manajemen pengel keu aseta

52

Upload: riki-pratama

Post on 20-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ffd

TRANSCRIPT

  • KEUANGAN DAERAHPengertian

    Semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.

  • PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHadalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.PENGELOLAAN ASET DAERAHadalah pengelolaan barang yang dalam pengertian hukum disebut benda, yang terdiri dari benda bergerak dan benda tidak bergerak, baik berwujud maupun tidak berwujud, yang tercakup dalam aktiva/kekayaan atau harta kekayaan dari suatu perusahaan, badan usaha, institusi atau individu perorangan

  • PERKEMBANGAN REGULASI PENGELOLAAN KEUDA

    REFORMASI PENGANGGARANKARAKTERISTIKDASAR HUKUMSistem Penganggaran tradisional Prinsip anggaran berimbang dan dinamis Pos Penganggaran terdiri Ayat dan Pasal Bentuk Program Rutin dan Pembangunan Sangat sentralistik UU No. 5/1974 UU No. 32/1956 PP 5/1975 PP 6/1975Sistem penganggaran berdasarkan kinerjaPrinsip Penganggaran Surplus dan DefisitPos Penganggaran menggunakan Kode RekeningMenggunakan elemen pengukuran kinerja (input, output, pendapatan, keuntungan, dampak)Terintegrasi dengan proses dan biaya input Terintegrasi dengan sistem informasi akuntansi.Memperkenalkan evaluasi kinerja.UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999PP 105/2000, PP 107/2000 dan PP 108/2000, PP No. 56/2001Kepmendagri No. 29/2002Sistem Pengangaran berdasarkan input dan output serta prestasi kerjaAnggaran kinerja diperkenalkan pada tahun anggaran 2006Fokus pada hasil dan dampakFokus pada pengukuran Prestasi KerjaTertintegrasi dengan proses dan biaya inputMemperkenalkan keuangan tahun jamak.Terintegrasi dengan sistem informasi akuntansiSangat fleksibel dan lebih terdesentralisasiUU No. 17/2003, UU No. 25/2004, UU No. 32/2004 dan UU No. 33/ 2004PP No. 56/2005, PP No. 58/2005. PP No. 41/2007, PP No. 38/2007Permendagri No. 13/2006Permendagri No. 59/2007Permendagri No. 32/2008Perda 11 /2008 ttg pokok2 pengel Keu Da

  • PERKEMBANGAN REGULASI PENGELOLAAN ASET DAERAHPeraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Daerah

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

  • Ruang lingkup keuangan dan aset daerahHak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan pinjamanKewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan membayar tagihan pihak ketigaPenerimaan daerahPengeluaran daerah

  • lanjutan5. Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah6. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum.7. Semua kekayaan daerah baik yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah maupun yang berasal dari perolehan lain yang sah baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak beserta bagian-bagiannya ataupun yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur atau ditimbang termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan kecuali uang dan surat-surat berharga lainnya.

  • Pengelolaan Keuangan Daerah meliputi:

    Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, asas umum dan struktur APBD, penyusunan rancangan APBD, penetapan APBD, pelaksanaan APBD, perubahan APBD, pengelolaan kas, penatausahaan keuangan daerah, akuntansi keuangan daerah,

  • lanjutanpertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah, kerugian daerah pengelolaan keuangan BLUD.

  • SIKLUSPENGELOLAANASETPrencanaanKebutuhan dan penganggaranPengadaanPenerimaan,Penyimpanan dan penyaluranpenggunaanPenatausahaanPemanfaatanPengamanan danpemeliharaanpenilaianpenghapusanpemindahtangananPembinaan,Pengawasan danpengendalianpembiayaanTuntutanGanti rugiPengelolaan Aset Daerah meliputi:

  • ASAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAHTertibTaat pd peraturan perundang-undanganEfektif, efisien, ekonomis, TransparanBertanggungjawab,

    dengan memperhatikan : 1. Asas keadilan 2. Kepatutan 3. Manfaat untuk masyarakat

  • KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN (termasuk ASET) DAERAHKepala daerah selaku kepala pemerintah daerah adalah,pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan

    Kewenangan pemegang kekuasaan pengelolaan keuda:Menetapkan kebijakan pelaksanaan APBDMenetapkan kebijakan pengelolaan barang daerah (Aset)Menetapkan kuasa pengguna anggaran/pengguna barangMenetapkan bendahara penerima dan/atau bendahara pengeluaran

  • lanjutan

    Menetapkan pejabat yg bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerahMenetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang daerahMenetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik daerahMenetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran.

