mamoh ranub kesembuhan mulia - … ranub.pdf · lembaga penerbitan balitbangkes ... dengan cara apa...

209

Upload: vothuan

Post on 21-Aug-2018

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok
Page 2: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

i

Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia

Mufida Afreni Titan Amaliani

R i z a l d i Sugeng Rahanto

Page 3: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

ii

Mamoh Ranub, Kesembuhan Mulia ©2014 Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan

dan Pemberdayaan Masyarakat

Penulis Mufida Afreni Titan Amaliani

Rizaldi Sugeng Rahanto

Editor

Tri Juni Angkasawati

Desain Cover Agung Dwi Laksono

Cetakan 1, November 2014

Buku ini diterbitkan atas kerjasama

PUSAT HUMANIORA, KEBIJAKAN KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Badan Penelitan dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Jl. Indrapura 17 Surabaya Telp. 031-3528748, Fax. 031-3528749

dan

LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES (Anggota IKAPI) Jl. Percetakan Negara 20 Jakarta

Telepon: 021-4261088; Fax: 021-4243933 e mail: [email protected]

ISBN 978-602-1099-02-5

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis

dari penerbit.

Page 4: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

iii

Buku seri ini merupakan satu dari dua puluh buku hasil kegiatan Riset Etnografi Kesehatan Tahun 2014 di 20 etnik. Pelaksanaan riset dilakukan oleh tim sesuai Surat Keputusan Kepala Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Nomor HK.02.04/1/45/2014, tanggal 3 Januari 2014, dengan susunan tim sebagai berikut:

Pembina : Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Penanggung Jawab : Kepala Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Wakil Penanggung Jawab : Dr. dr. Lestari H., MMed (PH)

Ketua Pelaksana : dr. Tri Juni Angkasawati, MSc

Ketua Tim Teknis : dra. Suharmiati, M.Si

Anggota Tim Teknis : drs. Setia Pranata, M.Si Agung Dwi Laksono, SKM., M.Kes drg. Made Asri Budisuari, M.Kes Sugeng Rahanto, MPH., MPHM dra.Rachmalina S.,MSc. PH drs. Kasno Dihardjo Aan Kurniawan, S.Ant Yunita Fitrianti, S.Ant Syarifah Nuraini, S.Sos Sri Handayani, S.Sos

Page 5: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

iv

Koordinator wilayah :

1. dra. Rachmalina Soerachman, MSc. PH : Kab. Boven Digoel dan Kab. Asmat

2. dr. Tri Juni Angkasawati, MSc : Kab. Kaimana dan Kab. Teluk Wondama

3. Sugeng Rahanto, MPH., MPHM : Kab. Aceh Barat, Kab. Kep. Mentawai

4. drs. Kasno Dihardjo : Kab. Lebak, Kab. Musi Banyuasin 5. Gurendro Putro : Kab. Kapuas, Kab. Landak 6. Dr. dr. Lestari Handayani, MMed (PH) : Kab. Kolaka Utara,

Kab. Boalemo 7. Dr. drg. Niniek Lely Pratiwi, M.Kes : Kab. Jeneponto, Kab.

Mamuju Utara 8. drg. Made Asri Budisuari, M.Kes : Kab. Sarolangun, Kab.

Indragiri Hilir 9. dr. Betty Roosihermiatie, MSPH., Ph.D : Kab. Sumba Timur.

Kab. Rote Ndao 10. dra. Suharmiati, M.Si : Kab. Buru, Kab. Cirebon

Page 6: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

v

KATA PENGANTAR

Mengapa Riset Etnografi Kesehatan 2014 perlu dilakukan ? Penyelesaian masalah dan situasi status kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini masih dilandasi dengan pendekatan logika dan rasional, sehingga masalah kesehatan menjadi semakin komplek. Disaat pendekatan rasional yang sudah mentok dalam menangani masalah kesehatan, maka dirasa perlu dan penting untuk mengangkat kearifan lokal menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat. Untuk itulah maka dilakukan Riset Etnografi sebagai salah satu alternatif mengungkap berbagai fakta kehidupan sosial masyarakat terkait kesehatan.

Dengan mempertemukan pandangan rasional dan indigenous knowledge (kaum humanis) diharapkan akan menimbulkan kreatifitas dan inovasi untuk mengembangkan cara-cara pemecahan masalah kesehatan masyarakat. Simbiose ini juga dapat menimbulkan rasa memiliki (sense of belonging) dan rasa kebersamaan (sense of togetherness) dalam menyelesaikan masalah untuk meningkatkan status kesehatan di Indonesia.

Tulisan dalam buku seri ini merupakan bagian dari 20 buku seri hasil Riset Etnografi Kesehatan 2014 yang dilaksanakan di berbagai provinsi di Indonesia. Buku seri ini sangat penting guna menyingkap kembali dan menggali nilai-nilai yang sudah tertimbun agar dapat diuji dan dimanfaatkan bagi peningkatan upaya pelayanan kesehatan dengan memperhatikan kearifan lokal.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh informan, partisipan dan penulis yang berkontribusi dalam penyelesaian buku seri ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan-Kementerian Kesehatan

Page 7: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

vi

RI yang telah memberikan kesempatan pada Pusat Humaniora untuk melaksanakan Riset Etnografi Kesehatan 2014, sehingga dapat tersusun beberapa buku seri dari hasil riset ini.

Surabaya, Nopember 2014

Kepala Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Badan Litbang Kementerian Kesehatan RI.

drg. Agus Suprapto, M.Kes

Page 8: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

vii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Tujuan Penelitian 1.3. Metode dan Cara Pengumpulan Data

BAB 2 DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

2.1. Sejarah Gampong 2.2. Kondisi Alam Geografis Gampong 2.3. Kependudukan 2.4. Pola Perkampungan dan Bentuk Rumah 2.5. Religi 2.5.1. Memberikan Pendidikan Islami 2.5.2. Dalael Khairah dalam Budaya 2.5.3. Wirid Yasin dan Tahlilan 2.6. Nazar dan Rajah 2.7. Masjid Baitul Muqarammah 2.8. Kepercayaan Lokal 2.9. Pengetahuan terhadap Penyembuhan Penyakit 2.10. Tokoh Penyembuh 2.11. Organisasi Sosial dan Kemasyarakatan 2.12. Peran Tuha Peut 2.13. Bagan Organsasi Pemerintahan Gampong Baro Paya 2.14. Kegiatan Kepemudaan

v vii

x xi

1

1 4 5

13

13 18 26 30 33 34 35 36 37 41 43 44 46 48 49 50 51

Page 9: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

viii

2.15. Sistem Kekerabatan Masyarakat Baro Paya 2.16. Perkawinan dan Hubungan Muda-Mudi 2.17. Mayam Simbol Penghargaan 2.18. Sistem Pengetahuan 2.19. Pengetahuan Obat Tradisional 2.20. Pengetahuan Masyarakat Mengenai Ranub 2.21. Sistem Bahasa 2.22. Sistem Kesenian 2.23. Sistem Mata Pencaharian 2.24. Sistem Teknologi dan Peralatan

BAB 3 POTRET KESEHATAN GAMPONG BARO PAYA

3.1. Ma’Blien dalam Sebuah Tradisi 3.2. Bidan Desa; Antara Ada dan Tiada 3.3. Tradisi 44 Hari Penghambat Pemberian Imunisasi 3.4. Apa manfaat Imunisasi, Jika Bayi harus Menjadi Sakit? 3.5. Posyandu 3.6. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

3.6.1. Air Sumur Bor yang Tidak Dimasak lagi 3.6.2. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

3.6.3. Mandi Cuci Kakus (MCK) dengan Air Sungai (Alue)

3.6.4. Membiasakan Anak Mandi dan Buang Air di Alue

3.7. Budaya Sehat Mengkonsumsi Ranub

3.8. Penyakit Menular

3.8.1. Tuberculosis

3.8.2. Malaria

3.8.3. Penyakit Kulit/ Gatal-Gatal 3.9. Penyakit Tidak Menular

BAB 4 KEMILAU MULIA PEREMPUAN ACEH

4.1. Kemilau Mulia Perempuan Aceh

4.2. Persembahan Ranub Linto Baro dan Dara Baro

53 55 58 59 64 64 65 68 71 73

77

79 80 82 83 84 86 86 88 89 89 93 94 95 95 96 97

99

99 102

Page 10: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

ix

4.3. Menanti Kehamilan

4.4. Sembilan Bulan dalam Penantian

4.5. Empat Puluh Empat (44) Hari Menjadi Haram

4.6. Ie Mik dan Pisang Wak

4.7. Bayi (Sembo Pruet Aneuk Manyak)

4.8. Anak-anak Baro Paya

Bab 5 RANUB DAN PELAYANAN KESEHATAN

5.1. Mamoh Ranub

5.2. Rumah sakit, Pustu, atau Posyandu Plus

5.3. Mak Blien di Masyarakat Aceh

BAB 6 POTENSI DAN KENDALA

6.1. Pantangan Makanan

6.2. Bayi 6.3. Mak Blien

6.4. Ranub

BAB 7 KESIMPULAN

INDEKS DAFTAR PUSTAKA

109 111 120 136 140 148

155

155 165 167

175

175 178 180 181

185

189 192

Page 11: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Pemanfaatan Lahan di Gampong Baro Paya 2013 Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Gampong Baro Paya Menurut

Jurong/Dusun tahun 2013 Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Gampong Baro Paya Menurut

Golongan Usia tahun 2013

25 27

28

Page 12: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta Gampong Baro Paya Gambar 2.2. Kondisi Jalan Utama Gampong Gambar 2.3. Kawasan Hutan dan Perbukitan Gampong Gambar 2.4. Jalan Menuju Perkebunan Mapoli Raya Gambar 2.5. Banjir di Gampong Baro Paya Gambar 2.6. Bentuk Rumah Panggung Baro Paya Gambar 2.7. Fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) di Rumah

Panggung Gambar 2.8. Nazar Memandikan Bayi di Makam Teuku

Umar Gambar 2.9. Mengambil Air Untuk Nazar Gambar 2.10. Masjid Baitul Muqaramah, Baro Paya Gambar 2.11. Struktur Adat Masyarakat Gampong Gambar 2.12. Struktur Organisasi Pemerintahan

Masyarakat Gampong Gambar 2.13. Pohon Kekerabatan Masyarakat Aceh Gambar 2.14. Pernikahan Pada Masyarakat Baro Paya Gambar 2.15. Pemberian wali nikah antara orang tua dan

Bapak Tengku Gambar 2.16. Ranub Meuh, yang berisi emas beberapa

mayam Gambar 2.17. Penyerahan emas beberapa mayam kepada

calon mempelai wanita, pada saat lamaran Gambar 2.18. Fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) umum milik

warga. Gambar 2.19. Wadah Penyimpanan Air Minum. Gambar 2.20. WC Umum di salah satu lokasi di Gampong

19 21 22 24 24 32 33

39

39 42 49 51

54 57 57

58

59

61

62 63

Page 13: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

xii

Baro Paya Gambar 2.21. Interaksi Sosial Masyarakat Gambar 2.22. Interaksi Sosial Anak-Anak Gampong

(Bermain Bersama) Gambar 2.23. Latihan Tari Anak (kiri), pertunjukkan pentas

tari (kanan) Gambar 2.24. Seni Merangkai Ranub Meuh (Mas) Gambar 2.25. Aktifitas membelah pinang Gambar 2.26. Alat kukur kelapa yang ada di setiap rumah. Gambar 3.1. Ma’Blin dan Ranub Gambar 3.2. Ramuan 44 Hari Gambar 3.3. Kegiatan Posyandu Gampong Gambar 3.4. Kegiatan Posyandu Gampong Gambar 3.5. Kader Melakukan Penimbangan Gambar 3.6. Wadah Penyimpanan Air Gambar 3.7. Ibu yang Mencuci di Sungai (Alue) Gambar 3.8. Anak- Anak Mandi si Sungai (Alue) Gambar 3.9. Wadah untuk Mencuci Gambar 3.40. Tempat Mandi di Pinggir Alue Gambar 3.41. Ranub Masak (kiri) dan Ranub Untuk Bayi

(kanan) Gambar 4.1. Ranub Meuh (Untuk Meminang) Gambar 4.2. Ranub untuk mengundang Gambar 4.3. Ranub Lampuan (kiri), Menyambut Lintobaro

(kanan) Gambar 4.4. Urut Naikkan Perut Gambar 4.5. Kulit Kerbau yang telah di bakar Gambar 4.6. Batee yang digunakan untuk mengompress ibu

Madeung Gambar 4.7. Daun Daunan untuk Lampok Gambar 4.8. Kapur yang disiapkan oleh Mak Blien Gambar 4.9. Proses Urot Pasca Persalinan

66 67

70

71 72 74 79 80 85 85 86 87 91 91 92 92 94

106 106 108

118 123 131

133 133 135

Page 14: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

xiii

Gambar 4.10. Menggiling pisang untuk bayi (kiri), memberi makan pisang pada bayi (kanan)

Gambar 4.11. Memberikan Air Kunyahan Sirih Gambar 4.12. Penimbangan balita di posyandu (kiri), Balita

mengkonsumsi PMT dari Posyandu (kanan) Gambar 4.13. Perlengkapan acara Peucicap Gambar 4.14. Pemecahan Kelapa di acara Turun Mandi Gambar 4.15. Kebiasaan Anak yang Tidak Memakai Baju Gambar 4.16. Bayi yang Tidak Menggunakan Baju Gambar 4.17. Anak Baro Paya memakai jimat Gambar 5.1. Ranub untuk tahlilan Gambar 5.2. Memotong Ranub untuk Seumapah Gambar 5.3. Merajah Ranub untuk Seumapa Gambar 5.4. Pak Teungku Mengunyah ranub yang sudah

dirajah Gambar 5.5. Pak Teungku Mengoleskan kunyahan ranub ke

orang sakit Gambar 5.6. Mengoleskan air kunyahan ranub di perut bayi Gambar 5.7. Memakan Ranub sebagai selingan sehabis

makan Gambar 5.8. Perlengkapan Mak Blien untuk menolong ibu

bersalin

137

143 144

146 147 151 152 153 156 158 158 162

163

164 164

169

Page 15: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

xiv

Page 16: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah salah satu indikator IPKM yang memperlihatkan keberhasilan dari program prioritas Kementerian Kesehatan. Upaya Penurunan angka kematian ibu dan anak terus digencarkan baik dalam penelitian maupun pelaksanaan program lapangan dari pusat sampai ke daerah-daerah di Indonesia. Namun sering kali pelaksanaan program-program tersebut tidak berjalan maksimal karena berseberangan (bahkan tidak jarang berbenturan) dengan pengetahuan lokal dan budayayang hidup dalam masyarakat.

Konstruksi pengetahuan lokal yang hidup (tercipta dan diwariskan) dalam masyarakat dapat digambarkan dari ide/gagasan, aktifitasperilaku dan pengunaan benda dan alat-alat yang secara keseluruhan hadir dan hidup di tengah-tengah masyarakat1. Dalam konteks kesehatan ibu dan anak, wujud kebudayaan tersebut hadir pada masa kehamilan hingga paska persalinan kelak. Peran serta tokoh masyarakat dalam menjalankan apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan (pantangan-pantangan) sesuai dengan pengetahuan ataupun aturan-aturan lokal, selalu menjadi hal yang krusial dalam menyelasaikan masalah kesehatan ibu dan anak yang ada di daerah-daerah tertentu.Selain peran tokoh-tokoh masyarakat 1 Tiga Wujud Kebudayaan (Koentjaraningrat, 2002:186-187)

Page 17: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

2

dengan pengetahuan lokal yang mereka miliki, permasalahan kesehatan ibu dan anak juga berkaitan erat dengan ketersediaan dan pemeliharaan fasilitas kesehatan, petugas pelaksana kesehatan dari pemerintah yang ada di daerah, dan juga lingkungan fisik tempat tinggal.

Perpaduan antara peran aktor kesehatan (dari pihak masyarakat dan tenaga kesehatan pemerintah) terkait masalah kesehatan ibu dan anak, masalahketersediaan fasilitas kesehatan dan juga lingkungan fisik tersebut pada akhirnya memberikan pilihan-pilihan sendiri bagi masyarakatuntuk menghadapi permasalahan kesehatan ibu dan anak. Misalnya muncul pilihan untuk menggunakan dukun kampung dalam proses persalinan, pelaksanaan ritual paska persalinan berlanjut pada perawatan bayi hingga bayi berada pada usia tertentu. Hadirnya pantangan tersebut membatasi ruang gerak ibu dan anak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan pada masa itu.

Kabupaten Aceh Barat merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Aceh. Kawasan pesisir yang indah serta kawasan pegunanan yang tak kalah menawan memberikan gambaran sendiri terhadap status kesehatan masyarakatnya. Data dari Profil Kesehatan KabupatenAceh Barat Tahun 2013, tercatat 21 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, kematian ibu 119 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan untuk angka terkait penderita tuberculosis sebanyak 82 kasus baru TB dengan BTA positif. Beberapa data tersebut memperlihatkan bahwa Aceh Barat masih memiliki beragam permasalahan kesehatan yang perlu digali.

Penggunaan dukun kampung sebagai tenaga penolong persalinan terus berlangsung. Berbagai alasan diungkapkan terkait pemilihan dukun kampung sebagai tenaga penolong persalinan tersebut. Wilayah kerja dukun kampung yang tidak

Page 18: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

3

terbatas mengakibatkan banyak para ibu melakukan pertolongan persalinan dengan bantuannya. Kedekatan emosional yang terbina antara dukun dan keluarga menjadi salah satu penentu untuk menggunakan dukun kampung sebagi tenaga penolong persalinan. Tak jarang dukun kampung menerapkan apa yang menjadi pantangan dan anjuran untuk dilakukan oleh ibu, anak dan keluarga selama masa kehamilan, persalinan hingga perawatan paska persalinan untuk ibu dan bayi.

Anjuran dan perawatan paska persalinan menghadirkan pantangan yang datang dari ranah pengetahuan lokal yang tentunyatidak bisa diabaikan begitu saja. Pengetahuanlokal yang bersumber dari dukun dan keluarga ibu bersalin hidup dan turut mengambil peran di tengah-tengah permasalahan KIA. Tidak dapat diabaikan jika pengetahuan lokal yang merupakan wujud dari kebudayaan lokal tersebut masih sangat kuat dan melekat dalam aktifitas masyarakat. Begitu juga dengan masalah kesehatan, dalam konteks KIA hal ini menjadi sangat penting untuk dikaji lebih jauh lagi.

Filosofis daun sirih (oen ranub) yang memiliki posisi mulia di tengah masyarakat menyebabkan penggunaan sirih sebagai penyembuh beberapa penyakit terus berlangsung. Sirih digunakan hampir disemua sisi kehidupan masyarakat, misalnya dalam hal meminang gadis, sirih digunakan sebagai lambang penghormatan kepada si gadis dan keluarganya. Sirih pengantin dirangkai dengan begitu indahnya dengan beragam bentuk, dan dengan bentuk tersebut tersirat makna dan harapan kepada mempelai. Sirih yang digunakan untuk mengundang dan sirih yang digunakan sebagai makanan sehari-hari di sela-sela aktifitas keseharian masyarakat.

Kajian dalam penelitian inimembahas budaya terkait kesehatan ibu dan anak pada masyarakat Aceh di Kecamatan Panton Reu,Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Dimana

Page 19: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

4

penggunaan sirih (ranub) yang dikunyah atau dalam bahasa Aceh disebut “Mamohranub” menjadi medium penyembuhan bagi penyakit dan juga masalah KIA yang menjadi fokus dari penelitian ini.

Berdasarkan latar belakang ini maka penelitian Riset Etnografi Kesehatan menggali bagaimana peran mamoh ranub tersebut dalam memberikan penyembuhan kepada ibu dan anak serta beberapa penyakit lainnya. Kedudukan ranub yang sangat mulia, menjadikan penggunaannya terus menerus berlangsung. Bahkan bukan hanya digunakan oleh rakyat biasa tetapi juga para tokoh-tokoh masyarakat dan juga tokoh pengobat yang ada di lokasi penelitian ini.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian Riset Etnografi Kesehatan Tahun 2014 bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara holistik terkait permasalahan ibu dan anak yang meliputi tujuh unsur kebudayaan yang terdiri dari sistem religi, mata pencaharian, bahasa, pengetahuan, alat dan teknologi, organisasi sosial dan kemasyarakatan, dan kesenian pada Suku Aceh Kabupaten Aceh Barat. Gambaran secara holistik ini memaparkan kondisi geografi dan sosial budaya yang memiliki hubungan yang erat dengan permasalahan kesehatan ibu dan anak.

Hadirnya tokoh-tokoh masyarakat yang lebih dikenal dengan sebutan ‘dukun’ sebagai tenaga kesehatan lokal dengan paradigma-paradigma ‘tradisional’ dalam penanganan kesehatan yang mereka miliki 2 ,tentunya berpengaruh terhadap permasalahan kesehatan ibu dan anak yang ada di kabupaten

2Seperti hadirnya dukun kampung (dukun gampong) yang disebut ‘Mablien’

dalam bahasa lokal.

Page 20: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

5

yang menduduki peringkat IPKM 404 (empat ratus empat)dari 494 (empat ratus sembilan puluh empat) Kabupaten/Kota ini.

Penanganan berbagai masalah kesehatan oleh dukun tersebut menggunakan cara-cara tradisional menggunakan jampi-jampi hingga media yang dipercaya membawa kebaikan dan kemuliaan seperti sirih yang dikunyah (mamoh). Berangkat dari medium sirih inilah fokus penelitian ini berawal, untuk melihat gambaran yang lebih luas dan kompleks dari proses penanganan kesehatan ibu dan anak pada masyarakat lokal.

1.3. Metode

Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Panton Reu,

Kabupaten Aceh Barat. Pemilihan kecamatan dilakukan berdasarkan data profil kesehatan kabupaten terkait data persalinan dengan bantuan tenaga non-kesehatan. Selain itu wilayah kerja kecamatan yang meliputi 19 (sembilan belas) gampong, dimana Baro Paya memiliki medan yang sulit, dengan wilayah luas yang terbentang di atas perbukitan dan area perkebunan kelapa sawit.

Dengan kondisi geografis yang tidak mudah tersebut, mempengaruhi dan membentuk pola pertolongan persalinan dengan menggunakan tenaga dukungampong (ma’blien). Tingginya permintaan persalinan dengan dukun gampong (mablien)3 yang melayani masyarakat di Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat 4 menjadi salah satu alasan pemilihan lokasi penelitian ini. Selain itu penggunaan sirih sebagai media

3 Di beberapa kasus, pelayanan kesehatan tidak hanya khusus pada persalinan

saja, namun pelayanan-pelayanan lain seperti pijat (kusuk) dan penyembuhan penyakit-penyakit umum juga dilakukan oleh dukungampong.

4 Sumber : Data Profil Dinas Kesehatan2013

Page 21: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

6

penyembuh baik untuk masalah kesehatan umum ataupun KIA juga menjadi alasan untuk memilih Gampong Baro Paya5 sebagai lokasi penelitian.Sirih digunakan dalam berbagai aktifitas dan tidak terkecuali dalam penanganan kesehatan ibu dan anak.

Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan

paradigma kualitatif yang mengharuskan peneliti untuk memasuki dunia informan dan melakukan interaksi yang terus menerus, dan mencari sudut pandang dan arti informan (Creswell, 2002:151). Dengan format penelitian deskriptif yang menggunakan bentuk studi kasus, yang memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai fenomena (Bungin, 2007:68).

Dalam penelitian ini unit analisis individu dan kelompok digunakan untuk melihat bagaimana interaksi-interaksi terjadi dalam proses konstruksi dan transfer pengetahuan. Sehingga proses tersebut tidak hanya dapat menggambarkan fokus masalah yang dikaji namun juga dapat menjelaskan gambaran yang menyeluruh (holistik) 6 dari kebudayaan yang hidup di masyarakat terkait dengan masalah KIA.

Instrumen dan Cara Pengumpulan Data Dengan menggunakan interview guide, peneliti sebagai

bagian dari instrumen penelitian memiliki arah dan batasan ketika data dikumpulkan dengan metode wawancara.

5 Terdapat 19 (sembilan belas) gampong wilayah kerja puskesmas Meutulang,

Kecamatan Panton Reu, Aceh Barat. 6Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai sebuah proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia, bedasarkan pada penciptaan gambaran holistik lengkap yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar alamiah (Creswell, 2002:1).

Page 22: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

7

Cara pengumpulan data lainnya menggunakan metode Observasi7 Partisipasi, dimana peneliti tidak hanya mengamati namun juga ikut terlibat dalam kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh informan, seperti menghadiri pertemuan ataupun upacara-upacara adat yang berlangsung, kegiatan formal, hiburan gampong, dan juga aktifitas sosial sehari-hari. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan selam 60 (enampuluh) hari terhitung dari bulan Mei-Juli 2014.

Wawancara Mendalam Pertanyaan-pertanyaan awal menjadi kunci dalam

membina dan menggali informasi penting yang dibutuhkan untuk memahami kondisi objektif penelitian ini. Selain itu metode wawancara mendalam lebih mendekatkan diri secara emosional dengan informan, selain itu data-data otentik dari sudut pandang emic (emic view) juga dapat dimulai dengan wawancara.

Kedekatan yang erat terbina tetap tidak boleh menjadikan hasil wawancara pada penelitian ini mengurangi subjektifitas penelitian ini. Kedekatan yan terbina tetap harus dijaga hingga keberlangusungan wawancara mendalam dengan berbagai informan terlaksana dengan baik.

Wawancara mendalam dilakukan setelah terciptanya raporbaik yang dibangun oleh peneliti. Pembinaan rapor baik dilakukan pada awal-awal peneliti turun ke lapangan. Setelah adanya kepercayaan dan rasa aman barulah upaya membuat janji untuk wawancara mendalam dilakukan.

Tidak ada waktu khusus yang ditentukan saat hendak melakukan wawancara. 8 Keberlangsungan wawancara

7 Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan. (Bungin, 2007:115) 8Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat bekerja sebagai buruh lepas ataupun karyawan di dua perusahaan perkebunan yang ada di sekitar

Page 23: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

8

menggunakan metode bola salju (snow ball), dari satu informan ke informan berikutnya, hingga sampai kepada informan kunci yang mengetahui informasi lengkap akan kasus yang sedang diteliti, terkadang informan kunci adalah subjek/individu-individu yang menjadi bagian dari kasus itu sendiri seperti dukungampong dan pasiennya.

Informan Informan secara keseluruhan merupakan masyarakat

Panton Reu khususnya di Gampong Baro Paya. Secara lebih khusus lagi informan yang ada dalam penelitian ini adalah iu dan anak-anak remaja, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu paska persalinan dan juga tokoh-tokoh pengobat tradisional serta tokoh adat(tuha peutt). Untuk melihat dari beragam sudut pandang, maka informan yang ada dalam penelitian ini juga melibatkan tenaga kesehatan terkait. Keberadaan tenaga kesehatan terkait banyak memberikan gambaran tersendiri dari topik yang diangkat dalam penelitian.

Jenis informan juga tidak bisa disamakan, ada yang menjadi informan pangkal dan juga informan kunci. Informan pangkal banyak membantu peneliti dalam hal penggalian data awal sampai mendapatkan informan kunci nantinya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pemilihan informan dilakukan secara bergulir seperti metode bola salju (snow ball). Dalam proses penelitian dengan wawancara mendalam peneliti akan menanyakan kemana lagi atau siapa lagi tokoh yang dapat memberikan informasi terkait data yang dibutuhkan oleh peneliti. Sehingga pada penelitian ini siapa yang akan menjadi informan kunci akan terjaring dengan sendirinya.

gampong. Sehingga banyak janji bertemu dengan informan dilakukan pada malam hari di rumah informan ataupun di pelataran mesjid seusai shalat magrib.

Page 24: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

9

Proses penelitian yang berlangsung di Gampong Baro Paya diawali dengan mendatangi aparatur gampong dan juga adat. Selain untuk memperkenalkan diri secara langsung, hal ini juga menjamin keselamatan peneliti selama berada di lapangan. Karena biasanya untuk hal-hal terkait seperti ini, peneliti tidak bisa hanya mengandalkan surat ijin penelitian yang telah dikeluarkan oleh instansi terkait. Aparatur gampong memiliki peran yang intens di masyarakat, seperti keucik (kepala gampong) misalnya, apa yang menjadi istruksi dan arahan dari kepala gampong ini selalu menjadi pedoman dan arahan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Selain keucik , tengku serta tuha peut juga menjadi panutan dalam kehidupan di masyarakatnya.

Kehadiran tokoh yang menjadi aparatur gampong ini sangat mendukung kelancaran penelitian, selain dapat memperoleh informasi awal dalam mengumpulkan data, para tokoh masyarakat tersebut juga memberikan informasi terkait informan yang akan ditemui di lapangan kelak.

Begitu hal nya dengan para pemuda dan pemudi gampong. Kedekatan yang dibina dengan pemuda dan pemudi gampong sangat berati dalam penelitian ini. Pemuda dan pemudi gampong banyak memberikan masukan terkait sarana transposrti serta aturan adat secara singkat kepada tim peneliti, sehingga meminimalisir kesalahan dalam memulai wawancara dengan berbagai informan di lapangan.

Peran aktif dari seluruh informan dalam penelitian ini banyak mendukung perolehan data yang didapatkan peneliti. Bahkan tak jarang informan sambil lalu juga ikut menguatkan informasi-informasi yang berasal dari informan kunci selama di lapangan.

Page 25: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

10

Data Sekunder Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini

adalah profil kesehatan kabupaten, data kesehatan ibu dan anak yang bersumber dari Dinas Kesehatan terkait, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dibutukhan untuk menjelaskan demografi wilayah penelitian. Selain itu penelusuran literatur terkait buku, artikel dan juga jurnal yang menjelaskan terkait kebudayaan dan kesehatan ibu dan anak di kabupaten Aceh Barat tak luput dari perhatian peneliti. Sehingga trianggulasi data yang dilakukan bisa lebih baik.

Penelusuran data sekunder berupa buku dan juga literatur sejarah banyak dilakukan di perpustakaan daerah kabupaten. Penelusuran data yang bersumber dari asrip gampong juga dilakukan. Buku profil gampong dan qanun (peraturan daerah) sangat membantu peneliti untuk dapat melihat kondisi gampong. Keberadaan data-data tersebut sebagai sebuah kesatuan yang utuh tak kala proses penelitian untuk mencari data primer dilakukan di lapangan.

Data sekunder juga membantu peneliti dalam menganalisis dan juga dalam proses trianggulasi data penelitian yang telah dikumpulkan di lapangan. Trianggulasi dengan menggunakan buku dan juga data dari profil kesehatan dan BPS memberikan masukan yang sangat berati, terutama terkait sejarah gampong yang sudah terjadi sejak lama. Selain penjelasan tokoh masyarakat yang merupakan informan kunci dalam penelitian ini, data yang bersumber dari profil gampong juga sangat mendukung informasi yang dibutuhkan.

Data Visual Data visual yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa

foto dan video. Foto dan video membantu peneliti untuk mendokumentasikan informasi yang terkadang tidak akan terulang lagi, misalnya pada ritual adat dan juga aktifitas spontan

Page 26: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

11

yang dilakukan oleh informan. Pada proses pengumpulan data visual tentunya peneliti akan meminta ijin ataupun kesediaan informan untuk pendokumentasian tersebut. Tak jarang terjadi penolakan yang dikarenakan ketidaknyaman informan.

Untuk hal-hal seperti ini biasanya dilakukan upaya pendekatan lebih untuk dapat menjelakan maksud dari pendokumentasian tersebut. Terkadang informan menjadi canggung berhadapan dengan kamera ketika dilakukan wawancara, bahkan untuk alat rekam suara pun terkadang harus diselipkan agar tidak membuyarkan konsentrasi informan dalam memberikan informasi. Penolakan terang-terangan juga tak jarang terjadi, biasanya informan meminta peneliti untuk mengatur letak kamera agar mereka tidak merasa masuk “tv” pada saat proses wawancara berlangsung.

Berdasarkan pengalaman lapangan, informan yang telah mendapatkan penjelasan menyeluruh terkait pendokumentasian data visual, memberikan ijin kepada peneliti. Data visual yang didapatkan oleh peneliti akan dikelompokkan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan triangulasi data.

Analisis Data Analisa data penelitian ini merupakan bagian untuk

menemukan, ataupun mengelompokkan data dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisa data data bukanlah bagian yang sederhana, karena peneliti harus menyusun data yang tadinya dalam bentuk catatan lapanagan (field note). Catatan lapangan yang didapatkan setiap harinya selama proses pengumpulan data tak jarang juga menimbulkan pertanyaan, maka dari itu peneliti mendiskusikan kembali bersama dengan tim, apa-apa yang masih memerlukan penggalian lebih lanjut. Setelah proses ini biasanya terlihat bagian informasi yang masih dangkal dan perlu adanya tindak lanjut penggalian informasi.

Page 27: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

12

Proses pengumpulan data dan penganalisisan data penelitian, berpedoman pada langkah-langkah analisis data penelitian kualitatif yang dikemukakan oleh Hopkins dalam buku seri etnografi kesehatan (2012), yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisa data dilakukan untuk memudahkan peneliti sebelum dilakukannya trianggulasi data hasil penelitian.

Beberapa proses tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menyajikan data secara sistematis dan terstruktur. Sehingga memudahkan peneliti untuk menarik kesimpulan. Penyajian data penelitian ini dilakukan secara naratif yaitu bersifat menceritakan. Bagian hasil wawancara juga akan dtampilkan untuk dapat memaknai fenomena yang terjadi dari sudut pandang informan.

Page 28: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

13

BAB 2 DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

2.1. Sejarah Gampong

Seperti yang telah digambarkan sekilas dalam lokasi penelitian, Baro Paya merupakan gampong yang terletak di Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat. Gampong Baro Paya ditempuh dengan jarak 44 km dari ibu kota kabupaten, dengan jarak tempuh yang tidak begitu jauh, Gampong Baro Paya masih hidup dalam kepatuhan adat yang senantiasa menguatkan masyarakatnya dalam aktifitas kehidupan sehari-hari.

Asal-usul sejarah berdirinya Gampong Baro Paya menurut pengakuan saksi sejarah, didirikan pada saat Indonesia masih dibawah penjajahan Belanda atau pada saat Sultan Iskandar Muda memimpin kerajaan Aceh. Awalnya Gampong Baro Paya merupakan Dusun dari Gampong Mugo, yang disebut Dusun Alue Gajah yang pada saat itu pemimpinnya adalah Teuku Merah sebagai ule balang sebutan dahulu kala.

Nama Baro Paya sendiri berasal dari bahasa Aceh, dimana Baro berarti baru dan Paya berarti rawa-rawa. Berdasarkan informasi dari aparat gampong, baro paya sudah terbentuk sejak tahun 1960 dan sebagaian besar wilayah nya adalah rawa-rawa. Tetapi secara administratif Baro Paya masih menjadi bagian dari Kecamatan Kaway XVI. Kondisi alam gampong yang berada di dataran tinggi, tetapi jika turun hujan selalu digenangi air. Keadaan yang seperti ini mengharuskan masyarakat membangun

Page 29: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

14

rumah dalam bentuk panggung ataupun di daerah perbukitan. Pemekaran wilayah kecamatan menjadikan Gampong Baro Paya masuk dalam wilayah Kecamatan Panton Reu. Baro Paya juga merupakan gampong yang paling akhir dan berbatasan dengan kecamatan lain.

Gampong Baro Paya terdiri dari tiga dusun, jarak antara satu dusun dan dusun lainnya juga cukup berjauhan, sehingga rumah penduduk yang ada di gampong ini berjauhan. Ketiga dusun tersebut adalah: Dusun Dusun Cot Meurebo (Ka.Dusun Abdur Rahman); Dusun Alue Gajah ( Ka.Dusun Syahwani); Dusun Lam Seupeung (Ka.Dusun Suryadi)

Ketiga dusun tersebut memiliki arti khusus sesuai dengan kekhasan yang aa di dusun tersebut, seperti Dusun Cot Meurebo, nama cot meurebo diberikan karena banyaknya pohon meurebo yang tumbuh di sekitar dusun. Alue Gajah berdasarkan berita rakyat gampong, dahulu di kawasan ini ada seekor gajah yang mati. Konon katanya banyak gajah yang mendatangi dan tinggal di kawasan ini. Begitu juga dengan dusun Cot Lamsepeng, nama ini diberikan karena banyaknya batang sepeng yang tumbuh di sekitar kawasan dusun ini.

Seperti halnya wilayah pedesaan Gampong Baro Paya memiliki keterikatan kuat dengan atas istiadat dan budaya yang terus dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakatnya. Suku Aceh, Jawa transmigran, dan juga para pendatang dari Subulusalam mendiami beberapa dusun yang ada di gampong ini mempengaruhi pola interaksi yang berlangsung dan berkembang di masyarakat. Secara keseluruhan aktifitas yang berlangsung menggunakan aturan dan adat istiadat masyarakat suku Aceh pada umumnya. Begitu juga dengan penggunaan bahasa, bahasa Aceh menjadi bahasa dominan yang digunakan dalam interaksi keseharian masyarakatnya.

Page 30: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

15

Keberadaan gampong berdasarkan sejarah juga diceritakan sebagai wilayah yang memilki kekuatan mistis, dimana pada masa dahulu di wilayah ini sering terjadi serangan penyakit gaib. Penyakit gaib tersebut menyerang para pendatang dan menyebabkan kematian. Banyak orang yang takut memasuki wilayah ini. Jalan utama yang pada masa itu juga hanya merupakan jalan setapak, semakin menjadikan wilayah ini sangat terisolir.

Masyarakat Baro Paya adalah masyarakat yang bersahaja, memakan sirih sudah menjadi keharusan yang diyakini. Asal muasal sirih berdasarkan informasi yang didapatkan berasal dari jaman nabi dan menurut masyarakat Baro Paya, sirih juga dikonsumis oleh nabi, maka baiklah bagi mereka (masyarakat) untuk tetap memakan sirih di segala aktifitas mereka. Menyirih dilakukan dengan campuran pinang, dan juga kapur. Tidak menggunakan tembakau, karena kebiasaan terdahulu, tembakau digunakan terpisah dengan daun lainnya yang dijadikan rokok. Kebersahajaan masyarakat pada masa itu terus terjadi hingg saat ini. Seperti penggunaan sirih yang tidak dapat ditinggalkan dalam bagian kehidupan masyarakat pada masa dahulu hingga saat ini.

