manjemen instalasi

10
PELAYANAN RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI MERUPAKAN BAGIAN TERINTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN SECARA MENYELURUH Oleh : Phimatra Jaya Putra PENDAHULUAN Dewasa ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhan- kebutuhan baru sebagai kebutuhan dasar mereka. Salah satu kebutuhan tersebut diantaranya adalah kebutuhan akan pelayanan kesehatan, karena kesehatan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting dalam menunjang aktifitas sehari-hari. Jika seseorang sedang tidak sehat maka aktifitas sehari-hari mereka akan terganggu sehingga tidak dapat berjalan dengan baik. Semakin meningkatnya kondisi sosial ekonomi masyarakat, maka berpengaruh juga dengan pola pikir masyarakat yang semakin kritis terhadap hal-hal yang sangat vital terutama dalam hal kesehatan. Masyarakat mulai menyadari bahwa kesehatan menjadi sesuatu yang sangat penting karena manusia atau masyarakat tidak akan bisa hidup layak jika tidak terpenuhi kebutuhan kesehatannya (Mauludin, 2000). Menurut Utama (dalam Asmita, 2008) hakikat dasar dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan adalah pemenuhan kebutuhan dan tuntutan dari para pemakai jasa pelayanan

Upload: philraze

Post on 26-Jan-2016

226 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

instalasi terintegrasi

TRANSCRIPT

Page 1: manjemen instalasi

PELAYANAN RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI MERUPAKAN BAGIAN TERINTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN SECARA

MENYELURUH

Oleh : Phimatra Jaya Putra

PENDAHULUAN

Dewasa ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhan-kebutuhan baru sebagai

kebutuhan dasar mereka. Salah satu kebutuhan tersebut diantaranya adalah kebutuhan

akan pelayanan kesehatan, karena kesehatan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang

sangat penting dalam menunjang aktifitas sehari-hari. Jika seseorang sedang tidak

sehat maka aktifitas sehari-hari mereka akan terganggu sehingga tidak dapat berjalan

dengan baik. Semakin meningkatnya kondisi sosial ekonomi masyarakat, maka

berpengaruh juga dengan pola pikir masyarakat yang semakin kritis terhadap hal-hal

yang sangat vital terutama dalam hal kesehatan. Masyarakat mulai menyadari bahwa

kesehatan menjadi sesuatu yang sangat penting karena manusia atau masyarakat tidak

akan bisa hidup layak jika tidak terpenuhi kebutuhan kesehatannya (Mauludin, 2000).

Menurut Utama (dalam Asmita, 2008) hakikat dasar dari penyelenggaraan

pelayanan kesehatan adalah pemenuhan kebutuhan dan tuntutan dari para pemakai jasa

pelayanan kesehatan (pasien), dimana pasien mengharapkan suatu penyelesaian dari

masalah kesehatannya. Pasien memandang bahwa penyedia jasa pelayanan kesehatan

harus mampu memberikan pelayanan medis dalam upaya penyembuhan penyakit dan

pemulihan kesehatan yang berkualitas, cepat tanggap atas keluhan pasien, serta

penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang nyaman.

Pelayanan Rumah Sakit (RS), secara umum terdiri dari bagian-bagian terintegrasi

pada setiap rumah sakit, secara khusus contoh pada Pelayanan Radiologi Dan Diagnostik

Imajing khususnya dalam bidang kedokteran gigi. Pelayanan radiologi dan pelayanan

diagnostik imajing untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan semua pelayanan memenuhi

standar nasional, perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

Page 2: manjemen instalasi

PEMBAHASAN

Pelayanan terintegrasi adalah proses pelayanan pasien yang dilakukan oleh

petugas kesehatan dari berbagai unit kerja/ pelayanan dan terkoordinasi satu dengan

lainnya agar menghasilkan pelayanan yang efektif dan efisien. Pada kebanyakan

pelayanan kesehatan baik di puskesmas, rumah sakit, klinik bersama, dan khusunya

Rumah sakit Gigi dan Mulut, pelayanan terintegrasi tidak terlepas dari perubahan

teknologi pelayanan yang meningkatkan pelayanan secara efektif dan efisien. Khususnya

pada bagian Radiologi Kedokteran Gigi peranan Rekam Medis menunjang dalam proses

terintegrasi pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Karena itu akan dibahas sistem

informasi rekam medis sebagai bagian yang penting dalam terintegrasinya pelayanan

radiologi dan pelayanan lainnya.

