manajemen biaya kualitas pada cv. mojo agung...

41
MANAJEMEN BIAYA KUALITAS PADA CV. MOJO AGUNG PATI Oleh: MELYSA PUSPITASARI NIM : 232009015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014

Upload: lethuan

Post on 23-Jun-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

MANAJEMEN BIAYA KUALITAS

PADA CV. MOJO AGUNG PATI

Oleh:

MELYSA PUSPITASARI

NIM : 232009015

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2014

Page 2: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan
Page 3: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan
Page 4: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

i

MANAJEMEN BIAYA KUALITAS

PADA CV. MOJO AGUNG PATI

Oleh:

MELYSA PUSPITASARI

NIM : 232009015

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2014

Page 5: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

ii

Page 6: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

iii

Page 7: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

iv

MOTTO

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan

dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan

Allah dari awal sampai akhir. (Pengkhotbah 3:11)

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai

kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan

rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh

harapan. (Yeremia 29:11)

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada

TUHAN ! (Yeremia 17:7)

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam

Kristus Yesus bagi kamu. (1Tesalonika 5:18)

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

(Filipi 4:13)

Page 8: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

v

ABSTRACT

The research was conducted on the CV. Mojo Agung Pati as a local company

that is able to compete in foreign markets. The purpose of this study to be concrete

evidence as a means of learning on the CV. Mojo Agung Pati on the quality of the

company's cost management. The data used in this study come from interviews. The

analysis technique used is descriptive qualitative analysis technique which analyzes

the data presented in the form of figures and tables. The results of the study revealed

that the cost of quality management implementation is done in a simple, no special

classification for managing quality cost management. The cost of quality has not

been recorded and reported separately in the financial statements. Therefore, the

management cost of quality improvements necessary to ensure product quality and

monitor quality costs that arise so as to reduce the failures of both internal and

external.

Keywords: Management Quality Cost, Quality Cost

SARIPATI

Penelitian ini dilakukan pada CV. Mojo Agung Pati sebagai salah satu

perusahaan lokal yang mampu bersaing di pasar luar negeri. Tujuan dilakukannya

penelitian ini untuk menjadi bukti konkrit sebagai sarana pembelajaran pada CV.

Mojo Agung Pati mengenai manajemen biaya kualitas pada perusahaan. Hasil

penelitian mengungkapkan bahwa penerapan manajemen biaya kualitas masih

dilakukan secara sederhana, belum ada klasifikasi yang khusus untuk mengelola

manajemen biaya kualitas. Biaya kualitas belum dicatat dan dilaporkan secara

terpisah dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, perbaikan manajemen biaya

kualitas diperlukan untuk menjamin kualitas produk dan memantau biaya kualitas

yang muncul sehingga dapat mengurangi kegagalan-kegagalan baik internal maupun

eksternal.

Kata Kunci: Manajemen Biaya Kualitas, Biaya Kualitas

Page 9: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

vi

KATA PENGANTAR

Sungguh melegakan pada akhirnya penulisan skripsi dengan judul

“Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Pati” ini terselesaikan. Walaupun

bukan tugas yang mudah, tetapi setelah melalui tahapan proses yang panjang, ternyata

penulisan skripsi ini memberikan banyak sekali manfaat, seperti melatih kedisiplinan,

kesabaran, dan rasa tanggung jawab yang besar kepada diri sendiri, orang tua, dan

terlebih kepada Tuhan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak luput dari banyak

kekurangan. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan

yang bermanfaat untuk meningkatkan nilai guna dalam penulisan ini.

Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat berguna di kemudian hari bagi

semua pihak yang berkepentingan dengan pesoalan penelitian yang dibahas dalam

skripsi ini.

Salatiga, April 2014

Penulis

Page 10: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan bimbinganNya

dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Manajemen Kualitas pada CV. Mojo Agung Pati”

Penulis menyadari dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini mengalami berbagai

kesulitan, tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat

terselesaikan. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis

UKSW.

2. Bapak Usil Sis Sucahyo, SE, MBA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomika dan Bisnis UKSW.

3. Ibu Like Soegiono, SE, MSi selaku dosen pembimbing, terima kasih atas semua

bimbingan, saran, kritik dan juga kesabarannya dalam penulisan skripsi ini dari

awal sampai akhir.

4. Bapak Surya Wibawa selaku pimpinan CV.Mojo Agung yang telah memberikan

izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di perusahaan.

5. Ibu Rutzie Lauw selaku Direktur Operasional CV. Mojo Agung yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan data yang dibutuhkan dalam

penulisan skripsi ini.

6. Ibu Supatmi, SE, M.Ak selaku wali studi yang telah memberikan saran dan

masukan dalam menjalani studi di UKSW.

7. Seluruh dosen UKSW yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan

selama masa studi.

8. Seluruh keluarga penulis, engkong, papi, mami, dan Yesika adikku yang telah

mendukung penulis dalam doa dan kasih sayang sehingga skripsi ini

terselesaikan.

Page 11: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

viii

9. Dr. Dhani Rahmawati SP.S, Dr Rastri Mahardika P. Sp.PD, dan Dr Indah Tri

H. Sp.OG. Terima kasih atas segala perhatian dan pertolongan yang diberikan.

10. Sahabatku Ci Monika, Silviana dan Puput yang telah memberikan dukungan

dan banyak nasehat yang diberikan kepada penulis.

11. Teman-teman di Kauman 17 : Fani, Bernike, Chyka, Kak Ega, erin, Ria,

Susan, Debby, Irma dan semua teman2 di kos yang selalu memberikan

semangat dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih untuk setiap moment yang

kita lewati di kos selama tahun-tahun terakhir di UKSW.

12. Teman-teman di UKSW : Yope, Ci Vira, Kak Sally, Ocha, Shella, Nana,

Nerissa, Fani, Gladys, Ci Lia, Irine, Dinda, Yuni, Monroe dan semua teman-

teman seperjuangan, terima kasih buat kebersamaan kita di UKSW.

13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini

yang penulis tidak dapat sebutkan satu per satu.

Akhir kata, kiranya kasih karunia Allah yang akan membalas semua kebaikan

yang telah diberikan kepada penulis.

