maksud bahasa nonverbal jenis kinesik …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang...

93
i MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK PADA MASYARAKAT ETNIS JAWA DALAM UPACARA ADAT PERNIKAHAN DI WONOSARI 30 NOVEMBER 201708 MARET 2018: SUATU KAJIAN PRAGMATIK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1 Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Disusun oleh: Raden Gregorius Agung Aristrimurti Widyadmaka 141224013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

i

MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK PADA MASYARAKAT

ETNIS JAWA DALAM UPACARA ADAT PERNIKAHAN

DI WONOSARI 30 NOVEMBER 2017–08 MARET 2018:

SUATU KAJIAN PRAGMATIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh:

Raden Gregorius Agung Aristrimurti Widyadmaka

141224013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

i

MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK PADA MASYARAKAT

ETNIS JAWA DALAM UPACARA ADAT PERNIKAHAN

DI WONOSARI 30 NOVEMBER 2017–08 MARET 2018 :

SUATU KAJIAN PRAGMATIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh:

Raden Gregorius Agung Aristrimurti Widyadmaka

141224013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

ii

SKRIPSI

MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK PADA

MASYARAKAT ETNIS JAWA DALAM UPACARA ADAT PERNIKAHAN

DI WONOSARI 30 NOVEMBER 2017–08 MARET 2018 :

SUATU KAJIAN PRAGMATIK

Oleh :

Raden Gregorius Agung Aristrimurti Widyadmaka

141224013

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing I

Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. Tanggal: 30 Juni 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

iii

SKRIPSI

MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK PADA MASYARAKAT

ETNIS JAWA DALAM UPACARA ADAT PERNIKAHAN

DI WONOSARI 30 NOVEMBER 2017-08 MARET 2018:

SUATU KAJIAN PRAGMATIK

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Raden Gregorius Agung Aristrimurti Widyadmaka

NIM : 141224013

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 28 Agustus 2018

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji :

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Rishe Purnama Dewi, S.Pd.,M.Hum. ........................

Sekretaris : Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. ........................

Anggota 1 : Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. ........................

Anggota 2 : Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. ........................

Anggota 3 : Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. ........................

Yogyakarta, 28 Agustus 2018

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“ Skripsi ini saya persembahkan kepada ayahanda di surga, kepada ibuku

yang selalu menanti saya lulus, dan kepada kakak saya yang membiayai

perkuliahan saya. Akhirnya saya lulus Pak, Bu, Mas.”

“ Kepada orang yang selalu bertanya kapan saya lulus?. Kepada seluruh

orang yang membuat saya tergesa-gesa dalam zona waktu saya sendiri.

Kepada segala keindahan dan ketakutan pertautan sebab-akibat. Kepada

semesta yang selalu mendukung saya dalam setiap pergunjingan kehidupan.

Saya ucapkan terima kasih”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

v

MOTTO

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya....”

(Q.S. Al-Baqarah:286)

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,

demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah

tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu”

(Yesaya 55:8-9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

viii

ABSTRAK

Widyadmaka, Raden Gregorius Agung Aristrimurti. 2018. Maksud Bahasa Nonverbal

Jenis Kinesik pada Masyarakat Etnis Jawa dalam upacara Adat Pernikahan

di Wonosari 30 November 2017-08 Maret 2018: Suatu Kajian Pragmatik.

Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini membahas fenomena bahasa nonverbal kinesik dalam upacara adat

masyarakat etnis Jawa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bahasa nonverbal

kinesik dalam upacara adat pernikahan masyarakat etnis Jawa di Wonosari. Penelitian ini

termasuk dalam penelitian kualitatif bersifat deskriptif karena berisi deskripsi tentang

bahasa nonverbal kinesik yang terjadi dalam upacara adat pernikahan. Data diambil pada

empat agenda upacara adat pernikahan yang dilakukan pada 20 November 2017 sampai

dengan 08 Maret 2018. Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan observasi

partisipasi yang disertai dengan menyimak, melakukan wawancara tak berstruktur, dan

melakukan dokumentasi dengan kamera.

Penelitian ini menemukan berbagai wujud bahasa nonverbal kinesik dan maksud

yang disertai fungsi yang terjadi dalam upacara adat pernikahan. Wujud bahasa nonverbal

kinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur,

dahar kembul, dan sungkeman. Maksud dan fungsi bahasa nonverbal kinesik ditemukan

berdasarkan tujuh temuan data wujud bahasa nonverbal kinesik yaitu: 1) memperoleh hak

resmi secara hukum dan agama, 2) kesetiaan dan tidak bercerai, 3) melayani suami dan

harapan memperoleh keturunan, 4) keiklhasan orang tua melepas anak perempuan

menikah, 5) kewajiban suami menafkahi, 6) kemauan hidup bersama, dan 7) meminta

doa,restu, dan izin pada orang tua.

Dengan demikian, wujud dan maksud yang disertai fungsi pada bahasa nonverbal

kinesik upacara adat pernikahan etnis jawa cukup bervariasi. Bahasa nonverbal kinesik

yang dominan adalah gerak tubuh karena dalam merespon sesuatu gerakan tubuh yang

paling sering digunakan. Maksud bahasa nonverbal jenis kinesik secara keseluruhan

dituangkan dalam bentuk simbol dan tersirat. Fungsi bahasa nonverbal kinesik yang

terdapat dalam upacara adat pernikahan adalah sebagai komplemen.

Kata Kunci: bahasa nonverbal, kinesik, upacara adat masyarakat etnis Jawa, maksud.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

ix

ABSTRACT

Widyadmaka, Raden Gregorius Agung Aristrimurti. 2018. The Aim of Kinesics

Nonverbal Language Java Ethnic People’s on Traditional Marriage Ceremony

in Wonosari 30 November 2017- 08 March 2018: A Pragmatic Analysis.

Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education Study

Program, Teachers Training and Education Faculty, Sanata Dharma University.

The research discusses about phenomenon of kinesics nonverbal language on

Java ethnic people in tradtional ceremony. This research describes the aim of kinesics

nonverbal languange in traditional marriage ceremony on Java ethnic people’s in

Wonosari. This research uses qualitative-descriptive approach and contains many

descriptions of how kinesics nonverbal languange were work during traditional

marriage ceremony. The data were taken in 4 (four) schedules of traditional marriage

ceremony events from 20 November 2017 until 08 March 2018. The researcher used

observed the participants by listening people, unstructured interview, and

documentation with camera.

The research find many form kinesics nonverbal languange and its purpose

include the function happening during the traditional marriage ceremony. The form of

kinesics nonverbal languange are gesture ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran,

kacar kucur, dahar kembul, and sungkeman. The aims and the function find based on the

form of kinesics nonverbal languange are 1) get the official from the law and the religion,

2) still together and never divorced, 3) wife must be serve the husband and get the

descent, 4) parent in law must be acquisce the girl married, 5) husband must be give

necessities of life for the wife, 6) promise to never divorce, and 7) ask pray, blessing and

promise with parent in law to keep the heart and never make hurt.

As the result, the form and the aims include function were found very various. The

dominant kinesics nonverbal language is gesture because gesture always used when

people interacting and response to other information. The purpose kinesics nonverbal

languange are fill to the symbol and the implicit aim. The dominant function kinesics

nonverbal language are complement.

Keywords: kinesics nonverbal language, traditional marriage ceremony Java ethnic

people, the aims.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus dan segala zat yang

berpengaruh dalam sebab-akibat kejadian di dunia ini. Karena atas limpahan berkat dan

rahmatnya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Maksud Bahasa

Nonverbal Jenis Kinesik pada Masyarakat Etnis Jawa dalam Upacara Adat Pernikahan

Di Wonosari 08 November 2017–08 Maret 2018: Suatu Kajian Pragmatik”. Skripsi ini

disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma.

Peneliti menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah berperan membantu serta memberikan motivasi

dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai. Pada kesempatan, peneliti mengucapkan

terimakasih kepada:

1) Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2) Rishe Purnama Dewi, S.Pd.,M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma.

3) Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

saran, kritik, dorongan, semangat motivasi, waktu, tenaga, dan pikiran untuk

membimbing peneliti menyelesaikan skripsi.

4) Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., yang telah bersedia meluangkan waktu

untuk menjadi triangulator sehingga skripsi ini dapat selesai.

5) Seluruh Dosen PBSI Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu

bekal pendidikan selama peneliti menimba ilmu dan bimbingan di

perkuliahan.

6) Karyawan Sekretariat Prodi PBSI yang telah memberikan pelayanan

administratif.

7) Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah menyediakan buku-buku

sumber teori hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi.

8) Kepada ayah di surga Raden Matheus Purwoko Hartono dan Ibu Sudilah

yang selalu menanyakan kapan saya lulus, memberikan motivasi, mendoakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

xi

anaknya, memberikan fasilitas belajar, dan kasih sayang sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsinya.

9) Kepada kedua kakakku Raden Antonius Pinta jalu dan Raden Bekti Daru

Sunarno yang telah memberikan semangat, fasilitas, dan kesabaran sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsinya.

10) Kepada Rianti, S.Pd., teman sekaligus sahabat dalam susah dan senang yang

selalu memberi perhatian untuk mengerjakan skripsi walau ternyata sudah

lulus duluan.

11) Sahabat-sahabatku PBSI 2014 tercinta Agustinus Poga, Martinus Dwi Antoro,

Indra Bakti, Feeling Wulandhini Bakri, Rizki Agus Heryanto, Enlelia

Gismiyati, Dewi Arta, Robertus Erik D.W, Inosensia Marlin, Erna Kolifhah

yang selalu memberikan dukungan untuk melempar topi toga bersama saat

wisuda nanti.

12) Ibu Melyda Rahman,S.Pd.,M.Pd., dan ibu Fransisca Dewi ,S.Pd., yang selalu

memberikan bantuan, semangat, dan motivasi untuk mengerjakan skripsi.

13) Teman-teman kontrakan Hijau Daun, Pring Wulung, Babadan Crew, Perak

TB yang selalu menghambat saya untuk mengerjakan skripsi karena selalu

mengajak saya bermain dan lupa mengerjakan skripsi.

14) Major Photograph dan Ubhe Ardilah Weeding Operation yang telah

membantu peneliti mengambil data sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi.

15) Kepada seluruh pihak-pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu-persatu

yang telah memberikan doa, semangat, dan motivasi hingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan

keterbatasan. Namun, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 30 Agustus 2018

Peneliti,

R. Gregorius Agung Aristrimurti Widyadmaka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................... vii

ABSTRAK ................. ................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9

1.5 Batasan Istilah ........................................................................................... 10

1.6 Sistematika Penyajian ............................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 12

2.1 Pragmatik .................................................................................................... 12

2.2 Pengertian Bahasa Nonverbal .................................................................... 13

2.3 Fungsi dan Pentingnya Bahasa Nonverbal .................................................. 16

2.4 Klasifikasi Bahasa Nonverbal Kinesik ...................................................... 17

2.4.1 Pesan Kinesik ........................................................................................ 18

2.4.1.1 Kontak Mata ....................................................................................... 19

2.4.2.2 Ekspresi Wajah ..................................................................................... 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

xiii

2.4.2.3 Gerak Tubuh ........................................................................................ 21

2.4.2.4 Sikap Tubuh ........................................................................................ 23

2.5 Konteks Pragmatik dalam Kajian Bahasa Nonverbal ................................ 24

2.5.1 Pengertian Konteks .................................................................................. 24

2.5.2 Macam-Macam Konteks ......................................................................... 25

2.5.2.1 Konteks Situasi .................................................................................... 25

2.5.2.2 Konteks Budaya .................................................................................. 27

2.6 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 29

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 29

3.2 Sumber Data dan Data ................................................................................ 29

3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 30

3.4 Instrumen Penelitian ................................................................................... 33

3.5 Teknik Analisis Data .................................................................................. 33

3.6 Triangulasi .................................................................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 35

4.1 Deskripsi Data ............................................................................................ 35

4.2 Hasil Analisis Data ..................................................................................... 36

4.2.1 Wujud Bahasa Nonverbal Kinesik Masyarakat Etnis Jawa ................... 36

4.2.1.1 Wujud Gerak Ijab-Qobul .................................................................... 37

4.2.1.2 Wujud Gerak Balangan ...................................................................... 38

4.2.1.3 Wujud Gerak Wiji Dadi ...................................................................... 39

4.2.1.4 Wujud Gerak Sinduran ....................................................................... 40

4.2.1.5 Wujud Gerak Kacar Kucur ................................................................. 41

4.2.1.6 Wujud Gerak Dahar Kembul .............................................................. 42

4.2.1.7 Wujud Gerak Sungkeman ................................................................... 43

4.2.2 Maksud dan Fungsi Bahasa Nonverbal ................................................... 44

4.2.2.1 Maksud dan Fungsi Gerak Tubuh Ijab-Qobul ..................................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

xiv

4.2.2.2 Maksud dan Fungsi Gerak Tubuh Balangan ....................................... 46

4.2.2.3 Maksud dan Fungsi Gerak Tubuh Wiji Dadi ....................................... 47

4.2.2.4 Maksud dan Fungsi Gerak Tubuh Sinduran ........................................ 49

4.2.2.5 Maksud dan Fungsi Gerak Tubuh Kacar Kucur .................................. 50

4.2.2.6 Maksud dan Fungsi Gerak Tubuh Dahar Kembul ............................... 51

4.2.2.7 Maksud dan Fungsi Gerak Tubuh Sungkeman .................................... 52

4.3 Pembahasan ................................................................................................ . 53

4.3.1 Wujud Bahasa Nonverbal Kinesik ........................................................... 54

4.3.2 Fungsi Bahasa Nonverbal Kinesik ........................................................... 60

4.3.3 Maksud Bahasa Nonverbal Kinesik ......................................................... 61

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 65

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 65

5.2 Implikasi ..................................................................................................... 67

5.3 Saran .......................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 68

LAMPIRAN ..................................................................................................... 70

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah sarana untuk menyampaikan maksud atau pesan kepada

pendengar. Selama ini, kebanyakan orang memahami bahasa hanya terdiri atas

bahasa verbal (tuturan dan tulisan) sehingga terkesan mengesampingkan bahasa

nonverbal. Bahasa sejatinya terdiri atas dua komponen, yaitu bahasa verbal dan

bahasa non-verbal. Wang (2009) mengatakan “interpersonal communication is

fulfilled through two forms: one is verbal behaviors, the other one is nonverbal

behaviours”. Berdasarkan pendapat di atas dapat diartikan bahwa pada saat

berkomunikasi, komunikasi tersebut selalu terdiri atas dua susunan yaitu: yang

pertama adalah komunikasi verbal (tulisan & lisan) dan yang kedua adalah bahasa

nonverbal (dalam bahasa lisan).

