manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar …digilib.unila.ac.id/60924/20/skripsi tanpa bab...

73
MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR ALAM KABUPATEN WAY KANAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN AKREDITASI PROGRAM KHUSUS (Skripsi) Oleh Ely Nopika Sari FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

Upload: others

Post on 13-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR ALAM

KABUPATEN WAY KANAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN

AKREDITASI PROGRAM KHUSUS

(Skripsi)

Oleh

Ely Nopika Sari

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 2: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

ABSTRACT

CHANGE MANAGEMENT OF ZAINAL ABIDIN PAGAR ALAM

REGIONAL HOSPITAL AT WAY KANAN REGENCY IN ORDER TO

IMPLEMENTING SPECIAL PROGRAM ACCREDITION

By

ELY NOPIKA SARI

Hospital accreditation is a necessity that is carried out regularly every three years

in accordance with hospital laws. Special program accreditation is an accreditation

standard that is only carried out by hospitals type C and D, concisting of four

chapters of assessment standards with a first-star graduation rate. The

implementation of accreditation causing changes in the effect fulfillment

accreditation standards, so there is a need for management in change or change

management.

This study aims to describe the process of change management towards an

accredited hospital in Zainal Abidin Pagar Alam Hospital at Way Kanan Regency,

as well as identifying the driving factors in the process. The type of research used

is descriptive research with a qualitative approach. Data collection techniques

using observation, interviews and documentation related to the focus of research.

The results of this study indicate that change management process in Zainal

Abidin Pagar Alam Regional Hospital in order to implementing special program

are in the prologue less well it can be evident from the remedial survey of

accreditation and working less significant cultural change felt by the service users

or society. There are three main stages that are passed through Zainal Abidin

Pagar Alam Regional Hospital in order to implementing special program

accreditation, that is unfreezing, movement, and refreezing, within each of these

stages there are several steps of change carried out in an effort to achieve each

stage. There are two driving factors in the process of change management, that is

external factors consisting of customer/community demands and cooperation

requirements for health BPJSthen the internal factors consisting of support for

human resources, financial resources and managerial behavior.

Keywords: Accredition hospital, Special program accreditation standards,

Change management.

Page 3: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

ABSTRAK

MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR ALAM

KABUPATEN WAY KANAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN

AKREDITASI PROGRAM KHUSUS

Oleh

ELY NOPIKA SARI

Akreditasi rumah sakit merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan

secara berkala setiap tiga tahun sekali sesuai dengan Undang-Undang rumah sakit.

Akreditasi program khusus merupakan standar akreditasi yang hanya dilakukan

oleh rumah sakit tipe C dan D, meliputi empat bab standar penilaian dengan

tingkat kelulusan perdana bintang satu. Pelaksanaan akreditasi menimbulkan

dampak perubahan-perubahan adanya efek pemenuhan standar akreditasi,

sehingga perlu adanya pengelolaan dalam perubahan atau manajemen perubahan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses manajemen perubahan

menuju rumah sakit terakreditasi di RSUD Zainal Abidin Pagar Alam Kabupaten

Way Kanan, serta mengindentifikasi faktor pendorong dalam peroses tersebut.

Tipe penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu tipe deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan

dokumentasi yang berkaitan dengan fokus penelitian.

Hasil penelitian ini menggambarkan proses manajemen perubahan di RSUD

Zainal Abidin Pagar Alam dalam rangka pelaksanaan akreditasi program khusus

berada pada kategori kurang baik hal ini dapat terlihat dari adanya remedial

survei akreditasi dan perubahan budaya kerja kurang signifikan dirasakan oleh

pengguna layanan atau masyarakat. Terdapat tiga tahapan utama yang dilewati

RSUD Zainal Abidin Pagar Alam dalam rangka pelaksanaan akreditasi program

khusus yaitu unfreezing, movement, dan refreezing, didalam masing-masing

tahapan tersebut terdapat beberapa langkah perubahan yang dilaksanakan sebagai

upaya pencapaian masing-masing tahap. Kemudian terdapat faktor pendorong

dalam proses manajemen perubahan yaitu faktor eksternal adanya tuntutan

pelanggan/masyarakat dan persyaratan kerja sama terhadap BPJS kesehatan,

faktor internal yaitu dukungan sumber daya manusia, sumber daya keuangan dan

perilaku manajerial.

Kata kunci: Akreditasi rumah sakit, standar akreditasi Program Khusus,

Manajemen Perubahan.

Page 4: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR ALAM

KABUPATEN WAY KANAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN

AKREDITASI PROGRAM PROGRAM KHUSUS

Oleh

Ely Nopika Sari

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA ADMINISTRASI NEGARA

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 5: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan
Page 6: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan
Page 7: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan
Page 8: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Ely Nopika Sari dilahirkan di

Bambu Kuning, Kecamatan Blambangan Umpu

Kabupaten Way Kanan pada Tanggal 14

November 1996. Peneliti merupakan anak ke

dua dari tiga bersaudara, lahir dari pasangan

Bapak Munaji dan Ibu Suparti.

Peneliti memulai Pendidikan Formal di Sekolah Dasar Negeri (SD) 01 Negeri

Bumi Putera tahun 2002 dan tamat pada tahun 2008, setelah tamat dari

pendidikan Sekolah Dasar, peneliti melanjutkan pendidikan ke Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 05 Blambangan Umpu pada tahun 2011-

2014, selanjutnya peneliti menempuh pendidikan di Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 01 Blambangan Umpu dan tamat pada tahun 2014. Pada

tahun 2014 peneliti terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Lampung

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Publik melalui

jalur Ujian Masuk Lokal (UML) dan tergabung dalam Himpunan Mahasiswa

Administrasi Negara (HIMAGARA). Pada bulan Januari hingga februari 2017

penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari di Kabupaten

Lampung Tengah tepatnya di Kecamatan Terusan Nunyai Desa Gunung Batin

Baru.

Page 9: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

MOTTO

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

(QS Al-Insyirah 5-6)

Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku,

dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.

(Umar bin Khattab)

Saat hidup tidak sesuai harapan, satu-satunya orang

yang dapat merubah keadaan adalah dirimu sendiri.

(Ely Nopika Sari)

Page 10: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap Puji Syukur Kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan

rahmat dan berkah-Nya kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

Kupersembahkan karya ini kepada :

Kedua Orangtuaku

Bapak Munaji dan Ibu Suparti

yang dengan penuh kesabaran dalam mendidik danmerawatku sedari kecil hingga

mengantarkanku ke perguruan tinggi dan meraih cita-cita.

Saudariku tercinta Putri Ramadhani,AMd.Keb dan Aulia Tri Utami

Keluarga besarku, sahabatku, teman-temanku

Para pendidik Tanpa Tanda Jasa yang Ku hormati.

Terimakasihku pada kalian semua yang telah memberikan cinta dan kasihnya,

memberikan semangat, dukungan, serta motivasi. Terimakasih atas keikhlasan dan

ketulusan serta doa yang takhenti-hentinya yang selalu menjadikan kekuatan dan

segala kebaikan yang tak bisa terbalaskan.

Almamater Tercinta,

Universitas Lampung

Page 11: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

SANWACANA

Assalamuala’ikum warahmatullahiwabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alaamiin Puji syukur penulis ucapkan atas segala

berkah yang diberikan oleh Allah S.W.T. serta berkat doa dan restu dari

orang tua tercinta sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Manajemen Perubahan RSUD Zainal Abidin Pagar Alam

Kabupaten Way Kanan dalam Rangka Pelaksanaan Akreditasi

Program Khusus”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini

karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki.

Penyusunan skripsi ini tidak dapat terwujud tanpa adanya dukungan berupa

arahan, bimbingan, semangat, kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak

yang turut membantu selama proses penulisan skripsi ini. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini, peneliti ini mengucapkan terima kasih kepada:

Page 12: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

1. Ibu Rahayu Sulistiowati, S.Sos., M.Si. selaku pembimbing pertama

yang bersedia meluangkan waktu. Terima kasih atas bimbingan,

saran, semangat, motivasi serta kesabaran kepada penulis dan

bersedia mendengarkan keluh kesah penulis selama penelitian

sehingga penulis menjadi giat untuk lebih cepat menyelesaikan

skripsi ini. Semoga ibu selalu dilimpahkan kesehatan dan rezeki

oleh Allah SWT.

2. Ibu Ita Prihantika,S.Sos.,M.A. selaku pembimbing kedua. Terima

kasih atas bimbingan, saran, semangat, motivasi serta kesabaran

kepada penulis dari awal proses bimbingan selama penelitian

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Semoga ibu selalu dilimpahkan kesehatan dan rezeki oleh Allah

SWT.

3. Bapak Simon Sumanjoyo Hutagalung, S.AN., M.PA. selaku dosen

pembahas. Terima kasih atas bimbingan, motivasi serta segala

masukan yang membangun dalam penulisan skripsi ini. Semoga

Bapak selalu dilimpahkan kesehatan dan rezeki oleh Allah SWT.

4. Ibu Dewie Brima Atika, S.IP., M.Si selaku dosen pembimbing

akademik, terima kasih telah banyak memberikan dukungan dan

motivasi selama peneliti menjalani proses perkuliahan.

5. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung.

6. Bapak Dr. Noverman Duadji, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu

Administrasi Publik.

Page 13: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

7. Ibu Intan Fitri Meutia, S.AN., MA., Ph.D selaku sekretaris jurusan

Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unuversitas Lampung

8. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP UNILA.

Terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan kepada penulis

selama mengikuti perkuliahan. Semoga apa yang telah penulis

peroleh selama masa perkuliahan dapat menjadi bekal yang berharga

bagi penulis ke depannya.

9. Seluruh Staf Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP UNILA yang

telah memberikan pelayanan dan kelancaran administrasi sehingga

penulis dapat terbantu dalam menyelesaikan skripsi.

10. Seluruh informan penelitian yang telah banyak membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

11. Kedua orangtuaku Bapak Munaji dan Ibu Suparti yang sangat

penulis sayangi. Aku bersyukur memiliki orang tua yang begitu

sabar dan yang selalu memanjatkan doa untukku. Terimakasih untuk

kasih sayang, kerja keras dan pengorbanan untuk masa depanku.

Semoga bapak dan ibu selalu diberikan kesehatan dan rezeki oleh

Allah SWT.

12. Saudariku tercinta Putri Ramadhani,A.Md.Keb dan Aulia Tri Utami.

Terimakasih untuk doa, dukugan dan motivasi selama menulis

skripsi ini.

13. Sahabat-sahabatku, Annisa Yurida, Dwi Septiana, Nurlaila

Septianing Umri, Tuti Puji Lestari dan Meliyana. Terimakasih sudah

Page 14: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

menjadi partner terbaik selama masa perkulihan hingga saat ini,

sudah merelakan waktunya untuk mendengarkan keluh kesahku.

Terimakasih untuk doa, bantuan dan motivasinya.

14. Milenia Squad mba sakin, mba Tania, Ise, Diah, Dila, Nanda dan

Lupi. Terima kasih sudah menjadi suadara satu atap, tepat berbagi

cerita suka dan duka. Semoga tetap terjalin hubungan persaudaraan

kita.

15. Tim Kombe Bang Jul, Reza, Toha, Kikay, Agung, Ajiz, Lamria,

Seli, Selma, Arin, Novia, dan Ulima. Terimakasih telah menjadi tim

yang seru dan saling peduli terbaik selama 40 hari KKN di Desa

Gunung Batin Baru dan terimakasih untuk semangat dan

motivasinya.

16. Nur arifah, ni’mah, gusti, oktavia, mutiara, yumas, fatriani, siska,

alvin, ma’ruf, wahyu, andryanto, widi, fery, nabila, nihan, anggi

lestari, maya, heni, oci dan seluruh teman-teman jurusan

administrasi negara angkatan 2014 (GELAS ANTIK) atas doa dan

bantuanya.

17. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun

skripsi, terimakasih atas bantuan, doa dan dukunganya. Semoga

selalu dalam lindungan Allah SWT.

Semoga kita semua dalam lindungan Allah Subhanahuwataala dan

skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik . Kritik dan saran yang

Page 15: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

mendukung akan peneliti terima untuk perbaikan kedepannya, untuk

seluruh kebaikan yang telah diberikan oleh berbagai pihak yang telah

membantu peneliti, peneliti mungkin tidak akan mampu membalas semua

kebaikan tersebut dan semoga Allah SWT yang akan membalasnya

aamiin. Jika masih banyak kekurangan, dapat dijadikan evaluasi atau

penelitian lanjutan.

