manajemen risiko pembiayaan musyarakah dan...

102
MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH PADA BPRS HARTA INSAN KARIMAH CILEDUG PERSPEKTIF ANALISIS SWOT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh : Irma Apriyanti NIM : 1113046000158 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M

Upload: phungmien

Post on 02-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN

MUDHARABAH PADA BPRS HARTA INSAN KARIMAH

CILEDUG PERSPEKTIF ANALISIS SWOT

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

Irma Apriyanti

NIM : 1113046000158

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M

Page 2: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari
Page 3: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari
Page 4: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari
Page 5: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

v

ABSTRAK

Irma Apriyanti, NIM 1113046000158. “Manajemen Risiko Pembiayaan

Musyarakah Dan Mudharabah Pada BPRS Harta Insan Karimah Ciledug

Perspektif Analisis SWOT”. Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018,

xii+65 halaman+5 lampiran.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang diterapkan

BPRS Harta Insan Karimah Ciledug dalam Pengelolaan Risiko Pembiayaan

Musyarakah dan Mudharabah, mengidentifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang

dan Ancaman Manajemen Risiko dengan menggunakan analisis SWOT.

Metode penelitian yang diguanakan adalah analisis kualitatif deskriptif,

yang bertujuan untuk mengeksplorasi atau memotret situasi yang diteliti secara

menyeluruh, dan mendalam, serta menggambarkan sifat suatu keadaan yang

sedang berjalan pada saat penelitian dilakukan dengan mengumpulkan, menyusun,

dan mendeskripsikan berbagai data dan informasi yang aktual agar menemukan

jawaban dari permasalahan yang dibahas. Tehnik pengumpulan data yang

digunakan adalah studi lapangan (field research) dan wawancara langsung

dengan Bagian Tim Lending BPRS Harta Insan Karimah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko pembiayaan musyarakah

dan mudharabah dipengaruhi oleh faktor internal BPRS Harta Insan Karimah

yaitu dari kurang nya sumber daya manusia, sistem pembiayaan yang lemah,

teknologi informasi terhadap nasabah, kebijakan prosedur. Faktor eksternal yaitu

nasabah yang tidak baik, melakukan penipuan atau manipulasi, usaha nasabah

yang mengalami penurunan. Strategi BPRS dalam manajemen risiko pembiayaan

sudah cukup efektif hal ini menunjukkan bahwa, BPRS Harta Insan Karimah

dapat menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yaitu dengan

memiliki legalitas dalam usaha, mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan

peluang yaitu meningkatnya kebutuhan jasa perbankan syariah, menggunakan

kekuatan untuk menghindari ancaman yaitu memiliki margin 1,3% lebih kecil

dibanding BPRS yang lain, meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman

yaitu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan memberikan pemahaman

tentang keuntungan perbankan syariah bagi nasabah.

Kata kunci: Manajemen Risiko, Pembiayaan Musyarakah, Mudharabah, Analisis

SWOT

Pembimbing: Dr. H. Supriyadi Ahmad, M.A.

Dafrtar Pustaka: 1997 s.d. 2015

Page 6: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

vi

ABSTRACT

Irma Apriyanti, NIM 1113046000158. "Risk Management Musyarakah

And Mudharabah Financing At BPRS Harta Insan Karimah Ciledug Perspective

SWOT Analysis". Syariah Economic Studies Program, Faculty of Economics and

Business, State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018, xii +

65 pages + 5 attachments.

This study aims to analyze the strategies adopted by BPRS Harta Insan

Karimah Ciledug in Musyarakah and Mudharabah Financing Risk Management,

identifying Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats of Risk

Management by using SWOT analysis.

The research method used is descriptive qualitative analysis, which aims

to explore or capture the situation thoroughly researched, and deeply, and

describes the nature of an ongoing state at the time of the research conducted by

collecting, compiling, and describing various data and information actual find

answers to the issues discussed. Data collection techniques used are field studies

(field research) and direct interviews with the Lending Team Section of BPRS

Harta Insan Karimah.

The results of this study indicate that the risk of musyarakah and

mudharabah financing is influenced by internal factors of BPRS Harta Insan

Karimah that is from lack of human resources, weak funding system, information

technology to customers, procedure policy. External factors that are not good

customers, fraud or manipulation, business customers who have decreased. The

BPRS strategy in financing risk management is quite effective. It shows that

BPRS Harta Insan Karimah can use the power to exploit opportunities by having

legality in the business, overcoming the weaknesses by exploiting opportunities,

namely the increasing need for sharia banking services, using the power to avoid

the threat of having margin 1.3% smaller than other BPRS, minimize the

weakness and avoid the threat of improving the quality of Human Resources and

provide an understanding of the benefits of Islamic banking for customers.

Keywords: Risk Management, Musyarakah Financing, Mudharabah, SWOT

Analysis

Page 7: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke Hadirat Allah swt yang telah melimpahkan segala rahmat-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya

meskipun terdapat banyak kekurangan. Shalawat dan salam semoga tercurahkan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah memberi petunjuk

kepada umatnya menuju kehidupan yang bahagia fi al-dunya, wa al-akhirah.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa banyak tangan yang

terulur memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat yang setinggi-tingginya dan

terima kasih setulus-tulusnya atas segala kepedulian mereka yang telah

memberikan berbagai bentuk bantuan baik berupa sapaan moril, kritik, masukan,

dorongan semangat, dukungan finansial, maupun sumbangan pemikiran dalam

penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A, Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A, Ketua Program Hukum Ekonomi Syariah

(Muamalat) Fakultas Syariah dan Hukum dan Bapak Dr. Abdurrauf, Lc.,

M.A, Sekretaris Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalat)

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Supriyadi Ahmad, M.A, dosen pembimbing skripsi penulis,

yang sangat sabar dalam membimbing penulis dalam menulis skripsi

sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Selain itu, berbagai

motivasi, ilmu, dan pengalaman yang telah diberikan kepada penulis

sehingga penulis mendapatkan pelajaran berharga yang bermanfaat untuk

masa depan. Semoga Allah membalas kebaikan Bapak berupa limpahan

rezeki dan keberkahan dunia dan akhirat.

4. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas

untuk mengadakan studi pustaka.

Page 8: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

viii

5. Bapak Dr. Sofyan Rizal, S.E, M. Si, dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan nasehat dan waktu luangnya untuk berkonsultasi

mengenai masalah akademik selama penulis menjadi mahasiswa.

6. Seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan banyak ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di

bangku kuliah.

7. Kedua orang tua penulis bapak Irwan (alm) dan Ibu Sadiah, dan adikku

tercinta Nova Dwiyanti dan juga orang tua asuh penulis yaitu keluarga

bapak Komarudin dan keluarga bapak Hexa yang telah memberikan do’a,

dukungan, semangat, rezeki dan rela mengorbankan waktu dan

keringatnya untuk membantu penulis dalam menjalani perkuliahan.

Semoga kebaikan baliau dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT berupa

keberkahan dunia dan akhirat.

8. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua pihak

yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga

Allah Swt membalas yang terbaik dan semoga karya ini dapat bermanfaat bagi

seluruh masyarakat dan menyumbangkan aspirasi bagi perkembangan industri

keuangan syariah.

Jakarta, 21 Desember 2017

Penulis,

Irma Apriyanti

Page 9: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .......................................................iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ...................iv

ABSTRAK ..............................................................................................................v

ABSTRACK ............................................................................................................vi

KATA PENGANTAR ..........................................................................................vii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................8

C. Pembatasan Dan Perumusan Masalah .......................................9

1. Pembatasan Masalah ............................................................9

2. Perumusan Masalah .............................................................9

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ................................................10

1. Tujuan Penelitian .................................................................10

2. Manfaat Penelitian ...............................................................10

E. Sistematika Penulisan ................................................................10

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................12

TENTANG MANAJEMEN RISIKO, PEMBIAYAAN

MUSYARAKAH, PEMBIAYAAN MUDHARABAH, DAN

ANALISIS SWOT

A. Kerangka Teori dan Konsep ....................................................12

B. Kajian Teoretis Tentang Manajemen Risiko ...........................14

Page 10: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

x

C. Jenis-jenis Risiko ....................................................................15

D. Manajemen Risiko Pembiayaan Musyarakah .........................19

E. Manajemen Risiko Pembiayaan Mudharabah ........................22

F. BPRS .......................................................................................25

G. Analisis SWOT .......................................................................26

H. Review Studi Terdahulu ..........................................................30

BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................33

A. Jenis Penelitian .......................................................................33

B. Jenis Dan Sumber Data ..........................................................33

C. Teknik Pengumpulan Data .....................................................35

D. Teknik Analisis Data ..............................................................36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................37

A. Gambaran Umum BPRS Harta Insan Karimah .......................37

1. Sejarah Berdirinya .............................................................37

2. Profil Umum ......................................................................38

3. Visi dan Misi .....................................................................39

4. Produk-produk ...................................................................40

5. Prosedur pembiayaan ........................................................44

6. Struktur Organisasi ............................................................46

B. Implementasi Pembiayaan dengan Akad Musyarakah dan

Mudharabah di BPRS Harta Insan Karimah Ciledug .............47

C. Implementasi Manajemen Risiko Pada Pembiayaan

Musyarakah dan Mudharabah Di BPRS Harta Insan Karimah

Ciledug ....................................................................................48

D. Dampak Implementasi Manajemen Risiko pada Pembiayaan

Musyarakah dan Mudharabah Dengan Analisis SWOT .........54

E. Interpretasi Hasil Penelitian ....................................................54

F. Analisis SWOT Tentang Manajemen Risiko BPRS Harta Insan

Karimah Ciledug .....................................................................56

Page 11: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

xi

BAB V PENUTUP ....................................................................................57

A. Kesimpulan .............................................................................57

B. Saran ........................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................61

LAMPIRAN ..........................................................................................................66

Page 12: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Laporan neraca BPRS HIK per Desember 2013-Desember

2016.......................................................................................................6

Tabel 2 Perhitungan Rasio Non Perfoming Financing (NPF) Pembiayaan

Musyarakah per Desember 2013-Desember 2016.................................6

Tabel 3 Perhitungan Rasio Non Perfoming Financing (NPF) Pembiayaan

Mudharabah per Desember 2013-Desember 2016 ................................7

Tabel 4 Matrik SWOT .......................................................................................29

Tabel 5 Matrik SWOT BPRS Harta Insan Karimah ..........................................56

Page 13: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian suatu negara dipengaruhi kondisi industri

pendukung. BPRS merupakan salah satu industri perbankan yang sangat berperan

dalam mendukung perkembangan ekonomi, yaitu menghimpun dan menyalurkan

dana. Penyaluran dana dalam bentuk kredit akan meningkatkan perkembangan

industri pada sektor riil yang mendukung pertumbuhan perekonomian negara dan

mengurangi tingkat pengangguran.1

Kondisi saat ini bahwa bank syariah bukan lagi menjadi alternatif yang

bersifat pelengkap tetapi bank syariah merupakan industri pilihan. Keunggulannya

dengan prinsip syariah yang menafikan sistem bunga telah menjadikan bank

syariah eksis.2

Salah satu bank yang menjalankan prinsip syariah adalah BPRS

(Bank Pengkreditan Rakyat Syariah).

Dasar hukum dari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ini mengacu pada

peraturan Bank Indonesia No. 11/23/PBI/2009 yaitu Bank Pembiyaan Rakyat

Syariah sebagai salah satu lembaga kepercayaan masyarakat yang kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip syariah, dituntut agar selalu dapat mengemban

amanah dari pemilik dana dengan cara menyalurkannya untuk usaha produktif

dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.3

Sebagai sistem hidup yang sempurna islam menginginkan pada umatnya agar

dalam melakukan kegiatan ekonomi harus berpedoman dengan Al-quran. Sebagai

diketahui bahwa, riba itu dilarang keberadaannya berdasarkan nash Al-quran

karena dampak yang timbul dari pengambilan riba tersebut, begitu juga dengan

1

Ikatan Bankir Indonesia, Manajemen Risiko 2: Mengidentifikasi Risiko Likuiditas,

Reputasi, Hukum, Kepatuhan, dan Strategik Bank, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012),

h. 3

h. 217

2 A. Irwan Amin, Perbankan syariah di Indonesia, (Jakarta: UIN Press, 2009), cet. Ke-1,

3 Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/23/PBI/2009 Tentang “Bank Pembiayaan Rakyat

syariah”, h. 1

Page 14: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

2

bunga bank yang di tetapkan oleh bank-bank konvesional.4

BPRS merupakan

lembaga keuangan yang tepat dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi yang sesuai

dengan prinsip syariah.

BPRS merupakan salah satu lembaga keuangan syariah baik makro maupun

mikro adalah mendistribusikan pembiayaan. Pembiayaan merupakan salah satu

tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi

kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit (kekurangan dalam kas keuangan)

unit.5

Selain itu pembiayaan atau Financing merupakan bagian terbesar dari

aktiva (harta atau kekayaan) bank, karena pembiayaan merupakan aktifitas utama

dari usaha perbankan. Dengan demikian, bagi hasil atau keuntungan jual beli yang

merupakan instrumen pembiayaan perbankan syariah merupakan sumber

pendapatan yang dominan.

Dalam dunia perbankan yang dinamakan pembiayaan merupakan hal yang

sensitif dan rawan karena mengandung risiko besar. Karena dalam setiap kegiatan

bisnis atau usaha selalu ada risiko, maka dengan kemitraan diharapkan risiko yang

besar dapat ditanggung bersama (Risk sharing). Tentunya pihak-pihak yang

bermitra akan menanggung risiko secara proposional sesuai dengan besarnya

modal dan keuntungan yang diperoleh.

Konsep ideal pembiayaan pada dunia perbankan praktiknya belum

diselenggarakan secara ideal oleh bank-bank Islam di Indonesia. Menurut Zainul

Arifin, ada 5 (lima) praktik perbankan syariah yang masih jauh dari konsep ideal

bank syariah. Pertama, terlalu memusatkan pada mekanisme murabahah dan

mengabaikan mekanisme pembiayaan sah lainnya. Kedua, menerapkan tingkat

bunga untuk margin keuntungan tetap dalam mekanisme murabahah. Ketiga,

mengabaikan aspek-aspek sosial dalam pembiayaan. Keempat, kurang memberi

4 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), cet. 1 h. 4 5

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek (Jakarta: Gema Insani Press, 2011), cet. Ke-1, h. 160

Page 15: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

3

respon tambah pada kebutuhan-kebutuhan pembiayaan pemerintah. Kelima,

kegagalan bank-bank Islam dalam menjalin kerja sama antara mereka6

Dalam menjalankan operasinya, bank syariah tidak mengenal konsep bunga

uang dan tidak mengenal peminjaman uang tetapi menerapkan

kemitraan/kerjasama (mudharabah dan musyarakah) dengan prinsip bagi hasil.

Sementara peminjaman uang hanya dimungkinkan untuk tujuan sosial tanpa

adanya imbalan apapun, sehingga dalam operasinya dikenal beberapa produk

bank syariah antara lain produk dengan prinsip mudharabah dan musyarakah.

Prinsip mudharabah dilakukan dengan menyepakati nisbah bagi haasil atas

keuntungan yang akan diperoleh sedangkan kerugian yang timbul menjadi risiko

pemilik dana sepanjang tidak ada bukti bahwa pihak pengelola tidak melakukan

kecurangan. Prinsip musyarakah adalah perjanjian antar pihak untuk menyertakan

modal dalam suatu kegiatan ekonomi dengan pembagian keuntungan atau

kerugian sesuai nisbah yang disepakati.7

Musyarakah yaitu pembiayaan kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk

suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana

dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko ditanggung bersama sesuai

dengan kesepakatan.8

Dalam meningkatkan efektifitas bisnisnya, lembaga keuangan syariah

biasanya memiliki beragam jenis pembiayaan yang salah satunya adalah

pembiayaan musyarakah. Musyarakah merupakan akad kerjasama antara pemilik

modal yang mencampurkan modal mereka dengan tujuan mencari keuntungan.

Dalam musyarakah, para mitra sama-sama menyediakan modal untuk membiayai

suatu usaha tertentu dan bekerja sama mengelola usaha tersebut. Modal yang ada

harus digunakan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama

6 Zainul Arifin, Bagaimana Memahami Bank Syariah: Lingkup, Peluang, tantangan dan

Prospek: 2000, Dikutip oleh Amir Machmud dan H. Rukmana Bank Syariah (Jakarta: PT Gelora

Aksara Pratama, 2010), h. 28-29 7 Sunarto Zulkifli, Perbankan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003), h. 51 8

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2006) cet. 3 h. 102

Page 16: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

4

sehingga tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi atau dipinjamkan pada

pihak lain tanpa seizin mitra yang lainnya.9

Secara teknis, mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak di

mana pihak pertama (shahibul mal) menyediakan seluruh modal (100%),

sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara

mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,

sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan

akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena

kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas

kerugian tersebut.10

Dalam dunia perbankan, khususnya dalam hal pembiayaan yang dilakukan

kepada nasabah pasti terdapat berbagai kendala dan masalah yang dihadapi.

Hambatan atau kendala tersebut merupakan sebuah konsekuensi logis yang akan

dihadapi sebuah organisasi, termasuk perbankan dalam mencapai suatu tujuan.

Bank, sebagaimana lembaga keuangan atau perusahaan umumnya dalam

menjalankan kegiatan guna mendapatkan hasil usaha (return) selalu dihadapkan

kepada risiko. Risiko yang mungkin dikelola sebagaimana mestinya. Untuk itu,

bank harus mengerti dan mengenal risiko-risiko yang mungkin timbul dalam

melaksanakan kegiatan usahanya.11

Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup

identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam

kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan. Manajemen risiko berkaitan erat

dengan fungsi perusahaan lainnya (yaitu dengan fungsi: akunting, keuangan,

marketing, produk personalia. (Engeenering dan maintenance), karena bagian-

bagian itu ada yang menciptakan risiko dan ada yang menjalankan sebagai fungsi

manajemen risiko.

9

Sri Nurhayati & Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat,

2011), cet. Ke-2, h. 142 10

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta: Gema

Insani, 2007), h. 95 11

Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan Dalam Konteks Kesepakatan Basel

dasn Peraturan Bank Indonesia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h.6

Page 17: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

5

Manajemen risiko merupakan suatu cara, metode, atau ilmu pengetahuan

yang mempelajari berbagai jenis risiko, bagaimana itu terjadi dan mengelola

risiko tersebut dengan tujuan agar terhindar dari kerugian.12

Risiko dalam sudut

pandang bank didefinisikan sebagai peluang dari kemungkinan terjadinya situasi

yang memburuk (bad out com). Definisi ini mengandung pengertian bahwa risk

hanya berkaitan dengan situasi dimana suatu negatif out come dapat setiap saat

terjadi dan bahwa kemungkinan atas terjadinya kejadian itu dapat diperkirakan.

Industri perbankan merupakan industri terdepan dalam penerapan manajemen

risiko. Dapat dikatakan industri inilah yang melahirkan konsep manajemen risiko

untuk kemudian diadopsi dan diterapkan pada industri lain.13

Untuk menghindari kredit macet atau wanprestasi dari pembiayaan

musyarakah dan mudharabah maka bank tersebut harus mempunyai manajemen

risiko yang baik. Untuk mengantisipasi berbagai risiko tersebut, maka diperlukan

adanya suatu pengelolaan risiko atau sering disebut sebagai manajemen risiko.

