makalah tentang penyakit hipertensi

14
MAKALAH TENTANG PENYAKIT HIPERTENSI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitasnya (kematian) yang tinggi. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan antara berbagai faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tenyata prevalensi (angka kejadian) hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Dari berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukan 1,8-28,6% penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Hipertensi, saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi seperti stress,

Upload: ayu-rahmawati-utami

Post on 29-Nov-2015

116 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Tentang Penyakit Hipertensi

MAKALAH TENTANG PENYAKIT HIPERTENSI

BAB IPENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang

Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan

penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat

dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga

membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu.

Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitasnya

(kematian) yang tinggi.

Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi

dari berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah

menghubungkan antara berbagai faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tenyata prevalensi (angka

kejadian) hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Dari berbagai penelitian

epidemiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukan 1,8-28,6% penduduk yang

berusia diatas 20 tahun adalah penderita hipertensi.

Hipertensi, saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat

perkotaan  lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan.

Hal ini antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang

berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi seperti stress, obesitas

(kegemukan), kurangnya olahraga, merokok, alkohol, dan makan makanan yang

tinggi kadar lemaknya.

Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan

tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan

diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara

perlahan atau bahkan menurun drastis.

Page 2: Makalah Tentang Penyakit Hipertensi

1.2    Rumusan Masalah

a.     Bagaimana definisi hipertensi ?

b.     Bagaimana mengukur tekanan darah ?

c.     Menjelaskan penyebab hipertensi ?

d.     Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi ?

e.     Menjelaskan akibat dari hipertensi ?

f.      Bagaimana pencegahan hipertensi ?

g.     Menjelaskan pengobatan hipertensi ?

1.3    Tujuan

a.     Untuk mengetahui definisi hipertensi.

b.     Untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah.

c.     Untuk mengetahui penyebab hipertensi.

d.     Untuk mengetahui gejala yang di timbulkan.

e.     Untuk mengetahui akibat dari hipertensi.

f.      Untuk mengetahui pencegahan hipertensi.

g.     Untuk mengetahui pengobatan hipertensi.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 3: Makalah Tentang Penyakit Hipertensi

2.1    Definisi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah meningkatnya tekanan darah

atau kekuatan menekan darah pada dinding rongga di mana darah itu berada.

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di

dalam arteri. (Hiper artinya Berlebihan, Tensi artinya tekanan/tegangan; jadi,

hipertensi adalah Gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan

tekanan darah diatas nilai normal.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan

anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada

dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih

tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan

darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling

rendah pada saat tidur malam hari.

2.2    Mengukur Tekanan Darah

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih

tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah

diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai

tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca

seratus dua puluh per delapan puluh. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir

setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat

sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60

tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.

Tekanan darah ditulis dengan dua angka, dalam bilangan satuan mmHg

(millimeter air raksa) pada alat tekanan darah/ tensi meter, yaitu sistolik dan

diastolik. Sistolik adalah angka yang tertinggi ialah tekanan darah pada waktu

jantung sedang menguncup atau sedang melakukan kontraksi. Diastolik adalah

angka yang terendah pada waktu jantung mengembang berada di dalam akhir

relaksasi.

Misalnya tekanan darah 120/ 80 mmHG artinya tekanan sistolik 120 dan

tekanan diastolik 80 mmHg.

Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh :

Page 4: Makalah Tentang Penyakit Hipertensi

a.     Kekuatan kuncup jantung yang mendesak isi bilik kiri untuk memasukkan darah

ke dalam batang pembuluh nadi.

b.     Tahanan dalam pembuluh nadi terhadap mengalirnya darah.

c.     Saraf otonom yang terdiri dari sistem simpatikus dan para simpatikus.

