manusia dan komponen pengembang · web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa...
TRANSCRIPT
Akal dan Pikiran Manusia Page 1
Nama :Indra Lumban TobingNPM :59410282Kelas :1IA07
Kata PengantarMengetahui seluk beluk dari kemanusiaan adalah suatu nilai tambah bagi yang mengetahuinya, jadi disi saya memberikan sebuah makalah yang bermamfaat bagi pembaca.Dan juga saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yan telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Di lain sisi makalah ini disajikan berbagai informasi, dan hasil yang kita dapatkan setelah membaca makalah ini adalah kita dapat mengetahui sebenarnya bagaimana manusia itu?Dan seperti apa manusia itu?Dan bagaimana tahapan perkembangan manusia itu/?Serta paradigma akal manusia.
Saya menyadari bahwa penyusuanan makalah ini belum sempurna, karena kesalahan cetak yang tidak dapat dihindarkan.Untuk itu kritikan dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini.Semoga makalah yang saya perbuat ini bermamfaat bagi pembacanya.
Penulis
Indra Lumban Tobing
Akal dan Pikiran Manusia Page 2
Daftar Isi
Hal
Kata Pengantar......................................................................................... 2
Bab 1
Definisi Manusia....................................................................................... 3
Bab 2
Tahap Perkembangan Manusia.................................................................. 5
Bab 3
Trinitas Manusia: Nafsu, Akal, dan Hati Nurani........................................ 8
Bab 4
Paradigma Akal Manusia............................................................................ 11
Bab 5
Kekuatan Hati Melebihi Kekuatan Pikiran.................................................. 13
Akal dan Pikiran Manusia Page 3
Bab 1
Definisi ManusiaManusia secara bialogis dikategorikan sebagai Homo Sapiens, sebuah spesies primata
dari golongan mamalia yang dilengkapi dengan otak berkemampuan tinggi.
Bila dipandang secara kerohanian maka manusia merupakan mereka yang menggunakan
konsep jiwa yang bervariasi, dimana dalam agama dimengerti dalam hubungannya dengan
kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup.
Manusia itu mempunyai 3 unsur penting yaitu:
1. Jasmani
Terdiri dari makanan, olahraga, dan hal apa asaja yang berhubungan dengan
kebutiuhan badaniah.
2. Rohani
Terdiri dari kebutuhan hati, beribadah sesuai agama masing-masing, membaca kitab
suci dan takut akan Tuhan.
3. Jiwa
Terdiri atas :
Akal adalah kemampuan berpikir kita untuk menghadapi sesuatu yang penting
maupun yang terpenting bagi kelangsungan hidup manuskia itu sendiri, atau
sering juga jiwa kita berhubungan dengan ide atau pemikiran.
Kebijaksanaan adalah hal yang terpenting dalam suatu pengambilan
keputusan, karena satu kata bisa merusak segala pernyataan yang kita
implementasikan.
Ketentraman adalah jiwa yang tenang yang abadi yang akan bisa membawa
manusia itu sediri ke arah positif, namun ketentram pribadi sering kali disalah
artikan oleh manusa itu sendiri adalah kebahagiaan yang hakiki, kekayaan
yang melimpah ruah tanpa memperhatikan hal-hal kecil yang dibelakangnya.
Akal dan Pikiran Manusia Page 4
Bab 2
Tahap Perkembangan Manusia
Tahap tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan
pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam
pengertian periode atau fase perkembangan.
Klasifikasi periode perkembangan yang paling luas digunakan meliputi urutan sebagai
berikut: Periode pra kelahiran, masa bayi, masa awal anak anak, masa pertengahan dan akhir
anak anak, masa remaja, masa awal dewasa, masa pertengahan dewasa dan masa akhir
dewasa.
Perkiraan rata rata rentang usia menurut periode berikut ini memberi suatu gagasan umum
kapan suatu periode mulai dan berakhir. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai
pada setiap periode tahap tahap perkembangan manusia:
Periode prakelahiran (prenatal period) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode
ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi
organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira kira
dalam periode 9 bulan.
Masa bayi (infacy) ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18
atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak
kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis,
koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.
Masa awal anak anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang dari
masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode
prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri
mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah,
mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman
Akal dan Pikiran Manusia Page 5
teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri
masa awal anak anak.
Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode
perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira
setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun
sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan
berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan
kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri
mulai meningkat.
Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga
masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada
usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat,
pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan
perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang
dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan
identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin
banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Masa awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir
usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan
tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan
karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang
secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
Masa pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula
pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini
adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti
membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai
serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
Masa akhir dewasa (late adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia
enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa
Akal dan Pikiran Manusia Page 6
penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya,
pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.
Akal dan Pikiran Manusia Page 7
Bab 3
Trinitas Manusia: Nafsu, Akal, dan Hati NuraniManusia adalah kolaborasi anatara nafsu, akal, dan hati nurani, dan tidak ada lagi yang
lainnya. Manusia tanpa salah satu diantara ketiga hal tersebut, bukan lagi seorang manusia.
Hal inilah yang menjadi prinsip dasar perbedaan antara manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pada awalnya manusia memang hanyalah sebuah kumpulan nafsu-nafsu. Manusia adalah
sosok yang terus berhasrat. Oleh karena itu, nafsu manusia tidak akan pernah habis dan
manusia tidak akan pernah merasa puas karena nafsu yang tidak terbatas itu harus dipenuhi
oleh dunia yang terbatas. Jika ada yang menganggap bahwa hidup adalah sebuah penderitaan,
maka hal itu bisa dilihat dalam hal ini. Penderitaan itu dilihat dari kacamata ketidakmampuan
manusia untuk memenuhi semua nafsu yang ada dalam dirinya.
Nafsu-nafsu itu kemudian juga bersaing satu sama lain dalam diri manusia dan pada akhirnya
inilah yang menjadikan manusia itu seperti apa, sosok yang menjadi bahan penilaian banyak
orang. Manusia tidak pernah memiliki sebuah nafsu yang tunggal. Nafsu pada manusia
senantiasa majemuk. Oleh karena itu, menjadi jelas mengapa manusia memiliki banyak sifat,
seperti pemarah, murah hati, rendah hati, dan lain sebagainya. Sebenarnya, hal ini merupakan
bentuk yang muncul dari perealisasian nafsu yang ada dalam diri manusia tersebut.
Saat nafsu tidak terpenuhi, misalnya, maka kita akan menjadi marah, namun sebaliknya
disaat nafsu kita terpenuhi, ada kesenangan menyelimuti dan terpnacar juga ke orang-orang
disekitar kita. Ketika ada hasrat untuk berbagi, maka manusia itu disebut murah hati. Sifat-
sifat yang muncul inilah yang menjadikan diri kita seperti apa. Oleh karena itu, sebenarnya
tidak ada manusia yang memiliki sifat yang tetap. Ia senantiasa berubah dan dinamis,
tergantung bagaimana dan nafsu apa yang sedang ada dan berhasil dipenuhinya.
Akal dan hati nurani.
Akal dan Pikiran Manusia Page 8
Dalam proses pemenuhan nafsu-nafsunya tersebut, manusia dibekali juga dengan yang
disebut akal. Manusia memang berpikir sebagai dasar untuk menemukan cara memenuhi
nafsunya, namun yang paling menonjol dari manusia adalah karena ia memiliki akal yang
bekerja bersama dengan pikiran itu.
Akal dalam hal ini berperan dalam memberikan petunjuk tentang sesuatu, tentang apa yang
bernilai atau tidak bagi diri manusia itu sendiri. Selain itu, dengan akal pun manusia dapat
memiliki kreativitas dan dengannya menjadikan hidup ini dinamis.
Akal menjadikan manusia seolah-olah seperti sebuah komputer yang paling canggih
sedemikian sehingga komputer yang paling canggih pun tidak bisa mengalahkan manusia.
Hal ini kembali disebabkan karena nafsu manusia yang tidak pernah habis, yang menjadikan
manusia terus mengejar sesuatu yang lebih. Dalam hal inilah nafsu bekerja sama dengan akal
untuk menciptakan sesuatu yang memiliki nilai lebih bagi manusia itu sendiri. Manusia
adalah makhluk yang terus mencari yang lebih baik, itulah nafsu dasarnya dan akallah yang
menjadi perantaranya, sarana untuk merealisasikannya.
Selain akal, manusia juga dibekali dengan hati nurani. Hati nurani ini bekerja sama dengan
akal ketika merealisasikan nafsu dalam rangka menjadikan manusia itu lebih baik.
Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang bebas, namun tidak bebas. Oleh karena itu,
Jean-Jacques Rousseau, dalam bukunya The Social Contract, mengatakan bahwa, “Man is
born free, and everywhere he is in chains.” Hal ini mengindikasikan bahwa manusia memang
bebas, namun ia selalu terbelenggu dimana-mana. Tidak perlu jauh-jauh untuk dibuktikan.
