manajemen lantas

12
UPAYA-UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH POLISI LALU LINTAS POLDA METRO JAYA DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESELAMATAN LALU LINTAS BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta adalah sebuah provinsi sekaligus ibu kota Indonesia. Jakarta merupakan sebuah kota yang amat besar dan sekaligus ibu kota Indonesia, maka kota ini mempunyai status yang sama dengan sebuah provinsi. Sedangkan luasnya adalah 661,62 km2 . Dengan jumlah penduduk 8.603.776 dengan kepadatan16.667/km2. Wilayah DKI terdiri dari 1 Kabupaten, 5Kodya/Kota, 44 Kecamatan dan 267 Kelurahan/Desa. Suku-suku yang tinggal di DKI adalah hampir semua suku yang ada di Indonesia. Yang menonjol antara lain: Betawi , Suku Jawa, Suku Sunda, Tionghoa (10%). Jumlah penduduk di Jakarta sekitar 8.603.776 namun pada siang hari, angka tersebut akan bertambah seiring datangnya para pekerja dari kota satelit seperti Bekasi, Tangerang dan Depok akan menjadi kurang lebih 12 juta. Kota/kabupaten yang paling padat penduduknya adalah Jakarta Timur dengan 2.131.341 penduduk, sementara Kepulauan Seribu adalah kabupaten dengan paling sedikit penduduk, yaitu 19.545 jiwa. Posisi DKI Jakarta sebagai pusat perekonomian telah mendorong orang-orang di luar Jakarta dan luar pulau Jawa untuk berbondong-bondong mencari rezeki di ibu kota Indonesia ini. Banyak dari orang-orang yang datang ke Jakarta tidak dibekali dengan keahlian atau ketrampilan khusus, sehingga beberapa dampak sosial yang sering muncul adalah salah satunya adalah masalah lalu 1

Upload: dolly99

Post on 06-Jun-2015

6.168 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Analisa manajemen trafic untuk mengatasi Kecelakaan Lalu Lintas

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Lantas

UPAYA-UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH POLISI LALU LINTAS POLDA METRO

JAYA DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESELAMATAN LALU LINTAS

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta adalah sebuah provinsi sekaligus ibu kota

Indonesia. Jakarta merupakan sebuah kota yang amat besar dan sekaligus ibu kota Indonesia,

maka kota ini mempunyai status yang sama dengan sebuah provinsi. Sedangkan luasnya

adalah 661,62 km2 . Dengan jumlah penduduk 8.603.776 dengan kepadatan16.667/km2.

Wilayah DKI terdiri dari 1 Kabupaten, 5Kodya/Kota, 44 Kecamatan dan 267 Kelurahan/Desa.

Suku-suku yang tinggal di DKI adalah hampir semua suku yang ada di Indonesia. Yang

menonjol antara lain: Betawi , Suku Jawa, Suku Sunda, Tionghoa (10%). Jumlah penduduk di

Jakarta sekitar 8.603.776 namun pada siang hari, angka tersebut akan bertambah seiring

datangnya para pekerja dari kota satelit seperti Bekasi, Tangerang dan Depok akan menjadi

kurang lebih 12 juta. Kota/kabupaten yang paling padat penduduknya adalah Jakarta Timur

dengan 2.131.341 penduduk, sementara Kepulauan Seribu adalah kabupaten dengan paling

sedikit penduduk, yaitu 19.545 jiwa. Posisi DKI Jakarta sebagai pusat perekonomian telah

mendorong orang-orang di luar Jakarta dan luar pulau Jawa untuk berbondong-bondong

mencari rezeki di ibu kota Indonesia ini.

