malnutrisi

33
MALNUTRISI dan GIZI BURUK Tutor : drg. Priyawan Rachmadi, Phd

Upload: maya-nugraha-annisa

Post on 09-Aug-2015

193 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

malnutrisi : marasmus dan kwashiorkor

TRANSCRIPT

Page 1: MALNUTRISI

MALNUTRISIdan

GIZI BURUK

Tutor :drg. Priyawan Rachmadi,

Phd

Page 2: MALNUTRISI

Gusti Gina Permata SariAnnisa Maya NugrahaPutri AmaliaEnny KhalisaHidayatullahCindy DwintanandiMaria Angelina Tiurma S.Astarina SafitriDinie Mutia IflahM. Alfian Noor

Kelompok 5

Page 3: MALNUTRISI

SKENARIO

Seorang anak laki-laki umur 13 bulan dibawa ke Puskesmas oleh ibunya dengan keluhan badan kurus dan lemah. Dari anamnesa diketahui anak tersebut tidak minum ASI sejak umur 5 bulan karena tidak keluar, sebagai penggantinya diberikan air tajin/air didih. Pernah mendapatkan sumbangan susu formula tetapi malah diare. Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 6000 gram. Berat lahir tidak diketahui. Badan kurus, tulang nampak menonjol, wajah seperti orang tua, rambut hitam tipis mudah rontok, nampak cengeng. Dokter menyarankan agar anak dirujuk ke rumah sakit.

Page 4: MALNUTRISI

Identifikasi Istilah

• Susu formula• Air tajin• Diare

Page 5: MALNUTRISI

Daftar Masalah

1. Apa perbedaan kandungan susu formula dan air tajin ?2. Mengapa setelah diberi susu formula bayi mengalami diare ?3. Apa diagnosa dari kasus tersebut ?4. Bagaimana terapi atau penatalaksanaannya ?5. Apa etiologinya ?6. Bagaimana epidemiologinya ?7. Berapa berat badan bayi normal usia 13 bulan ?8. Bagaimana patogenesisnya ?9. Mengapa ASI tidak keluar ?10. Apa saja pengganti susu formula selain air tajin ?11. Bagaimana jika kasus tidak ditangani ?

Page 6: MALNUTRISI

PROBLEM TREE

Page 7: MALNUTRISI

MALNUTRISI

GIZI BURUK

PENCEGAHAN

PROGNOSIS DEFINISI

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS

EPIDEMIOLOGI

ETIOLOGI

PENATALAKSANAAN

KLASIFIKASI

Page 8: MALNUTRISI

Sasaran Belajar1. Menjelaskan tentang malnutrisi !2. Menjelaskan definisi gizi buruk !3. Menjelaskan etiologi gizi buruk !4. Menjelaskan klasifikasi gizi buruk !5. Menjelaskan epidemiologi dan prevalensi gizi buruk di Indonesia !6. Menjelaskan patofisiologi gizi buruk !7. Menjelaskan manifestasi klinis gizi buruk !8. Menjelaskan penatalaksanaan pada gizi buruk !9. Menjelaskan pencegahan gizi buruk !10. Menjelaskan prognosis gizi buruk !11. Menjelaskan perbedaan kandungan nutrisi air tajin dan susu formula !12. Menjelaskan berat badan bayi normal usia 13 bulan !

Page 9: MALNUTRISI

MALNUTRISI

Keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi.(Supariasa, 2001)

Page 10: MALNUTRISI

Klasifikasi malnutrisi

KEP (kurang energi protein) ringan(+) pertumbuhan yang kurang(-) gejala klinis(-) kelainan biokimiawi

KEP (kurang energi protein) berat(+) gangguan pertumbuhan(+) gejala klinis(+) kelainan biokmiawi(Kwashiorkor, marasmus, marasmik kwashiorkor)(Emiralda, 2008)

Page 11: MALNUTRISI

Klasifikasi

• Undernutisi• Overnutrisi• Defisiensi spesifik• Ketidakseimbangan(Gibney MJ, et al, 2008)

Page 12: MALNUTRISI

Definisi Gizi Buruk

Status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya dibawah standar rata-rata. Keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yg cukup lama (RI & WHO, 2000).