Manajemen risiko akhir-akhir ini menjadi bagian pertimbangan dari bisnis yang

tidak dapat dihindarkan.

Peranan manajemen risiko sebagai partner dari unit bisnis dalam mencapai

target usaha bank menjadi semakin penting, dimana bisnis bank dijalankan dalam

koridor risiko yang tetap terkendali. Penerapan manajemen risiko yang tertib pada

setiap bank pada akhirnya akan membantu proses penciptaan industri perbankan

yang semakin sehat. Lingkungan internal dan eksternal perbankan yang

berkembang pesat disertai dengan risiko kegiatan usaha bank yang semakin

kompleks, menuntut bank menerapkan manajemen risiko secara disiplin dan

konsisten.14

BPR Syariah yang memiliki kontribusi cukup besar bagi perekonomian

masyarakat Indonesia, khususnya pada usaha mikro, kecil dan menengah

menjadikan BPR Syariah mendapatkan kemajuan yang cukup signifikan pada segi

12 Syarfi Ayat, Manajemen Risiko, (Jakarta: Gema Akastri, 2003), h.1 13 Fahmi Basyaib, Manajemen Risiko, (Jakarta: PT.a Raja Grafindo, 2007) h. 1-2 14

Ikatan Bankir Indonesia, Manajemen Risiko 1: Mengidentifikasi Risiko Pasar,

Operasional, dan Kredit Bank, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012), h. 26

Page 18: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

6

pendanaannya. Produk funding (seperti tabungan dan deposito) merupakan salah

satu yang digunakan oleh BPR Syariah sebagai penunjang prestasi dalam

penyaluran dana seperti pembiayaan musyarakah dan pembiayaan mudharabah

yang disalurkan ke masyarakat dengan sistem bagi hasil. Sehingga penulis tertarik

untuk melakukan penelitian pada BPRS yang memang betul-betul merealisasikan

dananya pada sektor riil.

Tabel 1. Laporan neraca BPRS HIK per Desember 2013-Desember 2016

(dalam ribuan rupiah)

PEMBIAYAAN DES 2013 DES 2014 DES 2015 DES 2016

MUSYARAKAH 122.006.348 160.107.126 185,392,234 203.890.248

MUDHARABAH 665.000 665.000 950.000 950.000

Tabel 2. Perhitungan Rasio Non Perfoming Financing (NPF) Pembiayaan

Musyarakah per Desember 2013-Desember 2016 (dalam ribuan rupiah)

PEMBIAYAAN

TAHUN

PEMBIAYAAN

TOTAL PEMBIAYAAN

NPF

(KL)

(D)

(M)

MUSYARAKAH

2013

-

-

6,063,635

122,671,348

0,5%

2014

-

4,500

7,054,736

160,107,126

0,4%

2015

-

33,267

8,479,825

185,392,234

0,2%

2016

4,471,968

1,428,429

68,094,397

203,890,248

36%

Page 19: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

7

Tabel 3. Perhitungan Rasio Non Perfoming Financing (NPF) Pembiayaan

Mudharabah per Desember 2013-Desember 2016 (dalam ribuan rupiah)

PEMBIAYAAN

TAHUN PEMBIAYAAN TOTAL

PEMBIAYAAN

NPF (KL) (D) (M)

MUDHARABAH

2013

-

-

-

665,000

-

2014

-

-

-

665,000

-

2015

-

-

-

950,000

-

2016

-

-

450,000

950,000

0,47%

Dari tabel diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa pembiayaan musyarakah

yang paling besar pada tahun 2016, sedangkan pembiayaan mudharabah lebih

kecil dibanding pembiayaan musyarakah. Ini adalah bukti pembiayaan

musyarakah yang paling banyak diminati atau banyak yang menggunakan

pembiayaan ini, sedangkan pembiayaan mudharabah selalu lebih kecil jauh

dibandingkan dengan pembiayaan musyarakah. Ada kemungkinan pembiayaan

mudharabah mengalami tingkat pembiayaan macet yang lebih besar dari pada

pembiayaan musyarakah, ada pun risiko dari pihak nasabah yang menggunakan

dana itu bukan seperti yang disebut dalam kontrak.

Dilihat dari data Laporan Keuangan Publikasi Triwulan BPRS Harta Insan

Karimah Ciledug pada bulan Desember tahun 2016 terdapat pembiayaan

musyarakah yang Kurang Lancar (KL) sebesar Rp 4.471.968, Diragukan (D)

sebesar Rp 1.428.429, dan Macet (M) sebesar Rp 68.094.397 maka dari data

diatas bahwa di BPRS Harta Insan Karimah banyak yang menggunakan

pembiayaan ini akan tetapi tidak lepas dari risiko, pembiayaan musyarakah masih

tinggi tingkat risiko nya. Nilai tertinggi pada pembiayaan musyarakah yang macet

yaitu mencapai Rp 68.094.397. Dan diperoleh Rasio Non Perfoming Financing

(NPF) dari pembiayaan tersebut sebesar 24,98% ini menunjukkan angka

pembiayaan berisiko tinggi.

Page 20: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

8

Dalam penelitian ini, penganalisaan manajemen risiko yang akan diterapkan

adalah dengan analisis matrik SWOT yang merupakan alat ukur untuk

mencocokkan strategi yang penting sehingga dapat membantu pihak BPRS

mengembangkan empat tipe strategi : SO (Kekuatan dan Peluang), WO

(kelemahan dan peluang), WT (Kelemahan dan Ancaman) dan ST (Kekuatan dan

Ancaman).15

Dari uraian tersebut penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam serta

menganalisis manajemen risiko pembiayaan berakad musyarakah dengan

pembiayaan berakad mudharabah apakah sama-sama mempunyai tingkat risiko

yang sama atau salah satu nya ada yang lebih besar pada BPRS HIK, oleh karena

itu penulis mengadakan kajian khusus dalam skripsi dengan judul :

“MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN

MUDHARABAH PADA BPRS HARTA INSAN KARIMAH CILEDUG

PERSPEKTIF ANALISIS SWOT”

B. Identifikasi Masalah

Ada beberapa identifikasi masalah dalam penelitian ini, peneliti

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Tingkat NPF (Net Perfoming Financing) atau kredit macet pada BPRS

Harta Insan Karimah sangat tinggi.

2. Strategi manajemen risiko yang digunakan BPRS belum maksimal yang

mengakibatkan tingkat NPF tinggi dan berpengaruh pada pembiyaan

bermasalah.

3. Dikarenakan banyak pembiayaan bermasalah perlu adanya identifikasi

pada faktor yang menentukan Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan

Ancaman pada BPRS Harta Insan Karimah Ciledug dengan menggunakan

analisis SWOT.

15 David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10, Penerjemah Ichsan Setyo

Budi(Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 284

Page 21: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

9

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penulisan karya tulis ini, sebagai berikut:

1. Manajemen risiko dibatasi pada proses pengelolaan risiko yang mencakup

identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam

kelangsungan usaha atau aktifitas perusahaan

2. Pembiayaan musyarakah dibatasi pada akad musyarakah tercipta dengan cara

kesepakatan di mana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari

mereka memberikan modal bersama, lalu mereka pun sepakat berbagi

keuntungan dan kerugian.

3. Pembiayaan mudharabah dibatasi pada bentuk kerja sama antara dua pihak

atau lebih pihak di mana pemilik modal (shahibul mal) mempercayakan

sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan satu perjanjian

pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam paduan

kontribusi 100% modal kas dari shohibul mal dan keahlian dari mudharib.16

4. Objek penelitian hanya di BPRS Harta Insan Karimah yang beralamat di Jl.

Ciledug Raya Np. 88D, Cipadu Larangan Tangerang 15155

5. Data yang diteliti dibatasi pada Desember 2013 s/d Desember 2016 karena

data-data pada kurun waktu tersebut termasuk lengkap

2. Perumusan Masalah

Selanjutnya untuk mempermudah pembahasan, maka penulis memberikan

beberapa perumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi pembiayaan dengan akad musyarakah dan

mudharabah di BPRS Harta Insan Karimah Ciledug?

2. Bagaimana implementasi manajemen risiko pada pembiayaan akad

musyarakah dan mudharabah di BPRS Harta Insan Karimah Ciledug?

3. Bagaimana dampak implementasi manajemen risiko pada pembiayaan akad

musyarakah dan mudharabah dengan analisis SWOT?

16 Ir. Adiwarman A. Karim, “Bank Islam (Analisis Fiqh dan Keuangan). Jakarta: PT

Rajagrafindo. h. 103

Page 22: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarlan dari pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan di atas,

maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Menganalisis strategi yang diterapkan BPRS Harta Insan Karimah dalam

pengelolaan risiko pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah.

2. Membandingkan manajemen risiko pembiayaan akad musyarakah dengan

akad mudharabah pada BPRS Harta Insan Karimah.

3. Mengidentifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman manajemen

risiko BPRS Harta Insan Karimah dengan melakukan analisis SWOT.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi

bagi pihak-pihak terkait, diantaranya dalah sebagai berikut:

a. Bagi dunia akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan

sebagai bahan pertimbangan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu

pengetahuan bagi masyarakat luas mengenai bagaimana perbandingan

manajemen risiko pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah pada BPRS

Harta Insan Karimah sehingga masyarakat dapat terbantu mengetahui

risiko mana yang lebih kecil diantara pembiayaan Musyarakah dan

Mudharabah.

E. Sistematika Penulisan

Adapun tehnik penulisan dalam skripsi ini adalah menggunakan buku “

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta ”. penulis menyusun lima bab uraian, dimana setiap bab memiliki sub-sub

untuk melengkapi penulisan sebagai berikut :

BAB I, merupakan bagian pendahuluan yang dijadikan sebagai acuan

pembahasan bab-bab berikutnya dan sekaligus mencerminkan isi global skripsi

yang berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

Page 23: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

11

masalah, rumusan masalah, tujuan enelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian, kerangka teori dan konsep, review studi terdahulu, serta sistematika

penulisan.

BAB II, pada bab ini akan dipaparkan mengenai teori dasar dari

penelitian. Pemaparan ini dimaksud untuk memberitahu pembaca bahwa

penelitian ini memiliki landasan awal. Sehingga pembaca mengetahui landasan

teori penelitian ini. Landasan teori berisi tentang manajemen risiko, pembiayaan

musyarakah, pembiayaan mudharabah dan analisis SWOT.

BAB III, dalam bab ini penulis akan memaparkan tentang gambaran

umum dari objek penelitian yaitu, sejarah berdirinya, profil umum, visi dan misi,

produk-produknya, stuktur organisasi.

BAB IV, dalam bab ini penulis akan memaparkan seluruh hasil yang

berkaitan dengan penelitian. Penulis akan memberikan berbagai macam jawaban

dari pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah.

BAB V, merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan dari

rangkaian pembahasan dan beberapa saran dari bab sebelumnya yang kemudian

diakhiri dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 24: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

12

BAB II

LANDASAN TEORI

TENTANG MANAJEMEN RISIKO, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH,

PEMBIAYAAN MUDHARABAH, DAN ANALISIS SWOT

A. Kerangka Teori dan Konsep

1. Pengertian Risiko

Risiko merupakan suatu ancaman atau kemungkinan suatu

tindakan/kejadian yang menimbulkan dampak yang berlawanan dengan

tujuan yang ingin dicapai.1

Risiko dalam konteks perbankan adalah suatu

kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan (anticipated) maupun yang

tidak diperkirakan (unticipated) yang berdampak negatif terhadap pendapatan

dan permodalan bank.2

Risiko pembiayaan adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak

lawan (counterparty) memenuhi kewajiban. Risiko pembiayaan dapat

bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti pembiayaan

(penyediaan dana), treasury dan investasi, dan pembiayaan perdagangan yang

tercatat dalan banking book maupun trading book.3

2. Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen risiko merupakan proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol

keuangan dari risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah

perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian

pada perusahaan. Manajemen risiko juga nerupakan cara dalam

mengorganisasikan suatu risiko yang akan dihadapi, baik sudah diketahui

maupun yang belum diketahui atau yang tidak terpikirkan, yaitu dengan

memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek

1 Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan (Jakarta: PT. Rajawali Press, 2008), h.4 2

Veithzal Rivai, Bank and Financial Institution Management Conventional and Sharia System

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 793 3

Veithzal Rivai, Islamic Finance Management: Teori, Konsep dan Aplikasi: Pandusn Praktis

untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi dan Mahasiswa (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008) h. 633

Page 25: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

13

negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko

tertentu. Manajemen risiko juga bisa disebut suatu pendekatan terstruktur

dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman. Oleh

karena itu, melalui manajemen risiko, kerugian yang ditimbulkan dari

ketidakpastian dapat dikurangi, bahkan dihilangkan.4

Manajemen risiko merupakan metode yang tersusun secara logis dan

sistematis dari suatu rangkaian kegiatan, seperti penetapan konteks,

identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, serta komunikasi risiko. Proses

ini dapat diterapkan pada semua tingkatan kegiatan, jabatan, proyek, produk,

ataupun aset. Manajemen risiko dapat memberikan manfaat optimal jika

diterapkan sejak awal kegiatan. Sekalipun demikian, manajemen risiko sering

dilakukan pada tahap pelaksanaan ataupun operasional kegiatan. Tujuan

manajemen risiko adalah minimalisasi kerugian dan meningkatkan

kesempatan ataupun peluang. Pada dasarnya, manajemen risiko bersifat

pencegahan terhadap terjadinya kerugian ataupun “accident”.5

4 Setia Mulyawan, Manajemen Risiko (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), cet. Ke-1, h. 45-46 5

Setia Mulyawan, Manajemen Risiko, h. 46

Page 26: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

14

Kerangka Konsep

Melakukan Analisis Manajemen Risiko

Akad Pembiayaan Musyarakah dan

Mudharabah melalui wawancara langsung

dengan pihak pembiayaan

Strategi Penyelesaian Risiko pembiayaan

musyarakah dan mudharabah

Analisis SWOT

Kesimpulan dan saran

B. Kajian Teoretis Tentang Manajemen Risiko

1. Pengertian Risiko

Risiko adalah ketidakpastian yang telah diketahui tingkat probabilitas

kepastiannya. Bank yang memiliki ukuran dan kompleksitas usaha yang tinggi

wajib menerapkan manajemen risiko untuk seluruh jenis risiko. Bank yang tidak

memiliki ukuran dan kompleksitas usaha yang tinggi wajib menerapkan

manajemen risiko sekurang-kurangnya untuk 4 (empat) jenis risiko.

Risiko dapat diartikan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau

kehancuran. Lebih luas risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya

hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari keinginan. Risiko berhubungan

Page 27: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

15

dengan ketidakpastian (uncertainly)6, ini terjadi oleh karena kurang atau tidak

tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.

Fokus manajemen risiko adalah mengenal dengan pasti risiko dan mengambil

tindakan yang tepat untuk mencegah makin besarnya risiko yang dapat diterima.

Hal ini berkaitan dengan risk event yang terjadi dalam sebuah aktivitas, yaitu

peristiwa yang menyebabkan timbulnya risiko bank dari kejadian internal maupun

eksternal. Kejadian internal yang dimaksud adalah kejadian yang bersumber dari

dalam institusi itu sendiri, seperti kesalahan sistem manusia dan kesalahan

prosedur. Kejadian internal pada dasarnya bisa dicegah agar tidak terjadi.

Sebaliknya, kejadian eksternal adalah kejadian yang bersumber dari luar dan tidak

mungkin dapat dihindari.7

C. Jenis-jenis Risiko

Keragaman jenis risiko menyebabkan sulitnya mengidentifikasi seluruh risiko

dalam perusahaan, apalagi mengklarifikasinya. Manajemen risiko yang dianggap

paling maju adalah pada industri perbankan. Banyak teori yang tersedia untuk

mendefinisikan jenis-jenis risiko dalam menjalankan bisnis perbankan.

Pemahaman umum mengenai masing-masing kategori risiko sangat penting

sehingga para manager, pelaksanaan (Risk Taker), dan bagian pengawasan dapat

berdiskusi tentang masalah-masalah umum yang secara alami terjadi dari berbagai

eksposur risiko.8

Risiko itu sendiri tidak harus selalu dihindari pada semua

keadaan, namun semestinya dikelola secara baik tanpa harus mengurangi hasil

yang ingin dicapai. Risiko yang dikelola secara tepat dapat memberikan manfaat

kepada bank dalam menghasilkan laba yang atraktif. Agar manfaat tersebut dapat

terwujud, para pengambil keputusan harus mengerti tentang risiko dan

pengolalaannya.

6 Hinsa Siahaan, Manajemen Risiko Konsep, Kasus, dan Implementasi, (Jakarta: PT Elex

Media Komputindo, 2007), h. 1 7

Ferry N. Indroes & Sugiarto, Manajemen Risiko Perbankan-Pemahaman Pendekatan

Pilar Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2008), h. 8 8

Ferry N Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar Kesepakata Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia, h. 21

Page 28: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

16

Risiko yang dihadapi oleh bank dapat dikelompokkan menjadi dua jenis,

yaitu risiko financial dan nonfinancial. Risiko financial selanjutnya dibagi

mmenjadi risiko pasar dan risiko kredit, sedangkan risiko nonfinancial

diantaranya risiko operasional, risiko regulator, dan risiko hukum.9

Kejadian

risiko merupakan kejadian yang memunculkan peluang kerugian atau peluang

terjadinya hasil yang tidak diinginkan. Sementara itu, kerugian memiliki arti

kerugian yang diakibatkan kejadian risiko secara langsung maupun tidak

langsung. Kerugian itu sendiri dapat berupa kerugian financial maupun kerugian

nonfinancial.

Jenis-jenis risiko yang dihadapi bank adalah sebagai berikut10

:

a. Risiko Kredit

Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian sehubungan dengan pihak

peminjam tidak dapat atau tidak mau memenuhi kewajiban untuk membayar

kembali dana yang dipinjamnya secara penuh pada saat jatuh tempo atau

sesudahnya. Risiko kredit bagi perbankan merupakan risiko yang paling penting

dan dominan. Lain halnya dengan perusahaan bukan bank, apalagi bukan lembaga

keuangan. “risiko kredit adalah risiko ketika debitur atau nasabah secara kredit

tidak dapat membayar utang dan memenuhi kewajiban seperti yang tertuang

dalam kesepakatan.11

Risiko kredit bisa muncul dalam banking book dan trading book bank.12

Dalam banking book, risiko kredit muncul pada saat nasabah gagal memenuhi

kewajiban untuk membayar utangnya secara penuh pada saat waktu yang telah

disepakati. Adapun risiko kredit dalam trading book, juga muncul akibat

ketidakmampuan atau ketidakmauan nasabah untuk memenuhi kewajiban yang

tertuang dalam kontrak.

9 Tariqullah Khan, Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 11 10

Ferry N Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar

Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia, h. 54-55 11

Bramantyo Djohanaputro, Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi, (Jakarta: PPM,

2006), h. 36 12

Ikhwab Abidin Basri, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah, h. 12

Page 29: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

17

b. Risiko Pasar

Risiko pasar didefinisikan sebagai risiko kerugian pada posisi neraca serta

pencatatan tagihan dan kewajiban diluar neraca (on-and off-balance sheet) yang

timbul dari pergerakan harga pasar (market princes). Risiko pasar melekat pada

instumen dan asset yang diperdagangkan.