Banyak dari orang-orang yang datang ke Jakarta tidak dibekali dengan keahlian atau

ketrampilan khusus, sehingga beberapa dampak sosial yang sering muncul adalah salah

satunya adalah masalah lalu lintas. Hal tersebut sebagai dampak perkembangan ekonomi di

Jakarta yang semakin meningkat. Salah satunya permasalahannya yang konvensial adalah di

bidang Kamseltibcar Lantas di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Dilihat dari jumlah

kendaraan yang ada di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2006 adalah sebagai

berikut : Mopen (1.829.576 unit ), Moben ( 503.789 unit ), Bus ( 316.978 unit ) dan Sepeda

Motor ( 5.194.011 unit ) membuat jalanan Kota Jakarta sudah sangat sesak dengan banyaknya

kendaraan ditambah lagi jumlah panjang jalan cenderung tetap. Yang tidak kalah pentingnya

kesadaran masyarakat di ibu kota masih perlu ditingkatkan karena keselamatan lalu lintas

bukan hanya kewajiban pemerintah ( polisi ) tetapi merupakan tanggung jawab seluruh lapisan

masyarakat dengan tidak melihat latar latar belakang ekonomi, suku dan status social.

1

Page 2: Manajemen Lantas

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Maksud dari pembuatan makalah ini untuk menyelesaikan tugas yang diberikan

dosen mata kuliah manajemen lalu lintas juga menjadi informasi bagi pembaca untuk

mengetahui upaya – upaya yang dilakukan oleh fungsi lantas Polda Metro Jaya dalam

rangka meningkatkan keselamatan lalu lintas

a. Tujuan

Tujuan makalah ini pula yaitu untuk mendiskripsikan pelaksanaan program

keselamatan lalu lintas yang dilakukan oleh fungsi lalu lintas Polda Metro Jaya dalam rangka

menciptakan kesadaran Kamseltibcar Lantas sehingga masyarakat menyadari pentingnya

mematuhi peraturan lalu lintas dan menjaga keselamatan jiwa di jalan raya.

3. Permasalahan

Jumlah kecelakaan lalu lintas dan faktor kelalaian pengemudi yang terjadi di wilayah DKI

Jakarta berdasarkan data Dit Lantas Polda Metro Jaya mengalami kenaikan yang sangat

signifikan dimana pada tahun 2002 jumlah laka sebanyak 1220 kejadian yang umumnya faktor

kelalaian pengemudi sebanyak 1002 kejadian. Keadaan tersebut dari tahun ketahun terus

meningkat dimana pada tahun 2006 jumlah laka lantas sebanyak 4407 kejadian dengan

penyebab faktor kelalaian pengemudi sebanyak 3092 kejadian. Kemudian pada tahun 2006

jumlah korban yang Meninggal Dunia sebanyak 857 jiwa, Luka Berat 1.851 jiwa dan Luka

Ringan 1.519 jiwa hal ini membuat kecelakaan lalu lintas merupakan pembunuh utama setelah

korban jiwa akibat perang.

Melihat kenyataan dan akibat yang ditimbulkan diatas dapat diambil pokok permasalahan

yang akan penulis coba bahas yaitu upaya – upaya apa saja yang dilakukan oleh polisi lalu lintas

Polda Metro Jaya dalam mewujudkan Traffic safety bagi masyarakat pengguna jalan sehingga

meminimalisir jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas ?

2

Page 3: Manajemen Lantas

BAB II

P E M B A H A S A N

4. Pendekatan Intervensi Keselamatan lalu lintas

Kecelakaan lalu lintas pada hakekatnya berawal dari pelanggaran lalu lintas yang

dilakukan oleh pengguna jalan yang tidak memperhatikan keselamatan lalu lintas. Keselamatan

lalu lintas dapat dibangun dengan melaksanakan program keselamatan dengan dukungan dan

kerja sama di semua sektor utama. Dengan menitikberatkan pada jumlah korban yang selamat,

bukan pada penurunan jumlah kematian atau jumlah korban karena penurunan jumlah korban

hampir tidak terjadi di saat pertumbuhan motorisasi yang cepat di Jakarta. Dari buku pedoman

keselamatan lalu lintas yang dikeluarkan ADB (Asian Development Bank) ada 3 tahapan

pendekatan intervensi keselamatan lalu lintas antara lain :

a. Tahap Pertama : Membangkitkan kepedulian

Dimana dalam tahap ini sasarannya adalah masyarakat yang tidak peduli keselamatan lalu

lintas, melakukan survey awal dan mencari dana untuk melaksanakan survey awal.