Bahasa verbal adalah bahasa yang terdiri atas lisan dan tulisan sedangkan,

bahasa non-verbal bisa dikatakan bahasa selain lisan dan tulisan. Bahasa

nonverbal terdiri atas gerakan-gerakan tubuh, ekspresi wajah, pakaian yang

digunakan, penggunaan nada vokal pada saat berbicara, dan beberapa hal lain

yang mampu memberikan pesan atau maksud kepada orang lain bahkan, jarak

kedekatan seseorang dengan pasangannya juga mampu memberikan pesan

tersendiri bagi orang lain yang melihatnya. Orang-orang kebanyakan

menganggap bahasa verbal yang paling sering digunakan. Padahal, dalam

kenyataanya bahasa nonverbal juga sering kita gunakan dalam berkomunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

2

tanpa kita sadari. Misalnya, ketika seseorang menanyakan letak barang orang

yang ditanya tersebut berbicara kemudian diikuti dengan tindakan menunjuk

(menggunakan jari telunjuk menunjuk letak benda yang dicari). Kadang kita

tidak menyadari bahwa kita sudah menggunakan bahasa nonverbal berupa

gerakan telunjuk untuk menunjukan letak barang yang dimaksud.

Bahasa nonverbal juga mengambil peran yang penting dalam proses

komunikasi. Hal ini, dapat dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan

Mehrabian (1971) dalam Mulyana (2000) yang mengatakan, 93% dari semua

makna sosial dalam komunikasi tatap muka diperoleh dari isyarat-isyarat

nonverbal. Kehadiran bahasa nonverbal menjadi sesuatu yang penting.

Mehrabian memberikan fakta bahwa 93 % dari komunikasi langsung adalah

isyarat nonverbal, dalam pembagiannya 7 % pesan verbal, 38% pesan suara, dan

55% dari pesan facial atau mimik wajah.

Posisi bahasa non-verbal dapat menjadi pendukung penyampaian pesan

bahasa verbal dan juga bisa berdiri sendiri tanpa hadirnya bahasa verbal.

Misalnya, ketika seseorang sedang marah orang tersebut cukup menggunakan

ekspresi wajah marah (mata melotot, tatapan mata yang tajam, bibir mbesengut).

Hal tersebut, sudah bisa memberikan pesan bahwa orang tersebut sedang marah

atau sedang dalam kondisi psikologi yang kurang baik tanpa perlu menggunakan

bahasa verbal. Ini adalah bukti bahwa bahasa nonverbal dapat berdiri sendiri.

Sedangkan, dalam beberapa keadaan lain bahasa nonverbal bisa berdiri

berdampingan (berfungsi mendukung penyampaian pesan/ memperkuat pesan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

3

bahasa verbal, misalnya: pada saat rapat DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) ada

satu orang marah karena tidak setuju dengan hasil rapat kemudian,

mengucapkan kata-kata bernada tinggi/kasar dan tangannya menggebrak meja

lalu keluar ruangan. Dari contoh tersebut bahasa verbal telah mendapat

penekanan masud oleh bahasa nonverbal. Bahasa verbal adalah mengucapkan

kata-kata kasar dan bahasa nonverbal adalah tindakan menggebrak meja sambil

mengucapkannya dengan bernada tinggi. Tentu saja, tindakan tersebut dapat

menunjukan ekspresi kemarahan yang lebih dan meyakinkan jika orang tersebut

sedang marah.

Pembagian Jenis-jenis bahasa bahasa nonverbal memang belum menemui

kepastian dari para ahli. Namun, ada beberapa ahli yang dapat merangkum secara

keseluruhan jenis-jenis bahasa nonverbal. Salah satunya adalah John Condon

dalam Wang (2009) yang mengatakan “... summarizes twenty-four types of

nonverbal behaviors, which already drew scholars attention: including : gestures,

facial expressions, posture, costume, and hair style, walking posture, proxemics,

touching behavior, eye gaze, and contact, architectural design and home

decoration, signs and symbols, body odor, paralanguage, color make-up,

conception about time, silence, etc”. Dari uraian di atas dapat diketahui ada dua

puluh empat jenis bahasa nonverbal yang belum diklasifikan menjadi tiga sub-

bagian jenis bahasa nonverbal. Secara umum bahasa nonverbal terbagi menjadi

tiga sub-bagian, yaitu: komunikasi nonverbal kinesik, komunikasi nonverbal

proksemik, dan komunikasi nonverbal artifaktual. Sesuai dengan perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

4

waktu muncul paralangue yaitu, penggunaan tinggi rendahnya nada, cepat

lambatnya pengucapan, dan aksentuasi sebagi pengganti titik dan koma pada saat

berkomunikasi menurut Leathers (2010).

Bahasa nonverbal kinesik adalah suatu gerak tubuh yang menggunakan otot-

otot sehingga menimbulkan gerakan-gerakan yang memuat pesan atau maksud.

Gerakan kinesik dapat terdiri atas anggota tubuh dari kepala sampai kaki.

Gerakan kinesik yang biasa digunakan dalam berkomunikasi adalah bersalaman,

mencium pipi/kening, melambaikan tangan, dan lain sebagainya.

Bahasa nonverbal Proksemik adalah sebuah pengaturan jarak pada saat

berkomunikasi. Jarak pada saat berkomunikasi dapat menunjukan hubungan

keintiman. Misalnya, dengan pasangan (pacar) tidak ada jarak ketika

berkomunikasi bisa bersentuhan menunjukan kemesraan. Berbeda dengan bos dan

bawahan terdapat jarak yang menunjukan hubungan rasa menghormati.

Bahasa nonverbal artifaktual biasa disebut sebagai benda-benda mati yang

mampu memberikan pesan kepada orang lain misalnya, seorang perempuan

mengenakan cincin di jari tengah pertanda sudah menikah, atau hal lain bisa

seperti harta benda mobil, berlian, perhiasan, dan barang-barang lain yang mampu

memberikan pesan. Dalam budaya Jawa artifak dapat teraplikasi dalam busana

Jawa misalnya, keris sebagai senjata, hiasan ronce melati, blangkon. Muncul

sebuah anggapan bahwa pria Jawa yang sempurna harus memiliki lima hal, yaitu:

1) wisma atau rumah, 2) wanito yang berarti pasangan, 3) turonggo yang berarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

5

kendaraan, 4) kukilo mempunyai peliharaan sesuai dengan maksud simboliknya,

dan 5) curigo yang berarti senjata (keris, ilmu pengetahuan, kebatinan).

Bahasa nonverbal juga bisa menjadi kekhasan suatu daerah tertentu. Variasi-

variasi bahasa nonverbal dapat ditemukan terutama di Indonesia yang merupakan

Negara yang terdiri atas banyak suku dan budaya. Misalnya saja bahasa nonverbal

di NTT (Nusa Tenggara Timur) berbeda dengan bahasa nonverbal di Jawa. Di

NTT terdapat bahasa nonverbal menggesekan hidung kepada kerabat atau

saudara sebagai tanda keakraban. Berbeda dengan bahasa nonverbal yang ada di

Yogyakarta tradisi “nderek langkung” memiliki arti permisi/numpang lewat.

Pengucapan nderek langkung sendiri didukung dengan bahasa nonverbal

menundukan kepala kepada orang yang disapa (biasa orang yang lebih tua atau

orang yang memiliki rumah).

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti difokuskan pada bahasa nonverbal

kinesik masyarakat etnis Jawa dalam upacara adat pernikahan karena, peneliti

memiliki latar belakang Budaya Jawa dan untuk menunjukan kekhasan bahasa

nonverbal suatu etnis maka dipilihlah upacara adat pernikahan. Tradisi

pernikahan masyarakat Jawa memiliki tata cara yang khas seperti sungkeman, wiji

dadi, sinduran, balangan dan lain sebagainya.

Bahasa nonverbal dalam upacara adat pernikahan etnis Jawa bersifat unik

karena, pada upacara adat pernikahan etnis Jawa maksud gerakan tidak bisa

ditelaah secara mentah-mentah begitu saja namun dituangkan dalam bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

6

simbol. Dalam prosesi pernikahan adat Jawa terdapat tradisi yang sakral yaitu

sungkeman. Sungkeman dalam pernikahan yang berarti tanda berbakti,

menghormati, dan mengucap janji untuk saling berjanji menjaga hati masing-

masing pasangan kepada orang tua. Sebelum dimulainya prosesi sungkeman harus

dimulai dulu prosesi dahar kembul, dilanjutkan dengan melepas keris, dan

kemudian baru dilakukan prosesi sungkeman.

Dahar kembul adalah proses saling suap-menyuap pasangan yang berarti

ketulusan dan keiklhasan menemani suami dalam keadaan apapun dan kondisi

apapun tetap mau hidup berdua. Pelepasan keris adalah prosesi sebelum

dilakukan sungkeman pelepasan keris dimaksudkan sebagai tanda hormat dan

sopan santun ketika menghadap orang tua tidak membawa senjata. Selain itu,

supaya saat sungkem tidak mengganjal punggung karena letak keris yang

diselipkan di belakang punggung.

Gerakan-gerakan nonverbal kinesik itulah yang ditelaah maknanya. Gerakan

tersebut diekspresikan dengan gerakan-gerakan simbol yang memiliki maksud

filosofi yang dalam maka pemahaman maksud bahasa nonverbal tersebut

berdasarkan konteks situasi yang ada disekitar dan juga konteks budaya. Bahasa

nonverbal dalam upacara adat pernikahan etnis Jawa dapat dikaji melalui bidang

ilmu pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang membahas penggunaan bahasa

(languange use). Yule melalui Rahardi (2003:12) menyatakan bahwa pragmatik

sesungguhnya adalah ilmu tentang makna bahasa, dalam kaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

7

keseluruhan perilaku umat manusia dan tanda-tanda atau lambang-lambang

bahasa yang ada di sekelilingnya.

Bahasa nonverbal dapat memiliki arti yang lain dari yang ditunjukkan atau

dapat diartikan “maksud berbeda dengan arti”. Seperti halnya bahasa verbal

kadang apa yang diutarakan bukanlah yang dimaksud. Bahasa nonverbal juga

seperti itu. Misalnya: pada saat pranata adicara (orang yang memandu jalannya

pernikahan) ketika berpidato menggunakan pose ngapurancang (berdiri

kemudian menyilangkan tangan di depan menutupi kemaluan, tangan kiri

menopang tangan kanan, dan kaki sedikit direnggangkan). Pose tersebut bisa

memiliki pesan yang lain dari yang ditampakkan yaitu rasa menghormati di depan

orang banyak. Pemahaman bahasa nonverbal membutuhkan kepekaan dalam

menangkap pesan-pesan dari bahasa tersebut karena tidak diutarakan secara

langsung sehingga dibutuhkan knowledge of culture dan juga common sense yang

cakap mengenai budaya etnis Jawa terutama dalam upacara adat pernikahan.

Bahasa nonverbal yang menjadi objek penelitian ini karena belum banyak

dikaji dari sudut pandang pragmatik. Kebanyakan bahasa nonverbal dikaji dalam

ilmu komunikasi dan ilmu psikologi karena bahasa nonverbal berupa gerak

isyarat, misalnya tanda orang berbohong bahasa nonverbalnya adalah menggaruk-

garuk kepala bagian belakang, mata tidak berani bertatap pada lawan tutur dan

sebagainya. Hal ini, juga dapat dibuktikan dari minimnya buku yang membahas

secara khusus mengenai bahasa nonverbal. Kebanyakan buku-buku yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

8

membahas bahasa nonverbal hanya disisipkan pada bagian subbab tertentu yang

isinya sangat minim untuk dijadikan sumber teori. Terdapat beberapa buku yang

secara khusus membahas bahasa nonverbal masih dengan Bahasa Inggris dan

belum dialihbahasakan kedalam Bahasa Indonesia. Tahun pembuatan buku itu

juga tergolong sudah lama. Hal ini, seakan menjadi bukti bahwa penelitian

mengenai bahasa nonverbal masih jarang dilakukan.

Pada umumnya penelitian kebahasaan masih berfokus pada bahasa verbal.

Diharapkan penelitian ini menjadi sebuah kebaruan bahwa bahasa nonverbal

terdapat di Indonesia dan juga terimplementasikan dalam etnis Jawa terutama

dalam upacara adat pernikahan. Negara Indonesia yang terdiri atas beribu-ribu

pulau dan berjuta-juta penduduk memiliki keberagaman budaya yang memiliki

bahasa nonverbal berbeda sesuai dengan kekhasan daerah masing-masing. Bahasa

nonverbal begitu penting untuk dibahas. Bahasa nonverbal merupakan faktor

penting tercapainya pesan karena bahasa nonverbal dan verbal merupakan sebuah

kesatuan yang saling melengkapi walaupun ada saatnya bahasa verbal maupun

nonverbal dapat berdiri sendiri tanpa perlu bantuan dari satu sama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

9

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Wujud bahasa nonverbal jenis kinesik apa sajakah yang sering digunakan oleh

masyarakat etnis Jawa dalam upacara adat pernikahan pada saat berkomunikasi?

2. Maksud dan fungsi apa sajakah yang ingin disampaikan melalui bahasa

nonverbal jenis kinesik masyarakat etnis Jawa dalam upacara adat pernikahan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan suatu penelitian tentu saja selaras dengan rumusan masalah. Oleh karena

itu, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk menggambarkan bahasa nonverbal jenis kinesik apa saja yang ada

didalam masyarakat etnis Jawa pada acara adat pernikahan

2. Untuk mendeskripsikan maksud dan fungsi apa saja yang ditunjukkan melalui

bahasa nonverbal jenis kinesik pada masyarakat etnis Jawa pada upacara adat

pernikahan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoretis maupun

praktis. Adapun manfaat secara teoretis dan praktis adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini untuk menambah khasanah pengetahuan dan memperluas

kajian mengenai bahasa nonverbal kinesik dalam budaya Jawa terutama maksud dan

fungsi yang terkandung pada saat upacara adat pernikahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

10

2. Manfaat Praktis

Selain manfaat teoretis, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan

manfaat praktis. Berikut ini merupakan manfaat praktis yang diperoleh dari hasil

penelitian ini. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber

referensi dalam penelitian bahasa nonverbal kinesik dalam bidang kajian pragmatik

1.5 Batasan Istilah

Agar mempunyai konsep yang sama dalam berbagai istilah yang digunakan

dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan istilah. Adapun batasan istilah yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bahasa nonverbal

Bahasa nonverbal adalah bahasa selain lisan & tulisan bisa berupa gerakan-

gerakan anggota badan, paralangue, artifactual, dan proksemik.