Mata pencaharian utama masyarakat pada waktu itu hanya memanfaatkan hasil hutan, seperti menebang kayu dan mengambil rotan serta berburu hewan. Tidak banyak pilihan mata pencaharian. Sedangkan kaum ibu/perempuan hanya mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari. Karena kondisi yang seperti ini, banyak menyebabkan kaum lelaki untuk pergi ke wilayah lain mencari pekerjaan9.

9 Berdasarkan penjelasan informan yang menghabiskan masa remaja di gampong, kondisi gampong dahulu dan sekarang banyak mengalami perubahan yang sangat berarti, sejarah pembentukan gampong memang bukan merukan hal yang mudah, mulai dari sulitnya mata pencarian

Page 31: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

16

Perubahan Gampong Baro Paya mulai terjadi di awal tahun 1990-an. Pada waktu ini telah mulai dibuka area perkebunan kelapa sawit dengan mulai membuka lahan milik masyarakat. Sebagian besar masyarakat menjual lahan miliknya kepada para pengusaha perkebunan. Selain menjual ada juga yang menyewakan lahan miliknya kepada pengusaha perkebunan dengan sistem pembagian hasil. Tetapi lambat laun, hampir semua masyarakat gampong menjula lahan miliknya.

Area perkebunan terus menerus di diperluas hingga perkebunan tersebut melewati beberapa batas administatif gampong. Semakin banyak tenaga kerja yang terserap, baik yang berasal dari dalam gampong sendiri, sampai orang yang berada di luar gampong. Lambat laun perkebunan kepala sawit tersebut berubah menjadi PT, yang dikelola oleh beberapa orang.

Keberadaan PT tersebut banyak membawa perubahan itulah yang dirasakan oleh masyarakat. Mulai ada yang menjadi karyawan tetap perusahaan namun tak sedikit juga yang menjadi buruh harian lepas perusahaan. Kondisi ini menurut masyarakat sangat menguntungkan. Karena kaum ibu mulai dapat melakukan pekerjaan di luar rumah dan menambah penghasilan keluarga. Bahkan anak-anak yang telah selesai menyelesaikan masa sekolahnya juga ikut bekerja ke perusahaan perkebunan tersebut untuk mebantu keluarga dengan bekerja sebagai penjaga malam di area perkebunan.

Selain perusahaan perkebunan ada juga PT.Horas yang didirikan di kawasan gampong. Keberdaan PT.Horas merupakan PT yang bergerak di bahan-bahan bangunan dengan jumlah yang besar, seperti pasir, batu gunung, dan juga batu-batu sungai. PT.Horas juga banyak menyerap tenaga kerja yang berasal dari

masyarakat sampai kepada terciptanya lapangan pekerjaan hingga sarana dan prasarana gampong.

Page 32: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

17

masyarakat sekitar. Tetapi sedikit perbedaannya PT ini tidak banyak melibatkan para ibu-ibu.

Keberadaan dua PT besar tersebut juga membawa perubahan bagi kondisi alam gampong. Berdasarkan informasi yang didapatkan sungai kecil yang ada di gampong inisudah dalam keadaan tidak bersih lagi. Hal ini dikarenakan air pupuk dari PTPerkebunan mengalir ke sungai-sungai di sekitar tempat tinggal masyarakat.

Dengan kondisi sungai yang sudah tidak bersih lagi penggunaanya masih terus berlangsung di masyarakat. Kondisi sungai yang tidak bersih juga disadari masyarakat, tetapi karena tidak adanya MCK yang dimiliki warga sungai masih terus digunakan sampai saat ini. Perubahan kondisi alam gampong juga menjadi perhatian khusus yang banyak diceritakan oleh masyarakat sebagai asal sejarah gampong sampai pada kondisi saa ini.

Masyarakat Baro Paya dahulunya juga banyak mempercayai tempat-tempat yang memiliki kekuatan gaib, dan juga tempat tempat yang dipercaya dapat dijadikan wujud rasa syukur dengan bernazar. Nazar dilakukan dengan untuk mewujudkan rasa syukur apa bila sembuh dari sakit, mendapatkan pekerjaan dan hal-hal lain yang sifatnya memberikan kebaikan kepada orang yang bernazar.

Tempat yang dijadikan lokasi untuk bernazar adalah, rumoh qur’an, dan makam Teuku Umar. Kedua tempat ini selalu ramai didatangi masyarakat yang melakukan nazar. Bahkan dahulu ceritanya di makan Teuku Umar memilki penjaga berupa harimau putih. Keberadaan harimau tersebut menjaga makam agar tetap dalam keadaan yang besih dan suci. Biasanya siapa yang melakukan pelanggaran akan melihat sosok harimau putih.

Kepercyaan lokal tersebut masih tetap diyakini sebagai suatu kebenaran, sehingga segala tindakan masyarakat sangat

Page 33: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

18

dipengaruhi oleh kepercayaan-kepercayaan lokal tersebut. Karena kepercayaan lokal tidak hanya membentuk sistem pengetahuna tetapi juga pola dan berinteraksi. Baik itu interaksi dalam kehidupan sehari-hari yang berdampak kepada sikap dan tindakan yang digunakan.

Tsunami Aceh yang terjadi di tahun 2004 berdasarkan informasi terkait sejarah desa juga mendapatkan perhatian khusus. Paska tsunami Aceh di banjiri bantuan yang datang dari luar dan dalam negeri dengan jumlah yang banyak. Pada saat ini bantuan terus bergulir. Baik dalam bantuan fisik ataupun bantuan non fisik. Bantuan fisik dirasakan paling efektif oleh masyarakat, misalnya pembangunan jalan, dan fasilitas kesehatan. Setelah keberadaan jalan utama gampong telah dalam kondisi baik, aktifitas masyarakat juga semakin meningkat, banyak anak-anak yang bersekolah di luar gampong dengan mengendarai sepeda motor.

Aktifitas ekonomi seperti usaha kecil yang dibuat masyarakat, banyak membatu usaha pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Sejarah Gampong Baro Paya banyak mengalami perubahan dari masa ke masa, tetapi walaupun demikian Gampong Baro Paya merupakan satu kesatuan masyarakat yang masih menjunjung tinggi adat istiadat mereka dalam menjalani kehidupan.

2.2. Kondisi Alam Geografis Gampong

Baro Paya merupakan wilayah perbukitan yang ada di Kabupaten Aceh Barat. Jarak tempuh 44 km2 dari ibu kota kabupaten hanya memakan waktu 1 jam perjalanan dari kota Meulaboh. Angkutan umum untuk masuk ke gampong hampir tidak ada. Mobil jenis mini bus tertentu saja yang mau masuk ke gampong ini, dengan konsekuaensi penambahan tarif.

Page 34: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

19

Sepanjang perjalanan dapat dilihat hutan kecil yang diselingi dengan rumah penduduk. Hewan seperti sapi dan juga kambing banyak berkeliaran di jalan lintas utama. Tidak ada larangan yang tegas terkait keberadaan hewan-hewan tersebut. Puskesmas Kecamatan terdapat di gampong Meutulang.

Gambar2.1. Peta Gampong Baro Paya

Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Gampong Meutulang merupakan ibu kota kecamatan Panton Reu. Setelah melewati Meutulang 6 km kemudian tiba di Gampong Baro Paya. Begitu memasuki gampong di bagian kanan dan kiri jalan hanya terlihat hamparan hutan kecil dan juga rawa-rawa yang terbentang luas. Tidak ada pintu masuk yang berupa gapura besar sebagai penanda, hanya ada papan bertiang kecil yang diletakkan di bagian kanan jalan dan bertulisan selamat datang di Gampong Baro Paya. Penanda lainnya adalah adanya replika besar topi Teuku Umar dan Rumoh Qur’an yang ada di

Page 35: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

20

akhir gampong sebelumnya. Jika sudah melewati dua tempat ini tak lama akan segera masuk di Gampong Baro Paya.

Kondisi fisik jalan yang mulus membuat perjalanan tidak terasa melelahkan. Mulai memasuki gampong, tidak ada perumahan warga terlihat. Hutan dan rawa lah yang mewarnai sekeliling pandang. Selain itu keberadaan PT.Horas yang merupakan salah satu perusahaan yang ada digampong, terlihat jelas dari pinggir jalan. Tidak terlihat rumah penduduk, ternyata rumah penduduk baru akan terlihat setelah melewati jarak 500 meter dari pintu masuk gampong ini.

Rumah terbuat dari kayu dan papan serta berbentuk panggung terlihat di bagian kanan dan kiri jalan. Kondisi tanah yang dahulunya pernah digunakan untuk area pertanian sudah tidak lagi dimanfaatkan, berdasarkan informasi yang didapatkan dahulunya baro paya pernah menggiatkan aktifitas pertanian, tetapi setelah hadirnya dua PT besar yang ada di gampong ini aktifitas pertanian pun dengan sendirinya tidak dilakukan lagi. Tidak ada lagi upaya bercocok tanam, curah hujan yang tidak pasti dan dari segi penghailan, masyarakat yang bekerja di perkebunan juga memiliki penghasilan yang tidak kalah besar dengan aktifitas ekonomi seperti bercocok tanam tersebut.

Dusun Cot Lamseupung merupakan dusun awal ketika memasuki gampong, sebagai dusun terdepan beberapa aktifitas dan fasilitas umum ada di gampong ini, seperti masjid, posyandu plus dan juga balai desa yang merupakan bantuan dari Unicef paska tsunami menerjang Aceh 9 tahun silam. Selain itu ada juga meunasah dan lumbung penyimpan padi yang terlihat sudah tua dan tidak berfungsi ini. Sejak mulai ditinggalkannya upaya bercocok tanam oleh masyarakat, lumbung padi tidak berfungsi lagi.

Page 36: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

21

Gambar2.2.

Kondisi Jalan Utama Gampong Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Batas Desa/Gampong Baro Paya adalah sebagai berikut: Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Si Bintang; Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Weyla Timur; Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Mogo Rayeuk; Sebelah Utara berbatasan dengan : Gampong Alue Kuyun.

Hutan hutan kecil yang ada di bagian kiri dan kanan jalan ternyata tidak dibiarkan begitu saja. Sebagian hutan kecil tersebut dimanfaatkan sebagai area pemakaman umum. Setiap ada warga yang meninggal akan dikubur di hutan kecil tersebut. Maka jika main ke area hutan gampong harus sangat hati-hati, karena tidak jarang itu merupakan area perkuburan yang tidak dilengkapi dengan batu nisan. Upaya memanfaatkan hutan kecil sebagai area pemakaman sudah lama terjadi.

Page 37: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

22

Gambar 2.3. Kawasan Hutan dan Perbukitan Gampong

Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Rumah pak Keucik dan juga beberapa kaur gampong juga terdapat di dusun ini. Memasuki bagian tengah dusun terdapat sungai kecil yang disebut Alue (anak sungai), sungai kecil ini sangat erat dengan aktifitas sehari-hari masyarakat seperti MCK yang terus berlangsung hingga saat ini. Semakin dibagian penghujung dusun Cot Meurebo, kondisi tanah berbukit dapat terlihat, dan diselingi dengan pepohonan kelapa sawit. Disinilah batas kasawan dusun Cot Merebo, kawasan selanjutnya adalah dusun cot Lamsepeng, disini kawasan tanah berbukit-lah yang akan ditemui, banyak rumah permanen yang dibangun di atas bukit. Pemandangan yang terlihat di sekitar rumah adalah wc dan tempat mandi yang dibangun seadanya. Seperti letak tempat MCK yang berada di luar rumah, dibangun dekat dengan sumber

Page 38: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

23

air yang dimanfaatkan sehari-hari dan hanya terbuat dari terpal yang tidak menutupi seluruh bagian dari tempat MCK tersebut.

Selain MCK, banyak hewan ternak seperti kambing yang berkeliaran disekitar tempat tinggal penduduk. Memasuki pertengahan dan akhir kawasan Cot Lamsepeng, pohon sawit semakin banyak didapati. Kawasan Dusun Alue Gajah memilki pemandangan dan kondisi alam yang benar-benar berbeda dari dua dusun sebelumnya.

Alue Gajah benar-benar wilayah dusun yang secara keseluruhan merupakan kawasan perkebunan. Kawasan Dusun Alue Gajah berjarak lebih kurang 4 km dari dusun Cot Meurebo. Keberadaan PT.Mapoli Raya sebagai sebuah perusahaan perkebunan yang memilki luas lahan cukup besar. Kondisi lain dari yang dari dusun ini adalah hadirnya masyarakat pendatang yang berprofesi sebagai pekerja tetap ataupun pekerja lepas yang menggantungkan nasibnya dari keberadaan PT. Mapoli Raya. Aktifitas di perkebunan ini berlangsung dari pagi hingga sore hari. Para pekerja lepas memulai aktifitasnya di beberapa afdeling yang ada di perkebunan. Ada yang bekerja memotong rumput, mengambil buah sawit yang telah siap panen, meracun tanaman liar di sekitar pohon sawit, dan mengurus administrasi di perkebunan.

Kondisi secara keseluruhan Gampong Baro Paya dari apa yang telah dipaparkan di atas sangatlah beragam, dari mulai kawasan rawa, tanah berbukit, hutan kecil, hingga perkebunan yang terhampar luas. Kondisi geografi memberikan sumbangan bagi kondisi kesehatan masyarakatnya, sehingga pengetahuan-pengetahuan dan konsep sehat dan sakit hidup dan berkembang di masyarakat.

Page 39: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

24

Gambar 2.4.

Jalan Menuju Perkebunan Mapoli Raya Sumber: Dokumen Peneliti 2014

Gambar 2.5.

Banjir di Gampong Baro Paya Sumber: Dokumen Peneliti 2014

Page 40: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

25

Berdasarkan data yang di tersaji dalam tabel berikut area yang difungsikan untuk kegiatan ataupun aktifitas sosial gampong tidak begitu luas. Hanya beberapa hektar saja yang baru termanfaatkan. Seperti area pusat kesehatan yang hanya 0,25 Ha. Di Gampong Baro Paya memang hanya satu fasilitas kesehatan berupa bangunan posyandu plus, secara fisik bangunan tersebut memang lebih terlihat seperti pustu. Posyandu dibangun oleh Unicef sebagai bantuan hibah dan diserhkan kepada masyarakat gampong. Bangunan posyandu plus d terdiri dari dua bangunan. Bangunan pertama digunakan untuk tempat tinggal bidan desa, dan satunya lagi digunakan untuk pelayanan persalinan.

Tabel 2.1. Pemanfaatan Lahan di Gampong Baro Paya 2013

Sumber: Profil Gampong 2013

Tetapi karena SK Bupati menjelaskan bahwa gampong ini bukanlah gampong terpencil, maka sesuai peraturan tidak ada bidan desa yang ditempatkan untuk tinggal menetap di gampong ini. Hanya di bangunan inilah aktifitas pelayanan

Pemanfaatan Lahan Luas (Ha)

Keterangan

Area pusat gampong 5 Aktif Area permukiman Penduduk 24 Aktif Area pertanian 100 Aktif Area perkebunan 100 Sebagian Aktif Area pendidikan 1 Berfungsi Area perkuburan 2 Berfungsi Area industri 20 Berfungsi Area perdagangan 0,25 Aktif Area pusat pelayanan kesehatan

0,25 Aktif

Area rekreasi dan olah raga 2 Aktif

Page 41: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

26

kesehatanberlangsung. Baik posyandu rutin maupun pengobatan umum lainnya.

Area yang dimanfaatkan untuk pendidikan juga tidak besar yaitu hanya 1 Ha. Di Gampong Baro Payahanya terdapat satu sekolah dasar yang didirikan oleh pemerintah. Untuk tingkat SMP dan SMA berada di gampong lain dengan jarak lebih kurang 5 km dari Gampong Baro Paya. Kondisi seperti ini mengharuskan anak anak usia sekolah yang tidak memilki transportasi ptibadi, harus menaiki tumpangan truk ataupun bus sekolah milik PT.Mapoli Raya.

Untuk Area industri sebesar 20 Ha merupakan bagian dari PT.Horas, PT yang bergerak di bidang material bangunan dalam jumlah besar. Dan sisanya merupakan area industri yang dimilki ole PT.Mapoli Raya. Luasnya area lahan perkebunan yang dimiliki PT.Mapoli Raya dikarenakan banyaknya warga yang mulai menjual lahan kosong miliknya kepada perusahaan.

Untuk area perdangan juga cukup kecil yaitu hanya 0,25 Ha, hal ini dikarenakan tidak adanya area perdagangan yang dibangun secara khusus. Untuk aktifitas jual beli di lakukan di ibu kota kecamatan yaitu Meutulang, sedangkan untuk kebutuhan sayur mayur pedagang yang menjajakan barang dagangannya dengan menggunakan sepeda motor dan bukan merupakan penduduk asli gampong. Aktifitas perdagangan berlangsung dengan sistem pekan yang berlangsung 2 kali sebulan setiap hari kamis. Pada saat ini lah pertemuan antara pedagang dan pembeli yang berasal dari gampong yang berbeda berlangsung.

2.3. Kependudukan

Berdasarkan profil gampongtahun 2013, total penduduk Baro Paya sebanyak 502 jiwa yang tersebar di tiga dusun. Total penduduk paling banyak terdapat di dusun Cot Lamseupeung.

Page 42: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

27

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Keucik gampong, persebaran penduduk yang tidak merata dikarenakan kondisi lahan yang ada di gampong. Sebagian besar masyarakatnya suka tinggal di daerah yang berbukit dan sebagian lainnya tinggal disepanjang jalan utama gampong.

Tabel2.2. Jumlah Penduduk Gampong Baro Paya Menurut Jurong/Dusun tahun 2013

Jurong/Dusun Jumlah

KK Jenis Kelamin Jumlah

(jiwa) Laki-laki Perempuan

Cot Meureubo 29 50 41 91

Cot Lamseupeung 59 113 111 224

Alue Gajah 47 95 92 187

Jumlah (jiwa) 135 258 244 502 Sumber Data : Profil Gampong Baro PayaTahun 2013

Jumlah penduduk di tiga dusun ini tidaklah sama, dusun yang paling banyak jumlah penduduknya adalah dusun Cot Lamsepeung. Rumah penduduk banyak didirikan di Dusun Cot Lamsepeng, berdasarkan kondisi geografis, Cot Lamsepeng berada di area perbukitan. Tanahnya jauh lebih tinggi dari jalan utama gampong. Sehingga ketika hujan, rumah yang didirikan di Cot Lamsepeung tidak terkena banjir.

Dusun Alue Gajah banyak kepala keluarga yang hanya tercatat sebagai penduduk namun tidak tinggal di dusun tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah para pendatang dari pulau Jawa, Sumatera Utara dan Sinabang. Kepemilikan kartu identitas gampong hanya untuk memudahkan mereka melakukan aktifitas rutin sebagai pekerja di PT.Mapoli Raya.

Page 43: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

28

Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Gampong Baro Paya Menurut Golongan Usia tahun 2013

Golongan usia Jenis kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

0 Bulan – 12 Bulan 2 4 6 13 Bulan – 4 Tahun 16 14 30 5 Tahun – 6 Tahun 9 18 27 7 Tahun –12 Tahun 17 26 43 13 Tahun –15 Tahun 12 21 33 16 Tahun –18 Tahun 22 16 38 19 Tahun –25 Tahun 40 38 78 26 Tahun –35 Tahun 46 25 71 36 Tahun –45 Tahun 47 42 89 46 Tahun –50 Tahun 21 18 39 51 Tahun –60 Tahun 14 17 31 61 Tahun –75 Tahun 9 4 13 Diatas 75 Tahun 3 1 4 Jumlah 258 244 502 Sumber Data: Profil Gampong Baro PayaTahun 2013

Berdasarkan tabel tersebut pasangan usia subur masih mendominasi jumlah penduduk Gampong Baro Paya. Banyaknya pasangan usia subur terlihat dari jumlah anak yang ada di satu keluarga. Rata-rata dalam satu keluarga memilki anak 4 sampai 5 orang. Usia pernikahan tergolong muda, rata-rata usia pernikahan antara 17-23 tahun untuk anak perempuan dan untuk anak laki-laki juga berkisar antara usia 20-25 tahun10.

Usia pernikahan yang masih tergolong muda juga dikarenakan adanya pengetahuan tentang peran anak laki-laki dan perempuan dalam keluarga. Anak perempuan dianggap tidak

10 Informan menjelaskan bahwa usia pernikahan para remaja gampong terjadi di usia 17-25 tahun untuk pria dan wanita. Pernikahan akan berlangsung apabila seluruh keluarga sepakat dengan penentuan mas kawin yang ditetapkan oleh keluarga perempuan.

Page 44: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

29

terlalu penting untuk mengenyam pendidikan yang tinggi, dikarenakan pemahaman akan kodrat perempuan yang harus menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan domestik.11 Pembatasan pergaulan muda mudi pun juga diatur ketat dalam qanun. Tidak ada yang diperbolehkan melakukan pacaran secara terang-terangan. Jika ada dan kedapatan maka akan diberlakukan sanksi gampong yang telah disepakati bersama12. Sehingga untuk saling mengenal muda mudi yang ada di gampong ini menggunakan media komunikasi via telepon seluler. Itupun sangat dijaga baik baik agar kelurga terutama dari pihak perempuan untuk tidak mengetahui hubungan tersebut, karena dianggap dapat membuat malu keluarga, dan akan terjadi penurunan mayam13 pada saat lamaran nanti.

Untuk data pendidikan masyarakat, Gampong Baro Paya tergolong baik. Dari data profil menjelaskan bahwa hampir semua mendapatkan tingkat pendidikan hingga bangku SMA. Anak-anak usia wajib sekolah menyelesaikan pendidikan mereka hingga tingkat SMA walaupun jarak tempuh sekolah mereka yang tidak dekat. Selain itu keberadaan dua PT besar yang ada di gampong ini juga memicu semangat mereka untuk menyelesaikan pendidikan hingga bangku SMA, dengan harapan 11 Tokoh masyarakat mengatakan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki peran dan tugas yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itulah perempuan tidak diharuskan mengecam pendidikan tinggi. Karena akan bekerja di rumah dan mengurus anak-anak. 12 Salah satu bunyi qanun yang ketat menjelasakan hubungan antara muda mudi, bahwa tidak diperboleh kan berpacaran ataupun berdua-duaan apabila kedapatan akan dikenakan hukuman untuk langusng dinikahkan dinikahkan, dan bagi pihak lelaki akan dikenakan denda untuk menyumbangkan hewan kurban untuk pembersihan gampong. Perbuatan yang tidak sewajarnya tersebut harus diselesaikan dengan pembersihan, agar gampong tidak mendapatkan penilaian yang jelek, (Sumber:Kaur Pemerintahan Gampong). 13 Mayam merupakan satuan gram emas yang akan diberikan kepada pihak perempuan oleh pihak lelaki pada saat pernikahan berlangsung, 1 mayam berjumlah 3 gram emas,(Sumber:Tokoh Masyarakat Gampng).

Page 45: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

30

jika bekerja di PT nanti akan mendapatkan posisi yang baik, dan tidak hanya sebagai buruh lepas saja.

Walaupun sebagian besar tingkat pendidikan masyarakat ada pada bangku SMA, bukan berarti Gampong Baro Paya tidak memilki putra daerah yang menyelesaikan pendidikan hingga tingkat diploma 3 dan strata 1. Untuk menempuh pendidikan hingga diploma dan strata 1, harus dilakukan di ibukota kabupaten yaitu Meulaboh.

Pada tahun 2013 terjadi pertambahan jumlah penduduk dengan kelahiran sebanyak 10 jiwa. Pada tahun 2013-2014 tidak terdapat kematian di Gampong Baro Paya, sedangkan untuk pertambahan penduduk dari hadirnya pendatang tercatat sebanyak 7 jiwa, yang meninggalkan gampong 3 jiwa. Penjelasan yang sedikit berbeda di sampaikan oleh kepala gampong, bahwa terkadang banyak juga penduduk yang datang tidak melapor kepada kepala gampong, begitu juga sebaliknya dengan para penduduk yang melakukan perpindahan. Untuk kondisi seperti ini, kepala gampong biasanya akan melakukan kunjungan ke masing-masing dusun untuk melakukan validasi jumlah penduduk. Salah satu alasan yang disampaikan oleh Keucik, kasus pertambahan jumlah penduduk disebabkan oleh keberadaan PT.Perkebunan yang ada di gampong ini.

Agama islam adalah agama yang 100 % dipeluk oleh masyarakat gampong. Seperti yang diketahui bersama bahwa Aceh dikenal dengan serambi mekkahnya, maka tidak dapat dipungkiri bahwa islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh masyarakatnya.

2.4. Pola Perkampungan dan Bentuk Rumah

Pengetahuan masyarakat terkait dengan kondisi alam gampong menciptakan pola dalam membentuk perkampungan.

Page 46: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

31

Dari tiga dusun yang ada di gampong ini tidak ada yang memilki pola yang sama. Begitu juga dengan bentuk rumah yang dibangun berdasarkan kondisi tanah.

Pola perkampungan yang ada di dusun cot meurebo merupakan pola perkampungan yang berkelompok, dengan bentuk rumah panggung yang da di pinggir jalan utama gampong. Sedangkan cot lampsepeng rumah didirikan di kawasan tanah yang berbukit dengan pola perkampungan mengikuti bentuk bukit yang ada. Lain hal dengan dusun Alue Gajah, pola perkampungan yang terbentuk di adalah terpusat yang dibangun sejenis dan bangunan berasal dari bahan yang sama, atau masyarakat menyebutnya sebagai rumah PT.

Rumah panggung merupakan jenis rumah yang dibangun masyarakat berdasarkan kondisi alam yang sering dilanda banjir. Rumah panggung tidak dilengkapi dengan mck (mandi, cuci, kakus). Jika ingin melakukan ketiga aktifitas tersebut, maka akan menggunakan alue, ataupun MCK umum yang ada di dusun. Selain itu pengetahuan untuk mendirikan rumah panggung didasari oleh oleh kebiasaan masyarakat yang suka meletakkan sampah di bawah rumah, beberapa informan menjelaskan bahwa dengan meletakkan sampah dibawah rumah tidak perlu menyiapkan tempat khusus untuk membuang sampah. Selain itu jika hujan datang maka sampah tersebut akan langsung di bawa air, dan bersih dengan seketika. Alasan lainnya adalah rumah panggung juga memudahkan jika salah satu anggota keluarga ada dalam keadaan sakit.

“Tidak perlu membawa ke alue, buka saja papannya satu, bisa to’ek (buang air besar) di situ langsung tinggal tarok ember air di sampingnya, biasanya kami begitu.”

Page 47: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

32

Gambar 2.6.

Bentuk Rumah Panggung Baro Paya Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014.

Pemahaman seperti ini mewarnai informasi wawancara yang didapatkan terkait alasan membuat rumah dalam bentuk panggung. Beberapa alasan lainnya juga mengatakan bahwa rumah panggung sebenarnya bukanlah rumah yang mereka harapkan, tetapi karena kondisi alam yang sering banjir maka mereka harus memilih rumah panggung. Biaya untuk membuat rumah panggung yang tidak terlalu mahal juga menjadi alasan mengapa rumah panggung masih menjadi primadona untuk dibuat.

Bentuk rumah mempengaruhi kebiasaan dari pemilkinya. Misalnya saja penggunaan MCK dan juga sanitasi yang seharusnya dimiliki oleh sebuah rumah. Beradasarkan hasil wawancara dengan informan, tidak adanya MCK dan sanitasi wajar dalam rumah yang mereka bangun dan tempati bukanlah

Page 48: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

33

sebagai suatu permasalahan. Misalnya mereka dengan tenangnya menjelaskan bahwa mereka memanfaatkan area disekitar rumah untuk membuang kotoran anak-anak, dan juga sampah basah dan kering dalam jumlah yang tidak sedikit setiap harinya.

Gambar 2.7. Fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) di Rumah Panggung

Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014.

2.5. Religi

Sistem kepercayaan masyarakat Gampong Baro Paya adalah muslim. Semua aktifitas keagamaan yang berlangsung di tengah-tengah kehidupan mereka tak lepas dari pengaruh budaya Islam yang berkembang di kasawan ini. Seperti misalnya masih kentalnya aktifititas keagamaan yang berlangsung.

Aktifitas keagamaan yang berlangsung dipimpin dan dipercayakan oleh tengku (orang yang dipercayai memiliki kemampuan lebih dalam syiar agama), sama hal dengan keucik, tengku juga memiliki peranan yang dominan dalam masyarakat.

Page 49: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

34

Pelaksanaan kegiatan keagamaan juga dilakukan berdasarkan instruksi ataupun arahan yang diberikan oleh tengku.Masyarakat Baro Paya memiliki dua orang tengku.Kedua tengku tersebut dengan sendirinya melakukan pembagian tugas yang tanpa tertulis tetapi dapat saling memberi pembagian yang jelas. Tengku Junit misalnya, beliau dipercaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan rutin keagamaan, misalnya shalat lima waktu yang dilaksanakan di masjid, peringatan hari besar keagamaan, acara pernikahan, peusejuk (pemberkatan), kematian dan juga pengobatan. Sedangkan Tengku Abdul Hamid, melakukan peusejuk, pencatat pernikahan, dan juga pengobatan.

Selain dari pembagian tugas di atas ada juga kegiatan pengajian muda mudi,pengajian anak (TPA), wirid yasin, dalael hairat (pembacaan senandung lagu-lagu islam), dan tahlilan (kunjungan ke rumah duka). Kegiatan keagamaan tersebut rutin dilakukan, misalnya saja kegiatan yang dilaksanakan seminggu sekali.

2.5.1. Memberikan Pendidikan Islami

Para orang tua yang ada di Gampong Baro Paya menganggap pengetahuan Islam yang dimilki seorang anak haruslah cukup, Karena menentukan bagaimana kualitas kehidupan anak ke depannya. Selain mendapatkan pendidikan formal di bangku sekolah, anak-anak juga diwajibkan untuk mengikuti pengajian di dayah-dayah yang ada di gampongtetangga14.Dayah sebagai sebuah lembaga keagamaan

14 Gampong Baro Paya tidak memiliki Dayah yang dijadikan sebagai tempat anak-anak menimba ilmu agama, hanya terdapat dua TPA yang didirikan oleh tengku. Biasanya anak-anak yang masuk ke Dayah adalah mereka yang telah beranjak remaja, dengan harapan dari orang tua anak tersebut akan mempelajari ilmu agama lebih baik lagi dalam wujud mengaji dan pelaksaan

Page 50: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

35

yang mendidik anak-anak untuk dapat membaca Al’quran dengan baik, dan juga berlatih melakukan dakwah merupakan nilai lebih yang orang tua inginkan untuk anak-anaknya.

Pendidikan islami juga ditanamkan ke anak dengan harapan anak tersebut akan menjaga martabat keluarga. Hal ini lebih ditekankan kepada anak perempuan, karena anak perempuan lebih mudah tersorot jika melakukan penyimpangan dalam pergaulan.Kuatnya kontrol sosial yang diberikan kepada anak perempuan menggambarkan bagaimana budayaperan sosial yang hidup dan pegang masyarakat. Ayah selaku kepala keluarga akan mewanti-wanti si anak jika dirasakan melakukan pelanggaran dalam adat pergaulan yang berlaku di gampong. Hal ini menyebabkan anak perempuan lebih banyak melakukan kegiatan keagamaan dari pada kegiatan yang sifatnya umum, seperti olah raga dan kegiatan antar gampong.

2.5.2. Dalael Khairah dalam Budaya

Dalam aktifitas keagamaan Gampong Baro Paya, muda mudi tidak pernah dipertemukan. Seperti dalam bahasan sub judul sebelumnya, bahwa aktifitas keagamaan yang sifat nya untuk memperkuat kualitas moral anak lebih ditekankan untuk dilakukan oleh anak perempuan. Anak perempuan diupayakan untuk dapat mengikuti pengajian di dayah (pesantren), dengan harapan meningkatkan kualitas keimanan anak, sedangkan anak laki-laki lebih banyak diwajibkan untuk melakukan kegiatan keagamaan yang sifatnya untuk umum. Dalail Khairah misalnya, kegiatan ini mirip dengan kelompok nasid, namun nyanyian islami yang dilakukan lebih pada lantunan shalawat yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW.

sunah lainnya. Sedangkan TPA (Taman Pendidikan Al’Quran), biasanya anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar. (Informan)

Page 51: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

36

Kegiatan ini dilakukan pada malam hari, di balai pengajian yang dimiliki oleh tengku, beranggotakan remaja pria gampong dan beberapa kaum bapak yang mempunyai ketertarikan khusus pada kegiatan ini.Tengku tetap menjadi pimpinan dalam kegiatan ini, biasanya dalam perayaan hari-hari besar keagamaan dan juga hajatan besar, kelompok ini biasanya akan selalu dilibatkan untuk memeriahkan acara.

2.5.3. Wirid Yasin dan Tahlilan

Wirid yasin dan tahlilan bukanlah hal baru dalam aktifitas keagamaan yang ada di nusantara. Hampir di beberapa daerah wirid yasin (pengajian), tetap dijalankan sebagai salah satu aktifitas keagamaan. Begitu juga halnya dengan masyarakat Baro Paya yang tetap menjalankan kegiatan wirid yasin sebagai salah satu aktifitas keagamaan yang dapat mempererat tali silaturahmi antara warga yang tinggal di satu dusun dengan dusun lainnya. Wirid yasin biasanya dilakukan oleh kaum ibu dan para gadis remaja, dilakukan setiap jumat sore, dan waktu pelaksanaanya setelah shalat dzuhur hingga menjelang waktu ashar15. Tahtim, tahlil, tahmid merupakan bacaan yang selalu dilantunkan dalam acara wirid yasin, dipimpin oleh seorang tengkuperempuan yang usianya sudah tua. Para ibu dan remaja puteri mengikuti ayat demi ayat yang terlebih dahulu di bacakan oleh tengku, dengan lirik lagu film india yang dilantunkan lebih mendayu.

Tahlilan merupakan kunjungan ke rumah duka, biasanya lelaki dan perempuan ikut melakukan tahlilan jika ada anggota masyarakat yang meninggal. Selain dari anggota masyarakat yang ada di gampong, masyarakat dari Gampong Baro Paya pun tidak

15 Tidak ada kewajiban waktu yang tertulis dalam pelaksanaan wirid yasin tersebut, tetapi masyarakat khususnya ibu dan para remaja puteri lebih suka melakukannya setiap selesai dzuhur hingga menjelasng ashar. (Informan)

Page 52: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

37

segan-segan untuk mengunjungi gampong tetangga jika ada yang meninggal dunia, begitu juga sebaliknya.

2.6. Ber-Nazar dan Melakukan Rajah

Segala sesuatu yang diniatkan secara baik, dilakukan di tempat yang baik dan berjanji akan melakukan yang baik jika yang diniatkan itu tercapai, merupakan rangkaian sistem pengetahuan yang dimiliki masyarakat terkait pelaksanan nazar. Masyarakat muslim Baro Paya selain memilki keyakinan untuk melaksanakan segala kewajiban sebagai umat muslim, juga melakukan beberapa akulturasi budaya dalam menjalankan kehidupan. Kondisi manusia yang tidak terlepas dari kesehatan, kesakitan, impian dan harapan terwujud dengan istilah Nazar di masyarakat. Ber-nazar sendiri penuh dengan ketentuan, pelaksanaannya tidak bisa dianggap sederhana. Karena akan menggmbarkan keberhasilan dari apa yang telah diinginkan dan terlafaskan dalam doa.

Beberapa kasus yang terjadi di gampong, memperlihatkan bahwa nazar masing terus berlangsung di masyarakat. Keinginan untuk ber-nazar biasanya diniatkan dalam hati, dan jika keinginan tersebut telah terwujud maka akan dilaksanakan di dua tempat (Rumoh Qur’an dan Makam Teuku Umar), yang selalu menjadi pilihan untuk melepaskannya. Aktifitas pelepasan nazar seperti apa yang dijelaskan abon16, tidak sederhana, hal ini dikarenakan ada beberapa ritual yang wajib dilakukan oleh orang yang melepaskan nazar tersebut. Pelepasan nazar dilakukan apabila keinginan yang terangkai dalam doa kesembuhan ataupun cita-

16 Abon merupakan seorang tokoh yang diberi kepercayaan oleh masyarakat adat untuk menjaga makan Teuku Umar. Kedudukan dan keberadaan abon dipercayai banyak memberi pengaruh dari masih tingginya aktifitas ber-nazar tersebut.

Page 53: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

38

cita lainnya tercapai. Jika tidak tercapai maka tidak harus melakukan pelepasan nazar. Seseorang yang mempunyai keinginan akan suatu hal, harus menyesuaikan dengan apa yang akan dilakukannya nanti jika keinginannya tersebut tercapai17. Sehingga dengan sendirinya orang yang akan melakukan nazar ketika keinginan nya tercapai sudah memperkirakan apa yang akan dinazarkan nanti. Prosesi nazar sendiri dipimpin oleh abon/tengku dimulai dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban. Hewan qurban akan disembelih di makam, di sekitar makam ada tempat yang telah ditata sebagai spot ritual nazar tersebut. Daging qurban di masak di dapur yang ada di makam tersebut, daging yang telah di masak dibagikan kepada para pengunjung makam, dan juga warga gampong sekitar, sebagai harapan keberkahan tersebut. Biasanya pada hari libur makam didatangi orang yang akan melakukan pelepasan nazar dari sekitar gampong dan juga orang yang berasal dari luar gampong, bahkan luar kabupaten.

Selain bernazar, juga ada sistem kepercayaan terkait penyakit-penyakit gaib yang berhubungan dengan mistis datangnya dari makhluk gaib. Yaitu penyakit kerasukan, guna-guna, dan juga penyakit yang disebabkan oleh “SERBUK” 18 , Konon katanya SERBUK ini di puja19, selain itu ada juga anggapan bahwa serbuk juga merupakan ajang uji coba ilmu hitam 17Abon menjelaskan jika ingin doa dari apa yang diharapkan tercapai, maka nazar yang akan dikerjakan juga harus sesuai. Misalnya ingin sembuh dari penyakit parah,ataupun lulus menjadi PNS, maka idealnya menyembelih kambing atau sapi bukan menyembelih ayam. Tetapi jika keinginanya tidak begitu besar, atau biasa-biasa saja, cukup dengan menyembelih ayam. 18 Serbuk, merupakan jenis penyakit yang sifatnya mendadak langsung membuat orang yang terkena mengalami perdarahan dan meninggal seketika (Informan). 19 Di puja maksudnya adalah masih dilakukan dan banyak yang masih mempercayainya sebagai suatu hal yang dapat menguatkan dan menambah rasa takut orang lain, bahkan sampai kepada kematian. (Informan)

Page 54: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

39

seseorang, jika tidak dicobakan kepada orang lain maka dia yang terkena.