b. Tahap Kedua : Rencana Aksi keselamatan prioritas

Dimana dalam tahap ini melaksanakan pengembangan keselamatan lalu lintas, membangun

strategi keselamatan lalu lintas, membentuk Dewan Keselamatan lalu lintas dan

mengadakan tenaga ahli dalam bidang keselamatan lalu lintas.

c. Tahap Ketiga : Pembuatan Program 1 tahunan

Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain pelaksanaan aksi prioritas, membuat rencana 1

tahunan dan pengadaan investasi pemerintah di bidang keselamatan lalu lintas

Kemudian setelah melaksanakan pendekatan intervensi keselamatan lalu lintas yaitu

melaksanakan Program Keselamatan lalu lintas dengan sasaran dan tujuannya yaitu

pengurangan jumlah kecelakaan lalu lintas dan korban serta jumlah korban meninggal dunia dan

luka-luka yang dapat diselamatkan. Selain itu pula melakukan pencarian dana kegiatan

keselamatan lalu lintas dengan bersumber dari anggran pemerintah, pungutan pemakai jalan,

dana untuk jalan, dana keselamatan lalu lintas, kontribusi pihak swasta , asuransi KBM,

penegakan penerapan dana dan bank-bank pembangunan.

3

Page 4: Manajemen Lantas

5. Program Traffic Safety Dit Lantas Polda Metro Jaya

Direktorat Lalu Lintas Polda Metropolitan Jakarta Raya (Dit Lantas PMJ) mencanangkan

pemolisiannya dengan ” Kami Peduli Kemanusiaan” yang merupakan implementasi Polmas

pada fungsi lalu lintas. Tugas polisi di bidang lalu lintas berkaitan dan bersentuhan dengan

kemanusiaan, baik pelayanan, perlindungan, pengayoman, kontrol bahkan penegakan hukum

sekalipun. Lalu lintas sebagai urat nadi kehidupan masyarakat kota. Pendukung aktifitas dan

produktifitas yang mensejahterakan. Namun dalam kehidupan sehari-hari begitu kompleks

masalah lalu lintas. Dari masyarakatnya yang memanfaatkan jalan sebagai sarana usaha,

pengguna jalan, infrastruktur, sistem transportasi, aparat atau petugas yang menangani (polisi,

Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan umum), sektor bisnis, tata ruang. Belum lagi masalah

alam maupun masalah-sosial lainya. Menangani lalu lintas tidak bisa hanya dari satu sisi saja,

harus ditangani secara terpadu (holistik/komprehensif) dan berkesinambungan.

Sejalan dengan hal di atas fokus dari penanganan lalu lintas Dit lantas PMJ adalah pada

keselamatan lalu lintas (traffic safety). Keselamatan lalu lintas menjadi perhatian dunia melalui

WHO dan UNESCAP yang berdasarkan Resolusi PBB tahun 2005 telah menetapkan Global

Traffic safety. Dan Indonesia pada tingkat Asia Pasifik tergolong yang buruk, di bawah negara

Laos dan Nepal. Penilaian tersebut berdasarkan dari tingkat kesadaran masyarakat, kualitas

kinerja aparat, infrastruktur jalan dan sistem lalu lintas serta kerja sama antar stake holder.

Hasil Pengamatan YLKI tentang kecelakaan lalu lintas dikatakan bahwa setiap hari di

wilayah Jakarta rata-rata 3 orang meninggal dunia dan 9 orang cacat. Pendapat beberapa pakar

juga mengatakan bahwa sumber kematian manusia yang terbesar salah satunya adalah

kecelakaan lalu lintas. Atas dasar inilah Dit lantas PMJ untuk peduli terhadap kemanusiaan dan

memfokuskan pada keselamatan lalu lintas. Yang diimplementasikan melalui 13 program yaitu :

a. Polisi Sahabat Anak ( Polsana )

Polsana merupakan kegiatan penanaman tentang kesadaran dan tertib berlalu lintas sejak

usia dini. Yang juga untuk membangun image atau citra positif polisi terhadap anak-anak.

