manusia moralitas dan hukum

17
A. Pendahuluan “Nilai manusia terletak pada kepribadiaannya, bukan pada pangkat, jabatan, gelar, kekayaan, kecantikan maupun ketampanannya” Hakikatnya manusia adalah makhluk moral. Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan non sosial dan non personal. Untuk menjadi makhluk sosial yang memiliki kepribadian baik serta bermoral tidak secara otomotis, perlu suatu usaha yang disebut pendidikan. Mendidik adalah suatu usaha untuk memanusiakan manusia. Manusia bukan sekedar makhluk biologis, manusia adalah makhluk sosial yang berbudaya. B. Nilai Moral Sebagai Sumber Budaya Dan Kebudayaan 1. Nilai Dan Sistem Nilai Budaya. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sistem Nilai Budaya Sistem Nilai Budaya, Pandangan Hidup, dan Ideologi. Sistem budaya merupakan tingkatan tingkat yang paling tinggi dan abstrak dalam 1

Upload: dhedhew17

Post on 11-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Manusia Moralitas Dan Hukum

TRANSCRIPT

Page 1: Manusia Moralitas Dan Hukum

A. Pendahuluan

“Nilai manusia terletak pada kepribadiaannya, bukan pada pangkat,

jabatan, gelar, kekayaan, kecantikan maupun ketampanannya”

Hakikatnya manusia adalah makhluk moral. Setiap manusia dilahirkan

dalam keadaan non sosial dan non personal. Untuk menjadi makhluk sosial

yang memiliki kepribadian baik serta bermoral tidak secara otomotis, perlu

suatu usaha yang disebut pendidikan. Mendidik adalah suatu usaha untuk

memanusiakan manusia. Manusia bukan sekedar makhluk biologis, manusia

adalah makhluk sosial yang berbudaya.

B. Nilai Moral Sebagai Sumber Budaya Dan Kebudayaan

1. Nilai Dan Sistem Nilai Budaya.

Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan

kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu

itu berharga atau berguna. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa

sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi

(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi

dan akal manusia.

Sistem Nilai Budaya

Sistem Nilai Budaya, Pandangan Hidup, dan Ideologi. Sistem

budaya merupakan tingkatan tingkat yang paling tinggi dan abstrak

dalam adat istiadat. Hal itu disebabkan karena nilai – nilai budaya itu

merupakan konsep – konsep mengenai apa yang hidup dalam alam

pikiran sebagian besar dari dari warga suatu masyarakat mengenai apa

yang mereka anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup,

sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah

dan orientasi kepada kehidupan para warga masyarakat itu sendiri.

Nilai – nilai budaya ini bersifat umum, luas dan tak konkret maka

nilai – nilai budaya dalam suatu kebudayaan tidak dapat diganti dengan

nilai-nilai budaya yang lain dalam waktu yang singkat.

Dalam masyarakat ada sejumlah nilai budaya yang satu dan yang

lain berkaitan satu sama lain sehingga merupakan suatu sistem, dan

1

Page 2: Manusia Moralitas Dan Hukum

sistem itu sebagai suatu pedoman dari konsep –konsep ideal dalam

kebudayaan memberi pendorong yang kuat terhadap arah kehidupan

masyarakat.

Menurut ahli antropologi terkenal C.Kluckhohn , tiap sistem nilai

budaya dalam tiap kebudayaan itu mengenai lima masalah dasar dalam

kehidupan manusia yang menjadi landasan bagi kerangka variasi

system nilai budaya adalah :

::Masalah mengenai hakekat dari hidup manusia

Ada kebudayaan yang memandang hidup manusia itu pada

hakekatnya suatu hal yang buruk dan menyedihkan .Pada agama Budha

misalnya,pola – pola tindakan manusia akan mementingkan segala

usaha untuk menuju arah tujuan bersama dan memadamkan hidup baru.

Adapun kebudayaan – kebudayaan lain memandang hidup manusia

dapat mengusahakan untk menjadikannya suatu hal yang indah dan

menggembirakan.