Bandar Lampung, 14 Januari 2020

Penulis,

Ely Nopika Sari

Page 16: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .............................................................................................. i

DAFTAR TABEL .................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix

DAFTAR ISTILAH .................................................................................. v

I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 7

A. Tinjauan Tentang Perubahan Organisasi Publik ....................... 7

1. Pengertian Organisasi Publik.................................................. 7

2. Perubahan Organisasi Publik .................................................. 10

3. Jenis Perubahan Organisasi Publik Transisi ........................... 11

B. Tinjauan Tentang Manajemen Perubahan .................................. 11

1. Pengertian Manajemen Perubahan ......................................... 11

2. Model Manajemen Perubahan ................................................ 14

3. Tujuan dan Sasaran Perubahan ............................................... 20

C. Tinjauan Tentang Akreditasi ...................................................... 21

1. Pengertian Akreditasi ............................................................. 21

2. Tujuan Akreditasi ................................................................... 23

3. Akreditasi Program Khusus ................................................... 23

4. Standar Akreditasi Program Khusus ...................................... 27

D. Penelitian Terdahulu .................................................................. 32

E. Kerangka Pikir ............................................................................ 34

III. METODE PENELITIAN ............................................................. 36 A. Tipe dan Pendekatan Penelitian ................................................. 36

B. Fokus Penelitian ......................................................................... 37

C. Lokasi Penelitian ........................................................................ 39

D. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 40

F. Teknik Analisis Data................................................................... 43

G. Teknik Keabsahan Data ............................................................. 44

Page 17: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

ii

IV. GAMBARAN UMUM, HASIL DAN PEMBAHASAN ............. 47

A. Gambaran Umum ....................................................................... 47

1. Visi dan Misi RSUD ZAPA .................................................. 47

2. Jenis Pelayanan RSUD ZAPA ............................................... 48

3. Sumber Daya Manusia RSUD ZAPA ................................... 49

4. Tugas Pokok dan Fungsi RSUD ZAPA ................................ 49

5. Struktur Organisasi RSUD ZAPA ......................................... 51

B. Hasil Penelitian ........................................................................... 56

1. Proses manajemen RSUD ZAPA dalam Rangka

Pelaksanaan Akreditasi Program Khusus ........................... 56

2. Faktor Pendorong dalam Proses Manajemen Perubahan

RSUD ZAPA dalam Rangka Pelaksanaan Akreditasi

Program Khusus ..................................................................... 85

C. Pembahasan ................................................................................ 90

1. Proses manajemen RSUD ZAPA dalam Rangka

Pelaksanaan Akreditasi Program Khusus ............................. 91

2. Faktor Pendorong dalam Proses Manajemen Perubahan

ZAPA dalam Rangka Pelaksanaan Akreditasi

Program Khusus ..................................................................... 103

V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 105

A. Kesimpulan ................................................................................ 107

B. Saran .......................................................................................... 109

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Standar Kualifikasi Pendidikan Staff (KPS) ...................................... 27

2. Standar Hak Pasien Keluarga (HPK) ................................................. 29

3. Standar Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) ...................................... 30

4. Standar Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) ............................... 31

5. Matriks Perbandingan Penelitian ....................................................... 32

6. Daftar Informan Penelitian................................................................. 41

7. Daftar Dokumen Penelitian ................................................................ 42

8. Contoh Tabel Triangulasi .................................................................. 46

9. Jumlah Sumber Daya Manusia RSUD ZAPA ................................... 49

10. Indikator Mutu Pelayanan RSUD ZAPA Sebelum Akreditasi. ......... 58

11. Indeks Kepuasan Masyarakat RSUD ZAPA Tahun 2016 ................. 59

12. Pemenuhan Sarana dan Prasarana standar akreditasi ......................... 71

13. Fase unfreezing (Pencairan) ............................................................... 95

14. Fase Movement (Pergerakan) ............................................................. 100

15. Fase Refreezing (Pembekuan Kembali) ............................................. 102

Page 19: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir ..................................................................................... 35

2. Struktur Organisasi RSUD ZAPA ....................................................... 55

3. SK Tim Akreditasi RSUD ZAPA ........................................................ 61

4. Struktur Oragnisasi Tim Akreditasi RSUD ZAPA .............................. 62

5. Jadwal Rencana Kerja tim akreditasi ................................................... 64

6. Kegiatan mengkomunikasikan perubahan ........................................... 66

7. Workshop Sasaran Keselamatan Pasien .............................................. 68

8. Edukasi cuci tangan kepada keluarga pasien ....................................... 69

9. Ceklis Dokumen Self Assesment Bab Sasaran Keselamatan Pasien .... 70

10. Revisi SPO Pemasangan Gelang Resiko Jatuh .................................... 75

11. Survei Pelaksaan Akreditasi Program Khusus ..................................... 77

12. Sertifikat Akreditasi ............................................................................. 79

13. SPO baru Pemasangan Gelang Indentitas Pasien ................................ 83

14. Tindakan Pemasangan Gelang Indentitas Pasien sesuai Prosedur Baru 84

Page 20: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

v

DAFTAR ISTILAH

RSUD ZAPA : Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagar Alam

KARS : Komisi Akreditasi Rumah Sakit

BOR : Bed Occupancy Rate

ALOS : Average Length Of Stay

BTO : Bed Turn Over

TOI : Turn Over Interval

NDR : Net Date Rate

GDR : Gross Date Rate

HPK : Hak Pasien dan Keluarga

KPS : Kualifikasi Pendidikan Staff

SKP : Sasaran Keselamatan Pasien

PPI : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

JCI : Joint Commission International

IGD : Instalasi Gawat Darurat

BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

IKM : Indeks Kepuasan Masyarakat

KABAG : Kepala Bagian

POKJA : Kelompok Kerja

TI : Teknologi Informasi

DAK : Dana Alokasi Khusus

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanjan Daerah

SPO : Standar Prosedur Opersional

PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan

Page 21: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

sebagaimana tercantum dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia Tahun 1945. Mewujudukan cita-cita tersebut, Pemerintah

Indonesia menyelenggarakan pembangunan kesehatan. Undang-Undang Nomor

36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 3 menyatakan bahwa “Pembangunan

kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia

yang produktif secara sosial dan secara ekonomis”.

Melalui pembangunan kesehatan, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan akan

meningkat, yang berakibat pula pada meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan. Oleh karenanya negara, yang dalam hal ini pemerintah

provinsi dan kabupaten/ kota berkewajiban memenuhi tuntutan masyarakat

dengan menyelenggarakan pelayanan publik di bidang kesehatan. Kewajiban

tersebut di tegaskan dalam Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, Pasal 28 H, memperoleh pelayanan kesehatan, dan Pasal 34

Page 22: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

2

bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas

pelayanan umum yang layak.

Pada kenyataanya pelayanan publik bidang kesehatan di Indonesia masih sangat

memprihatinkan, dimana pelayanan publik menjadi isu kebijakan yang semakin

strategis karena perbaikan pelayanan publik di Indonesia cenderung jalan di

tempat. Fitriana dan Sahuri (2013:4) penyelenggaraan pelayanan publik masih di

hadapkan pada sistem pemerintahan yang belum efektif dan efisien serta kualitas

sumber daya manusia dan peralatan medis yang belum memadai. Keluhan dalam

pelayanan kesehatan yang di berikan kepada publik muncul mulai dari prosedur

pengurusan layanan yang berbelit-belit sampai sikap aparatur kesehatan yang

tidak menyenangkan. Semakin rendahnya Human Development Index Indonesia

yang berada di urutan ke-110 di dunia, sehingga masyarakat mengalami krisis

kepercayaan terhadap kualitas layanan kesehatan yang di berikan pemerintah

mulai dari kualitas rumah sakit, kualitas dokter, peralatan medis dan non medis

serta obat-obatan yang di sediakan.

Menurut Lystiono (2015:3) kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia masih jauh

di bawah standar, dibanding pelayanan kesehatan yang ada di sejumlah negara

berkembang lainnya. Pelayanan kesehatan harus adil dan tidak boleh

membedakan pasien dari segi agama, suku, ras, golongan dan jumlah penghasilan.

Sementara di Indonesia sendiri, pelayanan kesehatan masih membeda-bedakan

antara pasien yang berpenghasilan dengan pasien yang kurang berpenghasilan

Page 23: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

3

Upaya pemerintah dalam menanggapi permasalahan kesehatan yang sangat

kompleks, yaitu dengan mendorong rumah sakit meningkatkan kualitas pelayanan

dan mutu melalui akreditasi rumah sakit. Diamanatkan dalam Undang-undang

nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit bahwa dalam upaya peningkatan mutu

setiap rumah sakit wajib melakukan akreditasi. Akreditasi merupakan bentuk

perlindungan pemerintah terhadap masyarakat dalam mendapatkan pelayanan

kesehatan yang bermutu.

Pada era Jaminan Kesehatan Nasional melalui Badan Jaminan Kesehatan Sosial

(BPJS) kesehatan yang berlaku sejak tahun 2014, penyedia layanan kesehatan

kembali menghadapi tekanan terkait akreditasi. Hal ini adanya isu bahwa

akreditasi menjadi persyaratan dalam kerjasama dengan pihak BPJS yang

dituangkan dalam Permenkes Nomor 99 Tahun 2015 tentang Perubahan atas

Permenkers Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan

Kesehatan Nasional. Peraturan tersebut juga memberikan limit waktu lima tahun

sejak peraturan ditetapkan atau pada tahun 2019 (Kontan.co.id, 2016).

Jasa pelayanan kesehatan dalam hal ini adalah rumah sakit, sebagai organisasi

publik yang bergerak dalam jasa pelayanan kesehatan yang bersifat dinamis dan

terbuka tentu harus dapat merespon akan adanya tuntutan perubahan lingkungan

organisasi. Akreditasi rumah sakit kini menjadi sebuah tuntutan rumah sakit yang

tidak dapat dihindari agar dapat tetap beroperasi memberikan pelayanan kepada

masyarakat. Seluruh rumah sakit kini tengah menghadapi tekanan dan berlomba-

lomba untuk memperbaiki pelayanan melalui akreditasi. Hal ini terlihat dari

Page 24: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

4

jumlah rumah sakit yang terakreditasi pada Tahun 2019 mencapai 2.398 unit

rumah sakit dari jumlah keseluruhan rumah sakit 2.820 unit (Kars.or.id, 2019).

RSUD ZAPA sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten

Way Kanan, berdiri dan mulai dioperasionalkan berdasarkan Surat Keputusan

Bupati Nomor 16 Tahun 2005. RSUD ZAPA berstatus rumah sakit tipe C. RSUD

ZAPA merupakan rumah sakit yang baru pertama kali melakukan akreditasi

dengan versi akreditasi 2012 program khusus.

Berdasarkan Keputusan KARS nomor : 1666/KARS/X/2014 tentang Penetapan

Status Akreditasi Rumah Sakit, akreditasi program khusus merupakan

pelaksanaan akreditasi dilakukan pada Rumah Sakit Kelas C dan D dengan jumlah

tempat tidur dibawah 100, dan tidak menyelenggarakan pelayanan subspesialistik.

Kelompok rumah sakit ini diberikan keringanan dengan memenuhi syarat

kelulusan 4 bab yaitu (a). bab Hak Pasien dan Keluarga (HPK); (b). bab

Pencegahan Pengendalian Infeksi; (c). bab Kualifikasi Pendidikan Staff dan (d).

bab Sasaran dan Keselamatan Pasien.

Proses akreditasi akan menimbulkan perubahan-perubahan akibat adanya

pemenuhan standar akreditasi program khusus, maka perlu adanya tahapan

pengelolaan dalam perubahan atau manajemen perubahan. Hal ini disampaikan

oleh Ketua Tim Akreditasi RSUD ZAPA, yakni Ibu Ambar Sumirat, S,Kep.,MM,

ia menyatakan bahwa dalam proses menuju rumah sakit terakreditasi terdapat

beberapa tahapan terstruktur untuk memenuhi indikator standar akreditasi

program khusus. Salah satunya adalah dengan memberikan edukasi kepada

seluruh pegawai terkait pentingnya akreditasi, bekerja dengan memfokuskan pada

Page 25: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

5

keselamatan dan kepuasan pasien (hasil wawancara pra riset Tanggal 2 April

2018).