Penanaman disiplin lalu lintas terhadap anak-anak merupakan penyelamatan anak bangsa.

Polsana merupakan program jangka panjang, yang harus selalu ditumbuhkembangkan dan

dilakukan secara berkesinambungan. Kegiatan Polsana dapat dilakukan melalui kunjungan

maupun open house (anak –anak yang berkunjung ke kantor polisi).

4

Page 5: Manajemen Lantas

b. Patroli Keamanan Sekolah (PKS)

PKS merupakan wadah bagi siswa/siswi SMP maupun SMU untuk berlatih dan belajar

untuk mencari akar masalah sosial di lingkungan sekolah dan upaya-upaya

penanganananya. Dalam hal ini anak-anak juga diajarkan untuk peduli dan peka terhadap

masalah sosial dan berperan aktif mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Masalah sosial yang mungkin muncul di lingkungan sekolah antara lain : masalah lalu lintas,

perkelahian antar pelajar, narkotika dan obat-obatan terlarang, sex bebas / pornografi dsb.

Melalu kegiatan PKS ini diharapkan anak-anak juga menjadi mitra polisi untuk mencari akar

masalah dan solusinya yang tepat.

c. Police Goes to Campus

Police Goes to Campus bukan sekedar sosialisasi tentang lalu lintas di lingkungan kampus

tetapi merupakan kegiatan dari kepolisian yang mengajak kalangan kampus atau

akademisi sebagai salah satu stake holder untuk ikut berperan serta dalam menangani

masalah lalu lintas.Dalam kegiatan ini tidak hanya sebatas kepada mahasiswa tetapi juga

para dosen. Kegiatan Police Goes to Campus dapat dilakukan melalui kunjungan, diskusi,

seminar, debat publik, kampanye keselamatan lalu lintas dsb.

Kegiatan tersebut di atas (Polsana, PKS dan Police Goes to Campus) sebagai kepedulian kami

terhadap pendidikan. Kami juga menyadari bahwa pada pendidikanlah tergantung masa depan

bangsa. Pendidikan akan mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyelamatkan bangsa dari

lost generation maupun dari berbagai ancaman maupun tantangan masa depan yang makin

berat dan kompleks.

4. Safety Riding

Safety Riding merupakan kegiatan untuk keselamatan berkendara. Kegiatan ini mencakup

pada kegiatan pendidikan dan pelatihan ketrampilan mengemudi, kiat-kiat aman

berkendaraan. Ketrampilan dan keahlian berkendara yang dilatihkan dan diselenggarakan

oleh polisi yang bekerjasama dengan sektor bisnis, media, LSM. Yang ditujukan baik dari

tingkat pelajar, masyarakat umum, pengemudi angkutan umum atau siapa saja yang peduli

terhadap masalah keselamatan berkendara. Dan bertujuan meningkatkan kemampuan

serta kesadaran berlalu lintas serta untuk keselamatan. Implementasi dari safety riding

dapat melalui kegiatan : touring, pendidikan danpelatihan berkendara, sepeda motor lajur

kiri dan menyalakan lampu siang hari dsb.

5

Page 6: Manajemen Lantas

5. Kampanye keselamatan lalu lintas

Kampanye keselamatan lalu lintas merupakan kegiatan bersama ( kemitraan antara polisi

dengan stakeholder ) sebagai bentuk kegiatan preventif dan untuk menumbuhkembangkan

kesadaraan berlalulintas. Yang implementasinya dapat melalui : penerangan secara

langsung, penyuluhan, pembuatan poster, leaflet, stiker, buku petunjuk, komik, lomba-

lomba maupun kesenian dan sebagainya

6. Traffic Board

Traffic Board merupakan wadah untuk mecari akar masalah dan menangani berbagai

masalah lalu lintas. Kegiatan tersebut antara lain dengan membentuk forum, dewan atau

asosiasi apa saja yang berkaitan dengan tugas sosial dalam rangka berperan aktif sebagai

wujud dari civil society (masyarakat madani). Implementasi tersebut antara lain : DTK

(Dewan Transportasi Kota), Supeltas, OMP ( Ojek Mitra Polisi ), klub-klub motor, dengan

ATPM, AISI dsb.