Risiko pasar bisa muncul dari sumber-sumber mikro maupun makro. Risiko

pasar sistematik merupakan hasil dari seluruh perubahan harga dan kebijakan

dalam perekonomian. Sedangkan risikopasar non sistematik muncul ketika harga

asset atau instrumen yang spesifik mengalami perubahan akibat suatu peristiwa

yang mempengaruhi instrumen dan asset.

c. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah konsep yang tidak terdefinisikan dengan jelas,

risiko ini bisa muncul akibat kesalahan dan kecelakaan yang bersifat manusiawi

ataupun tekhnis. Ini merupakan risiko kerugian yang secara langsung maupun

tidak langsung dihasilkan oleh ketidakcukupan atau kegagalan proses internal,

faktor manusia, teknologi atau akibat faktor-faktor eksternal.

d. Risiko Likuiditas

Risiko yang antara lain disebabkan oleh bank tidak mampu memenuhi

kewajibannya yang telah jatuh tempo. Jika suatu bank memiliki model bisnis yang

lebih rumit, biasanya sejalan dengan skala usaha yang semakin besae dari bank

yang dimaksud, maka Bank Indonesia akan meminta bank tersebut untuk

mengatur: risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategi, dan risiko kepatuhan.

e. Risiko Hukum

Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, kelemahan

aspek yuridis antara lain disebabkan oleh adanya tuntutan hukum, ketiadaan

peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti

tidak dipenuhinya syarat sahnya suatu kontrak.

Risiko hukum berhubungan dengan risiko tidak terlaksananya kontrak. Risiko

hukum terkait dengan masalah undang-undang legislasi, dan regulasi yang dapat

memengaruhi pemenuhan kontrak atau transaksi. Risiko hukum bisa datang dari

faktor eksternal (seperti regulasi yang memengaruhi aktifitas bisnis tertentu)

Page 30: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

18

ataupun faktor internal, yaitu terkait dengan manajemen atau pegawai bank

(seperti penyelewengan, pelanggaran hukum dan regulasi, dan lain-lain). Risiko

hukum bisa juga dikategorikan sebagai bagian dari risiko operasional (BCBS,

2001a). Adapun risiko regulator muncul akibat adanya perubahan kerangka

regulasi di suatu negara.13

f. Risiko Strategi

Risiko strategi adalah risiko yang terkait dengan keputusan bisnis jangka

panjang yang dibuat oleh senior yang terkait dengan keputusan bisnis jangka

panjang yang dibuat oleh senior bank. Risiko ini dapat juga dikaitkan dengan

implementasi dari strategi-strategi mereka.

g. Risiko Reputasional

Risiko reputasional (reputational risk) adalah risiko kerusakan potensial pada

suatu perusahaan yang dihasilkan oleh opini publik yang negatif.

h. Risiko Kepatuhan

Risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan

peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

Setiap kegiatan pembiayaan pasti menyimpan risiko, diantaranya risiko

likuiditas yang terjadi apabila ada penarikan besar yang dilakukan oleh mitra

pembiayaan dalam jangka waktu tertentu; risiko operasional yang terkait dengan

human error dan teknologi; risiko hukum yang terjadi apabila pembiayaan

bermasalah membutuhkan penyelesaian dengan jalur hukum; risiko reputasi yang

terjadi apabila kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan mikro tidak

melakukan perencanaan secara matang; dan yang paling sering terjadi risiko

pembiayaan yang terjadi apabila lembaga keuangan mikro tidak dapat

menganalisis pembiayaan.14

Lain halnya dengan manajemen risiko perbankan syariah. Perbankan syariah

memiliki keunikan tersendiri dalam pengelola risiko, perbankan syariah tidak

hanya tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan

13 Ikhwan Abidin Basri, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah, h. 14 14

Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h. 51

Page 31: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

19

Bank Indonesia tetapu juga harus tunduk oleh peraturan fiqh muamalat, dalam hal

ini diatur dalam peraturan Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI).

D. Manajemen Risiko Pembiayaan Musyarakah

Pemahaman tentang manajemen risiko pembiayaan akan dapat dipahami,

apabila terlebih dahulu memahami definisi dari masing-masing kata yang terkait

di dalamnya, yaitu manajemen, risiko, dan pembiayaan. Menurut Kamus

Manajemen, arti manajemen ialah proses menggerakkan tenaga manusia, modal,

dan peralatan lainnya secara terpadu untuk mencapai sasaran atau tujuan

tertentu.15

Manajemen dalam artian mengatur segala sesuatu yang dilakukan dengan

baik, tepat dan tuntas merupakan hal yang disyariatkan ajaran islam.16

manajemen

risiko didefinisikan sebagai “suatu metode logis dan sistematik dalam identifikasi,

kuantifikasi, ,menentukan sikap, menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan

pelaporan risiko yang berlangsung pada setiap aktivitas atau proses”. 17

Manajemen risiko berkaitan erat ddengan fungsi perusahaan lainnya (yaitu

dengan fungsi: akunting, keuangan, marketing, produksi, personalia, emgineering

dan maintenance), karena bagian-bagian itu ada yang menciptakan risiko dan ada

yang menjalankan sebagian fungsi manajemen risiko.18

Pembiayaan oleh Vithzal Rifai diartiakan sebagai kepercayaan (trust), berarti

lembaga pembiayaan selaku shahibul mal manaruh kepercayaan kepada seseorang

untuk melaksanakan amanah yang diberikan.19

Risiko pembiayaan adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kegagalan

counterparty dalam memenuhi kewajibannya. Dalam bank syariah, risiko

pembiayaan mencakup risiko terkait produk dan risiko terkait pembiayaan

15 B. N Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 2003), h. 155 16

Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta:

Gema Insani, 2003), h. 1 17

Ferry N. Indroes & sugiarto, Manajemen Risiko Perbankan-Pemahaman Pendekatan

Pilar Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaanya di Indonesia, h. 5 18 Drs. Herman Darmawi, Manajemen Risiko, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h. 7 19

Veithzal Rifai, dkk. Islamic Management. (Jakarta: Rajawali Press, 2008), h. 3

Page 32: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

20

korporasi.20

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa risiko pembiayaan

adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian atau kegagalan dalam

membayar cicilan pokok maupun porsi keuntungan. Setiap bisnis sudah pasti akan

berhadapan dengan berbagai risiko sehingga tidak ada suatu bisnis yang tidak ada

risiko, dan disinilah peran perusahaan untuk memperkecil atau bahkan

menghindari risiko dengan berbagai rambu yang dipersiapkan sebelumnya.

Risiko kredit/risiko pembiayaan adalah risiko dari kemungkinan terjadinya

kerugian bank sebagai akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan

bank kepada debitur maupun lawan transaksi (counterparty) lainnya. Dalam

mengendalikan risiko kredit, bank dapat menerapkan sejumlah teknik dan

kebijakan yang berbeda-beda. Hal ini ditujukan untuk menekan serendah mungkin

kemungkinan atau konsekuensi dari terjadinya kerugian akibat gagal kredit (credit

loss).21

Meskipun unsur pokok dari manajemen risiko meliputi identifikasi,

mengukur, memonitor dan mengelola berbagai eksposur risiko, namun semua

sistem yang jelas.22

Keseluruhan proses manajemen risiko ini harus meliputi

seluruh departemen atau divisi kerja dalam lembaga sehingga terciptanya budaya

manajemen risiko.

Musyarakah dari kata syirkah disebut juga syirkah yang artinya akad

kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatau usaha tertentu dimana masing-

masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi kontribusi

dana atau kesepakatan bersama.23

Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja

sama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara bersama-sama.

Semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih di mana mereka secara

20

Adiwarman Karim, Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2013), h. 260-261 21

Masyhud Ali, Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi

Tantangan Globalisasi Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 27-28 22

Ikhwan Abidin Basri, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2008), cet pertama, h. 17 23

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 90

Page 33: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

21

bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud

maupun tidak berwujud.

1. Dasar Hukum Pembiayaan Musyarakah

Sejak jaman Rasulullah sampai jaman modern ini praktek akad musyarakah

berdasarkan Al-Qur’an dan as-Sunah sebagai rujukan. Jadi pelaksanaannya tidak

bertentangan dengan syariat islam. Di dalam A-Qur’an dan As-Sunah sudah

diterangkan tentang kegiatan bermuamalah.

a. Al-Qur’an :

..

“... maka mereka berserikat pada sepertiga...”(Q.S. An-Nisa: 12).24

“ dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu

sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yanglain kecuali orang

yangberiman dan mengerjakan amal saleh.”(Q.S. Shaad: 24).25

Kedua ayat di atas menunjukkan perkenan dan pengakuan Allah SWT akan

adanya perserikatan dalam kepemilikan harta. Hanya saja dalam surah An-Nisa:

12 perkongsian terjadi secara otomatis (jabr) karena waris, sedangkan dalam

surah Shaad: 24 terjadi atas dasar akad (ikhtiyari).26

24 Al-Qur’an Surat An-Nisa: 12 25 Al-Qur’an Surat Shaad: 24 26

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2007), h. 91

Page 34: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

22

b. Hadist :

عه أ بى هر ير ة ر فعه قا : ل إ ن هللا يقى ل أ وا ثا نث ا نشر يكيه ام نم يخه أ حد هما صا حبه فإ ذ ا اخ وه

خر جت مه بيىهما .

Dari Abu Hurairah, dia memarfu’kan hadis ini pada Nabi, bahwa Allah

berfirman: “ Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah

satu pihak tidak mengkhianati pihak lain. Dan jika salah satu berkhianat maka

Aku keluar dari perserikatan mereka.” (HR. Abu Daud, dalam kitab Al-Buyu no.

3385).

Dari hadist di atas menunjukkan kecintaan Allah kepada hamba-hamba-Nya

yang melakukan perkongsian selama saling menjunjung kebersamaan dan

menjauhi pengkhianatan.

E. Manajemen Risiko Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak dimana

pemilik modal (shohibul maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola

(mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini

menegaskan kerja sama dalam perpaduan kontribusi 100% modal kas dari

shohibul maal dan keahlian mudharib.

Dalam pembiayaan mudharabah (bagi hasil) ada beberapa hal yang perlu

dipethatikan oleh kedua belah pihk, yaitu: (1) nisbah bagi hasil yang disepakati;

dan (2) tingkat keuntungan aktual bisnis yang didapat. Oleh karena itu, bank

sebagai pihak yang memiliki dana akan melakukan perhitungan nisbah yang akan

dijadikan kesepakatan pembagian pendapatan.27

1. Dasar Hukum Pembiayaan Mudharabah

Secara umum, dasar mudharabah adalah lebih mencerminkan menganjurkan

kegiatan usaha. Hal ini kita bisa melihat dalam Al-Qur’an dan hadist di bawah ini:

27

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2005), h. 109-110

Page 35: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

23

a. Al-Qur’an

“ Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi;

dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu

beruntung.” (Q.S. Jumu’ah: 10).28

Ayat di atas menyatakan “ lalu apabila telah ditunaikan shalat, maka jika

kamu mau, maka bertebarlah kamu di muka bumi untuk tujuan apapun yang

dibenarkan Allah, karena karunia Allah sangat banyak dan tidak mungkin kamu

dapat mengambil seluruhnya, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya jangan

sampai kesungguhan kamu mencari karunia-Nya itu melengahkan kamu.

Berdzikirlah dari saat ke saat dan di setiap tempat dengan hati atau bersama lidah

kamu supaya kamu beruntung memperoleh apa yang kamu dambakan.”29

“ Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang

kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang

tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian

kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu

28 Al-Qur’an Surat Al-Jumu’ah: 10 29

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Volume 14, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 230

Page 36: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

24

menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah

Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan

barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang

yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

(Q.S. Al-Baqarah: 283).30

b. Hadist :

عه صهيب قال : رسىالهلل صهي هللا عهيه وسهم : ثال ث فيهه ا نبر كت , ا نبيح إ نى أ جم , و ا نمقا ر ضت ,

و أ الخط ا نبر با نشعي, ر نهبيت ال نهبيع

Ada tiga hal yang mengandung berkah : “ jual beli tidak secara tunai,

muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk

keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah, dalam kitab At-

tijarah no. 2289).

Dengan demikian, ayat-ayat tersebut yang menjadikan dasar hukum kedua

belah pihak dalam melaksanakan kerjasama usaha menggunakan akad

musyarakah dan akad mudharabah.

Risiko yang terdapat dalam mudharabah, terutama pada penerapannya dalam

pembiayaan, terutama pada penerapannya dalam pembiayaan, relatif tinggi, yaitu

sebagai berikut.31

a. Side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebut

dalam kontrak.

b. Lalai dan kesalahan yang disengaja.

c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah, bila nasabahnya tidak jujur.

Perbedaan yang esensial dari musyarakah dan mudharabah terletak pada

besarnya kontribusi atas manajemen dan keuangan atau salah satu di antara itu.

Dalam mudharabah, modal hanya berasal dari satu pihak, sedangkan dalam

musyarakah modal berasal dari dua pihak atau lebih.

30 Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 283 31

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), h. 98

Page 37: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

25

F. BPRS

Sebelumnya disebut sebagai Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)

disebut juga Bank At-Tamwil as-Sya’bi al-islami, yaitu bank yang melakukan

kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatan usahanya tidak memberikan jasa dalan lalu lintaspembayaran. Undang-

undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah mendefinisikan Bank

Perkreditan Rakyat Syariah sebagai Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.32

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam

kegiatannya berdasarkan prinsip syariah dan tidak memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran.33

1. Karakteristik BPRS

Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan berupa tabungan

wadi’ah atau akad lain dan investasi berupa deposito atau tabungan berdasarkan

akad mudharabah/akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

a. Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan bagi hasil

berdasarkan akad mudharabah atau musyarakah, pembiayaan bedasarkan

akad murabahah, salam, istishna, qardh, dan ijarah.

b. Menempatkan dana pada Bank syariah lain dalam bentuk titipan berdasarkan

akad wadi’ah atau investasi berdasarkan akad mudharabah dan atau akad lain

yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

c. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan

nasabah melalui rekening Bank pembiayaan rakyat syariah yang ada di Bank

Umum Syariah, konvensional, dan UUS.

d. Menyediakan produk atau melalkukan kegiatan usaha bank syariah lainnya

yang sesuai dengan prinsip syariah berdasarkan persetujuan BI.

2. Prinsip BPRS34

32 Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, (Jakarta: PT Gramedia Pusta

Utama, 2010 ), h. 149 33

Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah: Konsep dan Implementasi PSAK Syariah (Yogyakarta: P3EI Press, 2008), h. 49

34 Kasmir, Pemasaran Bank (Edisi Revisi, Cet ke-4), (Jakarta: Kencana 2010), h. 21

Page 38: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

26

a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah).

b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (Musyarakah).

c. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (Murabahah).

d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (Ijarah).

e. Dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa

dari pihak bank oleh pihak lain (Ijarah wa iqtina).

3. Larangan bagi BPRS35

a. Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah.

b. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.

c. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, kecuali penukaran uang asing

dengan izin Bank Indonesia.

d. Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran

produk Asuransi Syariah.

e. Melakukan penyertaan modal, kecuali pada lembaga yang dibentuk untuk

menanggulangi kesulitan likuiditas BPRS.

f. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing kecuali penukaran uang asing

dengan izin BI

Bagi BPR Syariah dalam penentuan harga produknya sangat berbeda dengan

BPR berdasarkan prinsip konvensional. BPR berdasarkan prinsip syariah adalah

aturan perjanjian berdasarkan hukum islam anatara bank dengan pihak lain untuk

menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.

G. Analisis SWOT

1. Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan

2013.

35 Statistik Perbankan Indonesia (Indonesia Banking Statistics). Vol: 11 No.2 Januari

Page 39: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

27

misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan

strategi (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan

(kekuatan,kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal

ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling popular untuk analissi

situasi adalah Analisis SWOT.36

Analisis SWOT adalah analisis internal maupun eksternal suatu perusahaan

yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan

program kerja. Analisis SWOT meliputi elemen internal yaitu kekuatan dan

kelemahan dan elemen eksternal yaitu peluang dan ancaman. Keempat elemen

dari analisis SWOT tersebut merupakan penjabaran dari manajemen strategi.

Manajemen strategi gaya baru (modern) ukurannya dilihat dari produktivitas

termasuk kualitiasnya dan kemampuan memberikan pelayanan berkualitas secara

berkesinambungan.37

Analisis dalam penelitian ini menggunakan matrik SWOT

dan tujuan dari penelitian itu sendiri yaitu untuk mengetahui strategi manajemen

risiko pembiayaan musyrakah dan mudharabh BPRS Harta Insan Karimah dalam

meminimalisir pembiayaan bermasalah.

Dari pengertian SWOT tersebut akan dijelaskan satu persatu yaitu :

a. Kekuatan (Strength), yaitu kekuatan apa saja yang dimiliki BPRS.

Dengan mengetahui kekuatan, BPRS dapat dikembangkan menjadi lebih

tangguh hingga mampu bertahan dalam pasar dan mampu bersaing untuk

pengembangan selanjutnya.

b. Kelemahan (Weakness), yaitu segala faktor yang tidak menguntungkan

atau merugikan bagi BPRS.

c. Peluang (Opportunities), yaitu semua peluang yang ada sebagau

kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian

nasional atau global yang dianggap memberi peluang bagi BPRS untuk

tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang.

36

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2006), Cet ke 14, h. 19 37

Hadari Nawawi, Manajemen SDM untuk Bisnis yang Kompetitif (Jakarta: UGM Press,

2004), h. 18

Page 40: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

28

d. Ancaman (Threats), yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi

BPRS.

Dengan melihat kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang

(Opportunities) dan Ancaman (Threats) maka akan dapat dilihat bagaimana

analisis manajemen risiko pembiayaan musyarakah dan mudharabah

menggunakan analisis ini.

Adapun sistematika metode yang dipakai dalam penelitian ini anatara lain :

a. Faktor Internal : kekuatan (strenghts) kelemahan (weakness)

b. Faktor Eksternal : peluang (opportunities) Ancaman (threaths)

c. SO strategies : ini merupakan situasi yang menguntungkan. BPRS

memliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang

yang ada.

d. ST strategies : dalam situasi ini perusahaan menghadapi berbagai

ancaman, tetapi masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang

harus diterapkan dalam kondisi ini adalah menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang jangka panjang.

e. WO strategies : dalam situasi ini perusahaan menghadapi peluang pasar

yang besar, tetapi juga menghadapi beberapa kendala kelemahan internal.

Fokus strategi pada situasi ini adalah meminimalkan kendala-kendala

internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

f. WT strategies : ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan,

sehingga perusahaan harus menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan

internal.

Analisis SWOT dilakukan guna mendapatkan pilihan strategis terhadap

semua faktor-faktor yang akan berkaitan dalam pengembangan

manajemen risiko dengan baik. Adapun metode tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut :

Page 41: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

29

Faktor internal

Faktor eksternal

STRENGTHS (S)

Tentukan faktor kekuatan

internal

1.