Keberhasilan suatu perubahan sangat ditentukan oleh bagaimana tahapan-tahapan

proses manajemen perubahan tersebut dilakukan untuk dapat mengelola

perubahan dan mengatasi penolakan terhadap perubahan. Menurut Syahansyah

(2016:143) manajemen perubahan sangat penting dalam mendorong organisasi

untuk mencapai tujuan perubahan dalam menjawab tuntutan organisasi, organisasi

perlu membangun strategi yang selaras dengan tujuan organisasi. Menurut Lestari

(2012:73) manajemen perubahan adalah suatu tahapan dalam pengelolaan

perubahan untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan mengelolas dampak-

dampak perubahan sehingga dapat mengatasi resistensi dan memperkirakan

keberhasilan perubahan. Menurut Lewwin dalam Wibowo (2016:199)

mengungkapkan bahwa proses manajemen perubahan terdapat tiga tahap model

perubahan terencana yang menjelaskan bagaimana mengambil inisiatif, mengelola

dan menstabilisasi proses perubahan. ketiga tahap tersebut dikenal dengan tahap

unfreezing, movement dan refreezing.

Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut

bagaimana proses penerapan manajemen perubahan menuju rumah sakit

terakreditasi, serta faktor-faktor apa saja yang mendorong keberhasilan RSUD

Zainal Abidin menuju rumah sakit terakreditasi. Sehingga peneliti mengangkat

judul penelitian “manajemen perubahan RSUD Zainal Abidin Pagar Alam

Kabupaten Way Kanan dalam rangka pelaksanaan akreditasi program khusus”

Page 26: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana proses manajamen perubahan RSUD Zainal Abidin Pagar

Alam Kabupaten Way Kanan dalam rangka pelaksanaan akreditasi

program khusus ?

2. Apa saja faktor-faktor pendorong proses manajamen perubahan RSUD

Zainal Abidin Pagar Alam Kabupaten Way Kanan dalam rangka

pelaksanaan akreditasi program khusus ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan proses manajamen perubahan di RSUD Zainal Abidin

Pagar Alam Kabupaten Way Kanan dalam rangka pelaksanaan akreditasi

program khusus.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor pendorong proses manajamen perubahan di

RSUD Zainal Abidin Pagar Alam Kabupaten Way Kanan dalam rangka

akreditasi program khusus.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai

sumbang ilmu Administrasi Negara khususnya mengenai manajemen

perubahan organisasi publik.

Page 27: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

7

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah

wawasan mengenai manajemen perubahan menuju akreditasi di RSUD

Zainal Abidin Pagar Alam Kabuaten Way Kanan. serta memberikan

informasi kepada pihak – pihak yang membutuhkan seperti lembaga atau

instansi pemerintah dalam mengelola sebuah perubahan.

Page 28: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Perubahan Organisasi Publik

1. Pengertian Organisasi Publik

Menurut Kusdi (2009:4) organiasi berasal dari kata yunani organon, yang

berarti “alat”. Kata ini masuk dalam bahasa latin menjadi organization dan

kemudian ke bahasa prancis (abad ke 14) menjadi organization. Pengertian

awalnya tidak merujuk pada benda atau proses melainkan tubuh manusia atau

makhluk biologis lainnya, tidak sama dengan alat mekanis, organon terdiri

dari bagian-bagian yang tersusun dan terkoordinasi hingga mampu

menjalankan fungsi tertentu secara dinamis. Tangan manusia atau seekor kaki

belalang memiliki kesamaan dalam hal fungsi gerak yang dinamis. Jadi

organon merujuk pada keteraturan atau susunan tertentu yang memungkinkan

suatu fungsi yang dijalankan oleh tubuh atau makhluk hidup.

Pengertian ini masih tersisa sampai sekarang. Kata ‘organ tubuh’ organic,

serta organisme biasanya selalu mengacu pada makhluk hidup. Belakangan,

kata ini dipergunakan untuk menggambarkan penyususnan dan pengelolaan

berbagai aktivitas manusia (baik dengan institusi/lembaga maupun tidak),

yang bertujuan menjalankan suatu fungsi atau maksud tertentu. Inilah

‘organisasi’ dalam pengertian modern.

Page 29: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

9

Menurut Keban (2008:21), organisasi publik adalah organisasi yang tidak

bertujuan untuk memaksimumkan laba, tetapi pemberian pelayanan publik

(public services), seperti; pendidikan, kesehatan masyarakat, keamanan,

penegakan hukum, transportasi publik dan penyediaan barang kebutuhan

publik (misalnya penyediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat). Meskipun

tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, tidak berarti

sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan yang finansial. Organisasi

sektor publik juga memiliki tujuan finansial, akan tetapi hal ini berbeda baik

secara filosofis, konseptual, dan operasionalnya dengan tujuan profitabilitas

pada sektor swasta. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, organisasi

publik merupakan sebuah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah dengan

tujuan untuk memberikan sebuah produk yang berbentuk barang maupun jasa

serta memberikan pelayanan kepada publik atau masyarakat tanpa mengejar

profit atau keuntungan yang bersifat pribadi.

Organisasi publik menurut Osborne dan Gabler dalam Kusdi (2009:42)

memiliki beberapa ciri-ciri yaitu: (1) Kebijakan-kebijakan pengelola atau

pemimpin organisasi publik (pemerintah) pada dasarnya dimotivasi oleh

keinginan membantu masyarakat dan untuk dipilih kembali, (2) Memperoleh

sebagian besar dana dari para pembayar pajak, (3) Organisasi publik bersifat

demokratis dan terbuka, sehingga memerlukan waktu dalam mengambil suatu

keputusan, dan (4) Misi organisasi publik adalah melakukan kebaikan dengan

memberikan pelayanan tanpa mempertimbangkan untung atau rugi.

Page 30: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

10

2. Perubahan Organisasi Publik

Pada masa yang terus berkembang dengan pesat ini, suatu organisasi selalu

dituntut untuk menyesuaikan diri dengan segala perubahan yang terjadi serta

tantangan baru yang beraneka ragam. Untuk menghadapi tantangan baru yang

beraneka ragam, organisasi akan dituntut untuk melakukan perubahan

organisasi dan tidak sekedar melakukan pengembangan organisasi.

Transformasi organisasi yang dimaksud ialah perubahan-perubahan drastis

yang terjadi dalam organisasi yang menyangkut cara organisasi berfungsi dan

berinteraksi dengan lingkungannya.

Menurut Wibowo (2006:348) perubahan adalah pergeseran radikal dari satu

keadaan ke keadaan yang lainnya sehingga signifikan apabila memerlukan

pergeseran budaya, perilaku, dan pola piker untuk melaksanakan dengan

sukses dan berlanjut sepanjang waktu. Menurut Tyagi dalam Wibowo

(2016:419) perubahan organisasi pada dasarnya adalah pengembangan

organisasi. Pengembangan organisasi merupakan usaha terencana, sistematis

terorganisasi dan kolaboratif dimana prinsip pengetahuan tentang perilaku

dan teori organisasi diaplikasikan dengan maksud meningkatkan kualitas

kehidupan yang tercermin dalam meningkatnya kesehatan dan vitalitas

organisasi, meningkatnya individu dan anggota kelompok dalam kompetisi

dan harga diri, serta semakin baiknya masyarakat pada umumnya. Kemudian

dalam hal ini, pengembangan organisasi merupakan proses perbaikan yang

berkesinambungan.

Page 31: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

11

organisasi yang bergerak dibidang pemberian pelayanan publik yang

berhubungan langsung dengan berbagai lingkungan, organisasi publik

tentunya selalu mengalami tuntutan perubahan untuk menjaga eksistensi dan

stabilitas organisasi. Organisasi publik tidak hanya dituntut untuk dapat

bersikap fleksibel dan beradaptasi dengan lingkungan yang bergerak sangat

dinamis, namun juga dituntut mampu mengantisipasi berbagai bentuk

perubahan dan secara proaktif menyusun berbagai program perubahan yang

diperlukan. Menurut Torang (2014:120) perubahan organisasi sangat terkait

dengan kondisi lingkungan internal dan eksternal organisasi.perubahan yang

terjadi didalam organisasi seperti: perubahan struktur organisasi, peningkatan

kualitas dan kuantitas pekerjaan, dan penambahan staff. Perubahan yang

disebabkan oleh faktor eksternal merupakan implementasi tuntutan socio-

economic-political role organisasi terhadap lingkunganya.

3. Jenis Perubahan Organisasi Publik Transisi

Perubahan organisasi publik adalah proses perubahan dari kondisi sekarang

menjadi kondisi yang diingikan, dalam masa perubahan terdapat fase

perubahan transisi. Masa trasisi adalah fase peralihan dari suatau keadaan,

tindakan, kondisi, dan sistem dari keadaan lama ke keadaan sekarang akibat

adanya faktor-faktor tuntutan lingkungan organisasi baik dari dalam

organisasi ataupun dari luar organisasi. Menurut Indrijat (2013:6) pada

dasarnya terdapat 3 (tiga) jenis perubahan, masing-masing adalah cyclical,

structural, dan transformational, ketika usaha perubahan menemui

kegagalan, biasanya disebabkan karenakesalahan dalam mengelola fase

Page 32: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

12

transisi. Alasan rasionalnya adalah bahwa:transisi memiliki dampak

psikologis terhadap mereka yang terkena akibatperubahan (internal), dimana

jika perubahan tersebut benar-benar terjadi, akan menimbulkan dampak

situasional bagi orang lain yang terkait dengan organisasi (eksternal).

Menjamin terselenggaranya manajemen perubahan yang efektif, dibutuhkan

aktivitas manajemen transisi yang sistematis, terencana, dan termonitor

dengan baik. Proses transisi itu sendiri terdiri dari tiga tahap, masing-masing

adalah:

a. The Ending Phase – tahap yang terkait dengan usaha meninggalkan

sistem lama yang selama ini dipergunakan;

b. The Neutral Zone – tahap yang terkait dengan usaha memperoleh

dukungan dari sebanyak mungkin orang di dalam organisasi untuk

melakukan transisi;

c. The New Beginning Phase – tahap yang terkait dengan penerapan

atauimplementasi sistem baru yang disertai dengan usaha untuk

mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas sistem tersebut.

B. Tinjauan Tentang Manajemen Perubahan

1. Pengertian Manajemen Perubahan

Manajemen sebagaimana dikemukakan oleh Sikula dalam Hasibuan (2011:2)

manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan,

pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian,

komunikas dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi

dengan tujuan untuk mengkoordanisasikan sumber daya yang dimiliki oleh

Page 33: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

13

organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dubrin dalam

Wibowo (2016:9) memberikan pengertian bahwa manajemen sebagai suatu

proses menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan

organisasi melalui fungsi planning dan decision making, organizing, leading

dan controlling.

Winardi (2005:2) mengungkapkan bahwa perubahan mangandung makna

beralihnya keadaan sebelumnya (the before condition) menjadi keadaan

setelahnya (the after condition). Greenberg dan Baron dalam Wibowo

(2016:105) perubahan tersebut merupakan perubahan organisasional yang

merupakan transformasi secara terencana didalam struktur organisasi,

teknologi dan atau orang. Pendapat lainya menurut Potts dan LaMars dalam

Wibowo (2016:105) melihat bahwa perubahan merupakan pergeseran dari

keadaan sekarang suatu organisasi menuju pada keadaan yang diinginkan di

masa depan. Perubahan dari keadaan sekarang tersebut dilihat dari sudut

struktur, proses, orang dan budaya. Perubahan biasanya dilakukan orang

melalui fokus perubahan keorganisasian (organizational Change). Menurut

Wibowo (2016:104) Organisasi yang berhasil adalah mereka yang

memfokuskan pada mengerjakan apa saja yang menerima perubahan kondisi.

Perubahan sudah merupakan fenomena global yang tidak dapat dibendung.