Manusia senantiasa bersosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya. Hal inilah yang menjadi
salah satu pembatas kebebasan mereka. Kebebasan satu individu berhadapan dengan individu
lainnya dan akan terjadi tubrukan. Jika tidak dibatasi, maka yang terjadi adalah dunia yang
penuh dengan rasa egois.
Rasa keterbatasan dalam kebebasan manusia inilah yang akhirnya menimbulkan peranan hati
nurani seorang manusia. Hati nurani berperan dalam menentukan perealisasian nafsu yang
tidak mengganggu kebebasan orang lain. Dalam hal ini, orang lain harus diutamakan karena
jika tidak maka yang timbul adalah dunia yang penuh dengan suasana egois.
Akal dan Pikiran Manusia Page 9
Ketika manusia merealisasikan nafsunya dengan akal namun tanpa hati nurani, maka ia
bukanlah seorang manusia, karena ia tidak menyadari keterbatasannya sebagai individu yang
juga harus menyadari eksistensi individu lainnya. Manusia juga tidak bisa merealisasikan
nafsunya hanya dengan hati nurani, sebab akallah yang menjadi kunci dalam merealisasikan
nafsu manusia. Selanjutnya, manusia tanpa nafsu pun juga tidak bisa disebut sebagai
manusia, karena tidak ia tidak memiliki hasrat dan hidupnya akan statis sebab akal dan hati
nuraninya tidak dipakai untuk perkembangannya.
Oleh karena itu, manusia harus memiliki keseimbangan dalam nafsu, akal, dan juga hati
nuraninya. Dalam perealisasian sebuah nafsu yang dilakukan oleh akal dalam rangka
menjadikan manusia itu lebih baik, manusia tidak boleh melanggar eksistensi manusia lain
sebagai subjek, yakni melalui pernana hati nuraninya.
Akal dan Pikiran Manusia Page 10
Bab 4
Paradigma Akal Manusia
Betapa paradigma akal pikiran manusia adalah energi yang paling menentukan dalam
existensi kehidupan manusia di bumi alam semesta raya ini.
Paradigma yang keliru menyebabkan kelemahan dan kerusakan fungsi sistem energi di dalam
diri manusia.
Paradigma manusia, adalah kemampuan rasio manusia mengendalika rasa negatif yang
ditimbulkan oleh cara berpikir, cara menilai, cara menyikapi setiap gerak/wujud yang ada di
dalam dirinya terhadap yang ada di luar dirinya.
Dari paradigma rasa, rasio, raga manusia yang cenderung didominasi oleh energi negatif
menyebabkan gerak manusia menjadi tidak seimbang atau selaras, karena rasio manusia larut
dalam rasa negatifnya, sehingga terjadilah berbagai kesedihan, penderitaan dan kesengsaraan
manusia melanda seluruh dimensi kehidupan manusia, yang seakan tidak pernah bisa
terselesaikan, yang tidak pernah ada ujung dan pangkal nya.
Karena manusia berada pada dimensi situasi dan kondisi = dimensi angka 8 (delapan) yang
merupakan putaran energi bumi berubah menjadi wujud :
1. Cahaya
2. Awan
3. Air
4. Api
5. Tanah
6. Angin
Akal dan Pikiran Manusia Page 11
7. Tumbuhan
8. Binatang
9. Dan seharusnya manusia berada pada dimensi kesempurnaan wujud dan gerak bumi, yaitu
dimensi angka 9 (sembilan) yang merupakan kependekan dari kalimat sempurnanya bumi
dan langit.
10. Dimensi angka 10 ( sepuluh) adalah dimensi yang maha ghaib, sebagai wujud dzat illahi
yang maha ghaib/maha bathin
11. Dimensi angka 11 (sebelas) adalah dimensi dzat illahi Tuhan yang maha memiliki seluruh
kerajaan langit dan bumi. Sebagai wujud dzat illahi yang maha dhohir. Yang maha
mengawali seluruh kehidupan di bumi alam semesta raya ini. Dia sebagai kekuatan inti yang
maha tunggal, sebagai pusat konsentrasi akselerasi rasa, rasio, raga manusia di seluruh
penjuru bumi.
Maka setiap gerak rasa, rasio dan raga nya akan menjadi gerak bumi alam semesta raya ini.
