of similarfinancial assets’ value has diminished as aresult of impairment losses, interest incomesubsequently obtained is recognized basedon the effective interest rate used todiscount future cash flows in calculatingimpairment losses.

Kredit yang pembayaran angsuran pokok ataubunganya telah lewat 120 (seratus dua puluh)hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredityang pembayarannya secara tepat waktudiragukan, secara umum diklasifikasikansebagai kredit yang mengalami penurunan nilai(impairment).

Loans for which the principal or interest hasbeen past due for 120 (one hundred andtwenty) days or more, or where reasonabledoubt exists as to its timely collection, aregenerally classified as impaired loans.

Sebelum 1 Januari 2010 Prior to January 1, 2010

Kredit non-performing tahun yang berakhir padatanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009terdiri dari kredit yang diklasifikasikan sebagaikredit kurang lancar, diragukan dan macet.

Non-performing loans as of January 1, 2010/December 31, 2009, included loansclassified as substandard, doubtful and loss.

Page 235: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

219

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

45

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

q. Pendapatan bunga dan beban bunga(lanjutan)

q. Interest income and interest expense(continued)

Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Prior to January 1, 2010 (continued)

Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bungaatas kredit yang diberikan atau aktiva produktiflainnya yang diklasifikasikan sebagaibermasalah diakui pada saat bunga tersebutditerima (berbasis kas).

Prior to January 1, 2010, interest income onloans or other earning assets which areclassified as non-performing is recognizedonly to the extent that interest is received incash (cash basis).

• Pada saat pinjaman diklasifikasikan sebagaikredit bermasalah, tagihan bunga yang telahdiakui sebelumnya sebagai pendapatan,tetapi belum diterima akan dibatalkanpengakuannya. Selanjutnya bunga yangdibatalkan tersebut diakui sebagai tagihankontinjensi.

• When an earning asset is classified asnon-performing, any interest incomepreviously recognized and accrued butnot yet collected is reversed againstinterest income and recognized ascontingent receivable.

• Pendapatan bunga atas kredit yangdiberikan dalam kategori non-performing(menurut Peraturan Bank Indonesia) diakuidalam laporan laba rugi sebagai pendapatanpada saat pembayarannya diterima.

• Interest income on non-performing loans(under Bank Indonesia guidelines) isrecognized in the statements of incomeas income only when cash collections arereceived.

• Penerimaan pembayaran atas kredit yangdiberikan yang diklasifikasikan sebagaidiragukan atau macet dipergunakan terlebihdahulu untuk mengurangi pokok pinjaman.Kelebihan penerimaan dari pokok pinjamandiakui sebagai pendapatan bunga dalamlaporan laba rugi.

• Payments received from loans which areclassified as doubtful or loss are firstapplied as reduction of loan principal.Any excess of payments received overthe loan principal on these loans isrecognized as interest income in thestatements of income.

• Pendapatan bunga dari kredit yangdirestrukturisasi hanya dapat diakui apabilatelah diterima secara tunai sebelum kualitaskredit menjadi lancar sebagaimana diatur didalam PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal20 Januari 2005 tentang Penilaian KualitasAset Bank Umum, sebagaimana telahdiubah terakhir dengan PBINo. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.

• Interest income from restructured loan isrecognized only to the extent that interestis received in cash, before the loan’squality become current as determined byPBI No. 7/2/PBI/2005 dated January 20,2005 regarding Asset Quality Rating forCommercial Banks, as amended by PBINo. 11/2/PBI/2009 dated January 29,2009.

r. Pendapatan provisi dan komisi r. Fees and commission income

Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnyasignifikan yang berkaitan langsung dengankegiatan pinjaman, atau pendapatan provisi dankomisi yang berhubungan dengan jangka waktutertentu, diamortisasi sesuai dengan jangkawaktu kontrak menggunakan suku bunga efektif.Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuhtemponya, saldo pendapatan provisi dan komisiditangguhkan diakui pada saat pinjamandilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnyadiakui pada saat terjadinya transaksi.

Significant fees and commission incomewhich is directly related to lending activities,or fees and commission income which relateto a specific period, are amortized over theterm of the underlying contract using theeffective interest rate. Unamortized fees andcommission income relating to loans settledprior to maturity are recognized at thesettlement date. Other fees and commissionincome are recognized at the transactiondate.

Page 236: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

220

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

46

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

r. Pendapatan provisi dan komisi (lanjutan) r. Fees and commission income (continued)

Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitandengan kredit diakui sebagai bagian daripendapatan bunga.

Fees and commission income related tolending activities are recognized as part ofinterest income.

Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan provisidan komisi yang jumlahnya signifikan yangberkaitan langsung dengan kegiatan pinjaman,atau pendapatan provisi dan komisi yangberhubungan dengan jangka waktu tertentu,diamortisasi berdasarkan metode garis lurussesuai dengan jangka waktu kontrak sertadiklasifikasikan sebagai pendapatan provisi dankomisi pada laporan laba rugi. Saldopendapatan provisi dan komisi ditangguhkanuntuk pinjaman yang dilunasi sebelum jatuhtemponya diakui pada saat pinjaman dilunasi.Selanjutnya pendapatan provisi dan komisi yangjumlahnya tidak signifikan langsung diakui padalaporan laba rugi tahun berjalan sebagaipendapatan provisi dan komisi.

Prior to January 1, 2010, significant fees andcommissions directly related to lendingactivities, or fee and commission incomewhich relates to a specific period, isamortized using the straight-line methodover the term of the underlying contract andis classified as fees and commission incomein the statements of income. Unamortizedfees and commissions relating to loanssettled prior to maturity are recognized at thesettlement date. Furthermore, fees andcommissions income which were notsignificant, were directly recognized incurrent year statements of income as feesand commissions income.

s. Perpajakan s. Taxation

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bankmenerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010) “PajakPenghasilan”, yang menetapkan perlakuanakuntansi untuk pajak penghasilan dalammemperhitungkan konsekuensi pajak kini danmendatang dari pemulihan (penyelesaian)jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yangdiakui dalam laporan posisi keuangan dantransaksi dan kejadian lain dari periode kini yangdiakui dalam laporan keuangan. PSAK revisi inijuga mensyaratkan entitas untuk mencatatkekurangan/kelebihan pembayaran pajakpenghasilan beserta bunga/denda, jika ada,sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalamlaporan laba rugi komprehensif.

Effective on January 1, 2012, the Bankapplied SFAS No. 46 (Revised 2010)“Income Taxes”, which prescribes theaccounting treatment for income taxes toaccount for the current and future taxconsequences of the future recovery(settlement) of the carrying amount of assets(liabilities) that are recognized in thestatements of financial position andtransactions and other events of the currentperiod that are recognized in the financialstatements. The revised SFAS alsoprescribes an entity to present theunderpayment/overpayment of income tax,including its interest/penalty, if any, as part of“Tax Expense - Current” in the statement ofcomprehensive income.

• Pajak Penghasilan Final • Final Income Tax

Berdasarkan peraturan pajak yang berlaku,pajak penghasilan Bank dari aktivitaspenyewaan ruang kantor dihitung secarafinal sebesar 10%.

In accordance with tax regulation, theBank’s income from rental of officespace is subject to 10% final tax.

Page 237: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

221

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

47

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

s. Perpajakan (lanjutan) s. Taxation (continued)

• Pajak Penghasilan Final (lanjutan) • Final Income Tax (continued)

Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitasyang berhubungan dengan pajakpenghasilan final dengan dasar pengenaanpajaknya tidak diakui sebagai aset atauliabilitas pajak tangguhan.

The difference between the financialstatement carrying amounts of existingassets and liabilities, and theirrespective final tax bases are notrecognized as deferred tax assets orliabilities.

• Pajak Penghasilan di Luar Pajak Final • Non-Final Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkanlaba kena pajak dalam tahun yangbersangkutan yang dihitung berdasarkantarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determinedbased on the taxable income for theyear computed using prevailing taxrates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakuiatas konsekuensi pajak periode mendatangyang timbul dari perbedaan jumlah tercatataset dan liabilitas menurut laporankeuangan dengan dasar pengenaan pajakaset dan liabilitas, kecuali perbedaan yangdikenakan pajak final. Liabilitas pajaktangguhan diakui untuk semua perbedaantemporer kena pajak dan aset pajaktangguhan diakui untuk perbedaantemporer yang boleh dikurangkan,sepanjang besar kemungkinan dapatdimanfaatkan untuk mengurangi laba kenapajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities arerecognized for the future taxconsequences attributable to differencesbetween the financial statement carryingamounts of existing assets and liabilitiesand their respective tax bases, exceptthose differences that are subject to finaltax. Deferred tax liabilities arerecognized for all taxable temporarydifferences while deferred tax assets arerecognized for deductible temporarydifferences to the extent that it isprobable that taxable income will beavailable in future periods against whichthe deductible temporary differencescan be utilized.

Pajak tangguhan diukur denganmenggunakan tarif pajak yang berlaku atausecara substansial telah berlaku padatanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatataset dan liabilitas pajak tangguhan yangdisebabkan oleh perubahan tarif pajakdibebankan pada periode berjalan, kecualiuntuk transaksi-transaksi yang sebelumnyatelah langsung dibebankan atau dikreditkanke ekuitas. Efek pajak tangguhan yangtimbul dari akuisisi disajikan sebagai bagiandari akun “Aset atau Liabilitas PajakTangguhan”.

Deferred tax is calculated at the taxrates that have been enacted orsubstantively enacted at the reportingdate. Changes in the carrying amount ofdeferred tax assets and liabilities due toa change in tax rate are charged tocurrent period, except to the extent thatit relates to items previously charged orcredited to equity. The deferred taxeffect arising from acquisition isrecognized as part of the “Deferred TaxAsset or Liability” account.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikansecara saling hapus di laporan keuangan,kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhanuntuk entitas yang berbeda sesuai denganpenyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities areoffset in the statements of financialposition, except if these are for differentlegal entities, in the same manner thecurrent tax assets and liabilities arepresented.

Page 238: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

222

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

48

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

s. Perpajakan (lanjutan) s. Taxation (continued)

• Pajak Penghasilan di Luar Pajak Final(lanjutan)

• Non-Final Income Tax (continued)

Aset pajak tangguhan diakui apabila besarkemungkinan bahwa jumlah laba fiskal padamasa mendatang akan memadai untukdapat dikompensasi dengan aset pajaktangguhan yang diakui tersebut.

A deferred tax asset is recognized to theextent that it is probable that futuretaxable profits will be available againstwhich the deferred tax asset can beutilized.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakuisaat surat ketetapan pajak diterima atau jikamengajukan banding atau keberatan, padasaat keputusan atas banding ataukeberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to taxation obligations arerecorded when an assessment isreceived or, if appealed or objectedagainst to, when the results of theappeal and objection are determined.

Jumlah tambahan pokok dan denda pajakyang ditetapkan dengan Surat KetetapanPajak ("SKP") diakui sebagai pendapatanatau beban dalam laporan laba rugikomprehensif periode berjalan, kecuali jikadiajukan upaya penyelesaian selanjutnya.Jumlah tambahan pokok pajak dan dendayang ditetapkan dengan SKP ditangguhkanpembebanannya sepanjang memenuhikriteria pengakuan aset.

The amounts of additional tax principaland penalty imposed through a TaxAssessment Letter (“SKP”) shall berecognized as income or expense in thecurrent period of the statement ofcomprehensive income, unless furthersettlement is submitted. The amounts oftax principal and penalty imposedthrough SKP are deferred as long asthey meet the asset recognition criteria.

t. Provisi t. Provisions

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bankmenerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009),“Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan AsetKontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secaraprospektif dan menetapkan pengakuan danpengukuran liabilitas diestimasi, liabilitaskontinjensi dan aset kontinjensi serta untukmemastikan informasi memadai telahdiungkapkan dalam Catatan atas laporankeuangan untuk memungkinkan para penggunamemahami sifat, waktu, dan total yang terkaitdengan informasi tersebut. Penerapan PSAKyang direvisi ini tidak berdampak signifikanterhadap laporan keuangan.

Effective on January 1, 2011, the Bankadopted SFAS No. 57 (Revised 2009),“Provisions, Contingent Liabilities, andContingent Assets”. This revised SFAS is tobe applied prospectively and provides thatappropriate recognition criteria andmeasurement basis are applied toprovisions, contingent liabilities andcontingent assets, and to ensure thatsufficient information is disclosed in theNotes to enable users to understand thenature, timing and amount related to theinformation. The adoption of the revisedSFAS has no significant impact on thefinancial statements.

Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini(baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif)jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besarkemungkinan penyelesaian kewajiban tersebutmengakibatkan arus keluar sumber daya yangmengandung manfaat ekonomi dan totalkewajiban tersebut dapat diestimasi secaraandal.

Provisions are recognized when the Bankhas a present obligation (legal orconstructive) where, as a result of a pastevent, it is probable that an outflow ofresources embodying economic benefits willbe required to settle the obligation and areliable estimate can be made of the amountof the obligation.

Page 239: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

223

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

49

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

t. Provisi (lanjutan) t. Provisions (continued)

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporandan disesuaikan untuk mencerminkan estimasiterbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumberdaya untuk menyelesaikan kewajibankemungkinan besar tidak terjadi, maka provisidibatalkan.

Provisions are reviewed at each reportingdate and adjusted to reflect the current bestestimate. If it is no longer probable that anoutflow of resources embodying economicbenefits will be required to settle theobligation, the provision is reversed.

u. Modal saham u. Capital stock

Modal saham diukur pada nilai nominal untuksemua saham yang diterbitkan.

Capital stock is measured at par value for allshares issued.

v. Saldo laba v. Retained earnings

Saldo laba merupakan saldo kumulatif dari hasiloperasi Bank, pembagian dividen, penyesuaianperiode sebelumnya, efek dari perubahankebijakan akuntansi dan penyesuaian modallainnya.

Retained earnings represent the cumulativebalance of the Bank’s results of operations,dividend distributions, prior periodadjustments, effects of the changes inaccounting policy and other capitaladjustments.

w. Dividen w. Dividends

Pembagian dividen kepada para pemegangsaham diakui sebagai liabilitas dalam laporankeuangan pada periode ketika dividen tersebutdisetujui oleh para pemegang saham.

Dividend distribution to the shareholders isrecognized as a liability in the financialstatements in the period in which thedividends are approved by the shareholders.

x. Laba per saham dasar x. Basic earnings per share

Sesuai dengan PSAK No. 56 (Revisi 2011),“Laba per Saham”, laba per saham dasardihitung dengan membagi laba tahun berjalandengan rata-rata tertimbang total saham yangberedar selama tahun yang bersangkutan.Jumlah saham beredar untuk tahun berjalan dansetiap tahun sajian sebelumnya disesuaikankarena pengaruh retrospektif akibat pengaruhpemecahan saham dan kapitalisasi dari labaditahan.

In accordance with SFAS No. 56, “Earningsper Share (Revised 2011)”, basic earningsper share are computed by dividing incomefor the year by the weighted average numberof shares outstanding during the year. Totalnumber of shares outstanding for the yearand prior years’ presentation is adjusted dueto retroactive effect of stock split andcapitalization of retained earnings for therelated year.

y. Imbalan kerja dan dana pensiun y. Employee benefits and pension plan

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, iuranjaminan sosial, cuti jangka pendek, bonus danimbalan non-moneter lainnya diakui selamaperiode jasa diberikan. Imbalan kerja jangkapendek diukur sebesar jumlah yang tidakdidiskontokan.

Short-term employee benefits such aswages, social security contributions, short-term compensated leaves, bonuses andother non-monetary benefits are recognizedduring the period when services have beenrendered. Short-term employee benefits aremeasured using undiscounted amounts.

Page 240: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

224

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

50

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

y. Imbalan kerja dan dana pensiun (lanjutan) y. Employee benefits and pension plan(continued)

Program pensiun iuran pasti Defined contribution plan

Bank memiliki program pensiun iuran pasti untukkaryawan tetap yang memenuhi syarat,sebagaimana ditetapkan dalam peraturan danapensiun Bank.

The Bank has a defined contribution plancovering certain qualified permanentemployee as stipulated Bank’s pension planregulation.

Iuran dana pensiun sebesar persentase tertentugaji pegawai yang menjadi peserta programpensiun iuran pasti dicadangkan dan diakuisebagai biaya ketika jasa telah diberikan olehpegawai-pegawai tersebut. Pembayarandikurangkan dari utang iuran. Iuran terutangdiukur berdasarkan jumlah yang tidakdidiskontokan.

Contribution payable to a pension fundequivalent to a certain percentage of salariesfor qualified employees under definedcontribution plan is accrued and recognizedas expense when services have beenrendered by qualified employees. Actualpayments are deducted from the contributionpayable. Contribution payable is measuredusing undiscounted amounts.

Liabilitas imbalan kerja Employee benefits liabilities

Efektif 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAKNo. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja", yangmengatur perlakuan akuntansi danpengungkapan atas imbalan kerja, baik jangkapendek (misalnya pembayaran cuti tahunan,pembayaran cuti sakit) dan jangka panjang(misalnya pembayaran cuti besar, manfaatkesehatan pasca-kerja). Bank telah memilihmetode koridor 10% untuk pengakuankeuntungan dan kerugian aktuaria. Bank jugadiharuskan untuk mengakui kewajiban danbeban pada saat karyawan telah memberikanjasa serta entitas telah menerima manfaatekonomi dari jasa tersebut.

Effective on January 1, 2012, the Bankfollows SFAS 24 (Revised 2010), “EmployeeBenefits”, which regulates the accountingand disclosure for employee benefits, bothshort-term (e.g., paid annual leave, paid sickleave) and long-term (e.g., long-serviceleave, post-employment medical benefits).The Bank has chosen the 10% corridormethod for the recognition of actuarial gainsand losses. The Bank also requiresrecognition of liability and expense when anemployee has provided service and theentity consumes economic benefit arisingfrom the service.

Imbalan paska-kerja dan imbalan kerja jangkapanjang lainnya secara aktuaria ditentukanberdasarkan metode Projected Unit Credit.Perkiraan liabilitas pada tanggal laporan posisikeuangan merupakan nilai kini imbalan pastipada tanggal laporan posisi keuangan, dankeuntungan atau kerugian aktuaria yang tidakdiakui yang disesuaikan, biaya jasa masa laluyang belum menjadi hak (non-vested), biayapemutusan kontrak kerja dankeuntungan/kerugian kurtailmen.

The post-employment benefits and otherlong-term employee benefits are actuariallydetermined using the Projected Unit CreditMethod. The estimated liability as of the dateof statements of financial position representsthe present value of the defined benefits atstatements of financial position date, andadjusted for unrecognized actuarial gains orlosses, non-vested past service costs,termination costs and curtailment gain orloss.

Biaya imbalan paska-kerja yang diakui selamatahun berjalan terdiri dari biaya jasa kini, bungaatas liabilitas, keuntungan atau kerugianaktuaria dan biaya jasa lalu dan dikurangidengan iuran pegawai dan hasil yangdiharapkan dari aset program.

The post-employment benefits expenserecognized during the current year consistsof current service cost, interest on obligation,actuarial gains or losses and past servicecosts and reduced by employees’contributions and expected return on planassets.

Page 241: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

225

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

51

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

y. Imbalan kerja dan dana pensiun (lanjutan) y. Employee benefits and pension plan(continued)

Liabilitas imbalan kerja (lanjutan) Employee benefits liabilities (continued)

Keuntungan atau kerugian aktuaria daripenyesuaian dan perubahan asumsi aktuariasebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggiantara 10% dari nilai wajar aset program atau10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti padaawal periode diamortisasi dan diakui sebagaibiaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa tahun jasa pegawai yang masukprogram pensiun.

Actuarial gains or losses arising fromexperience adjustments and changes inactuarial assumptions in excess of thegreater of 10% of the fair value of planassets or 10% of the present value of thedefined benefit obligations at the beginningof the period are amortized and recognizedas expense or gain over the expectedaverage remaining service years of qualifiedemployees.

Biaya imbalan masa lalu diakui sebagai biaya,kecuali untuk biaya jasa masa lalu yang belummenjadi hak (non-vested) yang diamortisasi dandiakui sebagai biaya selama periode hak.

Past service costs are recognizedimmediately as expense, except for non-vested past service costs which areamortized and recognized as expense overthe vesting period.

Jumlah kewajiban diestimasi atas imbalan kerjatersebut didasarkan pada perhitungan aktuariaindependen yang merupakan jumlah tertinggiantara ketentuan yang diatur dalam UUNo. 13/2003 dibandingkan dengan dana pensiunpasti diselenggarakan oleh Bank sesuai dengan“Perjanjian Kerja Bersama” antara Bank dankaryawan.

The amount of estimated liabilities werebased on the calculation of independentactuary, whereby the obligation representedthe highest amount between RegulationNo. 13/2003 compared to definedcontribution retirement plan held by the“Perjanjian Kerja Bersama” between Bankand employees.

z. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi z. Transactions with related parties

Efektif 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAKNo. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang menggantikan PSAK No. 7(Revisi 1994), "Pengungkapan Pihak-Pihak yangmempunyai Hubungan Istimewa". PSAK No. 7(Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapanhubungan, transaksi dan saldo pihak-pihakberelasi, termasuk komitmen, dalam laporankeuangan.

Effective on January 1, 2011, the Bankapplied SFAS No. 7 (Revised 2010),“Related Party Disclosures”, whichsuperseded SFAS No. 7 (Revised 1994),“Related Party Disclosures”. SFAS No. 7(Revised 2010) requires disclosure of relatedparty relationships, transactions andoutstanding balances, includingcommitments, in the financial statements.

Suatu pihak dianggap pihak berelasi denganBank jika:

A party is considered as related party of theBank if:

a. orang atau anggota keluarga terdekatmempunyai relasi dengan Bank jika orangtersebut:(i) memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas Bank;(ii) memiliki pengaruh signifikan atas

Bank; atau(iii) personil manajemen kunci Bank.

a. A person or a close member of thatperson’s family is related to the Bank ifthat person:(i) has control or joint control over the

Bank;(ii) has significant influence over the

Bank; or(iii) is a member of the key

management personnel of theBank.

Page 242: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

226

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

52

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. suatu entitas berelasi dengan Bank jikamemenuhi salah satu hal berikut:

b. an entity is related to the Bank if any ofthe following conditions apply:

(i) entitas dan Bank adalah anggota darikelompok usaha yang sama (artinyaentitas induk, entitas anak, dan entitasanak berikutnya terkait dengan entitaslain);

(i) the entity and the Bank aremembers of the same group(which means that each parent,subsidiary and fellow subsidiary isrelated to the others);

(ii) satu entitas adalah entitas asosiasiatau ventura bersama dari entitas lain(atau entitas asosiasi atau venturabersama yang merupakan anggotasuatu kelompok usaha, yang manaentitas lain tersebut adalahanggotanya);

(ii) one entity is an associate or jointventure of the other entity (or anassociate or joint venture of amember of a group of which theother entity is a member);

(iii) kedua entitas tersebut adalah venturabersama dari pihak ketiga yang sama;

(iii) both entities are joint ventures ofthe same third party;

(iv) suatu entitas adalah ventura bersamadari entitas ketiga dan entitas yanglain adalah entitas asosiasi dari entitasketiga;

(iv) one entity is a joint venture of athird entity and the other entity isan associate of the third entity;

(v) entitas tersebut adalah suatu programimbalan pascakerja untuk imbalankerja dari salah satu Bank atau entitasyang terkait dengan Bank. Jika Bankadalah entitas yangmenyelenggarakan program tersebut,maka entitas sponsor juga berelasidengan Bank;

(v) the entity is a post-employmentbenefit plan for the benefit ofemployees of either the Bank or anentity related to the Bank. If theBank is itself such a plan, thesponsoring employers are alsorelated to the Bank;

(vi) entitas yang dikendalikan ataudikendalikan bersama oleh orang yangdiidentifikasi dalam poin (a); atau

(vi) the entity is controlled or jointlycontrolled by a person identified in(a); or

(vii) orang yang diidentifikasi dalam poin(a) (i) memiliki pengaruh signifikanatas entitas atau personil manajemenkunci entitas (atau entitas induk darientitas).

(vii) a person identified in (a) (i) hassignificant influence over the entityor is a member of the keymanagement personnel of theentity (or of a parent of the entity).

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratanyang disetujui oleh kedua belah pihak, dimanapersyaratan tersebut mungkin tidak samadengan transaksi lain yang dilakukan denganpihak-pihak yang tidak berelasi.

The transaction is made on terms agreed byboth parties, where such requirements maynot be the same as other transactionsundertaken with unrelated parties.

Penerapan PSAK yang direvisi tersebutmemberikan pengaruh signifikan terhadappengungkapan terkait dalam laporan keuanganBank.

Implementation of the revised SFAS hassignificant impact to the related disclosure infinancial statements of the Bank.

Page 243: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

227

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

53

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

aa. Informasi segmen aa. Segment information

Efektif 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAKNo. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi", yangmenggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000),"Pelaporan Segmen". PSAK No. 5 (Revisi 2009)mengatur pengungkapan yang akanmemungkinkan pengguna laporan keuanganuntuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangandari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibatdan lingkungan ekonomi di mana entitasberoperasi. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi2009) tidak memiliki dampak signifikan terhadaplaporan keuangan.

Effective on January 1, 2011, the Bankapplied SFAS No. 5 (Revised 2009),“Operating Segments”, which supersededSFAS No. 5 (Revised 2000), “SegmentReporting”. SFAS No. 5 (Revised 2009)requires disclosures that will enable users offinancial statements to evaluate the natureand financial effects of the business activitiesin which the entity engages and theeconomic environments in which it operates.The adoption of SFAS No. 5 (Revised 2009)has no significant impact on the financialstatements.

Segmen operasi adalah komponen dari entitasyang terlibat dalam aktivitas bisnis yang manamemperoleh pendapatan dan menimbulkanbeban, termasuk pendapatan dan beban terkaitdengan transaksi dengan komponen lain entitas,yang mana hasil operasinya dikaji ulang secaraberkala oleh pengambil keputusan operasionaluntuk membuat keputusan tentang sumber dayayang dialokasikan pada segmen tersebut danmenilai kinerjanya; dan tersedia informasikeuangan yang dapat dipisahkan.

An operating segment is a component of anentity that engages in business activitiesfrom which it may earn revenues and incurexpenses, including revenues and expensesthat relate to transactions with any of theentity’s other components, whose operatingresults are reviewed regularly by the chiefoperating decision maker to make decisionsabout resources allocated to the segmentand assess its performance, and for whichdiscrete financial information is available.

Karena pada saat ini Direksi Bank hanyamenelaah alokasi aset keuangan tertentu diantara nasabah ritel, nasabah usaha kecil danmenengah (UKM) serta nasabah middle market,tetapi tidak untuk hasil operasi lainnya sertainformasi keuangan yang dapat dipisahkan jugatidak tersedia di Bank, maka manajemenberkeyakinan bahwa Bank pada saat ini dikelolasebagai segmen operasi tunggal.

As the Bank’s Board of Directors currentlyonly reviews the allocation of certainfinancial assets amongst retail customers,small and medium enterprise (SME)customers and middle market customers, butnot the other operating results and thediscrete financial information is also currentlyunavailable within the Bank, themanagement believes that the Bank is beingmanaged as a single operating segment.

ab. Penurunan nilai aset non-keuangan ab. Impairment of non-financial assets

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bankmenerapkan secara prospektif PSAK No. 48(Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasukgoodwill dan aset yang berasal dari kombinasibisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 (jikaada).

Effective on January 1, 2011, the Bankprospectively adopted SFAS No. 48(Revised 2009), “Impairment of Asset”,including goodwill and assets acquired frombusiness combinations before January 1,2011 (if any).

Page 244: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

228

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

54

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

ab. Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) ab. Impairment of non-financial assets(continued)

Nilai yang dapat dipulihkan adalah sebesarjumlah yang lebih tinggi dari nilai wajar aset(atau unit penghasil kas) dikurangi besarnyabiaya untuk menjual dibandingkan dengan nilaipakai yang ditentukan untuk aset individu,kecuali aset tersebut menghasilkan arus kasmasuk yang tidak tergantung lagi dari asetyang lain atau kumpulan aset, yang dalam haljumlah terpulihkan dinilai sebagai bagian dariunit penghasil kas. Apabila nilai tercatat suatuaset (atau unit penghasil kas) melebihi jumlahterpulihkan, maka aset (atau unit penghasilkas) tersebut dianggap mengalami penurunannilai dan diturunkan menjadi sebesar nilai yangdapat dipulihkan. Dalam menilai nilai pakaisuatu aset, estimasi terhadap arus kasdipulihkan di masa depan akan didiskontokanmenjadi nilai kini dengan menggunakan tingkatsuku bunga diskonto sebelum pajak yangmencerminkan penilaian pasar terhadap nilaiwaktu dari kas dan risiko spesifik aset (atauunit penghasil kas) tersebut.

Recoverable amount is the higher of anasset’s (or cash-generating unit’s) fair valueless costs to sell and its value in use and isdetermined for an individual asset, unless theasset does not generate cash inflows thatare largely independent of those from otherassets or groups of assets, in which case therecoverable amount is assessed as part ofthe cash generating unit to which it belongs.Where the carrying amount of an asset (orcash-generating unit) exceeds itsrecoverable amount, the asset (or cash-generating unit) is considered impaired andis written down to its recoverable amount. Inassessing value in use, the estimated futurecash flows are discounted to their presentvalue using a pre-tax discount rate thatreflects current market assessments of thetime value of money and the risks specific tothe asset (or cash-generating unit).

Kerugian penurunan nilai akan dibebankanpada periode yang bersangkutan, kecuali asettersebut telah dicatat sebesar jumlah yangdirevaluasi, dalam hal ini kerugian penurunannilai tersebut akan dibebankan langsung kedalam selisih penilaian kembali asetbersangkutan.

An impairment loss is charged to operationson the period in which it arises, unless theasset is carried at a revalued amount, inwhich case the impairment loss is charged tothe revaluation increment of the said asset.

Bank melakukan penelaahan pada setiaptanggal pelaporan apakah terdapat indikasibahwa pengakuan kerugian penurunan nilaisebelumnya mungkin tidak lagi ada atau telahmenurun. Bila terdapat indikasi tersebut, makajumlah terpulihkan akan diestimasi. Kerugianpenurunan nilai yang sebelumnya telah diakuiakan dibalik hanya jika telah terjadi perubahandalam estimasi yang digunakan untukmenentukan jumlah terpulihkan aset sejakkerugian penurunan nilai terakhir diakui. Jikademikian, nilai tercatat aset akan ditingkatkansejumlah nilai terpulihkan.

An assessment is made at each reportingdate as to whether there is any indicationthat previously recognized impairment lossesmay no longer exist or may have decreased.If such indication exists, the recoverableamount is estimated. A previouslyrecognized impairment loss is reversed onlyif there has been a change in the estimatesused to determine the asset’s recoverableamount since the last impairment loss wasrecognized. If that is the case, the carryingamount of the asset is increased to itsrecoverable amount.

Page 245: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

229

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

55

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

ab. Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) ab. Impairment of non-financial assets(continued)

Peningkatan nilai aset setelah penilaiankembali oleh Bank tidak dapat melebihi nilaitercatat yang seharusnya diakui, setelahdikurangi penyusutan jika diasumsikan tidakterdapat penurunan nilai pada tahunsebelumnya. Pembalikan tersebut diakui didalam laba rugi kecuali jika aset tersebutdicatat sebesar nilai yang dipulihkan dimanapembalikannya akan diakui sebagaipeningkatan revaluasi. Setelah pembalikantersebut dicatat, beban penyusutan akandisesuaikan ke depan untuk mengalokasikannilai tercatat aset yang telah direvaluasi setelahdikurangi nilai sisa yang diperhitungkan secarasistematis sepanjang masa manfaat asettersebut.

That increased amount cannot exceed thecarrying amount that would have beendetermined, net of depreciation, if assumedhad no impairment loss been recognized forthe asset in prior years. Such reversal isrecognized in the statement of income unlessthe asset is carried at a revalued amount, inwhich case the reversal is treated as arevaluation increase. After such reversal, thedepreciation expense is adjusted in futureyears to allocate the asset’s revised carryingamount, less any residual value, on asystematic basis over its remaining life.

ac. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan ac. Events After the Reporting Period

Setiap peristiwa setelah akhir tahun yangmenyebabkan tambahan informasi mengenaiposisi keuangan Bank (adjusting event) akandisesuaikan dalam laporan keuangan. Peristiwasetelah akhir tahun yang bukan merupakanadjusting events, jika ada, akan diungkapkanketika memiliki dampak material terhadaplaporan keuangan.

Any post year end event that providesadditional information about the Bank’sfinancial position (adjusting event) isreflected in the financial statements. Postyear end events that are not adjustingevents, if any, are disclosed when material tothe financial statements.

ad. Penggunaan pertimbangan akuntansi yangsignifikan

ad. Use of significant accounting judgments

Penyusunan laporan keuangan Bankmengharuskan manajemen untuk membuatpertimbangan, estimasi dan asumsi yangmempengaruhi jumlah yang dilaporkan daripendapatan, beban, aset dan liabilitas, danpengungkapan atas liabilitas kontinjensi, padaakhir periode pelaporan. Ketidakpastianmengenai asumsi dan estimasi tersebut dapatmengakibatkan penyesuaian material terhadapnilai tercatat aset dan liabilitas dalam periodepelaporan berikutnya.

The preparation of the Bank’s financialstatement requires management to makejudgments, estimates and assumptions thataffect the reported amounts of revenues,expenses, assets and liabilities, and thedisclosure of contingent liabilities, at the endof the reporting period. Uncertainty aboutthese assumptions and estimates couldresult in outcomes that require a materialadjustment to the carrying amounts of theasset and liability affected in future periods.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemendalam rangka penerapan kebijakan akuntansiBank yang memiliki pengaruh paling signifikanatas jumlah yang diakui dalam laporankeuangan Bank:

The following judgments are made bymanagement in the process of applying theBank’s accounting policies that have themost significant effects on the amountsrecognized in the Bank’s financial statement:

Page 246: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

230

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

56

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

ad. Penggunaan pertimbangan akuntansi yangsignifikan (lanjutan)

ad. Use of significant accounting judgments(continued)

Usaha yang berkelanjutan Going concern

Manajamen Bank telah melakukan penilaianatas kemampuan Bank untuk melanjutkankelangsungan usahanya dan berkeyakinanbahwa Bank memiliki sumber daya untukmelanjutkan usahanya di masa mendatang.Selain itu, manajemen Bank tidak mengetahuiadanya ketidakpastian material yang dapatmenimbulkan keraguan yang signifikan terhadapkemampuan Bank untuk melanjutkan usahanya.Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusunatas dasar usaha yang berkelanjutan.

The Bank’s management has made anassessment of the Bank’s ability to continueas a going concern and is satisfied that theBank has the resources to continue itsbusiness for the foreseeable future.Furthermore, the management is not awareof any material uncertainties that may castsignificant doubt to the Bank’s ability tocontinue as a going concern. Therefore, thefinancial statement continues to be preparedon the going concern basis.

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financialliabilities

Bank menetapkan klasifikasi atas aset danliabilitas tertentu sebagai aset keuangan danliabilitas keuangan dengan mempertimbangkanbila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55(Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, asetkeuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuaidengan kebijakan akuntansi Bank.

The Bank determines the classifications ofcertain assets and liabilities as financialassets and financial liabilities by judging ifthey meet the definition set forth in SFAS No.55 (Revised 2011). Accordingly, the financialassets and financial liabilities are accountedfor in accordance with the Bank’s accountingpolicies.

Nilai wajar atas instrumen keuangan Fair value of financial instruments

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitaskeuangan yang tercatat pada laporan posisikeuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilai wajarditentukan dengan menggunakan berbagaiteknik penilaian termasuk penggunaan modelmatematika.

If the fair value of financial assets andfinancial liabilities recorded in the statementsof financial position is not available in anactive market, such fair value is determinedusing various valuation techniques includingthe use of mathematical models.

Masukan (input) untuk model ini berasal daridata pasar yang bisa diamati sepanjang datatersebut tersedia. Bila data pasar yang bisadiamati tersebut tidak tersedia, pertimbanganmanajemen diperlukan untuk menentukan nilaiwajar. Pertimbangan manajemen tersebutmencakup pertimbangan likuiditas danmasukan model seperti tingkat diskonto, tingkatpelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagalbayar.

Input for this model comes from market datathat can be observed as long as the data isavailable. When observable market data isnot available, it is deemed necessary formanagement to determine the fair value.Management’s considerations includeliquidity and discount rate, rate of earlypayment and default rate assumptions.

Mulai 1 Januari 2012, dalam rangka penerapanPSAK No. 60, Bank menampilkan nilai wajaratas instrumen keuangan berdasarkan hirarkinilai wajar sebagai berikut:

Starting on January 1, 2012, upon theadoption of SFAS No. 60, the Bank presentsthe fair value of financial instruments basedon the following fair value hierarchy:

• Tingkat 1 – nilai wajar berdasarkan hargakuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasaraktif;

• Level 1 – the fair value is based quotedprices (unadjusted) in active markets;

Page 247: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

231

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

57

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

ad. Penggunaan pertimbangan akuntansi yangsignifikan (lanjutan)

ad. Use of significant accounting judgments(continued)

Nilai wajar atas instrumen keuangan (lanjutan) Fair value of financial instruments(continued)

• Tingkat 2 – nilai wajar yang menggunakaninput selain harga kuotasian yang termasukdalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi,baik secara langsung (misalnya harga) atausecara tidak langsung (misalnya diperolehdari harga); dan

• Level 2 – the fair value uses inputsother than quoted prices included withinLevel 1 that are observable, eitherdirectly (i.e., as prices) or indirectly (i.e.,derived from prices); and

• Tingkat 3 – nilai wajar yang menggunakaninput yang bukan berdasarkan data pasaryang dapat diobservasi (input yang tidakdapat diobservasi).

• Level 3 – the fair value uses inputs thatare not based on observable marketdata (unobservable inputs).

Kontinjensi Contingencies

Estimasi perkiraan biaya yang timbul bagipenyelesaian klaim dalam proses hukum telahdikembangkan melalui konsultasi denganbantuan konsultan hukum Bank didasarkanpada analisis hasil yang potensial. Manajemenberkeyakinan bahwa hasil dari hal ini tidak akanmempengaruhi hasil usaha. Besarkemungkinan, bagaimanapun, bahwa hasiloperasi di masa depan dapat secara materialterpengaruh oleh perubahan dalam estimasiatau efektivitas dari strategi yang terkait denganhal tersebut.

The estimate of the probable cost for theresolution of claims in legal proceedings hasbeen developed in consultation with the aidof the external legal counsel handling theBank’s defense in this matter and is basedupon an analysis of potential results.Management believe that the outcome ofthis matter will not affect the results ofoperations. It is probable, however, thatfuture results of operations could bematerially affected by changes in theestimates or in the effectiveness of thestrategies relating to these proceedings.

Penilaian Mata Uang Fungsional Assessment of Functional Currency

PSAK No. 10 (Revisi 2010) mengharuskanmanajemen untuk menggunakan pertimbanganuntuk menentukan mata uang fungsional yangpaling mewakili dampak ekonomi dari suatutransaksi, kejadian dan kondisi-kondisi yangrelevan terhadap entitas. Dalam membuatpertimbangan tersebut, Bank dapatmempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

SFAS No. 10 (Revised 2010) requiresmanagement to use its judgment todetermine the entity’s functional currencysuch that it most faithfully represents theeconomic effects of the underlyingtransactions, events and conditions that arerelevant to the entity. In making thisjudgment, the Bank considers the following:

1. mata uang yang mempengaruhi harga jualatas instrumen keuangan dan jasa-jasalainnya (biasanya dari mata uang atasharga jual instrumen keuangan dan jasa-jasa yang telah diselesaikan);

1. the currency that mainly influencessales prices for financial instrumentsand services (this will often be thecurrency in which sales prices for itsfinancial instruments and services aredenominated and settled);

2. mata uang atas dana yang dihasilkan dariaktivitas pendanaan; dan

2. the currency in which funds fromfinancing activities are generated; and

3. mata uang atas yang biasa diterima dariaktivitas operasi.

3. the currency in which receipts fromoperating activities are usually retained.

Page 248: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

232

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

58

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

ae. Penggunaan estimasi dan asumsi ae. Use of estimates and assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utamaestimasi ketidakpastian lain pada tanggalpelaporan yang memiliki risiko untuk dapatmenyebabkan penyesuaian yang materialterhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuktahun berikutnya diungkapkan di bawah ini.Bank mendasarkan asumsi dan estimasi yangdigunakan pada parameter yang tersedia padasaat laporan keuangan interim disusun.

The key assumptions concerning the futureand other key sources of estimatinguncertainty at the reporting date that have asignificant risk of causing a materialadjustment to the carrying amounts of assetsand liabilities within the next financial yearare disclosed below. The Bank based itsassumptions and estimates on parametersavailable when the financial statements wereprepared.

Asumsi dan situasi mengenai perkembanganmasa depan dapat berubah akibat perubahanpasar atau situasi yang timbul di luar kendaliBank. Perubahan tersebut dicerminkan dalamasumsi yang digunakan pada saat terjadinya.

Existing circumstances and assumptionsabout future developments may change dueto market changes or circumstances arisingbeyond the control of the Bank. Suchchanges are reflected in the assumptionswhen they occur.

Cadangan kerugian penurunan nilai kredit yangdiberikan dan piutang

Allowance for impairment of loans andreceivables

Bank mereviu kredit yang diberikan dan piutangpada setiap tanggal laporan posisi keuanganuntuk menilai apakah penurunan nilai harusdiakui dalam laporan laba rugi komprehensif.Secara khusus, justifikasi oleh manajemendiperlukan dalam estimasi jumlah dan waktuarus kas di masa mendatang ketika menentukanpenurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini,Bank membuat justifikasi tentang situasikeuangan peminjam dan nilai realisasi netoagunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan padaasumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasilaktual mungkin berbeda, seperti yang tercermindalam perubahan cadangan penurunan nilaitersebut di masa mendatang.

The Bank reviews loans and receivables ateach statement of financial position date toassess whether impairment should berecognized in the statements ofcomprehensive income. In particular,justification by management is required toestimate the amount and timing of futurecash flows when determining impairment. Inthe estimation of cash flows, the Bankmakes a justification of the debtor's financialsituation and net realizable value ofcollateral. These estimates are based onassumptions about a number of factors andactual results may differ, as reflected inchanges in the allowance for impairment inthe future.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secarakolektif, kredit dikelompokkan berdasarkankesamaan karakteristik risiko kredit, dimanaarus kas kontraktual masa datang diestimasiberdasarkan kerugian historis kelompok kredityang pernah dialami selama tiga tahun terakhir.Kerugian historis tersebut kemudian disesuaikanuntuk mencerminkan kondisi saat ini. Metodeestimasi yang digunakan dalam perhitunganpenurunan secara kolektif adalah Roll Rateuntuk menghasilkan Probabilty of Default (PD)dan Loss Given Default (LGD). Persentase PDdan LGD ini digunakan sebagai dasar estimasipenurunan nilai atas kredit secara kolektif.Sedangkan evaluasi penurunan nilai secaraindividual dilakukan dengan menghitung nilaikini atas arus kas masa datang dibandingkandengan nilai tercatat.

For the evaluation objective of collectiveimpairment value, loans are classified bysimilar credit risk characteristics, where thecontractual future cash flows are estimatedbased on historical loss experience duringlast three years. Historical loss is adjusted toreflect current conditions. The method used inthe calculation of collective impairment is RollRate to generate Probability of Default (PD)and Loss Given Default (LGD). PD and LGDpercentages are used to estimate impairmentlosses of loan collectively. While theevaluation of individual impairment losses isvalued by calculating the present value offuture cash flows compared with the loan’scarrying amount.

Page 249: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

233

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

59

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

ae. Penggunaan estimasi dan asumsi (lanjutan) ae. Use of estimates and assumptions(continued)

Cadangan kerugian penurunan nilai kredit yangdiberikan dan piutang (lanjutan)

Allowance for impairment of loans andreceivables (continued)

Selama masa transisi sampai dengan periodelaporan keuangan yang berakhir pada tanggal31 Desember 2010, Bank telah menilaipenurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 50(Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)sejak 1 Januari 2010.

During the transition period until the financialreporting period ended December 31, 2010,the Bank had already assessed the collectiveimpairment in accordance with SFAS No. 50(Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised2006) starting January 1, 2010.

Umur ekonomis dari aset tetap Useful life of fixed assets

Bank memperkirakan masa manfaat aset tetapberdasarkan periode dimana aset diharapkanakan tersedia untuk digunakan. Masa manfaatekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dandiperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbedadari perkiraan sebelumnya, karena kerusakansecara fisik dan teknis, atau keusangan secarakomersial dan legal atau batasan lainnya ataspenggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut,estimasi masa manfaat dari aset tetap didasarkanpada penilaian secara kolektif denganmenggunakan praktik industri, teknik evaluasiinternal dan pengalaman dengan aset serupa.Tetap dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasilmasa depan dapat secara material dipengaruhioleh perubahan estimasi yang disebabkan olehperubahan faktor-faktor tersebut di atas. Jumlahdan saat pencatatan biaya untuk setiap periodeakan dipengaruhi oleh perubahan dari faktor dankeadaan saat pencatatan. Pengurangan taksiranmasa manfaat dari aset tetap akan meningkatkanbeban operasional yang diakui.

The Bank estimates the useful lives of fixedassets based on the period over which theassets are expected to be available for use.The estimated useful lives of fixed assets arereviewed periodically and are updated ifexpectations differ from previous estimatesdue to physical wear and tear, technical orcommercial obsolescence and legal or otherlimits on the use of the assets. In addition,estimation of the useful lives of premises andequipment is based on collective assessmentof industry practice, internal technicalevaluation and experience with similar assets.It is possible, however, that future results ofoperations could be materially affected bychanges in estimates brought about bychanges in factors mentioned above. Theamounts and timing of recorded expenses forany period would be affected by changes inthese factors and circumstances. A reductionin the estimated useful lives of fixed assetswould increase the recorded operatingexpenses.

Penurunan nilai aset non keuangan Impairment of non-financial assets

Bank mengevaluasi penurunan nilai aset apabilaterdapat kejadian atau perubahan keadaan yangmengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidakdapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor pentingyang dapat menyebabkan penelaahan penurunannilai adalah sebagai berikut:

The Bank assesses impairment on assetswhenever events or changes incircumstances indicate that the carryingamount of an asset may not be recoverable.The factors that the Bank considers importantwhich could trigger an impairment reviewinclude the following:

Page 250: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

234

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

60

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

ae. Penggunaan estimasi dan asumsi (lanjutan) ae. Use of estimates and assumptions(continued)

Penurunan nilai aset non keuangan (lanjutan) Impairment of non-financial assets(continued)

a) Kinerja yang rendah secara signifikan jikadibandingkan dengan ekspektasi dari hasiloperasi historis maupun proyeksi hasiloperasi di masa yang akan datang;

a) significant underperformance relative toexpected historical or projected futureoperating results;

b) perubahan yang signifikan dalam carapenggunaan aset atau strategi bisnis secarakeseluruhan; dan

b) significant changes in the manner of useof the acquired assets or the strategy foroverall business; and

c) tren negatif industri dan ekonomi yangsignifikan.

c) significant negative industry or economictrends.

Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabilanilai tercatat aset melebihi nilai yang dapatdipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yanglebih tinggi antara nilai wajar dikurang biaya untukmenjual dengan nilai pakai aset (atau unitpenghasil kas). Jumlah terpulihkan diestimasiuntuk aset individual atau, jika tidakmemungkinkan, untuk unit penghasil kas yangmana aset tersebut merupakan bagian daripadaunit tersebut.

The Bank recognizes an impairment losswhenever the carrying amount of an assetexceeds its recoverable amount. Therecoverable amount is the higher of anasset’s (or Cash Generating Unit’s) fair valueless costs to sell and its value in use.Recoverable amounts are estimated forindividual assets or, if it is not possible, for theCash Generating Unit to which the assetbelongs.

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalammenentukan provisi atas pajak penghasilanbadan. Terdapat transaksi dan perhitungantertentu yang penentuan pajak akhirnya adalahtidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.Bank mengakui liabilitas atas pajak penghasilanbadan berdasarkan estimasi apakah akanterdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgment is involved in determiningprovision for corporate income tax. There arecertain transactions and computation forwhich the ultimate tax determination isuncertain during the ordinary course ofbusiness. The Bank recognizes liabilities forexpected corporate income tax issues basedon estimates of whether additional corporateincome tax will be due.

Pengakuan aset pajak tangguhan Recognition of deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldorugi fiskal yang belum digunakan sejauh terdapatkemungkinan bahwa saldo rugi tersebut dapatdikompensasikan terhadap penghasilan kenapajak di masa yang akan datang. Pertimbanganmanajemen yang signifikan diperlukan untukmenentukan jumlah aset pajak tangguhan yangdapat diakui, sesuai dengan saat dan jumlahpenghasilan kena pajak di masa mendatangseiring dengan strategi perencanaan pajak.

Deferred tax assets are recognized for allunused tax losses and credits to the extentthat it is probable that taxable income will beavailable against which the losses can beutilized. Significant management judgment isrequired to determine the amount of deferredtax assets that can be recognized, basedupon the likely timing and level of futuretaxable income together with future taxplanning strategies.

Page 251: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

235

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

61

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

ae. Penggunaan estimasi dan asumsi (lanjutan) ae. Use of estimates and assumptions(continued)

Pengakuan aset pajak tangguhan (lanjutan) Recognition of deferred tax assets(continued)

Bank menelaah aset pajak tangguhan padasetiap tanggal laporan posisi keuangan danmengurangi jumlah tercatat dalam hal tidakadanya lagi kemungkinan bahwa penghasilankena pajak yang cukup akan tersedia untukmengkompensasi sebagian atau seluruh asetpajak tangguhan.

The Bank reviews its deferred tax assets ateach statement of financial position date andreduces the carrying amount to the extent thatit is no longer probable that sufficient taxableincome will be available to allow all or part ofthe deferred tax assets to be utilized.

Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits

Penentuan liabilitas dan biaya pensiun danliabilitas imbalan kerja Bank bergantung padapemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuarisindependen dalam menghitung jumlah-jumlahtersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain,tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan,tingkat pengunduran diri karyawan tahunan,tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkatkematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsiyang ditetapkan Bank yang memiliki pengaruhlebih dari 10% liabilitas imbalan pasti,ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurusselama rata-rata sisa masa kerja karyawan.Sementara Bank berkeyakinan bahwa asumsitersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaansignifikan pada hasil aktual atau perubahansignifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bankdapat mempengaruhi secara material liabilitasdiestimasi atas pensiun dan imbalan kerja danbeban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atasestimasi liabilitas imbalan kerja Bank padatanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010masing-masing adalah Rp6.895.125,Rp5.124.683 dan Rp3.265.862. Penjelasan lebihrinci diungkapkan dalam Catatan 33.