Beberapa kejadian yang dihadapi organisasi antara lain restrukturisasi,

merger, divestasi dan akuisisi, penurunan kesempatan kerja dan ekspansi

internasional dengan segala konsekuensinya. Manajemen perubahan menurut

Potts dan LaMarsh dalam Wibowo (2016:241) adalah suatu proses secara

sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang

Page 34: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

14

diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena

dampak dari proses tersebut.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2011, manajemen perubahan adalah

suatu proses yang sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana,

prasarana dan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari

kondisi sekarang menuju kondisi yang diinginkan, yaitu menuju arah kinerja

yang lebih baik dan untuk mengelola individu yang terkena dampak dari

proses perubahan tersebut

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka peneliti menyimpulkan

bahwa manajemen perubahan merupakan suatu pendekatan untuk mengubah

individu, kelompok dan organisasi dari kondisi sekarang ke kondisi yang di

inginkan melalui pengelolaan sumber daya yang dibutuhkan organisasi serta

mengelola individu yang terkena dampak perubahan.

2. Model Manajemen Perubahan

Model manajemen perubahan beberapa pakar mengungkapkan pengertian

model dengan berbagai cara, ada yang menyebut sebagai model, mengupas

sebagai tahapan, dan terdapat pula yang menyajikan suatu proses perubahan.

a. Model Perubahan Lewin

Lewin dalam dalam Wibowo (2013:199-202) mengembangkan tiga tahap

perubahan terencana yang menjelaskan bagaimana mengambil inisiatif,

mengelola dan menstabilisasi proses perubahan. Proses perubahan tiga

Page 35: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

15

langkah dikenal sebagai unfreezing – movement - refreezing. Adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Unfreezing

Unfreezing atau pencairan merupakan tahapan yang memfokus pada

penciptaan motivasi untuk berubah. Individu didorong untuk mengganti

perilaku dan sikap lama dengan yang diinginkan manajemen. Unfreezing

merupakan sebuah usaha perubahan untuk mengatasi resistensi individual

dan kesesuaian kelompok. Proses pencairan tersebut merupakan adu

kekuatan antara faktor pendorong dan faktor penghalang bagi perubahan

dari status quo. Untuk dapat menerima adanya suatu perubahan,

diperlukan adanya kesiapan atau readnies individu. Pencairan ini

dimaksudkan agar seseorang tidak terbelenggu oleh keinginan

mempertahankan diri dari status quo, dan bersedia membuka diri. Pada

tahap ini melihat tindakan yang dilakukan untuk menyadarkan akan

pentingnya akreditasi

2. Movement

Movement merupakan tahap pembelajaran dimana pekerja diberi

informasi baru, model perilaku baru, atau cara baru dalam melihat

sesuatu. Maksudnya adalah membantu pekerja belajar konsep atau titik

pandang baru. Para pakar merekomendasikan bahwa yang terbaik adalah

untuk menyampaikan gagasan kepada para pekerja bahwa perubahan

adalah suatu proses pembelajaran berkelanjutan dan bukanya kejadian

sesaat. Dengan demikian, perlu dibangun kesadaran bahwa pada pada

Page 36: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

16

dasarnya kehidupan adalah suatu proses perubahan terus menerus. Tahap

ini melihat tindakan-tindakan yang dilakukan dalam merubah keadaan

sekarang menjadi keadaan yang diinginkan yaitu menjadi rumah sakit

terakreditasi.

3. Refreezing

Refreezing atau pembekuan kembali merupakan tahapan dimana

perubahan yang terjadi distabilisasi dengan membantu pekerja dengan

mengintegrasikan perilaku dan sikap yang telah berubah kedalam cara

yang normal untuk melakukan sesuatu. Hal ini dilakukan dengan

memberi pekerja kesempatan untuk menunjukan perilaku dan sikap baru.

Sikap dan perilaku yang sudah mapan kembali tersebut dibekukan,

sehingga menjadi norma-norma baru yang diakui keberadaanya. Dengan

telah terbentuknya perilaku dan sikap baru, perlu diperhatikan apakah

masih sesuai dengan perkembangan lingkungan yang terus berlangsung.

Tahap ini melihat tindakan atau cara menstabilisasi keadaan pasca rumah

sakit terakreditasi

b. Model Perubahan Kotter

Menurut Kotter dalam Wibowo (2013:209-210) model perubahan dalam

proses perubahan dianjurkan dilakukan melalui delapan tahapan, model

perubahan Kotter menjelaskan lebih rinci tahapan-tahapan perubahan yang

harus dilakukan sebuah organisasi yaitu sebagai yaitu sebagai berikut:

1. Menumbuhkan Rasa Urgensi

Page 37: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

17

Organisasi perlu dicairkan dengan menciptakan alasan mengapa

perubahan perlu dilakukan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan

mempelajari situasi internal maupun eksternal yang dihadapi serta

mendiskusikan krisis atau potensi krisis atau peluang besar sehingga

memerlukan perubahan.

2. Menciptakan Tim Pengarah

Pada tahap ini organisasi membentuk kelompok kerja sebagai tim dengan

kekuasaan cukup untuk memimpin perubahan. Kelompok dapat bersifat

lintas fungsi atau lintas tingkatan. Kelompok kerja ini diharapkan dapat

merumuskan kebijakan dan hasilnya menjadi arah bagi jalanya proses

perubahan.

3. Membangun Tujuan dan Strategi

Menciptakan visi untuk mengarahkan usaha perubahan dan

mengembangkan strategi untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.

Dengan visi dan strategi yang jelas diharapkan dapat mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

4. Mengkomunikasikan Tujuan Perubahan

Agar dipahami dan mendapat dukungan visi strategi baru tersebut perlu

di komunikasikan terus menerus setiap ada kesempatan. Komunikasi

diperlukan untuk mempengaruhi sikap karyawan agar dapat

menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi. Pada tahap ini

melihat proses komunikasi dalam perubahan menuju rumah sakit

terakreditasi.

Page 38: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

18

5. Implementasi Perubahan dan Pemberdayaan Pekerja

Rintangan terhadap usaha perusahaan harus dihilangkan. Struktur, sistem

dan mekanisme perlu diubah. Didorong keberanian pekerja untuk

melakukan tindakan kreatif, mengambil resiko dan melakukan tindakan

non-tradisional.

6. Menciptakan Pencapaian Perubahan

Menjelaskan bahwa untuk memberikan keyakinan akan kebenaran visi

dan strategi yang telah ditentukan. oleh karena itu segera direncanakan

perbaikan kinerja untuk menciptakan kemenangan, perlu segera

diberikan bukti keberhasilan.

7. Mengonsolidasi hasil perubahan dan menghasilkan perubahan lebih

lanjut, menggunakan peningkatan kredibilitas mengubah semua sistem,

struktur dan kebijkan yang tidak sesuai dengan perubahan. Merekrut,

mempromosi, dan mengembangkan orang yang dinilai mampu

melaksanakan perubahan visi.

8. Menancapkan Pendekatan Baru dalam Budaya

Menciptakan kinerja lebih baik melalui pelayanan dan orientasi pada

pelanggan dan produktivitas, kepemimpinan yang lebih baik dan

manajemen yang lebih efektif. Memberikan makna hubungan yang lebih

baik antara perilaku baru dan keberhasilan organisasi.

Model manajemen perubahan Kotter menjelaskan tahapan-tahapan perubahan

dengan sangat terperinci. Delapan manajemen perubahan Kotter menjamin

Page 39: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

19

keberhasil sebuah perubahan, dan tidak sedikit perusahaan yang telah

melakukan perubahan dengan model perubahan. Manajemen perubahan

Kotter juga merupakan pengembangan teori perubahan yang tidak lepas dari

konsep teori Lewwin.

Berdasarkan penjelasan mengenai model manajemen perubahan, dalam

penelitian ini peneliti mengkombinasikan kedua model manajemen

perubahan. Model manajemen perubahan Lewwin menjadi sebuah acuan

utama dalam proses manajemen perubahan menuju rumah sakit terakreditasi

di RSUD ZAPA, dan model manajemen perubahan Kotter menjadi tahapan

yang memperinci lebih dalam proses perubahan. Dengan demikia delapan

tahapan perubahan Kotter dibawah tiga tahapan utama yaitu unfreezing,

movements dan refreezing. Perpaduan teori tersebut menghasilkan proses

manajemen perubahan sebagai berikut:

a. Unfreezing ( Pencairan)

Tahapan ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Menetapkan rasa urgensi

2. Membentuk tim pengarah

b. Movement ( Pergerakan)

Tahapan ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Membangun tujuan dan strategi

2. Mengkomunikasi tujuan perubahan

3. Implementasi perubahan dan pemeberdayaan pekerja

4. Menciptakan pencapaian perubahan

c. Refreezing ( Pembekuan kembali)

Page 40: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

20

1. Mengkonsolidasi perubahan dan membuat perubahan lebih lanjut

2. Menancapkan pendekatan baru kedalam budaya

3. Tujuan dan Sasaran Perubahan

Organisasi yang melakukan suatu perubahan harus mempunyai arah yang

jelas sehingga menuju pada kondisi yang diharapkan. Oleh karena itu

perubahan perlu mempuyai tujuan dan sasaran yang jelas. Menurut Winardi

(2005:87) perubahan-perubahan yang direncanakan umumnya berupaya

untuk mencapai dua tipe hasil. Pertama, ditujukan kearah memperbaiki

kemampuan organisasi yang bersangkutan untuk menghadapi perubahan-

perubahan yang tidak direncanakan. Kedua, ditujukan kearah mengubah

perilaku karyawan, supaya mereka menjadi contributor yang lebih efektif

dalam mencapai tujuan organisasi.

Sementara itu, sasaran manajemen perubahan berdasarkan Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10

Tahun 2011 dalam Nugroho (2013:76), sasaran perubahan manajemen

perubahan dalam organisasi meliputi lima area, atau yang selanjutnya disebut

area hasil utama (key result area), yaitu struktur, proses, orang, pola pikir dan

budaya kerja. Menurut Winardi (2013:88) berpendapat bahwa target-target

keorganisasian untuk perubahan meliputi, teknologi, manusia, pekerjaan dan

arus pekerjaan, struktur keorganisasian, proses, kultur dan manajemen.

Sementara itu, Greeberg dan Baron dalam Wibowo (2016:108) perubahan

organisasi dapat terjadi pada struktur, teknologi, dan orang.

Page 41: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

21

Dari berbagai pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa sasaran

perubahan organisasi adalah :

1. Tujuan dan sasaran, berkaitan dengan visi misi sebuah organisasi.

2. Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai bagaimana suatu tugas

secara formal dibagi-bagi, dikelompokkan, dan diorganisasikan, yang

menyangkut uraian pekerjaan, desain keorganisasian, mekanisme

koordinasi, penyebaran otoritas, dan lain-lain.

3. Teknologi, perbaikan teknologi diarahkan pada pekerjaan yang lebih

efisien, perubahan teknologi biasanya menyangkut pengenalan peralan

baru, metode otomatisasi atau komputerisasi serta metode-metode dan

arus pekerjaan.

4. Orang atau manusia, yakni yang berkaitan dengan recruiting,

memberikan program-program pelatihan dan pengembangan

kemampuan. Pada dasarnya setiap orang telah memiliki kebiasaan, sikap

dan perilaku dan budaya yang dirasakan paling sesuai, maka proses

mengubah orang tidak mudah akan tetapi melalui teknik-teknik khusus

untuk mengubahnya.

5. Budaya yang dimaksudkan adalah menyangkut budaya organisasi

misalnya perilaku kerja individu-individu dalam organisasi

C. Tinjauan Tentang Akreditasi Rumah Sakit

1. Pengertian Akreditasi

Menurut Azwar (2010:63) akreditasi adalah bentuk lain dari sertifikasi yang

nilainya dipandang lebih tinggi. Lazimnya akreditasi dilakukan secara

bertingkat, yakni sesuai dengan kemampuan institusi kesehatan atau tenaga

Page 42: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

22

pelaksana yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Sedangkan menurut

Permenkes RI Nomor 12 Tahun 2012, menyatakan bahwa akreditasi rumah

sakit adalah pengakuan terhadap rumah sakit yang diberikan oleh lembaga

independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh mentri baik dari

dalam maupun luar negeri, baik pemerintah maupun swasta yanng bersifat

mandiri dalam proses pelaksanaan, pengambilan keputusan, dan penerbitan

sertifikat status akreditasi.

