managenen keperawatan roleplay bu welas
DESCRIPTION
roleplayTRANSCRIPT
TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN
ROLEPLAY MANAJEMEN KONFLIK
Disusun oleh :
1. Ridho Alif R. (P17420213027)
2. Riris Prista Wardani (P17420213028)
3. Riswandi (P17420213029)
4. Rohmah Itsnawati (P17420213030)
5. Sifa Nur Laeli (P17420213031)
6. Siska Sofiatin (P17420213032)
7. Sri Wulandari (P17420213033)
8. Trimas Hardika Elvina (P17420213034)
9. Tsaniya Yusniar (P17420213035)
10. Wahyu Kristin (P17420213036)
11. Wida Rafika Rusli (P17420213037)
12. Yoga Trilintang Pamungkas (P17420213038)
13. Yunita Wigatiningsih (P17420213039)
TINGKAT 3A
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO
2013
ROLE PLAY MANAGEMEN KEPERAWATAN
Penanganan Konflik Interpersonal Karena Persaingan
Pemeran role play Kelompok 8 :
Ridho Alif R. SEBAGAI Keluarga
Riris Prista Wardani SEBAGAI Perawat B
Riswandi SEBAGAI Keluarga
Rohmah Itsnawati SEBAGAI Narator
Sifa Nur Laeli SEBAGAI Pasien
Siska Sofiatin SEBAGAI Perawat C
Sri Wulandari SEBAGAI Perawat A
Trimas Hardika E. SEBAGAI Keluarga pasien 1
Tsaniya Yusniar SEBAGAI Pasien 1
Wahyu Kristin SEBAGAI kepala bangsal
Wida Rafika Rusli SEBAGAI Pasien X
Yoga Trilintang P. SEBAGAI Keluarga X
Yunita Wigatiningsih SEBAGAI Pasien
NARASI
Di sebuah rumah sakit di kota X yang merupakan salah satu rumah sakit kelas B, terjadi
sebuah konflik interpersonal antar perawat, terjadi antara perawat A dan Perawat lain di
ruangan X. Konflik ini terjadi karena perawat A dalam memberikan asuhan keperawatan
bertindak semaunya sendiri tidak sesuai dengan SOP yang sudah ada. Sehingga hal ini
merugikan pasien dan membuat teman perawat lain tidak suka dengan perawat A. Sampai
pada suatu ketika ada perawat baru yang bekerja di ruangan tersebut. Perawat baru ini adalah
perawat B, berbeda dengan perawat A perawat B ini sangat baik sopan dan cekatan sehingga
teman teman perawat lain serta pasien menyukai perawat B. Hal ini mebuat perawat A tidak
suka. Kemudian pada suatu hari perawat A bertugas bersama perawat B dan perawat D.
Hari pertama perawat B bekerja di ruangan dan diperkenalkan oleh kepala ruangan.
Kepala ruang : “selamat pagi teman teman semua sebelum kita mulai meeting morning
seperti biasa sebelumnya saya akan memperkenalkan teman baru kita. Dia
adalah perawat B, silahkan untuk mmperkenalkan diri.”
Perawat B : “baik terimakasih pak, perkenalkan saya ..... asal .... pernah bekerja ...,
senang dapat diterima di sini semoga saya dapat bekerja dengan baik di sini
mohon bimbingannya dari teman teman semua.”
Kepala ruang : “ya semoga cepat dapat beradaptasi di sini. Sekarang silahkan dari yang jaga
malam untuk mengoperkan pasien kepada yang jaga pagi.”
Perawat C : “ya dari yang jaga malam jumlah pasien .....”
Kepala ruang : “baik mungkin meeting morning ini selesai, sekarang kita bisa melanjutkan
bekerja untuk perawat B mari saya orientasikan dulu ruangan ini.”
(perawat B diorientasikan oleh kepala ruang dan diberikan jadwal kemudian langsung
bekerja sif pagi pada saat ini)
Hari pertama dan seterusnya tidak ada masalah dengan perawat B semua berjalan dengan
baik bahkan sangat baik. Sampai suatu saat perawat B bekerja dengan perawat A dan perawat
D. Perawat A bertugas pada satu pasien yang sama dengan perawat B, mereka akan
menggati balutan kamar yang sama. Namun setelah selesai...
Perawat B : “ sudah selesai ibu, bagaimana perasaan setelah di ganti balutnya?”
Pasien 1 : “nyaman sus,”
Keluarga 1 : “sus kok balutanya ga kaya yang disebelah, kok ga rapi sih sus?”
Perawat B : “ iya kan lukannya kan beda”
Keluarga 1 : “sus, adik saya di rawat sama suster itu aja yang rapi”
Perawat A : “coba sini saya lihat, masa ga rapi sih”
Kemudian perawat A membenarkan balutan pasien 1.