Page 13: MALNUTRISI

Klasifikasi Gizi Buruk

Menurut (Nency, 2005) klasifikasi gizi buruk yaitu :

• Marasmus (-) karbohidrat• Kwashiorkor (-) protein• Marasmik kwashiorkor (-) karbo - protein

Page 14: MALNUTRISI

Etiologi

• kurangnya asupan nutrien• kurangnya absorbsi nutrien• menurunnya pemakaian nutrien dalam tubuh• meningkatnya kehilangan nutrien• meningkatnya kebutuhan nutrien

(Gibney, MJ et al, 2008)• Sering sakit (frequent infection)

(Yayan, 2009)

Page 15: MALNUTRISI
Page 16: MALNUTRISI

•Pada tahun 2005 terdata 76.178 kasus•Pada tahun 2007 ↓50.106 kasus (Krinansari, 2010)•1 dari 3 anak di dunia meninggal dunia setiap tahunnya akibat gizi buruk (Setyaningsih, 2009)

Epidemiologi

Page 17: MALNUTRISI

Karbohidrat (-) -> sumber energi (-)

Lemak sebagai cadangan energi

Otot menggunakan asam lemak + keton

untuk energi

Katabolisme protein

Protein mengubah asam amino menjadi

karbohidrat

Gizi burukKarbohidrat (-)Lemk (-)Protein (-)

Asupan KurangPATOFISIOLOGI

Page 18: MALNUTRISI

Manifestasi Klinis

• Marasmus "Tulang terbalut kulit": jaringan lemak bawah kulit (nyaris) lenyap, otot

mengecil Tampak apatis Detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh rendah Cengeng, rewel

(Supariasa, 2001; Arisman, 2009) (-) edema Rambut tipis Suhu sub-normal, nadi lambat, konstipasi (Nelson, 2000) Umumnya pada anak dibawah 2 tahun

(Tim Field Lab FK UNS, 2010. Rolfes, 2009)

Page 19: MALNUTRISI

Marasmus

Page 20: MALNUTRISI
Page 21: MALNUTRISI

• Kwashiorkor (+) edema Rambut kusam Pembesaran hatiUmumnya pd anak usia 1-3 thn(Tim Field Lab FK UNS, 2010. Rolfes, 2009)

Page 22: MALNUTRISI

Kwashiorkor

Page 23: MALNUTRISI

Penatalaksanaan

• Bayi berumur 12-59 bulan diberi kapsul vit A 2x per tahun

• Cakupan pemberian makanan pendamping ASI >> bubur,nasi tim,biskuit,beras merah

• Antibiotik (Krinansari, 2010)(-) komplikasi : kontrimoksazole (% hari)(+) amoksilin 15 mg/kgBB tiap 8 jam 5 hari

Page 24: MALNUTRISI

Penatalaksanaan

Pasien dirawat inap dengan pengobatan rutin sebagai berikut :

1. Atasi/cegah hipoglikemia2. Atasi/cegah hipotermia3. Atasi/cegah dehidrasi4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit5. Obati/cegah infeksi6. Mulai pemberian makan

(Mansjoer, 2000)

Page 25: MALNUTRISI

Pencegahan Dari pemerintah (Setyaningsih, 2009) :1. Promosi pemberian ASI secara eksklusif pada

bayi sampai umur 6 bulan.2. Pemberian makanan pendamping ASI (MP-

ASI) kepada balita keluarga miskin yang berat badannya tidak naik atau gizi kurang

3. Konseling pda ibu-ibu yang anaknya mempunyai gangguan pertumbuhan

Page 26: MALNUTRISI

Komplikasi

• NOMA• Tuberkulosis• Hipotermia• Hipoglikemia(Pudjiadji, 2005)

Page 27: MALNUTRISI

Prognosis

• Prognosis buruk dan dapat menyebabkan kematian

• Prognosis baik apabila malnutrisi tipe marasmus dapat ditangani dengan tepat dan cepat (Pudjiadji, 2005)

• Jika tidak ditangani akan menghancurkan sistem pertahanan tubuh, postur tubuh kecil pendek, perkembangan mental & otak terganggu (Nelson, 2005)

Page 28: MALNUTRISI

Perbedaan kandungan nutrisi susu formula,ASI, dg air tajin

• Susu formula mengandung whey/casein (protein), vitamin dan mineral

• Air tajin mengandung karbohidrat >> diare(Anwar, 2009)

• ASI : Modulator pertumbuhan (epidermal growth faktor & nukleotida) >> merangsang sintesis DNA & maturasi saluran cernaKadar tinggi aktivitas lisozim & igA: Perlindungan terhadap berbagai penyakit bakteri & virus(Wong, DL et al, 2009)

Page 29: MALNUTRISI

Berat badan bayi normal 13 bulanMenurut tabel berat badan balita sehat (Anggraini, 2010):• ± 9,5 – 10,4 kg

Menggunakan rumus :

= (2.1,1) + 8 = (2,2 + 8) = 10,2 kgn= usia dalam tahun (13 bulan = 1,1)(arali , investigasi & intervensi gizi buruk , 2008)

2n + 8

Page 30: MALNUTRISI

Berat Badan Bayi Lahir NormalMenurut Departemen Kesehatan R.I (1993), ciri-ciri bayi normal yaitu :

Berat badan 2500-4000gramPanjang badan lahir 48-52 cmLingkar dada 30-38 cmLingkar kepala 33-35 cmBunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180

x/menit, kemudian menurun sampai 120-140 x/menitPernafasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80

x/menit kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 x/menit

Page 31: MALNUTRISI

Daftar Pustaka• Anggraini, Dwi Yanti, Budi Sutomo. 2010. Menu Sehat untuk Balita & Batita.

Jakarta:Demedia, p.6.• Anwar, Faisal, Ali Khomson. 2009. Makanan Tepat Badan Sehat. Jakarta:Mizan

Publika, p.109-110.• Arisman,M.B. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi edisi 2. Jakarta: EGC, p.129.• Behrman, Kliegman, Arvin. 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 5 vol 1.

Jakarta:EGC, p. 211• Emiralda. Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Terjadinya Balita Malnutrisi di

Wilayah Kerja Puskesmas Montasik Kab Aceh Besar. Medan:Usu Repository. 2009;33-36

• Gibney, MJ et al. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. P. 220• Israr, Yayan Akhyar et al. Severe Malnutrition.Riau:Faculty of Medicine –

University of Riau. 2009;2-9• Krinansari. Nutrisi dan Gizi Buruk. Purwokerto:Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Jendral Soedirman Purwokerto. 2010;vol.4(1):1-2

Page 32: MALNUTRISI

• Mansjoer, A, Suprohaita, Wahyu, IW, Wiwiek, S. Kapita Selekta Kedokteran. 2000. FK UI. Jakarta, P.514

• Nency y . Arifin m.t . 2005. Gizi Auruk ancaman Generasi yang Hilang.Jakarta:

• Pudjiadji, Solihin. 2005. Penyakit KEP (Kurang Energi dan Protein) dari Ilmu Gizi Klinis pada Anak edisi keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, p.95-137.

• Rollfes, Sharon Rady, Kathyn Pinna, Ellie Whitney. Understanding Normal and Clinical Nutrition. 8th edition. Wadsworth : USA. 2009.

• Setyaningsih, P. 2009. Studi Kasus Pengaruh Kompeten Bidan dari Desa dalam Manajemen Penatalaksanaan Kasus Gizi Buruk pada Anak Balita terhadap Pemulihan Kasus Gizi Buruk Tahun 2008. Semarang:universitas Diponegoro

• Supariasa, IDN. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. P.18;131• Sururi M. 2006. Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta:EGC• Wong, DL et al. 2009.Buku Ajar Keperawatan Pediatrik vol.1 edisi 6.

Jakarta: EGC, p.261.

Page 33: MALNUTRISI

THANK YOU