manfaat data warehouse untuk kegiatan servis …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00633-si...
TRANSCRIPT
1
MANFAAT DATA WAREHOUSE UNTUK
KEGIATAN SERVIS DAN PERSEDIAAN
PADA PT. TOYOTA ASTRA MOTOR
Muhammad Junaidi
Griffiano Julian Wungkana
Evaristus Didik Madyatmadja
Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raja No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat
2
Abstrak
Penyajian informasi yang bersifat satu dimensi membuat eksekutif sebuah perusahaan sulit dalam mengambil keputusan. Pihak eksekutif membutuhkan akses data yang ringkas, cepat, dan akurat. Oleh karena itu di rancangan data warehouse pada PT. Toyota Astra Motor. Metode penelitian yang digunakan untuk merancang Data Warehouse adalah Nine – Step Methodology menurut Connolly dan Begg yang dikembangkan dari teori Ralph Kimball. Analisis yang dilakukan dengan melihat proses bisnis yang berjalan dan data transaksi yang telah ada. Hasil yang dicapai dari analisis tersebut berupa data warehouse dengan menggunakan aplikasi Microsoft SQL Server 2008 dan Visual C# 2010 yang mempermudah pihak eksekutif dalam melihat data berupa laporan yang disajikan secara ringkas. Data warehouse yang dirancang mempermudah dalam melakukan akses dan pencarian data yang bersifat historis karena data operasional yang telah di proses sehingga menghasilkan informasi yang konsisten dan terintegrasi untuk keperluan pihak eksekutif dalam melakukan analisis.
Kata Kunci :
Data Warehouse, Nine – Step Methodology, Microsoft SQL Server 2008, Visual C# 2010.
Abstract
Presentation of one dimensional information makes a difficult for Executive in taking decisions. The Executive require a fast and accurate data access. Therefore data warehouse is design on PT. Toyota Astra Motor. The method of research used to design Data Warehouse is Nine – Step Methodology by Connolly and Begg developed from Ralph Kimball theory. The analysis is done by looking at the running business processes and transaction data that already exist. The result of the analysis is a data warehouse using Microsoft SQL Server 2008 and Visual C# 2010 to facilitate the executive is a report to see the data presented in summary. Data warehouses are designed to facilitate access and search historical data for operational data that has been processed to produce a consistent and integrated information for the purposes of the executive branch in the analysis.
Keyword :
Data Warehouse, Nine – Step Methodology, Microsoft SQL Server 2008, Visual C# 2010.
3
PENDAHULUAN
Pemanfaatan teknologi penyimpanan data dapat membantu perusahaan dalam mengolah data-data yang telah terekam untuk diolah menjadi knowledge perusahaan dan juga sebagai acuan dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan. Dengan knowledge itu juga perusahaan dapat memprediksikan langkah-langkah yang akan diambil sehingga kemungkinan untuk gagal akan semakin kecil. Data Warehouse memungkinkan perusahaan dalam pengolahan data perusahaan sehingga data diatur sedemikian rupa agar data tidak terduplikasi atau data kotor.
PT. Toyota Astra Motor yang bergerak dalam bidang penjualan, pengimport dan pendistribusian mobil dan suku cadangnya telah berdiri sejak 1971. Sudah sekitar 30 tahun PT. Toyota Astra Motor telah bergerak di industry otomotif yang telah menghasilkan banyak anak cabang untuk mendukung kualitas pelayanannya kepada pelanggan.
Dari proses-proses bisnis PT. Toyota Astra Motor menghasilkan begitu banyak data per harinya, hal ini membuat perusahaan memerlukan tempat pengolahan data dan juga untuk mengintegrasikannya kepada divisi-divisi yang bersangkutan. "Data warehouse adalah sistem yang menyediakan informasi yang berguna untuk mendukung proses pengambilan keputusan, sehingga meningkatkan proses bisnis organisasi. Sistem ini mengintegrasikan sumber yang heterogen yang tidak hanya terbatas pada data internal bisnis mereka tetapi juga mencakup data dari Web, data yang terakhir yang telah menjadi semakin penting dalam proses pengambilan keputusan dalam beberapa tahun terakhir, " (VerticalNews.com, 2012). Dengan menggunakan data warehouse data pada perusahaan dapat diolah dan menghasilkan informasi berupa laporan-laporan yang berguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan untuk inovasi dan langkah kedepan.
