makalah wawasan nusantara
DESCRIPTION
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.TRANSCRIPT
WAWASAN NUSANTARA
MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dari
dosen Drs. Encep Syarief Nurdin, M.Pd., M.Si
disusun oleh:
Arief Rahman (1205173)
Cahya Rahmadani(1205997)
Ghiffari Azmy (1201717)
Risma Nurmala S (1205987)
Tiara Muroafil (1206007)
Ulfah Husnun (1200578)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER B
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini.
Adapun makalah yang sederhana ini membahas tentang “Wawasan
Nusantara”.Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Pendidikan
Kewarganegaraan.Kami berharap dengan disusunnya makalah ini pembaca khususnya
mahasiswa dapat memperluas ilmu tentang pengembangan paragraf.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih yang tulus kepada bapak Drs. Encep
Syarief Nurdin, M.Pd., M.Siselaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah membimbing kami.
Semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, pelajar, khususnya
pada diri kami sendiri dan semua yang membaca makalah kami ini.Dan mudah-mudahan juga
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca .Demi perbaikan makalah ini,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan.
Bandung, 18 Oktober 2013
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. ...........................................................................................................Latarbelakang
B. ....................................................................................................Rumusan Masalah
C. .......................................................................................................................Tujuan
D. .....................................................................................................................Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A. ....................................................................................................Dasar Pemmikiran
B. ...............................................................................Pengertian Wawasan Nusantara
C. ........................................Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
D. .................................................................Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara
E. .........................................................................................Asas Wawasan Nusantara
F. ...........................................................................Implementasi Wawasan Nusantara
BAB III
KAJIAN KASUS
BAB IV
PENUTUP
A. ...................................................................................................................Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di
bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba
Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang
Pencipta dengan tulus
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian wawasan nusantara?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan Nusantara ?
3. Apa saja unsur-unsur dasar wawasan Nusantara?
4. Apa saja asas wawasan Nusantara?
5. Apakah wawasan Nusanntara memiliki implementasi dalam kehidupan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian wawasan nusantara
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memepengaruhi wawasa nusantara
3. Untuk mengetahui beberapa unsur dasar dari wawasan nusantara
4. Untuk mengetahui asas wawasan nusantara
5. Untuk mengetahui berbagai implementasi wawasan Nusantara di kehidupan
D. Manfaat
1. Menambah wawasan tentang pengertian dari wawasan nusantara
2. Menambah wawasan dan mengenal mengetahui faktor-faktor yang
memepengaruhi wawasa nusantara
3. Memberikan pemahaman tentang unsur dasar dari wawasan nusantara
4. Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang asas wawasan nusantara
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Pemikiran
Kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai hamba Tuhan Yang
Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan (khalifullah) di bumi yang menerima amanat-Nya
untuk mengelola kekayaan alam.
Manusia dalam melaksanakan tugas dan kegiatan hidupnya bergerak dalam dua
bidang universal filosofis dan sosial politis.Di bidang universal filosofis trasenden dan
idealistik, sedangkan bidang sosial politis bersifat imanen dan realistis yang bersifat
lebih nyata dan dapat dirasakan.
Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang ber-bhinneka, negara
Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan dan kelemahan.Kekuatannya terletak pada
posisi dan keadaan gegrafis yang strategis dan kaya sumber daya alam.Kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan
dalam satu bangsa dan satu tanah air.
B. Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam
pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai
kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
Pengertian Wawasan nusantara menurut para ahli:
1. Prof.Dr. Wan Usman
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam.
2. Kelompok kerja LEMHANAS 1999
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
2
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.
3. Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah:
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang
serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap
aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
Ada 3 faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara diantaranya;
1. Wilayah ( Geografi )
2. Geopolitik dan Geostrategi
3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya
Berikut ini penjelasan secara jelas mengenai 3 faktor di atas:
1. Wilayah (Geografi)
a) Asas Kepulauan ( Archipelagic Principle )
Kata ‘archipelago’ dan ‘archipelagic’ berasal dari kata Italia
‘archipelagos’.Akar katanya adalah ‘archi’ berarti terpenting, terutama, dan
pelagos berarti laut atau wilayah lautan. Jadi, archipelagic dapat diartikan
sebagai lautan terpenting.Istilah archipelago antara lain terdapat dalam naskah
resmi perjanjian antara Republik Venezza dan Michael Palaleogus pada pada
tahun 1268.
b) Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan
Nederlandsch Oost Indishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang
kemudian menjadi wilayah negara Republik Indonesia.Bangsa Indonesia
sangat mencintai nama ‘Indonesia’ meskipun bukan dari bahasanya sendiri,
tetapi ciptaan orang berat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu
kepulauan India.Dalam bahasa Yunani “ Indo” berarti India dan “nesos”berarti
pulau.Indonesia mengandung makna spiritual, yang di dalamnya terasa ada
3
jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur, negara kesatuan, kemerdekaan dan
kebesaran.Sebutan “Indonesia” merupakan ciptaan ilmuan J.R. Logan dalam
Journal of the Indian Archipelago and East Asia (1850). Sir W.E.Maxwell,
seorang ahli hukum, juga memakai dalam kegemarannya mempelajari rumpun
Melayu.Melalui “perhimpunan Indonesia” yang sering menggunkan kata
“Indonesia” di Belanda hingga akhirnya melalui peringatan Sumpah Pemuda
tahun 1928 nama Indonesia telah digunakan setelah sebelumnya Nederlandsch
Oost Indie. Kemudian sejak proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945,
Indonesia menjadi nama resmi negara dan bangsa Indonesia sampai sekarang.
c) Konsepsi tentang Wilayah Lautan
Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa
mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :
1. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2. Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut adalah milik masyarakat dunia
karena itu tidak dapat dimiliki oleh masing-masing negara.
3. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua
bangsa.
4. Mare Clausum (The Right and Dominion Of the Sea), menyatakan bahwa
laut sepanjang laut saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh yang
dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira- kira 3 mil).
5. Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang menjadikan
dasar dalam Konvensi PBB tentang hukum laut.
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional, secara garis besar Indnesia
sebagai negara kepulauan memiliki Laut Toritorial, Perairan Pedalaman,
Zone Ekonomi Eksklusif, dan Landas Kontinen. Masing-masing dapat
dijelaskan sebagai berikut ;
1. Negara Kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu
atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain.
2. Laut Toritorial adalah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12
mil laut di ukur dari laut pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis
air surut terendah sepanjang pantai, seperti yang terlihat pada peta laut
skala besar yang berupa garis yang menghubungkan titik-titik luar dari
dua pulau dengan batas-batas tertentu sesuai konvensi ini.
4
3. Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah
Dalam dari garis pangkal.
4. Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari
garis pangkal.
5. Landas Kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah di
bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang merupakan
kelanjutan alamiah wilayah daratannya.
d) Karakteristik Wilayah Nusantara
Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua
Asia dan benua Australia dan diantara samudra Pasifik dan samudra
Indonesia, yang terdiri dari 17.508 pulau besar maupu kecil. Jumlah pulau
yang sudah memiliki nama adalah 6.044 buah. Kepulauan Indonesia terletak
pada batas-batas astronomi sebagai berikut :
Utara : ± 6° 08’ LU
Selatan : ± 11° 15’ LS
Barat : ± 94° 45’ BT
Timur : ± 141° 05’BT
Jarak utara – selatan sekitar 1.888 Kilometer, sedangakan jarak barat –
timur sekitar 5.110 Kilometer. Bila diproyesikan pada peta benua Eropa, maka
jarak barat – timur tersebut sama dengan jark antara London (Inggris) dan
Ankara (Turki). Bila diproyeksikan pada peta Amerika Serikat, maka jarak
tersebut sama dengan jarak antara pantai barat dan pantai timur Amerika
Serikat.
Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5. 193.250 km2 yang terdiri
dari daratan seluas 2. 027. 087 km2dan perairan 127 3. 166. 163 km2. Luas
wilayah daratan Indonesia jika dibandingkan dengan negara – negara Asia
Tenggara merupakan yang terluas.
2. Geopolitik dan Geostrategi
a. Geopolitik
1). Asal Istilah Geopolitik
Istilah Geopolitik semula diartikan oleh Frederich Ratzel (1844 –
1904) sebagai ilmu bumi politik ( Political Geography). Istilah ini kemudian
dikembangkan dan diperluas oleh serjana ilmu politik Swedia, Rudolf 1864 –
5
1922) dan Karl aushofer ( 1869 – 1964) dan Jerman menjadi Geographical
Politic dan disingkat Geopolitik. Perbedaan dari istilah di atas terletak pada
titik perhatian dan tekanannya, apakah pada bidang geografi ataukah
politk.Ilmu bumi politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi
dan aspek politik, sedangkan geopolitik mempelajari fenomena politik dari
aspek geografi. Geopolitik memeparkan dasar pertimbangan dalam
menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan
tertentu.