  • STRUKTUR APBD (KEUANGAN DAERAH)

    PENDAPATANXXXBELANJABelanja Tidak LangsungBelanja LangsungxxxXxxXXX

    (-)Surplus/(Defisit)XXXPEMBIAYAANPenerimaanPengeluaranxxxxxx (-)

    Pembiayaan NetoXXX (-)

    SILPA Tahun BerjalanXXX

  • Penyempurnaan (Pengembangan) Proses Penatausahaan Keuangan DaerahPermendagri 59/2007 tentang Perubahan Permendagri 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

  • Penatausahaan PenerimaanPermendagri 13/2006 memberikan desentralisasi kepada SKPD untuk mengelola penatausahaan pendapatanPerlu penyederhanaan dalam proses pertanggungjawaban fungsional ke BUD, sehingga tercipta proses yang lebih efisien

  • Surat Penyediaan Dana (SPD)SPD berfungsi sebagai alat BUD untuk memberitahukan ketersediaan dana kepada SKPD Maka, penerbitan SPD sangat tergantung kondisi keuangan yang dikelola BUD

  • Uang PersediaanUang persediaan diberikan kepada setiap bendahara SKPD sebagai uang muka kerjaUang persediaan diberikan sekali di awal tahun anggaran sebesar jumlah yang telah ditetapkan oleh Kepala DaerahPada tingkat Pemda, penyerahan uang persediaan merupakan reklasifikasi rekening dari rekening BUD menjadi rekening bendahara pengeluaran

  • Ganti Uang PersediaanUang persediaan dapat digunakan untuk belanja-belanja beberapa kegiatanKetika UP mencapai batas minimal tertentu, dapat dilakukan penggantian UP Bukti-bukti belanja disampaikan pada saat pengajuan GUSPM yang diterbitkan sekaligus merupakan pengesahan atas bukti-bukti belanja tersebut

  • Ganti Uang PersediaanDilakukan kapan saja pada saat uang persediaan mencapai batas minimal tertentuTidak perlu dilampiri oleh SPJ bulanan (administratif/fungsional)

  • Tambahan Uang PersediaanTU digunakan pada kasus-kasus khusus yang terjadi sedemikian rupa sehingga akan lebih efisien jika suatu kegiatan dilaksanakan & dipertanggungjawabkan terpisah

  • Optimalisasi (Pengembangan) Aset DaerahPermendagri 17/2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah

  • Bentuk Optimalisasi (Pengembangan) SEWA PINJAM PAKAIKERJASAMA PEMANFAATANBANGUN GUNA SERAH (BGS) dan BANGUN SERAH GUNA (BSG)Pasal 32 Permendagri 17/2007

  • pemanfaatan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dengan menerima imbalan uang tunai Pengertian sewa

  • PENYEWAAN penyerahan hak penggunaan/ pemanfaatan kepada Pihak Ketiga, dalam hubungan sewa menyewa, dimana penyewa harus memberikan imbalan berupa uang sewa bulanan atau tahunan untuk jangka waktu tertentu, baik sekaligus maupun secara berkala.

  • BMD dapat disewakan kepada pihak lain/pihak ketiga sepanjang menguntungkan daerah.Ketentuan SewaPihak KetigaPP 50/2007Adalah Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen atau sebutan lain, perusahaan swasta yang berbadan hukum, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi, Yayasan, dan lembaga di dalam negeri lainnya yang berbadan hukum.

  • Ketentuan SewaJenis-jenis barang milik daerah yang disewakan ditetapkan oleh Kepala DaerahJenis barang milik daerah yang dapat disewakan, antara lain:Mess/Wisma/Bioskop dan sejenisnyaGudang/GedungToko/kiosTanahKendaraan dan alat-alat besar

  • Ketentuan SewaBesaran sewa ditetapkan Kepala Daerah berdasar perhitungan TimHasil penyewaan merupakan penerimaan daerah dan disetor ke kas daerah.Jangka waktu maksimal 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang

  • Pelaksanaan Sewa diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Sewa Menyewa yang memuat antara lain:Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjianData BMD yang disewakan.Hak dan kewajiban para pihakJumlah/besar uang sewa.Jangka waktuSanksiKetentuan lain yang dipandang perlu.Hasil penyewaan BMD disetor ke Kas Daerah.Segala biaya persiapan penyewaan ditanggung pihak penyewa.