Akreditasi disusun untuk meningkatkan keamanan dan kualitas pelayanan

kesehatan. Kementerian Kesehatan RI khususnya Direktorat Jenderal Bina

Upaya Kesehatan memilih dan menetapkan sistem akreditasi yang mengacu

pada JCI. Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan memilih akreditasi dengan

sistem JCI dikarenakan lembaga akreditasi tersebut merupakan badan yang

pertama kali terakreditasi oleh International Standart Quality (ISQua) selaku

penilai lembaga akreditasi. Standar ini akan dievaluasi kembali dan akan

dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan

kondisi di rumah sakit. Berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 1165 A tahun 2004 tentang KARS, akreditasi

Rumah Sakit di Indonesia dilakukan oleh KARS yang merupakan organisasi

penyelenggara akreditasi yang bersifat fungsional, non-struktural, independen

dan bertanggung jawab kepada Menteri. Tugas KARS ialah melakukan

perencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan pembinaan di bidang

akreditasi rumah sakit sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

perkembangan akreditasi internasional (Kusbaryanto, 2010. 86).

Page 43: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

23

Menurut KARS (2011:6) Akreditasi rumah sakit di Indonesia telah

dilaksanakan sejak Tahun 1995, yang dimulai hanya 5 pelayanan, pada Tahun

1998 berkembang menjadi 12 pelayanan, dan pada Tahun 2002 menjadi 16

pelayanan. Namun rumah sakit dapat memilih akreditasi untuk 5, 12, atau 16

pelayanan, sehingga standar mutu rumah sakit dapat berbeda tergantung

berapa pelayanan akreditasi yang diikuti.

2. Tujuan Akreditasi Rumah Sakit

Menurut KARS (2011:10) tujuan dan manfaat akreditasi bagi rumah sakit

ialah sebagai berikut :

a) meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa rumah sakit menitik

beratkan sasaranya pada keselamatan pasien dan mutu pelayanan.

b) Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan efisien sehingga staf merasa

puas.

c) Mendengarkan pasien dan keluarga mereka, menghormati hak-hak

mereka, dan melibatkan mereka sebagai mitra dalam proses pelayanan.

d) Menciptakan budaya mau belajar dari insiden keselamatan pasien

e) Membangun kepemimpinan yang mengutamakan kerja sama.

Kepemimpinan ini menetapkan prioritas demi terciptanya kepemimpinan

yang berkelanjutan untuk meraih kualitas dan keselamatan pasien pada

semua tingkatan.

3. Akreditasi Program Khusus

Akreditasi program khusus merupakan standar akreditasi yang mengadopsi

dari standar akreditasi rumah sakit versi 2012, dimana standar akreditasi

Page 44: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

24

mengacu pada standar akreditasi JCI. Akreditasi program khusus merupakan

kebijakan KARS nomor: 1666/KARS/X/2014 tanggal 1 Oktober 2014,

tentang Penetapan Status Akreditasi Rumah Sakit, dimana terdapat program

khusus dengan sertifikat kelulusan Perdana.

Berdasarkan Peraturan Ketua Eksekutif KARS Nomor:81/KARS/IV/201

bahwa pelaksanaan survei akreditasi program khusus hanya dilakukan oleh

Rumah Sakit Kelas C dan D dengan maksimal jumlah tempat tidur 120 tempat

tidur, dan tidak menyelenggrakan pelayanan subspesialistik sebagai berikut:

1. Pelayanan Bedah :

a. Bedah Digestif sub spesialistik

b. Bedah Vaskuler sub spesialistik

c. Bedah Onkologi sub spesialistik

d. Bedah Kepala Leber sub spesialistik

e. Bedah Orthopedi Tangan sub spesialistik

f. Bedah Orthopedi Pediatri sub spesialistik

g. Bedah Total Knee Replacement (TKR)

h. Bedah Total Hip Replacement (THR)

i. Bedah Tulang Belakang (Spine)

2. Pelayanan Penyakit Dalam :

a. Endoskopi

b. Bronkoskopi

c. Kemoterapi

3. Pelayanan Penyakit Anak :

a. Onkologi Anak

Page 45: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

25

4. Pelayanan Kebidanan & Kandungan :

a. Fetomatemal

b. Infertilitas (bayi tabung)

5. Pelayanan Radiologi:

a. Kedokteran Nuklir

b. Radioterapi

c. Radiologi Intervensi

6. Pelayanan Kesehatan mata :

a. LASIK Mata

b. Pelayanan THT-KL

c. Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS)

d. Radical Neck Disection (RND)

e. Implantasi Kohle

Pelaksanaan akreditasi program khusus mempunyai beberapa tahapan yang

harus dijalankan oleh rumah sakit yang melaksanakan survei akreditasi

program khusus sebagai berikut:

a. persiapan akreditasi, pada tahap persiapan rumah sakit yang akan

menjalani proses akreditasi wajib melaksanakan kegiatan penilaian

mandiri (Self Assesment) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk

mengukur kesiapan dan kemampuan rumah sakit dalam pemenuhan

standar akreditasi dalam rangka survey akreditasi dan merupakan alat

ukur lembaga independen penyelenggara akreditasi menilai kemampuan

rumah sakit memenuhi standar akreditasi. Workshop merupakan kegiatan

Page 46: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

26

menunjang kegiatan akreditasi, dan bimbingan akreditasi merupakan

proses pembinaan terhadap rumah sakit untuk meningkatkan kinerja

dalam mempersiapkan survei akreditasi, tenaga pembimbing dapat dari

kementerian kesehatan atau rumah sakit yang telah lulus akreditasi.

b. pelaksanaan akreditasi rumah sakit meliputi kegiatan sebagai berikut: (a).

survey simulasi, merupakan survei yang dilakukan untuk melihat

kesiapan rumah sakit dalam menghadapi survei akreditasi; (b). survei

akreditasi merupakan merupakan penilaian untuk mengukur pencapaian

dan cara penerapan standar akreditasi pada rumah sakit. tahap ini adaah

tahap penentuan kelulusan akreditasi. (c). survei remedial merupakan

survei perbaikan pada bab yang dinyatakan tidak lulus, rumah sakit dapat

melaksanakan survei remedial paling lambat 6 bulan setelah survei

akreditasi dilakukan.

c. Pasca akreditasi bertujuan untuk mempertahankan dan/atau

meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit sesuai dengan rekomendasi

dari surveyor dilakukan oleh lembaga independen penyelenggara

akreditasi yang telah melakukan penetapan status akreditasi terhadap

rumah sakit. Dalam hal rumah sakit telah mendapatkan penetapan status

akreditasi, namun pada saat survei verifikasi tidak dapat

mempertahankan dan/atau meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan

rekomendasi surveior, lembaga independen penyelenggara akreditasi

yang melakukan penetapan status Akreditasi dapat melakukan

pencabutan penetapan status akreditasinya.

Page 47: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

27

Rumah Sakit hanya memiliki kesempatan sekali mengikuti akreditasi

program khusus jika nilai yang dicapai masih belum memenuhi kriteria

kelulusan maka dapat mengajukan survei ulang secepat-cepatnya 3 (tiga)

bulan dan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan. Akreditasi program khusus

hanya dapat dilakukan sekali saja untuk pertama, kemudian selanjutnya wajib

mengikuti pelaksanaan akreditasi reguler.

4. Standar Akrditasi Program Khusus

Penetapan status akreditasi rumah sakit melalui standar akreditasi program

khusus meliputi 4 (empat) bab yaitu Kualifikasi Pendidikan Staff (KPS), Hak

Pasien dan Keluarga (HPK), Sasaran Keselamatan Pasien (SKP), dan

Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI). Nilai kelulusan dari masing-masing

bab tersebut di atas harus mencapai nilai > 80%. Indikator-indikator standar

empat bab pada akreditasi program khusus dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 1. Standar Kaulifikasi Pendidikan Staff (KPS)

KPS 1

KPS 1.1

Rumah sakit menetapkan pendidikan, keterampilan, dan

persyaratan lain bagi seluruh staff.

Taggung jawab setiap staff dideskripsikan/ditetapkan dalam

urian tugas yang mutakhir.

KPS 2 Pimpinan rumah sakit mengembangkan dan

mengimplementasikan proses untuk rekrutmen, evaluasi dan

penetapan staff serta prosedur yang terkait lainya yang

ditetapkan rumah sakit.

KPS 3 Rumah sakit menggunakan proses yang ditetapkan untuk

memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan staff klinis

sesuai dengan kebutuhan pasien.

KPS 4 Rumah sakit menggunakan proses yang ditetapkan untuk

memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan non klinis

konsisten dengan kebutuhan rumah sakit serta persyaratan

jabatan.

KPS 5 Menyediakan informasi kepegawaian yang didokumentasikan

untuk setiap staff.

KPS 6

Rencana susunan kepegawaian rumah sakit dikembangkan

bersama-sama oleh pemimpin, dengan menetapkan jumlah,

Page 48: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

28

KPS 6.1

jenis dan kualifikasi staff yang diinginkan.

Rencana kepegawaian direview secara terus menerus atau

diperbaharui sesuai kebutuhan.

KPS 7 Seluruh staff baik klinis maupun non klinis diberikan orientasi

tentang rumah sakit, departemen/unit kerja atau unit dimana

mereka ditugaskan dan tanggungjawab mereka yang spesifik

saat mereka diangkat sebagai staff.

KPS 8

KPS 8.1

KPS 8.2

KPS 8.3

KPS 8.4

Setiap staff memperoleh pendidikan dan pelatihan yang in-

service yang berkelanjutan, maupun yang lain untuk menjaga

atau meningkatkan keterampilan dan pengetahuanya.

Staff yang memberikan asuhan pasien dan staff lain yang

diidentifikasi leh rumah sakit dilatih dan dapat menunjunkan

komptensi yang layak dalam teknis resusitasi.

Rumah sakit menyediakan fasilitas dan waktu untuk pendidikan

dan pelatihan staff.

Pendidikan profesional kesehatan, bila dilakukan didalam

rumah sakit, berpedoman pada parameter yang telah ditetapkan

oleh program akademis yang mensubsidi.

Rumah sakit menyediakan program pelatihan dan keselamatan

staff.

KPS 9

KPS 9.1

Rumah sakit mempunyai proses yang efektif utuk

mengumpulkan, memverfikasi, mengevaluasi, kredensial/bukti

keahlian/kelulusan (izin, lisensi, pendidikan, pelatihan,

kompetensi dan pengalaman) dari staff medis yang di izinkan

memberikan asuhan pasien tanpa supervisi.

Pimpinan membuat keputusan yang di informasikan tentang

pembaharuan izin setiap staff medis dapat melanjutkan

memberikan pelayanan asuhan pasien sekurang-kurangnya

setiap tiga tahun sekali.

KPS 10 Rumah sakit mempunyai tujuan yang terstandar, prosedur

berbasis bukti untuk memberi wewenang kepada semua

anggota staff medis untuk menerima pasien dan memberikan

pelayanan klinis lainya konsisten/ sesuai dengan kualifikasi.

KPS 11 Rumah sakit menggunakan proses yang berkelanjutan,

berstandar, untuk mengevaluasi sesuai kualitas dan keamanan

pelayanan pasien yang diberikan oleh staff medis

KPS 12 Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk

mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensial

staff keperawatan (izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman).

KPS 13 Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk

mengidentifikasi tanggung jawab pekerjaan dan untuk membuat

penugasan kerja klinis berdasarkan kredensial staff perawat dan

peraturan perudangan.

KPS 14 Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk staff

keperawatan berpartisipasi dalam program peningkatan mutu,

termasuk mengevalusi kinerj individu, bila dibutuhkan.

KPS 15 Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk

mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensial

Page 49: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

29

staff kesehatan profesional (izin, pendidikan, pelatihan dan

pengalaman).

KPS 16 Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk

mengidentifikasi tanggung jawab dan menyusun penugasan

kerja klinis berdasarkanpada kredensial anggota staff

profesional kesehatan lainya dan setiap ketentuan peraturan

perundangan.

KPS 17 Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk

mengidentifikasi staff profesional kesehatan lain berpartisipasi

dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit.

Sumber: Dokumen Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS 2012

Tabel 2. Standar Hak Pasien Keluarga (HPK)

HPK 1

HPK 1.1

HPK

1.1.1

HPK 1.2

HPK 1.3

HPK 1.4

HPK 1.5

HPK 1.6

Rumah sakit bertanggung jawab memberikan proses yang

mendukung hak pasien dan keluarganya selama dalam

pelayanan

Pelayanan dilaksanakan dengan penuh perhatian da

menghormati nilai-nilai pribadi dan kepercayaan pasien.