2.

3.

WEAKNESS (W)

Tentukan faktor

kelemahan internal

1.

2.

3.

OPPORTUNITIES (O)

Tentukan faktor peluang

eksternal

1.

2.

3.

STRATEGI (SO)

Gunakan strategi

kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

1.

2.

3.

STRATEGI (WO)

Atasi kelemahan dengan

memanfaatkan peluang

1.

2.

3.

THREATS (T)

Tentukan faktor ancaman

1.

2.

3.

STRATEGI (ST)

Gunakan strategi

kekuatan untuk mengatasi

ancaman

1.

2.

3.

STRATEGI (WT)

Atasi kelemahan dan

hindari ancaman

1.

2.

3.

Tabel 4 :

Matrik SWOT

Sumber : Fred R. David, Manajemen Strategic

Page 42: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

30

2. Manfaat SWOT

Membuat suatu perencanaan usaha, pada dasarnya harus berdasarkan dan

sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Analisis ini menjadi dasar yang sangat

penting bagi pembuatan perencanaan usaha. Dengan mengenal situasi eksternal

dan internal, dapat dilakukan pengambilan keputusan yang tepat untuk

menjalankan kegiatan usaha.38

Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam bisnis

apa perusahaan beroperasi, dan arah mana perusahaan menuju masa depan serta

ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen

perusahaan dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Dari hasil

analisis akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungan dan menyediakan

pilihan strategi umum yang sesuai, serta dijadikan dasar dalam menetapkan

sasaran-sasaran perusahaan selama 3-5 tahun ke depan untuk memenuhi

kebutuhan dan harapan dari para stakeholder.

H. Review Studi Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang membahas tentang manajemen risiko,

tetapi belum ada penelitian yang memebahas tentang perbandingan manajemen

risiko pembiayaan akad musyarakah dan akad mudharabah pada BPRS HARTA

INSAN KARIMAH (HIK) CILEDUG Meskipun demikian, terdapat beberapa

penelitian yang dapat menunjang dan dapat membantu mencarikan jalan keluar

demi kesempurnaan hasil penelitian ini, dimana terdapat perbedaan pembahasan

didalamnya. Hasil penelitian sebelumnya dan perbedaan dengan penelitian yang

akan diteliti oleh penulis dapat dilihat dibawah ini:

1. Risa Safariyani, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2011 dengan judul Skripsi “ Manajemen Risiko

Pembiayaan Al-Istishna pada BPRS Amanah, Leuwiliang-Bogor ”. Penelitian

ini membahas tentang mekanisme pembiayaan Al-Istishna serta manfaat dan

38

M Ismail Yusanto dan M Karebet Wijayakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta:

Gema Insani Press, 2002), cet 1, h. 78

Page 43: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

31

jenis risiko yang dihadapi oleh BPRS Amanah Ummah. Berdasarkan hasil

penelitian skripsi ini dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko pada

pembiayaan Al-Istishna disesuaikan pada sumber datangnya risiko, karena

pada pembiayaam Al-Istishna terdapat 3 pihak yang terlibat yaitu pihak

nasabah, BPRS Amanah Ummah telah mampu untuk meminimalisir dampak

dari risiko pembiayaan Al-Istishna. Sedangkan perbedaan penelitian yang

akan dilakukan oleh penulis memfokuskan hasil analisis pada manajemen

risiko yang ditimbulkan dari pembiayaan musyarakah serta penerapan

manajemen risiko yang dilakukan pada BPRS Al Salam Cinere

2. Deby Novelia Pransisca, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Tahun 2014 dengan judul Skripsi “ Analisis Risiko Pembiayaan Mudharabah,

Risiko Pembiayaan Musyarakah dan Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus

Pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk. Periode Tahun 2004-2013)”. Penelitian

ini membahas tingkat risiko pembiayaan mudharabah, tingkat risiko

pembiayaan musyarakah dan tingkat profitabilitas pada PT. Bank Syariah

Mandiri, Tbk. Periode tahun 2004-2013. Dan mendapatkan hasil analisis data

diperoleh hasil bahwa manajemen bank mampu mengelola aktiva yang

dimiliki oleh perusahaan dengan baik, kualitas pembiayaan mudharabah BSM

dalam kondisi yang tidak berisiko, dan kualitas pembiayaan musyarakah

BSM dalam kondisi yang buruk atau berisiko. Jenis penelitian yang

digunakan yaitu analisis kuantitatif.

3. Aditya Refinaldy, Fakultas Ekonomi Universitas Jember Tahun 2014 dengan

judul Skripsi “ Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan Mudharabah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah ”.

Penelitian ini membahas adanya pengaruh risiko pembiayaan musyarakah dan

risiko pembiayaan mudharabah terhadap tingkat profitabilitas pada Bank

umum Syariah di Indonesia. Dan dari penelitian tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh signifikan terhadap

tingkat profitabilitas dan risiko pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh

signifikan terhadap tingkat profitabilitas. Jenis penelitian ini menggunakan

metode regresi linear berganda dengan uji T.

Page 44: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

32

Adapun perbedaan skripsi ini dengan skripsi-skripsi di atas adalah penulisan

skripsi ini lebih menitik beratkan pada bagaimana hasil analisis pada

perbandingan manajemen risiko yang ditimbulkan dari pembiayaan musyarakah

dan mudharabaah serta penerapan manajemen risiko yang dilakukan pada BPRS

HARTA INSAN KARIMAH (HIK) CILEDUG dengan jenis pengumpulan data

kualitatif dengan menggunakan alat analisis SWOT.

Page 45: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

33

BAB III

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif sifatnya

deskriptif. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara,

hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di

lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk angka-angka. Peneliti segera

melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan

membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya. Hasil analisis data

berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk

uraian naratif.1

Jenis penelitian deskriptif, yaitu metode masalah yang memandu peneliti

untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi yang akan diteliti secara

menyeluruh, luas dan mendalam. Tujuannya adalah untuk menggambarkan

sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan

dengan mengumpulkan, menyusun, dan mendeskripsikan berbagai dokumen,

data, dan informasi yang aktual agar dapat menemukan jawaban dari

permasalahan yang dibahas. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah studi kepustakaan (library research) dan studi lapangan (field

research).2

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk membuat pemaparan secara

1

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek, (Jakarta:

Paragonatama Jaya, 2013), h. 87. 2

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatuf, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta,

2009), Cet ke-8, h. 205

Page 46: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

34

sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada objek

penelitian sesuai dengan permasalahan yang diteliti.3

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data yang

bersifat dengan menggunakan dua sumber data, yaitu:

a. Data Primer

Adapun penelitian ini memperoleh data primer dengan

menggunakan instrumen penelitian interview atau wawancara.

Wawancara dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data

sepihak yang dikerjakan secara sistematis terlandaskan tujuan

penelitian.4

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data dengan

tanya jawab yang dikerjakan berlandaskan pada tujuan penelitian

dengan menggunakan panduan wawancara.5

Adapun dalam

pengumpulan data peneliti melakukan wawancara bersama Kepala

Tim Lending BPRS HartaInsan Karimah Ciledug. Hal demikian

dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data secara akurat, luas,

dan menyeluruh sesuai kondisi saat ini, dengan cara bertatap muka

antara penulis dan responden yaitu kepala tim lending BPRS Harta

Insan Karimah Ciledug dengan menggunakan alat dinamakan panduan

wawancara (interview guide).

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, dan sudah

dikumpulkan. Dalam hal ini penulis memperoleh data dari laporan

keuangan BPRS Harta Insan Karimah Ciledug dari Desember 2013

samapai Desember 2016, informasi melalui buku, jurnal, artikel media

internet dan bahan informasi lainnya yang memiliki relevansi dengan

masalah sebagai bahan penunjang penelitian.6

3 Bambang Kustituanto dan Rudy Badrudin, Statistika I Deskriptif, (Jakarta: Gunadarma,

2005), h. 3 4 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi, 2004), Cet, 1, h. 193 5 Moh Nazir, Metode Penelitian, Cet. Ke-1, (Bandung: Ghalia Indonesia, 2003), h. 193 6

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2007), h. 226-228

Page 47: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

35

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan,

ancaman, dan peluang pada analisis manajemen risiko pembiayaan

musyarakah dan mudharabah.

C. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka dalam pengumpulan

data penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Observasi, pengamatan atau meliputi kegiatan pemuatan perhatian

terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.7

Ataupun merupakan tehnik untuk mendapatkan data primer dengan

cara mengamati langsung objek datanya.8

Hal-hal yang dilakukan

dalam observasi ini mengenai analisis manajemen risiko pembiayaan

musyarakah dan mudharabah, serta analisis SWOT BPRS Harta Insan

Karimah (HIK) Ciledug.

b. Wawanacara (Interview) merupakan salah satu teknik yang dapat

digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana

dapat dikatakan bahwa wawancara (interview) adalah suatu kejadian

atau suatu proses interaksi anata pewawancara (interviewer) dan

sumber informasi atau orang yang diwawancarai (interviewee) melalui

komunikasi langsung. Dapat pula dikatakan bahwa wawancara

merupakan percakapan tatap muka (face to face) antara pewawancara

dengan sumber informasi, di mana pewawancara bertanya langsung

tentang sesuatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya.9

Bentuk pertanyaan yang akan diajukan terlebih dahulu disusun

sebelum proses wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi

yang dibutuhkan yang berkaitan dengan pembahasan, yaitu manajemen

risiko akad pembiayaan musyarakah dan akad pembiayaan

mudharabah, wawancara bersifat terbuka dimana responden diberi

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Asdi

Mahasatya, 2006), h. 142. 8

Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman,

(Jakarta: BPFE-Yogyakarta, 2007), h. 89-90. 9

Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M. Pd, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014) h. 372.

Page 48: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

36

kesempatan untuk menjawab, dapat berkembang lebih lanjut dan

disesuaikan dengan situasi.

c. Studi kepustakaan, adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara

membaca dan menganalisis dokumen-dokumen, buku-buku, dan bahan

pustaka lainnya yang berkaitan dengan pembahasan penelitian.

D. Teknik Analisis Data

Data penelitian yang telah diperoleh dapat dianalisa dengan metode

analisis deskriptif, yaitu menggambarkan dan menjelaskan data yang didapat

dari teori maupun hasil penelitian di lapangan sehingga mampu menjawab

permasalahan yang ada, dan mendeskripsikan masalah ini. Teknik untuk

membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian yang menerangkan

hubungan membuat prediksi, serta mendapatkan makna dan implikasi dari

suatu masalah yang ingin dipecahkan.10

Analisis data merupakan suatu proses sistematis pencarian dan pengaturan

transkip wawancara, observasi, catatan lapangan, dokumen, foto, dan material

lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang data yang telah

dikumpulkan, sehingga memungkinkan temuan penelitian dapat disajikan dan

diinformasikan kepada orang lain. Analisis data diawali dengan penelusuran

dan pencarian catatan pengumpulan data, dilanjutkan dengan

mengorganisasikan dan menata data tersebut ke dalan unit-unit, melakukan

sintesis, menyusun pola, dan memilih yang penting dan esensial sesuai dengan

aspek yang dipelajari dan diakhiri dengan membuat analisis dan kesimpulan.11

10 Moh Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 55 11

Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Cet ke-6, h. 400-4001

Page 49: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM BPRS HARTA INSAN KARIMAH

Sebelum membahas tentang analisis manajemen risiko BPRS Harta Insan

Karimah, alangkah baiknya penulis mendeskripsikan bank syariah yang menjadi

objek penelitian terlebih dahulu. Adapun deskripsi BPRS Harta Insan Karimah

adalah sebagai berikut :

1. Sejarah Berdirinya

Pada tahun 1990 YAHMI (Yayasan Mulya Insani) yang didirikan pada

tanggal 25 Juli 1990 merupakan perintis dan penggerak Alumni HMI FE UGM

untuk mendirikan BPRS HIK.

PT BPRS Harta Insan Karimah didirikan pada tanggal 8 September 1993,

dengan kantor pusat dan kantor cabang di Ciledug, Tangerang. Berpengalaman

selama lebih dari 20 tahun di dunia perbankan syariah. Perseroan telah

meletakkan pondasi yang kuat untuk menjaga pertumbuhan kinerja yang sehat dan

berkesinambungan melalui pengembangan sektor pembiayaan dengan prinsip

kehati-hatian (prudential banking) yang berorientasi kepada pelayanan cepat dan

islami.

Pada bulan Juni tahun 2005 pembukaan cabang kedua di Cikarang, Bekasi.

Pada bulan Desember tahun 2007 pembukaan cabang ketiga di

Karawaci,Tangerang. Pada tahun 2008 pendirian INDUK HIK pada tahun 2008

yang dimaksudkan sebagai holding company dari grup BPRS HIK dengan visi

mewujudkan Nationwide Sharia Micro Banking. Pada Januari tahun 2011

pembukaan cabang keempat di Pondok Gede, Jakarta Timur.

BPRS HIK mendapatkan penghargaan sebagai “1st Rank, The Best Islamic

Rural Bank (BPR Syariah Terbaik) dalam ajang Islamic Finance Award 2013, dari

KARIM Business Consulting.1

1 BPRS Harta Insan Karimah, Company Profile, (Tangerang, BPRS Harta Insan Karimah,

2017), h. 2

Page 50: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

38

Pemegang saham Perseroan adalah Alumni Himpunan Mahasiswa Islam

Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (HMI FE UGM) Yogyakarta Sampai

dengan Desember 2013, jumlah pemegang saham sebanyak 264 orang.

Kekeluargaan dan Silaturahmi adalah niat dan tekat awal para pemegang daham

ketika mendirikan Perseroan, yang sampai saat ini tetap terbina dengan baik.

2. Profil Umum

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah (HIK) adalah bank

pembiayaan rakyat syariah yang memiliki asset (konsolidasi)terbesar di Indonesia.

Pada awalnya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah didirikan di

Ciledug, Tangerang-Banten oleh Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Gajah

Mada yang bergabung dalam Yayasan Harapan Mulya Insani. Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah Harta Insan Karimah didirikan berdasarkan akte notaris tetanggal

19 Desember 1992 dengan nama awal Bank Perkreditan Rakyat yang kemudian

pada tahun 1993 merubah nama menjadi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Harta

Insan Karimah. Pada tahun 2009 Bank Perkreditan Rakyat Syariah Harta Insan

Karimah merubah namanya kembali menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Harta Insan Karimah sesuai Peraturan Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008.

Setelah 17 tahun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah menjadi

sahabat para pengusaha menengah, kecil dan mikro, kini Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah Harta Insan Karimah telah memiliki kantor cabang yang tersebar

di Ciledug, Karawaci, dan Cikarang, serta Kantor Unit Pelayanan Pembiayaan di

Depok.konsistensi untuk memberikan pelayanan yang prima kepada para

pengusaha menengah, keci,l dan mikro (UMKM), mendorong didirikannya

kembali Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah-Bekasi yang

memiliki badan hukum tersendiri melalui akuisisi dari Bank Perkreditan Rakyat

Baitul Insani pada tahun 2005 dan kini telah memiliki kantor cabang di Jakarta

Pusat. Pada tahun 2006 melalui akuisisi dari Bank Perkreditan Rakyat Syariah

Tolong Menolong Bermanfaat (TOAT), didirikan kembali Bank Pembiayaan

Page 51: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

39

Rakyat Syariah Harta Insan Karimah-Parahyangan yang memiliki badan hukum

tersendiri dan telah memiliki kantor cabang di Cianjur.2

Induk Harta Insan Karimah diharapkan dalam perjalanannya dapat berperan

menentukan struktur korporat; strategi pemasaran dan layanan; melakukan

penguatan modal; mengkonsolidasikan keuangan korporat dan perusahaan anak;

merumuskan nilai, norma, dan sikap dasar korporat; menentukan pengembangan

usaha, baik akuisisi maupun aliansi, yang perlu dilakukan oleh perusahaan anak.

Induk Harta Insan Karimah berkomitmen menjaga amanah yang diberikan para

investor serta berupaya memberikan manfaat lebih kepada para investor, sehingga

optimalisasi investasi bukan hanya bersifat komersial karena mendapatkan bagi

hasil tinggi, risiko yang relatif kecil karena dikelola dengan sangat hati-

hati/prudential banking dan tidak ada leverae akan tetapi berinvestasi pada Induk

Harta Insan Karimah memiliki kelebihan khusus karena berwawasan sosial

dengan komitmen pengembangan layanan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh melalui

baitul maal.

Sampai sekarang Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Hartan Insan Karimah

telah memberikan fasilitas pembiayaan (konsolidasi) kepada golongan pengusaha

kecil, pada tahun 2007 sebesar Rp 131 Miliyar yang meningkat menjadi Rp 181

Miliyar pada tahun 2008 dan pada tahun 2009 sampai dengan November sebesar

Rp 271 Miliyar.3

3. Visi dan Misi

1. Visi BPRS Harta Insan Karimah

“Terwujudnya Bank Syariah yang Unggul dan Terpercaya”

2. Misi BPRS Harta Insan Karimah

Menjalankan usaha perbankan yang sehat dan amanah.

Memberikan pelayanan yang terbaik dan islami.

2 Profil BPRS Harta Insan Karimah (http://www.hik.co.id) di akses pada 27 Oktober 2017 3

Profil Perusahaan BPRS Harta Insan Karimah website www.bprshik.com pada tanggal 29 November 2017.

Page 52: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

40

Berperan aktif dalam pengembangan dunia usaha dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Meningkatkan kemakmuran pemegang saham, pengurus dan karyawan.

Menjalankan misi dakwah yang rahmatan lil alamin.

4. Produk-produk BPRS Harta Insan Karimah

1. Produk Penyaluran Dana (Pembiayaan) BPRS Harta Insan Karimah

a. Deposito IB Hasanah yaitu investasi berjangka waktu tertentu dengsn

mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan

akad mudharabah dan berasuransi syariah.

b. Tabungan Rencana. Tabungan ini dirancang bagi nasabah yang

berniat merencanakan ibadah qurban, ibadah Haji dan Umroh dan

pendidikan berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.

c. Tabungan IB Karimah. Tabungan ini diperuntukkan bagi nasabah

perorangan yang di cover dengan asuransi jiwa kecelakaan diri. Yaitu

memperoleh bagi hasil dan santunan syariah sebesar Rp 1.000.000,-

(satu juta rupiah) sekiranya nasabah meninggal dunia karena

kecelakaan.

d. Tabungan IB Lembaga Islami. Tabungan ini dirancang bagi nasabah

berbadan hukum, perusahaan, yayasan, atau lembaga Islam lainnya.

e. Tabungan Qurban yaitu tabungan yang dirancang khusus bagi nasabah

yang berkeinginan merencanakan ibadah qurban secara teratur setiap

tahunnya. Pembelian hewan qurban dan penyalurandapat

dipercayakan ke Bank.4

2. Produk Penghimpun Dana BPRS Harta Insan Karimah

Bank Syariah Harta Insan Karimah senantiasa berusaha memberikan

pelayanan pembiayaan yang terbaik bagi Anda. Dengan proses yang mudah,

pelayanan cepat dan persyaratan ringan, kami siap untuk membiayai usaha

dan kebutuhan Anda, antara lain:

4 Diakses dari Brosur BPRS Harta Insan Karimah, pada tanggal 29 November 2017,

pukul 09:05 WIB

Page 53: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

41

a. Produk Pembiayaan IB (Islamic Bank) BPRS Harta Insan Karimah

adalah lembaga perbankan yang menerapkan sistem dan operasional

berdasarkan Syariah Islam, sehingga Bank ini dijalankan dengan

mengikuti tata cara berusaha dan perjanjian sesuai dengan Al-Qur’an dan

Hadist.