METODE PENELITIAN
A. Studi Pustaka. Melakukan pencarian informasi mengenai data warehouse, melalui buku-buku, artikel, karya tulis, dan laporan-laporan yang dapat membantu di dalam merancang data warehouse.
B. Wawancara. Dilakukan dengan mewawancarai pihak PT. Toyota Astra Motor untuk menganalisis kebutuhan sistem data warehouse yang diinginkan dan untuk memperoleh informasi mengenai proses bisnis yang terjadi, kebutuhan user, beserta dengan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Toyota Astra Motor.
HASIL DAN BAHASAN
1. Latar Belakang Perusahaan
PT Toyota Astra Motor (TAM) didirikan di Indonesia sejak 12 April 1971. Pada awalnya TAM, hanya menjadi importir Perusahaan kendaraan Toyota, namun satu tahun kemudian TAM berubah menjadi perusahaan distributor. PT Astra International sebagai pemegang saham terbesar dari PT Toyota Astra Motor juga mendirikan PT Multi Astra sebagai pabrik perakitan pada tahun 1973, PT Toyota Mobilindo sebagai pabrik komponen pada tahun 1976, dan PT Toyota Engine Indonesia 1982 sebagai pabrik mesin pada tahun 1982. Pada tahun 1988, PT Toyota Astra Motor, PT Multi Astra, PT Toyota Mobilindo, dan PT Toyota Engine Indonesia merger menjadi satu perusahaan, dan membawa PT Toyota Astra Motor sebagai nama, dan memiliki fungsi sebagai manufaktur dan Perusahaan Distributor. Proses ini dilakukan untuk membuat kualitas yang lebih baik dan layanan kepada pelanggan di dunia otomotif.
Lebih dari 30 tahun, PT. Toyota-Astra Motor telah menangani sektor industri otomotif di Indonesia dan membuat kesempatan kerja di industri mereka. PT. Toyota-Astra Motor memiliki pabrik produksi seperti: stamping, mesin casting, dan perakitan di kawasan industri Sunter, Jakarta. Dalam rangka meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, pada tahun 1998, TAM mendirikan pabrik di Karawang yang menggunakan teknologi baru di Indonesia.
4
Sejak 15 Juli 2003, TAM direstrukturisasi menjadi 2 perusahaan, seperti:
• PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang merupakan pabrik Toyota Produk dan menjadi pengekspor kendaraan Toyota dan suku cadang. Komposisi saham perusahaan ini dimiliki oleh Astra International 5% dan TMC 95%
• PT. Toyota Astra Motor akan menjadi agen penjualan, importir, dan distributor produk Toyota di Indonesia. Komposisi saham perusahaan ini dimiliki oleh Astra International 51% dan 49% TMC.
2. Visi dan Misi
Visi PT. TAM
• Pemimpin pasar di Indonesia dengan 40% pangsa pasar (menjadi dominan di semua segmen pasar).
• Mengutamakan kepuasan pelanggan.
Misi PT. TAM
• Memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan lewat produk mobil Toyota Astra Motor.
• Meningkatkan kepemilikan saham melalui :
� Kaizen Activity pada semua area operasi
� Pengembangan kompetensi
� Efektivitas komunikasi dan kolaborasi antara para supplier, dealer utama, dan dealer.
� Menyampaikan komitmen kami sama baiknya dengan perusahaan pemerintah.