7. TMC (Traffic Manajement Centre)

TMC (Traffic Manajement Centre) adalah pusat manajemen lalu lintas yang melakukan

kegiatan informasi, komunikasi, komando dan pengendalian, serta kontrol. TMC bekerja

sama dengan media, petugas-petugas lain, instansi terkait. Yang dilengkapi dengan sistem

teknologi komputerisasi, CCTV, GIS, GPS,SMS, jalur on line, Web site, dsb. Dari TMC

dapat dipantau dan diketahui situasi lalu lintas aktual dan informasi yang akurat dari

petugas di lapangan. Dan berbagai informasi lalu lintas baik infrastruktur, transportasi

umum, jalur alternatif, informasi tentang kendaraan bermotor dsb.

8. KTL (Kawasan Tertib Lalu Lintas)

KTL (Kawasan Tertib Lalu Lintas) merupakan pilot proyek / proyek percontohan dari

daerah yang semrawut menjadi daerah yang tertib dan teratur. KTL juga merupakan upaya

bersama antar stake holder untuk menangani masalah lalu lintas secara komprehensif.

KTL yang dikembangkan oleh fungsi Lantas Polda Metro Jaya adalah : 1) Kawasan

Semper (Jakarta Utara); 2) Kawasan Senen (Jakarta Pusat); 3) Kawasan Grogol (Jakarta

Barat); 4) Kawasan Cipulir (Jakarta Selatan); 5) Kawasan Cawang (Jakarta Timur). Dan

juga dikembangkan oleh Sat Lantas Kewilayahan di luar DKI.

9. Taman lalu Lintas

Taman lalu Lintas merupakan wadah atau tempat bermain dan belajar berlalu lintas

baik untuk anak-anak maupun siapa saja yang peduli dan ingin mempelajari tentang lalu

6

Page 7: Manajemen Lantas

lintas.Taman lalu lintas saat ini sedang dibangun di kawasan Cibubur seluas 5 hektar dan

Dit lantas PMJ sedang membangun musium lalu lintas.

10. Sekolah Mengemudi

Sekolah Mengemudi adalah wadah bagi para calon pengemudi yang merupakan

bagian dari upaya untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan berlalu lintas. Karena

pengemudi mempunyai tanggung jawab keselamatan baik untuk dirinya sendiri maupun

pengguna jalan lainya. Dan juga peka dan peduli terhadap masalah – masalah lalu

lintas.Dalam hal ini Polisi lalu lintas bekerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan

yang berkaitan dengan sekolah mengemudi.

11. Saka Bhayangkara Lalu lintas

Saka Bhayangkara Lalu lintas adalah wadah kegiatan antara Polisi dengan Pramuka yang

berkaitan dengan kelalulintasan, baik bidang operasional seperti penjagaan atau

pengaturan, kampanye keselamatan lalu lintas dsb.

12. Operasi Khusus Kepolisian.

Operasi khusus kepolisian di bidang lalu lintas adalah kegiatan-kegiatan untuk menangani

berbagai masalah lalu lintas yang sifatnya khusus dan merupakan peningkatan dari

kegiatan operasi rutin. Operasi ini dilakukan baik mandiri kewilayahan (Operasi Simpatik,

Operasi Patuh, Operasi Zebra) dan operasi yang terpusat seperti Operasi Ketupat dan

Operasi Lilin dsb.

13. Penegakan Hukum

Penegakan Hukum merupakan tindakan kepolisian untuk edukasi, pencerahan,

perlindungan dan pengayoman terhadap pengguna jalan lainnya yang terganggu

aktifitasnya atau produktifitasnya akibat dari pelanggaran hukum dan untuk mewujudkan

adanya kepastian hukum.