1) Pembiayaan Modal Usaha. Bagi anda tang sudah memiliki usaha

dan sudah berjalan minimal satu tahun kami siap memberikan

anda dengan memberikan tambahan modal. Seperti kebutuhan

modal ketika menjelang lebaran, ketika mendapat proyek dengan

SPK/PO, atau kebutuhan lain ketika permodalan anda perlu

ditambah.

2) Pembiayaan Investasi. Kamu memberikan pembiayaan yang

sifatnya investasi seperti pembelian kendaraan, pembelian mesin,

pembelian tanah/bangunan atau investasi lain yang menunjang

usaha dan keperluan anda.

3) Pembiayaan Konsumtif. Begitu banyak kebutuhan yang anda

ingunkan mulai dari barang-barang elektronik sampai kebutuhan

renovasi tempat tinggal. Insya Allah kami siap membantu

kebutuhan anda.

4) Pembiayaan Talangan Haji /Porsi Haji. Ibadah haji adalag satu

rukun islam yang kelima. Karena keterbatasan dana dan

kesempatan maka keinginan mulia menjadi tertunda. BPRS Harta

Insan Karimah memberikan dana talangan untuk menjamin

kepastian untuk menunaikan panggilan Allah SWT.

5) Pembiayaan Khusus Guru Bersertifikasi. BPRS Harta Insan

Karimah memberikan pembiayaan khusus guru yang

bersertifikasi untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan.

Seperti pendidikan, kesehatan, renovasi rumah, modal usaha,

umroh/haji, dan wisata.

Page 54: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

42

b. Jenis Akad Pembiayaan IB

1) Akad Pembiayaan Musyarakah (Kerjasama). Akad usaha antara

bank dengan nasabah dimana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana atas usaha tersubut dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.

Musyarakah sangat tepat bagi nasabah yang kekurangan dana untuk

penyelesaian suatu proyek dimana nasabahdan bank sama-sama

menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek

selesai nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil

yang disepakati.

2) Akad Pembiayaan Mudharabah (Bagi Hasil). Akad kerjasama usaha

antara bank sebagai shahibul maal dengan nasabah sebagai

mudharib dimana bank menyediakan modal 100% sedangkan

nasabah menjadi pengelola.keuntungan usaha dibagi menurut

kesepakatan bersama berupa nisbah bagi hasil yang dituangkan

didalam akad. Apabila terjadi kerugian maka ditanggung oleh bank

selama bukan akibat kelalaian nasabah sedangkan jika kerugian

disebabkan akibat kelalaian nasabah, maka nasabah wajib

menanggung kerugian tersebut. Mudharabah sangat tepat bagi

nasabah yang membutuhkan modal kerja untuk pengembangan usaha

atau jasa.

3) Akad Pembiayaan Murabahah (Jual Beli). Akad jual beli barang

dimana bank sebagai penjual menyebutkan harga jual yang terdiri

dari harga pokok barang dan tingkat keuntungan tertentu atas barang

tersebut yang disetujui oleh nasabah sebagi pembeli.murabah sangat

berguna bagi nasabah yang membutuhkan barang secara mendesak

tetapi kekurangan dana saat nasabah kekurangan likuiditas, maka

nasabah meminta kepda bank agar membiayai pembelian barang

tersebut dan nasabah membayar secara mencicil kepada bank.

4) Akad Pembiayaan Istishna (Pesanan). Akad penjualan nasabah

sebagai mustashni dengan bank sebagai shani’ dalam akad ini bank

Page 55: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

43

menerima pesanan dari nasabah dan bank berusaha melalui pihak

lain untuk membuat atau membeli pokok akad (mashru) menurut

spesifikasi yang telahg disepakati dan menjualnya kepada nasabah.

Dan kedua belah pihak telah sepakat ats hargaserta sistem

pembayaran. Istishna ini biasanya diaplikasikan pada pembiayaan

konstruksi dimana bank menerima pesanan dari nasbah untuk

mebangun suatu bangunan dan bank menyerahkannya kepada

kontraktor untuk membangunnya. Bank membayar untuk konstruksi

itu kemudian menjualkannya pada nasabah.

5) Akad Pembiayaan Ijarah (Sewa). Akad pemindahan hak guna atas

barang/jasa melalui pembayaran upah sea tanpa diikuti pemindahan

kepemilikan atas barang itu sendiri. Ijarah bisa digunakan bagi

nasabah yang kekurangan dana untuk menyewa bangunan, misal

Ruko. Yang harus dibayar tunai tanpa diangsur. Nasabah meminta

bank untuk membayar sewa ruko tersebut secara tunai dan bank

menyewakannya kembali kepada nasabah ruko tersebut dengan cara

mencicil.

6) Akad Pembiayaan Muntahiya Bit Tamlik. Perpaduan antara sewa

menyewa (ijarah) dan jual beli/hibah diakhir masa sewa atau lebih

tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan pemindahan kepemilikan

barang dari bank sebagai pemilik barang kepada nasabah sebagai

penyewa. Ijarah muntahiya bit tamlik bisa diaplikasikan bagi

nasabah yang membutuhkan barang, misal motor. Bank terlebih

dahulu membelikan barang yang dibutuhkan nasabah dan kemudian

banj menyewakan barang tersebut kepada nasabah dengan cara

mencicil disertai janji penjualan/hibah diakhir periode angsuran atau

ketika pelunasan dari bank kepada nasabah sehungga barang menjadi

milik nasabah.5

5

BPRS Harta Insan Karimah, Company Profile, (Tangerang, BPRS Harta Insan Karimah,

2017), h. 10

Page 56: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

44

5. Prosedur Pembiayaan Musyarakah

PSAKA No. 106 mendefinisikan musyarakah sebagai akad kerjasama

antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-

masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa

keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan

porsi kontribusi dana. Para mitra bersama-sama menyediakan dana untuk

mendanai sebuah usaha tertentu dalam masyarakat, baik usaha yang sudah

berjalan maupun yang baru, selanjutnya salah satu mitra dapat

mengembalikan dana tersebut dan bagi hasil yang telah disepakati nisbahnya

secra bertahap atau sekaligus kepada mitra lain. Investasi musyarakah dapat

dalam bentuk kas, setara kas atau aset non kas.6

Gambar tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Calon nasabah datang ke bank syariah dengan maksud untuk mengajukan

permohonan pembiayaan musyarakah untuk modal kerja atau usaha.

2. Pemenuhan data dan dokumen, jika dinilai layak untuk diberikan

pembiayaan musyarakah maka bank memberikan persetujuan prinsip

pembiayaan kepada calon nasabah (surat penawaran). Jika dinilai tidak

layak atau BI Checking tidak bagus maka permohonan pembiayaan

musyrakah tidak bisa dilanjutkan.

3. Bank melakukan analis usaha dan jaminan agar terhindar dari kejadian

yang tidak diinginkan. Layak atau tidak layak untuk permohonan

pembiayaan musyarakah.

4. Setelah negosiasi dan kesepakatan (penyusunan usulan pembiayaan),

kedua belah pihak melakukan perjanjian dengan prinsip musyarakah.

5. Jika pemenuhan persyaratan dipenuhi maka penerbitan surat penegasan

dari persutujuan pembiayaan keuntungan dapat dilakukan secara angsuran

atau tempo. Dan kesepakatan keuntungan untuk bank sebesar nisbah yang

telah ditentukan pada akad.

6

Sri Nurhayati-Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat,

2013), h. 150

Page 57: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

45

6. Pemenuhan persyaratan melakukan penandatanganan surat (persutujuan

prinsip pembiayaan), pengikatan jaminan pengembalian modal bank

dibayar pada saat jatuh tempo pembiayaan. Pengembalian pokok dapat

dilakukan secara cashflow nasabah. Jika permohonan selesai maka tahap

selanjutnya adalah pencairan dana.7

7 Fathurrahman Djamil, Penerapan Hukum Perjanjian Dalam Transaksi di Lembaga

Keuangan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), Cet ke-2, h. 172-173.

Page 58: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

46

6. Struktur Organisasi BPRS Harta Insan Karimah

RUPS

Dewan Komisaris Dewan Pengawas

Syariah

Direktur Utama

Direktur Bisnis Direktur Operasional

Risk Management

& Remedial SKAI

Pimpinan

Cabang

Marcom &

Service

Quality

Corporate

Office &

Development

Human

Resources &

General Affairs

Information

Technology

Accounting

& Finance

Legal &

Compliance

Pimpinan

Kantor Kas

Page 59: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

47

1. Dewan Pengurus BPRS Harta Insan Karimah

a. Dewan Direksi

1) Direktur Utama : Alif Wijaya, SE, MM

2) Direktur Operasional : Kurniawan

b. Dewan Komisaris

1) Drs. Zahrul Hadiprabowo

2) Noraini Bawazier, BSc

3) Dr. Khomsiyah, Ak.CA

c. Dewan Pengawas Syariah

1) Dr. Dede Abdul Fatah, MSi

B. Implementasi Pembiayaan dengan Akad Musyarakah dan Mudharabah

di BPRS Harta Insan Karimah Ciledug

Musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek, proyek

apapun itu contohnya proyek sewa atau jasa. Di mana nasabah dan pihak BPRS

Harta Insan Karimah sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek

tersebut. Nasabah mempunyai dana dan kekurangan dana nya dari pihak BPRS

Harta Insan Karimah yang menambahkan dananya. Setelah proyek itu selesai,

nasabah mengembalikan dana tersebut. Dan bagi hasil yang telah disepakati akan

diberikan setiap bulan.

BPRS Harta Insan Karimah mendistribusikan pembiayaan musyarakah

melalui penyaluran dana berupa pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang

memerlukan permodalan. Dalam hal ini BPRS membantu memberikan

permodalan kepada nasabah yang memerlukan modal untuk mengembangkan

usaha yang akan dikembangkan. Dengan demikian BPRS HIK membantu nasabah

untuk dapat mempertahankan penghasilan dari usahanya. Pembiayaan yang

diberikan dalam konteks kebutuhan konsumtif pun mampu melindungi para

pengusaha atau nasabah dari jeratan rentenir yang marak pada saat ini.

Dalam mudharabah di samping terdapat keuntungan dari sistem bagi hasil

yang diterapkan, tapi juga terdapat risiko yang harus ditanggung. Jika usaha yang

dijalankan mengalami kerugian, maka kerugian tersebut ditanggung oleh shahib

Page 60: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

48

mal (BPRS) selama kerugian itu bukan disebabkan oleh kelalaian dari pihak

mudharib (nasabah). Namun jika usaha yang dijalankan tersebut mengalami

kerugian disebabkan oleh kelalaian dari pihak pengelola usaha, maka kerugian

tersebut harus ditanggung oleh pihak pengelola, bukan pihak pemberi modal

(BPRS). Untuk pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash

flow/arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah. Bagi hasil

diberikan setelah proyek atau usaha yang dijalankan mudharib selesai dijalankan.

C. Implementasi Manajemen Risiko Pada Pembiayaan Musyarakah dan

Mudharabah Di BPRS Harta Insan Karimah Ciledug

Risiko pembiayaan bermasalah dapat diperkecil dengan melakukan analisa

pembiayaan, yang tujuan utamanya adalah menilai seberapa besar kemampuan

dan kesediaan debitur mengembalikan pembiayaan yang mereka pinjam dan

membayar margin sesuai dengan isi perjanjian pembiayaan. Berdasarkan penilaian

ini, bank dapat memperkirakan tinggi rendahnya risiko yang akan ditanggung.

Pihak bank dapat memutuskan apakah permohonan pembiayaan yang diajukan

ditolak, diteliti lebih lanjut atau diluluskan.

Analisis pembiayaan merupakan langkah penting untuk realisasi

pembiayaan di bank syariah. Analisis pembiayaan yang dilakukan oleh pelaksana

(pejabat) pembiayaan di bank syariah, dimaksudkan untuk:

a. Menilai kelayakan usaha calon peminjam

b. Menekan risiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan

c. Menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak

Setelah pendekatan analisis pembiayaan dirumuskan dan disepakati,

selanjutnya yang harus diperhatikan adalah prinsip analisis pembiayaan. Adapun

prinsip analisis pembiayaan adalah pedoman-pedoman yang harus diperhatikan

oleh pejabat pembiayaan bank syariah padasaat melakukan analisis pembiayaan.

Usaha yang dilakukan oleh BPRS Harta Insan Karimah untuk

meminimalisir risiko yang ditimbulkan dari pembiayaan musyarakah dan

mudharabah, antara lain:

Page 61: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

49

1. Menerapkan prinsip 5C

Prinsip 5C merupakan sebuah metode yang digunakan oleh

lembaga pembiayaan dalam menganalisis awal pembiayaan yang akan

diberikan kepada nasabah.8adapun prinsip-prinsip tersebut, yaitu:

a. Character atau watak dari calon nasabah pembiayaan merupakan

salah satu pertimbangan yang terpenting dalam memutuskan

pemberian pembiayaan. Bank harus yakin bahwa calon nasabah

pembiayaannya memiliki karakter yang baik, memegang teguh

janjinya dan bersedia melunasi kewajibannya pada waktu

yangditetapkan.

Dalam analisis character petugas penilaian kelayakan anggota dengan

menggali informasi mengenai kejujuran, latar belakang pendidikan,

kebiasaan, keadaan keluarga, informasi tersebut bisa didapat dengan

melakukan wawancara atau disebut juga dengan pembicaraan yang

ringan tetapi menuju sasaran yang tepat untuk mengetahui watak

calon nasabah, dari pembicaraan saja pihak petugas sudah bisa

membacara karakter calon nasabah seperti apa. Character merupakan

hal yang harus dianalisis dengan matang karena watak suatu hal yang

utama sebagai bahan pertimbangan apakah permohonan pembiayaan

disetujui atau tidak, karena menyangkut kemauan nasabah dalam

memenuhi pembayaran kewajiban yang sudah disepakati bersama.9

b. Capacity, analisis pada capacity ditujukan untuk mengetahui

kemampuan calon nasabah pembiayaan dalam memenuhi

kewajibannya sesuai jangka waktu yang telah disepakati. Pihak bank

harus mengetahui dengan pasti kemampuan calon nasabah

pembiayaan, karena kemampuan tersebut yang menentukan besar

kecilnya pendapatan suatu usaha nasabah di masa yang akan datang.

8 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h. 60 9

Hasil wawancara langsung dengan Muhamad Hendri (Kepala Tim Lending) BPRS

Harta Insan Karimah, Tangerang 01 Februari 2018.

Page 62: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

50

Semakin baik kemampuan keuangan calon nasabah pembiayaan,

maka semakin baik kemungkinan kualitas pembiayaannya.10

Informasi yang bisa diperoleh dari bagian ini adalah dari hasil

wawancara atau pihak BPRS menyebutnya dengan pembicaraan

ringan, pihak BPRS menggali semua informasi tentang keuangan

nasabah, hingga data pemasukan dan pengeluaran nasabah diketahui

oleh pihak BRPS guna melihat seberapa besar kemampuan bayar

nasabah yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dalam

besarnya pencairan kredit, termasuk nasabah sudah melakukan

pinjaman pada bank lain atau tidak. informasi yang diperoleh dari

nasabah akan di akuratkan dengan data BI checking dari pihak BPRS

guna mengetahui apakah informasi yang diberikan nasabah sesuai

dengan data di bank lain.

c. Capital adalah jumlah modal sendiri yang dimiliki oleh calon

nasabah. Dalam aspek ini, lembaga keuangan menilai jumlah modal

yang dimiliki oleh calon nasabah sebelum nasabah tersebut diberikan

pembiayaan. Semakin besar modal sendiri dalam perusahaan nasabah

tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan

usahanya. Lembaga keuangan pun akan merasa lebih yakin dalam

memberikan pembiayaan.

Informasi mengenai struktur permodalan nasabah dilihat dari laporan

keuangan usaha calon nasabah. Hasil informasi ini akan memberikan

gambaran dan petunjuk sehat atau tidak sehatnya usaha yang

dijalankan calon nasabah. Informasi modal juga harus dilihat dari

sumber mana saja modal yang sekarang ini, termasuk persentase

modal yang digunakan untuk membiayai proyek yang akan

dijalankan, berapa modal sendiri dan berapa modal pinjaman nasabah.

d. Collateral adalah jaminan berupa harta benda milik calon nasabah

pembiayaan yang diikat sebagai agunan bila terjadi ketidakmampuan

10 Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditasn Bank Umum:Teori,

Masalah, Kebijakan, dan Aplikasinya Lengkap dengan Analisis Kredit, (Bandung: ALFABETA,

2004), h. 84

Page 63: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

51

nasabah pembiayaan untuk menyelesaikan kewajibannya sesuai

dengan perjanjian pembiayaan. Adanya jaminan diperlukan untuk

memberikan ketenangan dan menambah kepercayaan bagi bank

selaku pemberi pembiayaan. Jaminan mempunyai dua fungsi, yaitu:

untuk pembayaran utang bila nasabah pembiayaan tidak mampu

melunasi kewajibannya dan faktor yang menentukan jumlah

pembiayaan.

Jaminan merupakan sumber pembayaran kedua artinya apabila debitur

tersebut tidak dapat membayar angsurannya dan termasuk dalam

kredit macet, maka pihak BPRS dapat melakukan eksekusi terhadap

agunan. Hasil pelelangan atau penjualan agunan digunakan sebagai

sumber pembayaran kedua. Dalam melakukan survey terhadap suatu

jaminan yang diajukan oleh nasabah, pihak BPRS HIK harus lebih

memperhatikan terhadap aspek legalitas atas transaksi jaminan

tersebut. Selain itu nilai jual dari jaminan tersebut dan status

kepemilikannya harus jelas.

e. Condition, adalah kondisi usaha calon nasabah pembiayaan yang

dilihat dari pangsa pasar, tren, prospek usaha serta kondisi politik dan

perekonomian. Kondisi-kondisi tersebut perlu juga menjadi

pertimbangan lembaga keuangan dalam memberikan pembiayaan

kepada nasabahnya.

Hal ini meliputi analisis terhadap variable perekonomian mikro,

menganalisis naik turunnya keadaan. Pada saat ekonomi mengalami

penurunan atau dalam keadaan krisis, pihak BPRS akan jauh kebih

berhati-hati dalam memberikan pinjaman

Untuk bank syariah prinsip 5C saja belum cukup, karena perlu juga

memperhatikan kondisi sifat amanah, kejujuran, kepercayaan dari masing-masing

nasabah.11

11

Hasil wawancara langsung dengan Muhamad Hendri (Kepala Tim Lending) BPRS

Harta Insan Karimah, Tangerang 29 November 2017.

