makrozoobentos

10
MAKROZOOBENTOS LAPORAN Untuk memenuhi tugas matakuliah Ekologi Yang dibina oleh Bapak Hadi Suwono dan Bapak Fatchur Rochman Oleh: Kelompok 3 / Offering H 2013 Arifa Fikriya Zaharol Muna (130342615339) Diana Sari Ayuningtyas (130342615322) Mufidah Aulia (130342615316) Nanda Agus Ahsani Taqwin (130342615316) Rizky Putri Meilinda (130342615316)

Upload: hycha-qwinn-nagareboshi

Post on 12-Feb-2016

31 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

makrozoobentos

TRANSCRIPT

Page 1: MAKROZOOBENTOS

MAKROZOOBENTOS

LAPORAN

Untuk memenuhi tugas matakuliah

Ekologi

Yang dibina oleh Bapak Hadi Suwono dan Bapak Fatchur Rochman

Oleh:

Kelompok 3 / Offering H 2013

Arifa Fikriya Zaharol Muna (130342615339)

Diana Sari Ayuningtyas (130342615322)

Mufidah Aulia (130342615316)

Nanda Agus Ahsani Taqwin (130342615316)

Rizky Putri Meilinda (130342615316)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

Februari 2015

Page 2: MAKROZOOBENTOS

A. Topik

Makrozoobentos

B. Hari dan Tanggal

Kamis, 5 Februari 2015

C. Tujuan

1. Mengetahui tingkat pencemaran suatu perairan

2. Mengetahui organisme indikator perairan tercemar (makrozoobentos)

D. Dasar Teori (Kiki)

E. Alat dan Bahan

1. Alat

- Jaring bentos

- Ember plastik

- Nampan

- Pinset

- DOmeter

- Turbidimeter

- pHmeter

2. Bahan

- Plastik

- Air bersih untuk kalibrasi

F. Langkah Kerja (Arifa)

G. Data

Tabel 1. Data Spesies Makrozoobentos yang Ditemukan di Daerah Perairan Sungai

Belakang Gedung FMIPA UM

No. Nama Taksa Σ / stasiun Skor

1 2 3 4

1. Larva Mrutu Biasa (Merah) 3 1

2. Larva Mrutu Biasa (Kuning) 1 2

3. Larva Mrutu Biasa (Penggigit) 1

4. Chironomidae 5 17 8

5. Philopotamidae 1 3

6. Pupa Lalat Kerdil 5

7. Larva Nyamuk 6 5

8. Larva Lalat 1 5

Page 3: MAKROZOOBENTOS

9. Sudathephusidae 1 1 6

10. Cullcidae 22 8

11. Larva Mrutu Biasa 13 209 2

12. Simulidae 2

13. Lymnaeidae

14. Hymenosomantidae

15. Cacing (Tubificidae) 1 1

Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Faktor Abiotik Perairan menggunakan DOmeterNo.

Ulangan ke- Hasil (mg/L)

1. 1 6,62. 2 7,83. 3 6,1

Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Faktor Abiotik Perairan menggunakan TurbidimeterNo. Ulangan ke- Hasil

Kekeruhan (mg/L) Suhu (°C)1. 1 13 24,72. 2 15 24,73. 3 16 24,7

Tabel 4. Data Hasil Pengukuran Faktor Abiotik Perairan menggunakan pHmeterNo.

Ulangan ke- Hasil

1. 1 7,22. 2 8,93. 3 8,7

H. Analisis Data

Analisis data pada praktikum ini dilakukan dengan perhitungan tingkat

keragaman, kemerataan dan kekayaan spesies yang terdapat dalam suatu perairan,

dalam hal ini adalah perairan sungai belakang gedung FMIPA UM.

Makrozoobentos dalam tabel ditemukan tiap stasiun pengambilan sampel.

Pada masing-masing sampel akan dihitung keragaman, kemerataan dan kekayaan

spesiesnya. Keragaman (H’) dihitung menggunakan rumus H’ = - y ln y; kemerataan

(E) digunakan rumus E = H’/ln s; dan kekayaan (R) digunakan rumus R= s-1/ln N.