Rumah sakit mempunyai proses merespon terhadap permintaan

pasien dan keluarganya untuk pelayanan rohani atau sejesnisnya

berkenaan dengan agama da kepercayaan pasien.

Pelayanan meghormati kebutuhan privasi pasien

Rumah sakit mengambil langkah untuk melindungi barang

milik pasien dari pencurian atau kehilangan

Pasien dilindungi dari kekerasan fisik

Anak-anak, individu yang cacat, lansia yang

beresikomendapatkan perlindungan yang layak.

Informasi tentang pasien adalah rahasia

HPK 2

HPK 2.1

HPK

2.1.1

HPK 2.2

HPK 2.3

HPK 2.4

HPK 2.5

Rumah sakit mendukung hak pasien dan keluarga berpartisipasi

dalam pelayanan

Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarga dengan bahasa

yang mudah dimengerti tentang kondisi pasien dan proses

rencana pelayanan dan pengobatan.

Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya tentang hasil

pengobatan, termasuk hasil yang tidak diharapkan

Rumah sakit menjelaskan tentang hak dan tanggung jawab

mereka.

Rumah sakit menghormati keinginan pasien untuk menolak

atau berhenti pengobatan hidup dasar.

Rumah sakit mendukung hak pasien terhadap asesmen dan

manajemen nyeri yang tepat.

Rumah sakit mendukung hak pasien untuk mendapatkan

pelayanan yang penuh hormat dan kasih sayang pada akhir

kehidupanya

HPK 3 Rumah sakit memberikan penjelasan jepada pasien dan

keluarganya terkait proses untuk menerima dan bertindak

terhadap keluhan, konflik tentang pelayanan pasien.

Page 50: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

30

HPK 4 Staff rumah sakit di didik tentang peran mereka dalam

mengidentifikasi nilai-nilai kepercayaan pasien.

HPK 5 Setiap pasien dijelaskan tentang hak dan taggung jawab dengan

bahasa yang mudah dipahami.

HPK 6

HPK 6.1

HPK 6.2

HPK 6.3

HPK 6.4

HPK

6.4.1

Pernyataan persetujuan dapat melalui suatu proses yang

ditetapkan oleh rumah sakt dan dilaksanakan oleh staff ahli.

Pasien dan keluarganya memperoleh penjelasan tentang

penyakit, saran pengobatan dari para pemberi pelayanan

sehingga mreka dapat mengambil keputusan untuk pelayanan.

Rumah sakit menetapkan suatu proses dalam konteks undang-

undang dan budaya yang ada, tentang orang lain yang dpat

memberikan persetujuan.

Persetujuan umum tentang pengobatan sesuai dengan batasan-

batasanya

Pernyataan persetujuan diperoleh sebelum operasi, anestesi,

penggunaan darah atau produk darah serta produk lain yang

beresiko tinggi.

Rumah sakit membuat daftar jenis pengobatan atau prosedur

yang memerlukan pernyataan persetujuan.

HPK 7

HPK 7.1

Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan

keluarganya tentang bagaimana cara mendapatkan akses

kepenelitian klinis.

Rumah sakit memberikan penjelasan kepada dan keluarganya

tentang bagaimana pasien yang berpartisipasi.

HPK 8 Pernyataan persetujuan diperoleh sebelum pasien berpartisipasi

dalam penelitian klinis

HPK 9 Rumah sakit mempunyai sebuah komite untuk melakukan

pengawasan atas semua penelitian.

HPK 10 Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan

keluarganya tentang bagaimana memilih untuk

menyumbangkan organ dan jaringan tubuh lainya.

HPK 11 Rumah sakit menyediakan pengawasan terhadap pengambilan

transplatasi organ dan jaringan.

Sumber: Dokumen Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS 2012

Tabel 3. Standar Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)

SKP 1 Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki/

meningkatkan ketelitian identifikasi terhadap pasien

SKP 2 Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan

efektifitas komunikasi antar para pemberi pelayanan.

SKP 3 Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk

memperbaiki/ meningkatkan kemanan obat-obatan yang perlu

diwaspadai (high-alert)

SKP 4 Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk tepat

lokasi, tepat prosedur, tepat operasi.

SKP 5 Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk

mengurangi resiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.

Page 51: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

31

SKP 6 Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk

mengurangi resiko pasien dari cidera karena jatuh.

Sumber: Dokumen Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS 2012

Tabel 4. Standar Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)

PPI 1 Satu atau lebih individu mengawasi seluruh kegiatan

pencegahan dan pengendalian infeksi.

PPI 2 Penetapan mekanisme PPI melibatkan dokter, perawat, tenaga

lainya sesuai kompleksitas rumah sakit

PPI 3 Program PPI berdasakan ilmu pengetahuan terkini sesuai

dengan peraturan perundnag-undangan.

PPI 4 Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya yang cukup

untuk mendukung program PPI.

PPI 5

PPI 5.1

Rumah sakit menyusun dan menerapkan program PPI terkait

pelayanan kesehatan pasien dan tenaga pelayanan.

Seluruh area pasien, staff dan pengunjung rumah sakit

dimasukan dalam program pencegahan dan pengendalian

infeksi.

PPI 6 Rumah sakit menggunakan pendekatan berdasarkan resiko

dalam menentukan fokus dalam PPI terkait pelayanan

kesehatan.

PPI 7

PPI 7.1

PPI 7.1.1

PPI 7.2

PPI 7.3

PPI 7.4

PPI 7.5

Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan proses terakit

dengan resiko infeksi dan mengimplementasi strategi.

Rumah sakit menurukan resiko dengan menjamin pembersihan

peralatan sterilisasi serta manajemen laundy yang benar.

Ada kebijakan prosedur untuk mengidentifiksi proses

pengelolaan perbekalan yang kadaluarsa.

Rumah sakit menurunkan resiko tinggi dengan pembuangan

sampah yang tepat

Rumah sakit mempunyai prosedur pembuangan benda tajam

dan jarum

Rumah sakit mengurangi resiko infeksi fasilitas yang terkait

dengan kegiatan pelayanan makanan dan pengendalian

mekanik permesinan.

Rumah sakit mengurangi resiko infeksi difasilitas selama

pembongkaran pembangunan dan renovasi

PPI 8 Rumah sakit menyediakan penghalang untuk pencegahan dan

prosedur isolasi yang melindungi pasien, pengunjung dan staff

terhadap penyakit menular.

PPI 9 Sarung tangan, masker, proteksi mata, sabun dan desinfektal

digunakan secara bernar bila diperlukan

PPI 10

PPI 10.1

PPI 10.2

Proses PPI diintegrasikan dengan keseluruhan program rumah

sakit dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien

Rumah sakit menelusuri resiko infeksi terkait pelayanan

kesehatan

Peningkatan mutu termasuk indikator yang berhubungan

Page 52: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

32

PPI 10.3

PPI 10.4

PPI 10.5

PPI 10.6

dengan masalah infeksi

Rumah sakit menggunakan informasi resiko, angka dan

kecenderungan untuk menyusun proses PPI untuk menurunkan

infeksi pelayanan kesehatan pada level serendah mungkin.

Rumah sakit membandingkan angka kejadian infeksi dengan

rumah sakit lain

Hasil monitoring PPI secara berkala disampaikan kapada

pimpinan dan staff

Rumah sakit melaporkan informasi tentang infeksi ke pihak

luar, kementrian kesehatan/ dinas kesehatan.

PPI 11 Rumah sakit memberikan pendidikan tentang praktik PPI

kepada staff, dokter, pasien,dan keluarga serta pemberi layanan

lainya.

Sumber: Dokumen Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS 2012

D. Penelitian Terdahulu

Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil dari

berbagai penemuan sebelumnya merupakan hal yang perlu dan dapat digunakan

sebagai data pendukung, yaitu penelitian terdahulu yang relevan terhadap

permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini focus

penelitian terdahulu yang dijasikan acuan adalah terkait dengan masalah

manajemen perubahan pada organisasi pubik. Oleh krena itu, peneliti melakukan

langkah kajian terhadap beberapa hasil penelitian erdahulu yang dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 5. Matriks Perbandingan Penelitian

Penelitian

Pertama

Penelitian

Kedua

Penelitian

Saat ini

Nama

Peneliti

Ayu Nita Lestari

Yusuf

(Ilmu Administrasi)

Robeth Jabbar

Syahansyah

(Pascasarjana

Manajemen)

Ely Nopika Sari

(Ilmu Administrasi

Negara)

Judul

Penelitian

Manajemen

Perubahan : Studi

Kasus Penerapan E-

Government

pelayanan Publik

pada Kantor

Change

Managemet

Di RSUD

Dr.Soetomo.

Manajemen RSUD

Zainal Abidin Pagar

Alam Kabupaten Way

Kanan dalam Rangka

pelaksanaan akreditasi

program khusus.

Page 53: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

33

Pelayanan Perizinan

Satu Atap (SINTAP)

Kota Pare-pare.”

Tujuan

Penelitian

Mengetahui

bagaimana proses

perubahan pelayanan

dan faktor-faktor apa

saja yang

berpengaruh

terhadap penerapan

e-government pada

Kantor Pelayanan

Perizinan SINTAP

Kota Parepare

.

Menggambarkan

Persiapan

manajemen

perubahan

sesuai dengan

standar JCI

Mengetahui proses

manajamen perubahan

RSUD Zainal Abidi

Pagar Alam dalam

rangka pelaksanaan

akreditasi program

khusus. Mengetahui

faktor pendorong dalam

proses manajemen

perubahan menuju

rumah sakit terakredtasi

di RSUD ZAPA.

Hasil

Penelitian

Hasil penelitian ini

bahwa proses

penerapan

E-Government

pelayanan public

yang terjadi di

Kantor Pelayanan

Perizinan Kota

Parepare sudah

berjalan dengan

baik. Terbukti

dengan adanya

tahapan-tahapan

perubahan yang

dilaksanakan hampir

secara sempurna.

Hal ini terlihat dari

hampir seluruh

pegawai

menguasaipengguna

an teknologi

informasi yang ada

di Kantor SINTAP.

Dalam proses

perubahan yang

terjadi di Kantor

SINTAP terdapat

faktor-faktor yang

berpengaruhi

diantaranya adanya

Sumber Daya

Manusia Yang

kompeten,penerimaa

Hasil Penelitian

adalah bahwa

dalam

mempersiapkan

perubahan

RSUD

Dr.Soetomo

kurang

memperhatikan

faktor keras

dalam

perubahan yaitu

duration rivew

terhadap proyek

kurang

dilakukan,

integrity tidak

dikomunikasika

n dengan baik

commitment

oleh pemimpin

dilakukan secara

penuh namun

tidak

disebagaian

staff, Effort staff

dalam

melakukan

proyek

perubahan

proyek standar

yang masih

belum

Hasil penelitian ini

menggambarkan proses

manajemen perubahan

RSUD ZAPA masuk

dalam kategori kurag

baik hal ini dapat dilihat

adanya remedial survei

akreditasi dan dampak

yang kurang dirasakan

oleh pengguna

pelayanan. Terdapat

tiga tahapan utama yang

dilewati RSUD ZAPA

menuju rumah sakit

terakreditasi yaitu

unfreezing, movement,

dan refreezing, di dalam

masing-masing tahapan

tersebut terdapat

beberapa langkah

perubahan yang

dilaksanakan sebagai

upaya pencapaian

masing-masing tahap.

Kemudian terdapat

faktor pendorong dalam

proses manajemen

perubahan yaitu faktor

eksternal adanya

tuntutan

pelanggan/masyarakat

dan persyaratan kerja

sama terhadap BPJS

Page 54: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

34

n dari pegawai akan

perubahan yang

terjadi, dan dana

yang cukup

memadai dalam

melakukanpenerapan

E-Government

tersebut

diperhatikan

oleh pimpinan

organisasi.

kesehatan, dan faktor

internal yaitu dukungan

sumber daya manusia,

sumber daya keuangan

dan perilaku manajerial

Sumber: Diolah Peneliti Tahun 2019

E. Kerangka Pikir

Pelayanan kesehatan di Indonesia yang masih jauh dari harapan masyarakat,

dalam hal ini adalah rumah sakit. Keluhan terhadap kurangnya sumber daya

manusia, fasilitas dan sistem pelayanan yang berbelit-belit serta pebedaan

terhadap pasien pengguna jaminan kesehatan. Upaya pemerintah dalam

menanggapi hal tersebut adalah mendorong rumah sakit untuk meningkatkan

kualitas dan mutu pelayanan melalui akreditasi rumah sakit. Dewasa ini jasa

pelayanan kesehatan kembali menghadapi tekanan terkait akreditasi, karena

akreditasi menjadi sebuah persyaratan kerjasama dengan pihak BJPS yang

tecantum dalam dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 99 Tahun 2015

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No 71 Tahun 2013 tentang

Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional. Peraturan tersebut juga

memberikan limit waktu lima tahun sejak peraturan ditetapkan atau pada tahun

2019.

