manajemen proyek "organisasi"

17
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya suatu organisasi tentu dilandasi dengan adanya suatu tujuan, yaitu sarana untuk mencapai tujuan organisasi. Penjelasan oleh Wendell French, bahwa pengembangan organisasi merupakan suatu usaha jangka panjang, dalam arti pengembangan organisasi adalah suatu usaha yang bersifat berkelanjutan dan suatu kesediaan untuk melakukan perubahan secara berkelanjutan. Organisasi ditandai adanya kepemimpinan, dan hal ini termasuk ke dalam salah satu faktor penting bagi keorganisasian. Teori organisasi menjelaskan bagaimana organisasi sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang bagaimana organisasi bisa dikonstruksi guna meningkatkan keefektifan organisasi (Stephen P. Robbins, 1994). Sejarah pengembangan organisasi sangat erat hubungannya dengan teori organisasi. Teori organisasi meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, teori organisasi modern, birokrasi, administrasi, dan manajemen ilmiah. Pengembangan organisasi juga merupakan bentuk usaha berencana yang dikendalikan dan dipimpin oleh top manajemen. Bertujuan untuk meningkatkan keefektifan kerja dan kesehatan organisasi. Dalam prakteknya menggunakan metode intervensi Tugas Manajemen Proyek “Teori Organisasi”

Upload: syarah

Post on 04-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Teori Organisasi, Sejarah berdirinya Organisasi, Organisasi Modern, Organisasi Klasik, Organisasi NeoKlasik, Organisasi Abstrak

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Proyek "Organisasi"

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdirinya suatu organisasi tentu dilandasi dengan adanya suatu tujuan, yaitu

sarana untuk mencapai tujuan organisasi. Penjelasan oleh Wendell French, bahwa

pengembangan organisasi merupakan suatu usaha jangka panjang, dalam arti

pengembangan organisasi adalah suatu usaha yang bersifat berkelanjutan dan suatu

kesediaan untuk melakukan perubahan secara berkelanjutan.

Organisasi ditandai adanya kepemimpinan, dan hal ini termasuk ke dalam salah

satu faktor penting bagi keorganisasian. Teori organisasi menjelaskan bagaimana

organisasi sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang bagaimana organisasi bisa

dikonstruksi guna meningkatkan keefektifan organisasi (Stephen P. Robbins, 1994).

Sejarah pengembangan organisasi sangat erat hubungannya dengan teori

organisasi. Teori organisasi meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik,

teori organisasi modern, birokrasi, administrasi, dan manajemen ilmiah.

Pengembangan organisasi juga merupakan bentuk usaha berencana yang

dikendalikan dan dipimpin oleh top manajemen. Bertujuan untuk meningkatkan

keefektifan kerja dan kesehatan organisasi. Dalam prakteknya menggunakan metode

intervensi berencana terhadap proses dalam organisasi dengan memanfaatkan teori-teori

perilaku (Moekijat, 2005).

1.2 Tujuan

Berdasarkan penjelasan di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai

berikut :

1. Memahami sejarah serta teori dari organisasi

2. Mengetahui sejarah serta teori dari organisasi berdasarkan pembagiannya yaitu

teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, teori organisasi modern, serta

teori organisasi birokrasi, administrasi, dan manajemen ilmiah

Tugas Manajemen Proyek “Teori Organisasi”

Page 2: Manajemen Proyek "Organisasi"

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Organisasi

Organisasi adalah suatu sistem kerjasama antara dua orang atau lebih maupun

penugasan beberapa individu pada fungsi pekerjaan yang harus dilakukan secara sadar

dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Sedangkan teori organisasi adalah disiplin ilmu

yang mempelajari struktur dan desain organisasi. Teori organisasi menunjuk aspek-aspek

deskriptif maupun perspektif dari disiplin ilmu tersebut. Teori organisasi menjelaskan

bagaimana organisasi sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang bagaimana

organisasi bisa dikonstruksi guna meningkatkan keefektifan organisasi (Stephen P.

