manajemen piutang

7
MODUL 5 MANAJEMEN PIUTANG Dalam kondisi persaingan yang semakin tajam akan memaksa perusahaan untuk berlomba memberikan kemudahan dalam persyratan penjualan. Hal ini dapat dilakukan misalnya semula melakukan penjualan secara tunai kemudian dirubah menjadi penjualan secara kredit. Dengan demikian akan timbul piutang . Semakain longgar persyaratan kredit yang diberikan tantunya dengan asumsi langganan tidak mengubah kebiasaan membayarnya maka semakin besar jumlah piutang yang dimiliki. Mengapa perusahaan melakukan penjualan secara kredit? Hal ini untuk meningkatkan penjualannya atau untuk mencegah penurunan penjualannya. Dengan semakin meningkatnya penjualan maka semakin besar harapan untuk memperoleh keuntungan. Namun demikian memiliki piutang juaga menimbulkan biaya bagi perusahaan. Seperti halnya keputusan investasi pada aktiva yang lain penentuan kebijakan kredit yang optimal memerlukan perhitungan yang cermat yang menyangkut tambahan biaya dan tambahan keuntungan pada berbagai kebijakan kredit. Selain itu tujuan manajemen piutang juga harus konsisten dengan tujuan investasi yang lain yakni memaksimalisasi kemakmuran pemegang saham. Perusahaan dapat meningkatkan investasi pada piutang sepanjang tambahan keuntungan yang ditimbulkannya lebih besar dari pada tambahan biaya pada investasi piutang tersebut. Apabila kita asumsikan bahwa semua faktor relatif konstan seperti : kondisi ekonomi, harga, biaya produksi, biaya iklan maka kenaikan penjualan akan meningkatkan keuntungan perusahaan dilain pihak penjualan kredit tersebut juga mengakibatkan kenaikan 1

Upload: gunkdatuk

Post on 23-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

manajemen keuangan

TRANSCRIPT

Page 1: manajemen piutang

MODUL 5

MANAJEMEN PIUTANG

Dalam kondisi persaingan yang semakin tajam akan memaksa perusahaan untuk berlomba memberikan kemudahan dalam persyratan penjualan. Hal ini dapat dilakukan misalnya semula melakukan penjualan secara tunai kemudian dirubah menjadi penjualan secara kredit. Dengan demikian akan timbul piutang . Semakain longgar persyaratan kredit yang diberikan tantunya dengan asumsi langganan tidak mengubah kebiasaan membayarnya maka semakin besar jumlah piutang yang dimiliki. Mengapa perusahaan melakukan penjualan secara kredit? Hal ini untuk meningkatkan penjualannya atau untuk mencegah penurunan penjualannya. Dengan semakin meningkatnya penjualan maka semakin besar harapan untuk memperoleh keuntungan. Namun demikian memiliki piutang juaga menimbulkan biaya bagi perusahaan. Seperti halnya keputusan investasi pada aktiva yang lain penentuan kebijakan kredit yang optimal memerlukan perhitungan yang cermat yang menyangkut tambahan biaya dan tambahan keuntungan pada berbagai kebijakan kredit. Selain itu tujuan manajemen piutang juga harus konsisten dengan tujuan investasi yang lain yakni memaksimalisasi kemakmuran pemegang saham. Perusahaan dapat meningkatkan investasi pada piutang sepanjang tambahan keuntungan yang ditimbulkannya lebih besar dari pada tambahan biaya pada investasi piutang tersebut.

Apabila kita asumsikan bahwa semua faktor relatif konstan seperti : kondisi ekonomi, harga, biaya produksi, biaya iklan maka kenaikan penjualan akan meningkatkan keuntungan perusahaan dilain pihak penjualan kredit tersebut juga mengakibatkan kenaikan biaya yang meliputi biaya kesempatan (opportunity cost) dari tambahan dana untuk investasi pada piutang. Akhirnya perubahan kebijakan kredit yang makin longgar sering menimbulkan adanya piutang yang tidak tertagih.Kebijakan Manajemen Piutang.