2. Bahasa Nonverbal Kinesik

Bahasa nonverbal kinesik adalah gerakan yang timbul akibat adanya gerakan-

gerakan otot dalam tubuh manusia dari kepala sampai kaki yang mampu

memberikan pesan. Solihin (2010) menyatakan dalam komunikasi nonverbal,

kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, gerak tubuh,

dan sikap tubuh.

3. Pragmatik

Pragmatik adalah ilmu mengenai penggunaan bahasa (language use). Ilmu

tersebut berusaha mengungkapkan tafsir maksud. Rahardi (2003:6) mengatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

11

bahwa pragmatik adalah ilmu bahasa yang mengkaji maksud penutur di dalam

situasi dan lingkungan sosial budaya tertentu.

1.6 Sistematika Penyajian

Penyajian hasil penelitian ini terdiri atas lima bab. Bab I merupakan bab

pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II merupakan bab landasan

teori yang berisi penelitian terdahulu yang relevan dan kajian teori. Bab III

merupakan bab metodologi penelitian. Bab ini berisi mengenai jenis penelitian,

sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknis

analisis data, dan triangulasi data. Bab IV adalah bab hasil penelitian dan

pembahasan. Bab ini berisi hasil analisis data dan pembahasan. Bab V merupakan

bab penutup. Pada bab V ini berisi kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pragmatik

Pragmatik merupakan ilmu yang membahas penggunaan bahasa (Language use).

Penggunaan bahasa tersebut tidak akan terlepas dari aspek eksternal berupa situasi

atau keadaan. Pranowo (2014:64) menyatakan bahwa kajian bahasa secara pragmatik

merupakan bagian dari kajian linguistik. keduanya mengkaji bahasa, linguistik

mengkaji secara internal tanpa memerhatikan aspek eksternal, sedangkan pragmatik

memerhatikan aspek eksternal, tetapi tidak dapat melepaskan diri dari aspek internal

bahasa. Definisi di atas sejalan dengan Wijana (2009:4) yang menjelaskan bahwa

pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara

eksternal, yaitu bagaimana suatu kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi

secara eksternal bila dilihat dari penggunaannya.

Rahardi (2003:6) mengatakan bahwa pragmatik adalah ilmu bahasa yang

mengkaji maksud penutur di dalam situasi dan lingkungan sosial budaya tertentu.

Secara rinci, pragmatik memfokuskan kajiannya terhadap interpretasi maksud tuturan

oleh mitra tutur melalui tuturan yang disampaikan penutur. Proses interpretasi

maksud tersebut terkait dengan hal eksternal atau hal-hal yang berada di luar bahasa

yang konkret, yaitu situasi dan ligkungan sosial budaya atau pranata sosial dan

budaya mitra tutur.

Levinson dalam Nadar (2009:5) menjelaskan bahwa pragmatik merupakan suatu

istilah yang mengesankan bahwa sesuatu yang sangat khusus dan teknis sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

13

menjadi objek pembicaraan, padahal istilah tersebut tidak mempunyai arti yang jelas.

Levinson memberi penegasan bahwa pragmatik adalah kajian tentang penggunaan

bahasa. Hal terpenting dalam kajian pragmatik menurut Levinson adalah konteks

yang berupa lingkungan fisik, sosial, serta latar belakang pengetahuan yang sama

antara penutur dan mitra tutur dalam menafsirkan makna tuturan.

Berdasarkan paparan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pragmatik

adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji bahasa melalui aspek eksternal berupa

konteks situasi dan lingkunan sosial budaya dalam proses interpretasi maksud.

Sehingga dapat dipahami bahwa pragmatik selalu terikat dengan konteks.

2.2 Pengertian Bahasa Nonverbal

Untuk membantu penyusunan landasan teori pada penelitian ini, peneliti

menggunakan dua penelitian terdahulu yang relevan. Kedua penelitian ini berupa

jurnal penelitian, jurnal yang pertama berjudul “Nonverbal Communication and the

effect on Interpersonal Communication” yang ditulis oleh Wang (2009) salah satu

dosen dari universitas Qingdao di China. Kemudian jurnal yang kedua berjudul

“Makna Komunikasi Nonverbal dalam Tradisi Sarungan di Pondok Pesantren

Tradisional di Kota Bandung” ditulis oleh Solihin (2010) salah satu dosen dari

Universitas Komputer Indonesia di Bandung.

Solihin (2010) dalam jurnalnya menunjukan pengaruh bahasa nonverbal pada

budaya, yaitu budaya memakai sarung bagi santri pesantren. Secara umum jurnal

tersebut memfokuskan pembahasan terhadap makna budaya sarungan bagi para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

14

santri-santri yang ada di Pesantren. Budaya memakai sarung menjadi sebuah

keharusan dan wajib menjadi pakaian santri untuk menunjukan identitas sebagai

seorang santri bagi laki-laki. Memakai sarung dalam budaya pesantren untuk

mencerminkan bentuk adab atau sopan santun sehingga menjadi sunnah (meniru

perilaku rasul) dalam menjalankan syariat agama. Dari segi makna ruang dan waktu

berpakaian sarung adalah pakaian wajib dalam keagamaan.

Pesan-pesan nonverbal sangat berpengaruh dalam komunikasi. Lewat perilaku

nonverbal kita dapat mengetahui suasana emosional seseorang, apakah ia sedang

bahagia, bingung atau sedih. Kesan awal kita pada seseorang sering didasarkan

perilaku nonverbalnya, yang mendorong kita untuk mengenalnya lebih jauh

(Mulyana, 2000:308). Definisi harafiah komunikasi nonverbal, yaitu komunikasi

tanpa kata pandangan ini tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya benar. Hal

ini, merupakan suatu penyederhanaan berlebihan (oversimplification), karena kata

yang berbentuk tulisan tetap dianggap “verbal” meskipun tidak memiliki unsur suara.

Padahal, vokalik juga termasuk bahasa nonverbal. Vokalik adalah naik turunya nada,

aksentuasi, dan tempo kecepatan dalam berbicara. Pendapat tersebut memberikan

pandangan bahwa bahasa non verbal adalah bahasa selain tulisan dan lisan. Hal ini,

sejalan dengan pendapat dari Wang (2009) yang menyatakan “The way people

transmit messages by the other methods (except language and characters) were

called nonverbal communication”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

15

Solihin (2010) menyatakan bahwa bahasa nonverbal disampaikan bukan dengan

kata-kata tetapi melalui gerakan-gerakan anggota tubuh yang sering dikenal dengan

istilah bahasa isyarat atau body language. Selain itu, penggunaan bahasa nonverbal

dapat melalui kontak mata, pakaian, potongan rambut, dan lain sebagainya.

Komunikasi nonverbal adalah semua aspek komunikasi yang bukan berupa kata-

kata. Tidak hanya gerakan dan bahasa tubuh, tetapi juga bagaimana kita

mengungkapkan kata-kata: perubahan nada suara, berhenti, warna suara, volume

dan aksen. Aspek nonverbal ini akan mempengaruhi makna dari kata-kata yang

diucapkan. Aspek lingkungan yang mempengaruhi interaksi juga termasuk dalam

komunikasi. Benda pribadi seperti perhiasan dan pakaian, dan penampakan fisikpun

juga mampu memberikan pesan pada saat kita berkomunikasi Wood (2013).

2.3 Fungsi Bahasa Nonverbal

Fungsi bahasa nonverbal menurut Knapp (1972) menyebutkan lima fungsi pesan

nonverbal dalam hubungannya dengan bahasa, yaitu: (1) repetisi, yaitu mengulang

kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal, (2) subsitusi, yaitu

menggantikan lambang-lambang verbal, (3) kontradiksi, yaitu menolak pesan verbal

atau memberikan makna lain terhadap pesan verbal, (4) komplemen, yaitu

melengkapi dan memperkaya makna pesan verbal, dan (5) aksentuasi, yaitu

menegaskan pesan verbal atau menggaris bawahinya.

Liliweri (1994) mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal acapkali

dipergunakan untuk menggambarkan perasaan atau emosi. Jika pesan yang diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

16

melalui sistem verbal tidak menunjukkan kekuatan pesan maka penerima tanda-

tanda nonverbal lainnya sebagai pendukung. Mehrabian (1967) dalam Mulyana

(2000) mengungkapkan bahwa andil wajah bagi pengaruh pesan adalah 55%,

sementara vokal 30% dan verbal hanya 7%. Selain itu, terdapat enam alasan penting

bahwa bahasa non verbal sangat penting. Leathers (1976) menyebutkan enam alasan

bahwa bahasa nonverbal sangat penting, yaitu: (1) faktor-faktor nonverbal sangat

menentukan dalam komunikasi interpersonal, (2) perasaan dan emosi lebih cermat

disampaikan lewat pesan nonverbal ketimbang pesan verbal, (3) pesan nonverbal

menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan, ditorsi dan

kerancuan, (4) pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang

sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang sangat berkualitas tinggi, (5)

pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien dibandingkan

dengan pesan verbal, dan (6) pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling

tepat.

2.4 Klasifikasi Bahasa Nonverbal

Menurut Wang (2009), pembagian bahasa nonverbal berakar dari Ruesch dan

kees (1961) yang membagi tiga dasar bahasa nonverbal , yaitu (1) sign language

(sinyal bahasa), (2) action language (gerakan tubuh), dan (3) object language

(kategori benda lainnya). Barata (2003) dalam Solihin (2010) mengungkapkan

penggunaan bahasa nonverbal sehari-hari tercermin dari ketiga dasar tersebut,

misalnya: (1) menganggukan kepala yang berarti setuju atau menggelengkan kepala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

17

yang berarti tidak setuju (action Language), (2) melambaikan tangan kepada orang

lain, yang berarti seseorang tersebut memanggilnya untuk datang menghampiri

(object language), dan (3) Gambar pria dan wanita di toilet, berarti seseorang boleh

masuk sesuai dengan jenis kelaminnya (sign language).

Belum ada kesepakatan para ahli komunikasi nonverbal tentang pembagian

pesan nonverbal (Rakhmat, 2005:289). Tema pembagian komunikasi nonverbal

memang terdapat perbedaan dari setiap ahli bahasa/pakar komunikasi. Namun,

demikian perbedaan tersebut hanya nampak dalam pengelompokan tetapi tidak dalam

isinya. Wang (2009) memberikan berbagai klasifikasi mengenai bahasa nonverbal,

yaitu body behavior (sikap tubuh), general appearance and dress (asesoris umum dan

pakaian), body movement (gerak tubuh), posture (postur), space and distance (jarak

dan spasial), silence (kesunyian), signs and symbols (tanda dan simbol).

Rahkmat (2000) mengungkapkan bahasa non-verbal terbagi menjadi enam jenis

diantaranya (1) kinesik, (2) paralinguistik atau suara, (3) proksemik atau penggunaan

ruangan personal dan sosial, (4) olfaksi atau penciuman, (5) sensitivitas kulit, dan (6)

faktor artifaktual seperti pakaian dan kosmetik. Namun, dalam penelitian ini peneliti

hanya membatasi pada bahasa nonverbal jenis kinesik yang terdiri atas ekspresi

wajah yang meliputi kontak mata, gerakan tubuh, dan postur sesuai dengan

kebutuhan peneliti. Solihin (2010) menyebut bahwa kinesik terbagi menjadi kontak

mata, ekspresi wajah, gerak isyarat, dan sikap badan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

18

2.4.1 Bahasa Nonverbal Kinesik

Pesan Kinesik adalah pesan yang menggunakan gerakan-gerakan

anggota tubuh. Kinesics merupakan istilah teknis studi mengenai gerakan tubuh

yang digunakan dalam beromunikasi. Gerakan-gerakan tersebut menggunakan

gerak otot pada tubuh manusia sehingga lebih aktif gerakannya. Komunikasi

terjadi melalui gerakan tubuh seseorang atau pada bagian-bagian tubuh. Solihin

(2010) menyatakan dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh

meliputi kontak mata, ekspresi wajah, gerak tubuh, dan sikap tubuh. Gerakan

tersebut akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini,

2.4.1.1 Kontak Mata

Kontak mata atau yang biasa juga disebut dengan gaze. Kontak mata

mengacu sebagai pandangan atau tatapan. Hal ini, terkait dengan bagaimana

cara menatap seseorang pada saat berbicara dengan mitra tutur dan dengan siapa

kita berbicara. Kontak mata menyampaikan banyak makna. Kontak mata bisa

memberi informasi orang itu menaruh perhatian dengan orang yang berbicara

atau tidak. Cara menatap seseorang dapat menyampaikan serangkaian emosi

seperti marah, takut, atau rasa sayang. Pendapat ini adalah alasan kenapa kontak

mata tidak termasuk dalam ekspresi wajah Pearson (1995) dalam Rahkmat

(2005).

Kontak mata sering kali mengisyaratkan status dan agresi. Melalui

tatapan yang terlalu lama, atau membelalak pada seseorang, cenderung untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

19

ditafsirkan sebagai isyarat untuk mengajak berkelahi atau ber-kontak fisik.

Bahkan, tidak menatap sama sekali ditafsirkan sebagai tanda bahwa seseorang

tersebut memiliki sifat acuh/sombong. Tidak menatap mata atau melihat wajah

orang yang berbicara juga berarti suatu tanda orang tersebut memiliki

kekuasaan. Memalingkan muka (tatapan) kebanyakan dilakukan oleh atasan

kepada bawahan yang akan menjaga rasa hormat dan kesopanan (Budyatna,

2011:126).

2.4.1.2 Ekspresi Wajah

Ekspresi wajah setiap orang selalu menyatakan hati dan perasaannya. Liliweri

(1994:144) mengungkapkan bahwa wajah ibarat cermin dari pikiran, dan

perasaan. Melalui wajah orang juga bisa membaca makna suatu pesan. Ekspresi

wajah merupakan pengaturan dari otot-otot muka untuk berkomunikasi dalam

keadaan emosional atau reaksi terhadap pesan-pesan. Tiga kumpulan otot yang

digerakan untuk membentuk ekspresi adalah kening dan dahi, mata, kelopak mata,

pangkal hidung, pipi, mulut, dan bagian lain dari hidung dan dagu. Ekspresi wajah

sangat penting dalam menyampaikan keenam dasar emosi: kegembiraan,

kesedihan, kejutan, ketakutan, kemarahan, dan kemuakan (Budyatna & Ganiem,

2011:127).