Robbins, 1994).

Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan melalui

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan dengan

organiasi yang tercipta di perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan definisi di atas

dapat disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok, yaitu:

1. Interaksi manusia

2. Kegiatan yang mengarah pada tujuan

3. Struktur organisasi itu sendiri

2.1.1 Sejarah Teori Organisasi

Salah satu kejadian paling penting sebelum abad ke 20 kaitannya dengan

perkembangan teori organisasi adalah revolusi industri. Dimulai pada abad ke 18 di

Inggris, revolusi tersebut menyebrangi samudra Atlantik dan ke Amerika pada akhir

perang dunia ke II. Revolusi tersebut mempunyai dua elemen utama yaitu kekuatan mesin

telah menggantikan kekuatan manusia secara cepat, dan pembangunan sarana transportasi

yang cepat mengubah metode pengiriman barang.

Oleh karena itu terjadi penyebaran pendirian berupa pabrik-pabrik. Dampaknya

terhadap desain organisasi jelas, yaitu pembangunan pabrik membutuhkan penciptaan

yang terus menerus dari struktur-struktur organisasi untuk memungkinkan terjadinya

proses produksi yang efesien. Pekerjaan harus dirumuskan, arus pekerjaan harus

ditetapkan, departemen diciptakan, dan mekanisme koordinasi dikembangkan. Dengan

demikian struktur organisasi yang kompleks harus dirancang (Moekijat, 2005).

Tugas Manajemen Proyek “Teori Organisasi”

Page 3: Manajemen Proyek "Organisasi"

3

Perkembangan teori organisasi dimulai pada tahun 1919 dengan lahirnya teori

manajemen ilmiah, dan berakhir pada tahun 1960 dengan lahirnya teori modern yang

mengakomodasi dari segi manusia, mesin, teknolgi, dan lingkungan sebagai dasar

peningkatan produktivitas organisasi. Pendekatan mutakhir untuk memahami organisasi

dipengaruhi oleh persfektif sosial kerangka kerja sistem terbuka. Evolusi merupakan

perubahan yang sangat cepat dalam perkembangan organisasi dengan memberikan

inovasi baru dalam bentuk keunggulan dan keunikan dari perkembangan awal sampai

perkembangan yang paling mutakhir dalam teori organisasi.

Evolusi atau perkembangan teori organisasi memunculkan berbagai macam

pendekatan yang masing-masing dipengaruhi oleh cara yang digunakan untuk meninjau

masalah organisasi. Keseluruhan pendekatan ini bisa dikelompokan menjadi tiga aliran

utama, sesuai kurun waktu permunculan masing-masing pendekatan tersebut, yaitu

pendekatan teori klasik, pendekatan neo-klasik dan pendekatan modern (Gibson, dkk.,

1987).

2.1.2 Konsep Dasar Organisasi

Menurut Lubis dan Husaini (1987) bahwa yang dimaksud dengan organisasi adalah

sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia, yang berinteraksi menurut suatu

pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-

masing, yang sebagai satu kesatuan mempunyai tujuan tertentu dan mempunyai batas-

batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan secara tegas dari lingkungannya.

Sedangkan Barnard berpendapat bahwa organisasi adalah suatu sistem aktivitas

kooperatif antara dua orang atau lebih. Organisasi merupakan pengelompokan orang-

orang ke dalam aktivitas kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,

sedangkan pengorganisasian adalah aktivitas orang-orang dalam mengelompokan,

menyusun dan mengatur berbagai macam pekerjaan yang perlu diselenggarakan untuk

mencapai tujuan pendidikan (Fayol, H., 1949).

2.1.3 Teori Organisasi Terbentuk

Pada dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

organisasi dalam arti statis (sebagai sesuatu yang tidak bergerak atau diam), dan

organisasi dalam arti dinamis. Suatu organisme yang dinamis atau proses kerjasama

antara orang-orang yang tergabung dalam suatu wadah tertentu untuk mencapai tujuan

bersama seperti yang telah ditetapkan secara bersama pula (Amirullah, dkk. 2003).