5.1. Standar Kredit

Standar kredit adalah satu kreteria yang dipakai perusahaan untuk menyeleksi para langganan yang akan diberikan kredit dan berapa jumlah yang harus diberikan. Hal ini menyangkut: kebiasaan para langganan dalam membayar kembali; kemungkinan langganan tidak membayarkredit yang diberikan dan rata-rata jangka waktu pembayaran para langganannya. Jangka waktu pengumpulan piutang dalah jangka waktu dari saat terjadinya piutang sampai dengan pembayaran kembali pitang tersebut. Semakin lama mjangka waktu pengumpulan piutang semakin besar investasi pada piutang dan biaya yang

1

Page 2: manajemen piutang

timbul juga semakin besar. Disamping itu kenaikan investasi pada piutang ujuga menimbulkan piutang tidak tertagih atau bed-debt. Perusahaan dapat memperkirakan bed-debt dengan memperhatikan kebiasaan pada masa lampau. Dalam melakukan perubahan penjualan dari tunai menjadi kredit diharapkan dapat meningkatkan penjualan . Hal ini dapat dilakukan dengan asumsi :1. Masih mempunyai kapasitas produksi yang cukup sehingga dapat

memproduksi tambahan output.2. Tidak ada perubahan dalam investasi persediaan sebagai akibat perubahan

kebijakan kredit.

5.2. Persyaratan Kredit

Persyaratan kredit atau credit term adalah merupakan kondisi yang disyaratkan untuk pembayaran kembali piutang dari para langganan. Kondisi tersebut meliputi lamanya waktu pemberian kredit dan potongan tunai atau cash discount serta persyaratan khusus lainnya seperti seasonal dating. Contoh : persyaratan kredit net 30 berarti langganan mempunyai tenggang waktu 30 hari untuk membayar kembali utangnya kepada perusahaan tanpa discount. Contoh lainnya misalkan persyaratan kredit 6/10 net 60 berarti langganan mempunyai tenggang waktu pembayaran 60 hari kepada perusahaan dan apabila pembayarannya dilakukan dalam waktu 10 hari atau kurang akan mendapatkan potongan tunai enam persen. Besarnya potongan yang diberikan akan dapat mempengaruhi langganan untuk membayar pada periode lamanya kredit yang ditentukan. Kalau potongan yang diberikan menarik artinya apabila potongan yang didapatkan lebih besar dari biaya opportunity costnya maka potongan tersebut akan dimamfaatkan oleh pelanggan. Persyaratan kredit ini juga dapat mempengaruhi tingkat penjualan dengan demikian perlu mempertimbangkan apakah sebaiknya memperpanjang periode pemberian kredit atau tidak atau apakah perusahaan juga memberikan potongan halini akan tergantung dari pada keuntungan akan didapatkannya apakah meningkat atau tidak.Dalam menentukan besarnya investasi pada piutang perlu diketahui :

1. Rata-rata pengumpulan piutang misalnya 60 hari hal ini sama dengan jangka waktu kredit.

2. Tingkat perputaran piutang yaitu jumlah hari dalam satu tahun dibagi dengan jangka waktu kredit.

3. Jumlah investasi pada piutang yaitu penjualan kredit dibagi dengan tingkat perputaran piutang.

Contoh:Perusahaan Angin Ribut saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengubah kebijakan penjualan yang semula tunai menjadi kredit. Dari perubhan tersebut diharapkan penjualan akan meningkat Rp 300.000.000,- dengan biaya variable per unit sebesar 75% sehingga kontribusi marginnya per unit menjadi 25%. Tingkat keuntungan yang diharapkan adalah 20% Syarat penjualan kredit net 60

2

Page 3: manajemen piutang

dan diasumsikan satu tahun 360 hari serta bed-debt sebesar 7%. Berapa jumlah keuntungan yang didapatkan perusahaan?Perhitungannya :Tambahan penjualan Rp 300.000.000,-Tambahan keuntungan (0.25 x Rp300.000.000,-) Rp 75.000.000,-Jangka waktu kredit 60 hariTingkat perputaran piutang 360/60 = 6xTambahan investasi pada piutang ( Rp300.000.000,-/6) Rp 50.000.000,-Biaya modal ( 0.2 x Rp50.000.000,- ) Rp 10.000.000,-Piutang ragu-ragu (0.07 x Rp300.000.000,-) Rp 21.000.000,-

Tambahan keuntungan yang didapatkan Rp 75.000.000,- Biaya modal Rp10.000.000Piutang ragu-ragu Rp21.000.000,-Total Biaya Rp 31.000.000,-Total tambahan keuntungan bersih Rp 44.000.000,-

Dari contoh soal diatas misalnya perusahaan mengubah kebijakannya kreditnya dari net 60 menjadi 2/10 net 30 dimana yang memamfaatkan potongan adalah sebanyak 40% dan sisanya membayar pada hari ke 30 Pituang ragu-ragu diperkirakan 5% bagaimanakah perubhan keuntungan yang didapatkan?