Salatiga, 8 April 2014

Penulis

Page 12: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………………... i

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS………………………………... ii

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………… iii

HALAMAN MOTTO……………………………………………………….. iv

ABSTRACT………………………………………………………………… v

SARIPATI…………………………………………………..……………… v

KATA PENGANTAR…………………………………………………........ vi

UCAPAN TERIMA KASIH……………………………………………….. vii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. ix

DAFTAR TABEL…………………………………………………………... x

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. x

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………. 4

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………… 6

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………………... 7

IV. 1 Gambaran Singkat CV. Mojo Agung…………………….... 7

IV. 2 Input-Proses-Output Produksi……………………………… 9

IV. 3 Detail Proses Produksi…………………………………….. 13

IV. 4 Manajemen Biaya Kualitas PT. Mojo Agung…………..…. 17

IV. 5 Usulan Perbaikan Manajemen Biaya Kualitas…………….. 22

Page 13: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

x

BAB V SIMPULAN DAN SARAN…………………………………….. 25

V. 1 Simpulan…………………………………………………..... 25

V. 2 Saran ……………………………………………………….. 25

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 27

DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………. 28

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Volume Penjualan CV. Mojo Agung Tahun 1985-1988…..……. 2

Gambar 2 Input-Proses-Output Produksi …..………………………. 13

Gambar 3 Pencucian dan Penyortiran……………………………………… 14

Gambar 4 Pemasakan ……………………………………………………... 14

Gambar 5 Pengeringan……………………………………………………. 15

Gambar 6 Penyortiran……………………………………………………... 15

Gambar 7 Pengovenan…………………………………………………….. 16

Gambar 8 Pengemasan…………………………………………………….. 16

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Klasifikasi Aktivitas Produksi dan Pembebanan Biaya Kualitas….. 17

Tabel 2 Usulan Pengelolaan Aktivitas dan Pembebanan Biaya Kualitas…... 24

Page 14: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

1

I. Pendahuluan

Perkembangan era globalisasi yang semakin cepat membuat pergeseran di

semua bidang, tak terkecuali pada bidang ekonomi. Persaingan yang ada di bidang

ekonomi terutama perdagangan menuntut pelaku bisnis mencari peluang-peluang

yang ada untuk bertahan. Tidak dapat dihindarkan jika perusahaan-perusahaan

memperluas jangkauan ke pasar luar negeri karena memiliki potensi yang lebih luas

daripada hanya di pasar dalam negeri saja. Ada dua faktor yang menarik perhatian

para pengusaha untuk terjun ke arena pemasaran internasional (Kotler dan Armstrong,

1992:348) yaitu: (1) didorong oleh kesadaran akan semakin sempitnya peluang

pemasaran di dalam negeri dan (2) ditarik ke dalam perdagangan luar negeri oleh

peluang pemasaran yang sedang meningkat untuk produk mereka di negara lain.

Untuk menembus pasar luar negeri memang bukan pekara mudah. Banyak persahaan

yang mencoba, tetapi tidak semuanya dapat berhasil.

Salah satu perusahaan yang bisa menembus pasar luar negeri adalah CV.

Mojo Agung. CV. Mojo Agung adalah salah satu perusahaan yang memproduksi

kacang oven dan berada di Pati. Perusahaan ini didirikan pada bulan April 1972 oleh

Bapak Surya Wibowo dengan akte notaris No.503/305/1972 dalam bentuk

Perusahaan Perseroan. Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk

meningkatkan volume penjualan yang pada saat itu mulai menurun.

Pada tahun 1989 dalam perkembangannya perusahaan kacang di Pati

bertambah banyak menjadi 7 perusahaan. Hal ini menyebabkan penjualan dalam

Page 15: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

2

negeri pada CV. Mojo Agung mengalami penurunan. Adapun data pendukung dapat

dilihat dalam gambar di bawah ini:

Sumber: Hasil wawancara, bulan November tahun 2013

Gambar 1. Volume Penjualan CV. Mojo Agung Thn 1985-1988

Dengan adanya penurunan penjualan pada CV. Mojo Agung, maka

perusahaan mencoba mengatasi dengan berusaha untuk memperluas daerah

pemasaran, mengembangkan perusahaan, dan memperkenalkan produknya dengan

memasuki pasar luar negeri melalui cara ekspor pada tahun 1989. Negara yang

menjadi tujuan ekspor pertama pada saat itu adalah Hongkong.

Dalam perkembangannya CV. Mojo Agung menjual produknya sesuai dengan

pesanan yang konsumen inginkan, baik ukuran maupun merk. Jangkauannya tidak

hanya ke pasar luar negeri saja, tetapi pasar lokal juga diperhatikan oleh perusahaan.

Saat ini cakupan negara yang mampu ditembus CV. Mojo Agung : Malaysia,

1985 1986 1987 1988

Volume Penjualan 408.25 405.15 396.325 389.115

375

380

385

390

395

400

405

410

kg

Volume Penjualan CV. Mojo Agung Pati Tahun 1985 - 1988

Page 16: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

3

Singapura, Hongkong, Australia, Filipina, Thailand, dan beberapa negara di Eropa

dan Amerika. Sedangkan cakupan lokalnya: sebagian besar di pulau Jawa, sebagian

kecil lainnya di Sumatera dan Maluku. Dengan pendekatan customize sesuai dengan

permintaan yang konsumen inginkan, CV. Mojo Agung tetap mengutamakan kualitas

produknya. Selain mengutamakan kualitas produknya, perusahaan juga selalu

berusaha untuk memberikan harga yang kompetitif, sehingga sampai dengan saat ini

perusahaan dapat terus bertahan. Untuk dapat menembus pasar luar negeri,

perusahaan harus konsisten dalam hal kualitas dan kuantitas (volume penjualan sesuai

dengan kesepakatan pihak pembeli). Lebih dari itu, produk berkualitas memiliki

aspek penting lain (Prawirosentono, Suyadi, ,2007:2-3) yakni: (1) Konsumen yang

membeli produk berdasarkan mutu, umumnya mempunyai loyalitas produk yang

besar dibandingkan konsumen yang membeli berdasarkan orientasi harga. (2) Bersifat

kontradiktif dengan cara pikir bisnis tradisional, ternyata bahwa memproduksi barang

bermutu tidak secara otomatis lebih mahal dengan memproduksi produk bermutu

rendah. (3) Menjual barang tidak bermutu, kemungkinan akan banyak menerima

keluhan dan pengembalian barang dari konsumen.

Untuk menjaga kualitas, sebagai konsekuensi yang muncul adalah biaya

kualitas. Biaya kualitas juga harus diperhatikan untuk meningkatkan produksi dan

meminimalkan biaya dalam proses produksi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini

memfokuskan pada manajemen biaya kualitas yang dilakukan oleh CV. Mojo Agung

dalam menjaga kualitas produknya untuk tetap dapat bersaing. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi bukti konkrit manajemen biaya kualitas yang diterapkan di

Page 17: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

4

suatu perusahaan akan membantu perusahaan dalam mengelola dan menjamin

produknnya. Untuk CV. Mojo Agung, dengan hasil penelitian ini, pihak manajemen

diharapkan dapat melakukan beberapa perbaikan dalam penyusunan dan pelaporan

biaya kualitas yang nantinya dapat digunakan untuk pertimbangan meningkatkan

produktivitas yang dapat dilakukan oleh perusahaan.