Perawat A : “seperti ini bu?”
Keluarga 1 : “iya sus, ini kan lebih keliatan rapi”
Perawat B : “iya lebih rapi ya bu, kalau begitu saya permisi ya?”
Kemudian mereka pun keluar, diluar kamar pasien
Perawat A : “gimana sih de, kok mbalut kaya gitu ga rapi?”
Perawat B : “ itu letaknya susah, tadi gerak-gerak terus pasiennya”
Perawat A : “ ga juga lah”
Setelah kejadian itu, perawat A dan perawat B saling bersaing. Meraka sering terlihat
berdebat di depan pasien. Persaingan mereka sering menjatuhkan satu sama lain. Hal itu
membuat teman dan rekan merasa tidak nyaman.
Pada suatu hari diruangan tersebut ada 4 pasien yang harus diambil sample darahnya,
akhirnya perawat A dan B bagi tugas, perawat A mendapat 2 pasien dan perawat B juga 2
pasien. Namun, saat perawat B telah selesai mengambil darah 2 pasien, perawat A masih
kesulitan untuk mengambil darah 1 pasien yaitu Sdri.X. Melihat keadaan tersebut perawat B
meghampiri Perawat A.
Perawat B : “kamu lagi ngapain? Ngambil darah kok lama banget? Aku saja sudah
selesai 2 pasien dari tadi, kamu masih disini saja.”
Perawat A : “sabar , dari tadi juga saya lagi berusaha”
Pasien. X : “Sakit banget sus, masih lama apa?”
Klrga X : “Iya bagaimana sus sudah dari tadi tapi tidak jadi-jadi, coba sama perawat itu
saja lah, ” (sambil menunjuk ke perawat B)
Perawat B : “iya coba sini pasti langsung jadi.” (Perawat B merebut peralatan yang
sedang dipegang oleh Perawat A)
Perawat B dengan sekali mencoba mengambil darah langsung jadi.
Klrga X : “Nah... itu sama suster itu langsung jadi. Makasih sus”
Perawat B : “iya bu sama-sama, kalau ada apa-apa lapor saja ke saya ya bu.”
Perawat A : “lhooo ini kan pasien saya, kok kamu ikut campur”
Perawat B : “ya tidak apa-apa daripada kamu lama”
Klrga X : “sudah lah sus jangan ribut disini, anak saya pengin istirahat.”
Akhirnya Perawat A dan Perawat B meninggalkan Sdri X tanpa meminta maaf atas
keributan yang terjadi. Keluarga Sdri X merasa tersinggung sehingga melaporkan kejadian
tersebut ke perawat C yang sedang jaga di ruangan tersebut. Setelah itu perawat C
melaporkan ke kepala bangsal.
Pukul 12.00 WIB kepala bangsal memanggil perawat A dan perawat B ke ruangannya.
Perawat A dan B : “Assalamu’alaikum”
Kepala Bangsal : “Wa’alaikumsalam ya silahkan masuk”
Perawat A dan B: “Terimakasih pak”
Kepala Bangsal : “sebelumnya maaf saya mengganggu waktu kerja kalian, begini saya
mendapat laporan dari keluarga pasien bahwa ada suatu keributan di ruangan,
bisa tolong dijelaskan bagaimana kejadiannya?
Perawat A dan perawat B menceritakan kejadian yang terjadi, dan kepala bangsal
mendengarkan. Sampai pada akhirnya kepala bangsal memberikan solusi.
Kepala Bangsal : “Baiklah saya mengerti, kalian kan punya kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Disini kita kan kerja tim, jadi harus saling melengkapi dan
bekerja sama. Kita boleh bersaing secara sehat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien tetapi jangan saling menjatuhkan, apalagi di depan
pasien. Kita harus menjaga citra perawat yang profesional dalam bekerja.
Ayolah, jadikan ini sebagai pembelajaran untuk kita semua.
Perawat A : Baik pak, disini saya minta maaf. Kedepannya, saya akan berusaha untuk lebih
baik lagi dalam bekerja.
Perawat B : Iya pak, kami menyadari kami salah, kami mohon maaf. Saya juga minta maaf ke
perawat A, tolong maafkan saya ya mba, saya harap kejadian ini tidak terulang
kembali.
Setelah kejadian itu akhirnya perawat A dan perawat B saling membantu, terkadang
mereka berselisih pendapat namun tidak di depan pasien, mereka juga akan langsung
mendiskusikannya agar tidak terjadi hal-hal seperti sebelumnya. Mereka pun bersaing demi
kesehatan pasien.