RSUD ZAPA sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten

Way Kanan, berstatus rumah sakit tipe C. RSUD ZAPA merupakan rumah sakit

yang baru pertama kali melakukan akreditasi versi 2012 program khusus dengan

tingkat kelulusan perdana bintang satu. Proses akreditasi menimbulkan dampak

Page 55: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

35

perubahan adanya efek pemenuhan standar akreditasi, sehingga perlu dilakukan

persiapan untuk mengatasi dampak perbuhan dengan manajemen perubahan.

Gambar 1. Kerangka pikir Sumber: diolah oleh peneliti Tahun 2019

Kondisi objektif

layanan kesehatan

RSUD ZAPA

Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009

Tentang Rumah Sakit

Permenkes No 71/2013 tentang Pelayanan

Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional

1. Proses Manajemen Perubahan RSUD ZAPA:

a. Unfreezing (pencairan)

1. Menetapkan rasa urgensi

2. Membentuk koalisi pengarah

b. Movement (pergerakan)

1. membangun tujuan dan strategi

2. mengkomunikasi tujuan

3. Implementasi perubahan dan pemeberdayaan pekerja

4. menciptakan pencapaian perubahan

c. Refreezing (pembekuan kembali)

1. mengkonsolidasi hasil perubahan

2. menancapkan pendekatan baru kedalam budaya

Faktor pendorng proses manajemen perubahan.

a. Faktor Internal

b. Faktor Eksternal

Permasalahan umum pelayanan kesehatan rumah sakit tidak sesuai harapan

masyarakat:

1. Kurangnya sumber daya manusia yang menunjang pelayanan

2. Kurang memadainya fasilitas rumah sakit

3. Pelayanan yang berbelit-belit

4. Perbedaan tindakan pada pasien pengguna jaminan kesehatan

Terwujudnya RSUD ZAPA menjadi rumah sakit terakreditasi

Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan

Meningkatnya sumber daya manusia penunjang pelayanan

Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman

Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau

berorientasi kepada kepuasan pasien

Page 56: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe dan Pendekatan Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Sugiyono

(2017:8), adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat post positivisme,

digunakan untuk mengamati pada kondisi obyek yang alamiah. Artinya data yang

dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari

naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan

dokumen resmi lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif

ini adalah ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara

mendalam, rinci dan tuntas. Alasan peneliti mengambil jenis penelitian kualitatif

karena dalam penelitian akan hanya untuk memaparkan dan mengungkapkan

fakta-fakta berupa kata-kata tertulis dan gambar yang diperoleh dari catatan

lapangan, dan dokumen-dokumen lainnya.

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2017:8) metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian naturalistik karena penelitianya dilakukan pada

kondisi yang ilmiah (natural setting). Menurut Moleong (2011:7) penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang

apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, tindakan dan

Page 57: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

37

lain sebagainya. Penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif, untuk menggambarkan bagaimana proses manajemen

perubahan RSUD ZAPA Kabupaten Way Kanan dalam rangka pelaksanaan

akreditasi program khusus.

B. Fokus Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:207) fokus penelitian berfungsi membatasi pembahasan

penelitian agar pembahasan tetap terpusat pada tujuan dari penelitian yang sedang

dilakukan. Penelitian kualitatif tidak akan menetapkan penelitianya hanya

berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang meliputi

aspek tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi

secara sinergis. Pengungkapan fokus penelitian harus secara eksplisit agar hasil

pengamatan penulis lebih terarah. Berdasarkan uraian tersebut, fokus dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Proses manajemen perubahan menuju rumah sakit terakreditasi di RSUD

ZAPA. Menggunakan proses manajemen perubahan oleh Lewwin dalam

Wibowo (2016:199) sebagai berikut:

a. Unfreezing ( Pencairan)

1. Menumbuhkan rasa urgensi, melihat alasan dasar mengapa perubahan

diperlukan atau kondisi yang mendesak RSUD ZAPA melakukan

perubahan menuju rumah sakit terakreditasi.

2. Membentuk tim pengarah, melihat proses pembentukan tim akreditasi

RSUD ZAPA.

Page 58: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

38

b. Movement (Pergerakan)

1. Membangun tujuan dan strategi, melihat proses membangun tujuan

perubahan dan strategi atau tindakan-tindakan yang digunakan untuk

melakukan perubahan menuju rumah sakit terakreditasi.

2. Mengkomunikasikan tujuan perubahan, melihat melihat proses

penyampaian informasi perubahan kepada seluruh pegawai diRSUD

ZAPA.

3. Implementasi perubahan dan pemberdayaan pekerja, melihat

implementasi perubahan sesuai dengan strategi atau rencana tim

akreditasi dan cara mengatasi rintangan atau kendala dalam

perubahan.

4. Menciptakan pencapaian perubahan, melihat hasil atau pencapian

perubahan dan sistem reward dalam proses menuju rumah sakit

terkareditasi di RSUD ZAPA.

c. Refreezing (pembekuan kembali)

1. Mengkonsolidasi dan membuat perubahan lebih lanjut, melihat

proses memperkuat hasil perubahan dan perubahan selanjutnya di

RSUD ZAPA.

2. Menancapkan pendekatan baru kedalam budaya, melihat cara

menerapkan perilaku baru menjadi kebiasaan dalam melakukan

tindakan melalui pelayanan dan orientasi pada pelanggan.

2. Faktor pendorong dalam proses manajemen perubahan menuju rumah sakit

terakreditasi di RSUD ZAPA Kabupaten Way Kanan.

Page 59: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

39

C. Lokasi Penelitian

Menurut Moleong (2011:128), lokasi penelitian merupakan tempat dimana

peneliti melakukan penelitian terutama dalam menangkap fenomena atau

peristiwa yang sebenarnya terjadi dari objek yang diteliti dalam rangka

mendapatkan data-data penelitian yang akurat. Dalam penentuan lokasi penelitian,

cara terbaik yang ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori substantive dan

menjajaki lapangan untuk mencari kesesuaian dengan kenyataan. Selain

diperlukan pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian seperti, keterbatasan

geografi dan praktis seperti waktu, biaya serta tenaga.

Penelitian ini dilaksanakan pada RSUD ZAPA Kabupaten Way Kanan. Alasan

peneliti memilih lokasi ini karena RSUD ZAPA merupakan rumah sakit yang

baru pertama kali melaksanakan akreditasi serta perubahan rumah sakit dalam

memberikan pelayanan kesehatan yang dirasakan oleh pengguna pelayanan.

D. Sumber Data

1. Data primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber

asli (tidak melalui media perantara). Menurut Lofland dan Lofland dalam

Moleong (2011:157), sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah

kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumendan lain-lain. Pada penelitian ini, data primer yang akan peneliti

dapatkan adalah berasal dari metode wawancara dan hasil observasi

mengenai manajemen perubahan menuju rumah sakit terakreditasi di

RSUD ZAPA Kabupaten Way Kanan.

Page 60: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

40

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan

historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Pada penelitian ini, data

sekunder yang akan peneliti dapatkan adalah data-data yang berasal dari

dokumen dalam proses akreditasi rumah sakit RSUD ZAPA berupa

dokumen-dokumen, catatan, laporan historis dan dokumentasi foto-foto

kegiatan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2017:225) mengungkapkan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan langkah utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dalam

berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Jika dilihat dari segi cara

atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan

dengan cara pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan dokumentasi.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dapat meliputi:

1. Observasi

Catwright & Cartwright dalam Herdiansyah (2010:131), mengatakan

bahwa observasi merupakan suatu proses melihat, mengamati dan

mencermati serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan

tertentu. Observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat

digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis. Peneliti

Page 61: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

41

menggunakan observasi non partisipatif, observasi non partisipatif adalah

penelitii berperan sebagai pengamat selama proses observasi. Penelitian ini

akan mengobservasi jalanya proses manajemen di RSUD ZAPA dalam

rangka pelaksaaan akreditasi program khusus dan faktor pendorong dalam

proses perubahan.

2. Wawancara

Menurut Moleong (2011:186), wawancara merupakan percakapan dengan

maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan

jawaban atas pertanyaan tersebut. Gorden dalam Herdiansyah (2010:118),

menyatakan bahwa wawancara merupakan percakapan antara dua orang

yang salah satunya bertujuan untuk menggali dan mendapatkan informasi

untuk suatu tujuan tertentu.

Proses wawancara ini, peneliti melakukan wawancara secara langsung dari

narasumber utama atau informan, ataupun fakta dari suatu objek

penelitian. Adapun informan dalam penelitian ini sebagai berikut.

Tabel 6. Daftar Informan Penelitian

No Nama Informan Jabatan Waktu

Wawancara

1 I Ketut Same,SKM.,MM

Kabag TataUsaha &

Ketua Pokja KPS

1 Agustus 2018

2 Ambar Sumirat

Ketua Tim

Akreditasi

1 Agustus 2018

3 Novi Puspita Sari Sekretaris I Tim

Akreditasi

2 Agustus 2018

4 Made Sukadana,SKM.,MM Sekretaris II Tim

Akreditasi

6 Agustus 2018

5 Ibu Asmarani,SKM

Bendahara Tim

Akreditasi

10 Agustus 2018

Page 62: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

42

6 Yuli Maya Sari,S.Kep

Kasubag Informasi

& Komunikasi

2 Agustus 2018

7 Imam Mustaqim A,Md. Kep

Karu & Ketua Pokja

HPK

7 Agustus 2018

8 Ns. Gede Eka Chandra

Wijaya,S.Kep

Karu & Ketua Pokja

PPI

7 Agustus 2018

11 Putri Ramadhani,A.Md.Keb

Pegawai ruang

Keperawatan

15 Agustus 2018

12 Dedi Fandra A,Md. Kep Pegawai ruang IGD 8 Agustus 2018

13 Taufik Pengguna layanan /

Masyarakat

13 Agustus 2018

Sumber: Diolah oleh peneliti Tahun 2019

3. Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan salah satu sumberdata sekunder yang

diperlukan dalam sebuah penelitian. Studi dokumentasi adalah setiap

bahan tertulis ataupun film, gambar dan foto–foto yang dipersiapkan

karena adanya permintaan seorang peneliti. Selanjutnya studi dokumentasi

dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data melalui bahan–bahan

tertulis yang diterbitkan oleh lembaga–lembaga yang menjadi objek

penelitian. Baik berupa prosedur, peraturan–peraturan, gambar, laporan

hasil pekerjaan serta berupa foto ataupun dokumen elektronik.

Tabel 7. Daftar Dokumen Penelitian

No Dokumen

1 Permenkes Nomor 99 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenkes

Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan

Kesehatan Nasional

2 Keputusan KARS nomor : 1666/KARS/X/2014 tentang Penetapan Status

Akreditasi Rumah Sakit program khusus

3 SK Direktur tentang Tim Akreditasi

4 Dokumen Self Assesment akreditasi

Sumber: Diolah oleh Peneliti Tahun 2019

Page 63: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

43

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

data kualitatif dengan cara analisis konteks dari telaah pustaka dan analisis

pernyataan dari hasil wawancara dari informan. Dalam melakukan analisis data

peneliti mengacu pada beberapa tahapan yang dijelaskan Miles dan Huberman

dalam Sugiyono (2017:247) yang terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut.

1. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada

shal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, sehingga data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya dan mencarinya bila

diperlukan. Memilih informasi mana yang dianggap sesuai dengan masalah

yang menjadi pusat penelitian dilapangan.

2. Penyajian data (Data display)

Penyajian Data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif. Menurut Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (2017:149) penyajian data akan memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi, merencanakan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

Data yang diperoleh dari wawancara yang mendalam dikumpulkan untuk

kemudian diambil kesimpulan sehingga bias disajikan dalambentuk teks

deksriptif.