3. Proses Bisnis Berjalan
PT. TAM memiliki beberapa sistem dalam beberapa bidang proses bisnis. Yang menjadi pembahasan dalam skripsi ini adalah TAM-Aftersales Service System (TASS). TASS ini dimaksud, sistem yang mengoperasikan kegiatan proses bisnis diluar proses penjualan unit mobil dengan kata lain merupakan penjualan jasa berupa maintenance dan perbengkelan. Dalam TASS ini terdiri dari 2 prosedur yaitu prosedur servis dan prosedur persediaan
Gambar dibawah ini merupakan flow diagram yang terjadi dalam proses TASS
Gambar Proses Bisnis TASS PT. Toyota Astra Motor
5
4. Prosedur Servis
a. Pelanggan yang sudah pernah melakukan servis akan di follow up oleh MRS mengenai servis berkala dilihat dari waktu terakhir servis sampai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Pelanggan yang telah di follow-up dan ingin melakukan servis dapat langsung melalukan appointment dan jika ada pelanggan baru, pelanggan yang ingin melakukan servis atau pelanggan yang hanya ingin membeli spare part tanpa melakukan pemasangan langsung di tempat dapat langsung melakukan appointment dengan servis advisor. Pelanggan yang ingin melakukan servis, kendaraan pelanggan akan langsung dimasukkan ke dalam bengkel.
c. Servis advisor akan memberitahukan kepada kepala bengkel mengenai permintaan servis sesuai appointment.
d. Kepala bengkel akan langsung membuat Job Dispatch yang merupakan paket tugas-tugas montir sesuai dengan kebutuhan servis. Tugas-tugas yang dimaksud seperti servis berkala, general repair, body repair, penggantian spare part, atau hanya melakukan pengambilan spare part pada persediaan untuk pelanggan yang hanya membeli spare part saja.
e. Montir akan langsung melakukan servis berdasarkan Job Dispatch yang telah ditentukan. Spare part yang digunakan pada servis atau yang ingin dibeli oleh pelanggan akan di laporkan kepada bagian persediaan dan akan langsung diberikan kepada montir. Setelah spare part diterima oleh montir, maka proses servis akan langsung dilakukan.
f. Untuk pelanggan yang hanya melakukan pembelian spare part, bagian persediaan akan langsung memberikan spare part yang ingin dibeli pelanggan kepada bagian pembayaran.
g. Setelah selesai melakukan servis, montir akan memberikan rincian servis kepada bagian pembayaran.
h. Bagian pembayaran membuat invoice berdasarkan rincian servis dari servis yang dilakukan dan akan diberikan kepada pelanggan.
i. Pelanggan melakukan pembayaran sesuai dengan invoice yang diberikan oleh bagian pembayaran.
j. Setelah pelanggan melakukan pembayaran berdasarkan invoice, pelanggan akan menerima bukti pembayaran. Setelah itu kendaraan akan diantar kepada pelanggan.
k. Jika pelanggan hanya melakukan pembelian spare part maka bagian pembayaran akan memberikan spare part yang dibeli
l. Setelah pelanggan keluar dari bengkel, bagian MRS akan melakukan follow-up kembali pada jangka waktu yang ditentukan berdasarkan invoice terakhir pelanggan.
MRS
Pelanggan
Servis Advisor Kepala Bengkel
Montir
Bagian Persediaan
Bagian Pembayaran
4. Permintaaan spare part
11. Follow‐up
9a. Mengirim kendaraan
1b.Appointment
2.Appointment 3. Job Dispatch
6. Rincian Servis
7. Invoice
8. Pembayaran
1a. Memasukan kendaraan ke bengkel
5b. Spare Part5a. Spare Part
9b. Spare Part
10. Invoice
Appointment
Gambar Rich Picture Prosedur Servis
6
5. Prosedur Persediaan
a. Pada saat proses servis, spare part yang di gunakan akan dicatat oleh bagian persediaan lalu stok barang akan di update.
b. Jika persediaan spare part sudah melewati batas minimal, maka bagian persediaan akan menghubungi supplier untuk mengirimkan spare part yang diminta dalam jumlah tertentu.
c. Spare part telah masuk akan dicatat dan diperbaharui oleh bagian persediaan. d. Pada akhir periode tertentu akan dibuat laporan persediaan untuk diserahkan ke manajer gudang.
