manusia dan komponen pengembang  · web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa...

21
Akal dan Pikiran Manusia Page 1 Nama :Indra Lumban Tobing NPM :59410282 Kelas :1IA07

Upload: others

Post on 08-Sep-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

Akal dan Pikiran Manusia Page 1

Nama :Indra Lumban TobingNPM :59410282Kelas :1IA07

Page 2: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

Kata PengantarMengetahui seluk beluk dari kemanusiaan adalah suatu nilai tambah bagi yang mengetahuinya, jadi disi saya memberikan sebuah makalah yang bermamfaat bagi pembaca.Dan juga saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yan telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Di lain sisi makalah ini disajikan berbagai informasi, dan hasil yang kita dapatkan setelah membaca makalah ini adalah kita dapat mengetahui sebenarnya bagaimana manusia itu?Dan seperti apa manusia itu?Dan bagaimana tahapan perkembangan manusia itu/?Serta paradigma akal manusia.

Saya menyadari bahwa penyusuanan makalah ini belum sempurna, karena kesalahan cetak yang tidak dapat dihindarkan.Untuk itu kritikan dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini.Semoga makalah yang saya perbuat ini bermamfaat bagi pembacanya.

Penulis

Indra Lumban Tobing

Akal dan Pikiran Manusia Page 2

Page 3: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

Daftar Isi

Hal

Kata Pengantar......................................................................................... 2

Bab 1

Definisi Manusia....................................................................................... 3

Bab 2

Tahap Perkembangan Manusia.................................................................. 5

Bab 3

Trinitas Manusia: Nafsu, Akal, dan Hati Nurani........................................ 8

Bab 4

Paradigma Akal Manusia............................................................................ 11

Bab 5

Kekuatan Hati Melebihi Kekuatan Pikiran.................................................. 13

Akal dan Pikiran Manusia Page 3

Page 4: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

Bab 1

Definisi ManusiaManusia secara bialogis dikategorikan sebagai Homo Sapiens, sebuah spesies primata

dari golongan mamalia yang dilengkapi dengan otak berkemampuan tinggi.

Bila dipandang secara kerohanian maka manusia merupakan mereka yang menggunakan

konsep jiwa yang bervariasi, dimana dalam agama dimengerti dalam hubungannya dengan

kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup.

Manusia itu mempunyai 3 unsur penting yaitu:

1. Jasmani

Terdiri dari makanan, olahraga, dan hal apa asaja yang berhubungan dengan

kebutiuhan badaniah.

2. Rohani 

Terdiri dari kebutuhan hati, beribadah sesuai agama masing-masing, membaca kitab

suci dan takut akan Tuhan.

3. Jiwa

Terdiri atas :

Akal adalah kemampuan berpikir kita untuk menghadapi sesuatu yang penting

maupun yang terpenting bagi kelangsungan hidup manuskia itu sendiri, atau

sering juga jiwa kita berhubungan dengan ide atau pemikiran.

Kebijaksanaan adalah hal yang terpenting dalam suatu pengambilan

keputusan, karena satu kata bisa merusak segala pernyataan yang kita

implementasikan.

Ketentraman adalah jiwa yang tenang yang abadi yang akan bisa membawa

manusia itu sediri ke arah positif, namun ketentram pribadi sering kali disalah

artikan oleh manusa itu sendiri adalah kebahagiaan yang hakiki, kekayaan

yang melimpah ruah tanpa memperhatikan hal-hal kecil yang dibelakangnya.

Akal dan Pikiran Manusia Page 4

Page 5: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

Bab 2

Tahap Perkembangan Manusia

Tahap tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan

pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam

pengertian periode atau fase perkembangan.

Klasifikasi periode perkembangan yang paling luas digunakan meliputi urutan sebagai

berikut: Periode pra kelahiran, masa bayi, masa awal anak anak, masa pertengahan dan akhir

anak anak, masa remaja, masa awal dewasa, masa pertengahan dewasa dan masa akhir

dewasa.

Perkiraan rata rata rentang usia menurut periode berikut ini memberi suatu gagasan umum

kapan suatu periode mulai dan berakhir. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai

pada setiap periode tahap tahap perkembangan manusia:

Periode prakelahiran (prenatal period) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode

ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi

organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira kira

dalam periode 9 bulan.

Masa bayi (infacy) ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18

atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak

kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis,

koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.

Masa awal anak anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang dari

masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri

mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah,

mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman

Akal dan Pikiran Manusia Page 5

Page 6: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri

masa awal anak anak.

Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode

perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira

setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun

sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan

berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan

kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri

mulai meningkat.

Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga

masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada

usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat,

pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan

perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang

dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan

identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin

banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.

Masa awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir

usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan

tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan

karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang

secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.

Masa pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula

pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini

adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti

membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai

serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.

Masa akhir dewasa (late adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia

enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa

Akal dan Pikiran Manusia Page 6

Page 7: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya,

pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.

Akal dan Pikiran Manusia Page 7

Page 8: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

Bab 3

Trinitas Manusia: Nafsu, Akal, dan Hati NuraniManusia adalah kolaborasi anatara nafsu, akal, dan hati nurani, dan tidak ada lagi yang

lainnya. Manusia tanpa salah satu diantara ketiga hal tersebut, bukan lagi seorang manusia.

Hal inilah yang menjadi prinsip dasar perbedaan antara manusia dan makhluk hidup lainnya.

Pada awalnya manusia memang hanyalah sebuah kumpulan nafsu-nafsu. Manusia adalah

sosok yang terus berhasrat. Oleh karena itu, nafsu manusia tidak akan pernah habis dan

manusia tidak akan pernah merasa puas karena nafsu yang tidak terbatas itu harus dipenuhi

oleh dunia yang terbatas. Jika ada yang menganggap bahwa hidup adalah sebuah penderitaan,

maka hal itu bisa dilihat dalam hal ini. Penderitaan itu dilihat dari kacamata ketidakmampuan

manusia untuk memenuhi semua nafsu yang ada dalam dirinya.

Nafsu-nafsu itu kemudian juga bersaing satu sama lain dalam diri manusia dan pada akhirnya

inilah yang menjadikan manusia itu seperti apa, sosok yang menjadi bahan penilaian banyak

orang. Manusia tidak pernah memiliki sebuah nafsu yang tunggal. Nafsu pada manusia

senantiasa majemuk. Oleh karena itu, menjadi jelas mengapa manusia memiliki banyak sifat,

seperti pemarah, murah hati, rendah hati, dan lain sebagainya. Sebenarnya, hal ini merupakan

bentuk yang muncul dari perealisasian nafsu yang ada dalam diri manusia tersebut.

Saat nafsu tidak terpenuhi, misalnya, maka kita akan menjadi marah, namun sebaliknya

disaat nafsu kita terpenuhi, ada kesenangan menyelimuti dan terpnacar juga ke orang-orang

disekitar kita. Ketika ada hasrat untuk berbagi, maka manusia itu disebut murah hati. Sifat-

sifat yang muncul inilah yang menjadikan diri kita seperti apa. Oleh karena itu, sebenarnya

tidak ada manusia yang memiliki sifat yang tetap. Ia senantiasa berubah dan dinamis,

tergantung bagaimana dan nafsu apa yang sedang ada dan berhasil dipenuhinya.

Akal dan hati nurani.

Akal dan Pikiran Manusia Page 8

Page 9: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

Dalam proses pemenuhan nafsu-nafsunya tersebut, manusia dibekali juga dengan yang

disebut akal. Manusia memang berpikir sebagai dasar untuk menemukan cara memenuhi

nafsunya, namun yang paling menonjol dari manusia adalah karena ia memiliki akal yang

bekerja bersama dengan pikiran itu.

Akal dalam hal ini berperan dalam memberikan petunjuk tentang sesuatu, tentang apa yang

bernilai atau tidak bagi diri manusia itu sendiri. Selain itu, dengan akal pun manusia dapat

memiliki kreativitas dan dengannya menjadikan hidup ini dinamis.

Akal menjadikan manusia seolah-olah seperti sebuah komputer yang paling canggih

sedemikian sehingga komputer yang paling canggih pun tidak bisa mengalahkan manusia.

Hal ini kembali disebabkan karena nafsu manusia yang tidak pernah habis, yang menjadikan

manusia terus mengejar sesuatu yang lebih. Dalam hal inilah nafsu bekerja sama dengan akal

untuk menciptakan sesuatu yang memiliki nilai lebih bagi manusia itu sendiri. Manusia

adalah makhluk yang terus mencari yang lebih baik, itulah nafsu dasarnya dan akallah yang

menjadi perantaranya, sarana untuk merealisasikannya.

Selain akal, manusia juga dibekali dengan hati nurani. Hati nurani ini bekerja sama dengan

akal ketika merealisasikan nafsu dalam rangka menjadikan manusia itu lebih baik.

Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang bebas, namun tidak bebas. Oleh karena itu,

Jean-Jacques Rousseau, dalam bukunya The Social Contract, mengatakan bahwa, “Man is

born free, and everywhere he is in chains.” Hal ini mengindikasikan bahwa manusia memang

bebas, namun ia selalu terbelenggu dimana-mana. Tidak perlu jauh-jauh untuk dibuktikan.

Manusia senantiasa bersosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya. Hal inilah yang menjadi

salah satu pembatas kebebasan mereka. Kebebasan satu individu berhadapan dengan individu

lainnya dan akan terjadi tubrukan. Jika tidak dibatasi, maka yang terjadi adalah dunia yang

penuh dengan rasa egois.

Rasa keterbatasan dalam kebebasan manusia inilah yang akhirnya menimbulkan peranan hati

nurani seorang manusia. Hati nurani berperan dalam menentukan perealisasian nafsu yang

tidak mengganggu kebebasan orang lain. Dalam hal ini, orang lain harus diutamakan karena

jika tidak maka yang timbul adalah dunia yang penuh dengan suasana egois.

Akal dan Pikiran Manusia Page 9

Page 10: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

Ketika manusia merealisasikan nafsunya dengan akal namun tanpa hati nurani, maka ia

bukanlah seorang manusia, karena ia tidak menyadari keterbatasannya sebagai individu yang

juga harus menyadari eksistensi individu lainnya. Manusia juga tidak bisa merealisasikan

nafsunya hanya dengan hati nurani, sebab akallah yang menjadi kunci dalam merealisasikan

nafsu manusia. Selanjutnya, manusia tanpa nafsu pun juga tidak bisa disebut sebagai

manusia, karena tidak ia tidak memiliki hasrat dan hidupnya akan statis sebab akal dan hati

nuraninya tidak dipakai untuk perkembangannya.

Oleh karena itu, manusia harus memiliki keseimbangan dalam nafsu, akal, dan juga hati

nuraninya. Dalam perealisasian sebuah nafsu yang dilakukan oleh akal dalam rangka

menjadikan manusia itu lebih baik, manusia tidak boleh melanggar eksistensi manusia lain

sebagai subjek, yakni melalui pernana hati nuraninya.

Akal dan Pikiran Manusia Page 10

Page 11: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

Bab 4

Paradigma Akal Manusia

Betapa paradigma akal pikiran manusia adalah energi yang paling menentukan dalam

existensi kehidupan manusia di bumi alam semesta raya ini.

Paradigma yang keliru menyebabkan kelemahan dan kerusakan fungsi sistem energi di dalam

diri manusia.

Paradigma manusia, adalah kemampuan rasio manusia mengendalika rasa negatif yang

ditimbulkan oleh cara berpikir, cara menilai, cara menyikapi setiap gerak/wujud yang ada di

dalam dirinya terhadap yang ada di luar dirinya.

Dari paradigma rasa, rasio, raga manusia yang cenderung didominasi oleh energi negatif

menyebabkan gerak manusia menjadi tidak seimbang atau selaras, karena rasio manusia larut

dalam rasa negatifnya, sehingga terjadilah berbagai kesedihan, penderitaan dan kesengsaraan

manusia melanda seluruh dimensi kehidupan manusia, yang seakan tidak pernah bisa

terselesaikan, yang tidak pernah ada ujung dan pangkal nya.

Karena manusia berada pada dimensi situasi dan kondisi = dimensi angka 8 (delapan) yang

merupakan putaran energi bumi berubah menjadi wujud :

1. Cahaya

2. Awan

3. Air

4. Api

5. Tanah

6. Angin

Akal dan Pikiran Manusia Page 11

Page 12: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

7. Tumbuhan

8. Binatang

9. Dan seharusnya manusia berada pada dimensi kesempurnaan wujud dan gerak bumi, yaitu

dimensi angka 9 (sembilan) yang merupakan kependekan dari kalimat sempurnanya bumi

dan langit.

10. Dimensi angka 10 ( sepuluh) adalah dimensi yang maha ghaib, sebagai wujud dzat illahi

yang maha ghaib/maha bathin

11. Dimensi angka 11 (sebelas) adalah dimensi dzat illahi Tuhan yang maha memiliki seluruh

kerajaan langit dan bumi. Sebagai wujud dzat illahi yang maha dhohir. Yang maha

mengawali seluruh kehidupan di bumi alam semesta raya ini. Dia sebagai kekuatan inti yang

maha tunggal, sebagai pusat konsentrasi akselerasi rasa, rasio, raga manusia di seluruh

penjuru bumi.

Maka setiap gerak rasa, rasio dan raga nya akan menjadi gerak bumi alam semesta raya ini.