Hal ini, sedikit berbeda dengan pandangan Leathers (1978) yang menyatakan

“They conclude that the face capable of commicating eight basic types of

meaning: happiness, surprise, fear, anger, sadness, disgust, contempt, and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

20

interest” peneliti lebih setuju dengan pendapat dari Leathers dikarenakan ekspresi

jijik dan terkejut juga dapat diungkapkan melalui ekspresi wajah, misalnya: untuk

menunjukan rasa tertarik bisa menggunakan ekspresi menggigit bibir bawah, atau

mengusap bibir dengan lidah, untuk mengungkapkan rasa jijik dengan

menggernyitkan hidung atau mengehembuskan nafas lewat hidung berulang kali.

Ekspresi wajah meliputi pengaruh raut wajah yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara emosional atau bereaksi terhadap suatu pesan. Leathers

(1978) menyatakan bahwa terdapat tiga puluh bentuk ekspresi wajah diantaranya

sebagai berikut: keengganan (sesuatu yang tidak disukai), keheranan, kemarahan,

kebingungan, kengerian, penghinaan, tertawa, kecewa, perhatian, bandel,

kejijikan, sangat keheranan, benci, ragu-ragu, kegelisahan, kesombongan, cinta,

menderita, was-was, tegas, rasa tidak suka, heran (akibat tingkah laku),

kejengkelan, ketotolollan, keprihatinan, rasa unggul, terhibur, termenung,

kehebohan, dan bergunjing (Leathers, 1978:31).

2.4.1.3 Gesture (gerak tubuh )

Pada umumnya gesture merupakan bentuk perilaku nonverbal pada gerak-

gerak tangan, bahu, dan jari-jari. Kita sering menggunakan gerakan-gerakan

anggota tubuh secara sadar maupun tidak sadar untuk menekankan suatu pesan.

Ketika anda berkata: pohon itu tinggi, atau rumahnya dekat, maka anda pasti

menggerakan tangan untuk menggambarkan deskripsi verbal. Pada saat anda

mengatakan: letakan barang itu!. Lihat pada saya!. Maka yang bergerak adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

21

gerakan jari-jari telunjuk yang menunjukan arah. Manusia mempunyai banyak

cara dan bervariasi dalam menggerakan tubuh dan anggota tubuhnya ketika

mereka sedang berbicara (Liliweri, 1994:147).

Penggunaan bahasa tubuh mempunyai fungsi tertentu. Ekman dan Friesen

(1969) dalam Liliweri (1994) mengkategorikan fungsi tertentu tersebut sebagai

emblem, Ilustrator, adaptor.

1. Emblem

Merupakan terjemahan pesan nonverbal yang melukiskan suatu makna

bagi suatu kelompok sosial. Tanda “V” menunjukan suatu tanda kekuatan dan

kemenangan yang biasanya dalam kampanye presiden di Amerika Serikat.

Tanda jari membentuk “V” dengan telunjuk dan jari manis sering digunakan

masyarakat Indonesia pada saat berpose foto.

2. Ilustrator

Merupakan tanda-tanda nonverbal dalam komunikasi. Tanda ini

merupakan gerakan anggota tubuh yang menjelaskan atau menunjukan contoh

sesuatu. Seorang ibu melukiskan bahwa santi, putrinya yang sekolah di SMA

Negeri di Jalan Belitung, Bandung mempunyai tinggi badan tertentu. Sang ibu

menaikturunkan tangannya dari permukaan tanah.

3. Adaptor

Merupakan gerakan anggota tubuh yang bersifat spesifik. Pada mulanya

gerakan ini berfungsi untuk menyebarkan atau membagi ketegangan anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

22

tubuh, misalnya meliuk-liukkan tubuh “ngolet”, mengggaruk kepala

(menghilangkan rasa gatal), dan loncatan kaki (saat kesemutan).

2.4.1.4 Sikap Badan

Sikap badan atau posture merupakan posisi dan gerakan tubuh. Istilah lainnya

untuk sikap badan dalam bahasa Indonesia adalah postur. Sering kali postur

berfungsi sebagai penyampai informasi mengenai perhatian, rasa hormat, dan

kekuasaan (Rahkmat, 2005:288). Orientasi tubuh atau body orientation mengacu

kepada postur anda dalam hubungan dengan orang lain. Menghadapi orang lain

secara jujur dinamakan orientasi tubuh secara langsung atau direct body

orientation. Apabila postur dua orang ada sudut pandang yang tidak berhadapan,

ini yang dinamakan orientasi tubuh yang tidak langsung atau indirect body

orientation menunjukan tidak adanya perhatian dan sikap tidak sopan atau hormat

pada mitra tutur.

Wang (2009) mengungkapkan bahwa pada dasarnya postur atau sikap badan

tergantung pada jenis budaya daerah. Di Asia membungkuk adalah tindakan

menghormati kepada yang lebih tua, ketimbang posisi tegap lurus. Dalam budaya

jawa lewat dengan menggunakan postur membukuk ditambahkan bahasa verbal

“nderek langkung” akan memberikan pesan menghormati orang yang lebih tua.

Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan. Postur ABRI ketika

berdiri tegak berbeda dengan postur murid di hadapan gurunya (Rahkmat,

2005:290).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

23

2.5 Konteks Pragmatik Dalam Kajian Bahasa Nonverbal

2.5.1 Pengertian Konteks

Bahasa nonverbal tidak bisa lepas dari konteks (situasi, ruang, dan waktu)

karena dalam menafsirkan maksud harus diikuti konteksnya misalnya menangis pada

saat ada anggota keluarga yang meninggal itu berarti ekspresi kesedihan. Kemudian,

menangis karena mendapatkan rumah gratis dari pemerintah merupakan ekspresi

kebahagiaan yang tak terbendung sehingga menangis. Kedua contoh bahasa

nonverbal tersebut sama-sama menangis tetapi berbeda maksud yang ingin di

sampaikan. Jadi, peran konteks dalam bahasa nonverbal sangat penting dalam

pengartian maksud.

Sejatinya tuturan baik verbal maupun nonverbal pasti mempunyai maksud dan

tujuan tertentu Wijana dan Rohmadi (2009). Maksud tersebut di temukan melalui

konteks yang melekat pada gerakan nonverbal. (Putrayasa, 2014:24) menjelaskan

untuk memahami maksud pemakaian bahasa dari seseorang maka seseorang harus

dituntut pula untuk memahami konteks yang mewadahi pemakaian bahasa tersebut.

Konteks adalah pengetahuan yang dimiliki pembicara yang mempengaruhi

komunikasi, yaitu pengetahuan tentang dunia fiksi dan dunia sosial, faktor-faktor

sosial-psikologis, dan pengetahuan tentang waktu dan tempat yang terdapat dalam

perkataan yang mereka tuturkan Joan dalam Praptomo (2015). Dalam hal ini, konteks

tidak diartikan sebagai aspek-aspek yang gayut dengan lingkungan fisik dan sosial

sebuah tuturan. Konteks dimengerti sebagai “ suatu latar belakang yang sama-sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

24

dimiliki oleh penyapa dan pesapa dan yang membantu pesapa menafsirkan makna

tuturan” Leech dalam Praptomo (2015). Widdowson (2000) melalui Song (2010)

mengungkapkan “context as those aspect of the circumstance of actual language use

which are taken as relevant to meaning” dari ungkapan tersebut dapat diketahui

bahwa konteks adalah segala hal yang berada disekitaran dan sesuai atau mendekati

dengan maksud dari suatu percakapan.

2.5.2 Macam-Macam Konteks

Konteks dalam pragmatik selalu berupa pemakaian bahasa (ekstralingual) yang

terdapat Penutur dan Mitra tutur dan bukan di dalam teks (intralingual). Song (2010)

“I would like to divide context into linguistic context, situational context, and cultural

context”. Song memberikan definisi bahwa konteks terbagi menjadi tiga jenis,

diantaranya: (1) konteks linguistik adalah konteks yang berada dalam lingkup

intralingual berupa kata, frase, kalimat, dan paragraft, (2) konteks situasional adalah

konteks yang mengacu pada lingkungan, waktu, dan tempat, dan (3) konteks budaya

adalah latar belakang budaya yang bisa mempengaruhi berupa status sosial, jenis

kelamin, usia, pemahaman kebudayaan, dan lain sebagainya. Peneliti hanya

menggunakan konteks situasi dan konteks budaya karena, kedua konteks itu yang

relevan dengan penelitian.

2.5.2.1 Konteks situasi

Song (2010) berpendapat “situation context, or context of situation, refers to

the environment, time and place, etc”. Konteks situasional adalah aspek-aspek diluar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

25

kebahasaan yang meliputi waktu, tempat, lingkungan, dan lain sebagainya. Konteks

situasi menurut Song (2010) terdiri dari tiga komponen yaitu tempat (field), maksud

(tenor), dan lingkungan (mode). Field (lapangan) adalah yang mengacu pada aktivitas

tuturan terjadi atau lebih tepatnya apa yang ingin dibicarakan atau dimaksudkan dari

penutur ke mitratutur disebut lapangan (field). Tenor adalah kaitan (hubungan

keakraban) penutur dan mitra tutur dalam hubungan sosialnya dan tenor juga bisa

dimaksudkan sebagai peran dan hubungan antara mitra tutur dan penutur keakraban,

usia, mengenal, dan lain sebagainya. Mode (lingkungan keadaan) adalah kondisi atau

situasi ini dikomunikasikan kondisi formal atau tidak formal dalam situasi marah,

sedih, bahagia.

2.5.2.2 Konteks Budaya

Konteks budaya mengisyaratkan bahwa setiap pemakai bahasa dalam

mengadakan interaksi atau komunikasi selalu terpola dengan kebudayaan yang

dimilikinya (Zamzani, 2007:25). Budaya selalu menjadi identitas penting dalam

komunikasi terlebih jika penutur dan mitra tutur memiliki kesamaan budaya akan

memudahkan dalam proses komunikasi.

Song (2010) “Cultural context refers to the culture, customs and background of

epoch in language communities in which the speaker participate. Languange is a

social phenomenon, andit is closely tied up with social structure and value system of

society. Therefore, language can not avoid being influenced by all these factors like

social role, social status, sex and age, etc”. Dalam konteks budaya tersebut diketahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

26

bahwa adat-istiadat, peran status sosial, perbedaan jenis-kelamin, dan umur menjadi

faktor yang berpengaruh dalam komunikasi. Persamaan budaya penutur dan

mitratutur akan sangat berpengaruh dalam pemahaman maksud terlebih lagi dalam

budaya Jawa pada upacara adat pernikahan yang kebanyakan diekspresikan dalam

bentuk simbol.

Pranowo (2015) mengemukakan bahwa agar komunikasi dapat dipahami secara

baik dan lancar diperlukan pemahaman yang sama mengenai topik yang dibicarakan

(common ground), pemahaman yang sama mengenai pengetahuan dunia (knowledge

of the world), dan dipelukan latar belakang pengetahuan budaya yang sama (culture

knowledge background).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

27

2.6 Kerangka Berpikir Penelitian

Wujud Bahasa

Nonverbal Kinesik

gerak

padamasyarakat

etnis Jawa dalam

upacara adat

pernikahan

Bahasa Nonverbal

etnis Jawa

Maksud dan fungsi

Bahasa Nonverbal

Kinesik gerak

pada masyarakat

etnis Jawa dalam

upacara adat

pernikahan

Kajian Pragmatik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

(Arikunto, 2010:3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan

untuk menyelidiki keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain

yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan. Hal ini, dimaksud agar peneliti

mendeskripsikan bentuk-bentuk bahasa nonverbal berserta maksud bahasa

nonverbal kinesik terdapat pada masyarakat etnis Jawa dalam upacara adat

pernikahan.

3.2 Sumber Data dan Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto,

2010:172). Sumber data penelitian ini adalah upacara adat masyarakat etnis jawa

yang sedang menggunakan tuturan-tuturan yang diikuti gerakan bahasa nonverbal

kinesik.

(Noor, 2011:137) data adalah informasi suatu kenyataan atau fenomena

empiris. Data pada penelitian adalah tuturan lisan yang disertai bahasa nonverbal

kinesik masyarakat etnis Jawa dalam upacara adat pernikahan. Walaupun tidak

semua data diikuti dengan tuturan dan hanya berupa gambar saja. Wujud data

pada penelitian ini berupa gambar yang merupakan cerminan atau keadaan nyata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

29

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu hal yang sangat penting. (Noor, 2011:138)

teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan wawancara

yang dilanjutkan dengan dokumentasi.

A. Teknik observasi

Observasi yang dilakukan oleh peneliti tergolong dalam observasi pastisipan

dengan melakukan hal tersebut peneliti dapat memahami lebih dalam tentang

fenomena (perilaku atau peristiwa).

1. Peneliti terjun langsung kelapangan kemudian mengamati objek (observasi).

2. Observasi berada di tempat-tempat yang menurut peneliti terdapat data yang

dicari dalam upacara adat pernikahan.

B. Teknik wawancara

Peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur. wawancara tidak menyusun

terlebih dahulu draft pertanyaan namun, percakapan antara pewawancara dan

narasumber yang diwawancarai berlangsung santai dan langsung menuju informasi

yang diinginkan. Wawancara terkait maksud dari bahasa nonverbal yang dipakai

pada saat upacara adat pernikahan. Wawancara juga dilakukan untuk menggali

informasi mengenai hal yang sedang dilakukan mencari konteks yang sedang

dibicarakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

30

1. Peneliti mendatangi nara sumber.

2. Peneliti menanyakan pertanyaan secara spontan. Pertanyaan menanyakan

maksud gerakan dan proses tatacara pernikahan.

3. Peneliti mencatat hasil wawancara yang digunakan untuk keperluan analisis

data.

C. Teknik dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan gambar dengan kamera. Pengambilan

gambar dilakukan pada saat terjadi gerakan nonverbal dalam upacara adat

pernikahan. Kebetulan peneliti adalah salah satu karyawan divisi dokumentasi

dalam Major Photograph yang sering diundang untuk membantu dokumentasi

pernikahan. Pengambilan gambar tersebut berfungsi sebagai cerminan wujud nyata

dari gerakan kinesik yang digunakan dalam upacara adat masyarakat etnis Jawa.

1. Mempersiapkan kamera lengkap dengan pengaturan yang baik.

2. Melakukan pengambilan foto secara acak.

3. Memindahkan gambar dari kamera ke dalam laptop.

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai berikut.

1. Peneliti turun langsung ke lapangan (upacara adat pernikahan).

2. Peneliti mengamati apakah terdapat bahasa-bahasa nonverbal yang dipakai.

3. Peneliti mengambil gambar kejadian dengan bantuan piranti Kamera atau

Gawai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

31

4. Peneliti melakukan wawancara terhadap narasumber jika tidak mengerti

maksud yang ingin disampaikan melalui bahasa nonverbal kinesik dalam

upacara pernikahan.