Gambar Rich Picture Prosedur Persediaan
7
6. ERD
Pelanggan
PK Kd_Pelanggan
Nama
Alamat
Kota
No_Telepon
Tipe_Pelanggan
Appointment
PK Kd_Appointment
FK1 Kd_Pelanggan
No_Polisi
Tanggal
Jam
Keluhan
Servis
PK Kd_Servis
FK1 Kd_Appointment
FK2 Kd_Persediaan
Kd_Job
Wkt_Masuk_Bengkel
Wkt_Keluar_Bengkel
Model_Kendaraan
Invoice
PK No_Invoice
FK1 Kd_Servis
Tanggal_Invoice
Tanggal_Bayar
Pajak
Jumlah_Servis
Total_Bayar
Spare_Part
PK No_Part
Nama_Part
Harga
Diskon
Persediaan
PK Kd_Persediaan
Tanggal
Lokasi_Penyimpanan
Laporan_Servis
PK No_Laporan_Servis
FK1 No_Invoice
Tanggal
Supplier
PK Kd_Supplier
Nama
Alamat
Fax
No_Telepon
Laporan_Persediaan
PK No_Laporan_Persediaan
FK1 Kd_Persediaan
Tanggal
Surat_Permintaan_Spare_Part
PK No_SPSP
FK1 Kd_Supplier
Tanggal
Spare_Part_Order
Kuantitas_Order
MRS
PK Kd_MRS
FK1 Kd_Pelanggan
FK2 No_Invoice
Nama
Detil_SPSP
PK,FK1 No_SPSP
PK,FK2 Kd_Persediaan
Tanggal
Kuantitas_Masuk
Detil_Persediaan
PK,FK1 No_Part
PK,FK2 Kd_Persediaan
Kuantitas_Persediaan
Detil_Servis
PK,FK1 Kd_Servis
PK,FK2 No_Part
Kuantitas_Keluar
Gambar ERD TASS pada PT. Toyota Astra Motor
7. Arsitektur Data Warehouse
Artsitektur data warehouse yang akan digunakan oleh PT. Toyota Astra Motor adalah arsitektur data warehouse terpusat (Centralized Data Warehouse). Data warehouse ini digunakan untuk membuat laporan mengenai persediaan spare part dan servis yang terjadi pada PT. Toyota Astra Motor. Data warehouse ini terpisah dengan database OLTP agar tidak mengganggu kinerja sistem pada PT. Toyota Astra Motor.
Beberapa alasan menggunakan arsitektur data warehouse terpusat pada PT. Toyota Astra Motor adalah :
8
a. Database berada di satu lokasi sehingga mudah di awasi dan di pelihara. b. Dengan semua informasi yang terpusat akan lebih mudah untuk menghasilkan laporan yang
diperlukan. c. Ketika terjadi penambahan dan perubahan data pada database dengan menggunakan arsitektur
terpusat, update data akan lebih mudah dilakukan karena database berada pada satu lokasi sehingga data tidak redundant.
d. Perancangan data warehouse terpusat lebih mudah untuk dikembangkan.
Maka dengan alasan-alasan diatas kami mengusulkan arsitektur data warehouse pada PT. Toyota Astra Motor adalah data warehouse terpusat. Berikut ini merupakan gambaran arsitektur data warehouse PT. Toyota Astra Motor :
Gambar Arsitektur Data Warehouse
Dalam data warehouse terpusat terdapat komponen-komponen yang diusulkan antara lain : 1. Transaction Systems
Sumber data dari data warehouse yang digunakan berasal dari data-data yang terdapat pada tabel master dan transaksi di dalam database operasional PT. Toyota Astra Motor. Data yang diambil adalah data yang bersangkutan dengan proses servis dan persediaan.
2. ETL Process Sumber-sumber data yang berkaitan dengan proses servis dan persediaan akan diubah menggunakan proses ETL ke dalam bentuk yang konsisten dan terintegrasi sehingga menghasilkan data yang bersih dan akurat.