Page 64: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

52

Pemeriksaan terhadap aspek-aspek yang terdiri dari karakter, pekerjaan,

kondisi keuangan kondisi keluarga, modal,hubungan dengan masyarakat,jaminan,

aset lain. Serta megenai hubungan nasabah dengan bank lain. Hal tersebut

dikarenakan informasi-informasi yang diperolehberasal dari sumber-sumber yang

berbeda. Hal ini dilakukan guna membandingkan antara informasi satu dengan

yang lain hingga dapat diketahui persamaan atau perbedaan informasi yang

diberikan sehingga dapat diperoleh informasi yang sebenarnya.

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh BPRS untuk penyelesaian

pembiayaan bermasalah ini, tergantung pada berat ringannya masalah yang

dihadapi, serta sebab-sebab terjadinya kemacetan, maka yang diperlukan BPRS

adalah penyelamatan terlebih dahulu, agar BPRS tidak mengalami kerugian.

Proses penyelesaian pembiayaan bermasalah dalam lembaga keuangan syariah

atau bank dapat dilakukan dengan cara:

a. Rescheduling, yaitu penjadwalan kembali jangka waktu angsuran

pembiayaan serta memperkecil jumlah angsuran pembiayaan.

b. Reconditioning, yaitu perubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat

pembiayaan meliputi perubahan jdwal pembayaran angsuran, jangka

waktu dan margin.

c. Restructuring, yaitu tindakan bank kepada nasabah dengan cara

menambah modal nasabah dengan pertimbangan bahwa nasabah

membutuhkan tambahan dana atau usaha yang dibiayai masih layak.

d. Kombinasi, merupakan kombinasi dari ketiga jenis metode yang

digunakan diatas. Misalnya kombinasi restucturing dengan reconditioning

atau rescheduling dengan restructuring

e. Penyitaan jaminan atau agunan yang merupakan jalan terakhir apabila

nasabah sudah benar-benar tidak punya itikad baik atau sudah tidak

mampu lagi dalam membayar utang-utangnya12

.

Dari strategi penyelesaian diatas, BPRS Harta Insan Karimah juga

memakai salah satu strategi untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah yaitu

h. 131

12 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), Cet Ke-2,

Page 65: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

53

dengan melakukan penjadwalan ulang (rescheduling) tanpa menambah atau

mengubah margin yang sudah ditetapkan diawal, persyaratan kembali

(reconditioning), penataan kembali (restructuring), dan menjual barang jaminan

ketika nasabah tidak bisa menjual barang jaminan nya sendiri, lalu bank yang

ambil alih dengan berbagai macam cara, yaitu dengan melelang barang jaminan

dengan harga tertinggi, jika uangnya masih tersisa dari pelelangan jaminan dan

sudah cukup untuk menutupi pembiayaan, maka BPRS Harta Insan Karimah akan

memberikan sisanya ke nasabah.13

Identifikasi risiko yang dilakukan BPRS Harta Insan Karimah merupakan

identifikasi risiko setelah terjadinya pemberian pembiayaan. Identifikasi risiko

juga dapat dilakukan sebelum pembiayaan cair atau saat calon nasabah

mengajukan permohonan pembiayaan. Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan

menganalisis informasi dari permohonan yang dilakukan oleh calon nasabah.

Berikut ini proses identifikasi risiko pembiayaan musyarakah dan pembiayaan

mudharabah di BPRS Harta Insan Karimah :

a. Pihak BPRS mengadakan monitoring setiap bulan kepada nasabah

pembiayaan. Pihak BPRS memonitoring dengan cara memantau realisasi

pencapaian target usaha, apakah usaha tersebut memenuhi target atau

tidak. Monitoring juga dapat dilakukan dengan cara mengadakan

kunjungan secara rutin ke lokasi usaha nasabah untuk memantau langsung

operasional dan perkembangan usaha. Hal ini dilakukan untuk

menghindari terjadinya penyimpangan tujuan penggunaan dana.

b. Pihak BPRS melihat kondisi usaha nasabah, hasilnya dengan melihat

langsung kondisi usaha nasabah BPRS melihat usaha nasabah sedang

bergerak atau tidak, atau sedang dalam masalah, atau biasa-biasa saja

usahanya.

c. Pihak BPRS melihat dari segi mikro.14

13

Hasil wawancara langsung dengan Muhamad Hendri (Kepala Tim Lending) BPRS

Harta Insan Karimah, Tangerang 29 November 2017. 14

Hasil wawancara langsung dengan Muhamad Hendri (Kepala Tim Lending) BPRS

Harta Insan Karimah, Tangerang 23 November 2017.

Page 66: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

54

Pada prinsipnya dalam melaksankan strategi pengawasan dan penyelesaian

masalah tentunya pihak BPRS HIK harus bekerja dengan teliti pada proses

awal penyaluran pembiayaan musyarakah dan mudharabah agar risiko

pembiayaan masalah menjadi lebih kecil.

D. Dampak Implementasi Manajemen Risiko Pada Pembiayaan

Musyarakah dan Mudharabah Dengan Analisis SWOT

Adanya penerapan manajemen risiko ini memiliki dampak yang positif

untuk pihak BPRS. Peran manajemen risiko yaitu untuk memagari kondisi pada

saat ini jadi sebelum ada nya pembiayaan dilakukan proses manajemen risiko

sudah dilakukan sejak awal guna meminimalisir risiko yang akan datang. BPRS

Harta Insan Karimah dapat menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

yaitu dengan memiliki legalitas dalam usaha, memiliki aset dan modal yang cukup

besar, mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang yaitu meningkatnya

kebutuhan jasa perbankan syariah, menggunakan kekuatan untuk menghindari

ancaman yaitu memiliki margin 1,3% lebih kecil dibanding BPRS lain,

meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman yaitu meningkatkan

kualitas Sumber Daya Manusia dan memberikan pemahaman tentang perbankan

syariah bagi nasabah.

E. Interpretasi Hasil Penelitian

Pembiayaan musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau

lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.15

Pembiayaan mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara kedua belah

pihak dimana pihak pertama atau pemilik dana menyediakan seluruh dana,

sedangkan pihak kedua atau pengelola dana bertindak sebagai pengelola untuk

15

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktek (Jakarta: Gema Insani,

2001) h. 90

Page 67: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

55

kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak

berdasarkan nisbah yang telah disepakati dalam kontrak.16

Dalam operasional lembaga keuangan syariah (LKS) pembiayaan dengan

sistem bagi hasil mudharabah pada produk pembiayaan mudharabah yang berciri

khas kepercayaan, maka produk ini memiliki risiko yang sangat tinggi yaitu risiko

assymetric information (LKS tidak mengetahui informasi yang sebenarnya

mengenai perputaran pembiayaan yang diberikan dan besarnya laba yang

dihasilkan dari pembiayaan tersebut) dan risiko moral hazard (adanya

penyimpangan-penyimpangan atas pembiayaan yang nasabah terima serta

pemberian informasi yang salah pada LKS mengenai usaha yang dijalankan

sehingga menguntungkan mudharib dan merugikan shahibul mal.

Dalam manajemen risiko pembiayaan akad musyarakah yang dilakukan

BPRS Harta Insan Karimah dengan identifikasi risiko setelah terjadinya

pemberian pembiayaan. Identifikasi risiko juga dapat dilakukan sebelum

pembiayaan cair atau saat calon nasabah mengajukan permohonan pembiayaan.

Identifikasi risiko dapatdilakukan dengan menganalisis informasi dari

permohonan yang dilakukan oleh calon nasabah.

Pada saat ini pembiayaan akad mudharabah tidak lagi digunakan karena

tingkat ke khawatiran BPRS lebih tinggi dibanding pembiayaan musyarakah,

berbeda dengan pembiayaan musyarakah dimana kedua belah pihak menyertakan

modalnya dan sama-sama mempunyai rasa tanggung jawab yg besar. Pembiayaan

mudharabah pada BPRS Harta Insan Karimah kini di alihkan pada pembiayaan

musyarakah karena pembiayaan ini lebih efisien bagi pihak BPRS Harta Insan

Karimah dan nasabah. Strategi penyelesaian manajemen risiko musyarakah dan

mudharabah dinilai sama saja, karena keduanya bersifat base on pembiayaan

(berdasarkan dari pembiayaan) sehingga penanganan manajemen risiko nya sama

tidak ada perbedaan. Tetapi terdapat perbandingan diantara kedua akad tersebut

yaitu pembiayaan musyarakah dapat berlanjut hingga saat ini, sedangkan

pembiayaan mudharabah tidak berlanjut dan di alihkan ke pembiayaan

musyarakah

16

Muhammad, Manajemen Pembiayaan, h. 22

Page 68: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

56

F. Analisis SWOT Tentang Manajemen Risiko BPRS Harta Insan Karimah

Ciledug

Tabel 5:

Matrik SWOT BPRS Harta Insan Karimah17

KEKUATAN (S)

1. Margin hanya 1,3%

2. Memiliki aset yang

besar

3. Memiliki legalitas

dalam usaha

KELEMAHAN (W)

1. Kurangnya SDM

2. Lemahnya sistem

PELUANG(O)

1. Meningkatnya kebutuhan

jasa perbankan syariah

2. Jaminan dari nasabah

3.Sebagian besar penduduk

indonesia beragama Islam

STRATEGI (SO)

1. peningkatan kualitas

dalam pelayanan

2. Meningkatkan

kepercayaan nasabah

3. Memberikan

pemahaman tentang

perbankan syariah

STRATEGI (WO)

1. Memaksimalkan peran

manajemen pembiayaan

2. Memaksimalkan analisis

data terhadap jaminan nasabah

3. Memjalin dan memperkuat

kerjasama dengan nasabah

ANCAMAN (T)

1.Kurangnya kedekatan

dengan nasabah

2.Petugas pembiayaan kurang

cermat dalam melakukan

analisis data

3.Kurangnya i’tikad baik dari

nasabah

STRATEGI (ST)

1. Memberikan

pemahaman tentang

keuntungan perbankan

syariah bagi nasabah

STRATEGI (WT)

1. Mengoptimalkan kualitas

SDM

2. Meningkatkan pendekatan

dengan nasabah

17

Hasil Wawancara langsung dengan Muhamad Hendri (Kepala Tim Lending) BPRS

Harta Insan Karimah, Tangerang 23 dan 29 November 2017

Page 69: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilaukan analisis dan pembahasan penulis dapat menyimpulkan

bahwa :

1. Implementasi Pembiayaan dengan Akad Musyarakah dan Mudharabah

di BPRS Harta Insan Karimah Ciledug:

BPRS Harta Insan Karimah mendistribusikan pembiayaan

musyarakah melalui penyaluran dana berupa pembiayaan yang

diberikan kepada nasabah yang memerlukan permodalan. Di mana

nasabah dan pihak BPRS Harta Insan Karimah sama-sama

menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. Nasabah

mempunyai dana dan kekurangan dana nya dari pihak BPRS Harta

Insan Karimah yang menambahkan dananya. Setelah proyek itu

selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut. Dan bagi hasil yang

telah disepakati akan diberikan setiap bulan.

Pembiayaan mudharabah yaitu bentuk kerjasama anatara dua pihak

atau lebih pihak dimana pemilik modal mempercayakan sejumlah

modal kepada pengelola dengan suatu perjanjian pembagian

keuntungan. Dengan demikian, dalam akad mudharabah pihak BPRS

selaku mudharib dan nasabah selaku shahibul maal, serta pembagian

hasil usaha ditetapkan sesuai dengan presentase nisbah yang telah

diperjanjikan antara mudharib dan shahibul maal.

Perbedaan pembiayaan musyarakah dengan pembiayaan

mudharabah di BPRS Harta Insan Karimah yaitu pembiayaan

musyarakah sejak awal hingga kini masih berlanjut transaksi dengan

nasabah. Sedangkan pembiayaan mudharabah sejak awal sudah ada,

tetapi untuk saat ini telah di hentikan karena tingkat ke khawatiran

bank lebih besar dibanding pembiayaan musyarakah bagi pihak BPRS

Harta Insan Karimah dan BPRS mengalihkan ke pembiayaan

Page 70: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

58

musyarakah yang lebih efisien bagi BPRS Harta Insan Karimah dan

nasabah tidak terbebani.

2. Implementasi Manajemen Risiko Pada Pembiayaan Musyarakah dan

Mudharabah Di BPRS Harta Insan Karimah Ciledug:

a. Menerapkan prinsip 5C yaitu Character (watak) yang tujuannya

mengetahui sifat/karakter nasabah; Capacity (kapasitas) untuk

mengetahui kemampuan nasabah dalam menjalankan usahanyadan

proses pengembalian pembiayaan; Capital (modal) bertujuan untuk

mengetahui kebutuhan modal kerja yang diperlukan nasabah;

Collateral (jaminan) untuk mengetahui nilai jaminan/agunan yang

ditawarkan apakah bisa menutupi dari jumlah pembiayaan., dan

Condition (kondisi) untuk mengetahui kondisi usaha/prospek usaha

kedepan.

Upaya yang dilakukan BPRS Harta Insan Karimah dalam

menyelesaikan pembiayaan macet, pembiayaan bermasalah yaitu

dengan:

b. Rescheduling (penjadwalan ulang)

c. Reconditioning (persyaratan kembali)

d. Restructuring (penataan kembali)

e. Penyitaan Jaminan

Ketika nasabah sudah benar-benar tidak mampu melunasi

pembiayaan maka bank memberikan tahapan-tahapan ke nasabah

untuk menjual jaminan. Tahapan 3 bulan pertama bank

membebaskan untuk nasabah menjual jaminannya, jika dalam 3

bulan pertama nasabah tidak dapat menjual jaminannya, pada 3

bulan kedua bank yang mengambil alih jaminannya, lalu ada

negosiasi selama 7 bulan. Selama 9 bulan belum bisa diselesaikan

atau jaminan belum terjual maka bank akan melelang jaminan

nasabah dilelang dengan harga yang paling tinggi.

Page 71: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

59

3. Dampak Implementasi Manajemen Risiko Pada Pembiayaan

Musyarakah dan Mudharabah Dengan Analisis SWOT:

a. Kekuatan (strengths) : margin 1,3%

b. Kelemahan (weakness) : kurangnya SDM dan sistem tidak berjalan

dengan semestinya.

c. Peluang (opportunities) : meningkatnya kebutuhan jasa perbankan

syariah.

d. Ancaman (threats) : pihak BPRS kurang cermat dalam melakukan

analisis data.

BPRS Harta Insan Karimah dapat menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang yaitu memiliki margin 1,3% lebih rendah di

bandingkan BPRS yang lain, meminimalkan kelemahan serta

menghindari ancaman yaitu meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia. Dengan adanya manajemen risiko juga mempunyai dampak

yang positif yaitu memagari dari peluang-peluang penipuan dari

nasabah dan lebih selektif dalam memberikan pembiayaan.

B. Saran

Mengacu pada perkembangan global di dunia perbankan dalam hal

manajemen risiko pembiayaan musyarakah dan mudharabah masih

ditemukan berbagai kendala dalam produk pembiayaan tersebut.

Diantaranya kurangnya SDM seperti kemampuan petugas dalam

menganalisa calon nasabah kurang cermat dikarenakan kedekatan dengan

nasabah atau ketidakmampuan petugas pembiayaan menganalisa secara

baik karakter usaha dan karakter nasabah sehingga analisa yg disajikan

tidak akurat. Lemahnya sistem yang tidak berjalan sesuai SOP.

Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk meningkatkan kualitas

SDM dibidang pembiayaan sehingga memiliki kompetensi dan daya saing

terhadap kompetitor serta melakukan penelitian sejenis pada produk lain

untuk menampilkan keunggulan dan kekurangan dari SDM maupun

Page 72: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

60

produk. Selain itu, BPRS Harta Insan Karimah di sarankan agar

menerapkan sistem yg lebih baik serta modern sehingga meminimalisir

risiko dari pembiayaan dan meningkatkan efisiensi operasional.

Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mempermudah proses dalam

pembiayaan dan monitoring pelakasanaannya. BPRS perlu meningkatkan

terus pembinaan dan pengawasan yang kooperatif serta memperhatikan

tingkat kolektabilitas pembiayaan yang diberikan sehingga menjadikan

BPRS yang sehat dan menghindari pembiayaan macet atau bermasalah.

Page 73: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

61

DAFTAR PUSTAKA

Abidin Basri, Ikhwan. Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah.

Ali, Masyhud. Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha

Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2006.

Amin, A. Irwan. Perbankan syariah di Indonesia, Jakarta: UIN Press, 2009.

Antonio, Muhammad Syafi’I. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema

Insani Press, 2001.

Arifin, Zainul. Bagaimana Memahami Bank Syariah: Lingkup, Peluang,

tantangan dan Prospek: 2000, Dikutip oleh Amir Machmud dan

H.Rukmana Bank Syariah, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Asdi

Mahasatya, 2006.

Ayat, Syarfi. Manajemen Risiko, Jakarta: Gema Akastri, 2003.

Basyaib, Fahmi. Manajemen Risiko, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007.

BPRS Harta Insan Karimah, Company Profile, Tangerang, BPRS Harta Insan

Karimah, 2017.

Darmawi, Herman. Manajemen Risiko, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.

Diakses dari Brosur BPRS Harta Insan Karimah, pada tanggal 29 November 2017.

Page 74: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

62

Djamil, Fathurrahman. Penerapan Hukum Perjanjian Dalam Transaksi di Lembaga

Keuangan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2013.

Djohanaputro, Bramantyo. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi, Jakarta:

PPM, 2006.

Firdaus, Rachmat dan Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditasn Bank Umum:Teori,

Masalah, Kebijakan, dan Aplikasinya Lengkap dengan Analisis Kredit,

Bandung: ALFABETA, 2004.

Fred R, David. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10, Penerjemah Ichsan Setyo

Budi, Jakarta: Salemba Empat, 1997.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek, Jakarta:

Paragonatama Jaya, 2013.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, Yogyakarta: Andi, 2004.

Hafidhuddin, Didin, dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik,

Jakarta: Gema Insani, 2003.

Hasil Observasi di BPRS Harta Insan Karimah Ciledug, Pada Tanggal 04 Desember

2017.

Hasil Wawancara langsung dengan Muhamad Hendri, Pihak Tim Lending (BPRS

Harta Insan Karimah, Tangerang, Pada Tanggal 23 November 2017.

Ikatan Bankir Indonesia. Manajemen Risiko 2: Mengidentifikasi Risiko Likuiditas,

Reputasi, Hukum, Kepatuhan, dan Strategik Bank, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2012.

Page 75: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

63

Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-

Pengalaman, Jakarta: BPFE-Yogyakarta, 2007.

Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2006.

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.

Kasmir, Manajemen Perbankan.

Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana 2010.

Khan, Tariqullah, Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah,

Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Kustituanto, Bambang dan Rudy Badrudin, Statistika I Deskriptif, Jakarta:

Gunadarma, 2005.

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP

YKPN, 2005.

Muhammad, Rifqi. Akuntansi Keuangan Syariah: Konsep dan Implementasi PSAK

Syariah, Yogyakarta: P3EI Press, 2008.

Mulyawan, Setia. Manajemen Risiko, Bandung: CV Pustaka Setia, 2015.

N Marbun, B. Kamus Manajemen, Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 2003.

Page 76: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

64

N. Idroes, Ferry. Manajemen Risiko Perbankan Dalam Konteks Kesepakatan Basel

dan Peraturan Bank Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

N. Indroes, Ferry & Sugiarto, Manajemen Risiko Perbankan-Pemahaman

Pendekatan Pilar Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan

Pelaksanaannya di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.