Gambar 2.8.

Nazar Memandikan Bayi Di Makam TEUKU Umar Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Gambar 2.9.

Mengambil Air Untuk Nazar Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Page 55: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

40

Kandungan serbuk yang disampaikan dengan menggunakan media angin dan air, akan membuat orang yang terkena muntah darah dan meninggal di tempat karena kehabisan darah.

Selain dari penyakit yang disebabkan oleh SERBUK yang disampaikan dengan media air dan angin, ada juga penyakit yang disebut warga dengan kesurupan20.Kesurupan merupakan salah satu penyakit yang juga diderita oleh beberapa warga yang mata pencariannya sebagai pemotong kayu di hutan. Ada anggapan bahwa kayu yang besar dan letak nya di hutan rimba tidak boleh dipotong sembarangan, karena akan mengakibatkan sakit, dan menjerit-jerit seperti orang kesurupan.

Ada juga penyakit yang disebabkan guna-guna yang diberikan oleh orang lain. Gejalanya seperti sakit tulang dan nyeri di tangan, warga beranggapan jika rasa dengki dan iri dapat dibalas dengan memberikan guna-guna kepada orang yang tidak disukai tersebut.

Beberapa penyakit yang diyakini datangnya dari makhluk tersebut dipercayai dan melahirkan pantangan-pantangan yang mengarah kepada kebaikan agar ada perasaan tanggung jawab untuk saling menjaga. Agar keberadaan makluk gaib dan manusia dapat hidup secara berdampingan di alam semesta ini.

20 Beberapa kasusu kesurupan atau kemasukan roh gaib yang berasal dari hutan terjadi di gampong. Kesurupan bukanlah ssalah satu jenis penyakit yang dipercaya di datangkan oleh makhluk gaib. Biasanya orang yang kesurupan akan berteriak dan menangis sejadi-jadinya. Suara yang dikeluarkan juga berbeda dengan suara asli orang tersebut ketika dalam kondisi sehat. Penyakit ini juga dipercaya karena adanya pelanggaran yang dilakukan oleh orang tersebut, sehingga menyebabkan roh gaib tersebut marah dan masuk ke dalam tubuhnya.

Page 56: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

41

2.7. Masjid Baitul Muqarammah

Masjid merupakan sentra aktifitas keagamaan yang selalu dimanfaatkan. Selain menggunakan masjid untuk tempat sholat, masjid juga dimanfaatkan sebagai tempat pelaksanaan hari-hari besar keagamaan, semisal maulid Nabi Muhammad SAW, Iara’Miraj dan juga perayaan hari besar islam lainnya. Asal muasal keberadaan masjid diawali jauhnya aktifitas shalat jumat berjamaah yang harus dilakukan di Gampong Mogo (sekitar 3-4 km), dari Baro Paya,selain itu jumlah jamaah yang terus bertambah mempercepat proses perembukan antara beberang tengku terkait pembuatan masjid di Baro Paya.

Sebelum masjid gampong di bangun, masyarakat memanfaatkan meunasah (surau) gampong yang ukurannya jauh lebih kecil dari masjid. Segala aktifitas keagaamaan berawal dari meunasah ini, kecuali shalat jumat yang dikarenakan masih sedikitnya jamaah pada waktu itu. Tetapi setelah jamaah bertambah dan jarak tempuh di rasakan berat, tengku gampong yang menjabat pada waktu itu, mengambil inisiatif untukmelakukan pertemuan dengan tengku lainnya, terkait baik tidaknya pembangunan masjid di Gampong Baro Paya. Akhirnya setelah melakukan rembukan dengan tokoh agama pada waktu, diijinkanlah sebuah masjid didirikan di Gampong Baro Paya.

Bangunan masjid tersebut di bangun bertahap dengan bantuan dan sumbangan dari masyarakat sekitar. Mulai saat itu hingga sekarang masjid menjadi pusat aktifitas keagaaman masyarakat gampong.

Walaupun masyarakat Baro Paya mayoritas beragama islam, aktifitas masjid tidak begitu ramai, hal ini dijelaskan oleh Tengku masjid yang telah mengurus masjid lebih dari 20 tahun. Pak tengku mengatakan susahnya mencari regenerasi remaja yang mau menggantikan perannya di masjid. Pernyataan itu terlihat dari aktifitas shalat lima waktu yang hanya terjadi pada

Page 57: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

42

waktu magrib. Salah satu penyebab yang disadari tengku penyebab minimnya aktifitas shalat berjamaah adalah karena jarak antara satu dusun dengan dusun yang lainnya yang jauh. Tidak bisa hanya ditempuh dengan berjalan kaki, harus dengan sepeda motor. Dan juga aktifitas sebagian masyarakat yang banyak di habiskan di luar rumah untuk bekerja.

Gambar 2.10.

Masjid Baitul Muqaramah, Baro Paya Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Alasan lainnya yang membuat susahnya regenerasi untuk menggantikan pak tengku menjalankan aktifitas keagamaan adalah rasa hormat masyarakat kepada tengku. Masyarakat merasa tidak memiliki tingkat keimanan yang baik seperti tengku. Karena posisi tengku di masyarakat cukup istimewa. Tengku merupakan seorang tokoh yang memberikan banyak pengaruh dalam kehidupan bermasyarakat. Apa yang menjadi anjuran tengku biasanya akan dilakukan untuk mendapatkan kebaikan

Page 58: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

43

dalam menjalani kehidupan. Untuk itulah banyak masyarakat yang tidak berani menggantikan posisi tengku jika mereka merasa belum mampu cakap dalam bersikap dan beragama.

2.8. Kepercayaan Lokal

Kepercayaan ataupun keyakinan terhadap hal gaib yang dipercayaai masyarakat tetap ada. Seperti yan dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa kehidupan religi yang ada di masyarakat tidak hanya pada perlaksanaan kewajiban dan sunah dalam agama islam. Tetapi juga dalam wujud kepercayaan akan adanya roh-roh halus/gaib , serta kekuatan gaib yang dapat mendatangkan penyakit ataupun kematian.

Selain berberapa kepercayaan di atas ada juga kepercayaan lokal berupa burong, jin yang membawa penyakit bagi masyarakat. Masyarakat meyakini letak burong adalah hutan dan pohon-pohon besar yang ada di hutan.

Berdasarkan sejarah cerita burong yang berkembang di masyarakat burong merupakan jelmaan seorang wanita yang meninggal tidak dalam kondisi wajar. Lalu hantu tersebut terbang mencari kekasihnya yang tinggal di Aceh Bata. Maka, istilah burong menjadi makhluk gaib yang ada di kawasan Aceh Barat. Kisah ini yang diyakini masyarakat sebagi suatu kebenaran.

Selain burong yang berasal dari makhluk gaib, ada juga serbukyang merupakan kekuatan gaib yang dipuja dan diyakini masyarakat sebagai suatu kekuatan yang dapat menyakiti ataupun menyerang orang lain. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan Serbukdibuat dari bahan duri-duri ikan yang dihaluskan, dan juga ampas padi yang juga dihaluskan. Kemudian, serbukini akan di terbangkan melaui udara dan juga ada yang di taburkan ke dalam minuman. Serbukbiasanya diberikan kepada para pendatang yang dianggap bersikap tidak sesuai dengan adat istiadat di gampong tersebut.

Page 59: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

44

Selain serbukdan burong ada juga kepercayaan untuk melepas nazar, yang dilakukan oleh masyarakat gampong di makan Teuku Umar dan Rumoh Qur’an yang terletak 4 km dari gampong Baro Paya. Nazar yang dilakukan biasanya ketika apa yang dicita-citakan tercapai, ataupun sembuh dari penyakit. Secara singkat dapat diceritakan apa yang dicita-citakan tercapai, atau sembuh dari penyakit yang diderita, maka nazar harus dilakukan segera sesuai dengan nazar yang dilafaskan. Biasanya nazar yang dilafaskan sesuai dengan cita-cita ataupun kesembuhan yang ingin dicapai. Semakin besar cita-cita ataupun kesembuhan yang diinginkan, maka akan semakin besar pula nazar yang akan dilaksanakan. Seperti misalnya menyembelih domba, kambing, kerbau. Uniknya prosesi nazar tersebut dilakukan secara keseluruhan di makam Teuku Umar dan Rumoh Qur’an. Masyarakat meyakini jika nazar yang dilafaskan tidak sesuai dengan cita-cita ataupun kesembuhan yang diinginkan maka akan sulit tercapai.

Sistem religi yang berkembang di masyarakat Gampong Baro Paya, memberikan pengaruh terhadap alternatif pemilihan kesehatan. Dikarenakan kuatnya keyakinan masyarakat terkait budaya nazar, kemalon (meramal) dan juga merajah.

2.9. Pengetahuan terhadap Penyembuhan Penyakit

Metode penyembuhan penyakit yang berkembang di masyarakat tidak lepas dari pengetahuan masyarakat tentang penyakit dan sebab-sebab datangnya penyakit tersebut. Dalam uraian sebelumnya dijelaskan tentang berbagai penyakit yang datang dari makhluk gaib dan juga kekuatan gaib.

Selain itu metode penyembuhan dengan berdoa dan melepas nazar juga ikut memberikan pengaruh. Pengetahuan yang bersumber dari penyakit yang datang dari gangguan

Page 60: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

45

makhluk halus, menimbulkan keyakinan untuk penyembuhan penyakit dengan cara tradisional ditambahkan dengan mantra-mantra. Perpaduan mantra dalam bahasa Aceh dan Arab ditambah dengan penggunaan daun sirih sebagai media penyembuhnya, merupakan pemahaman yang diyakini efektif untuk menyembuhkan penyakit yang datangnya dari gangguan makhluk halus.

Pengetahuan yang berlangsung terus menerus menghadirkan beberapa cara alternatif yang diyakni masyarakat sangat efektif untuk menyembuhkan penyakit. Antara lain, merajah, peusijuk, kemalon dan merampet.

Merajah merupakan cara yang dilakukan dengan membaca doa-doa kesembuhan untuk orang yang menderita sakit. Bacaan doa berasal dari ayat suci al quran membaca doa untuk kesembuhan dengan

Beberapa cara alternatif tersebut terus dilakukan dan dilaksnakan jika ada anggota keluarga yang ada di amsyarakat tersebut terserang suatu penyakit. Biasanya jika salah seorang terserang penyakit, maka akan diawali dengan meramal(kemalon), setelah melakukan kemalon dengan menggunakan on ranubatau daun sirih maka akan dipilih tahapan selanjutnya untuk menggunakan pengobatan tradisional ataupun dengan menggunakan pengobatan modern (obat-obatan dan mengunjungi fasilitas kesehatan ) yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka.

Peusijuk, merupakan rangkaian doa keselamatan yang hampir dilakukan masyarakat di aceh, tak terkecuali masyarakat Baro Paya. Peusijuk berupa doa keselamatan dilakukan dalam berbagai keadaan. Misalnya saja bagi mereka yang akan masuk k tempat baru, pergi melakukan ibadah haji, pernihakan, sunatan, turun tanah dan juga sebagai media doa ketika ingin mendapatkan kesembuhan dan keselamatan. Prosesinya tetap

Page 61: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

46

menggunakan daun sirih (on ranub) sebagai komponen utama pada ritual peusijuk tersebut.

Selain kemalon/merampet,pengetahuan lain untuk mengobati penyakit adalah merajah, cara ini paling sering dilakukan karena seringnya penyakit-penyakit yang datang dari gangguan makhluk halus diyakini dan dipercayai oleh masyarakat. Merajah juga menggunakan daun sirih, ada beberapa cara yang digunakan dengan metode penyembuhan merajah.

Pertama dengan mengunyah(memamoh) daun sirih oleh tengku sambil membaca mantra/doa. Yang mengunyah harus orang yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit. Ada juga merajah dengan menggunakan daun sirih yang dicampur dengan air putih dan meminumkan air putih tersebut ke orang yang sakit. Untuk jenis penyembuhan ini, penyakit yang disembuhkan adalah penyakit yang sifatnya dadakan, seperti sakit perut yang datangnya tiba-tiba, sakit kepala dan demam. Anak-anak paling sering mendapatkan metode penyembuhan dengan cara ini.

2.10. Tokoh Penyembuh

Seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa hadirnya cara-cara yang diyakini sebagai penyembuhan beragam penyakit yang ada di tengah-tengah masyarakat. Tidak terlepas dari tokoh yang berperan dari cara-cara penyembuhan yang berlangsung di masyarakat.

Beberapa tokoh yang dianggap dapat memberikan penyembuhan bagi masyarakat adalah, tengku, tabib, ma’bliendan juga orang yang dituakan.

Tengkumisalnya, selain perannya dalam aktifitas keagamaan gampong, tengku juga diyakini dapat memberikan penyembuhan terhadap beberapa jenis penyakit. Tengku juga

Page 62: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

47

dapat memberikan masukan kepada keluarga terkait pilihan untuk menyembuhkan suatu jenis penyakit. Biasa tengku terlebih dahulu akan membaca kan doa-doa islami untuk mengurangi adanya pengaruh jahat yang ada di tubuh si sakit. Pengaruh jahat bukan hanya berupa gangguan yang datang dari makhluk halus, tetapi juga dari kondisi lingkungan yang tidak baik, ataupun adanya serangan penyakit yang datang tiba-tiba.

Tabib,sedikit berbeda dengan tengku, tabib melakukan aktifitas penyembuhan dengan menggunakan keahlian supranatural yang dimilkinya. Berdasarkan informasi yang didapatkan kekuatan ilmu supranatural yang dimilki tabib pun ada jenisnya. Masyarakat menyebutnya dengan menggunakan ilmu hitam dan ilmu putih. Tetapi walaupun demikian, tetap diguanakan untuk kebaikan, ataupun penyembuhan pasien-pasiennya.

Orang tua atau yang dituakan di masyarakat,untuk kategori penyembuh jenis ini ada beberapa di gampong. Tidak hanya satu, orang tua yang bisa membaca doa-doa kebaikan biasanya dapat juga memberikan pertolongan penyembuhan di tengah-tengah masyarakat. Tetapi untuk jenis penyakit tertentu seperti kerasukan dan penyakit yang sebabnya tidak diketahui, masyarakat dengan sendirinya akan dapat membedakan, dan langsung kepada tokoh penyembuh yang dapat mengatasinya. Penggunaan ranub/ sirih juga tidak terlepas dari metode penyembuhan yang digunakan. Bisanya diawali dengan meramal (kemalon) dan dilanjutkan dengan mengunyah dan menyemburkan ataupun mengoleskan air kunyahan kepada si sakit.

Ma’Blien, berbeda dengan beberapa tokoh penyembuh lainnya, ma’blien biasanya terfokus pada pengobatan kehamilan, persalinan dan paska persalinan. Ma’blien biasanya bisa memberikan pelayanan urut perut ibu, membantu persalinan,

Page 63: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

48

membuat pengobatan tradisional untuk ibu dan anak paska persalinan, hingga memberikan pantangan dan anjuran selama kehamilan hingga persalinan. Masyarakat Baro Paya masih memilih dukun bayi/ma’blien sebagai tenaga penolong persalinan, walaupun tidak ada lagi ma’blien yang tinggal di sekitar lokasi tempat tinggal, pergi ke kecamatan tetangga pun dilakukan untuk menjemput ma’blien, yang mereka percayai dapat membantu proses persalinan dengan baik. Hadirnya tokoh penyembuh yang ada di masyarakat, hidup tidak terlepas dari aktifitas keorganisasian yang ada di masyarakat.

2.11. Organisasi Sosial dan Kemasyarakatan

Masyarakat Baro Paya merupakan masyarakat yang tak lepas dari aktifitas gotong royong. Tidak berbatas dari dusun yang mereka tempati, jika itu mengharuskan mereka untuk berkumpul maka tiga dusun yang letaknya berjauhan ini pun berkumpul untuk melakukan aktifitas bersama. Keucik21 sebagai pemimpin gampong memiliki peran penting dalam pelaksanaan aktifitas gotong royong dan organisasi sosial yang berlangsung di masyarakat.

Selain peran keucik yang cukup kuat di masyarakat, tokoh lainnya yang sangat mempengaruhi pola organisasi sosial pada masyarakat adalah Tuha peut 22(pemangku adat).Berikut bagan Struktur masyarakat Adat

21 Dalam sisitem pemerintahan gampong dipimpin oleh seorag kuecik, fungsi keucik sama dengan kepala desa yang ada di daerah lain. 22 Tuha peut merupakan kelompok masyarakat adat yang mempunyai peran fital dalam menjaga adat gampong.

Page 64: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

49

Gambar 2.11. Struktur Adat Masyarakat Gampong Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

2.12. Peran Tuha Peut

Tuha Peut merupakan bagian dari masyarakat yang mengontrol keberdaan qanun yang ada di gampong tersebut.Tuha peut merupakan pejabata adat yang ada di gampong, tuha peut dipilih oleh masyarakat, dan tuha peut juga memilki keaanggotaan. Beberapa permasalahan gampong yang diselesaikan oleh tuha peut adalah permasalahan terkait pelanggaran moral, perkelahian yang melibatkan antar warga dan juga beberapa permasalahan lain yang sifatnya pelanggaran moral yang telah disepakati dalam peraturan gampong.

Salah satu kasus yang pernah terjadi adalah pelanggaran terkait norma yang mengatur hubungan muda mudi gampong. Salah seorang gadis gampong dipergoki jalan berduan dengan pemuda yang bukan muhrimnya. Beberapa warga yang telah mengetahui hal tersebut mencoba melakukan penyergapan dan

Page 65: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

50

setelah tertangkap masalah tersebut akan diselesaikan dengan hukum adat yang secara lisan tulisan telah mengatur tentang hal tersebut. Penyelesaian kasus tersebut juga akan melibatkan beberapa warga yang memiliki kedudukan tertentu di masyarakat, misalnya tengku, keucik dan beberapa aparat desa lainnya. Kuatnya tuha peut memegang aturan adat yang tertuang dalam qanun, dengan sendirinya menjadi benteng moral bagi masyarakat untuk tidak berbuat sesuka hatinya.

2.13. Bagan Organisasi Pemerintahan Gampong Baro Paya

Dalam bagan organisasi dapat dilihat bahwa Baro Paya merupakan sebuah gampong dengan struktur pemerintahan gampong yang lengkap. Keucik merupakan pemimpin gampong yang memilki tugas untuk memimpin gampong, dan memilki masa jabatan lima tahun. Sekretaris gampong dipilih langsung oleh keucik dan pada pelaksanaan tugas hariannya adalah menjalankan kegiatan administrasi gampong.

Beberapa aparat desa lainnya yang terdiri dari kaur pemerintahan, kaur pembangunan dan kaur kesra, dipilih oleh masyarakat. Pelaksanaan tugas juga dijalankan selama lima tahun. Pelaksanaan kegiatan rutin dimasyarakat selalu melibatkan aparat pemerintahan yang ada di gampong. Kegiatan yang menjadi kepentingan gampong akan dikoordinir oleh masing-masing kaur yang ada. Secara keseluruhan kegiatan pemerintahan di Baro Paya berjalan dengan baik, sebaik hubungan masyarakat dengan kepala gampong mereka.

Page 66: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

51

Gambar 2.12. Struktur Organisasi Pemerintahan Masyarakat Gampong

Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

2.14. Kegiatan Kepemudaan

Gampong Baro Paya adalah gampong yang masih memiliki kegiatan kepemudaan aktif. Salah satu aparatur gampong yang dipilih oleh masyarakat adalah ketua pemuda. Ketua pemuda juga memilki kekuatan untuk mengatur dan mengontor aktifitas kepemudaan yang ada di gampong. Para remaja laki-laki dan juga perempuan memilki penghormatan khusus kepada ketua pemuda, biasanya rasa hormat tersebut mereka tunjukkan dengan menjaga sikap dan tingkah laku. Ketua pemuda juga biasanya merangkul para muda-mudi gampong dalam kegiatan yang beragam, tetapi kegiatan tersebut lebih banyak dilakukan oleh para pemuda.

Pemuda lebih banyak dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang sifatnya menjalin hubungan dengan wilayah luar, atau mereka menyebutnya antar gampong. Sedangkan pemudi gampong biasanya hanya dilibatkan dalam kegiatan yang sifatnya

Page 67: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

52

domestik, pembatasan kegiatan ini dianggap wajar karena perempuan lebih baik berada di dalam gampong dari pada harus berada di luar gampong untuk berhubungan dengan orang lain.

Para pemuda aktif melakukan kegiatan olah raga. Olah raga favorit yang selalu dilakukan serta dikompetisikan adalah oleh raga voly. Voly cukup mendapatkan perhatian khusus bagi pemuda gampong. Biasanya pemuda melakukan latihan olah raga setiap hari setelah shalat ashar. Banyak pemuda yang terlibat, dan biasanya latihan setiap hari ini memakan waktu 2 jam lebih hingga menjelang shalat maghrib.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk membina hubungan baik antara para pemuda dan meningkatkan kerjasama antara pemuda. Selain merasa bangga dengan kegiatan oleh raga yang mereka lakukan, biasanya cara ini juga dijadikan cara untuk menarik perhatian para pemudi gampong yang biasanya hanya bisa mendengar kepiawaian mereka untuk bermain voly.

Pembatasan hubungan anatara pemuda dan pemudi gampong ketat terjadi. Pemuda dan pemudi apabila memiliki ketertarikan khusus tidak bisa memperlihatkan secara langsung rasa ketertarikan mereka. Jika sudah ada rasa suka, maka hubungan biasanya akan berlangsung dengan media komunikasi telepon genggam, cara ini dirasakan paling efektif untuk membina hubungan. Tetapi cara ini pun harus dikemas secara baik agar tidak ketahuan oleh orang tua dan juga saudara laki-laki dari pihak perempuan.

Pembatasan hubungan tersebut wajib dilakukan untuk menjaga para pemudi agar tetap mendapatkan posisi tinggi di masyarakat. Karena biasanya ada sanksi sosial yang diberikan kepada para pemudi yang melanggar aturan tersebut. Selain sanksi sosial berupa penilaian jelek di masyarakat, ada juga yang harus dinikahkan segera karena benar-benar telah melanggar aturan tersebut.

Page 68: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

53

Selain olah raga, kegiatan kepemudaan lainnya adalah penyambutan tamu dengan berpesta membakar ikan. Ini merupakan cara yang luar biasa, karena biasanya setiap tamu yang datang dan menginap di gampong akan mendapatkan pesta gampong yang difasilitasi oleh pemuda gampong. Acara ini melibatkan semua muda-mudi yang ada. Sajian dalam pesta ini berupa ikan bakar dengan porsi yang banyak, disajikan dengan nasi dan gulai nangka (bo’panah). Penyambutan tamu yang dilakukan dengan berpesta biasanya juga dihadiri oleh aparatur desa lainnya. Disinilah ajang berkumpul, dan para pemuda membagi tugas tugas dengan sangat baik, sehingga acara penyambutan ini telihat baik dan sempurna.

Selain ola raga dan pemyambutan tamu tersebut ada lagi kegiatan yang melibatkan muda mudi gampong adalah gotong-royong pada saat ada pernikahan dan juga sunatan, serta acara turun mandi di gampong. Dua hari sebelum acara dimulai biasanya para pemuda dan pemudi sudah sibuk mengambil peran untuk membantu. Para pemuda biasanya mengambil bagian di luar rumah, seperti memasang tenda untuk tempat memasak dan juga kegiatan pembersihan tempat acara. Sedangkan para pemudi biasanya mengambil bagian untuk membantu bagian domestik. Seperti membantu memasak, membersihkan bagian dalam rumah, dan juga merangkai ranub bersama. Tanpa adanya aturan tertulis para pemuda pemudi sudah tau apa yang menjadi tugasnya. Sehingga kegiatan muda-mudi di Gampong Baro Paya cukup aktif untuk membangun pola interaksi diantara mereka.

2.15. Sistem Kekerabatan Masyarakat Baro Paya

Hubungan kekerabatan yang digambarkan dengan bentuk-bentuk hubungan yang terbina dan interaksi yang tercipta dimasyarakat.

Page 69: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

54

Gambar 2.13. Pohon Kekerabatan Masyarakat Aceh

Sumber: Meuketop, Aceh on History and Culture, 2011

Istilah nama/panggilan kekerabatan masyarakat: ego = orang yang jadi pokok pembicaraan. ac = bang, tumuda, pelem a = lem, bang, adeun b = pe, da, kak c = uerung rum oh c dan d = adek, adoi la = ayah, du, abu, abah, bapak l a l = ayahwe, teungkuwa Ia2 = wa, makwa Ia3 = makcut, teh, cut po Ia4 = ayahcut, ayahlot, ayah eek, apa lb = mak, nyak, ma l b l = makwa, nyakwa, wa 1 b2 = ayahwa

Page 70: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

55

Ib3 = ayahcut, pacut, ayah lot Ib4 = makcut, teih, maklot (A), mencut 2 a = nek gam, tu, ayah, nek, nek tu 2al = nek, nekwa (A) 2a2 = nekwa, wa 2a3 = nek lot, nek 2b - 2b 1 = nek 2al-2a5 = panggilan sama seperti dengan pihak ayah. 3a dan 3b = nek nyang l y 1-1 y3 = aneuk keumun g = meulintei 2zl-2z2 = cuco 3f 1 -3f3 = eet

Sistem kekerabatan masyarakat Gampong Baro Paya sama dengan masyarakat Aceh pada umumnya. Tidak ada ketentuan khusus dalam pernikahan, dan beberapa istilah untuk memanggil orang-orang yang dituakan sama dengan beberapa daerah lain di Aceh. Kekerabatan masyarakat gampong yang sangat erat, terlihat dari bagaimana mereka membentuk pola perkawinan yang akan dijelaskan dalam sub bagian berikutnya.

Panggilan yang digunakan untuk memanggil orang yang lebih tua atau yang dituakan dalam keluarga tidak berlaku kaku. Seperti misalnya panggilan untuk abang yang ada dalam beberapa panggilan. Pemahaman yang sama juga diberlakukan ketika akan memanggil anggota keluarga yang lainnya. Tidak ada panggilan kaku ataupun tetap, biasanya satu panggilan yang berbeda sering terdengar walaupun dengan maksud yang sama.

2.16. Perkawinan dan Hubungan Muda-Mudi

Secara keseluruhan, perkawinan ataupun pola pernikahan yang terjadi di Gampong Baro Paya adalah pernikahan endogami.

Page 71: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

56

Pernikahan endogami sendiri merupakan pernihanan yang berlangsung dalam satu etnis/kelompok yang menempati satu lokasi yang sama. Bahkan karena seringnya terjadi pernihakan endogami ini. Hubungan kekerabatan antara satu sama lain sangat dekat.

Pernikahan ataupun perkawinan yang berlangsung di masyarakat terjadi pada umur 17 tahun ke atas. Rata-rata setelah menyelesaikan pendidikan formal di bangku Sekolah Menengah Atas. Prosesi lamaran di lakukan oleh Seulangke, atau yang disebut sebagai mak comblang untuk datang melamar sang gadis. Orang tua akan menyebutkan berapa mayam yang diinginkan oleh keluarga untuk menyepati dengan pihak mempelai laki-laki. Mayam yang dibayarkan pun ada yang langsung lunas dibayar, dan ada juga yang dibayar dengan cara dicicil. Ada beberapa hal yang menyebabkan turunnya mayam seorang gadis, yaitu apabila gadis kepergok oleh masyarakat gampong sedang berduaan dengan pasangannya. Biasanya kasus seperti ini biasanya akan diselesaikan dengan peraturan qanun yang ditetapkan dan disepakati bersama oleh masyarakat gampong. Hal ini biasanya menjadi momok para orang tua yang memilki gadis. Seperti penjelasan pada bagian yang sebelumnya, dimana orang tua mencoba membentuk kepribadian anak perempuan mereka dengan mengupayakan agar anak perempuan mereka ikut dalam dayah yang afda di gampong, dengan harapan anak tersebut tidak akan melakukan pelanggaran fatal terkait moral.

Anak lelaki dewasa biasanya akan terlibat dalam pengawasan hubungan muda-mudi gampong. Bagi mereka yang memilki adik ataupun kakak yang masih lajang, wajib menjaga dan memperingatkan saudara perempuan mereka untuk tidak melakukan pelanggaran moral. Kesepakatan yang mereka buat adalah akan melakukan peringatan dengan membawa masalah

Page 72: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

57

tersebut ke tangan keucik dan juga para pemuka gampong seperti tengku dan juga tuha peut.

Gambar 2.14.

Pernikahan Pada Masyarakat Baro Paya Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Gambar 2.15.

Pemberian wali nikah antara orang tua dan Bapak Tengku Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Page 73: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

58

2.17. Mayam Simbol Penghargaan terhadap Gadis

Mayamatau dalam bahasa lainnya merupakan mas kawin yang pembayarannya disepakati oleh kedua belah pihak kedua mempelai. Mayam berwujud emas murni yang akan diberikan kepada si gadis sebagai lambang cinta dan penghargaan. Mayam bisa besar dan juga kecil. Hitungan satu mayam setara dengan 3 gram emas, bentuk emas yang diberikan adalah jenis perhiasan.

Gambar 2.16. Ranub Meuh, yang berisi emas beberapa mayam

Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Mayamakan semakin besar jika gadis tersebut adalah gadis yang berasal dari keluarga terpandang dan juga gadis yang memilki pendidikan tinggi. Cara untuk memberikan mayam juga berbeda-beda, ada yang memberikan mayam secara kontan pada saat pernikahan tetapi ada juga yang memberikan mayam dalam bentuk hutang/ cicilan (emas tidak langsung diberikan), kedua cara ini dilaksanakan tetap dengan kesepakatan. Pandangan

Page 74: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

59

sosial dari pemberian mayam tersebut juga memberikan pemahaman bagi kaum perempuan bahwa mereka akan dibayar sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keluarga mereka.

Ketentuan adat dalam hal pernikahan ini tidak banyak mengalami perubahan. Mayam tetap digunakan sebagai penentu untuk melihat keberadaan seorang gadis yang akan disunting oleh seorang pria.

Gambar 2.17.

Penyerahan emas beberapa mayam kepada calon mempelai wanita, pada saat lamaran

Sumber: Dokumentasi Peneliti. 2014

2.18. Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan yang hidup dan berkembang di masyarakat, tak terlepas meliputi seluruh aspek. Baik itu pengetahuan dalam wujud nyata yang di tunjukkan dalam penggunaan alat untuk aktifitas sehari-hari, maupun

Page 75: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

60

pengetahaun yang berbentuk ide ataupun gagasan yang digunakan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Salah satu sistem pengetahuan masyarakat Gampong Baro Paya mempercayai konsep sehat sakit. Misalnya sakit yang diakibatkan oleh gangguan jin dan burong. Sakit seperti ini biasanya hanya sembuh dengan melakukan pengobatan dengan merajah. Ataupun melakukan kemalon (meramal dengan menggunakan daun sirih), untuk mengetahui sumber sakit yang diderita.

Sehat menurut masyarakat apabila tubuh dapat memakan segala jenis makanan, dan masih bisa merokok (khusus untuk merokok merupakan konsep sehat yang dianut oleh sebagian besar kaum lelaki yang ada diGampong Baro Paya).

Sakit merupakan kondisi tubuh yang sudah tidak dapat lagi melakukan aktifitas keseharian, tidak dapat memakan makanan yang disukai, dan banyak mengalami kegelisahan. Sakit juga diartikan dengan adanya gangguan dari makhluk halus yang memilki tujuan jahat untuk orang yang bersangkutan, bisa dibuat oleh orang lain, atau terjadi dengan sendirinya.

Konsep sehat dan sakit memperlihatkan bagaimana masyarakat memandang kondisi sehat dan sakit yang ada pada dirinya dan juga keluarganya. Konsep sehat sakit juga memperlihatkan bagaimana efektifitas tenaga kesehatan yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka. Tak jarang tenaga kesehatan menjadi alternatif pilihan ke 2 ataupun ke 3 setelah mereka melakukan pertolongan kesehatan dengan menggunakan tenaga dukun ataupun tengku untuk menyembuhkan sakit yang diderita.

Konsep kotor yang dipahami masyarakat sangat beragam, tak jarang pertanyaan ini mengundang rasa aneh dari informan yang diwawancarai. Secara keseluruhan masyarakat memberikan informasi jika konsep kotor yang mereka pahami adalah ketika

Page 76: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

61

banyak sampah yang ada dipekarangan rumah, rumput yang tumbuh liar, mencuci pakaian tidak menggunakan sabun dan badan yang mengeluarkan bau tidak sedap juga merupakan bagian dari konsep kotor yang banyak di jelaskan masyarakat.

Sedangkan untuk konsep bersih diartikan sebagai kondisi rumah yang terta dengan baik, alat-alat masak yang dicuci dengan menggunakan sabun dan tidak adanya debu yang menempel di akca rumah. Pemahaman sederhana tersebut sangat tergambar dari setiap jawaban yang diberikan.

Tidak ada pendidikan khusus yang diberiakn oleh orang tua kepada anaknya terkait konsep bersih dan kotor. Larangan tidak pernah diberikan untuk memperingatkan kepada anak apa yang boleh dilakukan di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. Cara buang air besar yang dibiasakan untuk dilakukan di luar rumah, atau di pekarangan sekitar rumah mulai dilakukan ketika anak berumur kurang lebih dua tahun.

Gambar 2.18. Fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) umum milik warga.

Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Page 77: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

62

Gambar di atas memperlihat keadaan yang secara nyata terlihat kotor tetapi tidak masuk dalam konsep kotor dari masyarakat. Perbedaan tersebut tidak bisa disalahkan karena apa yang terlihat kotor tersebut sudah menjadi bagian dari rutinitas masyarakat. Seperti misalnya mencuci di tempat terbuka dengan menggunakan air dari alue yang berwarna kecoklatan, meletakkan air untuk konsumsi dalam wadah yang tidak bersih. Dan juga WC umum yang tidak dibersihkan.

Gambar 2.19.

Wadah Penyimpanan Air Minum. Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Sama dengan konsep kotor dan dingin yang dipercayai masyarakat, konsep panas dan dingin juga memiliki beragam pengertian yang berbeda-beda. Konsep panas merupakan pemahaman jika tubuh terserang demam, dan pada saatitu pasti tubuh sudah terserang suatu penyakit. Jenis penyakitnya beragam, ada penyakit yang disebabkan karena sesuatu yang gaib hingga penyakit yang dikarenakan kurangnya daya tahan tubuh seseorang masyarakat menyebutnya sebagai barah.

Page 78: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

63

Gambar 2.20.

WC Umum di salah satu lokasi di Gampong Baro Paya Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Sedangkan untuk konsep dingin diartikan sebagai suatu kondisi ketika tubuh merasakan menggil yang berlebihan hingga lemas. Bisa dikarenakan cuaca ataupun penyakit yang menyerang tubuh seseorang. Adanya anggapan jika sudah menggigil maka orang tersebut terserang penyakit malaria. Penyakit malaria merupakan jenis penyakit endemis yang sering menyerang warga. Aktifitas sebagian warga yang masih sering mengunjungi hutan, membuat jenis penyakit ini mudah menyerang warga.

Konsep panas dan dingin digambarkan dengan sangat jelas dengan penyakit yang diderita. Sehingga jika masyarakat menderita panas yang berlebih maka ia masuk dalam katagori sakit, sedangkan jika ia mengalami dingin yang berlebihan juga merupakan indikasi terjangkit penyakit malaria.

Page 79: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

64

2.19. Pengetahuan Obat Tradisional

Penggunaan sirih sebagai penyembuh dari beberapa jenis penyakit terus berlangsung dan telah menjadi suatu kebenaran. Ternyata selain sirih perpaduan penggunaan daun-daun lainnya untuk mengobati penyakit juga terjadi.

Obat tradisionalon ranub(sirih yang sudah dicampur dengan kapur, gambir dan cengkeh ataupun tembakau) dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit. Tetapi tidak lupa dipadukan dengan mantra yang diucapkan dengan menggunakan bahasa kitab arab yang dicampur dengan bahasa Aceh .

Selain penggunaan sirih sebagai bahan penyembuh dari beberapa jenis penyakit. Masyarakat juga mempercayai adanya penggunaan daun sirsak (Annona Muricata,L). Dalam istilah bahasa Aceh ini masyarakat menyebutnya sebagai daun buah durian belanda. Khasiat daun ini dipercaya dapat menyembuhkan penyakit panas bagi orang yang menderita panas. Daun ini juga dipercaya dapat menjauhkan seseorang dari gangguan makhluk halus yang akan menganggu. Penggunaan daun durian belanda digunakan dengan metode meramasnya, dan disapukan pada bagian tubuh yang panas.

Selain dua tanaman obat tradisional tersebut ada lagi penggunaan obat tradisional dengan menggunakan daun pisang idi. Daun pisang idi dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit perut, yang diderita anak-anak ataupun orang tua.

2.20. Pengetahuan Masyarakat Mengenai Ranub

Dalam bahasa Aceh, ranub berarti sirih (Piper betle,sp). Sirih mendapatkan kedudukan yang tinggi sebagai lambang kehidupan dalam masyarakat Aceh. Seperti pada falsafah hidup masyarakat Aceh yang berarti “Pemulia ware ranub lampuan,

Page 80: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

65

mulia rakan mameh suara”. Falsafah hidup yang dipegang kuat oleh seluruh masyarakat Aceh berpengaruh terhadap apa yang diyakini oleh masyarakat Aceh tersebut. Sehingga apa yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sangat erat dalam menggunakan ranub.

Dalam sejarah ranub sendiri di tanah Aceh, berdasarkan informasi yang didapatkan sudah ada sejak jaman nabi, dan raja-raja yang ada di seluruh kawasan Aceh terutama yang ada di Aceh Barat sudah mengunyah sirih sebagai lambang kemuliaan yang sangat diyakini bersama.

Berdasarkan alasan ini masyarakat menganggap sirih memiliki kemuliaan. Sehingga setiap aktifitas dalam kehidupan mereka selalu menggunakan sirih sebagai lambang kemuliaan.

Beberapa kegunaan ranub yang sangat erat dalam kehidupan masyarakat: Lambang Kemuliaan; Pemulya Jamee; Pinangan (disertakan pada saat akan meminang gadis); Ranub juga menempati peranan yang cukup penting dalam sistem daur hidup (life cycle) masyarakat Aceh; Ranub menjadi makanan wajib saat acara Adat siklus kehidupan; Penyembuh dari sakit fisik maupun ghaib.