5. Peneliti mengidentifikasi apa saja gaya bahasa nonverbal kinesik yang

terdapat pada data tersebut.

6. Peneliti mengkaji maksud bahasa nonverbal Kinesik pada upacara adat

pernikahan masyarakat etnis Jawa.

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri (Sugiyono, 2012:222). Peneliti sebagai “human

instrument” peneliti sendirilah yang menjadi instrumen berbekal ilmu pragmatik,

pengetahuan mengenai budaya etnis Jawa, dan berbekal pengetahuan bahasa

nonverbal kinesik.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis deskriptif.

Peneliti memaparkan secara jelas data dan hasil analisis data dalam bentuk kalimat.

Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan oleh peneliti ialah sebagai

berikut.

1. Mengidentifikasi wujud bahasa nonverbal yang terdapat pada upacara adat

pernikahan masyarakat etnis Jawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

32

2. Mengklasifikasi jenis-jenis bahasa nonverbal sesuai dengan klasifikasi bahasa

nonverbal kinesik.

3. Melakukan interpretasi atau menelaah maksud dan fungsi yang tampak dari

bahasa nonverbal yang digunakan.

4. Mendeskripsikan secara jelas bentuk dan maksud bahasa nonverbal yang

terdapat pada masyarakat.

3.6 Triangulasi

Menurut (Moleong, 2006:330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memafaatkan sesuatu yang lain. Selain itu, Moleong

menambahkan bahwa triangulasi data dilakukan untuk me-recheck temuan dengan

jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Penelitian ini

memerlukan triangulasi agar dapat dipertanggungjawabkan keilmiahan dan

keabsahan hasil analisis data.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi penyidik.

Menurut (Moleong, 2006:331), triangulasi penyidik ialah triangulasi yang dilakukan

dengan cara memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan

pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Peneliti meminta kesediaan Bapak Dr.

R. Kunjana Rahardi, M.Hum., dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia, untuk menjadi triangulator. Peneliti mempercayai triangulator karena

alasan pengalaman dan kompetensinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

33

Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam proses triangulasi hasil analisis

data penelitian. Pertama, peneliti menyerahkan hasil analisis data kepada

triangulator. Kedua, triangulator memeriksa hasil analisis data peneliti. Ketiga,

peneliti melakukan perbaikan apabila ditemukan kesalahan pada hasil analisis data

sesuai petunjuk triangulator. Keempat, peneliti menyerahkan hasil perbaikan kepada

triangulator. Kelima, setelah triangulator menyatakan keabsahan hasil analisis data,

hasilnya akan digunakan sebagai acuan untuk menyusun pembahasan pada bab IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Data penelitian ini adalah tuturan verbal yang diikuti dengan gerakan-gerakan

nonverbal kinesik pada upacara adat pernikahan masyarakat etnis Jawa di Wonosari

tahun 2017/2018. Alasan peneliti memilih upacara adat pernikahan adalah untuk

menunjukan kekhasan budaya masyarakat etnis Jawa.

Pengambilan data dilakukan pada empat tempat berbeda yang masih berada di

daerah Wonosari. Berikut tempat dan tanggal pengambilan data yang dilakukan oleh

peneliti. 20 November 2017 di desa Pulutan pada pernikahan Eka dan Aris, 03 Juli

2017 di desa Piyaman pada pernikahan Shinta dan Iswanto, 04 Februari 2018 di desa

Karangtengah pada pernikahan Sigit dan Nina, dan 08 Maret 2018 di desa Gari pada

pernikahan Eli dan Shinta.

Data penelitian ini diperoleh dengan cara observasi partisipan dimana peneliti

memahami fenomena lebih dalam dengan turun langsung ke lapangan. Peneliti adalah

salah satu pekerja dalam divisi weeding operation dokumentasi pernikahan. Peneliti

turun kedalam acara pernikahan untuk melakukan pengamatan. Peneliti melakukan

pengambilan data dilakukan dengan kamera secara acak dan sebisa mungkin

menyeluruh pada setiap pernikahan. Kemudian data foto di sunting berdasarkan

kualitas foto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

35

Wawancara tidak bersetruktur dilakukan kepada nara sumber. Nara sumber

adalah orang yang dianggap memiliki kapasitas informasi sesuai kebutuhan peneliti.

Dalam prosesi pernikahan terdapat beberapa kejadian yang di ekspresikan dalam

bentuk simbol yaitu, ijab, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar kembul,

dan sungkeman. Untuk menelaah maksud dari kegitatan tersebut peneliti melakukan

wawancara dengan pranata adicara atau dalang manten dalam upacara pernikahan

tersebut. Wawancara dilakukan tanpa menyusun draft pertanyaan dan bersifat

langsung pada saat upacara pernikahan berlangsung. Keseluruhan data berjumlah

tujuh data yang terdiri atas gambar gerakan nonverbal jenis kinesik masyarakat etnis

Jawa dalam upacara adat pernikahan.

4.2 Hasil Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud bahasa nonverbal apa

saja yang digunakan masyarakat etnis Jawa dalam upacara adat pernikahan berserta,

maksud dan fungsi apa saja yang terdapat dalam bahasa nonverbal kinesik pada

masyarakat etnis Jawa dalam upacara adat pernikahan. Data berupa gambar gerakan

nonverbal kinesik tersebut dianalisis berdasarkan konteks yang berperan saat berada

di lokasi kejadian.

4.2.1 Wujud Bahasa Nonverbal Jenis Kinesik Masyarakat Etnis Jawa

Pembahasan mengenai wujud akan mengikuti tata cara pernikahan adat dalam

budaya Jawa. Berikut wujud temuan data bahasa nonverbal kinesik pada masyarakat

etnis Jawa dalam upacara adat pernikahan. Data pada gerakan ini berjenis gerakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

36

tubuh yang aktif. Pada umumnya gerakan aktif atau gesture merupakan bentuk

perilaku nonverbal pada gerak-gerak tangan, bahu, dan jari-jari. Manusia mempunyai

banyak cara dan bervariasi dalam menggerakan tubuh dan anggota tubuhnya ketika

mereka sedang berbicara. (Liliweri, 1994:147). Data yang ditemui pada bahasa

nonverbal jenis kinesik gerak berikut analisis wujud bahasa nonverbal kinesik yang

ditemui dalam upacara adat pernikahan masyarakat etnis Jawa.

1. Ijab-qobul

Konteks : pengantin pria

bersalaman dengan

penghulu pada saat akad

nikah yang berarti deal atau

setuju dengan sungguh-

sungguh.

5.

Bahasa nonverbal di atas adalah berjabat tangan antara penghulu dengan

mempelai laki-laki pada saat ijab kabul di KUA (Kantor Urusan Agama). Pada saat

ijab-qobul pengantin laki-laki dan perempuan akan mendatangi KUA atau bisa pada

saat akan resepsi. Prosesi ijab-qobul dilaksanakan agar sah secara hukum ataupun

secara agama. Pada saat ijab-qobul pengantin laki-laki dengan wali nikah akan

berjabat tangan sebagai penentu kesungguhan atau persetujuan. Kata-kata yang

diucapkan berupa kalimat perjanjian dan sumpah sebagai seorang suami-istri. Setelah

selesai dengan ijab-qobul secara agama dilanjutkan, dengan tanda tangan pada akta

nikah/surat nikah sebagai tanda/bukti sudah sah secara hukum sebagai pasangan

suami-istri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

37

Gerakan tubuh saling berjabat tangan sesuai dengan konteks memiliki fungsi

khusus yaitu ilustrator. Ilustrator menurut Ekman dan Friesen (1969) dalam Liliweri

(1994) adalah menjelaskan tanda-tanda nonverbal dalam komunikasi. Tanda ini

merupakan gerakan anggota tubuh yang menjelaskan atau menunjukan sesuatu.

Dengan berjabat tangan menunjukan kesungguhan hati dan persetujuan dengan apa

yang di ucapkan pada saat ijab kabul tersebut.

2. Balangan (saling melempar daun sirih)

Konteks: pengantin laki-laki dan pengantin perempuan melakukan

prosesi balangan .

Balangan adalah salah satu prosesi dari pernikahan adat Jawa. Berdasarkan

informasi yang diperoleh peneliti bahwa istilah balangan adalah bahasa Jawa yang

terdiri dari dua suku kata yaitu,”balang” dan “ngan”. Kata “balang” yang berarti

lempar imbuhan “ngan” dalam kata tersebut adalah tindakan yang dilakukan secara

berulang. Balangan adalah saling melemparkan daun sirih yang telah diikat dengan

benang putih. Prosesi ini dilakukan pada saat pengantin telah selesai melakukan ijab-

qobul kemudian bertemu di resepsi pernikahan. Balangan dilakukan secara

bergantian oleh pengantin dimulai dari pengantin laki-laki kemudian dilanjutkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

38

pengantin perempuan. Balangan dilakukan sebelum akan menjalani prosesi

selanjutnya. Gerakan tubuh saling balangan sesuai dengan konteks memiliki fungsi

khusus yaitu ilustrator. Ilustrator menurut Ekman dan Friesen (1969) dalam Liliweri

(1994) menjelaskan tanda-tanda nonverbal dalam komunikasi. Gerakan balangan

tersebut ingin menjelaskan bahwa balangan adalah wujud cinta kasih dari daun sirih

yang dilemparkan.

3. Wiji dadi (membasuh kaki pengantin dan menempelkan telur di dahi)

Konteks: pengantin melaksanakan prosesi wiji dadi. Pengantin perempuan

membasuh kaki pengantin laki-laki dengan bunga tujuh rupa.

Dalam upacara pernikahan masyarakat adat Jawa setelah selesai melakukan

balangan selanjutnya dilakuan upacara wiji dadi. Ada beberapa istilah yang berbeda

dalam beberapa daerah terkait wiji dadi, ada yang menyebutnya sebagai nincak endog

atau midak endog. Namun, semua itu hanya sebutan saja yang berbeda tidak pada

tindakan yang dilakukan. Wiji dadi adalah prosesi pernikahan adat Jawa yang

mengaharuskan pengantin perempuan mencuci kaki laki-laki dengan bunga tujuh

rupa atau kembang setaman. Setelah selesai mencuci kaki pengantin laki-laki

kemudian telur ayam Jawa ditempelkan di dahi masing-masing pengantin, kemudian

dipecahkan telur tersebut. Secara simbolik membasuh kaki pengantin laki-laki yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

39

dilakukan oleh pengantin perempuan adalah tanda berbaktinya seorang istri pada

suami. Fungsi bahasa nonverbal gerakan wiji dadi adalah ilustrator. Ilustrator

menurut Ekman dan Friesen (1969) dalam Liliweri (1994) adalah menjelaskan tanda-

tanda nonverbal dalam komunikasi. Tindakan wiji dadi menjelaskan adanya rasa

berbakti dan melayani istri pada suami dan telur memberikan maksud kehidupan baru

bagi masing-masing pasangan.

4. Sinduran (membalut kain merah dan putih di pundak pengantin)

Konteks: sepasang pengantin yang akan memasuki kursi pengantin di balut

dengan kain merah dituntun oleh orang tua dari pengantin perempuan.

Bahasa nonverbal pada gambar di atas adalah salah satu prosesi dalam

pernikahan adat Jawa yang disebut dengan “sinduran”. Sinduran adalah prosesi yang

dilakukan oleh pengantin setelah selesai melakukan wiji dadi. Prosesi

sinduran/sindur binayung diawali dengan kedua pengantin berjalan bersama menuju

kursi pengantin. Kemudian, orang tua dari pengantin perempuan akan membalutkan

kain merah dan putih di pundak pengantin dimulai dari bahu kiri pengantin

perempuan dilanjutkan sampai bahu kanan pengantin. Pada gerakan tersebut tersirat

maksud yang cukup dalam. Selayaknya suami istri yang telah sah menjadi satu harus

saling mengayomi dan harus utuh menjadi satu bagian. Sinduran akan dipimpin oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

40

orang tua pengantin perempuan menuju kursi pengantin sebagai simbol keiklhasan

melepas anak perempuannya telah menyatu dengan orang lain. Gerakan tubuh

nonverbal diatas memliki fungsi yaitu, sebagai ilustrator. Ilustrator menurut Ekman

dan Friesen (1969) dalam Liliweri (1994) adalah menjelaskan tanda-tanda nonverbal

dalam komunikasi. Gerakan di atas mencoba menjelaskan bahwa kain yang

digunakan untuk menutupi bahu adalah sebagai simbol menjadi satu pasangan suami

istri warna pada kain yang berwarna merah dan putih sebagai tanda keberanian dan

kesucian dalam berumah tangga.

5. Kacar kucur

Konteks: pengantin laki-laki mengucurkan beras kepada pengantin perempuan

dengan tempat kain yang disiapkan.

Bahasa nonverbal di atas adalah kacar kucur yaitu gerakan nonverbal

menuangkan beras yang ada dalam kantong ke dalam tempat yang dibawa oleh

pengantin perempuan. Gerakan tersebut memiliki maksud yang tersirat secara

simbolik beras yang dituangkan adalah simbol kesanggupan atau kewajiban sebagai

tanggung jawab seorang suami kepada istri dalam menafkahi. Beras dipilih karena

beras adalah makanan keseharian masyarakat etnis Jawa setelah di olah menjadi nasi.

Sehingga jika tidak bisa memberi beras maka sama saja tidak bisa menghidupi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

41

keluarga. Bahasa nonverbal kacar kucur di atas memiliki fungsi khusus gerakan

tubuh yaitu sebagai ilustrator. Ilustrator menurut Ekman dan Friesen (1969) dalam

Liliweri (1994) adalah menjelaskan tanda-tanda nonverbal dalam komunikasi.

6. Dahar kembul/dulangan

Konteks : pengantin laki-laki menyuapi pengantin perempuan sebagai

ungkapan romantis dan mesra dan merupakan prosesi sebelum dilakukannya

sungkeman.

Bahasa nonverbal di atas adalah dahar kembul. Dahar kembul merupakan prosesi

makan bersama dengan nasi lengkap dengan sayur dan lauk dalam satu piring yang

dimakan bersama-sama pengantin perempuan dan pengantin laki-laki. Bahasa

nonverbal tersebut memiliki fungsi khusus yaitu, ilustrator. Ilustrator menurut

Ekman dan Friesen (1969) dalam Liliweri (1994) adalah tanda-tanda nonverbal

dalam komunikasi. Tanda ini merupakan gerakan anggota tubuh yang menjelaskan

atau menunjukan sesuatu. Gerakan dahar kembul atau saling menyuapi antar

pengantin selain ingin menunjukan kesan romantis juga menunjukan kemauan untuk

hidup dalam satu rumah dalam kondisi dan keadaan apapun tetap mau menemani satu

sama lain dan saling melengkapi ketika menjalin hubungan keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

42

7. Sungkeman (duduk berjongkok dan bersandar pada lutut orang tua)

Konteks : bersujud di pangkuan kedua orang tua masing-masing

secara bergantian.Pada saat sungkem memohon restu dan ijin kepada

orang tua masing-masing ketika menikah.