Nawawi, Hadari. Manajemen SDM untuk Bisnis yang Kompetitif, Jakarta: UGM

Press, 2004.

Nazir, Moh. Metode Penelitian, Bandung: Ghalia Indonesia, 2003.

Nurhayati, Sri-Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat,

2013.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/23/PBI/2009 Tentang “Bank Pembiayaan

Rakyat syariah”.

Profil BPRS Harta Insan Karimah (http://www.hik.co.id) di akses pada 27 Oktober

2017 .

Profil Perusahaan BPRS Harta Insan Karimah website www.bprshik.com pada

tanggal 29 November 2017.

Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Rivai, Veithzal, dkk. Islamic Management, Jakarta: Rajawali Press, 2008.

Rivai, Veithzal. Bank and Financial Institution Management Conventional and

Sharia System, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

Page 77: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

65

Rivai, Veithzal. Islamic Finance Management: Teori, Konsep dan Aplikasi:

Panduan Praktis untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi dan

Mahasiswa, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

Sholihin, Ahmad Ifham. Buku Pintar Ekonomi Syariah, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2010.

Siahaan, Hinsa. Manajemen Risiko Konsep, Kasus, dan Implementasi, Jakarta: PT

Elex Media Komputindo, 2007.

Statistik Perbankan Indonesia (Indonesia Banking Statistics). Vol: 11 No.2 Januari

2013.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatuf, Kualitatif, dan R&D, Bandung: CV.

Alfabeta, 2009.

Wasilah & Sri Nurhayati. Akuntansi Syariah di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat,

2011.

Yusanto, M Ismail dan M Karebet Wijayakusuma, Menggagas Bisnis Islami,

Jakarta: Gema Insani Press, 2002.

Yusuf, A.Muri, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group, 2014.

Zulkifli, Sunarto. Perbankan Syariah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2003.

Page 78: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari
Page 79: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari
Page 80: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

BERITA ACARA WAWANCARA MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN

MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH PADA BPRS HARTA INSAN KARIMAH

CILEDUG PERSPEKTIF ANALISIS SWOT

NAMA : IRMA APRIYANTI PRODI/KONSENTRASI

: MUALAMAT/PERBANKAN SYARIAH

UNIVERSITAS : UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

NARASUMBER : MUHAMAD HENDRI

JABATAN : KEPALA TIM LENDING TEMPAT /WAKTU WAWANCARA : KANTOR BPRS HIK CILEDUG/PUKUL

10:00 A. Data pertanyaan analisis manajemen risiko pembiayaan musyarakah dan mudharabah

pada BPRS Harta Insan Karimah Ciledug.

1. Berdasarkan laporan keuangan BPRS HIK pada bulan September dan Desember tahun

2016 memiliki NPF yang cukup tinggi sebesar 23%, pada bulan September dan 19% pada

bulan Desember. Yang saya ingin tanyakan faktor apa yang memicu semakin tingginya

NPF di BPRS HIK ini sementara BPRS HIK ini memiliki pendapatan yang cukup besar di

kawasan Tangerang?

Jawaban : Artinya kesalahan dari internal. Ada dari berbagai kesalahan yaitu dari pihak

internal dan eksternal . ada pengikatan yang belum terlaksana salah satunya ada nasabah di

judge call oleh pihak OJK.

2. Apabila ada nasabah yang tidak dapat membayar cicilan, apa yang dilakukan pihak BPRS

HIK dalam menangani hal tersebut?

Jawaban : bagian Analys melakukan komunikasi dengan baik kepada nasabah dengan cara

silaturahmi, pihak Account Officer memonitoring nasabah, dan di analisis tiap bulan.

3. Strategi apa yang ditempuh oleh pihak BPRS HIK dalam menanggulangi permasalahan

beresiko yang dihadapi BPRS ?

Jawaban : risiko sudah di manage dari awal . di awal sudah meminimalisir. sudah terlanjur

bermasalah kita komunikasi lagi kepada pihak nasabah . kalau nasabah benar-benar tidak

mampu nasabah harus menjual jaminannya. 3 bulan pertama pihak nasabah yg menjual

jaminan. 3 bulan kedua pihak bank yang menjual. Ada negosiasi sekitar 7 bulan, selama 9

bulan belum bisa di selesaikan atau jaminan belum terjual, maka pihak bank yang akan

menjual jaminan tersebut dengan cara dilelang kemana saja, dengan harga tertinggi

sisanya diberikan ke nasabah kalau misalkan barang jaminan lebih dari pembiayaan

bermasalah.

4. Bagaimana perkembangan pada pembiayaan musyarakah?

Jawaban : Jadi awalnya kenapa musyarakah lebih tinggi dari mudharabah karena memang

di HIK sama sekali tidak menggunakan mudharabah hampir tidak pernah, sekalinya

pernah itupun dulu sudah lama sekali, di HIK tidak menggunakan mudharabah karena

Page 81: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

mudharabah 100% modal nya dari bank artinya bank memang tidak mau membiayai

100%. Sedangkan musyarakah ada penyertaannya. Misalkan penyertaan modalnya 70:30

karena dari kedua pihak sama-sama penyertakan modalnya. Paling 2 rekening mudharabah

itu juga jaman dulu.

5. Berapa jumlah nasabah pada pembiayaan musyarakah?

Jawaban : sampai sekarang ada 118 nasabah, karena ada selalu mengalami fluktuasi

6. Berapa jumlah nasabah pada pembiayaan mudharabah?

Jawaban : hanya 2, itu pun sisa dari tahun sebelumnya karena di BPRS HIK calon nasabah

yang ingin mengajukan pembiayaan mudharabah lebih diarahkan untuk ke pembiayaan

musyarakah dalam artian pihak BPRS mengajak nasabah untuk sama-sama report, karena

pembiayaan mudharabah nasabah 100% hanya skill, projek sedangkan pendanaan 100%

dari pihak BPRS jadi piahk BPRS kurang bersemangat.

7. Bagaimana bentuk manajemen risiko pembiayaan musyarakah di BPRS HIK?

Jawaban : risiko itu sendiri ya kembali lagi di awal selalu jalani terlebih dahulu yaitu

kepatuhan dan SOP itu bagian terpenting dan tidak boleh terlewatkan, jika itu terlewatkan

artinya masalah pasti terjadi, jika tidak dilewati saja pasti ada masalah, artinya di awal

BPRS lebih menekankan sesuai ke prinsip syariah atau tidak, jaminan, dari segi usaha nya.

Prinsip dari 5C ini cara BPRS minimalisir risiko nya. Ketika semua proses sudah

dilaksanakan artinya BPRS menganggap risiko kecil. Dalam perjalanan kan tidak ada yang

tahu ada yang dari pihak internal dan ada juga dari pihak eksternal itu BPRS tidak tahu

datangnya seperti apa, kalau baik-baik saja ya alhamdulillah, kalau ada masalah ya

terpenting BPRS sudah melewati tahap-tahap ini artinya beban risiko nya pun lebih mudah

diketahui, artinya kita bisa lihat dari mana nya, kecuali ada yang terlewatkan dari tahap-

tahap itu menjadi beban yang berat untuk pihak BPRS, jadi kunci nya diawal tahapan

tahapan.

8. Bagaimana proses identifikasi (pemantauan) risiko pada pembiayaan musyarakah dan

pembiayaan mudharabah?

Jawaban : memonitoring setiap bulan, artinya kalau dilihat dari posisi internal BPRS

mengidentifikasinya seperti ini melihat kondisi nasabah, usaha nya bergerak atau tidak?

stuck atau tidak. Dengan silaturahmi itu akan terlihat apakah ada perubahan atau biasa-

biasa saja. jika biasa-biasa saja perlu ditanya atau sharing kenapa usaha nya belum

berkembang, lalu BPRS membaca dari segi mikro nya, ternyata si nasabah usaha nya lagi

seperti ini dari situ jika terlihat si nasabah sudah mulai telat membayar cicilan pihak BPRS

sudah mengantisipasi dari awal dengan menanyakan keadaan si nasabah dengan bercerita

sesuai dengan data yang ada, jadi ketika nasabah cerita BPRS samakan dengan data yang

ada lalu BPRS mulai memberikahan tahapan-tahapan untuk ke depannya , jadi sebelum si

nasabah jatuh atau tidak membayar cicilan pihak BPRS sudah mulai masuk karna ini

projek kerjasama antar dua pihak yaitu nasabah dan BPRS

9. Bagaimana cara mengantisipasi risiko dari kedua pembiayaan tersebut? Apakah sudah

efektif penerapannya?

Jawaban : cara nya sudah dijelaskan diatas, dan sudah pasti efektif, kalau tidak efektif itu

tandanya BPRS melewatkan tahapan-tahapan yang ada diawal tadi kalau seperti itu pasti

akan berantakan untuk kedepannya.

10. Standar apa saja yang digunakan dalam penerapan manajemen risiko pada BPRS HIK ?

Page 82: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

Jawaban : 5C sudah pasti diawal dan memperhatikan kepatuhan beribadah. di BPRS

melihat ke syariahannya artinya BPRS sebisa mungkin mempunyai nasabah yang rajin

ibadahnya dengan bertemu dengan nasabah seperti itu pihak BPRS tidak harus memaksa si

nasabah akan tetapi si nasabahnya sudah sadar sendiri.

11. Apakah ada perbedaan penerapan manajemen risiko pembiayaan musyarakah dengan

pembiayaan mudharabah?

Jawaban : sama saja, karena semua nya base on pembiayaan jadi yang keluar manajemen

risiko nya itu sama tidak ada perbedaan.

12. Jenis-jenis risiko apa saja yang dihadapi BPRS HIK? Apabila ada nasabah yang tidak

dapat membayar cicilan, apa yang dilakukan pihak BPRS HIK dalam menangani hal

tersebut?

Jawaban : risiko ada biasa nya dari pihak eksternal, pihak BPRS pun tidak bisa terus

menerus memantau nasabah jika dipantau terus pun si nasabah merasa tidak enak atau

tidak bebas artinya pasti ada saja yang kelolosan satu hal, BPRS sudah baik jalaninya tapi

kembali lagi ke nasabah nya, kalau nasabahnya berniat tidak baik ke BPRS pasti banyak

cara dan BPRS bisa saja kelolosan atau khilaf.

13. Apa faktor-faktor yang menghambat penerapan manajemen risiko pembiayaan

musyarakah dan pembiayaan mudharabah?

Jawaban : dari internal : SDM dan sistem. Eksternal nya : karakter nasabah dan sistem

karena BPRS ingin tahu ketika nasabah bermasalah dengan pekerjaan nasabah, karena

bank wajib tahu kondisi nasabah seperti apa dan kondisi pekerjaan si nasabah seperti apa.

14. Bagaimana prosedur permohonan pembiayaan musyarakah dan mudharabah ?

Jawaban : ada banyak strategi BPRS, salah satu nya ada nasabah yang datang ke BPRS

mengajukan pembiayaan, ada juga pihak analys BPRS menawarkan dengan door to door,

prosedurnya normalnya nasabah mengajukan lalu administrasi diawal ketika sudah sesuai

berlanjut ke analisa, on the spot dan lainnya tapi ketika ditengah jalan terlihat sepertinya

ditolak maka si nasabah akan segera diberitahu tidak bisa dilanjut. Lalu ketika si nasabah

diterima maka akan berlanjut ke step berikutnya.

B. Data pertanyaan analisis SWOT pembiayaan musyarakah dan mudharabah di BPRS Harta

Insan Karimah Ciledug.

Streanght (kekuatan)

1. Seberapa besar keuntungan yang didapat dari pembiayaan di BPRS Harta Insan

Karimah?

Jawaban : sangat besar keuntungannya dari rata-rata margin 1,3% itu, pokok nya berkah

2. Produk unggulan yang dimiliki BPRS Harta Insan Karimah?

Jawaban : murabahah sekitar 470 nasabah.

3. Bagaimana dengan hal lain yang menjadi keunggulan atau pembeda dengan BPRS

lainnya?

Jawaban : dari segi margin BPRS Harta Insan Karimah lebih rendah rata-rata 1,3% dari

situ BPRS pede untuk bersaing dengan yang lain, BPRS masih menang melawan BUS

Page 83: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

dengan margin yang rendah, sedangkan lembaga mikro kebanyakan marginnya 2-3%

lebih rendah BPRS rata-rata nya 1,3%

BPRS juga menyesuaikan pelayanan sampai akhir jangka waktu yang diberikan, jangka

waktu lebih cepat, pencairan dana cepat sekitar 10 hari itu yang dibawah Rp 200.000.000

Weakness (kelemahan)

1. Bagaimana kelemahan pada pembiayaan di BPRS Harta Insan Karimah?

Jawaban : yang menjadi kelemahan di BPRS ini ada dua faktor yaitu SDM dari internal

BPRS dan sistem, sistem artinya pihak BPRS belum bisa sepenuhnya masuk ke dalam

keuangan si nasabah dikarenakan SDM nya kurang. Yang kedua jika nasabah bekerja

sama dengan bohir (tempat kerjasama si nasabah) misalkan nasabah dapat proyek dari si

A, kelemahan BPRS ke si A sering kali terpotong jadi BPRS mewakili saja kenasabah,

BPRS percaya ke nasabah, karna jika BPRS masuk ke nasabah takutnya mengganggu

kenyamanan nasabah kita kedua si A tidak mau berurusan dengan bank karena kadang si

A ini tidak ingin direpotkan, jadi bank agak sulit untuk masuk ke keuangan nasabah ya

dari situ.

2. Bagaimana cara anda mengatasi kelemahan tersebut?

Jawaban : sebisa mungkin pihak bank menjalin komunikasi dengan si A itu atau bahkan

bank datang bukan sebagai bank akan tetapi seperti partner atau rekan bisnis, itu salah

satu trik saja supaya bisa masuk yang pasti kita tahu nasabah yang kita berikan

pembiayaan sedang dapat projek atau sedang bekerjasama dengan si A ini. Dibuktikan

juga dengan data dokumentasi dan administrasi lainnya. Artinya BPRS akan lebih leluasa

memberikan dana kita ke nasabah.

3. Apakah tingkat NPF atau kredit macet pada BPRS Harta Insan Karimah memiliki tingkat

sangat tinggi atau rendah dengan menggunakan pola seperti disebutkan diatas?

Jawaban : di BPRS HIK mempunyai NPF yang tinggi, banyak strategi BPRS untuk

meminimalisir risiko, pertama dengan penyelesaian artinya BPRS menghindari penjualan

jaminan, ketika nasabah masih mampu bayar pinjaman atau pembiayaan walaupun

tingkat bayar nya jadi kecil pihak BPRS masih bisa negosiasi dan akhirnya BPRS

memberikan penjandawalan (rescheduling) tanpa menambah margin, kalau dikatakan

rugi ya memang rugi, rugi waktu, rugi biaya tapi artinya itu salah satu cara penyelesaian.

4. Apakah modal yang dimiliki BPRS Harta Insan Karimah cukup untuk menyalurkan

pembiayaan kepada para nasabah serta kegiatan operasional lainnya di BPRS?

Jawaban : di BPRS Harta Insan Karimah, membutuhkan modal berapa saja siap dan bisa

karena pemegang sahamnya banyak, assetnya pun sudah lumayan besar dan pemegang

sahamnya selalu komitmen

Opportunity (peluang)

1. Lebih dari 50% penduduk Indonesia masih belum memiliki pengetahuan mengenai

perbankan maupun lembaga keuangan mikro syariah, bagaimana cara BPRS Harta Insan

Karimah memperkenalkan lembaga keuangan mikro syariah kepada nasabah?

Jawaban : biasanya BPRS ini ada CSR yang berjalan artinya kalau ada event tahunan

dibuka disini, mengadakan promosi-promosi atau pameran-pameran disekolah yang

ramai dan BPRS membuka stand disana bisa menjadi bahan informasi untuk edukasi.

Page 84: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

Salah satu program nya yaitu beasiswa dan BPRS juga mengajarkan dari sekolah yang

paling dasar yaitu TK untuk mulai menabung dan memberikan buku tabungan langsung

ke para siswa.

2. Potensi serta komoditas apa yang dimanfaatkan BPRS Harta Insan Karimah untuk

mengembangkan usaha para nasabah?

Jawaban : salah satu nya di WEB, mengeluarkan majalah bulanan yang berisi profil para

nasabah dan bisa dilihat atau diambil siapa saja, dan juga di sosial media.

3. Jumlah penduduk di daerah kerja BPRS Harta Insan Karimah setiap tahun meningkat,

bagaimana strategi BPRS Harta Insan Karimah untuk menambah jumlah nasabah?

Jawaban : meningkatkan promosi, di semua media apapun BPRS keluarkan.

Threats (ancaman)

1. Apa yang menjadi ancaman bagi keberlangsungan pembiayaan di BPRS Harta Insan

Karimah?

Jawaban : para pesaing, karna sekarang banyak BUS dan lembaga mikro yang pasar nya

dibawah, seharusnya diregulasi BUS dan lembaga mikro itu pasar nya tidak dibawah

karna itu pasar nya BPRS. Artinya kita sama-sama bersaing. Strategi BPRS dari segi

pelayanan lebih cepat, tidak terlalu ribet dan tentunya aman.

2. Bagaimana strategi BPRS Harta Insan Karimah dalam menghadapi bank keliling atau

bank pasar?

Jawaban : bank keliling mempunyai margin yang tinngi, sedangkan BPRS rendah, BPRS

juga memberikan edukasi ke nasabah tentang bank keliling itu seperti apa salah satu nya

bank keliling itu bunga ber bunga, tidak sesuai prinsip syariah. BPRS memberikan

edukasi itu sampai nasabah mau pindah ke lembaga mikro syariah.

3. Selain bank keliling, bagaimana strategi BPRS Harta Insan Karimah menghadapi

persaingan dengan BPRS-BPRS lainnya?

Jawaban : BPRS berani karena margin kita dibawah mereka, rata-rata BPR marginnya

tinggi. Contoh untuk kelasan BPR di ciledug yang paling rendah ya BPRS Harta Insan

Karimah hanya 1,3% sedangkan yang lain marginnya 2-3%

4. Bagaimana cara BPRS Harta Insan Karimah mengatasi nasabah yang gagal melunasi

pinjaman yang telah diberikan?

Jawaban : contoh yang sudah jatuh tempo tapi belum melunasi pinjaman atau

pembiayaan yaitu dengan cara menawarkan mau di perpanjang lagi atau tidak sebatas

kemampuan nasabah tanpa mengubah margin sisa.

Contoh kedua pinjaman atau pembiayaan yang sudah jatuh tempo tapi nasabah tidak bisa

berbuat apa-apa, pakai cara terakhir dengan menjual jaminan sebelum menjual jaminan

itu BPRS sudah memberi peringatan dengan tahap-tahap pertiga bulan

Page 85: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

PROFIL PERUSAHAAN PT BPRS HARTA INSAN KARIMAH

Kantor Pusat : Jalan Ciledug Raya No 88D Cipadu Larangan Tangerang 15155 Telp : 021-7301456 Fax : 021-7312461 Website : www.bprshik.com

Page 86: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

2 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

RIWAYAT SINGKAT & MILESTONE PENGEMBANGAN BISNIS BPRS HARTA INSAN KARIMAH

• Perseroan didirikan pada tanggal 8 September 1993, berpengalaman selama lebih dari 17 tahun di dunia perbankan syariah.