Setiap gerak denyut nadi, detak jantung, desah napas, kedipan mata, suara mulut, gerakan
tangan, raga, gerak yang ada di dada, di perut, di birahi dan di kaki sang illahi dzat yang
maha tunggal pastilah sangat berpengaruh terhadap gerak bumi alam semesta raya ini, apalagi
jika sang dzat illahi sedang berinteraksi dengan sesama sebagai wujud manusia, dalam suatu
wilayah tempat bumi, dimana di tempat wilayah tersebut tinggal, diam, bergerak, berakyifitas
dengan berbagai corak dan warna gerak manusia, maka tentulah napas manusia pun menjadi
napas bumi yang akan berpengaruh terhadap tekanan udara, temperatur udara, pergerakan
awan, angin, dan hujan. Api amarah manusia menjadi api yang membakar, yang menyambar
dari awan hitam dan awan putih yang bergesekan energi sehingga menimbulkan kilatan petir
yang menyala di angkasa adalah gesekan energi positif dan negatif, oleh gesekan energi
malaikat dan iblis yang menjadi kekuatan dewa/daya petir (dewa tengri).
Apalagi dari sekian milyar jumlah manusia yang hidup di bumi ini. Maka secara alamiah pun
bahwa energi manusia teramat sangat besar peran dan fungsinya di bumi alam semesta raya.
Apalagi jika manusia dapat melihat, merasakan dan menggunakan 93 % energi manusia yang
masih tersimpan di alam bawah sadarnya.
Akal dan Pikiran Manusia Page 12
Bab 5Kekuatan Hati Melebihi Kekuatan
Pikiran
Banyak orang sangat meyakini bahwa kekuatan pikiran positif dapat membawa manusia
meraih kesuksesan dalam mencapai tujuannya. Memang, tidak diragukan lagi, kalau kekuatan
pikiran positif ini dan membawa manusia pada kesuksesan dalam meraih tujuannya. Mereka
yang dapat mengarahkan pikirannya selalu kearah positif, maka diyakini bahwa hasilnya
adalah sesuatu kehidupan yang positif juga.
Meskipun demikian, kita sebagai manusia yang memiliki keyakikan keimanan kepada Allah,
sebaiknya menyadari bahwa bukan hanya mengandalkan kekuatan otak semata, bukan hanya
mengandalkan akal dan kekuatan pikiran semata. Karena sesungguhnya ada kekuatan lain
yang lebih dahsyat dari kekuatan otak, akal dan pikiran. Kekuatan ini bukan hanya
mengantarkan manusia meraih sukses namun juga mampu mengantarkan manusia pada
kemuliaan hidup. Yakni kekuatan hati atau kekuatan hati yang positif, kekuatan hati yang
jernih. Kekuatan hati ini memiliki kedahsyatan yang melebihi kekuatan pikiran manusia.
Karena hati adalah rajanya, hatilah yang mengatur dan memerintahkan otak, pikiran dan
panca indra manusia.
Tuhan melalui berbagai ajaran yang dibawa oleh para Nabi, maupun melalui kitab suci-NYA
telah mengajarkan kepada manusia untuk senantiasa mendengarkan suara hati nuraninya.
Mengajarkan manusia untuk dapat memelihara kejernihan hatinya, sehingga sifat-sifat mulia
yang tertanam dalam hati dapat memancar ke permukaan. Karena di dalam hati manusia
sudah tertanam “ built in” percikan sifat-sifat “Illahiah” dari Allah Tuhan Sang Pencipta
Kehidupan. Diantara sifat-sifat mulia Allah yang tertanam dalam hati manusia adalah sifat
kepedulian, kesabaran, kebersamaan, cinta dan kasih sayang, bersyukur, ikhlas, damai,
kebijaksanaan, semangat, dan lain sebagainya. Karena itu sesungguhnya kekuatan hati ini
sangat “powerfull” untuk meraih kesuksesan dan kemuliaan dalam segala bidang kehidupan.
Akal dan Pikiran Manusia Page 13
Di dalam hati tempatnya pusat ketenangan, kedamaian, kesehatan, dan kebahagiaan sejati
yang hakiki. Bahkan hati merupakan cerminan dari diri dan hidup manusia secara
keseluruhan. Di dalam hati terdapat sumber kesehatan fisik, kekuatan mental, kecerdasan
emosional, serta penuntun bagi manusia dalam meraih kemajuan spiritualnya. Hati menjadi
tempat di mana sifat-sifat mulia dari Allah swt Sang Pencipta Kehidupan bersemayam. Hati
adalah tempat dimana semua yang hal yang terindah, hal yang terbaik, termurni, dan tersuci
berada di dalamnya.
