manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru

17
Vol. 01, No. 01, Februari 2017 Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru (Studi Kasus di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta) Sandi Aji Wahyu Utomo Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap [email protected] Abstract Success in education can be measurable from many aspects. From student’s quality, teacher’s quality, school environment atmosphere, even the schools administration management. Those are determiner factors of education success. However, the main factor to run the education environment well is a leader who takes a responsible to the education activity that held by institution. In this case that leader called the principal. The principal is a general manager which takes a responsible to rule the entire dynamics of the institution. Start with academic and nonacademic activity, school administration system, and teacher’s teaching professionalism. Teacher’s quality in the institution is not depended by principal supervision only. However, the principal efforts in guiding teachers to teach professionally can’t be underestimated. The principal as the institution’s leader have to take responsible in developing teacher’s quality to keep the institution run as well as possible. This paper is research outcome done by writer in observing principal management capability in organize the activity of school to reach the goals of institution in 7 th Muhammadiah High School Yogyakarta. Hope from this paper can help to understand how a principal management in developing quality of education is trough teacher’s quality supervision. Key word: Principal management, teacher’s quality Abstrak Keberhasilan dalam dunia pendidikan dapat diukur dari berbagai aspek. Mulai dari kualitas murid, kualitas pendidik, suasana lingkungan sekolah, sampai system administrasi sekolah. Akan tetapi, factor utama

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Vol. 01, No. 01, Februari 2017

Manajemen Kepala Sekolah DalamMeningkatkan Kompetensi Guru

(Studi Kasus di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta)

Sandi Aji Wahyu UtomoInstitut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap

[email protected]

AbstractSuccess in education can be measurable from many aspects. From

student’s quality, teacher’s quality, school environment atmosphere, eventhe schools administration management. Those are determiner factors ofeducation success. However, the main factor to run the educationenvironment well is a leader who takes a responsible to the educationactivity that held by institution. In this case that leader called the principal.The principal is a general manager which takes a responsible to rule theentire dynamics of the institution. Start with academic and nonacademicactivity, school administration system, and teacher ’s teachingprofessionalism. Teacher’s quality in the institution is not depended byprincipal supervision only. However, the principal efforts in guidingteachers to teach professionally can’t be underestimated. The principal asthe institution’s leader have to take responsible in developing teacher’squality to keep the institution run as well as possible. This paper is researchoutcome done by writer in observing principal management capability inorganize the activity of school to reach the goals of institution in 7 th

Muhammadiah High School Yogyakarta. Hope from this paper can help tounderstand how a principal management in developing quality of educationis trough teacher’s quality supervision.

Key word: Principal management, teacher’s quality

AbstrakKeberhasilan dalam dunia pendidikan dapat diukur dari berbagai

aspek. Mulai dari kualitas murid, kualitas pendidik, suasana lingkungansekolah, sampai system administrasi sekolah. Akan tetapi, factor utama

Page 2: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Sandi Aji Wahyu Utomo112

Jurnal Educan

yang paling mempengaruhi dinamika pendidikan di sekolah adalahpemimpin yang bertanggung jawab atas berjalannya miliu pendidikan,dalam hal ini adalah kepala sekolah. Kepala sekolah adalah seorang manajeryang mengatur semua kegiatan pendidikan di sekolah tersebut. Mulai darikegiatan akademik, kegiatan non academik, bahkan sampai bimbinganprofesionalisme tenaga pendidik. Profesionalisme seorang guru dalammengajar memang tidak hanya bergantung pada kepala sekolah saja, namunperan kepala sekolah dalam membimbing profesionalisme guru tidak bisadianggap remeh. Kepala sekolah selaku pimpinan harius bertanggung jawabterhadap profesionalitas guru supaya kegiatan belajar mengajar di sekolahdapat berjalan dengan lancar. Tulisan ini adalah hasil dari penelitian yangdilakukan penulis untung mengamati peranan manajemen kepala sekolahdalam meningkatkan profesionalitas guru di SMA Muhammadiyah 7Yogyakarta. Tulisan ini diharapkan dapat membentu memahami kinerjamanajemen kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan melaluiprofesionalitas guru.

Kata kunci: Manajemen Kepala Sekolah, Profesionalitas Guru.