• Pemegang Saham Perseroan adalah Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Ekonomi

1990

BPRS HIK berdiri tanggal 8

September 1993, dengan

Kantor Pusat dan Kantor

Cabang di Ciledug,

Tangerang

1993

2005

Pembukaan

Cabang ke 2

bulan Mei 2005

Cikarang, Bekasi.

2007

2008

Pendirian INDUK HIK

pada tahun 2008

yang dimaksudkan

sebagai holding

company dari grup

BPRS HIK dengan

visi mewujudkan

Nationwide Sharia

Micro Banking yang

Terunggul dan

Terpercaya

2011

Universitas Gadjah Mada (HMI FE UGM) Jogjakarta.

• Sampai dengan Desember 2010, jumlah pemegang saham sebanyak 243 orang dengan jumlah saham yang tersebar.

YAHMI (Yayasan

Harapan Mulya

Insani) yang

didirikan pada

tanggal 25 Juli

1990 merupakan

penggerak Alumni

HMI FE UGM untuk

mendirikan BPRS

HIK.

Pembukaan Cabang

ke 3 bulan

Desember 2007 di

Karawaci,

Tangerang

Pembukaan Cabang ke

4 di Pondok Gede<

Jakarta Timur, pada

bulan Januari 2011

Page 87: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

3 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

IDENTITAS PERSEROAN BPRS HARTA INSAN KARIMAH

IDENTITAS PERSEROAN

Nama Perseroan PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

HARTA INSAN KARIMAH

N P W P 01.605.769.7-415.000

Legalitas Akta Nomor 151 Perubahan Anggaran Dasar

Nomor 38 tahun 1993, Pernyataan Keputusan Rapat

Nomor 03 tahun 2010 disetujui SK Menteri Hukum &

HAM Nomor AHU-AH.01.10-12936 Tahun 2010

Tanggal Pembentukan 19 Desember 1992

Modal Dasar Rp. 30.000.000.000,-

Modal Disetor Rp. 12.908.000.000,-

Alamat Jalan Ciledug Raya No. 88D Larangan Tangerang Banten

Telp : 021 - 7301456 Fax. : 021 - 7312461

Email [email protected]

W ebsite w w w .bprshik.com

Page 88: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

4 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

DEWAN PENGURUS BPRS HARTA INSAN KARIMAH

DEWAN DIREKSI :

1. Ir. H. Toto Suharto

2. Khusnul Khorip, SE, SH

3. Alfi Wijaya, SE, MM

DEWAN KOMISARIS :

1. Drs. H. Ladiman Djaiz, MM, CPA

2. H. Budi Yuwono, SE

3. Hj Norainio Bawazier, BSc.

DEWAN PENGAWAS SYARIAH :

1. DR. KH Masyhuri Naim, MA

2. Drs Karnaen A Perwataatmadja MPA

DEWAN PENASEHAT :

Ir. Adiwarman A. Karim, MBA, MAEP

Page 89: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

5 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

VISI, MISI & ARSITEKTUR BISNIS BPRS HARTA INSAN KARIMAH

Visi Terwujudnya

Bank Syariah yang

Unggul dan Terpercaya.

Misi

Menjalankan

usaha perbankan

yang sehat &

amanah

Memberikan

pelayanan

yang terbaik &

Islami.

Berperan aktif dalam

pengembangan dunia

usaha & peningkatan

kesejateraan masyarakat

Meningkatkan

kesejahteraan

pemegang saham,

pengurus & karyawan

Menjalankan

misi dakwah

yang rahmatan

lil alamin.

Pilar

INFRA

STRUCTURE

Kokoh,

Handal &

Adaptif

SYSTEM &

PROCEDURE

Up-date,

Prudent, &

Syariah

Compliance

HUMAN

CAPITAL

Produktif,

Profesional &

Berkualitas

FINANCIAL

SOUNDNESS

Expansive,

Profitable &

Sehat

PRODUCT &

SERVICES

Beragam,

Inovatif, &

Solutif

Nilai • Menjadikan bekerja sebagai ibadah

• Keramah-tamahan & kekeluargaan

• Berakhlaqul karimah

• Disiplin, tanggung jawab & kerjasama

• Berorientasi pada proses & hasil

• Penyempurnaan yang kreatif & inovatif

• Hasil terbaik & peningkatan kompetensi

• Siddiq, Amanah, Fathonah, dan ikhlas

• Layanan terbaik & kemitraan strategis

Budaya

Konsistensi dalam Syariah Etos Kerja yang Tinggi Profesional & Berintegritas

Page 90: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

6 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

ROADMAP TRANSFORMASI BPRS HIK : CONSOLIDATION, TAKE-OFF & OUTPERFORM THE MARKET

2011 2012 - 2013 2014 - 2015

Horizon 1 :

CONSOLIDATION

Fix the leaks and lay the strong foundations

Horizon 2 :

TAKE-OFF

Build momentum and develope the right business model

Horizon 3 : OUTPERFORM

THE MARKET

Accelerate growth and creating the new learning curve

Konsentrasi / Konsolidasi Bagaimana Cara Konsolidasi ?

Gradual & Balance Ekspansi & Diversifikasi

1. Pengembangan Kualitas

Sumber Daya Insani

2. Penyempurnaan Standard

Operating Procedure (SOP)

serta Sistem Informasi

Akuntansi, Keuangan, dan

Manajemen.

3. Peningkatan Produktifitas &

Kualitas Aktiva Produktif.

4. Pembinaan & pemeliharaan

hubungan baik dengan

nasabah.

Consolidation

Konsolidasi

Ekspansi

1. Optimalisasi Produk Rahn (Gadai Emas

Syariah)

2. Optimalisasi ATM

3. Optimalisasi

Operasional Cabang

Jakarta Timur.

4. Relokasi Kantor

Cabang Karawaci.

Page 91: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

7 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

Total Aset 175,553 128,963 46,590 36 Pendapatan Usaha 34,418 25,273 9,145 36 Aset Produktif :

- Penempatan Pd Bank Lain

9,445

6,096

3,349

55

Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 15,805 12,612 3,193 25

Beban Usaha 11,912 8,499 3,413 40 - Pembiayaan Diberikan 163,866 122,117 41,749 34

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN 2009 – 2010 BPRS HARTA INSAN KARIMAH

IKHTISAR KEUANGAN

NERACA (Jutaan Rupiah)

LABA RUGI (Jutaan Rupiah)

Pos - Pos 2010 2009 Perubahan

Pos - Pos 1 Jan s/d 1 Jan s/d Perubahan

Audited Audited Jutaan Rp. % 31 Des 2010 31 Des 2009 Jutaan Rp. %

Jumlah Aset Produktif 173,311 128,213 45,098 35

Dana Pihak Ketiga :

- Tabungan 15,494 12,370 3,124 25

- Deposito 127,449 89,687 37,762 42

- Pembiayaan Diterima 3,156 8,114 (4,958) (61)

Jumlah Dana Pihak Ketiga 146,099 110,172 35,927 33

Ekuitas :

- Modal Disetor 7,505 5,046 2,459 49

- Tambahan Modal Disetor 5,404 3,476 1,928 55

- Agio Saham 1,233 867 366 42

- Cadangan Umum 3,752 2,415 1,337 55

- Laba Bersih Tahun Berjalan 4,875 2,906 1,969 68

- Laba Tahun Lalu - - - -

Jumlah Ekuitas 22,769 14,711 8,058 55

Beban Non Usaha 80 78 2 2

Laba Sebelum Zakat & Pajak 6,621 4,083 2,538 62 Zakat 166 102 64 63 Pajak Kini 1,616 1,075 541 50 Pajak Tangguhan (36) 0 (36) -

Laba Bersih

4,875

2,906

1,969

68

RASIO KESEHATAN BANK

Pos-Pos 31 Des '10 31 Des '09

- Cash Rasio 6.7 5.2

- CAR 14.6 12.7

- FDR 114.6 119.7

- ROA 4.3 3.6

- ROE 35.3 33.2

- NPF Gross 3.2 2.9

- NPF Net 0.7 1.0

- PPAP 115.0 110.0

Page 92: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

8 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

KINERJA BPRS HARTA INSAN KARIMAH PERKEMBANGAN ASET DAN LABA BERSIH 2005-2010

Asset BPRS HIK 2005 – 2010 Laba Bersih BPRS HIK 2005 – 2010

41.258

59.768

33,8%

74.988

101.739

128.963

175.553

754 899

1.304

46,4%

2.141

2.906

4.874

44,9% 25,5% 35,7% 26,8% 36,1%

19,2% 45,1% 64,2% 35,7% 67,7%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2005 2006 2007 2008 2009 2010

: pertumbuhan tahunan (yoy) : rata-rata pertumbuhan selama 5 tahun

Page 93: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

9 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

KINERJA BPRS HARTA INSAN KARIMAH PERKEMBANGAN PENYALURAN PEMBIAYAAN 2005-2010

: pertumbuhan tahunan (yoy)

: rata-rata pertumbuhan selama 5 tahun

34,5%

122.116

163.866

37.402

53.031

67.274

87.961

41,8% 26,9% 30,8% 38,8% 34,2%

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Penyaluran Pembiayaan berdasarkan Akad Komposisi Jumlah Nasabah per Segmen (Total nasabah pembiayaan = 2134 orang)

Musyarakah

Lainnya

44,59%

1,05% 54,36%

Murabahah

Kecil

( Rp 50 -

500 juta )

22,0%

3,1%

Menengah ( > Rp 500 juta )

Mikro

(sd Rp

50 juta) 74,9%

Page 94: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

10 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

PPRROODDUUKK NNIISSBBAAHH IINNDDIIKKAASSII pp..aa..

TTAABBUUNNGGAANN 2255 :: 7755 55..8877

DDEEPPOOSSIITTOO 11 BBUULLAANN 4477 :: 5533 1111..0088

DDEEPPOOSSIITTOO 33 BBUULLAANN 5500 :: 5500 1111..7799

DDEEPPOOSSIITTOO 66 BBUULLAANN 5555 :: 4455 1122..9977

DDEEPPOOSSIITTOO 1122 BBUULLAANN 6600 :: 4400 1144..1155

PRODUK PENYALURAN DANA (PEMBIAYAAN) BPRS HARTA INSAN KARIMAH

Deposito Hasanah

Bank Syariah Harta Insan Karimah telah memberikan bukti tingkat bagi hasil deposito hasanah melebih tingkat suku bunga bank umum atau bagi hasil bank umum syariah lainnya, sebagaimana terlihat dari tingkat bagi hasil per 31 Desember 2010 :

Tabungan Anak Sholeh

Tabungan khusus pelajar dan mahasiswa, memperolah bagi hasil dan mendapatkan santunan Asuransi Syariah sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) sekiranya pelajar/mahasiswa meninggal dunia.

Tabungan Karimah

Tabungan untuk perorangan, memperolah bagi hasil dan santunan asuransi syariah sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) sekiranya nasabah meninggal dunia karena kecelakaan.

Tasbih

Tabungan yang disediakan bagi umat Islam yang berencana menunaikan ibadah haji dan umroh, berasuransi syariah dan mendapatkan fasilitas pembiayaan talangan haji. Taslim

Tabungan yang dirancang khusus untuk lembaga-lembaga pendidikan syariah atau umum yang berencana mengatur dana keuangan sekolah secara syariah, aman dan menguntungkan.

Tabungan Qurban

Tabungan yang dirancang khusus bagi nasabah yang berkeinginan merencanakan ibadah qurban secara teratur setiap tahunnya. Pembelian hewan qurban dan penyalurannya dapat dipercayakan ke Bank.

Page 95: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

11 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

KINERJA BPRS HARTA INSAN KARIMAH PERKEMBANGAN PENGHIMPUNAN DANA 2005-2010

: pertumbuhan tahunan (yoy)

: rata-rata pertumbuhan selama 5 tahun

51.931

34.758

33,2%

86.964

64.621

102.057

142.943

49,4% 24,4% 34,6% 17,4% 40,1%

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Komposisi Penghimpunan Dana

per Produk Komposisi Jumlah Nasabah per Produk

(Total nasabah pendanaan = 12745 orang)

10,8%

: Deposito

18,9%

: Tabungan

89,2% 81,1%

Page 96: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

12 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

PRODUK PENGHIMPUNAN DANA BPRS HARTA INSAN KARIMAH

Murabahah (Jual Beli)

Akad jual beli suatu barang dimana bank (penjual) menyebutkan harga jual yang terdiri dari harga pokok barang dan tingkat keuntungan tertentu atas barang tersebut yang disetujui oleh nasabah (pembeli). Al murabahah sangat berguna bagi nasabah yang membutuhkan barang secara mendesak tetapi kekurangan dana, pada saat nasabah kekurangan likuiditas, maka ia meminta kepada bank agar membiayai pembelian barang tersebut dan nasabah membayar secara mengangsur kepada bank.

Istishna’ (Pesanan)

Akad penjualan nasabah (mustashni) dengan bank (shani’) dalam akad ini bank menerima pesanan dari nasabah dan bank berusaha melalui pihak lain untuk membuat atau membeli pokok akad (mashnu) menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya kepada nasabah. Dan kedua belah pihak telah sepakat atas harga serta sistem pembayaran. Istishna ini biasanya diaplikasikan pada pembiayaan konstruksi dimana bank menerima pesanan dari nasabah untuk membangun suatu bangunan dan bank menyerahkannya kepada kontraktor untuk membangunnya. Bank membayar untuk konsturksi itu kemudian menjualkannya pada nasabah.

Pembiayaan Musyarakah (Bagi Hasil)

Akad usaha antara bank dengan nasabah dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atas usaha tersebut dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakat. Musyarakah sangat tepat bagi nasabah yang kekurangan dana untuk penyelesaian suatu proyek diamana nasabah dan bank sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek selesai nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang disepakati.

Pembiayaan Mudharabah (Bagi Hasil)

Akad kerjasama usaha antara bank ( shahibul maal ) dengan nasabah ( mudharib ) dimana bank menyediakan modal 100% sedang nasabah menjadi pengelola. Keuntungan usaha dibagai menurut kesepakatan bersama berupa nisbah bagi hasil yang dituangkan didalam akad. Apabila terjadi kerugian maka ditanggung oleh bank selama bukan akibat kelalaian nasabah sedang jika kerugian disebabkan akibat kelalaian nasabah, maka nasabah wajib menanggung kerugian tersebut. Mudharabah sangat tepat bagi nasabah yang membutuhkan modal kerja untuk pengembangan usaha atau jasa. Ijarah (Sewa)

Akad pemindahan hak guna atas barang/jasa melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti pemindahaan kepemilikan atas barang itu sendiri. Ijarah bisa digunkaan bagi nasabah yang kekurangan dana untuk menyewa bangunan (misal RUKO) yang harus dibayar tunai tanpa diangsur. Nasabah meminta bank untuk membayar sewa ruko tersebut secara tunai dan bank menyewakan kembali kepada nasabah ruko tersebut dengan cara di angsur.

Ijarah Muntahiyyah Bit Tamlik

Perpaduan antara sewa menyewa (ijarah) dan jual beli/hibah diakhir masa sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan pemindahan kepemilikan barang dari bank (pemilik barang) kepada nasabah (penyewa). Ijarah muntahiyyah bit tamlik bisa diaplikasikan bagi nasabah yang membutuhkan barang (motor) bank terlebih dahulu membelikan barang yang dibutuhkan nasabah dan kemudian bank menyewakan barang tersebut kepada nasabah dengan cara mengangsur disertai janji penjualan/hibah diakhir periode angsuran (LUNAS) dari bank kepada nasabah sehingga barang menjadi milik nasabah.

Page 97: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

13 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

KINERJA BPRS HARTA INSAN KARIMAH RASIO KEUANGAN UTAMA

Cash Rasio BPRS HIK 2005 – 2010 FDR BPRS HIK 2005 – 2010

16,1%

8,8%

12,9%

10,9%

5,2%

6,7%

107,6%

128,47%

102,1% 104,1%

101,1%

119,7%

114,6%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2005 2006 2007 2008 2009 2010

NPF gross BPRS HIK 2005 – 2010 CAR BPRS HIK 2005 – 2010

3,1%

6,50%

3,4% 3,6% 3,5%

3,2% 2,9%

13,0%

11,5%

27,46%

14,0% 15,1%

12,7%

14,6%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Data Industri BPR Syariah, Statistik Perbankan Syariah, Bank Indonesia, Desember 2010

Page 98: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

14 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

KINERJA BPRS HARTA INSAN KARIMAH RASIO KEUANGAN UTAMA

BOPO BPRS HIK 2005 – 2010

85,8% 87,9%

78,08%

71,9% 66,8% 72,2% 64,0%

2005 2006 2007 2008 2009 2010

ROA BPRS HIK 2005 – 2010 ROE BPRS HIK 2005 – 2010

3,49% 14,29%

3,0%

2,4% 2,7%

3,7% 3,6%

4,3%

23,1%

20,4%

26,5%

34,4% 33,2% 35,2%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Data Industri BPR Syariah, Statistik Perbankan Syariah, Bank Indonesia, Desember 2010

Page 99: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

15 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

KOMPOSISI KARYAWAB BPRS HIK – DES 2010 : SDI SEBAGAI ASSET UTAMA PERUSAHAAN

Komposisi Karyawan berdasarkan

Tingkat Pendidikan (N=101 orang) Komposisi Karyawan berdasarkan

Usia (N=101 orang)

SD 1

< 20 2

SLTP 2

20 - 25 18

SLTA 26

D3 14

Proses S1 12

S1 42

Proses S2 3

S2 1

25 - 30 41

30 - 35 23

35 - 40 10

40 - 45 5

> 45 2

Page 100: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

16 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

STRUKTUR ORGANISASI BPRS HARTA INSAN KARIMAH

RUPS

Direktur Komisaris Dewan

Pengawas Syariah

Direktur Utama

Direktur Direktur

Internal

Audit

Sekretaris

Direksi

Cabang

Cikarang

Cabang

Ciledug

TPPB

Akuntansi

Treasury

Cabang

Jaktim

Cabang

Karawaci

SDI Teknologi

Informasi

Page 101: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

17 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

KEGIATAN SOSIAL DAN PENYALURAN ZIS 2010

• BPRS HIK sebagai lembaga

keuangan syariah juga menjalankan

fungsi sosial disamping fungsi bisnis. • Implementasi dari fungsi sosial ini

adalah pendirian ….. pada tanggal

…..

Adapun kegiatan sosial dan penyaluran

ZIS antara lain :

• Beasiswa kepada 30 anak asuh.

• Pembagian 1608 paket sembako.

• Sumbangan beras rutin kepada 7

pondok pesantren.

• Penyaluran daging hewan kurban.

• Sumbangan kepada korban bencana

alam Merapi dan Mentawai.

• Pemberian 2000 paket ta’jil Buka

Puasa Ramadhan kepada

masyarakat.

Page 102: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38655/1/IRMA... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ... Dasar hukum dari

18 Profil Perusahaan – BPRS Harta Insan Karimah © 2011

TERIMA KASIH

Jazakumullahu khairan katsira Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

www.bprshik.com