2.21. Sistem Bahasa

Bahasa Aceh menjadi bahasa keseharian yang digunakan oleh masyarakat. Tidak banyak perbedaan bahasa Aceh yang digunakan oleh masyarakat yang tinggal di Gampong Baro Paya, dengan masyarakat Aceh yang tinggal di kawasan Aceh lainnya. Perkenalan bahasa daerah sudah terjadi sejak anak berusia 2 tahun. Dalam observasi yang dilakukan, seorang ibumemberikan perintaj kepada anaknya yang masih berusia balita dengan

Page 81: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

66

menggunakan bahasa Aceh, dan anak yang telah dapat berbicara akan dengan mudah menjawab dan melaksanakan perintah yang diberikan oleh orang tuanya.

Beberapa contoh bahasa: Jeut : Bisa Hana : Tida Ada Na : Ada Pakon : Kapan Kiban : Bagaimana

Gambar 2.21.

Interaksi Sosial Masyarakat Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Penggunaan bahasa Aceh dalam aktifitas keseharian masyarakat terjadi di ruang formal, seperti sekolah dan pemerintahan. Komunikasi lebih berjalan baik ketika bahasa yang digunakan adalag bahasa Aceh. Bahkan berdasarkan pengalaman yang didapatkan, keternukaan informasi yang disampaikan didapatkan ketika tim peneliti menggunakan bahasa Aceh.

Page 82: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

67

Gambar 2.22.

Interaksi Sosial Anak-Anak Gampong (Bermain Bersama) Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Bahasa Konflik Pada tahun 1998 hingga masa konflik berlangsung di Aceh

secara keseluruhan. Masyarakat yang tinggal di Gampong Baro Paya pun tidak lepas dari pengaruh konflik yang terjadi. Misalnya masyarakat Aceh Barat secara umumnya dan masyarakat Gampong Baro Paya pada khususnya. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di Baro Paya harus mengungsi ke daerah pedalaman agar tidak mendapatkan terror dari pihak-pihak yang bertikai pada masa itu.Perpindahan masal pun terjadi di tahun 1998-1999, banyak anak-anak yang meninggalkan bangku sekolahnya, dan banyak orang tua yang meninggalkan lahan pertanian yang mereka miliki karena merasa jiwanya terancam. Perpindahan ini bukan hanya mengubah sikap dan kondisi mental masyarakat pada masa itu, tetapi juga mengubah cara mereka untuk menggunakan bahasa-bahasa yang dapat menimbulkan pertikaian. Penggunaan bahasa daerah yang benar-benar harus

Page 83: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

68

dijaga, karena bagi sebagian kelompok yang bertikai itu akan menimbulkan kematian.

Hadirnya bahasa konflik di tengah-tengah mereka memberi pengaruh dalam proses komunikasi yang berlangsung. Kata Gam misalnya tidak akan digunakan lagi untuk memanggil anak laki-laki, karena akan mengakibatkan salah pemahaman dan jika itu di dengar oleh para aparat yang sedang beroperasi di desa tersebut, maka akan menimbulkan makna ganda. Yaitu Gerakan Acah Merdeka, dan dapat menyebabkan kecurigaan.

Bahasa konflik ini sedikit banyak menjadi perhatian khusus di masyarakat pada saat itu. Perhatian khusus dari masyarakat terkait penggunaan bahasa konflik yang digunakan.

2.22. Sistem Kesenian

Kesenian merupakan wujud dari sisitem pengetahuan yang terlihat jelas di gampong ini. Aktifitas menari merupakan salah satu dari sistem kesenian yang ada. Anak-anak merupakan aktor yang berperan besar dalam melestarikan seluruh wujud dari sistem kesenian yang berupa tarian khas Suku Aceh. Sebuah sanggar sederhana yang didirikan oleh istri dari bapak sekretaris desa, terus memfasilitasi keinginan anak-anak remaja puteri tersebut untuk melestarikan sistem kesenian berupa tarian daerah tersebut.

Tarian Ranub Lampuan

Beberapa tarian khas yang masih terus dilaksanakan untuk menyambut tamu dan pengantin adalah tarian Ranub Lampuan

Tarian Ranub Lampuan merupakan tarian yang melambangkan penghormatan. Biasanya tarian ini dibawakan untuk menyambut tamu kehormatan, pada saat pesta pernikahan, dan juga acara-acara adat lainnya yang

Page 84: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

69

memperlihatkan besarnya apresiasi terhadap tamu. Tarian ini di bawakan dengan menggunakan sajian ranub (sirih) yang telah dibalut dengan pinang, kapur dan juga gambir. Dibawakan oleh 5-7 orang anak, tarian ini memperlihatkan gerakan yang sangat lembut dan lemah gemulai.

Tarian Seudati

Selain dari tarian ranub lampuan, tarian lainnya yang juga dipelajari di sanggar sederhana binaan istri bapak sekretaris gampong ini adalah tarian seudati. Tarian seudati memiliki makna sebagai tarian mufakat, dimana masyarakat Aceh lebih suka menyelesaikan masalah dengan bermufakat.

Tarian seudati berbeda dengan tarian ranub lampuan. Tarian yang menampilkan gerakan penuh semangat ini, diyakini berasal dari kawasan pidie, dan pada awal perkembangannnya banyak di tampilkan di Aceh Utara dan juga Aceh Timur, namun sekarang tarian seudati banyak ditampilkan dan dipelajari seluruh daerah di Aceh.

Tarian Seudati tidak menggunakan musik, tetapi syarir yang langsung dibawakan dengan irama tertentu. Tarian seudati biasanya dibawakan oleh 5-7 orang penari, yang secara keseluruhan merupakan laki-laki. Tetapi di gampong Baro Paya, tarian seudati juga dipelajari oleh anak perempuan. Tarian seudati juga sering ditampilkan pada acara adat yang dilaksanakan. Tetapi kelompok tari anak yang ada di gampong lebih banyak menampilkan tarian Ranub Lampuan di setiap kegiatan yang mereka hadiri.

Tari Keuneubah Endatu

Tarian keneubah endatu merupakan salah satu tarian yang diajarkan kepada anak-anak di Gampong Baro Paya. Tarian jenis ini tidak sering di bawakan oleh anak-anak. Biasanya anak-anak

Page 85: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

70

hanya melakukan latihan saja di rumah isitri bapak sekretaris desa, tetapi untuk menampilkan tarian jenis ini tidak sesering tarian Ranub Lampuan. Filosofi tarian ini merupakan berdasarkan informasi yang didapatkan merupakan tarian yang berawal dari perlawanan akan suatu hal yang dianggap tidak sesuai dengan apa yang diinginkan khalayak ramai. Tarian ini tidak ditampilakan sebagai wujud kritik budaya yang disampaikan dengan tarian. Tujuan tarian ini adalah untuk mencapai kata sepakat, agar dapat menjalankan kehidupan sehari-hari dengan aman sentosa.

Sistem kesenian yang ada di Gampong Baro Payatidak hanya berupa aktifitas tari-tarian. Tetapi juga teknik merangkai ranub untuk upacara-upacara tertentu, misalnya pernikahan, pinangan/lamaran. Kesenian merangkai bunga ranub sebagai wujud dari budaya, bukan hanya dihadirkan sebagai pelengkap dalam prosesi lamaran, pernikahan ataupun kematian yang ada di masyarakat. Tetapi lebih kepada nilai keutamaan ranub sebagai lambang kemuliaan yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat.

Gambar 2.23.

Latihan Tari Anak (kiri), pertunjukkan pentas tari (kanan) Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014.

Page 86: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

71

Kesenian Merangkai Sirih/ Ranub

Sirih/Ranub yang memiliki nilai keistimewaan yang tinggi di masyarakat Baro Paya, juga terlihat dari seni merangkai sirih yang mereka pertahankan dan lestarikan. Sirih ataupun ranub dibentuk dengan desain yang berbeda-beda. Misalnyanya saja ranub yang berbentuk seperti ikan, naga, tak terlepas dari makna yang terdapat didalamnya.

Ranub yang berbentuk seperti naga misalnya, melambangkan ikatan suami dan istri yang tidak akan terlepas oleh apapun kecuali kematian. Sedangkan ranub yang berbentuk ikan diyakini dapat memberikan ketenangan dan kemakmuran, seperti ikan.

Gambar 2.24.

Seni Merangkai Ranub Meuh (Mas) Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014.

2.23. Sistem Mata Pencaharian

Sebelum munculnya perkebunan kelapa sawit besar di gampong ini, masyarakat masih menggantungkan hidupnya dengan mencari hasil hutan dan membuka area pertanian. Kehidupan pada masa ini dirasakan sangat sulit oleh masyarakat. Bahkan sebagain besar kaum lelaki pada masa itu pergi mencari

Page 87: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

72

rezeki hingga ke luar gampong untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari –hari.

Sedangkan untuk kaum perempuan tidak banyak yang melakukan pekerjaan untuk membantu para suami mencari nafkah. Perempuan ataupun kaum ibu banyak melibatkan diri untuk kegiatan domestik rumah tangga. Mencuci, memasak, dan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kebutuhan rumah tangga. Kondisi ini berangsur mengalami perubahan sejak di awal tahun 1990-an, dimana dua PT besar masuk dan beroperasi di wilayah gampong.

Masyarakat berpendapat bahwa keberadaan PT tersebut cukup membantu kondisi ekonomi di banyak rumah tangga. Para suami yang dahulu hanya memanfaatkan hasil hutan untuk dijual, kini mulai dapat meningkatkan taraf hidup dengan bekerja di dua PT tersebut. Bahkan banyak yang menjadi pegawai tetap di PT sebagai pengelola afdeling yang ada di PT.Perkebunan Mapoli Raya.

Gambar 2.25.

Aktifitas membelah pinang. Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Page 88: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

73

Berdasarkan informasi yang didapatkan terjadi pergeseran sistem mata pencaharian masyarakat yang tinggal di Baro Paya. Dimana dahulunya mata pencaharaian masyarakat hanya melibatkan kaum lelaki, dan kaum perempuan hanya mengurusi hal domestik saja, seperti memasak,mencuci dan mengurus anak-anak. Tetapi setelah hadirnya PT. Mapoli Raya di sekitar tempat tinggal mereka sekitar tahun 1990 an. Setelah hadirnya PT. Mapoli Raya, kaum perempuan pun memilki rutinitas yang tidak kalah padat dengan kaum lelaki. Misalnya dengan bekerja di PT.Mapoli sebagai buruh lepas pembabat rumput dengan upah 30.000 s/d 50.000 per hari.

Selain itu remaja yang telah menyelesaikan pendidikan formal di bangku SMA juga ikut bekerja sebagai karyawan lepas di PT.Mapoli Raya sebagai penjaga malam. Luasnya area perkebunan mengakibatkan tingginya permintaan kerja.

Selain PT.Mapoli Raya, di kawasan Gampong Baro Paya juga terdapat PT.Horas yang berkecimpung pada penyaluran bahan material bangunan, seperti batu alam, pasir dan juga batu kerikil. Keberadaan PT.Horas ini juga menarik jumlah pekerja yang berasal dari lingkungan masyarakat Gampong Baro Paya.

2.24. Sistem Teknologi dan Peralatan

Sistem teknologi dan peralatan merupakan rangkaian dari tujuh unsur kebudaayan yang memperlihatkan benda ataupun cara yang digunakan ataupun diciptakan untuk memudahkan masyarakat dalam menjalankan aktifitas kehidupan sehari-hari.

Teknologi dan peralatan yang digunakan oleh masyarakat Baro Paya, dapat dilihat dari beberapa peralatan memasak yang mereka gunakan. Penggunaan alat-alat memasak tersebut memperlihatkan pola konsumsi yang terbentuk di masyarakat.

Page 89: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

74

Misalnya saja, belanga dengan ukuran besar yang tergantung di bagian luar rumah, memperlihatkan aktifitas masak memasak dalam jumlah besar terjadi di rumah tangga tersebut. Menurut penjelasan masyarakat, mereka sering melaksanakan kenduri sepanjang tahun. Memasak makanan kenduri juga tidak bisa dalam porsi yang sedikit, karena banyak yang akan diundang dalam acara kenduri tersebut.

Selain belanga dengan ukuran yang besar, ada juga alat kukuran kelapa yang banyak dijumpai di rumah masyarakat. Alat kukur kelapa ini dimanfaatkan untuk mengukur kelapa yang digunakan sebagai bahan campuran untuk memasak. Setiap menu makanan yang disajikan sering bercampaur santan, baik itu sayuran dan juga ikan. Masyarakat menyebutnya sebagai kuah peulemak . Makanan jenis ini merupakan makanan yang bisa dikatakan cukup favorit di masyarakat.

Gambar 2.26.

Alat kukur kelapa yang ada di setiap rumah. Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Untuk pola konsumsi yang berkembang di masyarakat, masih memperlihatkan adanya budaya patriaki, dimana makanan yang dihidangkan harus diutamakan diberi untuk ayah. Misalnya

Page 90: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

75

saja jika memasak ikan, maka bagian yang utama di berikan kepada ayah. Sedangkan sisanya baru diberikan kepada ibu dan anak-anak nya. Cara seperti ini diyakini sebagai wujud penghormatan kepada ayah sebagai kepala keluarga yang telah bersusah payah mencari rejeki untuk keluarga, maka wajarlah ayah mendapatkan bagian yang paling banyak dan paling besar di bandingkan dengan anggota keluarga lainnya.

Pada saat memakan porsi yang disajikan lebih banyak nasi dari pada sayuran dan jenis ikan-ikanan lainnya. Nasi dipercayai dapat membuat perut terasa kenyang lebih lama dibandingkan dengan tidak memakan nasi.

Hadirnya kukuran kelapa yang hampir digunakan seluruh rumah tangga. Terciptalah modal sosial dan juga trust. Keduanya tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan yang ada di gampong. Seperti misalnya modal sosial juga terbentuk dari aturan menyumbang kelapa.Seorang yang akan menikahkan anaknya, akan mengumumkan kepada para kerabat tentang niat untuk mengadakan hajatan tersebut. Maka keluarga/kerabat yang memiliki batang kelapa dengan sendirinya menyumbangkan kepala yang ada di kebunnya untuk acara hajatan tersebut. Ini berlangsung lama dan sudah menjadi suatu pola dalam prosesi hajatan yang ada di Baro Paya.

Lonceng Pertanda Kematian

Sistem informasi untuk menyampaikan pesan kematian yang ada di masyarakat Baro Paya adalah sebuah lonceng. Lonceng yang berukuran tidak terlalu besar ini, ditempatkan di samping masjid. Fungsi lonceng ini adalah untuk memberikan informasi kematian. Biasanya pesan kematian akan lebih cepat sampai jika lonceng ini dibunyikan. Pertanda kematian akan berbunyi sebanyak 7 kali jika yang meniggal adalah orang

Page 91: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

76

tua/dewasa, sedangkan jika berbunyi tiga kali maka itu suatu pertanda jika yang meninggal adalah anak-anak.

Dahulunya lonceng ini juga digunakan untuk memberitahu jika ada kegiatan gotong royong yang akan dilaksanakan. Tetapi karena kemajuan teknologi ada pergeseran fungsi alat yang digunakan untuk penyampaian informasi terkait gotong royong dan juga informasi-informasi penting lainnya. Sehingga jika yang berbunyi hanya lonceng maka jelaslah bahwa itu merupakan pertanda kematian.

Page 92: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

77

BAB 3 POTRET KESEHATAN GAMPONG BARO PAYA

Konsep sehat dan sakit yang berkembang di masyarakat

memberikan gambaran bagaimana pandangan masyarakat terhadap kondisi kesehatan yang mereka yakini. Masih tingginya kepercayaan terhadap penyakit yang sifatnya gaib turut mempengaruhi bagaimana cara masyarakat menyikapi sakit yang deritanya.

Kondisi kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu gambaran dari masih tingginya kepercayaan terhadap hal gaib ataupun pola pertolongan kesehatan paska persalinan yang diturunkan secara adat. Selain itu pengaruh sosial budaya terbukti dari adanya penggunaan dukun dan juga tanaman obat untuk menyembuhkan paska melahirkan.

Masyarakat Baro Paya adalah masyarakat yag masih menjunjung nilai-nilai adat dan budaya dalam kehidupan sehari-hari. Upaya meliputi kesehatan ibu dan anak berlangsung tanpa terlepas dari kepatuhan terhadap adat dan budaya yang ada. Peran aktor yang merupakan bagian dari anggota keluarga ibu memilki peran penting guna mendukung terciptanya kesehatan ibu dan anak di masyarakat.

Pantangan yang hadir sebagai wujud dari keberadaan adat istiadat di tengah masyarakat juga tetap dilaksanakan dan terus berlangsung sebagai sebuah kepatuhan yang dijalankan guna mendapat keberkahan selama menjalani masa kehamilan hingga persalinan kelak. Pemanfaatan obat tradisional yang berupa

Page 93: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

78

ranub (sirih ) di tengah-tengah masyarakat berawal bukan hanya dari penggunaannya untuk membantu pengobatan pada saat kehamilan hingga pada proses persalinan berlangsung, tetapi juga digunakan untuk makanan dan jamuan yang diberikan kepada orang lain.

Penggunaan ranub sebagai obat yang digunakan untuk meramal kondisi sakit seseorang pada akhirnya membentuk pola pertolongan yang yang akan digunakan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit yang ada di masyarakat. Mulai dari penyakit yang ringan sampai kepada penyakit yang diyakini bersumber dari kekuatan mistis.

Keberadaan fasilitas kesehatan ditengah masyarakat tidak serta merta menarik minat untuk melakukan pengobatan ataupun mengikuti anjuran dari petugas kesehatan yang ada. Pilihan pertolongan tenaga kesehatan yang diyakini oleh masyarakat untuk selalu digunakan agar dapat membantu jika masyarakat dalam kondisi yang tidak sehat, bukan lah menjadi satu-satunya pilihan yang digunakan. Mengingat hubungan yang terbina antara masyarakat dengan para pengobat tradisional yang ada di gampong. Sehingga keefektifan fasilitas kesehatan yang ada di gampong akan kembali dipertanyakan karena masyarakat ternyata tidak serta merta mendukung keberadaan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka dengan berbagai macam alasan yang menurut mereka benar.

Disisi lain peran tenaga kesehatan yang hidup berdampingan dengan masyarakat diharapkan dapat membawa pengaruh baik guna menciptakan kondisi kesehatan yang kondusif bagi ibu dan anak yang di lingkungan Baro Paya. Keberadaan fasilitas pendukung juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk menciptakan kondisi sehat dan kondusif di masyarakat.

Page 94: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

79

3.1. Ma’blien dalam Sebuah Tradisi

Bidan gampong hingga saat ini masih terus digunakan sebagai tenaga penolong persalinan yang lebih banyak digunakan dari pada bidan desa. Alasan-alasan klasik yang diutarakan atas pilihan penggunaan dukun gampong masih menjadi jawaban mayoritas dari kaum ibu dan orang tua yang ada di gampong ini.

Tradisi ataupun apa yang telah menjadi kebiasaan adat cukup memperkuat alasan klasik yang disampaikan oleh kaum ibu tersebut. Ritual yang dilakukan oleh bidan gampongdirasakan mempunyai nilai lebih untuk memberikan keselamatan bagi calon ibu dan anaknya kelak.

Gambar 3.1.

Ma’Blin dan Ranub Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Ritual tersebut sudah berlangsung di awal kehamilan, bukan hanya ibu yang akan bersalin saja yang berhubungan dengan bidan gampong tetapi juga suami, orang tua dan mertua yang terlebih dahulu ikut dalam tradisi tersebut. Eratnya hubungan yang terbina terus berlangsung dari setiap generasi.

Page 95: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

80

Hubungan yang terbina bukan hanya sekedar hubungan antara pasien dan dan pemberi pelayanan, tetapi lebih kompleks lagi hingga melibatkan nilai-nilai dan pandangan agama di dalamnya, maka wajarlah keberadan ma’blien seperti sebuah mata rantai kepercayaan adat dan kepercayaan yang tidak tumbuh begitu saja.

Gambar 3.2.

Ramuan 44 Hari Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Tidak ada alasan untuk tidak meggunakan, karena apa yang menjadi tanggung jawab keluarga akan dirasakan sempurna jika telah menggunakan ma’blien sebagai tenaga penolong persalinan yang paling pas untuk digunakan. Ma’blien menjadi penolong persalinan dipilih sejak kandungan ibu berusia 7 bulan.

3.2. Bidan Desa antara Ada dan Tiada

Pada penjelasan ini tidak ada keinginan dari peneliti untuk menyudutkan ataupun menilai jelek apa yang telah dan dilakukan oleh bidan desa sebagai tenaga penolong kesehatan yang seharusnya digunakan sebagai penolong persalinan yang resmi.

Page 96: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

81

Tidak ada tradisi di dalamnya, tidak ada kedekatan secara emosional di dalamnya dan nila-nilai agama terasa dingin berlaku disana. Rasa enggan untuk menggunakan juga menjadi alasan mengapa terkadang alasan-asalan penolakan untuk menggunakan tenaga bidan desa pun disampaikan.

Upaya kemitraan antara dukungampong (ma’blien) dan juga bidan desa yang secara teknis sudah dimulai dan terlaksana namun masih sangat minim ketika akan melihat implementasinya. Pembagian tugas yang menjadi strategi untuk dapat lebih mendekatan hubungan kedua penolong persalinan ini sulit terbina. Bukan hanya itu, tidak adanya dukungan dari keluarga dan suami untuk menggunakan tenaga penolong lain selain ma’blien semakin mengaburkan peran bidan desa. Tentunya ini masukan yang sangat berarti bagi para tenaga kesehatan yang ada di daerah, bagaimana alasan-alasan yang sifatnya lebih kepada tradisi lebih banyak diutarakan sebagai sebuah keinginan yang harus dipenuhi oleh para penolong persalinan jika mereka ingin dilibatkan untuk membantu ibu dalam memberikan pelayanan kesehatan pada saat hamil hingga persalian tiba.

“Mablien menjelaskan: kami pernah datang ke rumah sakit (puskesmas) disana cuma dikasi sarung tangan dan gunting, ya kami pakek saja, tapi sarung tangan jarang kami pakai karena bayi tidak perlu menggunakan sarung tangan.”

Penjelasan dari hasil wawancara ini terlihat jelas bahwa ma’blien tidak begitu mendukung mekanisme kerja yang digunakan oleh bidan desa guna menolong ibu dan bayi pada proses persalinan. Mereka menolak kemitraan karena menurut dukun gampong tidak ada yang salah dari apa yang telah mereka gunakan untuk menolong ibu dan anak pada proses persalianan. Sehingga apa yang telah diajarkan ataupun mekanisme

Page 97: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

82

komunikasi yang diupayakan oleh tenaga kesehatan tidak terlaksana dengan maksimal. Media komunikasi yang dipilih oleh bidan desa adalah telepon genggam, sedangkan sebagian besar dukun gampong (ma’blien) yang ada tidak dapat menggunakan telepon genggam untuk berkomunikasi dengan para petugas kesehatan yang ada. Selain keterbatasan penggunaan alat komunikasi yang dipilih, banyak juga dukun gampong yang tidak bisa membaca ataupun menulis. Sehingga untuk mengkomunikasikan apa yang dianggap perlu berjalan dengan tidak efektif.

3.3. Tradis 44 hari Penghambat Pemberian Imunisasi pada Bayi

Tradisi kembali memberikan dan memperlihatkan apa yang menjadi kekuatannya untuk melindungi dan menjaga ibu paska persalinan. Pembatasan ruang gerak ibu dan bayi sebelum mamasuki usia 44 hari masih terus dijalankan. Bayi dan ibu tidak boleh melakukan aktifitas di luar rumah, karena masih dalam kondisi kotor (ber-najis), sangat diharamkan, bahkan bumi akan menangis apabila ini dilanggar, maka tidak ada yang berani untuk melanggarnya.

“Kami tidak boleh keluar rumah,kalau keluar haramlah di bumi, hanya boleh keluar di dekat-dekat rumah saja, itupun hanya untuk buang air saja, belum bisa kemana-mana, sebelum selesai 44 hari.”

Kepatuhan untuk menjalankan tradisi ini akan membawa banyak manfaat baik bagi ibu dan anak kelak. Ma’blien dan orang tua merupakan aktor yang paling menekankan untuk pelaksanaan ritual ini. Dukungan yang kuat juga diberikan oleh suami karena suami akan memberikan kekuatan bagi ibu dan anak untuk dapat menjalankan ritual ini dengan baik dan sempurna.

Page 98: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

83

Para ibu banyak menjelaskan bahwa tidak ada pemberian imunisasi pada saat kondisi ini berlangsung, bidan desa pun tidak akan berani untuk melakukannya. Keyakinan dan pandangan untuk menjalankan adat dan tradisi sebaik mungkin masih menjadi kebanggan.

3.4. Apa manfaat imunisasi, jika bayi harus menjadi sakit?

Bagian ini menjadi sangat menarik karena alasan penolakan terhadap imunisasi masih menjadi hal utama yang banyak dikeluhkan oleh para bidan desa yang akan melakukan imunisasi di gampong. Menolak untuk melakukan imunisasi karena dapat mengakibatkan bayi sakit dan menjadi rewel. Jika imunisasi menyehatkan mengapa sampai membuat bayi sakit. Penjelasan untuk hal seperti ini memerlukan pendekatan yang intensif, karena upaya yang dilakukan oleh para bidan desa adalah upaya untuk mengubah cara pandang dari para orang tua dan ayah terhadap pentingnya imunisasi bayi anak dan cucu mereka. Keluhan berupa sakit demam tidak hanya dapat diselesaikan dengan memberikan obat penghilang sakit yang diberikan, karena sakit bukan hanya sekedar meminum obat bagi para ibu dan orang tua yang memiliki anak. Informan menjelaskan bahwa ketidakinginan para orang tua untuk memberikan imunisasi tidak terlepas dari rasa percaya yang mereka miliki terhadap bidan desa ataupun petugas kesehatan yang memberikan pelayanan imunisasi bagi anak-anak mereka.

Minimnya kepercayaan yang terbina berdampak pada kedekatan emosional yang tidak dapat dihindari, antara masyarakat dan juga petugas kesehatan yang ada di gampong. Minimnya interaksi yang terbina, menjadikan kekakuan hubungan antara keduanya. Keterbukaan sebenarnya sulit diungkapkan. Beragam alasan disampaikan sebagai wujud

Page 99: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

84

pembelaan yang disampaikan oleh masyarakat terkait minimnya peran serta mereka untuk terlibat dalam pemberian imunisasi kepada anak.

Peran kader sebagai perpanjangan tangan dari tenga kesehatan yang beranggotakan masyarakat gampong sendiri tidak dapat banyak merubah dalam hal membujuk orang tua agar mau memberikan imunisasi bagi bayi mereka. Kondisi seperti inilah yang mengakibatkan cakupan imunisasi tidak berjalan sesuai dengan target yang direncanakan.

3.5. Posyandu

Pelaksanaan posyandu juga masih menjadi kendala. Berdasarkan informasi yang didapatkan,wilayah gampong yang terbagidari tiga dusun yang jaraknya saling berjauhan. Mengakibatkan salah satu dusun tidak pernah berpartisipasi dalam kegiatan posyandu yang dilakukan setiap bulannya.

Masyarakat dusun yang berada jauh tersebut sangat menyayankan kondisi ini, karena keinginan mereka untuk berpartisipasi terhalang dengan jarak. Sebagaian besar masyarakat yang tinggal di dusun Alue Gajah tersebut merupakan para ibu yang aktifitasnya juga banyak dihabiskan di perkebunan. Mereka akan pulang pada siang hari, sehingga selain faktor jarak, waktu pelaksanaan posyandu yang juga menjadi kendala bagi mereka.

Jika posyandu dapat menjangkau wilayah tempat tinggal maka akan sangat membantu untuk memberikan informasi kesehatan anak mereka. Kondisi ini masih belum mendapatkan penanganan khusus dari pihak terkait. Apakah akan ada solusi untuk dapat menjangkau kegiatan posyandu di dusun yang jaraknya jauh dari pusat aktifitas gampong tersebut. Tentunya ini

Page 100: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

85

akan menjadi masukan yang sangat berarti bagi para penyelenggara kesehatan yang ada di gampong.

Gambar 3.3.

Kegiatan Posyandu Gampong Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Gambar 3.4.

Kegiatan Posyandu Gampong Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Page 101: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

86

Gambar 3.5.

Kader Melakukan Penimbangan Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

3.6. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Penjelasan pada bab sebelumnya banyak menjelaskan bagaimana kondisi rumah dan penggunaan MCK serta sanitasi yang ada di Gampong Baro Paya. Penggunaan jamban yang masih minim, juga ketersediaan air bersih untuk konsumsi banyak yang belum dimasak bahkan untuk anak, menjadi gambaran tersendiri terkait kondisi perilaku hidup bersih dan sehat bagi masyarakat. Perilaku merokok di dalam rumah juga ditemui dalam penelitian ini.

3.6.1. Air Sumur Bor yang Tidak Dimasak lagi

Air Sumur bor (ie mon, merupakan air yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat gampong. Selain PDAM yang

Page 102: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

87

memang tidak menjangkau, kondisi air tanah yang tidak baik juga menjadikan air sumur bor menjadi sumber air utama yang dimanfaatkan untuk masak dan minum sehari-hari. Ada 11 titik sumur bor yang ada di gampong, 8 diantaranya merupakan milik bersama, yang pemanfaatannya untuk masyarakat. Kondisi fisik air sumur bor memang baik, tidak berwarna, berbau ataupun mengeluarkan busa. Hasil observasi memperlihatkan bahwa masyarakat beranggapan air tersebut memang benar-benar baik untuk dikonsumsi. Setiap rumah tangga akan mengambil air sumur bor untuk konsumsi sehari-hari dengan jumlah yang tidak sedikit. Tergantung dari jumlah anggota keluarga tersebut. Setelah mengambil air dari sumur dengan menggunakan ember ataupun drum berukuran 10 s/d 20 liter, air akan disimpan di dapur. Wadah penyimpanan air yang beragam terlihat di rumah tangga. Ada yang menyimpan air dalam ember terbuka, baskom dan beberapa tempat lainnya yang terbuka. Disekitar tempat penyimpanan air tersebut tidak jarang ditemukan hewan ternak berkeliaran, seperti ayam, itik, dan juga kambing yang keluar masuk rumah bagian belakang.

Gambar 3.6.

Wadah Penyimpanan Air Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Page 103: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

88

Air yang disimpan dalam wadah ini biasanya akan dimasukkan kembali ke dalam teko untuk konsumsi sehari-hari. Air tidak dimasak karena akan membuat rasa air tidak manis (mameh) lagi.

“Air sudah bersih, gak perlu dimasak, nanti jadi gak manis, kalo dimasak malah sakit perut kami nanti.”

3.6.2. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Sampahrumah tangga tidak dapat dihindari masih terlihat di bagian belakang, depan, dan juga bawah rumah (rumah panggung). Aktifitas membakar sampah jarang terlihat. Selain itu wadah tempat menyimpan sampah tidak ditemukan di rumah tangga. Sampah biasanya langsung di buang ke belakang, ke bawah atau di campakkan ke depan rumah.

Penanganan sampah diserahkan kepada alam, itu yang dijelakan oleh salah seorang informan.

“Biasanya nanti datang petugas kebersihan alam (hujan), kalau sudah hujan, besoknya pasti sampah akan hilang, hanyut di bawa air.”

Masyarakat tidak pernah mengkhawatirkan jumlah sampah yang tertumpuk di sekitar tempat tinggal mereka. Keberadaan sampah juga bukan merupakan masalah besar, sehingga tidak perlu penanganan khusus untuk membersihkannya. Hanya dengan memanfaatkan air hujan maka sampah akan hilang dari sekitar tempat tinggal. Upaya pembakaran sampah dilakukan jika hujan tidak kunjung turun, tetapi itupun tidak menjadi suatu permasalahan yang berarti, karena sampah tidak mengganggu karena berada di luar rumah.

Page 104: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

89

3.6.3. Mandi Cuci Kakus (MCK) dengan Air Sungai (Alue)

Alue atau sungai kecil merupakan sumber air utama yang tidak kalah pentingnya dengan air sumur bor yang dimanfaatkan masyarakat. Air sungai dimanfaatkan untuk mencuci baju, piring, mandi dan juga buang air besar. Kondisi ini sudah berlangsung sejak dahulu, bahkan informan menceritakan, bahwa air sungai (Alue) juga merupakan sumber air yang juga digunakan untuk memasak dan minum. Namun karena keberadaan PT.Perkebunan yang banyak mengubah kondisi alam gampong, pemanfaatan air sungai untuk minum dan masak tidak lagi terjadi.

Kondisi fisik air yang berubah membuat masyarakat takut dan khawatir untuk mengkonsumsinya.

Aktifitas MCK dengan menggunakan air air sungai tetap berlangsung karena sebagian besar masyarakat gampong tidak memiliki MCK pribadi di dalam rumah. Membangun MCK tidak dapat dilakukan karena rumah yang dimiliki masih dalam bentuk rumah panggung. Selain itu anggaran yang harus dikeluarkan untuk membangun MCK pribadi di rumah dirasakan mahal, berkisar 4-7 juta rupiah tergantung dari besar yang diinginkan. Maka jika ingin membangun MCK lebih baik membangun rumah terlebih dahulu di atas tanah, baru membangun MCK.

Pendapat lain dari informan menjelaskan bahwa menggunakan alue untuk buang air besar merupakan sebuah tradisi tersendiri yang dirasakan sulit untuk dihilangkan. Tua, muda, dan juga anak-anak sudah terbiasa menmbuang hajat di alue. Karena jika membuang hajat di alue memiliki kenikmatan tersendiri dan tidak perlu repot untuk menganggkat air ke WC.

3.6.4. Membiasakan Anak Mandi dan Buang Air di Alue

Anak diajarkan untuk mandi dan buang air besar di alue. Jika anak usia balita ingin buang air besar, maka orang tua

Page 105: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

90

mengajarkan anaknya untuk bersama-sama pergi ke bagian belakang rumah. Orang tua kemudian menyuruh anaknya untuk buang air besar langsung di atas tanah, dan jika telah selesai orang tua hanya akan menggali tanah sedikit di sekitar kotoran si anak dan menutup kotoran tersebut dengan tanah. Cara ini dirasakan efektif karena tidak perlu mengajak anak yang masih berusia balita untuk buang air besar di alue. Tetapi membuang kotoran di sembarang tempat telah diajarkan ketika anak tersebut berusia balita.

Setelah anak beranjak besar dan memiliki teman sepermainan, orang tua membiarkan anak-anaknya untuk mandi di alue bersama dengan teman-temannya.

Anak-anak biasanya akan merasa sangat senang ketika telah mandi di alue bersama dengan teman-temannya. Tak jarang juga terlihat kondisi kulit yang tidak sehat seperti gatal-gatal dan juga luka. Penyakit kulit atau dalam bahasa lokal disebut sebagai glase dianggap sebagai penyakit yang tidak dalam katagori membahayakan. Cukup dengan menggunakan daun sirih (ranub) untuk menyembuhkan penyakit ini.

Daun sirih (ranub) selalu digunakan untuk menyembuhkan penyakit gatal-gatal yang sering diderita anak-anak dan juga orang dewasa. Kondisi seperti ini sudah lama diamali masyarakat. Semenjak air mulai tercemar dengan pupuk dan juga pembasmi hama yang digunakan di perkebunan, keluhan gatal-gatal di kulit apabila mandi dengan air sungai sering terjadi.

Page 106: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

91

Gambar 3.7.

Ibu yang Mencuci di Sungai (Alue) Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Gambar 3.8.

Anak- Anak Mandi si Sungai (Alue) Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Page 107: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

92

Gambar 3.9.

Wadah untuk Mencuci Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Gambar 3.40.

Tempat Mandi di Pinggir Alue Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Page 108: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

93

3.7. Budaya Sehat Mengkonsumsi Ranub

Ranub (sirih) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktifitas keseharian masyarakat gampong. Penggunaan sirih disetiap kegiatan yang dilakukan memperlihatkan bahwa sirih sudah menjadi bagian dari hidup masyarakat. Sirih bukan hanya digunakan sebagai lambang kemuliaan, tetapi sirih juga dikonsumsi tak beda halnya dengan makanan selingan.

Orang yang mengkonsumi sirih tidak terbatas usia. Jika dahulu sirih hanya milik orang tua, tetapi sirih yang digunakan sekarang sudah menjadi trend untuk dikonsumsi di kalangan muda mudi. Sirih dimodifikasi dengan campuran kacang tanah yang ditumbuk hingga halus. Salah satu gampong yang ada di kecamatan lain menjadi tempat penjualan sirih terkenal. Banyak masyarakat yang menyukai sirih yang diraciknya.

Selain sirih yang dimakan sebagai lambang pergaulan, sirih juga selalu digunakan untuk upaya penyembuhan oleh masyarakat. Kunyahan sirih merupakan cara paling mulia menggunakan sirih sebagai upaya penyembuhan. Air kunyahan dianggap memilki khasiat khusus yang dapat memberikan penyembuhan bagi bermacam penyakit yang ada. Sehingga kemuliaan sirih terus mewarnai kehidupan masyarakat dalam balutan tradisi yang sangat kental dan mengikat.

Sirih (Ranub) sebagai Makanan Jajanan

Sirih yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit juga digunakan sebagai makanan jajanan yang digemari. Ranub masak masyarakat menyebutnya. Ranub masak merupakan jenis ranub yang dijual dengan mencampurkan kacang tumbuk, pinang, gambir dan juga kapur. Ranub jenis ini paling digemari muda mudi karena rasanya yang enak dan juga gurih.

Ranub masak juga disebut sebagai ranub pergaulan. Apabila anak muda duduk-duduk dan berkumpul maka ranub

Page 109: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

94

jenis ini dibeli dan di makan beramai-ramai. Selain ranub yang dijual dan dengan campuran lainnya, para orang tua (nenek-kakek) juga mengunyah sirih yang diracik sendiri. Ranub yang dikonsumsi dengan jenis ini akan dipadukan sesuai dengan selera orang yang akan memakannya. Ada yang suka jika ranub jenis ini dicampur dengan pinang dan kapur saja, tanpa mencampurkan dengan bahan campuran lainnya. Tetapi ada juga yang mencampurkan ranub dengan dengan tembakau ataupun hanya menggunakan kapur sirih dan pinang saja. Mengkonsumsi ranub dengan cara di kunyah (mamoh) dirasakan banyak memilki manfaat karena banyak khasiat kesehatan yang didaptkan dengan mengkonsumsi ranub.