The determination of the Bank’s obligationsand cost for pension and employee benefitsliabilities is dependent on its selection ofcertain assumptions used by theindependent actuaries in calculating suchamounts. Those assumptions include amongothers, discount rates, annual salary increaserate, annual employee turn-over rate,disability rate, retirement age and mortalityrate. Actual results that differ from the Bank’sassumptions which effects are more than10% of the defined benefit obligations aredeferred and being amortized on a straight-line method over the expected averageremaining service years of the qualifiedemployees. While the Bank believes that itsassumptions are reasonable and appropriate,significant differences in the Bank’s actualresults or significant changes in the Bank’sassumptions may materially affect itsestimated liabilities for pension andemployee benefits and net employee benefitsexpense. The carrying amounts of the Bank’sestimated liabilities for employee benefits as ofDecember 31, 2012, 2011 and 2010 areRp6,895,125, Rp5,124,683 and Rp3,265,862,respectively. Further details are discussed inNote 33.

Page 252: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

236

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

62

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

af. Penyisihan penghapusan aset atas aset non-produktif dan komitmen dan kontinjensi

af. Allowance for impairment losses on non-productive assets and commitments andcontingencies

Sesuai dengan Surat Bank Indonesia (BI)No. 13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) tanggal23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagiuntuk membentuk penyisihan penghapusan asetatas aset non-produktif dan transaksi rekeningadministratif (komitmen dan kontinjensi), namunBank tetap harus menghitung cadangankerugian penurunan nilai mengacu pada standarakuntansi yang berlaku.

In accordance with Bank Indonesia LetterNo. 13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) datedDecember 23, 2011, the Bank is not requiredto provide an allowance for impairmentlosses on non-productive assets andadministrative account transactions(commitments and contingencies), but theBank should still calculate the allowance forimpairment losses in accordance with theapplicable accounting standards.

Sebelum SE-BI tersebut dikeluarkan, Bankmenentukan penyisihan penghapusan aset atasaset non-produktif dan komitmen dan kontinjensiyang memiliki risiko kredit berdasarkanPeraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai denganSurat Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnPtanggal 21 September 2010.

Prior to the issuance of such SE-BI, Bankassesses the allowance for impairmentlosses on non-productive assets andadministrative account transaction with creditrisk based on Bank Indonesia RegulationNo. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005and in accordance with Letter from BankIndonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP datedSeptember 21, 2010.

Perubahan metode penentuan penyisihanpenghapusan aset di atas merupakanperubahan kebijakan akuntansi yangseharusnya diterapkan secara retrospektifdengan melakukan penyajian kembali laba rugikomprehensif tahun-tahun sebelumnya. Namun,karena dampak dari perubahan kebijakanakuntansi tersebut tidak material terhadap labarugi tahun-tahun sebelumnya, maka tidakdilakukan penyajian kembali dan dampakperubahan tersebut diakui dalam laporan labarugi komprehensif tahun 2011.

The above changes on the determination ofallowance for impairment losses representchanges in accounting policy which shouldgenerally be applied retrospectively requiringrestatements of prior years’ comprehensiveincome. However, as the impact of thechange in respect of prior years’ results isnot material, no restatements were madeand the impact of the change is charged tothe statements of comprehensive income in2011.

ag. Perubahan kebijakan akuntansi danpengungkapan

ag. Changes in accounting policies anddisclosures

Selain standar akuntansi yang direvisi sepertidisebutkan di atas, Bank juga menerapkan revisistandar akuntansi dan interpretasi berikut mulai1 Januari 2012, yang dianggap relevan denganlaporan keuangan namun tidak memiliki dampakyang signifikan terhadap Bank:

Other than the revised accounting standardspreviously mentioned above, the Bank alsoadopted the following revised accountingstandards and interpretations beginning onJanuary 1, 2012, which were consideredrelevant to the financial statements but didnot have significant impact to the Bank:

a. PSAK No. 10 (Revisi 2010), “PengaruhPerubahan Kurs Valuta Asing”, mengaturbagaimana memasukkan transaksi dalammata uang asing dan kegiatan usaha luarnegeri ke dalam laporan keuangan entitasdan bagaimana menjabarkan laporankeuangan ke dalam mata uang penyajian.

a. SFAS No. 10 (Revised 2010), “TheEffects of Changes in Foreign ExchangeRates”, establishes how to includeforeign currency transactions andforeign operations in the financialstatements of an entity and translatefinancial statements into a presentationcurrency.

Page 253: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

237

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

63

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

ag. Perubahan kebijakan akuntansi danpengungkapan (lanjutan)

ag. Changes in accounting policies anddisclosures (continued)

b. PSAK No. 16 (2011), “Aset Tetap”,mengatur perlakuan akuntansi aset tetap,sehingga pengguna laporan keuangandapat memahami informasi mengenaiinvestasi entitas dalam aset tetap danperubahan dalam investasi tersebut.Masalah utama dalam akuntansi aset tetapadalah pengakuan aset, penentuan jumlahtercatat, pembebanan penyusutan dan rugipenurunan nilainya.

b. SFAS No. 16 (2011), “Fixed Assets”,establishes the accounting treatment forproperty, plant and equipment so thatusers of the financial statements candiscern information about an entity'sinvestment in its property, plant andequipment and the changes in suchinvestment. The principal issues inaccounting for property, plant andequipment are the recognition of theassets, the determination of theircarrying amounts, the depreciationcharges and impairment losses to berecognised in relation to them.

c. PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi danPelaporan Program Manfaat Purnakarya”,mengatur akuntansi dan pelaporan programmanfaat purnakarya untuk semua pesertasebagai suatu kelompok. Pernyataan inimelengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010),“Imbalan Kerja”.

c. SFAS No. 18 (Revised 2010),“Accounting and Reporting byRetirement Benefit Plans”, establishesthe accounting and reporting by the planto all participants as a group. ThisStandard complements SFAS No. 24(Revised 2010), “Employee Benefits”.

d. PSAK No. 30 (2011), “Sewa”, mengaturkebijakan akuntansi dan pengungkapanyang sesuai, baik bagi lessee maupunlessor terkait dengan sewa, yang berlakuuntuk perjanjian yang mengalihkan hakuntuk menggunakan aset meskipunpenyediaan jasa substansial oleh lessortetap diperlukan dalam mengoperasikanatau memelihara aset tersebut.

d. SFAS No. 30 (2011), “Leases”,prescribes the appropriate accountingpolicies and disclosure for lessees andlessors which applies to agreementsthat transfer the right to use assets eventhough substantial services by thelessor may be called for in connectionwith the operation or maintenance ofsuch assets.

e. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “AkuntansiPajak Penghasilan”, mengatur perlakuanakuntansi untuk pajak penghasilan dalammenghitung konsekuensi pajak kini danmasa depan untuk pemulihan(penyelesaian) jumlah tercatat aset(liabilitas) di masa depan yang diakui padalaporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain padaperiode kini yang diakui pada laporankeuangan.

e. SFAS No. 46 (Revised 2010),“Accounting for Income Taxes”,prescribes the accounting treatment forincome taxes to account for the currentand future tax consequences of thefuture recovery (settlement) of thecarrying amount of assets (liabilities)that are recognized in the statement offinancial position; and transactions andother events of the current period thatare recognized in the financialstatements.

Page 254: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

238

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

64

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

ag. Perubahan kebijakan akuntansi danpengungkapan (lanjutan)

ag. Changes in accounting policies anddisclosures (continued)

f. PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba perSaham”, menetapkan prinsip penentuandan penyajian laba per saham, sehinggameningkatkan daya banding kinerja antarentitas yang berbeda pada periodepelaporan yang sama, dan antar periodepelaporan berbeda untuk entitas yangsama.

f. SFAS No. 56 (Revised 2011), “Earningsper Share”, prescribed principles for thedetermination and presentation ofearnings per share, so as to improveperformance comparisons betweendifferent entities in the same period andbetween different reporting periods forthe same entity.

g. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas AsetImbalan Pasti, Persyaratan PendanaanMinimum dan Interaksinya”, memberikanpedoman bagaimana menilai pembatasanjumlah surplus dalam program imbalan pastiyang dapat diakui sebagai aset dalamPSAK No. 24 (Revisi 2010), “ImbalanKerja”.

g. ISAK No. 15, “SFAS No. 24 - The Limiton a Defined Benefit Asset, MinimumFunding Requirements and theirInteraction”, provides guidance on howto assess the limit on the amount ofsurplus in a defined scheme that can berecognized as an asset under SFASNo. 24 (Revised 2010), ”EmployeeBenefits”.

3. KAS 3. CASH

2012 2011 2010Kas Cash

Rupiah 57.680.107 47.649.455 42.044.899 RupiahMata uang asing Foreign currencies

Dolar Amerika Serikat 12.683 19.223 19.597 United States DollarRinggit Malaysia 63 - - Malaysian RinggitDolar Singapura - - 1.054 Singapore Dollar

Kas ATM 11.613.400 6.886.500 7.499.200 Cash in ATM

Total kas 69.306.253 54.555.178 49.564.750 Total cash

4. GIRO PADA BANK INDONESIA 4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANKINDONESIA

2012 2011 2010Rupiah 241.170.882 195.666.493 155.771.405 RupiahMata uang asing Foreign currency

Dolar Amerika Serikat 4.433.250 4.171.050 540.600 United States Dollar

Total giro pada Bank Indonesia 245.604.132 199.837.543 156.312.005Total current accounts with Bank

Indonesia

Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro WajibMinimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dalamkegiatannya sebagai bank umum, serta GWM dalammata uang asing dalam kegiatannya melakukantransaksi mata uang asing. GWM disimpan dalambentuk giro pada Bank Indonesia.

The Bank is required to maintain statutoryreserves (GWM) in Rupiah currency in itsactivities as a commercial bank, and foreignGWM in its activities in the conduct of foreigncurrency transactions. These GWM are depositedin the form of current accounts with BankIndonesia.

Page 255: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

239

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

65

4. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANKINDONESIA (continued)

Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2012 dan31 Desember 2011 dihitung berdasarkan PeraturanBank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal9 Februari 2011 tentang “Perubahan Atas PBINo. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentangGWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalamRupiah dan Valuta Asing”. Mulai tanggal 1 Maret2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, GWMdalam valuta asing ditetapkan sebesar 5% dari danapihak ketiga dalam valuta asing dan mulai tanggal1 Juni 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkansebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valutaasing.

The GWM ratio as of December 31, 2012 andDecember 31, 2011, are calculated based onBank Indonesia’s regulation (PBI)No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011,regarding “Changes on PBI No. 12/19/PBI/2010dated October 4, 2010 regarding MinimumStatutory Reserves (GWM) of Commercial Bankswith Bank Indonesia in Rupiah and ForeignCurrencies”. Starting March 1, 2011 until May 31,2011, GWM in foreign currencies is set at 5% oftotal third party funds in foreign currencies andstarting June 1, 2011, GWM in foreign currenciesis set at 8% of total third party funds in foreigncurrencies.

Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2010dihitung berdasarkan PBI No. 12/19/PBI/2010tanggal 4 Oktober 2010 tentang Giro Wajib MinimumBank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah danValuta Asing.

The GWM ratio as of December 31, 2010 iscalculated based on PBI No. 12/19/PBI/2010dated October 4, 2010, regarding MinimumStatutory Reserves (GWM) of Commercial Bankswith Bank Indonesia in Rupiah and ForeignCurrencies.

Pemenuhan GWM Sekunder dalam Rupiahberdasarkan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal23 Oktober 2008, mulai berlaku pada tanggal24 Oktober 2009.

The requirement of minimum secondary GWM inRupiah became effective on October 24, 2009, inline with PBI No. 10/25/PBI/2008 datedOctober 23, 2008.

Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tersebut diatas, Bank harus memenuhi persyaratan GWMutama dan sekunder dalam Rupiah dan DolarAmerika Serikat adalah sebagai berikut:

Based on the above Bank Indonesia regulations,the Bank is required to maintain minimumprimary GWM and secondary GWM in Rupiahand United States Dollar, as follows:

2012 2011 2010Rupiah Utama 8,00% 8,00% 8,00% Primary RupiahRupiah Sekunder 2,50% 2,50% 2,50% Secondary RupiahDolar Amerika Serikat 8,00% 8,00% 1,00% United States Dollar

Realisasi GWM Bank (tidak diaudit) pada tanggal31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagaiberikut:

The realization of the Bank’s GWM (unaudited)as of December 31, 2012, 2011 and 2010, wasas follows:

2012 2011 2010Rupiah Utama 8,05% 8,05% 8,05% Primary RupiahLDR - 0,10% - LDRRupiah Sekunder 3,60% 6,92% 6,26% Secondary RupiahDolar Amerika Serikat 12,23% 16,15% 1,35% United States Dollar

Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesiatentang Giro Wajib Minimum.

The Bank has complied with Bank Indonesiaregulations concerning the minimum statutoryreserve requirements.

Sisa umur jatuh tempo atas giro pada BankIndonesia dikategorikan sebagai kurang dari satubulan (Catatan 35).

The remaining period to maturity of currentaccounts with Bank Indonesia is categorized asless than one month (Note 35).

Page 256: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

240

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

66

5. GIRO PADA BANK LAIN 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

a. Berdasarkan bank a. By bank

2012 2011 2010Pihak ketiga Third parties

Rupiah RupiahPT Bank Central Asia Tbk 13.024.896 4.983.830 8.548.555 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Tengah 1.037.271 1.431.971 2.024.185PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa TengahPT Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Selatan 102.454 - -PT Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi SelatanPT Bank Internasional Indonesia Tbk 94.604 267.609 31.873 PT Bank Internasional Indonesia TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 70.198 64.961 428.565 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank OCBC NISP Tbk 29.992 61.359 9.460 PT Bank OCBC NISP TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.719 1.508.552 1.834.470 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk - 1.663.727 -PT Bank Negara Indonesia

(Persero) TbkTotal Rupiah 14.369.134 9.982.009 12.877.108 Total Rupiah

Pihak ketiga Third partiesMata uang asing Foreign currenciesPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.246.207 1.894.285 2.675.375 PT Bank Mandiri (Persero)TbkHSBC Bank USA, National

Association 1.693.320 1.174.806 1.420.765HSBC Bank USA, National

AssociationOversea-Chinese Banking

Corporation Limited 10.475 12.497 12.784Oversea-Chinese Banking

Corporation LimitedThe Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Limited,Tokyo 8.090 696 837

The Hongkong and ShanghaiBanking Corporation Limited, Tokyo

The Hongkong and ShanghaiBanking Corporation Limited,Singapura 6.655 8.404 9.864

The Hongkong and ShanghaiBanking Corporation Limited,

SingaporeHSBC Bank Australia Limited 5.249 7.777 9.738 HSBC Bank Australia LimitedBank Indover 3.790 5.182 5.316 Indover BankTotal mata uang asing 7.973.786 3.103.647 4.134.679 Total foreign currencies

Total 22.342.920 13.085.656 17.011.787 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai (3.790) (16.955) (23.030) Less: Allowance for impairment losses

Total giro pada bank lain, neto 22.339.130 13.068.701 16.988.757Total current accounts with

other banks, net

b. Berdasarkan mata uang b. By currency

2012 2011 2010

Jumlahnosional

mata uangasing/

Notionalamount of

foreigncurrencies

EkuivalenRupiah/

EquivalentRupiah

Jumlahnosional

mata uangasing/

Notionalamount of

foreigncurrencies

EkuivalenRupiah/

EquivalentRupiah

Jumlahnosional

mata uangasing/

Notionalamount of

foreigncurrencies

EkuivalenRupiah/

EquivalentRupiah

Rupiah 14.369.134 9.982.009 12.877.108 RupiahMata uang asing Foreign currencies

Dolar Amerika Serikat 811 7.813.039 326 2.951.943 455 4.096.140 United States DollarEuro 10 130.278 10 122.330 1 5.316 EuroDolar Singapura 2 17.130 3 20.901 4 22.648 Singapore DollarDolar Australia 1 5.249 1 7.777 1 9.738 Australian DollarYen Jepang 72 8.090 6 696 8 837 Japanese Yen

Total mata uang asing 7.973.786 3.103.647 4.134.679 Total foreign currencies

Total 22.342.920 13.085.656 17.011.787 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai (3.790 (16.955 (23.030Less: Allowance for impairment

losses

Total giro pada bank lain, neto 22.339.130 13.068.701 16.988.757Total current accounts with

other bank, net

Page 257: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

241

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

67

5. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS(continued)

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum:

2012 2011 2010Rupiah 0,91% 1,48% 2,00% RupiahMata uang asing Foreign currencies

Dolar Amerika Serikat 0,17% 0,23% 0,26% United States DollarDolar Singapura 0,00% 0,00% 0,00% Singapore DollarDolar Australia 0,00% 0,00% 0,00% Australian DollarEuro 0,00% 0,00% 0,00% EuroYen Jepang 0,00% 0,00% 0,00% Japanese Yen

Giro pada bank lain pada tanggal31 Desember 2012, 2011 dan 2010 digolongkansebagai lancar kecuali giro pada Bank Indover dantidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokiratau digunakan sebagai agunan.

Current accounts with other banks as ofDecember 31, 2012, 2011 and 2010, wereclassified as current except for current accountswith Indover Bank and no current accounts in theother banks were blocked or under liens ascollateral.

Giro pada Bank Indover pada tanggal 31 Desember2012, 2011 dan 2010 dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp3.790, Rp5.182 dan Rp5.316diklasifikasikan macet.

Current accounts with Indover Bank as ofDecember 31, 2012, 2011 and 2010 with carryingamount of Rp3,790, Rp5,182 and Rp5,316,respectively, were classified as loss.

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilaiadalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairmentlosses are as follows:

2012 2011 2010Saldo awal 16.955 23.030 180.893 Beginning balanceDampak penerapan awal PSAK 50/55

(Revisi 2006) (Catatan 36) - - (149.021)Effect of first adoption of SFAS 50/55

(Revised 2006) (Note 36)Pembalikan cadangan selama tahun

berjalan (1.774) - - Reversal of allowance during the yearSelisih akibat perbedaan kurs (11.391) (6.075) (8.842) Exchange rate differences

Saldo akhir 3.790 16.955 23.030 Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangankerugian penurunan nilai untuk menutup kerugianyang mungkin timbul akibat giro pada bank lain tidaktertagih adalah cukup memadai.

Management believes that the allowance forimpairment losses on uncollectible currentaccounts with other banks is adequate.

Sisa umur jatuh tempo atas giro pada Bank laindikategorikan sebagai kurang dari satu bulan(Catatan 35).

The remaining period to maturity of currentaccounts with other banks is categorized as lessthan one month (Note 35).

Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yangmengalami penurunan nilai dan tidak mengalamipenurunan nilai dan kolektibilitas diungkapkan padaCatatan 29.

Information with respect to classification ofimpaired and not impaired and credit quality offinancial assets are disclosed in Note 29.

Page 258: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

242

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

68

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DANBANK LAIN

6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA ANDOTHER BANKS

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010tidak terdapat penempatan pada pihak berelasi.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, theBank had no funds placed with related parties.

a. Berdasarkan jenis dan mata uang a. By type and currency

2012 2011 2010Rupiah RupiahBank Indonesia - FASBI 106.000.000 335.500.000 242.500.000 Bank Indonesia - FASBIDikurangi: Diskonto yang belum

diamortisasi (11.771) (1.800.052) (1.550.912) Less: Unamortized interest

Sub total 105.988.229 333.699.948 240.949.088 Sub totalBank lain Other banksDeposito berjangka Time depositsPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3.518.707 6.301.981 5.039.288 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank UOB Indonesia 3.104.586 - - PT Bank UOB Indonesia

Sub total 6.623.293 6.301.981 5.039.288 Sub total

Total Rupiah 112.611.522 340.001.929 245.988.376 Total RupiahMata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States DollarDeposito berjangka Time depositsPT Bank Mandiri (Persero) Tbk - - 6.307.000 PT Bank Mandiri (Persero) TbkInterbank call money Interbank call moneyHongkong and Shanghai

Banking Corporation, Limited 26.021.250 7.254.000 12.614.000Hongkong and Shanghai Banking

Corporation, LimitedTotal mata uang asing 26.021.250 7.254.000 18.921.000 Total foreign currencyDikurangi : Cadangan kerugian

penurunan nilai - (12.200) (21.547) Less : Allowance for impairment losses

Total penempatan pada BankIndonesia dan bank lain, neto 138.632.772 347.243.729 264.887.829

Total placements with BankIndonesia and other banks, net

b. Jangka waktu b. By maturity

2012 2011 2010Rupiah Rupiah

Kurang dari atau sampaidengan 1 tahun 112.611.522 340.001.929 245.988.376 Less than or until 1 year

Mata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States Dollar

Kurang dari atau sampaidengan 1 tahun 26.021.250 7.254.000 18.921.000 Less than or until 1 year

Total 138.632.772 347.255.929 264.909.376 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai - (12.200) (21.547)Less: Allowance for impairment

lossesTotal penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain, neto 138.632.772 347.243.729 264.887.829Total placements with Bank

Indonesia and other banks, net

Semua penempatan pada Bank Indonesia danbank lain pada tanggal 31 Desember 2012,2011 dan 2010 diklasifikasikan lancar.

All placements with Bank Indonesia andother banks as of December 31, 2012, 2011and 2010, were classified as current.

Page 259: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

243

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

69

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DANBANK LAIN (lanjutan)

6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA ANDOTHER BANKS (continued)

c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun c. Average interest rates per annum

2012 2011 2010Bank Indonesia - FASBI 4,08% 5,93% 6,16% Bank Indonesia - FASBIInterbank call money - Rupiah 0,00% 0,00% 5,95% Interbank call money - RupiahDeposito berjangka - Rupiah 4,89% 5,48% 5,60% Time deposit - RupiahDeposito berjangka - Time deposit -

Dolar Amerika Serikat - - 0,50% United States Dollar

d. Perubahan cadangan kerugian penurunannilai

d. Movements in the allowance forimpairment losses

2012 2011 2010Saldo awal 12.200 21.547 471.012 Beginning balanceDampak penerapan awal PSAK

50/55 (Revisi 2006)(Catatan 36) - - (429.312)

Effect of first adoption of SFAS 50/55(Revised 2006) (Note 36)

Penyisihan selama tahun berjalan - 33.620 - Provision during the yearPembalikan penyisihan selama

tahun berjalan (23.896) (48.261) (16.158) Reversal of allowance during the yearSelisih akibat perbedaan kurs 11.696 5.294 (3.995) Exchange rate differences

Saldo akhir - 12.200 21.547 Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa jumlahcadangan untuk menutup kerugian yangmungkin timbul akibat penempatan pada banklain yang tidak tertagih adalah cukup memadai.

Management believes that the allowance forimpairment losses on uncollectibleplacements with other banks is adequate.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan2010, tidak terdapat penempatan pada BankIndonesia dan bank lain yang diblokir.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010,no placements with Bank Indonesia andother banks were held under liens.

Informasi mengenai klasifikasi aset keuanganyang mengalami penurunan nilai dan tidakmengalami penurunan nilai dan kolektibilitasdiungkapkan pada Catatan 29.

Information with respect to classification ofimpaired and not impaired and credit qualityof financial assets are disclosed in Note 29.

e. Penempatan pada bank lain e. Placements with other banks

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan2010, sinking fund atas imbalan paska kerjakaryawan masing-masing sebesarRp6.623.293, Rp6.301.981 dan Rp5.039.288berupa deposito berjangka dalam Rupiah, telahditetapkan oleh manajemen Bank.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010,sinking fund for post employee benefitsamounting to Rp6,623,293, Rp6,301,981 andRp5,039,288 in terms of Rupiah timedeposits, respectively, has been set up bythe Bank’s management.

Page 260: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

244

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

70

7. SURAT-SURAT BERHARGA 7. MARKETABLE SECURITIES

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010,surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai surat-surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo danBank tidak memiliki surat-surat berharga pada pihakberelasi.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010,marketable securities are all classified as held-to-maturity investments and the Bank has nomarketable securities involving related parties.

2012 2011 2010Rupiah RupiahDimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 110.000.000 169.348.000 125.000.000 Certificates of Bank Indonesia (SBI)Dikurangi: Diskonto yang belum

diamortisasi (1.861.167) (3.324.509) (2.862.531) Less: Unamortized interest108.138.833 166.023.491 122.137.469

Surat Utang Negara - - 30.000.000 Government bondsDikurangi: Diskonto yang belum

diamortisasi - - (21.834) Less: Unamortized interest- - 29.978.166

Total surat-surat berharga 108.138.833 166.023.491 152.115.635 Total marketable securities

a. SBI jatuh tempo dengan jangka waktu 9 bulan(2011: 9 sampai 10 bulan) dengan tingkat sukubunga rata-rata tahunan sebesar 5,09% padatahun 2012 (2011: 6,94%).

a. SBIs have maturity periods of 9 months(2011: 9 to 10 months) with average annualinterest rates were 5.09% in 2012 (2011:6.94%).

b. SBI jatuh tempo dengan jangka waktu 6 bulandengan tingkat suku bunga rata-rata tahunansebesar 6,47% pada tahun 2010.

b. SBIs have maturity periods of 6 months withaverage annual interest rates were 6.47% in2010.

c. Pada tanggal 31 Desember 2010, ObligasiPemerintah sebesar Rp30.000.000 merupakanSurat Utang Negara (SUN) yang terdiri dariSUN Tahap XIV FR 0025, SUN Tahap XV FR0025 dan SUN Tahap XXVI FR 0022 dengansuku bunga tetap berkisar antara 10%-12% pertahun dan telah jatuh tempo pada tanggal-tanggal 15 September 2011 dan 15 Oktober2011. Pendapatan bunga atas obligasi iniditerima setiap 6 bulan. Pada tanggal jatuhtempo, Bank telah menerima pelunasan secarapenuh.

c. As of December 31, 2010, GovernmentBonds amounting to Rp30,000,000 representGovernment Bonds (SUN) which consist ofSUN Tahap XIV FR 0025, SUN Tahap XVFR 0025 and SUN Tahap XXVI FR 0022 withfixed interest rate ranging from 10%-12% perannum and have matured on September 15,2011 and October 15, 2011, respectively.Interest income on these bonds is receivedsemi-annually. On maturity date, the Bankhas fully received the amount.

Semua surat-surat berharga pada tanggal31 Desember 2012, 2011 dan 2010 diklasifikasikanlancar.

All marketable securities as of December 31,2012, 2011 and 2010 were classified as current.

Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yangmengalami penurunan nilai dan tidak mengalamipenurunan nilai diungkapkan pada Catatan 29.

Information with respect to classification ofimpaired and not impaired of financial assets aredisclosed in Note 29.

Page 261: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

245

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

71

8. KREDIT YANG DIBERIKAN 8. LOANS

a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas a. Type and collectibility of loans

31 Desember/December 31, 2012

TotalLancar/Current

Dalamperhatiankhusus/Specialmention

Kuranglancar/

Sub-standardDiragukan/Doubtful

Macet/Loss

Pihak berelasi Related partiesRupiah RupiahModal kerja 49.472 49.464 - - - 8 Working capitalKonsumsi 990.063 990.063 - - - - Consumer

Pihak ketiga Third partiesRupiah RupiahModal kerja 1.658.057.362 1.651.459.195 139.567 1.602.405 - 4.856.195 Working capitalInvestasi 715.874.327 715.833.634 40.693 - - - InvestmentKonsumsi 308.685.817 306.755.069 1.925.510 - - 5.238 Consumer

Mata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States DollarModal kerja 7.628.786 7.628.786 - - - - Working capital

Total 2.691.285.827 2.682.716.211 2.105.770 1.602.405 - 4.861.441 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai (6.768.960) (4.673.243) (145.470) - - (1.950.247)Less: Allowance for

impairment losses

Total kredit yang diberikan, neto 2.684.516.867 2.678.042.968 1.960.300 1.602.405 - 2.911.194 Total loans, net

31 Desember/December 31, 2011

TotalLancar/Current

Dalamperhatiankhusus/Specialmention

Kuranglancar/

Sub-standardDiragukan/Doubtful

Macet/Loss

Pihak berelasi Related partiesRupiah RupiahModal kerja 703.098 703.098 - - - - Working capitalKonsumsi 1.129.547 1.129.547 - - - - Consumer

Pihak ketiga Third partiesRupiah RupiahModal kerja 1.250.998.293 1.237.870.630 3.292.144 92.800 700.047 9.042.672 Working capitalInvestasi 444.786.860 444.786.860 - - - - InvestmentKonsumsi 211.491.580 210.002.611 327.497 516.263 - 645.209 ConsumerMata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States DollarModal kerja 8.504.344 8.504.344 - - - - Working capitalTotal 1.917.613.722 1.902.997.090 3.619.641 609.063 700.047 9.687.881 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai (6.019.468) (3.350.992) (260.646) - (395.997) (2.011.833)Less: Allowance for

impairment losses

Total kredit yang diberikan, neto 1.911.594.254 1.899.646.098 3.358.995 609.063 304.050 7.676.048 Total loans, net

31 Desember/December 31, 2010Dalam

perhatian Kurangkhusus/ lancar/

Lancar/ Special Sub- Diragukan/ Macet/Total Current mention standard Doubtful Loss

Pihak berelasi Related partiesRupiah RupiahModal kerja 566.362 566.362 - - - - Working capitalInvestasi 86.224 86.224 - - - - InvestmentKonsumsi 805.424 805.424 - - - - Consumer

Pihak ketiga Third partiesRupiah RupiahModal kerja 1.035.197.431 1.025.160.293 8.136.986 - - 1.900.152 Working capitalInvestasi 300.126.087 293.535.503 - 6.590.584 - - InvestmentKonsumsi 166.062.080 160.932.092 3.704.090 - 134.598 1.291.300 ConsumerMata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States DollarModal kerja 7.175.239 7.175.239 - - - - Working capitalTotal 1.510.018.847 1.488.261.137 11.841.076 6.590.584 134.598 3.191.452 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai (7.294.898) (4.577.666) (858.865) - (77.399) (1.780.968)Less: Allowance for

impairment losses

Total kredit yang diberikan, neto 1.502.723.949 1.483.683.471 10.982.211 6.590.584 57.199 1.410.484 Total loans, net

Page 262: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

246

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

72

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas b. Economic sector of loans and collectibility

31 Desember/December 31, 2012

TotalLancar/Current

Dalamperhatiankhusus/Specialmention

Kuranglancar/Sub-

standardDiragukan/Doubtful

Macet/Loss

Rupiah RupiahPertanian, perburuan dan kehutanan 25.294.220 25.294.220 - - - - Agriculture, hunting and forestryPerikanan 163.807 163.807 - - - - FisheryIndustri pengolahan 782.810.976 780.719.053 40.693 1.123.769 - 927.461 Processing industryKonstruksi 69.262.371 69.262.371 - - - - ConstructionPerdagangan besar dan eceran 1.088.905.224 1.084.498.690 - 478.636 - 3.927.898 Wholesale and retail tradePenyediaan akomodasi dan

penyediaan makanan danminuman 135.165.355 135.025.788 139.567 - - - Accomodation, food and beverage

Transportasi, pergudangan dankomunikasi 135.699.512 135.699.512 - - - -

Transportation, warehousing andcommunication

Perantara keuangan 8.017.423 8.017.414 - - - 9 Financial intermediariesReal estate, usaha persewaan dan

jasa perusahaan 28.573.661 28.572.878 - - - 783Real estate, business services

and business ownershipJasa pendidikan 16.996.765 16.996.765 - - - - Education servicesJasa kesehatan dan kegiatan sosial 19.548.016 19.548.016 - - - - Health services and social activitiesJasa kemasyarakatan, sosial

budaya dan hiburan 63.543.886 63.543.833 - - - 53Public, social culture and

entertainmentRumah tangga 305.946.635 304.030.138 1.916.497 - - - HouseholdLain - lain 3.729.190 3.714.940 9.013 - - 5.237 OthersMata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States DollarPerdagangan besar dan eceran 2.891.772 2.891.772 - - - - Wholesale and retail tradeIndustri pengolahan 4.737.014 4.737.014 - - - - Processing industryTotal 2.691.285.827 2.682.716.211 2.105.770 1.602.405 - 4.861.441 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai (6.768.960) (4.673.243) (145.470) - - (1.950.247)Less: Allowance for impairment

losses

Total kredit yang diberikan, neto 2.684.516.867 2.678.042.968 1.960.300 1.602.405 - 2.911.194 Total loans, net

31 Desember/December 31, 2011

TotalLancar/Current

Dalamperhatiankhusus/Specialmention

Kuranglancar/Sub-

standardDiragukan/Doubtful

Macet/Loss

Rupiah RupiahPertanian, perburuan dan kehutanan 12.492.069 12.492.069 - - - - Agriculture, hunting and forestryPerikanan 199.696 199.696 - - - - FisheryIndustri pengolahan 474.703.605 474.703.605 - - - - Processing industryKonstruksi 24.300.438 24.300.438 - - - - ConstructionPerdagangan besar dan eceran 921.794.145 909.328.121 2.636.878 92.800 700.047 9.036.299 Wholesale and retail tradePenyediaan akomodasi dan

penyediaan makanan danminuman 109.164.786 109.164.786 - - - - Accomodation, food and beverage

Transportasi, pergudangan dankomunikasi 63.815.829 63.815.829 - - - -

Transportation, warehousing andcommunication

Perantara keuangan 9.446.143 9.446.143 - - - - Financial intermediariesReal estate, usaha persewaan dan

jasa perusahaan 22.075.958 22.075.958 - - - -Real estate, business services

and business ownershipJasa pendidikan 9.719.718 9.064.452 655.266 - - - Education servicesJasa kesehatan dan kegiatan sosial 17.650.664 17.650.664 - - - - Health services and social activitiesJasa kemasyarakatan, sosial budaya

dan hiburan 31.115.931 31.115.931 - - - -Public, social culture and

entertainmentRumah tangga 209.385.429 207.934.425 292.673 513.122 - 645.209 HouseholdLain - lain 3.244.967 3.200.629 34.824 3.141 - 6.373 OthersMata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States DollarPerdagangan besar dan eceran 5.473.732 5.473.732 - - - - Wholesale and retail tradeIndustri pengolahan 3.030.612 3.030.612 - - - - Processing industryTotal 1.917.613.722 1.902.997.090 3.619.641 609.063 700.047 9.687.881 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai (6.019.468) (3.350.992) (260.646) - (395.997) (2.011.833)Less: Allowance for impairment

Losses

Total kredit yang diberikan, neto 1.911.594.254 1.899.646.098 3.358.995 609.063 304.050 7.676.048 Total loans, net

Page 263: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

247

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

73

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas(lanjutan)

b. Economic sector of loans and collectibility(continued)

31 Desember/December 31, 2010

TotalLancar/Current

Dalamperhatiankhusus/Specialmention

Kuranglancar/Sub-

standardDiragukan/Doubtful

Macet/Loss

Rupiah RupiahPertanian, perburuan dan kehutanan 19.258.406 19.258.406 - - - - Agriculture, hunting and forestryPerikanan 196.169 196.169 - - - - FisheryIndustri pengolahan 419.230.634 418.122.987 407.842 - - 699.805 Processing industryKonstruksi 6.946.487 6.946.487 - - - - ConstructionPerdagangan besar dan eceran 667.700.403 658.770.912 7.729.144 - - 1.200.347 Wholesale and retail tradePenyediaan akomodasi dan

penyediaan makanan danminuman 104.585.338 97.994.754 - 6.590.584 - - Accomodation, food and beverage

Transportasi, pergudangan dankomunikasi 37.991.498 37.991.498 - - - -

Transportation, warehousing andcommunication

Perantara keuangan 6.428.798 6.428.798 - - - - Financial intermediariesReal estate, usaha persewaan dan

jasa perusahaan 18.388.297 18.388.297 - - - - Real estate, business services

and business ownershipJasa pendidikan 20.772.807 20.772.807 - - - - Education servicesJasa kesehatan dan kegiatan sosial 14.448.344 14.448.344 - - - - Health services and social activitiesJasa kemasyarakatan, sosial budaya

dan hiburan 24.675.258 24.675.258 - - - -Public, social culture and

entertainmentRumah tangga 158.515.119 153.435.578 3.677.834 - 134.598 1.267.109 HouseholdLain - lain 3.706.050 3.655.603 26.256 - - 24.191 OthersMata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States DollarPerdagangan besar dan eceran 5.439.444 5.439.444 - - - - Wholesale and retail tradeIndustri pengolahan 1.735.795 1.735.795 - - - - Processing industryTotal 1.510.018.847 1.488.261.137 11.841.076 6.590.584 134.598 3.191.452 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai (7.294.898) (4.577.666) (858.865) - (77.399) (1.780.968)Less: Allowance for impairment

losses

Total kredit yang diberikan, neto 1.502.723.949 1.483.683.471 10.982.211 6.590.584 57.199 1.410.484 Total loans, net

c. Berdasarkan periode kredit c. By maturity

2012 2011 2010Rupiah RupiahKurang dari atau sama

dengan 1 tahun 1.559.457.243 1.145.062.009 955.145.827 Less than or equal to 1 yearLebih dari 1 - 2 tahun 25.931.127 32.528.588 8.328.138 Over than 1 - 2 yearsLebih dari 2 - 5 tahun 498.538.961 378.477.540 262.030.471 Over than 2 - 5 yearsLebih dari 5 tahun 599.729.710 353.041.241 277.339.172 Over than 5 years

Mata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States DollarKurang dari 1 tahun 7.628.786 8.504.344 7.175.239 Less than 1 year

2.691.285.827 1.917.613.722 1.510.018.847Dikurangi: Cadangan

kerugian penurunan nilai (6.768.960) (6.019.468) (7.294.898)Less: Allowance for impairment

lossesTotal kredit yang diberikan,

neto 2.684.516.867 1.911.594.254 1.502.723.949 Total loans, net

Page 264: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

248

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

74

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)d. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat

jatuh tempod. Based on remaining period until maturity

2012 2011 2010Rupiah RupiahKurang dari atau sama

dengan 1 tahun 1.577.384.179 1.173.475.848 972.367.642 Less than or equal to 1 yearLebih dari 1 - 2 tahun 78.363.170 50.859.540 34.135.813 Over than 1 - 2 yearsLebih dari 2 - 5 tahun 489.304.431 394.683.318 280.525.430 Over than 2 - 5 yearsLebih dari 5 tahun 538.605.261 290.090.672 215.814.723 Over than 5 years

Mata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States DollarKurang dari atau sama

dengan 1 tahun 7.628.786 8.504.344 7.175.239 Less than or equal to 1 year2.691.285.827 1.917.613.722 1.510.018.847

Dikurangi: Cadangankerugian penurunan nilai (6.768.960) (6.019.468) (7.294.898)

Less: Allowance for impairmentlosses

Total kredit yang diberikan,neto 2.684.516.867 1.911.594.254 1.502.723.949 Total loans, net

e. Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga e. By related parties and third parties31 Desember/December 31, 2012

TotalLancar/Current

Dalamperhatiankhusus/Specialmention

Kurang lancar/Sub-standard

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

Pihak berelasi 1.039.535 1.039.527 - - - 8 Related partiesPihak ketiga 2.690.246.292 2.681.676.684 2.105.770 1.602.405 - 4.861.433 Third parties

Total 2.691.285.827 2.682.716.211 2.105.770 1.602.405 - 4.861.441 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai (6.768.960) (4.673.243) (145.470) - - (1.950.247)Less: Allowance for

impairment losses

Total kredit yang diberikan,neto 2.684.516.867 2.678.042.968 1.960.300 1.602.405 - 2.911.194 Total loans, net

31 Desember/December 31, 2011

TotalLancar/Current

Dalamperhatiankhusus/Specialmention

Kurang lancar/Sub-standard

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

Pihak berelasi 1.832.645 1.832.645 - - - - Related partiesPihak ketiga 1.915.781.077 1.901.164.445 3.619.641 609.063 700.047 9.687.881 Third parties

Total 1.917.613.722 1.902.997.090 3.619.641 609.063 700.047 9.687.881 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai (6.019.468) (3.350.992) (260.646) - (395.997) (2.011.833)Less: Allowance for

impairment losses

Total kredit yang diberikan,neto 1.911.594.254 1.899.646.098 3.358.995 609.063 304.050 7.676.048 Total loans, net

31 Desember/December 31, 2010

TotalLancar/Current

Dalamperhatiankhusus/Specialmention

Kurang lancar/Sub-standard

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

Pihak berelasi 1.458.010 1.458.010 - - - - Related partiesPihak ketiga 1.508.560.837 1.486.803.127 11.841.076 6.590.584 134.598 3.191.452 Third parties

Total 1.510.018.847 1.488.261.137 11.841.076 6.590.584 134.598 3.191.452 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai (7.294.898) (4.577.666) (858.865) - (77.399) (1.780.968)Less: Allowance for

impairment losses

Total kredit yang diberikan,neto 1.502.723.949 1.483.683.471 10.982.211 6.590.584 57.199 1.410.484 Total loans, net

Page 265: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

249

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

75

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)

f. Tingkat suku bunga rata-rata tahunan f. Annual average interest rates

2012 2011 2010Rupiah 10,82% 11,15% 12,80% RupiahMata uang asing Foreign currency

Dolar Amerika Serikat 7,00% 7,00% 7,28% United States Dollar

g. Kredit yang diberikan dijamin dengan depositoberjangka, agunan yang diikat dengan haktanggungan, surat kuasa untuk menjual, ataujaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank.Jumlah deposito berjangka yang dijadikansebagai jaminan kredit yang diberikan disajikanpada Catatan 14c.

g. These loans are secured by time deposits,registered mortgages over collaterals,powers of attorney to mortage or sell, orother guarantees generally acceptable to theBank. Total time deposits pledged ascollaterals to the loans are disclosed inNote 14c.

h. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bankmerupakan kredit untuk membeli rumah,kendaraan dan keperluan lainnya yang dibebanidengan suku bunga rata-rata tahunan sebesar10,59% - 12,33%, dengan jangka waktu berkisarantara 1 sampai dengan 15 tahun. Kredit inidibayar kembali melalui pemotongan gaji setiapbulan.

h. The loans to employee of the Bankrepresent housing, vehicle and otherpersonal loans with annual interest rates of10.59% - 12.33%, with maturity periodsranging from 1 to 15 years. These loans arepaid through monthly salary deductions.

i. Kredit yang diberikan kepada pihak-pihakberelasi (Catatan 27) adalah sebesarRp1.039.535, Rp1.832.645 dan Rp1.458.010atau sebesar 0,03%, 0,07% dan 0,06% dari totalaset Bank masing-masing pada tanggal31 Desember 2012, 2011 dan 2010 yang berupakredit modal kerja dan kredit konsumsi yangdilakukan dengan kondisi dan persyaratannormal.

i. The loans to related parties (Note 27)amounted to Rp1,039,535, Rp1,832,645 andRp1,458,010, representing 0.03%, 0.07%and 0.06% of the Bank’s total assets as ofDecember 31, 2012, 2011 and 2010,respectively, which consist of working capitalloans and consumer loans conducted undernormal terms and conditions.

j. Bank telah melakukan restrukturisasi kreditdengan mengubah fasilitas kredit menjadifasilitas angsuran atau melalui perpanjanganwaktu, masing - masing pada tahun 2012, 2011dan 2010, dengan rincian sebagai berikut:

j. The Bank has restructured its loans bymodifying the loan facility to an installmentfacility or through extension of the creditperiod in 2012, 2011 and 2010, respectively,with details as follows:

31 Desember/December 31, 2012

TotalLancar/Current

Dalamperhatiankhusus/Specialmention

Kuranglancar/

Sub-standardDiragukan/Doubtful

Macet/Loss

Kredit yang direstrukturisasi Restructured loansModal kerja 648.943 17.956 - 60.373 - 570.614 Working capitalKonsumsi 34.127 - 34.127 - - - Consumer

Total 683.070 17.956 34.127 60.373 - 570.614 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai (361.762) (14) (2.164) - - (359.584)Less: Allowance for

impairment losses

Total kredit yang diberikan, neto 321.308 17.942 31.963 60.373 - 211.030 Total loans, net

Page 266: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

250

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

76

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)j. Bank telah melakukan restrukturisasi kredit

dengan mengubah fasilitas kredit menjadifasilitas angsuran atau melalui perpanjanganwaktu, masing - masing pada tahun 2012, 2011dan 2010, dengan rincian sebagai berikut:(lanjutan)

j. The Bank has restructured its loans bymodifying the loan facility to an installmentfacility or through extension of the creditperiod in 2012, 2011 and 2010, respectively,with details as follows: (continued)

31 Desember/December 31, 2011

TotalLancar/Current

Dalamperhatiankhusus/Specialmention

Kuranglancar/

Sub-standardDiragukan/Doubtful

Macet/Loss

Kredit yang direstrukturisasi Restructured loansModal kerja 152.985 - 152.985 - - - Working capital

Total 152.985 - 152.985 - - - TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai (20.485) - (20.485) - - -Less: Allowance for

impairment losses

Total kredit yang diberikan, neto 132.500 - 132.500 - - - Total loans, net

31 Desember/December 31, 2010

TotalLancar/Current

Dalamperhatiankhusus/Specialmention

Kuranglancar/

Sub-standardDiragukan/Doubtful

Macet/Loss

Kredit yang direstrukturisasi Restructured loansModal kerja 364.518 - 364.518 - - - Working capital

Total 364.518 - 364.518 - - - TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai (11.191) - (11.191) - - -Less: Allowance for

impairment losses

Total kredit yang diberikan, neto 353.327 - 353.327 - - - Total loans, net

k. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) k. Legal Lending Limits (LLL)

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan2010, Bank telah memenuhi ketentuan BMPK.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010,the Bank was in compliance with BankIndonesia’s legal lending limits.

l. Kredit tidak lancar (Non-Performing Loans/NPL) l. Non-Performing Loans (NPL)2012 2011 2010

Jumlah NPL, neto 4.513.599 8.589.161 8.058.267 Total NPL, netRasio NPL bruto 0,24% 0,57% 0,66% Ratio of gross NPLRasio NPL neto 0,17% 0,45% 0,53% Ratio of net NPL

m. Jumlah kredit yang diberikan dengan jaminandeposito berjangka pada tanggal 31 Desember2012, 2011 dan 2010, masing-masing adalahsebesar Rp188.224.459, Rp165.982.098 danRp121.985.127 (Catatan 14).

m. Total loans secured by time deposits as ofDecember 31, 2012, 2011 and 2010, wereRp188,224,459, Rp165,982,098 andRp121,985,127, respectively (Note 14).

n. Kredit yang dihapusbukukan n. Loans written-off

Kredit yang dihapusbukukan untuk tahun 2012,2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesarRp2.909.123, Rp3.154.297 dan Rp3.852.170.

Loans written-off in 2012, 2011 and 2010were Rp2,909,123, Rp3,154,297 andRp3,852,170, respectively.

Page 267: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

251

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

77

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)o. Cadangan kerugian penurunan nilai o. Allowance for impairment losses

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilaiadalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairmentlosses are as follows:

2012 2011 2010Saldo awal 6.019.468 7.294.898 10.504.022 Beginning balancePenyesuaian sehubungan

dengan penerapan awalPSAK No. 50 (Revisi 2006)dan PSAK No. 55 (Revisi2006) (Catatan 36) - - (4.016)

Adjustment in relation to theimplementation of SFAS No. 50

(Revised 2006) and SFAS No. 55(Revised 2006) (Note 36)

Penyisihan tahun berjalan 2.679.051 1.160.449 1.558.044 Provision during the yearPenghapusan tahun berjalan (51.033) (31.662) (17.354) Written-off during the yearPemulihan pinjaman yang

telah dihapusbukukan - 225.000 - Recoveries of written-off loansSelisih akibat perbedaan kurs 710 382 (2.497) Exchange rate differencesPembalikan penyisihan tahun

berjalan (1.879.236) (2.629.599) (4.743.301)Reversal of provision during the

year

Saldo akhir 6.768.960 6.019.468 7.294.898 Ending balance

Penurunan nilai individual 1.950.247 2.407.830 1.858.367 Individual impairmentPenurunan nilai kolektif 4.818.713 3.611.638 5.436.531 Collective impairment

Saldo akhir 6.768.960 6.019.468 7.294.898 Ending balance

Jumlah minimum penyisihan kerugianpenurunan nilai atas kredit yang diberikan yangwajib dibentuk sesuai dengan ketentuan BankIndonesia adalah sebesar Rp25.090.672,Rp17.685.988 dan Rp13.690.833 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011dan 2010.

The minimum allowance for impairmentlosses on loans that should be providedbased on Bank Indonesia regulationamounted to Rp25,090,672, Rp17,685,988and Rp13,690,833, as of December 31,2012, 2011 and 2010, respectively.

Manajemen berpendapat bahwa jumlahcadangan untuk menutup kerugian yangmungkin timbul akibat kredit yang diberikan tidaktertagih adalah cukup memadai.

Management believes that the allowance forimpairment losses on uncollectible loans isadequate.

p. Informasi mengenai klasifikasi aset keuanganyang mengalami penurunan nilai dan tidakmengalami penurunan nilai diungkapkan padaCatatan 29.

p. Information with respect to classification ofimpaired and not impaired of financial assetsare disclosed in Note 29.

q. Rasio kredit usaha mikro, kecil dan menengah(UMKM) terhadap jumlah kredit yang diberikanpada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan2010, masing-masing adalah sebesar 42,78%,50,15% dan 43,04%.

q. Ratio of micro, small and medium enterprise(SME) credit to total loans as of December31, 2012, 2011 and 2010 were 42.78%,50.15% and 43.04%, respectively.