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas merupakan proses dan merupakan bentuk akuntabilitas kepada

publik sebagai upaya untuk mengimplementasikan Polmas dalam Fungsi lalu lintas. Dan kegiatan-

kegiatan tersebut haruslah ditumbuhkembangkan dan dilaksanakan secara berkesinambungan

dalam mewujudkan Keselamatan Lalu Lintas.

7

Page 8: Manajemen Lantas

BAB III

P E N U T U P

6. Kesimpulan

Kehidupan berlalu lintas pada dasarnya merupakan sebuah kebudayaan yang dimiliki

suatu bangsa yaitu kehidupan masyarakat yang tertib dilihat dengan bagaimana masyarakat

tersebut berlalu lintas. Dalam mewujudkan keselamatan lalu lintas harus melalui aturan-aturan

main atau hukum yang adil dan beradab yang berlaku di jalan, dalam kehidupan yang

diwujudkan dalam berlalu lintas, Polisi yang dalam hal ini polisi lalu lintas dapat dilihat perannya

atau berperan sebagai penegak hukum dan pengayom untuk ditaatinya hukum oleh warga

masyarakat.

Dalam masyarakat yang modern seperti yang ada di Jakarta ini, setiap masyarakat

dituntut untuk dapat memahami dan menjalankan program keselamatan lalu lintas agar

pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas tidak dapat merusak atau menghancurkan kehidupan

masyarakat. Untuk menjaga dan menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat tersebut

sangat diperlukan adanya aturan,hukum maupun norma-norma yang adil dan beradab yang

berlaku dalam berlalu lintas. Untuk menegakkan dan mengajak masyarakat mentaati aturan,

hukum maupun norma tersebut diperlukan institusi yang menanganinya salah satunya adalah

polisi lalu lintas dengan bekerja sama dengan instansi terkait lainnya..

Dalam masyarakat modern tugas polisi lalu lintas adalah menjaga agar jalannya

kehidupan bertransportasi masyarakat tersebut jangan sampai terganggu atau hancur karena

pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Pemolisian masyarakat di bidang lalu lintas

dilaksanakan untuk menciptakan dan memelihara keamanan keselamatan ketertiban dan

kelancaran berlalu lintas (kamseltibcarlantas). Untuk menciptakan dan menjaga keamanan,

keselamatan dan ketertiban lalu lintas yang dilakukan dengan tindakan-tindakan : (1) Polisi

bersama-sama dengan masyarakat untuk mencari jalan keluar dan menyelesaikan masalah

sosial ( terutama masalah keselamatan lalu lintas ) yang terjadi dalam masyarakat. (2) Polisi

senantiasa berupaya untuk mengurangi rasa ketakutan masyarakat terhadap kecelakaan lalu

lintas dengan memberikan bimbingan kelalulintasan, (3) Polisi lebih mengutamakan

pencegahan kriminalitas ( crime prevention ) di jalan raya yaitu pelanggaran dan kecelakaan

lalu lintas, (4) Polisi senantiasa berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan

melakukan Operasi rutin dan khusus di bidang lalu lintas .

8

Page 9: Manajemen Lantas

Dan keberhasilan tugas polisi di bidang lalulintas adalah terwujudnya keselamatan lalu

lintas dan tidak adanya kecelakaan lalu lintas (Traffic Safety, No Accident). Yang bukan hanya

pada menekan angka pelanggaran atau kecelakaan lalu lintas tetapi tetapi juga terciptanya

ketertiban dan keteraturan yang dapat dirasakan oleh masyarakatnya di jalan raya.

7. Penutup

Demikian Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang dberikan oleh Dosen Mata

Kuliah Manajemen Lalu LIntas, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna maka

penulis meminta koreksi, saran dan kritik yang membangun dari para dosen dan pembaca demi

lebih baiknya makalah ini kedepan.

Jakarta, April 2008

9