2). Pandangan Ratzel dan Kjellen
Frederich Ratzel pada akhir abad ke – 19 mengembangkan kajian
geografi politik dengan dasar pandangan bahwa negara adalah mirip
organisme (makhluk hidup). Negara adalah ruang yang ditempati oleh
kelompok masyarakat politik (bangsa). Bangsa dan negara terikat oleh
hukum alam. Rudolf Kjellen berpendapat bahwa negara adalah organisme
yang harus memiliki intelektual. Negara merupakan sistem politik yang
mencakup geopolitk, ekonomi politik, kratopolitik, dan
sosiopolitik.Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama.Mereka
memandang pertumbuhan negara mirip denganpertumbuhan organisme
(makhluk hidup).
3). Pandangan Haushofer
Pemikiran Haushofer disamping berisi paham ekspansionisme juga
mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah
ras yang paling unggul yang harus dapat menguasai dunia.
Pokok – pokok Pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut :
a) Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya tidak terlepas dari
hukum alam.
b) Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar
kekuasaan Imperium maritim untuk menguasai pengawasan dilautan.
c) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa,
Afrika dan Asia Barat (yakni Jerman dan Italia). Sementara Jepang akan
menguasai Asia Timur.
d) Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa dengan
kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian
baru kekayaan alam dunia.
6
4). Geopolitik Bangsa Indonesia
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai -
nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas ter-
tuang di dalam pembukaan UUD 1945. Bangsa Indonesia adalah bangsa
yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia
menolak segala bentuk penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai peri
kemanusiaan dan peri keadilan.
Dalam hubungan Internasonal, bangsa Indonesia berpijak pada paham
kebangsaan (nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan
dan menolak pandangan Chauvisme.
a. Geostrategi
Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya
bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai
dengan keinginan politik. Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang
langkah – langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada.
Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk negara dan
bangsa Indonesia adalah kennyataan posisi silang Indonesia dari
berbagai aspek, di samping aspek geografi juga aspek – aspek
demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam.
Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada
umumnya strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan
faktor – faktor yang mempengaruhinya. Dengan demikian geostrategi
adalah perumusan strategi nasional dengan memperhatikan kondisi dan
konstelasi geografi sebagai fektor utamanya.Disamping itu dalam
merumuskan strategi perlu pula memperhatikan kondisi sosial, budaya,
penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional maupun
internasional.
3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya
a). Sejak 17 – 8 – 1945 sampai dengan 13 – 12 – 1957
Wilayah nagara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas
Hindia Belanda berdasarkan ketentuan dalam “ Trritoriale Zee en Maritieme
Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah laut toritorial Indonesia.
7
b). Dari Deklarasi Juanda (13 – 12 – 1957) sampai dengan 17 – 2 – 1969
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang
dinyatakan sebagai pengganti Ordonasi tahun 1939 dengan tujuan sebagai
berikut :
1. Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang utuh
dan bulat.
2. Penentuan batas – batas wilayah Negara Indonesai di sesuaikan dengan asas
negara kepulauan (Archipelagic State Principles).
3. Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan
dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Deklarsi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang – undang No.
4/Prp/1960 tanggal 18 Februari 1960. Tentang perairan Indonesia.Sejak itu terjadi
perubahan bentuk wilayah nasional dan cara perhitungannya.
Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 8
tahun 1962 tentang lalu lintas damai di perairan pedalaman Indonesia (intrnal water)
yang meliputi :
a)semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia,
b) semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas dan,
c) semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan Indonesia.
Pengaturan demikian ini sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi Juanda
tersebut di atas dalam rangka menjaga kesalamatan dan keamanan RI.
c). Dari 17 – 2 – 1969 ( Deklarasi Landas Kontinen ) sampai sekarang
Deklarasi tentang landas kontinen negara RI merupakan konsep poliltik yang
berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula sebagai upaya untuk
mengeshkan Wawasan Nusantara. Disamping dipandang pula sebagai upaya
untuk mewujudkan pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Konsekuensinya bahwa sumber
kekayaan alam dalam landasan kontinen Indonesia adalah milik eksklusif
negara RI.
d). Zona Ekonomi Ekslusif ( ZEE )
Pengumuman Pemerintah negara tentang Zona Ekonomi Ekslusif terjadi pada
21 Maret 1980. Batas ZEE adalah selebar 200 yang dihitung dari garis dasar
8
laut wilayah Indonesia.Alasan – alasan Pemerintah mengumumkan ZEE
adalah :
1. Persediaan ikan yang semakin terbatas.
2. Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia.
3. ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional.
D. Unsur – unsur Dasar Wawasan Nusantara
1. Wadah
Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi tiga komponen :
a). Wujud wilayah
Batas ruang lingkup wilayah Nusantara ditentukan oleh lautan yang di
dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh
dalamnya perairan, baik laut maupun selat serta dirgantara di atasnya yang
merupakan satu kesatuan ruang wilayah.
b). Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintahan, sistem
pemerintahan dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan
yang berbentuk Republik. Kedaulatan berada di tangan rakyat yang
dilaksanakan menurut Undang – undang. Sistem pemerintahan menganut sistem
pemerintahan presidensial. Presiden memegang kekuasaan permerintah
berdasarkan UUD 1945. Indonesia adalah negara hukum (Rechtsstaat) bukan
negara kekuasaan (machtsstaat). Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempunyai
kekuatan kuat, yang tidak dapat dibubarkan oleh Presiden.Anggota DPR
merangkap sebagai anggota MPR.
c). Tata Kelengkapan Organisasi
Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran
bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup pertai politik,
golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers serta seluruh aparatur
negara.
2. Isi Wawasan Nusantara
Isi Wawasan Nusantara tercermin dalam perpektif kehidupan manusia
Indonesia dalam eksistensinya yang meliputi cita – cita bangsa dan asas manunggal
yang terpadu:
9
a) Cita – cita bangsa Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
b)Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri menunggal, utuh
menyeluruh.
E. Asas Wawasan Nusantara
Merupakan ketentuan – ketentuan atau kaidah – kaidah dasar yang harus
dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen
pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama.
Jika hal ini diabaikan, maka komponen pembentuk kesepakatan bersama akan
melanggar kesepakatan bersama tersebut, yang berarti bahwa tercerai berainya bangsa
dan negara Indonesia
Asas Wawasan Nusantara terdiri dari :
1. Kepentingan yang sama
2. Keadilan
Yang berarti kesesuaian pembagian hasil dengan adil.
3. Kejujuran
Yang berarti keberanian berfikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan relita
serta ketentuan yang benar biarpun realita atau kebenaran itu pahit.
4. Solidaritas
Yang berarti rasa setia kawan, mau memberi dan berkorban demi orang lain
tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
5. Kerja sama
Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan demi
terciptanya sinergi yang lebih baik.
6.Kesetiaan terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya
persatuann dan kesatuandalam bhinekaan.
Merupakan tonggak utama dalam terciptanya persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan.Jika hal ini ambruk maka rusaklah persatuan dan kesatuan
kebhinekaan Indonesia.
F. Implementasi Wawasan Nusantara di Kehidupan
1. Kehidupan Politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan
wawasan nusantara, yaitu:
10
a) Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti
UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.
Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan
mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan
presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip
demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
b) Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus
sesuai denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus
mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa
pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah
(perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara
nasional.
c) Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda,
sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
d) Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
e) Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan
memperkuat korps diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia
terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
2. Kehidupan ekonomi
a) Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi
khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan
minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh
karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada
sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
b) Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antardaerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan
upaya dalam keadilan ekonomi.
c) Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
11
3. Kehidupan Sosial
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :
a) Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus
diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
b) Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan
nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya,
pengembangan museum, dan cagar budaya.
4. Kehidupan pertahanan dan keamanan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan
keamanan, yaitu :
a) Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan
kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan
tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara
lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan
hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
b) Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan
12
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda
daerah dengan kekuatan keamanan.
c) Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana
yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau
dan wilayah terluar Indonesia.
13
BAB III
KAJIAN KASUS
A. Kasus
Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak
celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat
meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia yang
memiliki kurang lebih 13.670 pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana
pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua
lapisan masyarakat Indonesia. Bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang
pesenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik-cabik oleh
bangsa lain. Dengan adanya wawasan nusantara kita dapat mempererat rasa persatuan
diantara penduduk indonesia yang saling berbhineka tunggal ika.
Indonesia sebagai Negara Kepulauan tentu harus mempunyai pengawasan ketat atas
wilayah. Pengawasan ini tentu tidak hanya sekedar dengan menaruh kekuatan militer saja.
Namun juga lebih ke pertimbangan bahwa kita mampu mengelola perabtasan Indonesia
dengan negara tetangga secara maksimal.
Seperti pada masalah blok Ambalat yang sempat meruncing pada beberapa tahun
yang lalu, ini merupakan bukti belum maksimalnya kepedulian pemerintah terhadap
daerah perbatasan yang sangat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, seperti kita tahu zona ekonomi ekslusif tersebut di klaim oleh negara tetangga
kita Malaysia sebagai miliknya, namun beruntung pada mahkamah internasional
memenangkan Indonesia sebagai pemilik yang sah karena memang itu adanya.