Bahasa nonverbal sungkeman (duduk berjongkok dan bersandar pada lutut

orang tua). Sungkeman adalah salah satu proses yang harus dilalui dalam pernikahan

adat Jawa. Sungkeman memiliki fungsi khusus dalam bahasa nonverbal gerak tubuh

yaitu ilustrator. Ilustrator menurut Ekman dan Friesen (1969) dalam Liliweri (1994)

adalah tanda-tanda nonverbal dalam komunikasi. Tanda ini merupakan gerakan

anggota tubuh yang menjelaskan atau menunjukan sesuatu. Sungkeman ingin

menunjukan rasa berbakti dan memohon doa restu kepada orang tua mempelai baik

dari perempuan dan laki-laki. Sebelum di awali sungkeman harus terlebih dahulu

melepas keris yang dipakai dibelakang punggung (bagi yang memakai adat busana

Jawa) tujuan dilepaskan keris tersebut sebagai wujud menghormati orang tua karena,

menghadap orang tua tidak boleh membawa senjata selain itu agar tidak mengganjal

punggung pada saat jongkok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

43

4.2.2 Maksud dan Fungsi Bahasa Nonverbal

Selain wujud bahasa nonverbal kinesik masyarakat etnis Jawa dalam upacara

adat pernikahan juga akan dibahas maksud dan fungsi gerakan nonverbal tersebut.

Sejatinya tuturan baik verbal maupun nonverbal pasti maksud dan tujuan tertentu

Wijana dan Rohmadi (2009). Maksud tersebut ditemukan melalui konteks yang

melekat pada gerakan nonverbal. (Putrayasa, 2014:24) menjelaskan untuk memahami

maksud pemakaian bahasa dari seseorang maka seseorang harus dituntut pula untuk

memahami konteks yang mewadahi pemakaian bahasa tersebut. Maksud gerakan

nonverbal kinesik pada upacara adat pernikahan masyarakat etnis Jawa memiliki

beragam konteks sehingga memiliki beragam maksud.

Selain mengkaji maksud bahasa nonverbal juga dikaji fungsi yang khas dari

bahasa nonverbal. (Knapp, 1972:9-12) menyebutkan lima fungsi pesan nonverbal

dalam hubungannya dengan bahasa, yaitu: (1) repetisi, (2) subsitusi, (3) kontradiksi,

(4) komplemen, dan (5) aksentuasi. Keseluruhan data masing-masing memiliki

fungsinya tersendiri, tergantung dari fungsi apa yang berperan dalam gerakan

tersebut. Berikut maksud dan fungsi yang ditemukan dalam bahasa nonverbal jenis

kinesik masyarakat etnis Jawa dalam upacara adat pernikahan. Berikut analisis

maksud bahasa nonverbal kinesik yang di temukan oleh peneliti dalam upacara adat

pernikahan pada masyarakt etnis Jawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

44

1. Ijab-qobul

Konteks : pengantin pria bersalaman dengan penghulu pada saat akad nikah

yang berarti deal atau setuju dengan sungguh-sungguh.

Pada data di atas adalah seorang laki-laki pengantin pria yang baru saja tiba

dan bersalaman dengan salah satu anggota keluarga pengantin perempuan sebelum di

adakannya resepsi pernikahan. Data di atas memperlihatkan seorang pengantin laki-

laki dan seorang penghulu yang sama-sama berjabat tangan pada saat dilangsukannya

akad nikah. Maksud dari gerakan ini adalah kesungguhan dan iklhas melakukan akad

nikah jadi harus sungguh-sungguh salah satu cara menunjukan kesungguhan itu

adalah dengan berjabat tangan dengan penghulu. Ijab-qobul dalam pernikahan adalah

syarat menjadi sepasang suami-istri. Ijab-qobul bertujuan untuk menjadikan pasangan

pengantin sah secara hukum dan secara agama. Gerakan nonverbal berjabat tangan

adalah bukti kemauan dan kesanggupan secara iklhas dan tulus hati menjalani

pernikahan tanpa ada paksaan dari siapapun.

Fungsi bahasa nonverbal data di atas adalah komplemen. Komplemen

menurut Knapp (1972) adalah melengkapi dan memperkaya makna pesan verbal.

Makna gerakan itu tidak hanya berarti tuturan verbal “saya terima nikahnya...” namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

45

juga berarti kesungguhan dan keiklhasan menikahi mempelai perempuan dengan

disaksikan oleh penghulu dan saksi yang ada di KUA.

2. Balangan (saling melempar daun sirih)

Konteks: pengantin laki-laki dan pengantin perempuan melakukan

prosesi balangan

Balangan adalah prosesi yang dilalui dalam adat pernikahan Jawa. Balangan

berupa kegiatan saling melempar daun sirih yang diikat dengan benang putih pada

keadaan tempat yang lain biasanya daun suruh tersebut akan diisi dengan beras ketan.

Pemilihan daun sirih adalah bentuk daun yang menyerupai hati selain itu, jika

dibolak-balik daun sirih tidak akan berubah bentuk akan tetap sama. Hal ini,

diharapkan oleh kedua pengantin untuk saling mencintai dengan jujur tidak berbeda

seperti halnya daun sirih yang berbentuk hati dan bentuknya tetap sama walaupun

dibalik. Kain putih sebagai pengikat adalah maksud dari kesucian dan beras ketan

yang sudah diolah menjadi wajik (makanan khas Jawa) kemudian dimasukan sedikit

ke dalam daun sirih tersebut adalah sebuah harapan untuk meniru sifat wajik yang

lengket dan tidak bisa dipisahkan. Hal ini, juga diharapkan pada pasangan pengantin

untuk tetap lengket atau tidak bercerai di kemudian hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

46

Balangan dilakukan secara bergantian sebanyak tiga kali masing-masing ke

arah anggota badan yaitu dahi, tengah badan, dan bahu. Letak pelemparan tersebut

memiliki maksud tersendiri dahi untuk kejernihan berpikir, tengah badan sebagai

kesehatan raga, dan bahu adalah gerakan untuk saling bergerak/bertindak secara baik.

Bahasa nonverbal balangan di atas memiliki fungsi sebagai komplemen.

Komplemen menurut Knapp (1972) adalah memperkaya pesan verbal atau

melengkapinya. Pada saat prosesi balangan dilaksanakan ada dalang manten yang

sudah memberikan arahan dan petunjuk bagaiamana tata cara melakukannya.

Balangan mampu menjadi komplemen karena memberikan maksud yang tersirat

yaitu, sebagai keutuhan cinta yang suci dan tidak akan berpisah.

3. Wiji dadi (membasuh kaki pengantin dan menempelkan telur di dahi)

Konteks: pengantin melaksanakan prosesi wiji dadi. Pengantin perempuan

membasuh kaki pengantin laki-laki dengan bunga tujuh rupa.

Bahasa nonverbal dalam upacara adat di atas adalah wiji dadi dalam beberapa

daerah yang berbeda menyebutnya sebagai nincak endog/midhak endog. Setelah

melakukan prosesi balangan maka pengantin akan menjalani proses selanjutnya

yaitu, prosesi wiji dadi. Wiji dadi berasal dari dua kata “wiji” yang berarti satu dan

“dadi” berarti jadi. Wiji dadi adalah prosesi yang berarti bersatunya dua insan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

47

menjadi satu keluarga. Prosesi ini diawali dengan membasuh kaki pengantin laki-laki

dengan bunga dan uba rampi yang sudah di siapkan yang dilakukan oleh pengantin

perempuan. Pembasuhan ini berarti memberikan pesan sebuah kewajiban istri untuk

tunduk dan berbakti kepada suami selain itu, istri juga harus mau melayani suami

secara lahiriah dan batiniah.

Setelah pengantin perempuan membasuh kaki pengantin laki-laki dilanjutkan

dengan menempelkan telur ke dahi masing-masing pengantin kemudian telur itu

dipecahkan. Pada upacara adat pernikahan yang lain telur putih tersebut di injak oleh

pengantin laki-laki kemudian dibasuh dengan air bunga. Walaupun sedikit berbeda

dari perlakuan namun, maksud yang ingin ditunjukkan tidak berbeda dengan telur

yang ditempelkan di dahi kemudian dipecahkan. Maksud simbolik yang ingin

ditunjukan dari telur adalah simbol dari kehidupan seperti yang dimaksudkan

pernikahan adalah melanjutkan keturunan. Selain itu, telur yang dipecahkan

memberikan pesan bahwa suami istri telah menjadi pasangan yang baru dan

menjalani kehidupan baru setelah menikah. Fungsi bahasa nonverbal gerakan wiji

dadi adalah komplemen. Komplemen menurut Knapp (1972) adalah melengkapi

lambang-lambang verbal. Pada saat prosesi wiji dadi sudah terdapat ucapan verbal

dari dalang manten yang bertugas memberikan arahan tindakan. Maksud yang

tersirat diungkapkan oleh pembasuhan kaki yang berarti bentuk ketaaran, berbakti,

dan mau melayani suami. Telur yang ditempelkan di dahi pengantin sebagai simbol

pikiran jernih, kehidupan baru, dan harapan lekas memperoleh keturunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

48

4. Sinduran (membalut pundak pengantin dengan kain merah dan putih)

Konteks: sepasang pengantin yang akan memasuki kursi pengantin di balut

dengan kain merah dituntun oleh orang tua dari pengantin perempuan.

Bahasa nonverbal gerakan diatas adalah sinduran. Sinduran adalah prosesi

yang dilakukan setelah selesai melakukan prosesi wiji dadi. Proses sinduran di awali

dengan pengantin bersalaman dengan jari kelingking kemudian ibu dari pengantin

perempuan membalutkan kain merah dan putih dari pundak kiri pengantin perempuan

sampai pundak kanan pengan laki-laki kemudian dituntun oleh bapak dari pengantin

perempuan menuju kursi pengantin. Maksud tersirat yang ingin ditunjukkan adalah

tuntunan bagaimana menjadi keluarga dan bentuk keiklhasan orang tua pengantin

perempuan melepas anak perempuannya menikah dengan orang pilihannya.

Dipilihnya kain merah dan putih adalah simbol dari gula merah yang dapat berguna

bagi orang banyak kain putih melambangkan garam yang juga diharapkan setelah

menjadi pasangan suami istri dapat bermanfaat bagi orang banyak dan bisa memberi

rasa baru dalam menjalani kehidupan. Maksud lain dipilihnya kain warna merah dan

putih adalah simbol dari keberanian dan kesucian dari masing-masing pengantin.

Berani untuk menghadapi setiap masalah dan rintangan dan suci dalam berpikir pada

saat menghadapi setiap masalah. Fungsi bahasa nonverbal yang muncul dari gerakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

49

nonverbal sinduran adalah komplemen. Komplemen menurut Knapp (1972) adalah

melengkapi/memperkaya lambang-lambang verbal. Maksud yang ingin ditunjukkan

cukup banyak dimulai dari kerelaan dan memberikan contoh oleh orang tua pengantin

perempuan juga menunjukkan maksud harapan agar berguna dan bermanfaat bagi

setiap orang serta mampu menghadapi setiap masalah dengan berani dan jernih

pikirannya.

5. Kacar kucur (menuangkan beras dalam kantong)

Konteks: pengantin laki-laki mengucurkan beras kepada pengantin

perempuan dengan tempat kain yang disiapkan.

Prosesi selanjutnya adalah kacar kucur gerakan dimulai dengan menuangkan

beras didalam kantong ke dalam tempat yang dipegang oleh pengantin perempuan.

Peran pengantin lelaki adalah menuangkan beras kemudian peran perempuan adalah

menjaga agar tidak tumpah sampai habis. Prosesi ini memiliki maksud yang tersirat

atau tidak ditunjukkan secara terang-terangan. Maksud pertama, pengantin lelaki

menuangkan beras adalah sebuah keharusan seorang suami untuk menafkahi istri dari

segi materi. Beras dipilih sebagai simbol tersebut karena beras adalah makanan pokok

sehari-hari masyarakat Jawa sehingga dapat diibaratkan tanpa beras manusia tidak

bias hidup. Kedua, tugas seorang istri adalah menjaga pemberian suami terlihat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

50

beras yang dituang kemudian pengantin perempuan menyiapkan tempat untuk

menampung tuangan beras tadi maksud yang ingin diungkapkan adalah seorang istri

harus bisa menjaga dan mengatur pemberian suami dengan baik dan benar. Seorang

perempuran diharapkan bisa mengatur keuangan/nafkah yang diberikan suami.

Maksud bahasa nonverbal di atas mempunyai fungsi sebagai Komplemen.

Komplemen menurut Knapp (1972) adalah melengkapi atau memperkaya lambang-

lambang verbal. Maksud yang ingin ditunjukan adalah keharusan seorang suami

untuk memberi nafkah istri dan kewajiban seorang istri harus bisa menjaga dan

mengolah nafkah yang diberikan suami sebaik-baiknya.

6. Dahar kembul/dulangan (saling bersuapan)

Konteks : pengantin laki-laki menyuapi pengantin perempuan sebagai

ungkapan romantis dan mesra dan merupakan prosesi sebelum dilakukannya

sungkeman.

Maksud bahasa nonverbal dahar kembul atau bersuapan ada dua maksud yang

ingin disampaikan yang pertama maksud bersuapan adalah mesra dan ungkapan

romantis terhadap pasangan. Namun, juga dalam bersuapan tersebut adalah salah

satu prosesi adat dalam pernikahan Jawa. Dahar kembul adalah prosesi sebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

51

dilakukannya sungkeman. Dahar kembul menggunakan satu piring dan saling

bersuapan adalah kemauan hidup menyatu dalam rumah tangga apapun dan

bagaimanapun kondisinya tetap satu rumah. Karena, ketika sudah menikah semua

kehidupan telah menyatu baik dari sisi suami dan istri akan diketahui perilaku

kesehariannya.

Fungsi bahasa nonverbal bersuapan atau dahar kembul adalah komplemen.

Komplemen menurut Knapp (1972) adalah memperkaya atau melengkapi pesan

verbal. Tidak ada tuturan verbal dari kedua pengantin namun maksud yang ingin

ditunjukkan sangat berbeda. Maksud untuk mesra atau romantis dan maksud untuk

mau hidup berdampingan dan hidup bersama bagaimanapun kondisi dan keadaanya.