3. Menarik Kesimpulan (Conclution Drawing)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan.

Page 64: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

44

Kesimpulan atau yang mencari arti pola-pola penjelasan, konfigurasi yang

mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan dilakukan

secara cermat dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada

catatan-catatan dilapangan sehingga data-data di uji validitasnya. Hasil

wawancara dari informan kemudian ditarik kesimpula sesuai dengan masalah

dan tujuan peneliti.

G. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data merupakan hal yang diperlukan dalam penelitian kualitatif

agar data lapangan dapat diperoleh seobjektif mungkin. Menurut Sugiyono

(2017:270) uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi validitas

interval (credibility), validitas eksternal (transferability), reabilitas

(dependability), dan objektivitas (confirmability). Peneliti menggunakan uji

kredibilitas data yaitu dengan meningkatkan ketekunan dan triangulasi.

a. Kepastian Data

Pengujian kepastian dalam penelitian kualitatif, pengujiannya dilakukan

peneliti dengan mendiskusikannya kepada dosen pembimbing dan dosen

pembahas. Menguji kepastian berarti menguji hasil penelitian yang sudah

dilakukan, apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses

penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi

standar kepastian.

b. Kecukupan Referensi

Kecukupan referensi yaitu mengumpulkan data berupa rekaman-

rekaman, catatan-catatan dalam wawancara dan foto-foto dokumentasi

Page 65: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

45

yang digunakan sebagai patokan untuk menguji sewaktu diadakan

analisis dan penafsiran data. Penulis mengumpulkan referensi berupa

foto-foto dokumentasi guna menjadi acuan dalam menganalisis data.

c. Triangulasi

Menurut Wiersma dalam (Sugiyono 2017:273), triangulasi dalam

pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Terdapat tiga

metode tringulasi sugiyono (2017:274),yaitu sebagai berikut.

1. Triangulasi sumber, dilakukan dengan cara mengecek data yang

telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data dari beberapa

sumber tersebut kemudian dikategorisasikan, mana pandangan

yang sama, yang berbeda dan mana yang spesifik.

2. Triangulasi teknik, untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dari wawancara, lalu

dicek dengan observasi atau dokumentasi.

3. Triangulasi waktu, dalam pengujian kredibilitas data, dapat

dilakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik

lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

Page 66: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

46

Tabel 8. Contoh Tabel Triangulasi

No. Wawancara

Observasi Dokumentasi Kesimpulan Informan Substansi

1. Ambar

Sumirat,S.

Kep.,MM

Mengkomunikasi

kan tujuan

perubahan,

dilakukan

melalui rapat

rutin Direktur

dan tim

akreditasi

minimal satu

minggu sekali.

Kepada seluruh

pegawai

dilakukan setiap

apel pagi di hari

Senin

mengkomunikasikan

tujuan perubahan pada

proses manajemen

perubahan menuju rumah

sakit terakreditasi

diRSUD ZAPA. Proses

mengkomunikasikan

tujuan perubahan

dilakukan melalui rapat

rutin dengan tim

akreditasi minimal satu

minggu sekali. Kemudian

penyampaian kepada

seluruh pegawai dilakukan

satu minggu sekali setiap

apel pagi di hari Senin dan

komunikasi lebih efektif

disampaikan melalui

kepala ruang masing-

masing pada setiap ada

sempatan baik formal atau

non informal. Proses

penyampaian perubahan

berjalan dengan baik dan

tidak adanya penolakan

pegawai terhadap

perubahan

Sumber: Diolah Oleh Peneliti Tahun 2019.

Page 67: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dijabarkan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian manajemen

perubahan RSUD ZAPA Kabupaten Way Kanan adalah sebagai berikut:

1. Proses manajemen RSUD ZAPA Kabupaten Way Kanan dalam rangka

pelaksanaan akreditasi program khusus berada pada kategori kurang baik

hal ini dapat terlihat dari adanya remedial survei akreditasi dan

perubahan budaya kerja kurang signifikan dirasakan oleh pengguna

layanan atau masyarakat. Untuk menjadi rumah sakit terakreditasi RSUD

ZAPA melewati proses manajemen perubahan sebagai berikut:

Unfreezing (pencairan) dilakukan dengan menetapkan makna urgensi

yaitu keluhan pelanggan atau masyarakat dan tuntutan kerja sama

terhadap BPJS kesehatan dengan batas waktu akreditasi paling lambat

2019. Pembentukan tim pengarah, yaitu pembentukan tim akreditasi yang

dibentuk oleh direktur dengan tujuan membantu menggerakan perubahan.

Movement (Pergerakan), membangun tujuan dan strategi perubahan,

mengkomunikasikan tujuan perubahan kepada seluruh pegawai,

mengimplemenasikan perubahan dan pemberdayaan pekerja yaitu

mengubah sumber daya manusia, memperbaiki sarana dan prasaran,

Page 68: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

108

memperbaiki SPO, kemudian pelaksanaan survei akreditasi program

khusus dan menciptakan pencapaian perubahan. Proses movement pada

tahap implementasi perubahan terjadi rintangan-rintangan perubahan

yang menghambat pencapaian tujuan seperti kurangya tenaga ahli bidang

TI, kurangnya sarana informasi publik (website), kebiasaan pegawai,

kurangnya kerjasama tim pokja, yang mengakibatkan terjadinya remedial

survei akreditasi. Hal ini menunjukan kurang maksimalnya proses

membangun strategi atau rencana kegiatan dalam melihat kebutuhan akan

akreditasi program khusus dan tidak terjadinya sistem reward kepada tim

akreditasi, tidak dilakukan survei IKM setiap tahun.

Refreezing (Pembekuan Kembali) dilakukan dengan mengkonsolidasi

hasil perubahan dan menciptakan perubahan lebih lanjut dengan

menyampaikan hasil perubahan kepada tim dan pegawai minimal satu

bulan sekali untuk memperkuat perubahan lebih lanjut, perubahan

selanjutnya adalah mempersiapkan akreditasi regular dengan standar 15

bab pada tahun 2021. Selanjutnya menancapkan pendekatan baru

kedalam budaya hal ini dilakukan dengan menerepakan SPO pasca

akreditasi sebagai acuan dalam melakukan tindakan, dan menanamkan

nilai melayani setulus hati.

2. Faktor yang menjadi pendorong dalam proses manajemen perubahan

menuju rumah sakit terakreditasi di RSUD ZAPA terdapat faktor yang

berasal dari lura (eksternal) dan dari faktor dari dalam (internal).

Page 69: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

109

Faktor eksternal yaitu tuntutan pelanggan atau masyarakat baik secara

langsung maupun media elektronik, Permenkes Nomor 99 Tahun 2015

tentang Perubahan atas Permenkes No 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan

Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional.

Faktor internal yaitu dukungan sumber daya baik sumber daya manusia

atau pegawai cenderung menerima perubahan, dan dukungan sumber daya

keuangan (modal) adanya bantuan dari pemerintah pusat dan daerah.

Perilaku manajerial, sikap pemimpin dalam mengambil keputusan

membangun komunikasi dan memotivasi berjalan dengan baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan penjelasan di atas, maka peneliti

memberikan beberapa saran yaitu:

1. RSUD ZAPA sebaiknya lebih memaksimalkan proses merumuskan

strategi perubahan dengan memperhatikan kebutuhan akan akreditasi

yang dilakukan, supaya kedepanya dapat mengurangi rintangan dan

mencapai tujuan sesuai yang diharapkan.

2. RSUD ZAPA perlu membuat membuat sarana informasi kepada publik

yaitu website/laman resmi, sehinga masyarakat dapat mengetahui

informasi-informasi yang lebih up to date mengenai perkembangan

RSUD ZAPA. Disamping itu, dengan adanya laman resmi maka

masyarakat luas dapat memberikan apresiasi/saran/kritikanya secara lebih

terbuka.

3. RSUD ZAPA sebaiknya membangun sistem reward khusus pada tim

akreditasi, menghargai orang-orang yang berkinerja dan mampu

Page 70: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

110

membangun keberhasilan perubahan. Supaya dalam akreditasi selanjutnya

tim dapat berkerja sama dengan baik.

Page 71: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang: Binarupa

Aksara

Direktorat Jenderal Bina Upaya & Komisi Akreditasi Rumah Sakit .2012. Standar

Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta:Kementerian Kesehatan RI

Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen: Dasar pengertian dan masalah.

Jakarta: Bumi Aksara

Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Selemba

Humanika.

Keban, Yeremias T. 2008. Enam Dimensi Administrasi Publik. Yogyakarta:Gava

Media

Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja.

Rosdakarya

Nugroho, Riant. 2013. Change Management untuk Birokrasi: Stratgi revitalisasi

birokrasi. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo

Siagian, P. Sondang. 2000. Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabet

Torang, Syamsir. 2014. Organisasi & Manajemen: perilaku,struktur, budaya &

Perubahan Organisasi. Bandung: Alfabeta

Universitas Lampung. 2017. Panduan Pengusulan dan Penyusunan Skripsi.

Bandar Lampung.

Wibowo. 2016. Manajemen Perubahan (edisi ketiga). Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada.

Page 72: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

112

Winardi, J. 2005. Manajemen Perubahan : the management of change. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Skripsi

Lestari, Ayunita (Ilmu Administrasi Negara). 2012. Manajemen Perubahan: Studi

Kasus Penerapan E-Government pelayanan Publik Pada Kantor

Pelayanan Perizinan Satu Atap (SINTAP) Kota Pare-pare. Makasar:

Universitas Hasanudin. http://repository.unhas.ac.id Diakses Tanggal 12

April 2018

Syahansyah, Jabbar Robeth (Pascasarjana Manajemen). 2016. Change

Managemet Di RSUD Dr.Soetomo. Surabaya: Universitas Airlangga.

http://repository.unair.ac.id Diakses Tanggal 12 April 2018

Dokumen

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 99 Tahun 2015 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Kesehatan No 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan

Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional.

Peraturan Direktur Jendral bina upaya kesehatan Nomor 02.02/1.2790.11 Tentang

Satndar Akreditasi Rumah

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang

Klasifikasi dan Perizinan Rumah sakit

Jurnal

Kusbaryanto. 2010. Peningkatan Mutu Rumah Sakit dengan Akreditasi. Journal

Kedokteran dan Kesehatan Vol.10 No.1 2010:86-87.

http://journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/view/1567/1612

Diakses Tanggal 15 Februari 2018

Lystiono, Agustian Rizki. 2015. Studi Deskriptif Tentang Kuaitas Pelayanan di

Rumah Sakit Umum Dr.Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Pasca

Menjadi Rumah Sakit Tipe B. Journal Manajemen dan Manajemen Publik.

http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmp1ad01a2a56full.pdf.

Diakses Tanggal 7 Maret 2019

Website

Fitriana, Adilla & Sahuri, Chalid MS. 2013. Analisis Pelayanan Medik Pada

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Meranti.

https://media.neliti.com/media/publications/31233-ID-analisis-pelayanan-

medik pada-rumah-sakit-umum-daerah-rsud-kabupaten-kepulauan-m.pdf.

Page 73: MANAJEMEN PERUBAHAN RSUD ZAINAL ABIDIN PAGAR …digilib.unila.ac.id/60924/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manajemen perubahan rsud zainal abidin pagar alam kabupaten way kanan

113

Diakses Tanggal 7 Maret 2019

Heryanto. 2013. Indikator-Indikator Pelayanan Rumah Sakit.

http://heryant.web.ugm.ac.id/rekam-medis/indikatorindikator-pelayanan-

rumah-sakit-bor-avlos-toi-bto-gdr-ndr/ . Diakses Tangga 8 Maret 2019

Indrijat, Eko Richardus. 2013. Manajemen Transisi dan Perubahan.

https://www.academia.edu/14371840/Manajemen_Transisi_dan_Perubahan.

Diakses Tanggal 19 Januari 2020

Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Daftar Rumah Sakit Terakreditasi.

http://akreditasi.kars.or.id/accreditation/report/report_accredited.php .

Diakses Tanggal 18 Juni 2018

Waseso, Ratih. 2016. Menteri Kesehatan Ingatkan Rumah Sakit Segera Kantongi

Akreditasi. https://nasional.kontan.co.id/news/menteri-kesehatan-ingatkan-

rumah-sakit-segera-kantongi-akreditasi. Diakses Tanggal 7 Mare 2019