Tugas Manajemen Proyek “Teori Organisasi”

Page 4: Manajemen Proyek "Organisasi"

4

Organisasi ditandai adanya kepemimpinan, dan hal ini termasuk ke dalam salah

satu faktor penting bagi keorganisasian, seperti ungkapan Davis yang menyebutkan

bahwa “Organization is any group of individual that is working toward some common

end under leadership.” (organisasi adalah suatu kelompok orang yang sedang bekerja ke

arah tujuan bersama dibawah kepemimpinan (Fayol, H., 1949).

Tidak satupun organisasi tanpa adanya pemimpin. Courtois berpendapat bahwa

“Kelompok tanpa pemimpin seperti tubuh tanpa kepala, mudah menjadi sesat, panik,

kacau, anarki” dan lebih lanjut dikemukakan bahwa “Sebagian besar umat manusia

memerlukan pemimpin, bahkan mereka tidak menghendaki yang lain daripada itu”.

Sehingga kepemimpinan merupakan masalah sentral dalam kepengurusan

organisasi, bahkan maju mundurnya organisasi, dinamis statisnya organisasi, tumbuh

kembangnya organisasi, serta temapai tidaknya tujuan organisasi, sebagian diterapkan

oleh tepat tidaknya kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi yang bersangkutan.

Pada berbagai usaha intelektual itu kemudian berkembanglah berbagai teori

organisasi dengan berbagai kaidah dan rumusnya. Selanjutnya Etzzioni dalam buku yang

berjudul “Modern Organization” mengemukakan empat macam teori organisasi, yaitu:

1. Teori klasik (scientific management)

2. Aliran hubungan manusia (human relations)

3. Sistem pendekatan strukturalis (merupakan titik temu antara teori klasik dan aliran

hubungan manusia)

4. Teori pembuatan keputusan

Sejarah pengembangan organisasi sangat erat hubungannya dengan teori

organisasi. Teori organisasi meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik,

teori organisasi modern, birokrasi, administrasi, dan manajemen ilmiah (Moekijat, 2005).

2.2 Teori Organisasi Klasik

Teori organisasi klasik disebut juga teori organisasi tradisional, teori

organisasi spesialisasi, teori formalistne, serta teori struktural. Oleh karena itu, teori

organisasi klasik digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya

terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku (tidak

mengandung kreatifitas).

Teori ini muncul sebagai akibat dari usaha yang ditempuh untuk meningkatkan

efisiensi dan efektifitas organisasi dengan menentukan prinsip-prinsip yang dapat

dipergunakan sebagai pedoman bagi para manager dalam melaksanakan tugas dan

Tugas Manajemen Proyek “Teori Organisasi”

Page 5: Manajemen Proyek "Organisasi"

5

prinsip-prinsip untuk memberikan pedoman kepada manajer saat menyusun suatu sistem

tugas dan wewenang (Amirullah, dkk. 2003).

Berkembang mulai tahun 1800-an (abad 19). Awal terjadinya teori klasik sebagai

pemerhati bidang manajemen dan organisasi ditandai oleh terbitnya buku karya Frederick

Taylor (1911) yang berjudul “Principles of Scientific Management” yang lebih dikenal

dengan istilah scientific management atau manajemen ilmiah. Taylor berusaha

memperbaiki pekerjaan dengan menggunakan metode ilmiah terhadap tugas dalam

organisasi.