Perhitungannya :Tambahan penjualan Rp300.000.000,-Tingkat perputaran pada periode discount (360/10) 36 xTingkat perutaran piutang yang tidak memamfaatkan discount(360/30) 12 xTambahan pada investasi piutang (0.4xRp300.000.000)/36+ (0.6 x R300.000.000)/12 = Rp333.333 + Rp15.000.000,- Rp 15.333.333,-Biaya modal (0.2 x Rp15.333.333) Rp 1.533.333,-Piutang ragu - ragu (0.05 x Rp300.000.000) Rp 15.000.000,-Potongan ( 0.02 x 0.4 (Rp300.000.000,-)) Rp 2.400.000,-

Tambahan keuntungan Rp 75.000.000,- Piutang ragu-ragu Rp 15.000.000,-Biaya modal Rp 2.533.333,-Potongan Rp 2.400.0000,-Total biaya Rp 19.933.333,-Tambahan keuntungan bersih Rp 55.066.667

Ternyata dengan perubahan kebijakan kredit tersebut perusahaan memperoleh tambahan keuntungan yang lebih besar sehingga kebijakan kredit tersebut dapat dibenarkan.

3

Page 4: manajemen piutang

5.3. Memperkecil Risiko Piutang

Kegagalan atau keberhasilan perusahaan tergantung pada permintaan atas produknya, Makin tinggi penjualannya makin sehat perusahan tersebut makin besar kemungkinan perusahaan mendapatkan keuntungan. Disisi lain penjualan juga dipengaruhi oleh faktor eksteren dan faktor intern. Biasanya faktor ekteren sangat sulit untuk dikendalikan. Untuk memperkecil risiko piutang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Pelafon dari dapat kredit. Makin kecil perusahaan menyediakan dana untuk mendukung kebijakan kredit maka akan makin kecil risiko yang kan dihadapi perusahaan untuk penjualan kredit.

2. Periode kredit. Makin pendek jangka waktu kredit akan makin cepat dana yang tetanam pada piutang menjadi kas. Sehingga makin kecil risiko yang dihadapi dalam piutang.

3. Pemberian diskon. Dengan adanya diskon yang diberikan oleh perusahaan akan mendorong para pembeli untuk memamfaatkan diskon sehingga merangsang pembeli untuk melakukan pembelian secara tunai sehingga makin kecil risiko piutang yang dihapi perusahaan.

4. Kebijakan mengenai penagihan. Apabila perusahaan melakukan kebijakan pengumpulan piutang secara intensip maka kemungkinan tidak terbayarnya piutang menjadi makin kecil sehingga risiko piutang yang dihadapi perusahaan juga makin kecil.

5. Melakukan seleksi terhadap para langganan yang akan diberikan kredit. Penyeleksian para langganan biasanya menggunakan 5 K yaitu :

Karakter, faktor ini sangat penting karena setiap transaksi kredit mengandung janji untuk membayar. Para manajer perusahaan yang berpengalaman acapkali berpendirian bahwa faktor moral merupakan hal terpenting dalam evaluasi kredit. Makin baik karakter pelanggan makin kecil risiko tidak terbayarnya piutang.

Kapasitas, kemampuan subyektif mengenai kemampuan pelanggan untuk membayar. Hal ini tercermin pada laporan keuangan dimasa lalu dan metode ditempuhnya dalam memnjalankan usaha.Hal ini dipergunakan untuk menilai kapasitas kemampuan dari pada perusahaan untuk membayar kreditnya. Makin tepat analisa yang dibuat makin kecil risiko tidak terbayarnya piutang.

Kapital, atau sering juga disebut modal dalam hal ini penekanannya pada risiko – rasio utang terhadap seluruh aktiva baik aktiva tetap maupun aktiva lancar dan rasio kemampuan untuk membayar bunga.

Kolateral, berupa jaminan atau anggunan yang ditawarkan pelanggan sebagai jaminan agar memperoleh kredit.

4

Page 5: manajemen piutang

Keadaan, mengacu pada kecenderungan prekonomian pada umumnya serta perkembangan yang terjadi pada daerah tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuan pelanggan untuk memenuhi kewajibannya.

5