1) Perhitungan Keragaman, Kemerataan dan Kekayaan Makrozoobentos pada

Stasiun 1

No. Spesies Jumlah (Σ) Pi Σ/x ln pi -pi ln pi

1. Pupa Lalat Kerdil 5 0,192307692 -1,648658626

Page 4: MAKROZOOBENTOS

2. Larva Nyamuk 6 0,230769230 -1,466337069

3. Larva Lalat 1 0,038461538 -3,258096538

4. Larva Mrutu Biasa 13 0,5 -0,69314718

5. Cacing (Tubificidae) 1 0,038461538 -3,258096538

s = 5 x = 26 1 -10,32433595 10,32433595 (H’)

Ket: pi = jumlah individu spesies per jumlah total individu spesies

s = jumlah spesies yang ditemukan dalam satu stasiun

x = jumah total individu spesies

N = jumah total individu spesies (x)

H’ = - y ln y

= - pi ln pi

= - 1 (-10,32433595)

= 10,32433595

E = H’/ln s

= 10,32433595/ln 5

= 10,32433595/1,609437912

= 6,414870602

R = s-1/ln N

=5-1/ln 26

= 4/3,258096538

= 1,227710706

2) Perhitungan Keragaman, Kemerataan dan Kekayaan Makrozoobentos pada

Stasiun 2

No. Spesies Jumlah (Σ) Pi Σ/x ln pi -pi ln pi

1. Larva Mrutu Biasa

(Merah)

3 0,272727272 -1,299282984

2. Larva Mrutu Biasa

(Kuning)

1 0,09090909 -2,397895273

3. Larva Mrutu Biasa

(Penggigit)

1 0,09090909 -2,397895273

4. Chironomidae 5 0,454545454 -0,78845736

5. Philopotamidae 1 0,09090909 -2,397895273

s = 5 x = 11 1 -9,281426163 9,281426163 (H’)

H’ = - y ln y

Page 5: MAKROZOOBENTOS

= - pi ln pi

= - 1 (-9,281426163)

= 9,281426163

E = H’/ln s

= 9,281426163/ln 5

= 9,281426163/1,609437912

= 5,766874318

R = s-1/ln N

= 5-1/ln 11

= 4/2,397895273

= 1,668129566

3) Perhitungan Keragaman, Kemerataan dan Kekayaan Makrozoobentos pada

Stasiun 3

No. Spesies Jumlah (Σ) Pi Σ/x ln pi -pi ln pi

1. Sudathephusidae 1 4,310344828

x 10-3

-5,446737372

2. Cullcidae 22 0,094827586 -2,355694918

3. Larva Mrutu Biasa 209 0,900862069 -0,104403119

s = 3 x = 232 1 -7,90683541 7,90683541 (H’)

H’ = - y ln y

= - pi ln pi

= - 1 (-7,90683541)

= 7,90683541

E = H’/ln s

= 7,90683541/ln 3

= 7,90683541/1,098612289

= 7,197111749

R = s-1/ln N

= 3-1/ln 232

= 2/5,446737372

= 0,367192295

4) Perhitungan Keragaman, Kemerataan dan Kekayaan Makrozoobentos pada

Stasiun 4

Page 6: MAKROZOOBENTOS

No. Spesies Jumlah (Σ) Pi Σ/x ln pi -pi ln pi

1. Larva Mrutu Biasa (Merah)

1 0,047619047 -3,044522438

2. Chironomidae 17 0,809523809 -0,211309093

3. Sudathephusidae 1 0,047619047 -3,044522438

4. Simulidae 2 0,095238095 -2,351375257

s = 4 x = 21 1 -8,651729226 8,651729226 (H’)

H’ = - y ln y

= - pi ln pi

= - 1 (-8,651729226)

= 8,651729226

E = H’/ln s

= 8,651729226/ln 4

= 8,651729226/1,386294361

= 6,240903425

R = s-1/ln N

= 4-1/ln 21

= 3/3,044522438

= 0,985376216

Faktor abiotik perairan dalam praktikum ini diukur menggunakan tiga alat,

yaitu DOmeter, turbidimeter dan pHmeter. Hasil yang ditunjukkan oleh DOmeter

adalah sebesar 6,6 mg/L, 7,8 mg/L dan 6,1 mg/L, sehingga diperoleh rata-rata

kandungan oksigen terlarutnya adalah 20,5/3 = 6,833 mg/L. Hasil pengukuran

menggunakan alat turbidimeter adalah tingkat kekeruhan dan suhu perairan, tingkat

kekeruhan pada masing-masing ulangan adalah 13 mg/L, 15 mg/L dan 16 mg/L,

sehingga diperoleh rata-ratanya sebesar (13+15+16) mg/L:3 = 14,67 mg/L dan suhu

pada masing-masing ulangan sebesar 24,7 °C. Kemudian, hasil pengukuran kadar

keasaman perairan menggunakan pHmeter sebesar 7,2, 8,9 dan 8,7, sehingga

diperoleh rata-rata sebesar (7,2+8,9+8,7):3 = 8,4.

Berdasarkan faktor abiotik perairan tersebut, jika dikaitkan dengan

keragamann, kemerataan dan kekayaan spesies makrozoobentos di perairan maka

dapat dikatakan perairan tersebut termasuk dalam kategori tercemar.

I. Pembahasan (Nanda)

J. Kesimpulan (Nanda)

Page 7: MAKROZOOBENTOS

K. Daftar Rujukan (Kiki)

L. Lampiran (Adakah?)