::Masalah mengenai hakekat dari karya manusia

Kebudayaan memandang bahwa karya manusia bertujuan untuk

memungkinkan hidup, kebudayaan lain menganggap hakekat karya

manusia itu untuk memberikannya kehormatan,ada juga kebudayaan

lain yang menganggap karya manusia sebagai suatu gerak hidup yang

harus menghasilkan lebih banyak karya lagi

::Masalah mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam

ruang dan waktu

Kebudayaan memandang penting dalam kehidupan manusia pada

masa lampau, keadaan serupa ini orang akan mengambil pedoman

dalam tindakannya contoh – contoh dan kejadian- kejadaian dalam

masa lampau. Sebaliknya ada kebudayaan dimana orang hanya

mempunyai suatu pandangan waktu yang sempit. Dalam kebudayaan

ini perencanaan hidup menjadi suatu hal yang sangat amat penting.

::Masalah mengenai hakekat hubungan manusia dengan alam

sekitarnya

2

Page 3: Manusia Moralitas Dan Hukum

Kebudayaan yang memandang alam sebagai suatu hal yang

begitu dahsyat sehingga manusia hanya dapat bersifat menyerah tanpa

dapat berusaha banyak. Sebaliknya ,banyak pula kebudayaan lain yang

memandang alam sebagai lawan manusia dan mewajibkan manusia

untuk selalu berusaha menaklukan alam. Kebudayaan lain masih ad

yang menganggap bahwa  manusia dapat berusaha mencari keselarasan

dengan alam.

::Masalah mengenai hakekat hubungan manusia dengan

sesamanya

Ada kebudayaan  yang mementingkan hubungan vertikal antara

manusia dengan sesamanya. Tingkah lakunya akan berpedoman pada

tokoh – tokoh pemimpin. Kebudayaan lain mementingkan hubungan

horizontal antara manusia dan sesamanya. Dan berusaha menjaga

hubungan baik dengan tetangga dan sesamanya merupakan suatu hal

yang penting dalam hidup. Kecuali pada kebudayaan lain yang tidak

menganggap manusia tergantung pada manusia lain, sifat ini akan

menimbulkan individualisme.

2. Membangun Kebudayaan Nasional, Nilai-Nilai Budaya Positif Dan

Nilai-Nilai Budaya Negatif

Kebudayaan bangsa Indonesia sudah tumbuh dan berkembang

sejak bumi Indonesia dihuni oleh nenek moyang bangsa Indonesia serta

kondisi geografis yang berbeda-beda telah melahirkan beraneka ragam

suku bangsa dengan kebudayaan yang berbeda-beda pula. Semboyan

Bhinneka Tunggal Ika sangat tepat karena sesuai dengan keadaan riil

bangsa Indonesia.

Dalam mengembangkan kebudayaan nasional setiap unsur dari

kebudayaan nasional harus dapat memberi identitas kepada warga

negara, harus dapat menimbulkan rasa bangga bagi warga negara, dan

mutunya harus tinggi.

Dalam mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional, Ki

Hajar Dewantara mengajukan tiga asas yang dikenal Trikon yaitu :

Kontinue, Konvergensi, dan Konsentris. Asas Kontinue maksudnya

3

Page 4: Manusia Moralitas Dan Hukum

ialah kebudayaan nasional Indonesia harus merupakan lanjutan dari

kebudayaan sendiri. Unsur kebudayaan sendiri itu diantaranya

berwujud dalam bentuk adat serta tradisi.

Asas Konvergensi, bangsa-bangsa di dunia pada masa kini berada

dalam keadaan saling tergantung dan merupakan salah satu ciri dari

globalisasi. Situasi semacam ini mengajak kita untuk tidak mengisolasi

diri, kita harus bergerak bersama bangsa-bangsa lain kearah kesatuan

manusia yang universal. Dengan asas Konvergensi bangsa Indonesia

akan terhindar dari berbagai kepicikan dan kekerdilan pandangan dan

membawanya kepada situasi yang selalu dapat mengikuti

perkembangan jaman dan sekaligus berguna bagi pembangunan

kehidupan bangsa, khususnya dalam memajukan kebudayaan nasional.

Asas Konsentris membimbing bangsa Indonesia untuk mampu

menunjukkan eksistensinya, dan sanggup menonjolkan identitas ke

Indonesiaan.