Gambar 3.41.

Ranub Masak (kiri) dan Ranub Untuk Bayi (kanan) Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

3.8. Penyakit Menular

Kasus penyakit menular yang ada di Gampong Baro Payaberdasarkan informasi yang sampaikan oleh puskesmas adalah TB dan Malaria, dan penyakit kulit yang disebabkan oleh pemakaian air yang tidak bersih.

Page 110: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

95

3.8.1. Tuberculosis

Seseorang yang mengalami batuk panjang yang juga disertai dengan darah bagi masyarakat merupakan salah satu penyakit yang terjadi karena hadirnya pengaruh jahat (serbuk). Penyakit serbuk tersebut memiliki ciri yang sama dengan penyakit TBC, tetapi ada informasi yang didapatkan, jika orang yang memberikan penyakit serbuk tersebut benar-benar tidak menyukai musuhnya, maka orang yang menjadi musuhnya tersebut akan mati dalam waktu yang singkat dengan terus batuk dan mengeluarkan darah segar.

Jika sudah sampai mengeluarkan darah segar ketika batuk maka orang tersebut akan langsung meninggal. Masih kentalnya kepercayaan masyarakat akan pengaruh serbuk, berpengaruh kepada peran aktif masyarakat untuk langsung memeriksakan kondisi batuk yang mereka derita ke petugas kesehatan. Masyarakat langsung memilih tenaga pengobat tradisional untuk menyembuhkan penyakitnya yang diyakini karena adanya gangguan dari makhluk gaib, ataupun kekuatan mistis lainnya.

3.8.2. Malaria

Malaria merupakan jenis penyakit yang pernah menjadi endemis di kawasan Gampong Baro Paya. Kondisi geografi yang berawa dan juga masih banyaknya kawasan hutan yang terdapat di sekeliling gampong hingga mengakibatkan nyamuk dari spesies ini gampang untuk menyerang manusia. Selain itu pola mata pencarian masyarakat yang kala itu juga masih banyak di hutan mengakibat malaria semankin merajalela.

Penyakit Malaria pernah menyerang gampong ini, hingga mengakibatkan kejadian luar biasa pada tahun 2002. Banyak warga yang menajadi korban, dan hingga saat ini masih ada saja warga yang menderita malaria. Berdarkan informasi yang

Page 111: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

96

disampaikan oleh petugas kesehatan, masyarakat sering datang ke pusksmas dengan keluhan panas menggil di malam hari. Sebagian masyarakat biasa datang mengunjungi puskesmas jika pengobatan tradisonal yang mereka lakukan tidak berhasil.

Masyarakat biasanya terlebih dahulu telah melakukan pengobatan alternatif seperti merajah dan juga kamalon (meramal). Metode ini dilakukan untuk mengetahui sumber penyakit yang berasal apakah berasal dari gangguan manusia ataupun gangguan makhluk halus. Sirih yang digunakan untuk meramal juga biasanya akan dimakan bersamaan, setelah proses meramal selesai dilakukan.

Peran tokoh pengobat tradisional yang ada di gampong turut mempengaruhi metode pemilihan penolong kesehatan yang dilakuakan oleh masyarakat. Tak jarang puskesmas dipilih sebagai alternatif terakhir jika metode pengobatan tradisional yang mereka lakukan tidak kunjung berhasil.Untuk kasus malaria yang selain dipengeruhi masih tingginya aktifitas masyarakat di kawasan hutan dan kawasan perladangan, kondisi lain seperti Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan tempat pembuangan sampah yang tidak baik juga menjadi salah satu penyebab. Banyaknya air kotor tergenang di sekitar rawa-rawa rumah penduduk dan tumpukan sampah yang tidak dibuang pada tempatnya bagaikan bom waktu yang nantinya dapat mempercepat pertumbuhan nyamuk penyebab penyakit malaria tersebut.

3.8.3. Penyakit Kulit/ Gatal-Gatal

Penyakit kulit yang sering menyerang masyarakat di Gampong Baro Paya merupakan jenis penyakit musiman. Masayarakat menyebutnya dengan istilah “Bungong Nek Ni”. Penyakit ini menyebabkan kulit bentol-bentol dan terasa sangat

Page 112: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

97

gatal. Penyakit ini sering menyerang anak-anak balita. Berdasarkan informasi yang sampaikan, penyakit ini mirip dengan penyakit cacar air/Varicella. Metode penyembuhan yang digunakan masyarakat adalah dengan membakar kemenyan, kemudian asap kemenyan akan dikipaskan ke arah orang yang sakit dengan mantra “ Ambek Bungong Mu Ini Nek Ni”. Mantra ini wajib disebutkan karena dengan anggapan akan mempercepat penyembuhan orang yang menderita bungong tersebut.

Kuatnya keyakinan ataupun kognitif masyarakat terhadap jenis penyakit yang bersumber dari gangguan makhluk gaib, benar-benar mempengaruhi metode yang digunakan untuk proses penyembuhan. Selain itu peran orang-orang yang ada di dalam keluarga juga kembali ikut dalam menentukan mana metode penyembuhan yang akan digunakan.

3.9. Penyakit Tidak Menular

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh masyarakat, jenis penyakit tidak menular yang ada di Gampong Baro Paya adalah penyakit tekanan darah tinggi, kolesterol, rematik dan asam urat. Beberapa pengakuan tentang penyakit Diabetes Mellitus juga terdengar dari masyarakat. Berdasarkan data yang diberikan oleh petugas gizi yang bekerja di Kecamatan Meutulang. Ada pola konsumsi yang menjelaskan bahwa budaya patriakat masih sangat kental mendarah di masyarakat. Hal ini ditandai dengan harus diutamakannya ayah pada saat makan. Selain itu menu makanan yang selalu menyanyikan santan kental, dan banyak nya jumlah nasi setiap kali konsumsi membuat beberapa penyakit yang disebutkan tersebut diderita oleh masyarakat.

Tetapi kembali lagi metode pengobatan tradisional menjadi salah satu alternatif yang terlebih dahulu digunakan oleh

Page 113: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

98

masyarakat yang mengaku pernah mengidam beberapa penyakit tidak menular tersebut.

Page 114: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

99

BAB 4 KESEHATAN IBU DAN ANAK DALAM BALUTAN BUDAYA

4.1. Kemilau Mulia Perempuan Aceh

Aceh, serambi Mekkah yang berada di Indonesia salah satu daerah yang sangat kuat melaksanakan syariat Islam. Hampir disetiap sendi kehidupan selalu dipengaruhi oleh syariat islam termasuk norma normanya. Norma yang berlaku di masyarakat sangat menjaga perempuan. Menurut Hoesin (1970) para pria di Aceh harus selalu menghormati kaum wanita. Adat Aceh tidak membolehkan pula seorang pria mengobrol terlalu lama dengan seorang wanita.

Di Aceh, memiliki anak perempuan sama berharganya dengan memiliki anak laki laki. Tugas anak perempuan adalah bagian dalam rumah, seperti memasak dan membersihkan rumah sedangkan untuk anak laki laki bagian luar rumah seperti berladang ke hutan dll. Seiring dengan perkembangan zaman, pemuda dan pemudi di Baro Paya sudah bersekolah ke ibukota kecamatan. Beberapa diantara pemudi gampong ada yang bekerja di luar rumah. Namun tanggung jawab di dalam rumah baik sebelum menikah maupun setelah menikah adalah tanggung jawab anak perempuan.

Pemudi di Gampong Baro Paya di haruskan untuk memakai pakaian tertutup. Memakai jilbab dan mengenakan rok.

Page 115: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

100

Hampir tidak ditemui pemudi Baro Paya yang mengenakan celana panjang ketIka pergi ke pertemuan seperti wirid, pesta dll

Contoh lainnya, remaja lelaki tidak boleh bertandang ke rumah remaja perempuan. Hal ini menjadi norma tidak tertulis di masyarakat. Jika seorang remaja laki-laki bertandang atau berdua-duaan dengan remaja perempuan, maka remaja kampung lainnya akan menggrebek mereka berdua untuk kemudian di bawa ke Pak Keucik untuk di selesaikan.

Anak perempuan di Gampong Baro Paya biasanya berteman dengan teman sebaya remaja perempuan lainnya. Beranjak SMP, anak perempuan mulai malu untuk bermain dengan teman laki lakinya. Di Gampong Baro Paya, jika perempuan atau gadis yang masih remaja berduaan dengan seorang pria akan mendapat gunjingan. Jika ketahuan berduaan atau berpacaran akan digrebek oleh remaja setempat dan dibawa ke Pak Keucik untuk diselesaikan secara adat. Sekarang penggerebekan tidak langsung dipukuli oleh pemuda setempat menurut E, remaja putri gampong Baro Paya setelah di grebek, korban langsung dibawa ke Pak Keucik atau Pak Teungku untuk di sidang. Hal ini dikarenakan hampir seluruh pemuda gampong Baro Paya memiliki saudara perempuan baik kakak maupun adik. Hal ini dilakukan untuk menjaga perasaannya maupun kehormatannya. Berkelahi dengan seorang wanita dilarang keras oleh Adat Aceh. Pria yang melanggarnya wajib dikenakan hukuman Adat yang mengaibkan (Hoesin, 1970).

Pernikahan dapat dilakukan karena telah digerebek atau dengan pinangan. Jika seorang perempuan sudah digerebek, maka mahar yang diberikan tidak akan sebanyak perempuan yang di pinang secara adat. Hal ini dilakukan sebagai sanksi atas norma yang berlku di masyarakat.

Tidak banyak pantangan bagi seorang anak perempuan. Salah satunya adalah anak perempuan tidak boleh duduk di

Page 116: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

101

depan pintu hal itu di percaya menyebabkan anak perempuan tersebut berjodoh dengan lelaki tua.“Pantangan perempuan tidak boleh duduk di depan pinu nanti dapat suami tua. “ ujar Bu Keuchik.

Menurut Hoesin (1970) pemuda pemuda yang dianggap dewasa di Aceh adalah pemuda yang telah berusia antara 18-22 tahun biasanya pada umur tersebut pemuda menikah. Remaja BaroPaya tidak ada patokan usia untuk menikah. Biasanya, setelah tamat SMA sudah boleh menikah. Seperti di ungkapkan oleh Kak N, biasanya menikah usia laki biasanya 22-25, kalau perempuan tergantung, tamat SMA, umur 16-18 tahun.

Pemilihan jodoh pada zaman dulu di sesuaikan dengan Praja.Praja adalah lambang hewan yang mewakili sifat seseorag yang disesuaikan dengan huruf akhir dari nama mempelai pria dan mempelai wanita.Praja akan memengaruhi watak pemilik nama, sehingga jika sifat dari calon mempelai pria dan sifat dari calon mempelai wanita bertolak belakang atau tidak sesuai, pernikahan dinilai tidak akan bertahan lama dan biasaya dilarang oleh keluarga. Namun saat ini hal itu tidak lagi menjadi hal yang utama. Pernikahan tetap dapat dilangsungkan jika sudah ada rasa ketertarikan satu sama lain.

Jaman dahulu untuk kehormatan dan pertimbangan politik ada juga diantara Uleebalang yang mengusahakan supaya anak laki-lakinya kawin dengan wanita yang sederajat. Seiring dengan perkembangan zaman, hal ini mengalami perubahan terkait degan pendidikan modern. Wanita yang bukan bangsawan dinikahi oleh Uleebalang (bangsawan) karena pendidikannya yang modern. Wanita seperti ini biasanya diberi gelar Tjut atau Tjut-Niak (Hoesin, 1970). Namun, saat ini dengan perkebangan zaman dan teknologi proses pernikahan seperti yang disebutkan di atas tidak berlangsung.

Page 117: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

102

Salah satu kebiasaan remaja Baro Paya adalah mengkonsumsi ranub. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, bagi perempuan yang mengkonsumsi ranub terlihat keluar auranya. Remaja Baro Paya mengkonsumsi ranub sebagai makanan ringan atau selingan makan. Sepeti layaknya rokok, konsumsi ranub juga sebagai alah satu media mengakrabkan diri diantara remaja Baro Paya. Ranub yang biasa dikonsumsi oleh remaja sebagai selingan adalah ranub kacang. Ranub kacang adalah ranub masak (siap saji) berupa sirih yang di oles dengan kapur, diberi satu sendok kacang gilig dan di gulung kemudian disisipi oleh sepotong kecil buah pinang. Pinang yang baik adalah pinang yang besar hatinya (bagian tengah pinang yang berwarna putih). Penjual ranub kacang biasanya terdapat di warung warung kecil sepanjang jalan Tutut. Penjual ranub yang paling terkenal adalah warung kecil di gampong Keramat, Panton Reu. Ranub kacang memiliki rasa lebih lemak dari ranub biasa.

4.2. Persembahan Ranub Linto Baro dan Dara Baro

Linto Baro adalah sebutan bagi mempelai pria pada masyarakat suku Aceh, Dara Baro adalah sebutan bagi mempelai wanita. Sebutan ini digunakan sejak proses lamaran berlangsung hingga pernikahan.

Meskipun kemajuan teknologi menyebabkan pergeseran kebiasaan, namun sebutan linto baro dan dara baro masih digunakan. Seperti diceritakan oleh Yah D. bahwa dahulu untuk melamar seorang gadis, dengan tidak mengetahui wajah gadis tersebut. Namun dengan adanya handphone, banyak remaja yang maen (pacaran) pakai Hp.

Proses perjodohan pun semakin sedikit. Beberapa kasus perjodohan berakhir pada perceraian sehingga perjodohan sangat sedikit dilakukan. Di Sekolah pemuda dan pemudi sudah

Page 118: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

103

saling mengenal sehingga kedekatan dan ketertarikan telah muncul dan dapat menentukan pilihan dalam membangun pernikahan.

Masyarakat suku Aceh boleh menikah jika masih memiliki hubungan saudara satu kakek Namun hal ini jarang terjadi dikarenakan malu. Menurut Yah D, selain karena malu biasanya penikahan antar keluarga lebih disarankan karena akan menambah saudara.

Seorang gadis Aceh akan di pinang dengan emas, yang diletakkan di atas wadah bertingkat sejumlah mayam (1mayam= 3 gram lebih) emas yang ditentukan oleh bapak dari anak gadis tersebut.Terdapat beberapa hal yang menyebabkan perbedaan jumlah mayam antara lain tingkat pendidikan dan status sosialnya.

Meskipun demikian, mahar seorang perempuan dapat berkurang nilainya jika gadis tersebut telah di grebek(ditangkap) berduaan dengan seorang pria. Pria tersebut harus menikahi gadis tersebut. Mahar untuk perempuan tersebut pun tidak sebanyak jika perempuan tersebut di pinang secara adat. Jika pinangan adat jumlah mahar dalam kisaran 30-45 mayam, pernikahan dikarenakan proses penangkapan hanya menyerahkan sekitar 2-3 mayam, jika tidak memiliki sebanyak 2 mayam, menikah dengan mahar 1 mayam juga di bolehkan. Hal ini dilakukan guna menjaga nama baik Gampong dan keluarga yang tertangkap tersebut.

Ada sanksi yang harus di bayar oleh seorang laki laki yang telah di grebek kepada Gampong yaitu sebesar 2 mayam emas. Selain sanksi yang dibayarkan berupa emas, pria tersebut juga harus melakukan kenduri guna membersihkan dan menjaga nama baik gampong. Jika ternyata pemuda tersebut berasal dari keluarga kurang mampu, maka biaya kenduri ditanggung oleh gampong dengan cara gotong royong.

Page 119: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

104

Proses pernikahan ini harus segera dilakukan juga untuk menghindari sanksi adat yang lebih berat lagi seperti diutarakan Husain (1970) bahwa kawin paksa terjadi manakala telah disangka keras bahwa seorang laki-laki telah berbuat serong dengan seorang perempuan, terlebih lagi jika ada bukti. Lebih baik dikawinkan daripada mendapat hukuman berat yang memalukan.

Untuk melamar seorang gadis, secara resmi orang tua dari pria akan meminta kepada seorang laki laki yang agak tua umurnya, mengetahui adat, sebagai seorang perantara yang dinamai orang Seulangke (Hoesin, 1970). Pada saat akan melamar keluarga pria harus menyiapkan sebuah wadah sebagai tempat mahar yang akan dibawa oleh Seulangke. Wadah tersebut di sebut Ranub Meh atau Ranub Mas. Ranub Meh adalah rangkaian ranub dalam suatu wadah. Ranub yang merupakan lambing kemuliaan bagi masyarakat Aceh digunakan dalam proses pernikahan mulai dari proses lamaran berlangsung. Penggunaan sirih dalam hal ini bertujuan untuk memuliakan perempuan yang akan di pinang beserta keluarganya. Pihak keluarga Dara Baro yang menyambut pihak Linto Baro yang diwakili oleh Seulangke akan mempersiapkan ranub dan tembakau sebagai sajian yang akan disajikan saat pihak Linto Bao tiba.

Rangkaian ranub pada ranub Meh dapat berupa bunga, ikan dan naga. Bentuk Naga ini diharapkan ikatan calon mempelai perempuan dan laki laki sekuat naga. Sehingga tidak mudah terlepas. Selain Ranub (sirih) dalam wadah tersebut akan diisi dengan kapur, pinang, tembakau, gambir kemudian diatasnya diletakkan beberapa mayam emas. Mayam yang diberikan tidak langsung seluruhnya biasanya emas yang diberikan dibagi menjadi beberapa bagian. Emas yang diberikan diletakkan dalam sebuah wadah. Wadah tersebut di pagari

Page 120: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

105

dengan rangkaian ranub yang disusun cantik dan dijahit dengan benang. Selain itu, di sekitar wadah emas tersebut akan di letakkan beberapa jenis bumbu dapur seperti cabai, bawang, merica, kunyit, jahe, gula, kopi, teh, dll. Hal ini bertujuan agar mempelai wanita mengenal bumbu bumbu dapur tersebut, sehingga diharapkan pintar memasak. Rangkaian Ranub Meh ini akan di buat oleh perempuan yang sudah tua yang biasa di panggil Mak Ah (Nenek).

Rangkaian Ranub Meh ini disesuaikan dengan jumlah mayam yang dihantarkan pada saat itu, jika pada proses lamaran emas yang dihantarkan pada saat lamaran hanya 3 mayam maka rangkaian ranub haruslah sebanyak 4 tingkat.

Ranub Meh , yang dibawa oleh pihak laki laki harus di balas oleh pihak perempuan dengan rangkaian Ranub meh yang baru. Ranub Meh Ini akan dibawakan ketika pihak laki laki pulang dari rumah perempuan setelah acara pinangan berlangsung. Hal ini sudah menjadi adat masyarakat, sehingga jika pihak dara baro tidak memberikan balasan akan sangat malu sekali karena dianggap tidak mengetahui adat istiadat. Proses balas membalas hantaran ini akan berhenti ketika ada kesepakatan diantara dua belah pihak untuk mencukupkan hantarannya.

Proses mengundang saudara untuk hadir dalam suatu upacara adat tertentu menggunakan ranub. Ranub digunakan sebagai wujud penghormatan kepada orang yang diundang. Menurut Bang A, penggunaan ranub dalam proses mengundang di sebebkan pengaruh syiar-syiar islam Proses mengundang dengan menggunakan ranub seperti berikut ini:

Beberapa helai ranub diletakkan ke dalam suatu wadah yang terbuat dari logam biasa disebut puan. Disertakan pula kapur, gambir dan potongan pinang. Pihak yang mengundang datang kerumah salah satu saudara kemudian menyerahkan puan tersebut. Setelah tuan rumah mengunyah ranub, barulah

Page 121: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

106

tuan rumah menanyakan maksud dan tujuan kedatanga tamu tersebut.

Gambar 4.1.

Ranub Meuh (untuk Meminang) Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Gambar 4.2.

Ranub untuk Mengundang Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Page 122: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

107

Proses akad nikah dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Proses akad nikah di pimpin oleh Tengku, selaku tokoh agama. Di Baro Paya di pimpin oleh Tengku Junid. Saksi akad nikah adalah Tuha Peut Gampong Baro Paya. Seperti prosesi akad nikah msyarakat PT Mopoli, dusun Alue Gajah yang dilaksanakan di Masjid Baro Paya.

Acara akad nikah berlangsung sederhana hanya ada beberapa orang dari dara baro dan beberapa orang dari linto baro. Sebelum acara pak keucik mengurus berkas administrasi untuk mempelai. Setelah berkas administrasi selesai, pak kecik pamit pergi karena ada urusan yang harus segera diselesaikan. Sebelum pergi pak keucik menyerahkan beberapa uang ke 3 orang di sebelahnya. Pak tengku junid berada di tengah, dan dua saksi yang berasal dari tuhapeut duduk di samping tengku Junid. Mempelai wanita berada di sebelah kiri bersama keluarga perempuan lainnya, mempelai pria bersama keluarga pria lainnya di seblah kanan. Ketika datang, keluarga mempelai membawa serta talam berisi Blekatan dan seceret kopi, tak lupa pseujeuk.

Acara dimulai dengan menyerahkan linto kepada tengku. Ternyata wali dari pihak linto adalah abangnya. Setelah itu, linto baro dipanggil menghadap tengku Junid untuk membaca ijab kabul dengan mas kawin sebesar 2 mayam. Setelah membaca ijab kabul, dan dinyatakan sah, Tengku Junid memimpin doa dan diikuti seluruh yang hadir. Setelah selesai membaca doa, tengku junid memberi wejangan kepada mempelai pria, mengenai tugasnya sebagai pemimpin rumah tangga yang harus memberi istri nafkah lahir bathin, serta menjadi penanggung jawab bagi istrinya. Mempelai wanita, atau dara baro juga diberi wejangan oleh pak tengku, mengenai bagaimana Menjadi isteri yang baik dan menghadapi suami. Setelah itu, para hadirin di hidagkan blekatan, sambil menikmati manisnya kelapa dengan lemaknya pulut, pseujeuk dilakukan oleh orangtua mempelai. Sambil

Page 123: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

108

memberikan wejangan kepada Lintobaro, Ayah Linto Baro memercikkan santan dengan menggunakan ikatan ranub sebagai wujud pemberkatan.

Pada saat akad nikah Teungku J mendapat Rp 100.000, dan saksi masing masing mendapat Rp. 50.000. Walaupun Tengku Meunasah adalah orang yang menikahkan, tetapi upah (hadiah) ditetapkan untuk Keuchik dan Teungku. Upah ini dinamai HakGatib, Hak nikah, atau Hak Tjupang. Hak Gatib itu adalah sebanyak satu mas (siamaih). Keucik dan Teungku Meunasah membagi bagikan hak Gatib. Teungku sendiri mendapat 2 kali lebih banyak dari yang diperoleh saksi (Hoesin, 1970).

Gambar 4.3.

Ranub Lampuan (kiri), Menyambut Lintobaro (kanan) Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Setelah akad nikah, prosesi akan berlangsung dengan melaksanakan resepsi pernikahan. Pada acara resepsi, kedatangan Lintobaro akan disambut dengan tarian ranub lampuan. Ranub Lampuan adalah sebuah tarian tradisional yang dilakukan untuk menyambut tamu tamu penting. Taria Ranub Lampuan dilakukn oleh beberapa perempuan membawa Ranub yang diletakkan di dalam tempat (lam Puan).

Page 124: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

109

4.3. Menanti Kehamilan

Kehamilan merupakan hal yang diinginkan oleh setiap pasangan yang baru menikah. Namun beberapa pasangan bisa saja kesulitan memiliki anak. Bagi masyarakat suku Aceh di Baro Paya, kesulitan memiliki anak bisa di therapi dengan kusuk atau Urut. Urut dilakukan oleh Dukun Beranak atau disebut Mak Blien. Selain itu, beberapa pasangan juga melakukan nazar. Nazar biasanya di ucapkan oleh yang memiliki keinginan atau orang orang terdekatnya. Seperti yang dilakukan oleh kak N yang melakukan Nazar untuk memperoleh anak perempuan. Kak N bernazar jika memiliki anak perempuan maka yang melakukan prosesi turun mandi anak tersebut haruslah seorang ustadzah di gampong tersebut.

Nazar adalah melakukan ritual tertentu jika keinginannya memiliki anak tercapai. Nazar masyarakat Baro Paya biasanya mengunjungi makan Teuku Umar atau Rumoh Quran, mengundang Dalail Khairat.

Sebagian besar masyarakat Baro Paya melakukan nazar untuk pergi ke Makan Teuku Umar baik untuk berziarah maupun melakukan kenduri potong kambing di lingkungan makan tersebut untuk disedekahkan.

Kesemua masyarakat adatAceh mempercayaibahwa pada kuburan-kuburan orang keramat atau ulama yangalim akan dapat dilepaskan nazar, yaitu dengan memintaberkat melalui arwah si empunya kubur. seperti kuburanTgk. Syiah Kuala, Kuburan Tgk. Di Timur, Kuburan Tgk.HM Wali, Kuburan Putro Meureuhom Daya, bahkan jugapada kuburan-kuburan orang yang mati syahid seperti pahlawan.

Lain halnya dengan Yah D, yang ketika bertemu dengan salah satu family nya yang sedang hamil beliau bernzar jika anak tersebut laki laki maka Yah D yang akan melakukan prosesi turun mandi. Ketika bayi tersebut ternyata laki laki, Yah D

Page 125: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

110

menggendong bayi tersebut keluar rumah dan membawanya ke mesjid sambil membabat rumput untuk memenuhi nazar.

Selain diinginkan, kehamilan juga perlu diatur untuk memberikan jarak antara kakak dan adik sehingga gizi dan perhatian orang tua pada anaknya tercukupi. Untuk menjarangkan kehamilan, masyarakat dapat menggunakan obat tradisional maupun KB yang disediakan oleh layanan kesehatan. Mayoritas masyarakat Baro Paya menggunakan KB suntik per tiga bulan. Hal ini dikarenakan menggunakan Pil KB sering lupa. Seorang Kader N, mengatakan:

”Banyak pake KB suntik, kalau suntik kan lama. Gak memberatkan. Kalau pil kan, klau gak dimakan satu hari kan fatal.”

Kader di Baro Paya kurang mengetahui KB untuk pria. Seperti ungkapan Kak N yang terkejut mengetahui adanya KB untuk pria. Kak N menganjurkan untuk tidak menyebarkan informasi mengenai adanya alat kontrasepsi untuk pria karena dianggap berbahaya bagi para remaja.

Secara tradisional untuk menjarangkan kehamilan digunakan ramuan tradisional berupa air kunyit. Air kunyit dipercaya dapat mengecilkan rahim ibu yang baru melahirkan sehingga dapat menjarangkan kehamilan. Selain itu ramuan lainnya yang wajib diminum selama masa nifas adalah ramuan 44, ramuan ini dapat di beli di pasaran dengan harga 10.000 rupiah. Menurut Nyak E, salah satu teungku perempuan di Gampong Baro Paya, terapi pasca melahirkan zamn dulu oleh masyarakat Aceh sangat banyak yang dapat menjarangkan kehamilan selain kunyet dan ramuan 44 terdapat juga Batee.

Jumlah Anak dalam satu keluarga merupakan keputusan suami isteri. Menurut Yah D, tidak boleh orang tua melarang-larang untuk memiliki anak banyak. Dari hasil observasi, Suku

Page 126: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

111

Aceh di Baro Paya memiliki anak lebih dari tiga orang. Kak Di mengungkapkan bahwa jika anaknya rame (banyak), jika salah satu anak tidak menyukai kita (orang tua) bisa dengan anak lain. Selain itu menurut Kak Di jika orang tua telah lanjut usia dan tidak bisa kerja, anak-anak yang pulang akan membawakan orang tua sesuatu. Jika orang tua telah sakit-sakitan, akan ada yang merawat. Hal inilah yang menjadikan Kak Di yang saat ini hanya memilki tiga orang anak ingin memiliki enam orang anak.

4.4. Sembilan Bulan dalam Penantian

Perempuan Aceh yang hamil ada yang pinggangnya terdapat benang yang sudah dijampi (diRadja) terhadap setan, burông. Perempuan yang hamil memiliki banyak pantangan (Hoesin, 1970).

Masyarakat Baro Paya masih mempercayai jimat, terutama untuk ibu hamil. Jimat dipercaya dapat menjauhkan ibu hamil dari gangguan Burong yang biasanya mengganggu ibu hamil. Seorang Kader A berujar:

“Kemenyan dibalut kain putih diikat tali tujuh warna diikat di pinggang.”

Seunangkai atau ajimat (jampi) dipakai oleh wanita hamil agar tidak mudah diganggu oleh syaitan. Seunangkai atau ajimat itu terdiri dari benang tujuh warna, sepotong kemenyan, dan tiga buah putik limau, kemudian benda benda ini di bungkus dengan kain putih serta dirajah oleh Mak blien untuk diikat di perut pinggang wanita hamil itu (Syamsyudin, T. Dkk, 1978)

Selain jimat, masyarakat Aceh mempercayai beberapa pantangan bagi ibu hamil. Pantangan pada setiap suku adalah suatu bentuk penjagaan akan suatu kondisi dari hal hal yang tidak diinginkan. Terdapat beberapa pantangan bagi ketika ibu hamil di masyarakat Aceh. Pantangan ini tidak hanya diberikan ke Ibunya,

Page 127: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

112

namun di berikan juga ke suami. Pantangan tersebuat berupa pantangan makanan dan pantangan perilaku. Pantangan perilaku seperti tidak boleh melewati tali jemuran, tidak boleh mandi saat magrib. Perempuan perempuan Aceh dulu yang hamil, sebelum matahari terbenam, telah masuk ke rumah karena takut mendapat gangguan burong (Hoesin, 1970). Pantangan perilaku lainnya adalah tidak boleh melilitkan kain di leher, karena dipercaya dapat berpengaruh pada tali pusar bayi yang akan melilit bayi .

“Tidak boleh melilitkan kain di leher nanti tali pusar anaknya belillit.. Suaminya juga jangan gitu.”

Selain itu Ibu yang sedang hamil tidak boleh duduk di tangga, hal ini dipercaya dapat memperlama proses persalinan. Pantangan ini sangat keras berlaku pada ibu yang mengalami kehamilan pertama, disarankan jika akan masuk ke dalam rumah langsung saja jika akan keluar langsung keluar. Selain itu ibu hamil tidak boleh bersuara keras, membuat keributan atau berteriak saat magrib. Jika ibu hamil bersuara keras atau berteriak pada saat magrib, masyarakat percaya anak yang dikandungnya, setelah lahir akan terkena penyakitRahoadalah sejenis kudis seperti digigit nyamuk, merah merah. Pantangan-pantangan ini di sampaikan secara turun temurun oleh orang tua.

Tempat yang tidak boleh di kunjungi oleh ibu hamil antara lain Alue (Anak Sungai) dan hutan. Masyarakat Aceh percaya bahwa di Alue terdapat iblis yang dapat menyebabkan penyakit gatal gatal (Glause) yang dipercaya masyarakat disebabkan karena dicolek oleh jin.

Sementara itu, hutan juga merupakan salah satu tempat yang dilarang untuk di kunjungi. Masyarakat percaya banyak ritangan di dalam hutan yang sulit untuk dilalui ibu hamil, seperti kayu kayu besar atau bukit bukit yang sedikit tinggi. Selain itu,

Page 128: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

113

harimau yang dapat mengenali bau ibu yag sedang hamil sehingga dianggap berbahaya. Pun demikian dengan suami, masyarakat juga percaya bahwa harimau dapat mencium bau suami ibu hamil tersebut. Sehingga suami dilarang pergi ke hutan sendirian.

Pantangan lainnya yang harus dipatuhi oleh ibu hamil adalah tidak boleh duduk di atas tanah langsung dan tidak boleh duduk di atas karung beras. Kepercayaan masyarakt Baro Paya jika seorang ibu hamil duduk diatas tanah langsung tanpa alas apapun maka akan muncul kudis di atas kepala anaknya. Selain itu, duduk di atas karung beras juga merupakan larangan bagi ibu hamil. Hal ini dapat menyebabkan ari ari bayi tersebut menjadi lebih besar sehingga akan sulit melahirkan.

Pantangan pantangan perilaku tersebut disampaikan oleh orang tua kepada anaknya atau menantunya. Selain pantangan perilaku bagi istri, suami juga harus mematuhi pantangan-pantangan. Beberapa pantangan tersebut sama dengan pantangan istri. Saat seorang istri hamil, suami dilarang memotong ayam, ular atau membunuh hewan lain karena di percaya kan berpengaruh pada leher anaknya. Seorang informan D berkata:

“Kalau saya punya perempuan hamil, kalau potong potong ayam (saya) ndak bisa.”

Seorang suami yang memiliki isteri yang sedang hamil dilarang keluar malam, Sebab dipercaya ada jin atau burông yang akan mengikutinya. Hal ini berlaku bagi semua anggota keluarga jika mereka kembali malam, hendaklah mereka menunggu sebentar di tempat lain tidak boleh terus naik kerumah, takut kalau kalau burong bersama dia. Tetapi jika ia sudah berhenti sebentar di tempat lain, maka, burong jika ada telah merayap ke tempat lain (Hoesin, 1970). Burong adalah sejenis mahluk halus

Page 129: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

114

yang mengganggu ibu hamil dan melahirkan. Konon burong adalah roh perempuan yang meninggal saat sedang hamil.

“Kalau (suami) pulang dari hutan gak boleh langsung masuk, harus nunggu di luar dulu.”

Meskipun banyak pantangan perilaku yang harus di patuh oleh suami ketika isterinya hamil, namun suami tidak memiliki pantangan makanan seperti yang di pantangkan untuk isterinya. Beberapa makanan yang dipantangkan untuk seorang ibu hamil adalah jenis makanan yang bersifat tajam seperti nenas, nangka, buah kulu, buah kelapa menurut masyarakat Aceh, makanan tersebut dapat menyebabkan keguguran. Selain makanan, minuman yang bersifat keras seperti Es dan minuman bersoda juga dilarang karena dianggap dapat menyebabkan keguguran pula. Informan A, seorang kader berujar:

“Gak boleh makan yang tajam-tajam seperti nenas, nangka, buah kulu.”

Pantangan makanan bagi ibu hamil sangat banyak termasuk ikan. Menurut salah satu kader, makanan yang di perboleh kan hanya ikan Bolo sejenis ikan teri. Selain pantangan makanan, ibu hamil disarankan untuk tidak banyak minum air putih. Hal ini di percaya membuat perut kembung dan menjadikan perut ibu hamil menjadi lebih besar.

Gejala Sick Morning Syndrome pada ibu hamil hampir dirasakan oleh seluruh perempuan yang hamil, termasuk perempuan etnis Aceh. Namun perempuan Aceh khususnya di Baro Paya memiliki cara tersendiri untuk mengatasi mual saat hamil. Untuk mengurangi mual ketika hamil, ibu hamil dapat mengkonsumsi sirih. YD, petugas Gizi di Puskesmas, mengatakan:

“Kalo hamil, kan mual, kalo pake sirih mulut kita lebih nyaman gak mual, enak.”

Page 130: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

115

Beberapa hal penting yang dapat dilakukan untuk mempermudah proses persalinan menurut masyarakat Aceh antara lain, tidak melilitkan kain di leher, Usia 3 bulan kehamilan harus menggosok atau membersihkan dagu, dahi, dan tulang qolbi (daerah sekitar tulang ekor) setiap kali mandi. Selain itu, Ibu hamil sebaiknya tidak boleh banyak tidur, harus beraktivitas seperti biasa, dan tidak boleh banyak makan bubur yang di berika di Posyandu. Bubur bagi ibu hamil yang berasal dari posyandu dipercaya dapat membuat bayi menjadi besar sehingga menyebabkan kesulitan saat ibu melahirkan. Informan, Mak WM menjelaskan:

“Kalau 3 bulan udah tau (hamil) disuruh gosok dagu, dahi dan tulang qolbi, setiap mandi , biar mudah lahirannya.”.

Selain itu, Menurut Umi Sa, jika seorang ibu hamil menginginkan sesuatu harus segera disampaikan kepada suami atau orang tuanya agar dapat segera dipenuhi. Sebab, jika tidak dipenuhi maka anak yang di dalam kandungan akan ileran (ngiler). Menurut cerita Umi Sa pernah ada seorang ibu yang mengingankan kerang ketika hamil, namun keinginan itu tidak disampaikannya kepada orang tuanya hingga anaknya lahir. Ibu tersebut merasa tidak ingin merepotkan orang tua maupun suaminya kaerena mencari kerang di sekitar daerah ini sangat sulit. Hingga akhirnya ketika anak nya lahir, bayi tersebut terus menerus mengeluarkan air liu hingga ujung ujung bibirnya luka.

Meskipun tidak ada perbedaan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Aceh terhadap anak perempuan dan laki laki, namun kehamilan dan kelahiran anak pertama pada masyarakat Aceh lebih diutamakan. Seperti ketika acara Jok Mak blien. Jok Mak blienadalah tradisi masyarakat suku Aceh khususnya di Baro Paya untuk meminta bantuan secara hormat kepada Mak blien untuk membantu proses persalinan Ibu yang sedang hamil. Pada acara

Page 131: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

116

Jok Mak blien anak pertama, keluaga akan mengadakan kendui yang luar biasa. Orang tua laki laki akan membawa idang atau talam yang berisi berbagai makanan bagi ibu hamil tersebut. Talam pertama berisi makanan berupa Bu Kulah (nasi dibungkus daun pisang) beserta lauk pauk ayam, daging kerbau dan kue kue tradisional. Selain itu, mertua juga membawa Ranubbeserta pinang, kapur dan gambiryang dimasukkan kedalam talam kedua.

Selain membawa makanan dalam idang, akan diadakan juga kenduri. Namun, untuk anak kedua dan seterusnya, kenduru hanya di adakan sekedarnya saja.

Setelah masa kehamilan tujuh atau delapan bulan, Ibu sudah mengusahakan seorang Mak blien (bidan) untuk menyambut kelahiran bayi. Pihak orang tua (Mak tuan) bersama ibunya biasanya mempersiapkan juga hadiah yang akan di berikan kepada Mak blien, pada saat mengantar nasi, sebagai tanda persetujuan. Tanda ini disebut Peunulang, artinya hidup atau mati orang hamil itu diserahkan kepada Mak blien selama masa kelahiran. Maka Mak blien setelah menerima Peunulang itu telah menjadi kewajiban baginya, menjenguk setiap saat, bahkan kadang –kadang ia harus menetap sampai tujuh hai atau selama belum jatuh pusat bayi sambil mencuci kain kain tiumpe (kain balut bayi) (Syamsudin, T, dkk. 1978). Untuk gampong Baro Paya hal ini disebut JokMak blienatau Jok Mak bidan.