  • Prosedur Sewa

  • Contoh BMD yang disewakanTanah di Dusun Dlaban, Sentolo, KP

    Luas 18.065 m2Penyewa PT Amarta KaryaJangka waktu 5 thSewa Rp. 10.000.000 per th (2008)Tanah di Jl Tentara Pelajar

    Luas 6 m2 (0,5 x 3)Penyewa PT Tecma Mitratama AdvertindoJangka waktu 1 thSewa Rp 2.750.000 per th

  • PINJAM PAKAIAdalah penyerahan penggunaan barang milik daerah kepada instansi pemerintah, antar pemerintah daerah, yang ditetapkan dengan Surat Perjanjian untuk jangka waktu tertentu, tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir, barang diserahkan kembali kepada Pemerintah daerah

  • Ketentuan PP:Pinjam Pakai hanya dapat dilakukan kepada instansi pemerintah, atau antar pemerintah daerahPemerintah Provinsi DIYPemerintah PusatPemprov lainPem Kab/Kota

  • Barang milik daerah yang dipinjampakaikan harus merupakan barang yang tidak habis pakaiDiantaranya:Tanah/LahanBangunanKetentuan PP:

  • Jangka waktu maksimal 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang.

    Pinjam pakai dilakukan dengan Surat Perjanjian Pinjam Pakai (setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah).

    Penyerahan BMD yang dipinjampakaikan dilakukan dengan Berita Acara.Ketentuan PP:

  • Pinjam Pakai dilaksanakan dengan Surat Perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat:Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjianJenis, luas dan jumlah barang yang dipinjamkanJangka waktu Tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu pinjam termasuk jg tanggung jawab atas keutuhan dan keselamatan barangPersyaratan lain yang dianggap perlu

  • Prosedur Pinjam Pakai

  • KERJASAMA PEMANFAATAN Adalah pendayagunaan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerimaan daerah bukan pajak/pendapatan daerah dan sumber pembiayaan lainya

  • Ketentuan KSP :Tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APBN/APBD untuk memenuhi biaya operasional / pemeliharaan / perbaikan yang diperlukan terhadap BMD dimaksud Mitra kerjasma ditetapkan melalui tender dengan mengikut sertakan sekurang-kurangnya 5 (lima) peserta/peminat, kecuali untuk bmd yang bersifat khusus dapat dilakukan penunjukkan langsung Apabila setelah 2 (dua) kali berturut-turut diumumkan, peminatnya kurang dari 5, dapat dilakukan proses pemilihan langsung atau penunjukkan langsung melalui negosiasi baik teknis maupun harga (Permendagri 17/2007)

  • Ketentuan KSP :Mitra KSP harus membayar kontribusi tetap ke rekening Kas Umum daerah setiap tahun selama jangka waktu pengoperasian dan pembagian keuntungan hasil kerjasama pemanfaatan, berdasar hasil perhitungan tim yang dibentuk Kepala Daerah.Tim harus memperhatikan:Nilai tanah dan/atau bangunan sebagai obyek kerjasama ditetapkan sesuai NJOP dan/atau harga pasaran umum, apabila dalam satu lokasi terdapat nilai NJOP dan/atau pasaran umum yang berbeda dilakukan penjumlahan dan dibagi sesuai jumlah yang ada Kegiatan KSP untuk kepentingan umum dan/atau kegiatan perdagangan Besaran investasi dari mitra KSP Penyerapan tenaga kerja dan peningkatan PAD

  • Ketentuan KSP :Jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) tahun dan dapat diperpanjang Biaya pengkajian, penelitian, penaksir dan pengumuman lelang dibebankan pada APBD Biaya yang berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penyusunan surat perjanjian, konsultan pelaksana/pengawas dibebankan pada Pihak Ketiga

  • Prosedur KSPPermohonanPanitia Lelang/TenderAkte PendirianMemiliki SIUP sesuai bidangnya mengajukan proposal memiliki keahlian di bidangnya memiliki modal kerja yang cukup Data teknis :tanah (lokasi/alamat, luas, status, penggunaan saat ini), bangunan (Lokasi/alamat, luas, status, IMB, kondisi), rencana penambahan bangunan (KDB, KLB)Dilengkapi:menerima dan meneliti secara administratif permohonanmeneliti dan membahas proposal/surat permohonan yang diajukan pemohon yang berkaitan dengan jenis usaha, masa pengelolaan, besarnya kontribusi, dan hal-hal lainyang dianggap perlu sesuai bentuk pemanfaatannya bersama-sama pihak pemohon melakukan penelitian lapangan membuat Berita Acara hasil penelitian memberikan dan menyampaikan saran pertimbangan kepada Kepala Daerah menyiapkan surat jawaban penolakan atau persetujuan pemanfaatan dari Kepala Daerah menyiapkan Keputusan Kepala Daerah tentang persetujuan pemanfaatan menyiapkan Surat Perjanjian, Berita Acara Serah Terima Tugas Panitia