3. Data Warehouse Data warehouse merupakan suatu tempat dimana data yang telah disaring dan data yang telah ditransformasi dikumpulkan untuk digunakan sebagai sumber dalam melakukan analisa terhadap laporan servis dan persediaan oleh para eksekutif.
4. Data Stewardship Data Stewardship berfungsi sebagai pendaftar dan pembagi hak akses elemen data yang telah terintegrasi, sehingga setiap bagian di perusahaan mendapatkan hak akses informasi yang tepat.
5. Downstream System Merupakan pihak pengguna didalam data warehouse melalui aplikasi yang dibuat. Aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah dan juga mempercepat user untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan.
9
8. Perancangan Data Warehouse
Metode Perancangan data warehouse yang digunakan didasarkan pada metodologi sembilan tahap (nine-step methodology) Ralph Kimball.
8.1 Memilih Proses 1. Servis
Servis yang dimaksud pada PT. Toyota Astra Motor merupakan servis kendaraan roda empat. Dokumen yang digunakan pada proses ini adalah dokumen Appointment. Untuk data yang digunakan dalam proses ini adalah Pelanggan, Job Deispatch, Spare part, Appointment, Waktu.
2. Persediaan Persediaan yang dimaksud pada PT. Toyota Astra Motor merupakan persediaan spare part yang akan digunakan untuk penjualan dan servis. Dokumen yang digunakan pada proses ini adalah dokumen Servis. Untuk data yang digunakan dalam proses ini adalah Spare part dan Waktu.
8.2 Memilih Grain 1. Servis
Pada proses servis, analisis yang dapat dilakukan adalah pelanggan yang sering melakukan servis, tipe pelanggan yang sering melakukan servis, jenis job yang paling sering digunakan, spare part yang sering digunakan, jumlah servis yang dilakukan, total servis, rata-rata servis berdasarkan pelanggan, waktu, job dispatch, spare part, appointment.
2. Persediaan Pada persediaan, analisis yang dapat dilakukan adalah jumlah spare part awal, jumlah spare part keluar, jumlah spare part masuk dan jumlah spare part akhir berdasarkan spare part, supplier, dan waktu.
8.3 Identifikasi dan Membuat Dimensi yang Sesuai 1. Servis
Untuk analisis Servis, dimensi yang digunakan adalah pelanggan, waktu, job dispatch, spare part, appointment.
Dimensi Grain
Wak
tu
App
oint
men
t
Pel
angg
an
Pelanggan yang sering melakukan servis X X X
Tipe pelanggan yang sering melakukan servis X X
Jenis job yang paling sering digunakan X
Spare part yang sering digunakan X
Jumlah servis yang dilakukan X X X
Total Servis X X X
Rata-rata Servis X X X
Tabel Grain vs Dimensi pada analisis Servis
2. Persediaan Untuk analisis Persediaan, dimensi yang digunakan adalah waktu, spare part, supplier.
10
Dimensi Grain
Wak
tu
Spar
e P
art
Supp
lier
Jumlah spare part awal X X X
Jumlah spare part keluar X X
Jumlah spare part masuk X X X
Jumlah spare part akhir X X
Tabel Grain vs Dimensi pada analisis Persediaan
8.4 Memilih Fakta 1. Fakta Servis
Untuk analisis servis fakta yang berkaitan adalah pelanggan yang sering melakukan servis, tipe pelanggan yang sering melakukan servis, jenis job yang paling sering digunakan, spare part yang sering digunakan, total servis, rata-rata servis.
2. Fakta Persediaan Untuk analisis persediaan fata yang berkaitan adalah jumlah spare part awal, jumlah spare part keluar, jumlah spare part masuk dan jumlah spare part akhir.