Taylor mengusulkan empat prinsip scientific management, diantaranya yaitu:

1. Penggantian metode untuk menentukan elemen pekerjaan ditentukan secara ilmiah

2. Seleksi dan pelatihan pekerja secara ilmiah

3. Kerjasama antara pimpinan dan bawahan untuk mencapai tujuan sesuai dengan

metode ilmiah

4. Pembagian tanggung jawab yang lebih merata diantara manajer sebagai perencana

dan supervise dan para pekerja sebagai pelaksana

Teori klasik ini dikembangkan pula oleh Henry Fayol. Ia mencoba

mengembangkan prinsip-prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua manajer

dari semua tingkatan organisasi, dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus dilakukan

oleh seorang manajer. Fayol mengusulkan empat belas prinsip-prinsip organisasi,

meliputi (Fayol, H., 1949) :

1. Pembagian kerja

2. Wewenang

3. Disiplin

4. Kesatuan komando

5. Kesatuan arah

6. Mendahulukan kepetingan umum diatas kepentingan pribadi

7. Remunerasi (gaji sesuai pekerjaan)

8. Sentralisasi

9. Rantai scalar (garis wewenang)

10. Tata tertib

11. Keadilan

12. Stabilitas masa kerja para pegawai

13. Inisiatif

14. Esprit de corps (persatuan dan kesatuan dalam organisasi)

Tugas Manajemen Proyek “Teori Organisasi”

Page 6: Manajemen Proyek "Organisasi"

6

Tokoh terakhir dalam teori klasik adalah Ralph C. Davis, ia lebih menekankan

pada perspektif perencanaan rasional dan mengatakan bahwa struktur merupakan hasil

logis dari tujuan-tujuan organisasi. Sedangkan tujuan utama perusahaan adalah pelayanan

ekonomis. Nilai ekonomis ini dikembangkan melalui aktivitas yang dilakukan oleh para

anggotanya untuk menciptakan produk atau jasa organisasi, aktivitas tersebut kemudian

menghubungkan tujuan organisasi dengan hasil yang dicapai organisasi (Gibson, dkk.,

1987).

Teori organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat

unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal, yaitu:

1. Sistem kegiatan yang terkoordinasi

2. Kelompok orang

3. Kerjasama

4. Kekuasaan dan Kepemimpinan

Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat

kondisi pokok yaitu meliputi kekuasaan, salin melayani, doktrin, serta disiplin.

Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:

1. Pembagian kerja (untuk koordinasi)

2. Proses skalar dan fungsional (proses pertumbuhan secara vertikal dan horizontal)

3. Struktur (hubungan antar kegiatan)

4. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan)

2.3 Teori Organisasi Neoklasik

Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran neoklasik disebut juga dengan “Teori

hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan

merupakan suatu penyempurnaan. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek

psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”. Salah tokoh

neoklasik pencetus “Psikologi Industri”, Hugo menulis sebuah buku “Psychology and

Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara manajemen

ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan

karekteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh factor social

dan budaya terhadap organisasi (Moekijat, 2005).

Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di

Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Electric di Cicero yang

disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan Elton Mayo

Tugas Manajemen Proyek “Teori Organisasi”

Page 7: Manajemen Proyek "Organisasi"

7

seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan

insentif upah dan kondisi kerja karyawan dipandang sebagai faktor penting peningkatan

produktifitas (Amirullah, dkk. 2003).

Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya tiga aspek, yaitu:

1. Partisipasi

2. Perluasan kerja

3. Manajemen bottom up

Tokoh teori ini diawali oleh Elton Mayo (1927) yang membentuk aliran antar

manusia (human relation school), memandang organisasi sebagai suatu hal terdiri dari

tugas-tugas dari sisi manusia dibanding sisi mesin (teori organisasi klasik). Pada masa ini

dilakukan percobaan yang menyangkut rancang ulang pekerjaan, perubahan panjangnya

hari kerja dan waktu kerja dalam seminggu, pengenalan waktu istirahat, serta rencana

upah individual dibandingkan dengan upah kelompok. Disimpulkan bahwa norma sosial

kelompok merupakan kunci penentu perilaku kerja seseorang.

Kemudian Hawthorne mempersatukan pandangan Taylor, Fayol, dan Weber

dengan kesimpulan bahwa organisasi merupakan sistem kerjasama. Pendapat yang sama

dikemukakan oleh Chester Barnard, yang menawarkan ide-ide dalam “The functions of

the executive”, yaitu ia menentang pandangan klasik yang mengatakan bahwa wewenang

harus didefinisikan sesuai dengan tanggapan dari bawahan, ia mengusulkan agar peran

utama seorang manager adalah memperlancar komunikasi dan mendorong para bawahan

untuk berusaha lebih keras (Moekijat, 2005).