A. Pendahuluan

D unia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahansesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, sertaditantang untuk dapat menjawab berbagai permasalahan

lokal dan perubahan global yang terjadi begitu pesat. Bersamaandengan itu, bangsa Indonesia sedang dihadapkan pada fenomenasangat dramatis, yakni rendahnya daya saing sebagai indikatorbahwa pendidikan belum mampu menghasilkan sumber dayamanusia (SDM) berkualitas. Padahal sesuai dengan fungsi dan tujuanpendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20Tahun 2003 (Sisdiknas, Pasal 3), berikut ini:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, dalam tatananmikro pendidikan harus mampu menghasilkan SDM berkualitasdan profesional sesuai dengan tujuan pendidikan yang tercantum

Page 3: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru 113

Vol. 01, No. 01, Februari 2017

dalam Sisdiknas Pasal 3 diatas.1 Dalam mempersiapkan SDMberkualitas, pendidikan tidak hanya terfokus pada kebutuhanmaterial jangka pendek, melainkan harus menyentuh dasar untukmemberikan watak pada visi dan misi pendidikan, yaitu perhatianmendalam pada etika moral dan spritual yang luhur. Dalam hal ini,kualitas pendidikan dipengaruhi oleh penyempurnaan sistemikterhadap seluruh komponen pendidikan seperti peningkatan kualitasdan pemerataan penyebaran guru, kurikulum yang disempurnakan,sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai, iklimpembelajaran yang kondusif, serta didukung oleh kebijakanpemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Dari kesemuanya itu,peran guru merupakan komponen paling menentukan, karenaditangan gurulah sebuah kurikulum, sumber belajar, sarana danprasarana, serta iklim pembelajaran menjadi sesuatu yang berartibagi kehidupan peserta didik.2

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen;dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 mengamanatkanbahwa guru profesional harus memiliki syarat kualifikasi akademiksekurang-kurangnya S1/D-IV dan memiliki empat kompetensiutama yakni: kompetensi pedagogis, kompetensi profesional,kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.3 Selain keempatkompetensi tersebut, seorang pendidik harus memiliki satu lagikompetensi tambahan, yakni kompetensi kepemimpinan keagama-an, sebagaimana termaktub pada ayat (1) Permenag No. 16 Tahun2010. Dengan adanya kelima kompetensi tersebut, diharapkanseorang guru dapat melaksanakan proses pembelajaran berjalansecara efektif dan efisien. Namun untuk memenuhi kelima kompe-tensi tersebut bukan hal yang mudah, untuk dapat meningkatkankompetensi seorang guru menjadi lebih baik diperlukan upaya yangsungguh-sungguh dan komperehensif.

Namun dilain sisi, pendidikan di Indonesia justru sedangmenghadapi masalah besar yakni masalah kuantitas dan kualitaspendidikan. Masalah selanjutnya terkait kualitas mutu pendidikandi Indonesia yang masih dipertanyakan. Masyarakat dan para ahli

1 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. (Bandung: Rosda, 2007) hlm.4.

2 Ibid., hlm. 5.3 Marselus R. Payong, Sertifikasi Profesi Guru Konsep Dasar, Problematika, dan

Implementasinya. (Jakarta: Indeks, 2011) hlm. 3.

Page 4: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Sandi Aji Wahyu Utomo114

Jurnal Educan

pendidikan banyak yang mensinyalir bahwa mutu pendidikandewasa ini belum seperti yang diharapkan. Hal tersebut salah satunyadisebabkan oleh guru yang belum atau tidak bekerja dengansungguh-sungguh, serta dikarenakan kemampuan profesional guruyang memang kurang berkompeten. Banyak cara yang dapatditempuh untuk meningkatkan kompetensi guru, salah satu carauntuk meningkatkan kompetensi guru dapat melalui peranmanajemen dari kepala sekolah.4

Kepala sekolah yang sukses yakni apabila mereka memahamikeberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik, sertamampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seseorangyang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah.5

SMA Muhammadiyah 7 memiliki tujuan mewujudkanmanusia muslim yang memiliki akhlak mulia, manusia muslim yangcerdas berkualitas, dan manusia muslim yang tangguh dan siapmenghadapi persaingan global. Untuk mencapai tujuan-tujuan muliatersebut sudah pasti guru-guru di sekolah tersebut harus memilikikualitas yang berkompetensi sesuai dengan peraturan pemerintah.Namun hal tersebut akan sulit terwujud bila tidak adanya perandari kepala sekolah. Jumlah keseluruhan guru di SMA Muham-madiyah 7 Yogyakarta mencapai 49 guru, dari sini sudah jelas denganbanyaknya guru, seorang kepala sekolah harus bisa memimpin danmeningkatkan kualitas kompetensi guru untuk mengimbangi danmewujudkan tujuan sekolah yakni memiliki akhlak mulia, manusiamuslim yang cerdas berkualitas, dan manusia muslim yang tangguhdan siap menghadapi persaingan global.