  • Pelaksanaan KSP diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian yang memuat antara lain:Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjianobyek KSP Jangka waktu KSPpokok-pokok mengenai KSPdata barang milik daerah yang menjadi obyek KSP Hak dan kewajiban para pihakbesarnya kontribusi tetap dan pembagian hasil keuntungan (penetapan dengan keputusan Kepala Daerah).SanksiPenanda-tanganan oleh sekda selaku pengelola atas nama kepala daerah dengan mitra KSP.Persyaratan lain yang dipandang perlu

  • BENTUK-BENTUK KSPKerjasama PelayananKerjasama Manajemen/Pengelolaan Kerjasama Produksi Kerjasama Bagi Keuntungan

  • pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu.BGS

  • pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu yang disepakati BSG

  • Ketentuan BGS/BSGPenetapan mitra BGS atau BSG dilaksanakan melalui tender/lelang dengan mengikutsertakan sekurang-kurangnya 5 peserta/peminat, apabila diumumkan 2 kali berturut-turut peminatnya kurang dari 5, dapat dilakukan proses pemilihan langsung atau penunjukkan langsung melalui negosiasi baik teknis maupun harga BGS maupun BSG atas BMD dilakukan dengan pertimbangan:barang milik daerah belum dimanfaatkanMengoptimalisasikan barang milik daerahDalam rangka efisiensi dan efektifitasMenambah/meningkatkan pendapatan daerahMenunjang program pembangunan dan kemasyarakatan pemerintah daerah

  • PERSYARATAN BGS/BSGGedung yang dibangun berikut fasilitas harus sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan fungsi Dana untuk pembangunan berikut penyelesaian fasilitasnya tidak membebani APBD Bangunan hasil BGS atau BSG harus dapat dimanfaatkan secara langsung oleh Pihak Ketiga Mitra BGS atau BSG harus mempunyai kemampuan dan keahlian Obyek BGS atau BSG berupa sertifikat tanah hak pengelolaan (HPL) milik Pemerintah Daerah tidak boleh dijaminkan, digadaikan dan dipindahtangankan Pihak ketiga akan memperoleh Hak Guna Bangunan diatas HPL milik Pemerintah Daerah

  • PERSYARATAN BGS/BSGHGB diatas HPLmilik Pemerintah Daerah dapat dijadikan jaminan, diagunkan dengan dibebani hak tanggungan dan hak tanggungan dimaksud akan hapus dengan habisnya hak guna bangunan Ijin mendirikan bangunan atas nama Pemerintah Daerah obyek pemeliharaan meliputi tanah beserta bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya Mitra kerja BGS atau BSG membayar kontribusi ke kas Daerah setiap tahun selama jangka waktu pengoperasian selama masa pengoperasian, tanah dan/atau bangunan tetap milik Pemerintah Daerah penggunaan tanah yang dibangun harus sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah/Kota (RUTRWK)

  • PERSYARATAN BGS/BSGjangka waktu pengguna usahaan paling lama 30 (tiga puluh) tahun sejak dimulai masa pengoperasian biaya penelitian, pengkajian, penaksir dan pengumuman lelang, dibebankan pada APBD Pelaksanaan penelitian, pengkajian dilaksanakan oleh tim yang ditetapkan dengan SK Kepala Daerah dan dapat bekerjasama dengan pihak ketiga biaya yang berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penyusunan surat perjanjian, konsultan pelaksana/pengawas, dibebankan pada pihak ketiga

  • Besaran kontribusi pada BGS/BSG ditetapkan dengan pertimbangan:nilai aset berupa tanah milik Pemerintah daerah sebagai obyek BGS ditetapkan sesuai NJOP dan harga pasaran umum setempat dibagi dua, dan apabila dalam satu lokasi terdapat nilai NJOP dan harga pasaran umum setempat yang berbeda, dilakukan penjumlahan dan dibagi sesuai jumlah yang adaApabila pemanfaatan tanah tidak merubah status penggunaan/pemanfaatan (fungsi), dimana pola BGS dilakukan pembangunannya di bawah permukaan tanah, maka nilai tanahnya diperhitungkan separuh (50%) dari nilai sebagaimana dimaksud haruf a Peruntukan BGS untuk kepentingan umum dan atau kepentingan perekonomian/perdagangan Besaran nilai investasi dr pihak ketiga Dampak terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan PAD

  • CONTOH :DESIGN PENGEMBANGAN ASET POTENSIALJECSewa:Penyewa: PT Buanaland AgungJk wkt 5 th (2007-2012)Sewa 1.100.000.000

    **