II. Landasan Teori

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya –

sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan (Handoko, T Hani ; 2003)

Kegiatan-kegiatan manajemen itu secara ringkas dapat dijelaskan sebagi

berikut : (1) perencanaan itu mencakupi: (a) pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan

organisasi dan (b) penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur,

metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. (2)

Pengorganisasian memiliki 3 langkah prosedur yaitu (a) pemerinci seluruh pekerjaan

yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi, (b) pembagian beban

pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logic dapat dilaksanakan oleh

satu orang, (c) pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk

mengkoordinasi pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan terpadu dan

harmonis. (3) Pengarahan mencakup kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti

Page 18: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

5

komunikasi, motivasi dan disiplin yang bertujuan para karyawan melakukan apa yang

harus dilakukan. (4) Pengawasan sedikitnya memiliki lima tahap yang harus

diperhatikan (a) penetapan standar pelaksanaan, (b) penentuan pengukuran

pelaksanaan kegiatan, (c) pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata, (d) pembandingan

pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisaan penyimpangan-

penyimpangan, dan (5) pengambilan tindakan koreksi bila perlu.

Manajemen biaya adalah: “ Cost Management describes the activities of

managers in planning and control of costs.” (Foster,et al, 2003). Menurut Horngren

et al. (2003) biaya kualitas didefinisikan “The cost of quality (COQ) refer to the cost

incurred to prevent, or cost arising as a result of, producing a low-quality product.

This costs focus on conformance quality and are incurred in all business functions of

the value chain”. Sedangkan oleh menurut Blocher, Chen, dan Lin (2002) “Biaya

kualitas adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian,

perbaikan, dan pembetulan produk yang berkualitas rendah, dan dengan opportunity

cost dari hilangnya waktu produksi dan penjualan sebagai akibat rendahnya kualitas”.

Berdasarkan definisi tersebut maka bisa disimpulkan bahwa biaya kualitas

adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kualitas produk. Sedangkan

pengertian manajemen biaya kualitas adalah suatu sistem yang meliputi aktivitas

perencanaan dan pengendalian untuk mengelola biaya kualitas dalam memperbaiki

kualitas produk. Tujuan manajemen biaya kualitas adalah untuk membantu

manajemen menelusur biaya, mengoptimalkan kinerja dan mengambil keputusan

dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk.

Page 19: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

6

Biaya kualitas pada dasarnya dikategorikan ke dalam empat jenis menurut Gaspersz,

Vincent (2011), yaitu:

1. Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Costs), merupakan biaya-biaya yang

berhubungan dengan kesalahan dan nonkonformansi (errors and conformance)

yang ditemukan sebelum menyerahkan produk itu ke pelanggan. Biaya-biaya ini

tidak akan muncul apabila tidak ditemukan kesalahan atau nonkonformansi dalam

produk sebelum pengiriman

2. Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Costs), merupakan biaya-biaya

yang berhubungan dengan kesalahan dan nonkonformansi (errors and

conformance) yang ditemukan setelah produk itu diserahkan ke pelanggan. Biaya-

biaya ini tidak akan muncul apabila tidak ditemukan kesalahan atau

nonkonformansi dalam produk setelah pengiriman.

3. Biaya Penilaian (Appraisal Costs), merupakan biaya-biaya yang berhubungan

dengan penentuan derajat konformansi terhadap persyaratan kualitas (spesifikasi

yang ditetapkan).

4. Biaya Pencegahan (Prevention Costs), merupakan biaya-biaya yang berhubungan

dengan upaya pencegahan terjadi kegagalan internal maupun eksternal.

III. Metode Penelitian

Obyek penelitian ini adalah salah satu perusahaan yang sudah memasarkan

produknya ke luar negeri. Satuan analisisnya adalah perusahaan kacang oven di kota

Pati yaitu CV. Mojo Agung yang telah memulai memasarkan produknya ke luar

Page 20: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

7

negeri sejak tahun 1989. Sedangkan satuan pengamatannya kegiatan produksi yang

dilakukan oleh CV. Mojo Agung Pati.

Metode yang dilakukan untuk melakukan penelitian ini adalah metode

deskriptif analitis Metode penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan, menyajikan,

dan menganalisis data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti , sehingga

dapat memberikan gambaran mengenai keadaan sebenarnya dari obyek yang diteliti

dan kemudian dapat menarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

dan membuat rekomendasi yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang

digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan mengunjungi

langsung perusahaan untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dengan

cara wawancara.

IV. Analisis dan Pembahasan

IV.1. Gambaran Singkat CV. Mojo Agung

CV. Mojo Agung adalah salah satu perusahaan di Pati yang memproduksi

kacang oven. Perusahaan ini didirikan pada bulan April 1972 oleh Bapak Surya

Wibowo dengan akte notaris No.503/305/1972 dalam bentuk Perusahaan Perseroan.

CV. Mojo Agung berlokasi di Jalan Kyai Selo, Bendan, Pati Kidul, Kabupaten Pati.

Pada awalnya CV. Mojo Agung berdiri hanya sebagai perusahaan kecil, yang bahan

bakunya diperoleh dari daerah Pati dan proses produksinya dilakukan dengan cara

tradisional dan hanya memasarkan produknya di dalam negeri saja. Setelah

perusahaan beroperasi kurang lebih 3 tahun, maka dengan perkembangan dalam

Page 21: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

8

perusahaan maka pada tahun 1975 diputuskan untuk mengganti sebagian peralatan

yang pada mulanya secara tradisional dengan mesin-mesin yang dapat meningkatkan

kualitas dan kuantitas. Alasan yang mendasari pergantian peralatan ini tidak lepas

dari jumlah permintaan yang makin meningkat pada saat itu. Dengan mengganti

peralatan menjadi lebih modern dapat meningkatkan kuantitas produksi sehingga

dapat memenuhi permintaan.

Ide awal Bapak Surya Wibowo untuk mendirikan perusahaan ini, terdorong

oleh adanya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari hasil panen dari Pati

tidak dapat tertampung semua pada perusahaan yang ada pada saat itu. Pada saat itu

perusahaan sejenis ini belum terlalu banyak hanya berjumlah 3 perusahaan saja.

Pada tahun 1989 dalam perkembangannya perusahaan kacang di Pati

bertambah banyak menjadi 7 perusahaan. Hal ini menyebabkan penjualan dalam

negeri pada CV. Mojo Agung mengalami penurunan karena persaingan ketat di

wilayah sendiri. Dengan adanya penurunan penjualan pada CV. Mojo Agung, maka

perusahaan mencoba mengatasi dengan berusaha untuk memperluas daerah

pemasaran, mengembangkan perusahaan, dan memperkenalkan produknya dengan

memasuki pasar luar negeri melalui cara ekspor pada tahun 1989. Negara yang

menjadi tujuan ekspor pertama pada saat itu adalah Hongkong.

Seiring dengan perkembangan jaman dan perluasan daerah pemasarannya,

bentuk perusahaan perseorangan dirasa tidak cocok lagi sehingga pada tahun 1990

bentuk perusahaan diganti menjadi Perseroan Komanditer atau Commanditaire

Vennootschap (CV). Perusahaan Komanditer adalah suatu perseroan dimana seorang

Page 22: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

9

atau beberapa orang pesero tidak turut campur dalam pengurusan atau pimpinan

perseroan , tetapi hanya memberikan modal saja. Modal yang disetorkan tiap

perseronya tidak perlu dalam jumlah yang sama.Persero dalam CV dibedakan

menjadi 2 macam. Pertama, persero komanditaris yaitu orang-orang yang

mempercayakan uangnya dan hanya bertanggung jawab sebesar modalnya yang

disetor pada perusahaan. Kedua, persero pengurus/pemimpin yaitu orang-orang yang

bersedia untuk menjalankan perusahaan dan bertanggung jawab sampai pada

kekayaan pribadi. Dalam membentuk CV ini, Bapak Surya Wibawa bekerjasama

dengan orang-orang dalam, yang secara langsung telah terlibat dalam pengembangan

perusahaan. Salah satunya adalah dengan Ibu Rutzie Lauw yang menjabat sebagai

direktur operasional sampai sekarang.

IV.2. Input-Proses-Output Produksi

Input produksi yang digunakan CV. Mojo Agung adalah kacang tanah

mentah yang bulat penuh yang dipasok oleh beberapa petani di Pati maupun luar Pati.

Para petani ini adalah pemasok yang telah lama kerja sama dengan CV. Mojo Agung

dan memiliki perjanjian sebelumnya terkait kriteria kacang tanah mentah yang layak

diterima perusahaan. Setelah bahan baku yang layak diterima, dilanjutkan proses dari

barang mentah menjadi barang jadi dilakukan beberapa tahap yang harus dilalui:

1. Pencucian dan Penyortiran – peralatan: bak/ kolam pencucian

2. Pemasakan – peralatan: dandang

3. Pengeringan – peralatan: alas untuk menjemur, mesin pengering

Page 23: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

10

4. Penyortiran – peralatan: tidak ada (manual)

5. Pengovenan – peralatan: mesin pengoven

Tahapan-tahapannya akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Pencucian dan Penyortiran

Sebelum proses ini dilakukan sebenarnya pada saat pembelian kacang tanah,

perusahaan sudah memilih kacang yang baik. Adapun pemilihannya didasarkan pada

isinya yang bulat penuh. Jika kacang yang didapat tidak memenuhi standart,

perusahaan menolak untuk membeli. Biasanya kacang yang telah dibeli disimpan ke

gudang penyimpanan. Jika akan dilakuakan proses tahap pertama ini yaitu pencucian

dan penyortiran maka proses ini dimulai dengan mengambil kacang tanah dari

gudang penyimpanan lalu dimasukkan ke dalam bak atau kolam pencucian. Kacang

dibersihkan sampai bersih, proses ini bisa dilakukan sampai enam kali pencucian. Hal

ini dimaksudkan agar kacang yang nantinya diolah sudah benar-benar bersih dan

sesuai dengan standart. Setelah pencucian selesai maka dilakukan penyortiran lebih

dahulu. Jika ada kacang yang tidak ada isinya atau tidak sesuai standart maka akan

dipisahkan lalu kemudian dibuang. Sedangkan pada kacang yang sesuai standart dan

sudah bersih tadi diambil untuk siap dimasak.

2. Pemasakan

Langkah pertama yang dilakukan dalam tahap ini adalah mendidihkan air dan garam

dalam dandang untuk proses pemasakan. Setelah mendidih maka langkah selanjutnya

Page 24: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

11

adalah memasukkan kacang yang sudah bersih dari tahap pertama tadi ke dalam

dandang yang berisi campuran air dan garam. Setelah itu ditunggu sampai kacang

masak agar bisa diproses ke tahap selanjutnya.

3. Pengeringan

Pada tahap pengeringan ini terdapat 2 macam pilihan yang dapat dilakukan. Pilihan

yang pertama adalah menggunakan panas matahari, pilihan ini digunakan jika panas

matahari mencukupi untuk proses pengeringan. Pengeringan dengan cara tradisional

ini dilakukan dengan cara menjemur kacang tanah yang sudah masak pada tahap

sebelumnya di panas matahari sampai kacang kering Pilihan yang kedua dengan

menggunakan mesin pengering, hal ini dilakukan jika cuaca mendung (gelap) atau

saat musim penghujan saat panas matahari tidak ada. Selain itu pilihan kedua

dilakukan jika kacang yang akan diproses terlalu banyak sehingga panas matahari

tidak cukup untuk mengeringkan keseluruhan kacang. Maka sisa kacang tanah yang

masih belum kering akan dikeringkan dengan menggunakan mesin pengering.

4. Penyortiran

Tahap keempat ini dilakukan jika sudah apa pemesan yang memesan kacang oven,

tetapi jika belum maka kemungkinan akan disimpan dulu. Pada proses penyortiran ini

ada 2 langkah yang harus dilalui. Langkah pertama menghilangkan serabut-serabut

yang masih menempel pada kacang. Langkah kedua memisahkan kacang oven

menurut isi kacangnya. Penyortiran ini dilakukan untuk membedakan kualitas kacang

Page 25: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

12

menjadi dua yaitu kualitas ekspor dan kualitas lokal. Kualitas ekspor hanya memilih

kacang yang isi dua saja, sedangkan untuk kacang yang isinya kurang atau lebih dari

dua dimasukkan ke dalam kualitas lokal.

5. Pengovenan

Tahap kelima ini adalah proses terakhir dalam proses produksi kacang oven. Tahap

ini dilakukan jika kacang oven sudah siap untuk dijual. Tahap kelima ini dilakukan

dengan cara kacang yang telah disortir pada tahap keempat dimasukkan ke dalam

mesin pengoven. Pada mesin pengoven suhu yang dipakai untuk memanasi kacang

dengan uap panas sekitar 100C -120C. Waktu yang diperlukan untuk melakukan

dalam pengovenan antara 3 – 4 hari, hal ini tergantung dari banyaknya air yang masih

terkandung dalam kacang yang dioven. Untuk memperoleh hasil yang baik, yang

diperhatikan adalah suhu uap yang stabil dalam mesin pengoven. Maka untuk

mendapatkan hasil yang baik dilakukan pengecekan suhu uap setiap saat. Jika

diperlukan untuk mendapatkan pengovenan yang merata, maka saat-saat tertentu

kacang yang ada di dalam oven itu dibalik posisinya, yang atas menjadi dibawah dan

sebaliknya.