Tokoh lainnya Douglas McGregor, menyatakan bahwa ada dua pandangan tentang

manusia, teori X pandangan negatif dan teori Y pandangan positif. Kesimpulannya adalah

pandangan seorang manajer tentang sifat manusia didasarkan atas pengelompokan asumsi

tertentu, dan manusia cenderung untuk menyesuaikan perilakunya terhadap bawahanya

sesuai asumsi tersebut. Dengan demikian teori Y lebih disukai dan asumsi tersebut harus

dapat membimbing para manajer dalam merancang organisasi dan memotivasi para

pegawainya.

2.4 Teori Organisasi Modern

Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori

sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori organisasi modern sering disebut dengan

teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan

Tugas Manajemen Proyek “Teori Organisasi”

Page 8: Manajemen Proyek "Organisasi"

8

neoklasik. Teori organisasi modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu

kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan.

Teori organisasi modern ditandai dengan lahirnya gerakan contingency yang

dipelopori Herbert Simon, yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi

prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai

kondisi yang di bawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz

dan Robert Kahn dalam bukunya “The social psychology of organization” mengenalkan

perspektif organisasi sebagai suatu system terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan

keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang

penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi

menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan.

Organisasi merupakan koalisi yang terdiri dari berbagai kelompok dan individu

dengan tuntutan yang berbeda-beda. Desain organisasi merupakan hasil dari pertarungan

kekuasaan berbagai koalisi tersebut. Jika kita ingin mengerti mengapa dan bagaimana

organisasi tersebut dirancang, maka kita harus menilai preferensi dan kepentingan dari

mereka yang berada di dalam organisasi yang mempunyai pengaruh terhadap

pengambilan keputusan mengenai desain organisasi.

Oleh karena itu pada teori organisasi modern, organisasi bukan sistem tertutup

yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem

terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan

hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

2.4 Perbedaan antara Teori Organisasi Klasik dan Modern

Adapun perbedaan antara teori organisasi klasik dan teori modern diantaranya

yaitu:

a. Teori klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi,

sedangkan teori modern menekankan pada perpaduan dan perancangan sehingga

terlihat lebih menyeluruh

b. Teori klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar serta vertical, sedangkan

Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak

variable yang dipertimbangkan (Gibson, dkk., 1987).

2.5 Teori Organisasi Birokrasi

Pada dasamya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan,

organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut:

Tugas Manajemen Proyek “Teori Organisasi”

Page 9: Manajemen Proyek "Organisasi"

9

1. Pembagian dan penugasan pekerjaan secara khusus sehingga para pemegang

pekerjaan dapat menjadi ahli dalam pekerjaan masing-masing. Strategi ini dikenal

dengan prinsip spesialisasi

2. Setiap anggota hanya bertanggung jawab secara langsung kepada seorang atasan

yang disebut dengan prinsip hierarki

3. Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi. Hal

demikian disebut prinsip loyalitas

4. Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak pandang bulu, tidak membeda-bedakan

status social atau pilih kasih. Strategi ini dinamakan prinsip impersonal

5. Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurut suatu sistem

tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan

prinsip uniformitas.

Teori ini juga dikembangkan oleh Max Weber dengan istilah teori birokrasi. Weber

telah mengembangkan sebuah model structural yang ia katakan sebagai alat yang paling

efesien bagi organisasi-organisasi untuk mencapai tujuannya yang disebut dengan istilah

birokrasi. Birokrasi ditandai dengan adanya pembagian kerja, hierarki wewenang yang

jelas, prosedur seleksi yang formal, peraturan yang rinci, serta hubungan yang tidak

didasarkan atas hubungan pribadi (impersonal) dalam organisasi.