7. Sungkeman

Konteks : bersujud di pangkuan kedua orang tua masing-masing secara

bergantian pada saat sungkem memohon restu dan ijin kepada orang tua

masing-masing ketika menikah.

Maksud bahasa nonverbal sungkeman adalah untuk meminta ijin dan restu

kepada masing-masing orang tua dan nilai filosofi syang sangat dalam menghormati

orang tua. Sungkeman adalah prosesi sakral dalam mantenan sebagai rasa hormat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

52

minta izin kepada masing-masing orang tua dan berjanji akan menjaga hati dan

perasaan serta mau merawat dengan baik dan hati-hati pada saat menikah.

Fungsi bahasa nonverbal adalah komplemen. Komplemen menurut Knapp

(1972) adalah memperkaya atau melengkapi pesan verbal yang disajikan. Dalam

prosesi sungkeman sudah ada pemandu yang memberikan tuturan verbal dan

dilakukan sungkeman yang berisi ucapan izin, janji, hormat dan mohon restu untuk

menikahi putra atau putri bapak/ibu. Bukan hanya sekedar sungkem atau duduk

dibawah tetapi, banyak makna yang ingin disampaikan lewat sungkeman tersebut.

4.2.3 Pembahasan

Pada sub bab ini, akan dilaporkan pembahasan temuan-temuan data penelitian

tentang maksud bahasa nonverbal kinesik pada masyarakat etnis Jawa dalam upacara

adat pernikahan. pembahasan akan didasarkan pada dua pokok rumusan masalah

yang diangkat dalam penelitian ini untuk melihat kesesuaian teori yang sudah

dipaparkan di atas dengan hasil temuan data-data hasil penelitian. Kedua rumusan

masalah tersebut meliputi wujud bahasa nonverbal kinesik pada masyarakat etnis

Jawa dalam upacara adat pernikahan dan maksud yang disertai fungsi bahasa

nonverbal kinesik masyarakat etnis Jawa dalam upacara adat pernikahan di Wonosari.

Pembahasan kedua rumusan tersebut adalah sebagai berikut.

5.2.3.1 Wujud Bahasa Nonverbal Kinesik

Wujud bahasa nonverbal dalam upacara adat pernikahan masyarakat etnis

Jawa semua berwujud gerak tubuh. Gerak tubuh pada umumnya disebut gesture

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

53

adalah gerakan aktif dari anggota badan dari kepala hingga ujung kaki. Liliweri

(1994:147) mengungkapkan manusia mempunyai banyak cara dan bervariasi dalam

menggerakan tubuh dan anggota tubuhnya ketika mereka sedang berbicara. Peneliti

menemukan tujuh wujud temuan data yang berkaitan langsung dalam prosesi

pernikahan sesuai dengan adat Jawa, yaitu: 1) ijab-qobul, 2) balangan, 3) wiji dadi,

4) sinduran, 5) kacar kucur, 6) dahar kembul, dan 7) sungkeman. Wujud bahasa

nonverbal adalah gerak tubuh. Gerak tubuh memiliki fungsi khusus pada setiap

gerakannya.Ekman dan Friesen (1969) dalam Liliweri (1994) mengungkapkan ada

tiga fungsi khusus yang dimiliki oleh gerak tubuh, yaitu: 1) emblem, 2) ilustrator, dan

3) adaptor. Emblem adalah gerakan berbentuk simbol yang memberikan pesan.

Adaptor adalah membagi ketegangan antar bagian tubuh. Ilustrator adalah gerakan

tubuh yang berfungsi menjelaskan sesuatu. Berdasarkan temuan data yang

ditemukan peneliti seluruh data mempunyai fungsi khusus gerakan nonverbal kinesik

sebagai ilustrator. Berikut pembahasan wujud bahasa nonverbal kinesik pada

masyarakat etnis Jawa dalam upacara adat pernikahan.

1) Ijab-qobul

Konteks : pengantin pria

bersalaman dengan penghulu

pada saat akad nikah yang

berarti deal atau setuju

dengan sungguh-sungguh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

54

Ijab-qobul adalah peristiwa penting dalam pernikahan karena ijab-qobul

merupakan syarat menjadi pasangan suami-istri dan menjadikan sebuah pernikahan

itu sah secara hukum dan agama. Ijab-qobul dimulai dengan pengantin dan kedua

orang tua datang ke KUA(Kantor Urusan Agama). Kemudian melaksanakan prosesi

ijab-qobul dengan penghulu memberikan pengantar mengenai hakikat pernikahan

selanjutnya wali nikah pengantin perempuan dan pengantin laki-laki melakukan ijab-

qobul dengan mengucapkan kalimat janji disertai jabat tangan penghulu. Apabila

prosesi dianggap lancar dan memenuhi syarat para saksi akan mengucapkan

kata”sah” sebagai tanda bahwa ijab-qobul telah selesai. Setelah itu, kedua pengantin

melakukan tanda tangan dalam buku nikah sebagai tanda berakhirnya prosesi ijab

qobul. Fungsi ilustrator terlihat dari gerakan tangan berjabat tangan antara pengantin

laki-laki dengan wali nikah/penghulu. Gerakan tersebut menjelaskan menjelaskan

bahwa dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Layaknya sebuah pernikahan harus dilakukan dengan iklhas dan tulus hati agar ketika

sudah menikah tidak terjadi perceraian.

2) Balangan (saling melempar daun sirih)

Konteks: pengantin laki-laki dan pengantin perempuan melakukan

prosesi balangan .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

55

Prosesi balangan adalah melempar kan daun sirih kepada masing-masing

pengantin. Setiap pengantin melemparkan daun sirih sebanyak tiga kali tepat di dahi,

bahu, dan badan. Daun sirih tersebut diikat dengan benang putih dan di isi sedikit

dengan adonan beras ketan. Gerakan balangan memiliki fungsi sebagai ilustrator

karena, balangan ingin menjelaskan maksud lain yaitu tanda cinta dan keiklhasan

hati lewat simbol daun sirih. Benang di ikat sebagai bentuk cinta yang tidak bisa

luntur atau hilang karena sudah di ikat. Adonan ketan sebagai simbol agar pasangan

selalu lengket. Letak lemparan berada di dahi mengharapkan kejernihan berpikir,

bahu sebagai simbol untuk selalu bergerak, dan lemparan di raga adalah simbol dari

kesehatan badan.

3) Wiji dadi (membasuh kaki pengantin dan menempelkan telur di dahi)

Konteks: pengantin melaksanakan prosesi wiji dadi. Pengantin perempuan

membasuh kaki pengantin laki-laki dengan bunga tujuh rupa.

Wujud dari wiji dadi berupa pembasuhan kaki pengantin laki-laki yang dilakukan

oleh pengantin perempuan. Pembasuhan dilakukan dengan air yang sudah dicampur

dengan bunga dan uba rampi yang telah di sediakan. Kemudian telur ditempelkan di

dahi masing-masing pengantin lalu dipecahkan. Gerakan ini memiliki fungsi sebagai

ilustrator. Membasuh sebagai simbol ketaatan istri dan mau melayani, menempelkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

56

telur berarti kesatuan atau sudah menjadi satu dan diharapkan lekas memiliki

keturunan.

4) Sinduran (membalut kain merah dan putih di pundak pengantin)

Konteks: sepasang pengantin yang akan memasuki kursi pengantin di balut

dengan kain merah dituntun oleh orang tua dari pengantin perempuan.

Sinduran adalah prosesi selanjutnya setelah melakukan wiji dadi. Wujud dari

sinduran adalah membalut pundak pengantin dengan kain merah dan putih. Ibu dari

pengantin perempuan membalutkan kain dimulai dari pundak kiri perempuan hingga

pundak kanan laki-laki kemudian dituntun dari ayah pengantin perempuan menuju

kursi pengantin. Gerakan ini memiliki fungsi sebagai ilustrator. Kain merah berarti

berarti berani dan putih berarti suci. Mertua perempuan dalam prosesi tersebut

merelakan anak perempuannya menempuh kehidupan baru dengan laki-laki

pilihannya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

57

5) Kacar kucur

Konteks: pengantin laki-laki mengucurkan beras kepada pengantin perempuan

dengan tempat kain yang disiapkan.

Kacar kucur merupakan prosesi menuangkan beras yang dilakukan oleh

pengantin pria kemudian pengantin perempuan bertugas menampung beras tersebut

agar tidak tumpah ke tanah. Gerakan di atas memiliki fungsi sebagai ilustrator. Beras

dimaksudkan sebagai nafkah sebagaimana layaknya suami harus bisa menafkahi istri

dan istri harus bisa mengelola dan menjaga nafkah dari suami dengan baik.

6) Dahar kembul/dulangan (saling bersuapan)

Konteks : pengantin laki-laki menyuapi pengantin perempuan sebagai

ungkapan romantis dan mesra dan merupakan prosesi sebelum dilakukannya

sungkeman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

58

Dahar kembul adalah prosesi makan dan saling bersuapan. Setelah selesai

melakukan prosesi sinduran dimulailah prosesi dahar kembul. Prosesi ini diawali

dengan kedua pengantin duduk bersama kemudian menyantap hidangan dengan

saling menyuapi satu sama lain. Gerakan ini termasuk dalam ilustrator. Saling

bersuapan adalah simbol dari hidup yang sudah menjadi satu dan harus saling

melayani dan menerima apapun kondisi masing-masing pasangan.

7) Sungkeman (duduk berjongkok dan bersandar pada lutut orang tua)

Konteks: bersujud di

pangkuan kedua orang tua

masing-masing secara

bergantian.Pada saat sungkem

memohon restu dan ijin

kepada orang tua masing-

masing ketika menikah.

Sungkeman adalah prosesi selanjutnya dan sebagai pertanda berakhirnya

upacara adat yang akan dilanjutkan dengan pesta pernikahan atau makan bersama

dengan para tamu undangan. Sungkeman berwujud gerakan duduk bersimpu dengan

lutut kemudian kepala menunduk seperti pose menyembah. Gerakan ini mempunyai

fungsi sebagai ilustrator. Sungkeman berarti tanda berbakti pada orang tua karena

kelak anak juga akan mengurus orang tua ketika tua nanti. Sungkeman juga

dilengkapi dengan perjanjian untuk saling menjaga satu sama lain kepada orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

59

5.2.3.2 Fungsi Bahasa Nonverbal Kinesik

Bahasa nonverbal memiliki fungsi yang khas dan setiap gerakan mempunyai

fungsi tersendiri. Knapp (1972) mengungkapkan lima fungsi bahasa nonverbal

diantaranya, (1) repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah

disajikan secara verbal, (2) subsitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal,

(3) kontradiksi, yaitu menolak pesan verbal atau memberikan makna lain terhadap

pesan verbal, (4) komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan

verbal, dan (5) aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggaris

bawahinya. Pada penelitian ini keseluruhan data memiliki satu fungsi yang sama

yaitu sebagai komplemen. Berikut analisis fungsi bahasa nonverbal yang ditemukan

peneliti. 1) ijab memiliki fungsi komplemen kesungguhan hati dan keiklhasan dalam

menjalani pernikahan, 2) balangan memiliki fungsi komplemen berupa harapan

kepada pengantin untuk tetap lengket dan tidak pudar cintanya, 3) wiji dadi memliki

fungsi sebagai komplemen sebuah harapan untuk istri mau melayani suami dan lekas

memiliki keturunan, 4) sinduran memiliki fungsi sebagai komplemen untuk kedua

orang tua pengantin perempuan mengiklhaskan putrinya menikah bersam laki-laki

pilihannya, 5) kacar kucur memiliki fungsi komplemen sebagai perwujudan

kewajiban seorang suami menafkahi istri dan istri menjaga serta mengelola nafkah

suami dengan baik, 6) dahar kembul memiliki fungsi sebagai komplemen

perwujudan kemauan untuk hidup bersama dalam kondisi apapun bersama sang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

60

suami, dan 7) sungkeman memiliki fungsi komplemen sebagai wujud meminta izin,

restu, doa, dan janji untuk saling menjaga satu sama lain.

5.2.3.3 Maksud Bahasa Nonverbal Kinesik

Maksud bahasa nonverbal kinesik dalam upacara adat pernikahan tidak lepas dari

konteks yang melatar belakangi kejadian tuturan yang disertai gerakan nonverbal

tersebut. Sejatinya tuturan baik verbal maupun nonverbal pasti mempunyai maksud

dan tujuan tertentu Wijana dan Rohmadi (2009). Maksud tersebut di temukan melalui

konteks yang melekat pada gerakan nonverbal. Putrayasa (2014:24) menjelaskan

untuk memahami maksud pemakaian bahasa dari seseorang maka seseorang harus

dituntut pula untuk memahami konteks yang mewadahi pemakaian bahasa tersebut.

Konteks adalah pengetahuan yang dimiliki pembicara yang mempengaruhi

komunikasi, yaitu pengetahuan tentang dunia fiksi dan dunia sosial, faktor-faktor

sosial-psikologis, dan pengetahuan tentang waktu dan tempat yang terdapat dalam

perkataan yang mereka tuturkan Joan dalam Praptomo (2015). Hal ini, sejalan dengan

pendapat Widdowson (2000) melalui Song (2010) mengungkapkan “context as those

aspect of the circumstance of actual language use which are taken as relevant to

meaning” dari ungkapan tersebut dapat diketahui bahwa konteks adalah segala hal

yang berada disekitaran dan sesuai atau mendekati dengan maksud dari suatu

percakapan.

Konteks yang digunakan dalam penelitian ini ada konteks situasi dan konteks

budaya menurut Lichao Song (2010). Song (2010) menyatakan bahwa (1) konteks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

61

situasional adalah konteks yang mengacu pada lingkungan, waktu, dan tempat. (2)

konteks budaya adalah latar belakang budaya yang bisa mempengaruhi berupa status

sosial, jenis kelamin, usia, pemahaman kebudayaan, dan lain sebagainya. Pranowo

(2015) mengemukakan bahwa agar komunikasi dapat dipahami secara baik dan

lancar diperlukan pemahaman yang sama mengenai topik yang dibicarakan (common

ground), pemahaman yang sama mengenai pengetahuan dunia (knowledge of the

world), dan dipelukan latar belakang pengetahuan budaya yang sama (culture

knowledge background).

Untuk menemukan maksud yang melekat pada gerakan nonverbal pada

masyarakat etnis Jawa dalam upacara adat pernikahan. Seseorang harus memiliki

kepekaan dalam mencari maksud yang ingin diungkapkan karena, kebanyakan dari

gerakan-gerakan nonverbal dituangkan dalam bentuk-bentuk simbol dari suatu

barang. Maksud yang disampaikan bersifat tersirat atau tidak disampaikan secara

terang-terangan. Maksud yang ditemukan peneliti dalam setiap gerakan berbeda-beda.