Di era digital yang berkembang pesat saat ini tentunya banyak pengembangan

teknologi dalam berbagai bidang yang ditujukan untuk memberi kemudahan dan

kecepatan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang ditekuni. Semua orang dituntut

untuk lebih cepat dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Sejak

ditemukannya computer pada tahun 1940 serta pengembangan teknologinya yang

semakin canggih saat ini berbagai hal yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan kini

menjadi mungkin. Apalagi dengan ditemukannya internet yang sudah menjadi teman

akrab setiap orang dengan segala kemudahan yang diberikan khususnya dalam sarana

komunikasi dan informasi. Bahkan kita bisa mengaksesnya setiap hari dengan mudah saat

ini.

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data

termasuk juga memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dan memanipulasi data

dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Dengan adanya

kemajuan teknologi informasi ini mendorong adanya upaya perbaikan sistem dalam

berbagai bidang demi menunjang kinerja yang cepat dan efisien. Termasuk dalam bidang

kesehatan khususnya Rekam Medis yang merupakan tenaga keteknisian medis di Rumah

Sakit. Dalam proses pengumpulan data, penyimpanan data, pembuatan laporan dan lainya

dibutuhkan waktu yang lama sebelum adanya kemajuan IT seperti saat ini. Namun

dengan sistem rekam medis yang terkomputerisasi dan adanya Sistem Informasi rumah

Page 3: manjemen instalasi

sakit, pekerjaan tersebut kini menjadi lebih mudah dan efisien waktu dalam

menyelesaikannya. Bisa dibilang sistem Rekam Medis yang terkomputerisasi baru

berkembang mulai tahun 2012.

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengelolaan data dan

informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi

untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat Perturan perundang undangan. Bagian atau ranah yang menyebutkan

sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang

kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor

932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan

informasi kesehatan kabupaten/kota.Kebutuhan akan data dan informasi disediakan

melalui penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan, yaitu dengan cara pengumpulan,

pengolahan, analisis data serta penyajian informasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting dan mutlak

dibutuhkan dalam operasional di rumah sakit. Dengan adanya sistem informasi rumah

sakit tentunya koordinasi antar departemen di dalam rumah sakit menjadi sangat baik dan

juga dukungan informasi menjadi lebih cepat, tepat, akurat dan terintegrasi. Maka dari

itu, banyak rumah sakit yang berlomba-lomba dalam meningkatkan pengembangan

perbaikan menejemen rumah sakit mulai dari sarana prasarana yang terkomputerisasi,

keuangan, berbagai alat medis yang ada di rumah sakit serta sumber daya manusianya.

Sumber Daya manusia disini menjadi faktor utama terpenting dalam pelaksana atau

penggerak sistem informasi kesehatan itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan sumber

daya manusia (SDM) yang handal dan berkompeten dalam bidangnya. Dengan adanya

sistem informasi ini pula diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah seperti data-

data pasien yang kurang terorganisir, kesalahan pada penulisan nomor rekam medis dan

nama pasien, kesalahan resep obat dan lain sebagainya. Tentunya pelayanan kepada

pasien menjadi lebih baik dan tepat.

Sistem Informasi Kesehatan yang terintegrasi diperlukan dalam pembuatan

program kesehatan mulai dari analisissituasi penentuan prioritas, pembuatan alternative

solusi pengembanga program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi

terhadap program kesehatan.Pengertian terintegrasi tidak bermaksud mematikan atau

Page 4: manjemen instalasi

menyatukan semua system informasi yang ada. Sistem Informasi Kesehatan yang

terintegrasi akan lebih efisien jika digabungkan. Integrasi yang dimaksud disini lebih

berupa pengembangan, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas, mekanisme yang

saling berhubungan. Dengan integrasi ini diharapkan semua system informasi yang ada

akan memungkinkan data yang dikumpulkan memiliki kualitas dan validitas yang baik.

