manajemen bab 3

22
BAB III PRIORITAS DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH A. ANALISA SITUASI RUANGAN 1. Keadaan Ruangan Ruangan An-Nas 1 Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta Timur, merupakan ruangan yang merawat inap klien wanita dewasa dengan kasus medikal bedah dan infeksius. Rata – rata BOR pada bulan November 2010 sebesar 85 dan rata-rata rawat adalah 3.5 hari. Kapasitas ruangan 31 tempat tidur yang terdiri dari 4 kamar kelas 2, setiap kamar masing-masing ada 4 tempat tidur. Dan 4 kamar kelas 3, setiap kamar masing-masing ada 6 tempat tidur dan 2 kamar GE terdapat 1 tempat tidur. Keadaan ruangan terdiri dari 1 Nurse Station , 1 ruang ganti perawat (perempuan), 1 ruang logistik, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi perawat, 7 kamar mandi pasien, 1 ruang spoel hoek. Keadaan Fasilitas Ruangan ruangan An-Nas 1 memiliki 31 tempat tidur yang dilengkapi dengan fasilitas ruang ber AC. Lemari klien ada 31 buah, manometer O 2 32 buah, alat suction 1 buah, meja tim 4 buah, kursi roda ada 3 buah, lemari obat ada 1 buah, troli ada 4 buah, brankar 1 buah, 1 buah troli untuk dressing, 1 komputer online, tensimeter 4 buah dalam kondisi baik, termometer 4 buah, fasilitas diruangan dirasa mencukupi.

Upload: ns-nissa

Post on 27-Jun-2015

469 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Bab 3

BAB III

PRIORITAS DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH

A. ANALISA SITUASI RUANGAN

1. Keadaan Ruangan

Ruangan An-Nas 1 Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta Timur, merupakan ruangan

yang merawat inap klien wanita dewasa dengan kasus medikal bedah dan infeksius. Rata –

rata BOR pada bulan November 2010 sebesar 85 dan rata-rata rawat adalah 3.5 hari.

Kapasitas ruangan 31 tempat tidur yang terdiri dari 4 kamar kelas 2, setiap kamar masing-

masing ada 4 tempat tidur. Dan 4 kamar kelas 3, setiap kamar masing-masing ada 6 tempat

tidur dan 2 kamar GE terdapat 1 tempat tidur. Keadaan ruangan terdiri dari 1 Nurse Station

, 1 ruang ganti perawat (perempuan), 1 ruang logistik, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi

perawat, 7 kamar mandi pasien, 1 ruang spoel hoek.

Keadaan Fasilitas Ruangan ruangan An-Nas 1 memiliki 31 tempat tidur yang dilengkapi

dengan fasilitas ruang ber AC. Lemari klien ada 31 buah, manometer O2 32 buah, alat

suction 1 buah, meja tim 4 buah, kursi roda ada 3 buah, lemari obat ada 1 buah, troli ada 4

buah, brankar 1 buah, 1 buah troli untuk dressing, 1 komputer online, tensimeter 4 buah

dalam kondisi baik, termometer 4 buah, fasilitas diruangan dirasa mencukupi.

2. Ketenagaan

Ruang An-Nas 1 dikelola oleh tenaga keperawatan dan non keperawatan. Tenaga

keperawatan berjumlah 23 orang dengan tingkat pendidikan DIII Keperawatan. Sedangkan

untuk tenaga non keperawatan berjumlah 4 orang yang terdiri dari 1 orang tenaga

administrasi, dan 3 orang pekarya.

B. ANALISA SWOT

Didalam pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan ada beberapa hal yang harus menjadi

perhatian sebelum melakukan pengkajian dengan menggunakan instrument sebagai sumber

data yang akurat. Langkah tersebur adalah menganalisa situasi ruangan berdasarkan

pendekatan SWOT ( Strength, Weakness, Oppurtunity dan Treatened )24

Page 2: Manajemen Bab 3

1. Strength

a. Memiliki visi, misi dan motto rumah sakit

b. Perawat ruangan berjumlah 23 orang dengan kualifikasi pendidikan D III

keperawatan

c. Terdapat 11 orang yang rata – rata ada pada usia produktif yang

memungkinkan kreatifitas dan inovasi yang tinggi terhadap pelayanan

d. 51.9% pendokumentasian kardeks sesuai SOP

e. Terdapatnya SOP pendokumentasian proses asuhan keperawatan sebagai

acuan kerja perawat

f. Adanya format asuhab keperawatan secara komputerisasi

g. Karakteristik pasien yang dirawat dari bebagai jenis penyakit sehingga dapat

menambah ilmu pengetahuan dalam memberikan pelayanan keperawatan.

h. Adanya kemauan dari perawat ruang An-Nas I untuk berubah menjadi lebih

baik

2. Weakness

a. Jumlah kualifikasi SDM yang mengikuti pelatihan belum merata

b. 56,3% perawat pelaksana belum melakukan pendokumentasian sesuai SOP.

c. 50% ketua tim belum optimal melakukan pendokumentasian.

d. Keterbatasan sumber / acuan buku-buku asuhan keperawatan di ruangan.

e. Tidak adanya penanda khusus untuk ketua tim.

f. 48,1% pendokumentasian/pengisian kardek belum sesuai SOP

g. 56% pendokumentasian proses asuhan keperawatan belum sesuai SOP

h. Perawat bekerja berdasarkan rutinitas ruangan

i. Kegiatan visite dokter tidak menentu.

3. Oppurtunity

a. Ruangan An-Nass 1 digunakan sebagai tempat praktek profesi manajemen

keperawatan mahasiswa PSIK FKK UMJ.

b. Adanya program latihan kepemimpinan dan pendokumentasian asuhan

keperawatan dari rumah sakit.

25

Page 3: Manajemen Bab 3

c. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa PSIK dengan perawat

ruangan.

d. Adanya pelaksanaan pelatihan – pelatihan khusus yang berguna didalam

pemberian pelayanan keperawatan

e. Adanya organisasi PPNI yang menaungi profesi keperawatan

f. Adanya motivasi yang kuat dari perawat untuk berubah

g. Dengan supervisi yang baik akan meningkatkan tingkat kepuasan pasien

4. Treatened

a. Persaingan antar rumah sakit yang semakin kuat

b. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan

pelayanan profesional yang berkualitas dalam menghadapi persaingan di era

globalisasi.

c. Kerugian finansial bagi masyarakat bila hari perawatan bertambah.

d. Konsumen yang semakin kritis dalam pelayanan

C. ANALISA DATA

1. Hasil Pengkajian

Analisa hasil pengkajian dilakukan dengan mempelajari secara seksama, informasi-

informasi yang diperoleh melalui berbagai pendekatan yaitu:

a. Kuesioner

Kuesioner dibagikan untuk 18 orang perawat:

1) Untuk ketua tim pernyataan yang terkait meliputi

4 fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengontrolan dengan hasil sebagai berikut:

a) Perencanaan

Melakukan pengarahan kepada anggota tim

sebanyak 75%

Merencanakan pembagian tugas anggota

sesuai klasifikasi pasien tim sebanyak 75%

Menyusun proses keperawatan untuk pasien

yang menjadi tanggung jawab, sering sebanyak 100 %

26

Page 4: Manajemen Bab 3

b) Pengorganisasian

Merumuskan tujuan tim, sering 50 %

Melakukan pembagian tugas sesuai perencanaan sering sebanyak 100%

Mendelegasikan asuhan keperawatan kepada pelaksana, sering sebanyak

75%

Mengatur waktu dan kegiatan, kadang – kadang sebanyak 50%

c) Pengarahan

Membimbing anggota tim membuat pendokumentasian, kadang –

kadang dan pernah sebanyak 50%

Melakukan pertolongan segera pada pasien dengan kedaruratan,

sering sebanyak 100%

Melakukan ronde keperawatan dengan anggota tim selalu,

sebanyak 75%

Meningkatkan kerjasama antar anggota tim sering sebanyak 75%

d) Pengontrolan

Melakukan supervisi pada anggota tim kadang –kadang 50%

Mengevaluasi pendokumentasian sering dan kadang – kadang

sebanyak 50%

Mengevaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan anggota tim

sering sebanyak 75%

Memberikan reward pada kerja anggota, sering sebanyak 100%

Menilai kerja anggota kadang-kadang sebesar 75%

e) Caring

Mendengarkan keluhan pasien, sering sebanyak 100%

Merespon cepat terhadap keluhan pasien, sering sebanyak 100%

Menyempatkan diri berbincang dengan pasien, sering dan kadang

– kadang sebanyak 50%

Mengetahui keadaan pasien yang menjadi tanggung jawab, sering

sebanyak 100%

Perawat menyempatkan diri kontak dengan pasien diluar tindakan

75%

27

Page 5: Manajemen Bab 3

2) Untuk perawat pelaksana pernyataan yang terkait meliputi 4 fungsi

manajeman yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengontrolan,

dengan hasil sebagai berikut:

a) Perencanaan

Mengikuti operan bersama katim : selalu sebanyak 61.1 %

Mendapat tugas sesuai kemampuan : pernah sebanyak 33.3 %

b) Pengorganisasian

Melaksanakan tugas sesuai pembagian tugas : sering sebanyak

44.4%

Mendapatkan delegasi askep dari Katim : sering 50 %

Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan: ya melakukan

sebanyak 100%

Melaksanakan tugas sesuai asuhan keperawatan : pernah sebanyak

55.6 %

c) Pengarahan

Melakukan pendokumentasian sesuai implementasi : sering

sebanyak 66.7%

Mendapat pengarahan dalam pendokumentasian askep : sering

sebanyak 55.6%

Melakukan ronde keperawatan bersama katim: selalu sebanyak

100%

d) Pengontrolan

Adanya penilaian asuhan keperawatan dari katim : sering dan

pernah sebanyak 44.4 %

Katim mengevaluasi pendokumentasian yang telah dituliskan :

sering sebanyak 27.8 %

Anggota tim mendapat reward jika melakukan kegiatan yang baik

sering sebanyak 72.2%

e) Caring

Perawat memperkenalkan diri : kadang – kadang sebanyak 66.7%

28

Page 6: Manajemen Bab 3

Perawat menerima pasien dengan ramah dan sopan : selalu

sebanyak 55.6%

Perawat mengorientasikan kamar kepada pasien : sering, kadang –

kadang dan tidak pernah mendapat nilai yang sama yakni sebesar 33.3%

Perawat menjelaskan tujuan setiap dilakukan intervensi, selalu

sebanyak 44.4 %

Perawat memperhatikan keluhan pasien selalu sebanyak 77.8%

Perawat mengetahui keadaan pasien sering sebanyak 72.2%

b. Observasi

48.1% pendokumentasian / pengisian kardek sesuai SOP dan 51.9% pengisian

kardeks tidak sesuai SOP. 66% pendokumentasian proses asuhan keperawatan sesuai

SOP dan 34 % pendokumentasian proses asuhan keperawatan tidak sesuai SOP

seperti dalam hal pencantuman rencana keperawatan pada kardek. Dalam aspek

caring terlihat bahwa tidak semua perawat memperkenalkan diri dan bersikap ramah

serta mengorientasikan ruangan terhadap pasien baru.

c. Wawancara

Dari hasil wawancara didapatkan:

1) Pengorganisasian

Pengetahuan mengenai metode tim sebanyak 55.6%, perlukah memahami metode

tim sebanyak 55.6% , pernah mendapat pengarahan metode tim serta haruskan

anda memahami metode tim sebanyak 100%, perlukah mereview kembali

mengenai metode tim sebanyak 55.6% dan nyamankah anda menggunakan

metode tim sebanyak 61.1%.

2) Pengarahan

Mendapat bimbingan dalam pembuatan askep sebanyak 50 %, melakukan

implementasi sesuai rencana serta mendokumentasikan implementasi sebanyak

100%, melakukan ronde bersama kepala tim atau karu sebanyak 88.9%, dan

mendapat pengarahan untuk intervensi sebanyak 61.1%

29

Page 7: Manajemen Bab 3

3) Caring

Wawancara pada aspek ini dilakukan kepada 18 pasien yang sedang dirawat di

ruang An Nas1 yakni :

55.6% perawat memperkenalkan diri serta 44.4% tidak memperkenalkan diri,

perawat bersikap sopan dan ramah sebanyak 72% serta tidak 27.8%, perawat

mengorientasikan kamar, ya sebanyak 55.6% serta tidak 44.4%, perawat

menjelaskan semua tindakan yang diberikan sebanyak 66.7% serta tidak 33.3%,

dan perawat menanggapi keluhan pasien sebanyak 61.1% serta tidak 38.9%.

Berdasarkan uraian diatas masalah di ruang An Naas1 dapat di bagi menjadi beberapa

masalah yakni :

NO DATA MASALAH

1 Angket :

• 50% tujuan tim dan waktu kegiatan sudah

dirumuskan dan diatur dengan baik

• 50 % katim membimbing dalam pendokumentasian

askep

Wawancara

• 55,6% perawat mengetahui tentang metode

penugasan tim dengan baik

• 55.6% perawat memandang perlu mereview kembali

mengenai penugasan metode tim

• 50 % perawat mendapat bimbingan dalam

pembuatan askep

• 61.1% perawat mendapat pengarahan dalam

melaksanakan intervensi.

Observasi:

• 38,9% anggota tim mendapatkan pengarahan dari

katim

Belum

optimalnya

metode tim

termasuk

pengarahan dan

pengorganisasian

2 Angket : Belum

30

Page 8: Manajemen Bab 3

• 88,8 % perawat sering mendapatkan penilaian

asuhan keperawatan dari katim

• 11.2% perawat sering mendapatkan penilaian

asuhan keperawatan dari katim

• 55.6% perawat seringa mendapat pengarahan dalam

pendokumentasian askep

Wawancara:

• 50 % perawat mendapat bimbingan dalam

pembuatan askep

Observasi:

• 48.1% pengisian kardek sesuai SOP

• 51.9% pengisian kardeks tidak sesuai SOP.

• 66% pendokumentasian proses asuhan keperawatan

sesuai SOP

• 34 % pendokumentasian proses asuhan keperawatan

tidak sesuai SOP.

optimalnya

pendokumentasia

n proses asuhan

keperawatan

3 Angket :

• 33.3% Perawat sering mengorientasikan kamar

kepada pasien

• 33.3% Perawat mengorientasikan kamar kepada

pasien baru

• 33.3% Perawat tidak pernah mengorientasikan kamar

kepada pasien baru

• 44.4 % Perawat menjelaskan tujuan setiap

melakukan intervensi.

Wawancara: kepada 18 pasien

• 44.4% Perawat tidak memperkenalkan diri kepada

pasien

• 55.6% Perawat memperkenalkan diri kepada pasien.

Pelaksanaan

Pelayanan

berbasis Caring

belum optimal

31

Page 9: Manajemen Bab 3

• 27.8% perawat yang bersikap kurang ramah

• 44.4% perawat tidak mengorientasikan kamar kepada

pasien

• 33.3% perawat tidak memberi menjelaskan tentang

tindakan yang dilakukan

• 38.9% perawat tidak menanggapi keluhan pasien

sebanyak.

Observasi:

• Dalam aspek caring terlihat bahwa tidak semua

perawat memperkenalkan diri serta mengorientasikan

ruangan terhadap pasien baru

D. PRIORITAS DAN PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan berdasarkan questioner, wawancara dan

observasi ditemukan masalah sebagai berikut :

Hasil Identifikasi Masalah

1. Belum optimalnya metode tim termasuk pengarahan dan pengorganisasian

2. Belum optimalnya pendokumentasian proses asuhan keperawatan

3. Pelayanan pelaksanaan berbasis Caring belum optimal

PRIORITAS MASALAH

Penentuan prioritas juga akan mempertimbangkan waktu, keterbatasan sumber daya, dan

kemampuan mengatasi masalah yang ada. Penentuan prioritas masalah dengan menggunakan

kriteria matrik sebagai berikut:

1. Pentingnya masalah (Importancy), meliputi:

a) Masalah lebih banyak ditemukan (Prevalensi = P)

b) Akibat yang ditimbulkan lebih serius (Severty = S)

c) Kenaikan jumlah masalah lebih cepat (Rate Of Increase = RI)

d) Keprihatinan masyarakat (Public Concern = PCO)

e) Tingkat keinginan yang tidak terpenuhi untuk selesainya masalah

(Degree Of Need = DU)

32

Page 10: Manajemen Bab 3

f) Iklim politik yang mendukung (Political Climat = PC)

2. Teknologi yang tersedia (T), alat atau fasilitas.

3. Sumber daya yang ada (Resource = R), seperti man, money dan material.

Setiap masalah diberikan nilai 1-5 yang artinya:

Nilai 5: sangat penting

Nilai 4: Penting

Nilai 3: Cukup

Nilai 2: Kurang penting

Nilai 1: Sangat kurang penting

E. PERHITUNGAN KRITERIA

PRIORITAS MASALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

DIRUANG AN – NAAS I RUMAH SAKIT ISLAM PONDOK KOPI

JAKARTA TIMUR, TAHUN 2010

N

oMasalah

I (Importancy)T R

Jumlah

IxTxRP S RI PCO DU PC

1

2

3

Belum optimalnya metode tim

termasuk dalam

pengorganisasian dan

pengarahan.

Belum optimalnya

pendokumentasian proses

asuhan keperawatan

Pelayanan pelaksanaan

berbasis Caring belum

optimal

3

3

4

3

4

5

2

3

4

2

2

5

3

4

4

3

2

3

4

3

4

4

3

4

16x4x4

= 256

18x3x3

= 162

25x4x4

= 400

33

Page 11: Manajemen Bab 3

F. IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH PRIORITAS DAN ALTERNATIF

PENYELESAIAN MASALAH

1. Pelayanan pelaksanaan berbasis Caring belum optimal

NO MASALAH PENYELESAIAN

1 Input :

- Kurangnya kepedulian terhadap

pasien

- Kurangnya keramahan terhadap

pasien

- Kurangnya pengarahan mengenai

caring

- Belum maksimalnya supervisi

mengenai caring

Desiminasi ilmu

tenang caring

Memberikan angket

kepuasan pasien (tools caring)

2 Perawat:

- Kurangnya motivasi dan kesadaran

yang kurang dalam menjalankan caring

- SDM terbatas

- Kurangnya pengarahan caring

- Perawat bekerja berdasarkan rutinitas

ruangan dengan kesibukan yang tinggi

Desiminasi ilmu tentang

caring

Studi kepustakaan

Tools caring

Role play caring

3 Proses:

- Waktu yang dibutuhkan cukup lama

- Kurangnya feed back

- Kurangnya reward terhadap caring

yang dilakukan

- Perawat jarang mendekatkan diri

dengan pasien

- Beban kerja yang cukup tinggi

Desiminasi ilmu tentang

caring

Tools caring

4 Lingkungan:

- Sempitnya waktu rutinitas

- Beban kerja yang cukup tinggi

Desiminasi ilmu tentang

caring

34

Page 12: Manajemen Bab 3

2. Belum optimalnya metode tim termasuk dalam pengorganisasian dan pengarahan.

NO MASALAH PENYELESAIAN

1 Input :

- Kurangnya pelatihan dan pengarahan

metode tim.

- Kurangnya pengulasan kembali mengenai

metode tim

- Banyaknya tenaga perawat yang baru

Desiminasi ilmu

penugasan metode tim

Tools metode tim

2 Perawat:

- Kurangnya pengarahan tentang metode

tim

- Perawat bekerja berdasarkan rutinitas

ruangan

Desiminasi ilmu penugasan

metode tim

Studi kepustakaan

Tools metode tim

3 Proses:

- Waktu yang dibutuhkan cukup lama

- Kurangnya feed back

- Kurangnya pengulasan dan

pengontrolan kembali mengenai metode

tim

- Beban kerja yang cukup tinggi

Desiminasi ilmu penugasan

metode tim

Tools metode tim

4 Lingkungan:

- Sempitnya waktu rutinitas

- Beban kerja yang cukup tinggi

- Tools metode tim

G. ALTERNATIF PENYELESAIAN

Prioritas alternatif penyelesaian masalah dibuat dengan mempertimbangkan keterbatasan

waktu, biaya, dan kewenangan yang ada. Maka alternatif penyelesaian masalah ruangan dan

pembimbing lapangan dipilih 5 alternatif penyelesaian masalah dan diprioritaskan dengan

menggunakan bobot sebagai berikut:

o Magnitude ( M ) : Besarnya masalah

35

Page 13: Manajemen Bab 3

o Impotency ( I ) : Pentingnya penyelesaian masalah

o Vulnerability ( V ) : Sensitivitas cara penyelesaian masalah

o Cost ( C ) : Biaya

Rentang bobot nilai efektivitas 1-5 dengan kriteria:

o Sangat mampu : 5

o Mampu : 4

o Kurang mampu : 3

o Tidak mampu : 2

o Sangat tidak mampu : 1

Sedangkan nilai rentang efisiensi 1-5 dengan kriteria:

o Sangat mampu : 1

o Mampu : 2

o Kurang mampu : 3

o Tidak mampu : 4

o Sangat tidak mampu : 5

N

oAlternatif penyelesaian masalah

Efektivitas

Efisien

Jumlah

M X I X V

C

PrioritasM I V

1

2

3

4

Desiminasi caring

tools caring

Angket kepuasan pasien mengenai

caring

Role play caring

5

4

3

4

4

4

4

3

4

4

4

4

1

2

2

2

80

32

24

24

1

2

3

4

N

oAlternatif penyelesaian masalah

Efektivitas

Efisien

Jumlah

M X I X V

C

PrioritasM I V

1 Desiminasi ilmu penugasan metode

Tim

5 4 4 1 80 1

36

Page 14: Manajemen Bab 3

2 Tools metode tim 4 4 4 2 24 2

Berdasarkan perhitungan matriks di atas maka prioritas penyelesaian masalah:

1. Desiminasi caring dan penugasan metode tim

2. Tools caring dan penugasan metode tim

3. Role play caring

H. IMPLEMENTASI

1. Desiminasi ilmu mengenai caring dan metode penugasan tim, pre - post test serta

dilakukannya role play caring di ruang An-Nas I pada tanggal 10 januari 2010 dengan

staf perawat

2. Melakukan penilaian implementasi mengenai caring kepada seluruh staf perawat

yang dilakukan tanggal 13 Januari 2011, penilaian tersebut melibatkan pasien dengan

menyebarkan quesioner kepuasan pelanggan terhadap perawat.

3. Membuat panduan tentang komunikasi terapeutik dan sikap caring dan

mensosialisasikannya

4. Membuat tools caring dan tools penugasan metode tim

I. EVALUASI

Penilaian keberhasilan dilakukan dengan menggunakan quesioner, wawancara dan observasi:

1. Caring

a. Quesioner

1) Perawat memperkenalkan diri : selalu sebanyak

60%

2) Perawat menerima pasien dengan ramah dan

sopan : selalu sebanyak 100%

3) Perawat mengorientasikan kamar kepada pasien :

sering sebanyak 80%

4) Perawat menjelaskan tujuan setiap dilakukan

intervensi, sering sebanyak 60 %

37

Page 15: Manajemen Bab 3

5) Perawat memperhatikan keluhan pasien selalu

sebanyak 100%

6) Perawat mengetahui keadaan pasien sering

sebanyak 73.3%

b. Wawancara

66.7% perawat memperkenalkan diri serta 33.3% tidak memperkenalkan diri, perawat

bersikap sopan dan ramah sebanyak 86.7% serta tidak 13.3%, perawat

mengorientasikan kamar, ya sebanyak 66.7% serta tidak 33.3%, perawat menjelaskan

semua tindakan yang diberikan sebanyak 80% serta tidak 30%, dan perawat

menanggapi keluhan pasien sebanyak 73.3% serta tidak 26.7%.

2. Format penilaian penugasan metode tim

a. Quesioner

Mengikuti operan bersama katim 73.3%

Katim merumuskan tujuan tim dan waktu kegiatan 50%

Mendapatkan delegasi askep dari Katim 53.3 %

Katim membimbing dalam pendokumentasian askep 75%

Melakukan ronde keperawatan bersama katim 100%

Katim menilaian asuhan keperawatan 66.7 %

b. Wawancara

Perawat mengetahui tentang metode penugasan tim dengan baik 75%

Perawat mendapat bimbingan dalam pembuatan askep 66.7%

Perawat mendapat pengarahan dalam melaksanakan intervensi 70%.

c. Observasi

Anggota tim mendapatkan pengarahan dari katim 55,6%

38