Berikut pembahasan maksud bahasa nonverbal jenis kinesik pada masyarakat etnis

Jawa yang ditemukan peneliti.

1) Ijab adalah prosesi awal masyarakat etnis Jawa yang dimaksudkan untuk

membuat pernikahan tersebut resmi secara hukum dan agama.

2) Balangan adalah prosesi saling melempar daun sirih yang diisi oleh adonan

ketan dan diikat dengan benang putih. Balangan dimaksudkan agar cinta pada

pasangan akan tetap ada dan tidak luntur. Hal ini, dilihat dari daun sirih yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

62

mewakili bentuk hati. Benang putih mewakili kesucian dan ikatan pasangan.

Adonan ketan yang bersifat lengket dimaksudkan agar pasangan akan tetap

lengket tidak bercerai dikemudian hari.

3) Wiji dadi dimaksudkan sebagai proses bersatunya dua insan menjadi satu

keluarga. Pembasuhan kaki oleh pengantin perempuan dimaksudkan sebagai

bentuk tunduk dan mau melayani suami. Telur yang ditempelkan didahi

pengantin lalu dipecahkan bermaksud untuk menyimbolkan kehidupan baru dan

diharapkan segera memiliki keturunan.

4) Sinduran merupakan sebuah bentuk keiklhasan hati orang tua pengantin

perempuan melepas anaknya ke kursi pernikahan. Kain merah dimaksudkan

sebagai simbol gula merah yang diharapkan kedua pengantin berguna pada

sesama dan berani menghadapi tantangan hidup. Warna kain putih

menyimbolkan kesucian hati dan pikiran dalam berpikir memecahkan masalah

dan menyimbolkan garam supaya kedua pasangan dapat berguna bagi sesama.

5) Kacar kucur perwujudan maksud dari kewajiban seorang suami menafkahi istri

dan kewajiban istri untuk bisa menjaga dan mengelola nafkah dari suami

sebaik-baiknya demi keluarga yang harmoni. Dipilihnya beras sebagai simbol

makanan pokok kehidupan masyarakat Jawa.

6) Dahar kembul memberi maksud agar pasangan pengantin mau hidup dan

menyatu dengan pasangannya. Kemauan istri untuk hidup sesuai dengan

kemampuan suami dalam keadaan apapun dan kondisi bagaimanapun akan mau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

63

menemani dalam senang maupun susah. Satu piring yang dipakai untuk makan

berdua memberi maksud kehidupan yang telah menjadi satu.

7) Sungkeman merupakan tanda berakhirnya prosesi pernikahan secara adat yang

akan dilanjutkan dengan pesta makan tamu undangan. sungkeman memberikan

maksud meminta doa, restu, dan izin kepada orang tua/mertua masing-masing

pengantin. Dalam sungkeman juga diucapkan janji untuk menjaga anaknya

untuk tidak disakiti secara batin maupun secara fisik.

Proses pencarian maksud tak luput dari pencarian yang panjang. Dimulai dari

identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan pelaporan dalam bentuk deskripsi.

Memahami maksud gerakan bahasa nonverbal kinesik dalam upacara adat pernikahan

masyarakat etnis Jawa membutuhkan konteks situasi dan kecakapan pengetahuan

budaya. Pencapaian pemahaman maksud dikatakan berhasil apabila orang tersebut

mampu mencerna maksud simbolik tersirat dari setiap gerakan bahasa nonverbal

kinesik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

64

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini mengangkat dua rumusan masalah, yaitu: wujud bahasa

nonverbal dan maksud yang disertai fungsi bahasa nonverbal dalam upacara adat

pernikahan masyarakat etnis Jawa. Gerakan nonverbal tersebut diperoleh dari

masyarakat etnis Jawa kecamatan Wonosari di empat tempat daerah wonosari

diantaranya di desa Pulutan, desa Piyaman, desa Karangtengah, dan desa Gari.

Jumlah data dalam penelitian ini berjumlah tujuh dengan wujud data berupa gambar.

5.1.1 Wujud Bahasa Nonverbal Kinesik

Wujud bahasa nonverbal kinesik kontak mata dalam upacara adat pernikahan

masyarakat etnis Jawa berjumlah tujuh data. Tujuh data tersebut mencerminkan

prosesi atau tata cara yang dilalui masyarakat etnis Jawa dalam menyelenggarakan

pernikahan, diantaranya sebagai berikut: 1) ijab bersalaman, 2) balangan tindakan

saling melempar daun sirih sebanyak ktiga kali, 3) wiji dadi membasuh kaki suami

dan menempelkan telur didahi masing-masing pengantin, 4) sinduran mertua

perempuan membalutkan kain merah dan putih dipundak pengantin dan

mengantarkannya ke kursi pengantin, 5) kacar kucur suami menuangkan beras dan

istri menampung beras yang dituangkan oleh suami , 6) dahar kembul makan

bersama sambil bersuapan satu sama lain, dan 7) sungkeman duduk bersimpu pada

lutut orang tua mirip posisi menyembah secara bergantian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

65

5.1.2 Maksud dan Fungsi Bahasa Nonverbal Kinesik

Maksud dan fungsi bahasa nonverbal. Maksud ditelaah berdasarkan konteks

yang berperan dari masing-masing data. Berdasarkan konteks situasi dan konteks

budaya maka dapat diketahui maksud dari gerakan nonverbal tersebut. Sedangkan

fungsi yang berperan dalam setiap data adalah sebagai Komplemen. Berikut maksud

yang ditemukan dalam bahasa nonverbal kinesik pada masyarakat etnis Jawa dalam

upacara adat pernikahan, yaitu: 1) ijab prosesi ijab menandakan resminya suatu

pernikahan sah secara hukum dan agama, 2) balangan dimaksudkan untuk hubungan

pernikahan selalu awet dan tidak ada perceraian, 3) wiji dadi sebagai proses

bersatunya dua insan dan kemauan istri untuk melayani suami hingga mendapat

keturunan, 4) sinduran merupakan simbol dari keiklhasan hati orang tua dan

pembalutan kain merah dan putih sebagai wujud harapan semoga pasangan berguna

bagi orang lain, 5) kacar kucur menyimbolkan sebuah kewajiban suami menafkahi

istri dan istri berkewajiban untuk menjaga dan mengelola nafkah pemberian suami

dengan baik, 6) dahar kembul bermaksud kemauan untuk hidup bersama dalam

kondisi apapun, dan 7) sungkeman memberikan maksud meminta izin, doa, restu, dan

janji untuk saling menjaga antar pasangan agar tidak terlukai hatinya atau fisiknya.

5.2 Implikasi

Penelitian ini membuktikan bahwa bahasa nonverbal kinesik juga terdapat

dalam masyarakat etnis Jawa terutama pada upacara adat pernikahan. Penelitian ini

mampu menunjukan wujud disertai maksud dan fungsi bahasa nonverbal kinesik pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

66

masyarakat etnis Jawa dalam upacara adat pernikahan. Penelitian ini dapat

menambah literatur dan cakupan penelitian antar disiplin ilmu dalam kajian bidang

ilmu pragmatik khususnya menelaah tentang maksud bahasa nonverbal. Selain itu,

penelitian ini juga mengungkap fenomena kebahasan nonverbal pada masyarakat

etnis Jawa terutama dalam upacara adat pernikahan di Wonosari.

5.3 Saran

Penelitian ini masih banyak keterbatasan. Peneliti hanya menunjukan wujud

dan maksud yang disertai fungsi bahasa nonverbal kinesik dalam upacara adat

pernikahan masyarakat etnis Jawa. Bahasa nonverbal memiliki beberapa jenis

diantaranya artifaktual (berhubungan dengan benda mati yang dapat memberikan

pesan), vocalik (naik turunnya nada, kecepatan berbicara, keras kecilnya volume,dan

pemberian jeda), dan proksimik (pengaturan jarak). Oleh karena itu, peneliti

mengharapkan supaya penelitian selanjutnya mengkaji bahasa nonverbal secara

lebih luas dan lebih mendalam lagi khususnya yang terkait langsung dengan

pendidikan Bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

67

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Baryadi, I Praptomo. 2015. Teori-Teori Linguistik Pascastruktural Memasuki

Abad Ke-21. Yogyakarta: PT Kanisius.

Budyatna, Ganiem. 2011. Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Kencana Predana

………Media Group.

Knapp, Mark L. 1972. Nonverbal communication in Human Interaction. Texas: the

...........university of Texas Austin.

Leathers, Dale G. 1978. Nonverbal Communication Systems. London: The University

………of Georgia.

Liliweri, Alo. 1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Bandung: Citra Aditya

Bakti.

Moleong, Lexy J.2007.Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Mulyana, Dedi. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Nadar. 2009.Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Prenada Media Group.

Pranowo. 2015. Tergantung pada Konteks. Pranowo, Kunjana Rahardi dan Yuliana

Setyaningsih. Prosiding Seminar Nasional PIBSI XXXVII: Optimalisasai

Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Wahana Pembentukan Mental dan

Karakter Bangsa di Era Globalisasi Menuju Indonesia Emas

2015. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Pranowo. 2014. Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putrayasa, Ida Bagus. 2014. Pragmatik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Rahardi, Kunjana. 2003.Berkenalan dengan Ilmu Bahasa Pragmatik. Malang:

Dioma.

Rakhmat, Jalaluddin, 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

68

Solihin, Olih. 2010.“Makna Komunikasi Non Verbal dalam Tradisi Sarungan di

.Pondok Pesantren Tradisional di Kota Bandung”. Bandung: Program Studi

Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Komputer Indonesia (https://repository.unikom.ac.id/30689/1/makna-

komunikasi-non-verbal dalam-tradisi-sarungan-di-pondok-pesantren-

tradisional-di-kota-bandung-olih solihin.pdf) diunduh pada tanggal 3 Februari

2018.

Song, Lichao. 2010.”The Role of Context in Discourse Analysis” Qingdao:

University of Science and Technology Qingdao 266061,

China.(https://www.researchgate.net/publication/47716217_the_Role_of_cont

ext_in_discourse_analysis/amp) diunduh pada tanggal 17 februari 2018 pukul

18.00 wib.

Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Kebahasaan: Pengantar

Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistik. Yogyakarta: Sanata

Dharma University Press.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: ……

.Alfabeta.

Wang, Haiyang. 2009. “Nonverbal Communication and the Effect on Interpersonal

Communication”. Qingdao: University of Science and Technology Qingdao

266061,China(http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ass/article/view/419)

…… diunduh pada tanggal 16-januari-2018 pada pukul 17.00 WIB.

Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2009. Analisis Wacana Pragmatik :

........ Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.

Wood Julia, T. 2013. Komunikasi Interpersonal: Interkasi Keseharian Edisi 6.

Jakarta: Salemba Humanika.

Zamzani. 2007. Kajian Sosiopragmatik. Yogyakarta: Cipta Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

69

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

70

TRIANGULASI DATA

MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK PADA MASYARAKAT

ETNIS JAWA DALAM UPACARA ADAT PERNIKAHAN

DI WONOSARI 30 NOVEMBER 2017-08 MARET 2018:

SUATU KAJIAN PRAGMATIK

disusun oleh:

Raden Gregorius Agung Aristrimurti Widyadmaka

141224013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

71

Petunjuk Triangulasi :

1. Triangulator memberikan tanda centang ( ) pada kolom Ya/Tidak yang menggambarkan penelitian yang diperoleh.

2. Triangulator memberikan catatan pada kolom keterangan yang dapat membantu kebenaran data yang diperoleh.

3. Triangulator membubuhi tanda tangan pada kolom bagian akhir yang disediakan.

No

Deskripsi Gerakan

Nonverbal

&

tuturan

Gambar

Konteks Bahasa

Nonverbal

Triangulasi

Keterangan

Ya Tidak

1. Gerakan tubuh ijab-

qobul

Seorang pengantin laki-

laki sedang melakukan

ijab-qobul dengan wali

nikah penghulu di

hadapan para saksi

pernikahan. Tujuan dari

ijab-qobul adalah

memperoleh hak resmi

di mata hukum dan

agama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

72

2. Gerakan tubuh

balangan

Pengantin laki-laki

melempar pengantin

perempuan dengan daun

sirih yang diisi dengan

adonan ketan dan diikat

dengan benang putih.

Tujuan dari gerakan ini

adalah simbol tidak

terjadinya perceraian di

kemudian hari karena,

sudah diikat dengan

benang putih yang suci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

73

3. Gerakan tubuh wiji

dadi

Pengantin perempuan

membasuh kaki laki-laki

dengan bunga tujuh rupa

dan menempelkan telur

di dahi kemudian telur

itu dipecahkan. Tujuan

dari gerakan ini adalah

berbaktinya isri kepada

suami dan telur

memberikan harapan

untuk segera memiliki

keturunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

74

4. Gerakan tubuh

sinduran

Orang tua pengantin

perempuan

membalutkan kain

merah dan putih ke

pundak pengantin

sebagai simbol

keiklhasan dan ayah dari

pengantin perempuan

menuntun pengantin ke

kursi pengantin dengan

tujuan mertua merestui

dan memberi contoh

yang baik dalam

membina keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

75

5. Gerakan tubuh kacar

kucur

Pengantin laki-laki

menuangkan beras

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

76

6. Gerakan tubuh dahar

kembul

7. Gerakan tubuh

sungkeman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

77

Catatan:

Menyetujui,

Triangulator

Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: MAKSUD BAHASA NONVERBAL JENIS KINESIK …repository.usd.ac.id/31635/2/141224013_full.pdfkinesik yang ditemukan meliputi, ijab-qobul, balangan, wiji dadi, sinduran, kacar kucur, dahar

78

BIOGRAFI PENULIS

Raden Gregorius Agung Aristrimurti Widyadmaka lahir

di Gunungkidul pada 04 September 1996. Pada tahun

ajaran 2008/2009 , penulis menyelesaikan pendidikan

dasar di SD Kanisius II Wonosari. Penulis

menyelesaikan pendidikan menengah pertama pada

tahun ajaran 2011/2012 di SMP Kanisius Wonosari.

Penulis menyelesaikan pendidikan menengah atas di

SMA N 2 Playen pada tahun ajaran 2014/2015.

Kemudian, penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan

tinggi pada tahun 2014 di program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis selama

menjadi mahasiswa terlibat aktif dalam kegiatan akademis maupun non-akademis.

Pada 2015 menjadi koordinator divisi acara dalam HMPS “ Himpunan Mahasiswa

Program Studi PBSI”. Selain itu, pada tahun 2016 penulis juga terlibat menjadi ketua

panitia dalam acara Malam sastra #1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI