managemen jalan napas
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Managemen Jalan Napas
1/4
MANAGEMEN JALAN NAPAS
1. Beberapa indikasi untuk intubasi endotrakeaIndikasi intubasi endotrakea dalam ruangan operasi terdiri atas:
a. Membutuhkan ventilasi tekanan positif b. Mencegah traktus respiratori dari aspirasi isi lambungc. Beberapa prosedur operasi kepala dan leher yang ahli anastesi tidak dapat
membantu dengan jalan napas secara manuald. Anastesi general pada posisi yang bukan supine yang tidak memungkinkan
untuk bantuan jalan napase. Paralisis neuromuskular f. Prosedur operasi thorax abdomen atau craniumg. Prosedur terapi peningkatan tekanan intrakranialh. Mencegah paru yang sehat dari penyebaran penyakit paru kronik !seperti:
hemoptisis empyema abses pulmonar"Indikasi intubasi endotrakea yang non#operatif terdiri atas:
a. Penurunan kesadaran yang tidak mampu memproteksi jalan napas b. Membersihkan tracheobronchial c. Penyakit paru yang berat dan kerusakan multisistem yang berhubungan
dengan kegagalan pernapasan !seperti: sepsis berat obstruksi jalan napas
hipoksemia dan hiperkarbia oleh berbagai macam penyebab"Indikasi obyektif intubasi endotrakea terdiri atas:
a. $rekuensi pernapasan % &' x(menit b. )apasitas vital * +' ml(kg pada orang de,asa dan +- ml(kg pada anak#anak c. )etidakmampuan kekuatan secara umum respiratori negatif adalah -
mm/gd. 0ekanan partial oksigen !Pa1 " * 2- mm/g dalam oksigen 3-4e. 5radien alveolar#arteri % &'- mm/g dalam oksigen +--4f. 0ekanan partial karbondioksida !Pa61 " % '' mm/g !kecuali pada penyakit
kronik" dan jarak kematian !7d(7t" % - 8
2. Bagaimana menilai jalan napasMenilai jalan napas pasien berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan radiologi test fungsi paru dan pemeriksaan secara langsung
menggunakan kaca optik. Pasien seharusnya ditanya tentang kejadian yang
berhubungan dengan peristi,a sebelumnya untuk keperluan managemen jalan
napas. 6ontohnya apakah mereka pernah mendapatkan informasi dari ahli
anastesi bah,a mereka mempunyai ri,ayat sulit dalam managemen jalan
napas !seperti: sulit untuk ventilasi sulit untuk intubasi"9 Apakah mereka
-
7/26/2019 Managemen Jalan Napas
2/4
pernah di trakheostomi atau operasi pada daerah ,ajah dan kepala9 Apakah
mereka pernah terkena luka bakar pada daaerah yang signifikan9 Apakah
mereka pernah mengalami obstruksi sleep apnue atau disfungsi sendi
temporomandibular9 ayangnya pasien dan keluarga sering berlebihan dalam
memberikan keterangan tentang berbagai kesulitan dalam managemen jalan
napas pada pemberi pelayanan kesehatan karena sangat sulit jika di tampakkan
pada kehidupan sehari#hari.Pemeriksaan fisik adalah satu#satunya metode yang dapat dipercaya untuk
mendeteksi dan mengantipasi kesulitan dalam managemen jalan napas.
Pertama nilai pasien secara keseluruhan. Apakah pasien mampu duduk dan
berbicara tanpa sesak9 Apakah pasien pucat atau sianosis9 Apakah pasien
sedang diterapi oksigen dalam ,aktu yang lama9 Apakah pasien terdapat tanda
obes atau berbakat menjadi obes terutama daerah dada dan leher9 Periksa
kembali tanda#tanda vital terutama nilai saturasi oksigen ! p1 ".$okus pemeriksaan jalan napas sebagai berikut. Periksa mulut dan rongga
mulut buka mulut seluas mungkin !optimal adalah tiga jari" kesehatan gigi
!gigi goyang tercabut atau gigi yang berlubang harus dicatat" dan aksesoris
pada gigi. ;kuran lidah juga harus diperhatikan !lidah yang besar jarang
membuat gangguan pada managemen jalan napas hanya menjadi lebih sulit"
arcus dan palatum !arcus palatum yang tinggi menyebabkan kesulitan dalam
melihat laring".Penampakan pada faring posterior mungkin prediksi kesulitan dalam
melakukan laringoskopi dan melihat laring. )lasifikasi mallampati terbagi
menjadi kelas +#I7 berdasarkan struktur yang terlihat !diagram struktur yang
terlihat dapat dilihat pada capter +' evaluasi preoperatif". ebagian struktur
terlihat !kelas III dan I7" berhubungan dengan kesulitan melihat laring. Pada
pasien yang duduk tegak membuka mulut secara maksimal dan lidah
dijulurkan dapat terlihat struktur sebagai berikut:# )elas +: dinding faring seluruh palatum dan tampak uvula# )elas II: dinding faring dan tampak palatum durum tampak obstruksi uvula
oleh lidah# )elas III: tampak palatum durum tetapi dinding faring dan uvula tidak
terlihat
-
7/26/2019 Managemen Jalan Napas
3/4
# )elas I7: hanya palatum molle yang terlihat dengan palatum durum
dinding faring dan uvula tidak terlihat.etelah dilakukan pemeriksaan pada rongga mulut secara lengkap
perhatikan ukuran dari mandibula dan kualitas fungsi sendi
temporomandibular. )orpus mandibula pendek !tiga jari" dari prosesus
mentalis ke kartilago thyroid yang menonjol !jarak tiroid dan mentalis"
sehingga sulit melihat laring. Pasien dengan disfungsi sendi
temporomandibular bisa membuka mulut tetapi asimetris dan terbatas.
Manipulasi rahang dalam persiapan laringoskopi dapat menimbulkan gejala
postoperatif. Anehnya beberapa pasien dengan disfungsi sendi
temporomandibular sulit membuka mulut setelah anastesi general dan paralisis
neuromuskular setelah mereka bangun dan terjadi secaara bersamaan.0erakhir inspeksi anatomi leher. 0erutama pada operasi trakeostomi atau
luka bakar yang signifikan. Apakah pasien mempunyai benjolan yang abnormal
!seperti: hematoma abses atau selulitis limfadenopati goiter tumor soft
tissue swelling " atau deviasi trakea9
-
7/26/2019 Managemen Jalan Napas
4/4
pada intrathorax atau ekstrathorax" test fungsi paru tanda#tanda klinik
berpotensial untuk menutupnya jalan napas dapat diberikan obat paralitik.
Perbedaan anatomi jalan napas pada orang de,asa dan anak#anak akan
didiskusikan pada capter anastesi pada pediatrik.&. =iskusi anatomi laring
4.