Nilai-nilai tradisional yang dapat mendorong pembangunan

nasional antara lain :

Berorientasi vertikal kearah atasan (Pimpinan, tokoh masyarakat),

aspek positif dari nilai budaya ini ialah dapat memudahkan taktik

untuk mengajak rakyat berpartisipasi dalam usaha pembangunan

dengan cara memberi contoh tauladan, misalnya hidup hemat dan

sederhana, mentaati hukum, serta disiplin.

Nilai budaya sifat tahan menderita dan keuletan.

Nilai budaya bahwa manusia wajib terus berikhtiyar atau berusaha

dan berjuang.

Nilai budaya sikap toleran terhadap pendirian atau keyakinan yang

lain.

Nilai budaya yang berupa semangat dan jiwa gotong-royong serta

rasa solidaritas.

Sikap mental negatif yang dapat menghambat pembangunan

nasional antara lain :

Sifat mentalitas meremehkan mutu.

4

Page 5: Manusia Moralitas Dan Hukum

Sifat mentalitas yang suka menerabas.

Sifat tak percaya diri sendiri.

Sifat tak berdisiplin murni.

Sifat mentalitas yang suka mengabaikan tanggung jawab yang

kokoh.

3. Aspek Subyektif Dan Obyektif Kebudayaan

o Aspek Subyektif kebudayaan ialah pribadi-pribadi manusia

sebagai pencipta kebudayaan, taraf perkembangan hidup

budaya para anggota masyarakat.

o Aspek Obyektif kebudayaan meliputi segala hasil cipta, rasa

dan karsa manusia baik kebudayaan yang bersifat materi

maupun kebudayaan yang bersifat non materi, hasil

perkembangan budaya manusia.

C. Norma, Etika, Dan Moral

1. Pengertian Norma

a. Pengertian Norma Sesuai Dengan Fungsinya

1. Kata Norma adalah berasal dari dunia pertukangan

contoh tukang kayu dan tukang batu dalam mengerjakan sebuah

bangunan menggunakan alat yang disebut Norma bentuknya kayu

segitiga agar hasil pekerjaanya rapi dan baik.D isini fungsi norma

adalah pengarah agar sikap, tingkah laku anggota masyarakat

berjalan dengan baik.

2. Norma sering diartikan sebagai aturan, yang mengatur sikap,

tingkah laku dan perbuatan anggota masyarakat dalam semua

kegiatannya agar hidup dalam masyarakat berjalan dengan tertib

dan disiplin.

3. Norma dapat berfungsi sebagai penggendali yaitu mengendalikan

sikap, tingkah laku seluruh anggota masyarakat agar

tidakmerugikan dirinya sendiri serta orang lain.

4. Norma dapat juga berarti ukuran baik dan buruk tingkah laku

manusia.

5

Page 6: Manusia Moralitas Dan Hukum

b. Jenis-Jenis Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Dalam kehidupan bermasyarakat wujud norma dapat

dikelompokkan ada empat macam yaitu : norma agama, norma

kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum.

1. Norma Agama bersumber dari ajaran agama. Nilai-nilai yang

bersumber dari ajaran agama bersifat absolut karena berasal

dari Tuhan.

2. Norma kesusilaan adalah aturan hidup yang bersumber dari

suara hati manusia tentang nama perbuatan yang baik dan nama

perbuatan tidak baik.

3. Norma kesopanan adalah aturan hidup bermasyarakat yang

landasanya berupa kepatutan, kepantasan serta kebiasaan yang

berlaku di masyarakat

4. Norma hukum adalah serangkaian aturan yang dibuat secara

resmi oleh penguasa negara,mengikat setiap orang dan

berlakunya dapat dipaksakan oleh aparat negara yang

berwenang.

Norma merupakan patokan atau pedoman hidup bagi manusia baik

secara pribadi maupun dalam hubungan antara pribadi

Contoh:

Yang berkaitan dengan aspek kehidupan pribadi

Norma-norma kepercayaan untuk mencapai kesucian hidup

pribadi (kehidupan ber-Iman)

Norma- norma kesusilaan, yang tertuju pada kebaikan hidup

pribadi atau kebersihan hati nurani dan akhlak /moral

Yang berkaitan dengan aspek hidup antar pribadi

Norma-norma sopan santun yang ditujukan untuk

terwujunya hidup bersama yang nyaman, saling

menghormati.