Setiap gerak denyut nadi, detak jantung, desah napas, kedipan mata, suara mulut, gerakan

tangan, raga, gerak yang ada di dada, di perut, di birahi dan di kaki sang illahi dzat yang

maha tunggal pastilah sangat berpengaruh terhadap gerak bumi alam semesta raya ini, apalagi

jika sang dzat illahi sedang berinteraksi dengan sesama sebagai wujud manusia, dalam suatu

wilayah tempat bumi, dimana di tempat wilayah tersebut tinggal, diam, bergerak, berakyifitas

dengan berbagai corak dan warna gerak manusia, maka tentulah napas manusia pun menjadi

napas bumi yang akan berpengaruh terhadap tekanan udara, temperatur udara, pergerakan

awan, angin, dan hujan. Api amarah manusia menjadi api yang membakar, yang menyambar

dari awan hitam dan awan putih yang bergesekan energi sehingga menimbulkan kilatan petir

yang menyala di angkasa adalah gesekan energi positif dan negatif, oleh gesekan energi

malaikat dan iblis yang menjadi kekuatan dewa/daya petir (dewa tengri).

Apalagi dari sekian milyar jumlah manusia yang hidup di bumi ini. Maka secara alamiah pun

bahwa energi manusia teramat sangat besar peran dan fungsinya di bumi alam semesta raya.

Apalagi jika manusia dapat melihat, merasakan dan menggunakan 93 % energi manusia yang

masih tersimpan di alam bawah sadarnya.

Akal dan Pikiran Manusia Page 12

Page 13: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

Bab 5Kekuatan Hati Melebihi Kekuatan

Pikiran

Banyak orang sangat meyakini bahwa kekuatan pikiran positif dapat membawa manusia

meraih kesuksesan dalam mencapai tujuannya. Memang, tidak diragukan lagi, kalau kekuatan

pikiran positif ini dan membawa manusia pada kesuksesan dalam meraih tujuannya. Mereka

yang dapat mengarahkan pikirannya selalu kearah positif, maka diyakini bahwa hasilnya

adalah sesuatu kehidupan yang positif juga.

Meskipun demikian, kita sebagai manusia yang memiliki keyakikan keimanan kepada Allah,

sebaiknya menyadari bahwa bukan hanya mengandalkan kekuatan otak semata, bukan hanya

mengandalkan akal dan kekuatan pikiran semata. Karena sesungguhnya ada kekuatan lain

yang lebih dahsyat dari kekuatan otak, akal dan pikiran. Kekuatan ini bukan hanya

mengantarkan manusia meraih sukses namun juga mampu mengantarkan manusia pada

kemuliaan hidup. Yakni kekuatan hati atau kekuatan hati yang positif, kekuatan hati yang

jernih. Kekuatan hati ini memiliki kedahsyatan yang melebihi kekuatan pikiran manusia.

Karena hati adalah rajanya, hatilah yang mengatur dan memerintahkan otak, pikiran dan

panca indra manusia.

Tuhan melalui berbagai ajaran yang dibawa oleh para Nabi, maupun melalui kitab suci-NYA

telah mengajarkan kepada manusia untuk senantiasa mendengarkan suara hati nuraninya.

Mengajarkan manusia untuk dapat memelihara kejernihan hatinya, sehingga sifat-sifat mulia

yang tertanam dalam hati dapat memancar ke permukaan. Karena di dalam hati manusia

sudah tertanam “ built in” percikan sifat-sifat “Illahiah” dari Allah Tuhan Sang Pencipta

Kehidupan. Diantara sifat-sifat mulia Allah yang tertanam dalam hati manusia adalah sifat

kepedulian, kesabaran, kebersamaan, cinta dan kasih sayang, bersyukur, ikhlas, damai,

kebijaksanaan, semangat, dan lain sebagainya. Karena itu sesungguhnya kekuatan hati ini

sangat “powerfull” untuk meraih kesuksesan dan kemuliaan dalam segala bidang kehidupan.

Akal dan Pikiran Manusia Page 13

Page 14: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

Di dalam hati tempatnya pusat ketenangan, kedamaian, kesehatan, dan kebahagiaan sejati

yang hakiki. Bahkan hati merupakan cerminan dari diri dan hidup manusia secara

keseluruhan. Di dalam hati terdapat sumber kesehatan fisik, kekuatan mental, kecerdasan

emosional, serta penuntun bagi manusia dalam meraih kemajuan spiritualnya. Hati menjadi

tempat di mana sifat-sifat mulia dari Allah swt Sang Pencipta Kehidupan bersemayam. Hati

adalah tempat dimana semua yang hal yang terindah, hal yang terbaik, termurni, dan tersuci

berada di dalamnya.