Setelah dilakukan serangkaian proses produksi maka dihasilkan output berupa

kacang oven yang sudah jadi. Kemudian kacang oven tersebut dikemas sesuai dengan

pesanan pelanggan dan siap untuk dikirimkan.

Page 26: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

13

IV.3. Detail Proses Produksi

Proses produksi terdiri dari lima tahap yaitu pertama, tahap pencucian dan

penyortiran kacang mentah, kedua, tahap pemasakan kacang. Selanjutnya tahap

ketiga adalah penyortiran kacang yang telah di masak. Kacang yang telah dipilih

selanjutnya masuk dalam tahap keempat yaitu pengovenan, kemudian dilajutkan ke

tahap lima pengemasan. Tahapan tersebut dapat dilihat dalam gambar proses produksi

dan secara detil tiap tahap diuraikan dalam bagian berikutnya.

Pencucian

Dan

Penyortiran

Pemasakan

Penyortiran

PengovenanPengemasan

Kacang

Mentah

Kacang

Siap Jual

INPUT

OUTPUT

PROSES

Sumber: Hasil wawancara, bulan November tahun 2013

Gambar 2. Input-Proses-Output Produksi

Page 27: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

14

Pencucian dan Penyortiran

Pemasok

DitolakDiterima

Kabag. Produksi

Direktur Operasional

Disimpan

Dicuci dan Disortir

Kacang

Bersih

Sesuai

kriteria?

Ya Tidak

Disimpan/

Produksi

· Kacang yang akan dibeli dicek sesuai/tidak

untuk diproduksi. Kriteria kacang tanah

kualitas baik yang diterima adalah sebagian

besar isinya bulat penuh. Jika, tidak

memenuhi kriteria maka tidak diterima.

Yang melakukan pemeriksaan adalah Kepala

Bagian Produksi. Sebelumnya perusahaan

telah memiliki perjanjian dahulu jadi tidak

ada ganti rugi yang dibebankan jika ada

pengembalian barang.

· Kepala Produksi melaporkan kepada

Direktur Operasional hasil penyortiran untuk

memutuskan pemorosesan atau tidak. Jika

barang yang diproduksi masih banyak dan

tidak akan mengirim pesanan maka kacang

tanah mentah akan disimpan pada gudang

penyimpanan. Tetapi, dapat juga dibagi ada

yang diproduksi maupun disimpan.

Kebijakan ini bergantung pada pesanan dan

keputusan Kepala Bagian Produksi yang

dirundingkan bersama Direktur Operasional.

· Kacang tanah mentah yang diproses

selanjutnya akan dicuci di bak (kolam

pencucian) sampai bersih. Biasanya sampai

lima sampai enam kali hingga benar-benar

bersih.

· Setelah kacang benar-benar bersih maka

dilakukan proses penyortiran. Kacang yang

tidak ada isinya/tidak sesuai standart maka

dipisahkan lalu dibuang.Setelah penyortiran

selesai maka kacang dapat melalui proses

selanjutnya.

Sumber: Hasil wawancara, bulan November tahun 2013

Gambar 3. Pencucian dan Penyortiran

Pemasakan

· Kacang yang sudah bersih dari proses

sebelumnya ditiriskan terlebih dahulu

· Sebelum memproses kacang selanjutnya maka

didihkan air dan garam dalam dandang

terlebih dahulu

· Setelah air garam mendidih maka masukkan

kacang yang sudah bersih tadi.

· Kacang yang bersih tadi direbus hingga

matang (masak) setelah itu baru dapat

diproses lagi.

· Proses pemasakan dilakukan oleh karyawan

bagian produksi yang diawasi oleh Kepala

Produksi secara berkala.

Kacang

Bersih

Mendidihkan air dan garam

Memasukkan kacang ke air garam

Kacang

Masak

Sumber: Hasil wawancara, bulan November tahun 2013

Gambar 4. Pemasakan

Page 28: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

15

Pengeringan

Kacang

Masak

Mesin pengering

Kacang

kering

TidakYa

Ada sinar

matahari/tidak?

Sudah Kering?

Ya

Tidak

· Kacang yang sudah masak akan

dikeringkan. Ada 2 macam cara

pengeringan dengan bantuan sinar

matahari (dijemur) atau dengan mesin

pengering.

· Jika tidak mendung maka kacang

dikeringkan dengan cara dijemur diterik

matahari, tetapi jika cuaca mendung

maka akan dikeringkan dengan mesin

pengering.

· Kacang yang dikeringkan dengan

dijemur, jika masih belum kering maka

akan dikeringkan dengan mesin

pengering. Kacang yang sudah kering

maka dapat diproses pada tahap

selanjutnya.

· Proses pengeringan dilakukan oleh

karyawan bagian produksi dan diawasi

oleh Kepala Bagian Produksi secara

berkala.

Sumber: Hasil wawancara, bulan November tahun 2013

Gambar 5. Pengeringan

Penyortiran

Diproses

Kacang

Kering

Kabag Produksi

Disimpan

Membersihkan Serabut

Mengelompokan Kacang

Kacang

ImporKacang

Ekspor

Ya Tidak

· Kacang yang sudah dikeringkan

maka akan diproses atau disimpan.

· Hal ini tergantung adanya

persediaan yang memenuhi pesanan

atau tidak. Dapat pula kacang yang

sudah kering tadi hanya sebagian

diproses. Semua tergantung pada

kebijakan Kepala Bagian yang

dikonfirmasikan ke Direktur

Operasional.

· Kacang yang diproses akan

dibersihkan serabut-serabutnya yang

masih menempel pada kacang.

· Setelah itu maka kacang akan

dikelompokkan berdasarkan

kualitasnya.

· Kacang kualitas ekspor yaitu isi

kacangnya hanya dua, sedangkan

kacang kualitas lokal adalah kacang

yang isinya kurang atau lebih dari

dua.

Sumber: Hasil wawancara, bulan November tahun 2013

Gambar 6. Penyortiran

Page 29: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

16

Pengovenan

Kacang

Siap

kemas

Kacang

Pilihan

Mengoven

· Kacang yang sudah disortir akan diproses

ke proses selanjutnya jika telah memiliki

jadwal untuk pengiriman. Sehingga kacang

yang dikirim kualitasnya prima saat

dikirim.

· Kacang yang sudah memiliki jadwal maka

akan dimasukkan ke dalam mesin

pengoven pada suhu 100C -120C. Waktu

yang digunakan untuk mengoven 3-4 hari,

tergantung dari banyaknya air yang masih

terkandung dalam kacang.

· Untuk mendapatkan hasil yang terbaik

maka diperlukan suhu yang stabil dengan

melakukan pengecekan suhu secara

berkala dan pengovenan yang merata

dengan cara kacang dibalik pada saat-saat

tertentu agar kacang di atas dan di bawah

matang merata.

Sumber: Hasil wawancara, bulan November tahun 2013

Gambar 7. Pengovenan

Pengemasan

Kacang

Siap KemasMengecek Pesanan

MengemasKacang

Siap Jual

· Kacang yang sudah siap kemas dicek

lagi pesanannya di Kepala Bagian

Produksi yang kemudian

mengkonfirmasi ke Direktur

Operasional.

· Pesanan yang sudah dicek benar

maka dikemas sesuai pesanan

· Kacang yang sudah dikemas siap

untuk dikirimkan.

Sumber: Hasil wawancara, bulan November tahun 2013

Gambar 8. Pengemasan

Page 30: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

17

IV.4. Manajemen Biaya Kualitas PT. Mojo Agung

Manajemen biaya kualitas yang dilakukan oleh Mojo Agung belum secara

eksplisit tertuang dalam laporan keuangan yang dihasilkan, termasuk klasifikasi

untuk biaya mutu belum dilakukan secara khusus. Identifikasi untuk biaya kualitas

dilakukan dengan mengklasifikasikan aktivitas produksi yang berdampak pada biaya

kualitas. Klasifikasi aktivitas produksi yang berdampak pada pembebanan biaya

kualitas di Mojo Agung dapat ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Klasifikasi Aktivitas Produksi dan Pembebanan Biaya Kualitas

Kategori Biaya

Kualitas Aktivitas Produksi

Pembebanan Biaya

Kualitas

Biaya Pencegahan

(Prevention cost)

Pemilihan barang baku mentah

yang layak

Gaji kepala bagian

produksi

Pelatihan karyawan baru Gaji karyawan produksi

Memperketat pengawasan di tiap

tahap produksi

Gaji kepala bagian

produksi

Biaya Penelaahan

(Appraisal cost)

Memeriksa output dalam tiap tahap

proses produksi

Gaji kepala bagian

produksi

Mengecek persediaan baik mentah,

setengah jadi maupun barang jadi

Gaji karyawan gudang

Pemeliharaan mesin pengoven Pemeliharaan mesin

Biaya Kegagalan

Internal (Internal

failure cost)

Penyortiran yang tidak sempurna Gaji karyawan produksi

Pengerjaan ulang yang dilakukan

karyawan

Gaji karyawan produksi

Biaya Kegagalan

Eksternal

(External failure

cost)

Kesalahan dalam pengemasan

ukuran

Kerugian perusahaan

Sumber: Hasil wawancara, bulan November tahun 2013

Page 31: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

18

Pembahasan

CV. Mojo Agung belum mengklasifikasikan secara khusus biaya kualitas

dalam akun khusus maupun laporan keuangan biaya kualitas secara terpisah. Biaya

kualitas masih tergabung dengan biaya operasional lainnya. Sehingga penelusuran

yang diakibatkan oleh aktivitas manajemen kualitas juga tidak mudah dilakukan.

Manajemen kualitas memiliki beberapa kegiatan yang dilakukan, yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Kegiatan manajemen kualitas yang

dilakukan oleh CV. Mojo Agung pada saat ini lebih ditekankan pada penyortiran dan

pemilihan bahan baku yang baik.

Pada CV. Mojo Agung belum diadakan perencanaan yang matang mengenai

manajemen biaya kualitas. Perusahaan selama ini mempertahankan kualitas dengan

kegiatan-kegiatan yang sudah ada di perusahaan. Kegiatan-kegiatan produksi yang

telah ada dalam prosesnya diawasi oleh kepala bagian produksi agar kualitas produk

tetap terjamin. Pada perkembangan CV. Mojo Agung masih melakukan kegiatan-

kegiatan yang sudah ada dan dipertahankan sampai sekarang. Hal ini dilakukan

karena perusahaan sudah terbiasa dengan sistem yang lama dan sistem tersebut dirasa

sudah baik. Dengan demikian perusahaan cenderung diam tidak melakukan

perencanaan-perencanaan baru.

Pengorganisasian pada CV. Mojo Agung belum dapat terlaksanakan dengan

baik. Perusahaan belum memiliki daftar tugas yang jelas untuk setiap karyawannya.

Page 32: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

19

Bahkan untuk tugas kepala bagian produksi pada CV.Mojo Agung merangkap

beberapa pekerjaan sekaligus, yaitu memilih bahan baku, memeriksa output di tiap

tahap produksi dan sebagai pengawas dalam tiap proses produksi. Pekerjaan

merangkap yang dilakukan oleh kepala bagian produksi jelas menunjukkan bahwa

belum ada pengorganisasian yang baik. Perusahaan belum terlalu memperhatikan

pengorganisasian yang baik disebabkan karena sudah nyaman dengan sistem yang

lama yang menitikberatkan semua pekerjaan pada sumber daya manusia. Namun, hal

ini menjadi tidak optimal jika beberapa pekerjaan dibebankan pada satu orang atau

dapat disebut dengan istilah one man show. Jika diperhatikan lebih jauh one man

show memiliki kelebihan juga yaitu dengan menitikberatkan beberapa pekerjaan pada

satu orang akan menghemat pekerja sehingga meringankan perusahaan pada gaji,

tetapi kelemahannya perusahaan menjadi bergantung pada satu orang ini. Hal ini

mengakibatkan jika satu orang inti ini tidak masuk atau keluar maka kegiatan

produksi akan terganggu, selain itu beberapa pekerjaan yang dilakukan sekaligus oleh

satu orang tidak dapat optimal. Kekurangan lainnya ketergantungan pada satu orang

akan menjadikan karyawan lain pasif dan tidak kreatif dalam menyalurkan pendapat.

Pengarahan yang dilakukan oleh CV. Mojo Agung sudah cukup baik. Kepala

bagian produksi CV. Mojo Agung melakukan pengarahan yang cukup jelas kepada

bawahannya, tetapi belum sepenuhnya baik karena kepala bagian produksi masih

memegang peranan dominan dalam kegiatan produksi. Suasana kerja yang terbentuk

juga masih belum kondusif, setiap tahap produksi masih bergantung kepada

Page 33: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

20

pengawasan kepala bagian produksi. Suasana yang demikian membuat para karyawan

segan terhadap kepala bagian produksi karena kepala produksi terkesan memerintah

dan menyuruh para karyawannya. Selain itu, para karyawan terkesan tidak

memperhatikan setiap pekerjaannya karena pasti akan diawasi lagi oleh kepala bagian

produksi.

Pengawasan jelas menjadi kegiatan yang diperhatikan pada CV. Mojo Agung,

tetapi pada pelaksanaannya pengawasan ini tidak akan berjalan optimal jika

dilakukan oleh kepala bagian produksi. Bukan berarti pengawasan yang dilakukan

kepala bagian produksi tidak baik, pengawasan yang dilakukan sudah cukup baik. Hal

ini terlihat dari kepercayaan pemilik perusahaan yang masih menggunakan sistem

lama sampai sekarang. Kenyamanan perusahaan menggunakan sistem lama tentu

bukan hanya karena malas beralih ke sistem baru saja, tetapi jelas penggunaan sistem

lama masih dapat mempertahankan kualitas produk, menjalankan perusahaan serta

mendapat profit yang cukup. Namun, pengawasan yang dilakukan dengan merangkap

pekerjaan lain tanpa tambahan gaji menjadi tidak optimal.

Adapun klasifikasi aktivitas produksi yang telah dilakukan CV. Mojo Agung

pada tabel yang telah disajikan akan dijabarkan agar lebih jelas. Kelompok biaya

pencegahan (prevention cost) menunjukkan biaya yang dikeluarkan sangat minimum

untuk biaya pencegahan. Seluruh biaya yang muncul dibebankan pada beban gaji

yaitu gaji Kepala Bagian Produksi dan karyawan produksi. Hal ini memang menekan

biaya yang keluar, tetapi dengan pembebanan pada satu orang atau beberapa orang

Page 34: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

21

tanpa memberikan upah tambahan, maka kegiatan yang dilakukan dapat tidak

maksimal. Tidak adanya pemisahan tugas yang jelas dan pembebanan tugas yang

bertumpu pada satu orang dapat berdampak hasil kinerja yang diperoleh menjadi

tidak optimal. Kondisi ini disebabkan manajemen usaha yang dilakukan dalam CV

Mojo Agung masih bersifat manajemen keluarga yang menekankan orang sebagai

pengendali. Karena inti pada manajemen keluarga adalah kepemimpinan yang

memutuskan pengambilan keputusan dan menentukan kemajuan organisasi.

(Manurung, Hattie Hal 16)

Kelompok biaya Penelaahan (appraisal cost) menunjukkan ada beberapa

kegiatan yang dilakukan untuk pemeriksaan dan pengecekan masih dibebankan pada

gaji karyawan. Hal ini menekan biaya yang timbul, tetapi tidak ada arahan yang jelas

dalam pelaksanaan. Tanpa aturan dan arahan yang jelas bagi tiap-tiap karyawan maka

dapat timbul kesimpang-siuran. Sebaliknya jika dilakukan daftar pekerjaan yang jelas

untuk tiap bagian akan lebih terarah dan terkoordinasi. Pada akhirnya akan

berdampak pada pekerjaan yang lebih terstruktur dan pekerjaan yang dilakukan tiap

karyawan akan lebih optimal.

Kelompok biaya kegagalan internal (internal failure cost) menunjukkan

bahwa tidak ada gaji lembur yang diberikan pada pekerjaan ulang jika terdapat

kesalahan pada pekerjaan yang dilakukan karyawan. Perusahaan bermaksud untuk

mengajarkan pentingnya tanggung jawab dalam pekerjaan. Namun, tanggung jawab

yang harus diemban oleh setiap karyawan tidak diimbangi dengan mekanisme yang

Page 35: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

22

jelas dan terarah dari perusahaan. Seharusnya ada aturan dan arahan yang jelas dari

perusahaan baik dalam pembagian tugas, pelaksanaan maupun koordinasi bagian satu

dengan yang lainnya. Sehingga akan mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh

karyawan. Selain itu perlu diberikan pula gaji lembur jika jam kerja sudah melewati

batas jam kerja normal meskipun dalam hal ini untuk memperbaiki kesalahan

karyawan yang bersangkutan sehingga menjadikan motivasi pada karyawan untuk

lebih baik kedepannya.

Kelompok biaya kegagalan ekternal (external failure cost) menunjukkan

adanya akun kerugian perusahaan jika terjadi kesalahan dalam pengemasan produk.

Hal ini sudah cukup baik, karena perusahaan memiliki antisipasi jika terdapat

kegagalan eksternal, meskipun pada kenyataanya hal ini sangat jarang terjadi.

IV.5. Usulan Perbaikan Manajemen Biaya Kualitas

Kegiatan untuk mempertahankan kualitas pada CV. Mojo Agung sudah cukup

baik, tetapi untuk perkembangannya sebaiknya ada perencanaan yang lebih terinci

untuk mempertahankan bahkan menaikkan kualitas produk. Perencanaan yang

dimaksud bukan hanya sekedar memikirkan output (produk akhir) yang berkualitas

pada akhirnya saja. Namun, lebih daripada itu ada beberapa rencana kegiatan jelas

yang akan dilakukan beserta cara pengapliksiannya yang sudah dipertimbangkan

untuk dilakukan tiap bagian secara optimal.

Page 36: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

23

Perencanaan yang matang dan jelas akan membantu perusahaan dalam

perkembangan kualitas produk. Perusahaan akan lebih mampu mengeksplor seluruh

sumber daya yang ada pada perusahaan baik bahan baku, tenaga kerja, uang, maupun

mesin. Adanya perencanaan dapat memaksimalkan potensi dari seluruh sumber daya.,

tidak hanya terfokus pada satu pihak saja. Salah satu perencanaan yang dapat

diaplikasikan perusahaan adalah dengan mengadakan manajemen biaya kualitas.

Adanya manajemen biaya kualitas akan menjaga bahkan menjamin kualitas produk

dengan menganggarkan akun khusus untuk dikelola dan pada akhirnya akan

mengurangi kegagalan produksi.

Pengorganisasian pada CV. Mojo Agung sebaiknya meliputi pemerincian

seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan, setiap langkah harus jelas pada rencana

kegiatan manajemen kualitas perusahaan. Sehingga pada penerapannya tidak

ditemukan lagi posisi yang merangkap beberapa pekerjaan seperti kepala bagian

produksi. Meskipun posisi kepala bagian produksi merupakan pimpinan dalam

produksi tetapi seharusnya tetap memiliki batasan-batasan yang jelas. Pembagian

beban pekerjaan akan memberikan batasan jelas sehingga terbentuk pembagian tugas

pada masing-masing karyawan. Pembagian beban pekerjaan ini meliputi kegiatan-

kegiatan yang dapat dilakukan tiap orang. Setiap orang memiliki job desk masing-

masing dan memilik tanggung jawab untuk menyelesaikannya dengan baik. Dalam

pengorganisasian diperlukan pula pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme

untuk mengkoordinasikan pekerjaan pada setiap karyawan. Sehingga pekerjaan-

Page 37: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

24

pekerjaan yang dilakukan masing-masing karyawan menjadi satu kesatuan kegiatan

yang berkesinambungan dan terdapat relasi antar karyawan.

Pengarahan yang dilakukan seharusnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan

tidak hanya dikerjakan oleh pimpinan saja. Pekerjaan-pekerjaan yang ada seharusnya

didelegasikan sehingga ada pembagian tugas. Karyawan dapat melakukan pekerjaan-

pekerjaan dengan baik dengan arahan pemimpin. Pemimpin tidak hanya sekedar

memerintah saja, tetapi pemimpin mengarahkan agar karyawan melakukan pekerjaan

dengan baik.

Tabel 2. Usulan Pengelolaan Aktivitas dan Pembebanan Biaya Kualitas

Manajemen Aktivitas Koordinator Pelaku

Dampak Biaya

Dibebankan

Akun Klasifiaksi

Perencanaan Pemilihan barang baku

mentah yang layak

Kepala Bagian

Produksi

Karyawan

Produksi

Gaji Pemilihan

BB Pencegahan

Pengarahan Pelatihan karyawan baru Karyawan

Produksi

Karyawan

Produksi Gaji Pelatihan Pencegahan

Pengawasan Memperketat pengawasan

di tiap tahap produksi

Kepala Bagian

Produksi

Karyawan

Pengawas

Man. Bi.

Kualitas Pencegahan

Pengawasan Memeriksa output dalam

tiap tahap proses produksi

Kepala Bagian

Produksi

Karyawan

Produksi

Man. Bi.

Kualitas Penelaahan

Pengawasan

Mengecek persediaan

baik mentah, setengah

jadi maupun barang jadi

Kepala Bagian

Gudang

Karyawan

Gudang

Man. Bi.

Kualitas Penelaahan

Pengorganisasian Pemeliharaan mesin

pengoven

Kepala Bagian

Produksi

Karyawan

Teknisi

Pemeliharaan

Mesin Penelaahan

Pengawasan Penyortiran yang tidak

sempurna

Karyawan

Pengawas

Karyawan

Produksi

Kerugian

Perusahaan

Kegagalan

Internal

Pengorganisasian Pengerjaan ulang yang

dilakukan karyawan

Kayawan

Pengawas

Karyawan

Produksi Gaji Lembur

Kegalalan

Internal

Pengorganisasian Kesalahan dalam

pengemasan ukuran

Kepala Bagian

Gudang

Karyawan

Gudang

Kerugian

Perusahaan

Kegagalan

Eksternal

Page 38: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

25

Selain itu adapula pengawasan yang dilakukan bukan hanya sekedar mengawasi

saja. Namun, lebih daripada itu mengawasi untuk melihat kekurangan yang ada

disamping memperbaiki hal-hal yang tidak sesuai standar perusahaan. Hasil

pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan dikaji lagi dan dilihat kekurangannya

sehingga pada masa yang akan datang tidak terjadi kesalahan yang sama.

V. Simpulan dan Saran

V.1. Simpulan

Manajemen biaya kualitas pada CV. Mojo Agung Pati masih dilakukan

dengan cara sederhana, belum memiliki klasifikasi khusus untuk mengelola

manajemen biaya kualitas. Selain itu, pengelolaan masih mengandalkan orang

tertentu dengan yang menyebabkan terjadinya perangkapan tugas pada orang tertentu.

Biaya kualitas belum dicatat dan dilaporkan secara terpisah yang memudahkan

pengelola biaya kualitas memantau maupun memonitor aktivitas pengendalian

kualitas yang dilakukan.

V.2. Saran

CV Mojo Agung perlu memperbaiki manajemen biaya kualitas untuk

menjamin kualitas produk dan memantau biaya kualitas yang muncul sehingga dapat

mengurangi kegagalan-kegagalan baik internal maupun eksternal. Perusahaan dapat

mengadopsi usulan perbaikan manajemen biaya kualitas yang dipaparkan dalam

Page 39: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

26

bagian IV.5. Usulan perbaikan manajemen biaya kualitas tersebut sebagai langkah

awal yang dapat dilanjutkan persiapan lebih mendalam bagi pihak manajemen untuk

perbaikan lebih detil.

Page 40: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

27

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Anthony, dkk, 2012, Akuntansi Manajemen edisi kelima jilid 2, PT

Indeks, Jakarta.

Handoko, T. Hani, 2003, Manajemen edisi kedua, BPFE (Anggota IKAPI),

Yogyakara.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 1992, Dasar-Dasar Pemasaran, Prentice Hall

International.

Manurung, Hattie dan M.R. Manurung, 1995, Manajemen Keluarga, Indonesia

Publishing House, Bandung.

Martusa, Riki dan Henri Darmadi Hasyim, 2011, Peranan Analisis Biaya Kualias

Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi, yang diunduh dari

http://cls.maranatha.edu/khusus/ojs/index.php/maksi/article/viewFile/659/

618 pada tanggal 16 Januari 2014.

Prawirosenono, Suyadi, 2007, Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu

Abad 21, Bumi Aksara , Jakarta.

Shalikhatun, Siti, 2012, Pengaruh Biaya Kualias Terhadap Profitabilitas Perusahaan,

yang diunduh dari

http://www.academia.edu/3371034/Pengaruh_Biaya_Kualitas_Terhadap_Ti

ngkat_Profitabilitas_Perusahaan_Studi_Kasus_pada_The_Majesty_Hotel_and_Apart

ment_Bandung_ pada tanggal 16 Januari 2014.

Page 41: Manajemen Biaya Kualitas pada CV. Mojo Agung Patirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10277/2/T1...Perusahaan ini memulai ekspor tahun 1989 bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan

28

RIWAYAT HIDUP

Nama : Melysa Puspitasari

NIM : 23009015

Alama Asal : Jl. Raya Runting No. 143 Rt.04 Rw.01 Pati

Judul Skripsi : Manajemen Biaya Kualitas Pada CV. Mojo Agung Pati

Riwayat Pendidikan : SD Keluarga 02 Pati Lulus Tahun 2003

SMP Keluarga Pati Lulus Tahun 2006

SMA Negeri 02 Lulus Tahun 2009

Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Salatiga 2009 -

sekarang

Pengalaman Organisasi:Panitia Seminar “Table Manner & FEB Goes To” 2011

Panitia “Visit Plan” 2012

Pengalaman Seminar : Seminar Enterpreneurship 2009

Seminar Nasional On Accounting “Peran Akuntansi dalam

Pemberantasan Korupsi” 2010

Seminar Nasional Kelompok Studi Manajemen 2010

“Believe, Begin, Become An Enterpreneur” 2010

Seminar dan Pelatihan “Fresh Graduate Go To Work” 2010

Seminar Agama dan Iptek “Agama Kristen di Tengah Dunia

Iptek