makanan dan sistem pencernaan makanan
DESCRIPTION
membahas mengenai pencernaan makhluk hidupTRANSCRIPT
MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN, PENGERTIAN PENCERNAAN, FUNGSI PENCERNAAN, DAN
MACAM PENCERNAAN
BAB IPENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Setiap mahluk hidup pasti membutuhkan makanan dan memiliki system pencernaan
sesuai denga kebutuhan hidupnya. Makanan di butuhkan mahluk hidup untuk tetap bertahan
hidup dan untuk melanjutkan keturunan. Makanan setiap jenis mahluk hidup berbeda-beda,
dari bahan organic maupun non organic, seperti planton ataupun unsure hara. Oleh karena itu
mahluk hidup ada yang dapat membut makanannya sendiri (autrotof) seperti tumbuhan hijau
dan euglena, dan ada yang tidak bisa membuat makanannya sendiri(heterotof) seperti
manusia dan hewan.
Sebagian besar hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri, sehingga ada yang
di sebut dengan hewan pemakan tumbuhan(herbivora), hewan pemakan daging(karnivora),
dan hewan pemakan daging dan tumbuhan(omnivora). Berdasarkan hal tersebut system
pencernaan makanan pada hewan pun berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan dan tempat
hidupnya.
Dalam makalah ini akan di bahas mengenai makanan dan system pencernan makanan
pada hewan, fungsi pencernaan, macam-macam pencernaan, dan membahas mengenai arti
atau definisi dari pencernaan itu sendiri. Mengapa hal tersebut perlu untuk di bahas dan di
ketahui? Karena hal tesebut sangatlah dekat dengan lingkungan kita bahkan diri kita sendiri.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdassarkan latar belakang tersebut di atas, masalah yang yang akan kita bahas
adalah mengenai makanan dan system pencernaan pada hewan. Serta definisi, fungsi, dan
macam-macam pencernaan.
1.3 TUJUAN PEMBUATAN
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Hewan, serta untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
BAB IIPEMBAHASAN
MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN, PENGERTIAN PENCERNAAN, FUNGSI PENCERNAAN, DAN
MACAM PENCERNAAN PADA HEWAN
2.1 MAKANANMakanan adalah bahan, yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan
oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi (Boy:2010). Menurut Villee (1988:
138), menyatakan bahwa makanan adalah senyawa organic yang digunakan dalam sintesis
biomolekul baru dan sebagai bahan bakar dalam produksi energy sel. Sebagian besar
makanan terdiri atas asam lemak, gliserol, gula, dan asam amino. Makanan dapat juga di
artikan suatu zat yang dapat di cerna oleh tubuh suatu mahluk hidup, sesuai dengan
kebutuhan tubuhnya. Makanan atau zat makanan adalah sama untuk semua organisme baik
hewan maupun tumbuhan. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, setiap organisme
berbeda-beda, yaitu secara autotrof yang mencakup semua tumbuhan hijau, algae, bebrapa
protozoa, dan beberapa bacteria, yang mensintsis makanan dari senyawa organic. Kemudian
secara heterotrof yaitu dengan mendapatkan makanan dari sel atau produk organic dari
organisme lain.
Dalam hal ini manusia memakan tumbuhan dan hewan. Untuk memenuhi kebutuhan
tubuhnya, manusia membutuhkan makanan 4 sehat yaitu nasi, sayur, lauk pauk, dan buah-
buahan. Biasanya makanan tersebut di sempurnakan dengan susu.
2.2 PENGERTIAN PENCERNAANSebelum membahas mengenai system pencernaan sebaiknya lebih dulu kita
mengetahui arti dari pencernaan itu sendiri. “Pencernaan (digestion) adalah proses perubahan
bahan makanan yang komplek menjadi senyawa-senyawa sederahana oleh enzim dalam
tubuh”( Kusuma 2006:367). Dengan demikian pencernaan merupakan proses penghancuran
atau perubahan suatu zat makanan dari yang kompleks menjadi sederhana akibat adanya
gerakan atau di bantu oleh enzim, agar lebih mudah di serap oleh tubuh.
2.3 FUNGSI PENCERNAANSesuai dengan definisi pencernaan, fungsi dari pencernaan adalah untuk
mempermudah penyerapan sari-sari makanan yang di butuhkan oleh tubuh. Karena dalam hal
ini hewan tidak dapat membut makanan sendiri sehingga untuk mendapatkan zat yang di
butuhkan oleh tubuh harus melalui system pencernaan agar dapat di serap dan di gunakan
oleh tubuh.