Dengan demikian, kekuatan hati ini sangat “powerfull” dan sangat dahsyat dalam membawa

manusia meraih sukses dan kemuliaan dalam segala bidang kehidupan. Hati yang jernih akan

melahirkan pikiran-pikiran yang jernih dan pada akhirnya melahirkan tindakan-tindakan

mulia berdasarkan suara hati nurani. Kejernihan hati dapat menjadikan manusia menjadi

mampu betindak bijaksana, memiliki semangat positif, cerdas dan berbagai sifat-sifat mulia

lainnya. Dengan hati yang jernih, kita dapat berpikir jernih dan menjalani kehidupan dengan

lebih produktif, lebih semangat, lebih efisien dan lebih efektif untuk meraih tujuan.

Hati adalah kunci hubungan manusia dengan Tuhannya. Karena Hati adalah tempat

bersemayamnya Iman, dengannya kita bisa berkomunikasi dengan sang Khaliq. Hati juga

menjadi kunci hubungan dengan sesama manusia. Hubungan yang dilandasi kejernihan hati

dapat menjadikan hubungan yang lebih sehat, baik dan konstruktif dengan siapapun. Karena

hubungan yang dilandasi kejernihan hati akan mengedepankan kasih sayang, kejujuran,

kebersamaan dan saling menghormati. Hubungan dengan manusia akan terasa

menyenangkan, menghadirkan kedamaian dan kebahagiaan. Dengan demikian akan semakin

banyak orang lain yang akan memberikan dukungan bagi kesuksesan kita.

Dalam meraih kesuksesan sebaiknya jangan hanya mengandalkan kekuatan otak semata.

Karena otak atau pikiran merupakan sesuatu yang terbatas dan bersifat sementara.

Berusahalah menggunakan kekuatan hati nurani, menggunakan kekuatan kejernihan hati

dengan seimbang. Gunakanlah kekuatan hati yang positif, karena dialah sesungguhnya diri

sejati Anda. Hatilah tempat sifat mulia Allah swt Sang Pencipta bersemayam di dalam diri

kita. Dengan senantiasa menggunakan kekuatan hati, mendengarkan suara hati, akan

membawa manusia menjalani kehidupan dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan. Kalau

seseorang dapat merasakan kedamaian hati dan kebahagiaan hati, maka akan memiliki hidup

yang penuh dengan Sukses dan kemuliaan.

Akal dan Pikiran Manusia Page 14

Page 15: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

Namun, berbagai godaan kehidupan modern seringkali dapat mengotori kejernihan hati.

Sikap egoisme, mementingkan hawa nafsu, mengikuti ambisi meraih kekuasaan dengan

menghalalkan segala cara dan berbagai emosi-emosi negatif seperti amarah, dendam, benci

dan iri hati dapat menjadikan kejernihan hati terbelenggu, Hati yang terbelenggu cahaya

kejernihannya tidak dapat memancar ke permukaan. Inilah yang dapat melemahkan

kehidupan spiritual umat manusia. Kalau dibiarkan, dapat menjadikan kita semakin sulit

mendengarkan bisikan hati dan lebih mempercayai atau mengandalkan kemampuan otak serta

produk-produk pikiran atau akal semata. Inilah yang akan melahirkan ketidak seimbangan

antara kemampuan nalar dengan hati nurani, sehingga melahirkan berbagai masalah dalam

kehidupan.

Jadikanlah hati nurani Anda sebagai pembimbing dalam setiap langkah kehidupan.

Berusahalah menjaga kejernihan hati, agar rahmat dan berkah dari Allah senantiasa mengalir

dan memberikan yang terindah untuk hati, perasaan dan seluruh diri kita.

Akal dan Pikiran Manusia Page 15

Page 16: MANUSIA DAN KOMPONEN PENGEMBANG  · Web view) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

Daftar Pustaka

Sumber: http://www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia

Sumber: http://filsafat.kompasiana.com/2010/05/31/trinitas-manusia-nafsu-akal-dan-hati-nurani/

Sumber: http://filsafat.kompasiana.com/2010/02/12/paradigma-akal-pikiran-manusia-menentukan-baik-buruknya-kehidupan-manusia-di-bumi-ini/

Sumber: http://nakih.blogdetik.com/index.php/2009/03/25/kekuatan-hati-melebihi-kekuatan-pikiran/

Akal dan Pikiran Manusia Page 16