Menurut WHO Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 building block;

1. Service delivery

2. Medical product

3. Health workforce

4. Health information system

5. Health system financing

6. Leadership and governance

Dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan, Diperlukan adanya

komitmen dalam membangun infrastruktur sistem informasi kesehatan berbasis komputer

(Computer Based Information System). Melalui pengembangan sistem tersebut

diharapkan dapat mencapai hal-hal yang ada di bawah ini:

1. Perangkat lunak dalam sistem informasi kesehatan ditetapkan oleh pemerintah

daerah demi mendukung adanya keselarasan dan kemudahan dalam berbagi informasi

antar fasilitas pelayanan kesehatan.

2. Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan bersifat

interoperable dengan jaringan lain.

3. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini mampu mewujudkan dan

mengembangkan Local area Network yang menggabungkan sarana kesehatan milik

pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem yang ada di Indonesia.

4. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan kemampuan dalam

teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel universal yang tersambung dalam

Wide Area Network.

5. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan, mengembangkan dan

memelihara pusat penyimpanan data dan informasi yang baik.

6. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini dapat digunakan dalam pertukaran

informasi pada pelayanan kesehatan.

Page 5: manjemen instalasi

7. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan access

point lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas dan

bertanggung jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga

kepuasan pengguna dapat dicapai sebaik-baiknya.

8. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan

manajemen SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan dan

pelatihan, penilaian pekerjaan, penggajian dan pengembangan karir.

Sistem Informasi Kesehatan yang terintegrasi bukan hanya menjadi hal atau

wacana biasa, karena dalam pencapaian sistem yang optimal diperlukan adanya

koordinasi bukan hanya di salah satu rumah sakit saja tetapi seluruh fasilitas pelayanan

kesehatan di Indonesia yang nantinya akan memungkinkan pelayanan kesehatan yang

baik, cepat, dan efisien terutama dalam hal pertukaran informasi juga pelayanan pasien

yang memungkinkan kerja sama antara fasilitas pelayanan kesehatan yang satu dengan

yang lainnya.

KESIMPULAN

Pelayanan yang terintegrasi dalam pelayanan kesehatan sangat menungjang

pelayanan secara keseluruhan. Tetapi perubahan sistem Rekam Medis ke arah IT

membutuhkan waktu baik itu dari tenaga kesehatan maupun sitem administrasi

kesehatan. Karena itu perlu diadakan pemberian pelatihan bagi petugas, baik para medis,

administrasi maupun tim medis dalam meningkatkan integrasi dalam pelayanan

kesehatan untuk pasien yang datang. Sehingga informasi pelayanan kesehatan dari

instalasi Radiologi Kedokteran Gigi dapat digunakan oleh Dokter yang merujuk dan

diperoleh pasien dengan tepat dan efisien. Penggunaan Rekam Medis yang tepat sangat

membantu agar pelayanan pada Rumah Sakit dapat lebih efisie dan cepat.

Page 6: manjemen instalasi

DAFTAR PUSTAKA :

1. Moenir,H.A.S, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Aksara, 2000, hlm

19-27.

2. Departemen kesehatan R.I., 1997. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit

di Indonesia, Revisi I, Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik

3. Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 269/Menkes/Per/III/2008. Tentang Rekam

Medis (Medical Record).

4. Wijono Djoko, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Teori, Strategi dan

Aplikasi.Airlangga Univercity Press, Surabaya.2000, hlm 76 – 88.

5. Sanjoyo, R. 2008, Sistem Informasi Kesehatan. D3 Rekam Medis FMIPA UGM

http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id/download/qualityassurance.pdf.

6. Sembiring, Nurhayati. 2003, Gambaran Pengelolaan Rekam Medis Di Rumah Sakit

Rantau Prapat Tahun 2003, Skripsi FKM USU, Medan