9. PIUTANG BUNGA 9. INTEREST RECEIVABLES

2012 2011 2010Rupiah Rupiah

Kredit yang diberikan 10.523.274 7.169.946 5.476.739 LoansLain-lain - - 786.583 Others

10.523.274 7.169.946 6.263.322Mata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States Dollar

Kredit yang diberikan 11.520 12.114 4.857 Loans

Total piutang bunga 10.534.794 7.182.060 6.268.179 Total interest receivables

Page 268: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

252

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

78

10. BEBAN DIBAYAR DIMUKA 10. PREPAID EXPENSES

2012 2011 2010Sewa dibayar dimuka (Catatan 27) 19.093.806 19.816.582 19.888.481 Prepaid rent (Note 27)Asuransi dibayar dimuka 327.673 230.509 212.738 Prepaid insuranceLain-lain 4.926.155 719.709 1.297.535 Others

Total beban dibayar dimuka 24.347.634 20.766.800 21.398.754 Total prepaid expenses

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS31 Desember/December 31, 2012

Saldo awal/Beginning

balancePenambahan/

AdditionsPengurangan/

DeductionsReklasifikasi/

ReclassificationsSaldo akhir/

Ending balance

Aset kepemilikan langsung: Direct ownership assets:Biaya perolehan CostHak atas tanah 19.147.839 4.295.923 - 57.078 23.500.840 LandrightBangunan dan prasarana 30.476.177 450.113 512.085 5.068.541 35.482.746 Buildings and improvementsMesin pembangkit tenaga listrik 1.226.507 281.220 - - 1.507.727 Power generatorPerabot dan peralatan kantor 29.004.443 2.668.668 497.794 978.716 32.154.033 Furniture and office equipmentKendaraan bermotor 17.342.163 4.748.196 1.544.950 - 20.545.409 Motor vehicles

97.197.129 12.444.120 2.554.829 6.104.335 113.190.755Aset dalam penyelesaian 5.989.845 11.517.781 - (6.104.335) 11.403.291 Construction in progress

Total 103.186.974 23.961.901 2.554.829 - 124.594.046 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationBangunan dan prasarana 12.198.528 1.609.530 512.085 (32.106) 13.263.867 Buildings and improvementsMesin pembangkit tenaga listrik 593.584 119.801 - - 713.385 Power generatorPerabot dan peralatan kantor 25.001.391 2.314.276 497.772 - 26.817.895 Furniture and office equipmentKendaraan bermotor 13.663.759 1.954.331 1.544.950 - 14.073.140 Motor vehicles

Total 51.457.262 5.997.938 2.554.807 (32.106) 54.868.287 Total

Nilai buku neto 51.729.712 69.725.759 Net book value

31 Desember/December 31, 2011

Saldo awal/Beginning

balancePenambahan/

AdditionsPengurangan/

DeductionsReklasifikasi/

ReclassificationsSaldo akhir/

Ending balance

Aset kepemilikan langsung: Direct ownership assets:Biaya perolehan CostHak atas tanah 16.096.439 - - 3.051.400 19.147.839 LandrightBangunan dan prasarana 46.780.699 50.823 28.589 (16.326.756) 30.476.177 Buildings and improvementsMesin pembangkit tenaga listrik 857.901 390.106 21.500 - 1.226.507 Power generatorPerabot dan peralatan kantor 27.196.594 2.205.625 387.607 (10.169) 29.004.443 Furniture and office equipmentKendaraan bermotor 16.463.323 903.240 24.400 - 17.342.163 Motor vehicles

107.394.956 3.549.794 462.096 (13.285.525) 97.197.129Aset dalam penyelesaian 5.131.473 4.790.011 - (3.931.639) 5.989.845 Construction in progress

Total 112.526.429 8.339.805 462.096 (17.217.164) 103.186.974 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationBangunan dan prasarana 17.026.031 2.154.826 14.510 (6.967.819) 12.198.528 Buildings and improvementsMesin pembangkit tenaga listrik 538.739 76.345 21.500 - 593.584 Power generatorPerabot dan peralatan kantor 23.329.867 2.069.034 387.341 (10.169) 25.001.391 Furniture and office equipmentKendaraan bermotor 11.646.319 2.041.840 24.400 - 13.663.759 Motor vehicles

Total 52.540.956 6.342.045 447.751 (6.977.988) 51.457.262 Total

Nilai buku neto 59.985.473 51.729.712 Net book value

Page 269: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

253

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

79

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

31 Desember/December 31, 2010

Saldo awal/Beginning

balancePenambahan/

AdditionsPengurangan/

DeductionsReklasifikasi/

ReclassificationsSaldo akhir/

Ending balance

Aset kepemilikan langsung: Direct ownership assets:Biaya perolehan CostHak atas tanah 8.555.063 7.541.376 - - 16.096.439 LandrightBangunan dan prasarana 44.004.732 2.977.244 201.277 - 46.780.699 Buildings and improvementsMesin pembangkit tenaga listrik 876.826 20.575 39.500 - 857.901 Power generatorPerabot dan peralatan kantor 25.571.373 1.628.096 2.875 - 27.196.594 Furniture and office equipmentKendaraan bermotor 14.473.707 4.641.866 2.652.250 - 16.463.323 Motor vehicles

93.481.701 16.809.157 2.895.902 - 107.394.956Aset dalam penyelesaian 3.110.000 2.021.473 - - 5.131.473 Construction in progress

Total 96.591.701 18.830.630 2.895.902 - 112.526.429 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationBangunan dan prasarana 14.950.445 2.148.549 72.963 - 17.026.031 Buildings and improvementsMesin pembangkit tenaga listrik 492.806 65.024 19.091 - 538.739 Power generatorPerabot dan peralatan kantor 21.324.201 2.008.541 2.875 - 23.329.867 Furniture and office equipmentKendaraan bermotor 12.665.007 1.633.562 2.652.250 - 11.646.319 Motor vehicles

Total 49.432.459 5.855.676 2.747.179 - 52.540.956 Total

Nilai buku neto 47.159.242 59.985.473 Net book value

Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak GunaBangunan (“SHGB”) yang memiliki masa berlakusampai dengan tahun 2037. Manajemenberpendapat bahwa tidak terdapat masalah denganperpanjangan SHGB.

The Bank’s land represents land-use rights(“SHGB”), which will expire in 2037.Management believes that the SHGBs are readilyextendable.

Pada tahun 2011, Bank telah mereklasifikasibangunan, Bank yang berlokasi di Jalan GunungSahari No. 18, Jakarta Utara dengan nilai bukusebesar Rp11.262.895 ke “Aset Lain – Lain –Properti Terbengkalai” pada Laporan PosisiKeuangan (Catatan 12).

In 2011, the Bank reclassified Bank’s buildinglocated at Jalan Gunung Sahari No. 18, JakartaUtara with net book value of Rp11,262,895 to“Other Assets – Abandoned Property” in theStatement of Financial Position (Note 12).

Beban penyusutan pada 2012, 2011 dan 2010,masing-masing adalah sebesar Rp5.997.938,Rp6.342.045 dan Rp5.855.676 (Catatan 24).

Depreciation expense in 2012, 2011 and 2010,amounted to Rp5,997,938, Rp6,342,045 andRp5,855,676, respectively (Note 24).

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010,manajemen Bank memperkirakan persentasepenyelesaian dari aset dalam penyelesaian yangterdiri dari bangunan dan prasarana ditinjau dariaspek keuangan masing - masing sebesar 93%, 90%dan 53% (tidak diaudit). Aset dalam penyelesaianterdiri dari bangunan dan peralatan kantor dandiperkirakan akan selesai dalam waktu kurang dari1 sampai 2 tahun setelah tanggal laporan posisikeuangan.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, theBank’s management estimates that thepercentage of completion of construction inprogress which consists of buildings andimprovements in financial terms is 93%, 90% and53%, respectively (unaudited). Constructions inprogress consist of buildings and furniture andfixtures and are estimated to be completed inless than 1 year up to 2 years after the statementof financial position date.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010,manajemen Bank memperkirakan estimasi komitmenkontraktual dari aset tetap masing-masing sebesarRp854.315, Rp438.205 dan Rp4.557.566.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, theBank’s management estimates the contractualcommitments of fixed assets is Rp854,315,Rp438,205 and Rp4,557,566, respectively.

Page 270: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

254

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

80

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Aset tetap, kecuali tanah, pada tanggal 31 Desember2012 diasuransikan terhadap kebakaran, kerusuhan,kecelakaan dan pencurian di PT Asuransi WahanaTata (pihak ketiga) dengan jumlah pertanggungansebesar Rp52.070.951 (31 Desember 2011 dan2010: Rp41.996.800 dan Rp39.683.000).Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungantersebut cukup untuk menutup kemungkinankerugian atas aset yang dipertanggungkan.

All fixed assets, except land, were insuredagainst fire, riot, accident and theft as ofDecember 31, 2012, for insurance coverage atPT Asuransi Wahana Tata (third party)amounting to Rp52,070,951 (December 31, 2011and 2010: Rp41,996,800 and Rp39,683,000).Management believes that the insurancecoverage is adequate to cover possible lossesfrom the assets for insured risks.

Seluruh aset tetap Bank yang ada pada tanggalpelaporan digunakan untuk menunjang aktivitasoperasi Bank. Pada tanggal 31 Desember 2012,harga perolehan dari bangunan dan prasarana,mesin pembangkit tenaga listrik, perabot danperalatan kantor dan kendaraan bermotor yang telahdisusutkan penuh dan masih digunakan masing –masing adalah sebesar Rp1.768.486, Rp309.475,Rp22.874.290 dan Rp10.030.657

All of the Bank’s fixed assets as of the reportingdate are fully used to support the Bank’soperational activities. As of December 31, 2012,the cost of buildings and improvements, powergenerator, furniture and office equipment andmotor vehicles that already fully depreciated andstill used in operation amounted to Rp1,768,486,Rp309,475, Rp22,874,290 and Rp10,030,657,respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai wajar tanahdan bangunan dan prasarana berdasarkan laporanpenilai independen Hari Utomo dan Rekan tertanggal28 Januari 2013 adalah sebesar Rp113.035.500.

As of December 31, 2012, the fair value of landand buildings and improvements based onindependent valuation report by Hari Utomo andPartners dated January 28, 2013 amounted toRp113,035,500.

Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Bank, tidakterdapat peristiwa atau perubahan keadaan yangmengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetappada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan2010.

Based on the assessment of the Bank’smanagement, there were no events or changesin circumstances which may indicate impairmentin the value of fixed assets as of December 31,2012, 2011 and 2010.

Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagaiberikut:

The details of the gain on sale of fixed assets areas follows:

2012 2011 2010Hasil penjualan aset tetap 821.175 20.105 1.507.900 Proceeds from sale of fixed assetsNilai buku neto aset tetap 22 14.345 148.723 Net book value of fixed assetsTotal laba penjualan aset tetap

(Catatan 25) 821.153 5.760 1.359.177Total gain on sale of fixed assets

(Note 25)

12. ASET LAIN-LAIN 12. OTHER ASSETS2012 2011 2010

Properti terbengkalai setelahdikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai RpNihil, RpNihildan Rp1.190.752 per 31 Desember2012, 2011 dan 2010 11.262.895 11.262.895 1.190.752

Abandoned property, net ofallowance for impairment losses of

RpNil, RpNil and Rp1,190,752 asof December 31, 2012, 2011 and

2010

Uang muka dan jaminan 5.243.972 3.638.913 2.839.993Advance payments and guarantee

moneyPersediaan alat tulis kantor 2.450.118 2.141.214 2.931.173 StationariesAset yang diambil alih setelah

dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai RpNihil, RpNihildan Rp717.207 per 31 Desember2012, 2011 dan 2010 1.456.615 2.777.808 3.254.612

Foreclosed collaterals, net ofallowance for impairment losses

RpNil, RpNil and Rp717,207 as ofDecember 31, 2012, 2011 and

2010Provisi dan komisi yang akan

diterima 72.773 62.673 119.212 Fees and commissions receivableLain-lain 5.933.644 1.090.530 652.028 Others

Total aset lain-lain 26.420.017 20.974.033 10.987.770 Total other assets

Page 271: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

255

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

81

12. ASET LAIN-LAIN (lanjutan) 12. OTHER ASSETS (continued)

Properti terbengkalai adalah aset tetap yangsebelumnya diklasifikasikan sebagai aset tetap yangdimiliki Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatanusaha Bank yang lazim. Manajemen berpendapatbahwa cadangan kerugian yang telah dibentuk untukmenutup kemungkinan cadangan kerugianpenurunan nilai atas properti terbengkalai adalahcukup.

Abandoned properties represent fixed assetpreviously classified under fixed assets directlyowned by the Bank but are not used in theBank’s regular or normal operations.Management believes that the allowance forimpairment losses is adequate to coverimpairment losses on the abandoned properties.

Bank memiliki properti terbengkalai yang berlokasi diJalan Pemuda No. 94 – 98 Surabaya, dengan buktikepemilikan Surat Hak Milik (SHM) No. 472 danNo. 555.

The Bank has an abandoned property located atJalan Pemuda No. 94 – 98, Surabaya, withCertificate of Ownership (SHM) No. 472 andNo. 555.

Berdasarkan Akta Jual Beli No. 119 oleh Notaris SriWahyu Jatmikowati, S.H., M.H. dan Pengikatan JualBeli No. 71, oleh Notaris yang sama, masing-masinguntuk SHM No. 555 dan No. 472, tanggal 25 Maret2011, Bank menjual properti terbengkalai tersebutkepada Bapak Alim Markus (pihak berelasi –Catatan 27) dengan harga jual Rp19.860.000 dannilai buku sebesar Rp1.190.752. Pengikatan JualBeli No. 71 telah diaktakan dengan akta No. 60tanggal 7 Maret 2012, oleh Notaris yang sama. Labayang diperoleh dari transaksi tersebut dan disajikansebagai bagian dari “Pendapatan Non-Operasional -Neto” (Catatan 25 dan Catatan 39d) pada LaporanLaba Rugi Komprehensif 2011.

Based on Sale and Purchase Deed No. 119 ofSri Wahyu Jatmikowati, S.H, M.H. and Sales andPurchase Binding Agreement No. 71, by thesame Notary, dated March 25, 2011, for SHMNo. 555 and No 472, respectively, the Bank soldthe abandoned property to Mr. Alim Markus(related party – Note 27) with selling price ofRp19,860,000 and net book value ofRp1,190,752. Sales and Purchase BindingAgreement No. 71 has been documented byNotarial Deed No. 60 dated March 7, 2012 of thesame notary. The related gain arising from theabove transaction is presented as part of “OtherOperating Income – Net” (Note 25 and Note 39d)in the 2011 Statement of ComprehensiveIncome.

Pada tanggal 26 November 2011, Dewan Direksimenyetujui pemindahan bangunan Bank yangberlokasi di Jalan Gunung Sahari No. 18, JakartaUtara dengan nilai buku sebesar Rp11.262.895 yangsebelumnya disajikan sebagai bagian dari “AsetTetap” (Catatan 11) pada laporan posisi keuangan31 Desember 2010 menjadi sebagai bagian dari“Aset Lain – Lain – Properti Terbengkalai” padalaporan posisi keuangan 31 Desember 2012 dan2011.

On November 26, 2011, the Board of Directorsagreed to transfer the Bank’s building located atJalan Gunung Sahari No. 18, Jakarta Utara withnet book value of Rp11,262,895 which waspreviously presented as part of “Fixed Assets”(Note 11) in the statement of financial positionDecember 31, 2010 to “Other Assets –Abandoned Property” in the statement of financialposition as of December 31, 2012 and 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai wajar propertiterbengkalai berdasarkan laporan penilai independenFirmansyah adalah sebesar Rp12.905.000.

As of December 31, 2012, the fair value ofabandoned property based on independentvaluation report by Firmansyah amounted toRp12,905,000.

Page 272: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

256

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

82

13. LIABILITAS SEGERA 13. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY

2012 2011 2010Rupiah RupiahLiabilitas kepada pihak ketiga 2.635.751 1.448.997 57.445 Liabilities to third partiesKiriman uang yang akan diselesaikan 32.781 14.366 74.660 Money transferBeban bunga jatuh tempo 657.056 287.750 100.320 Past due interestSetoran jaminan yang telah jatuh

tempo 71.503 117.892 105.365 Past due guarantee depositLiabilitas lainnya 196.023 52.541 82.719 Other liabilities

Sub total 3.593.114 1.921.546 420.509 Sub total

Mata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States DollarKiriman uang yang akan diselesaikan 219.199 392.148 524.809 Money transfer

Total liabilitas segera 3.812.313 2.313.694 945.318 Total obligations due immediately

14. SIMPANAN DARI NASABAH 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

2012 2011 2010Pihak berelasi Related partiesRupiah Rupiah

Giro 109.394.212 56.422.936 82.539.996 Current accountsTabungan 51.205.321 18.341.855 4.771.629 Savings accountsDeposito berjangka 87.573.500 55.504.000 35.726.000 Time deposits

248.173.033 130.268.791 123.037.625Mata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States Dollar

Giro 505.212 272.385 482.534 Current accountsTotal pihak berelasi (Catatan 27) 248.678.245 130.541.176 123.520.159 Total related parties (Note 27)Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah

Giro 288.633.266 288.379.763 260.099.325 Current accountsTabungan 665.361.427 545.360.355 485.494.818 Savings accountsDeposito berjangka 1.751.949.490 1.413.084.935 1.088.518.058 Time depositsSertifikat deposito 348.629 248.837 248.539 Certificate of deposits

2.706.292.812 2.247.073.890 1.834.360.740

Mata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States Dollar

Giro 34.480.075 12.070.136 15.323.059 Current accountsDeposito berjangka 10.651.643 9.953.952 13.985.882 Time deposits

45.131.718 22.024.088 29.308.941

Total pihak ketiga 2.751.424.530 2.269.097.978 1.863.669.681 Total third parties

Total simpanan dari nasabah 3.000.102.775 2.399.639.154 1.987.189.840 Total deposits from customers

Simpanan dari pihak berelasi tersebut merupakansimpanan dari karyawan kunci, pemegang saham,grup pemegang saham dan anggota keluarganya(Catatan 27).

These deposits from related parties representdeposits from key employees, shareholders,group’s shareholders and their family members(Note 27).

Page 273: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

257

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

83

14. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

a. Giro a. Current accounts

Giro terdiri dari: Current accounts consist of:

2012 2011 2010Pihak berelasi Related partiesRupiah 109.394.212 56.422.936 82.539.996 RupiahMata uang asing Foreign currency

Dolar Amerika Serikat 505.212 272.385 482.534 United States Dollar109.899.424 56.695.321 83.022.530

Pihak ketiga Third partiesRupiah 288.633.266 288.379.763 260.099.325 RupiahMata uang asing Foreign currency

Dolar Amerika Serikat 34.480.075 12.070.136 15.323.059 United States Dollar323.113.341 300.449.899 275.422.384

Total giro 433.012.765 357.145.220 358.444.914 Total current accounts

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum:

2012 2011 2010Rupiah 1,94% 1,25% 1,50% RupiahMata uang asing Foreign currency

Dolar Amerika Serikat 0,48% 0,31% 1,25% United States Dollar

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untukgiro dari pihak berelasi adalah sama dengantingkat suku bunga yang ditawarkan kepadapihak ketiga.

The average interest rates per annum oncurrent accounts with related parties aresimilar to those for third parties.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan2010, tidak terdapat giro yang diblokir sebagaijaminan kredit.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010,no current accounts were held under liensas loan security.

b. Tabungan terdiri dari: b. Savings accounts consist of:

2012 2011 2010Rupiah RupiahPihak berelasi 51.205.321 18.341.855 4.771.629 Related partiesPihak ketiga 665.361.427 545.360.355 485.494.818 Third parties

Total tabungan 716.566.748 563.702.210 490.266.447 Total savings accounts

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum:

2012 2011 2010Tabungan Savings accounts

Tabungan 4,72% 5,91% 6,00% Savings accountsEmas Eksklusif 2,85% 2,38% 3,60% Emas EksklusifArthamas 2,48% 2,02% 3,10% ArthamasKaryawan 2,42% 2,02% 3,10% EmployeesKarya 1,93% 2,02% 3,10% KaryaSi Cerdas 1,90% 2,02% 3,10% Si Cerdas

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuktabungan dari pihak berelasi adalah samadengan tingkat bunga yang ditawarkan kepadapihak ketiga.

The average interest rates per annum onsavings accounts for related parties aresimilar to those for third parties.

Page 274: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

258

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

84

14. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

b. Tabungan terdiri dari: (lanjutan) b. Savings accounts consist of: (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan2010 tidak terdapat tabungan yang diblokirsebagai jaminan kredit.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010,no savings accounts were held under liensas loan security.

c. Deposito berjangka terdiri dari: c. Time deposits consist of:

2012 2011 2010Pihak berelasi Related parties

Rupiah 87.573.500 55.504.000 35.726.000 RupiahPihak ketiga Third parties

Rupiah 1.751.949.490 1.413.084.935 1.088.518.058 RupiahMata uang asing Foreign currency

Dolar Amerika Serikat 10.651.643 9.953.952 13.985.882 United States Dollar1.762.601.133 1.423.038.887 1.102.503.940

Total deposito berjangka 1.850.174.633 1.478.542.887 1.138.229.940 Total time deposits

Rincian deposito berjangka berdasarkan jangkawaktu adalah sebagai berikut:

The classifications of time deposits based onmaturities are as follows:

Berdasarkan periode deposito berjangka: Based on the period of the time deposits:

2012 2011 2010Pihak berelasi Related partiesRupiah Rupiah

1 bulan 86.093.500 51.304.000 34.786.000 1 month3 bulan 1.480.000 4.200.000 940.000 3 months

87.573.500 55.504.000 35.726.000Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah

1 bulan 1.200.510.305 1.076.401.047 1.012.205.137 1 month3 bulan 433.639.681 245.604.906 66.199.459 3 months6 bulan 97.288.495 83.690.498 6.315.298 6 months12 bulan 20.511.009 7.388.484 3.798.164 12 months

1.751.949.490 1.413.084.935 1.088.518.058Pihak ketiga Third partiesMata uang asing Foreign currency

Dolar Amerika Serikat United States Dollar1 bulan 10.651.643 9.953.952 13.985.882 1 month

Total deposito berjangka 1.850.174.633 1.478.542.887 1.138.229.940 Total time deposits

Berdasarkan sisa umur sampai dengan saatjatuh tempo:

Based on remaining period until maturity:

2012 2011 2010Rupiah Rupiah

Kurang dari atau samadengan 1 bulan 1.435.639.510 1.250.942.701 1.072.495.728 Less than or until 1 month

Lebih dari 1 - 3 bulan 330.247.728 175.331.734 45.016.695 From 1 - 3 monthsLebih dari 3 - 6 bulan 54.002.371 36.154.319 3.481.564 From 3 - 6 monthsLebih dari 6 - 12 bulan 19.633.381 6.160.181 3.250.071 From 6 - 12 months

1.839.522.990 1.468.588.935 1.124.244.058Mata uang asing Foreign currency

Dolar Amerika Serikat United States DollarKurang dari atau sama

dengan 1 bulan 10.651.643 9.953.952 13.985.882 Less than or until 1 month

Total deposito berjangka 1.850.174.633 1.478.542.887 1.138.229.940 Total time deposits

Page 275: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

259

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

85

14. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

c. Deposito berjangka terdiri dari: (lanjutan) c. Time deposits consist of: (continued)

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum:2012 2011 2010

Rupiah Rupiah1 bulan 6,52% 6,38% 6,74% 1 month3 bulan 7,07% 6,52% 6,56% 3 months6 bulan 7,27% 6,44% 6,56% 6 months12 bulan 7,26% 6,35% 6,56% 12 months

Mata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States Dollar

1 bulan 1,25% 1,83% 2,25% 1 month3 bulan - 1,83% 2,25% 3 months

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untukdeposito berjangka dari pihak berelasi adalahsama dengan tingkat suku bunga yangdiberlakukan terhadap pihak ketiga.

The average interest rates per annum ontime deposits from related parties are similarto those for third parties.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan2010, jumlah deposito berjangka yang diblokirdan dijadikan jaminan kredit, masing-masingsebesar Rp256.352.927, Rp211.058.901 danRp167.635.928 (Catatan 8g).

As of December 31, 2012, 2011 and 2010,time deposits held under liens and used assecurity were Rp256,352,927,Rp211,058,901 and Rp167,635,928,respectively (Note 8g).

15. SIMPANAN DARI BANK LAIN 15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

2012 2011 2010Deposito berjangka 4.100.000 3.900.000 900.000 Time depositsGiro 1.866.214 1.304.042 1.786.567 Current accountsTabungan 1.000.000 2.300.000 - Savings accountsTabungan Emas Eksklusif 283.245 517.927 376.181 Emas Eksklusif savings accounts

Total simpanan dari bank lain 7.249.459 8.021.969 3.062.748 Total deposits from other banks

Giro merupakan giro Rupiah dengan tingkat sukubunga rata-rata per tahun untuk 2012, 2011 dan2010 masing-masing sebesar 1,94%, 1,25% dan1,50%.

Current accounts represent current accounts inRupiah with average interest rates per annum of1.94%, 1.25% and 1.50% for 2012, 2011 and2010, respectively.

Tabungan dan tabungan Emas Eksklusif merupakantabungan dalam Rupiah dengan tingkat suku bungarata-rata per tahun untuk 2012, 2011 dan 2010,masing-masing sebesar 4,72%, 5,91% dan 6,00%untuk tabungan dan 2,85%, 2,38% dan 3,60% untuktabungan Emas Eksklusif.

Savings accounts and Emas Eksklusif savingsaccounts represent Rupiah saving deposits withaverage interest rates per annum of 4.72%,5.91% and 6.00% for savings accounts and2.85%, 2.38% and 3.60% for Emas Eksklusifsavings accounts for 2012, 2011 and 2010,respectively.

Deposito berjangka merupakan deposito dalamRupiah, dengan tingkat suku bunga rata-rata pertahun, masing-masing sebesar 5,94%, 6,34% dan6,74% untuk 2012, 2011 dan 2010 dengan jangkawaktu 1 bulan.

Time deposits represent Rupiah time deposits,with interest at average rates per annum of5.94%, 6.34% and 6.74% for 2012, 2011 and2010, respectively, with maturities of 1 month.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010,tidak terdapat simpanan dari bank lain yangmerupakan pihak berelasi.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, theBank had no deposits from other banks withrelated parties.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010tidak terdapat simpanan dari bank lain yang dijadikanjaminan.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, thereare no deposits from other banks which arepledged as collateral.

Page 276: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

260

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

86

16. PERPAJAKAN 16. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable

2012 2011 2010Pajak penghasilan Withholding income tax -

Pasal 23/4 (2) 2.597.566 2.099.722 1.590.434 Articles 23/4 (2)Pajak penghasilan Pasal 25 535.549 - 394.739 Income tax - Article 25Pajak penghasilan Pasal 21 640.503 493.367 1.036.663 Income tax - Article 21Pajak penghasilan Pasal 29

(Catatan 16b) 838.857 493.251 3.310.634Income tax - Article 29

(Note 16b)Pajak Pertambahan Nilai 9.017 1.565 1.750 Value Added TaxTotal utang pajak 4.621.492 3.087.905 6.334.220 Total taxes payable

b. Manfaat (beban) pajak b. Tax benefit (expense)

2012 2011 2010Kini (7.964.949) (10.290.609) (7.822.873) CurrentTangguhan 113.569 676.664 381.156 DeferredBeban pajak, neto (7.851.380) (9.613.945) (7.441.717) Tax expense, net

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat(beban) pajak seperti yang disajikan dalamlaporan laba rugi komprehensif dan taksiranpenghasilan kena pajak pada tahun yangberakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income taxbenefit (expense) as shown in thestatements of comprehensive income andestimated taxable income for the yearsended December 31, 2012, 2011 and 2010,is as follows:

2012 2011 2010Laba sebelum manfaat (beban)

pajak sesuai dengan laporanlaba rugi komprehensif 31.505.418 48.298.412 30.118.747

Income before tax benefit(expense) as per statements of

comprehensive incomeBeda tetap Permanent differenceBeban yang tidak dapat

dikurangkan: Non-deductible expense:Pembentukan cadangan

kerugian penurunan nilaiaset produktif dan non-produktif - - 122.671

Provision for allowance forimpairment losses on earning

and non-earning assetsBeban telepon 103.765 171.518 173.620 Telephone expenseBeban non-operasional 165.530 137.499 119.974 Non-operating expensesDenda pajak - - 14.170 Tax penaltyBeban pajak lainnya 29.160 2.361 27.685 Other tax expense

Pendapatan yang tidak dapatditambahkan: Non – taxable income:Pendapatan sewa dan lain-

lain (398.352) (7.896.392) (810.000) Rent income and othersBeda waktu Temporary difference

Pembentukan (pembalikan)cadangan kerugianpenurunan nilai asetkeuangan dan aset non-keuangan (25.366) (2.103.903) 1.295.694

Provision for (reversal of)allowance for impairment

losses on financial assets andnon-financial assets

Pembentukan (pembalikan)cadangan kesejahteraankaryawan (1.177.298) 32.675 944.622

Provision for (reversal of)allowance for employee welfare

Pembentukan cadanganimbalan kerja 1.770.442 1.858.821 321.490

Provision for employeebenefits liabilities

Aset tetap (113.504) 661.445 (1.037.182) Fixed assetsTaksiran penghasilan kena

pajak 31.859.795 41.162.436 31.291.491 Estimated of taxable income

Page 277: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

261

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

87

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

b. Manfaat (beban) pajak (lanjutan) b. Tax benefit (expense) (continued)

2012 2011 2010Beban pajak penghasilan

sesuai tarif pajak yangberlaku 7.964.949 10.290.609 7.822.873

Income tax based on theapplicable tax rate

Pajak penghasilan dibayar dimuka - Pasal 25 (7.126.092) (9.797.358) (4.512.239)

Prepayment of corporate incometax - Article 25

Pajak penghasilan kurangbayar (Catatan 16a) 838.857 493.251 3.310.634

Under payment of corporateincome tax (Note 16a)

Rekonsiliasi antara beban pajak denganmenggunakan tarif pajak yang berlaku dari labasebelum manfaat (beban) pajak dan bebanpajak – neto seperti yang disajikan dalamlaporan laba rugi komprehensif untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011dan 2010 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the tax expensecomputed by applying the applicable taxrate on the income before tax benefit(expense) and the tax expense - net shownin the statement of comprehensive incomefor the years ended December 31, 2012,2011 and 2010, is as follows:

2012 2011 2010Laba sebelum manfaat

(beban) pajak 31.505.418 48.298.412 30.118.747Income before tax benefit

(expense)Taksiran pajak penghasilan

dengan tarif pajak yangberlaku (7.876.354) (12.074.603) (7.529.687)

Estimated income tax atapplicable tax rate

Pengaruh pajak atas beda tetap 24.974 1.896.253 87.970 Tax effect on permanent differencesLain-lain - 564.405 - Others

Beban pajak, neto (7.851.380) (9.613.945) (7.441.717) Tax expense, net

Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011dan 2010 telah sesuai dengan SPT Bank yangtelah disampaikan kepada kantor pajak.

The estimated taxable income for the yearsended December 31, 2011 and 2010 wasreflected in the Bank’s SPT that was filed tothe tax office.

Perhitungan taksiran penghasilan kena pajakuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2012 di atas akan digunakan sebagaidasar penyajian SPT 2012.

The tax computation for the year endedDecember 31, 2012 above will be used asthe basis for the amounts to be reported inthe Bank’s SPT in 2012.

c. Manfaat (beban) pajak tangguhan, neto c. Deferred tax benefit (expense), net

Rincian manfaat (beban) pajak tangguhan -bersih dengan memperhitungkan pengaruh bedatemporer pada tarif pajak adalah sebagaiberikut:

The details of the deferred income taxbenefit (expenses) - net computed ontemporary differences tax rate are as follows:

2012 2011 2010Pembentukan (pembalikan)

cadangan kesejahteraankaryawan (294.324) 8.168 236.156

Provision for (reversal of)allowance for employee welfare

Pembentukan cadanganimbalan kerja 442.610 464.705 80.372

Provision for employeebenefits liabilities

Aset tetap (28.376) 196.502 (259.295) Fixed assetsPembentukan (pembalikan)

cadangan kerugianpenurunan nilai asetkeuangan dan aset non-keuangan (6.341) 7.289 323.923

Provision for (reversal of)allowance for impairment

losses on financial andnon-financial assets

Manfaat pajak tangguhan, neto 113.569 676.664 381.156 Deferred tax benefit, net

Page 278: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

262

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

88

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan d. Deferred tax assets (liabilities)

Pengaruh pajak atas perbedaan temporer yangsignifikan antara pelaporan komersial dan pajakadalah sebagai berikut:

The tax effects on significant outstandingtemporary differences between commercialand tax reporting purposes are as follows:

2012 2011 2010Cadangan kesejahteraan

karyawan - 294.324 286.156 Allowance for employee welfareCadangan imbalan kerja 1.723.781 1.281.171 816.466 Employee benefits liabilitiesAset tetap 156.982 185.358 (11.144) Fixed assetsCadangan kerugian

penurunan nilai asetkeuangan dan non-keuangan 948 7.289 -

Allowance for impairment losseson financial and non-financial

assetsTotal aset pajak tangguhan,

neto 1.881.711 1.768.142 1.091.478 Total deferred tax assets, net

Manajemen berpendapat bahwa aset pajaktangguhan dapat dipulihkan seluruhnya.

Management believes that deferred taxassets are fully realizable.

e. Surat ketetapan pajak e. Tax assessment letters

Pada tahun 2010, Bank menerima SuratKetetapan Pajak (SKP) hasil pemeriksaan pajaktahun fiskal 2007, yang menetapkan kurangbayar atas pajak penghasilan pasal 23 dan pajakpenghasilan karyawan dengan jumlah masing-masing sebesar Rp6.238 dan Rp7.932 yangtelah dibayar pada tahun 2010.

In 2010, the Bank received tax assessmentletters for fiscal year 2007, which determinedthe underpayment of income tax article 23and employee income tax amounting toRp6,238 and Rp7,932, respectively, whichhave been paid in 2010.

17. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DANKONTINJENSI

17. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTSAND CONTINGENCIES

Manajemen Bank berpendapat bahwa Bank tidakmemerlukan cadangan kerugian atas transaksikomitmen dan kontinjensi.

Bank’s management believes that the Bank doesnot need to provide the allowance for impairmentlosses on commitments and contingencies.

Perubahan estimasi kerugian komitmen dankontinjensi adalah sebagai berikut:

The changes in the estimated losses oncommitments and contingencies are as follows:

2012 2011 2010Rupiah RupiahSaldo awal - 134.250 165.791 Beginning balancePembentukan (pembalikan)

penyisihan penghapusan asetselama tahun berjalan - 269.469 (64.500)

Provision for (reversal of)allowance for impairment

losses during the yearPembalikan penyisihan

penghapusan aset karenaperubahan kebijakan akuntansi - (249.391) -

Reversal of allowance forimpairment losses due to

change in accounting policyReklasifikasi penyisihan

penghapusan aset selama tahunberjalan - (154.328) 32.959

Reclassification of allowance forimpairment losses during the year

- - 134.250

Page 279: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

263

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

89

17. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)

17. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

2012 2011 2010Mata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States DollarSaldo awal - 46.272 86.784 Beginning balanceSelisih akibat perbedaan kurs - (158) (3.056) Exchange rate differencesPembalikan penyisihan

penghapusan aset selama tahunberjalan - - (10.317)

Reversal of allowance forimpairment losses during the year

Pembalikan penyisihanpenghapusan aset karenaperubahan kebijakan akuntansi - (200.442) -

Reversal of allowance forimpairment losses due to change in

accounting policyReklasifikasi penyisihan

penghapusan aset selama tahunberjalan - 154.328 (27.139)

Reclassification of allowance forimpairment losses during the year

- - 46.272Total estimasi kerugian komimen

dan kontinjensi - - 180.522Total estimated losses on

commitments and contingencies

Kolektibilitas fasilitas kredit kepada nasabah yangbelum digunakan dan bank garansi yang diberikanyang mempunyai risiko kredit (Catatan 29a) padatanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010diklasifikasikan lancar.

The collectibility of unused loan commitmentsgranted to customers and bank guarantees issuedbearing credit risks (Note 29a) as of December 31,2012, 2011 and 2010 was classified as current.

18. LIABILITAS LAIN-LAIN 18. OTHER LIABILITIES

2012 2011 2010Rupiah RupiahImbalan kerja (Catatan 33b) 6.895.125 5.124.683 3.265.862 Employee benefits (Note 33b)Bunga masih harus dibayar 5.858.514 4.880.040 3.715.336 Accrued interestSetoran jaminan 353.251 541.097 880.867 Guarantee depositsCadangan kesejahteraan karyawan 123.155 1.324.883 1.215.182 Allowance for employee welfareSewa diterima dimuka - 33.196 1.080.000 Unearned rentLain-lain 2.523.227 1.224.187 3.564.192 Others

15.753.272 13.128.086 13.721.439Mata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States DollarBunga masih harus dibayar 10.963 9.245 18.229 Accrued interestProvisi dan komisi diterima dimuka - - 13.140 Unearned fees and commissions

10.963 9.245 31.369

Total liabilitas lain-lain 15.764.235 13.137.331 13.752.808 Total other liabilities

19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL

a. Modal dasar a. Authorized capital

Berdasarkan perubahan anggaran dasar Banktertanggal 19 Agustus 1997 yang dibuat olehSoetjipto, S.H., modal dasar Bank adalahsejumlah Rp200.000.000 terbagi dalam 200.000saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham(nilai penuh).

In accordance with the Amendment of theBank’s Articles of Association by Deed datedAugust 19, 1997 of Soetjipto, S.H., the Bankauthorized capital amounted toRp200,000,000 consisting of 200,000shares with a nominal value of Rp1,000 pershare (full amount).

Page 280: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

264

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

90

19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (continued)

a. Modal dasar (lanjutan) a. Authorized capital (continued)

Berdasarkan Berita Acara Rapat UmumPemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)tanggal 17 September 2012 yang dituangkandalam Akta Notaris No. 159 tanggal17 September 2012, yang dibuat dihadapanDr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, para pemegangsaham Bank telah menyetujui hal-hal sebagaiberikut:

In accordance with the resolution passed inthe Shareholders’ Extraordinary GeneralMeetings (EGM) on September 17, 2012, asstated in Notarial Deed No. 159 datedSeptember 17, 2012 of Dr. IrawanSoerodjo, S.H., MSi, the shareholders of theBank have approved the following:

- Rencana Bank untuk melakukanpenawaran umum perdana saham-sahamBank kepada masyarakat.

- The Bank’s plan to conduct the initialpublic offering of the Bank’s shares tothe public.

- Perubahan status Bank dari PerseroanTerbatas menjadi Perseroan Terbuka.

- Change of the status of the Bank from aLimited Company to a Public Company.

- Perubahan nama Bank menjadi PerseroanTerbatas – PT Bank Maspion IndonesiaTbk.

- Change of the name of the Bank to beLimited Company – PT Bank MaspionIndonesia Tbk.

- Perubahan nilai nominal saham Bank darisemula Rp1.000 (dalam nilai penuh) persaham menjadi sebesar Rp100 (dalam nilaipenuh) per saham.

- Change of the par value per share ofthe Bank’s shares from Rp1,000 (in fullamount) per share to Rp100 (in fullamount) per share.

- Peningkatan modal dasar Bank dariRp200.000.000 menjadi Rp1.200.000.000dan peningkatan modal ditempatkan dandisetor sebesar Rp190.600.000 menjadisebesar Rp308.100.000.

- Increase in the authorized capital of theBank from Rp200,000,000 toRp1,200,000,000 and increase inissued and fully paid share capital fromRp190,600,000 to Rp308,100,000.

- Penerbitan saham baru sebanyak1.175.000 saham dengan nilai nominalRp100 (dalam nilai penuh) per sahamsehingga seluruhnya sebesarRp117.500.000, yang merupakan sahambonus yang berasal dari kapitalisasi saldolaba Bank per tanggal 31 Desember 2011,yang dibagikan secara proporsional kepadapemegang saham.

- Issuance of new shares by as much as1,175,000 shares with par value ofRp100 (in full amount) per share withtotal amount of Rp117,500,000, whichwere bonus shares through thecapitalization of the Bank’ s retainedearnings as of December 31, 2011,which proportionally given to theshareholders.

- Pengeluaran saham baru dalam simpananditawarkan kepada masyarakat melaluiPenawaran Umum Saham Perdanasebanyak 380.000 saham baru dengan nilainominal Rp100 (dalam nilai penuh) persaham.

- Issuance of new shares to be offered tothe public through Initial Public Offeringup to 380,000 new shares with a parvalue of Rp100 (in full amount) pershare.

Page 281: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

265

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

91

19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (continued)

a. Modal dasar (lanjutan) a. Authorized capital (continued)

- Pencatatan seluruh saham Bank padaBursa Efek Indonesia, termasuk saham –saham yang dimiliki oleh pemegang sahamBank, yaitu sebanyak – banyaknya 99%dari seluruh saham yang telah dikeluarkanoleh Bank setelah dilaksanakannyaPenawaran Umum.

- List all the Bank’s shares on theIndonesia Stock Exchange, includingthe shares owned by the shareholdersof the Bank, up to 99% of all shares thatwas issued by the Bank afterconducting the Public Offering.

- Perubahan susunan anggota DewanKomisaris dan Direksi.

- Change of the composition of Boards ofCommissioners and Directors.

- Perubahan-perubahan Anggaran DasarBank sesuai dengan ketentuan PasarModal.

- Changes in the Bank’s Articles ofAssociation to conform with CapitalMarket Regulation.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut telahmendapat persetujuan dari Menteri Hukum danHak Asasi Manusia Republik Indonesiaberdasarkan Surat Keputusan No. AHU-49681.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal21 September 2012 sesuai dengan Surat BankIndonesia No. 14/153/APBU/Sb tanggal 28November 2012.

The changes in the related Articles ofAssociation were approved by the Ministry ofLaws and Human Rights of the Republic ofIndonesia in its Decision Letter No. AHU-49681.AH.01.02 Year 2012 datedSeptember 21, 2012 in accordance withBank Indonesia Letter No. 14/153/APBU/Sbdated November 28, 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan2010, modal dasar yang telah ditempatkan dandisetor oleh pemegang saham masing – masingsebesar Rp308.100.000, Rp190.600.000 danRp91.600.000.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010,the authorized shares that have been issuedand paid by the shareholders amounted toRp308,100,000, Rp190,600,000 andRp91,600,000, respectively.

b. Susunan pemegang saham b. Composition of shareholders

Susunan pemegang saham dan pemilikannyapada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagaiberikut:

The shareholders and their respectiveshareholdings as of December 31, 2012 areas follows:

Jumlah sahamditempatkan dan

disetor(lembar penuh)/

Number of Persentase Jumlah nilaishares issued kepemilikan/ saham/

and fully paid-up Percentage of Total valuePemegang Saham (full amount) ownership of shares Shareholders

PT Alim Investindo 2.606.897.500 84,61% 260.689.750 PT Alim InvestindoPT Guna Investindo 260.675.000 8,46% 26.067.500 PT Guna InvestindoAngkasa Rachmawati 46.539.620 1,51% 4.653.962 Angkasa RachmawatiAlim Markus 38.802.600 1,26% 3.880.260 Alim MarkusGunardi 19.414.500 0,63% 1.941.450 GunardiAlim Mulia Sastra 31.065.580 1,01% 3.106.558 Alim Mulia SastraAlim Satria 31.065.580 1,01% 3.106.558 Alim SatriaAlim Prakasa 31.065.580 1,01% 3.106.558 Alim PrakasaAlim Puspita 15.474.040 0,50% 1.547.404 Alim Puspita

Total 3.081.000.000 100% 308.100.000 Total

Page 282: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

266

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

92

19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (continued)

b. Susunan pemegang saham (lanjutan) b. Composition of shareholders (continued)

Susunan pemegang saham dan pemilikannyapada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagaiberikut:

The shareholders and their respectiveshareholdings as of December 31, 2011 areas follows:

Jumlah sahamditempatkan dan

disetor(lembar penuh)/

Number of Persentase Jumlah nilaishares issued kepemilikan/ saham/

and fully paid-up Percentage of Total valuePemegang Saham (full amount) ownership of shares Shareholders

PT Alim Investindo 161.273.000 84,61% 161.273.000 PT Alim InvestindoPT Guna Investindo 16.127.000 8,46% 16.127.000 PT Guna InvestindoAngkasa Rachmawati 2.879.712 1,51% 2.879.712 Angkasa RachmawatiAlim Markus 2.399.760 1,26% 2.399.760 Alim MarkusGunardi 1.201.200 0,63% 1.201.200 GunardiAlim Mulia Sastra 1.919.808 1,01% 1.919.808 Alim Mulia SastraAlim Satria 1.919.808 1,01% 1.919.808 Alim SatriaAlim Prakasa 1.919.808 1,01% 1.919.808 Alim PrakasaAlim Puspita 959.904 0,50% 959.904 Alim Puspita

Total 190.600.000 100% 190.600.000 Total

Susunan pemegang saham dan pemilikannyapada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagaiberikut:

The shareholders and their respectiveshareholdings as of December 31, 2010 areas follows:

Jumlah sahamditempatkan dan

disetor(lembar penuh)/

Number of Persentase Jumlah nilaishares issued kepemilikan/ saham/

and fully paid-up Percentage of Total valuePemegang Saham (full amount) ownership of shares Shareholders

PT Alim Investindo 71.273.000 77,81% 71.273.000 PT Alim InvestindoPT Guna Investindo 7.127.000 7,78% 7.127.000 PT Guna InvestindoAngkasa Rachmawati 2.879.712 3,14% 2.879.712 Angkasa RachmawatiAlim Markus 2.399.760 2,62% 2.399.760 Alim MarkusGunardi 1.201.200 1,31% 1.201.200 GunardiAlim Mulia Sastra 1.919.808 2,10% 1.919.808 Alim Mulia SastraAlim Satria 1.919.808 2,10% 1.919.808 Alim SatriaAlim Prakasa 1.919.808 2,10% 1.919.808 Alim PrakasaAlim Puspita 959.904 1,04% 959.904 Alim Puspita

Total 91.600.000 100% 91.600.000 Total

Page 283: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

267

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

93

19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (continued)

c. Setoran tambahan modal c. Additional paid-in capital

Berdasarkan keputusan Rapat UmumPemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Maret2011, sebagaimana tercantum dalam aktaNo. 65 tanggal 28 Maret 2011, yang dibuat olehSitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., parapemegang saham Bank menyetujui peningkatanmodal ditempatkan dan disetor penuh sejumlahRp49.500.000, sehingga modal ditempatkan dandisetor penuh Bank meningkat menjadi sebesarRp141.100.000 yang terdiri dari 141.100.000saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham(nilai penuh).

In accordance with the resolution of theExtraordinary General Shareholders Meetingheld on March 28, 2011, as covered innotarial deed No. 65 dated March 28, 2011,of Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., theBank’s shareholders have approved toincrease in the Bank’s issued and fully paidshare capital of Rp49,500,000, so that theBank’s issued and fully paid-up share capitalwas increased to become Rp141,100,000which consists of 141,100,000 shares withpar value of Rp1,000 per share (full amount).

Berdasarkan keputusan Rapat UmumPemegang Saham Luar Biasa tanggal 4 Mei2011, sebagaimana tercantum dalam aktaNo. 14 tanggal 5 Mei 2011, yang dibuat olehSitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., parapemegang saham Bank menyetujui peningkatanmodal ditempatkan dan disetor penuh sejumlahRp49.500.000, sehingga modal ditempatkandan disetor penuh Bank meningkat menjadisebesar Rp190.600.000 yang terdiri dari190.600.000 saham dengan nilai nominalRp1.000 per saham (nilai penuh).

In accordance with the resolution of theExtraordinary General Shareholders Meetingheld on May 4, 2011, as covered in notarialdeed No. 14 dated May 5, 2011, of SitaresmiPuspadewi Subianto, S.H., the Bank’sshareholders have approved to increase inthe Bank’s issued and fully paid-up sharecapital of Rp49,500,000, so that the Bank’sissued and fully paid share capital increasedto become Rp190,600,000 which consists of190,600,000 shares with par value ofRp1,000 per share (full amount).

Tambahan modal tersebut telah disahkanmelalui Rapat Umum Pemegang Saham LuarBiasa Bank sebagaimana tercantum dalam aktanotaris Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H.,No. 68 tanggal 29 Februari 2012 dan telahdisahkan oleh Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia melalui SuratKeputusan No. AHU-AH.01.10-28294 tanggal1 Agustus 2012 serta telah dilaporkan kepadadan dicatat di Bank Indonesia sesuai denganSurat Bank Indonesia No. 13/83/APBU/Sbtanggal 22 Juni 2011.

This additional paid-in capital amount hasbeen approved by the Bank’s ExtraordinaryShareholder Meeting as stated in notarialdeed No. 68 of Sitaresmi PuspadewiSubianto, S.H., dated February 29, 2012 andhas been approved by Ministry of Justiceand Human Rights of theRepublic of Indonesia in its decision letterNo. AHU-AH.01.10-28294 dated August 1,2012 and reported to and recorded by BankIndonesia in accordance with BankIndonesia Letter No. 13/83/APBU/Sb datedJune 22, 2011.

d. Dividen kas d. Cash dividends

Berdasarkan keputusan Rapat UmumPemegang Saham Tahunan tanggal 6 Juli2012, sebagaimana tercantum dalam aktaNo. 17 tanggal 6 Juli 2012, yang dibuat olehSitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., parapemegang saham menyetujui pembagiandividen sebesar Rp22.300.000 dari saldo labatahun 2011. Dividen kas tersebut telahdibayarkan pada tanggal 29 Oktober 2012 dan19 Desember 2012.

In accordance with the resolution of theAnnual General Shareholders Meeting heldon July 6, 2012, as covered in notarial deedNo. 17 dated July 6, 2012, of SitaresmiPuspadewi Subianto, S.H., the shareholdersagreed to declare dividends amounting toRp22,300,000 from retained earnings in2011. The cash dividends have been paid onOctober 29, 2012 and December 19, 2012.