2.4 MACAM PENCERNAANPencernaan di bagi menjadi dua macam, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan
kimiawi. Kedua pencernaan tersebut biasa terjadi pada hewan mamalia seperti hewan
pemamah biak(ruminansia, reptile, dan lain-lain).1. Mekanik
Sesuai namanya, sistem pencernaan makanan mekanis ini dilakukan dengan suatu mekanika/gerakan tertentu. Pencernaan semacam ini paling banyak terjadi di dalam rongga
mulut, di mana makanan yang masuk harus dihancurkan dahulu (dikunyah) agar prosespencernaan selanjutnya bisa lebih mudah.
Sistem pencernaan makanan mekanik tak hanya terjadi di mulut. Beberapa bagian/organ
tubuh juga melakukan suatu mekanika yang disebut gerakan peristaltik.
Gerak Peristaltik adalah gerakan otot-otot organ untuk menelan/menarik agar makanan bisa
mengalir memasuki organ tersebut. Biasanya terjadi pada kerongkongan dan usus.
2. Kimiawi
Bila pencernaan mekanik adalah pencernaan dengan gerakan, sistem pencernaan yang satu ini
lebih kepada proses kimiawi, yaitu proses pencernaan yang membutuhkan zat-
zat kimia untuk menghancurkan makanan maupun mengurai zat-zat penting yang ada dalam
makanan.
Zat kimia yang dimaksud adalah asam maupun suatu enzim dalam tubuh yang membantu
pencernaah. Proses kimiawi ini contohnya proses pencernaan yang terjadi pada lambungdan
usus.
2.5 SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
1. Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata
Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel,
seperti pada protozoa, porifera, dan Coelenterata. Pencernaan dilakukan dalam alat khusus
berupa vakuola makanan, sel koanosit dan rongga gastrovaskuler. Pencernaan
dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan, sel koanosit dan rongga
gastrovaskuler. Selanjutnya, pada cacing parasit seperti pada cacing pita, alat pencernaannya
belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan anus. pencernaan dilakukan dengan cara
absorbsi langsung melalui kulit. System pencernaan secara intrasululer merupkan system
pencernaaan yang terjadi secara aman di dalam suatu kompratemen yang terbungkus oleh
membran dimana vakuola makanan menyatu dengan lisosom yang merupakan organel yang
mengadung enzim hidrolitik sehingga makanan tercampur dengan enzim. Sedangkan
pencernaan secara ektraseluler adalah perombakan makanan di luar sel. Pencernaan
ekstraseluler terjadi di dalam kopartemen yang berhubungan, melalui saluran-saluran, dengan
bagian tubuh luar.
Pencernaan intraseluler pada Paramecium
Pencernaan ekstra seluler pada Hidra
a. Sistem Pencernaan Makanan Pada Cacing Tanah
Sistem pencernaan makanan pada cacing tanah sudah sempurna. Cacing tanah
memiliki alat-alat pencernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.
Proses pencernaan dibantu oleh enzim – enzim yang dikeluarkan oleh getah pencernaan
secara ekstrasel. Makanan cacing tanah berupa daun-daunan serta sampah organik yang
sudah lapuk. Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi molekul yang
sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya. Sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui
anus.
b. Sistem Pencernaan Pada Serangga
Sebagaimana pada cacing tanah, serangga memiliki sistem pencernaan makanan yang
sudah sempurna, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus sampai anus. Pencernaan
pada serangga dilakukan secara ekstrasel.
2. Sistem Pencernaan Pada Hewan vertebrataOrgan pencernaan pada hewan vertebrata meliputi saluran pencernaan (tractus
digestivus) dan kelenjar pencernaan (glandula digestoria). System pencernaan pada hewan
vertebrata umumnya terjadi secara ekstraseluler.
a. Sistem Pencernaan Pada Ikan
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam
rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan
lidahyang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat digunakan seperti lidah
pada hewan lainnya karena tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi
tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui
faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat
di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan
makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas
batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas
bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk keusus yang berupa pipa
panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara padaanus. Kelenjar pencernaan
pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar,
berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus,
bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke
arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu
untuk membantu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna
kehijauan terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung
empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan.
Pankreas merupakan organ yangberukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi
pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.
b. Sistem Pencernaan Pada Amfibi
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan
katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada
katak meliputi:
1) rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk
menangkap mangsa,
2) esofagus; berupa saluran pendek,
3) ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus
dan lubang keluar menuju usus,
4) intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi:
duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
5) Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
6) kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi,
dan urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah
kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi
mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan.
pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari
(duadenum). Pancreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada
duodenum.
c. Sistem Pencernaan Pada Reptil
Sebagaimana pada ikan dan amfibi, sistem pencernaan makanan pada reptil meliputi
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora (pemakan daging).
Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
1) rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah, masingmasing
memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi menempel pada gusi dan sedikit
melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang melekat pada
tulang lidah dengan ujung bercabang dua.
2) esofagus (kerongkongan)
3) ventrikulus(lambung)
4) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati
pada reptilia memiliki dua lobus (gelambir) dan berwarna kemerahan. Kantung empedu
terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan duodenum,
berbentuk pipih kekuning-kuningan.
d. Sistem Pencernaan Pada Aves
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan.
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1) paruh: merupakan modifikasi dari gigi
2) rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan
tanduk,
3) faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini
disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan
cepat.
terdiri atas: - Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya
tipis.
- Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan
biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan yang berguna untuk
membantu pencernaan dan disebut sebagai " hen’s teeth”,
5) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka. Usus halus
pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar pencernaan burung
meliputi: hati, kantung empedu,
dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.
e. Sistem Pencernaan pada Hewan Mamah Biak (Ruminansia)
Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau disebut
sebagai hewan memamah biak (ruminansia). Sistem pencernaan makanan pada hewan ini
lebih panjang dan kompleks. Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang sulit
dicerna oleh hewan pada umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda dengan sistem
pencernaan hewan lain. Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia,
tampak pada struktur gigi, yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi
untuk mengunyah rerumputan yang sulit dicerna. Di samping itu, pada hewan ruminansia
terdapat modifikasi lambung yang dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu: rumen (perut besar),
retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasums (perut masam). Dengan ukuran
yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%,
retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasums 7- 8'/o.Pembagian ini terlihat dari bentuk
gentingan pada saat otot spingter berkontraksi. Abomasum merupakan lambung yang
sesungguhnya pada hewan ruminansia.
Hewan herbivora, seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur
lambung seperti halnya pada sapi untuk fermentasi selulosa. Proses fermentasi atau
pembusukan yang dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banvak mengandung
bakteri. proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi dilambung.
Akibatnya, kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena pencernaan selulosa hanya
terjadi satu kali, yaitu pada sekum. Sedangkan pada sapi, proses pencernaan terjadi dua kali,
yaitu pada lambung dan sekum keduanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
Adanya bakteri selulotik pada lambung hewan memamah biak merupakan bentuk simbiosis
mutualisme yang dapat menghasilkan vitamin B serta asam amino. Di samping itu, bakteri ini
dapat ,menghasilkan gas metana (CH4), sehingga dapat dipakai dalam pembuatan biogas
sebagai sumber energi altematif.
Perbedaan antara pencernaan pada hewan herbivore dan karnivora, antara lain:
Meskipun kedua mamalia ini hampir sama ukurannya, usus halus koala jauh lebih
panjang. Suatu adaptasi untuk meningkatkan pengolahan dan eukaliptus yang berserat dan
kurang protein, sumber hampir semua makanan dan air bagi koala. Pengunyahan secara
ekstensif akan mencincang daun-daun itu menjadi potongan-potongan kecil yang
meningkatkan pemaparan makanan ituke getah pencernaan. Sekum koala panjangnya sekitar
2 meter, merupakan yang terpanjang di antara hewan-hewan yang berukuran sama, berfungsi
sebagai ruangan fermentasi di mana bakteri simbiotik mengubah daun-daun yang telah di
jarang itu menjadi makanan yang lebih bergizi. Panjang saluran penceraan coyote yang lebih
pendek sudah cukup untuk mencerna daging dan menyarap nutrein dari jenis makanan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. (2006). Definisi dan Contoh Makanan Bergizi. (online).http://tutorialkuliah.blogspot.com/2010/03/definisi-contoh-makanan-bergizi.html.di akses pada kamis, 10 Maret 2011. Pukul 10.00 WIB.
Anonimus. (2009). System Pencernaan Hewan. (online). http:// system-pencernaan-pada-hewan.pdf. di akses pada kamis, 10 Maret 2011. Pukul 10.00 WIB.
Boy. 2010. Definisi Makanan. (online). http://yahoo.answer.com. di akses pada kamis, 10 Maret 2011. Pukul 10.00 WIB.
Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1989. Zoology Dasar. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Neil A. dkk. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga
Kusuma, Candra. 2006. Kamus Lengkap Biologi. Surabaya: fajar Mulya.
Riza, M. (2010). Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia. (online).http://biologiriza.blogspot.com/2010/02/23-macam-macam-proses-pencernaan.html. di akses pada kamis, 10 Maret 2011. Pukul 10.00 WIB.
Villee,Claude A. dkk. 1988. Zoologi Umum. Jakarta: Erlangga