Teori hubungan antara manusia atau the human relations theory, dikatakan hubungan

kemanusiaan apabila hubungan tersebut dapat memberikan kesadaran dan pengertian

sehingga pihak lain merasa puas. Pengertian tersebut dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu hubungan manusia secara luas dan secara sempit. Dalam arti luas hubungan

kemanusiaan adalah hubungan antara hubungan seseorang dengan orang lain yang terjadi

dalam suatu situasi dan dalam semua bidang kegiatan. Sedangkan dalam arti sempit

hubungan kemanusiaan adalah hubungan seseorang dengan orang lain dalam suatu

organisasi atau kantor, yang bertujuan memberikan kepuasan hati para pegawai sehingga

mempunyai scmangat kerja yang tinggi, kerjasama, disiplin baik, serta loyalitas yang

tinggi dan motivasi yang tinggi.

Jadi intinya adalah hubungan yang bersifat lahiriah, sedang hubungan kemanusiaan

lebih bersifat psikologis. Teori ini berasal dari anggapan bahwa organisasi dapat diurus

dengan baik dan dapat mencapai sasaran apabila di dalam organisasi hubungan antar

pribadi yang serasi yaitu berupa hubungan pemimpin yang setingkat, antara pimpinan dan

bawahan. Teori ini mengakui pentingnya hubungan antar pribadi yang harmonis, ialah

hubungaan yang didasarkan atas kerukunan, kekeluargaan, hormat-menghormati, dan

Tugas Manajemen Proyek “Teori Organisasi”

Page 10: Manajemen Proyek "Organisasi"

10

saling menghargai serta melengkapi antara satu dengan lainnya, sehingga kekeluargaan

merupakan unsur yang melekat pada teori ini (Gibson, dkk., 1987).

2.6 Teori Organisasi Administrasi

Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol (1841-1925), yang merupakan seorang

industrialis asal Perancis. Pada tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration

industrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan baru dipublikasikan di

Amerika pada tahun 1940. Kegiatan manajerial atau “Fayol’s Functionalism”, yaitu:

a. Perencanaan

b. Pengorganisasian

c. Pemberian perintah

d. Pengkoordinasian

e. Pengawasan

James D. Mooney dan Allen Reily menerbitkan sebuah buku “Onward Industry”,

dimana inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi merupakan faktor terpenting dalam

perencanaan organisasi” (Amirullah, dkk. 2003).

2.7 Teori Manajemen Ilmiah

Teori ini dikembangkan tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Definisi

manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi serta analisa dan

pemecahan masalah organisasi, atau seperangkat mekanisme untuk meningkatkan

efesiensi kerja. Frederick Winslow Taylor menuangkan ide dalam tiga makalah,

diantaranya yaitu “Shop Management”, “The Principle of Scientific Management” dan

“Testimony before the Special House Comitte”.

Berdasarkan ketiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.

Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek

manajemen modern maka Frederick Winslow Taylor dijuluki sebagai “Bapak Manajemen

Ilmiah”. Empat kaidah manajemen menurut Frederick W. Taylor ialah:

1. Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu

pengetahuan

2. Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan

3. Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara

ilmiah perlu intregasikan

4. Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat

manajemen ilmiah (Gibson, dkk., 1987).

Tugas Manajemen Proyek “Teori Organisasi”

Page 11: Manajemen Proyek "Organisasi"

11

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, dkk., 2003, “Perilaku Organisasi”, Penerbit Bayumedia, Malang.

Fayol, Henry., 1949, “General Principles of Management and Classics of

Organization Theory”, Publishing Company Pacific Grove, California.

Gibson, dkk., 1987, “Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses”, Edisi Kelima, Jilid

1, Alih Bahasa Djarkasih, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Moekijat, 2005, “Pengembangan Organisasi”, Penerbit Mandar Maju, Bandung.

Robbins, Stephen P., 1994, “Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan Aplikasi”,

Edisi Ketiga, Alih Bahasa Jusuf Udaya, Penerbit Arcan, Jakarta.

Tugas Manajemen Proyek “Teori Organisasi”