“Jok bu bidan itu menyerahkan dia (si ibu)kala persalinan oleh buk bidan (Mak blien). Memberikan sejenis pejamee bidan.”

Ketika Jok Mak blien dilaksanakan, keluarga membuat sebuah acara kenduri dan secara khusus meminta Pak Teungku dan Mak Blien untk hadir. Keluarga akan masak masakan yang enak dan memberikannya kepada Mak blien dan Tengku masing

Page 132: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

117

masing satu talam. Selain itu Tengku juga mendoakan keselamatan dan kesembuhan ibu hamil dan bayinya.

“7 bulan (hamil) jok bu bidan. Kenduri rayeuk (besar).”

Namun, jika keluarga tidak mampu ada keringanan untuk melakukan Jok Mak blienyaitu dengan cara memberi bahan masakan ke Mak blien untuk kemudian di masak dan disedekahkan ke anak yatim. Selain itu, keluarga yang melakukan Jok Mak blienhanya menyerahkan makanan kepada Mak blien dan Pak Tengku.

“Jok Mak blientu buat jaga jaga, kan dia yang nolong nanti. Jok bu bidan di undang Mak blien, tengku, kalau gak ada uang tetangga aja, kalau ada uang semua orang kampong.“

Jika kurang mampu mertua akan mengantar bu kulah dengan beberapa macam lauk saja. Kemudian, saat akan pulang ke rumah, mertua mendapat hadiah seperti tembakau atau kain sebagai balasan dari nasi yang dibawanya itu (Hoesin, 1970)

Selain meminta secara hormat kepada Mak Blien, masyarakat etnis Acehjuga memeriksakan kehamilannya. Pemeriksaan kehamilan tidak dilakukan di Puskesmas atau Bidan Desa melainkan dengan Mak blien. Periksa kehamilan biasanya usia kandungan tujuh bulan.

“Periksa 7 bulan di Mak Bidan, jadi bidannya (Mak blien) di panggil ke sini untuk periksa.” Kak Di.

Pemeriksaan kehamilan dilakukan lagi ketika kandungan berusia 9 bulan. Selain di periksa, Mak blien juga mengurut Ibu hamil dengan tujuan agar memudahkan proses persalinan. Selain itu, pada saat pemeriksaan kehamilan 9 bulan, Mak blien akan memeriksa apakah bayi yang ada di dalam kandungan sungsang atau tidak. Jika sungsang, Mak blien akan menggeser bayi ke

Page 133: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

118

posisi yang benar. Kemampuan pemeriksan kehamilan Mak Blien yang sangat tradisional tidak bisa memastikan apakah bayi yang ada di dalam kandungan laki laki (agam) atau perempuan (inong)

“Bidan kampong di ajak ke rumah bulan 7 dan bulan 9 (kehamilan) diurot, diperiksa lah.”

Hal ini adalah salah satu kelebihan dukun kampung. Masyarakat masih memilih melahirkan dengan Mak blien karena Mak blien dapat meluruskan kembali bayi yang sungsang. Menurut masyarakat Baro Paya, jika ibu yang mengandung bayi sungsang dibawa ke rumah sakit akan di operasi, namun jika dibawa pada Mak Blien dapat melahirkan normal.

Selain Urut sungsang, Mak blien juga sering diminta untuk mengurut perut ibu hamil yang mengeluh turun. Seperti Kak In yang usia kehamilannya memasuki bulan ke enam merasakan turun perut akibat perutnya yang sudah mulai membesar. Maka Mak blien melakukan Urut Naikkan Perut. Prosesmengurut ini tidak dikenakan biaya.

Gambar 4.4.

Urut Naikkan Perut. Sumber: Dokumentasi peneliti 2014

Page 134: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

119

Keputusan memeriksakan kehamilan juga di pengaruhi oleh emosi dari Ibu hamil tersebut. Ketakutan akan pelayanan kesehatan menyebabkan pemeriksaan kehamilan hanya dilakukan oleh Mak blien. Kak D berujar:

“Begitu hamil tidak periksa kehamilan, takut anaknya kenapa kenapa”

Selain itu, kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masih rendah dalam hal pemeriksaan kehamilan. Hal ini disebabkan oleh pemeriksaan kehamilan di puskesmas kurang memuaskan, karena dinilai tidak dapat mengetahui apakah bayi berada pada posisi yang tepat atau sungsang. Jika memeriksakan kepada Mak blien, Mak blien akan memegang perut ibu hamil tersebut untuk meraba apakah kepala bayi berada pada posisi yang tepat atau tidak.Kak Ni yang memeriksakan kehamilan anak terakhirnya ke Mak blien menjelaskan:

“Kalau periksa ke Bidan Kampong, kalau ke rumah sakit tidak pernah pegang perut, kecuali USG”

Dengan adanya Jok Mak blienpada usia kehamilan 7 bulan, maka keputusan penggunan penolong persalinan sudah di tentukan sejak usia kehamilan 7 bulan. Keputusan penolong persalinan ini berbeda pada anak pertama dan anak berikutnya. Pada anak pertama, keputusan penolong persalinan akan di putuskan oleh orang tua pihak ibu hamil. Sementara keputusan penolong persalinan anak berikutnya sudah menjadi keputusan suami yang di rembukkan terlebih dahulu dengan keluarga.

Peran Mak blien di lingkungan Baro Paya tidak hanya membantu menolong persalinan. Di luar proses persalinan, Mak blien memiliki ikatan emosional yang baik dengan masyarakat Baro Paya. Kak In yang sedang mengandung lima bulan merasa perutnya turun. Dengan nada manja, seperti kepada Mak nya sendiri, Kak In meminta Mak blienuntuk mengurut perutnya agar

Page 135: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

120

dinaikkan kembali. Meskipun Mak Blien berasal dari Kecamatan tetangga, namun di Baro Paya Mak Blien seperti keluarga sendiri. Kak A bahkan meminta diajari doa doa sederhana untuk merajah ranub. Mak Blien menyapa masyarakat Baro Paya seperti menyapa saudara yang sudah lama tidak bertemu. Hampir tidak ada masyarakat yang tidak mengenal Mak Blien tersebut.

4.5. Empat Puluh Empat (44) Hari Menjadi Haram

Selama empat puluh empat hari ibu bayi banyak menjalanipantangan-pantangan. Ia harus tetap berada dalam kamarnya, tidak boleh berjalan-jalan, apalagi keluar dari rumah. Tidak boleh banyak minum, nasi dimakan tanpa gulai atau lauk-pauk. Hanya cukup dengan garam dan ikan teri gonseng. Begitu pula dengan makanan yang pedas-pedas sangat dilarang. Selama pantang tersebut, disebut dengan masa pantangan atau du dapu. Karena selama pantangan ibu bayi selalu dipanasi dengan bara api yang terus menerus disampingnya atau dibawah tempat tidurnya. Maka masa pantangan ini sering juga disebut dengan masa madeung. Setelah masa madeung ini selesai yaitu pada hari keempatpuluh empat, ibu bayi dimandikan oleh mablien dengan air yang telah dicampur dengan irisan limau parut yang telah disediakan terlebih dahulu. (Syamsudin, 1978)

Masyarakat suku Aceh di Baro Paya biasanya melahirkan di Mak blien atau dukun Kampung yang berasal dari Kecamatan Alue Kuyun. Pada saat ibu sudah merasa kesakitan dengan kehamilannya, dan sudah mendekati hari kelahiran, di jemputlah Mak blien di kampong sebelah oleh suami ibu tersebut. Jarak Baro Paya dan Alue Kuyun sekitar 20 Menit menggunakan sepeda motor.

Proses melahirkan yang ditolong olah Mak blien tidak menggunakan sarung tangan dan hanya menggunakan sarung

Page 136: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

121

sebagai penutup kemaluan si Ibu, sehingga si Ibu tidak merasa malu. Informan WM menjelaskan:

“Kalau melahirkan sama saya, begini (sambil menutupkan sarung hingga kaki) tangan saya saja yang masuk (mengambil Bayi). Kalau di Puskesmaskan harus begini (mengangkat kaki lebar lebar ke atas) jadi malu.”

Menurut Mak Blien Kulit bayi sangat lembut, sehingga bersentuhan dengan sarung tangan karet masih terasa keras dan harus di sambut dengan kulit juga. Karena alasan tersebut maka Mak WM tidak pernah menggunakan sarung tangan karet yang diberikan padanya sejak ia mendapat pelatihan. Mak blienberucap sambil menunjukkan sarung tangan yang telah di berikan oleh Bidan Desa.

“Kulit bayi masih lembut. Jadi harus di sambut dengan kulit juga. Tidak bisa dengan peralatan lain (sarung tangan). Tidak pernah saya pakai.”

Kelebihan Mak blien lainnya adalah bersedia di panggil 24 jam. Seperti cerita Kak A yang seorang ketua kader di Gampong Baro Paya. Kak A melahirkan anak keduanya di Mak WM.

Malam itu, lewat tengah malam, Kak A masih menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah. Masih ada beberapa helai pakaian yang harus di setrika. Seperti kata orang tua, seorang ibu hamil harus banyak bergerak. Usia kandungan yang sudah cukup tua menimbulkan rasa sakit malam itu. Sebagai seorang guru, dari kalanganberpendidikan, Kak A berinisiatif manggil bidan So selaku bidan yang bertugas di daerah Baro Paya. Dini hari, Kak A menelepon bidan So yang rumahnya berada di kecamatan tetangga, Kaway XVI. “So, gak bisa datang kak. Pigi (pergi) aja ke Puskesmas kak.” Jawab Bidan So melalui telepon. “Ngapain ke puskesmas, kan tidak ada orang.” Jawab Kak A. Pukul

Page 137: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

122

2.30 dini hari rasa sakit yang di rasakan oleh Kak A semakin kuat. Kak A meminta suaminya memanggil bidan Kampong WM di Alue Kuyun. Dijemputlah Mak WM, akhirnya proses persalinan di bantu oleh Mak WM. “Gak bisa bawa rumah sakit padahal saya mau kerumah sakit” ujar Kak A menyayangkan.

Pertolongan persalinan yang terjadi di malam hari akan di tolong oleh Mak blien. Sebab persalinan tidak mungkin di tunda hingga besok pagi. Kak La berucap:

“Kalau bidan desa gak mau datang, datangnya besok pagi.”

Menurut kak Nurhayati, banyak kasus persalinan yang harus di rujuk langsung ke Meulaboh dikarenakan bidan kampungnya gak sanggup untuk menolon persalinan.

Sebagian besar penduduk Baro Paya adalah orang Sinabang, yang bekeja di PT MR. Selain di rujuk ke Meulaboh, meskipun mendapat biaya kesehatan, beberapa orang Sinabang yang tinggal dan bekerja di PT. Mopoli Raya masih melakukan persalinan di dukun. Ja, masyarakat Sinabang di PT MR mengtakan:

“Melahirkan panggil dukun yang di Meulaboh, karena orang Sinabang juga. Udah kami sepakati ke dukun, dukun itu tau kapan bayi mau keluar”

Saat ‘menyambut bayi’, Mak blien membaca doa berupa shalawat. Nyak Elok:

“Kalau menolong persalinan sama makbidan membaca sholawat kepada nabi “. Allahumma sholi ala Muhammad wa ala ali Muhammad”.”

Jika ibu bersalin mengalami susah melahirkan dikarenakan rahimnya sempit dengan membaca doa “Khatijah, Ainsyah dan umisalamah bukalah pinto tujuh pintu.”

Page 138: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

123

Tidak semua kehamilan melalui persalinan yang mudah, beberapa ibu hamil yang sudah cukup umur kehamilannya, jika sudah cukup usia kehailannya, namun belum merasakan sakit akan melahirkan, Ibu hamil disarankan mengkonsumsi Ie U (air kelapa muda). Jika ibu hamil sudah merasakan sakit, namun bayi tidak kunjung keluar, Mak blien akan memberikan rendaman kulit kerbau yang telah di bakar. Hal ini, di percaya dapat melancarkan persalinan.

Gambar 4.5.

Kulit Kerbau yang telah di bakar. Sumber: Dokumentasi peneliti 2014

Salah satu kelebihan Mak blien adalah meluruskan bayi sungsang. Untuk meluruskan bayi sungsang menggunakan metode urut dengan memakai kain batik. Kain batik di lilitkan di perut ibu hamil, kemudian posisi kelapa bayi di geser dengan bantuan kain batik tersebut dengan cara ditarik tarik. .

Pada saat bayi lahir, disambut oleh makblien. Pusat bayi dipotong dengan sebilah sembilu. Sebelum pusat tadi dipotong, terlebih dahulu pangkal pusatnya diikat. Kalau bayi laki-laki diikat dengan tujuh ikatan, dan kalau bayi perempuan dengan lima ikatan. Setelah itu bayi dibersihkan oleh mablien.r, kemudian

Page 139: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

124

diobati dengan obat tradisional seperti dengan arang, kunyit dan air ludah sirih. Kesemuanya ini diaduk dengan menjadi satu untuk ditempelkan pada pusat bayi. (Syamsuddin, T dkk, 1978). Namun, Mak blien Sawami lebih memilih mencampurkan sirih, kunyit dan pinang kemudian mengunyahnya dan meludahkannya ke pusar bayi. kemudian memandikan si Ibu Madeung. Ibu yang baru saja melahirkan akan dimandikan oleh Mak Blien. Ketika memandikan Ibu tersebut, Mak Blien akan membaca doa sebagai berikut:

“nawaitu wiladah, Fatimah manoe buangkan hada.h” (Nawaitu wiladah fatimah mandi membuangkan hadas)

Kasus persalinan yang sulit juga terdapat di Baro Paya. Kak Su, Seorang ibu yang tinggal di PT Mopoli Raya menyayangkan proses pengangkatan rahim yang dialaminya dua bulan sebelum acara turun mandi anak laki-laki dan anak nya yang terkahir. Sebab setelah melahirkan bayi laki laki nya yang pertama , rahim ibu muda itu diangkat. Cerita kak Suterkait pengangkatan rahimnya:

“Waktu itu kan kakak udah sakit perut. Terus kakak bawak ke Puskesmas. Kan lama, belum mau keluar bayinya. Bidan nya kasi obat perangsang 3 kali. Kakak dengar dia pake bahasa Aceh bilangnya ‘Kasi lagi, biar cepat’. Udah lemas kakak, di bawa ke Meulaboh. Dimarahin dokernya dia. Bukan, bukan So bidan puskesmasnya.”

Pasca melahirkan, Ari-ari atau biasa disebut ‘Kakak si bayi’ akan di tanam di belakang rumah atau di bawah tangga. Keluarga harus menghidupkan api selama 7 hari 7 malam untuk menghindari Ari ari di makan oleh binatang buas. Masyarakat Aceh percaya bahwa Ari-Ari masih berhubungan dengan si bayi.

Ibu Nifas atau biasa di sebut ibu Madeung memiliki banyak pantangan. Pantangan setelah melahirkan dibagi menjadi dua

Page 140: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

125

yaitu pantangan perilaku dan pantangan berupa makanan. Pantangan perilaku antara lain tidak boleh berteriak dan bersuara keras di rumah selama 7 hari pasca persalinan hal ini di percaya membuat bayi menjadi rewel. Pantangan pantangan ini disampaikan secar turun termurun tanpa tahu pasti penyebabnya.

Selama masa nifas, Ibu Madeung tidak di perbolehkan keluar rumah dan menginjak tanah. Karena dianggap ibu madeung tidak suci, belum bersih sehingga dianggap ‘haram’ menginjak tanah. Hal ini akan menyebabkan bumi menangis. Masyarakat percaya jika saat nifas keluar rumah menginjak tanah (pergi jauh) akan menyebabkan terkena malapetaka atau bencana.

“Kalau belum suci tidak boleh keluar rumah. Itu haram. Nanti bumi menangis.”

Selama 40 hari ibu madeung tidak diizinkan keluar rumah atau menginjak tanah, maka seluruh kegiatan dilakukan di dal rumah. Termasuk BAB. Keluarga menyediakan kamarmandi kecil di samping rumah dikarenakan ibu Madeung tidak diperbolehkan ke Alue.

“40 hari baru turun dari rumah, mandi dirumah, berak dirumah, nggak turun dari rumah”

Selain keluar rumah, Ibu madeung juga tidak diizinkan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya termasuk memasak untuk keluarga, Ibu Madeung hanya diizinkan memasak untuk dirinya sendiri. Karena hal ini lah keberadaan Mak Blien sangat membantu Ibu Madeung. Mak Blien lah yang akan memasakkan untuk keluarga dan memandikan bayi.

Setelah 40-44 hari setelah masa nifas, Ibu Madeung diharuskan mandi untuk mensucikan diri agar diizinkan keluar rumah. Pada saat mensucikan diri ibu Madeung juga dibantu

Page 141: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

126

oleh Mak Blien, Mak Blien akan membacakan doa Manoe Wiladah.

Pantangan berupa perilaku juga harus di patuhi oleh suami. Menurut Mak blienWM, setelah melahirkan suami tidak boleh pulang terlalu malam, hal ini dapat menyebabkan anak menangis, jika anak menangis akan menyulitkan si Ibu. Kepercayaan masyarakat, jika suami pulang terlampau malam, ada jin atau Burông yang mengikuti suami tersebut yang bisa mengganggu si bayi. Mak WM

“Setelah melahirkan suaminya tidak boleh pulang malam malam nanti anaknya nangis mamaknya sengsara. Karena kalau masuk rumah ada jin mengikuti, bisa ngganggu anaknya”

Oleh sebab itu, jika suami terpaksa pulang malam, disarankan untuk duduk di depan pintu atau di dapur selama beberapa menit agar Burông (jin) yang mengikutinya segera pergi dan tidak menggangu bayi.

“...kalau pulang magrib duduk dulu barang setengah jam di luar. Biar pergi jinnya Dapur itu, siang malam ndak boleh buka pintu”

Dalam masa madeueng, istimewa 10 hari pertama, perempuan-perempuan takut kepada burong. Selama 44 hari itu, orang-orang tidak mempertjakapkan hal-hal mengenai burong dimuka perempuan-perempuan madeueng. Orang selalu berikhtiar untuk menjauhinya. Jikalau seorang perempuan kemasukan burong, maka segera orang mentjari tukang jampinya. Oleh karena disangka bahwa hal itu berbahaja, biasanya ibu dari perempuan yang kemasukan burong ber nazar (meukaj), akan menziarahi kuburan burong itu, djika anaknja sembuh. (Hoesin, 1970)

Page 142: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

127

Menurut masyarakat Aceh, burong adalah perempuan-perempuan yang mati dalam masa perzinaan atau yang meti dalam masa bersalin (Madeung). Burong dapat dilihat pada senja atau tengah malam di atas kuburan seorang wanita yang mati Madeung. Yang hendak mlihatnya harus bertelanjang. (Syamsudin, T dkk, 1978) . Burong biasanya mengganggu ibu hamil, atau yang baru saja melahirkan, Burong ingin agar ibu madeung ikut dengannya, dengan kata lain burong menginginkan ibu madeung mati. Oleh sebab itu, masyarakat Aceh sangat menjaga ibu madeung dari gangguan burong.

Selain pantangan perilaku Ibu madeng sanga banyak pantangan makanan Pantangan makanan ibu Madeung sangat banyak. Hamper semua makanan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu Madeung. Pantangan makanan bagi ibu pasca Madeung antara lain tidak boleh memakan makanan yang sifatnya tajam. Selain itu Ibu Madeung hanya di perbolehkan makan nasi dengan sambal lada dan kunyit yang di campur dengan buah Munthu (Lemon), Sambal ini disebut dengan Sambal Buah Munthu . Makanan ini dipercaya mempercepat proses penyembuhan. Mak Bu berujar:

“Tidak boleh makan yang tajam-tajam, tidak boleh minum air putih banyak banyak karena kita lagi sakit, lemah gak bertenaga. Boleh makan nasi tapi tidak pakai kuah, boleh pakai kunyit sama lada, diulek, di campur dengan buah kuyun (jeruk nipis)campur dengan nasi. Sehingga badan lebih tegap, kuat dan ada tenaga. Gak lemas kita”

Sambal Buah Munthu di percaya dapat mempercepat proses peyembuhan luka. Meskipun sedikit peas, namun sambal buah munthu disarankan untuk sering di konsumsi selama masa nifas.

Page 143: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

128

“Harus banyak kunyah sambal buah munthu dan lada supaya bisa cepat sembuh luka di perut kat orang orang tua.” Kak Wa

Ibu Madeung juga tidak boleh banyak minum air putih di karenakan sedang sakit, masyarakat percaya bahwa banyak minum air putih saat sakit akan mempersulit proses penyembuhan.

“Tidak boleh banyak minum, kalau banyak minum nanti perut kembung. Hanya boleh minum 1 gelas kecil”

Larangan minum air putih ini disampaikan oleh Mak blien. Hal ini, menurut Mak WM berpengaruh kepada bayi yang menyusu kepada ibunya sehingga timbul ruam ruam merah pada kulit bayi seperti alergi.

“Air hanya boleh setengah gelas kecil sebelum 44 hari. Kalau banyak minum nanti di kaki anaknya ada merah merah (ruam)”

Meskipun hampir semua makanan di larang untuk di konsumsi pasca melahirkan, namun ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar. Salah satunya ikan besar. Seorang Ibu Madeung tidak boleh makan ikan besar, hanya di perbolehkan makan ikan teri. Makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil hanya nasi dan sambal lada yang dicampur dengan kunyte dan buah kuyun. Sambal lada di konsumsi untuk memberi rasa pada makanan. Dikarenakan ibu Madeung tidak boleh mengkonsumsi cabe. Cabe tidak di perbolehkan kaarena menurut Umi Sa, cabe membuat luka dalam ibunya menjadi tidak sembuh. Sambal lada juga di percaya untuk memberi stamina setelah melahirkan dan mempercepat proses penyembuhan luka ibu.

Pantangan makanan lainnya adalah minyak. Ibu yang baru melahirkan tidak disarankan untuk mengkonsumsi minyak

Page 144: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

129

termasuk makanan yang di goreng. Lauk yang biasa menjadi makanan Ibu Madeung adalah ikan teri di gongseng. Hal ini dikarenakan menurut kepercayaan masuyarakat bahwa Minyak akan menyebabkan ibu cepat haus dan akhirnya mengkonsumsi banyak air. Mengkonsumsi banyak air menurut Umi Sa, menyebabka ibu menjadi gemuk dan tembem.

“Makannya teri putih di gongseng, tidak boleh yang digoreng, goreng. Karena kalau ada minyak cepat haus jadi minum banyak nanti gemuk, muka kita tembem.”

Ibu Madeung juga dilarang makan sayur. Masyarakat Baro Paya percaya bahwa sayur memiliki sifat bayak mengandung air. Hal ini dipercaya oleh masyarakat menyebabkan perut si ibu akan membesar setelah melahirkan. Selain itu, ibu madeung yang menyusui anaknya, jika makan sayur dapat menyebabkan anaknya diare.

“Gak boleh makan sayur berpengaruh ke ibunya ke anaknya nanti anaknya cirit (mencret)”

Kak Nmenambahkan, bahwa ada juga ibu Madeung yang mengkonsumsi air inai, kunyit asam, buah munthe, telur ayam kampung, di campur madu. Ramuan ini di konsumsi selama 40 hari atau lebih. Untuk menambah tenaga bagi ibu yang baru saja bersalin, masyarakat Aceh biasanya embeli ramuan ada juga ramuan pheut ploh pheut atau ramuan 44. Ramuan ini dapat di beli di pasar sehingga keluarga tidak perlu meramunya sendiri.

“...Untuk menambah tenaga (nak tiga) ramuannya di rebus dan airnya di minum”

Pasca melahirkan perut si ibu akan di olesi air kunyahan sirih guna menghangatkan perut si ibu yang sedang luka agar cepat sembuh dan tidak masuk angin.

Page 145: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

130

Pasca melahirkan, dibuat Dapuu atau perapian baru di rumahnya. Biasanya ibu Madeung ditempatkan di bagian dapur agar dekat dengan perapian. Selain untuk menghangatkan tubuh si ibu. Perapian akan digunakan untuk membakar Batee (batu) yang digunakan untuk mengkompres perut ibu melahirkan. Hal ini dilakukan selama 40-44 hari.

“Kalau orang lahir bikin dapur lagi di atas (rumah). Kalau ada batu taruh di atas api, udah panas taruh sini (menunjuk perut bagian bawah). 44 hari di kasi batu, di balut kain, ndak berhenti itu udah dingin di panasin lagi sampai 3-4 batu ganti gantian . Ditaruh daun kayu di perut sampai seelum cukup 40 hari nggak boleh turun (keluar rumah) itu perempuan.”

Penggunaan Batee di percaya dapat mengeluarkan darah kotor dari perut si ibu. Selain itu, dapat mempercepat porses penyembuhan luka dalam si ibu. Sehingga ibu dapat lebih kuat dan sehat. Pembakaran Batee menggunakan Pokok maneh yang telah di kupas, di jemur, kemudian digunakan untuk membakar batu.Umi Sa mengatakan:

“Proses pembakaran batu, di bakar dengan kayu aja, di keluarkan dari bara, di balut dengan kain, di letakkan di bawah pusat dari dari pinggir (pinggang) di jalankan pelan-pean di bawa sampai ke pinggag satunya, semana kita tahan. Untuk menyembuhkan luka dalam. Lamanya bisa 30-40 hari tergantng dari yang melahirkan. Buat dapur (perapian) di samping yang Madeung (melahirkan). Kita tidur meng hadap api, api dibakar dengan kayu laban/ maneh karena kayunya keras, lama abis. Sampe tipis kulit kulit kaki karena di panaskan terus. Kalau di lawan, kata orang tua nanti ibunya gak sanggup melewati batas batas seperti kayu besar.”

Page 146: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

131

Gambar 4.6. Batee yang digunakan untuk mengompress ibu Madeung

Sumber: Dokumentasi peneliti 2014

Untuk membakar Batee biasanya kayu yang digunakan adalah kayu Maneh, hal ini dikarenakan, kayu Maneh merupakan kayu yang kuat dan bagus dijadikan Arnag sehingga tidak mudah habis jika digunakan untuk membakar Batee.

”Pokok maneh dikupas, di jemur, begitu kering dijadikan bahan bakar untuk bakar batu setelah melahirkan . jadi arang juga bisa karena kayunya kuat”

Selain manggunakan Batee, Ibu Madeung juga menggunakan Lampok.Lampok adalah metode pengobatan untuk mengembalikan kesehatan ibu nifas yang di pakai selama 40 hari untuk membantu mengeluarkan darah kotor dari dalam rahim ibu nifas. Lampok menggunakan berbagai macam tumbuh tumbuhan yang kemudian di bakar dan di kompres ke perut ibu nifas .

Page 147: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

132

Lampok adalah kumpulan beberapa daun daunan yang disiapkan oleh Mak blien. Daun daunan tersebut disebut daun lapan, di balut dengan daun pisang kemudian dibakar sampai masak dan di tempel di perut. Selama 3 hari sekali daun daunan yang di bakar akan diganti. Daun yang digunakan antara lain eun (daun) kedondong, eun (daun) maneh, eun (daun) pungki, boh pineng nyen ( buah pinang muda). Hari hari pertama melahirkan daun kedongdong muda direbus dengan air mendidih dan daunnya diambil di tempelkan di kulit perut untuk memperlancar peredaran darah beku (darah kotor) dalam perut lalu selama 3 hari kemudian dilanjutkan dengan daun kandis 3 hari lalu pinang muda ( Pineung nyet) selama 3 hari. Kemudian dilanjutkan dengan Daun kandis (Kandeh), pinang muda (pineung nyet), pala muda, majakani, kunyit, rebung bamboo (dibersihkan dan di bakar dalam api baru dibalut dengan kain dan diletakkan di atas perut) tiap 3 malam sekali unutuk menyembuhkan luka dalam pasca melahirkan. Selain itu untuk perawaan yang dioleskan kunyet, gambir, boh pala (buah pala), boh manjakani, di ulek (digiling), boh ruk purut dioleskan di perut di bawah pusat.

“Lampok , eun kedondong, eun maneh, eu pungki, boh pineng nyen (pinang muda) , kunyet, gambir, boh pala, boh manjakani, di ulek, boh ruk purut dioleskan di perut di bawah pusat. Agar luka dalam sembuh, biar gak kembung, lebih kecil (rahim) yang di dalam”

Selain Lampok, perut ibu juga diolesi dengan Kapur yang dicampur air sirih dan buah kuyun. Hal ini bertujuan agar perut Ibu kempes.

Ada juga obat minum seperti air kunyit dicampur madu dan kuning telur ayam kampung ( setengah gelas) selama 44 hari untuk mengobati luka dalam. Ibu Madeung disarankan untuk meminum air kunyit untuk menguatkan badan ibu Madeung. Sehingga badan Ibu masih tetap kuat hingga tua.

Page 148: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

133

Gambar 4.7. Daun Daunan untuk Lampok

Sumber: Dokumentasi peneliti 2014

Gambar 4.8.

Kapur yang disiapkan oleh Mak Blien Sumber: Dokumentasi peneliti 2014

Page 149: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

134

“Air kunyit itu diminum tiap hari pakai asam dikit, pakai gula. Untuk obat biar kuat badan, kalau nggak nanti masih nak 2 atau 3 sudah nggak ada tenaga lagi.”

Setelah 30 hari lalu di buat bedak kunyit (bedak kunyet) yaitu air kunyit dicampur dengan lemon (munthei) lalu di campur dengan minyak goreng yang di panaskan begitu dingin di gosok keseluruh tubuh untuk mengembalikan pori-pori dan membuat kulit kita putih kuning ( lebih indah) dan ini menjadi tradisi yang harus dilakukan kalau tidak memakan bedak kunyit berarti belum melahirkan.

Selain Batee dan Lampok, Ibu melahirkan juga diasapi. Pengasapan ini disebut Teumangeh yaitu proses pengasapan ibu baru melahirkan dengan di tutupi tikar pandan, untuk mengeluarkan keringat. Teumangehbertujuan menyembuhkan luka dalam dan mengeluarkan kotoran kotoran dari dalam tubuh ibu. Namun, tidak banyak lagi Ibu Madeng yang melakukan hal ini. Terapi ini mirip dengan sauna, karena bertujuan agar keringat ibu keluar dan juga menggunakan rempah rempah.

“Setelah melahirkan biasanya ibu diasapi. Ditutupi pakai kain/tika sehingga asapnya mengeluarkan keringat si ibu.”

Perawatan pasca persalinan yang begitu kompleks pada masyarakat etnis Aceh dapat diperoleh dengan mudah jika melahirka oleh Mak Blien. Selain mnyediaka Lampok, bedak kunyit, kapur, Mak blien juga melakukan urot pasca persalinan.

“(bidan kampong) na diurut badan kita, di gideng (di tekan/ diinjak sama mak bidan) biar badangnya lebih keka, lebih kuat, di mandikan, di naikkan perutnya, dimandikan dengan air panas, di lampok. bidan desa Hana (tidak ada).”

Page 150: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

135

Ada juga Temangeh yaitu proses pengasapan ibu baru melahirkan dengan di tutupi tikar pandan, untuk mengeluarkan keringat.

Gambar 4.9.

Proses Urot Pasca Persalinan Sumber: Dokumentasi peneliti 2014

Pada hari ke 44 perempuan yang Madeung bersuci dengan cara mandi menurut ajaran Islam yang disebut Manoe 44 (Hoesin 1970). Setelah 44 hari pasca persalinan, ibu bersalin akan mandi untuk bersuci. Ritual ini biasa dibantu oleh Mak blien. Ritual ini dinamakan Manoe Wiladah. Mak blien akan memandikan ibu dngan membca niat :“nawaitu nifah Fatimah meukeulua bedak karena Allahu ta ala.” (Nawaitu nifas Fatimah mengeluarkan bayi karena Allahu taala). Setelah manoe Wiladah seorang ibu baru dapat pergi keluar rumah dikarenakan sudah suci kembali.

Page 151: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

136

4.6. Ie Mik dan Pisang Wak

Meskipun ibu menyusui membutuhkan asupan makanan yang banyak, namun banyak pula pantangan makanan untuk ibu menyusui.Mereka dilarang makan ikan yang bersifat buas seperti belut, lele dan gabus. Hal ini di percaya masyarakat dapat menurunkan sifat sifat kebuasan ikan tersebut pada bayi. Ibu Madeung juga dilarang mengkonsumsi daging kambing. Mengkonsumsi daging kambing pada masa ibu menyusui dapat menyebabkan bayi terkena step.

“Habis melahirkan tidak boleh makan sayur, tidak boleh minum air dingin, telur rebus, kambing. Kalau makan kambing nanti anaknya step.”

Step yang dialami oleh bayi yang meminum ASI ibu yang mengkonsumsi kambing adalah sakit dengan gejala bola mata tidak terlihat dan dari mulut bayi keluar busa. Informan Mak Le menjelaskan:

“Iya, tak boleh makan kambing, nanti kenak sakit matanya putih semua, mulutnya keluar busa. Bisa sampe 8x setiap hari kayak gitu turun ke anaknya dari imiknya”

Inisiasi Menyusu Dini sangat jarang terjadi, meski sudah mulai di galakkan oleh pihak puskesmas Meutulang. Jika setelah melahirkan, Ibu Madeung masih kuat, Mak blien akan langsung memandikan Ibunya kemudian mengrutnya. Urut atau pijat yang dilakukan pasca Madeung bertujuan agar ASI dapat keluar dengan lancar. Namun demikian Kolostrum dibuang terlebih dahulu dengan anggapan susu basi dan mengandung penyakit.

“Asi pertama dibuang, selanjutnya di kasi, karena ada penyakit”

Namun menurut Mk Blin, Imik pertma di buang jika anak pertama masih kecil dan sudah memiliki adik lagi. Iie mik tersebut

Page 152: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

137

di buak dengan anggapan bahwa ie mik tersebut masih hak dari anak pertama.

“Kalau anak pertama masih kecil , udah ada adeknya itu (kolostrum) dibuang. Karena itu masih hak anak pertama. Kalau sudah besaar tidak dibuang.”

Kader Baro Paya telah melakukan upaya promosi kesehata terkaitpemberian ASI. “Kalau gak kasi nenen sama anak, nanti ditangkap. “ Ucap kader N. Namun demikian Cakupan ASI Eksklusif di Baro Paya hampir tidak ada. Meskipun semua bayi mendapatkan ASI, namun bayi tetap di beri pisang Wak (pisang Monyet) atau pisang ayam.

“satu pisang kadang kalao bau lahir satu pun gak abis (pisangnya). Sekitar 1- 2 bulan baru dikasi nasi.”

Pemberian pisang pada beberapa bayi di mulai sejak bayi baru lahir. Beberapa anggapan msyarkat bahwa ketika baru saja melahirkan ASI belum ada.

“Hari lahir (pertama kali lahir ) dikasi pisang tapi gak papa.” Istri Pak Keuchik

Gambar 4.10. Menggiling pisang untuk bayi (kiri),

memberi makan pisang pada bayi (kanan) Sumber: Dokumentasi Penelitii 2014

Page 153: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

138

Pisang dianggap makanan wajib bagi bayi. Pisang dianggap makanan yang lembek sehingga baik untuk bayi. Beberapa bayi di beri pisang sejak lahir. Pisang yang dihaluskan, dianggap dapat mengenyangkan bayi yang rewel karena lapar. Biasanya bayi di beri pisang yang dihaluskan saja hingga berumur 1 bulan.

Pemberian makanan pisang pada bayi baik yang bau lahir maupun berumur beberapa hari diakui oleh beberapa masyarakat baropaya adlah saran dari orang tua atau mertua.

“itu (pemberian makan pisang) disuruh mertua. Gak bisa diapa-apain.”

Pisang yang diberikan sebaiknya pisang yang masak di pohon, tidak disarankan memberikan pisang dari hasil karbitan sepeti penjelasan Mak Wami.

“Kalau pisang dikasih ke bayi banyak macamnya seperti pisang karbit tidak boleh makan kecuali pisang yang masak di pohonnya bisa segera dikasih.”

Kader di Baro Paya sudah berusaha menyampaikan informasi terkait pemberian ASI saja selama 6 bulan kepada masyarakat. Namun masyarakat masih belum bisa menerima untuk meninggalkan kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun. Pernah satu kali, salah satu kader menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak memberi pisang kepada anaknya,

“Gak boleh memberikan pisang untuk anak karna dia masih kecil, perutnya kan masih halus gak sanggup digiling. “

“Kamu aja udah gede dulunya pisang juga kamu makan, udah jadi guru” kayak gitu dibilangnya. “Kan beda dulu dengan sekarang, sekarang makanan di kedai itu bermacam macam campuran atau bahan pengawet kan, nanti anak anak setelah umurnya mungkin masa kanak kanak nya udah mendapat penyakit macam macam

Page 154: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

139

penyakit gitu kan. Tu lah tanggapannya, kek gitu membantah “ Kak A.

Jika ASI ibu bayi tersebut tidak keluar Mak blien akan mengurut si Ibu atau memakan rebusan jantung pisang dan daun pepaya yang setengah muda di campur dengan garam dan abu dapur.

“Kalau Asi ibunya sedikit akan jantung pisang di rebus, daun pepaya setengah muda setengah tua di rebus pakai garam dapur sama abu dapur.” Umi Salamah

Agar ASI dapat keluar lebih banyak, Ibu disarakan untuk tidak banyak bergerak. Untuk pelancar ASI dapat juga digunakan Halba (biji anak kacang hijau) untuk obat pelancar ASI. Halba direbus dan diminum airnya.

“Halba (biji anak kacang hijau) untuk obat pelancar asi. Di rebus, diminum airnya.” Laini

Sebagian besar ibu di Baro Paya adalah pekerja PT, sehingga jika ibu bekerja akan memberi ASI kepada bayinya sepulang dari bekerja maka ASI tersebut harus di buang terlebih dahulu karena dianggap ASI basi.

“Kalo mamaknya kerja, pulang, asinya harus dibuang dulu kan itu basi.” Istri sekdes

Begitu eratnya bayi dengan budaya pemberian pisang, berdasarkan informasi dari bidan koordinator puskesmas Meutulang, pernah terjadi kematian bayi akibat pemberian pisang. Di Baro Paya sendiri, kasus konstipasi akibat pemberian pisang di alami oleh anak salah seorang kader.