Dengan demikian, kekuatan hati ini sangat “powerfull” dan sangat dahsyat dalam membawa
manusia meraih sukses dan kemuliaan dalam segala bidang kehidupan. Hati yang jernih akan
melahirkan pikiran-pikiran yang jernih dan pada akhirnya melahirkan tindakan-tindakan
mulia berdasarkan suara hati nurani. Kejernihan hati dapat menjadikan manusia menjadi
mampu betindak bijaksana, memiliki semangat positif, cerdas dan berbagai sifat-sifat mulia
lainnya. Dengan hati yang jernih, kita dapat berpikir jernih dan menjalani kehidupan dengan
lebih produktif, lebih semangat, lebih efisien dan lebih efektif untuk meraih tujuan.
Hati adalah kunci hubungan manusia dengan Tuhannya. Karena Hati adalah tempat
bersemayamnya Iman, dengannya kita bisa berkomunikasi dengan sang Khaliq. Hati juga
menjadi kunci hubungan dengan sesama manusia. Hubungan yang dilandasi kejernihan hati
dapat menjadikan hubungan yang lebih sehat, baik dan konstruktif dengan siapapun. Karena
hubungan yang dilandasi kejernihan hati akan mengedepankan kasih sayang, kejujuran,
kebersamaan dan saling menghormati. Hubungan dengan manusia akan terasa
menyenangkan, menghadirkan kedamaian dan kebahagiaan. Dengan demikian akan semakin
banyak orang lain yang akan memberikan dukungan bagi kesuksesan kita.
Dalam meraih kesuksesan sebaiknya jangan hanya mengandalkan kekuatan otak semata.
Karena otak atau pikiran merupakan sesuatu yang terbatas dan bersifat sementara.
Berusahalah menggunakan kekuatan hati nurani, menggunakan kekuatan kejernihan hati
dengan seimbang. Gunakanlah kekuatan hati yang positif, karena dialah sesungguhnya diri
sejati Anda. Hatilah tempat sifat mulia Allah swt Sang Pencipta bersemayam di dalam diri
kita. Dengan senantiasa menggunakan kekuatan hati, mendengarkan suara hati, akan
membawa manusia menjalani kehidupan dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan. Kalau
seseorang dapat merasakan kedamaian hati dan kebahagiaan hati, maka akan memiliki hidup
yang penuh dengan Sukses dan kemuliaan.
Akal dan Pikiran Manusia Page 14
Namun, berbagai godaan kehidupan modern seringkali dapat mengotori kejernihan hati.
Sikap egoisme, mementingkan hawa nafsu, mengikuti ambisi meraih kekuasaan dengan
menghalalkan segala cara dan berbagai emosi-emosi negatif seperti amarah, dendam, benci
dan iri hati dapat menjadikan kejernihan hati terbelenggu, Hati yang terbelenggu cahaya
kejernihannya tidak dapat memancar ke permukaan. Inilah yang dapat melemahkan
kehidupan spiritual umat manusia. Kalau dibiarkan, dapat menjadikan kita semakin sulit
mendengarkan bisikan hati dan lebih mempercayai atau mengandalkan kemampuan otak serta
produk-produk pikiran atau akal semata. Inilah yang akan melahirkan ketidak seimbangan
antara kemampuan nalar dengan hati nurani, sehingga melahirkan berbagai masalah dalam
kehidupan.
Jadikanlah hati nurani Anda sebagai pembimbing dalam setiap langkah kehidupan.
Berusahalah menjaga kejernihan hati, agar rahmat dan berkah dari Allah senantiasa mengalir
dan memberikan yang terindah untuk hati, perasaan dan seluruh diri kita.
Akal dan Pikiran Manusia Page 15
Daftar Pustaka
Sumber: http://www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia
Sumber: http://filsafat.kompasiana.com/2010/05/31/trinitas-manusia-nafsu-akal-dan-hati-nurani/
Sumber: http://filsafat.kompasiana.com/2010/02/12/paradigma-akal-pikiran-manusia-menentukan-baik-buruknya-kehidupan-manusia-di-bumi-ini/
Sumber: http://nakih.blogdetik.com/index.php/2009/03/25/kekuatan-hati-melebihi-kekuatan-pikiran/
Akal dan Pikiran Manusia Page 16