manifestasi klinis retinopati.txt

Upload: siska-akia

Post on 04-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Manifestasi klinis retinopatia. Retinopati diabetikumRetinopati nonproliferatif :  Gejala visus jarang timbul pada masa awal penyakit.  Pada derajat akhir, perubahan kistik dari edema makular dan iskemia makular dari oklusi kapiler dapat berkembang.  Tanda awal yang timbul yaitu dilatasi vena dan titik merah kecil (mikroaneurisma kapiler) terlihat di kutub posterior.  Tanda yang lebih lanjut yaitu titik dan bintik perdarahan retinal, eksudat keras, dan cotton-wool eksudat (eksudat halus). Retinopati proliferatif :  Visus menurun dan titik hitam atau kilatan cahaya di lapangan pandang penderita.  Vitreus dapat perdarahan  Retina dapat terlepas (ablasio retina), mengakibatkan visus menghilang secara mendadak. b. Retinopati hipertensif Perdarahan bentuk lidah api  Eksudat keras, titik cotton-wool, dan edema retinac. Retinopati PigmentosaButa senja ( niktalopia ) dan penurunan lapangan pandang perifer secara progresif dan perlahan. Temuan oftalmoskopik yang khas adalah penyempitan arteriol-arteriol retina, timbulnya bercak-bercak di epitel pigmen retina, dan penggumpalan pigmen retina perifer yang disebut sebagai bone spicule formation. d. Retinopati leukimiaPada mata dapat perdarahan konjungtiva dan badan kaca, infiltrasi dapat ditemukan pada konjungtiva, koroit, sclera, belokan vaskula retina, lobang macula dan mikroaneurisma. Retinopati leukemia dapat terjadi akibat bentuk leukemia apapun seperti akut, kronik, limfoid, myeloid, dan ada yang khusus seperti vena melebar, berkelok – kelok, dan memberi refleks yang mengkilat sehingga sukar dibedakan dengan vena. Perdarahan bintik tersebar akibat penimbunan leukosit, eksudat kecil, mikroaneurisma, dan pada stadium lanjut fundus berwarna pucat jingga. Pada retina juga dapat terlihat eksudat cotton-wool. Pada keadaan yang lebih lanjut dapat ditemukan perdarahan berbentuk seperti nyala api dengan bintik – bintik ditengah (roth spot). Mikroaneurisma dan eksudat soft cotton-wool di daerah polus posterior. Dapus:1. Pitts CR, Khaw PT. Khaw. A Textbook Of Clinical OPHTHALMOLOGY. 3rd edition. A Practical Guide to Disorders of the Eyes and Their Management. Singapore: World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd; 2003.2. Duane TD. Duane’s Clinical Ophthalmology. United States: Lippincott Wiliams &Wilkins Publishers Inc; 2004.3. Ilyas S, dkk. Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Edisi ke 2. Jakarta: Sagung Seto; 2002.4. Jane O, Cassidy L. Ophthalmology at a Glance. Massachusets: Blackwell Publishing Company; 2005.

TRANSCRIPT

Manifestasi klinis retinopatia. Retinopati diabetikumRetinopati nonproliferatif : ? Gejala visus jarang timbul pada masa awal penyakit. ? Pada derajat akhir, perubahan kistik dari edema makular dan iskemia makular dari oklusi kapiler dapat berkembang. ? Tanda awal yang timbul yaitu dilatasi vena dan titik merah kecil (mikroaneurisma kapiler) terlihat di kutub posterior. ? Tanda yang lebih lanjut yaitu titik dan bintik perdarahan retinal, eksudat keras, dan cotton-wool eksudat (eksudat halus). Retinopati proliferatif : ? Visus menurun dan titik hitam atau kilatan cahaya di lapangan pandang penderita. ? Vitreus dapat perdarahan ? Retina dapat terlepas (ablasio retina), mengakibatkan visus menghilang secara mendadak. b. Retinopati hipertensif? Perdarahan bentuk lidah api ? Eksudat keras, titik cotton-wool, dan edema retinac. Retinopati PigmentosaButa senja ( niktalopia ) dan penurunan lapangan pandang perifer secara progresif dan perlahan. Temuan oftalmoskopik yang khas adalah penyempitan arteriol-arteriol retina, timbulnya bercak-bercak di epitel pigmen retina, dan penggumpalan pigmen retina perifer yang disebut sebagai bone spicule formation. d. Retinopati leukimiaPada mata dapat perdarahan konjungtiva dan badan kaca, infiltrasi dapat ditemukan pada konjungtiva, koroit, sclera, belokan vaskula retina, lobang macula dan mikroaneurisma. Retinopati leukemia dapat terjadi akibat bentuk leukemia apapun seperti akut, kronik, limfoid, myeloid, dan ada yang khusus seperti vena melebar, berkelok kelok, dan memberi refleks yang mengkilat sehingga sukar dibedakan dengan vena. Perdarahan bintik tersebar akibat penimbunan leukosit, eksudat kecil, mikroaneurisma, dan pada stadium lanjut fundus berwarna pucat jingga. Pada retina juga dapat terlihat eksudat cotton-wool. Pada keadaan yang lebih lanjut dapat ditemukan perdarahan berbentuk seperti nyala api dengan bintik bintik ditengah (roth spot). Mikroaneurisma dan eksudat soft cotton-wool di daerah polus posterior. Dapus:1. Pitts CR, Khaw PT. Khaw. A Textbook Of Clinical OPHTHALMOLOGY. 3rd edition. A Practical Guide to Disorders of the Eyes and Their Management. Singapore: World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd; 2003.2. Duane TD. Duanes Clinical Ophthalmology. United States: Lippincott Wiliams &Wilkins Publishers Inc; 2004.3. Ilyas S, dkk. Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Edisi ke 2. Jakarta: Sagung Seto; 2002.4. Jane O, Cassidy L. Ophthalmology at a Glance. Massachusets: Blackwell Publishing Company; 2005.