Kepala sekolah sebagai seorang manajer di lembaga pendidikanharus memiliki tiga kecerdasan pokok, yaitu kecerdasan profesional,kecerdasan personal, dan kecerdasan manajerial agar dapat bekerjasama dan mengerjakan sesuatu dengan orang lain.6 Dengan ke-mampuan manajemen kepala sekolah yang profesional diharapkandapat menyusun program sekolah yang efektif, menciptakan iklimsekolah kondusif dan dapat membimbing serta meningkatkankompetensi guru.

4 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2012) hlm. 202-203.

5 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya.(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008) hlm. 81.

6 Abd. Wahab dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan dan Kecerdasan Spiritual.(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011) hlm. 115.

Page 5: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru 115

Vol. 01, No. 01, Februari 2017

Untuk meninjau lebih mendalam lagi mengenai pentingnyadari manajemen kepala sekolah dan kompetensi guru di SMAMuhammadiyah 7 Yogyakarta, maka peneliti tertarik untuk menelititentang manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan kompe-tensi guru di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta.

B. Metodologi PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)

dengan pendekatan kualitatif.7 Penelitian kualitatif sendiri adalahpendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentudengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk olehkata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yangrelevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. Dengan pendekat-an tersebut peneliti akan mendeskripsikan kenyataan secara benarberdasarkan analisis data-data yang diperoleh.8 Analisis data dalampenelitian kualitatif dilakukan sejak peneliti menyusun proposal,melaksanakan pengumpulan data di lapangan sampai penelitimendapatkan seluruh data.9

Dengan penelitian kualitatif deskriptif ini, peneliti berusahamengungkap manajemen kepala sekolah dalam meningkatkankompetensi guru di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta sebagai-mana adanya yang terjadi di lapangan, serta berusaha menghindar-kan dari pandangan subyektifitas peneliti. Adapun data yang ditelitidan dilaporkan dalam tesis ini adalah hasil observasi, wawancara,dan dokumentasi.

C. Manajelan Kepala Sekolah Dalam Miliu Pendidikan

1. Manajemen Kepala SekolahManajemen adalah suatu proses yang terdiri dari tindakan-

tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan danpengendalian yang dilakukan untuk menentukan dan mencapaisasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya.10

7 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial. (Jakarta: Erlangga, 2009) hlm. 59.8 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta,

2009) hlm. 23.9 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2009) hlm. 3.10 Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan... hlm. 3.

Page 6: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Sandi Aji Wahyu Utomo116

Jurnal Educan

SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta merupakan sekolah yangmemiliki misi sebagai sekolah yang menumbuhkan serta me-ngembangkan kualitas sumber daya manusia bagi seluruh wargasekolah, sudah tentu dituntut memiliki seorang top leader yang dapatmengelola seluruh warganya. Kepala sekolah harus memahami betulbahwa sekolah yang memiliki sumber daya manusia berkualitastentu harus memenuhi standar-standar kompetensi yang telahditetapkan oleh pemerintah. Dengan adanya peningkatan kualitaskompetensi guru, sudah tentu hal ini dapat meningkatkan kualitaspembelajaran, yang mana berdampak pada peningkatakan kualitaspeserta didik.

Dalam paradigma baru manajemen pendidikan, kepalasekolah sedikitnya harus mampu berfungsi sebagai educator, manager,administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator. Semua ituharus dipahami oleh kepala sekolah, dan yang lebih penting adalahbagaimana kepala sekolah mampu mengamalkan dan menjadikanhal tersebut dalam bentuk tindakan nyata di sekolah. Meskipundemikian, sesuai dengan sasaran dan objek analisa penelitian ini,peneliti membatasi pada fungsi kepala sekolah sebagai sosokmanajerial saja.

a. Manajemen KurikulumPrinsip dasar manajemen kurikulum adalah bagaimana agar

proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Hasil yangakan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspekyang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum.Pertimbangan tersebut dimaksudkan agar peserta didik dapatmencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum, pesertadidik harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum.Pelaksanaan pengelolaan kurikulum menempatkan pengelola,pelaksana dan subjek didik pada posisi yang penuh tanggungjawab untuk mencapai tujuan kurikulum. Rangkaian kegiatanpengelolaan kurikulum tentu harus mempertimbangkan efekti-vitas dan efisiensi serta dapat memperkuat dan mengarahkanvisi, misi yang sesuai dengan tujuan kurikulum.

Dalam hal managerial, hal yang dilakukan oleh kepalasekolah adalah memberikan gambaran ke depan, yakniperencanaan yang serius kepada guru-guru mengenai hal-halyang harus dilaksanakan dan tujuan yang nantinya harustercapai. Kepala sekolah mengadakan rapat kerja guru dan

Page 7: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru 117

Vol. 01, No. 01, Februari 2017

karyawan supaya memberikan pemahaman dan koordinasiyang berkesinambungan antar guru dan karyawan denganmemiliki tujuan yang sama sesuai dengan kurikulum yang telahditetapkan.

b. Manajemen Personalia.Manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya

mengupayakan agar setiap warga sekolah dapat bekerja samadan saling mendukung untuk mencapai tujuan sekolah. Disamping itu hal yang amat penting dalam manajemen personaliaberkenaan penguasaan kompetensi dari para personil di sekolah.Oleh karenanya upaya pengembangan kompetensi dari personilsekolah menjadi mutlak diperlukan. Dalam hal ini kepalasekolah memiliki peran yang sentral untuk memberdayakanseluruh personil secara efektif dan efisien sesuai dengan standaryang ada.

Dengan adanya proses pengelolaan personil yang sesuaistandar nasional pendidikan telah memberikan satu indikatorbahwa efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan personalia disekolah tersebut sudah terarah secara struktural. Kemudianmengenai pengembangan sumber daya manusia (SDM) barangtentu menjadi hal yang penting dalam proses mengembangkanpersonalia di sekolah baik secara kualitas dan kuantitas sehinggamenjadikan peluang lebih besar untuk mencapai visi, misi dantujuan sekolah.

c. Manajemen KesiswaanManajemen kesiswaan atau pengelolaan peserta didik

merupakan layanan yang memusatkan perhatian pada peng-aturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelasseperti pengenalan, pendaftaran, layanan individual. Mana-jemen kesiswaan dapat diartikan sebagai usaha pengaturanterhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masukpada lembaga pendidikan sampai mereka lulus. Demikian pulayang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta,melalui manajemen dari kepala sekolah dan wakil kepalasekolah bidang kesiswaan membentuk tim khusus penerimaanpeserta didik baru yang berfungsi memberikan layanan baikberupa informasi maupun peraturan seleksi pendaftaran di SMAMuhammadiyah 7 Yogyakarta.

Page 8: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Sandi Aji Wahyu Utomo118

Jurnal Educan

d. Manajemen Sarana dan Prasarana PendidikanManajemen sarana dan prasarana sekolah merupakan

tindakan yang dilakukan secara periodik dan terencana untukmerawat fasilitas fisik, seperti gedung, perlengkapan mebel, danperalatan sekolah lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkankinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya per-baikan dan menetapkan biaya efektif perawatan sarana danprasarana sekolah.

Pengelolaan sarana dan prasarana tersebut meliputiperencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, penataan,penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Agar sarana danprasarana tersebut dapat memberikan manfaat secara maksimaldalam proses pendidikan maka kepala sekolah sebagai pengelolautama harus menghimbau agar seluruh warga sekolah me-ngelola dengan baik. Dengan demikian manajemen sarana danprasarana yang dikelola dan dikembangkan oleh kepala sekolahmemerlukan pengawasan yang ketat agar tidak disalahgunakanpemanfaatannya.

e. Manajemen KeuanganManajemen keuangan di sekolah terutama berkenaan

dengan kiat sekolah dalam menggali dana, pengelolaankeuangan dikaitkan dengan program tahunan sekolah, caramengadministrasikan dana sekolah, dan cara melakukanpengawasan, pengendalian, serta pemeriksaan. Oleh karena itudisamping peran dari bendahara sekolah, sebagai seorangpimpinan kepala sekolah memiliki peranan penting untukmengelola dan mengawasi secara detail dan tertata rapiadministrasi segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaankeuangan di sekolah tersebut. Manajemen keuangan yangdikelola oleh Kepala SMA Muhammadiyah 7 Yogyakartamendapatkan dana melalui berbagai sumber pendapatan.

2. Keberhasilan Manajemen Kepala Sekolah DalamMeningkatkan Kompetensi Guru

Salah satu sasaran utama dari program penelitian manajemenkepala sekolah adalah untuk mengidentifikasi manajemen yangdipimpin oleh kepala sekolah tersebut apakah berjalan efektif atautidak. Sebagai seorang pemimpin pendidikan, kepala sekolah

Page 9: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru 119

Vol. 01, No. 01, Februari 2017

berupaya membantu menciptakan tujuan, kebijaksanaan, struktur,dan prosedur yang baru. Hal ini berarti terdapat kebutuhan bagipara pemimpin untuk memperlengkapi diri dengan pengetahuandan keterampilan kepemimpinan untuk merancang, menyarankan,dan mendatangkan inovasi-inovasi dalam pendidikan sertaadministrasinya yang berpangkal kepada penilaian realistis terhadappraktek-praktek sekarang serta didasarkan atas gagasan yang baikmengenai proses administratif.11

Untuk mengetahui keberhasilan kepala sekolah tersebut,peneliti menggunakan UU No.14 tahun 2005 Tentang Guru danDosen, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 yang mana me-nyatakan bahwa guru profesional harus memiliki kualifikasiakademik minimal S-1/D-IV dan memiliki empat standar kompeten-si yakni kompetensi pedagogis, kompetensi profesional, kompetensikepribadian, dan kompetensi sosial. Selain itu peneliti menambah-kan satu kompetensi lagi yang mengacu pada Permenag No. 16Tahun 2010 ayat 1 yang mana mengenai kompetensi guru dalambidang kepemimpinan keagamaan.

Dengan sudah adanya peraturan pemerintah dan undang-undang yang mengatur standar dari kompetensi guru tersebut, makapeneliti menjadikan kelima kompetensi sebagai indikator untukmelihat dan mengetahui keberhasilan yang dicapai kepala sekolahdalam upayanya meningkatkan kompetensi guru-guru di SMAMuhammadiyah 7 Yogyakarta. Berikut ini daftar indikator standarkompetensi guru yang diatur oleh pemerintah:

11 Rohiat, Manajemen Sekolah - Teori Dasar dan Praktik. (Bandung: PT Refika Aditama,2008) hlm. 38-39.

Page 10: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Sandi Aji Wahyu Utomo120

Jurnal Educan

Tabel 4.1Indikator Standar Kompetensi Guru Kompetensi

Melalui standar indikator tersebut, peneliti melakukan analisabagaimana para guru menerapkan standar kompetensi yang telahdiatur pemerintah setelah adanya treatment dari peran manajemenkepala sekolah.

1. Kompetensi PedagogisPeran mendidik dari orang tua ketika berada di sekolah

digantikan oleh seorang guru, sudah tentu maka peran pedagogisini beralih dari orang tua dirumah menjadi peran guru di sekolah.Oleh karenanya seorang guru tidak hanya sebagai pengajar yangmentransfer ilmu, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta

Page 11: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru 121

Vol. 01, No. 01, Februari 2017

didik namun juga merupakan pendidik dan pembimbing yangmembantu peserta didik untuk mengembangkan segala potensinyaterutama terkait dengan potensi akademis dan non akademis. Melaluiperan ini guru dituntut menjadi orang yang dapat membuat pesertadidik mau untuk belajar, terkait hal itu maka seorang guru harusmemiliki kemampuan dikdatik dan metodiknya yang baik sebagaipendidik dan pembimbing peserta didik.12

Secara umum kemampuan pedagogis yang dimiliki oleh gurudi SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dapat dikatakan baik. Paraguru memahami betul bahwasanya tugas seorang guru bukan hanyamentransfer ilmu yang dimiliki, namun juga membina, mem-bimbing, dan mendidik para peserta didik menjadi lebih baik.

2. Kompetensi ProfesionalGuru profesional merupakan seorang ahli bidang studi, setelah

melewati proses pendidikan dan pelatihan yang relatif lama makapara guru dianggap memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukuptentang isi mata pelajaran yang terkait dengan konsep struktur dankeilmuannya. Oleh karena itu penguasaan materi dan bahan ajarsudah sepantasnya menjadi salah satu tuntutan dalam kompetensiprofesional dalam standar kompetensi yang ditetapkan peme-rintah.13

Seorang guru profesional yang mana bertindak sebagaipengembang dan pelaksana kurikulum, diwajibkan memenuhistandar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) dari matapelajaran yang diasuh. Hal ini diharapkan agar guru dapat me-ngembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)secara cermat. Melalui penguasaan tersebut para guru dapatmenjabarkan, menganalisis dan mengembangkan indikator-indikator pencapaian yang disesuaikan dengan situasi dan kondisisekolah serta kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

3. Kompetensi KepribadianGuru yang menguasai kompetensi kepribadian akan sangat

membantu upaya pengembangan karakter peserta didik. Denganmenampilkan sebagai sosok yang bisa digugu (didengar nasehatnya)

12 Marselus R. Payong, Sertifikasi... hlm. 29.13 Marselus R. Payong, Sertifikasi... hlm. 44.

Page 12: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Sandi Aji Wahyu Utomo122

Jurnal Educan

dan ditiru (diikuti), secara psikologis peserta didik cenderung merasayakin dengan apa yang sedang diajarkan guru. Berbeda dengan disekolah, berbeda pula dengan di lingkungan masyarakat. Dimasyarakat, kepribadian guru masih dianggap hal sensitif. Apabilaada seorang guru melakukan tindakan tidak terpuji atau melanggaraturan yang berlaku di masyarakat, cenderung akan cepat bertindak.Hal ini tentu dapat mengakibatkan merosotnya wibawa guru yangbersangkutan dan hilangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadaplembaga sekolah dimana dia mengajar.14

Kepribadian guru akan menentukan, apakah ia akan menjadipembimbing dan pembina yang baik bagi peserta didiknya, ataukahakan jadi perusak atau penghancur bagi hari esok peserta didiknya.Bukti kuantitatif kepribadian guru adalah motivasi berprestasipeserta didik. Sementara bukti kualitatif yang erat kaitannya dengankepribadian guru adalah kondisi moral peserta didik. Bukti lainadalah tampilan kepribadian guru akan sangat mempengaruhiantusiasme peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.15

4. Kompetensi SosialKompetensi sosial merupakan salah satu kompetensi yang

memiliki harapan bahwa seorang guru yang profesional danberkompeten meskipun dituntut untuk selalu mengembangkan diri,memperdalam ilmu pengetahuan, dan berpribadi yang luhur tetapharus menjaga hubungan sosial dengan orang lain. Pada kompetensisosial memiliki standar kompetensi yang mengatur bagaimanakemampuan seorang guru dalam berinteraksi dan berhubungandengan orang lain, baik itu peserta didik, rekan guru, orang tuapeserta didik, kepala sekolah maupun masyarakat.

Selain menjaga hubungan sosial di lingkungan masyarakat,seorang guru pun wajib harus menjaga hubungan sosial dilingkungan sekolahnya. Dalam lingkungan sekolah ketika guruberinteraksi dengan peserta didik maupun rekan guru yang lain akanmenghadapi peserta didik maupun rekan guru yang memiliki latarbelakang yang berbeda-beda, sebagai guru yang berkompeten

14 Indri Puspita Sari, “Pentingnya Penguasaan Kompetensi Kepribadian bagi Guru”,dalam http://www.umm.ac.id/id/detail-235-pentingnya-penguasaan-kompetensi-kepribadian-bagi-guru-opini-umm.html, diakses tanggal 22 Agustus 2015.

15 Mustaqim, Psikologi Pendidikan. (Semarang: 2001, Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo Semarang bersama Pustaka Pelajar) hlm. 92-93.

Page 13: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru 123

Vol. 01, No. 01, Februari 2017

diwajibkan untuk bersikap terbuka dengan adanya perbedaan yangdimiliki orang lain. Karena situasi ini memiliki potensi konflik baiklaten maupun nyata. Selanjutnya dalam proses pembelajaran danberhadapan dengan peserta didik yang memiliki keseragamansemacam ini guru harus mampu mengelola kelas dengan baik.

5. Kompetensi Kepemimpinan KeagamaanKompetensi kepemimpinan keagamaan memang terdengar

asing bagi kalangan pendidik. Karena sesuai aturan dinas pendidikanmemang hanya ada empat kompetensi yang dicanangkan, yaknikompetensi pedagogis, kompetensi profesional, kompetensikepribadian, dan kompetensi sosial. Namun apabila kita melihatpada Permenag No. 16 Tahun 2010 ayat 1, dijelaskan bahwa terdapatsatu lagi kompetensi tambahan yang seharusnya dimiliki olehmasing-masing guru, yakni kompetensi kepemimpinan keagamaan.

Di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta setiap pagi diadakanprogram membaca al-Qur’an, kemudian ada program sholat dhuhurdan sholat jum’at berjamaah, selain itu ketika perayaan hari besarIslam seperti Idul Fitri maupun Idul Adha, sekolah mengadakanpembagian zakat fitrah dan pembagian daging hewan qurban. Tentuhal ini memiliki tujuan agar para peserta didik diarahkan untukmelakukan amalan-amalan ibadah pada lingkungan sekolah, yangmana sesuai dengan standar kompetensi keagamaan yaknipembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah.

Apabila mengacu pada standar kompetensi lainnya mengenaiseorang guru menjadi pembimbing dalam pembudayaan pengamal-an ajaran agama pada komunitas sekolah. Peneliti merasa para gurusudah menjadi pembimbing keagamaan yang tepat dan sesuaidengan standar tersebut. Hal ini dapat dibuktikan bahwa guru-gurudi SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dalam membimbing ke-agamaan para peserta didik melakukan integrasi antara matapelajaran yang diajarkan dengan ajaran agama Islam.

Dari perspektif standar kompetensi guru yang sudah diatursesuai dengan perundangan dan peraturan pemerintah, dapatdianalisa bahwasanya manajemen kepala sekolah dalam rangkameningkatkan kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 7Yogyakarta telah memberikan sumbangsih yang nyata.

Page 14: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Sandi Aji Wahyu Utomo124

Jurnal Educan

Tabel 4.2Indikator Keberhasilan Manajemen Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Kompetensi Guru

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen KepalaSekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Berikut ini adalah faktor pendukung dan faktor penghambatyang muncul dalam penerapan manajemen kepala sekolah dalammeningkatkan kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 7Yogyakarta.

Page 15: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru 125

Vol. 01, No. 01, Februari 2017

a. Faktor-Faktor PenghambatDiantara beberapa faktor penghambat yang ada dalam

penerapan pengelolaan manajemen kepala sekolah dalam me-ningkatkan kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 7Yogyakarta, antara lain sebagai berikut:1) Faktor penghambat yang pertama ada pada permasalahan

pendanaan atau biaya operasional. Biaya operasional masihmenjadi momok utama di sekolah-sekolah swasta, tidakterkecuali SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta.

2) Faktor penghambat selanjutnya menurut kepala sekolahadalah kualitas dari peserta didik yang dimiliki oleh SMAMuhammadiyah 7 Yogyakarta bukan peserta didik yangunggulan.

3) Faktor terakhir yang menghambat kepala sekolah dalammeningkatkan kompetensi guru di SMA Muhammadiyah7 Yogyakarta adalah peran orang tua yang belum nampakpada pribadi peserta didik.

b. Faktor-Faktor PendukungDari beberapa wwancara yang telah dilaksanakan, peneliti

dapat mengambil kesimpulan beberapa faktor pendukungyang ada dalam penerapan pengelolaan manajemen kepalasekolah dalam meningkatkan kompetensi guru di SMAMuhammadiyah 7 Yogyakarta, antara lain sebagai berikut:1) Faktor pendukung yang pertama adanya aturan yang jelas

dari pemerintah maupun dari yayasan atau majelis. Denganadanya peraturan-peraturan yang jelas tentu kepala sekolahtinggal menerapkan dan melaksanakan peraturan yang adaserta dikelola sedemikian rupa supaya tercapai visi, misi,dan tujuan sekolah.

2) Faktor kedua adalah jumlah dari warga sekolah yangcukup. Yakni jumlah guru dan karyawan di sekolah cukupuntuk melayani jumlah siswa keseluruhan..

3) Faktor ketiga adalah sekolah selalu mengadakan kerjasamadengan berbagai instansi pendidikan baik dengan sekolahlain, dinas pemerintah, kemuhammadiyahan, ataupundengan perguruan tinggi.