8.5 Menentukan data pre-kalkulasi dari tabel Fakta 1. Fakta Servis
• JumlahServis = COUNT (No_Invoice) • TotalPendapatanServis = SUM (Total_Bayar) • RataRataServis = AVG (Total_Bayar)
2. Fakta Persediaan • JumlahSparepart = SUM (Kuantitas_Persediaan) • JumlahSparepartKeluar = SUM (Kuantitas_Keluar) • JumlahSparepartAkhir = SUM (Kuantitas_Persediaan-Kuantitas_Keluar)
Berikut ini adalah tabel-tabel fakta yang digunakan :
1. Fakta Servis Atribut Tipe Data WaktuID Int AppointmentID Int PelangganID Int JumlahServis Int TotalPendapatanServis Decimal (15,2) RataRataServis Decimal (15,2)
Tabel 4.3 Fakta Servis
2. Fakta Persediaan Atribut Tipe Data WaktuID Int SparePartID Int SupplierID Int JumlahSparepart Int JumlahSparepartKeluar Int JumlahSparepartAkhir Int
Tabel 4.4 Fakta Persediaan
11
8.6 Melengkapi Tabel Dimensi Tabel dimensi yang digunakan pada data warehouse adalah sebagai berikut :
1. Dimensi Waktu
Attribut Tipe Data Constraint WaktuID Int Primary key Bulan Int - Tahun Int -
Tabel 4.5 Dimensi Waktu
2. Dimensi SparePart Attribut Tipe Data Constraint
SparePartID Int Primary key No_Part Varchar Not null Nama_Part Varchar -
Tabel 4.6 Dimensi SparePart 3. Dimensi Invoice
Attribut Tipe Data Constraint InvoiceID Int Primary key No_Invoice Int Not null No_Polisi Varchar -
Tabel 4.7 Dimensi Appointment
4. Dimensi Pelanggan Attribut Tipe Data Constraint
PelangganID Int Primary key Kd_Pelanggan Int Not null Nama_Pelanggan Varchar - Alamat Varchar -
Tabel 4.8 Dimensi Pelanggan
5. Dimensi Supplier Attribut Tipe Data Constraint
SupplierID Int Primary key Kd_Supplier Int Not null Nama_Supplier Varchar - Alamat Varchar -
Tabel 4.9 Dimensi Supplier
8.7 Memilih Durasi dari Database Berdasarkan kebutuhan dari PT. Toyota Astra Motor, maka data yang akan dianalisis merupakan
data dari bulan Januari 2007 sampai dengan bulan November 2012.
Database Database ada sejak tahun
Data yang masuk Data Warehouse
Data dalam Data Warehouse
PT.Toyota Astra Motor
2007 Januari 2007 – Desember 2011
5 Tahun
Tabel Durasi Data Warehouse pada PT.Toyota Astra Motor
8.8 Melacak Perubahan dari Dimensi secara Perlahan Nilai atribut pada tabel dimensi tidak selamanya memiliki nilai yang tetap atau bersifat relatif
statis. Adanya kemungkinan terjadi perubahan nilai atribut pada tabel dimensi pada waktu yang relatif lama. Untuk menjaga data agar tetap konsisten maka kita perlu melakukan update agar dapat menjaga konsistensi dan keakuratan data. Berikut ini merupakan dimensi yang memiliki kemungkinan untuk berubah :
12
Nama Dimensi Atribut yang mungkin berubah Dimensi Pelanggan Nama Pelanggan, Alamat, No Telepon Dimensi Supplier Nama Supplier, Alamat, No Telepon
Tabel Atribut yang mungkin berubah
Pada perancangan data warehouse PT. Toyota Astra Motor perubahan yang terjadi akan mengakibatkan penambahan record baru seperti perubahan pada data alamat pelanggan akan mengakibatkan penambahan record baru pada dimensi pelanggan dengan tetap menyimpan record lama, sehingga kita dapat melihat alamat awal kemudian akan dibuat record baru yang menampung data pelanggan dengan alamat yang baru.
8.9 Menentukan Prioritas dan Mode Query
User Informasi Presiden Direktur • Informasi digunakan untuk
menganalisis keuntungan dari perusahaan
Direktur Marketing • Informasi digunakan untuk menganalisis penjualan servis dari perusahaan.
Marketing Planning & MRS • Informasi digunakan untuk menganalisis pelanggan dan jenis servis yang digunakan.