Norma-norma huku yang ditujukan untuk kedamaian hidup

bersama, keadilan dijunjung tinggi.

6

Page 7: Manusia Moralitas Dan Hukum

2. Etika Dan Moral

a. Pengertian Etika dan Moral

Ditinjau dari sudut etimologis, kata moral dan etika mengandung

arti yang sama. Moral berasal dari kata mos, bentuk jamaknya mores

yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Etika berasal dari bahasa

yunani ethos yang artinya sama dengan kata mos. Filsafat etika adalah

salah satu cabang filsafat yang mengkaji tentang hakikat baik buruk

tingkah laku manusia.

Etika berupa aturan-aturan, dan moral merupakan buah atau

hasilnya. Misalnya etika pergaulan yaitu etika bagaimana bergaul

dengan baik. Seseorang yang selalu mematuhi etika maka orang tadi

dikatakan bermoral, atau moralnya baik. Sebaliknya seseorang yang

selalu melanggar etika maka orang tadi dikatakan moralnya buruk atau

amoral.

b. Penilaian Baik Buruk terhadap Tingkah Laku Manusia

Penilaian baik buruk terhadap tindakan atau tingkah laku manusia

disebut penilaian etis moral. Kesadaran etis (moral) ialah kesadaran

atau pengetahuan yang ada pada diri seseorang untuk membedakan

mana yang baik dan mana yang buruk.

Sikap jujur, dan tidak jujur seseorang tidak ditentukan oleh status

sosial ekonomi seseorang, melainkan ditentukan oleh kesadaran etis

(moral), rasa tanggung jawab, dan rasa takut berbuat dosa.

7

Page 8: Manusia Moralitas Dan Hukum

c. Aliran-aliran filsafat Etika (moral)

Aliran Hedonisme

Kata hedonisme berasal dari kata hedon artinya kenikmatan

atau kelezatan. Hakikatnya setiap orang berjuang dalam

kehidupan ini adalah untuk mencapai kepuasan kebahagiaan.

Aliran Utilitarisme

Kata utilitarisme berasal dari kata utility yang artinya manfaat.

Ukuran baik buruk prilaku manusia dilihat dari manfaatnya

bagi manusia.

Aliran Idealisme

Menurut aliran idealisme, bahwa perbuatan manusia baik

buruknya tidak didasarkan pada sebab musabab lahir tapi

harus didasarkan pada prinsip kerokhanian yang tinggi.

Aliran Vitalisme

Aliran ini dalam menilai baik buruknya perbuatan manusia

memakai sebagai ukuran ada tidaknya daya hidup yang

maksimum mengendalikan perbuatan itu.

Aliran theologis

Aliran theologis mendasarkan baik buruknya perbuatan

manusia pada apakah perbuatan tersebut sesuai atau tidak

dengan ajaran atau hukum.

D. Moralitas Dan Hukum

Ditinjau dari sifatnya, maka dapat dibedakan hukum yang bersifat

imperatif dan hukum yang bersifat fakultatif.

Norma-norma yang bersifat imperatif ialah norma hukum yang bersifat

memaksa. Yaitu norma-norma hukum yang berupa suruhan dan

larangan.

Norma-norma hukum yang bersifat fakultatif ialah norma hukumyang

bersifat mengatur. Yaitu norma-norma hukum yang berupa kebolehan.

8

Page 9: Manusia Moralitas Dan Hukum

Hubungan positif (saling mempengaruhi dan memperkuat) antara kaidah

hukum dengan kaidah yang lain.

1. Hubungan antara norma hukum dengan norma agama.

Kaidah agama kebenarannya bersifat absolut karena bersumber

dari Tuhan. Apabila manusia tunduk patuh menjalankan ajaran agama,

maka manusia selalu mengerjakan hal-hal yang baik dan menjauhkan

diri dari hal-hal yang buruk. Hal tersebut akan menunjang tercapainya

tujuan kaidah hukum.

2. Hubungan antara norma hukum dengan norma kesusilaan.

Apabila suara hati setiap manusia menyuruh agar manusia

selalu berbuat baik, berbuat susila, maka manusia sebagai anggota

masyarakat akan cenderung berbuat baik sehingga akan tercipta

kehidupan masyarakat yang tertib, adil dan damai.

3. Hubungan norma hukum dengan norma kesopanan.

Hubungan antara kedua kaidah sosial tersebut sangat erat. Hal

ini disebabkan karena apabila setiap anggota masyarakat dapat berlaku

sopan santun terhadap yang lain, saling menghormati, maka akan

terwujudlah masyarakat yang tertib, adil serta damai.

4. Hubungan antara hukum dan moralitas.

Hukum berisikan perintah dan larangan agar manusia tidak

berbuat melanggar aturan-aturan hukum baik yang tertulis maupun

tidak tertulis. Moral menuntut manusia untuk bertingkah laku baik dan

tidak melanggar nilai-nilai etika atau moral.

Berbeda dengan hukum, maka hakikatnya moralitas pertama-tama

terletak dalam kegiatan batin manusia. Moral berkaitan dengan masalah

perbuatan manusia, pikiran serta pendirian tantang apa yang baik dan apa yag

tidak baik. Dikatakan moralnya baik apabila sikap, tingkah laku dan

perbuatannya sesuai dengan pedoman sebagaimana digariskan oleh ajaran

Tuhan, hukum yang ditetapkan pemerintah serta kepentingan umum.

Pelanggaran terhadap norma hukum sekaligus juga melanggar norma

moral. Karena pelanggar norma hukum akan mendapat dua sanksi sekaligus

9

Page 10: Manusia Moralitas Dan Hukum

yaitu sanksi hukum dan sanksi moral. Sanksi hukum sesuai apa yang telah

ditetepkan oleh pemerintah, sedangkan sanksi moral antara lain berupa :

Sanksi dari Tuhan yang ditimpakan kelak diakhirat.

Sanksi pada diri sendiri yang bersifat kejiwaan (sedih, resah, malu,

dsb).

Sanksi yang berasal dari keluarga atau masyarakat (dicemooh, dicela,

dikucilkan, dsb).

Hukum yang berlaku bagi satu negara mencerminkan perpaduan antara

sikap dan pendapat pimpinan pemerintahan negara dan keinginan masyarakat

luas mengenai hukum tersebut. Bagaimana caranya masyarakat luas

memahami dan melaksanakan prisip-prinsip negar berdasarkan atas hukum,

tidak dapat dilepaskan dari pengetahuannya mengenai hukum atau pendidikan

hukum.

Justru disini letak perbedaan hukum dan moral, karena norma-norma

moral itu berakar dalam batin manusia. Sesuatu itu hanya menurut hukum

diwajibkan, karena hukum mengatakannya, dan hukum itu dapat mengikat

karena dibentuk dengan cara yang ditunjuk oleh Undang-Undang Dasar.

Karena Undang-Undang Dasar itu merupakan kesepakatan seluruh rakyat

dalam negara.

Kehidupan manusia sebagai manusia meliputi bermacam-macam aspek,

antara lain kehidupan bersama dalam masyarakat. Kehidupan bersama ini

diatur dan diarahkan oleh hukum demi kesejahteraan umum, demi

terwujudnya kebaikan bersama. Pemerintah juga sebagai instansi yang

kompeten dengan aparatnya harus mengawasi supaya hukum itu betul-betul

dilaksanakan.

Untuk itu, dalam rangka penegakan hukum di Negara Hukum Indonesia

yang berdasarkan Pancasila, maka antara lain suatu keputusan pengadilan

dalam lingkup hukum, karena keadilan merupakan dasar hukumnya harus

benar-benar dipertimbangkan dari sudut moralnya, dalam hal ini rasa keadilan

masyarakat. Betapa eratnya hubungan antara kondisi moralitas seseorang

dengan pelanggaran terhadap hukum dapat dilihat dari semakin dahsyatnya

10

Page 11: Manusia Moralitas Dan Hukum

kejahatan-kejahatan yang terjadi di Indonesia. Sebagai contoh ialah tindak

pidana korupsi yang masih merajalela di negara kita, bahkan menempatkan

Indonesia sebagai salah satu negara terkorup di dunia.

11