Page 16: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Sandi Aji Wahyu Utomo126

Jurnal Educan

D. KesimpulanPeran strategi manajemen yang diterapkan kepala sekolah

dalam meningkatkan kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 7Yogyakarta, antara lain sebagai berikut:1. Mengikutsertakan para guru di SMA Muhammadiyah 7

Yogyakarta untuk mengikuti pelatihan/penataran.2. Melaksanakan model pembelajaran yang menarik, baik itu

variasi metode maupun variasi sumber belajar.3. Membina mental para guru di SMA Muhammadiyah 7

Yogyakarta tentang hal-hal yang berkaitan dengan etos kerja,komitmen, dan tanggung jawab tugas pendidik.

4. Menerapkan waktu belajar secara efektif dan efisien di sekolah,dengan cara menerapkan peraturan di sekolah bahwa para gurudi SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta harus berada di sekolahbaik itu mengajar maupun mengajar.

Dalam menganalisa mengenai keberhasilan kepala sekolahdalam meningkatkan kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 7Yogyakarta, peneliti menggunakan lima standar yang telah di-tetapkan oleh pemerintah yakni kompetensi pedagogis, kompetensiprofesional, kompetensi kepriadian, kompetensi sosial, dankompetensi kepemimpinan keagamaan sebagai indikator keber-hasilan yang dicapai. Oleh karena itu peneliti melihat bagaimanapara guru menerapkan standar kompetensi tersebut setelah adanyatreatment dari manajemen kepala sekolah.1. Keberhasilan kompetensi pedagogis yang dicapai adalah bahwa

para guru telah bersikap selayaknya seorang guru profesionalyang selalu membimbing dan mengedepankan pemahamankepada peserta didik akan pentingnya belajar.

2. Keberhasilan kompetensi profesional yang dicapai adalah paraguru selalu memperdalam dan mengembangkan mata pelajaranyang dikuasai agar dapat memberikan pelayanan secaramaksimal kepada peserta didik.

3. Keberhasilan kompetensi kepribadian yang dicapai adalah paraguru berkepribadian santun, berbudi luhur serta selalu bersikapsebagai suri tauladan yang baik terhadap peserta didik maupunmasyarakat.

4. Keberhasilan kompetensi sosial yang dicapai adalah bahwa paraguru selalu mengedepankan rasa sosial dengan peserta didik

Page 17: Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru 127

Vol. 01, No. 01, Februari 2017

maupun dengan rekan sejawat dan masyarakat.5. Keberhasilan kompetensi kepemimpinan keagamaan yang

dicapai adalah bahwa para guru selain mengajarkan ilmupengetahuan umum kepada peserta didik, para guru jugamembimbing dan mengedepankan ilmu keagamaan sebagaidasar akhlak mulia bagi peserta didik baik untuk masa sekarangmaupun pada masa yang akan datang.

5. Melakukan penilaian kinerja guru secara berkala dengan tujuanuntuk menjaga kredibilitas profesionalisme para guru di SMAMuhammadiyah 7 Yogyakarta.

6. Memberikan reward kepada para guru dengan bertujuan untukmemacu semangat berprestasi guru-guru di SMA Muhamma-diyah 7 Yogyakarta.

Daftar PustakaHidayat, Ara dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, Yogyakarta:

Kaukaba, 2012.Mulyasa, E., 2007, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung:

Rosda.Mustaqim, 2001, Psikologi Pendidikan. Semarang: Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang bersama Pustaka Pelajar.Payong, Marselus R., 2011, Sertifikasi Profesi Guru Konsep Dasar,

Problematika, dan Implementasinya. Jakarta: Indeks.Rohiat, 2008, Manajemen Sekolah - Teori Dasar dan Praktik. Bandung:

PT Refika Aditama.Sugiyono, 2009, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.Sukmadinata, Nana Syaodih, 2012, Pengembangan Kurikulum Teori

dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Wahab, Abd. dan Umiarso, 2011, Kepemimpinan Pendidikan dan

Kecerdasan Spiritual. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.Wahjosumidjo, 2008, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik

dan Permasalahannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.http://www.umm.ac.id/id/detail-235-pentingnya-penguasaan-

kompetensi-kepribadian-bagi-guru-opini-umm.html.