manajemen puskesmas

Upload: astriana-atjie

Post on 04-Oct-2015

142 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

pengertian manajemen, macam perencanaan

TRANSCRIPT

Manajemen Puskesmas Secara klasik manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Sehingga berdasarkan batasan tersebut manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri utama penerapannya yaitu efisien dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dan rasional dalam pengambilan keputusan manajerial (Muninjaya, 2004) Menurut Trihono (2005) teori manajemen banyak ragamnya, demikian pula penjabaran fungsi fungsinya, ada yang sederhana tetapi ada pula yang rumit. Berikut contoh model manajemen dan penjabaran fungsinya:1. Model PIE (Planning, Implementation, Evaluation). Model ini adalah yang paling sederhana karena meliputi 3 fungsi saja, yaitu Planning atau perencanaan, Implementing atau implementasi dan evaluation atau evaluasi2. Model POAC (Planning, Organizing, Acttating dan Controlling) dengan rincian fungsi manajemen sebagai berikut : Planning atau perencanaan, Organizing atau pengorganisasian, Actuating atau penggerakan dan Controlling atau pemantauan3. Model p1 p2 p3 (Perencanaan, Penggerakan pelaksanaan) pengawasan pengendalian penilaian). Model ini digunakan oleh jajaran kesehatan, yang di puskesmas dijabarkan dengan : P1 (perencanaan berbentuk perencanaan tingkat puskesmas), P-2 (Penggerakan pelaksanaan berbentuk lokakarya mini puskesmas) dan P-3 (pengawasan, pengendalian dan penilaian, berbentuk pemantauan wilayah setempat atau stratifikasi puskesmas)4. ARRIF (Analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum komunikasi). Model ini digunakan oleh jajran Depkes khususnya yang bergerak di bidang partisipasi masyarakat. Manajemen ARRIF menghasilkan profil peran serta masyarakat, baik di tingkat kecamatan, kabupaten / kota, provinsi maupun pusat/nasional.5. ARRIME(analisIs, rumusan, rencana, implementasi, monitoring dan evaluasi). Ini sebenarnya sama dengan ARRIF hanya fungsi monitoring dan evaluasi secara tegas dipisah, karena aspek yang dikelola meliputi 3 fungsi puskesmas, sehingga fungsi monitoring dan evaluasi harus dipisah.6. ARRIMES (analisIs, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi dan sosialisasi). Ini merupakan penyempurnaan dari ARRIME yang setelah diterapkan di lokasi uji coba selama 2 tahun, ada fungsi manajemen yang harus ditambahkan yaitu sosialisasi hasil evaluasi pembangunan kesehatan di wilayah tersebut kepada lintas sektor terkait dan juga masyarakat itu sendiri. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efisien. Manajemen Puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan (Depkes, 2006) Sehingga dari pengertian manajemen tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen puskesmas diselenggarakan sebagai : Proses pencapaian tujuan puskesmas, Proses menselaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai Puskesmas (management by objectives atau MBO) menurut Drucker, Proses mengelola dan memberdayakan sumber daya dalam rangka efisiensi dan efektivitas Puskesmas, Proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, Proses kerjasama dan kemitraan dalam pencapaian tujuan Puskesmas, Proses mengelola lingkungan (Sulaeman, 2009)C. Perencanaan Levey dan Loomba (1973, dalam Azwar, 2004) mengemukakan bahwa perencanaan adalah suatu proses menganalisis dan memahami sistem yang dianut, merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai, memperkirakan segala kemampuan yang dimiliki, menguraikan segala kemungkinan yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, menganalisis efektivitas dari berbagai kemungkinan tersebut, menyusun perincian selengkapnya dari kemungkinan yang terpilih, serta mengikatnya dalam suatu sistem pengawasan yang terus menerus sehingga dapat dicapai hubungan yang optimal antara rencana yang dihasilkan dengan sistem yang dianut Adapun perencanaan kesehatan, menurut Azwar (1980) perencanaan yang ditetapkan pada pelayanan kesehatan atau jika mengutip definisi WHO dissebutkan perencanaan kesehatan ialah suatu ketelitian, interpretasi yang cermat serta suatu upaya pengembangan pelayanan kesehatan yang teratur yang dilaksanakan atas dasar pemanfaatan seluruh ilmu pengetahuan modern serta pengalaman yang dimiliki, sedemikian rupa sehingga terpenuhinya kebutuhan kesehatan masyarakat berdasarkan sumber sumber yang tersedia. Perencanaan kesehatan menurut muninjaya (2004) adalah suatu proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Sedangkan perencanaan Puskesmas menurut sulaeman (2009) adalah suatu proses merumuskan masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas dan menetapkan prioritasnya, menetapkan tujuan, sasaran, dan target kinerja Puskesmas, merencanakan kebutuhan sumber daya, serta menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan program Puskesmas dalam rangka mencapai tujuan Puskesmas. Dari pengertian-pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Perencanaan Puskesmas adalah penyusunan kegiatan Puskesmas yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan Puskesmas 2. Perencanaan Puskesmas didasarkan pada analisis dan pemahaman sistem Puskesmas secara komprehensif (menyeluruh)3. Perencanaan Puskesmas akan menjadi efektif jika perumusan masalah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan data 4. Perencanaan Puskesmas merupakan proses pemilihan alternatif tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan Puskesmas5. Perencanaan Puskesmas adalah proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternatif (pilihan) tujuan dan cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaian atas hasil pelaksanaan, yang dilakukan secara sistematis dan berkesimbungan6. Perencanaan Puskesmas secara implisit mengemban misi Puskesmas untuk mencapai visi Puskesmas (Sulaeman, 2009) Ada 2 (dua) tipe utama rencana Puskesmas, yaitu Rencana Strategik Puskesmas, dan Rencana Operasional Puskesmas. Rencana Strategik Puskesmas adalah dokumen rencana jangka menengah atau jangka panjang Puskesmas yang menggambarkan arah yang harus dituju serta langkah yang harus dilaksanakan. Rencana Strategik Puskesmas memusatkan perhatian untuk melakukan pekerjaan yang benar dan efektif dan bertujuan agar Puskesmas berfungsi dengan baik serta tanggap dan antisipatif terhadap lingkungan Puskesmas. Rencana Strategik Puskesmas bersifat jangka menengah atau jangka panjang sehingga menjadi payung bagi Rencana Operasional (RO) Puskesmas tahunan dalam periode tersebut. Hal ini berarti bahwa RO Puskesmas merupakan penjabaran yang lebih rinci dari Rencana Strategik Puskesmas (Sulaeman, 2009) Tahapan-tahapan dalam proses penyusunan Rencana Strategik Puskesmas adalah sebagai berikut:1) Perumusan Visi Puskesmas 2) Perumusan Misi Puskesmas 3) Perumusan Tujuan Puskesmas (goal formulation) atau penetapan sasaran (setting objective) 4) Perumusan Strategi Puskesmas 5) Perumusan Kebijakan Puskesmas Penetapan Program dan Kegiatan Puskesmas Yang dimaksud dengan Rencana Operasional (RO) Puskesmas adalah suatu dokumen rincian rencana pelaksanaan program Puskesmas yang disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan dengan memperhitungkan hal-hal yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategik Puskesmas serta semua potensi dan sumber daya yang tersedia (Departemen Kesehatan, 2002). RO Puskesmas mempunyai 2 (dua) tipe yaitu rencana sekali pakai (single use plan) dan rencana tetap (standing plan). Rencana sekali pakai dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila tujuan telah tercapai. Sedangkan rencana tetap (standing plan) merupakan pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang. RO Puskesmas merupakan penjabaran secara terinci tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan Pukesmas. Pada hakekatnya RO Puskesmas mengandung rincian dari kegiatan-kegiatan operasional, sehingga dokumen RO Puskesmas merupakan hasil akhir dari seluruh proses perencanaan. Oleh sebab itu RO Puskesmas tidak dapat disusun untuk suatu jangka waktu yang panjang (Sulaeman, 2009)Ruang lingkup atau substansi RO Puskesmas meliputi:1) Tujuan Puskesmas, meliputi tujuan umum dan khusus2) Penentuan sasaran dan target Puskesmas3) Uraian terinci dari masing-masing kegiatan Puskesmas yang akan dilakukan4) Pembiayaan meliputi jumlah dan sumber dana yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan Puskesmas5) Sarana dan fasilitas yang diperlukan6) Waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan Puskesmas7) Lokasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas8) Pengorganisasian sumber daya manusia9) Hambatan yang mungkin saja terjadi selama kegiatan Puskesmas dilaksanakan10) Rencana penilaian dari suatu keberhasilan RO Puskesmas bila kelak sudah dilaksanakan.Sementara penyusunan RO Puskesmas sebagai suatu proses mempunyai beberapa langkah sebagai berikut :1) Analisis Situasi Puskesmas2) Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya3) Menetapkan tujuan dan sasaran RO Puskesmas4) Merencanakan ketenagaan untuk RO Puskesmas5) Mengkaji hambatan dan kelemahan RO Puskesmas6) Memantau dan menilai RO Puskesmas7) Menyusun jadwal/waktu8) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan puskesmas