Kepala Bengkel • Informasi digunakan untuk menganalisis dan mengatur job dispatch montir.
Bagian Persediaan • Informasi digunakan untuk menganalisis dan mengontrol stock spare part yang tersedia pada perusahaan.
Tabel Pengguna Data Warehouse
SIMPULAN DAN SARAN 1. SIMPULAN
1. Data Warehouse yang dirancang dapat menghasilkan informasi yang bersifat multidimensional. 2. Laporan yang dihasilkan dapat memudahkan pihak eksekutif dalam membaca dan memahami
laporan. 3. Pihak eksekutif dengan mudah dapat mengakses informasi yang ringkas, akurat, dan cepat yang
dapat mempermudah dalam melakukan analisis dalam pengambilan keputusan.
2. SARAN 1. Melakukan maintenance secara periodik untuk menghindari kesalahan yang fatal pada aplikasi
dan sistem. 2. Aplikasi data warehouse dapat dikembangkan lagi ke tahap data mining untuk dapat
menemukan knowledges dalam database yang belum terlihat.
REFERENSI
Alfredson, K. K. (2007). Applying International Financial Reporting Standards Enchanced Edition. Singapore: John Wiley & Sons, Inc.
Connolly, T. M., & Begg, C. E. (2005). Database Systems : A Practical Approach to Design, Implementation, and Management 4th Edition. USA: Eddison-Wesley Pearson Education.
13
Connolly, T. M., & Begg, C. E. (2010). Database Systems : A Practical Approach to Design, Implementation, and Management 5th Edition. Boston: Eddison-Wesley Pearson Education.
Farhan, M. S., Marie, M. E., El-Fangary, L. M., & Helmy, Y. K. (2011). Computer and Information Science. An Integrated Conceptual Mode l for Temporal Data Warehouse , 46-57.
Frost, R., Day, J., & Slyke, C. V. (2006). Database Design and Development : A Visual Approach. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Ibrahim, Setyabudhi, N., Astuti, T. H., & Prabowo, H. (2006). Perancangan Data Warehouse Pada Pusat Data dan Informasi Pertanian. Jurnal Piranti Warta , 17-41.
Inmon, W. H. (2005). Building the Data Warehouse (4th ed.). Indianapolis: Wiley Publishing Inc,.
Inmon, W. H. (2005). Buuilding the Data Warehouse, Fourth Edition. Canada: Wiley Publishing Inc.
Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2005). System Analysis And Design Sixth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Kimball, R., & Ross, M. (2002). The Data Warehouse Toolkit The Complete Guide to Dimensional Modeling Second Edition. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Kimball, R., & Ross, M. (2010). The Kimball Group Reader Relentlessly Practical Tools for Data Warehousing and Business Intelligence. Canada: Wiley Publishing, Inc.
Mannino, M. V. (2004). Database Design, Application Development, and Administration. New York: McGraw-Hill/Irwin.
O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010). Introduction to Information Systems 15th Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin.
Poolet, M. A. (2009). SQL Server Magazine. Data Warehouse Project: Discovery Phase , 31-33.
Romney, M. B., & Stembart, P. J. (2006). Accounting Information Systems Tenth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Sepsugiarto. (2011). Datawarehouse Sebagai Alat Penunjang Pengambilan Keputusan Bisnis Dalam Aanalisis Penjulan:Study Kasus Pada Bagian Penjualan PT. XYZ. ComTech Volume 2 No.2 , 839.
Silberschatz, A., Korth, H. F., & Sudarshan, S. (2002). Database System Concepts, Fourth Edition. New York: McGraw-Hill Higher Education.
VerticalNews.com. (2012). Technology & Business Journal. Data Warehousing; Reports from Castilla La Mancha University Advance Knowledge in Data , 1494.
Warren, C. S., & Reeve, J. M. (2005). Accounting 21st Edition. Ohio: Thomson South-Western.
Warren, C. S., Reeve, J. M., & Fees, P. E. (2005). Accounting 21st Edition. Ohio: Thompson.