Kita juga bisa bercermin pada kasus pulau ligitan dan sipadan yang jatuh ketangan
Malaysia, hal ini juga perlu sangat diperhatikan oleh pemerintah mengingat Indonesia
adalah Negara Kepulauan, maka pulau-pulau terluar harus dijaga keberadaannya.
Pemanfaatan wilayah pesisir yang optimal juga bisa menambah kas pemasukan Negara,
tapi sangat disayangkan pada saat ini, kekuatan militer kita didaerah perbatasan masih
sangat kurang, dan juga partai politik yang beberapa waktu lalu sibuk berkampanye, tidak
14
ada satupun yang menyinggung tentang akan mengoptimalkan dan menjaga pulau-pulau
terluar Indonesia yang juga merupakan asset bangsa yang sangat penting bagi keutuhan
NKRI. Ini merupakan PR bagi pemerintah yang akan berkuasa pada masa selanjutnya.
Setelah polemic mengenai pulau-pulau dan daerah perbatasan, ulah negeri tetangga
Malaysia pun tak hanya berhenti sampai disitu, menteri kebudayaan dan pariwisata
Negara Malaysia menggunakan lagu “rasa sayange” yang berasal dari Maluku sebagai
single promosi pariwisata Negara tersebut. Namun berkat pemerintah kita yang lebih
tanggap terhadap persoalan tersebut, akhirnya Malaysia menyerah dan mengakui bahwa
lagu tersebut merupakan milik Indonesia, ini merupakan keberhasilan pemerintah kita
yang cepat belajar dari kegagalan yang menimpa nasib pulau ligitan dan sipadan.
Namun tidak sampai disitu gelagat Negara tetangga tersebut, gagal mengklaim lagu
”Rasa Sayange” mereka pun kembali mengklaim Budaya Negara kita tercinta, yaitu
“Reog Ponorogo” namun pengakuan oleh Malaysia tersebut lemah faktanya, karena
secara nasional maupun internasional sudah diakui bahwa reog memang berasal dari
ponorogo.
Hakikat wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat,
bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan
udara diatasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan
Keamanan.Sebagaimana kita ketahui Indonesia merupakan Negara Kepulauan, dengan
bermacam-macam Adat istiadat, Budaya, Agama bahkan bahasa. Disamping itu kekayaan
alam yang berlimpah menjadikan Indonesia sebagai Negara yang cukup dipandang
dimata dunia.
15
B. Solusi
Hal yang harus dilakukan pemerintah untuk menjaga keutuhan NKRI bisa dilakukan
dengan menambah kekuatan didaerah perbatasan, dengan menfasilitasi daerah tersebut
dengan layak dan baik, dan juga menambah kekuatan militer, sehingga rakyat yang tinggal
didaerah tersebut bisa menikmati fasilitas tersebut, dan secara tidak langsung akan sulit juga
bagi negara lain untuk mengklaim sebagai miliknya.
Dengan demikian kita dituntut turut berperan aktif untuk menjaga, membela dan berjuang
demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Karena hanya dengan demikian bisa menjadikan kita bermartabat dimata internasional,
juga kita bisa saling menghargai dan melengkapi satu sama lain dengan semangat kejuangan
berlandaskan wawasan nusantara.
16
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai hamba Tuhan
Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan (khalifullah) di bumi yang menerima
amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam.
Manusia dalam melaksanakan tugas dan kegiatan hidupnya bergerak dalam
dua bidang universal filosofis dan sosial politis.Di bidang universal filosofis trasenden
dan idealistik, sedangkan bidang sosial politis bersifat imanen dan realistis yang
bersifat lebih nyata dan dapat dirasakan.
Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang ber-bhinneka, negara
Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan dan kelemahan.Kekuatannya terletak pada
posisi dan keadaan gegrafis yang strategis dan kaya sumber daya alam.Kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan
dalam satu bangsa dan satu tanah air.
Jadi wawasan Nusantara adalah sebagai cara pandang bangsa Indonesia
mengenal diri dan tanah air sebagai negara kepulauan dari berbagai aspek kehidupan.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://safitrikaidah.blogspot.com/
http://ryuheaven.blogspot.com/2012/06/asas-wawasan-nusantara.html
http://tugassekolahdankuliah.blogspot.com/2013/08/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
wawasan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara?veaction=edit
18