Page 284: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

268

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

94

20. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 20. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dankontinjensi dengan rincian sebagai berikut:

The Bank has receivables and liabilities involvingcommitments and contingencies as follows:

2012 2011 2010KOMITMEN COMMITMENTSTagihan komitmen Commitment receivablesRupiah Rupiah

Inkaso yang belum terselesaikan 1.523.492 837.124 2.336.255 Outstanding bills not yet cleared

Total tagihan komitmen 1.523.492 837.124 2.336.255 Total commitment receivablesLiabilitas komitmen Commitment liabilitiesRupiah Rupiah

Fasilitas kredit kepada nasabahyang belum digunakan 625.508.093 571.841.786 471.983.337

Unused loan commitmentsgranted to customers

L/C yang tidak dapat dibatalkanyang masih berjalan 2.547.293 2.825.868 1.132.666

Outstanding irrevocable lettersof credit

Inkaso yang belum terselesaikan 278.508 290.485 108.886 Outstanding bills not yet cleared628.333.894 574.958.139 473.224.889

Mata uang asing Foreign currencyDolar Amerika Serikat United States Dollar

Fasilitas kredit kepada nasabahyang belum digunakan 67.682 1.489.915 2.769.208

Unused loan commitmentsgranted to customers

L/C yang tidak dapat dibatalkanyang masih berjalan 5.265.506 15.145.542 4.625.838

Outstanding irrevocable lettersof credit

5.333.188 16.635.457 7.395.046

Total liabilitas komitmen 633.667.082 591.593.596 480.619.935 Total commitment liabilities

Total liabilitas komitmen, neto 632.143.590 590.756.472 478.283.680 Total commitment liabilities, net

KONTINJENSI CONTINGENCIESTagihan kontinjensi Contingent receivablesRupiah Rupiah

Pendapatan bunga dalampenyelesaian 906.405 1.175.412 863.616

Interest income on past dueaccounts

Total tagihan kontinjensi 906.405 1.175.412 863.616 Total contingent receivablesLiabilitas kontinjensi Contingent liabilitiesRupiah RupiahBank garansi yang diberikan dalam

bentukBank guarantees issued in the

form ofTransaksi perdagangan dalam

negeri 22.230.000 18.336.454 9.217.686 Custom bondsBid bonds - 285.500 2.688.500 Bid bondsPerformance bonds 3.139.499 2.082.595 2.096.632 Performance bondsAdvance payment bonds - 3.957.012 616.049 Advance payment bonds

Total liabilitas kontinjensi 25.369.499 24.661.561 14.618.867 Total contingent liabilities

Total liabilitas kontinjensi, neto 24.463.094 23.486.149 13.755.251 Total contingent liabilities, net

Total liabilitas komitmen dankontinjensi, neto 656.606.684 614.242.621 492.038.931

Total commitment and contingentliabilities, net

Page 285: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

269

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

95

20. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 20. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES(continued)

Saldo komitmen dan kontinjensi berdasarkan pihakberelasi dan pihak ketiga:

Outstanding commitments and contingenciesbased on related parties and third parties:

2012 2011 2010Pihak berelasi Related partiesKOMITMEN COMMITMENTSLiabilitas komitmen Commitment liabilitiesL/C yang tidak dapat dibatalkan

yang masih berjalan 589.815 4.831.714 4.625.838Outstanding irrevocable letter of

creditFasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan 900.140 1.213.412 1.350.148Unused loan commitments granted

to customers

Total liabilitas komitmen 1.489.955 6.045.126 5.975.986 Total commitment liabilities

KONTIJENSI CONTINGENCIESLiabilitas kontijensi Contingent liabilitiesBank garansi bank yang diberikan 239.499 306.454 1.005.067 Bank guarantees issued

Total liabilitas kontijensi 239.499 306.454 1.005.067 Total contingent liabilities

Total liabilitas komitmen dankontinjensi, neto (Catatan 27) 1.729.454 6.351.580 6.981.053

Total commitment and contingentliabilities, net (Note 27)

Pihak ketiga Third partiesKOMITMEN COMMITMENTSTagihan komitmen Commitment receivablesInkaso yang belum terselesaikan 1.523.492 837.124 2.336.255 Outstanding bills not yet cleared

Total tagihan komitmen 1.523.492 837.124 2.336.255 Total commitment receivablesLiabilitas komitmen Commitment liabilitiesFasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan 624.675.635 572.118.289 473.402.397Unused loan commitments granted

to customersL/C yang tidak dapat dibatalkan

yang masih berjalan 7.222.984 13.139.696 1.132.666Outstanding irrevocable letter of

creditInkaso yang belum terselesaikan 278.508 290.485 108.886 Outstanding bills not yet cleared

Total liabilitas komitmen 632.177.127 585.548.470 474.643.949 Total commitment liabilities

Total liabilitas komitmen, neto 630.653.635 584.711.346 472.307.694 Total commitment liabilities, net

KONTINJENSI CONTINGENCIESTagihan kontinjensi Contingent receivablesPendapatan bunga dalam

penyelesaian 906.405 1.175.412 863.616Interest income on past due

accounts

Total tagihan kontinjensi 906.405 1.175.412 863.616 Total contingent receivablesLiabilitas kontinjensi Contingent liabilitiesBank garansi bank yang diberikan 25.130.000 24.355.107 13.613.800 Bank guarantees issued

Total liabilitas kontinjensi 25.130.000 24.355.107 13.613.800 Total contingent liabilities

Total liabilitas kontinjensi, neto 24.223.595 23.179.695 12.750.184 Total contingent liabilities, net

Total liabilitas komitmen dankontinjensi, neto 654.877.230 607.891.041 485.057.878

Total commitment andcontingent liabilities, net

Total liabilitas komitmen dankontinjensi pihak berelasi danpihak ketiga, neto 656.606.684 614.242.621 492.038.931

Total commitment andcontingent liabilities to related

parties and third parties, net

Page 286: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

270

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

96

21. PENDAPATAN BUNGA 21. INTEREST INCOME

2012 2011 2010Kredit yang diberikan 253.315.037 194.821.222 159.865.789 LoansPenempatan pada Bank Indonesia 13.358.955 21.720.407 11.255.421 Placements with Bank IndonesiaSurat-surat berharga 5.586.339 9.826.564 34.591.451 Marketable securitiesPenempatan pada bank lain 330.738 303.248 753.733 Placements with other banksLain-lain 51.026 118.632 52.548 Others

Total pendapatan bunga 272.642.095 226.790.073 206.518.942 Total interest income

22. BEBAN BUNGA 22. INTEREST EXPENSE

2012 2011 2010Deposito berjangka 113.682.255 93.753.508 83.352.981 Time depositsTabungan 18.111.306 16.864.119 15.648.775 Savings accountsGiro 7.521.093 5.770.571 5.194.548 Current accountsPremi penjaminan Pemerintah

(Catatan 34) 5.258.687 4.110.170 4.153.207Premiums on Goverment

guarantees (Note 34)Lain-lain 338.289 344.810 424.241 Others

Total beban bunga 144.911.630 120.843.178 108.773.752 Total interest expense

23. GAJI DAN TUNJANGAN 23. SALARIES AND EMPLOYEE BENEFITS

2012 2011 2010Gaji, upah dan imbalan kerja

(Catatan 33) 50.642.849 44.445.477 39.135.964Salaries, wages and employee

benefits (Note 33)Tunjangan lainnya 21.402.803 16.799.626 14.964.791 Others allowanceTunjangan Hari Raya 3.986.136 3.551.057 3.090.597 Holiday allowancesAsuransi 288.985 291.876 290.164 InsuranceLain-lain - 71.875 122.151 Others

Total gaji dan tunjangan 76.320.773 65.159.911 57.603.667Total salaries and employee

benefits

Termasuk di dalam beban gaji dan tunjanganterdapat gaji dan kompensasi lainnya yangdibayarkan kepada Direksi, Dewan Komisaris danmanajemen kunci (Catatan 27).

Salaries and employee benefits include salariesand compensation benefits for the Board ofDirectors, Board of Commissioners and keymanagement (Note 27).

Page 287: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

271

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

97

24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2012 2011 2010Penyusutan (Catatan 11) 5.997.938 6.342.045 5.855.676 Depreciation (Note 11)Outsourcing 4.695.799 4.711.758 6.786.251 OutsourcingKeamanan 3.611.472 2.184.330 2.226.810 SecurityKeperluan kantor dan barang

cetakan 3.498.647 4.647.265 4.087.645 Office supplies and printed materialsPemeliharaan dan perbaikan 2.997.226 3.518.463 3.279.939 Maintenance and serviceListrik, air dan gas 2.895.192 2.513.680 2.689.019 Electricity, water and gasPendidikan 2.096.743 1.646.987 2.619.965 EducationBiaya transaksi ATM Prima 2.036.748 2.097.989 3.333.167 Issuer transactions of ATM PrimaSewa 1.913.872 1.957.527 2.092.333 RentalTelepon dan faksimili 1.838.403 1.672.163 1.960.375 Telephone and fascimileIklan dan promosi 1.529.244 1.601.825 3.023.364 Advertising and promotionBahan bakar 1.351.015 1.264.237 1.184.719 FuelAdministrasi 1.283.685 1.484.306 1.511.735 AdministrationAsuransi 1.149.257 1.395.966 1.238.785 InsurancePengawasan, pemeriksaan dan

jasa profesional 567.859 1.361.045 827.438Supervision, audit and professional

feesPiranti lunak 484.824 529.697 1.974.485 SoftwarePembinaan kredit 216.547 226.695 1.398.865 Loans remedyLain-lain 3.417.590 2.715.068 4.379.427 OthersTotal beban umum dan

administrasi 41.582.061 41.871.046 50.469.998Total general and administrative

expenses

Termasuk di dalam beban umum dan administrasiterdapat honorarium yang dibayarkan kepada KomiteAudit adalah sebesar masing-masing sebesarRp400.680, Rp400.015 dan Rp352.000 untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012,2011 dan 2010.

General and administrative expenses includehonorarium for Audit Committee amounting toRp400,680, Rp400,015 and Rp352,000 for theyears ended December 31, 2012, 2011 and2010, respectively.

25. PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - NETO 25. NON-OPERATING INCOME - NET

2012 2011 2010Pendapatan non-operasional Non-operating incomeSewa (Catatan 39) 398.351 876.392 810.000 Rent (Note 39)Laba penjualan aset tetap, neto

(Catatan 11) 821.153 5.760 1.359.177Gain on sale of fixed assets, net

(Note11)Laba penjualan properti

terbengkalai (Catatan 12) - 18.669.248 -Gain on sale of abandoned property

(Note 12)Lain-lain (Catatan 39) 244.337 7.226.511 269.288 Others (Note 39)

Total pendapatan non-operasional 1.463.841 26.777.911 2.438.465 Total non-operating incomeBeban non-operasional Non-operating expensesLain-lain (165.530) (138.332) (167.640) Others

Total beban non-operasional (165.530) (138.332) (167.640) Total non-operating expensesTotal pendapatan non-

operasional, neto 1.298.311 26.639.579 2.270.825 Total non-operating income, net

Page 288: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

272

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

98

26. LABA PER SAHAM DASAR 26. BASIC EARNINGS PER SHARE

Rekonsiliasi faktor-faktor penentu perhitungan labaper saham dasar adalah sebagai berikut:

The reconciliating items in calculating basicearnings per share are as follows:

Laba per saham dasar untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2012:

Basic earnings per share for the year endedDecember 31, 2012:

2012

(i) Laba tahun berjalan 23.654.038 (a) Income for the year (i)

(ii) Rata-rata tertimbang saham yang beredar Weighted average number of shares (ii)

1 Januari 2012, modal ditempatkan dan disetor penuhsebesar Rp190.600.000 dengan nilai nominal perlembar saham Rp1.000 (nilai penuh) 190.600

January 1, 2012, issued and fully paid-up capitalamounting to Rp190,600,000 with nominal value

(full amount) of Rp1,000 per share

17 September 2012: September 17, 2012:

Pemecahan saham, penurunan nilai per lembar sahamdari Rp1.000 (nilai penuh) menjadi Rp100 (nilai penuh)untuk modal ditempatkan dan disetor penuh sebesarRp190.600.000 1.906.000 (b)

Stock split, decrease in the nominal value pershare from Rp1,000 (full amount) to become

Rp100 (full amount) for the issued and fully paid-up capital of Rp190,600,000

Kapitalisasi saldo laba per tanggal 31 Desember 2011menjadi modal ditempatkan dan disetor penuh sebesarRp117.500.000 dengan nilai per lembar saham Rp100(nilai penuh) 1.175.000 (c)

Capitalization of retained earnings as ofDecember 31, 2011 into issued and fully paid-up

capital amounting to Rp117,500,000 with thenominal value of Rp100 (full amount) per share

Jumlah lembar saham yang berdampak retrospektifpada tanggal 1 Januari 2012 3.081.000 (d = b + c)

Number of shares which were appliedretrospectively to January 1, 2012

Rata-rata tertimbang saham biasa untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2012(365 hari x (d))/365 3.081.000 (e)

Weighted average number of shares for the yearended December 31, 2012

(365 days x (d))/365

(iii) Laba per saham dasar (dalam Rupiah penuh) 8 (a/e) Basic earnings per share (in full Rupiah) (iii)

Laba per saham dasar untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2011:

Basic earnings per share for the year endedDecember 31, 2011:

2011

(i) Laba tahun berjalan 38.684.467 (a) Income for the year (i)

(ii) Rata-rata tertimbang saham yang beredar Weighted average number of shares (ii)

1 Januari 2011 91.600 (b) January 1, 2011

31 Desember 2011 (pengaruh retrospektif pemecahansaham dan kapitalisasi saldo laba dan laba bersihmenjadi modal disetor tahun 2012) 3.081.000 (c)

December 31, 2011 (retrospective effect ofstock split and capitalization of retained

earnings and net income to become fullypaid-up capital in 2012)

Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011(365 hari x (c))/365 3.081.000 (d)

Weighted average number of shares for theyear ended December 31, 2011

(365 days x(c))/365

(iii) Laba per saham dasar (dalam Rupiah penuh) 13 (a/d) Basic earnings per share (in full Rupiah) (iii)

Page 289: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

273

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

99

26. LABA PER SAHAM DASAR(lanjutan) 26. BASIC EARNINGS PER SHARE (continued)

Laba per saham dasar untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2010:

Basic earnings per share for the year endedDecember 31, 2010:

2010

(i) Laba tahun berjalan 22.677.030 (a) Income for the year (i)

(ii) Rata-rata tertimbang saham yang beredar Weighted average number of shares (ii)

1 Januari 2010 91.600 (b) January 1, 2010

31 Desember 2010 (pengaruh retrospektif pemecahansaham dan kapitalisasi saldo laba dan laba bersihmenjadi modal disetor tahun 2012) 3.081.000 (c)

December 31, 2010 (retrospective effect ofstock split and capitalization of retained

earnings and net income to become fullypaid-up capital in 2012)

Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010(365 hari x (c))/365 3.081.000 (d)

Weighted average number of shares for theyear ended December 31, 2010

(365 days x(c))/365

(iii) Laba per saham dasar (dalam Rupiah penuh) 7 (a/d) Basic earnings per share (in full Rupiah) (iii)

27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 27. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan normal usaha, Bank melakukantransaksi dengan pihak berelasi karena hubungankepemilikan dan/atau kepengurusan. Semuatransaksi dengan pihak-pihak berelasi telahdilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telahdisepakati bersama.

In the normal course of business, the Bankenters into certain transactions with parties whichare related to the management and/or owned bythe same ultimate shareholder. All transactionswith related parties have met the agreed termsand conditions.

Jenis hubungan dan unsur transaksi pihak berelasipada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010:

Type of relationships and related partiestransactions as of December 31, 2012, 2011 and2010:

Pihak berelasi/Related parties

Jenis hubungan/Types of relationship

Unsur transaksi pihak berelasi/Related party transactions

Manajemen Kunci/Key Management

Komisaris, Direktur, Pemimpin Divisi, dan PemimpinWilayah dan keluarganya/Commissioners, Directors,Heads of Divisions, and Regional Heads and their familymembers

Penempatan dana/Fund placement,Kredit yang diberikan/Loans

Alim Markus Pemegang saham Bank/The Bank's shareholder Penempatan dana/Fund placement, Pihak pembeliproperti terbengkalai/Buyer of abandoned property

Alim Mulia Sastra Pemegang saham Bank/The Bank's shareholder Penempatan dana/Fund placementAlim Prakasa Pemegang saham Bank/The Bank's shareholder Penempatan dana/Fund placementAlim Satria Pemegang saham Bank/The Bank's shareholder Penempatan dana/Fund placementAngkasa Rachmawati Pemegang saham Bank/The Bank's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Alim Investindo Pemegang saham Bank/The Bank's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Guna Investindo Pemegang saham Bank/The Bank's shareholder Penempatan dana/Fund placementDana Pensiun Lembaga KeuanganBank Maspion

Hubungan dengan Bank melalui hubungankepengurusan/Related by the Bank through management

Penempatan dana/Fund placement

PT Alaska Maspion Indonesia Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Alaska Maspion Indonesia (I) Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Alaskair Maspion Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement, Letters of

Credit, Tagihan akseptasi/Acceptances receivablePT Alaskair Maspion (I) Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Alumindo Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Alumindo (I) Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Alumindo Industrial Estate Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Alumindo Light Metal IndustryTbk

Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement, BankGaransi/Bank Guarantee

Page 290: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

274

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

100

27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)

27. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES(continued)

Jenis hubungan dan unsur transaksi pihak berelasipada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010(lanjutan):

Type of relationships and related partiestransactions as of December 31, 2012, 2011 and2010 (continued):

Pihak berelasi/Related parties

Jenis hubungan/Types of relationship

Unsur transaksi pihak berelasi/Related party transactions

PT Anekakabel Ciptaguna Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement, BankGaransi/Bank Guarantee

PT Anugerah Investindo Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Altap Prima Industrial Estate Grup pemegang saham/Group's shareholder Sewa dibayar dimuka/Prepaid rentPT Bintang Osowilangon Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Bumi Maspion Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Citra Maspion Contractor Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Furukawa Indal Aluminium Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Heisei Stainless Steel Ind Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Husin Investama Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Indal Aluminium Industry Tbk Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Indal Compact Aluminium Ind. Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Indal Investindo Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Indal Servis Sentra Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Indal Steel Pipe Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement, Bank

Garansi/Bank GuaranteePT Indal Steel Pipe/Alim Satria Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Indalex Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement, Bank

Garansi/Bank GuaranteePT Ishizuka Maspion Indonesia Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement, Letters of

CreditPT Jasa Sejahtera Abadi Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Marindo Investama Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement, Bank

Garansi/Bank Guarantee, Letters of Credit,Tagihan akseptasi/Acceptances receivable

PT Maspion Bazar Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion Elektronik Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement,Tagihan

akseptasi/Acceptances receivable, Letters of CreditPT Maspion Flateware Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion Industrial Estate Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion Investindo Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion Kencana Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement, Tagihan

akseptasi/Acceptances receivable, Letters of CreditPT Maspion Q.Q. Heisei Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion Q.Q. Ishizuka Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion Q.Q. ISI Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion Q.Q. Smoci Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion Q.Q. SMTP Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion Q.Q. SMTPI Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion Q.Q. Srithai Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion Q.Q. TFC Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion Trading Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion Transsindo Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maspion/Maxim Houseware Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Maxim Housewares Indonesia Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement, Letters of

CreditPT Maxim Maspion Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement, Letters of

CreditPT Mulindo Investama Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Multi Entertainment Xenter Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Prakindo Investama Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Satria Investindo Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Shanghai Maspion Oleo

Chemical IndustryGrup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement

PT Shanghai Maspion ToothpasteIndustry

Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement

PT Srithai Maspion Indonesia Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement, Tagihanakseptasi/Acceptances receivable, Letters ofCredit

PT TFC Maspion Indonesia Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placementPT Trisulapack Indah Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement

Page 291: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

275

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

101

27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)

27. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES(continued)

Jenis hubungan dan unsur transaksi pihak berelasipada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010(lanjutan):

Type of relationships and related partiestransactions as of December 31, 2012, 2011 and2010 (continued):

Pihak berelasi/Related parties

Jenis hubungan/Types of relationship

Unsur transaksi pihak berelasi/Related party transactions

Satelindo Q.Q. Bank MaspionIndonesia

Grup pemegang saham/Group's shareholder Penempatan dana/Fund placement

Budiono K/&Puspita (Segoro W.M) Keluarga pemegang saham/Family member of shareholder Penempatan dana/Fund placement,Kredit yang diberikan/Loans

Alim Husin Keluarga pemegang saham/Family member of shareholder Penempatan dana/Fund placementDaniel Kodradjaja Keluarga pemegang saham/Family member of shareholder Penempatan dana/Fund placementDiana Alim Keluarga pemegang saham/Family member of shareholder Penempatan dana/Fund placementJimmy Kodradjaja Keluarga pemegang saham/Family member of shareholder Penempatan dana/Fund placementSilvy Kodradjaja Keluarga pemegang saham/Family member of shareholder Penempatan dana/Fund placementSrijanti Keluarga pemegang saham/Family member of shareholder Penempatan dana/Fund placementWiliana Alim Keluarga pemegang saham/Family member of shareholder Penempatan dana/Fund placement

Saldo kredit yang diberikan, sewa dibayar dimukadan simpanan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The outstanding balances of loans, prepaid rentand deposits from related parties were as follows:

2012 2011 2010ASET ASSETSKredit yang diberikan Loans

Manajemen kunci dan keluarga 1.039.527 1.192.585 923.904Key management and their family

membersKeluarga pemegang saham 8 640.060 534.106 Family members of shareholders

Total kredit yang diberikan(Catatan 8h) 1.039.535 1.832.645 1.458.010 Total loans (Note 8h)

Beban dibayar dimuka Prepaid expenseSewa dibayar dimuka

(Catatan 10) 16.705.085 17.600.000 18.494.915 Prepaid rent (Note 10)

Total 17.744.620 19.432.645 19.952.925 Total

Persentase terhadap jumlah aset 0,52% 0,69% 0,89% Percentage of total assets

LIABILITAS LIABILITIESSimpanan dari nasabah

(Catatan 14) 248.678.245 130.541.176 123.520.159 Deposits from customers (Note 14)

Persentase terhadap jumlahliabilitas 8,20% 5,37% 6,12% Percentage of total liabilities

Simpanan dari nasabah tersebut merupakansimpanan dari pemegang saham, karyawan kuncibeserta keluarga.

Deposits from customers represent deposits fromshareholders, key employees and their familymembers.

Pada tanggal 25 Maret 2011, Bapak Alim Markus,pemegang saham Bank, membeli propertiterbengkalai Bank yang berlokasi di Jalan PemudaNo. 94-98, Surabaya (Catatan 12).

On March 25, 2011, Mr. Alim Markus, the Bank’sshareholder, bought the Bank’s abandonedproperty located at Jalan Pemuda No. 94-98,Surabaya (Note 12).

Bank membayar beban pensiun iuran pasti padaDana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT BankMaspion Indonesia masing-masing untuk tahun yangberakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012,2011 dan 2010 (Catatan 33).

The Bank paid defined contribution pensionexpense to Financial Institutions RetirementFund (DPLK) PT Bank Maspion Indonesia for theyears ended December 31, 2012, 2011 and2010, respectively (Note 33).

Page 292: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

276

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

102

27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)

27. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES(continued)

Komitmen dan kontinjensi Commitments and contingencies

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010,saldo komitmen dan kontinjensi kepada pihakberelasi masing-masing sebesar Rp1.729.454,Rp6.351.580 dan Rp6.981.053 (Catatan 20).

As of December 31, 2012, 2011 and 2010,outstanding commitments and contingencies torelated parties were Rp1,729,454, Rp6,351,580and Rp6,981,053, respectively (Note 20).

Kompensasi kepada personil manajemen kunciBank

Compensation of key management personnelof the Bank

Manajemen kunci termasuk dewan komisaris dandireksi Bank. Rincian atas kompensasi yangdiberikan adalah sebagai berikut:

Key management includes the Bank’s Board ofCommissioners and Board of Directors. Thedetails of compensation provided are as follows:

2012 2011 2010Dewan Komisaris Board of CommissionersRemunerasi (gaji, bonus, tunjangan

rutin) 5.318.360 3.927.155 3.411.140Remuneration (salary, bonus, routine

allowance)Fasilitas lain-lain 1.584.729 659.350 659.350 Other facilities

Total (Catatan 23) 6.903.089 4.586.505 4.070.490 Total (Note 23)Direksi Board of DirectorsRemunerasi (gaji, bonus, tunjangan

rutin) 8.942.320 7.487.738 6.508.255Remuneration (salary, bonus, routine

allowance)Fasilitas lain-lain 2.061.500 1.796.675 1.791.675 Other facilities

Total (Catatan 23) 11.003.820 9.284.413 8.299.930 Total (Note 23)

Manajemen kunci 11.424.535 7.900.316 6.395.366 Key managementTotal kompensasi manajemen

kunci 29.331.444 21.771.234 18.765.786Total compensation of key

management

28. INFORMASI SEGMEN 28. SEGMENT INFORMATION

Seperti yang dijelaskan di Catatan 2aa, Bank padasaat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal.Pada saat ini, Bank hanya menganalisa segmensecara geografis dimana manajemen menelaahlaporan internal manajemen secara bulanan untukmasing-masing area.

As disclosed in Note 2aa, the Bank is beingmanaged as a single operating segment.Currently, the Bank only performs segmentanalysis based on the geographical area wherethe management reviews internal managementreports on a monthly basis.

Informasi mengenai hasil dari tiap area geografisdisajikan di bawah ini:

Information regarding the results of eachgeographical area is included below:

31 Desember/December 31, 2012

Jakarta

JawaBarat/

West Java

JawaTengah/

Central JavaJawa Timur/

East Java Bali Sulawesi Sumatera Total

Pendapatan (beban) bunga, neto 48.698.315 13.800.471 20.098.385 30.844.156 7.637.069 (2.742.349) 9.394.418 127.730.465 Interest income (expense), netBeban operasional lainnya, neto (13.903.903) (3.971.277) (7.444.417) (61.781.925) (3.127.191) (3.261.711) (4.032.934) (97.523.358) Other operating expense, netPendapatan (beban) non-

operasional, neto 159.476 (10.792) 19.666 1.157.092 (7.136) (11.228) (8.767) 1.298.311Non-operating income

(expense), netTotal pendapatan (beban)

eksternal 34.953.888 9.818.402 12.673.634 (29.780.677) 4.502.742 (6.015.288) 5.352.717 31.505.418 Total external income (expense)Pendapatan (beban) antar area (24.292.383) (10.427.548) (9.389.029) 40.379.511 (2.610.802) 8.021.260 (1.681.009) - Inter-area income (expense)

Total pendapatan (beban) area 10.661.505 (609.146) 3.284.605 10.598.834 1.891.940 2.005.972 3.671.708 31.505.418 Total area income (expense)

Kredit yang diberikan, neto 804.583.617 152.128.207 342.206.024 1.018.757.179 126.762.100 46.038.151 194.041.589 2.684.516.867 Loans, netAset tetap, neto 22.453.626 8.033.088 5.105.634 22.765.082 3.037.440 3.085.548 5.245.341 69.725.759 Fixed assets, netTotal aset 842.574.071 163.831.280 359.208.021 1.643.343.848 134.930.905 52.747.405 206.647.171 3.403.282.701 Total assetsTotal liabilitas 512.152.429 43.613.419 232.869.151 1.714.235.449 94.446.954 178.229.507 257.838.164 3.033.385.073 Total liabilities

Page 293: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

277

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

103

28. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 28. SEGMENT INFORMATION (continued)

31 Desember/December 31, 2011

Jakarta

JawaBarat/

West Java

JawaTengah/

Central JavaJawa Timur/

East Java Bali Sulawesi Sumatera Total

Pendapatan (beban) bunga, neto 34.846.359 10.166.017 18.487.535 35.057.967 4.784.576 (2.900.915) 5.505.356 105.946.895 Interest income (expense), netBeban operasional lainnya, neto (13.154.868) (2.817.136) (7.100.515) (51.793.397) (2.997.005) (2.341.936) (4.083.205) (84.288.062) Other operating expense, netPendapatan (beban) non-

operasional, neto 39.772 1.661 (18.155) 26.639.660 (5.102) (9.551) (8.706) 26.639.579Non-operating income

(expense), netTotal pendapatan (beban)

eksternal 21.731.263 7.350.542 11.368.865 9.904.230 1.782.469 (5.252.402) 1.413.445 48.298.412 Total external income (expense)Pendapatan (beban) antar area (18.078.008) (8.741.750) (10.246.969) 30.054.004 (956.526) 8.575.571 (606.322) - Inter-area income (expense)

Total pendapatan (beban) area 3.653.255 (1.391.208) 1.121.896 39.958.234 825.943 3.323.169 807.123 48.298.412 Total area income (expense)

Kredit yang diberikan, neto 548.913.181 111.049.554 260.974.643 749.878.799 83.678.700 35.719.438 121.379.939 1.911.594.254 Loans, netAset tetap, neto 12.775.225 7.282.953 3.545.615 15.989.813 3.398.701 3.249.710 5.487.695 51.729.712 Fixed assets, netTotal aset 392.590.646 32.302.508 183.570.755 1.806.500.459 94.746.195 143.424.117 144.447.186 2.797.581.866 Total assetsTotal liabilitas 388.808.931 33.687.716 182.303.424 1.446.656.443 93.911.251 140.091.448 143.579.063 2.429.038.276 Total liabilities

31 Desember/December 31, 2010

Jakarta

JawaBarat/

West Java

JawaTengah/

Central JavaJawa Timur/

East Java Bali Sulawesi Sumatera Total

Pendapatan (beban) bunga, neto 25.953.976 5.396.715 18.538.893 48.708.692 1.779.459 (4.868.999) 2.236.454 97.745.190 Interest income (expense), netBeban operasional lainnya, neto (13.963.030) (2.800.948) (8.157.989) (35.550.104) (2.964.324) (2.865.493) (3.595.380) (69.897.268) Other operating expense, netPendapatan (beban) non-

operasional, neto 192.980 51.704 99.973 1.667.785 (7.628) 134.293 131.718 2.270.825Non-operating income

(expense), netTotal pendapatan (beban)

eksternal 12.183.926 2.647.471 10.480.877 14.826.373 (1.192.493) (7.600.199) (1.227.208) 30.118.747 Total external income (expense)Pendapatan (beban) antar area (6.938.814) (3.859.299) (7.192.380) 4.356.531 1.526.435 9.155.275 2.952.252 - Inter-area income (expense)

Total pendapatan (beban) area 5.245.112 (1.211.828) 3.288.497 19.182.904 333.942 1.555.076 1.725.044 30.118.747 Total area income (expense)

Kredit yang diberikan, neto 406.619.445 94.647.456 264.067.865 573.887.249 57.127.582 23.073.386 83.300.966 1.502.723.949 Loans, netAset tetap, neto 11.879.713 5.143.942 3.668.008 27.400.123 3.385.002 2.850.497 5.658.188 59.985.473 Fixed assets, netTotal aset 308.266.552 37.137.016 174.039.520 1.417.500.768 73.785.423 126.561.141 110.834.317 2.248.124.737 Total assetsTotal liabilitas 303.021.440 38.348.844 170.751.023 1.197.577.488 73.451.481 125.006.065 109.109.273 2.017.265.614 Total liabilities

Pendapatan antar area pada dasarnya berasal daritransaksi transfer dana antar area.

The inter-area income was mainly derived frominter-area fund transfer.

29. MANAJEMEN RISIKO 29. RISK MANAGEMENT

Penerapan manajemen risiko yang baik harusdidukung oleh kerangka manajemen risiko yangmeliputi: (1) risk governance yang memadai, (2)kecukupan kebijakan manajemen risiko, prosedurdan penetapan limit risiko, (3) kecukupan prosesidentifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalianmanajemen risiko yang didukung oleh SistemInformasi Manajemen risiko yang memadai, dan (4)sistem pengendalian intern yang komprehensif.

A solid risk management practices requires arobust risk management framework includes: (1)robust risk governance, (2) adequacy of riskmanagement policies, procedures andestablishment of risk limits, (3) adequacy of riskmanagement identification, measurement,monitoring, control and supported by adequaterisk Management Information System, and (4)comprehensive internal control system.

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan DireksiBank sangatlah penting, termasuk membentukbeberapa unit kerja yang bersifat permanen maupunkomite untuk menunjang proses pengendalian risiko.Hal ini diwujudkan dengan pembentukan SatuanKerja Manajemen Risiko serta beberapa komiteseperti Komite Pemantau Risiko, Komite ManajemenRisiko, Assets and Liabilities Committee, KomitePenyelesaian Permasalahan Kepegawaian, ITSteering Committee, Komite Produk dan KomiteKebijakan.

Active monitoring from the Board ofCommissioners and the Board of Directors isessential, including establishing severalpermanent working units or ad hoc committees tosupport the risks control process. This isimplemented by establishing a Risk ManagementUnit and other several committees such as RiskMonitoring Committee, Risk ManagementCommittee, Assets and Liabilities Committee,Personnel Committee, IT Steering Committee,Product Committee and Policy Committee.

Page 294: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

278

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

104

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

Bank juga selalu menyempurnakan seluruhketentuan internal terkait pengelolaan risiko, baik darisisi kebijakan, pedoman, prosedur maupunpemanfaatan teknologi informasi sesuai denganperkembangan internal maupun eksternal.

The Bank also continously improves internalpolicies related to risk management, includingpolicies, standardized operations, procedures,and information technology utilization in line withinternal and external development.

Profil risiko Risk profile

Berdasarkan ketentuan Bank IndonesiaNo. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentangPenerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum,yang selanjutnya telah diubah dengan PBINo. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, yangmewajibkan bank untuk menyampaikan laporan profilrisiko triwulanan sejak tahun 2005.

In accordance with Bank Indonesia regulationNo. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 regardingRisk Management Implementation ForCommercial Banks, which has been amended byPBI No. 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009,banks are required to submit the quarterly riskprofile reports starting in 2005.

Pada tahun 2011, Bank Indonesia mengeluarkanPeraturan No. 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011perihal penilaian tingkat kesehatan bank umum, yangdilakukan sesuai dengan lampiran SE BINo. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, dimanaprofil risiko merupakan bagian tak terpisahkan daripenilaian tingkat kesehatan yang dimaksud.

In 2011, Bank Indonesia issued regulationNo. 13/1/PBI/2011 dated January 5, 2011 aboutthe assessment of commercial bank healthrating, and has been carried out in accordancewith appendix SE BI No. 13/24/DPNP datedOctober 25, 2011, where the risk profile is anintegral part of the assessment.

Terkait penerapan manajemen risiko, Bankmenyusun laporan profil risiko triwulanan secara selfassessment. Dari hasil self assessment, profil risikotriwulanan yang disampaikan kepada Bank Indonesiahingga posisi Desember 2012, predikat risiko Banksecara keseluruhan tetap berada pada tingkat risikokomposit “low to moderate”.

In relation to the implementation of riskmanagement, the Bank prepares the quarterlyrisk profile reports on a self assessment basis.Based on the self assessment results, thequarterly risk profile reports, which is submitted toBank Indonesia up to December 2012, assessedthe Bank’s overall risk profile which is at the lowto moderate composite risk level.

Risiko kredit Credit risk

Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentangPerubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risikobagi Bank Umum dimana risiko kredit didefinisikansebagai risiko akibat wanprestasi debitur/pihak lawan(counterparty) dalam memenuhi liabilitas kepadaBank. Dalam mengelola risiko kredit, Bank telahmemiliki kebijakan dan pedoman perkreditan yangmeliputi pengajuan dan persetujuan kredit,pemantauan eksposur, pengelolaan kreditbermasalah dan manajemen portofolio. Kebijakantersebut disempurnakan secara berkala, dengantetap didasarkan pada prinsip pengelolaan risikoyang independen sesuai dengan peraturan BankIndonesia dan peraturan eksternal lainnya.

PBI No. 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009concerning Amendment to Bank IndonesiaRegulation No. 5/8/PBI/2003 on the Applicationof Risk Management for Commercial Banksdefines credit risk is the risk of debtors and/orcounterparties failure to fulfil their obligations tothe Bank. In managing credit risk, the Bank hascredit policies and standard operating proceduresencompassing credit proposal and approvalcriteria, exposure monitoring, remedialmanagement and portfolio management. Thosepolicies and procedures are enhancedperiodically in accordance with independent riskmanagement principles based on Bank Indonesiaregulations and other external regulations.

Dalam rangka pengendalian risiko kredit secarakomprehensif, Bank terus meninjau danmenyempurnakan pelaksanaan fungsi pengendalianrisiko kredit yang dijalankan oleh risk taking unitdiantaranya dengan pembentukan fungsi analiskredit di cabang.

In the comprehensive credit risk control, the Bankcontinuously reviews and improves the credit riskcontrol function which is conducted by the risktaking unit, among others, by establishing a creditanalyst function in the branch.

Page 295: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

279

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

105

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

Pengelolaan risiko kredit yang lebih khususdilakukan atas portofolio kredit yang bermasalah.Upaya yang dilakukan diantaranya adalahrestrukturisasi fasilitas kredit yang bermasalah,pembentukan pencadangan untuk menutup potensikerugian, hingga pelaksanaan hapus buku. Prosespengelolaan kredit bermasalah telah diatur secaratersendiri, termasuk pembentukan unit kerja khususuntuk mengelola kredit bermasalah.

Specific credit risk management is performed onthe non-performing loans portfolio. Such efforts,amongst others, are restructuring of non-performing loans, providing allowances to coverpotential losses, and write-offs. Specific policy onnon-performing loans management process hasbeen implemented, including establishing specialworking units to handle such loans.

Bank telah menjalankan proses identifikasi,pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risikoyang mencakup profil risiko kredit secara terintegrasidalam suatu proses manajemen risiko yangkomprehensif.

The Bank identifies, measures, monitors, andcontrols risks which include credit risk profilesintegrated in a comprehensive risk managementprocess.

a. Risiko kredit maksimum a. Maximum credit risk

Untuk aset keuangan yang diakui di laporanposisi keuangan, eksposur maksimum terhadaprisiko kredit sama dengan nilai tercatat bersihseperti yang diungkapkan pada laporan posisikeuangan. Untuk bank garansi yang diterbitkan,eksposur maksimum terhadap risiko kreditadalah nilai maksimum yang harus dibayarkanoleh Bank jika liabilitas atas bank garansitersebut terjadi. Untuk fasilitas kredit kepadanasabah yang belum digunakan, eksposurmaksimum terhadap risiko kredit adalah sebesarkomitmen tersebut.

For financial assets recognized in thestatements of financial position, themaximum exposure to credit risk equals theircarrying amounts of the assets as reportedin the statements of financial position. Forthe bank guarantees issued, the maximumexposure to credit risk is the maximumamount that the Bank has to pay if theobligations under the bank guaranteesissued. For unused loan commitmentsgranted to customers, the maximumexposure to credit risk is the committedamount.

Tabel di bawah ini menyajikan eksposurmaksimum Bank terhadap risiko kredit untukinstrumen keuangan pada laporan posisikeuangan (on-statements of financial position),tanpa memperhitungkan agunan yang dimilikiatau perlindungan kredit lainnya:

The following table presents the Bank’smaximum exposure to credit risk of financialinstruments at on-statements of financialposition, without taking into account anycollateral held or other credit enhancements:

2012 2011 2010Giro pada Bank Indonesia 245.604.132 199.837.543 156.312.005 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 22.339.130 13.068.701 16.988.757 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 138.632.772 347.243.729 264.887.829Placements with Bank Indonesia and

other banksSurat-surat berharga 108.138.833 166.023.491 152.115.635 Marketable securitiesTagihan akseptasi 1.834.799 2.838.223 5.800.158 Acceptance receivableKredit yang diberikan 2.684.516.867 1.911.594.254 1.502.723.949 LoansPiutang bunga 10.534.794 7.182.060 6.268.179 Interest receivablesAset lain-lain*) 72.773 62.673 119.212 Other assets*)

Total 3.211.674.100 2.647.850.674 2.105.215.724 Total

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akanditerima.

*) Other assets consist of fees and commissionsreceivable.

Page 296: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

280

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

106

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko kredit maksimum (lanjutan) a. Maximum credit risk (continued)

Eksposur risiko kredit terhadap rekeningadministratif pada tanggal-tanggal 31 Desember2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Credit risk exposures relating toadministrative accounts items as ofDecember 31, 2012, 2011 and 2010:

2012 2011 2010Fasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan 625.575.775 573.331.701 474.752.545Unused loan commitments granted

to customersBank garansi yang diberikan 25.369.499 24.661.561 14.618.867 Bank guarantees issued

Total 650.945.274 597.993.262 489.371.412 Total

b. Risiko konsentrasi kredit b. Credit concentration risk

Tabel berikut menggambarkan rincian eksposurkredit Bank pada nilai tercatat (tanpamemperhitungkan agunan atau pendukungkredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkanarea geografis pada tanggal 31 Desember 2012,2011 dan 2010. Untuk tabel ini, Bank telahmengalokasikan eksposur area berdasarkanwilayah geografis tempat mereka beroperasi.

The following tables provide details of theBank’s credit exposures at their carryingamounts (without taking into account anycollateral held or other creditenhancements), as categorized bygeographical region as of December 31,2012, 2011 and 2010. For these tables, theBank has allocated exposures to the regionsbased on the geographical area whereactivities are undertaken.

(i) Konsentrasi risiko kredit berdasarkan geografis(tidak diaudit)

(i) Concentration of credit risk by geography(unaudited)

31 Desember/December 31, 2012

JakartaJawa Barat/West Java

JawaTengah/

Central JavaJawa Timur/

East Java Bali Sulawesi Sumatera Total

Giro pada BankIndonesia - - - 245.604.132 - - - 245.604.132

Current accounts withBank Indonesia

Giro pada bank lain - 29.992 1.199.035 21.003.946 2.409 102.454 5.084 22.342.920Current accounts with

other banksPenempatan pada Bank

Indonesia dan banklain - - - 138.632.772 - - - 138.632.772

Placements with Bank Indonesia and other

banksSurat-surat berharga - - - 108.138.833 - - - 108.138.833 Marketable securitiesTagihan akseptasi 1.244.984 - - 589.815 - - - 1.834.799 Acceptances receivableKredit yang diberikan 805.959.323 152.594.721 342.893.345 1.022.331.468 127.117.204 46.147.811 194.241.955 2.691.285.827 LoansPiutang bunga 3.780.678 528.618 1.264.931 3.441.855 540.973 158.019 819.720 10.534.794 Interest receivablesAset lain-lain*) 2.282 677 7.255 51.232 754 10.523 50 72.773 Other assets*)

Total 810.987.267 153.154.008 345.364.566 1.539.794.053 127.661.340 46.418.807 195.066.809 3.218.446.850 TotalDikurangi: Cadangan

kerugian penurunannilai (1.375.706) (466.514) (687.321) (3.578.079) (355.104) (109.660) (200.366) (6.772.750)

Less: Allowance forimpairment losses

Total, neto 809.611.561 152.687.494 344.677.245 1.536.215.974 127.306.236 46.309.147 194.866.443 3.211.674.100 Total, net

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable.

Page 297: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

281

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

107

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko konsentrasi kredit (lanjutan) b. Credit concentration risk (continued)

(i) Konsentrasi risiko kredit berdasarkan geografis(tidak diaudit) (lanjutan)

(i) Concentration of credit risk by geography(unaudited) (continued)

31 Desember/December 31, 2011

JakartaJawa Barat/West Java

JawaTengah/

Central JavaJawa Timur/

East Java Bali Sulawesi Sumatera TotalGiro pada Bank

Indonesia - - - 199.837.543 - - - 199.837.543Current accounts with

Bank Indonesia

Giro pada bank lain - 61.359 1.766.928 8.073.416 1.502.142 1.663.728 18.083 13.085.656Current accounts with

other banksPenempatan pada Bank

Indonesia dan banklain - - - 347.255.929 - - - 347.255.929

Placements with Bank Indonesia and other

banksSurat-surat berharga - - - 166.023.491 - - - 166.023.491 Marketable securitiesTagihan akseptasi 2.838.223 - - - - - - 2.838.223 Acceptances receivableKredit yang diberikan 549.820.221 111.263.502 261.575.638 753.234.698 83.962.628 35.800.989 121.956.046 1.917.613.722 LoansPiutang bunga 2.318.507 354.099 1.004.272 2.612.137 350.682 104.112 438.251 7.182.060 Interest receivablesAset lain-lain*) 4.209 1.100 14.245 21.718 710 20.691 - 62.673 Other assets*)Total 554.981.160 111.680.060 264.361.083 1.477.058.932 85.816.162 37.589.520 122.412.380 2.653.899.297 TotalDikurangi: Cadangan

kerugian penurunannilai (907.040) (214.002) (602.586) (3.380.543) (285.280) (83.049) (576.123) (6.048.623)

Less: Allowance forimpairment losses

Total, neto 554.074.120 111.466.058 263.758.497 1.473.678.389 85.530.882 37.506.471 121.836.257 2.647.850.674 Total, net

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable.

31 Desember/December 31, 2010

JakartaJawa Barat/West Java

JawaTengah/

Central JavaJawa Timur/

East Java Bali Sulawesi Sumatera TotalGiro pada Bank

Indonesia - - - 156.312.005 - - - 156.312.005Current accounts with

Bank Indonesia

Giro pada bank lain - 9.460 2.122.546 14.194.270 - 679.522 5.989 17.011.787Current accounts with

other banksPenempatan pada Bank

Indonesia dan banklain - - - 264.909.376 - - - 264.909.376

Placements with Bank Indonesia and other

banksSurat-surat berharga - - - 152.115.635 - - - 152.115.635 Marketable securitiesTagihan akseptasi 5.690.632 - - 109.526 - - - 5.800.158 Acceptances receivableKredit yang diberikan 407.798.372 95.012.441 265.808.855 577.333.429 57.338.044 23.162.267 83.565.439 1.510.018.847 LoansPiutang bunga 1.641.086 296.659 884.068 2.810.873 270.131 69.311 296.051 6.268.179 Interest receivablesAset lain-lain*) 13.873 1.700 23.495 39.976 2.054 38.114 - 119.212 Other assets*)Total 415.143.963 95.320.260 268.838.964 1.167.825.090 57.610.229 23.949.214 83.867.479 2.112.555.199 TotalDikurangi: Cadangan

kerugian penurunannilai (1.178.927) (364.994) (1.742.899) (3.488.222) (210.461) (89.493) (264.479) (7.339.475)

Less: Allowance forimpairment losses

Total, neto 413.965.036 94.955.266 267.096.065 1.164.336.868 57.399.768 23.859.721 83.603.000 2.105.215.724 Total, net

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable.

Eksposur risiko kredit atas rekeningadministratif pada tanggal 31 Desember 2012,2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Credit risk exposure related to administrativeaccounts as of December 31, 2012, 2011 and2010 are as follows:

31 Desember/December 31, 2012

JakartaJawa Barat/West Java

JawaTengah/

Central JavaJawa Timur/

East Java Bali Sulawesi Sumatera Total

Fasilitas kredit kepadanasabah yang belumdigunakan 125.619.454 22.067.221 71.501.902 313.019.709 30.690.590 23.707.257 38.969.642 625.575.775

Unused loans commitments granted

to customersBank garansi yang

diberikan 3.139.499 550.000 4.900.000 5.780.000 1.950.000 1.950.000 7.100.000 25.369.499 Bank guarantees issued

Total 128.758.953 22.617.221 76.401.902 318.799.709 32.640.590 25.657.257 46.069.642 650.945.274 Total

Page 298: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

282

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

108

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko konsentrasi kredit (lanjutan) b. Credit concentration risk (continued)

(i) Konsentrasi risiko kredit berdasarkan geografis(tidak diaudit) (lanjutan)

(i) Concentration of credit risk by geography(unaudited) (continued)

31 Desember/December 31, 2011

JakartaJawa Barat/West Java

JawaTengah/

Central JavaJawa Timur/

East Java Bali Sulawesi Sumatera Total

Fasilitas kredit kepadanasabah yang belumdigunakan 128.858.495 15.055.804 77.430.542 268.576.553 28.682.385 22.569.535 32.158.387 573.331.701

Unused loans commitments granted

to customersBank garansi yang

diberikan 3.238.659 550.000 5.375.000 6.547.902 900.000 1.950.000 6.100.000 24.661.561 Bank guarantees issued

Total 132.097.154 15.605.804 82.805.542 275.124.455 29.582.385 24.519.535 38.258.387 597.993.262 Total

31 Desember/December 31, 2010

JakartaJawa Barat/West Java

JawaTengah/

Central JavaJawa Timur/

East Java Bali Sulawesi Sumatera Total

Fasilitas kredit kepadanasabah yang belumdigunakan 107.757.204 9.381.124 60.325.851 233.515.719 17.691.420 23.380.907 22.700.320 474.752.545

Unused loans commitments granted

to customersBank garansi yang

diberikan 4.425.381 50.000 4.400.000 3.843.486 300.000 700.000 900.000 14.618.867 Bank guarantees issued

Total 112.182.585 9.431.124 64.725.851 237.359.205 17.991.420 24.080.907 23.600.320 489.371.412 Total

(ii) Konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektorindustri (tidak diaudit)

(ii) Concentration of credit risk by industry sector(unaudited)

Tabel berikut ini menggambarkan rincianeksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpamemperhitungkan agunan atau pendukungkredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkansektor industri pada tanggal 31 Desember 2012,2011 dan 2010:

The following tables provide the details ofthe Bank’s credit exposure at carryingamounts (without taking into account anycollateral held or other creditenhancements), categorized based onindustry sectors as of December 31, 2012,2011 and 2010:

31 Desember/December 31, 2012

Pemerintah danBank Indonesia/Government andBank Indonesia Bank

Perusahaanlainnya/Other

companiesPerseorangan/

Individuals Total

Giro pada Bank Indonesia 245.604.132 - - - 245.604.132 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain - 22.342.920 - - 22.342.920 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain 105.988.229 32.644.543 - - 138.632.772Placements with Bank Indonesia

and other banksSurat-surat berharga 108.138.833 - - - 108.138.833 Marketable securitiesTagihan akseptasi - - 1.834.799 - 1.834.799 Acceptances receivableKredit yang diberikan - - 1.053.570.502 1.637.715.325 2.691.285.827 LoansPiutang bunga - - 5.158.698 5.376.096 10.534.794 Interest receivablesAset lain-lain*) 72.773 - - - 72.773 Other assets*)Total 459.803.967 54.987.463 1.060.563.999 1.643.091.421 3.218.446.850 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai - (3.790) (1.084.257) (5.684.703) (6.772.750)Less: Allowance for

impairment losses

Total, neto 459.803.967 54.983.673 1.059.479.742 1.637.406.718 3.211.674.100 Total, net

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable.

Page 299: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

283

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

109

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko konsentrasi kredit (lanjutan) b. Credit concentration risk (continued)

(ii) Konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektorindustri (tidak diaudit) (lanjutan)

(ii) Concentration of credit risk by industry sector(unaudited) (continued)

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable.

31 Desember/December 31, 2010

Pemerintah danBank Indonesia/Government andBank Indonesia Bank

Perusahaanlainnya/Other

companiesPerseorangan/

Individuals Total

Giro pada Bank Indonesia 156.312.005 - - - 156.312.005 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain - 17.011.787 - - 17.011.787 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain 240.949.088 23.960.288 - - 264.909.376Placements with Bank Indonesia

and other banksSurat-surat berharga 152.115.635 - - - 152.115.635 Marketable securitiesTagihan akseptasi - - 5.800.158 - 5.800.158 Acceptances receivableKredit yang diberikan - - 607.766.176 902.252.671 1.510.018.847 LoansPiutang bunga 786.583 - 2.297.458 3.184.138 6.268.179 Interest receivablesAset lain-lain*) 119.212 - - - 119.212 Other assets*)

Total 550.282.523 40.972.075 615.863.792 905.436.809 2.112.555.199 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai - (44.577) (1.906.703) (5.388.195) (7.339.475)Less: Allowance for

impairment losses

Total, neto 550.282.523 40.927.498 613.957.089 900.048.614 2.105.215.724 Total, net

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable.

Eksposur risiko kredit yang terkait dengan unsurrekening administratif pada tanggal 31Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagaiberikut:

Credit risk exposure relating to administrativeaccount items as of December 31, 2012,2011 and 2010, are as follows :

31 Desember/December 31, 2012

Pemerintah danBank Indonesia/Government andBank Indonesia Bank

Perusahaanlainnya/Other

companiesPerseorangan/

Individuals Total

Fasilitas kredit kepada nasabah yangbelum digunakan - - 162.905.665 462.670.110 625.575.775

Unused loan commitments granted to customers

Bank garansi yang diberikan - - 8.019.499 17.350.000 25.369.499 Bank guarantees issued

Total - - 170.925.164 480.020.110 650.945.274 Total

31 Desember/December 31, 2011

Pemerintah danBank Indonesia/Government andBank Indonesia Bank

Perusahaanlainnya/Other

companiesPerseorangan/

Individuals Total

Giro pada Bank Indonesia 199.837.543 - - - 199.837.543 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain - 13.085.656 - - 13.085.656 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain 333.699.948 13.555.981 - - 347.255.929Placements with Bank Indonesia

and other banksSurat-surat berharga 166.023.491 - - - 166.023.491 Marketable securitiesTagihan akseptasi - - 2.838.223 - 2.838.223 Acceptances receivableKredit yang diberikan - - 736.151.048 1.181.462.674 1.917.613.722 LoansPiutang bunga - - 2.955.074 4.226.986 7.182.060 Interest receivablesAset lain-lain*) 62.673 - - - 62.673 Other assets*)

Total 699.623.655 26.641.637 741.944.345 1.185.689.660 2.653.899.297 TotalDikurangi: Cadangan kerugian

penurunan nilai - (29.155) (679.710) (5.339.758) (6.048.623)Less: Allowance for

impairment losses

Total, neto 699.623.655 26.612.482 741.264.635 1.180.349.902 2.647.850.674 Total, net

Page 300: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

284

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

110

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko konsentrasi kredit (lanjutan) b. Credit concentration risk (continued)

(ii) Konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektorindustri (tidak diaudit) (lanjutan)

(ii) Concentration of credit risk by industry sector(unaudited) (continued)

31 Desember/December 31, 2011

Pemerintah danBank Indonesia/Government andBank Indonesia Bank

Perusahaanlainnya/Other

companiesPerseorangan/

Individuals Total

Fasilitas kredit kepada nasabahyang belum digunakan - - 141.452.522 431.879.179 573.331.701

Unused loan commitments granted to customers

Bank garansi yang diberikan - - 10.593.961 14.067.600 24.661.561 Bank guarantees issued

Total - - 152.046.483 445.946.779 597.993.262 Total

31 Desember/December 31, 2010

Pemerintah danBank Indonesia/Government andBank Indonesia Bank

Perusahaanlainnya/Other

companiesPerseorangan/

Individuals Total

Fasilitas kredit kepada nasabahyang belum digunakan - - 126.211.991 348.540.554 474.752.545

Unused loan commitments granted to customers

Bank garansi yang diberikan - - 8.286.867 6.332.000 14.618.867 Bank guarantees issued

Total - - 134.498.858 354.872.554 489.371.412 Total

(iii) Informasi kualitas kredit belum jatuh tempo dantidak mengalami penurunan nilai per tanggal31 Desember 2012 sebagai berikut (tidakdiaudit):

(iii) The information on the credit quality ofneither past due nor impaired financialassets as of December 31, 2012 are asfollows (unaudited):

Belum jatuhtempo dan

tidakmengalamipenurunannilai/Neitherpast due nor

impaired

Jatuh tempodan tidak

mengalamipenurunan

nilai/Past duebut not

impaired

Mengalamipenurunan

nilai/Impaired Total

Giro pada Bank Indonesia 245.604.132 - - 245.604.132 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 22.339.130 - 3.790 22.342.920 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 138.632.772 - - 138.632.772Placements with Bank Indonesia

and other banksSurat-surat berharga 108.138.833 - - 108.138.833 Marketable securitiesTagihan akseptasi 1.834.799 - - 1.834.799 Acceptances receivableKredit yang diberikan Loans

Modal kerja 1.660.851.049 28.368 4.856.203 1.665.735.620 Working capitalInvestasi 715.873.566 761 - 715.874.327 InvestmentKonsumsi 309.626.778 43.864 5.238 309.675.880 Consumer

Piutang bunga 10.508.542 26.252 - 10.534.794 Interest receivablesAset lain-lain *) 72.773 - - 72.773 Other assets*)Total 3.213.482.374 99.245 4.865.231 3.218.446.850 TotalDikurangi: Cadangan

kerugian penurunan nilai (4.814.518) (4.195) (1.954.037) (6.772.750)Less: Allowance for

impairment losses

Total, neto 3.208.667.856 95.050 2.911.194 3.211.674.100 Total, net

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable.

Page 301: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

285

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

111

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko konsentrasi kredit (lanjutan) b. Credit concentration risk (continued)

(iii) Informasi kualitas kredit belum jatuh tempo dantidak mengalami penurunan nilai per tanggal31 Desember 2012 sebagai berikut (tidakdiaudit): (lanjutan)

(iii) The information on the credit quality ofneither past due nor impaired financialassets as of December 31, 2012 are asfollows (unaudited): (continued)

Kualitas kredit untuk aset keuangan Bank yangbelum jatuh tempo dan tidak mengalamipenurunan nilai didefinisikan sebagai berikut:

The credit quality of the Bank's financialassets that are neither past due nor impairedare defined as follows:

a. Giro pada Bank Indonesia, giro pada banklain, penempatan pada Bank Indonesia danbank lain dan surat-surat berharga yaitugiro atau penempatan pada institusiPemerintah, transaksi dengan bank yangmemiliki reputasi baik dengan tingkatkemungkinan gagal bayar atas kewajibanyang rendah dan giro atau penempatanpada bank lokal yang tidak terdaftar dibursa.

a. Current accounts with Bank Indonesia,current accounts with other banks,placements with Bank Indonesia andother banks and marketable securitiesare current accounts or placements withthe sovereign, transaction with reputablebanks with low probability of insolvencyand current accounts or placements withthe local banks not listed in the stockexchange.

b. Kredit yang diberikan dan piutang, piutangbunga, dan tagihan kepada pihak ketigayaitu debitur dengan riwayat pembayaranyang sangat baik dan tidak pernahmenunggak sepanjang jangka waktu kreditdan debitur dengan riwayat pembayaranyang baik dan tidak pernah menunggak 120hari atau lebih; debitur dengan tingkatstabilitas dan keragaman yang tinggi;memiliki akses setiap saat untukmemperoleh pendanaan dalam jumlahbesar dari pasar terbuka; memilikikemampuan membayar yang kuat danrasio-rasio laporan posisi keuangan yangkonservatif dan perusahaan yang lebih kecildengan akses terbatas ke pasar modal atauke pasar keuangan lainnya; memilikikemampuan membayar yang cukup.

b. Loans and receivables, interestsreceivables and third party receivablesare borrowers with very satisfactorytrack record of loan repayment andwhose accounts did not turn past dueand borrowers who have an averagetrack record of loan repayment andwhose accounts did not turn past duefor 120 days and over during the term ofthe loan; borrowers with high degree ofstability and diversity; has access toraise substantial amounts of fundsthrough public market at any time; verystrong debt service capacity and hasconservative statements of financialpositions ratios and smallercorporations with limited access topublic capital markets or to alternativefinancial market; debt service capacity isadequate.

Page 302: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

286

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

112

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko konsentrasi kredit (lanjutan) b. Credit concentration risk (continued)

(iv) Analisis umur pinjaman yang jatuh tempo tetapitidak mengalami penurunan nilai pada tanggal31 Desember 2012:

(iv) The aging analysis of past due but notimpaired loans as of December 31, 2012:

Kurang dari30 hari/

Less than30 days

31 sampai60 hari/

31 to 60 days

Lebih dari60 hari/

More than60 days Total

Modal kerja 10.789 10.589 6.990 28.368 Working capitalInvestasi 761 - - 761 InvestmentKonsumsi 32.139 6.860 4.865 43.864 ConsumerTotal 43.689 17.449 11.855 72.993 TotalDikurangi: Cadangan

kerugian penurunan nilai (2.730) (1.157) (308) (4.195) Less: Allowance for impairment losses

Total kredit yangdiberikan, neto 40.959 16.292 11.547 68.798 Total loans, net

c. Agunan dan perlindungan kredit lainnya c. Collateral and other credit enhancements

Bank telah memiliki pedoman tentang carapenilaian jaminan dan jenis jaminan yang bisaditerima sebagai mitigasi risiko kredit. Beberapaagunan utama yang diperoleh adalah tanah,bangunan dan kendaraan. Bank juga memilikibeberapa fasilitas kredit yang mendapatpenjaminan dari pihak ketiga.

The Bank has a guidebook on how to valuecollateral and the type of collateral that canbe accepted as credit risk mitigation. Somemajor collateral obtained includes land,buildings and vehicles. The Bank also hascertain credit facilities guaranteed by thirdparties.

Umumnya, agunan diperlukan untuk setiappemberian kredit sebagai sumber terakhirpelunasan kredit (‘secondary source of creditrepayment’) dan sebagai salah satu bentukmitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasankredit adalah dari hasil usaha debitur.

Generally, collateral is required for all creditsextended as a second source of creditrepayment and also as a form of credit riskmitigation. The primary source of creditrepayment is the funds generated frombusiness operations of the borrowers.

d. Kualitas aset keuangan d. Quality of financial assets

Bank telah memiliki kebijakan yang telahditerapkan secara konsisten untukpemeringkatan risiko atas portofolio asetkeuangan. Sistem peringkat ini didukung olehberbagai analisis keuangan, dikombinasikandengan informasi pasar yang telah diolah gunapengukuran risiko pihak lawan. Semua peringkatrisiko disesuaikan dengan berbagai kategori danditentukan sesuai dengan panduan peringkatBank Indonesia.

The Bank has a policy that has beenconsistently applied for risk assessment ofthe financial asset portfolio. This ratingsystem is supported by a variety of financialanalysis, combined with market informationthat has been processed for themeasurement of counterparty risk. All riskratings are adjusted to the various categoriesand ranks as determined in accordance withthe Bank Indonesia’s rating guidance.

Page 303: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

287

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

113

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

e. Evaluasi penurunan nilai e. Impairment assessment

Bank hanya mengakui kerugian penurunan nilaiaset keuangan untuk tujuan akuntansi jikaterdapat bukti obyektif atas peristiwa kerugianspesifik.

The Bank only recognizes the impairmentlosses of financial assets for accountingpurposes when there is objective evidence ofa specific loss event.

Pertimbangan utama dalam melakukan evaluasipenurunan nilai kredit yang diberikan khususnyapembayaran pokok atau bunga yang jatuhtempo lebih dari 120 hari atau terdapat kesulitanatau pelanggaran dari persyaratan yangterdapat dalam kontrak awal. Bank melakukanevaluasi penurunan nilai dengan dua metode,yaitu evaluasi penurunan nilai secara individualdan kolektif.

The main considerations for the loanimpairment assessment include whether anypayments of principal or interest are overdueby more than 120 days or there are anyknown difficulties, or non-compliance of theoriginal terms of the contract. The Bankevaluates impairment assessments usingtwo methods: individual and collectiveimpairment assessment.

Bank menentukan penyisihan kerugianpenurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang diberikan yang signifikan.

The Bank determines the allowances forimpairment losses for each significant loanon an individual basis.

Hal-hal yang dipertimbangkan dalammenentukan jumlah penyisihan kerugianpenurunan nilai, antara lain keberlanjutanrencana bisnis debitur, kemampuan debituruntuk memperbaiki kinerja saat menghadapikesulitan keuangan, proyeksi penerimaan danekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan,ketersediaan dukungan keuangan lainnya,termasuk klaim terhadap pihak asuransi, nilaiagunan yang dapat direalisasikan, danekspektasi waktu diperolehnya arus kas.

Items considered when determiningallowance for impairment losses include thesustainability of the debtors’ business plan,its ability to improve performance once afinancial difficulty has arisen, projectedreceipts and the expected payout whenbankruptcy occurs, the availability of otherfinancial support, including claim for theinsurance party, the realizability of collateral,and the timing of expected cash flows.

Cadangan kerugian penurunan nilai dievaluasisetiap tanggal pelaporan. Cadangan kerugianpenurunan nilai secara kolektif dilakukan ataskredit yang diberikan yang tidak signifikansecara individual. Namun, bila ada bukti obyektifpenurunan nilai khususnya pembayaran pokokatau bunga menunggak lebih dari 120 hari,sistem akan menghitung penurunan nilai secaraindividual.

The allowance for impairment losses isevaluated at each reporting date. Theallowance for impairment losses based oncollective evaluation is made for the loanswhich are not individually significant. But ifthere is an objective evidence of impairmentor certain principal payment or interest areoutstanding for more than 120 days, thesystem will calculate the individualimpairment.

Page 304: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

288

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

114

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) e. Impairment assessment (continued)

Berikut ini adalah risiko aset keuanganberdasarkan klasifikasi evaluasi cadanganpenurunan nilai pada tanggal 31 Desember2012, 2011 dan 2010:

Below are financial asset risks based on theallowance for impairment losses assessmentclassification as of December 31, 2012, 2011and 2010:

Giro pada bank lain Current accounts with other banks

Per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, asetkeuangan ini dinilai secara individual maupunkolektif dengan rincian sebagai berikut:

As of December 31, 2012, 2011 and 2010,this financial asset is assesed individually aswell as collectively with the following details:

31 Desember/December 31, 2012Tidak

mengalami Mengalamipenurunan nilai/ penurunan nilai/

Not-impaired Impaired Total

Rupiah 14.369.134 - 14.369.134 RupiahMata uang asing 7.969.996 3.790 7.973.786 Foreign currenciesTotal 22.339.130 3.790 22.342.920 TotalCadangan kerugian

penurunan nilai - (3.790) (3.790) Allowance for impairment losses

Neto 22.339.130 - 22.339.130 Net

31 Desember/December 31, 2011Tidak

mengalami Mengalamipenurunan nilai/ penurunan nilai/

Not-impaired Impaired TotalRupiah 9.982.009 - 9.982.009 RupiahMata uang asing 3.098.465 5.182 3.103.647 Foreign currenciesTotal 13.080.474 5.182 13.085.656 TotalCadangan kerugian

penurunan nilai (11.773) (5.182) (16.955) Allowance for impairment losses

Neto 13.068.701 - 13.068.701 Net

31 Desember/December 31, 2010Tidak

mengalami Mengalamipenurunan nilai/ penurunan nilai/

Not-impaired Impaired TotalRupiah 12.877.108 - 12.877.108 RupiahMata uang asing 4.129.363 5.316 4.134.679 Foreign currenciesTotal 17.006.471 5.316 17.011.787 TotalCadangan kerugian

penurunan nilai (17.714) (5.316) (23.030) Allowance for impairment losses

Neto 16.988.757 - 16.988.757 Net

Page 305: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

289

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

115

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) e. Impairment assessment (continued)

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and otherbanks

Per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, asetkeuangan ini dinilai secara kolektif denganrincian sebagai berikut:

As of December 31, 2012, 2011 and 2010,this financial asset is assesed collectivelywith the following details:

31 Desember/December 31, 2012Tidak

mengalami Mengalamipenurunan nilai/ penurunan nilai/

Not-impaired Impaired TotalRupiah: Rupiah:

Penempatan pada BankIndonesia 105.988.229 - 105.988.229 Placements with Bank Indonesia

Deposito berjangka 6.623.293 - 6.623.293 Time depositsMata uang asing: Foreign currencies:

Interbank call money 26.021.250 - 26.021.250 Interbank call money

Neto 138.632.772 - 138.632.772 Net

31 Desember/December 31, 2011Tidak

mengalami Mengalamipenurunan nilai/ penurunan nilai/

Not-impaired Impaired TotalRupiah: Rupiah:

Penempatan pada BankIndonesia 333.699.948 - 333.699.948 Placements with Bank Indonesia

Deposito berjangka 6.301.981 - 6.301.981 Time depositsMata uang asing: Foreign currencies:

Interbank call money 7.254.000 - 7.254.000 Interbank call moneyTotal 347.255.929 - 347.255.929 TotalCadangan kerugian

penurunan nilai (12.200) - (12.200) Allowance for impairment losses

Neto 347.243.729 - 347.243.729 Net

31 Desember/December 31, 2010Tidak

mengalami Mengalamipenurunan nilai/ penurunan nilai/

Not-impaired Impaired TotalRupiah: Rupiah:

Penempatan pada BankIndonesia 240.949.088 - 240.949.088 Placements with Bank Indonesia

Deposito berjangka 5.039.288 - 5.039.288 Time depositsMata uang asing: Foreign currencies:

Interbank call money 12.614.000 - 12.614.000 Interbank call moneyDeposito berjangka 6.307.000 - 6.307.000 Time deposits

Total 264.909.376 - 264.909.376 TotalCadangan kerugian

penurunan nilai (21.547) - (21.547) Allowance for impairment losses

Neto 264.887.829 - 264.887.829 Net

Page 306: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

290

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

116

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) e. Impairment assessment (continued)

Surat-surat berharga Marketable securities

Per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, asetkeuangan ini tidak mengalami penurunan nilaisecara individual maupun kolektif.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010,this financial asset is not impairedindividually as well as collectively.

Kredit yang diberikan Loans

Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkanklasifikasi evaluasi penurunan nilai padatanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010:

Below are credit risks based on theallowance for impairment losses assesmentclassification as of December 31, 2012, 2011and 2010:

31 Desember/December 31, 2012Tidak

mengalamipenurunan

nilai/Not-impaired *)

Mengalamipenurunan

nilai - individu/Impaired -individual Total

Pertanian, perburuan dan kehutanan 25.294.220 - 25.294.220 Agriculture, hunting and forestryPerikanan 163.807 - 163.807 FisheryIndustri pengolahan 786.620.529 927.461 787.547.990 Processing industryKonstruksi 69.262.371 - 69.262.371 ConstructionPerdagangan besar dan eceran 1.087.869.098 3.927.898 1.091.796.996 Wholesale and retailPenyediaan akomodasi dan

penyediaan makanan dan minuman 135.165.355 - 135.165.355 Accommodation, food and beveragesTransportasi, pergudangan dan

komunikasi 135.699.512 - 135.699.512Transportation, warehousing and

communicationPerantara keuangan 8.017.414 9 8.017.423 Financial intermediariesReal estate, usaha persewaan dan

jasa perusahaan 28.572.878 783 28.573.661Real estate, business services and business

ownershipJasa pendidikan 16.996.765 - 16.996.765 Education servicesJasa kesehatan dan kegiatan sosial 19.548.016 - 19.548.016 Health service and social activitiesJasa kemasyarakatan, sosial budaya

dan hiburan 63.543.833 53 63.543.886 Public, social culture and entertainmentRumah tangga 305.946.635 - 305.946.635 HouseholdsLain-lain 3.723.953 5.237 3.729.190 OthersTotal 2.686.424.386 4.861.441 2.691.285.827 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (4.818.713) (1.950.247) (6.768.960) Allowance for impairment losses

Total 2.681.605.673 2.911.194 2.684.516.867 Total

*) Penurunan nilai dinilai secara kolektif *) Collectively assessed for impairment

Page 307: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

291

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

117

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) e. Impairment assessment (continued)

Kredit yang diberikan (lanjutan) Loans (continued)

31 Desember/December 31, 2011Tidak

mengalamipenurunan

nilai/Not-impaired *)

Mengalamipenurunan

nilai - individu/Impaired -individual Total

Pertanian, perburuan dan kehutanan 12.492.069 - 12.492.069 Agriculture, hunting and forestryPerikanan 199.696 - 199.696 FisheryIndustri pengolahan 477.734.217 - 477.734.217 Processing industryKonstruksi 24.300.438 - 24.300.438 ConstructionPerdagangan besar dan eceran 917.531.531 9.736.346 927.267.877 Wholesale and retailPenyediaan akomodasi dan

penyediaan makanan dan minuman 109.164.786 - 109.164.786 Accommodation, food and beveragesTransportasi, pergudangan dan

komunikasi 63.815.829 - 63.815.829Transportation, warehousing and

communicationPerantara keuangan 9.446.143 - 9.446.143 Financial intermediariesReal estate, usaha persewaan dan

jasa perusahaan 22.075.958 - 22.075.958Real estate, business services and business

ownershipJasa pendidikan 9.719.718 - 9.719.718 Education servicesJasa kesehatan dan kegiatan sosial 17.650.664 - 17.650.664 Health service and social activitiesJasa kemasyarakatan, sosial budaya

dan hiburan 31.115.931 - 31.115.931 Public, social culture and entertainmentRumah tangga 208.740.220 645.209 209.385.429 HouseholdsLain-lain 3.238.594 6.373 3.244.967 OthersTotal 1.907.225.794 10.387.928 1.917.613.722 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (3.611.638) (2.407.830) (6.019.468) Allowance for impairment losses

Total, neto 1.903.614.156 7.980.098 1.911.594.254 Total, net

*) Penurunan nilai dinilai secara kolektif *) Collectively assessed for impairment

31 Desember/December 31, 2010Tidak

mengalamipenurunan

nilai/Not-impaired *)

Mengalamipenurunan

nilai - individu/Impaired -individual Total

Pertanian, perburuan dan kehutanan 19.258.406 - 19.258.406 Agriculture, hunting and forestryPerikanan 196.169 - 196.169 FisheryIndustri pengolahan 420.266.624 699.805 420.966.429 Processing industryKonstruksi 6.946.487 - 6.946.487 ConstructionPerdagangan besar dan eceran 671.939.500 1.200.347 673.139.847 Wholesale and retailPenyediaan akomodasi dan

penyediaan makanan dan minuman 104.585.338 - 104.585.338 Accommodation, food and beveragesTransportasi, pergudangan dan

komunikasi 37.991.498 - 37.991.498Transportation, warehousing and

communicationPerantara keuangan 6.428.798 - 6.428.798 Financial intermediariesReal estate, usaha persewaan dan

jasa perusahaan 18.388.297 - 18.388.297Real estate, business services and business

ownershipJasa pendidikan 20.772.807 - 20.772.807 Education servicesJasa kesehatan dan kegiatan sosial 14.448.344 - 14.448.344 Health service and social activitiesJasa kemasyarakatan, sosial budaya

dan hiburan 24.675.258 - 24.675.258 Public, social culture and entertainmentRumah tangga 157.113.412 1.401.707 158.515.119 HouseholdsLain-lain 3.681.859 24.191 3.706.050 OthersTotal 1.506.692.797 3.326.050 1.510.018.847 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (5.436.531) (1.858.367) (7.294.898) Allowance for impairment losses

Total, neto 1.501.256.266 1.467.683 1.502.723.949 Total, net

*) Penurunan nilai dinilai secara kolektif *) Collectively assessed for impairment

Page 308: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

292

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

118

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

Mutasi penyisihan berdasarkan jenis pinjaman yangdiberikan pada tanggal 31 Desember 2012:

Movement of allowance by type of loans as ofDecember 31, 2012:

Modal kerja/Workingcapital

Investasi/Investment

Konsumsi/Consumer Total

Saldo awal 4.403.659 44.479 1.571.330 6.019.468 Beginning balancePenyisihan tahun berjalan 2.151.816 2.396 524.839 2.679.051 Provision during the yearPenghapusan tahun berjalan (51.033) - - (51.033) Written-off during the yearSelisih akibat perbedaan kurs 710 - - 710 Exchange rate differences

Pembalikan penyisihan tahun berjalan (1.113.916) (46.875) (718.445) (1.879.236)Reversal of allowance during

the year

Saldo akhir 5.391.236 - 1.377.724 6.768.960 Ending balance

Penurunan nilai individual 1.944.651 - 5.596 1.950.247 Individual impairmentPenurunan nilai kolektif 3.446.585 - 1.372.128 4.818.713 Collective impairment

Saldo akhir 5.391.236 - 1.377.724 6.768.960 Ending balance

Risiko pasar Market risk

Risiko pasar adalah risiko yang terjadi pada posisilaporan posisi keuangan dan rekening administratif,karena adanya perubahan variabel pasar sepertitingkat bunga dan nilai tukar. Risiko pasar melekatpada hampir seluruh kegiatan operasional Bank baikpada banking book maupun trading book.

Market risk is the risks on the statement offinancial position and administrative accountsdue to changes in market variables which isconsist of interest rates and exchange rates.Market risk is an inherent risk in most of the Bankoperational activity involving the banking booksand the trading books.

Pengelolaan risiko pasar dilakukan sesuai dengankebijakan dan prosedur Bank yang berkaitan denganproduk dan jasa serta aktivitas treasury dan risikoyang melekat pada bisnis.

Management of market risk is performed inaccordance with the Bank policies andprocedures related with the products andservices and also treasury activities and theinherent risk of the business.

(i) Risiko tingkat suku bunga (i) Interest rate risk

Risiko suku bunga timbul akibat perubahanharga instrumen keuangan dari posisi tradingbook atau akibat perubahan nilai ekonomis posisibanking book, karena perubahan suku bunga.

Interest rate risk is risk as the effect ofchanges in the financial instrument pricesfrom the trading book position or the effect ofchanges of the economic value position ofthe banking book because of the change inthe interest rate.

Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan padaeksposur banking book, dengan memperhatikanposisi gap aset dan liabilitas Bank yang sensitifterhadap pergerakan suku bunga yangmempengaruhi stabilitas tingkat profitabilitasBank.

Management of interest rate risk isperformed on the banking book exposure byconsidering the gap position of the Bank’sassets and liabilities, which are sensitive tointerest rate movements, which influence thestability of the Bank’s profitability level.

Page 309: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

293

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

119

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)

(i) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) (i) Interest rate risk (continued)

Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkatsuku bunga kontraktual per tahun untuk aset danliabilitas yang signifikan untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011dan 2010:

The tables below summarize the rangeof contractual interest rates per annumfor significant assets and liabilities as ofDecember 31, 2012, 2011 and 2010:

31 Desember/December 31, 2012Dolar

AmerikaSerikat/

United StatesRupiah Dollar

% %Aset AssetsGiro pada Bank Indonesia 0,00% - 2,50% - Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 0,00% - 3,00% 0,10% - 0,30% Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain 3,75% - 7,01% -Placements with Bank Indonesia and other

banksSurat-surat berharga 4,25% - 7,45% - Marketable securitiesKredit yang diberikan 6,25% - 12,00% 2,75% - 7,00% Loans

Liabilitas LiabilitiesSimpanan dari nasabah 0,00% - 9,25% 0,00% - 1,75% Deposits from customersSimpanan dari bank lain 0,00% - 6,50% - Deposits from other banks

31 Desember/December 31, 2011Dolar

AmerikaSerikat/

United StatesRupiah Dollar

% %Aset AssetsGiro pada Bank Indonesia 0,00% - 2,50% - Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 0,00% - 3,00% 0,10% - 0,30% Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain 4,50% - 7,35% -Placements with Bank Indonesia and other

banksSurat-surat berharga 5,00% - 12,00% - Marketable securitiesKredit yang diberikan 7,25% - 12,50% 3,25% - 7,00% Loans

Liabilitas LiabilitiesSimpanan dari nasabah 0,00% - 9,25% 0,00% - 2,50% Deposits from customersSimpanan dari bank lain 0,00% - 7,25% - Deposits from other banks

Page 310: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

294

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

120

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)

(i) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) (i) Interest rate risk (continued)

31 Desember/December 31, 2010Dolar

AmerikaSerikat/

United StatesRupiah Dollar

% %Aset AssetsGiro pada Bank Indonesia 0,00% - 2,50% - Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 0,00% - 3,00% 0,10% - 0,30% Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain 5,50% - 6,35% 0,00% - 1,00%Placements with Bank Indonesia and other

banksSurat-surat berharga 6,20% - 12,00% - Marketable securitiesKredit yang diberikan 7,50% - 14,00% 7,00% - 7,50% Loans

Liabilitas LiabilitiesSimpanan dari nasabah 0,00% - 9,50% 0,00% - 2,75% Deposits from customersSimpanan dari bank lain 0,00% - 7,00% - Deposits from other banks

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposurBank terhadap risiko tingkat suku bunga (neto)(tidak diaudit).

The tables below summarize the Bank’sexposure to interest rate risk (net)(unaudited).

31 Desember/December 31, 2012 (Tidak diaudit/Unaudited)

Suku bunga mengambang/Floating interest rate

Suku bungatetap/Fixed

interest rate

Tidakdikenakan

bunga/ Non-interest

bearing Total

Tidak lebihdari 3 bulan/ Not more

than3 months

Lebih dari 3bulan tetapitidak lebih

dari 1 tahun/More than 3months but less than 1

yearAset Keuangan Financial AssetsKas - - - 69.306.253 69.306.253 CashGiro pada Bank Indonesia 89.877.347 - - 155.726.785 245.604.132 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 22.339.130 - - - 22.339.130 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 138.632.772 - - - 138.632.772Placements with Bank Indonesia and

other banksSurat-surat berharga - 108.138.833 - - 108.138.833 Marketable securitiesTagihan akseptasi - - - 1.834.799 1.834.799 Acceptances receivableKredit yang diberikan 2.684.516.867 - - - 2.684.516.867 LoansPiutang bunga - - - 10.534.794 10.534.794 Interest receivablesAset lain-lain*) - - - 72.773 72.773 Other assets*)

Total aset keuangan 2.935.366.116 108.138.833 - 237.475.404 3.280.980.353 Total financial assets

Liabilitas Keuangan Financial LiabilitiesLiabilitas segera - - - 3.812.313 3.812.313 Obligations due immediatelySimpanan dari nasabah Deposits from customers Giro 433.012.765 - - - 433.012.765 Current accounts

Tabungan 716.566.748 - - - 716.566.748 Savings accounts Deposito berjangka 1.776.887.509 73.635.753 - - 1.850.523.262 Time depositsSimpanan dari bank lain 7.249.459 - - - 7.249.459 Deposits from other banksLiabilitas akseptasi - - - 1.834.799 1.834.799 Acceptances liabilityLiabilitas lain-lain**) - - - 8.869.110 8.869.110 Other liabilities**)Total liabilitas keuangan 2.933.716.481 73.635.753 - 14.516.222 3.021.868.456 Total financial liabilitiesGap repricing suku bunga,

neto 1.649.635 34.503.080 - 222.959.182 259.111.897 Net interest repricing gap

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable

**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoranjaminan, cadangan kesejahteraan karyawan dan lain - lain

**) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits,allowance for employee welfare and others

Page 311: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

295

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

121

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)

(i) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) (i) Interest rate risk (continued)

31 Desember/December 31, 2011 (Tidak diaudit/Unaudited)Suku bunga mengambang/

Floating interest rate

Suku bungatetap/Fixed

interest rate

Tidakdikenakan

bunga/ Non-interest

bearing Total

Tidak lebihdari 3 bulan/ Not more

than3 months

Lebih dari 3bulan tetapitidak lebih

dari 1 tahun/More than 3months but less than 1

yearAset Keuangan Financial AssetsKas - - - 54.555.178 54.555.178 CashGiro pada Bank Indonesia 71.995.681 - - 127.841.862 199.837.543 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 13.068.701 - - - 13.068.701 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 288.270.682 58.973.047 - - 347.243.729Placements with Bank Indonesia and

other banksSurat-surat berharga 88.590.397 77.433.094 - - 166.023.491 Marketable securitiesTagihan akseptasi - - - 2.838.223 2.838.223 Acceptances receivableKredit yang diberikan 1.911.594.254 - - - 1.911.594.254 LoansPiutang bunga - - - 7.182.060 7.182.060 Interest receivablesAset lain-lain*) - - - 62.673 62.673 Other assets*)Total aset keuangan 2.373.519.715 136.406.141 - 192.479.996 2.702.405.852 Total financial assetsLiabilitas Keuangan Financial LiabilitiesLiabilitas segera - - - 2.313.694 2.313.694 Obligations due immediatelySimpanan dari nasabah Deposits from customers Giro 357.145.220 - - - 357.145.220 Current accounts

Tabungan 563.702.210 - - - 563.702.210 Savings accounts Deposito berjangka 1.436.474.901 42.316.823 - - 1.478.791.724 Time depositsSimpanan dari bank lain 8.021.969 - - - 8.021.969 Deposits from other banksLiabilitas akseptasi - - - 2.838.223 2.838.223 Acceptances liabilityLiabilitas lain-lain**) - - - 8.012.648 8.012.648 Other liabilities**)Total liabilitas keuangan 2.365.344.300 42.316.823 - 13.164.565 2.420.825.688 Total financial liabilities

Gap repricing suku bunga, neto 8.175.415 94.089.318 - 179.315.431 281.580.164 Net interest repricing gap

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable

**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoranjaminan, cadangan kesejahteraan karyawan, sewa diterimadimuka dan lain – lain

**) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits,allowance for employee welfare, unearned rent and others

31 Desember/December 31, 2010 (Tidak diaudit/Unaudited)Suku bunga mengambang/

Floating interest rate

Suku bungatetap/Fixed

interest rate

Tidakdikenakan

bunga/ Non-interest

bearing Total

Tidak lebihdari 3 bulan/ Not more

than3 months

Lebih dari 3bulan tetapitidak lebih

dari 1 tahun/More than 3months but less than 1

yearAset Keuangan Financial AssetsKas - - - 49.564.750 49.564.750 CashGiro pada Bank Indonesia 58.023.870 - - 98.288.135 156.312.005 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 16.988.757 - - - 16.988.757 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 264.887.829 - - - 264.887.829Placements with Bank Indonesia and

other banksSurat-surat berharga 152.115.635 - - - 152.115.635 Marketable securitieTagihan akseptasi - - - 5.800.158 5.800.158 Acceptances receivableKredit yang diberikan 1.502.723.949 - - - 1.502.723.949 LoansPiutang bunga - - - 6.268.179 6.268.179 Interest receivablesAset lain-lain*) - - - 119.212 119.212 Other assets*)Total aset keuangan 1.994.740.040 - - 160.040.434 2.154.780.474 Total financial assets

Page 312: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

296

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

122

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)

(i) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) (i) Interest rate risk (continued)

31 Desember/December 31, 2010 (Tidak diaudit/Unaudited)Suku bunga mengambang/

Floating interest rate

Suku bungatetap/Fixed

interest rate

Tidakdikenakan

bunga/ Non-interest

bearing Total

Tidak lebihdari 3 bulan/ Not more

than3 months

Lebih dari 3bulan tetapitidak lebih

dari 1 tahun/More than 3months but less than 1

yearLiabilitas Keuangan Financial LiabilitiesLiabilitas segera - - - 945.318 945.318 Obligations due immediatelySimpanan dari nasabah Deposits from customers Giro 358.444.914 - - - 358.444.914 Current accounts

Tabungan 490.266.447 - - - 490.266.447 Savings accounts Deposito berjangka 1.131.753.830 6.724.649 - - 1.138.478.479 Time depositsSimpanan dari bank lain 3.062.748 - - - 3.062.748 Deposits from other banksLiabilitas akseptasi - - - 5.800.158 5.800.158 Acceptances liabilityEstimasi kerugian komitmen dan

kontinjensi - - - 180.522 180.522Estimated losses on commitments and

ContingenciesLiabilitas lain-lain**) - - - 10.486.946 10.486.946 Other liabilities**)Total liabilitas keuangan 1.983.527.939 6.724.649 - 17.412.944 2.007.665.532 Total financial liabilities

Gap repricing suku bunga, neto 11.212.101 (6.724.649) - 142.627.490 147.114.942 Net interest repricing gap*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable

**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoranjaminan, cadangan kesejahteraan karyawan, sewa diterimadimuka dan lain - lain

**) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits,allowance for employee welfare, unearned rent and others

Analisis sensitivitas untuk beberapa faktor pasarmenunjukkan bagaimana laba atau rugi danekuitas dapat dipengaruhi oleh perubahan daribeberapa faktor risiko sesuai dengan tabeldibawah ini. Secara umum, sensitivitasdiestimasi dengan membandingkan suatu nilaiawal ke nilai tertentu setelah perubahan tertentudari faktor pasar, dengan mengasumsikanseluruh variabel lainnya tetap.

Sensitivity analysis for several market factorsshowing how profit or loss and equity could beaffected by changes in the relevant risk factorare in the following tables below. In general,sensitivity is estimated by comparing an initialvalue to the value derived after a specifiedchange in the market factor, assuming all othervariables are constant.

Tabel berikut menunjukkan sensitivitasterhadap kemungkinan perubahan suku bungayang wajar, dengan semua variabel lainnyatetap konstan, dalam laporan laba rugikomprehensif Bank pada tanggal 31 Desember2012.

The following table demonstrates thesensitivity to a reasonable possible changein interest rates, with all other variables heldconstant, of the Bank’s statements ofcomprehensive income as of December 31,2012.

31 Desember/December 31, 2012Pengaruh terhadap

Perubahan laporan laba rugiPresentase/ komprehensif/Percentage Impact to Statement of

Change Comprehensive IncomeRupiah 1% 905.461 Rupiah

Bank memiliki eksposur terhadap risikotingkat suku bunga dalam mata uang DolarAmerika Serikat. Bank telah melakukanpenilaian atas dampak dari risiko tingkat sukubunga tersebut dan hasilnya tidak signifikan.

The Bank has other exposure to interest raterisks in United States Dollar. The Bankassessed that the impact of that interest rate riskis not significant.

Page 313: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

297

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

123

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko likuiditas Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko akibatketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitasyang jatuh tempo dari sumber pendanaan aruskas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggiyang dapat diagunkan, tanpa menggangguaktivitas dan kondisi keuangan Bank.

Liquidity risk is the risk which is caused by theBank’s inability to fulfil its obligations when theybecome due from cash flow financing sourcesand/or high quality liquid assets that can bepledged without affecting the Bank’s activitiesand financial condition.

Posisi dana pihak ketiga, likuiditas aset, liabilitaskepada counterparties dan komitmen kredit kepadadebitur merupakan sumber potensi likuiditas bagiBank. Ketidakmampuan untuk menghimpun danadengan biaya wajar akan berdampak kepadaprofitabilitas Bank. Bank mengelola risiko likuiditasagar dapat memenuhi setiap kewajiban finansialyang sudah diperjanjikan secara tepat waktu, danagar senantiasa dapat memelihara tingkat likuiditasyang memadai dan optimal.

The amounts of third party funds, asset liquidity,liabilities to counterparties and loan commitmentsto debtors are potential liquidity sources for theBank. The inability to raise funds with tolerablecost will impact the Bank’s profitability. The Bankmanages its liquidity risk to fulfill each agreedfinancial liability on a timely basis and to maintainan adequate and optimum liquidity position at anytime.

Bank melakukan pengukuran risiko likuiditasmenggunakan Liquidity Risk Model denganmetodologi maturity profile gap. Pengelolaan kondisilikuiditas harian dilakukan oleh Treasury Unit danperubahan eksternal serta makro ekonomi yangterjadi dengan segera diinformasikan dan diambilstrategi serta kebijakan internal antara lain melaluimekanisme Asset and Liabilities Committee (ALCO).

The Bank measures liquidity risk using theLiquidity Risk Model based on maturity profilegap methodology. Daily liquidity conditionmanagement is performed by the Treasury Unitand external and macro economic changes areimmediately informed, and strategy and internalpolicies are undertaken, among others, throughthe Asset and Liabilities Committee (ALCO)mechanism.

Tabel di bawah ini merupakan sisa jatuh tempokontraktual dari liabilitas keuangan Bankberdasarkan pada arus kas yang tidak didiskonto(tidak diaudit).

The table below shows the remaining contractualmaturities of the Bank’s financial liabilities basedon undiscounted cash flows (unaudited).

31 Desember/December 31, 2012

Sampaidengan1 bulan/

up to 1 month

Lebih dari1 - 3 bulan/More than

1 - 3 months

Lebih dari3 - 6 bulan/More than

3 - 6 months

Lebih dari6 - 12 bulan/More than

6 - 12 months

Lebih dari12 bulan/

More than12 months Total

LIABILITAS LIABILITIESLiabilitas segera 1.025.553 2.635.751 71.503 79.506 - 3.812.313 Liabilities immediately payable

Simpanan dari nasabah 2.596.219.294 330.247.728 54.002.371 19.633.382 - 3.000.102.775 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 7.249.459 - - - - 7.249.459 Deposits from other banksLiabilitas akseptasi 1.834.799 - - - - 1.834.799 Acceptances liabilityLiabilitas lain-lain **) 4.637.173 3.178.593 438.318 540.026 75.000 8.869.110 Other liabilities**)

Total liabilitas 2.610.966.278 336.062.072 54.512.192 20.252.914 75.000 3.021.868.456 Total liabilities

**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoranjaminan, cadangan kesejahteraan karyawan dan lain - lain

**) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits,allowance for employee welfare and others

Page 314: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

298

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

124

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko operasional Operational risk

Risiko operasional adalah risiko akibatketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya prosesinternal, kesalahan manusia, kegagalan sistem,dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yangmempengaruhi operasional Bank.

Operational risk is the risk resulting frominadequate and/or failure of internal processes,people, systems, and/or from external eventswhich affect the Bank’s operations.

Di dalam mengelola risiko operasional, risk ownerbertanggung jawab atas risiko yang terjadi padaunitnya masing-masing. Tata cara pengendalianrisiko tersebut diatur dalam kebijakan Bank secaramenyeluruh dan prosedur operasional pada setiapunit.

ln managing operational risk, the risk owner isresponsible for the risk that occurs in therespective units. Risk management is regulatedin the Bank’s overall policies and operationalprocedures in each unit.

Metode dan kebijakan dalam pengendalian risikooperasional dilaksanakan diantaranya melalui:

The methods and policies involving operationalrisk management are performed, among others,through the following:

i. Pengkajian terhadap kebijakan, pedoman, danprosedur pengendalian internal sesuai dengankondisi perkembangan dunia perbankan,kebijakan pemerintah, dan limitasi operasionalyang telah ditetapkan;

i. Evaluation of internal control policies,guidance, and procedures in accordancewith the banking industry development,government policies, and pre-determinedoperational limits;

ii. Pengkajian dan penerapan Disaster RecoveryPlan sebagai langkah antisipasi atas kejadianinternal maupun eksternal yang berpotensimenimbulkan kerugian;

ii. Evaluation and implementation of a DisasterRecovery Plan as the anticipated proceduresto be applied during internal and externalpotential loss events;

iii. Tindakan koreksi terhadap hasil temuan audit; iii. Implementing corrective actions based onaudit results;

iv. Pengkajian dari penerapan businesscontingency plan dalam pengelolaan danpengendalian aktivitas Bank.

iv. Reviewing the implementation of thebusiness contingency plan in themanagement and control of the Bank’sactivities.

Risiko hukum Legal risk

Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukumdan/atau kelemahan aspek yuridis, yang antara laindisebabkan ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahanperikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnyakontrak dan pengikatan agunan yang tidaksempurna.

Legal risk is the risk due to legal aspects, legalclaims and/or weaknesses in agreements whichamong others are caused by the absence ofsupporting regulations, or weaknesses inagreements such as the criteria for validcontracts is not fulfilled, and collateralarrangements are inappropriate.

Identifikasi risiko hukum dilakukan pada seluruhaktivitas fungsional yang melekat pada perkreditan,treasury, operasional, sistem informasi teknologi danpengelolaan sumber daya manusia.

Legal risk identification is performed for allfunctional activities that are inherent to loan,treasury, operational, information technologysystems and human resources management.

Page 315: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

299

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

125

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko reputasi Reputation risk

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnyatingkat kepercayaan stakeholder yang bersumberdari persepsi negatif terhadap Bank.

Reputation risk is the risk due to a decrease inthe stakeholders’ trust that results from anegative perception of the Bank.

Identifikasi risiko reputasi dilakukan secara berkalasesuai dengan pengalaman kerugian di masa laluyang disebabkan oleh risiko reputasi. Penilaian risikoreputasi dilakukan secara kualitatif antara lainbersumber dari pemberitaan dan komentar negatifyang muncul dari masyarakat/nasabah dan keluhannasabah terhadap pelayanan Bank, perilakukaryawan Bank dalam melayani nasabah dan sistemkomunikasi Bank.

Reputation risk identification is performedperiodically based on the knowledge of historicallosses due to reputation risk. Reputation riskvaluation is performed qualitatively among othersfrom negative publications and commentariesfrom the public/customers and customercomplaints againts the Bank, employee attitudewhen providing services to customers and theBank’s communication system.

Dalam rangka pemantauan risiko reputasi, dibangunsistem pemantauan reputasi yang dirancang agardapat secara rutin memeriksa transaksi, peraturan,teknologi dan tren, perkembangan dan perubahanyang berpotensi mempengaruhi bisnis Bank. Dalamhal ini, Bank melakukan analisis kesenjangan antarakinerja Bank dengan harapan stakeholder padaumumnya dan nasabah khususnya, dan melakukanpencatatan terhadap hal-hal yang berpotensimenimbulkan risiko reputasi serta denganmengoptimalkan fungsi satuan kerja yangbertanggung jawab mengelola risiko reputasi yaituDivisi Pengembangan Produk dan Jasa.

In order to reputational risk monitoring, reputationmonitoring system was developed to examinetransactions, regulations, technology and trends,current developments and changes which arepotentially affect the Bank's business on a routinebasis. In this case, Bank analyzes the gapbetween the Bank’s performance againststakeholders’ expectations in general andcustomers’ expectation in particular, and identifiesissues that may potentially raise reputational riskby optimizing the working unit functions which isresponsible for reputational risk managementcalled Product and Service Development Division.

Risiko kepatuhan Compliance risk

Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karenaBank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakanketentuan internal dan peraturan perundang-undangan. Pada prakteknya risiko kepatuhanmelekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturanperundang-undangan, ketentuan kehati-hatian, danketentuan lain yang berlaku, seperti:

Compliance risk is the risk incurred because theBank has not complied with and/or has notimplemented appropriate internal policies andregulations. In practice, compliance risk isinherent to the Bank’s risk related to regulations,prudential provisions, and other provisions, suchas:

• Risiko kredit terkait dengan ketentuan KewajibanPenyediaan Modal Minimum (KPMM), KualitasAset, Pembentukan Cadangan KerugianPenurunan Nilai (CKPN), dan Batas MaksimumPemberian Kredit (BMPK);

• Credit risk related to Capital Adequacy Ratio(CAR), Asset Quality, Allowance forImpairment Losses, and Legal Lending Limit(LLL) regulations;

• Risiko pasar terkait dengan ketentuan PosisiDevisa Neto (PDN);

• Market risk related to Net Open Position(NOP) regulations;

• Risiko lain yang terkait dengan ketentuaneksternal dan internal.

• Other risks related to external and internalregulations.

Page 316: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

300

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

126

29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kepatuhan (lanjutan) Compliance risk (continued)

Pengelolaan risiko kepatuhan Bank dilakukandengan melakukan penilaian tingkat kepatuhanBank terhadap peraturan Bank Indonesia danperundang-undangan yang berlaku, mengefektifkanperan Satuan Kerja Kepatuhan dan menetapkankebijakan dan pedoman kerja kepatuhan sebagaiacuan dalam melaksanakan manajemen risikokepatuhan.

The Bank’s compliance risk management isperformed by assessing the Bank’s adherence toBank Indonesia regulations and all prevailinglaws, enhancing the effectiveness of ComplianceWorking Unit, establishing compliance riskpolicies and guideline in adherence tocompliance risk management implementation.

Risiko strategik Strategic risk

Risiko strategik adalah risiko akibat ketidaktepatandalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatukeputusan strategik serta kegagalan dalammengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.Identifikasi risiko strategik dilakukan secara berkalasesuai dengan pengalaman kerugian dimasa laluyang disebabkan oleh risiko strategik. Pengendalianrisiko strategik dilakukan melalui monitoring realisasiatas anggaran yang sudah ditetapkan secara berkaladan dilanjutkan dengan investigasi dari faktor-faktorpenyebab kegagalan.

Strategic risk is the risk due to inaccuratedecision making and/or implementation ofstrategic decisions and failure in anticipatingbusiness environment changes. Strategic riskidentification is performed periodically based onknowledge of historical losses due to strategicrisk. Strategic risk control is performed throughperiodical monitoring on the realization of thebudget, followed by the investigation of thefactors that cause failures.

30. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO KEWAJIBANPENYEDIAAN MODAL MINIMUM

30. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUMREQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO(CAR)

Tujuan utama dari kebijakan Bank atas kebijakanpengelolaan modal adalah untuk memastikan bahwaBank memiliki modal yang kuat untuk mendukungstrategi pengembangan ekspansi usaha Bank saatini, mempertahankan kelangsungan pengembanganbisnis di masa mendatang, untuk memenuhiketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkanoleh regulator serta untuk memastikan agar strukturpermodalan Bank telah efisien.

The primary objectives of the Bank’s capitalmanagement policy are to ensure that the Bankhas a strong capital to support the Bank’sbusiness expansion strategy currently, to sustainfuture development of the business, to meetregulator’s capital adequacy requirements andalso to ensure the efficiency of Bank’s capitalstructure.

Bank dipersyaratkan oleh Undang-undang PerseroanTerbatas No. 40 Tahun 2007 efektif tanggal 16Agustus 2007 untuk menyisihkan sampai dengan20% dari modal ditempatkan dan disetor ke dalamdana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.Persyaratan permodalan tersebut akan dituangkanoleh Bank dalam Rapat Umum Pemegang Saham(“RUPS”) berikutnya.

The Bank is required by the Limited LiabilityCompany Law No. 40, Year 2007 effective August16, 2007 to allocate to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reservereaches 20% of the issued and paid capital. Thisimposed capital requirements will be presented bythe Bank in their next Annual GeneralShareholders’ Meeting (“AGM”).

Bank menyusun Rencana Permodalan berdasarkanpenilaian dan penelaahan atas kebutuhan kecukupanpermodalan yang dipersyaratkan danmengkombinasikannya dengan tinjauanperkembangan ekonomi terkini. Bank senantiasaakan menghubungkan tujuan keuangan dankecukupan modal terhadap risiko yang dapatditoleransi melalui proses perencanaan modal, begitupula dengan bisnis yang disesuaikan dengan tingkatpermodalan dan persyaratan likuiditas Bank.

Bank undertakes Capital Planning based onassessment and review of the capital situation interms of the legal capital adequacy requirementand combined with assessment of economicoutlooks. Bank will continue to link financial andcapital adequacy goals to risk appetite which canbe tolerated through the capital planning processmethod as well as assess the businesses basedon Bank’s capital and liquidity requirements.

Page 317: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

301

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

127

30. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO KEWAJIBANPENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)

30. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUMREQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO(CAR) (continued)

Kebutuhan permodalan Bank juga direncanakan dandidiskusikan secara rutin yang didukung dengandata-data analisis.

The capital needs of the Bank are also plannedand discussed on a routine basis supported bydata analysis.

Rencana Permodalan disusun oleh Dewan Direksisebagai bagian dari Rencana Bisnis Bank dandisetujui oleh Dewan Komisaris. RencanaPermodalan ini memastikan bahwa tingkatpermodalan yang cukup dan kombinasi yang kuatdari berbagai komponen permodalan yang berbedadipertahankan guna mendukung pertumbuhan bisniske depan.

Capital Planning is prepared by the Board ofDirectors as part of Bank’s business plan and isapproved by the Board of Commissioners.Capital Planning ensures that adequate levels ofcapital and strong mix of the differentcomponents of capital are maintained to supportbusiness growth in the future.

Bank telah melakukan perhitungan kecukupan modalberdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku,dimana modal yang dimiliki diklasifikasikan dalamdua Tier yaitu Modal Tier 1 dan Modal Tier 2.

Bank calculated its capital adequacyrequirements using the prevailing Bank Indonesiaregulation, where the regulatory capital isclassified into two Tiers: Tier 1 Capital and Tier 2Capital.

Bank tidak memiliki modal tambahan yang memenuhikriteria Modal Tier 3 sesuai dengan peraturan BankIndonesia yang berlaku.

Bank does not have any other supplementarycapital which meets the criteria of Tier 3 Capitalunder prevailing Bank Indonesia Regulation.

Bank mematuhi semua persyaratan modal yangditetapkan oleh pihak regulator sepanjang periodepelaporan, khususnya berkenaan denganperhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum(KPMM) dan Aset Tertimbang Menurut Risiko(ATMR).

Bank has complied with all regulator imposedcapital requirements throughout the reportingperiod, particularly regarding Capital AdequacyRatio (CAR) and calculation of Risk WeightedAssets (RWA).

Kewajiban penyediaan modal Bank denganmemperhitungkan risiko kredit, risiko operasional danrisiko pasar:

The Bank’s capital adequacy ratio withconsideration for credit, operational and marketrisks:

2012 2011 2010Modal CapitalTier I 334.615.535 334.891.810 211.768.611 Tier ITier II 25.826.153 18.073.305 14.330.847 Tier II

Total modal (Catatan 31) 360.441.688 352.965.115 226.099.458 Total capital (Note 31)

Aset tertimbang menurut risikountuk risiko kredit 2.450.028.724 2.015.307.903 1.618.455.743 Risk weighted assets for credit risk

Aset tertimbang menurut risikountuk risiko operasional 228.580.629 213.076.495 135.360.335

Risk weighted assets for operationalrisk

Rasio kewajiban penyediaan modalminimum (KPMM) untuk risikokredit dan risiko operasional 13,46% 15,84% 12,89%

Minimum capital adequacy ratio(CAR) with credit and operational

riskRasio kewajiban penyediaan modal

minimum (KPMM) untuk risikokredit, risiko pasar dan risikooperasional 13,46% 15,84% 12,89%

Minimum capital adequacy ratio(CAR) with credit, market and

operational riskRasio kewajiban penyediaan modal

minimum yang diwajibkan 8,00% 8,00% 8,00%Minimum capital adequacy ratio

required

Page 318: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

302

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

128

31. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANGASING

31. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY

a. Posisi aset (sebelum dikurangi dengancadangan kerugian penurunan nilai) danliabilitas moneter dalam mata uang asing adalahsebagai berikut:

a. Monetary asset position (before deductingthe allowance for impairment losses) andliabilities denominated in foreign currenciesare as follows:

2012 2011 2010

Mata uangasing/

ForeignCurrencies

EkuivalenRupiah/

Equivalentin Rupiah

Mata uangasing/

ForeignCurrencies

EkuivalenRupiah/

Equivalentin Rupiah

Mata uangasing/

ForeignCurrencies

EkuivalenRupiah/

Equivalentin Rupiah

Aset AssetsKas USD 1 12.683 USD 2 19.223 USD 2 19.597 Cash

MYR - 63 MYR - - MYR - -SGD - - SGD - - SGD - 1.054

Giro pada Bank Indonesia USD 460 4.433.250 USD 460 4.171.050 USD 60 540.600 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain USD 811 7.813.039 USD 326 2.951.943 USD 455 4.096.140 Current accounts with other banks

EUR 10 130.278 EUR 10 122.330 EUR 1 5.316JPY 72 8.090 JPY 6 696 JPY 8 837SGD 2 17.130 SGD 3 20.901 SGD 4 22.648AUD 1 5.249 AUD 1 7.777 AUD 1 9.738

Penempatan padabank lain USD 2.700 26.021.250 USD 800 7.254.000 USD 2.100 18.921.000 Placement with other banks

Tagihan akseptasi USD 61 589.815 USD 253 2.291.584 USD 397 3.572.789 Acceptance receivablesKredit yang diberikan USD 792 7.628.786 USD 938 8.504.344 USD 796 7.175.239 LoansPiutang bunga USD 1 11.520 USD 1 12.114 USD 1 4.857 Interests receivable

Total aset 46.671.153 25.355.962 34.369.815 Total assets

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas segera USD 23 219.199 USD 43 392.148 USD 58 524.809 Liabilities immediately payableSimpanan dari nasabah USD 4.735 45.636.930 USD 2.459 22.296.473 USD 3.306 29.791.475 Deposits from customersLiabilitas akseptasi USD 61 589.815 USD 253 2.291.584 USD 397 3.572.789 Acceptance liabilityUtang pajak USD 1 5.316 USD - 4.302 USD 1 11.417 Taxes payableLiabilitas lain - lain USD 1 10.963 USD 1 9.245 USD 3 31.369 Other liabilities

Total liabilitas 46.462.223 24.993.752 33.931.859 Total liabilities

Aset dalam mata uangasing, neto 208.930 362.210 437.956

Foreign currencydenominated assets, net

b. Posisi Devisa Neto b. Net Open Position

Perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN)didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No.6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004sebagaimana telah diubah terakhir denganPeraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010tanggal 1 Juli 2010. Berdasarkan peraturantersebut, Bank diwajibkan untuk menjaga rasioPDN laporan posisi keuangan dan secarakeseluruhan maksimum 20% dari jumlah modal.PDN adalah penjumlahan nilai absolut yangdinyatakan dalam Rupiah dari selisih bersihantara aset dan liabilitas dalam mata uangasing dan selisih bersih dari tagihan danliabilitas komitmen dan kontinjensi yang dicatatdalam rekening administratif yang didenominasidalam setiap mata uang asing.

The Net Open Position (NOP) wascalculated based on Bank IndonesiaRegulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15,2004 which was last amended by BankIndonesia Regulation No. 12/10/PBI/2010dated July 1, 2010. Based on this regulation,the Bank is required to maintain Net OpenPosition ratio of an overall statement offinancial position at a maximum of 20% ofthe total capital. The NOP is the sum of theabsolute values, which are stated in Rupiah,of the net difference between the assets andliabilities denominated in each foreigncurrency and the net difference of thereceivables and payables of bothcommitments and contingencies recorded inthe administrative accounts denominated ineach foreign currency.

Page 319: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

303

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

129

31. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANGASING (lanjutan)

31. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY (continued)

b. Posisi Devisa Neto (lanjutan) b. Net Open Position (continued)

PDN Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The Bank’s NOP as of December 31, 2012,2011 and 2010 are as follows:

31 Desember/December 31, 2012

Mata uangAset/

AssetsLiabilitas/Liabilities

Nilai neto/Net value

Nilai absolutneto/

Net absolutevalue Currencies

Dolar Amerika Serikat 46.496.790 51.795.411 (5.298.621) 5.298.621 United States DollarEuro 126.489 - 126.489 126.489 EuroYen Jepang 8.090 - 8.090 8.090 Japanese YenDolar Singapura 17.129 - 17.129 17.129 Singapore DollarDolar Australia 5.249 - 5.249 5.249 Australian DollarRinggit Malaysia 63 - 63 63 Malaysian RinggitTotal 46.653.810 51.795.411 (5.141.601) 5.455.641 Total

Total modal (Catatan 30) 360.441.688 Total capital (Note 30)Rasio Posisi Devisa Neto 1,51% NOP as a percentage of capital

Rasio PDN per 31 Desember 2012 jikamenggunakan modal pada tanggal30 November 2012 adalah sebagai berikut:

NOP Ratios as of December 31, 2012, based onthe total capital as of November 30, 2012 are asfollows:

Total Modal – November 2012 379.739.891 Total capital – November 2012Rasio Posisi Devisa Neto 1,44% NOP as a percentage of capital

31 Desember/December 31, 2011

Mata uangAset/

AssetsLiabilitas/Liabilities

Nilai neto/Net value

Nilai absolutneto/

Net absolutevalue Currencies

Dolar Amerika Serikat 25.184.388 41.629.209 (16.444.821) 16.444.821 United States DollarEuro 117.042 - 117.042 117.042 EuroYen Jepang 696 - 696 696 Japanese YenDolar Singapura 20.883 - 20.883 20.883 Singapore DollarDolar Australia 7.769 - 7.769 7.769 Australian DollarTotal 25.330.778 41.629.209 (16.298.431) 16.591.211 Total

Total modal (Catatan 30) 352.965.115 Total capital (Note 30)

Rasio Posisi Devisa Neto 4,70% NOP as a percentage of capital

Rasio PDN per 31 Desember 2011 jikamenggunakan modal pada tanggal30 November 2011 adalah sebagai berikut:

NOP Ratios as of December 31, 2011, based onthe total capital as of November 30, 2011 are asfollows:

Total Modal – November 2011 349.171.068 Total capital – November 2011Rasio Posisi Devisa Neto 4,75% NOP as a percentage of capital

Page 320: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

304

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

130

31. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANGASING (lanjutan)

31. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY (contineud)

31 Desember/December 31, 2010

Mata uangAset/

AssetsLiabilitas/Liabilities

Nilai neto/Net value

Nilai absolutneto/

Net absolutevalue Currencies

Dolar Amerika Serikat 34.245.001 40.973.657 (6.728.656) 6.728.656 United States DollarYen Jepang 836 - 836 836 Japanese YenDolar Singapura 23.682 - 23.682 23.682 Singapore DollarDolar Australia 9.729 - 9.729 9.729 Australian Dollar

Total 34.279.248 40.973.657 (6.694.409) 6.762.903 Total

Total modal (Catatan 30) 226.099.458 Total capital (Note 30)Rasio Posisi Devisa Neto 2,99% NOP as a percentage of capital

Rasio PDN per 31 Desember 2010 jikamenggunakan modal pada tanggal30 November 2010 adalah sebagai berikut:

NOP Ratios as of December 31, 2010, based onthe total capital as of November 30, 2010 are asfollows:

Total Modal – November 2010 223.789.060 Total capital – November 2010Rasio Posisi Devisa Neto 3,02% NOP as a percentage of capital

32. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITASKEUANGAN

32. FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS ANDLIABILITIES

Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalahberdasarkan informasi relevan yang tersedia padatanggal laporan posisi keuangan dan tidakdiperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalamkondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggallaporan posisi keuangan.

The fair values disclosed below are based onavailable relevant information at the statementsof financial position date and are not updated toreflect changes in market conditions which haveoccurred after the date of the statements offinancial position.

Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilaiwajar aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal31 Desember 2012, 2011 dan 2010:

The table below presents the carrying amountand fair values of the Bank’s financial assets andliabilities as of December 31, 2012, 2011 and2010:

31 Desember/December 31, 2012 Nilai wajar/Nilai tercatat/Carrying amount Fair value

Kredit yangdiberikan

dan piutang/Loans and

receivables

Dimilikihinggajatuh

tempo/Held-to-maturity

Nilai wajarmelalui laporan

laba rugi/Fair value

through profitor loss

Liabilitaskeuangan yangdiukur dengan

biayadiamortisasi/

Financialliabilities

measured atamortized cost

Totalnilai

tercatat/Total

carryingamount

Tersediauntukdijual/

Available-for-sale

Totalnilai wajar/Total fair

valueAset keuangan Financial assetsKas 69.306.253 - - - - 69.306.253 69.306.253 CashGiro pada Bank Indonesia 245.604.132 - - - - 245.604.132 245.604.132 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 22.339.130 - - - - 22.339.130 22.339.130 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 138.632.772 - - - - 138.632.772 138.632.772Placements with Bank Indonesia and

other banksSurat berharga - 108.138.833 - - - 108.138.833 108.138.833 Marketable securitiesTagihan akseptasi 1.834.799 - - - - 1.834.799 1.834.799 Acceptances receivableKredit yang diberikan 2.684.516.867 - - - - 2.684.516.867 2.684.516.867 LoansPiutang bunga 10.534.794 - - - - 10.534.794 10.534.794 Interest receivablesAset lain-lain*) 72.773 - - - - 72.773 72.773 Other assets*)

3.172.841.520 108.138.833 - - - 3.280.980.353 3.280.980.353Liabilitas keuangan Financial liabilitiesLiabilitas segera - - - - 3.812.313 3.812.313 3.812.313 Obligations due immediatelySimpanan dari nasabah - - - - 3.000.102.775 3.000.102.775 3.000.102.775 Deposits from customersSimpanan dari bank lain - - - - 7.249.459 7.249.459 7.249.459 Deposits from other banksLiabilitas akseptasi - - - - 1.834.799 1.834.799 1.834.799 Acceptances liabilityLiabilitas lain-lain**) - - - - 8.869.110 8.869.110 8.869.110 Other liabilities**)

- - - - 3.021.868.456 3.021.868.456 3.021.868.456

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable

**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoranjaminan, cadangan kesejahteraan karyawan dan lain - lain

**) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits,allowance for employee welfare and others

Page 321: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

305

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

131

32. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITASKEUANGAN (lanjutan)

32. FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS ANDLIABILITIES (continued)

31 Desember/December 31, 2011Nilai tercatat/Carrying amount

Nilai wajar/Fair value

Dimilikihinggajatuh

tempo/Held-to-maturity

Tersediauntukdijual/

Available-for-sale

Nilai wajarmelalui laporan

laba rugi/Fair valuethrough

profit or loss

Liabilitaskeuangan yangdiukur dengan

biayadiamortisasi/

Financialliabilities

measured atamortized cost

TotalNilai

tercatat/Total

carryingamount

Totalnilai wajar/Total fair

value

Kredit yangdiberikan

dan piutang/Loans andreceivables

Aset keuangan Financial assetsKas 54.555.178 - - - - 54.555.178 54.555.178 CashGiro pada Bank Indonesia 199.837.543 - - - - 199.837.543 199.837.543 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 13.068.701 - - - - 13.068.701 13.068.701 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 347.243.729 - - - - 347.243.729 347.243.729Placements with Bank Indonesia and

other banksSurat berharga - 166.023.491 - - - 166.023.491 166.023.491 Marketable securitiesTagihan akseptasi 2.838.223 - - - - 2.838.223 2.838.223 Acceptances receivableKredit yang diberikan 1.911.594.254 - - - - 1.911.594.254 1.911.594.254 LoansPiutang bunga 7.182.060 - - - - 7.182.060 7.182.060 Interest receivablesAset lain-lain*) 62.673 - - - - 62.673 62.673 Other assets*)

2.536.382.361 166.023.491 - - - 2.702.405.852 2.702.405.852Liabilitas keuangan Financial liabilitiesLiabilitas segera - - - - 2.313.694 2.313.694 2.313.694 Obligations due immediatelySimpanan dari nasabah - - - - 2.399.639.154 2.399.639.154 2.399.639.154 Deposits from customersSimpanan dari bank lain - - - - 8.021.969 8.021.969 8.021.969 Deposits from other banksLiabilitas akseptasi - - - - 2.838.223 2.838.223 2.838.223 Acceptances liabilityLiabilitas lain-lain**) - - - - 8.012.648 8.012.648 8.012.648 Other liabilities**)

- - - - 2.420.825.688 2.420.825.688 2.420.825.688

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable

**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoranjaminan, cadangan kesejahteraan karyawan, sewa diterima dimuka danlain - lain

**) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits,allowance for employee welfare, unearned rent and others

31 Desember/December 31, 2010Nilai tercatat/Carrying amount

Nilai wajar/Fair value

Kredit yangdiberikan

dan piutang/Loans andreceivables

Dimilikihinggajatuh

tempo/Held-to-maturity

Tersediauntukdijual/

Available-for-sale

Nilai wajarmelalui laporan

laba rugi/Fair valuethrough

profit or loss

Liabilitaskeuangan yangdiukur dengan

biayadiamortisasi/

Financialliabilities

measured atamortized cost

TotalNilai

tercatat/Total

carryingamount

Totalnilai wajar/Total fair

valueAset keuangan Financial assetsKas 49.564.750 - - - - 49.564.750 49.564.750 CashGiro pada Bank Indonesia 156.312.005 - - - - 156.312.005 156.312.005 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 16.988.757 - - - - 16.988.757 16.988.757 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 264.887.829 - - - - 264.887.829 264.887.829Placements with Bank Indonesia and

other banksSurat berharga - 152.115.635 - - - 152.115.635 152.115.635 Marketable securitiesTagihan akseptasi 5.800.158 - - - - 5.800.158 5.800.158 Acceptances receivableKredit yang diberikan 1.502.723.949 - - - - 1.502.723.949 1.502.723.949 LoansPiutang bunga 6.268.179 - - - - 6.268.179 6.268.179 Interest receivablesAset lain-lain*) 119.212 - - - - 119.212 119.212 Other assets*)

2.002.664.839 152.115.635 - - - 2.154.780.474 2.154.780.474Liabilitas keuangan Financial liabilitiesLiabilitas segera - - - - 945.318 945.318 945.318 Obligations due immediatelySimpanan dari nasabah - - - - 1.987.189.840 1.987.189.840 1.987.189.840 Deposits from customersSimpanan dari bank lain - - - - 3.062.748 3.062.748 3.062.748 Deposits from other banksEstimasi kerugian komitmen

dan kontingensi - - - - 180.522 180.522 180.522Estimated losses on commitments

and contingenciesLiabilitas akseptasi - - - - 5.800.158 5.800.158 5.800.158 Acceptances liabilityLiabilitas lain-lain**) - - - - 10.486.946 10.486.946 10.486.946 Other liabilities**)

- - - - 2.007.665.532 2.007.665.532 2.007.665.532

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoran

jaminan, cadangan kesejahteraan karyawan, sewa diterima dimuka danlain - lain

**) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits,allowance for employee welfare, unearned rent and others

Page 322: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

306

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

132

32. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITASKEUANGAN (lanjutan)

32. FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS ANDLIABILITIES (continued)

(i) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain,penempatan pada Bank Indonesia dan banklain, surat-surat berharga, tagihan akseptasi danaset lain-lain.

(i) Current accounts with Bank Indonesia,current accounts with other banks,placements with Bank Indonesia and otherbanks, marketable securities, acceptancesreceivable and other assets.

Nilai tercatat dari kas dan setara kas, giro sertapenempatan dengan suku bunga mengambangadalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

Carrying value of cash and cash equivalent,current accounts and placements at floatinginterest rates are the reasonable estimatesof fair value.

Estimasi nilai wajar terhadap penempatandengan suku bunga tetap, surat-surat berharga,tagihan akseptasi dan aset lain-lain ditetapkanberdasarkan diskonto arus kas denganmenggunakan suku bunga pasar uang yangberlaku untuk utang dengan risiko kredit dansisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuhtempo di bawah satu tahun, sehingga nilaitercatat dari penempatan dengan suku bungatetap, surat-surat berharga, tagihan akseptasidan aset lain-lain adalah perkiraan yang layakatas nilai wajar.

The estimated fair value of placements withfixed interest rates, marketable securities,acceptances receivable and other assets aredetermined based on discounted cash flowsusing the prevailing money market interestrates for debt with the same credit risks andremaining maturity. Because the residualmaturity dates are below one year, thecarrying amount of fixed rate placements,marketable securities, acceptancesreceivable and other assets are reasonableestimates of fair value.

(ii) Kredit yang diberikan (ii) Loans

Portofolio kredit Bank secara umum terdiri darikredit yang diberikan dengan suku bungamengambang. Kredit yang diberikan dinyatakanberdasarkan jumlah nilai tercatat. Nilai wajar darikredit yang diberikan menunjukkan nilai diskontodari perkiraan arus kas masa depan yangdiharapkan akan diterima oleh Bank. Perkiraanarus kas ini didiskontokan denganmenggunakan suku bunga pasar untukmenentukan nilai wajar.

The Bank’s credit portfolio generally consistsof loans with floating interest rates. Theloans are stated at carrying amounts. Thefair value of the loans shows the estimatedvalue of discounted future cash flowsexpected to be received by the Bank.Estimated cash flows are discounted usingmarket interest rates to determine fairvalues.

Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengansuku bunga mengambang adalah perkiraanyang layak atas nilai wajar, sedangkan nilaitercatat atas kredit jangka pendek dengan sukubunga tetap adalah perkiraan yang layak atasnilai wajarnya.

The carrying value of loans with floatinginterest rates are reasonable estimates offair value, while the carrying value of short-term loans with fixed interest rates arereasonable estimates of fair value.

(iii) Liabilitas segera, simpanan dari nasabah dansimpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi danliabilitas lain-lain.

(iii) Obligation due immediately, deposits fromcustomers and deposits from other banks,acceptances liability and other liabilities.

Estimasi nilai wajar liabilitas segera, simpanantanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpabunga adalah sebesar jumlah terutang ketikautang tersebut dibayarkan.

The estimated fair value of obligation dueimmediately, deposits with no specifiedmaturity, including non-interest-bearingdeposits represent payable amounts whenthe debt is paid.

Page 323: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

307

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

133

32. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITASKEUANGAN (lanjutan)

32. FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS ANDLIABILITIES (continued)

Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengantingkat suku bunga tetap, liabilitas akseptasi danliabilitas lain-lain yang tidak memiliki kuotasi dipasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto aruskas dengan menggunakan suku bunga utangbaru dengan sisa jatuh tempo yang serupa.Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun,sehingga nilai tercatat dari simpanan dengansuku bunga tetap, liabilitas akseptasi danliabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layakatas nilai wajar.

The estimated fair value of deposits withfixed interest rates, acceptances liability andother liabilities that do not have a quotationprice in an active market is determinedbased on discounted cash flows using theinterest rates of new debt with similarmaturities. Because the maturity date isbelow one year, the carrying amount of fixedrate deposits, acceptances liability and otherliabilities are reasonable estimates of fairvalue.

33. LIABILITAS IMBALAN KERJA 33. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIESBank menyelenggarakan pensiun iuran pasti untukkaryawan tetap yang memenuhi syarat yang dikelolaoleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)PT Bank Maspion Indonesia, yang telah mendapatizin pendirian Dana Pensiun Lembaga Keuangan(DPLK) dari Departemen Keuangan melaluiKeputusan Menteri Keuangan Republik IndonesiaNo. KEP-117/KM-6/2002 tanggal 27 Mei 2003.Program pensiun pasti mulai beroperasi pada bulanMei 2004, kewajiban atas kesejahteraan karyawandihitung dengan memperhitungkan program pensiuniuran pasti Bank. Kontribusi Bank adalah sebesar 4%dari penghasilan dasar karyawan.

The Bank has a defined contribution benefitprogram covering its qualified permanentemployees, which is managed by FinancialInstitutions Retirement Fund (DPLK) PT BankMaspion Indonesia, which have permitted toestablish Financial Institutions Retirement Fund(DPLK) from the Departement of Finance throughthe Decision Letter No. KEP-117/KM-6/2002dated May 27, 2003. Defined contributionretirement program started operations in May2004, the liability for employee benefit have beencalculated by reckoning the Bank’s definedcontribution benefit program. The Bank’scontribution is equivalent to 4% of the employee’sbasic salary.

Beban pensiun iuran pasti yang telah dibebankanpada laporan laba rugi komprehensif adalah sebesarRp1.593.724, Rp1.418.850 dan Rp1.225.272masing-masing untuk tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.

Defined contribution pension expense that wascharged to the statements of comprehensiveincome amounted to Rp1,593,724, Rp1,418,850and Rp1,225,272 for the years endedDecember 31, 2012, 2011 and 2010,respectively.

Liabilitas atas imbalan kerja jangka panjang lainnyameliputi uang jasa, uang pisah dan pesangon sesuaidengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003dan kompensasi lainnya.

The liability for other long-term employee benefitsconsisted of service payments, severance andtermination benefits based on Labor LawNo. 13/2003 and other compensations.

Penilaian aktuarial atas imbalan kerja jangkapanjang lainnya pada tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010,dilakukan oleh konsultan aktuaria terdaftar, PT PrimaBhaksana Lestari dengan menggunakan metode“Projected Unit Credit” sebagaimana yang tercantumdalam laporan masing-masing pada tanggal15 Januari 2013, 15 Maret 2012 dan 27 Desember2010.

The actuarial valuation of other long-termemployee benefits for the years ended December31, 2012, 2011 and 2010, was performed byregistered actuarial consulting firm, PT PrimaBhaksana Lestari, using the “Projected UnitCredit” method as stated in its reports datedJanuary 15, 2013, March 15, 2012 andDecember 27, 2010.

Karyawan tetap yang memenuhi syarat untukdiikutsertakan dalam program pensiun iuran pasti,memiliki hak atas program pensiun iuran pasti ataumanfaat yang disediakan sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003, mana yang lebihtinggi.

Qualified permanent employees, who are entitledfor defined contribution retirement programbenefit, are entitled to benefits under definedcontribution plan or the benefits provided forunder the Labor Law No. 13/2003, whichever ishigher.

Page 324: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

308

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

134

33. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 33. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

a. Beban imbalan kerja a. Employee benefits expenses

2012 2011 2010Beban jasa kini 1.374.109 1.153.246 461.558 Current service costAmortisasi beban jasa lalu 56.658 56.657 56.657 Amortization of past service costBeban bunga 1.049.465 645.835 470.295 Interest costKerugian aktuarial yang diakui 463.835 99.649 5.715 Actuarial loss recognized

Total beban imbalan kerja 2.944.067 1.955.387 994.225 Total employee benefits expense

b. Liabilitas imbalan kerja b. Employee benefits liabilities

2012 2011 2010Nilai kini liabilitas 19.513.043 16.122.869 6.554.913 Present value of obligationKerugian aktuarial yang belum

diakui (11.991.286) (10.314.896) (2.549.104) Unrecognized actuarial lossBiaya jasa lalu yang belum

belum diakui (626.632) (683.290) (739.947) Unrecognized past service costTotal liabilitas imbalan kerja

(Catatan 18) 6.895.125 5.124.683 3.265.862Total employee benefits liabilities

(Note 18)

Rekonsiliasi perubahan liabilitas neto untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011dan 2010 adalah sebagai berikut:

Reconciliation of net liability movements for theyears ended December 31, 2012, 2011 and 2010is as follows:

2012 2011 2010Saldo awal 5.124.683 3.265.862 2.944.372 Beginning balanceBeban tahun berjalan 2.944.067 1.955.387 994.225 Expense for the yearPembayaran tahun berjalan (1.173.625) (96.566) (672.735) Payment during the year

Saldo akhir tahun 6.895.125 5.124.683 3.265.862 Ending balance

Asumsi aktuarial utama yang digunakan Aktuarisuntuk menentukan estimasi liabilitas imbalan kerjakaryawan adalah sebagai berikut:

The principal actuarial assumptions used by theActuary to estimate the liability for employeebenefits are as follows:

2012 2011 2010Tingkat mortalita TMI – 2011 TMI – 1999 TMI – 1999 Mortality rateUsia normal pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years 55 tahun/years Normal retirement ageTingkat kenaikan gaji 10% 9% 5% Rate of salary increaseTingkat diskonto tahunan 6% 7% 10% Annual discount rate

Bank mencatat liabilitas estimasi imbalan kerjamasing-masing sebesar Rp6.895.125, Rp5.124.683,dan Rp3.265.862 pada tanggal 31 Desember 2012,2011 dan 2010 yang dibukukan sebagai bagian dariakun “Liabilitas Lain - Lain - Imbalan Kerja” padalaporan posisi keuangan (Catatan 18). Beban yangdiakui dalam laporan laba rugi komprehensif masing-masing sebesar Rp2.944.067, Rp1.955.387, danRp994.225 pada tanggal 31 Desember 2012, 2011dan 2010 dan disajikan sebagai bagian dari akun“Beban Gaji dan Tunjangan - Gaji, Upah danImbalan Kerja” (Catatan 23).

The Bank recorded estimated liabilities onemployee’s benefit amounted to Rp6,895,125,Rp5,124,683 and Rp3,265,862 as ofDecember 31, 2012, 2011 and 2010,respectively, and presented as part of “OtherLiabilities - Employee Benefits” in the statementof financial positions (Note 18). The relatedexpenses recorded in the statement ofcomprehensive income amounted toRp2,944,067, Rp1,955,387 and Rp994,225 inDecember 31, 2012, 2011 and 2010,respectively, and presented as part of ”Salariesand Employee Benefits - Salaries, Wages, andEmployee Benefits” (Note 23).

Page 325: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

309

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

135

33. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 33. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

Tabel dibawah ini menyajikan sensitivitas biaya bungadan biaya jasa kini pada perubahan wajar dalam sukubunga pasar, dengan asumsi variabel lain dianggaptetap, pada 31 Desember 2012 (tidak diaudit):

The following table demonstrates the sensitivity ofinterest cost and current service cost toreasonably possible change in market interestrates, with all variables held constant, as ofDecember 31, 2012 (unaudited):

Biaya Jasa Kini/Current Service

Cost

Nilai KiniLiabilitas/

Present Value ofObligation

Kenaikan tingkat bunga diskonto 100 basispoin 17.636.468 1.230.262

Increase in discount rate by 100 basispoint

Penurunan tingkat bunga diskonto 100basis poin 21.776.224 1.548.993

Decrease in discount rate by 100 basispoint

Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan per31 Desember adalah sebagai berikut:

Present value of employee benefit obligation as ofDecember 31, are as follows:

2012 2011 2010 2009 2008

Nilai kini liabilitas 19.513.043 16.122.869 6.554.913 4.275.409 3.156.812 Present value of obligationNilai wajar aktiva program - - - Fair value of plan assetsStatus pendanaan 19.513.043 16.122.869 6.554.913 4.275.409 3.156.812 Funded statusKeuntungan (kerugian) aktuaria

yang belum diakui (11.991.286) (10.314.896) (2.549.104) (534.432 15.714Unrecognized actuarial

gain (loss)Biaya jasa lalu yang belum

diakui (626.632) (683.290) (739.947) (796.605 (853.262)Unrecognized past service

cost

Liabilitas akhir tahun 6.895.125 5.124.683 3.265.862 2.944.372 2.319.264 Liability at end of year

34. JAMINAN TERHADAP LIABILITASPEMBAYARAN BANK UMUM

34. GOVERNMENT GUARANTEE OFOBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS

Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal22 September 2004 yang berlaku efektif sejaktanggal 22 September 2005, sebagaimana diubahdengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 (PerpuNo. 3/2008) tanggal 13 Oktober 2008, LembagaPenjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untukmenjamin liabilitas tertentu bank umum berdasarkanprogram penjaminan yang berlaku, yang besarannilai jaminannya dapat berubah jika memenuhikriteria tertentu yang berlaku.

Based on Law No. 24 datedSeptember 22, 2004, which was effective onSeptember 22, 2005 and subsequently amendedby the Government Regulation-in-Lieu-of LawNo. 3 (Perpu No. 3/2008) dated October 13,2008, the Indonesian Deposit InsuranceCorporation (LPS) was formed to guaranteecertain liabilities of commercial banks under theapplicable guarantee program, where the amountof such guarantee can be changed if certain validcriteria are fullfilled.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yangDijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, jumlahsimpanan yang dijamin LPS adalah simpanansampai dengan Rp2.000.000 untuk per nasabah perbank (2007: sampai dengan Rp100.000). Simpanannasabah dijamin hanya jika suku bunganya samadengan atau dibawah 5,50%, 7,00% dan 6,50%masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012,2011 dan 2010.

Based on Government Regulation No. 66 year2008 dated October 13, 2008 regarding theAmount of Deposits Guaranteed by theIndonesian Deposit Insurance Corporation, theamount of deposits covered by LPS is up toRp2,000,000 per depositor per bank (2007: up toRp100,000). Customer deposits are covered onlyif the rate of interest is equal to or below 5.50%,7.00% and 6.50% as of December 31, 2012,2011 and 2010, respectively.

Page 326: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

310

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

136

34. JAMINAN TERHADAP LIABILITASPEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)

34. GOVERNMENT GUARANTEE OFOBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS(continued)

Pada tanggal 13 Januari 2009, Pemerintah RepublikIndonesia telah mengesahkan PerpuNo. 3/2008 menjadi Undang-undang.

On January 13, 2009, the Government ofthe Republic of Indonesia has stipulated PerpuNo. 3/2008 to become a law.

Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayaroleh Bank selama tahun 2012, 2011 dan 2010,masing-masing sebesar Rp5.258.687, Rp4.110.170dan Rp4.153.207 (Catatan 22).

The Government guarantee premiums paid bythe Bank for years 2012, 2011 and 2010amounted to Rp5,258,687, Rp4,110,170 andRp4,153,207, respectively (Note 22).

35. PELAPORAN JATUH TEMPO 35. MATURITY PROFILE

Pelaporan jatuh tempo aset dan liabilitas keuanganBank menurut kelompok jatuh temponyaberdasarkan periode yang tersisa adalah sebagaiberikut:

The maturity of the Bank’s financial assets andliabilities based on the remaining period is asfollows:

31 Desember/December 31, 2012

Sampaidengan1 bulan/

up to 1 month

Lebih dari1 - 3 bulan/More than

1 - 3 months

Lebih dari3 - 6 bulan/More than

3 - 6 months

Lebih dari6 - 12 bulan/More than

6 - 12 months

Lebih dari12 bulan/

More than12 months Total

ASET ASSETS Kas 69.306.253 - - - - 69.306.253 Cash Giro pada Bank Indonesia 245.604.132 - - - - 245.604.132 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada Bank lain 22.339.130 - - - - 22.339.130 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 138.632.772 - - - - 138.632.772Placements with Bank Indonesia and

other banks Surat berharga - - 108.138.833 - - 108.138.833 Marketable securitiesTagihan akseptasi 1.834.799 - - - - 1.834.799 Acceptances receivable

Kredit yang diberikan 180.876.602 318.452.293 398.334.095 682.492.771 1.104.361.106 2.684.516.867 Loans Piutang bunga 10.534.794 - - - - 10.534.794 Interest receivables Aset lain-lain*) - 72.773 - - - 72.773 Other assets*)

Total aset 669.128.482 318.525.066 506.472.928 682.492.771 1.104.361.106 3.280.980.353 Total assets

LIABILITAS LIABILITIESLiabilitas segera 1.025.553 2.635.751 71.503 79.506 - 3.812.313 Liabilities immediately payable

Simpanan dari nasabah 2.596.219.295 330.247.728 54.002.371 19.633.381 - 3.000.102.775 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 7.249.459 - - - - 7.249.459 Deposits from other banksLiabilitas akseptasi 1.834.799 - - - - 1.834.799 Acceptances liabilityLiabilitas lain-lain**) 4.637.173 3.178.593 438.318 540.026 75.000 8.869.110 Other liabilities**)

Total liabilitas 2.610.966.279 336.062.072 54.512.192 20.252.913 75.000 3.021.868.456 Total liabilities

Aset (liabilitas), neto (1.941.837.797) (17.537.006) 451.960.736 662.239.858 1.104.286.106 259.111.897 Net assets (liabilities), net

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoran jaminan,

cadangan kesejahteraan karyawan dan lain - lain**) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits, allowance

for employee welfare and others

31 Desember/December 31, 2011

Sampaidengan1 bulan/

up to 1 month

Lebih dari1 - 3 bulan/More than

1 - 3 months

Lebih dari3 - 6 bulan/More than

3 - 6 months

Lebih dari6 - 12 bulan/More than

6 - 12 months

Lebih dari12 bulan/

More than12 months Total

ASET ASSETSKas 54.555.178 - - - - 54.555.178 CashGiro pada Bank Indonesia 199.837.543 - - - - 199.837.543 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 13.068.701 - - - - 13.068.701 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 223.852.816 64.417.866 58.973.047 - - 347.243.729Placements with Bank Indonesia and

other banksSurat berharga - 88.590.397 - 77.433.094 - 166.023.491 Marketable securitiesTagihan akseptasi 2.838.223 - - - - 2.838.223 Acceptances receivableKredit yang diberikan 96.493.879 263.902.115 276.328.123 540.924.763 733.945.374 1.911.594.254 LoansPiutang bunga 7.182.060 - - - - 7.182.060 Interest receivablesAset lain-lain*) - 62.673 - - - 62.673 Other assets*)

Total aset 597.828.400 416.973.051 335.301.170 618.357.857 733.945.374 2.702.405.852 Total assets

Page 327: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

311

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

137

35. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) 35. MATURITY PROFILE (continued)

31 Desember/December 31, 2011

Sampaidengan1 bulan/

up to 1 month

Lebih dari1 - 3 bulan/More than

1 - 3 months

Lebih dari3 - 6 bulan/More than

3 - 6 months

Lebih dari6 - 12 bulan/More than

6 - 12 months

Lebih dari12 bulan/

More than12 months Total

LIABILITAS LIABILITIESLiabilitas segera 746.805 1.448.997 - 117.892 - 2.313.694 Liabilities immediately payableSimpanan dari nasabah 2.181.992.920 175.331.734 36.154.319 6.160.181 - 2.399.639.154 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 8.021.969 - - - - 8.021.969 Deposits from other banksLiabilitas akseptasi 2.838.223 - - - - 2.838.223 Acceptances liabilityLiabilitas lain-lain**) 5.265.373 34.074 337.010 1.123.893 1.252.298 8.012.648 Other liabilities**)

Total liabilitas 2.198.865.290 176.814.805 36.491.329 7.401.966 1.252.298 2.420.825.688 Total liabilities

Aset (liabilitas), neto (1.601.036.890) 240.158.246 298.809.841 610.955.891 732.693.076 281.580.164 Net assets (liabilities), net

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoran jaminan,

cadangan kesejahteraan karyawan, sewa diterima dimuka dan lain - lain**) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits, allowance

for employee welfare, unearned rent and others

31 Desember 2010/December 31, 2010

Sampaidengan1 bulan/

up to 1 month

Lebih dari1 - 3 bulan/More than

1 - 3 months

Lebih dari3 - 6 bulan/More than

3 - 6 months

Lebih dari6 - 12 bulan/More than

6 - 12 months

Lebih dari12 bulan/

More than12 months Total

ASET ASSETSKas 49.564.750 - - - - 49.564.750 CashGiro pada Bank Indonesia 156.312.005 - - - - 156.312.005 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada Bank Lain 16.988.757 - - - - 16.988.757 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 156.170.538 108.717.291 - - - 264.887.829Placements with Bank Indonesia

and other banksSurat berharga - - 122.137.469 29.978.166 - 152.115.635 Marketable securitiesTagihan akseptasi 5.800.158 - - - - 5.800.158 Acceptances receivableKredit yang diberikan 78.983.529 178.963.712 219.335.286 496.938.432 528.502.990 1.502.723.949 LoansPiutang bunga 6.268.179 - - - - 6.268.179 Interest receivablesAset lain-lain*) - 119.212 - - - 119.212 Other assets*)

Total aset 470.087.916 287.800.215 341.472.755 526.916.598 528.502.990 2.154.780.474 Total assets

LIABILITAS LIABILITIESLiabilitas segera 782.508 57.445 - 105.365 - 945.318 Obligations due immediatelySimpanan dari nasabah 1.935.441.510 45.016.695 3.481.564 3.250.071 - 1.987.189.840 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 3.062.748 - - - - 3.062.748 Deposits from other banksEstimasi kerugian komitmen dan

kontingensi - - - - 180.522 180.522Estimated losses on commitments

and contingenciesLiabilitas akseptasi 5.800.158 - - - - 5.800.158 Acceptances liabilityLiabilitas lain-lain**) 4.254.573 1.720.927 993.122 1.399.223 2.119.101 10.486.946 Other liabilities**)

Total liabilitas 1.949.341.497 46.795.067 4.474.686 4.754.659 2.299.623 2.007.665.532 Total liabilities

Aset (liabilitas), neto (1.479.253.581) 241.005.148 336.998.069 522.161.939 526.203.367 147.114.942 Net assets (liabilities), net

*) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoran jaminan,

cadangan kesejahteraan karyawan, sewa diterima dimuka dan lain - lain**) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits, allowance

for employee welfare, unearned rent and others

36. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006)DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)

36. INITIAL ADOPTION OF SFAS NO. 50(REVISED 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED2006)

PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan:Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55(Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan danPengukuran” berlaku efektif untuk laporan keuangandengan periode yang dimulai pada atau setelahtanggal 1 Januari 2010 dan diterapkan secaraprospektif.

SFAS No. 50 (Revised 2006), “FinancialInstruments: Presentation and Disclosures” andSFAS No. 55 (Revised 2006), “FinancialInstruments: Recognition and Measurement”became effective for financial statementsbeginning on or after January 1, 2010 and are tobe applied prospectively.

Ketentuan transisi atas Penerapan Awal PSAKNo. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)dilaksanakan sesuai dengan Buletin Teknis No. 4yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Indonesia,memberikan tambahan pedoman di bawah ini:

The transitional provisions on the Initial Adoptionof SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFASNo. 55 (Revised 2006) in accordance withTechnical Bulletin No. 4 that was issued by theIndonesian Institute of Accountants, provideadditional guidance as follows:

Page 328: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

312

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

138

36. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006)DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) (lanjutan)

36. INITIAL ADOPTION OF SFAS NO. 50(REVISED 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED2006) (continued)

(i) Perhitungan suku bunga efektifPerhitungan suku bunga efektif untuk instrumenkeuangan yang diukur pada biaya perolehandiamortisasi yang diperoleh sebelumnya danmasih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010ditentukan berdasarkan arus kas masa depanyang akan diperoleh sejak penerapan awalPSAK No. 55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuhtempo instrumen keuangan tersebut.

(i) Effective interest rate calculationEffective interest rate calculation for financialinstruments is measured at amortizedacquisition cost that were previouslyacquired and still have balances onJanuary 1, 2010 is determined based on thefuture cash flows that will be received sincethe initial application of SFAS No. 55(Revised 2006) up to the maturity date ofsuch financial instruments.

(ii) Penghentian pengakuanInstrumen keuangan yang sudah dihentikanpengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuanpenghentian pengakuan dalam PSAK No. 55(Revisi 2006).

(ii) DerecognitionDerecognized financial instruments beforeJanuary 1, 2010 are not re-evaluated basedon the derecognition provision in SFASNo. 55 (Revised 2006).

(iii) Instrumen keuangan majemukInstrumen keuangan majemuk yang ada padatanggal 1 Januari 2010 harus dipisahkan antarakomponen liabilitas dan komponen ekuitasberdasarkan paragraf 11 PSAK No. 50 (Revisi2006). Pemisahan tersebut ditentukanberdasarkan sifat, kondisi, persyaratan, dan hallainnya dari instrumen keuangan tersebut padatanggal 1 Januari 2010.

(iii) Compound financial instrumentsCompound financial instruments that existedon January 1, 2010, should be separatedbetween liability and equity componentbased on paragraph 11 of SFAS No. 50(Revised 2006). Such separation isdetermined based on the nature, conditions,requirements, and other matters on suchfinancial instrument as of January 1, 2010.

(iv) Klasifikasi instrumen keuangan sebagai liabilitasatau ekuitasPada tanggal 1 Januari 2010, Bankmengklasifikasikan instrumen keuangan sebagailiabilitas atau ekuitas sesuai dengan paragraf 11PSAK No. 50 (Revisi 2006).

(iv) Classification of financial instruments asliability or equityOn January 1, 2010, the Bank has classifiedfinancial instruments as liability or equity inaccordance with paragraph 11 of SFASNo. 50 (Revised 2006).

(v) Penurunan nilai instrumen keuanganPada tanggal 1 Januari 2010, Bank menentukanpenurunan nilai instrumen keuanganberdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antarapenurunan nilai kini dengan penurunan nilaiyang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansiyang berlaku sebelumnya diakui langsung kesaldo awal saldo laba pada tanggal 1 Januari2010.

(v) Impairment of financial instrumentsOn January 1, 2010, the Bank hasdetermined the impairment of financialinstruments based on the current conditions.The difference between the currentimpairment and the impairment based on theprevious generally accepted accountingprinciples is recognized directly in thebeginning balance of retained earnings atJanuary 1, 2010.

Page 329: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

313

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

139

36. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006)DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) (lanjutan)

36. INITIAL ADOPTION OF SFAS NO. 50(REVISED 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED2006) (continued)

Untuk penerapan standar ini, Bank telah melakukanidentifikasi atas penyesuaian transisi sesuai denganstandar akuntansi tersebut, PAPI (Revisi 2008) danBuletin Teknis No. 4 mengenai ketentuan transisipenerapan standar-standar tersebut. Penyesuaiantransisi terutama berasal dari perhitungan ulang atascadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antaracadangan kerugian penurunan nilai yang dihitungdengan standar yang baru dengan standarsebelumnya disesuaikan ke saldo laba pada tanggal1 Januari 2010. Rincian dan dampak penyesuaiantersebut terhadap laporan keuangan 1 Januari 2010adalah sebagai berikut:

In applying these standards, the Bank hasidentified the transitional adjustments inaccordance with the accounting standards, PAPI(Revised 2008) and Technical Bulletin No. 4concerning the transitional provisions on theimplementation of these new standards. Thetransitional adjustments are mainly derived fromthe reassessment of allowances for impairmentlosses. The difference between the allowancesfor impairment losses calculated based on thenew standards and the previous standards areadjusted to the beginning balance of retainedearnings as of January 1, 2010. Details andeffect of the adjustment to the financialstatements as of January 1, 2010 are as follows:

Sebelumpenyesuaian/

Beforeadjustment

Efek daripenyesuaian

transisipenerapan PSAK

No. 50 (Revisi2006) dan PSAKNo. 55 (Revisi

2006)/Effect of

transitionaladjustment on

adoption ofSFAS No. 50

(Revised 2006)and SFAS No. 55(Revised 2006)

Setelahpenyesuaian/

After adjustment

Aset - neto setelah dikurangipenyisihan kerugianpenurunan nilai

Assets - net of allowance forimpairment losses

Giro pada bank lain 16.212.201 149.021 16.361.222 Current accounts with other banksPenempatan pada bank lain 153.791.279 429.312 154.220.591 Placement with other banksKredit yang diberikan, neto 1.157.808.158 4.016 1.157.812.174 Loans, netTagihan akseptasi 1.411.242 17.259 1.428.501 Acceptances receivable

Ekuitas EquitySaldo laba 115.982.485 599.608 116.582.093 Retained earnings

Page 330: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

314

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

140

37. ASET/LIABILITAS KONTINJENSI 37. CONTINGENT ASSETS/LIABILITIES

Bank saat ini mempunyai aset/liabilitas kontinjensiyang terkait dengan perkara perdata sebagai berikut:

The Bank currently has contingentassets/liabilities in connection with several civilcases as follows:

Perkara perdata No. 07/Pdt.G/2010/PN.Bgl joNo. 115/Pdt./2011/PT.Sby masing-masing tanggal11 Agustus 2010 dan 7 April 2011 tentang gugatanJanuar Wahyu Eko Putro sebagai penjamin debituratas nama Lindayati Wibianto kepada Bank tentangpenjualan barang jaminan tanpa melalui prosedurhukum dengan nilai tuntutan sebesar Rp15.000 perbulan terhitung mulai tanggal 19 Desember 1994.Saat ini kasus ini dalam proses kasasi di MahkamahAgung.

Case No. 07/Pdt.G/2010/PN.Bgl joNo. 115/Pdt./2011/PT.Sby dated August 11,2010 and April 7, 2011, respectively, involving aclaim by Januar Wahyu Eko Putro as debtor’sguarantor of Lindayati Wibianto against the Bankin relation to sales of collateral without legalprocedure amounting to Rp15,000 per monthsince December 19, 1994. The case is currentlyin the process of review in the Supreme Court.

Manajemen Bank berkeyakinan bahwa penyelesaiankasus-kasus tersebut akan menguntungkan pihakBank, dan karenanya manajemen berpendapat tidakperlu dibentuk penyisihan.

The Bank’s management believes that the abovecases will be resolved in favor of the Bank, andaccordingly, the management is of the opinionthat no provision for possible losses is required.

38. REKLASIFIKASI AKUN 38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Akun tertentu dalam laporan keuangan 2011 telahdireklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporankeuangan untuk tahun 2012, sebagai berikut:

Certain accounts in the 2011 financial statementshave been reclassified to conform with thepresentation of accounts in the 2012 financialstatements as follows:

Dilaporkansebelumnya/As previously

reportedReklasifikasi/

Reclassification

Dilaporkansaat ini/

As currentlyreported

Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating IncomePembalikan kerugian penurunan

nilai aset keuangan dan non-keuangan - 2.677.860 2.677.860

Reversal of impairment losseson financial and non-financial assets

Lain-lain 7.461.893 897.729 8.359.622 Others

Beban Operasional Lainnya Other Operating ExpensesPenyisihan kerugian penurunan nilai

aset keuangan dan non-keuangan - (1.194.068) (1.194.068)Provision for impairment losses on

financial and non-financial assetsPemulihan kerugian penurunan nilai

aset keuangan dan non-keuangan, neto 2.381.521 (2.381.521) -

Recovery for impairment losseson financial and non-financial assets,

net

Page 331: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

315

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

141

38. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) 38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS(continued)

Akun tertentu dalam laporan keuangan 2010 telahdireklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporankeuangan untuk tahun 2012, sebagai berikut:

Certain accounts in the 2010 financial statementshave been reclassified to conform with thepresentation of accounts in the 2012 financialstatements as follows:

Dilaporkansebelumnya/As previously

reportedReklasifikasi/

Reclassification

Dilaporkansaat ini/

As currentlyreported

Aset AssetsGiro pada bank lain setelah dikurangi

cadangan kerugian penurunan nilai 19.664.121 (2.675.364) 16.988.757Current accounts with other banks,

net of allowance for impairment lossesPiutang bunga - 6.268.179 6.268.179 Interest receivablesBeban dibayar dimuka - 21.398.754 21.398.754 Prepaid expensesAset tetap, setelah dikurangi

akumulasi penyusutan 51.039.548 8.945.925 59.985.473Fixed assets, net of accumulated

depreciationAset lain-lain 47.600.628 (36.612.858) 10.987.770 Other assets

Liabilitas LiabilitiesSimpanan dari bank lain 5.738.112 (2.675.364) 3.062.748 Deposits from other banks

Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating IncomeDenda dan administrasi 4.506.038 3.731.968 8.238.006 Penalties and administrationPembalikan kerugian penurunan nilai

aset keuangan dan non-keuangan - 5.641.778 5.641.778Reversal of impairment losses

on financial and non-financial assetsLaba selisih kurs, neto 183.755 (183.755) - Foreign exchange gains, netLain-lain 7.832.789 (3.548.213) 4.284.576 Others

Beban Operasional Lainnya Other Operating ExpensesPenyisihan kerugian penurunan nilai

aset keuangan dan non-keuangan - (3.191.314) (3.191.314)Provision for impairment losses on

financial and non-financial assetsPemulihan kerugian penurunan nilai

aset keuangan dan non-keuangan, neto 2.450.464 (2.450.464) -

Recovery for impairment losseson financial and non-financial assets,

net

Akun tertentu dalam laporan keuangan 2009 telahdireklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporankeuangan untuk tahun 2012, sebagai berikut:

Certain accounts in the 2009 financial statementshave been reclassified to conform with thepresentation of accounts in the 2012 financialstatements as follows:

Dilaporkansebelumnya/As previously

reportedReklasifikasi/

Reclassification

Dilaporkansaat ini/

As currentlyreported

Aset AssetsPiutang bunga - 5.862.382 5.862.382 Interest receivablesBeban dibayar dimuka - 24.007.541 24.007.541 Prepaid expensesAset tetap, setelah dikurangi

akumulasi penyusutan 44.049.242 3.110.000 47.159.242Fixed assets, net of accumulated

depreciationAset lain-lain 49.075.735 (32.979.923) 16.095.812 Other assets

Page 332: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

316

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

142

39. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN 39. SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Pada tanggal 27 Juni 2001, Bankmenandatangani perjanjian sewa menyewadengan PT Altap Prima Industrial Estate(“APIE”), pihak berelasi, di mana Bank sepakatuntuk menyewa bangunan gedung yangberlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 50-52 danJalan Basuki Rahmat No. 56, Surabaya, sebesarRp26.400.000 (termasuk PPN). Perjanjian iniberlaku mulai tanggal 1 September 2001 sampaidengan 1 September 2031. Transaksi inidisajikan sebagai bagian dari “Beban Dibayardimuka” pada laporan posisi keuangan(Catatan 10).

a. On June 27, 2001, the Bank entered into arental agreement with PT Altap PrimaIndustrial Estate (“APIE”), a related party,whereby the Bank agreed to rent buildinglocated at Jalan Basuki Rahmat No. 50-52and Jalan Basuki Rahmat No. 56, Surabaya,amounted to Rp26,400,000 (include VAT).The agreement is effective from September1, 2001 until September 1, 2031. Thetransaction is presented as part of “PrepaidExpenses” in statements of financial position(Note 10).

b. Perjanjian penyelenggaraan Anjungan TunaiMandiri (“ATM”) Bersama

b. Joint Automatic Teller Machine (“ATM”)Agreement

Pada tanggal 19 Desember 2005, Bankmengadakan perjanjian penyelenggaraan ATMBersama dengan PT Rintis Sejahtera. Dalamperjanjian tersebut, Bank akan mendapatkanmanfaat jaringan ATM Bersama di seluruhIndonesia. Perjanjian tersebut berlaku untukperiode dua tahun sejak tanggal perjanjian dansecara otomatis diperpanjang untuk jangkawaktu yang sama.

On December 19, 2005, the Bank enteredinto a Joint ATM agreement with PT RintisSejahtera. Based on this agreement, theBank will utilize a joint ATM networkthroughout Indonesia. The agreement is fora period of two years from the agreementdate and renewable automatically for thesame length of period.

c. Pada tanggal 19 Januari 2007, Bankmenandatangani perjanjian sewa menyewadengan PT Excelcomindo Pratama, Tbk (“XL”)dimana XL sepakat untuk menyewa bangunanBank yang berlokasi di Jalan Pemuda No. 94 -98, Surabaya sebesar Rp4.050.000. Perjanjianini berlaku mulai tanggal 1 Mei 2007 sampaidengan 30 April 2012. Pendapatan sewa yangdibebankan pada tahun 2011 dan 2010 adalahsebesar Rp810.000 untuk masing-masing tahuntersebut dan disajikan sebagai bagian dari“Pendapatan Non-Operasional – Neto” padalaporan laba rugi komprehensif (Catatan 25).

c. On January 19, 2007, the Bank entered intoa rental agreement with PT ExcelcomindoPratama, Tbk (“XL”) whereby XL agreed torent the Bank’s building located at JalanPemuda No. 94 - 98, Surabaya amounted toRp4,050,000. This agreement is effectivefrom May 1, 2007 until April 30, 2012. Rentalfees earned in 2011 and 2010 amounted toRp810,000, for each of aforementionedyears and presented as part of “Non-Operating Income – Net” in the statements ofcomprehensive income (Note 25).

Page 333: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

317

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

143

39. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)

39. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

d. Pada tanggal 4 Maret 2011, Bankmenandatangani perpanjangan perjanjian sewamenyewa dengan PT XL Axiata, Tbk (dahuluPT Excelcomindo Pratama, Tbk) (“XL”) dimanaXL sepakat untuk menyewa bangunan Bankyang berlokasi di Jalan Pemuda No. 94 - 98,Surabaya sebesar Rp6.750.000. Perjanjian iniberlaku mulai tanggal 1 Mei 2012 sampaidengan 30 April 2017. Pada tanggal 25 Maret2011, Bank menjual bangunan tersebut kepadapihak berelasi dengan harga sebesarRp19.860.000 (Catatan 12). Pihak berelasi telahmenyetujui untuk mulai menempati bangunantersebut pada saat setelah masa sewa kepadaXL berakhir serta tidak akan menagih sewa yangtelah diterima Bank dimuka dari XL.Sehubungan dengan itu, Bank langsungmengakui sewa diterima dimuka terkait sebesarRp7.020.000 sebagai pendapatan pada tahunberjalan dan disajikan sebagai bagian dari“Pendapatan Non-Operasional – Neto” padalaporan laba rugi komprehensif 2011(Catatan 25).

d. On March 4, 2011, the Bank entered into arental agreement extention with PT XLAxiata, Tbk (formerly PT ExcelcomindoPratama, Tbk) (“XL”) whereby XL agreed torent the Bank’s building located at JalanPemuda No. 94 - 98, Surabaya amounting toRp6,750,000. This agreement is effectivefrom May 1, 2012 until April 30, 2017. OnMarch 25, 2011, the Bank sold the relatedbuilding to a related party at a price ofRp19,860,000 (Note 12). A related party hasagreed to occupy the building when the rentperiod to XL is over and will not claim forunearned rent already received by the Bankfrom XL. In connection with this, the Bankrecognized the related unearned rentamounting to Rp7,020,000 as current yearimmediate income and presented as part of“Non-Operating Income – Net” in the 2011statements of comprehensive income(Note 25).

e. Pada tanggal 30 September 2011, Bankmenandatangani perjanjian sewa menyewadengan PT General Mineral Resources (“GMR”)dimana GMR sepakat untuk menyewa salahsatu lantai bangunan Bank yang berlokasi diJalan Gunung Sahari Raya No. 18, JakartaUtara (Catatan 12) sebesar Rp35/m2/bulan.Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 Oktober2011 sampai dengan 30 September 2013.Pendapatan sewa yang diterima di tahun 2012dan 2011 masing-masing sebesar Rp398.351dan Rp66.392 disajikan sebagai bagian dari“Pendapatan Non-Operasional – Neto” padalaporan laba rugi komprehensif 2012 dan 2011(Catatan 25).

e. On September 30, 2011, the Bank enteredinto a rental agreement with PT GeneralMineral Resources (“GMR”) whereby GMRagreed to rent one floor of the Bank’sbuilding located at Jalan Gunung SahariRaya No. 18, Jakarta Utara (Note 12)amounting to Rp35/m2/month. Thisagreement is effective from October 1, 2011until September 30, 2013. Rental feesearned in 2012 and 2011 amounted toRp398,351 and Rp66,392, respectively, arepresented as part of “Non-Operating Income– Net” in the 2012 and 2011 statements ofcomprehensive income (Note 25).

f. Perjanjian penyediaan aplikasi online bankingASP

f. ASP online banking application provideragreement

Pada tanggal 18 Desember 2012, Bankmengadakan perjanjian penyediaan aplikasionline banking ASP dengan PT Sarana Pactindo(PAC). Dalam perjanjian tersebut, Bank akanmenggunakan fasilitas dan layanan aplikasionline banking ASP melalui berbagai macamelectronic channel yang disediakan PAC.Perjanjian tersebut berlaku untuk periode 3tahun sejak tanggal 1 bulan berikutnya daritanggal mulai layanan electronic channel.Perjanjian ini secara otomatis diperpanjanguntuk jangka waktu satu tahun berikutnya.

On December 18, 2012, the Bank enteredinto an ASP online banking applicationprovider agreement with PT Sarana Pactindo(PAC). Based on this agreement, the Bankwill utilize ASP online banking facilities andapplication services through variouselectronic channels which are provided byPAC. The agreement is valid for 3 yearsstarted from the first day of the followingmonth after the electronic channel has beendelivered. This agreement is automaticallyrenewed for the next one-year period.

Page 334: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

318

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

144

40. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSIKEUANGAN YANG DISESUAIKAN

40. MODIFIED STATEMENTS OF FINANCIALACCOUNTING STANDARD

Berikut ini adalah ikhtisar Pernyataan StandarAkuntansi Keuangan (PSAK) yang disesuaikan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan IkatanAkuntan Indonesia (DSAK – IAI) dan relevan untukBank, yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal1 Januari 2013:

The following summarizes the modifiedStatements of Financial Accounting Standard(SFAS) which was recently issued by theFinancial Accounting Standards Board of theIndonesian Institute of Accountants (DSAK – IAI)and relevant to the Bank, which is effective on orafter January 1, 2013:

Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atasPSAK No. 60 ”Instrumen Keuangan:Pengungkapan”.

Modification of SFAS No. 60 “FinancialInstruments: Disclosures”.

Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan inimenyediakan pengungkapan kualitatif, dalamkonteks pengungkapan kuantitatif, yangmemungkinkan pengguna laporan keuanganmampu menghubungkan pengungkapan-pengungkapan terkait, sehingga pengguna laporankeuangan dapat memahami gambaran keseluruhanmengenai sifat dan luas risiko yang timbul dariinstrumen keuangan. Interaksi antara pengungkapankualitatif dan kuantitatif menghasilkanpengungkapan informasi dengan suatu cara yangmemungkinkan pengguna laporan keuangan mampumengevaluasi eksposur risiko entitas dengan lebihbaik

This modification of Financial AccountingStandards provides qualitative disclosures in thecontext of quantitative disclosures that will enableusers of financial statement to correlate relateddisclosures so that the users may able tocomprehend the overall nature and risk thatarising from financial instruments. The interactionbetween qualitative and quantitative disclosuresresulted in an improve disclosures to enable theusers of financial statements to better evaluateentities’ risk exposure.

Saat ini Bank sedang mengevaluasi dan belummenetapkan dampak dari PSAK yang disesuaikantersebut terhadap laporan keuangannya.

The Bank is presently evaluating and has notdetermined the effects of this modified SFAS onits financial statements.

41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 41. SUBSEQUENT EVENTS AFTER THEREPORTING PERIOD

a. Berdasarkan Pernyataan Keputusan ParaPemegang Saham Perseroan Terbatas PT BankMaspion Indonesia Tbk tanggal 25 Maret 2013yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 291tanggal 25 Maret 2013, yang dibuat dihadapanDr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, para pemegangsaham Bank telah menyetujui hal-hal sebagaiberikut:

a. In accordance with the decision of PT BankMaspion Indonesia Tbk’s Shareholders onMarch 25, 2013, as stated in Notarial DeedNo. 291 dated March 25, 2013 of Dr. IrawanSoerodjo, S.H., MSi, the shareholders of theBank have approved the followings:

- Perubahan status Bank dari PerseroanTerbuka menjadi Perseroan Tertutup.

- Change of the status of the Bank from aPublic Company to Private Company.

- Perubahan nama Bank menjadi PerseroanTerbatas – PT Bank Maspion Indonesia.

- Change of the name of the Bank to beLimited Company – PT Bank MaspionIndonesia.

- Perubahan seluruh Anggaran Dasar Banktermasuk menyesuaikan Pasal 3 AnggaranDasar Bank.

- Changes in all of the Bank’s Articles ofAssociation including conforming Article 3of the Bank’s Articles of Association.

Page 335: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

319

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

145

41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN(lanjutan)

41. SUBSEQUENT EVENTS AFTER THEREPORTING PERIOD (continued)

Perubahan Anggaran Dasar tersebut telahmendapat persetujuan dari Menteri Hukum danHak Asasi Manusia Republik Indonesiaberdasarkan Surat Keputusan No. AHU-16164.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 28 Maret2013.

The changes in the related Articles ofAssociation were approved by the Ministry ofLaws and Human Rights of the Republic ofIndonesia in its Decision Letter No. AHU-16164.AH.01.02 Year 2013 datedMarch 28, 2013.

b. Berdasarkan Pernyataan Keputusan ParaPemegang Saham Perseroan Terbatas PT BankMaspion Indonesia tanggal 3 April 2013 yangdituangkan dalam Akta Notaris No. 119 tanggal3 April 2013, yang dibuat dihadapan Dr. IrawanSoerodjo, S.H., MSi, para pemegang sahamBank telah menyetujui hal-hal sebagai berikut:

b. In accordance with the decision of PT BankMaspion Indonesia’s Shareholders on April3, 2013, as stated in Notarial Deed No. 119dated March 25, 2013 of Dr. IrawanSoerodjo, S.H., MSi, the shareholders of theBank have approved the followings:

- Rencana Bank untuk melakukanpenawaran umum perdana saham-sahamBank kepada masyarakat, mencatatkansaham-saham Bank pada bursa efek diIndonesia dan mengubah status Bank dariPerseroan Tertutup menjadi PerseroanTerbuka.

- The Bank’s plan to conduct the initialpublic offering of the Bank’s shares tothe public, list the Bank’s shares on theIndonesia Stock Exchange and changethe Bank’s status from a PrivateCompany to a Public Company.

- Perubahan nama Bank menjadi PerseroanTerbatas – PT Bank Maspion IndonesiaTbk.

- Change of the name of the Bank to beLimited Company – PT Bank MaspionIndonesia Tbk.

- Pengeluaran saham baru dalam simpananuntuk ditawarkan kepada masyarakat dalamjumlah sebanyak-banyaknya 40% darijumlah saham yang dikeluarkan oleh Bankmelalui Penawaran Umum atau sebanyak2.054.000 saham baru dengan nilai nominalRp100 (dalam nilai penuh) per saham.

- Issuance of new shares to be offered tothe public up to 40% of total shareswhich issued by the Bank throughPublic Offering or up to 2,054,000 newshares with a par value of Rp100 (in fullamount) per share.

- Pencatatan seluruh saham Bank padaBursa Efek Indonesia, termasuk saham-saham yang dimiliki oleh pemegang sahamBank, yaitu sebanyak-banyaknya 99% dariseluruh saham yang telah dikeluarkan olehBank setelah dilaksanakannya PenawaranUmum.

- List all the Bank’s shares on theIndonesia Stock Exchange, includingthe shares owned by the shareholdersof the Bank, up to 99% of all shares thatwas issued by the Bank after conductingthe Public Offering.

- Perubahan susunan anggota DewanKomisaris dan Direksi sebagai berikut:

- Change of the composition of Boards ofCommissioners and Directors asfollows:

Dengan memperhatikan rekomendasiKomite Remunerasi dan Nominasi padatanggal 11 Maret 2013, Bank menetapkan:

By considering the recommendation ofRemuneration and NominationCommittee dated March 11, 2013, theBank determines:

Page 336: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

320

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

146

41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN(lanjutan)

41. SUBSEQUENT EVENTS AFTER THEREPORTING PERIOD (continued)

- Perubahan susunan anggota DewanKomisaris dan Direksi sebagai berikut:(lanjutan)

- Change of the composition of Boards ofCommissioners and Directors asfollows: (continued)

• Koesparmono Irsan sebagai Komisaris,semula sebagai Komisaris Independen,

• Koesparmono Irsan asCommissioner, initially asIndependent Commissioner,

• Henry Kaunang sebagai KomisarisUtama (Independen), semula sebagaiKomisaris Independen I, yang berlakuefektif sejak memperoleh persetujuandari Bank Indonesia.

• Henry Kaunang as PresidentCommissioner (Independent),initially as IndependentCommissioner I, which will beeffective upon approval from BankIndonesia.

Menetapkan kembali dan menegaskansusunan angota Dewan Komisaris danDireksi:

Redeterminated and affirmed thecomposition of Boards ofCommissioners and Directors:

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama President Commissioner

(Independen) Henry Kaunang*) (Independent)Komisaris Koesparmono Irsan CommissionerKomisaris (Independen) Muhammad Pujiono Santoso Commissioner (Independent)

Direksi Board of DirectorsDirektur Utama Herman Halim President DirectorDirektur Sri Redjeki DirectorDirektur Kepatuhan

(Tidak Terafiliasi) Iis HerijatiCompliance Director

(Non Affiliated)Direktur Yunita Wanda, Wong Director

*) Efektif setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia *) Effective upon approval of Bank Indonesia

- Perubahan seluruh Anggaran Dasar Banktermasuk menyesuaikan Pasal 3 AnggaranDasar Bank.

- Changes in all of the Bank’s Articles ofAssociation including conforming Article 3of the Bank’s Articles of Association.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut telahmendapat persetujuan dari Menteri Hukum danHak Asasi Manusia Republik Indonesiaberdasarkan Surat Keputusan No. AHU-17532.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 4 April2013.

The changes in the related Articles ofAssociation were approved by the Ministry ofLaws and Human Rights of the Republic ofIndonesia in its Decision Letter No. AHU-17532.AH.01.02 Year 2013 datedApril 4, 2013.

Page 337: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

321

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT BANK MASPION INDONESIA TBKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan 2011

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MASPION INDONESIA TBKNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years endedDecember 31, 2012 and 2011

With comparative figures for the year ended 2010(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

147

42. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 42. REISSUANCE OF FINANCIAL STATEMENTS

Bank sebelumnya telah menerbitkan laporankeuangan untuk tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 dan1 Januari 2010/31 Desember 2009. Berdasarkanrencana Bank untuk melakukan Penawaran UmumPerdana Saham tahun 2013, Bank menerbitkankembali laporan keuangan seperti disebutkan di atasyang disertai dengan beberapa perubahan penyajianserta pengungkapan pada Catatan 2, 6, 8, 11, 14,19, 32, 42 dan 43 atas laporan keuangan tersebut.

Bank have previously issued financial statementsfor the years ended December 31, 2012 and2011 with comparative figures for 2010 andJanuary 1, 2010/December 31, 2009. Based onthe Bank’s plan to conduct Initial Public Offeringyear 2013, the Bank has reissued its financialstatements mentioned above with certainchanges in the presentation and disclosures atNotes 2, 6, 8, 11, 14, 19, 32, 42 and 43 of thefinancial statements.

43. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 43. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Bank bertanggung jawab ataspenyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikandan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi padatanggal 6 Mei 2013.

The management of the Bank is responsible forthe preparation of the accompanying financialstatements which were completed andauthorized for issue by the Board of Directors onMay 6, 2013.

Page 338: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

322

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 339: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

323

BAB XVIII. LAPORAN PENILAI

Page 340: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

324

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 341: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

325

Laporan Penilaian Properti PT BANK MASPION INDONESIA

1

Sidoarjo, 28 Januari 2013 No. Laporan : 0126/KJPP-HU/LP/APP/I/2013 Kepada Yang Terhormat, Direksi PT BANK MASPION INDONESIA Jalan Basuki Rahmad No. 50 - 54 Surabaya - Jawa Timur Hal : Laporan Penilai Independen Dengan Hormat, a. Identitas Pemberi Tugas

PT BANK MASPION INDONESIA. adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang mempunyai beberapa Kantor Cabang yang tersebar di Indonesia. Perusahaan ini mempunyai beberapa Kantor Cabang yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.

b. Dasar Pelaksanaan Penugasan

Surat Perjanjian Kerja No. 001/KJPP-HU/SPK/I/2013 tanggal 3 Januari 2013, inspeksi lapangan tanggal 7-11 Januari 2013, tanggal penilaian 31 Desember 2012, dengan asumsi tidak ada perubahan sampai tanggal inspeksi dilapangan. Obyek Penilaian PT BANK MASPION INDONESIA meliputi :

1. Kantor, yang terdiri dari tanah, bangunan dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Agus

Salim Blok D 11-12, Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

2. Kantor, yang terdiri dari tanah, bangunan dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Majapahit No. 228 D, Kelurahan Kalicari, Kecamatan Pendurungan, Kotamadya Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

3. Kantor, yang terdiri dari tanah, bangunan dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Industri VI Ruko 4, Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk, Kotamadya Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

4. Kantor, yang terdiri dari tanah, bangunan dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Brigjend Slamet Riyadi No. 129, Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan, Kotamadya Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.

5. Kantor, yang terdiri dari tanah, bangunan dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Pajajaran No. 68 B, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cicando, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

6. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Sunda 54 & 54 A, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

7. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Kopo Bihbul 98, Kelurahan Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.

8. Kantor, yang terdiri dari tanah, bangunan dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan KH. Zainul Arifin No. 91-93, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kotamadya Malang, Provinsi Jawa Timur.

Page 342: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

326

Laporan Penilaian Properti PT BANK MASPION INDONESIA

2

9. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No. 11-12, Kelurahan Pattunuang, Kecamatan Wajo, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

10. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Sam Ratulangi No. 42, Kelurahan Kunjungmae, Kecamatan Mariso, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

11. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Diponegoro No. 150 Blok B1 / 1-2, Desa Dauhpuri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar, Provinsi Bali.

12. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Komplek Ruko Puri Bali Ayu, Jalan Pattimura No. 32 / B-15, Desa Dauhpuri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar, Provinsi Bali.

13. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Sutomo No. 48-50, Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, Kabupaten Medan, Provinsi Sumatera Utara.

14. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Kolonel A.E Kawilarang No. 6 (d/h Jalan Nibung Raya), Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

15. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Kapas Krampung No. 46, Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

16. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Kapas Krampung No. 97 C, Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur

17. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Kapas Krampung No. 124 G, Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur

18. Kios, yang terdiri dari 1 (satu) unit kios dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Tahap 2 Lantai 2 No. 2005T, 2006T, 2011T, 2012T, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur

19. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Manyar No. 57-57 A, Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur

20. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Manukan Tama A III/1, Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur

21. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Semarang No.142, Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur

22. Kantor, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No. 41C, Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur

23. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Piere Tendean Ruko X-Kodim No. 56-57, Kelurahan Purwokerto Lor, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Provinsi DI Yogyakarta.

24. Apartemen, yang terdiri dari 1 (satu) unit apartemen, yang berlokasi di Apartemen Pesona Bahari Lantai VII No. 3.07.C, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Kodya Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta.

25. Stand, terdiri dari 1 (satu) unit stand, yang berlokasi di Stand Pusat Perbelanjaan ITC Mangga Dua Lantai 4 Blok A-50, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Kodya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta.

26. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Kelapa Gading Boulevard Blok FV-1 No. 10-11, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Koja, Kodya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta.

27. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Mangga Dua Raya Blok E 4 No.1, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta.

Page 343: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

327

Laporan Penilaian Properti PT BANK MASPION INDONESIA

3

28. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan KH. Mansyur No. 262 A, Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta.

29. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Pluit Karang Blok Z4 Selatan Kav. 34, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta.

30. Kantor, yang terdiri tanah, bangunan dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Jababeka IXB Blok P8B, Kelurahan Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

31. Kios, yang terdiri dari 1 (satu) unit kios, yang berlokasi di WTC Matahari, Jalan Raya Serpong No. 5853, Kelurahan Pondok Jagung, Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

32. Stand, yang terdiri dari 1 (satu) unit kantor, yang berlokasi di Maspion Plaza Lantai Lower Ground, Jalan Gunung Sahari No.14, Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta

33. Stand, yang terdiri dari 1 (satu) unit kantor, yang berlokasi di Maspion Plaza Lantai 12, Jalan Gunung Sahari No.14, Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta

34. Gudang, yang terdiri tanah dan bangunan, yang berlokasi di Pergudangan Bumi Maspion Blok II-B5, Kelurahan Romokalisari, Kecamatan Benowo, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

c. Maksud dan Tujuan Penilaian

Penilaian ini dimaksudkan untuk mendapatkan indikasi nilai pasar untuk tujuan PELAPORAN KEUANGAN (PPI 1 - SPI 2007) untuk kepentingan INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO). Kami tidak merekomendasikan untuk tujuan lain.

d. Pendekatan dan Metode Penilaian

Pendekatan Penilaian yang diterapkan untuk tanah adalah Pendekatan Pasar dengan Metode Perbandingan Data Pasar, sedangkan penilaian bangunan dan mesin menggunakan Pendekatan Biaya dengan Metode Biaya Pengganti Baru terdepresiasi.

e. Definisi Penilaian

Untuk keseragaman dan cara pandang yang sama kami perlu menggunakan definisi sesuai SPI 2007, meliputi : NILAI PASAR (Market Value) (SPI 1 SPI 2007) Nilai Pasar didefinisikan sebagai estimasi sejumlah uang pada tanggal penilaian, yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu Properti, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, dimana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa paksaan.

Page 344: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

328

Laporan Penilaian Properti PT BANK MASPION INDONESIA

4

PENDEKATAN PERBANDINGAN DATA PASAR (Market Data Approach) (KPUP SPI 2007) Metode penilaian ini dilakukan dengan membandingkan Properti ini dengan Properti sebanding yang sudah terjual atau sedang ditawarkan untuk dijual dan mengadakan penyesuaian perbandingan dengan memperhatikan faktor yang mempengaruhi Nilai yaitu lokasi, aksesibilitas, ukuran, bentuk, hak kepemilikan, pembatasan penggunaan yang ada serta kondisi pasar.

PENDEKATAN BIAYA (Cost Approach) (KPUP SPI 2007) Kami menilai bangunan dan sarana pelengkap dengan Metode Pendekatan Biaya untuk mendapatkan Biaya Pengganti Terdepresiasi (Depreciated Replacement Cost) dari Properti tersebut. Arti dari Biaya Pengganti Terdepresiasi yang kami cantumkan dalam laporan ini adalah Biaya Pembuatan atau Pengganti Baru (Cost of Reproduction/Replacement, New) dari Properti tersebut dikurangi dengan penyusutan-penyusutan yang disebabkan faktor fisik, fungsi dan ekonomis. METODE BIAYA PENGGANTI TERDEPRESIASI (KPUP SPI 2007) Biaya Pengganti Terdepresiasi (DRC) merupakan metode penerapan dari Pendekatan Biaya, yang digunakan untuk menentukan nilai dari properti khusus untuk tujuan pelaporan keuangan atau tujuan lainnya yang relevan, dimana data pasar yang tersedia terbatas. Biaya Reproduksi Baru dan Biaya Pengganti Baru didefinisikan : a. Biaya Reproduksi Baru merupakan estimasi biaya untuk mereproduksi suatu properti baru yang

sama/identik dengan properti yang dinilai, berdasarkan harga pasaran setempat pada tanggal penilaian.

b. Biaya Pengganti Baru merupakan estimasi biaya untuk membuat suatu properti baru yang setara dengan properti yang dinilai, berdasarkan harga pasaran setempat pada tanggal penilaian.

Biaya Reproduksi Baru dan/atau Biaya Pengganti Baru dapat dihitung dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan suatu properti meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya pengadaan unit atau material, biaya pondasi, biaya konstruksi atau instalasi, termasuk semua pengeluaran standar yang berkaitan dengan angkutan, asuransi bea masuk, pajak dan biaya bunga selama masa konstruksi, tetapi tidak termasuk biaya akibat penundaan waktu dan biaya lembur.

f. Asumsi dan Pembatasan

Dalam penilaian ini kami memberikan pendapat dengan dibatasi asumsi dan pembatasan yang kami uraikan dihalaman lain. Kami perlu menyatakan, dalam penugasan ini kami bebas benturan kepentingan dari pemberi tugas.

Page 345: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

329

Laporan Penilaian Properti PT BANK MASPION INDONESIA

5

g. Kejadian Penting Setelah Tanggal Penilaian

Kami tidak melihat dan mendapatkan informasi kejadian penting (material) setelah tanggal penilaian (Subsequent Event).

h. Kesimpulan Nilai

Dengan memperhatikan uraian diatas, kami berpendapat bahwa Nilai Pasar Properti dari 34 (tiga puluh empat) lokasi tersebut di atas, pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar :

Nilai pasar

Rp. 113.035.500.000,-

(SERATUS TIGA BELAS MILYAR TIGA PULUH LIMA JUTA LIMA RATUS RIBU RUPIAH)

Uraian terperinci yang mendasari pendapat tersebut diatas tertuang dalam Laporan Penilaian yang kami sertakan bersama surat ini. Hormat kami, KJPP HARI UTOMO & REKAN Drs. Hari Purwanto, MM, MAPPI (Cert.) Rekan Pimpinan IJIN PENILAI NO. : P-1.09.00136 MAPPI NO. : 96-S-0872 STTD : 07/PM/STTD-P/A/2006

Page 346: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

330

Laporan Penilaian Properti PT BANK MASPION INDONESIA

6

PERNYATAAN PENILAI

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :

1. Telah melaksanakan peninjauan obyek Properti, melakukan penilaian, memberikan pendapat dan kesimpulan seperti yang tercantum dalam laporan penilaian ini, dengan mempertimbangkan batas-batas profesi serta kemampuan kami;

2. Kami telah melakukan pekerjaan ini secara profesional untuk membantu pihak yang menandatangani laporan penilaian ini;

3. Analisa, pendapat dan kesimpulan dalam laporan penilaian ini sudah sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2007 dengan menjelaskan asumsi-asumsi dan syarat-syarat pembatasan yang mempengaruhinya;

4. Hasil penilaian ini bebas dari konflik kepentingan atas Properti yang dinilai maupun pihak-pihak lain yang terlibat;

5. Laporan penilaian ini disusun sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI).

6. Imbalan jasa penilaian tidak berkaitan dengan hasil penilaian yang dilaporkan;

7. Penilai telah memenuhi persyaratan pendidikan profesional yang ditentukan dan/atau diselenggarakan oleh Asosiasi Penilai yang diakui Pemerintah;

8. Tidak seorangpun, kecuali yang disebutkan dalam laporan penilaian, telah menyediakan bantuan profesional dalam menyiapkan laporan penilaian;

9. Penilai telah memiliki pemahaman mengenai lokasi dan/atau jenis properti yang akan dinilai;

10. Seluruh data dan informasi yang diungkapkan dalam Laporan Penilaian ini dapat dipertanggungjawabkan.

N0.

NAMA PENILAI TUGAS & TANGGUNG JAWAB TANDA TANGAN

1. Drs. Hari Purwanto, MM,

MAPPI (Cert) MAPPI No. 96-S-0872

Penanggung Jawab

1. Ir. Slamet Siswadi MAPPI No. 96-T-00712 Supervisi

2. Agung Mulyono, SE MAPPI No. 07-P-02126 Penilai

3. Erlangga Satria W., SE MAPPI No. 11-A-02787 Penilai

4. Adi Nugroho, A.Md MAPPI No. 11-A-03326 Penilai

Page 347: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

331

Laporan Penilaian Properti PT BANK MASPION INDONESIA

7

ASUMSI DAN PEMBATASAN

1. Kami tidak mempunyai kepentingan baik sekarang maupun dimasa depan terhadap Properti

yang dinilai, imbalan atas tugas kami tidak mempengaruhi nilai yang kami laporkan.

2. Kami tidak meneliti semua hal yang menyangkut keabsahan dokumen kepemilikan, oleh karena itu kami menyarankan pihak yang berkepentingan sebelumnya dapat berkonsultasi terlebih dahulu kepada konsultan ahli hukum untuk mendapatkan opini tentang aspek hukum.

3. Properti yang dinilai dianggap dalam keadaan bebas dan berada dalam kepemilikan yang sah dengan anggapan Properti tersebut tidak dalam keadaan digadaikan atau dijaminkan.

4. Kami tidak mengadakan penelitian terhadap struktur bangunan. Meskipun kami melaporkan kerusakan maupun pemeliharaan dari Properti tetapi kami tidak memeriksa kerusakan karena rayap atau kerusakan tersembunyi lainnya.

5. Seluruh bagian, yang menurut anggapan kami tidak lagi mempunyai nilai kegunaan, diabaikan.

Nilai yang dilaporkan untuk masing-masing bagian, hanya berlaku ditempat dimana peralatan tersebut berada, terpasang atau tersimpan.

6. Mesin, dan/atau perlengkapannya didaftar sebagai satu kesatuan unit kerja lengkap, Daftar

mesin dan/atau perlengkapannya tersebut termasuk alat-alat dan perlengkapan yang secara teknis meliputi satu kesatuan unit.

7. KANTOR JASA PENILAI PUBLIK hari utomo & rekan

penilaian ini, bisa memberikan kesaksian didalam suatu sidang pengadilan atau badan pemerintah lainnya yang berkenaan dengan Properti yang dinilai, dengan persetujuan (komitmen) dengan pihak pemberi tugas.

8. Besar nilai dinyatakan dalam Rupiah.

9. Seluruh atau sebagian isi dari laporan ini tidak diperkenankan untuk diberikan kepada umum

atau pihak lain tanpa seijin atau sepengetahuan rekanan yang dimaksud.

10. Laporan Penilaian Properti ini bersifat non-disclaimer opinion.

11. Penilai telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penilaian.

12. Tidak terdapat perubahan pada properti yang dinilai antara Tanggal Penilaian dan Tanggal Inspeksi.

13. Laporan Penilaian ini dianggap tidak sah apabila tidak tertera cap timbul (seal) KANTOR JASA PENILAI PUBLIK hari utomo & rekan .

Page 348: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

332

Laporan Penilaian Properti PT BANK MASPION INDONESIA

16

RINGKASAN PENILAIAN PT BANK MASPION INDONESIA

NO. LUAS BIAYA NILAI PASAR

URAIAN ( m² ) PENGGANTI BARU ( RP. ) ( RP. )

LOKASI 1 Jalan Agus Salim Blok D 11-12, Semarang Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang - Provinsi Jawa Tengah

1 Tanah SHGB No. 897 & 898 176 1,788,160,000 1,788,160,000 Bangunan Kantor 720 2,232,000,000 1,841,400,000 Tanah dan Bangunan 3,629,560,000 3,629,560,000

2 Sarana Pelengkap 100,140,000 66,595,000 Jumlah 3,729,700,000 3,696,155,000

LOKASI 2 Jalan Majapahit No. 228 D Kelurahan Kalicari, Kecamatan Pendurungan Kotamadya Semarang - Provinsi Jawa Tengah

1 Tanah SHM No. 2687 182 1,383,200,000 1,383,200,000 Bangunan Kantor 300 846,000,000 732,850,000 Tanah dan Bangunan 2,116,050,000 2,116,050,000

2 Sarana Pelengkap 3,290,000 2,135,000 Jumlah 2,119,340,000 2,118,185,000

LOKASI 3 Jalan Industri VI Ruko 4 Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk Kotamadya Semarang - Provinsi Jawa Tengah

1 Tanah SHGB No. 312 105 68,250,000 68,250,000 Bangunan Kantor 137 375,380,000 325,170,000 Tanah dan Bangunan 393,420,000 393,420,000

2 Sarana Pelengkap 22,680,000 14,995,000 Jumlah 416,100,000 408,415,000

LOKASI 4 Jalan Brigjend Slamet Riyadi No. 129 Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan Kotamadya Surakarta - Provinsi Jawa Tengah

1 Tanah SHGB No. 362 187 3,553,000,000 3,553,000,000 Bangunan Kantor 561 1,739,100,000 1,434,760,000 Tanah dan Bangunan 4,987,760,000 4,987,760,000

2 Sarana Pelengkap 145,940,000 97,155,000 Jumlah 5,133,700,000 5,084,915,000

Page 349: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

333

Laporan Penilaian Properti PT BANK MASPION INDONESIA

17

LOKASI 5 Jalan Pajajaran No. 68 B Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cicando Kota Bandung - Provinsi Jawa Barat 1 Tanah

SHGB No. 39 95 1,283,000,000 1,283,000,000 Bangunan Kantor 238 571,200,000 497,000,000 Tanah dan Bangunan 1,780,000,000 1,780,000,000

2 Sarana Pelengkap 26,100,000 22,600,000 Jumlah 1,806,100,000 1,802,600,000

LOKASI 6 Jalan Sunda 54 & 54 A Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat 1 Tanah

SHGB No. 282, 281 & 291 150 3,531,000,000 3,531,000,000 Bangunan Kantor 516 1,806,000,000 1,707,000,000 Tanah dan Bangunan 5,396,000,000 5,396,000,000

Jumlah 5,396,000,000 5,396,000,000 LOKASI 7 Jalan Kopo Bihbul 98 Kelurahan Sayati, Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung - Provinsi Jawa Barat 1 Tanah

SHGB No. 180 277 1,210,000,000 1,210,000,000 2 Bangunan Kantor 219 545,300,000 436,000,000

Tanah dan Bangunan 1,646,000,000 1,646,000,000 3 Sarana Pelengkap 39,000,000 33,800,000

Jumlah 1,685,000,000 1,679,800,000 LOKASI 8 Jalan KH Zainul Arifin No. 91-93 Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen Kotamadya Malang - Provinsi Jawa Timur 1 Tanah

SHGB No. 841 473 2,696,100,000 2,696,100,000 2 Bangunan 1,150 3,335,200,000 2,335,000,000 3 Sarana Pelengkap 264,600,000 217,600,000

Jumlah 6,295,900,000 5,248,700,000 LOKASI 9 Jalan Ahmad Yani No. 11-12 Kelurahan Pattunuang, Kecamatan Wajo Makassar - Provinsi Sulawesi Selatan

Tanah 150 Bangunan 475

1 Tanah dan Bangunan 5,002,000,000 5,002,000,000

2 Sarana Pelengkap 185,230,000 144,900,000 Jumlah 5,187,230,000 5,146,900,000

Page 350: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

334

Laporan Penilaian Properti PT BANK MASPION INDONESIA

18

LOKASI 10 Jalan Sam Ratulangi No. 42 Kelurahan Kunjungmae, Kecamatan Mariso Makassar - Provinsi Sulawesi Selatan

Tanah 114 Bangunan 259

1 Tanah dan Bangunan 2,700,000,000 2,700,000,000

2 Sarana Pelengkap 115,657,000 91,400,000 Jumlah 2,815,657,000 2,791,400,000

LOKASI 11 Jalan Diponegoro 150 Blok B1/1 - 2 Desa Dauhpuri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat Denpasar - Bali

Tanah 260 Bangunan 660

1 Tanah & Bangunan 4,603,500,000 4,603,500,000 2 Sarana Pelengkap 84,200,000 84,200,000

Jumlah 4,687,700,000 4,687,700,000 LOKASI 12 Komplek Ruko Puri Bali Ayu, Jalan Pattimura No. 32/B-15 Desa Dauhpuri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat Denpasar - Bali

Tanah 82 Bangunan 246

1 Tanah & Bangunan 967,040,000 967,040,000 2 Sarana Pelengkap 21,200,000 21,200,000

Jumlah 988,240,000 988,240,000 LOKASI 13 Jalan Sutomo No. 48-50 Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur Kabupaten Medan - Provinsi Sumatera Utara

Tanah 248 Bangunan 710.40

1 Tanah & Bangunan 4,607,200,000 4,607,200,000

Jumlah 4,607,200,000 4,607,200,000 LOKASI 14 Jalan Kolonel A.E Kawilarang No. 6 d/h Jalan Nibung Raya Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Barat Kota Medan - Provinsi Sumatera Utara

Tanah 75 Bangunan 228.00

1 Tanah & Bangunan 1,602,400,000 1,602,400,000

Jumlah 1,602,400,000 1,602,400,000

Page 351: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

335

Laporan Penilaian Properti PT BANK MASPION INDONESIA

19

LOKASI 15 Jalan Kapas Krampung No. 46 Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari Kotamadya Surabaya - Jawa Timur

Tanah 66 Bangunan 198.00

1 Tanah & Bangunan 1,306,600,000 1,306,600,000

Jumlah 1,306,600,000 1,306,600,000 LOKASI 16 Jalan Kapas Krampung No. 97 C Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari Kotamadya Surabaya - Jawa Timur

Tanah 127 Bangunan 346

1 Tanah & Bangunan 2,225,800,000 2,225,800,000

Jumlah 2,225,800,000 2,225,800,000 LOKASI 17 Jalan Kapas Krampung No. 124 G Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari Kotamadya Surabaya - Jawa Timur

Tanah 96 Bangunan 235

1 Tanah & Bangunan 1,405,900,000 1,405,900,000

Jumlah 1,405,900,000 1,405,900,000 LOKASI 18 Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Tahap 2, Lantai 2, No. 2005T, 2006T, 2011T, 2012T Surabaya - Provinsi Jawa Timur 1 Kios Pasar Atum 100 4,828,000,000 4,828,000,000 2 Sarana Pelengkap 3,000,000 3,000,000

Jumlah 4,831,000,000 4,831,000,000 LOKASI 19 Jalan Manyar No. 57-57 A Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan sukolilo Kotamadya Surabaya - Provinsi Jawa Timur

Tanah 198 Bangunan 440.00

1 Tanah & Bangunan 2,175,800,000 2,175,800,000

Jumlah 2,175,800,000 2,175,800,000

Page 352: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

336

Laporan Penilaian Properti PT BANK MASPION INDONESIA

20

LOKASI 20 Jalan Manukan Tama A III/1 Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes Kotamadya Surabaya - Provinsi Jawa Timur

Tanah 170 Bangunan 340

1 Tanah & Bangunan 1,406,400,000 1,406,400,000

Jumlah 1,406,400,000 1,406,400,000 LOKASI 21 Jalan Semarang No. 142 Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan Kotamadya Surabaya - Provinsi Jawa Timur

Tanah 155 Bangunan 601

1 Tanah & Bangunan 5,072,440,000 5,072,440,000

Jumlah 5,072,440,000 5,072,440,000 LOKASI 22 Jalan Ahmad Yani No. 41C Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo - Provinsi Jawa Timur

Tanah 168 Bangunan 306

1 Tanah & Bangunan 1,750,800,000 1,750,800,000

2 Sarana Pelengkap 80,900,000 59,525,000 Jumlah 1,831,700,000 1,810,325,000

LOKASI 23 Jalan Piere Tendean Ruko Eks-Kodim No. 56-57 Kelurahan Purwokerto Lor - Kecamatan Purwokerto timur Kabupaten Banyumas - Provinsi DI Yogyakarta

Tanah 214 Bangunan 464

1 Tanah & Bangunan 2,538,080,000 2,538,080,000

Jumlah 2,538,080,000 2,538,080,000 LOKASI 24 Apartemen Pesona Bahari Lantai VII No. 3.07.C Kel. Mangga Dua Selatan, Kec. Sawah Besar Kodya Jakarta Pusat, Prop. DKI Jakarta

1 Luas Unit *) 115.34 853,656,000 853,656,000

Jumlah 853,656,000 853,656,000

Page 353: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

337

Laporan Penilaian Properti PT BANK MASPION INDONESIA

21

LOKASI 25 Pusat Perbelanjaan ITC Mangga Dua Lantai 4 Blok A 50 Kel. Ancol, Kec. Pademangan Kodya Jakarta Utara, Prop. DKI Jakarta

1 Luas Unit *) 9.57 801,372,000 801,372,000

Jumlah 801,372,000 801,372,000 LOKASI 26 Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok FV-1 No. 10-11 Kel. Kelapa Gading Timur, Kec. Koja Kodya Jakarta Utara, Prop. DKI Jakarta

1 Luas Unit *) 143.00 7,222,754,000 7,222,754,000

Jumlah 7,222,754,000 7,222,754,000 LOKASI 27 Jalan Mangga Dua Raya Blok E 4 No. 1 Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan Kodya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta 1 Luas unit 280 6,447,391,000 6,447,391,000

Jumlah 6,447,391,000 6,447,391,000 LOKASI 28 Jalan KH. Mansyur No. 262 A Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora Kodya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta 1 Luas unit 50 1,307,900,000 1,307,900,000

Jumlah 1,307,900,000 1,307,900,000 LOKASI 29 Jalan Pluit Karang Blok Z4 Selatan Kav. 34 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan Kodya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta 1 Luas unit 130 5,777,970,000 5,777,970,000

Jumlah 5,777,970,000 5,777,970,000 LOKASI 30 Jalan Jababeka IXB Blok P8B Kelurahan Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat 1 Tanah 609 1,802,640,000 1,802,640,000 2 Bangunan Kantor 160 400,000,000 360,000,000 3 Bangunan Gudang 305 488,500,000 439,200,000 4 Sarana Pelengkap 35,466,000 29,609,000

Jumlah 2,726,106,000 2,631,449,000

Page 354: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

338

Laporan Penilaian Properti PT BANK MASPION INDONESIA

22

LOKASI 31 WTC Matahari, Jalan Raya Serpong No. 5853 Kelurahan Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten 1 Luas unit 80 1,861,800,000 1,861,800,000

Jumlah 1,861,800,000 1,861,800,000 LOKASI 32 Maspion Plaza Lantai Lower Ground Jalan gunung Sahari No. 14 Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan Kodya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta 1 Luas Lantai 144 2,211,420,000 2,211,420,000

Jumlah 2,211,420,000 2,211,420,000 LOKASI 33 Maspion Plaza Lantai 12 Jalan gunung Sahari No. 14 Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan Kodya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta 1 Luas Lantai 890 11,624,400,000 11,624,400,000

Jumlah 11,624,400,000 11,624,400,000 LOKASI 34 Pergudangan Bumi Maspion Blok II - B5 Kelurahan Romokalisari, Kecamatan Benowo Kotamadya Surabaya - Jawa Timur 1 Tanah 1645 2,467,500,000 2,467,500,000 2 Bangunan Gudang 1454 2,035,600,000 1,796,900,000

Jumlah 4,503,100,000 4,264,400,000

TOTAL 114,601,856,000 113,035,467,000 PEMBULATAN 114,601,900,000 113,035,500,000

* Nilai Pasar

Page 355: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

339

BAB XIX. ANGGARAN DASAR Perseroan menyatakan bahwa Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Prospektus ini merupakan Anggaran Dasar terakhir yang berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No.119 tanggal 3 April 2013, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali Keputusan Pemegang Saham Perseroan tanggal 2 April 2013, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-17532.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0029868.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 4 April 2013. Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 serta UU PT No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Kota Surabaya.

2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan dari Dewan Komisaris.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN

Pasal 2 Perseroan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA Pasal 3

1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah : -Berusaha dalam bidang Bank Umum.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :

i. kegiatan usaha utama : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat

deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; b. Memberikan kredit; c. Menerbitkan surat pengakuan hutang; d. Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan atau atas perintah

nasabahnya : i. Surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa berlakunya tidak lebih

lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; ii. Surat-surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama

dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut; iii. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; iv. Sertifikat Bank Indonesia (SBI); v. Obligasi; vi. Surat dagang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; vii. Surat berharga lain yang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

e. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah; f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan

menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar

pihak ketiga; h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;

Page 356: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

340

i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; j. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang

tidak tercatat di bursa efek; k. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; l. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat; - m. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia; n. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti

perusahaan sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

o. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

p. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun, sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku;

ii. kegiatan usaha penunjang : - Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku, termasuk antara lain tindakan dalam rangka restrukturisasi atau penyelamatan kredit antara lain membeli agunan, baik semua maupun sebagian, melalui lelang atau dengan cara lain, dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli wajib dicairkan secepatnya.

M O D A L

Pasal 4 1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp. 1.200.000.000.000,00 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah) terbagi atas

12.000.000.000 (dua belas miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp. 100,00 (seratus Rupiah).

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 25% (dua puluh lima persen) atau sejumlah 3.081.000.000 (tiga miliar delapan puluh satu juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 308.100.000.000,00 (tiga ratus delapan miliar seratus juta Rupiah) oleh para pemegang saham Perseroan.

3. Penyetoran modal dapat pula dilakukan dengan cara selain dalam bentuk uang, baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. benda yang dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat pemanggilan

Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut; b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh penilai yang terdaftar di Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga;

c. memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar; dan

e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut, sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa akuntan yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. -Penyetoran atas saham dari kompensasi/konversi tagihan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di Republik Indonesia, termasuk peraturan di bidang Pasar Modal.

Page 357: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

341

4. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan Rapat Umum

Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga tersebut tidak di bawah harga pari, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

5. a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh Saham antara lain Obligasi Konversi atau Waran) yang dilakukan dengan pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah Saham yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut;

b. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

c. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut di atas harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syarat-syarat dan jangka waktu sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan;

d. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud huruf (d) di atas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

f. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;

g. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran Efek :

i. ditujukan kepada karyawan Perseroan; ii. ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang

telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham; iii. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh Rapat Umum

Pemegang Saham; dan/atau iv. dilakukan sesuai dengan sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan

yang berlaku di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;

h. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari ketentuan seperti tersebut dalam Pasal 4 ayat 5 huruf (a) sampai dengan huruf (g) di atas apabila ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan mengizinkannya.

Page 358: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

342

6. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam simpanan untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham

atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran efek tersebut, dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

7. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham-saham lebih lanjut harus disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

8. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang : a. telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, yang menyetujui untuk menambah

modal dasar; b. telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; c. penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima

persen) dari modal dasar, wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.b Pasal ini;

d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.c tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal ditempatkan dan disetor paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam ayat 8.c Pasal ini tidak terpenuhi;

e. persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.a Pasal ini, termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.d Pasal ini.

9. Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

10. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah dibayar penuh sampai dengan 10 % (sepuluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan atau dalam jumlah lain apabila peraturan perundang-undangan menentukan lain. -Pembelian kembali saham tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

S A H A M Pasal 5

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama. 2. Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal.

Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

3. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) pihak saja, baik perorangan maupun badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

4. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama dari yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai Pemegang Saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan semua hak yang diberikan oleh hukum yang timbul atas saham-saham tersebut.

Page 359: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

343

5. Selama ketentuan dalam ayat 4 Pasal ini belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut tidak

berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan.

6. Dalam hal para pemilik bersama lalai untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai penunjukan wakil bersama itu, Perseroan berhak memberlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang saham yang sah atas saham-saham tersebut.

7. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham atau lebih dengan sendirinya menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

9. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia, berlaku ketentuan peraturan di bidang Pasar Modal di Indonesia dan peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

SURAT SAHAM

Pasal 6 1. Perseroan dapat mengeluarkan surat saham atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang

Saham Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan yang berlaku di Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

2. Apabila dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap saham diberi sehelai surat saham. 3. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham-saham yang dimiliki

oleh seorang pemegang saham. 4. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan :

a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat saham; c. Tanggal pengeluaran surat saham; d. Nilai Nominal saham; e. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi.

5. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan : a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat kolektif saham; c. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham; d. Nilai nominal saham; e. Jumlah saham dan nomor urut saham yang bersangkutan; f. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi.

6. Surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham dapat dicetak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang bersangkutan, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

7. Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian (khusus dalam rangka kontrak investasi kolektif), Perseroan menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian yang bersangkutan, yang ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada sertifikat atau konfirmasi tertulis tersebut.

8. Konfirmasi tertulis yang dikeluarkan Direksi untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif, sekurang-kurangnya mencantumkan : a. Nama dan alamat Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Kolektif yang bersangkutan; b. Tanggal pengeluaran sertifikat atau konfirmasi tertulis;

Page 360: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

344

c. Jumlah saham yang tercakup dalam sertifikat atau konfirmasi tertulis; d. Jumlah nilai nominal saham yang tercakup dalam sertifikat atau konfirmasi tertulis; e. Ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif dengan klasifikasi yang sama, adalah sepadan

dan dapat pertukarkan antara satu dengan yang lain; f. Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk perubahan sertifikat atau konfirmasi tertulis.

PENGGANTI SURAT SAHAM Pasal 7

1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika : a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; dan b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak.

2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan pengganti surat saham. 3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika :

a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian RepubIik Indonesia atas hilangnya

surat saham tersebut; c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang cukup

oleh Direksi Perseroan; dan d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di tempat

dimana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat saham.

4. Biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu harus ditanggung oleh pemegang saham yang bersangkutan.

5. Pengeluaran pengganti surat saham, menurut Pasal ini, mengakibatkan surat aslinya menjadi batal dan tidak berlaku lagi.

6. Pengeluaran pengganti surat saham yang terdaftar pada Bursa Efek di Indonesia, dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

7. Ketentuan dalam Pasal 6 ini, mutatis-mutandis juga berlaku bagi pengeluaran pengganti surat kolektif saham dan pengganti sertifikat atau konfirmasi tertulis.

DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS

Pasal 8 1. Perseroan berkewajiban untuk mengadakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat

kedudukan Perseroan. 2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat :

a. Nama dan alamat para Pemegang Saham; b. Jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para Pemegang Saham; c. Jumlah yang disetor atas setiap saham; d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang menjadi penerima gadai atau fidusia atas saham

dan tanggal pembebanan saham tersebut, serta; e. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi dan/atau diharuskan oleh peraturan perundang-

undangan yang berlaku. 3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan

Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh.

4. Setiap perubahan alamat dari pemegang saham wajib diberitahukan secara tertulis kepada Direksi atau kuasa Direksi yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi). Selama pemberitahuan demikian belum diterima, maka semua surat kepada pemegang saham atau pengumuman dan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham akan dikirim kepada alamat pemegang saham yang terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

5. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.

6. Setiap Pemegang Saham berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja Kantor Perseroan.

Page 361: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

345

7. Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham harus disetujui Direksi dan dibuktikan

dengan penandatanganan pencatatan atas perubahan tersebut oleh Direktur Utama atau salah seorang anggota Direksi atau kuasa Direksi yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Direksi), sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

8. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindah-tanganan, pembebanan yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atas saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, dan untuk saham yang terdaftar pada Bursa Efek di Indonesia, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

9. Atas permintaan pemegang saham yang bersangkutan atau penerima gadai atau penerima fidusia, pembebanan atas saham harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan cara yang akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan bukti yang memuaskan yang dapat diterima oleh Direksi mengenai gadai atau fidusia atas saham yang bersangkutan.

PENITIPAN KOLEKTIF

Pasal 9 1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam Daftar

Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut.

3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.

4. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, atau Bank Kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini, sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.

6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.

7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama, yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.

8. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali pemegang saham yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa yang bersangkutan adalah benar-benar pemilik yang sah dari saham yang hilang atau musnah tersebut dan saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.

9. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan Pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana.

10. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening Efek tersebut.

11. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

Page 362: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

346

12. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham atas saham

yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

13. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.

14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

15. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.

16. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM

Pasal 10 1. Pendaftaran pemindahan hak atas saham wajib dilakukan oleh Direksi dengan cara mencatatkan

pemindahan hak itu dalam Daftar Pemegang Saham yang bersangkutan berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan pemindahan hak itu menurut pendapat Direksi tanpa mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar.

2. Akta pemindahan hak atau surat lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan kepada Perseroan, dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia harus memenuhi peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

3. Pemindahan hak atas saham yang tercatat dalam rekening pada Penitipan Kolektif dicatat sebagai mutasi antar rekening, ataupun sebagai mutasi dari suatu rekening dalam Penitipan Kolektif ke atas nama individu pemegang saham yang bukan pemegang rekening dalam Penitipan Kolektif, dengan melaksanakan pencatatan atas pemindahan hak oleh Direksi Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 9 di atas.

4. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi.

Segala tindakan yang bertentangan dengan ketentuan dalam Pasal ini, membawa akibat bahwa suara yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk saham itu dianggap tidak sah, sedang pembayaran dividen atas saham itu ditangguhkan.

5. Pemindahan hak atas saham harus dicatat baik dalam Daftar Pemegang Saham, maupun pada surat saham dan surat kolektif saham yang bersangkutan. Catatan itu harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama, atau kuasa

Page 363: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

347

mereka yang sah, atau oleh Biro Administrasi yang ditunjuk oleh Direksi. 6. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk

mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar tidak dipenuhi atau apabila salah satu dari persyaratan dalam pemindahan saham tidak terpenuhi.

7. Apabila Direksi menolak untuk mendaftar pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirim pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi.

8. Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek, setiap penolakan untuk mencatat pemindahan hak atas saham yang dimaksud, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

9. Daftar Pemegang Saham harus ditutup pada 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal iklan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham, untuk menetapkan nama para pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud.

10. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang saham atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham beralih demi dan/atau berdasarkan hukum, dengan mengajukan bukti haknya sebagaimana sewaktu-waktu dipersyaratkan oleh Direksi dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftarkan sebagai pemegang saham dari saham tersebut.

11. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik bukti hak itu, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

12. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran Dasar yang mengatur hak untuk memindahkan hak atas saham dan pendaftaran dari pemindahan hak atas saham harus berlaku pula secara mutatis mutandis terhadap setiap peralihan hak menurut ayat 10 dari Pasal ini.

13. Dalam hal terjadi pengubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari pemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

14. Pemindahan hak atas saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan/atau saham yang diperdagangkan di Pasar Modal, dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia serta ketentuan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

D I R E K S I

Pasal 11 1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota Direksi,

seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih Wakil Direktur Utama dan yang lainnya diangkat sebagai Direktur, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit atau orang yang tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya.

3. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggota Direksi dilakukan dengan memperhatikan keahlian, pengalaman serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Masa jabatan anggota Direksi adalah untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-5 (kelima) setelah pengangkatan anggota Direksi yang dimaksud, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham tersebut untuk memberhentikan anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan menyebutkan alasannya, setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham guna membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan

Page 364: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

348

pemberhentiannya kecuali tanggal lain yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Setelah masa jabatan berakhir anggota Direksi tersebut dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum

Pemegang Saham. 6. Para anggota Direksi dapat diberi gaji tiap-tiap bulan dan tunjangan lainnya yang besarnya ditentukan oleh

Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

7. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan, harus diumumkan kepada para pemegang saham tentang akan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi lowongan itu. Masa jabatan seorang yang diangkat untuk mengisi lowongan tersebut adalah sisa masa jabatan dari anggota Direksi yang jabatannya telah menjadi lowong tersebut.

8. Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut harus diumumkan kepada para pemegang saham tentang akan diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengangkat Direksi baru, dan untuk sementara Perseroan diurus oleh Dewan Komisaris.

9. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

10. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut. Kepada anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran dirinya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

11. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 Pasal ini ini, maka dengan lampaunya jangka waktu tersebut, pengunduran diri anggota Direksi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

12. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari yang diatur pada ayat 1 Pasal ini, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diangkat anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi tersebut.

13. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila : a. Meninggal dunia; b. Masa jabatannya berakhir; c. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; d. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan dalam Pasal ini; e. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan Pengadilan; f. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI Pasal 12

1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar.

3. Tugas pokok Direksi adalah : a. Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa

berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan; b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan; c. Menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran tahunan Perseroan dan wajib disampaikan

kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.

Page 365: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

349

4. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala

kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam ayat 5 Pasal ini, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

5. Perbuatan-perbuatan Direksi sebagai berikut : a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di

Bank) kecuali dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari; b. mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri; c. membeli atau dengan cara apapun memperoleh harta tidak bergerak/harta tetap; d. mengikat Perseroan sebagai penjamin; e. menjual dan/atau melepaskan aset tidak bergerak/aset tetap, dengan memperhatikan ketentuan ayat 6

pasal ini; f menjaminkan harta kekayaan Perseoan, dengan memperhatikan ketentuan ayat 6 pasal ini;

-harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

6. Untuk menjalankan perbuatan hukum : a. mengalihkan, melepaskan hak yang jumlahnya lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah kekayaan

bersih Perseroan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun buku; atau

b. menjadikan jaminan utang yang jumlahnya lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah kekayaan bersih Perseroan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain; Direksi harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat, serta untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

7. Direksi mengumumkan perbuatan hukum untuk melepaskan hak atas atau mengagunkan harta kekayaan Perseroan, termasuk hak atas tanah atau perusahaan-perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 6, dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, apabila pengumuman tersebut disyaratkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

8. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham, dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat 8 Anggaran Dasar ini.

Page 366: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

350

9. Apabila terjadi sesuatu hal dimana kepentingan Perseroan bertentangan dengan kepentingan pribadi

(benturan kepentingan) salah seorang anggota Direksi, Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan, dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan) seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris, dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan) seluruh anggota Direksi dan seluruh anggota Dewan Komisaris maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh pihak lain yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dalam ayat 8 Pasal ini.

10. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan; b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu

dibuktikan kepada pihak ketiga, maka seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

11. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan atas tindakan tertentu yang diatur dalam suatu surat kuasa, wewenang yang demikian harus dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar.

12. Segala tindakan dari para anggota Direksi yang bertentangan dengan Anggaran Dasar adalah tidak sah. 13. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham

dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris, dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham tidak menetapkan maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi.

14. Direksi dalam mengurus dan/atau mengelola Perseroan wajib bertindak sesuai dengan keputusan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

RAPAT DIREKSI

Pasal 13 1. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih

anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

2. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar.

3. Pemanggilan Rapat Direksi harus disampaikan dengan surat tercatat, atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima atau dengan telegram, telex, facsimile yang ditegaskan dengan surat tercatat sekurangnya 7 (tujuh) hari sebelum Rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat, sepanjang seluruh anggota Direksi (atau penggantinya, tergantung kasusnya) dapat, dengan tertulis, mengabaikan persyaratan ini atau setuju dengan panggilan yang lebih pendek.

4. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan antara lain tanggal, waktu, tempat dan agenda Rapat yang berisikan hal-hal yang akan dibicarakan dalam rapat tersebut, dan disertai dengan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan diskusi dalam rapat.

5. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha utama Perseroan di dalam wilayah Republik Indonesia. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun di dalam wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditentukan oleh Direksi dan Rapat Direksi tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama berhalangan atau tidak hadir karena alasan apapun juga hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi akan dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara para anggota Direksi yang hadir dalam Rapat Direksi yang bersangkutan.

7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan tersebut.

Page 367: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

351

8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila lebih dari 1/2

(satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam Rapat. 9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat;

Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat.

10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Direksi yang akan menentukan.

11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.

b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir.

c. Suara abstain (blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan dengan suara mayoritas yang mengeluarkan suara dalam Rapat.

12. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Direksi harus dibuat Risalah Rapat. Risalah Rapat Direksi dibuat oleh seorang notulis yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan setelah Risalah Rapat dibacakan dan dikonfirmasikan kepada para peserta Rapat, kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir guna memastikan kelengkapan dan kebenaran Risalah tersebut. Risalah ini merupakan bukti yang sah untuk para anggota Direksi dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan. Apabila Risalah dibuat oleh Notaris penandatanganan demikian tidak disyaratkan.

13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan yang dimaksud dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

DEWAN KOMISARIS Pasal 14

1. Pengawasan Perseroan dilakukan oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota Dewan Komisaris, seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih Wakil Komisaris Utama, dan yang lainnya diangkat sebagai Komisaris. Perseroan wajib memiliki Komisaris Independen sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit, atau orang yang tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya.

3. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan memperhatikan persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-5 (kelima) setelah pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang dimaksud, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan menyebutkan alasannya setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan

Page 368: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

352

pemberhentian tersebut, kecuali tanggal lain yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum

Pemegang Saham. 6. Anggota Dewan Komisaris dapat diberi gaji atau honorarium dan tunjangan yang besarnya ditentukan oleh

Rapat Umum Pemegang Saham. 7. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga

puluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diumumkan kepada para pemegang saham tentang akan diadakannya pemanggilan dari Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diselenggarakan untuk mengisi lowongan itu. Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk mengisi lowongan tersebut adalah sisa masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris yang jabatannya telah menjadi lowong tersebut.

8. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

9. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut. Kepada anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas, tetap dapat dimintakan pertanggungjawaban sebagai anggota Dewan Komisaris hingga saat pengunduran dirinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

10. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 Pasal ini ini, maka dengan lampaunya jangka waktu tersebut, pengunduran diri anggota Dewan Komisaris menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

11. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris menjadi kurang dari yang diatur pada ayat 1 Pasal ini, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris tersebut.

12. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila : a. Meninggal dunia; b. Masa jabatannya berakhir; c. Diberhentikan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham; d. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan Pasal ini; e. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan Pengadilan; f. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar ini

dan peraturan perundang-undangan lainnya.

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS Pasal 15

1. Dewan Komisaris bertugas : a. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi dan memberikan persetujuan

atas rencana kerja tahunan Perseroan, selambat-lambatnya sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.

b. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

c. Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

d. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut.

e. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan, serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran.

2. Sehubungan tugas Dewan Komisaris sebagaimana yang dimaksud ayat 1 Pasal ini, maka Dewan Komisaris berkewajiban : a. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja tahunan Perseroan;

Page 369: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

353

b. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, dan dalam Perseroan menunjukkan gejala kemunduran

yang mencolok, segera melaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.

c. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan.

d. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. e. Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi dan pada setiap waktu yang diperlukan mengenai

perkembangan Perseroan. 3. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman

atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi, dalam hal demikian Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris atau tenaga ahli yang membantunya.

4. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris berhak meminta bantuan tenaga ahli dan/atau Komite dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perseroan.

5. Pembagian kerja diantara para anggota Dewan Komisaris diatur oleh mereka, dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang sekretaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban Perseroan.

6. Rapat Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut dianggap bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan.

7. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada bersangkutan dengan disertai alasan dari tindakan tersebut.

8. Dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari sesudah pemberhentian sementara itu, Perseroan wajib untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham yang khusus diadakan untuk itu yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula, sedangkan kepada anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri. Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dipimpin oleh Komisaris Utama dan dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka Rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya, dan dalam hal tidak ada seorangpun anggota Dewan Komisaris yang hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari antara pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan. Apabila Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 8 Pasal ini, tidak diadakan dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah pemberhentian sementara itu maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal demi hukum dan yang bersangkutan menduduki kembali jabatannya.

9. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan, dalam hal demikian kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara mereka atas tanggungan mereka bersama.

10. Dalam hal hanya ada seorang Komisaris maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.

RAPAT DEWAN KOMISARIS

Pasal 16 1. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan sekurangnya setiap bulan sekali atau setiap waktu bilamana

dianggap perlu oleh Komisaris Utama atau oleh 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Rapat Direksi atau atas permintaan dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah, dalam Rapat mana Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.

Page 370: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

354

2. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama

berhalangan oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama. 3. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris, baik untuk anggota Dewan Komisaris maupun untuk anggota Direksi

disampaikan dengan surat tercatat atau disampaikan secara langsung dengan mendapat tanda terima yang layak, atau dengan telegram, telefax, faksimile yang segera ditegaskan dengan surat tercatat sekurangnya 14 (empat belas) hari dan dalam hal mendesak sekurangnya 3 (tiga) hari sebelum Rapat diadakan.

4. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan tanggal, waktu, dan tempat rapat serta acara rapat yang telah ditentukan sebelumnya atas hal-hal yang akan dibicarakan dengan cara terperinci dan disertai dengan dokumen-dokumen yang akan digunakan dalam rapat.

5. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun di dalam wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditentukan oleh Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan.

7. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan itu.

8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat hanya apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam Rapat tersebut.

9. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam Rapat. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak untuk mengeluarkan satu suara.

10. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Dewan Komisaris yang akan menentukan.

11. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lainnya yang diwakilinya.

b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tandatangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir.

c. Suara abstain (blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan dengan suara mayoritas yang mengeluarkan suara dalam Rapat.

12. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris harus dibuat Risalah Rapat oleh seorang Notulis yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan sebagai pengesahannya harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir. Apabila Risalah dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan.

13. Risalah Rapat Dewan Komisaris yang dibuat dan ditandatangani menurut ketentuan dalam ayat 12 Pasal ini akan berlaku sebagai bukti yang sah, baik untuk para anggota Dewan Komisaris dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan Dewan Komisaris yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan.

14. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan yang dimaksud dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

Page 371: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

355

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN

LAPORAN TAHUNAN Pasal 17

1. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember tahun yang sama. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku-buku Perseroan ditutup.

2. Direksi menyampaikan rencana kerja tahunan yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang. Rencana kerja tahunan tersebut disampaikan, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

3. Direksi menyusun Laporan Tahunan yang diantaranya memuat laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang bersangkutan beserta laporan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, serta telah ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris untuk diajukan kepada dan guna mendapatkan persetujuan dan pengesahan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Laporan tahunan tersebut sudah tersedia untuk para pemegang saham di kantor Perseroan sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan, dengan jangka waktu sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

4. Sebelum menandatangani Laporan Tahunan tersebut dalam ayat 3 Pasal ini, Dewan Komisaris akan menelaah dan menilai Laporan Tahunan tersebut dan untuk keperluan mana dapat diminta bantuan tenaga ahli atas biaya Perseroan dan kepada siapa Direksi wajib memberikan keterangan yang diperlukan.

5. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba Rugi Perseroan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pasal 18 1. Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan adalah :

a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 Anggaran Dasar ini. b. Rapat Umum Pemegang Saham lainnya, yang selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan, sebagaimana diatur dalam Pasal 20 Anggaran Dasar ini.

2. Yang dimaksud dalam Rapat Umum Pemegang Saham dalam Anggaran Dasar ini berarti kedua-duanya yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, kecuali dengan tegas dinyatakan lain.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN

Pasal 19 1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan tiap tahun, selambatnya 6 (enam) bulan setelah

tahun buku Perseroan ditutup. 2. Dalam Rapat umum Pemegang Saham Tahunan :

a. Direksi wajib mengajukan Laporan Keuangan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut, dan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik yang harus diajukan untuk mendapat persetujuan dan pengesahan Rapat;

b. Direksi wajib mengajukan Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan, tata usaha keuangan dari tahun buku yang bersangkutan, hasil yang telah dicapai, perkiraan mengenai perkembangan Perseroan dimasa yang akan datang, kegiatan utama Perseroan dan perubahannya selama tahun buku serta rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan Perseroan untuk mendapatkan persetujuan Rapat;

c. Diputuskan penggunaan laba Perseroan; d. Dilakukan penunjukan akuntan publik yang terdaftar atau pemberian kuasa untuk melakukan penunjukan

akuntan publik yang terdaftar; e. Jika perlu melakukan pengangkatan dan/atau perubahan susunan anggota Direksi dan anggota Dewan

Page 372: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

356

Komisaris Perseroan; f. Dapat diputuskan hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. 3. Pengesahan dan/atau persetujuan Laporan Tahunan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, berarti

memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan.

4. Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, Direksi wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dimintakan tersebut apabila Direksi tidak memanggil Rapat tersebut dalam tempo 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permintaan tersebut diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris. Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan hal-hal yang hendak dibicarakan disertai alasannya.

5. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 setelah lewat waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak surat permintaan itu diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris, maka pemegang saham yang bersangkutan yang menandatangani permintaan itu berhak memanggil sendiri Rapat atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.

6. Pelaksanaan Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 harus memperhatikan penetapan Pengadilan Negeri yang memberi izin tersebut.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

Pasal 20 1. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diadakan tiap-tiap kali, apabila dianggap perlu oleh Direksi

dan/atau Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham. 2. Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal,

Direksi wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dimintakan tersebut apabila Direksi tidak memanggil Rapat tersebut dalam tempo 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permintaan tersebut diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris. Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan hal-hal yang hendak dibicarakan disertai alasannya.

3. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 setelah lewat waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak surat permintaan itu diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris, maka pemegang saham yang bersangkutan yang menandatangani permintaan itu berhak memanggil sendiri Rapat atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.

4. Pelaksanaan Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 harus memperhatikan penetapan Pengadilan Negeri yang memberi izin tersebut.

TEMPAT DAN PEMANGGILAN

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 21

1. Rapat Umum Pemegang Saham dapat diadakan di : a. tempat kedudukan Perseroan; b. tempat Perseroan menjalankan kegiatan usahanya; atau c. tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham-saham Perseroan dicatatkan;

-dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut wajib diselenggarakan dalam wilayah

Page 373: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

357

Negara Republik Indonesia. 2. Sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum diberikannya pemanggilan Rapat Umum Pemegang

Saham dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan, pihak yang berhak untuk memberikan pemanggilan, mengumumkan kepada para pemegang saham dengan cara memasang iklan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, bahwa akan diadakan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham harus dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham. Pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham harus disampaikan kepada para pemegang saham dengan pemuatan iklan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional atau tempat kedudukan Bursa Efek di Indonesia di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

4. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham harus mencantumkan tempat, hari, tanggal dan waktu maupun acara rapat, dan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan harus disertai pemberitahuan bahwa neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang baru berlalu tersedia untuk para pemegang saham di kantor Perseroan sejak tanggal pemanggilan, kecuali diatur lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Harus diberitahukan juga bahwa salinan-salinan neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang baru berlalu dapat diperoleh dari Perseroan atas permintaan tertulis dari pemegang saham, permintaan mana harus diterima di kantor pusat Perseroan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan bersangkutan diselenggarakan.

5. Apabila semua pemegang saham dengan hak suara yang sah hadir atau diwakili dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka pengumuman dan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan ayat 3 Pasal ini tidak menjadi syarat dan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dapat diambil keputusan yang sah serta mengikat mengenai hal yang akan dibicarakan, sedangkan Rapat Umum Pemegang Saham dapat diselenggarakan dimanapun juga dalam wilayah Republik Indonesia.

6. Usul Pemegang saham akan dimasukkan dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham, jika : a. Usul tersebut diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang saham yang

bersama-sama mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan; dan

b. Usul tersebut diterima oleh Direksi sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan dikeluarkan; dan

c. Menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan.

PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pasal 22 1. Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh

Dewan Komisaris. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak ada yang hadir atau semua berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh Direktur Utama.

Page 374: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

358

Dalam hal Direktur Utama mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang pemegang saham independen yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Mereka yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris pada waktu pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, yang demikian dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa Efek, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

4. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dibuatlah risalah rapat oleh Notaris. Risalah Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua Pemegang Saham dan Pihak Ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat.

KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN Pasal 23

1. a. Rapat Umum Pemegang Saham (termasuk Rapat Umum Pemegang Saham untuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas; untuk penambahan modal ditempatkan dan disetor dalam batas modal dasar) dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, kecuali apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain.

b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.a tidak tercapai maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tanpa didahului dengan pengumuman tentang akan diadakannya pemanggilan Rapat.

c. Rapat Umum Pemegang Saham kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Umum Pemegang Saham pertama dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat Umum Pemegang Saham pertama kecuali mengenai persyaratan kuorum sebagaimana ditetapkan dalam butir d dan pemanggilan yang harus dilaksanakan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum.

d. Rapat Umum Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa yang sah dari pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

e. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

2. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang lain dengan surat kuasa. Surat kuasa harus dibuat dan ditandatangani dalam bentuk sebagaimana ditentukan oleh Direksi Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang bukti perdata serta diajukan kepada Direksi sekurangnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan. Ketua rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan pada waktu Rapat Umum Pemegang Saham diadakan.

3. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.

4. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam Rapat Umum Pemegang Saham, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam Rapat Umum Pemegang Saham tidak dihitung dalam pemungutan suara.

5. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan suara tertutup yang tidak ditandatangani dan

mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari 1

Page 375: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

359

(satu) atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan suara yang sah.

6. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham namun tidak mengeluarkan suara (abstain/blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara.

7. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham, kecuali bila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka keputusan mengenai diri orang akan ditentukan melalui undian sedangkan mengenai hal-hal lain maka usul harus dianggap ditolak.

8. Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan tentang transaksi yang mempunyai benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a. pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan keputusan yang

sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan;

b. Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen;

c. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat 8b Pasal ini tidak tercapai, maka dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; dan

d. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat 8c Pasal ini tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, termasuk jumlah suara untuk mengambil keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang belaku di bidang Pasar Modal.

9. Berkenaan dengan transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, yang akan dilakukan oleh Perseroan, wajib dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

10. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar Rapat Umum Pemegang Saham dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menandatangani usul yang bersangkutan.

11. Saham Perseroan tidak mempunyai hak suara, apabila : a. saham Perseroan yang dikuasai sendiri oleh Perseroan; b. saham induk Perseroan yang dikuasai oleh anak perusahaannya secara langsung atau tidak langsung,

atau saham Perseroan yang dikuasai oleh perseroan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah dimiliki oleh Perseroan;

c. hal-hal lain sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

12. Setiap usul yang diajukan oleh para pemegang saham selama pembicaraan atau pemungutan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus memenuhi syarat, sebagai berikut : a. Menurut pendapat Ketua Rapat hal tersebut berhubungan langsung dengan salah satu acara Rapat

yang bersangkutan; dan b. Hal-hal tersebut diajukan oleh satu atau lebih pemegang saham bersama-sama yang memiliki sedikitnya

10% (sepuluh persen) dari jumlah seluruh pemegang saham dengan hak suara yang sah; dan

Page 376: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

360

c. Menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan.

PENGGUNAAN LABA Pasal 24

1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam Neraca dan Perhitungan Laba Rugi yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

2. Dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dalam keputusan mana juga akan ditentukan waktu pembayaran dan bentuk dividen. Dividen untuk 1 (satu) saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam daftar pemegang saham pada hari kerja yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang dari Rapat Umum Pemegang Saham dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil. Hari pembayaran harus diumumkan oleh Direksi kepada semua pemegang saham. Ketentuan pengumuman dalam Pasal 21 ayat 2 Anggaran Dasar ini, berlaku secara mutatis mutandis bagi pengumuman tersebut.

3. Dengan memperhatikan pendapatan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dari pendapatan bersih seperti tersebut dalam Neraca dan Perhitungan Laba Rugi yang telah disahkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan setelah dipotong Pajak Penghasilan, dapat diberikan tantieme kepada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan, yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal.

4. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali ditutup, demikian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Direksi berdasarkan keputusan Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Dewan Komisaris berhak untuk membagi dividen sementara (dividen interim) apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, dengan ketentuan bahwa dividen sementara (dividen interim) tersebut akan diperhitungkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Permegang Saham Tahunan berikutnya yang diambil sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di Indonesia di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

6. Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus. Dividen dalam cadangan khusus tersebut, dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan. Dividen yang tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau menjadi milik Perseroan.

PENGGUNAAN DANA CADANGAN Pasal 25

1. Penyisihan laba bersih untuk dana cadangan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham setelah memperhatikan usul Direksi (bilamana ada), dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Penyisihan laba bersih untuk Dana cadangan dilakukan sampai dengan jumlah paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan hanya digunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan.

3. Apabila jumlah dana cadangan telah melebihi 20% (dua puluh persen) tersebut maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat memutuskan agar jumlah dari dana cadangan yang telah melebihi jumlah sebagaimana ditentukan dalam ayat 2 digunakan bagi keperluan Perseroan.

4. Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan tersebut memperoleh laba, dengan cara yang

dianggap baik olehnya dengan persetujuan Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan perundang-

Page 377: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

361

undangan yang berlaku. 5. Setiap bunga dan keuntungan lainya yang didapat dari dana cadangan harus dimasukan dalam perhitungan

laba rugi Perseroan.

PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 26

1. Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju yang mewakili lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Pengubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta notaris dan dalam bahasa Indonesia.

2. Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan, kegiatan usaha, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor, serta pengubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

3. Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 2 Pasal ini cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

4. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini kuorum kehadiran yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat Umum Pemegang Saham pertama, kecuali mengenai jangka waktu pemanggilan harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum, serta untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

5. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditur Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam Berita Negara Republik Indonesia dan sedikitnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

PENGGABUNGAN, PELEBURAN,

PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHAN Pasal 27

1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, maka penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat.

2. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum yang ditentukan tidak

Page 378: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

362

tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama.

Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum, serta untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

3. Direksi wajib mengumumkan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional mengenai ringkasan rancangan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI

Pasal 28 1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka pembubaran

Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum, serta untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

2. Apabila Perseroan dibubarkan, baik karena berakhirnya jangka waktu berdirinya atau dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau karena dinyatakan bubar berdasarkan

Page 379: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

363

penetapan Pengadilan, maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator. 3. Direksi bertindak sebagai likuidator, apabila dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau

penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 tidak menunjuk likuidator lain. 4. Upah bagi para likuidator ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau berdasarkan penetapan

Pengadilan. 5. Likuidator wajib memberitahukan kepada para kreditur dengan cara mengumumkan dalam Berita Negara

Republik Indonesia dan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional serta memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

6. Anggaran Dasar seperti yang termaktub dalam akta ini beserta pengubahannya dikemudian hari tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan persetujuan dari surat terbanyak yang dikeluarkan secara sah dan diberikannya pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada para likuidator.

7. Sisa perhitungan likuidasi harus dibagikan kepada para pemegang saham, masing-masing akan menerima bagian menurut perbandingan jumlah nilai nominal yang telah dibayar penuh untuk saham yang mereka miliki masing-masing.

8. Pihak yang melakukan likuidasi juga diwajibkan mengumumkan rencana pembagian sisa kekayaan setelah dilakukan likuidasi dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan dalam Berita Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

9. Dalam hal Perseroan bubar, maka Perseroan tidak dapat melakukan perbuatan hukum kecuali diperlukan untuk membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi.

10. Tindakan pemberesan sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 Pasal ini meliputi : a. Pencatatan dan pengumpulan kekayaan Perseroan; b. Penentuan tata cara pembagian kekayaan; c. Pembayaran kepada para kreditor; d. Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham; dan e. Tindakan-tindakan lain yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pemberesan kekayaan.

TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) Pasal 29

Untuk hal-hal yang mengenai Pemegang Saham yang berkaitan dengan Perseroan, para Pemegang Saham dianggap bertempat tinggal pada alamat sebagaimana dicatat dalam buku Daftar Pemegang Saham yang dimaksud dalam Pasal 8 Anggaran Dasar ini.

PERATURAN PENUTUP Pasal 30

Dalam segala hal yang tidak atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, maka Rapat Umum Pemegang Saham yang akan memutuskannya, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

XII. Menegaskan bahwa setelah perubahan nilai nominal masing-masing saham sebagaimana termaktub dalam keputusan untuk agenda acara keempat diatas, dan setelah peningkatan modal dan penerbitan saham-saham baru sebagaimana termaktub dalam keputusan untuk agenda acara kelima diatas, kesemuanya berlaku efektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta bertalian dengan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut :

a. Perseroan Terbatas PT. ALIM INVESTINDO, sejumlah 2.606.897.500 (dua miliar enam ratus enam juta delapan ratus sembilan puluh tujuh ribu lima ratus) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 260.689.750.000,00 (dua ratus enam puluh miliar enam ratus delapan puluh sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah);

b. Perseroan Terbatas PT. GUNA INVESTINDO, sejumlah 260.675.000 (dua ratus enam puluh juta enam ratus

tujuh puluh lima ribu) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 26.067.500.000,00 (dua puluh

Page 380: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

364

enam miliar enam puluh tujuh juta lima ratus ribu Rupiah); c. Nyonya ANGKASA RACHMAWATI, sejumlah 46.539.620 (empat puluh enam juta lima ratus tiga puluh

sembilan ribu enam ratus dua puluh) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 4.653.962.000,00 (empat miliar enam ratus lima puluh tiga juta sembilan ratus enam puluh dua ribu Rupiah);

d. Tuan ALIM MARKUS, sejumlah 38.802.600 (tiga puluh delapan juta delapan ratus dua ribu enam ratus) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 3.880.260.000,00 (tiga miliar delapan ratus delapan puluh juta dua ratus enam puluh ribu Rupiah);

e. Tuan ALIM MULIA SASTRA, sejumlah 31.065.580 (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 3.106.558.000,00 (tiga miliar seratus enam juta lima ratus lima puluh delapan ribu Rupiah);

f. Tuan SATRIA ALIM, sejumlah 31.065.580 (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 3.106.558.000,00 (tiga miliar seratus enam juta lima ratus lima puluh delapan ribu Rupiah);

g. Tuan ALIM PRAKASA, sejumlah 31.065.580 (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 3.106.558.000,00 (tiga miliar seratus enam juta lima ratus lima puluh delapan ribu Rupiah);

h. Tuan GUNARDI GO, sejumlah 19.414.500 (sembilan belas juta empat ratus empat belas ribu lima ratus) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 1.941.450.000,00 (satu miliar sembilan ratus empat puluh satu juta empat ratus lima puluh ribu Rupiah);

i. Nyonya PUSPITA ALIM, sejumlah 15.474.040 (lima belas juta empat ratus tujuh puluh empat ribu empat puluh) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 1.547.404.000,00 (satu miliar lima ratus empat puluh tujuh juta empat ratus empat ribu Rupiah); sehingga seluruhnya berjumlah 3.081.000.000 (tiga miliar delapan puluh satu juta) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 308.100.000.000,00 (tiga ratus delapan miliar seratus juta Rupiah).

Page 381: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

365

BAB XX PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 1. Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Prospektus ini dan dalam Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). FPPS dapat diperoleh dari para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang namanya tercantum pada Bab XXI dalam Prospektus ini. Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan yang dilakukan menyimpang dari ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani. Setiap pemesan saham harus telah memiliki rekening efek pada perusahaan efek atau bank kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI.

2. Pemesan yang Berhak

Pemesan yang berhak adalah Perorangan dan/atau Lembaga/Badan Usaha sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Peraturan No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, yang merupakan lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000.

3. Jumlah Pemesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan yang berjumlah 500 (lima ratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 500 (lima ratus) saham.

4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif

Seluruh saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-0026/PE/KSEI/0912 yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI pada tanggal 27 September 2012.

A. Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham yang ditawarkan berlaku ketentuan

sebagai berikut:

a. Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum ini dalam bentuk Surat Kolektif Saham (“SKS”). Saham akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening efek atas nama Pemegang Rekening selambat-lambatnya pada tanggal 9 Juli 2013 setelah menerima konfirmasi hasil penjatahan saham tersebut.

b. Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan di Bursa Efek, pemesan akan memperoleh konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan (“FKP”).

c. KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi Tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam rekening efek.

d. Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI. e. Pemegang saham yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas dividen, saham bonus, hak

memesan efek terlebih dahulu, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada saham.

Page 382: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

366

f. Pembayaran dividen, saham bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada Pemilik Manfaat (Beneficial Owner) yang menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

g. Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah ditunjuk.

h. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek.

i. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk SKS selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham.

j. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut.

B. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan SKS-nya tidak

dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi atau Agen Penjualan di tempat di mana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran, para pemesan yang berhak dapat mengajukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang umum berlaku dan sudah harus disampaikan kepada para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan, di mana FPPS diperoleh. Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi Badan Hukum) serta melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor wajib mencantumkan pada FPPS nama dan alamat di luar negeri serta domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pesanan. Agen Penjualan, Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi. FPPS yang telah dipesan tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan oleh pemesan.

6. Masa Penawaran

Masa Penawaran akan berlangsung selama 4 (empat) hari kerja, dimulai pada tanggal 1 Juli 2013 pukul 10.00 WIB dan ditutup pada tanggal 4 Juli 2013 pukul 15.00 WIB. Untuk memberikan waktu bagi pemesan melakukan pembayaran dan menghindari keterlambatan pembayaran good fund di rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek, pengambilan FPPS pada tanggal 4 Juli 2013 akan ditutup pada pukul 12.00 WIB, sedangkan pengajuan FPPS masih diterima selambat-lambatnya pukul 15.00 WIB.

7. Tanggal Penjatahan

Tanggal penjatahan di mana penjatahan saham telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 8 Juli 2013.

Page 383: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

367

8. Persyaratan Pembayaran Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, RTGS, PB (Pindah Buku), cek atau wesel bank dalam mata uang Rupiah dan dibayarkan oleh Pemesan yang bersangkutan (tidak dapat diwakilkan) dengan membawa tanda jati diri asli beserta copynya dan FPPS yang sudah diisi lengkap dan benar pada Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan pada waktu FPPS diajukan dan semua setoran harus dimasukkan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:

Nama Bank: PT Bank Mega Tbk, cabang Kebon Jeruk – Jakarta

Atas Nama : PT Makinta Securities No. Rekening : 01.018.0011.00211.0

Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak yang mengajukan (menandatangani) FPPS. Cek milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran. Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggungan pemesan. Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan cek atau wesel bank ditolak oleh bank tertarik, maka pemesanan saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Untuk pembayaran pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayaran dilakukan langsung kepada Perseroan. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Lalulintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/DPPS-nya.

9. Bukti Tanda Terima

Para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan FPPS akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke-5 sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian saham. Bukti tanda terima pemesanan pembelian saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti tanda terima pemesanan saham tersebut harus disimpan untuk kelak diserahkan kembali pada saat pengembalian uang pemesanan dan/atau penerimaaan FKP atas pemesanan pembelian saham. Bagi pemesanan pembelian saham secara khusus, bukti tanda terima pemesanan pembelian saham akan diberikan langsung oleh Perseroan.

10. Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek selaku Manajer Penjatahan dengan sistim kombinasi yaitu Penjatahan Terpusat (Pooling) dan Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, yang merupakan lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 serta peraturan perundangan lain termasuk bidang Pasar Modal yang berlaku. Adapun sistim penjatahan yang akan dilakukan yaitu penjatahan pasti (Fixed Allotment) dan penjatahan terpusat (Pooling), di mana penjatahan pasti dibatasi hingga jumlah maksimum 98% (sembilan puluh delapan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan, dimana didalamnya termasuk jatah pasti yang mungkin diambil oleh karyawan Perseroan sampai dengan maksimum sejumlah 10% (sepuluh persen). Sisanya sebesar 2% (dua persen) akan dilakukan dengan penjatahan terpusat.

A. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)

Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum Efek berupa saham hanya dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan Pihak yang akan mendapatkan Penjatahan

Pasti dalam Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan;

Page 384: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

368

2) Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada butir 1) termasuk pula jatah bagi pegawai Emiten yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum (jika ada) dengan jumlah paling banyak 10% (sepuluh perseratus) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum; dan

3) Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada a. Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh per seratus) atau lebih

saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;

b. Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Emiten; atau c. Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, yang bukan merupakan Pihak

yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

Dengan mempertimbangkan alokasi penjatahan yang baik dan tepat, pihak-pihak yang mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum ini diantaranya adalah Perusahaan Asuransi, Korporasi, Dana Pensiun, Manager Investasi, Reksadana, Perusahaan Sekuritas, Perusahaan Investasi ataupun perorangan.

B. Penjatahan Terpusat (Pooling)

Jika jumlah Efek yang dipesan melebihi jumlah Efek yang ditawarkan melalui suatu Penawaran Umum, maka Manajer Penjatahan yang bersangkutan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa Efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut: 1) Dalam hal setelah mengecualikan pemesan Efek sebagaimana dimaksud dalam Peraturan

Bapepam dan LK No. IX.A.7 angka 2 huruf a angka 3) dan terdapat sisa Efek yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka: a. pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah Efek yang dipesan; dan b. dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan

masih terdapat sisa Efek, maka sisa Efek tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.7 angka 2 huruf a angka 3) menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan

2) Dalam hal setelah mengecualikan pemesan Efek sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a

angka 3) dan terdapat sisa Efek yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: a. dalam hal tidak akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan secara

proporsional menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan tanpa pecahan; atau b. dalam hal akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan dengan memenuhi

persyaratan berikut ini: 1. para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di

Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah Efek yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana Efek tersebut akan tercatat; dan

2. apabila terdapat Efek yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.

C. Penjatahan Bagi Pihak Yang Terafiliasi

Jika para pemesan pegawai perusahaan dan pemesan yang tidak terafiliasi telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan yang terafiliasi.

Manajer Penjahatan, menyampaikan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjahatan dengan berpedoman kepada Peraturan No. VIII. G.

Page 385: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

369

Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2005 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjahatan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Nomor IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-691/BL/2011 paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum.

Perseroan akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2 yang disertai dengan Laporan Penjatahan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.A.7.

Dalam hal terrjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

11. Penundaan dan Pembatalan Penawaran Umum

Berdasarkan Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta dan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran Perseroan sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan mempunyai hak untuk menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum dengan persetujuan terlebih dahulu dari Otoritas Jasa Keuangan, apabila :

a) Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga)

hari bursa berturut-turut; b) Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan

terhadap kelangsungan usaha Emiten; dan/atau c) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Emiten yang

ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. 12. Pengembalian Uang Pemesanan

Bagi pemesan yang pesanannya ditolak seluruhnya atau sebagian atau dalam hal terjadinya pembatalan Penawaran Umum ini, pengembalian uang dalam mata uang Rupiah akan dilakukan oleh para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan di tempat di mana FPPS yang bersangkutan diajukan. Pengembalian uang tersebut dilakukan selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) hari kerja setelah tanggal akhir Penjatahan atau tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum. Pengembalian uang yang melampaui 2 (dua) hari kerja setelah tanggal akhir penjatahan atau tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum, maka pengembalian uang pemesanan tersebut akan disertai bunga untuk setiap hari keterlambatan dengan tingkat bunga sebesar suku bunga per hari dari jumlah uang yang terlambat dibayar, yang dihitung dari hari kerja ke 3 (tiga) sejak tanggal Penjatahan sebesar tarif suku bunga jasa giro yang pada saat itu berlaku pada bank penerima (Receiving Bank) untuk setiap hari keterlambatan. Sedangkan bagi Para Pemesan Khusus pengembalian uang pemesanan (termasuk denda atas keterlambatan pengembalian) merupakan tanggung jawab Emiten); Jika terjadi keterlambatan dalam pengembalian jumlah uang tersebut, maka Emiten wajib membayar denda atas setiap keterlambatan pengembalian uang pemesanan Saham sebesar Suku Bunga, dan oleh karenanya Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan harus dibebaskan atas segala tuntutan, klaim, gugatan (termasuk kemungkinan atau ancaman untuk dilakukannnya tuntutan, klaim atau gugatan tersebut diatas) sebagai akibat dari tidak dilaksanakannya pengembalian uang pemesanan dan denda tersebut secara tepat waktu sebagaimana tersebut diatas, dan Emiten dengan ini berjanji untuk membayar kepada

Page 386: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

370

Penjamin Pelaksana Emisi Efek segala biaya, ongkos uang jasa dan ganti rugi (termasuk biaya Advokat) yang muncul dari tuntutan yang disebabkan oleh adanya tuntutan, klaim, gugatan (termasuk kemungkinan atau ancaman untuk dilakukannya tuntutan, klaim atau gugatan tersebut).

Pembayaran dapat diberikan dengan cek atas nama pemesan yang mengajukan FPPS, langsung oleh pemodal di kantor Penjamin Emisi Efek atau kantor Agen Penjualan di mana FPPS diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham. Bagi pemesan khusus, pengembalian uang pemesanan diatur dan dilakukan oleh Perseroan.

13. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan (“FKP”) atas Pemesanan Pembelian Saham

FKP akan didistribusikan melalui Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk oleh pemesan saham untuk kepentingan pemesanan saham selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan. FKP atas pemesanan pembelian saham tersebut dapat diambil pada kantor Biro Administrasi Efek (BAE) yang ditunjuk dengan menunjukkan tanda jati diri asli pemesan dan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham. Penyerahan FKP bagi pemesan pembelian saham secara khusus akan dilakukan Perseroan.

14. Pemesanan Pembelian Saham Secara Khusus Pelaksanaan pembelian saham secara khusus oleh para karyawan tetap dan/atau pengurus Perseroan,

kecuali Komisaris Independen dengan Harga Penawaran dapat diajukan langsung kepada Perseroan selama Masa Penawaran sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan tanpa melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan.

15. Distribusi Efek

Perseroan melalui KSEI dan BAE akan melakukan distribusi saham secara elektronik ke rekening efek pemesan yang namanya tercantum dalam FKP pada tanggal 10 Juli 2013.

16. Lain-lain

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian saham secara keseluruhan atau sebagian. Pemesanan pembelian saham dapat ditolak apabila:

1. Tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Formulir Pemesanan

Pembelian Saham. 2. KTP atau tanda jati diri telah kadaluarsa. 3. Pembayaran tidak diterima tepat waktu. Pemesanan berganda yang diajukan lebih dari 1 (satu) formulir akan diperlakukan sebagai 1 (satu) pemesanan untuk keperluan penjatahan dengan mengikutsertakan formulir pemesanan efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan bersangkutan.

Page 387: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

371

BAB XXI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FPPS Prospektus dan FPPS dapat diperoleh pada kantor para Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk yaitu Perantara Pedagang Efek yang terdaftar sebagai anggota Bursa Efek di Indonesia. Perantara Pedagang Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK / PENJAMIN EMISI EFEK

PT MAKINTA SECURITIES Plaza ASIA, Lantai 23

Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190

Tel. (62-21) 5140 1133 Fax. (62-21) 5140 1599

PENJAMIN EMISI EFEK

PT Danasakti Securities Jl. Tanah Abang III No. 6

Jakarta 10160 Telp: 021 231 2345 Fax : 021 231 4880

PT Equity Securities Indonesia Wisma Sudirman Lt. 14

Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220

Telp: 021 570 0738 Fax : 021 570 3379

PT Erdikha Elit Sekuritas Sucaco Building Lt.3

Jl. Kebon Sirih Kav.71 Jakarta 10340

Telp: 021 3983 6420 Fax : 021 315 2841

PT HD Capital Tbk Sona Topas Tower Lt.11

Jl. Jend. Sudirman Kav.26 Jakarta 12920

Telp: 021 250 6337 Fax : 021 250 6351

PT Indomitra Securities Gedung Wirausaha Lt.4

Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-5 Jakarta 12940

Telp: 021 522 9073 Fax : 021 522 9081

PT Intifikasa Securindo Menara Batavia Lantai 23

Jl. KH Mas Mansyur Kav. 125-126 Jakarta 10220

Telp: 021 5793-0080 Fax : 021 5793-0090

PT Kresna Graha Sekurindo Tbk

Gedung BEI Tower I Lt.30 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190 Telp: 021 2555 7000 Fax : 021 29391951

PT Madani Securities Menara Prima Lt.25

Jl. Lingkar Mega Kuningan Blok 6.2 Jakarta 12950

Telp: 021 579 48170 Fax : 021 579 48171

PT Magenta Kapital Indonesia Menara Batavia Lantai 23

Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220

Telp: 021 5793-0078 Fax : 021 5793-0079

PT Mega Capital Indonesia Menara Bank Mega Lt.2

Jl. Kapten Tendean Kav. 12-17A Jakarta 12790

Telp: 021 7917 5599 Fax : 021 7919 3900

PT Minna Padi Investama Equity Tower Lt. 11 SCBD Lot 9 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53

Jakarta 12190 Telp: 021 525 5555 Fax : 021 527 1527

PT MNC Securities Menara Kebon Sirih Lt. 4-5

Jl. Kebon Sirih 17 – 19, Jakarta Telp: 021 392-2000

Fax : 021 398-36868

Page 388: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

372

PT Panca Global Securities Tbk Gedung BEI Tower I Suite 1706A

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

Telp: 021 515 5456 Fax : 021 515 5466

PT Panin Sekuritias Tbk Gedung BEI Tower II Suite 1705 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190 Telp: 021 515 3055 Fax : 021 515 3061

PT Reliance Securities Reliance Building

Jl. Pluit Putra Kencana No.15A Jakarta 14450

Telp: 021 661 7768 Fax : 021 661 9884

PT Valbury Asia Securities

Menara Karya Lt.10 Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5, Kav.

1-2 Jakarta 12950

Telp: 021 255 33 600 Fax : 021 255 33 700

PT Waterfront Securities Indonesia

CIMB Niaga Plaza Lt.10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 25

Jakarta 12920 Telp: 021 5292 1166 Fax : 021 5292 2266

PT Yulie Sekurindo Tbk Plaza ASIA Lt.5

Jl. Jend. Sudirman Kav.59 Jakarta 12190

Telp: 021 5140 2181 Fax : 021 5140 2182

[AA

Page 389: Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8

Tanggal Efektif : 27 Juni 2013Masa Penawaran : 1 – 4 Juli 2013Tanggal Penjatahan : 8 Juli 2013Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 10 Juli 2013Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 10 Juli 2013Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 11 Juli 2013

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT BANK MASPION INDONESIA Tbk (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT BANK MASPION INDONESIA Tbk(“Perseroan”)

Kegiatan UsahaBergerak dalam bidang usaha jasa perbankan

Berkedudukan di Surabaya, IndonesiaKantor Pusat

Jl. Basuki Rahmat No. 50-54, Surabaya 60262, Jawa Timur Telp. (62-31) 535 6123 Fax. (62-31) 535 6122

Email : [email protected] : www.bankmaspion.co.id

Perseroan memiliki 11 Kantor Cabang, 27 Kantor Cabang Pembantu, 11 Kantor Kas dan 46 mesin ATM yang berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makasar, Solo, Malang, Purwokerto dan Palembang.

PENAWARAN UMUMSejumlah 770.000.000 (tujuh ratus tujuh puluh juta) Saham Biasa Atas Nama yang seluruhnya merupakan saham baru yang berasal dari portepel dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang mewakili 19,99 % (sembilan belas koma sembilan puluh sembilan persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan setelah Penawaran Umum, dengan Harga Penawaran sebesar Rp 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp246.400.000.000,- (dua ratus empat puluh enam miliar empat ratus juta Rupiah).

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT MAKINTA SECURITIES

PENJAMIN EMISI EFEKPT Danasakti Securities • PT Equity Securities Indonesia • PT Erdikha Elit Sekuritas • PT HD Capital Tbk • PT Indomitra Securities •

PT Intifikasa Securindo • PT Kresna Graha Sekurindo Tbk • PT Madani Securities • PT Magenta Kapital Indonesia • PT Mega Capital Indonesia • PT Minnapadi Investama Tbk • PT MNC Securities •

PT Panca Global Securities Tbk • PT Panin Sekuritas Tbk • PT Reliance Securities Tbk • PT Valbury Asia Securities • PT Waterfront Securities Indonesia • PT Yulie Sekurindo Tbk

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek menjamin seluruh Penawaran Saham secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) sesuai dengan porsi penjaminan saham masing-masing.

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT MENGINGAT SEBAGIAN BESAR ASET PERSEROAN ADALAH BERUPA KREDIT YANG DIBERIKAN KEPADA NASABAH. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK MENJADI KURANG LIKUID.

Saham-saham yang ditawarkan ini seluruhnya akan dicatatkan pada Bursa Efek IndonesiaProspektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 1 Juli 2013

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT BANK MASPION INDONESIA Tbk TAHUN 2013

Kantor PusatJl. Basuki Rahmat No. 50-54, Surabaya 60262, Jawa Timur Telp. : (62-31) 535 6123 Fax. : (62-31) 535 6122Email : [email protected] : www.bankmaspion.co.id

PR

OS

PE

KT

US