masa mesozoikum komar

8
GEOLOGI SEJARAH TUGAS 3 Masa Mesozoikum Masa Mesozoikum merupakan masa pertengahan sejarah geologi, berlangsung selama 160 juta tahun, mulai 225 sampai 65 juta tahun lalu. Masa ini ditandai dengan hadirnya binatang reptil (darat, laut, udara) yang merajai permukaan bumi. Di Indonesia tidak ditemukan fosil datanya, diperkirakan reptil darat sudah punah sebelum daratan nusantara terbentuk. Masa Mesozoikum dibagi menjadi tiga zaman yaitu: Trias, Jura, dan Kapur. A. Zaman Trias berlangsung sejak 225 sampai 190 juta tahun lalu. Nama Trias berasal dari Jerman dan mempunyai arti tiga (lapisan endapan). Zaman ini adalah yang paling kering dan tidak subur, ditandai dengan jarangnya fosil hewan maupun tumbuhan. Fosil yang ditampilkan berasal dari Timor yaitu Amonit (Moluska dari kelas Sefalopoda) antara lain: Joanites sp., Hypocladicites sp, Jovites sp., Indonesites sp.; serta beberapa fosil dari Jerman yang di antaranya bergaris tengah 50 cm dan tebalnya 20 cm. Zaman Trias berlangsung sejak 245 – 208 juta tahun yang lalu. Nama Trias diusulkan oleh F. von Alberti, seorang ahli geologi berkebangsaan jerman. Nama Trias diambil dari perkembangan endapan Mesozoikum yang didapat di cekungan Jerman, yang kemudian dianggap sebagai wilayah tipe untuk Sistem Trias, walaupun singkapan yang relatif lengkap dan banyak mengandung fosil justru didapatkan di Amerika bagian barat, Amerika MOHAMMAD ADIL | (D611 O8 292)

Upload: al-imran

Post on 01-Jul-2015

656 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Masa Mesozoikum kOMAR

GEOLOGI SEJARAHTUGAS 3

Masa Mesozoikum

Masa Mesozoikum merupakan masa pertengahan sejarah geologi, berlangsung selama 160

juta tahun, mulai 225 sampai 65 juta tahun lalu. Masa ini ditandai dengan hadirnya binatang

reptil (darat, laut, udara) yang merajai permukaan bumi. Di Indonesia tidak ditemukan fosil

datanya, diperkirakan reptil darat sudah punah sebelum daratan nusantara terbentuk. Masa

Mesozoikum dibagi menjadi tiga zaman yaitu: Trias, Jura, dan Kapur.

A. Zaman Trias berlangsung sejak 225 sampai 190 juta tahun lalu. Nama Trias berasal

dari Jerman dan mempunyai arti tiga (lapisan endapan). Zaman ini adalah yang paling kering

dan tidak subur, ditandai dengan jarangnya fosil hewan maupun tumbuhan. Fosil yang

ditampilkan berasal dari Timor yaitu Amonit (Moluska dari kelas Sefalopoda) antara lain:

Joanites sp., Hypocladicites sp, Jovites sp., Indonesites sp.; serta beberapa fosil dari Jerman

yang di antaranya bergaris tengah 50 cm dan tebalnya 20 cm.

Zaman Trias berlangsung sejak 245 – 208 juta tahun yang lalu. Nama Trias diusulkan oleh F.

von Alberti, seorang ahli geologi berkebangsaan jerman. Nama Trias diambil dari

perkembangan endapan Mesozoikum yang didapat di cekungan Jerman, yang kemudian

dianggap sebagai wilayah tipe untuk Sistem Trias, walaupun singkapan yang relatif lengkap

dan banyak mengandung fosil justru didapatkan di Amerika bagian barat, Amerika bagian

timur dan Kanada. Sistem Trias terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Trias Bawah, Trias Tengah,

Trias Atas. Adapun pengertian dari 3 bagian tersebut adalah :

 

1.)    Trias Bawah :

Yang dikenal dengan nama setempat sebagai Buntsandstein merupakan seni

sedimentasi yang terjadi di darat dan terdiri dari batu pasir, batu lempung,

konglomerat dengan beberapa bagian terdapat sisipan endapan laguna. Warna seri

sedimen tersebut dari merah cerah hingga lembayung.

2.)    Trias Tengah :

|

Page 2: Masa Mesozoikum kOMAR

GEOLOGI SEJARAHTUGAS 3

Yang dikenal dengan nama setempat sebagai Muschelka merupakan seni sedimentasi

yang terjadi di laut yang mencapai ketebalan kurang lebih 200 m.

3.)    Trias Atas :

Yang dikenal dengan nama setempat sebagai Keuper merupakan seni sedimen yang

seluruhnya diendapkan di darat. Pada bagian alasnya terdiri dari dolomit dan gipsum

yang merupakan endapan penguapan, yang diakhiri dengan batu pasir yang

diendapkan di sungai dengan fosil tumbuh – tumbuhan yang menyerupai ekor kuda

yang dikenal dengan nama setempat sebagai Schlifsandstein.

Perkembangan kehidupan pada zaman Trias menunjukkan banyak terjadi perubahan

baik untuk jenis Fauna terutama untuk golongan Vertebrata maupun golongan Invertebrata.

Golongan Invertebrata Pilum Brachiopoda dan Pilum Mollusca serta Pilum Arthropoda.

Untuk Pilum Mollusca termasuk di antaranya dari Kelas Pelecypoda dan Kelas Cephalopoda

sedang untuk Pilum Arthropoda khususnya yang termasuk Kelas Crustacea. Demikian pula

untuk jenis flora menunjukan adanya perkembangan yang pesat. Untuk jenis Vertebrata

khususnya yang termasuk Reptilia sudah mulai dikenal Rutiodon (sebangsa Phytosaurus)

yang mulai muncul semula hidup dalam lingkungan air kemudian mengadaptasikan diri

hidup dalam lingkungan darat yang kemudian punah pada zaman ini. Selain itu yang mulai

muncul pada zaman ini pula antara lain yang termasuk dinosaurus ialah Anchiasaurus,

Cynognathus, Thrinacodon, placerias gigas, Inchtyosurus yang berkembang pada Zaman

Trias dan punah pula pada akhir Zaman Trias.

Didasarkan atas fasiesnya Sistem Trias di Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1.)    Indonesia bagian barat : dengan macam fasies bermula dari fasies paralas, volkanik,

laut, terutama berkembang sebagai batu gamping. Perkembanganya meliputi beberapa

bagian dari Sumatra, Kalimantan (serta Malaya) dan pulau – pulau kecil di antara

ketiga daerah tersebut.

2.)    Indonesia bagian timur : dengan macam fasies seperti perkembangan di Indonesia

bagian barat, hanya di tempat ini tidak dijumpai fasies volkanik, terutama

berkembang sebagai batu gamping. Perkembanganya meliputi Sulawesi timur dan

tenggara, pulau – pulau kecil di kepulauan Nusa Tenggara antara lain Pulau Roti,

|

Page 3: Masa Mesozoikum kOMAR

GEOLOGI SEJARAHTUGAS 3

Pulau Timor, Pulau Leti, Pulau Tanimbar, Pulau Kei, Pulau Seram, Pulau Buru dan

Pulau Buton.

Di Indonesia bagian timur pada zaman Trias terjadi peristiwa genang laut di bagian

bawah umumnya terdiri dari batuan klastik yang berbutir kasar antara lain breksi,

konglomerat yang kemudian diikuti dengan batu pasir, serpih yang mengandung bitumina

yang kemudian diakhiri dengan napai dan batu gamping.

Dari Kesamaan Fasies batuan Trias di pulau – pulau Indonesia timur dapat ditarik

kesimpulan bahwa pulau – pulau tersebut setidak – tidaknya pada Zaman Trias Atas termasuk

dalam satu lingkungan sedientasi yang selalu mengalami penurunan atau dikatakan

merupakan daerah pelamparan Geosinklin Banda. Geosinklin ini memanjang ke arah barat

daya yang kemudian bersambung dengan Geosinklin Westralia sedang kea rah barat

bersambung dengan Geosinklin danau.

B. Zaman Jura berlangsung sejak 190 sampai 136 juta tahun silam. Nama ini diambil dari

nama pegunungan di perbatasan Swiss dan Perancis. Fosil yang diperagakan yaitu Amonit

dan Belemnit berasal dari Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Maluku Tenggara (P. Bubar),

Maluku Utara (P. Buru dan P. Taliabu). Juga memperagakan fosil Ichthyosaurus sp. (jenis

dinosaurus laut), Pterodactylus sp. (jenis dinosaurus terbang), Archaeopterix sp. (nenek

moyang burung), yang diperoleh dari Jerman. Zaman Jura berlangsung sejak 208 – 145 juta

tahun yang lalu. Nama Jura pertama kali dipakai pada tahun 1799 oleh A. von. Humboldt

seorang ahli geologi berkebangsaan Jerman. Penelitian secara intensif pada saat itu dilakukan

di Inggris, walupun demikian maka nama sistem ini diambilkan dari nama Pegunungan Yura

yang membentang dari Perancis sampai Swiss. Tempat inilah yang kemudian digunakan

sebagai daerah tipe untuk sistem Yura.

Endapan Jura baik yang terjadi di laut mupun yang di darat banyak mengandung fosil.

Untuk golongan Invertebrata diwakili oleh Pilum Coelenterata, Porifera, Echinodermata dan

Mollusca.

Brontosaurus merupakan salah satu anggota dari Dinosaurus yang terbesar yang

hidup dan pernah dijumpai dalam bentuk fosil di Amerika dan berkembang baik hingga

|

Page 4: Masa Mesozoikum kOMAR

GEOLOGI SEJARAHTUGAS 3

zaman Jura. Dari kerangka yang telah berhasil direkontruksi jenis Brontosaurus mempunyai

tubuh hingga 18 feet dengan panjang hingga 67 feet.

Archaeopteryx meruapakan burung yang pertama kali dikenal dalam sejarah. Burung

ini memiliki ukuran sebesar burung gagak, fosilnya dijumpai pada batu gamping litographhi

di daerah Solenhoven, Bavaria. Ichtyosaurus merupakan reptile laut yang memiliki panjang

tubuh 10 feet.

Endapan jura didapatkan baik di Indonesia barat maupun Indonesia Timur. Di

Indonesia barat tidak banyak dijumpai endapan Jura. Ada kemungkinan bahwa sebagian

besar daerah Indonesia barat pada zaman itu merupakan daratan sehingga tidak

dimungkinkan terbentuknya endapan. Di Indonesia timur perkembangan endapan Jura relatif

baik. Endapannya berkembang sebagai batu gamping dengan fosil Arnioceras.

Dengan memperhatikan tempat – tempat terdapatnya endapan Jura maka dapat

diamnbil kesimpulan bahwa terdapat genang laut selama zaman Jura sehingga mengakibatkan

seolah - olah Indonesia terbagi menjadi 3 bagian oleh palung Anambas, geosnklin Banda dan

geosinklin Papua.

(3) Zaman Kapur berlangsung sejak 136 sampai 65 juta tahun silam. Nama Kapur

diambil dari kata latin 'creta' yang berarti kapur, yang diberikan pada singkapan bagus tebing

putih di Dover - Inggris (1822) dan singkapan sama di Eropa. Dari zaman ini diperagakan

fosil yang populer yaitu: Orbitulina sp. (hewan laut bersel satu), Pecten sp. (kerang), dll.

Zaman Kapur merupakan zaman kepunahan binatang jenis Dinosaurus. Zaman kapur

berlangsung semenjak 145-65 juta tahun yang lalu. Zaman kapur dicirikan oleh suatu daur

pengendapan “susut laut – genang laut – susut laut”. Selama zaman kapur berkembang

bermacam – macam kehidupan. Beberapa diantaranya merupakan kelanjutan dari zaman Jura

disamping terdapat pengembangan kehidupan yang baru. Diantara jenis – jens yang

mencirikan untuk jaman Kapur antara lain anggota dari Pilum Protozoa khususnya dari ordo

Foraminifera, Pilum Coelenterata, Pilum Mollusca, dan pilum Arthropoda. Disamping itu

terdapat pula perkembangan dari golongan vertebrata maupun jenis flora.

|

Page 5: Masa Mesozoikum kOMAR

GEOLOGI SEJARAHTUGAS 3

Tyrannosaurus Rex merupakan jenis dinosaurus pemangsa terbesar yang hidup pada

jaman kapur, dinosaurus ini dapat berkembang dengan panjang tubuh mencapai 45 feet dan

tinggi 20 feet. Elasmosaurus merupakan golongan mamalia yang hidup di laut dan memiliki

panjang antara 40 sampai 50 feet. Pterodon merupakan golongan reptil terbang yang

memiliki bentang sayap 23 sampai 25 feet. Fosil dari Elasmosaurus dan Pterodon ditemukan

di daerah Niobrara, Kansas, Amerika pada batu gamping.

Di Indonesia terdapta endapan-endapan yang jelas termasuk zaan kapur hanya

terdapat di berbagai tempat yang terpencar. Di Indonesia bagian barat system kapur dicirikan

oleh endapan klastik dengan fosil Orbitolina, meskipun fosil ini juga dijumpai pada sistem

kapur yang ada di Indonesia bagian timur. Di Sumatera, di Bukit Garba, dimana di bagian

bawah terdiri dari napal tufan, tufa, pilit dan marmer. Bagian atasnya terdiri dari batu rijang

yang mengandung fosil Radiolaria.

Di jawa endapan yang berumur kapur telah diketahui dalam bentuk lensa-lensa batu

gamping yang mengandung fosil Orbitolina terapit diantara lempung dan serpih. Endapan

tersebut dijumpai di Lok Ulo, Karangsambung, selatan Banjarnegara, Jawa Tengah. Batu

guling dengan fosil Orbitolina telah dijumpai dalam konglomerat Eose di Pegunungan Jiwo,

selatan Klaten. Di tempat ini endapan kapur bertalian erat dengan batuan metamorf dan

mungkin selaan-selaan di dalamnya.

Apabila ditinjau secara menyeluruh, karena genang laut yang terjadi pada

Cenomanian mengakibatkan lautan di Indonesia menjadi lebih luas daripada zaman Jura.

Daratan Philipina yang masih menjadi satu dengan daratan Papua pada waktu zaman Jura,

sekarang .Sekarang oleh genang laut tersebut terbagi menjadi 2 daratan, yaitu daratan

Philipina dan daratan Papua. Di bagian tenggara Indonesia, lautan menggenangi daratan

bagian utara daratan Australia sehingga terjadi teluk-teluk. Pada waktu yang bersamaan maka

Geosinklin Tasmania meluas ke arah utara jika dibandingkan dengan luas wilayahnya di

zaman Jura.

|