Page 155: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

140

4.7. Bayi (Sembo Pruet Aneuk Manyak)

Sesudah bayi bersih ia dipangku oleh ayah atau kakeknya, dengan mengucapkan azan ke telinga bayi, kalau bayi itu laki-laki. Kalau bayi itu perempuan cukup dengan qamat saja di telinganya. Kedua macam perkataan ini dilakukan, sebagai simbolik untuk menyambut kedatangan seorang muslim atau muslimat (Syamsuddin, T dkk, 1978).

Bayi yang baru lahir akan dimandikan oleh Mak blien, menurut Mak blien, sebelum abayi di azan, atau di Iqamatkan oleh ayahnya atau Teungku, bayi harus dalam keadaan bersih dan suci.

“Kalau di rumah sakit abu tidak boleh, dimandiin juga hanya diseka saja, kalau sama wami dimandiin karena mau diazankan untuk suci.”

Setelah bayi dimandikan bayi akan dipakaikan gurita. Bayi yang baru lahir hanya di balut dengan kain gurita. Hal ini dikarenakan jika bayi tersebut memakai baju akan timbul gatal gatal karena panas.

Masyarakat percaya jika bayi mengenakan baju, ia akan kaget kaget dan badannya memerah karena kepanasan. Oleh sebab itu, bayi tidak menggunakan baju. Salah satu bayi yangbaru saja lahir hanya ditutupi selembar kain sehingga kaki bayi tersebut sangat dingin.

Pada beberapa bayi yang di tolong Mak blien, proses pemotongan tali pusarnya menggunakan Buluh (bambu). Bambu tersebut dipersiapkan sejak isteri hamil. Bambu harus terlebih dahulu di bentuk menjadi seruling. Seblu digunakan untuk memotong tali pusar, seuling tersebut terlebih dahulu dimainkan.

“Dulu,anak laki-laki potong tali pusat istimewa . potong tali pusat menggunakan bambu yang dibelah dan di tajamkan. Sebelum di belah, seruling dimainkan dulu.

Page 156: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

141

Setelah itu digunakan untuk memotong tali pusar. Hal ini agar suara anak laki laki nya suaranya bagus. Nah, seruling tersebut disiapkan oleh keluarga.” Pak Z

Masyarakat percaya bahwa pemotongan tali pusar menggunakan bambu yang telah dibuat menjadi seruling akan menjadikan suara anak tersebut bagus ketika mengaji dan Azan.

”Pemotongan tali pusat dengan sembilu dan seruling ada juga supaya bisa azan, ngaji, suaranya bagus. “ Mertua Pak Keucik

Namun, Mak blien Wami yang berasal dari Alue Kuyun telah menjalin kemitraan dengan bidan desa sehingga proses pemotongan tali pusar sekarang menggunakan dua buah gunting, kunyit, benang dan uang logam.

“Ini benang untuk mengikat tali pusat sedangkan uang koin untuk alas tali pusat dan kunyit untuk saksi besok di hari kiamat (Uroe Kemudian) kalau tidak ada doa, kelak bayi itu akan mencari saksi di hari kiamat kemudian potong tali pusat dengan gunting, dulu dengan bamboo sekarang sudah ada gunting tidak dipakai lagi bambu,” Mak WM.

Pada saat bayi lahir, disambut oleh mablien. Pusat bayi dipotong dengan sebilah sembilu, kemudian diobati dengan obat tradisional seperti dengan arang, kunyit dan air ludah sirih. Kesemuanya ini diaduk dengan menjadi satu untuk ditempelkan pada pusat bayi. Sebelum pusat tadi dipotong, terlebih dahulu pangkal pusatnya diikat. Kalau bayi laki-laki dükat dengan tujuh ikatan, dan kalau bayi perempuan dengan lima ikatan. Setelah itu bayi dibersihkan oleh mablien. Proses pemotongan tali pusar di lakukan sesegeram mungkin oleh Mak blien. Karena jika pemotongan tali pusar di perlama akan membahayakan si bayi. Pada Saat pemotongan tali pusar, Mak Blien membaca doa :

Page 157: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

142

”Nenen naik haji peusun cereumen keuhati ken lon koh pusatkah seumeulu koh saksi ku tuhan tamah yang koh tuan fatimah nyang yue koh rasulullah yang koh bismillahirahmanirrahim.”

Bidan mengunjah sirih, kunjit, pinang, gambir dan kapur. Sesudah hantjur, maka kunjahan itu disemburnja atas baji itu untuk menghindarkan pengaruh setan jang tidak baik (Hoesin, 1970). Proses penyembuhan luka tali pusar pada bayi yang ditolong oleh Mak blien menggunakan kunyahan Ranub (sirih pinang, gambir, kapur) dan di taburi abu dapur.

“Setelah pemotongan tali pusar dikasi sirih pinang, gambir, kapur. Biar anak gak sakit perut, nggak cacingan.” Mak Blien

Pada saat memberikan air sirih yang pertama ke tali pusar harus dikunyah (Mamoh) oleh mak bidan karena ada ie bobah mak bidan (air liur) yang menjadi obat (Peuja) bisa mendidih sehingga talipusar cepat kering. Mak blien mengunyah ranub dengan membaca “bismillah” dan dalam hati “beuseulamat aneuk manyaknyoe dan beupanyang umue beumudah razeki.”

“Kalau dirumah sakit abu tidak boleh, dimandiin juga hanya di seka saja, kalau sama wami dimaindian karena mau di azankan untuk suci.” Ujar Mak WM yang mengetahui larangan pemberian abu dapur.

Selain Mak blien, tamu yang berkunjung juga dapat mengunyah sirih untuk tali pusat bayi. Oleh karena itu, jika disalah satu kelurga ada yang melahirkan maka anggota keluarga lainnya akan mempersiapkan ranub untk tamu.

“Kalau setelah melahirkan sudah ada sirih, nanti yang datang (tamu) yang kunyah air sirih untuk si bayi.” Kak La

Page 158: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

143

Gambar 4.11.

Memberikan Air Kunyahan Sirih Sumber: Dokumentasi Penelitii 2014

Pemberian kunyahan ranub pada tali pusar bayi dipercaya lebih baik daripada pemberian betadine atau sejenisnya. Hal ini dikarenakan pemberian kunyahan ranub tidak menyebabkan tali pusar mengeluarkan bau yang tidak sedap.

“Lebih cepat kering air sirih. Kalo betadin 7 hari baru kering . sebagian kalo pakai betadin itu bau pusarnya kalo pake ranub gak bau...” Kak N.

Pemberian air kunyahan sirih pada tali pusar bayi menyebabkan tali pusar lebih cepat sembuh dan lebih cepat tanggal. Masyarakat Baro Paya percaya bahwa semakin cepat tali pusar anaknya tanggal anak tersebut semakin suka memberi (tidak pelit). Semakin lama tali pusar tanggal anak tersebut akan semakin pelit.

“Kalau pakai sirih gak bau, 3 hari sudah kering. Sebelum lepas tali pusat Cuma 2 kali mandiin anak, biar cepat kering.” Isteri Pak Keuchik

Page 159: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

144

Imunisasi di Baro Paya tidak pernah terpenuhi 100%. Banyak faktor yang memengaruhi tidak tercapainya imunisasi. Posyandu di Baro Paya hanya dilaksanakan di Dusun Cot Meureubo dimana Posyandu Plus berada. Jika Bidan Desa tidak dapat hadir, kader akan melakukan Posyandu dirumah salah satu kader. Lokasi Posyandu ini yang sering jadi kendala bagi masyarakat Alue Gajah untuk ikut berpartisipasi membawa anaknya ke Posyandu Plus Baro Paya. Letak yang cukup jauh dan kondisi jalan di PT Mopoli yang buruk menjadikan cakupan Posyandu di Alue Gajah sangat rendah. Selain jarak yang cukup jauh untuk cakupan posyandu yang hanya di lakasanakan di dusun Cot Meureubo, Peran ayah juga sangat berperan terhadap pemberian imunisasi. Seperti diceritakan Kak A bahwa beberapa ibu tidak mengizinkan anaknya diimunisasi karena dilarang oleh ayahnya karena akan menyebabka anak tersebut demam dan rewel setelah diimunisasi.

Gambar 4.12.

Penimbangan balita di posyandu (kiri), Balita mengkonsumsi PMT dari Posyandu (kanan)

Sumber: Dokumentasi Penelitii 2014

Tradisi Turun Mandi yang harus dilalui oleh setiap bayi menghambat Imunisasi. Bayi yang belum melaksanakan Turun Mandi atau Peucicap tidak boleh keluar rumah karena dianggap belum suci. Hal ini menyebabkan bayi tersebut tidak dapat di

Page 160: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

145

bawa ke Posyandu sebelum melakukan Turun Mandi. Sementara itu Turun Mandi dilakukan jika orangtua bayi sudah memiliki rezeki.

Meskipun dalam beberapa hal anak pertama dibedakan dengan anak berikutnya, namun dalam hal ritual turun mandi tidak ada perbedaan tersebut. Acara turun mandi juga tidak dibedakan baik untuk anak laki-laki maupun anak perempuan.

“Turun mandi tidak ada beda laki-laki dengan perempuan kecuali kalau ada nazar ( hajatnya)” Kak N, Kader

“Kalau ada rejeki, kenduri besar besar. Kalau tidak ada 1 talam aja kenduri untuk Pak Tengku dan Bu Bidan (Mak blien),” Istri Pak Keucik

Pada saat pecicap, Mak blien meletakkan bayi meletakkan bayi yang bersangkutan di atas kasur kecil yang ditutup dengan kain cantik. Ia menyerahkan pertama kali kepada tengku Meunasah. Kemudian Teungku melakukan pecicap dengan membaca Bismillahirrohmannirrohim (Hoesinn, 1970).

“Pecicap harus tengku. Bidan yang menyerahkan kepada tengku” Pak Z

Ritual turun mandi Rasya dihadiri oleh Mak blien dan 2 orang pak tengku. Salah satu adalah tengku Ju.

Page 161: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

146

Gambar4.13.

Perlengkapan acara Peucicap Sumber: Dokumentasi Penelitii 2014

Mak Wami, Mak blien yang membantu proses persalinan Kak May datang dengan baju berwarna merah, dengan ramah ia menyapa beberapa tetangga Kak Maimunah. Mak Wami seperti berada di kampungnya sendiri. Menyapa sanak saudaranya sendiri. Begitu memasuki rumah kak Maimunah, Mak Wami menyalami seluruh tamu termasuk pak Tengku yang lebih dulu hadir di tempat tersebut. Mak Wami langsung menuju kamar Kak Maimunah, memeriksa kelengkapan Turun Mandi yang telah disiapkan dalam sebuah talam besar. Dalam talam tersebut

Page 162: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

147

terdapat Sisir, gunting, cermin, kelapa Muda, beras, dan blekat, hati Manoo, bedak, semangkuk abu untuk membakar kemenyan. Kemudian Mak blien mengeluarkan beberapa tumbuhan dari tasnya, salah satunya sirih, ia menggulung beberapa helai sirih, meminjam cincin si empunya rumah untuk mengikat sirih sehingga membentuk gulungan yang cantik, sementara itu, beberapa tumbuhan rumput, ia ikat dengan karet dan ia celupkan di air putih. Mak wami juga menyiapkan sepiring ranub dan temabakau yang dilengkapi beberapa potongan pinang di bagian atasnya. Mak Wami mengangkat perlengkapan turun mandi tersebut ke hadapan pak tengku, setelah itu ia menggendong bayi Rasya, dan menyerahkannya pada Teungku Junid. Teungku mulai menyapa rasya, bayi mungil itu bermain main di atas pangkuan Teungku. Teungku mulai membaca doa.

Gambar 4.14.

Pemecahan Kelapa di acara Turun Mandi Sumber: Dokumentasi Penelitii 2014

Perbedaan ritual turun mandi pada anak laki laki dan anak perempuan adalah penanaman nilai yang akan dianutnya hingga

Page 163: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

148

dewasa nanti. Untuk Turun Mandi anak perempuan, Pak Teungku akan menggendongnya sambil menyapu masjid. Jika turun mandi anak laki-laki, pak Teungku kan menggendongnya dan membabat sedikit rumput di sekitar masjid dengan harapan hal tersebut akan turun ke anak tesebut.

“Kalau perempuan nyapu mesjid, kalau laki laki babat biar turun (ke anaknya ) dia nanti.” Isteri Pak Keuchik

Sebelum Turun mandi seorang bayi tidak boleh dibawa keluar rumah. Hal ini dipecaya masyarakat dapat menyebabkan anak bayi tersebut diganggu oleh jin. Hal ini yang menjadi kendala imunisasi di Baro Paya

“Imunisasi itu baik. Kalau imunisasi disini sempat, atau kalau bidan kesini bisa. Kalau ini belum turun tanah itu menginjek pasir aja dia gak bisa. Kalau belum turun tanah di bawa keluar akan fatal akibatnya sakit sakit, kesurupan. “ Nyak E

4.8. Anak-anak Baro Paya

Khitan bagi anak anak suku Aceh di Baro Paya sedikit berbeda pada anak perempuan. Anak perempuan Baro Paya di khitan pada usia 5-12 tahun. Penyunatan/pengchatanan dilakukan oleh seorang ahli jang dinamai "mudem". (Hoesin, 1970) Khitan di Baro Paya masih dibantu oleh Mudem. Hal ini dikarenakan masyarakat Baro Paya lebih memilih menggunakan obat obatan alami. Menurut mereka, jika menggunakan obat obatan kimiawi dapat menyebabkan lemah syahwat.

“Kalau khitan disini rata-rata umur 12 tahun tamat SD dulu kami ke mudem (tukang khitan tradisonal) dan lebih bagus karena tidak di bius dan tidak menggunakan obat-obatan kimiawi takut efeknya setelah usia kita akan

Page 164: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

149

lemah syawat kata orang tua dulu” Ad. Pemuda Baro Paya

Menurut Mertua Pak Keucik dilakukan acara syukuran atau Pseujeuk ketika khitan anak laki laki, namun tidak ada acara untuk khitan anak perempuan. Tetapi sunat rasul bagi anak perempuan, tidak diadakan upacara seperti anak laki-laki. Kadang-kadang sunat rasul anak perempuan ini dilakukan secara diam-diam, hanya diketahui oleh keluarganya saja (Syamsuddin T, 1978)

Biasanya sebelum seorang anak laki-laki di khitan akan di adakan acara syukuran. Hal ini dilakukan sebelum anak tersebut dikhitan karena terdapat beberapa pantangan makanan setelah khitan disebabkan adanya luka. Anak yang disunat itu dahulu kala dipantangkan. Kepadanya diberikan nasi kering, tidak bersayur dengan ikan tjuet yang dipanggang atau ikan kayu (keumamah) yang dimasak atau dibasahi saja. Emping diberikan juga pengganti nasi. Kesemuanya dimaksudkan supaya luka si anak itu lekas sembuh (Hoesin, 1970).

“Ada Pseujiuk biasanya 3 hari sebelum khitan. Agar si anak juga bisa makan. Setelah khitan gak boleh makan nasi dan ikan, Cuma ikan teri. Minum tidak boleh banyak biar cepat kering lukanya, telur juga tidak boleh sampai sembuh. Buah buahan boleh” Mak Bu

Menurut masyarakat Aceh, jika saat luka mengkonsumsi kelapa luka akan menimbulkan bekas putih, namun masih diizinkan untuk mengkonsumsi satan. Lingkungan Aceh yang sangat terkenal dengan kenikmatan kopinya yang disajikan setiap acara juga berpengaruh terhadap luka. Menurut masyarakat, kopi menyebabkan luka berdenyut denyut selain itu menyebabkan resisten terhadap antibiotik.

Page 165: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

150

“Kalau luka gak boleh makan kelapa nanti (lukanya) berbekas putih. Santannya boleh . Kalau minum kopi lukanya berdenyut-denyut (bukan hitam). Antibiotik gak mempan kalau kenak kopi” Jelas Mertua Pak Keucik tersebut.

Penyakit cacar menurut kepercayaan orang Aceh dulu, berasal dari seorang perempuan tua yang diberi nama Ni. Ia menularkan penyakit ini kepada manusia, dengan jalan menyebarkan bibit-bibitnya. Dahulu penyakit ini diobati dengan bunga yang disiram airnya ke atas orang sakit, sementara orang ini diletakkan di daun pisang (Hoesin, 1970). Salah satu penyakit yang paling sering diderita oleh anak anak Baro Paya adalah Bungong Nek Ni. Menurut kepercayaan masyarakat, penyakit ini disebabkan oleh Seorang perempuan tua bernama Ni. Ia menyebarkan penyakit melalui udara. Gejala penyakit Bungong adalah seperti cacar yaitu muncul benjolan benjolan kecil di tubuh anak tersebut. Masyarakat baro paya sebagian membawa anak mereka ke Puskesmas jika terkena Bungong namun beberapa diantaranya melakukan pengobatan tradisional.

Penyembuhan untuk peyakit bungong ini adalah dengan membakar kemenyan pada sore hari kemudian asap dari kemenyan tersebut dikibasakan dengan menggunakan mukena ke lingkungan rumah dengan mengucapkan mantra,

“Ambillah bungongmu ini Nek Ni, Ambillah Bungongmu ini Nek Ni.”

Balita di Baro Paya lebih sering tidak mengenakan pakaian. Hanya mengenakan celana saja. Maya, balita berusia 3 tahun terlihat hanya mengenakan celana pendek yang menyerupai celana dalam anak anak. Padahal, diluar, cuaca mendung menyebabkan dingin. Satu satu tetes halus air yang turun menambah dingin itu menjadi basah.

Page 166: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

151

Gambar 4.15.

Kebiasaan Anak yang Tidak Memakai Baju Sumber: Dokumentasi Penelitii 2014

Pun demikian dengan Raga, adik Maya yang baru 10 hari merasakan udara dunia. Hanya ditutupi oleh selembar kain panjang dan kelambu bayi.

”Disino leupi di eh disino bubong on menyo han disideh suum that maka jih di beudoh berteh bertes jih.” jelas Mak Le, nenek dari Maya dan Raga.

(bayinya disini dingin enak tidurnya karena atap rumbia lebih dingin di ruang depan atapnya seng jadi kulit nya bintik-bintik merah kalau tidur disana).

Pun demikian dengan Rasya Ananda, adik Mona yang baru 10 hari merasakan udara dunia. Hanya ditutupi oleh selembar kain panjang dan kelambu bayi. Mak N, menjelaskan:

”Disino leupi di eh disino bubong on menyo han disideh suum that maka jih di beudoh berteh bertes jih.”

Page 167: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

152

(bayinya disini dingin enak tidurnya karena atap rumbia lebih dingin di ruang depan atapnya seng jadi kulit nya bintik-bintik merah kalau tidur disana).

Gambar 4.16.

Bayi yang Tidak Menggunakan Baju Sumber: Dokumentasi Penelitii 2014

Hal ini menyebabkan banyak anak anak di Baro Paya masuk angin. Pengobatan tradisional yang dilakukan oleh Etnis Aceh biasanya menggunakan daun sirih atau Ranub. Ranub dipilih karena kepercayaan masyarakat bahwa ranub memiliki sifat menghangatkan. Ranub juga digunakan Etnis Aceh sebagai pengganti minyak kayu putih. Ranub akan di kunyah kemudian air hasil kunyahan akan di balurkan ketubuh anak untuk di gunakan sebagai pengganti minyak kayu putih.

Beberapa balita akan diberi Jimat di lehernya. Hal ini di percaya menjauhkan anaknya dari gangguan jin dan penyakit. Penyakit yang sering di derita oleh anak anak dan orang tua salah satunya Geulase. Geulase adalah sejenis penyakit gatal gatal, beberapa masyarakat memercayai penyebab Geulase adalah mandi di sungai atau di colek jin sungai, beberapa lainnya alergi

Page 168: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

153

terhadap sesuatu termasuk air sungai. Geulase ini dapat disembuhkan dengan kunyahan Ranub.

Gambar 4.17.

Anak Baro Paya memakai jimat Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

“Kalau alergi (geulase) bisa disembuhkan dengan sembur air sirih (pinang, kapur, gambir dan sirih) dan sebahagian ada dengan air lalu di baca doa. Lalu tgk mempraktekkan cara mengunyah pinang, sirih dioles kapur untuk dijadikan obat gatal lalu dioleskan dari tangan, kaki dan dahi lalu membaca doa, lalu di sembur ke orang yang sakit lalu dilanjutkan bismillahirah-manirrahim. lalu disembur 3 x ke muka orang yang sakit.” Ucap Tgk Ha.

Page 169: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

154

Page 170: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

155

BAB 5 RANUB DAN PELAYANAN KESEHATAN

5.1. Mamoh Ranub

Ranub atau yang dikenal secara umum oleh masyarakat Indonesia dengan Sirih sangat dimuliakan di Aceh. Hal ini lah yang menyebabkan seluruh upacara adat dalam siklus kehidupan masyarakat Aceh selalu menyertakan Sirih. Selain itu sirih juga digunakan untuk menghormati dan memuliakan orang lain. Pada zaman dahulu, untuk menyambut raja raja akan di persembahkan ranub. Ranub bagi masyarakat Aceh tidak hanya sekedar tumbuhan yang memiliki manfaat secara fisik semata. Namun di balik itu ada berbagai penafsiran poli-interpretasi, karena di dalam memahaminya ranub menjadi simbol yang multi rupa. Sehingga adat dan ranub menjadi dua hal yang tidak dapat dipisahkan di Aceh.

“Itu namanya kemuliaan dan sirih itu sangat dimuliakan disini. Misalnya ada acara pesta, itu disediakan ranub sebagai lambang kemuliaan” Yusna Dewi,

Ranub digunakan dan disajikan mulai dari melamar anak gadis, Pernikahan, menyambut tamu penting, sebagai pemulya Jamee, hamil, melahirkan, turun mandi, peucicap hingga kematian. Pada saat kenduri kematian, tuan rumah akan mengeluarkan ranub, air, dan beberapa uang yang diletakkan di dalam talam.

Page 171: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

156

Gambar 5.1.

Ranub untuk tahlilan Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Selain dalam tradisi kebudayaan dan upacara-upacara kehidupan masyarakat Aceh, Ranub juga digunakan sebagai salah satu pengobatan, baik itu dikonsumsi sebagai obat, atau digunakan sebagai media berkomunikasi dengan mahluk halus dan roh-roh leluhur. Ranub juga digunakan sebagai media katalisator doa doa yang dianggap dapat menyembuhkan penyakit.

“Ada kegiatan-kegiatan yang mengunakan sirih istilah Acehranub ada yang untuk dimakan, ada untuk kenduri (Pesta), melihat penyakit karena roh halus (seumapa), berdoa (meurajah) pengobatan tali pusar pada bayi, ada juga pada meninggal (sirih atam) untuk samadiah (tahllilan) ada ditaruk tembakau, sirih, uang semampunya..” Pak Keuchik

Jikalau seorang baru kembali dari menziarahi suatu kuburan, tiba-tiba mendapat sakit perut atau terduduk dan bingung, maka ia itu sudah "seumapa" kata orang Aceh yakni orang yang telah mati bicara dengan dia (Hoesin, 1970). Penyakit

Page 172: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

157

Seumapah adalah penyakit yang diduga disebabkan oleh gangguan roh leluhur. Beberapa sakit perut diduga disebabkan oleh gangguan roh leluhur.

“Kalau anak sakit perut biasanya melihat seumapah misalnya sakit perut di rajah di daun sirih.” Kak Atun

Seumapah dilakukan dengan cara memotong daun sirih menjadi potongan potongan kecil. Sekitar lima lembar daun sirih di persiapkan, dua diantaranya dipotong menjadi persegi kecil sebanyak delapa potongan. Kemudian sebgai alasnya di letakkan selembar kain. Sebelum melakukan seumapah, sirih dirajah terlebih dahulu dengan membaca doa:

Auzubillahminashaitan nirajeem, Bismillahirahmanirrahim Qul Huw-Allahu Ahad Allah-us-Samad Lam yalid wa lam yulad Wa lam yakul lahu kufuwan ahad

Kemudian dihembuskan nafas ke dalam genggaman ranubyang telah di potong tersebut. Kemudian diniatkan dalm hati menyebut nama roh leluhur yang ‘dicurigai’ mengunjungi dan menjadi penyebab penyakit. Setelah itu ranub yang ada di tangan di jatuhkan ke atas kain. Jika ranub terbuka (bagian atas menghadap ke atas) artinya benar arwah tersebut yang mengunjungi jika tertutup artinya bukan arwah tersebut yang menjadi penyebab penyakit. Jika tidak ada potongan ranub yang terbuka diharuskan menyebut dalam hati nama roh leluhur lainnya yang diduga menjadi penyebab penyakit. Begitu berulang ulang hingga terdapat beberapa ranub yang terbuka.

Page 173: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

158

Gambar5.2.

Memotong Ranub untuk Seumapah Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Gambar 5.3.

Merajah Ranub untuk Seumapa Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Page 174: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

159

Ranub yang terbuka di kumpulkan, sedangkan potongan ranub yang tertutup dibuang. Kumpulan ranub yang terbuka di kumpulkan, di letakkan di atas selembar ranub yang masih utuh kemudian di baca doa yang sama seperti di awal sebanyak 3 kali. Setelah itu ranub di oleskan kapur dan di makan oleh yang sakit. Jika yang sakit adalah anak-anak, maka yang mengunyah sirih (mamoh ranub) adalah ibunya kemudian ampas dari Mamoh ranub tersebut diletakkan di perut dan kepala anak yang sakit tersebut.

“Untuk melihat kenapa banyi nangis (Seumapa) lalu dikunyah dan di oles di kening, perut dan di kaki,” Laini

Penggunaan ranub lainnya adalah sebagai obat gatal. Masyarakat percaya, jika setelah pergi ke Alue masyarakat sakit, atau sakitya bertambah parah, itu berarti ia telah dicolek oleh jin Alue.

“Seperti saya ini, luka kaki saya. Ke alue. Tambah besar lukanya, itu di colek jin. Bisa saya kunyah sirih saya taruh disini. Sembuh dia.” Yah Cot Dheng.

Selain dioleskan langsung, ranub juga digunakan sebagai media peramal (Keumalon), biasanya untuk beberapa penyakit berat yang tidak diketahui sebabnya. Keluarga akan membawa ranub ke tabib atau dukun kampung. Kemudin dukun akan membaca mantra (jampi) dan membaca dari ranub tersebut apa dan siapa yang menyebabkan penyakit tersebut. Kemudian keluarga akan membawa pulang ranub tersebut, mengunyah nya dan menyemburkan ranub tersebut ke orang yang sakit. Biasanya, dukun yang dapat melakukan hal ini adalah yang memiliki ilmu hitam.

“Eun Ranub (daun sirih) dan uang 10.000 dibawa oleh kita kalau keluarga sakit kita yang kesana dengan membawa daun sirih dan menjelaskan, sampaikan

Page 175: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

160

keluhan sakit dan cara sakitnya dan yang datang kesana keluarga yang sehat kesana untuk mencari tahu kenapa sakitnya apakah meurampot (diganggu jin)” Umi Salamah

Jika penyebab sakit sudah diketahui, misalnya diganggu oleh jin yang berada di sungai maka proses pengobatan selanjutnya dapat dilakukan oleh keluarga yang sakit sendiri. Bilamana seseorang dengan tiba-tiba mendapat sakit perut, muntah-muntah, dikatakan bahwa ia sudah tersapa (meurampot). Supaya sembuh, maka perempuan-perempuan tua merampotnya (mengipasnya) (Hoesin, 1970).

“Kalau kena gangguan jin atau di colek sama iblis/ di cukeh lee iblis (meurampot) di sungai kita datang kesungai dengan membawa gayung (mok) , api dan kemenyan di bakar. Kita ambil air dan bawa pulang. Minta sama air sungai tersebut untuk kesembuhan yang sakit ‘geu jak jok ubat ureung saket bek saket lee beu puleh’ (mau kasih obat untuk orang sakit semoga cepat sembuh) lalu air tersebut di percikkan (direutek) di tubuh orang sakit.” Umi Salamah

Pada beberapa kasus, penyakit ada yang berasal dari guna guna manusia. Artinya penyakit tersebut dikirimkan oleh orang lain. Biasaya untuk penyembuhan penyakit ini, dibawa kepada tabib atau tengku.

”Ada yang kena penyakit serbuk (didatangkan dari orang), kerasukan iblis (meurampot) dan akhirnya datang sama (ustad) teungku atau tabib dengan membawa sirih (untuk Keumalon) dan ditulis didaun sirih bolak balik biasanya demamnya jam 3 besoknya jam 3 lagi berulang-ulang dan datang kesungai membawa muk ( gayung) mengambil air dan meminta kepada

Page 176: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

161

tuhan untuk obat lalu di minumkan kepda orang sakit. “ Cot dheng

Pada masyarakat Aceh Baro Paya pengobatan bisa juga dibantu oleh Teungku. Penyakit yang disebabkan mahluk gaib, jin, iblis dan lain lain akan di obati oleh teungku dengan cara merajah.

“Sakit parah adalah sakit kena demam tidak sadarkan diri lalu tidak sanggup bangun, tidak sangup makan, tidak sangup minum dan di bawa ke orang pintar untuk di radjah, bisanya pulang dari kebun sudah demam, ada juga di rumah makin lama makin parah.” Yah Jamil, Mertua Pak Keuchik.

Rajah adalah membacakan beberapa doa dengan tujuan untuk menyembuhkan seseorang. Media untuk merajah antara lain air dan ranub. Ranub yang digunakan untuk merdjah sama seperti ranub lainnya, hanya saja sebelum di kunyah ranub tersebut harus terebih dahulu di beri doa doa.

”Auzubillah minashaitan nirajeem, bismillahirahmanir-rahim, Astagfirullahal azim 3 X al lazi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih lahaula wala kuta illabillahilalim azim, Ashaduallah ilahaillallah wa ashaduanna muhammadurrosullah, Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa'ala ali wa sah bihi wasalim 3x Auzubillah minashaitan nirajeem, bismillahirahmanirrahim neutulong ya allah neutulong ya rasullullah neutulong ya habillulah neutulong ya malaikatullah neutulang yaa jibrail, neutulong mikail, malaikit atib, ya ali neutulong abubakar rahmah pepimpin awalun shalihin cahaya baginda wali ya rasullullah sijuk ban ie leupi bantimah berkat kalimah lailahaillah lalu di sembur keorang yang sakit lalu

Page 177: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

162

dilanjutkan bismillahirahmanirrahim”. lalu disembur 3 x ke muka orang yang sakit.

Kemudian sisa dari ranub akan dioleskan ke seluruh tubuh yang sakit mulai dari kepala hidung tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan, kaki kiri. Hal ini bertujuan agar penyakit yang diderita di cabut dari kepala dan di keluarkan melalui kaki.

Gambar 5.4.

Pak Teungku Mengunyah ranub yang sudah dirajah Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Proses merajah dilakukan oleh Teungku sore hari saat matahari mulai turun. Proses Merajah tidak boleh dilakukan pada saat pagi dan siang hari, sebab pada saat pagi dan siang hari maahari sedang beranjak naik dan berada pada puncak tertinggi, jika merajah pada saat tersebut, penyakit yang di derita juga akan meningkat keparahannya. Jika meradjah pada saat sore hari, matahari sedang dalam posisi turun untuk terbenam, penyakit akan turun juga.

Sebagai obat sehari hari, ranub digunakan dengan cara di kunyah (Mamoh) pula. Sebagai obat mencret dan masuk angin,

Page 178: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

163

ranub di kunyah dan di semburkan airnya ke perut yang sakit. Menurut masyarakat, ranub berkhasiat jika di kunyah (mamoh).

Gambar 5.5.

Pak Teungku Mengoleskan kunyahan ranub ke orang sakit Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

“Kalau ada anak-anak yang sakit mencret kunyah sirih dan pinang muda taruk di perutnya ( yang ada getahnya), hanya yang di kunyah yang berfungsi.” Umi Sa.

Penggunaan Ranub yang paling penting adalah sebagai penyembuh tali pusar bayi. Setelah Mak blien mengunyah ranub, air kunyahannya di semburkan di pusar bayi dan ampasnya di letakkan di pusat bayi tersebut. Selain untuk Bayi, air kunyahan ranub juga dioleskan ke perut ibu yang baru bersalin.

“Makblin sering menggunakan sirih sambil cerita-cerita dalam membantu persalinan melalui kunyahan apakah mengandung kuman-atau tidak dan langsung dipakai di perut bayi, perawatan tali pusar dan di perut si ibu, malah ada juga yang dibalut kita lihat ketika dilapangan.” Pak Ha, Kepala Puskesmas Meutulang.

Page 179: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

164

Gambar 5.6.

Mengoleskan air kunyahan ranub di perut bayi Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Gambar 5.7.

Memakan Ranub sebagai selingan sehabis makan Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Page 180: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

165

Masyarakat Baro Paya memliki kebiasaan mengkonsumsi ranub sehabis makan. Jika ada jamua makan akan disediakan satu piring ranub beserrta kapur dan pinangnya.

5.2. Rumah sakit, Pustu, atau Posyandu Plus

Gampong Baro Paya merupakan salah satu gampong yang letaknya berada di pinggir jalan lintas. Selain itu, Baro Paya merupakan salah satu dari dua gampong yang memiliki Posyandu Plus. Namun sebagian besar masyarakat menganggap Posyandu Plus tersebut adalah Puskesmas Pembantu yang dapat melayani masyarakat seperti puskesmas induk. Beberapa warga mengeluhkan tidak adanya tenaga kesehatan yang menjaga Posyandu Plus tersebut.

Masyarakat senang dengan adanya Posyandu Plus di baro Paya, seperti ungkapan Yah Cut Dheng, Namun masyarakat berharap lebih pada Posyandu Plus. Masyarakat baro Paya berpendapat dengan adanya fasilitas kesehatan di daerah tersebut, sehrusnya dilengkapi dengan pelayanan kesehatan yang siap sedia setiap hari.

“Pandangan masyarakat kalau rumahnya (bangunan pustu) bagus, suka masyarakat. Tapi doktornya gak ada, bidannya gak ada. Itulah rugi rumah itu. Buat apa pemerintah bikin gak ada orang duduk. Ini kalau ada orang lahir pergi ke meutulang. Dulu ada disitu gak berhenti, ndak pulang pulang, dia lakinya kerja di PT. Dia ada terus jam 1 pun ada dia Sekrang nggak. Pulang dia. Padahal pil sirop-sirop ada disitu kan sayang. Kan kalau demam demam ada mentri disitu kan dekat.“ Yah Cot Dheng

Sebelum Bidan Sofi yang bertugas di Posyandu Plus Baro Paya, ada Bidan Atun yang tinggal di Posyandu Plus. Karena

Page 181: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

166

suami Bidan Atun bekerja di PT. Mopoli, bidan Atun dapat tinggal di Posyandu Plus. Namun, Bidan Atun meninggal beberapa tahun lalu dikarenakan penyakit seperti stress. Saat ini, masyarakat mengharapkan adanya tenaga kesehatan yang dapat menggantikan Bidan Atun.

Bidan Sofi yang hanya di notadinaskan untu membantu Posyandu Plus di Baro Paya hanya datang beberapa hari sekali. Selain itu masyarakat juga mengeluhkan waktu kehadiran bidan desa. Hal lainnya yang menyebabkan masyarakat enggan mengunjungi Posyandu Plus adalah obat yang tidak bervariasi. Seperti diungkapkan oleh Bang Husein,

“Masyarakat sudah malas ke situ (Pustu) sakit kepala, sakit perut, luka obatnya dikasi itu juga. Tugasnya kan melayani pasien-pasien, malas dia duduk duduk disini. Gak ada juga obat disini , disuruh ke puskesmas. Harapan saya ada yang disini kalau gak 24 jam pagi sampe sore aja. “

Kurangnya minat masyarakat menggunakan fasilitas kesehatan sebagai rujukan jika masyarakat sakit. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain masyarakat masih lebih percaya dengan dukun, tabib dan tengku, selain itu masyarakat juga memiliki ketakutan terhadap pelayanan kesehatan, seperti diungkapkan oleh Kak Aca.

“Jaman dulu kayak gitu kan kalo udah datang ke puskesmas dimasukkan pipet ke dalam mulutlah katanya takut. Dulu kayak gitu, tapi sekarang sudah banyak berubah”

Masyarakat sangat beharap posyandu Plus di manfaatkan dengan baik. Anggapan masyarakat yang menganggap bangunan posyandu Plus sebagai bangunan Puskesmas Pembantu

Page 182: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

167

menjadikan masyarakat mengharapkan suatu pelayanan kesehatan lebih yang seharusnya ada di posyandu plus tersebut.

“Sering-sering ke sini. Jangan ke puskesmas aja. Pigilah ke pustu. Seminggu Cuma sekali, padahal jatahnya dia 4 hari disini, jumat sabtu aja yang tidak disini harusnya, ini Cuma seminggu sekali.”Mardiati

Menurut warga, bidan yang diperbantukan belum banyak membantu dalam hal pelayanan kesehatan.

“Ndak banyak membantu bidan yang kesitu karena tidak disitu dia” Kak M, Kader.

5.3. Mak Blien di Masyarakat Aceh

Mak blien adalah sebutan untuk dukun beranak bagi masyarakat Aceh. Mak Blien memiliki sebutan lain yaitu Mak Bidan dan Bidan Kampong. Sebutan ini dikarenakan tugas yang dilaksanakan oleh Mak blien seperti yang dilakukan oleh Bidan Desa atau bidan puskesmas, yaitu menolong persalinan.

Mak blien yang berarti yang menyambut bayi. Gampong Baro Paya sendiri tidak memiliki Mak blien. Jo Maneh, Mak blien Baro Paya baru beberapa tahun yang lalu meninggal.

Untuk menjadi seorang Mak blien ada yang berguru ada juga yang keturunan. Mak blien terdekat dari Gampong tetangga yang masih berada dalam satu mukim, yaitu gampong Mugo Cut. Namun Mak blien Mugo Cut jarang di pakai ketika melahirkan. Hal ini di karenakan Mak blien Mugo Cut masih mudah. Masyarakat menilai, beliau belum banyak pengalaman mengenai persalinan. Selain itu, Mak blien Mugo cut juga tidak sabar seperti Mak blien Alue Kuyun. Tidak mau menunggu kelahiran bayi yang tidak dapat di prediksi dengan pasti.

Mak-blien Alue Kuyun memiliki cakupan wilayah kerja yang luas dan tidak dibatasi oleh batas batas administratif. Mak blien

Page 183: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

168

Sawami menyebutkan beberapa daerah yang biasanya ia bantu persalianan nya yaitu Gampong Baro, Baro Paya, Alue Kuyun, Gampong Keramat, Meutulang dll.