Klasifikasi tekanan darah

No Klasifikasi Sistolik Diastolik

1 Optimal < 120 mmHg < 80 mmHg

2 Normal < 130 mmHg < 85 mmHg

3 Normal tinggi 130 – 139 mmHg 85 – 89 mmHg

4 Hipertensi ringan 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg

5 Hipertensi sedang 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg

6 Hipertensi berat > 180 mmHg > 110 mmHg

Tekanan darah normal

Tekanan darah setiap orang bervariasi setiap hari, tergantung pada keadaan

dan dipengaruhi oleh aktivitas seseorang, jadi tekanan darah normalpun bervariasi.

Orang dewasa bila tekanan darah menunjukkan angka 140/ 90 mmHg ke atas

dianggap tidak normal. Ada anggapan tekanan darah rendah kurang baik, hal

tersebut kurang tepat. Sebab data statistik menunjukkan bahwa orang dengan

tekanan darah rendah mempunyai umur yang sama dengan yang disebut normal.

Yang terbaik adalah menjaga tekanan darah agar normal dan anggapan bahwa

semakin bertambah usia tekanan darah lebih tinggi tidak menjadi masalah, adalah

anggapan yang perlu diluruskan, karena berdasarkan data statistik orang tua yang

tekanan darahnya berkisar di normal, kecenderungan mendapat gangguan stroke

rendah. Periksa tekanan darah secara teratur minimal 6 bulan sekali atau setiap kali

ke dokter/ fasilitas kesehatan.

Di kenal 2 klasifikasi hipertensi (berdasarkan penyebabnya) yaitu :

a.     Hipertensi primer (hipertensi idiophatik), dimana penyebabnya tidak diketahui

dengan pasti. Dikatakan juga bahwa hipertensi ini adalah dampak dari gaya hidup

seseorang dan faktor lingkungan.

b.     Hipertensi secundary, adalah hipertensi yang terjadi akibat dari penyakit dari

penyakit lain misalnya kelainan pada ginjal atau keruskanan dari sistem hormon.

Page 5: Makalah Tentang Penyakit Hipertensi

WHO mengklasifikasikan hipertensi berdasarkan ada tidaknya kelainan pada organ

tubuh lain, yaitu :

a.     Hipertensi tanpa kelainan pada organ tubuh lain.

b.     Hipertensi dengan pembesaran jantung.

c.     Hipertensi dengan kelainan pada organ lain di samping jantung.

Klasifikasi hipertensi berdasarkan tingginya tekanan darah yaitu :

a.     Hipertensi borderline : tekanan darah antara 140/90 mmHg dan 160/95 mmHg.

b.     Hipertensi ringan : tekanan darah antara 160/95 mmHg dan 200/110 mmHg.

c.     Hipertensi moderate : tekanan darah antara 200/110 mmHg dan 230/120

mmHg.

d.     Hipertensi berat : tekanan darah antara 230/120 mmHg dan 280/140 mmHg.

2.3    Penyebab hipertensi

Ada 2 macam hipertensi, yaitu esensial dan sekunder.

a.     Hipertensi esensial adalah hipertensi yang sebagian besar tidak diketahui

penyebabnya. Ada 10-16% orang dewasa mengidap takanan darah tinggi.

b.     Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui sebab-sebabnya.

Hipertesnsi jenis ini hanya sebagian kecil, yakni hanya sekitar 10%.

Beberapa penyebab hipertensi, antara lain :

1.   Keturunan

Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua atau

saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita

tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan

darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk

masalah tekanan darah tinggi.

 2.   Usia

Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia

seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat

mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda

bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas

yang normal.

Page 6: Makalah Tentang Penyakit Hipertensi

 3.   Garam

Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah

dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita

hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.

4.   Kolesterol

Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah

Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal

ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan

meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.

 5.   Obesitas/Kegemukan

Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30

persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan

darah tinggi.

6.   Stres

Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga

dapat memicu tekanan darah tinggi.

7.   Rokok

Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah

menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan

jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika

memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang

akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.

8.   Kafein

Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman

cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.

9.   Alkohol

Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga

menyebabkan tekanan darah tinggi.

10. Kurang Olahraga

Page 7: Makalah Tentang Penyakit Hipertensi

  Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa

menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu

menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang

berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.

2.4   Tanda dan Gejala hipertensi

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala,

meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya

berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sebenarnya tidak ada ).

Gejala-gejala hipertensi, antara lain :

a.     Sebagian besar tidak ada gejala.

b.     Sakit pada bagian belakang kepala.

c.     Leher terasa kaku.

d.     Kelelahan.

e.     Mual.

f.      Sesak napas.

g.     Gelisah.

h.     Muntah.

i.      Mudah tersinggung.

j.      Sukar tidur.

k. Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan

ginjal

Keluhan tersebut tidak selalu akan dialami oleh seorang penderita hipertensi.

Sering juga seseorang dengan keluhan sakit belakang kepala, mudah tersinggung

dan sukar tidur, ketika diukur tekanan darahnya menunjukkan angka tekanan darah

yang normal. Satu-satunya cara untuk mengetahui ada tidaknya hipertensi hanya

dengan mengukur tekanan darah.

2.5    Akibat-akibat hipertensi

Komplikasi/bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi :

Page 8: Makalah Tentang Penyakit Hipertensi

1.   Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan

kolesterol dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan pandangan

mata kabur.

2.   Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama dapat

menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan

menyebabkan kematian yang mendadak.

3.   Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi

penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada

ginjal.

4.   Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang bisa

menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah

mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak (stroke).

2.6    Pencegahan hipertensi

Resiko seseorang untuk mendapatkan hipertensi (kecuali yang esensial), dapat

dikurangi dengan cara :

a.     Memeriksa tekanan darah secara teratur.

b.     Menjaga berat badan ideal.

c.     Mengurangi konsumsi garam.

d.     Jangan merokok.

e.     Berolahraga secara teratur.

f.      Hidup secara teratur.

g.     Mengurangi stress.

h.    Jangan terburu-buru.

i.      Menghindari makanan berlemak.

Pencegahan Primer :

           Tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari.

           Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik untuk

mengurangi berat badan.

           Kurangi konsumsi alkohol.

           Konsumsi minyak ikan.

           Suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah tapi

kalsium juga cukup membantu.

Page 9: Makalah Tentang Penyakit Hipertensi

Pencegahan Sekunder

           Pola makanam yamg sehat.

           Mengurangi garam dan  natrium di diet anda.

           Fisik aktif.

           Mengurangi Akohol intake.

           Berhenti merokok.

Pencegahan Tersier

           Pengontrolan darah secara rutin.

           Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh.

2.7    Pengobatan hipertensi

Pengobatan hipertensi yang paling baik adalah :

a.     Selalu mengontrol tekanan darah secara teratur dengan memeriksakan diri ke

dokter.

b.     Selalu minum obat teratur meskipun tanpa keluhan.

c.     Mengurangi konsumsi garam.

d.     Perbanyak konsumsi sayur dan buah.

e.     Mematuhi nasihat dokter.

Selain obat-obatan yang diijinkan oleh dokter,ada cara lain yang tradisisonal yaitu

dengan :

1. Dua buah belimbing diparut kemudian diperas airnya sehingga menjadi satu gelas

belimbing dan diminum setiap pagi.

2. Daun salam 4 lembar + 2 gelas air direbus sampai menjadi 1 gelas, minum 2

gelas/hari.

3. Makan 2 buah ketimun / hari atau dibuat jus

Cara membuat jus mentimun :

d. ½ kg buah mentimun dicuci bersih

e. Dikupas kulitnya kemudian diparut

f. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih

g. Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari

Page 10: Makalah Tentang Penyakit Hipertensi

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN 

Penyakit Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang

mana dapat dihadapi baik itu dibeberapa negara yang ada didunia maupun di

Indonesia.

Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki

rasa tawar dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur

dan bumbu lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan

dapat ditumis untuk memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja

makan dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan garam yang berlebih.

Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam

jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.

DAFTAR PUSTAKA

1.      Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien

Indonesia. “Penuntun Diet”;Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT Gramedia Pustaka Utama

2.      Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, “Kapita Selekta

Kedokteran” Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakrta,

1999