Cakupan wilayah kerja yang melampaui batas batas administrasi ini menjadikan puskesmas sulit menjalin kemitraan dengan Mak blien. Mak blien Sawami yang tinggal di Alue Kuyun yang termasuk kecamatan Woyla Timur tidak menjadi cakupan kemitraan oleh bidan d Puskesmas Meutulang. Sementara, sebagian besar persalinan di Gampong Baro Paya di tolong oleh bidan Sawami.

Posisi Mak blien di Masyarakat Aceh dianggap sebagai penolong. Seperti halnya disampaikan oleh Pak Zainal (Tuha Peut) bahwa Mak blien mendapatkan rejeki dan pahala. Sadar dengan posisinya itu, Mak blien Sawami tidak pernah mencari orang hamil dikarenakan takut dianggap mencari uang.

“Mereka suruh saya cari yang hamil, kan saya gak tau. Siapa yang datang ke sini, saya tolong, kalau tidak ya saya tidak tau, kita kan menolong.” Mak blien.

Beberapa alasan masyarakat masih menggunakan Mak blien sebagai penolong persalinan beberapa dikarenakan saran orang tua atau mertua, beberapa lainnya karena lebih percaya dan menganggap Mak blien lebih berpengalaman

“Nenek nenek kami juga dulu ke bidan kampung kalau anak kami sungsang ke bidan kampung bisa, bidan puskesmas kan gak bisa. Bidan kampung dikasi mandi 7 hari. Biaya bidan kampung Cuma 300 ribu 1 orang.” Mardiati, Kader.

Selain kepercayaan masyarakat, fasilitas pelayanan yang diberikan Mak blien sangat baik. Mak Blien merawat ibu Madeung hingga 10 hari pasca persalinan

Page 184: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

169

“3 hari (dikusuk), seminggunya itu datang lagi dia, atau 10 hari dimandiin kita sama dia, ada dikasi (Lampok) obat-obat itu diperut. Ada mamk kita yang cari dirumah, dia (Ma Blin) yang kasi. Kalau dia gak sempat dibantu mamak nanti.”

Selain Obat obatan untuk mengecilkan perut, Mak blien juga melakukan pijat untuk mengeluarkan ASI ibu. Hal ini diketahui Mak Blien karena mak Blien mengurusi ibu tersebut selama beberapa hari.

“Kayak gitu lah.. kalau dikampung kita diberikan obat tradisional dah itu dikusuk biar keluar air asinya biar badan kita normal kembali.”

Gambar 5.8.

Perlengkapan Mak Blien untuk menolong ibu bersalin Sumber: Dokumentasi Peneliti 2014

Metode pembayaran dengan Mak blien di nilai tidak memberatkan masyarakat. Hal ini disebabkan, masyarakat dapat membayar dengan cara di angsur. Batas angsuran juga tidak ditetapkan secaa pasti oleh Mak blien.

Page 185: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

170

Persalinan yang ditolong oleh bidan desa tidak membutuhkan biaya, sementara persalinan yang ditolong oleh Mak blien membutuhkan biaya sebesar Rp. 350.000 - Rp 450.000 setiap persalinan. Namun tidak semua uang itu dimiliki oleh Mak blien, sebagian akan diberikan Mak blien kepada ibu yang baru saja bersalin sebagai sedekah.

“Kalau saya biasanya RP. 450.000 yaitu untuk saya Rp. 400.000 Rp.25.000 untuk bayi dan Rp.25.000 untuk ibunya itu sedekah saya ibadah saya ke allah dan ini syarat yang harus saya lakukan.”

Masyarakat lebih memilih Mak blien daripada bidan desa meskipun dari segi jarak, untuk menjemput Mak blien dan bidan desa yang keduanya berada di kecamatan yang berbeda membutuhkan waktu yang hampir sama.

“Kalau menurut kakak disini lebih suka sama bidan kampung karena kan kalau bidan dari puskesmas pun kan jauh kan. Agak terasa jauh ke meutulang. Di Meutulang pun gak ada disitu, pulang ke kapung sophie kan, di Kaway kan.” Kak Aca, Ketua Kader

Ada banyak pilihan penolong pesalinan, menurut kak Dede, Mak Blien gampong tetangga selain masih muda juga agak sombong. Dikatakan agak sombong karena beliau tidak mau menunggui ibu yang proses melahirkannya cukup lama. Jika keluarga meminta Mak blien tersebut untuk menunggu, maka beliau akan meminta uang pengganti gaji selama menunggu ibu melahrkan, karena beliau juga bekerja di PT. Mopoli Raya.

“Mugo Maboo (agak sombong) tidak mau menginap di rumah. Bidan Alue kuyun sabar , udah tua, mau ngurut. Sudah tradisi disini pake bidan kampung alue kuyun. Jadi dikasi tau masyarakat.” Dede Sanawiyah.

Page 186: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

171

Pihak puskesmas telah menyiapkan pos jaga untuk ditempati bidan agar bidan Puskesmas lebih mudah di jemput jika ada ibu melahirkan. Pos tersebut dijaga secara bergantian oleh bidan bidan yang ada di puskesmas Meutulang. Meskipun demikian, masyarakat tetap memilih Mak Blien.

“Kalau sama kami tidak mungkin menunggu 24 jam karena kami punya keluarga juga namun kami ada pos siang malam di lek-lek yang bisa dipanggil namun masyarakat merasa ketakutan tidak mau di rujuk kerumah sakit sekarang ada peraturan tidak boleh melahirkan dirumah kalau bidan di panggil kerumah biayanya mahal lebih baik di panggil bidan kampung saja padahal kalau di rujuk ke rumah sakit gratis.” Ujar bidan Sofi menjelaskan alasan masyarakat Gampong Baro Paya.

Masyarakat Mengeluhkan lamanya pertolongan persalinan yang diberikan oleh bidan puskesmas, seperti pengalaman kak Aca. Bidan Puskesma baru tiba saat pagi hari.

“Selama disini belum pernah menolong persalinan karena kan Kak sopi misalnya kan malam lahir, pagi dia baru datang.” Mardiati.

Mak blien memiliki 7 orang anak yang hidup hanya 2 orang. Namun demikian masyarakat tetap mempercayakan kehidupan ibu dan anak yang akan dilahirkan kepada Mak blien.

Puskesmas Meutulang sudah melakukan upaya kemitraan dengan Mak blien. Untuk proses melahirkan dan pemotongan pusat bayi di tolong oleh Bidan Desa. Hanya sedikit kelahiran yang di tolong oleh Mak blien melibatkan bidan Puskesmas.

“Kalau didalam persalinan lebih banyak tugas kami dari proses pemeriksaan melahirkan K1 sampai K4 dan IMD dan memotong tali pusatnya selanjutnya tugas bidan

Page 187: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

172

kampung apakah mencuci baju ibu dan kusuk badan ibunya.”

Hal ini menyebabkan Mak blien cenderung enggan menghubungi bidan desa jika menemukan kasus persalinan. Mak blien si penyambut bayi harus berganti tugas menjadi mengurut dan mencuci kain kain pasca persalinan. Dengan begitu, tugas inti dari Mak blien yaitu menyambut bayi menjadi hilang. Meskipun dari dana Jampersa, Mak Blien akan memperoleh 50.000 setiap persalinan yang dilaporkannya kepada puskesmas seperti Kemitraan yang sudah dilaksanakan oleh puskesmas Meutulang,

“Jika mak blien membantu dapat uang 50 ribu.”

Mak WM, bidan desa yang menangani sebagian besar persalinan masyarakat Baro Paya adalah salah satu dukun kampong yang sudah memperoleh pelatihan. Mak Wami pernah mendapatkan pelatihan di Meulaboh, ibukota Aceh Barat. Sekarang, berbekal kotak pinsil kaleng berarna biru bergambar kartun, dua buah gunting yang salah satunya sudah berkarat, benang uang logam limaratus rupiah, kunyit yang telah mengering adalah perlengakapan yang di bawa Mak blien untuk memotong tali pusar. Sebenarya Mak wami sudah dilengkapi dengan masker dan sarung tangan, namun kedua hal itu tidak di gunakan. Menurutnya, untuk menyambut bayi, kulit harus menyentuh kulit sebab kulit bayi masih sangat tipis.

Pernah suatu kali Mak WM menolong persalinan, karena terjadi komplikasi, mak wami meminta agar Ibu tersebut di rujuk ke rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit mak Wami dimarahin oleh petugas rumah sakit.

“Pernah saya rujuk ke Rumah sakit, dimarahin, katanya, kalau mau ngajarin ngapain di bawa kesini, saya bukan tidak bisa, saya kurang alatnya, makanya saya bawa ke rumah sakit.” Mak WM

Page 188: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

173

Anehnya, meskipun program Jaampersal telah sampai di Baro Paya sehingga persalinan yang di tolong oleh bidan desa tidak dikenakan biaya sama sekali. Namun, masyarakat tetap memilih bersalin dengan Mak blien meskipun dengan Mak blien dikenakan tarif.

“Bidan desa gak ada bayar, kalau bidan kampung mau kaya miskin bayar 300 ribu.” Kak M (24 Tahun).

Selain menolong persalinan, Mak blien juga dapat menyembuhkan beberapa penyakit seperti Kayap (sejeis sariawan di kutit luar tubuh).

“Kalau demam demam itu bisa suruh rajahrajah sama Mak blien. Kayap kayap (kayak sariawan di luar) itu di rajah sama mak blien itu bisa sembuh.”

Tugas Mak blien tidak hanya menyambut bayi. Sejak Mak blien di beri kepercayaan, pada saat Jok Mak blien, untuk menolong persalinan. Tugas Mak blien pasca persalinan adalah mengurut Ibu Madeung, Melampok, menyiapkan makanan ibu madeung hingga persiapan turun mandi, pecicap, dan Manoe 44 (Memandikan ibu madeung pasca nifas)

“Hubungan dengan mak blien ini sampai setelah 40 hari setelah melahirkan, turun mandi anak masih tanggung jawab mak Bidan. Kalo bidan pemerintahan kan nggak. Fitrah si anak itu, setahun pertama masih hak Mak Bidan. “ Pak Z

Namun, bidan koordinator puskesmas Meutulang menegaskan bahwa tidak ada pelatihan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk melatih Mak blien dengan alasan, jika Mak blien sudah di latih, masyarakat akan memilih Mak blien sebagai penolong persalinan karena dianggap sudah disekolahkan.

Page 189: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

174

“Ada program kita jangan di latih dulu karena masyarakat berpikir ‘Mak blien itu boleh (menolong persalinan) karena Sudah disekolahkan.’”

Page 190: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

175

BAB 6 POTENSI DAN KENDALA

Salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat adalah lingkungan (Blum dalam Notoatmojo, 2003) baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan sosial budaya. Sisi budaya yang baik pada setiap etnis dapat meningkatkan derajat kesehatan dan memiliki potensi yang bagus untuk dapat di gunakan oleh masyarakat lainnya. Namun, tidak semua kebudayaan baik bagi peningkatan derajat kesehatan. Beberapa diantaranya bertentangan dengan prinsip-prinsip kesehatan. Namun hal ini tidak serta merta dihilangkan dari kehidupan masyarakat. Perlu kajian lebih dalam mengenai potensi dan kendala yang ada pada setiap etnis.

Menurut Dunn (1976 dalam Foster 2013: 41) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah wujud adaptasi masyarakat yang berupa pola dari suatu tatanan dan tradisi yang berlaku di masyarakat, yang secara sengaja di terapkan dalam kehidupan menyangkut perilaku kesehatan yang dilakukan masyarakat untuk meningkatkan kesehatannya, meskipun hasil dari perilaku tersebut belum tentu menghasilkan perilaku kesehatan yang baik. Setiap kebudayaan memiliki bentuk bentuk perilaku yang khas termasuk perilaku kesehatan. Demikian juga Etnis Aceh yang bermukim di Baro Paya. Tidak semua perilaku kebudayaan baik, namun tidak semua perilaku kebudayaan masyarakat Baro Paya dapat dikatakan buruk atau berbahaya bagi kesehatan. Terdapat beberapa perilaku yang memiliki potensi dalam dunia

Page 191: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

176

pengobatan. Namun, perilaku lainnya perlu dikaji ulang dampaknya bagi kesehatan.

6.1. Pantangan Makanan

Permasalahan kesehatan ibu dan anak tidak lepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada. Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi-konsepsi mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab-akibat antara makanan dan kondisi sehat-sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan anak. Pola makan, merupakan salah satu bagian dari kehidupan dimana peran kebudayaan cukup besar. Hal ini terlihat bahwa setiap budaya, suku dan daerah mempunyai pola makan tertentu, termasuk pola makan ibu hamil dan anak yang disertai dengan kepercayaan akan pantangan, tabu, dan anjuran terhadap beberapa makanan tertentu.

Pantangan atau larangan selalu dimiliki dalam setiap kebudayaan meskipun dalam beberapa kondisi alasan dari pantangan tersebut sangat sulit untuk diterima secara umum. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat banyak pantangan yang harus di lalui oleh ibu hamil dan melahirkan. Pantangan- pantangan ini adalah suatu bentuk penjagaan bagi ibu hamil dan melahirkan baik untuk keselamatan ibu dan bayi secara fisik maupun dari gangguan roh halus.

Beberapa pantangan bagi ibu hamil tidak diketahui penyebabnya oleh masyarakat. Para tetua hanya menyampaikan pantangan tersebut.

Perbedaan pendapat sering kali terjadi antara suatu masyarakat yang memiliki kebudayaan tertentu dengan

Page 192: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

177

masyarakat diluar kelompok tersebut (outsider). Permasalahan sering ditemukan tatkala ada beberapa pantangan yang kurang baik menurut dunia kesehatan modern namun merupakan pola kebudayaan disuatu daerah.

Demikian halnya dengan pantangan yang terdapat di masyarakat Baro Paya.

Pantangan berupa makanan bagi ibu hamil seperti dilarang makan ikan dan makanan tambahan bagi ibu hamil yang diberikan oleh posyandu merupakan salah satu kendala dalam perbaikan gizi ibu hamil. Seorang ibu hamil memerlukan asupan gizi tidak hanya bagi dirinyasendiri namun juga bagi bayi yang dikandungnya. Asupan gizi yang kurang dapat menghambat pertumbuhan bayi dan mengganggu kesehatannya. Protein yang di miliki ikan sangat baik bagi pertumbuhan janin. Selain itu, makanan tambahan yang diberikan oleh Posyandu menurut Mak Blien menyebabkan bayi menjadi besar sehingga sukar untuk melahirkan.

Pasca melahirkan, ibu masih dalam kondisi sangat lemah dan membutuhkan asupan makanan yang cukup untuk mengembalikan kondisinya. Selain itu, ibu juga tetap memberikan asupan makanan dan gizi kepada bayi nya. Pasca melahirkan banyak pantangan makanan yang harus di patuhi oleh ibu. Masyarakat Baro Paya percaya bahwa ibu yang baru saja melahirkan hanya boleh makan nasi putih dan sambal Buah Munthu yaitu campuran lada kunyit dan buah munthu (lemon). Ibu hamil dilarang makan sayur dikarenakan sayur memiliki kandungan air yang banyak yang menyebabkan perut ibu yang baru melahirkan menjadi besar dan tidak dapat kembali ke bentuknya yang semula. Makanan berprotein tinggi seperti ikan lele dan gabus juga dilarang. Masyarakat percaya bahwa ‘kebuasan’ dari hewan tersebut akan menular kepada bayi melalui ASI yang diminum anaknya. Tak hanya itu, untuk

Page 193: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

178

mengkonsumsi air putih saja, ibu hanya diperbolehkan satu gelas kecil.

Pantangan tersebut merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk mengembalikan kesehatan ibu pasca melahirkan dan melindungi bayi dari penyakit dan sifat sifat yang tidak baik. Namun hal itu justru dapat meyebabkan kurangnya asupan gizi kepada bayi dan ibunya sendiri.

Untuk mengatasi kendala tersebut terdapat 2 alternatif penyelesaian untuk dapat meminimalisir dampak kendala tersebut. 1) Melalui promosi kesehatan kepada masyarakat secara umum dan kepada keluarga yang memiliki ibu hamil dan pasca melahirkan secara khusus. 2) Menjalin hubungan yang harmonis dengan Mak Blien sehingga pesan pesan kesehatan dapat disampaikan langsung oleh Mak blien kepada ibu yang hamil dan keluarganya.

Rosenstock (1982) Sarwono (2007) menyebutkanperilaku Individu di tentukan oleh motif dan kepercayaannya, tanpa mempedulikan apakah motif dan kepercyaan tersebut sesuai atau tidak dengan realitas atau dengan pandangan orang lain tentang apa yang baik untuk individu tersebut. Dalam hal ini yang mempengaruhi motif ibu hamil dan pasca melahirkan adalah orang orang yang memiliki pengaruh yang kuat bagi ibu tersebut. Antara lain orang tua dan suami. Oleh karena itu, jika pengetahuan suami dan orang tua yang baik mengenai kebutuhan asupan makanan ibu hamil akan dapat memengaruhi motif dalam perilaku mengkonsumsi makanan pada ibu hamil dan menyusui.

6.2. Bayi

Cakupan imunisasi di Baro Paya tidak terlalu bagus. Masih banyak bayi dan balita yang tidak mendapat imunisasi dasar

Page 194: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

179

lengkap. Faktor yang paling dominan yang menjadi kendala adalah larangan dari suami.

Gejala demam dan rewel pada bayi pasca operasi menjadi alasan utama suami melarang anaknya utuk diimunisasi. Masyarakat beranggapan bahwa tanpa imunisasi anak akan baik baik saja. Jika diimunisasi menyebabkan demam itu akan menjadi suatu masalah dan kekhawatiran bagi orang tuanya.

Selain peran suami yang cukup dominan, kebudayaan dan tradisi lokal tidak lepas dari permasalahan rendahnya cakupan imunisasi. Selama 44 hari seorang ibu yang baru melahirkan dilarang untuk keluar dari rumahnya dikarenakan masih belum suci seperti sebelumnya sehingga jika ia keluar rumah menyebabkan bumi menangis. Demikian pula bayi. Bayi tidak boleh keluar rumah jika belum melakukan upacara turun Mandi. Seperti dijelaskan sebelumnya upacara turun mandi biasanya dilaksanakan saat bayi berusia 1 bulan hingga 2 bulan tergantung kemampuan keluarga, jika keluarga belum mampu melaksanakan upacara turun mandi bayi tidak akan diizinkan untuk dibawa keluar rumah, termasuk ke Posyandu. Sehingga bayi akan melewatkan imunisasi Hb0, BCG, dan Polio1. Pada beberapa persalinan yang diketahui oleh bidan desa namun di tolong oleh Mak Blien, bidan desa akan segera datang ke lokasi untuk memberikan imunisasi Hb0. Namun selanjutnya, diharapkan ibu yang akan membawa bayinya untuk diberi imunisasi. Hal ini menjadi kendala utama dalam pemberian imunisasi.

Menurut Widjaja (1986) dalam Sarwono (2007), reaksi masyarakat terhadap perubahaan/ inovasi dipengaruhi olehbukti kemanfaatan ide baru. Anggota masyarakat akan lebih mudah menerima suatu inovasi yang dapat dibuktikan kemanfaatannya secara nyata, daripada sesuatu yang abstrak. Oleh sebab itu petugas kesehatan bersama dengan kader meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat mengenai pentingnya

Page 195: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

180

imunisasi serta efek samping yang biasa meyertai imunisasi tersebut dan bagaimana mengatasinya.

6.3. Mak Blien

Penolong persalinan pada masyarakat etnis Aceh yang dikenal dengan Mak Blien sudah ‘disetarakan’ dengan bidan desa. Hal ini dilihat dari sebutan yang digunakan masyarakat untuk memanggil Mak Blien dengan sebutan Mak Bidan atau Bidan Kampong.

Posisi Mak Blien di mata masyarakat sangat tinggi. Hal inilah yang mendasari adanya tradisi Jok Mak blien pada usia kehamilan 7 bulan. Tradisi yang dilakukan sebagai wujud permintaan secara hormat kepada Mak Blien ini menjadi penentu siapa yang akan menolong persalinan. Oleh karenaitu penentuan penolong persalinan sudah ditetapkan sejak kehamilan berusia tujuh bulan.

Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, pada kehamilan pertama, mamak/ibu dari pihak ibu hamil adalah yang paling dominan dalam menentukan penolong persalinan. Sehingga biasanya, pemilihan Mak Blien atau bidan puskesmas akan ditentukan oleh Mamak si ibu. Berdasarkan kepercayaan dan kedekatan emosional yang terjalin di masyarakat, Mak blien akan tetap di pilih dengan alasan pelayanan dan perawatan yang lengkap paska persalinan, sekalipun dengan memilih Mak Blien berarti harus mengeluarkan uang cukup banyak.

Rasa percaya yang dijalin dari kedekatan emosional ibu hamil dan kepercayaan akan pengalaman bertahun tahun menolong persalinan menciptakan rasa aman pada saat proses persalinan. Kondisi ibu yang lemah dam membutuhkan banyak perawatan pasca melahirkan menjadikan perawatan pasca

Page 196: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

181

persalinan yang ditawarkan oleh Mak Blien menjadi nilai ekstra dalam penilaian masyarakat.

Tingginya nilai Mak Blien di masyarakat yang dapat menjangkau wilayah yang luas menjadi salah satu potensi besar bagi kesehatan. Hendaknya Mak Blien dirangkul sebagai rekan kerja yang dapat memberikan banyak informasi mengenai kehamilan dan persalinan sehingga tenaga kesehatan dapat segera turun jika ada persalinan. Selain itu, Mak Blien juga dapat menyampaikan pesan –pesan kesehatan terkait Kesehatan Ibu dan Anak. Sebab hal ini akan lebih dipahami dan diterima oleh masyarakat.

Namun, Mak Blien masih menggunakan kunyahan (Mamoh) ranub dalam proses penyembuhan tali pusar. Proses ini yang tidak dapat dihilangkan pada persalinan yang ditolong oleh Mak Blien.

Ranub atau sirih memang memiliki khasiat dalam menekan jumlah bakteri namun saliva dari Mak Blien belum dapat di pastikan keamanannya bagi tali pusar bayi yang masih luka. Selain itu pemberian abu dapur yang dipercaya masyarakat dapat mempercepat pengeringan tali pusar juga membutuhkan kajian dan penelitian yang lebih dalam lagi. Meskipun masyarakat lebih memilih untuk mengobati tali pusar anaknya dengan kunyahan ranub dikarenakan lebih cepat kering dan tidak menimbulkan bau pada tali pusar.

6.4. Ranub

Ranub yang dinilai mulia oleh masyarakat etnis Aceh dipercaya juga dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Baik penyakit yang berasal dari kuman maupun dari roh halus. Rivers 1942 dalam Foster (1986) mengemukakan ide bahwa sistem pengobatanasli merupakan pranata sosial yang harus dipelajari

Page 197: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

182

dengan cara yang sama seperti mempelajari pranata sosial lainnya. Selain itu rives juga menjelaskan bahwa praktek pengobatan asli adalah rasional jika dilihat dari sudut kepecayaan yang berlaku mengenai sebab-akibat.

Kepercayaan masyarakat akan kemuliaan ranub dapat menghilangkan gangguan roh halus. Nilai ranub yang tinggi di mata masyarakat bukan tanpa alasan. Banyak khasiat yang dimiliki oleh daun berbentuk hati tersebut menjadikannya berbeda dengan daun lainnya. Berdasarkan pengalaman dan ajaran secara turun temurun sirih digunakan untuk menghilangkan penyakitGlause, menyehatkan gigi, mengeringkan tali pusar, mengurangi mual pada ibu hamil, dan menghangatkan tubuh.

Salah satu penyakit yang sering diderita oleh masyarakat Baro Paya adalah Gelause atau gata-gatal yang biasanya disebabkan oleh dicolek jin di Alue. Masyarakat yang masih menggunakan Alue atau sungai sebagai sarana MCK sangat rentan dengan penyakit kulit, begitu juga masyarakat Baro Paya. Kurangnya pengetahuan kesehatan (Health Knowledge) masyarakat terkait faktor faktor yang memengaruhi kesehatan menyebabkan masyarakat masih menggunakan Alue sebagai sarana MCK dan menganggap penyakit gatal gatal yang diderita disebabkan oleh mahluk halus. Masyarakat beranggapan, kemulyaan yang ada pada ranub dapat mengobati penyakit yang disebabkan oleh mahluk halus. Padahal, antibakteri yang terdapat pada ranub atau sirih yang sebenarnya mengobati penyakit Glause tersebut.

Perlu peningkatan pengetahuan kesehatan terkait PHBS. Peningkatan pengetahuan ini dapat disampaikan melalui ceramah agama, maupun anjuran dari Keuchik selaku pemimpin desa. Pendekatan melalui tokoh agama yaitu Teungku dan pak Keuchik di nilai sangat berpotensi untuk meningkatkan

Page 198: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

183

pengetahuan mengenai kesehatan sehingga meminimalisir penggunaan Alue sebagai sarana MCK.

Penggunaan ranub lainnya sebagai penghangat tubuh dan mengurangi mual pada saat kehamilan juga merupakan potensi besar dalam dunia kesehatan. Ranub yang juga dikenal oleh masyarakat Jawa, Kalimantan hingga Papua memiliki rasa pedar yang unik. Manfaat ranub untuk menghilangkan rasa mual pada ibu hamil memiliki potensi yang baik dikarenakan akan meningkatkan asupan makanan yang baik bagi ibu dan janin.

Selanjutnya, diperlukan penelitian mengenai khasiat ranub lainnya untuk kemudian disosialisasikan keseluruh dunia sehingga potensi lokal dapat bermanfaat bagi dunia kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak.

Dari hasil pembahasan tersebut dapat diketahui bahwa keluarga sangat memegang peranan penting dalam proses pengambilan keputusan baik imunisasi, pengaturan pola maka, penolong persalinan maupun pengobatan.

Tak dapat pungkiri bahwa peranan Mak Blien pada masyarakat Baro Paya dan sekitarnya cukup dominan. Meskipun sebagian besar masyarakat sudah dapat mengakses pelayanan kesehatan, namun Mak Blien masih menjadi idola dalam persalinan.

Penggunaan air ranub pada proses pengeringan tali pusat perlu mendapat perhatian khusus. Perlu diuji coba khasiat ranub pada proses pengeringan luka dengan metode di tumbuk. Jika ternyata khasiat yang ditimbulkan sama sebaiknya dilakukan perubahan metode tidak lagi dengan Mamoh (dikunyah) tetapi dengan di tumbuk.

Perlunya pendekatan emosional untuk menjalin kerjasama dengan Mak blien. Dengan menempatkan diri sebagai masyarakat biasa, petugas kesehatan akan lebih mudah diterima oleh Mak Blien. Sehingga kedekatan emosional akan memberi

Page 199: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

184

peluang untuk mengetahui jumlah ibu yang akan bersalin dan ibu yang baru saja melahirkan. Informasi ini akan sangat membantu petugas puskesmas maupun kader posyandu untuk meningkatkan cakupan Imunisasi.

Potensi lainnya yang dimiliki oleh baro Paya adalah fasilitas Posyandu Plus yang dirasakan masyarakat kurang optimal dalam hal pelayanan. Padahal, secara sikap, masyarakat sudah mulai mau untuk memanfaatkan Posyandu Plus meskipun sebagian besar memanfaatkan fasilitas tersebut untuk berobat. Jika Posyandu Plus dimanfaatkan, pembangunan kesehatan masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Page 200: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

185

BAB 7 KESIMPULAN

Masyarakat Aceh yang masih memegang teguh adat

istiadat dan kebudayaannya, yang terkadang kebudayaan tersebut memiliki dampak positif dan negatif. Pada kemajuan zaman di masa sekarang ini, beberapa unsur kebudayaan dirasakan pelu melakukan penyesuaian terhadap lingkungan. Kebudayaan yang lebih dinamis akan mewujudkan masyarakat yang lebih baik. Beberapa kebudayaan lokal dapat pula diangkat kedunia kesehatan modern untuk dikaji ulang dan dijadikan salah satu potensi besar bagi peningkatan derajat kesehatan di Indonesia.

Masyarakat Baro Paya yang secara geografis tidak begitu jauh dari ibu Kota Kabupaten Meulaboh, namun hal ini tidak lantas menghilangkan tradisi tradisi yang mereka anut, termasuk dalam hal kesehatan dan penyembuhan tradisional. Penyembuh tradisional seperti Teungku yang juga merupakan tokoh agama, Mak Blien yang memiliki cakupan wilayah kerja yang luas, serta tabib merupakan tokoh-tokoh yang sangat dihormati oleh Etnis Aceh di Baro Paya. Ketiga penyembuh tradisional tersebut menggunakan Ranub sebagai media pengobatannya.

Ranub yang dianggap sebagai lambang kemuliaan oleh Etnis Aceh memang memiliki banyak khasiat. Khasiat Ranub bagi masyarakat Baro Paya antara lain penyembuh tali pusar bayi, obat masuk angin, menghilangkan mual saat hamil dan mengobati gatal-gatal.

Page 201: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

186

Meskipun sebagian besar masyarakat Baro Paya memilih pengobatan tradisional, namun untuk penyakit ringan dan ‘kekinian’ seperti kolesterol, diabetes, dan asam urat masyarakat masih mengharapka tenaga kesehatan. Sudah ada keinginan dan niat masyarakat untuk mencari pengobatan ke tenaga kesehatan namun ketiadaan tenaga kesehatan menyebabkan masyarakat mengurungkan niatnya untuk mencari pertolongan ke tenaga kesehatan.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berperilaku antara lain faktor predisposing, enabling dan reinforcing. Seperti yang sudah dijalaskan sebelumnya, yang memberikan pengaruh dominan pada perilaku masyarakat etnis Aceh di Baro Paya adalah faktor enabling yaitu faktor pemungkin dan reinforcing atau penguat. Pada umumnya pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pelayanan kesehatan termasuk melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan sudah baik. Namun hal ini tidak memungkinkan jika tenaga kesehatan tidak tersedia untuk kelahiran pada saat malam hari.

Keputusan penolong persalinan masih di dominasi oleh orang tua dari pihak perempuan. Hal ini yang cenderung mengarahkan suami untuk meminta bantuan Mak Blien. Komunikasi yang efektif dengan Mak Blien maupun para tetua Gampong dinilai perlu dilakukan bidan yang bertanggung jawab pada desa. Selain karena pengaruh para tetua Gampong pada pemilihan penolong persalinan masih sangat tinggi, orang tua di gampong tersebut berpengaruh pada pemberian imunisasi bayi dan intervensi pemberian pisang pada bayi.

Perlu pendekatan secara emosional dan budaya untuk menjalin kemitraan dengan Mak Blien. Karena Mak Blien merupakan salah satu pengobat tradisional yang sangat dihormati dan memiliki ikatan kuat dengan masyarakat Aceh. Mak Blien yang dianggap penolong oleh masyarakat Aceh tidak

Page 202: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

187

dapat begitu saja di ‘perintah’ oleh tenaga kesehatan. Keberhasilan program kemitraan oleh puskesmas akan lebih mudah jika tenaga kesehatan menempatkan diri sebagai masyarakat yang juga menghormati Mak Blien. Proses edukasi dapat disampaikan sejalan dengan pendekatan emosional sehingga Mak Blien merasa ‘setara’ dengan tenaga kesehatan dan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi puskesmas maupun menyampaikan informasi kepada seluruh ‘pasien’ yang ditangani olehnya.

Selain faktor diatas, peningkatan derajat kesehatan di Baro Paya dapat dilaksanakan melalui community development. Pengetahuan dan sikap yang cenderung baik sangat membantu proses tersebut. Penyediaan sarana dan prasarana MCK dan Jamban untuk kepemilikan bersama dapat mengurangi penggunaan Alue dan meminimalisir penyakit.

Petugas kesehatan yang aktif akan sangat membantu dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Gampong Baro Paya. Hal ini disebabkan Baro Paya memiliki potensi yang besar baik dari segi infrastruktur karena telah dilengkapi oleh Posyandu Plus, pengetahuan masyarakatnya yang cukup terbuka akan informasi baru serta akses yang cukup baik.

Page 203: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

188

Page 204: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

189

INDEKS

A

adat · 7, 8, 9, 10, 13, 14, 18, 35, 37, 43, 48, 49, 50, 59, 68, 69, 77, 79, 80, 83, 100, 103, 104, 105, 109, 155, 185

Alue · 13, 14, 21, 22, 23, 27, 31, 84, 89, 91, 92, 107, 112, 120, 122, 125, 141, 144, 159, 167, 168, 170, 182, 183, 187

Alue Gajah · 13, 14, 23, 27, 31, 84, 107, 144

anjuran · 3, 42, 48, 78, 176, 182

B

budaya · 1, 3, 4, 14, 33, 35, 37, 44, 70, 74, 77, 97, 139, 175, 176, 186

burong · 43, 44, 60, 112, 113, 126, 127

D

daun sirih · 3, 45, 46, 60, 90, 152, 157, 159, 192, 193

dukun · 2, 3, 4, 5, 8, 48, 60, 77, 79, 81, 118, 120, 122, 159, 166, 167, 172

E

etnografi · 6, 12

F

fasilitas kesehatan · 2, 25, 78

G

Gampong Baro Paya · 6, 9, 13, 14, 16, 18, 19, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 36, 41, 44, 50, 51, 53, 55, 60, 63, 65, 67, 69, 70, 73, 86, 94, 95, 96, 97, 99, 100, 107, 110, 121, 165, 167, 168, 171, 187

geografis · 5, 27, 185

I

imunisasi · 83, 84, 144, 148, 178, 179, 180, 183, 186

Page 205: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

190

K

Kehamilan · 109 kepercayaan · 7, 18, 33, 37, 38,

43, 44, 77, 80, 83, 95, 102, 119, 129, 150, 152, 168, 173, 176, 180

kesehatan · 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 18, 23, 25, 26, 37, 44, 45, 60, 77, 78, 80, 81, 82, 83, 84, 94, 95, 96, 110, 119, 122, 131, 165, 166, 167, 175, 176, 177, 178, 179, 181, 182, 183, 184, 185, 186, 187

Kesehatan Ibu dan Anak · 1, 181

Kesenian · 68, 70, 71 keucik · 9, 33, 48, 50, 57, 107

M

ma’blien · 5, 46, 47, 80, 81 Ma’Blien · 47 madeueng · 126 Mak blien · 111, 115, 116, 117,

118, 119, 120, 121, 122, 123, 124, 126, 128, 132, 134, 135, 136, 139, 140, 141, 142, 145, 146, 163, 167, 168, 169, 170, 171, 172, 173, 174, 178, 180, 183

makanan · 3, 60, 65, 74, 78, 93, 97, 102, 112, 114, 116, 117,

120, 125, 127, 128, 136, 138, 149, 173, 176, 177, 178, 183

Mamoh · 4, 142, 155, 159, 162, 181, 183

masa nifas · 110, 125, 127 Mayam · 29, 56, 58, 59, 104

P

pantangan · 1, 2, 3, 40, 48, 100, 111, 112, 113, 114, 120, 124, 127, 128, 136, 149, 176, 177

pengobatan · 26, 34, 45, 47, 60, 78, 96, 97, 131, 150, 156, 160, 161, 176, 181, 183, 186, 192

penyakit · 3, 4, 5, 15, 38, 40, 43, 44, 45, 46, 47, 62, 63, 64, 77, 78, 90, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 112, 136, 138, 150, 152, 156, 157, 159, 160, 162, 166, 173, 178, 181, 182, 186, 187

persalinan · 1, 2, 3, 5, 8, 25, 47, 77, 79, 80, 81, 82, 112, 115, 116, 117, 119, 122, 123, 124, 125, 134, 135, 146, 163, 167, 168, 170, 171, 172, 173, 174, 179, 180, 181, 183, 186

peusejuk · 34 Peusijuk · 45 posyandu · 20, 25, 26, 84, 115,

144, 166, 177, 184

Page 206: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

191

Puskesmas · 19, 114, 117, 121, 124, 150, 163, 165, 166, 168, 171, 173

R

ranub · 3, 4, 45, 46, 47, 53, 64, 65, 69, 70, 71, 78, 90, 93, 102, 104, 105, 108, 120, 142, 143, 147, 152, 155, 156, 157, 158, 159, 161, 162, 163, 164, 165, 181, 182, 183

ritual · 2, 10, 37, 46, 82, 109, 145, 147

S

Suku Aceh · 4, 14, 68, 111

T

Tabib · 47 teknologi · 4, 73, 76, 101 tengku · 9, 33, 34, 36, 38, 41,

42, 46, 47, 50, 57, 60, 107, 117, 145, 147, 160, 166

tradisional · 4, 5, 8, 45, 48, 64, 77, 78, 95, 96, 97, 108, 110, 116, 118, 124, 141, 150, 152, 169, 185, 186, 192, 193

tuha peut · 9, 49, 50, 57

Page 207: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

192

DAFTAR PUSTAKA

Hoesin, Moehammad. 1970. Adat Atjeh. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Atjeh

Syamsyudin, T dkk. 1978. Adat Istiadat Daerah Profinsi Daerah Istimewa Aceh. Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. Epartemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sarwono, Solita. 2007. Sosiologi Kesehatan: Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya, cetakan keempat. Gadjah Mada University Press : Jogjakarta

Setyolaksono, M.P. 2011. Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle Linn.) Pengendali JamurPhytopthora Palmivora.

http://ditjenbun.deptan.go.id/bbp2tpbon/index.php?option=com_content&view=article&id=107:ekstrak-daun-sirih-piper-betle-linn-pengendali-jamurphytopthora-palmivora&catid= 12:news. [02 Februaru 2012]

Kristio, D. 2007. Tanaman Obat Indonesia.toiusd.multiply.com/ journal. [5 November 2010].

Kharisma dan Lisa E.P. 2010. Khasiat Perasan Daun Sirih (Piper Betle L.) TerhadapBakteri Aeromonas Hydrophylla yang Menyerang Ikan Lele (ClariasBatrachus). Surabaya: Fakultas Pertanian Universitas Airlangga.

Sari, Sisca H.P. 2012. Efek Pemberian Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle L.) Pada Laju Endap Darah (LED) Model Hewan Coba Tikus Wistar Jantan yang Dipapar Candida Albicans Secara

Page 208: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Etnik Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

193

Intrakutan (Penelitian Eksperimental Laboratoris). Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

Page 209: Mamoh Ranub Kesembuhan Mulia - … ranub.pdf · LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES ... dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis ... Daun Daunan untuk Lampok

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

194